1.BAB I

28
BAB I PENDAHULUAN Praktek pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu struktur kurikulum PPG SM-3T yang merupakan kelanjutan dari workshop perangkat pembelajaran bidang studi (subject specific pedagogy). Dalam kegiatan PPL mahasiswa PPG melaksanakan tugas-tugas kependidikan tenaga pendidik dalam hal ini guru yang meliputi kegiatan praktek mengajar atau kegiatan kependidikan lainnya. Tujuan penyelenggaraan PPL adalah agar mahasiswa PPG memiliki pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional secara utuh. PPL menerapkan pendekatan supervisi klinis dan tindakan reflektif dengan prinsip berkelanjutan, terstruktur, dan relevan dengan perangkat pembelajaran. Supervisi klinis adalah suatu bentuk bimbingan profesional yang diberikan kepada mahasiswa PPG sesuai dengan kebutuhannya untuk meningkatkan profesionalitas sebagai guru. Penempatan peserta PPL di sekolah mitra UNY dikoordinasikan oleh pelaksana program PPG dan unit pelaksana PPL. Peserta PPL PPG di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta berjumlah 14 mahasiswa, terdiri dari 2 mahasiswa jurusan pendidikan Biologi, 2 mahasiswa jurusan matematika, 2 mahasiswa jurusan Pendidikan 1

description

Pendahuluan Pembahasan

Transcript of 1.BAB I

Page 1: 1.BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Praktek pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu struktur

kurikulum PPG SM-3T yang merupakan kelanjutan dari workshop perangkat

pembelajaran bidang studi (subject specific pedagogy). Dalam kegiatan PPL

mahasiswa PPG melaksanakan tugas-tugas kependidikan tenaga pendidik dalam

hal ini guru yang meliputi kegiatan praktek mengajar atau kegiatan kependidikan

lainnya. Tujuan penyelenggaraan PPL adalah agar mahasiswa PPG memiliki

pengalaman nyata dan kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional secara utuh.

PPL menerapkan pendekatan supervisi klinis dan tindakan reflektif dengan

prinsip berkelanjutan, terstruktur, dan relevan dengan perangkat pembelajaran.

Supervisi klinis adalah suatu bentuk bimbingan profesional yang diberikan kepada

mahasiswa PPG sesuai dengan kebutuhannya untuk meningkatkan profesionalitas

sebagai guru.

Penempatan peserta PPL di sekolah mitra UNY dikoordinasikan oleh

pelaksana program PPG dan unit pelaksana PPL. Peserta PPL PPG di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta berjumlah 14 mahasiswa, terdiri dari 2 mahasiswa

jurusan pendidikan Biologi, 2 mahasiswa jurusan matematika, 2 mahasiswa

jurusan Pendidikan Ekonomi, 2 mahasiswa jurusan bahasa Inggris, 2 mahasiswa

jurusan Geografi, 2 mahasiswa jurusan Kimia dan 2 mahasiswa jurusan PJKR.

Pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama PPL diharapkan dapat dipakai

sebagai bekal untuk membentuk guru profesional.

A. Analisis Situasi

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta merupakan sebuah institusi

pendidikan yang secara struktural berada dalam wilayah koordinasi Dinas

pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta yang menjadi salah satu

sekolah yang digunakan untuk PPL PPG UNY di wilayah Yogyakarta pada

semester ganjil tahun 2015. Dengan banyaknya sekolah favorit yang ada di

Propinsi DIY pada umumnya, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memerlukan

usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas di berbagai bidang

dalam upaya memajukan diri sehingga mampu bersaing dengan sekolah lain.

1

Page 2: 1.BAB I

Untuk itu diharapkan progam PPL PPG UNY di SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta mampu mendukung usaha tersebut.

Berdasarkan hasil observasi, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta terletak

di Jalan Kapas No 7, Semaki Umbulharjo, Yogyakarta. Lokasinya yang berada di

komplek kampus Muhammadiyah di pusat kota Yogyakarta, cukup memudahkan

kita untuk menjangkaunya. Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 2

Yogyakarta, merupakan salah satu sekolah swasta yang mempunyai potensi dalam

peningkatan sumber daya manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sekolah ini merupakan Sekolah Eks RSBI yang menerapkan kurikulum 2013

yang menjadi salah satu sekolah unggulan di kota Yogyakarta.

