HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii...

244
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN KALIKOTES KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TESIS Diajukan kepada Pascasarjana untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan Gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I) Oleh : Disusun oleh: SRI KADARNINGSIH NIM. 11.403.3.1.036 KONSENTRASI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA 2014

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK

DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN

PROFESIONALISME GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

DI KECAMATAN KALIKOTES KABUPATEN KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan kepada Pascasarjana untuk memenuhi salah satu syarat

mendapatkan Gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I)

Oleh :

Disusun oleh:

SRI KADARNINGSIH

NIM. 11.403.3.1.036

KONSENTRASI MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM MAGISTER PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SURAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

ii

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN

KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME GURU

MADRASAH IBTIDAIYAH DI KECAMATAN KALIKOTES

KABUPATEN KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Sri Kadarningsih

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara

kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru MI di Kecamatan Kalikotes,

2) hubungan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru MI di

Kecamatan Kalikotes, 3) hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi

kepribadian secara bersama-sama dengan profesionalisme guru MI di Kecamatan

Kalikotes.

Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan antara kompetensi

pedagogik dan kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru. Penelitian

ini menggunakan metode kuantitatif korelasional (correlation design). Populasi

penelitian adalah seluruh guru MI di Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten

yang berjumlah 34 orang. Sebelum angket digunakan, terlebih dahulu dilakukan

uji validitas dan reliabilitas. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis

regresi dan korelasi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru dengan sumbangan

kepada profesionalisme guru sebanyak 30,3%. Terdapat hubungan yang

signifikan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru dengan

sumbangan kepada profesionalisme guru sebanyak 31,2%.

Berdasarkan hasil analisis data variabel kompetensi pedagogik

berpengaruh terhadap profesionalisme guru dengan hasil uji t yang probabilitas <

0,05. Koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme

guru dengan ry1= 0,559 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara

kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru di Kecamatan Kalikotes

Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil analisis data variabel kompetensi

kepribadian berpengaruh terhadap profesionalisme guru. Hal ini ditunjukkan dari

hasil uji t yang probabilitas < 0,05. Hasil analisis regresi ganda diperoleh regresi

ganda R12 sebesar 0,329 dengan signifikansi koefisien regresi ganda F sebesar

7,609 dengan persamaan regresi linear Y =80,615 + 3,043 X1 + (-2,425) X2. Koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru

dengan ry1= 0,574 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara

kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian secara bersama-sama dengan

profesionalisme guru di Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten yang

ditunjukkan dari hasil uji t yang probabilitas < 0,05.

Kata Kunci : Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, profesionalisme

guru

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

iii

RELATIONSHIP BETWEEN PEDAGOGICAL AND PERSONALITY

COMPETENCE WITH PROFESSIONALISM OF ELEMENTARY SCHOOL

(MI) TEACHER IN DISTRICT KALIKOTES, KLATEN

ACADEMIC YEAR 2013/2014

Sri Kadarningsih

ABSTRACT

The purpose of this study are to determine: 1) The relationship between MI

teachers' pedagogical competence with professionalism at district Kalikotes, 2)

The relationship between personal competence with the professionalism of MI

teachers in district Kalikotes, 3) The relationship between pedagogical

competence and personal competence together with the professionalism of MI

teachers in district Kalikotes.

This research employed a quantitative correlation design was carried out

the relationship between pedagogical and personal competence and

professionalism of elementary school (MI) teachers in district Kalikotes, Klaten.

The subject of this research were Elementary School (MI) teacher at District

Kalikotes, Klaten that consisted of 34 teachers. Validity and reliability were

previosly test questiornaires were applied. Technique of data analysis used in this

research were regression analysis and correlation.

From this study, the results of the data shows the correlation coefficient

between teachers 'pedagogical competence with professionalism with ry1 = 0.550,

which means there is a significant relationship between teachers' pedagogical

competence with professionalism in the district of Klaten regency Kalikotes.

