1.SPO Kriteria Pasien Masuk ICU Revisi 27 Nov 2012
Transcript of 1.SPO Kriteria Pasien Masuk ICU Revisi 27 Nov 2012
-
8/10/2019 1.SPO Kriteria Pasien Masuk ICU Revisi 27 Nov 2012
1/7
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo
KRITERIA PASIEN MASUK ICU
Nomor Dokumen:256/TU.K/79/VI/2012
No. Revisi :
02
Halaman :
1/7No. Dokumen Unit:
ANS.ICU.SPO.001Disiapkan oleh : Disetujui Oleh : Ditetapkan oleh:
Direktur Utama
Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K)NIP. 195507271980101001
NamaDr.Susilo,SpAn.FRCA
DR.dr.C.H.Soedjono,SpPD (K)Ger
JabatanKepala Dept. Anestesiologi
dan Intensif CareDirektur Medik dan
Keperawatan
TandaTangan
STANDAR PROSEDUROPERASIONAL
Tanggal Terbit :23 Juli 2012
Unit Kerja :Intensive Care Unit
Pengertian :Kriteria dan prioritas masuk ICU pasien medical dan paska bedah / surgical.
Tujuan :1. Bagi rumah sakit : pemanfaatan tempat tidur yang optimal melalui prosedur dengan tata cara yang telah
ditetapkan.2. Bagi pasien : pasien yang indikasi rawat ICU mendapat pelayanan yang optimal.
Kebijakan :1. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1778/Menkes/SK/XII/2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Intensive Care Unit Di RS.2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/Menkes/Per/III/2011 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan Terapi Intensif Di Rumah Sakit
Prosedur :Kriteria masuk berdasarkan sistem organA. Penilaian Sistem Kardiovaskular
1. Infark miokard akut dengan komplikasi.2. Syok kardiogenik.
3. Aritmia complex yang membutuhkan monitoring dan intervensi ketat.4. Gagal jantung kongestif disertai gagal napas dan / atau membutuhkan dukungan hemodinamik. 5. Hypertensive Emergencies6. Angina tidak stabil, terutama yang dengan disritmia, instabilitas hemodinamik, atau nyeri dada yang
menetap.7. Pasca pemulihan setelah henti jantung.8. Tamponade jantung atau konstriksi disertai instabilitas hemodinamik.9. Diseksi aneurisma aorta10.Blok jantung komplit.11.Sindrom koroner akut tanpa perbaikan nyeri iskemik12.Laju jantung < 50 x/mnt atau >150 x/mnt dengan instabilitas hemodinamik
RSCM
-
8/10/2019 1.SPO Kriteria Pasien Masuk ICU Revisi 27 Nov 2012
2/7
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo
KRITERIA PASIEN MASUK ICU
Nomor Dokumen:
256/TU.K/79/VI/2012
No. Revisi :
02
Halaman :
2/7No. Dokumen Unit:ANS.ICU.SPO.001
13.Pompa balon intraaorta atau alat bantu ventrikel mekanik yang lain.14.Pemantauan kateter arteri pulmonal atau tekanan vena sentral yang terkait dengan masalah jantung 15.Gagal jantung kronis dekompensata yang membutuhkan pemantauan invasif
B. Penilaian Sistem Respirasi1. Gagal pernapasan akut yang membutuhkan bantuan ventilator.
2. Emboli Paru disertai instabilitas hemodinamik.3. Pasien ruang perawatan High Care Unityang menunjukkan perburukan pernapasan4. Hemoptisis masif.5. Gagal napas yang membutuhkan intubasi6. Laju pernapasan >30 atau 0,50 atau peningkatan kebutuhan Fio2 lebih dari 4-8 jam9. PaCO2 > 60 mmHg dan pH < 7,1 atau pH >7.7 dengan instabilitas hemodinamik.10.Pertimbangan bahwa intubasi endotrakeal dibutuhkan dalam 4-8 jam11.Ventilasi atau oksigenasi yang bergantung pada ventilator mekanik.
12.Obstruksi jalan napas akut atau yang baru terjadi atau gangguan refleks perlindungan jalan napasakut.