Tempat yang pernah dipergunakan untuk pembelajaran SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta

a. Rumah Bapak M. Syarbini Jl. Kauman No. 44 Yogyakarta, antara tahun 1950

- 1951 baru dua kelas.

b. Kemudian pindah di Jl. Notoprajan No. 72 Yogyakarta, antara tahun 1951 -

1952 karena membuka empat kelas.

c. Pindah di Jl. Ngupasan No. 5 (Jl. Bhayangkara) Yogyakarta tahun 1952 -

1976 karena kelas bertambah dan membuka Jurusan C.

d. Sebagian pindah di SD Muhammadiyah Purwodiningratan, tahun 1956/1957

karena kelas menjadi 14 lokal dengan jurusan A, B dan C.

e. Menempati SD Muhammadiyah Ngupasan dan SD Muhammadiyah

Suronatan sampai tahun 1976.

f. Mulai tanggal 8 Januari 1976 masuk pagi menempati gedung baru di Jl.

Kapas No. 7 Semaki Yogyakarta

Perintis berdirinya SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta adalah:

1. H. Moh. Mawardi (Ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah)

2. M. Farid Ali (Sekretaris Majelis Pengajaran Muhammadiyah)

3. M. Syarbini

4. Syamsulhadi Ali Imron

5. Abdulgani Dwijosaparto

6. Drs. Hardjo Djojodarmo

7. M. Ridwan Hasyim

2

Page 3: 1.BAB I

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta memiliki VISI sebagai berikut:

Terwujudnya generasi muslim berkualitas yang menguasai risalah

islamiah dan mampu mengimplementasikan di bidang pendidikan,

ilmu pengetahuan, dan teknologi serta berdaya saing internasional

Motto SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta adalah Unggul dalam Dzikir, Pikir,

dan Skill.

Untuk mewujudkan visinya, sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang

dinyatakan dalam misi yang terinci berikut ini.

a. Misi Sekolah

1. Mewujudkan kehidupan sekolah yang kondusif dan Islami sesuai

dengan Al Qur’an dan As-sunnah

2. Membentuk pribadi muslim yang berakhlakul karimah dan memiliki

kepedulian sosial

3. Menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air

4. Meningkatkan kualitas lulusan dalam bidang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, dan budaya yang berorientasi pada kecakapan hidup

baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional

5. Meningkatkan profesionalisme dan penghargaan kerja guru dan

karyawan

6. Meningkatkan sistem pengelolaan sekolah yang dinamis, demokratis,

dan dapat dipertanggungjawabkan (accountable)

7. Meningkatkan kerjasama antarwarga sekolah dengan instansi yang

terkait (stake holder)

8. Meningkatkan loyalitas guru, karyawan, siswa sebagai kader

penggerak Persyarikatan Muhammadiyah

b. Tujuan Sekolah

Untuk menuju pada cita-cita sekolah sebagaimana yang tertuang

pada visi sekolah ditetapkan tujuan SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta sebagai berikut.

1. Terwujudnya pribadi muslim yang tertib ibadah dan berakhlak

mulia.

2. Terbentuknya pribadi muslim yang memiliki kecerdasan

emosional, sosial, dan spiritual.

3

Page 4: 1.BAB I

3. Terbentuknya sikap mental yang memiliki kepedulian terhadap

kepentingan keluarga, masyarakat, dan negara dalam mencapai cita-

cita luhur bangsa.

4. Meningkatnya keahlian dan kecakapan lulusan agar menjadi

muslim yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

menuju hidup mandiri.

5. Terwujudnya etos kerja yang tinggi, inovatif, dan kreatif pada guru

dan karyawan sehingga mendapat penghargaan yang sesuai.

6. Terwujudnya sistem kerja yang dinamis, adil dan seimbang,

demokratis, serta transparan sehingga tercipta suasana kerja yang

kondusif.

7. Terwujudnya hubungan kerjasama yang harmonis antara warga

sekolah, komite sekolah, lingkungan masyarakat, dan lembaga-

lembaga terkait.

8. Terbentuknya kader Persyarikatan Muhamadiyah yang militan,

memiliki semangat berorganisasi yang berpedoman pada Al Qur’an

dan As-Sunnah

Untuk mendukung tercapainya visi dan misi serta tujuan tersebut, SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta mempunyai strategi khusus yaitu selektif dalam

penerimaan siswa baru, meningkatkan kualitas proses pembelajaran misalnya

dengan adanya pelaksanaan PKG, menjaga hubungan kekeluargaan antar warga,

pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler yang beranekaragam yang dapat

menumbuhkan ide, kreativitas dan keaktifan warganya.