Based on the analysis of the pedagogical variables affect the professionalism of

teachers with the results of the t test probability <0.05. The correlation coefficient

between teachers' pedagogical competence with professionalism with ry1 = 0.559,

which means there is a significant relationship between personal competence with

the professionalism of teachers in the district of Klaten regency Kalikotes. Based

on the analysis of the personal competence variables affect the professionalism of

teachers. It is shown from the results of the t-test probability <0.05. The results of

multiple regression analysis obtained R12 multiple regression coefficient of 0.329

with a significance of the multiple regression F of 7.609 with a linear regression

equation Y = 80.615 + 3.043 X1 + (-2.425) X2. The correlation coefficient

between teachers' pedagogical competence with professionalism with ry1 = 0.574,

which means there is a significant relationship between pedagogical competence

and personal competence together with the professionalism of teachers in the

district of Klaten regency Kalikotes indicated from the results of the t-test

probability <0.05.

Keywords: pedagogical competence, personal competence, professionalism of

teachers

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

iv

وكفاءة الشخصية بإتقان مهين للمدرسني ( فيداجوجيك)كفاءة إدارة الفصل العالقة بني م2013/2014عام دراسي Klaten Kalikotesاإلبتدائية ارسيف املد

: إعداد

ملخصإتقان مهين و( فيداجوجيك)كفاءة إدارة الفصل العالقة بني (1) عرفةملدف ىذه الدراسة توكفاءة إدارة العالقة بني و( 3)كفاءة الشخصية إتقان مهين للمدرسني ة بني العالقو( 2)للمدرسني

Klatenية اإلبتدائ ارسيف املد وكفاءة الشخصية بإتقان مهين للمدرسني( فيداجوجيك)الفصل

Kalikotes م2013/2014عام دراسي.

اإلبتدائية رسااملديف وأجريت الدراسة . اإلرتباطي يفيهنج الكاملتستخدم ىذه الدراسة و Klaten Kalikotes ىم وعيناهتا جمتمع ىذه الدراسةأما .م2013/2014عام دراسي

املعلومات مجعوطريقة . مدرسا 34وعددىم Klaten Kalikotesاإلبتدائية ارساملد مدرسوألفا دمت طريقة خأما طريقة معرفة صحة املعلومات فاست. طريقة اإلستبانة باستخدام طريقة

.اإلرتباطي و (Regresi)حتليل املعلومات فبطريقة أما و. (Alpha Cronbach)كروباككفاءة إدارة الفصل ( 1)بني العالقة قوية بوجودوقد أظهرت نتائج الدراسة

والعالقة بني كفاءة الشخصية إتقان ( 2( )%30,3)وإتقان مهين للمدرسني بقيمة ( فيداجوجيك)وكفاءة ( فيداجوجيك)والعالقة بني كفاءة إدارة الفصل ( 3( )%31,2)مهين للمدرسني بقيمة

عام دراسي Klaten Kalikotesاإلبتدائية ارسيف املد الشخصية بإتقان مهين للمدرسني .فمتأثرة بعوامل أخري( %67,1)وأما املتبقية بقيمة ( %32,9)بقيمة .م 20132014.املهين ة الشخصية، اإلتقان،كفاء(فيداجوجيك)كفاءة إدارة الفصل : الكلمات الرئيسة

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis yang saya susun sebagai

syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Program Pascasarjana Institut

Agama Islam Negeri Surakarta seluruhnya merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penyusunan Tesis yang saya kutip dari hasil

karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma,

kaidah dan etika penyusunan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruhnya atau sebagian Tesis ini bukan asli

karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia

menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi

lainnya sesuai dengan peraturan-peraturan perudangan yang berlaku.

Surakarta, Januari 2014

Yang Menyatakan,

Sri Kadarningsih

NIM. 11.403.3.1.036

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

vi

HALAMAN PENGESAHAN TESIS

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK

DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN

PROFESIONALISME GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

DI KECAMATAN KALIKOTES KABUPATEN KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Disusun oleh:

SRI KADARNINGSIH

NIM. 11.403.3.1.036

Telah dipertahankan di depan Majelis Dewan Penguji Tesis Pascasarjana

Institut Agama Islam Negeri Surakarta,

pada hari ............., tanggal ............

