Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

23
BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kualitas pendidikan di Indonesia ini bisa dilihat dari masih banyaknya lulusan yang kurang berkompeten di dunia lapangan kerja. Lemahnya kompetensi para lulusan ini berkaitan dengan pendidikan yang mereka dapat di instansi pendidikan terdahulu. Proses pembelajaran sewaktu mereka berada di instansi pendidikan sangatlah berpengaruh dan menentukan didalam menentukan tercapainya standart kompetensi yang menjadi tujuan. Adapun keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa factor, dari anak didiknya, dari tenaga pengajarnya, dan dari media atau sarana prasarana yang ada. Disini penulis akan meninjau salah satu factor yang berpengaruh dalam proses pembelajaran yaitu kompetensi seorang guru. Kompetensi seorang guru erat kaitanya dengan sikap profesionalisme guru tersebut dan hal ini yang penting untuk diketahui dan diperhatikan oleh seorang tenaga pengajar maupun calon tenaga pengajar. Dimana kompetensi dan profesionalisme seorang guru

Transcript of Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

Page 1: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Kualitas pendidikan di Indonesia ini bisa dilihat dari masih banyaknya lulusan

yang kurang berkompeten di dunia lapangan kerja. Lemahnya kompetensi para

lulusan ini berkaitan dengan pendidikan yang mereka dapat di instansi pendidikan

terdahulu. Proses pembelajaran sewaktu mereka berada di instansi pendidikan

sangatlah berpengaruh dan menentukan didalam menentukan tercapainya standart

kompetensi yang menjadi tujuan. Adapun keberhasilan proses pembelajaran

dipengaruhi oleh beberapa factor, dari anak didiknya, dari tenaga pengajarnya, dan

dari media atau sarana prasarana yang ada.

Disini penulis akan meninjau salah satu factor yang berpengaruh dalam proses

pembelajaran yaitu kompetensi seorang guru. Kompetensi seorang guru erat kaitanya

dengan sikap profesionalisme guru tersebut dan hal ini yang penting untuk diketahui

dan diperhatikan oleh seorang tenaga pengajar maupun calon tenaga pengajar.

Dimana kompetensi dan profesionalisme seorang guru tersebut akan sangat

berpengaruh didalam mewjudkan tujuan dari pembelajaran tersebut.

Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud kompetensi dan profesionalisme seorang guru?

2. Kompetensi apa saja yang harus dimiliki seorang tenaga pengajar?

3. Apa ciri-ciri seseorang dikatakan profesional?

Tujuan

1. Memahami dan mengerti kompetensi dan profesionalisme seorang guru

2. Memahami Kompetensi apa saja yang harus dimiliki seorang tenaga pengajar

3. Memahami tentang ciri-ciri seseorang dikatakan professional.

Page 2: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi

Sumber dari Depdiknas (1982 :51), menyatakan bahwa kompetensi menunjuk

kepada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan atau

latihan. Sedangkan menurut The National Council for Vocational Qualification

(NCVQ)menyatakan bahwa “a competence is defined as the ability to perform an

activity within an occupation. Competence is a wide concept which embodies the

ability to transfer skills and knowledge to new situations … within the occupational

areas and includes aspects of „key‟ skills” Kompetensi merupakan kemampuan

untuk menjalankan aktivitas dalam suatu pekerjaan, yang ditunjukkan oleh

kemampuan mentransfer keterampilan dan pengetahuan pada situasi yang baru. Dari

kedua sumber di atas penulis menarik kesimpulan bahwa kompetensi merupakan

sebuah kemampuan yang berbentuk sebuah keterampilan dan sebuah pengetahuan

yang dilakukan pada suatu pekerjaan yang dimana kemampuan tadi diperoleh dengan

suatu pendidikan dan latihan khusus dalam kurun waktu tertentu.

Kompetensi seorang guru merupakan sebuah kemampuan untuk melakukan

sebuah usaha dalam hal memajukan pendidikan. Berkaitan dengan itu guru dituntut

untuk menguasai kompetensi sesuai dengan tugasnya sebagai tenaga pengajar.