Praktek pengalaman lapangan (PPL) diharapkan dapat menjadi bekal bagi

mahasiswa PPG sebagai wahana pembentukan tenaga pendidikan profesional

yang siap memasuki dunia pendidikan, mempersiapkan dan menghasilkan tenaga

pendidikan atau guru yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan

professional, mengintregasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah

dikuasai ke dalam praktek keguruan atau kependidikan, memantapkan kemitraan

UNY dengan pihak sekolah atau lembaga pendidikan serta mengkaji dan

mengembangkan praktik keguruan dan kependidikan.

Praktik pengalaman lapangan (PPL) bertujuan untuk melatih mahasiswa

PPG dalam menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam

suatu proses pembelajaran sesuai bidang studinya masing-masing, sehingga

4

Page 5: 1.BAB I

mahasiswa memiliki pengalaman faktual yang dapat digunakan sebagai dasar

untuk mengembangkan diri sebagai tenaga kependidikan yang sadar akan tugas

dan tanggung jawabnya sebagai akademisi kependidikan.

Harapan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat meningkatkan

pengertian, pemahaman, dan penghayatan tentang pelaksanaan pendidikan,

mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan bekal yang telah diperoleh

selama workshop perangkat pembelajaran bidang studi (subject specific

pedagogy) kedalam proses pembelajaran dan kegiatan pendidikan yang lain serta

mampu melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah kependidikan

yang ada di Sekolah.

Rangkaian kegiatan PPL PPG dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai

penerjunan di sekolah tempat praktik. Sebelum pelaksanaan PPL mahasiswa

melaksanakan kegiatan workshop SSP yaitu suatu pembelajaran dalam PPG

berbentuk lokakarya yang bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa mampu

mengembangkan perangkat pembelajaran untuk materi bidang studi yang

mendidik (subject specific pedagogy), sehingga mahasiswa dinyatakan siap untuk

melaksanakan tugas praktik pengalaman lapangan (PPL), yang ditandai dengan

kesiapan: 1) RPP, 2) bahan ajar, 3) media pembelajaran, dan 4) pendukung

pembelajaran lainnya, serta 5) kemampuan menampilkan kinerja calon guru

profesional.

Kegiatan PPL diawali dengan kegiatan observasi, agar mahasiswa dapat

mengamati karakteristik komponen pendidikan, potensi siswa, kondisi fisik

sekolah yang mendukung proses pembelajaran, dan norma yang berlaku disekolah

sehingga mahasiswa mendapatkan gambaran secara umum mengenai kondisi dan

situasi SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Mahasiswa melakukan observasi

pada kondisi fisik sekolah yang mendukung proses pembelajaran. Berikut adalah

observasi yang telah dilakukan:

1. Letak Sekolah

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta berada di jalan Kapas No. 7 Semaki

Yogyakarta. Lokasinya yang berada di kompeks perguruan muhammadiyah,

cukup memudahkan kita untuk menjangkaunya. SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta, merupakan salah satu sekolah negeri yang mempunyai potensi dalam

peningkatan sumber daya manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Kondisi Fisik Sekolah

5

Page 6: 1.BAB I

Kondisi gedung di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta baik dan layak

untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar bagi siswa maupun guru. Sekolah ini

mempunyai ruangan kelas yang dilengkapi media pembelajaran seperti LCD

Proyektor, AC ruangan, dan sound system, selain itu juga ada berbagai

laboratorium, dan ruang moving class. Fasilitas penunjang di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta bisa dikatakan sangat lengkap. Bangunan gedung

dengan lingkungan sekitar telah dilakukan penghijauan dengan jenis tanaman hias

dan perindang yang beragam. Ada pula komposter dan tempat sampah yang telah

dibedakan antara organik dan anorganik. Sekolah juga telah dilengkapi dengan

fasilitas area internet yang dapat digunakan secara bebas. Hal ini turut mendukung

dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Secara umum, SMA Muhammadiyah 2

Yogyakarta memiliki fasilitas fisik antara lain:

a. Ruang Administasi

Ruang administrasi berada di lantai dasar yang terdiri dari beberapa ruang.