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat guna memperoleh gelar

Magister Pendidikan Islam

Surakarta, .................................

Ketua Sidang, Sekretaris Sidang

___________________ _______________________.

NIP. NIP.

Penguji I Penguji II

_____________________ _____________________

NIP. NIP.

Direktur Pascasarjana

IAIN Surakarta

Prof. Dr. H. Nashruddin Baidan

NIP. 195110505 1979 03 1 014

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

vii

MOTTO

Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami

berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami

beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa

yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An-Nahl: 97)

Artinya : Apabila suatu urusan (Pekerjaan) dikerjakan oleh orang yang

tidak ahli, maka tunggulah kehancuran (H.R. Bukhari).

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

viii

PERSEMBAHAN

Tesis ini penyusun persembahkan kepada :

1. Suami dan buah hatiku yang terkasih

2. Keluargaku yang kusayang

3. Teman-teman seperjuangan

4. Nusa, Bangsa dan Agama

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan nikmat dan hidayah-

Nya bagi kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarga, sahabatnya dan para pengikutnya sampai akhir

zaman. Berkat rahmat dan hidayah Allah SWT, penyusun dapat menyusun dan

menyajikan tesis ini sampai selesai.

Di dalam tesis ini akan dipaparkan kajian seputar hubungan antara

kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru.

Paparan tersebut nantinya akan dijadikan sebagai acuan untuk mencapai tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan kompetensi pedagogik dengan

profesionalisme guru, hubungan kompetensi kepribadian dengan profesionalisme

guru dan hubungan kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian secara

bersama-sama dengan profesionalisme guru.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan tesis ini tidak lepas dari bantuan

banyak pihak. Oleh karena itu dihaturkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Imam Sukardi, M.Ag., selaku Rektor IAIN Surakarta.

2. Dr. H. Nashruddin Baidan, selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN

Surakarta.

3. Dr. H. Purwanto, M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah berkenan

memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan sehingga tesis ini dapat

terselesaikan.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

x

4. Dr. Sabar Narimo, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah mengarahkan dan

membimbing serta mendorong penyusun sampai terselesainya tesis ini.

5. Tim Penguji yang telah berkenan menguji, mengkritisi serta memberikan

saran dan masukan demi sempurnanya penulisan tesis ini..

6. Seluruh Dosen dan staff Program Pascasarjana IAIN Surakarta yang telah

memberikan dorongan kepada penyusun.

7. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang telah

dengan tulus serta ikhlas membantu penyusunan tesis ini.

Penyusun menyadari bahwa penyusunan tesis ini masih jauh dari

sempurna, untuk itu kami mohonkan saran dan kritik yang membangun dan

bersifat konstruktif agar dapat menjadi lebih baik untuk penelitian selanjutnya.

Akhirnya semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikan kita dan

semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Januari 2014

Penyusun

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………................ i

Abstrak.............................................................................................................

.

ii

Lembar Pernyataan Keaslian ........................................................................... v

Halaman Pengesahan Tesis …...........…………………………….................. iii

Halaman Motto ..................……………………………….............................. iv

Halaman Persembahan ………………………………….......…..................... viii

Kata Pengantar ……………………………………………………................ Ix

Daftar Isi …………………………………………………………….............. xi

Daftar Tabel ..................................................................................................... xv

Daftar Gambar ................................................................................................. xvi

Daftar Lampiran .............................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………........ 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………... 7

C. Pembatasan Masalah .......................……………….............. 7

D. Perumusan Masalah ..........…………………………………... 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 8

F. Manfaat Penelitian .......................…………………………… 8

BAB II KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS 11

A. Deskripsi Teori..... ................................................................... 11

1. Kompetensi Pedagogik ..................................................... 11

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xii

a. Pengertian kompetensi pedagogik ............................... 11

b. Indikator Kompetensi Pedagogik ................................ 17

2. Kompetensi Kepribadian .................................................. 20

a. Pengertian kompetensi kepribadian ............................ 20

b. Indikator Kompetensi kepribadian ............................. 22

c. Upaya meningkatkan kompetensi kepribadian ............ 24

3. Profesionalisme guru

a. Pengertian Profesionalisme Guru .............................. 25

b. Indikator profesionalisme guru .................................. 30

c. Macam-macam profesionalisme guru ......................... 31

d. Hak dan kewajiban guru .............................................. 35

4. Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan

profesionalisme guru .........................................................