C. Penilaian Sistem Gastrointestinal1. Perdarahan gastrointestinal yang mengancam nyawa termasuk hipotensi, angina, perdarahan yang
berlanjut, atau terdapat penyakit penyerta.2. Kegagalan hati fulminan.3. Pankreatitis berat.4. Perforasi esophageal.5. Obstruksi intestinal akut karena gangguan motilitas usus6. Abdomen yang tegang dengan pertimbangan adanya hipertensi intra abdomen dan perlu
pemantauan ketat tekanan intra abdomen.D. Penilaian Sistem Renal
1. Gagal ginjal yang baru didiagnosis dengan azotemia berat (Ureum >200 mg/dL)2. Produksi urin
-
8/10/2019 1.SPO Kriteria Pasien Masuk ICU Revisi 27 Nov 2012
3/7
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo
KRITERIA PASIEN MASUK ICU
Nomor Dokumen:
256/TU.K/79/VI/2012
No. Revisi :
02
Halaman :
3/7No. Dokumen Unit:ANS.ICU.SPO.001
4. Permasalahan endokrin lainnya seperti krisis adrenal dengan instabilitas hemodinamik.5. Kalsium serum < 5 mg/dL atau > 12 mg/dL disertai perubahan status mental atau membutuhkan
monitoring hemodinamik.6. Natrium serum < 120 mEq/L atau >155 mEq/L disertai kejang atau perubahan status mental.7. Kalium serum < 2.0 mEq/L atau > 6.0 mEq/L disertai disritmia atau kelemahan otot.8. Hipofosfatemia disertai kelemahan otot.9. Glukosa serum < 60 or > 300 mg/dl disertai perubahan status mental.
10.Hipo atau Hipermagnesemia dengan instabilitas hemodinamik atau disritmia.
F. Penilaian Sistem Hematologi1. Trombositopenia (platelet < 70.000) dengan bukti perdarahan aktif2. Koagulopati (INR > 2.5 atau activated Partial Thromboplastin Time [aPTT] > 40-50 detik) dengan
bukti perdarahan aktif3. Bukti hemolisis aktif dengan penurunan hematokrit.4. Leukosit > 100,000/mcl, dan terutama dengan bukti disfungsi organ target
G. Penilaian Sistem Syaraf Pusat1. Stroke akut dengan perubahan status mental
2. Koma : metabolik, toxic, anoxic.3. Perdarahan intracranial potensial terjadi herniasi atau terdapat perubahan status mental4. Meningitis akut dengan perubahan status mental atau gangguan pernapasan. 5. Gangguan sistem saraf pusat atau neuromuskular disertai perburukan secara neurologis atau fungsi
paru.6. Status epileptikus.7. Kematian otak atau pasien yang berpotensi mati otak yang sedang dikelola dengan agresif
sementara menunggu status donasi.8. Pasien cedera kepala berat akut potensial terjadi perburukan.9. Glasgow Coma Score < 910.Kejang yang tidak terkontrol
11.Kelemahan otot progresif dengan keterlibatan otot-otot pernapasan12.Delirium berat akut13.Cedera korda spinalis untuk pemantauan hemodinamik14.Setiap kondisi yang membutuhkan kraniotomy atau ventrikulostomi dengan risiko vasospasme15.Pemantauan pasca prosedur endarterektomi karotis, stent karotis atau aneurismal coiling.16.Setiap kondisi yang dihubungkan dengan peningkatan tekanan intrakranial yang dihubungkan
dengan defek neurologis yang progresif.
H. Penilaian Sepsis1. Bukti adanya syok dengan tekanan darah sistolik < 90 mmHg atau menurun 20 mmHg dari tekanan
darah normalnya dan sudah dilakukan resusitasi cairan yang adekuat.
2. Asidosis laktat (laktat > 4.0 mmol/L).
RSCM
-
8/10/2019 1.SPO Kriteria Pasien Masuk ICU Revisi 27 Nov 2012
4/7
-
8/10/2019 1.SPO Kriteria Pasien Masuk ICU Revisi 27 Nov 2012
5/7
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo
KRITERIA PASIEN MASUK ICU
Nomor Dokumen:256/TU.K/79/VI/2012
No. Revisi :
02
Halaman :
5/7No. Dokumen Unit:
ANS.ICU.SPO.001
Prioritas 2:Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat berisiko bila tidakmendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif menggunakanpulmonary arterialcatheter. Contoh pasien seperti ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung-paru,gagal ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major. Terapi pada pasienprioritas 2 tidak mempunyai batas, karena kondisi mediknya senantiasa berubah.
Prioritas 3:Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya,
penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara sendirian atau kombinasi.Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU pada golongan ini sangat kecil. Contohpasien ini antara lain pasien dengan keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardialtamponade, sumbatan jalan napas, atau pasien penyakit jantung, penyakit paru terminal disertaikomplikasi penyakit akut berat. Pengelolaan pada pasien golongan ini hanya untuk mengatasikegawatan akutnya saja, dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi atauresusitasi jantung paru.