Adapun ruangan-ruangan tesebut meliputi:

1) Ruang Kepala Sekolah.

2) Ruang Tata Usaha.

3) Ruang Guru putra

4) Ruang Guru putri

5) Ruang Bimbingan dan Konseling (BK).

6) UKS

7) Koperasi Sekolah

8) Ruang Tamu

9) Ruang Penjaga Sekolah

10) Kantin

11) Kamar Mandi dan WC

b. Ruang Pengajaran

Ruang pengajaran terdiri dari ruang kelas yang digunakan untuk

melakukan kegiatan belajar mengajar dan laboratorium yang digunakan untuk

pengajaran praktikum.

1) Ruang Kelas

Ruang pengajaran teori terdapat ruang kelas yang terdiri dari:

a) Ruang kelas X, terdiri dari 9 ruang kelas yaitu kelas X MIA-1, X MIA-2,

X MIA-3, X MIA-4, X MIA-5 dan X IIS-1, X IIS-2, X IIS-3, X IIS-4

6

Page 7: 1.BAB I

b) Ruang kelas XI, terdiri dari 9 ruang kelas yaitu kelas XI MIA-1, XI MIA-

2, XI MIA-3, XI MIA-4, XI MIA-5, dan XI IIS-1, XI IIS-2, XI IIS-3, XI

IIS-4

c) Ruang kelas XII, terdiri dari 9 ruang kelas yaitu kelas XII MIA-1, XII

MIA-2, XII MIA-3, XII MIA-4, XII MIA-5 dan XII IIS-1, XII IIS-2, XII

IIS-3, XII IIS-4

2) Laboratorium

Ruangan pengajaran praktek mencakup ruang laboratorium yang terdiri

dari:

a) Laboratorium Bahasa

b) Laboratorium Kimia

c) Laboratorium Biologi

d) Laboratorium Fisika

e) Laboratorium Komputer

f) Laboratorium IPS

g) Laboratorium Al-Islam

3) Ruang dan Sarana Penunjang

Ruang dan sarana penunjang terdiri dari ruang perpustakaan, ruang UKS,

ruang keterampilan ekstrakulikuler, tempat ibadah, dan tempat parkir.

Deskripsi ruangan-ruangan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Perpustakaan

b) Laboratorium Bahasa

c) Laboratorium Kimia

d) Laboratorium Biologi

e) Laboratorium Fisika

f) Laboratorium Komputer

g) Laboratorium IPS

h) Laboratorium Al-Islam

i) Ruang kesenian (musik)

j) Ruang IPM

k) UKS/Ruang Kesehatan

l) Ruang Serba Guna/Aula

m)Asrama Putri

n) Tempat ibadah (mushola)

o) Tempat wudhu

7

Page 8: 1.BAB I

p) Kamar mandi guru dan karyawan

q) Kamar mandi siswa

r) Ruang gudang

s) Tempat parkir

t) LCD Proyektor

u) Laptop

v) Sound sistem kelas

w) Televisi

c. Tenaga Pengajar dan Karyawan

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta mempunyai 96 orang tenaga

pendidik/tenaga kependidikan yang terdiri dari:

1) 63 orang tenaga pendidik/guru.

2) 5 orang karyawan tata usaha.

3) 2 orang karyawan perpustakaan.

4) 1 orang karyawan petugas keamanan.

5) 2 orang petugas kebersihan

d. Kegiatan Ekstrakurikuler

SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta juga memiliki banyak kegiatan

ekstrakulikuler sebagai wahana penyaluran dan pengembangan minat dan bakat

siswa. Kegiatan ekstrakulikuler tersebut secara struktural berada di bawah

koordinasi sekolah dan IPM. Adapun bentuk kegiatan tersebut dibagi menjadi

dua jenis yaitu pengembangan diri wajib dan pengembangan diri pilihan.

Kegiatan pengembangan diri wajib yaitu Hizbul Whatan dan pengembangan

diri pilihan antara lain:

1) Hizbul Whatan

2) Phabama

3) Basket

4) Voli

5) Sepak bola

6) Bulutangkis

7) Tapak Suci

8) Qiro’ah

9) Jurnalistik

10) BMH

11) KIR (Karya Ilmiah Remaja)

8

Page 9: 1.BAB I

12) BSC

13) PMR

14) Fotografi

15) Bhastema

16) Nasyid

e. Infrastruktur

Infrastruktur yang ada di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta diantaranya

adalah perpustakaan, laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium

fisika, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium IPS,

laboratorium al-islam, masjid, aula, alat-alat olahraga, dan lapangan olahraga.