Kompetensi seorang guru dalam mentransfer pendidikan kepada anak didiknya,

kompetensi seorang guru untuk membentuk manusia yang memiliki nilai-nilai luhur

sesuai dengan norma dan nilai yang tersirat dalam falsafah negara serta

perkembangan masyarakat yang berlaku. Semua kompetensi ini wajib untuk

diketahui calon guru dan wajib untuk dikuasai oleh seorang tenaga pengajar. Berikut

ini merupakan beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru/tenaga

pengajar, yang penulis ambil dari berbagai sumber.

Page 3: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

B. Macam-macam kompetensi kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang

guru/tenaga pengajar

1. Kompetensi pedagogic

Merupakan sebuah kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam hal

memahami karakteriristik siswanya dengan cara yng guru tersebut tentukan. Berikut

ini disajikan tujuh aspek kompetensi pedagogik beserta indikatornya:

A. Menguasai karakteristik peserta didik.

Seorang guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang

karakteristik peserta didik daam rangka membantu proses pembelajaran. Karakteristik

ini antara lain meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar

belakang sosial budaya:

1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di

kelasnya,

2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang

sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,

3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama

pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang

berbeda,

4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik

untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta

didik,

6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat

mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak

termarjinalkan /tersisihkan.

B. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik.

Guru mampu dalam menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan

teknik pembelajaran yang bersifat mendidik secara kreatif sesuai dengan standar

Page 4: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik peserta didik dan memberi motivasi mereka untuk belajar:

1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi

pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan

proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.

2. Guru harus mampu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap

materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran

berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman eserta didik tersebut.

3. Guru yang bersangkutan mampu memberi penjelasan alasan tentang

pelaksanaan kegiatan yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang

berbeda dengan perencanaan dalam rangka mewujudkan keberhasilan

pembelajaran.

4. Guru mampu menggunakan berbagai strategi maupun teknik dalam rangka

mewujdkan tingkat keinginan siswa dalam pembelajaran.

5. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain,

dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta

didik,

6. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami

materi pembelajaran yang diajarkan sebagai evaluasi perbaikan pembelajaran

berikutnya.

C. Pengembangan kurikulum.

Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum

dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan ruang lingkungan pembelajaran.

Seorang guru harus mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Indikatornya adalah sebagai berikut:

1. Guru mampu menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,

2. Guru merancang perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk

membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi

dasar yang telah ditetapkan.

Page 5: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

3. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan selalu memperhatikan

kaitanya dengan tujuan pembelajaran,

4. Guru memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran,

tepat dan mutakhir, sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta

didik, dapat dilaksanakan di kelas dan sesuai dengan konteks kehidupan

sehari‐hari peserta didik.

D. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.

Seorang guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran

yang mendidik secara lengkap. mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan peserta didik, mampu menyusun dan menggunakan

berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta

didik. Seorang guru juga bisa menerapkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

dalam pembelajaranya jika itu dianggap relevan. Berikut indikator-indikatornya:

1. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang

telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut

mengindikasikan bahwa guru memahami tentang tujuannya,

2. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu

proses belajar peserta didik.

3. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai

dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,

4. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan

proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi.

Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang

setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan

tentang jawaban yamg benar.

5. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan

mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,

Page 6: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

6. Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang

cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat

kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik,

7. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa sibuk dengan kegiatannya sendiri

agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif,

8. Guru mampu menggunakan audio‐visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan

motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Mampu

menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,

9. Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,

dan berinteraksi dengan peserta didik lain/ berdiskusi dengan peserta didik

lain.

10. Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk

membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah

informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap

materi sebelumnya.

