188_pengembangan Profesionalisme Guru

5
http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=188:pengembangan-profesionalisme-guru&catid=42:widyaiswara&Itemid=206 PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU Oleh Suardi.B Widyaiswara LPMP SulSel I.PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003,Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, undang-undang No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,Peraturan Menteri Pendidikan nomor 74 tentang Guru, peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademi dan Kompetensi Guru, Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikiasi Bagi Guru dalam Jabatan, Peraturan Menpan dan RB Nomor 16 tahun 2009 Tentang Jabatan fungsional Guru dan Angka Kreditnya .maka di perlukan rambu- rambu bimbingan teknis bagi guru untuk pengembangan profesionalismenya secara berkesinambungan. Akhir-akhir ini banyak pihak menyatakan bahwa kwalitas guru kita rendah, sedangkan guru kita mengembang tugas sebagai Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan ,pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam pasal 39 Ayat 1 UU Sisdiknas tahun 2003.dan begitu pulaa Ayat 2 UU sisdiknas tahun 2003 menyatakan “ pendidik merupakan tenaga Profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan Olehnya itu guru diharapkan secara terus-menerus mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.

description

guru

Transcript of 188_pengembangan Profesionalisme Guru

Page 1: 188_pengembangan Profesionalisme Guru

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=188:pengembangan-profesionalisme-guru&catid=42:widyaiswara&Itemid=206

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU Oleh

Suardi.B Widyaiswara LPMP SulSel

I.PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003,Undang-undang Nomor

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, undang-undang No 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan,Peraturan Menteri Pendidikan nomor 74 tentang Guru, peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar

Kualifikasi Akademi dan Kompetensi Guru, Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 18 Tahun

2007 Tentang Sertifikiasi Bagi Guru dalam Jabatan, Peraturan Menpan dan RB Nomor 16

tahun 2009 Tentang Jabatan fungsional Guru dan Angka Kreditnya .maka di perlukan rambu-

rambu bimbingan teknis bagi guru untuk pengembangan profesionalismenya secara

berkesinambungan.

Akhir-akhir ini banyak pihak menyatakan bahwa kwalitas guru kita rendah, sedangkan

guru kita mengembang tugas sebagai Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan

administrasi, pengelolaan, pengembangan ,pengawasan, dan pelayanan teknis untuk

menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam pasal

39 Ayat 1 UU Sisdiknas tahun 2003.dan begitu pulaa Ayat 2 UU sisdiknas tahun 2003

menyatakan “ pendidik merupakan tenaga Profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan “ Olehnya itu

guru diharapkan secara terus-menerus mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.

Page 2: 188_pengembangan Profesionalisme Guru

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=188:pengembangan-profesionalisme-guru&catid=42:widyaiswara&Itemid=206

B. Pengertian Profesi Kependidikan

1. Pengertian Secara Umum

a. Profesi mempunyai pengertian seseorang yang menekuni pekerjaan berdasarkan

keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas (Volmer &

Mills, 1966, Cully, 1996 dalam pengembangan Profesionalisme Guru Yang Berkelanjutan Dirjen

Manajemen pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah pertama Dep

Dik Nas 2007)

b. Profesi sebagai spesialisasi dari jabatan intelektual yang diperoleh melalui studi

dan training, bertujuan menciptakan keterampilan dan pekerjaan itu diminati,

disenangi oleh orang lain, dan dia dapat melakukan pekerjaan itu dengan mendapat

imbalan berupa bayaran, upah dan gaji (sagala 2000 dalam Pengembangan Profesionalisme

Guru Yang Berkelanjutan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat pembinaan

Sekolah Menengah Pertama Dep Dik Nas 2007)

2. Syarat- syarat Guru Profesional

- Guru harus memiliki berbagai keterampilan, kemampuan Khusus, mencintai pekerjaannya, menjaga kode etik guru

- Guru professional selalu mengembangkan dirinya terhadap pengetahuan dan mendalami keahliannya

- Guru professional harus rajin membaca literatur

3. Guru professional Sebagai Komunikator dan Fasilitator

Di dalam kelas guru berperan sebagai komunikator dan guru sebagai fasilitator

memiliki peran memfasilitasi siswa untuk belajar secara maksimal dengan

menggunakan berbagai strategi/metode,media dan sumber belajar, Siswa yang lebih

efektif,mencari dan memecahkan permasalahan belajar, dan guru membantu

kesulitan siswa yang mendapat hambatan, kesulitan dalam memahami, dan

memecahkan permasalahan.