Perpustakaan SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta menyediakan buku-buku

untuk penunjang kegiatan belajar mengajar, perpustakaan tidak hanya

diperuntukkan bagi siswa, tetapi juga guru.

Laboratorium terdiri dari laboratorium kimia, laboratorium biologi,

laboratorium fisika, laboratorium bahasa, laboratorium IPS dan laboratorium

komputer. Selain itu disekitar dinding laboratorium terdapat beberapa charta

dan tabel yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar siswa.

Laboratorium komputer digunakan untuk memberikan keterampilan

komputer kepada siswa, khususnya pada mata pelajaran TIK (Teknologi

Informasi dan Komunikasi) dan mata pelajaran Ekonomi Akuntansi. Layanan

internet sudah tersedia melalui jaringan WiFi sehingga siswa dapat mengetahui

informasi yang lebih luas.

Alat-alat olahraga yang tersedia sudah lengkap seperti bola basket, bola

sepak, dan bola voli, matras, papan penghalang, lembing, peluru tolak, bak

pasir, cakram, dll. Lapangan olah raga yang dimiliki sudah cukup lengkap,

meliputi lapangan voli, basket, sepak bola, dan bulutangkis.

3. Kondisi Non Fisik Sekolah

Kondisi non fisik sekolah memiliki peranan penting dalam mendukung

proses belajar mengajar di sekolah dan untuk memperlancar jalannya

pendidikan dalam mencapai tujuan.

Struktur Organisasi Sekolah

Kepala Sekolah : Drs. H. Slamet Purwo

QMR : Sariyana, M.Pd

Kepala Tata Usaha : Khoirul Sudarsono, S.Pd

Wakasek Ur. Ismuba : Muchklis, S. Ag

9

Page 10: 1.BAB I

Wakasek Ur. Kurikulum : Drs. Suryadi

Wakasek Ur. Kesiswaan : Berkah Beno Widodo, S. Pd

Wakasek Ur. Sarana Prasarana : Dra. Hj. Sufi Marwiyah

Wakasek Ur. Humas : Dra. Hj. Sumarni

Koordinator BK : Dra. Dwi Susilowati

Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah terdiri dari:

a. Kepala Sekolah

1) Kepala Sekolah selaku pimpinan mempunyai tugas:

a) Menyusun perencanaan;

b) Mengorganisasikan kegiatan;

c) Mengarahkan kegiatan;

d) Mengkoordinasikan kegiatan;

e) Melaksanakan kengiatan;

f) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan;

g) Menentukan kebijaksanaan;

h) Mengadakan rapat;

i) Mengambil keputusan;

j) Mengatur proses belajar mengajar;

k) Mengatur administrasi:

Kantor

Siswa

Pegawai

Perlengkapan

Keuangan/ RAPBS

l) Mengatur Organisasi Ikatan Pemuda

Muhammadiyah (IPM);

Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha.

2) Kepala Sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan

administrasi

a) Perencanaan

b) Pengorganisasian

c) Pengarahan

d) Pengkoordinasian

e) Pengawasan

f) Kurikulum

10

Page 11: 1.BAB I

g) Kesiswaan

h) Kantor

i) Kepegawaian

j) Perlengkapan

k) Keuangan

l) Perpustakaan

m) Laboratorium

n) Ruang ketrampilan/kesenian

3) Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi

mengenai:

a) Kegiatan belajar mengajar.

b) Kegiatan bimbingan dan penyuluhan/bimbingan

karir.

c) Kegiatan Ekstrakurikuler.

d) Kgiatan Ketatausahaan.

e) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan dunia

usaha.

Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan

kepada Wakil Kepala Sekolah.

b. Wakil Kepala Sekolah

Jumlah Wakil Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Atas

Muhammadiyah 2 Yogyakarta lima orang, disesuaikan menurut

kebutuhan. Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam

urusan-urusan sebagai berikut:

1) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program

pelaksanaan;

2) Pengorganisasian;

3) Pengarahan;

4) Ketenagaan;

5) Pengkoordinasian;

6) Pengawasan;

7) Penilaian;

8) Identifikasi dan pengumpulan;

9) Penyusunan laporan.

a) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

11

Page 12: 1.BAB I

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum mempunyai tugas

membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Menyusun program pengajaran;

Menyusun pembagian tugas guru;

Menyusun jadwal pelajaran;

Menyusun jadwal evaluasi belajar;

Menyusun pelaksanaan UAN/USEK;

Menerapkan kreteria persyaratan naik kelas/tidak naik kelas;

Menerapkan jadwal penerimaan buku Laporan Pendidikan

(Rapor) dan penerimaan STTB;

Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan

pelajaran;

Menyediaan buku kemajuan kelas;

Menyusun laporan pelaksanaan pelajaran.

b) Wakil Kepala Sekolah Urusan/Bidang Kesiswaan mempunyai tugas

membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

Menyusun program pembinaan kesiswaan/IPM;

Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan

kesiswaan /IPM dalam rangka menegagkan disiplin dan tata tertib

sekolah;

Membina dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan,

ketertiban, keindahan, kerindangan dan kekeluargaan (K6);

Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus IPM;

Melakukan pembinaan pengurus IPM dan berorganisasi;

Menyusun Program dan Jadwal pembinaan siswa secara berkala

dan insindentil;

Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan calon siswa

penerima bea siswa;

Mengadakan pemilihan siswa mewakili sekolah dalam kegiatan

diluar sekolah;

Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara

berkala;

Mengatur mutasi siswa.

c) Wakil Kepala Sekolah Urusan/Bidang Hubungan Kerja Sama dengan

Masyarakat.

12

Page 13: 1.BAB I

Wakil Kepala Sekolah Urusan/ Bidang Hubungan Masyarakat

mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan

orang/wali siswa.

Membina hubungan antar sekolah komite sekolah

Menyusun laporan pelaksanaan hubungan masyarakat secara

berkala.

Membina hubungan antara sekolah dengan lembaga-lembaga

pendidikan yang lain.

Membina hubungan antara sekolah dengan lembaga bimbingan

belajar.

Mengatur dan menindaklanjuti proposal proyek pengembangan

sekolah.

d) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana Prasarana

Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

mempunyai tugas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan -

kegiatan sebagai berikut:

Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah.

Mengadministrasikan pendayagunaan sarana Prasarana

Pengolaan pembiayaan alat-alat pengajaran

Menyusun laporan pelaksanaan urusan sarana dan prasarana

secara berkala.

e) Wakil Kepala Sekolah Urusan Ismuba

Wakil Kepala Sekolah urusan Ismuba mempunyai tugas membantu

kepala sekolah dalam urusan sebagai berikut:

Kegiatan agama di luar sekolah manakala kepala sekolah

berhalangan

Mengkoordinir bagian keagamaan

Mengatur jadwal :

o Tadarus pagi

o Imam

o Tadarus dan kultum

o Petugas laskar jihad

13

Page 14: 1.BAB I

Menyelenggarakan pembinaan keagamaan siswa, guru dan

karyawan :

o Pengajian kelas

o Pengajian karyawan tiap ahad

o Pembinaan baca tulis Al Qur’an

o Pengajian bulanan

o Pengajian 3 bulanan

c. Guru

Guru bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Tugas dan

tanggung jawab seorang guru meliputi:

1) Membuat program pengajaran/rencana kegiatan belajar mengajar

mengajar setiap semester.

2) Membat satuan pelajaran.

3) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

4) Melaksanakan kegiatan penilaian belajar tiap semester.

5) Mengisi daftar nilai siswa.

6) Melaksanakan analisis hasil evaluasi belajar.

7) Menyusun dan melaksanakan program perbikan dan pengajaran.

8) Melaksanakan kegiatan membimbing guru dalam kegiatan proses

belajar mengajar.

9) Membuat alat pelajaran atau alat program.

10) Membuat alat pelajaran atau alat peraga.

11) Menciptakan karya seni.

12) Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

13) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.

14) Mengadakan pengembangan setiap bidang pengajaran yang menjadi

tanggung jawabnya.

15) Membuat lembar kerja siswa(LKS).

16) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing

siswa.

17) Meneliti daftar hadir siswasebelum kegiatan belajar mengajar

berlangsung.

14

Page 15: 1.BAB I

18) Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.

19) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan

pangkatnya atu sertifikasi.

Disamping tugas pokok tersebut guru ditunjuk kepala sekolah untuk

membantu dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan di

Sekolah sebagai Wali Kelas. Wali Kelas adalah guru yang membantu

Kepala Sekolah untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin

kelas, sebagai manajer dan motivator untuk membangkitkan gairah /minat

siswa  untuk beprestasi di kelas.

