2-Gas Mulia Dan Halogen

19
“ KIMIA UNSUR “

description

gas mulia

Transcript of 2-Gas Mulia Dan Halogen

“ KIMIA UNSUR “

M. Alfan alfian M. Syawaluddin R. Harmoko Wimar Anugrah R

Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik.

Unsur-unsur yang terdapat dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn).

Sifat Fisis

Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh serta titik didih gasnya mulanya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan energi pengionnya berkurang.

Dari data-data di atas kita bisa lihat bahwa nomor atom, jari-jari atom, massa atom, massa jenis, titik didih, titik beku, entalpi peleburan dan entalpi penguapan selalu bertambah dari He ke Rn. Sedangkan energi ionisasi mengalami penurunan dari He ke Rn.

Sifat Kimia

Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal ini disebabkan pertambahan jari-jari atom menyebabkan daya tarik inti terhadap elektron kulit luar berkurang, sehingga semakin mudah ditarik oleh atom lain.Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah satbil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat berreaksi, hingga sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen.

SIFAT-SIFAT UMUM SISTEM PERIODIN UNSUR (SPU)

SEPERIODE

BESAR

KECIL

KECIL

BESAR

JARI-JARI ATOM

REDUKTOR (IA TERBESAR)

LOGAM

TITIK DIDIH

ENERGI IONOSASI (VIIIA)

ELEKTRONEGATIFAN (VIIA)

AFINITAS ELEKTRON

OKSIDATOR

Memiliki 7 elektron valensi. Kumpulan unsur yang memiliki keelektronegatifan tinggi. Kumpulan oksidator terkuat di banding golongan lainya. Molekul diatomik yang beracun. Sangat reaktif/mudah bereaksi, maka di alam dalam keadaan senyawa. Biloks F hanya -1 (unsur paling elektronegatif) Astatin (At) bersifat radioaktif

F2 Cl2 Br2 I2 At2

Wujud Warna

F2 Gas (g) Kuning pucat

Cl2 Gas (g) Hijau

Br2 Cair (l) Merah kecoklatan

I2 Padat (s) Hitam /Ungu

At2 Padat (s) Abu-abu

Kamu harus tau yaaaa???

Kok bisa yaaaa!!!!!!!

Dari atas ke bawah harga Mr semakin besar sehingga molekulnya besar.Jika molekul besar maka titik didihnya semaki besar. Tapi ada penyimpangan untuk HF yang memikliki Mr yang terkecil tetapi titik didihnya paling besar hal ini disebabkan antar molekul HF terdapat ikatan hidrogen, yang di mana untuk memutuskan ikatan tersebut memerlukan energi yang besar.

H----F

H---FH----F

H----F

Ikatan hidrogenIkatan hidrogen

HF > HI > HBr > HCl

URUTAN SIFAT ASAM HALIDA

HF < HCl < HBr < HI

Knapa bisaaa gtu yeee?

Jari2 semakin besar

Dari atas ke bawah semakin besar jari2 atomnya, sehingga jarak elektron terluar dengan inti atom jauh,

yang menyebabkan gaya tarik menarik inti atom semakin kecil dengan bertambahnya jari2 maka mudah di lepaskannya ion H+.

H-F

H--Cl

H----Br

H-------I

HF asam lemah, HCl HBr HI asam kuat.

HXO < HXO2 < HXO3 < HXO4

Mengapa yaaaaa?

HClO < HClO2 < HClO3 < HClO4

+1 +3 +5 +7

Semakin banyak O semakin asam hal ini menyebabkan bilangan oksidasi unsur halogen semakin tinggi. Biloks halogen semakin tinggi menyebabkan gaya tolak menolak antara halogen dengan H semakin besar sehingga semakin mudah di lepaskan ion H+.