4. Pengembangan Kompetensi Guru.

Kompetensi guru terdiri dari empat yaitu :

a. Kompetensi Paedagogik

b. Kompetensi kepribadian

Page 3: 188_pengembangan Profesionalisme Guru

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=188:pengembangan-profesionalisme-guru&catid=42:widyaiswara&Itemid=206

c. Kompetensi social

d. Kompetensi Profesional

Keempat kompetensi itu menjadi tolok ukur Profesionalisme guru, dan apabila

salahsatu komponen atau sub komponen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan

lapangan, maka perlu di lakukan pengembangan profesi.

C. STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI GURU

(Permendiknas No 16 Tahun 2007.)

A. Kualifikasi Akademik Guru 1. Kualifikasi guru yg sesuai dengan Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 adalah

semua guru diharapkan memiliki kualifikasi akademik minimum D-IV atau sarjana S1

Program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang di ajarkan /di ampu dan di

proleh dari program studi yang terakreditasi.

2. Kualifikasi Akademik guru melalui kelayakan dan kesetaraan, Kualifikasi

akademik yang di persyaratkan untuk diangkat sebagai guru dalam bidang khusus

yang sangat di perlukan tetapi belum di kembangkan di perguruan tinggi dapat di

peroleh melalui uji kelayakan dan kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi

seorang yang memiliki keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang

diberi wewenang untuk melaksanakannya.

B. Standar Kompetensi Guru Standar Kompetensi guru ada empat yaitu :

1. kompetensi Paedagogik

2. kepribadian,

3. social,

4. dan profesional

Kompetensi Paedagogik,mencakup : - Menguasai karakteristik peserta didik dan aspek fisik,moral,spiritual,social,dan

intelektual

- Menguasai teori belajar dan prinsip –prinsip pembelajaran yang mendidik

- Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang di ampu

- Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

- Memnafaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran

Page 4: 188_pengembangan Profesionalisme Guru

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=188:pengembangan-profesionalisme-guru&catid=42:widyaiswara&Itemid=206

- Mempasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang di miliki

- Berkomunikasi secara efektif,empirik, dan santun dengan peserta didik

- Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

- Melakukan tindakan reflektif untuk kepentingan kualitas pembelajaran.

Kompetensi Kepribadian - Bertindak sesuai dengan norma agama,hokum,sosoial,dan kebudayaan nasional

Indonesia

- Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta

didik dan masyarakat

- Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap,stabil,dewasa,arif,dan berwibawa

- Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi,rasa bangga menjadi guru, dan

rasa percaya diri.

- Menjunjung tinggi profesi guru.

Kompetensi social,mencakup:

- Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif,karena pertimbangan

jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status ekonomi,

- Berkomunikasi secara efektif empati, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua, dan masyarakat

- Beradaptasi di tempat tugas di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki keragaman

social budaya

- Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri, dan profesi lain secara lisan dan

tulisan atau bentuk lain.

Kompetensi Profesional mencakup

- Menguasia materi, struktur konsep, pola pikir ke ilmuan, yang mendukung mata

pelajaran yang di ampu

- Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang di ampu

- Mengembangkan meteri pembelajaran yang di ampu secara kereatif

- Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan

reflektif, termasuk di dalamnya melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

- Memanfaatkan Teknologi Informasi untuk mengembangkan diri.

Page 5: 188_pengembangan Profesionalisme Guru

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=188:pengembangan-profesionalisme-guru&catid=42:widyaiswara&Itemid=206

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan.

Pengembangan Profesionalisme Guru diarahkan untuk penguatan kompetensi guru

berdasarkan kompetensi yang dimilik oleh guru (Paedagogik ,Kepribadian ,social,

Profesional)dengan cara :

- Mengikuti Pengembangan diri

- Publikasi Ilmiah

- Karya inovatif

Pengembangan diri terdiri dari Diklat Kolektif guru dan diklat fungsional, diklat Kolektif

dikembangkan pada MGMP, KKG, MKKS, KKPS dsb, sedangkan diklat Fungsional yaitu

diklat yang dilaksanakan pada LPMP, P4T, LPTK,dsb

Publikasi Ilmiah terdiri dari Presentasi pada forum Ilmiah, Publikasi Ilmiah atas

penelitian Ilmiah atau gagasan ilmiah dibidang Pendidikan formal, Publikasi buku

pelajaran atau buku pengayaaan ,buku pengayaan guru.

Karya Inovatif terdiri dari menemukan teknologi tepat guna, menemukan atau

mendapatkan karya seni, membuat alat peraga atua alat praktikum,dsb.

Berdasarkan dari cara pengembangan itulah maka ke empat kompetensi tersebut

perlu dilakukan pengembangan secara terus menerus atau berkelanjutan agar

profesionalisme guru terus menigkat sehingga mutu pendidikan yang diharapkan bersama

dapat tercapai scara maksimal.