38

5. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan

profesionalisme guru .........................................................

40

6. Hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi

kepribadian secaram bersama-sama dengan

profesionalisme guru .........................................................

41

B. Penelitian Terdahulu ............................................................... 43

C. Kerangka Berpikir ................................................................. 46

D. Hipotesis Penelitian ............................................................ 49

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 50

A. Metode Penelitian .......................................................... ...... 50

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xiii

B. Tempat dan waktu penelitian …................……………….. 54

1. Tempat penelitian .............................................................. 51

2. Waktu Penelitian .............................................................. 51

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling …..............………… 52

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 53

1. Kompetensi Pedagogik ...................................................... 53

2. Kompetensi Kepribadian ............................................... 60

3. Profesionalisme Guru ..................................................... 65

E. Teknik Analisa Data ...........................................…………… 71

1. Uji Asumsi ....................................................................... 71

2. Uji Hipotesis ...................................................................... 72

F. Uji Validitas dan reliabilitas instrumen.................................... 76

1. Penyusunan Instrumen .................................................. 76

2. Uji Instrumen Penelitian .................................................. 76

BAB IV. HASIL PENELITIAN ................................................................... 83

A. Deskripsi Data .......................................................................... 83

1. Kompetensi Pedagogik ...................................................... 83

2. Kompetensi Kepribadian ............................................... 86

3. Profesionalisme Guru ..................................................... 88

B. Uji prasyarat analisis ................................................................ 91

1. Uji normalisasi data .......................................................... 91

2. Uji Indenpendensi variabel bebas .................................... 93

3. Linearitas dan keberartian regresi ..................................... 94

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xiv

C. Uji hipotesis ............................................................................. 98

1. Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan

profesionalisme guru ......................................................

98

2. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan

profesionalisme guru ...................................................

104

3. Hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi

kepribadian secara bersama-sama dengan profesionalis-

me guru .................................................................

110

D. Pembahasan .............................................................................. 111

1. Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan

profesionalisme guru ......................................................

112

2. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan

profesionalisme guru ...................................................

114

3. Hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi

kepribadian secara bersama-sama dengan profesionalis-

me guru .................................................................

116

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………......................... 118

B. Implikasi penelitian .......................................................... 119

C. Saran …………............……………………………………. 119

DAFTAR KEPUSTAKAAN 121

LAMPIRAN-LAMPIRAN 123

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Alokasi waktu penelitian ............................................... 51

Tabel 3.2 Populasi dan Sampel Penelitian …………..................... 52

Tabel 3.3 Kisi-kisi angket kompetensi pedagogik ......................... 56

Tabel 3.4 Hasil uji validitas angket kompetensi pedagogik ........ 59

Tabel 3.5 Kisi-kisi angket kompetensi kepribadian ..................... 64

Tabel 3.6 Hasil uji validitas angket kompetensi kepribadian ........ 67

Tabel 3.7 Kisi-kisi angket profesionalisme guru ......................... 71

Tabel 3.8 Hasil uji validitas angket profesionalisme guru ............. 74

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi skor angket kompetensi pedagogik

(X1) ......................................................................

84

Tabel 4.2 Kategori kompetensi pedagogik (X1) di Kecamatan

Kalikotes ..................................................................

85

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi skor angket kompetensi

kepribadian (X2) ............................................................

86

Tabel 4.4 Kategori kompetensi kepribadian (X2) di Kecamatan

Kalikotes ..................................................................

88

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi skor angket profesionalisme guru

(Y) ......................................................................

89

Tabel 4.6 Kategori profesionalisme guru (Y) di Kecamatan

Kalikotes ..................................................................