E. Pengembangan potensi peserta didik.

Sebagai seorang guru dalam tetntunya harus mampu mengembangkan potensi

peserta didik. Hal inni dapat diwujudkan dengan cara guru harus mampu

menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi

pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang

mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan

kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi

mereka. Indikator-indikatornya meliputi:

1. Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap

setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing‐masing.

2. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong

peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing‐masing.

Page 7: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

3. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk

memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.

4. Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan

memberikan perhatian kepada setiap individu.

5. Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan

kesulitan belajar masing-masing peserta didik.

6. Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara

belajarnya masing-masing.

7. Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan

mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang

disampaikan.

F. Komunikasi dengan peserta didik.

Seorang guru yang mampu menjaga komunikasi yang baik dengan peserta

didiknya akan membuat guru lebih memahami karakteristik dari peserta ddiknya.

Komunikasi yang baik dengan peserta didik ini meliputi: guru mampu

berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap

antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan

kepada komentar atau pertanyaan peserta didik, indikatornya adalah sebagai berikut:

1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga

partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang

menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.

2. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan

tanggapan peserta didik, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk

membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.

3. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir,

sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.

4. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja

sama yang baik antarpeserta didik.

Page 8: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

5. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban

peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur

tingkat pemahaman peserta didik.

6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan

meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan

pada peserta didik.

G. Penilaian dan Evaluasi.

Penilaian dan evaluasi ini sangat diperlukan oleh seorang guru dalam rangka

mengetahui tingkat pembelajaran yang telah dilakukanya. Selain itu juga untuk

memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukanya sehngga pembelajaran kedepanya

akan lebih maksimal. Penilain dan evaluasi ini meliputi: guru mampu

menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru

melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan

informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan

pengayaan. Guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses

pembelajarannya. Indikatornya dalah sebagai berikut:

1. Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk

mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.

2. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian,

selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil

serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap

materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.

3. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi

dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing‐masing

peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.

4. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk

meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui

Page 9: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan

sebagainya.

5. Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan

pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

2. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan sebuah kemampuan pada diri personal

individu yang mencerminkan kepribadian yang baik, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa, mampu menjadi teladan bagi peserta didik, dan mempunyai akhlak mulia.

Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Kepribadian yang baik dan stabil memiliki indikator: bertindak sesuai dengan

norma hukum, bertindak sesuai dengan norma social, memiiliki rasa bangga

sebagai guru, dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.

2. Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan

kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja

sebagai guru.

3. Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan

yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat

serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.

4. Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku

yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang

disegani.

5. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial:

bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka

menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

Page 10: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

3. Kompetensi professional

Merupakan sebuah penguasaan materi pembelajaran secara meluas dan

mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah

dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur

dan metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator

esensial sebagai berikut:

1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki

indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah,

memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau

koheren dengan materi ajar, memahami hubungan konsep antar mata

pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial

menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam

pengetahuan/materi bidang studi.

4. Kompetensi sosial.

Merupakan sebuah kemampuan guru untuk menjalin komunikasi dan bergaul

secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang

tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Hubungan yang baik antara pihak-

pihak tersebut akan membantu didalam mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.

Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:

1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik

memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta

didik.

2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik

dan tenaga kependidikan.

3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali

peserta didik dan masyarakat sekitar.

Page 11: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

C. Profesionalisme Guru

Pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen. Pada Bab I dalan UU Guru dan Dosen tertulis “Profesional adalah

pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber

penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang

memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi”.

Menurut Uzer Usman (1996), Guru professional adalah orang yang memiliki

kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu

melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Dari dua

pernyataan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa profesionalisme guru

merupakan sebuah profesi dalam bidang keguruan yang dimana dalam pelaksananya

membutuhkan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu

sehingga dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan maksimal.