TATA NAMA ASAM OKSIHALIDA

Asam hipo-hal-it

Asam hal-it

Asam hal-at

Asam per-hal-at

HXOHXO2

HXO3

HXO4

HClO Asam hipoklorit

HClO2Asam klorit

HClO3 Asam klorat

HClO4 Asam perklorat

HIO3

HBrO2

HIO

HBrO4

(Asam iodat)

(Asam bromit)

(Asam hipoiodit)

(Asam perbromat)

Halogen merupakan pengoksidasi kuat. Daya pengoksidasi halogen menurun dari atas ke bawah dalam sitem periodic unsur, yaitu dar flourin ke iodine. Sebaliknya daya reduksi ion halide (X-) bertambah dari atas ke bawah. Jadi I-- merupakan reduktor terkuat, sedangkan F— merupakan reduktor terlemah. Daya oksidasi halogen atau daya pereduksi ion halide dicerminkan potensial elektrodanya.

F2(g) + 2e --------> 2F-- E0 = +2,87 Cl2(g) + 2e -------> 2Cl-- E0 = + 1,36 Br2(l) + 2e ---------> 2Br-- E0 = + 1,06 L2(s) + 2e --------- > 2I‑ E0 = +0.54 Sebagaimana diketahui, semakin positif harga

potensial electrode, maka spesi itu semakin mudah mengalami reduksi, berarti merupakan pengoksidasi kuat.

Reaksi dengan logamHalogen bereaksi dengan sebagian besar logam menghasilkan halide logam dengan bilangan oksidasi tertinggiContoh:2Al + 3Br2 --------> 2AlBr3

2Fe + 3Cl2 --------> 2FeCl3 

Reaksi dengan hydrogenSemua halogen bereaksi dengan hydrogen membentuk hydrogen halide (HX)

 H2 + X2 ------> 2HX (X = Halogen) Fluorin dan klorin bereaksi dengan hebat disertai ledakan, tetapi bromine dan iodine bereaksi lambat

Reaksi dengan nonlogam dan metalloid Halogen bereaksi dengan sejumlah nonlogam dan metaloid Contoh : Si + 2X2 -------> SiX4 2B + 3X2 -------> 2BX3 Reaksi dengan fosforus, arsen, dan antimony menghasilkan

trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya berlebihan

Contoh : P4 + 6Cl2 -------> 4PCl3 P4 + 10Cl2 -------> 4PCl4   Reaksi dengan Air Fluorin bereaksi hebat dengan air membentuk HF dan

membebaskan oksigen F2 + H 2 O = 2HF + ½ O2 Halogen yang lainnya mengalami reaksi disproporsionasi (auto

redoks) dalam air menurut kesetimbangan sebagai berikut. X2 + H2O = HX + HXO Dari klorin ke iodine, kesetimbangan di atas makin ke sebelah

kiri. Seperti yang pernah dibahas bahwa iodine sukar larut dalam air.

Reaksi dengan basa Klorin, bromin dan iodin mengalami disproporsionasi dalam

basa Contoh: Jika klorin dialirkan ke dalam larutan NaOH pada suhu kamar,

maka akan bereaksi membentuk NaCl dan NaClO Cl2(g) + 2NaOH(aq) -------> NaCl(aq) + NaClO(aq) + H2O(l) Jika larutan NaOH itu dipanaskan, maka yang terbentuk adalah

NaCl dan NaClO3 Cl2(g) + 6NaOH(aq) -------> 5NaCl(aq) + NaClO3(aq) + 3H2O(l)   Reaksi antar halogen Antar halogen dapat bereaksi membentuk senyawa antar

halogen. Secara umum, reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut : X2 + nY2 -------> 2XYn Dengan Y adalah halogen yang lebih elektronegatif dan n

adalah bilangan ganil. Senyawa antar halogen paling mudah terbentuk dengan fluorin. Tipe XY7 hanya dibentuk oleh I dan F, yaitu IF7; bromine hanya membentuk sampai BrF5; sedangkan klorin sampai CIF3

REAKSI PENDESEKAN ANTAR HALOGENDari atas ke bawah sifat daya oksidasinya yang menurun sehingga halogen yang berada di atas dapat mendesek halida yang ada di bawahnya.

“ Atas blom negatif terjadi reaksi “

2Cl- + F2 2F- + Cl2

2Cl- + Br2

2Br- + Cl2

2I- + F2 2F- + I2

Tidak bereaksi

2Cl- + Cl2

2NaCl + I2

2KBr + F2

Tidak bereaksi

2KF + Br2