91

Tabel 4.7 Uji normalitas ................................................................. 92

halaman

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xvi

Tabel 4.8 Kooefisien korelasi variabel bebas ................................. 94

Tabel 4.9 Uji linieritas X1 dan Y ............................................. 95

Tabel 4.10 Kooefisien X1 terhadap Y............................................... 96

Tabel 4.11 Uji linieritas X2 dan Y ............................................. 96

Tabel 4.12 Kooefisien X2 terhadap Y............................................... 97

Tabel 4.13 Tabel Anova dan koefisien regresi X1 dengan Y............ 99

Tabel 4.14 Korelasi X1 dengan Y ............................................. 101

Tabel 4.15 Koefisien Determinasi X1......................................................................... 102

Tabel 4.16 Korelasi Parsial Antara Kompetensi Pedagogik dengan

Profesionalisme Guru ...................................................

103

Tabel 4.17 Tabel Anova dan koefisien regresi X2 dengan Y ........... 104

Tabel 4.18 Korelasi X1 dengan Y..................................................... 107

Tabel 4.19 Koefisien Determinasi X1........................................ 108

Tabel 4.20 Korelasi Parsial Antara Kompetensi kepribadian (X2)

dengan Profesionalisme Guru .........................................

109

Tabel 4.21 Tabel Anova dan koefisien regresi X1, X2 dengan Y..... 110

Tabel 4.22 Koefisien Korelasi X1, X2 dengan Y................................ 111

Tabel 4.23 Hasil Analisis Tiap Variabel ........................................... 112

Tabel 4.24 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi..................... 115

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir………….......................................... 48

Gambar 4.1 Grafik Kompetensi Pedagogik ........................................ 84

Gambar 4.2 Grafik Kompetensi Pedagogik ....................................... 86

Gambar 4.3 Grafik Kompetensi Kepribadian .................................... 87

Gambar 4.4 Grafik Kompetensi Kepribadian ..................................... 88

Gambar 4.5 Grafik Profesionalisme Guru ......................................... 90

Gambar 4.6 Grafik Profesionalisme Guru ........................................ 91

Gambar 4.7 Grafik Hubungan Antara Kompetensi Pedagogik

Dengan Profesionalisme Guru .......................................

100

Gambar 4.8 Grafik Hubungan Antara Kompetensi Kepribadian

Dengan Profesionalisme Guru .......................................

106

Gambar 4.9 Pola Hubungan Antar Variabel .................................... 115

halaman

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Angket Kompetensi Pedagogik …………..................... 126

1-1 Angket Kompetensi Pedagogik Sebelum Uji Coba......... 127

1-2 Uji Validitas Angket Kompetensi Pedagogik ................. 130

1-3 Uji Reliabilitas Angket Kompetensi Pedagogik ............. 146

1-4 Angket Kompetensi Pedagogik Setelah Uji Coba........... 148

2 Angket Kompetensi Kepribadian .................................. 151

2-1 Angket Kompetensi Kepribadian Sebelum Uji Coba...... 152

2-2 Uji Validitas Angket Kompetensi Kepribadian .............. 155

2-3 Uji Reliabilitas Angket Kompetensi Kepribadian .......... 167

2-4 Angket Kompetensi Kepribadian Setelah Uji Coba........ 169

3 Angket Profesionalisme Guru .................................. 172

3-1 Angket Profesionalisme Guru Sebelum Uji Coba........... 173

3-2 Uji Validitas Angket Profesionalisme Guru.................... 176

3-3 Uji Reliabilitas Angket Profesionalisme Guru .............. 188

3-4 Angket Profesionalisme Guru Setelah Uji Coba............ 190

4 Data Penelitian ............................................................. 193

4-1 Data Kompetensi Pedagogik ....................................... 194

4-2 Data Kompetensi Kepribadian ........................................ 198

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xix

4-3 Data Profesionalisme Guru ............................................ 202

5 Pengujian Asumsi .................................................. 205

5-1 Uji Normalitas Data................................................. 206

5-2 Uji Independensi Variabel Bebas ................................... 207

5-3 Uji Linieritas dan Keberartian Regresi .......................... 208

6 Uji Hipotesis ................................................................. 211

6-1 Uji Hipotesis Antara Kompetensi Pedagogik dengan

Profesionalisme Guru ......................................................