Berikut ini Dari pendapat para ahli seperti Schein ( 1972 ), Imran Manan

( 1989 ), Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia I (1988 ), ISPI (1991 ), dan Manap

Somantri ( 1996 )dalam Made Pidarta (1990) bahwa ciri-ciri seorang professional

adalah

1. Pekerjaan berdasarkan motivasi yang kuat

2. Memiliki seperangkat pengetahuan, ilmu dan ketrampilam khusus yang

bersifat dinamis dan terus berkembang.

3. Ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan itu diperoleh melalui studi dalam waktu

lama

4. Membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.

5. Pekerjaan berorientasi pada pelayanan, bukan material semata

6. Tidak mengarvetensikan keahliannya untuk mendapatkan klien

Page 12: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

7. Menjadi anggota organisasi profesi

8. Memiliki kode etik profesi

9. Punya kekuatan dan status yang tinggi sebagai ekspect yang diakui oleh

masyarakat

10. Berhak mendapatkan imbalan yang layak

Selain itu dalam rangka tugas keprofesionalannya, guru mempunyai tugas

yaitu sebagai berikut:

1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang

bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;

2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi

secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni;

3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis

kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang

keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran;

4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik

guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan

5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Berdasarkan penjelasan dia atas maka seorang guru maupun calon guru harus

benar-benar harus memperhatikan tentang hal ini, agar guru maupun calon guru

dapat mengantarkan dirinya sendiri untuk mencapai profesionalisme seorang

guru. Dengan begitu guru atau tenaga pendidik akan dapat membantu

meningkatkan keberhasilan proses pembelajaran

Page 13: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kompetensi merupakan sebuah kemampuan yang berbentuk sebuah

keterampilan dan sebuah pengetahuan yang dilakukan pada suatu pekerjaan yang

dimana kemampuan tadi diperoleh dengan suatu pendidikan dan latihan khusus dalam

kurun waktu tertentu. Sedangkan kompetensi seorang guru merupakan sebuah

kemampuan untuk melakukan sebuah usaha dalam hal memajukan pendidikan.

Berikut ini merupakan beberapa kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang

guru/tenaga pengajar, yang penulis ambil dari berbagai sumber yaitu kompetensi

pedagogic, kompetensi social, kompetensi kepribadian, kompetensi professional.

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan

menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau

kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan

pendidikan profesi”. Profesionalisme guru merupakan sebuah profesi dalam bidang

keguruan yang dimana dalam pelaksananya membutuhkan keahlian, kemahiran, atau

kecakapan yang memenuhi standar mutu sehingga dapat menjalankan fungsi dan

tugasnya dengan maksimal.

Adapun ciri-ciri seseorang dikatakan professional yaitu pekerjaan berdasarkan

motivasi yang kuat, Ilmu pengetahuan dan ketrampilan itu diperoleh melalui studi

dalam waktu lama, Membuat keputusan sendiri dalam menyelesaikan pekerjaannya,

Pekerjaan berorientasi pada pelayanan, bukan material semata, Tidak

mengarvetensikan keahliannya untuk mendapatkan klien, Menjadi anggota organisasi

profesi, Memiliki kode etik profesi dan lain-lain sebagainya Selain itu seorang dalam

rangka tugas keprofesionalannya mempunyai tugas yaitu: Merencanakan

pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran dan lain sebagainya.

Page 14: Kompetensi Dan Profesionalisme Seorang Guru

DAFTAR PUSTAKA

Uzer Usman, 1996. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya .

Depdiknas. (2001). Standar Kompetensi Dasar Guru. Jakarta : Ditjen Dikti

Reece, Ian and Walker, Stephen. (1997). Teaching, Training and Learning :

A Practical Guide. New College Durham : Business Education Publisher Limited.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

(UUGD)

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/01/29/kompetensi-pedagogilk-guru/

( diakses Desember 2013)

http://cridealits.blogspot.com/2013/05/4-keahlian-seorang-guru.html

(diaksesNovember 2013)

http://www.tintaguru.com/2013/05/profesionalisme-guru-analisis-uu-no-14.html

(di akses tanggal 5 januari 2014)