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

1) Pengelolaan kelas.

2) Penyelenggaran administrasi kelas yang meliputi; denah tempat

duduk siswa, papan absensi, daftar pelajaran, buku kegiatan belajar

mengajar, dan lain sebagainya.

3) Penyusunan atau pembuatan statistik bulanan siswa.

4) Pengisian daftar kumpulan nilai siswa.

5) Pembuatan catatan khusus tentang siswa.

6) Pencatatan mutasi siswa.

7) Pengisian buku laporan pendidikan.

8) pembagian buku laporan pendidikan.

d. Bimbingan dan Konseling

Bimbingan penyuluhan dan bimbingan karier membantu kepala sekolah

dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Penyusunan program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling.

2) Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-

masalah yang dihadapi oleh siswatentang kesulitan belajar.

3) Memberikan layanan bimbingan penyuluhan kepada siswaagar lebih

berprestasi dalam kegiatan belajar.

4) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswadalam memperoleh

gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjan yang

sesuai.

5) Mengadakan penelitian pelaksanaan bimbingan dan konseling.

6) Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling.

15

Page 16: 1.BAB I

7) Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar praktik atau

pelaksanaan bimbingan dan konseling.

8) Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan

konseing.

9) Menyusun laporan pelaksanaan bimbingan dan konseling

e. Kepala Tata Usaha Sekolah

Kepala Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah

dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah meliputi kegiatan - kegiatan

sebagai berikut:

1) Penyususnan program Tata Usaha sekolah.

2) Pengelolaan keuangan sekolah.

3) Pengurusan administrasi pegawai, guru, dan siswa.

4) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah.

5) Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.

6) Menyusun dan menyajikan data atau statistik sekolah.

7) Mengkoordinasikan dan melaksanakan 6K.

8) Penyususnan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan

secara berkala.

f. Pustakawan Sekolah

Pustakawan Sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan - kegiatan

sebagai berikut :

1) Perencanaan pengadaan buku atau bahan pustaka.

2) Pengurusan pelayanan perpustakaan.

3) Perencanan pengembangan perpustakaan.

4) Pemeliharaan dan perbaikan buku dan bahan pustaka.

5) Inventarisasi buku - buku atau bahan perpustakaan

4. Analisis Kegiatan Pembelajaran dan Perangkat Pembelajaran Ekonomi

Observasi proses pembelajaran di dalam kelas bertujuan untuk mengamati

secara nyata aktivitas belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di

dalam kelas. Dengan adanya observasi ini, mahasiswa diharapkan dapat

mendapat informasi mengenai cara guru mengajar dan mengelola kelas dengan

efektif dan efisien. Selain pengamatan proses pembelajaran, mahasiswa juga

melakukan observasi terhadap perangkat (administrasi) yang dibuat guru

sebelum pembelajaran.

16

Page 17: 1.BAB I

Perangkat pembelajaran meliputi kurikulum, silabus, dan rencana

pelaksanaan pembelajaran. Kurikulum yang digunakan di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta pada saat observasi adalah kurikulum 2013. Dan

pada praktiknya di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta menggunakan

kurikulum 2013. Silabusnya menggunakan silabus terbaru yang sesuai dengan

kurikulum 2013. Guru sebelum pembelajaran membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran yang merupakan penjabaran dari silabus.

Gambaran umum proses pembelajaran yang dilakukan di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta adalah:

a. Membuka Pelajaran

Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian menyampaikan

materi/pokok bahasan yang akan dipelajari hari ini.

b. Penyajian Materi

Materi diberikan dengan urut dan sistematis, guru menguasai materi

secara keseluruhan.

c. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode saintifik, inkuiri,

diskusi, dan tanya jawab.

d. Penggunaan Bahasa

Bahasa yang digunakan oleh guru adalah bahasa indonesia yang

komunikatif, baik yang bersifat formal maupun informal.

e. Penggunaan Waktu

Penggunaan waktu cukup efektif dan efisien sehingga kegiatan dapat

selesai tepat waktu dan materi dapat disampaikan secara lengkap.

f. Gerak

Gerak guru dalam kelas aktif, dimana guru tidak berdiam diri dalam

satu tempat saja, tetapi berkeliling dan sesekali berjalan ke belakang

dan mengitari siswanya untuk mengecek tugas yang diberikan.

g. Cara Memotivasi Siswa

Guru memotivasi siswa dengan cara memberikan pertanyaan berkaitan

dengan materi yang disampaikan, memberikan kata kunci dari jawaban

yang diharapkan guru, dan memberikan pujian atau penguatan pada

siswa yang menjawab dengan benar.