212

6-2 Uji Hipotesis Antara Kompetensi Kepribadian dengan

Profesionalisme Guru ......................................................

216

6-3 Uji Hipotesis Antara Kompetensi Pedagogik dan

Kompetensi Kepribadian secara bersama-sama dengan

Profesionalisme Guru ......................................................

218

7 Daftar Riwayat Hidup................................................ 221

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

xx

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

bangsa. Negara Indonesia sebagai negara berkembang membutuhkan sumber

daya manusia yang berkulitas. Salah satu usaha menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sekolah sebagai salah

satu lembaga pendidikan formal memiliki peranan yang sangat penting dalam

mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar.

Pendidikan nasional tersebut mempunyai fungsi yang harus

diperhatikan. Fungsi pendidikan nasional dapat dilihat pada Undang-undang

No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis dan bertanggung jawab (UU Sisdiknas, 2003:

3).

Keberhasilan pendidikan akan tercapai oleh suatu bangsa apabila ada

usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Untuk itu

pemerintah mengusahakan mutu pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan

formal. Peningkatan mutu pendidikan di sekolah berkaitan langsung dengan

siswa sebagai anak didik dan guru sebagai pendidik.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

2

Untuk melaksanakan tugas dan meningkatkan mutu pendidikan maka

diadakan proses belajar mengajar, guru merupakan figur sentral, karena di

tangan gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan

belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu tugas dan peran guru bukan saja

mendidik, mengajar dan melatih tetapi juga bagaimana guru dapat membaca

situasi kelas dan kondisi dan kondisi siswanya dalam menerima pelajaran.

Dalam meningkatkan peranan guru dalam proses belajar mengajar dan

hasil belajar siswa, maka guru diharapkan mampu menciptakan lingkungan

belajar yang efektif dan akan mampu mengelola kelas. Guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik dan mengevaluasi peserta didik,

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan

pendidikan menengah.

Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang

pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni seseorang. Profesi juga diartikan

sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan

dan ketrampilan khusus yang diperoleh pendidikan akademis yang intensif

(Kunandar, 2007: 49).

Profesionalisme menjadi taruhan ketika mengahadapi tuntutan-

tuntutan pembelajaran demokratis karena tuntutan tersebut merefleksikan

suatu kebutuhan yang semakin kompleks yang berasal dari siswa; tidak

sekedar kemampua guru mengauasi pelajaran semata tetapi juga kemampua

lainnya yang bersifat psikis, strategis dan produktif. Tuntutan demikian ini

hanya bisa dijawab oleh guru yang professional. Tuntutan kehadiran guru

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

3

yang profesional tidak pernah surut, karena dalam latar proses kemanusiaan, ia

hadir sebagai subjek paling diandalkan.

Untuk menjadi guru yang profesional harus memiliki beberapa

kompetensi. Sebelum UU No. 14 tahun 2005 dan PP N0. 19 tahun 2005

diterbitkan, ada sepuluh kompetensi dasar guru yang telah dikembangkan

melalui kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Kesepuluh kompetensi itu kemudian dijabarkan melalui berbagai pengalaman

belajar. Adapun sepuluh kemampuan dasar tersebut (1) kemampua menguasai

bahan pelajaran yang disajikan; (2) kemampuna mengelola program belajar

mengajar; (3) kemampuann mengelola kelas; (4) kemampuan menggunakan

media/sumber belajar; (5) kemampuan menguasai landasan-landasan kepen-

didikan; (6) kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar; (7) kemam-

puan menilai prestasi peserta didik untuk kependidikan dan pengajaran; (8)

kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan; (9) kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi

sekolah; dan (10) kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan

hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran (Sagala Syaiful,

2009: 31). Namun dalam perjalanannya tidak ada satupun institusi yang

melakukan evaluasi, apakah kesepuluh kompetensi guru ini betul-betul

dipenuhi oleh guru atau tidak. Kesepuluh kompetensi ini hanya ada sebagai

dokumen saja.