Pengecualian:Dengan pertimbangan luar biasa, dan atas persetujuan Kepala ICU, indikasi masuk pada beberapagolongan pasien bisa dikecualikan, dengan catatan bahwa pasien-pasien golongan demikian sewaktuwaktu harus bisa dikeluarkan dari ICU agar fasilitas ICU yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk
pasien prioritas 1, 2, 3 (satu, dua, tiga). Pasien yang tergolong demikian antara lain:1. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang agresif dan
hanya demi perawatan yang aman saja. Ini tidak menyingkirkan pasien dengan perintah DNR(Do Not Resuscitate). Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin mendapat manfaat daritunjangan canggih yang tersedia di ICU untuk meningkatkan kemungkinan survivalnya.
2. Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.3. Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasien-pasien seperti itu dapat
dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ hanya untuk kepentingan donor organ.
Prosedur memasukkan pasien dan staf yang terlibat:
1. Selama jam kerja, consultant atau specialist in charge di ICU (sebut D2) harus dihubungi bila pasienmemerlukan masuk ICU baik secara elektif atau emergency. Setelah jam kerja, specialis jaga on call(sebut D1) harus dihubungi untuk konsultasi sebelum pasien masuk. D1 atau D2 melakukan triage danmemutuskan apakah pasien memerlukan ICU. Bila ada perbedaan pendapat, consultant in-charge ICUakan dikonsultasikan dan keputusannya adalah final.
2. Pemesanan tempat ICU untuk pasien pasca bedah elektif dapat dilakukan pada hari sebelum operasi.Tetapi bila ada yang masuk secara emergency, bisa mengubah ketersediaan bed untuk operasi elektif.Oleh karena itu operasi - operasi yang memerlukan ICU, ketersediaan bed di ICU harus dicek lagipada hari operasi, SEBELUM operasi dimulai. Bila ICU penuh pasien harus keruang rawat umum.Kondisi ketersediaan bed umumnya diketahui setiap hari pada pukul 10.00 pagi. Satu bed tersisahendaknya tidak dipakai untuk pasien operasi elektif. Bila tidak ada bed tersedia, operasi harusditunda. Kasuskasus khusus akan dipertimbangkan kasus demi kasus.
RSCM
-
8/10/2019 1.SPO Kriteria Pasien Masuk ICU Revisi 27 Nov 2012
6/7
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo
KRITERIA PASIEN MASUK ICU
Nomor Dokumen:256/TU.K/79/VI/2012
No. Revisi :
02
Halaman :
6/7No. Dokumen Unit:
ANS.ICU.SPO.001
3. Bila operasi tetap dilanjutkan, walaupun tidak ada tempat tersedia di ICU atau mungkin HCU juga tidaktersedia, pasien dan ahli bedah harus menerima dan bertanggung jawab pada masa pascabedahpasien di ruangan rawat.
4. Bila kapasitas bed ICU untuk pasca bedah penuh, semua ahli bedah dari berbagai disiplin bedah akandiberitahu.
Pada kondisi dimana ruangan ICU tetap tidak tersedia, maka upaya pemindahan ke ICU lain harusdiinformasikan kepada keluarga pasien oleh petugas tim ICU atau konsulen on call. Untuk kasusemergency, operasi masih dapat dilakukan tetapi pascabedah ditransfer ke ICU rumah sakit lain. Tidak
dibolehkan untuk merawat pasien di ruang pulih dengan ventilator.
Unit terkait :1. ICU Dewasa2. ICU Kencana3. ICU IGD4. ICU ULB5. Unit Gawat Darurat6. P3RN7. Seluruh ruangan Rawat Inap RSCM8. Ruang Operasi
RSCM
-
8/10/2019 1.SPO Kriteria Pasien Masuk ICU Revisi 27 Nov 2012
7/7
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo
KRITERIA PASIEN MASUK ICU
Nomor Dokumen :256/TU.K/79/VI/2012
No. Revisi :
02
Halaman :
7/7No. Dokumen UnitANS.ICU.SPO.001
Flow Chart :
Aktivitas Dokumen / Catatan Mutu Keterangan
RSCM
Mulai
DPJP ICU/MewakiliMenerima konsultasi
DariDPJPruangrawat
DariDPJPbedahelektif
Dari DPJPIGD/timAnestesiIGD
DPJP ICUMelakukanassessmentpasien
Indikasi RawatICU
DPJPICU/timAnestesi IBP
Melakukan
assessmentpasien
DPJP ICU/TimAnestesi IGDMelakukanassessmentpasien
ICU
Format penjelasandan informasi padakeluarga
IK informed consentpada pasien dankeluarga yang di rawatdi ICU
SPO Penerimaan
Konsultasi PasienMasuk ICU
Surat konsultasidari ruangan /IGD