17

Page 18: 1.BAB I

h. Teknik Bertanya

Teknik bertanya yang digunakan oleh guru adalah apabila siswa ramai

diberikan pertanyaan secara mendadak. Pertanyaan berkaitan dengan

materi yang disampaikan, diberikan dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Siswa diberikan waktu luang untuk berpikir dan mengerjakan.

i. Teknik Penguasaan Kelas

Teknik Pengendalian kelas yang ramai dengan cara memandang dan

menegur siswa yang ramai, mengeraskan suara agar perhatian siswa

berpusat pada guru atau siswa yang ramai diberi pertanyaan.

j. Penggunaan Media

Media yang sering digunakan adalah teks bacaan, artikel, LCD, Laptop,

white board dan spidol.

k. Cara Evaluasi

Cara mengevaluasi siswa adalah dengan memberikan pertanyaan lisan

maupun tertulis.

l. Menutup Pelajaran

Pelajaran ditutup dengan kesimpulan, guru memberi tugas pada siswa

untuk memperdalam di rumah dan memberikan arahan untuk pertemuan

selanjutnya dan diakhiri ucapan salam.

Disamping itu, mahasiswa juga melakukan observasi perilaku siswa

baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hasil observasi tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Perilaku Siswa di dalam kelas

Secara umum siswa mengikuti pelajaran dengan baik, meskipun

kadang ramai, bercanda dengan temannya, asyik bermain dengan

benda yang ada di depannya, melamun dan kadang pada waktu

pembelajaran siswa masih sering ada beberapa siswayang kurang

memperhatikan serta berdiskusi sendiri. Namun ada beberapa siswa

yang aktif dalam pelajaran dan memperhatikan pelajaran.

2) Perilaku Siswa di luar Kelas

Perilaku siswa diluar kelas cukup sopan, dan menghormati guru.

Perilaku siswa di luar kelas baik, beberapa siswa memanfaatkan waktu

istirahat untuk menuju ke kantin sekolah, berbincang-bincang dengan

teman-temannya di teras kelas, ada juga beberapa siswa memanfaatkan

waktu istirahat untuk mengunjungi perpustakaan.

18

Page 19: 1.BAB I

B. Rumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL PPG

Perumusan program dilakukan setelah mengetahui berbagai

permasalahan yang yang muncul setelah kegiatan observasi terhadap

lingkungan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Setelah permasalahan

diketahui, siswa PPL PPG menyusunnya menjadi program kerja yang akan

dilaksanakan.

Berdasarkan analisis hasil observasi kondisi sekolah dan pertimbangan di

atas maka disusunlah program kerja PPL. Program kerja PPL disusun dengan

harapan dapat meningkatkan potensi siswa baik akademik maupun non

akademik dan menunjang pengembangan teknologi pembelajaran di SMA

Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Tersedianya sarana dan prasarana pembelajaran

diharapkan dapat menjadi faktor penunjang untuk menumbuhkan motivasi

belajar matematika siswa. Beberapa program PPL yang dirancang berdasarkan

pertimbangan terkait dengan analisis situasi yang telah dilakukan antara lain :

1. Kegiatan mengajar akan dapat berjalan dengan lancar jika kegiatan tersebut

direncanakan dengan mempertimbangkan alokasi waktu, materi dan

indikator yang akan dicapai. Oleh karena itu pembuatan RPP merupakan

hal yang perlu dibuat oleh guru sebelum melakukan proses pembelajaran.

2. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dan membuktikan teori yang

mereka dapat, serta memanfaatkan benda-benda yang tidak terpakai yang

ada di sekelilingnya. Maka program PPL juga membuat media

pembelajaran dan mengadakan pelatihan pembuatan media pembelajaran

Matematika sederhana agar siswa mengetahui cara kerja media tersebut.

3. Untuk mewujudkan student center maka dibuatlah Lembar Kerja siswa

agar siswa berusaha menemukan konsep sendiri, kemudian diklarifikasi

oleh guru.

4. Untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran maka disusunlah alat

evaluasi pembelajaran.

19