Pengembangan dan peningkatan kualitas kompetensi guru selama ini

diserahkan pada guru itu sendiri. Dalam undang-undang Guru dan Dosen

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

4

No.14/2005 dan Peraturan Pemerintah No.19/2005 dinyatakan bahwa

kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik,

kompetensi professional dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi tersebut

terintegrasi dalam kinerja guru. Profesional guru tercermin dalam berbagai

keahlian yang dibutuhkan pembelajaran baik terkait dengan bidang keilmuan

yang diajarkan, kepribadian, metodologi, pembelajaran, maupun psikologi

belajar.

Kompetensi pedagogik menunjuk pada kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik. Kompetensi kepribadian menunjuk pada

kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa

serta menjadi teladan peserta didik. Kompetensi profesional menunjuk pada

kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

Kompetensi sosial menunjuk kemampuan guru untuk berkomunikasi dan

berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,

orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar (UU No 14 tahun 2005)

Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan yang melekat dalam diri

pendidik secara mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan

bagi anak didik, dan berakhlak mulia (Mulyasa, 2012: 117). Kepribadian

mencakup semua unsur, baik fisik maupun psikis. Sehingga dapat diketahui

bahwa setiap tindakan dan tingkah laku seseorang merupakan cerminan dari

kepribadian seseorang, selama hal tersebut dilakukan dengan penuh

kesadaran. Setiap perkataan, tindakan, dan tingkah laku positif akan

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

5

meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang. Begitu naik kepribadian

seseorang maka akan naik pula wibawa orang tersebut.

Standar Nasional Pendidikan penjelasan pasal 28 ayat 3 butir c

dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi

yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan PP Nomer

74 tahun 2008 menjabarkan bahwa kompetensi profesional guru merupakan

kemampuan guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan,

teknologi, atau seni dan budaya yang diampu.

Profesionalisme guru disebabkan oleh banyak faktor. Adapun faktor-

faktor yang dapat menyebakan rendahnya profesionalisme guru diantaranya

adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian kompetensi pro-

fessional dan kompetensi sosial guru.

Kompetensi pedagogik dapat mempengaruhi profesionalisme guru.

Hal ini disebabkan karena seorang guru harus mempunyai kemampuan

melakukan pengelolaan pembelajaran yang baik. Kemampuan mengelola

pembelajaran digunakan oleh seorang guru untuk mentransfer ilmu kepada

murid. Apabila seorang guru tidak memiliki kompetensi pedagogik dapat

menyebabkan rendahnya profesionalisme guru dan menyebabkan rendahnya

prestasi belajar siswa.

Kompetensi kepribadian dapat mempengaruhi profesionalisme guru.

Hal ini disebabkan karena seorang guru harus mempunyai kepribadian yang

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

6

mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta

didik.

Kompetensi profesional dapat mempengaruhi profesionalisme guru.

Hal ini disebabkan karena seorang guru harus menguasai materi pelajaran

secara luas dan mendalam serta menguasai konsep dan metode disiplin

keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual

menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran,

dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu

Kompetensi sosial dapat mempengaruhi profesionalisme guru. Hal ini

disebabkan karena seorang guru harus mampu untuk berkomunikasi dan

berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,

orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa apabila guru mempunyai

kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian tinggi maka akan tinggi

pula professionalisme guru Begitu pula sebaliknya bila kompetensi pedagogik

dan kompetensi kepribadian guru rendah maka kompetensi professional akan

rendah pula. Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui apakah ada hubungan antara kompetensi pedagogik dan

kompetensi kepribadian dengan profeionalismes guru MI di Kecamatan

Kalikotes Tahun Pelajaran 2013/2014.

Adapun penelitian ini diberi judul “Hubungan Antara Kompetensi

Pedagogik dan Kompetensi Kepribadian Dengan Profesionalisme Guru MI Di

Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2013/2014”.

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan sejumlah

masalah sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogik yang dimiliki guru MI di kecamatan Kalikotes

masih rendah.

2. Kompetensi kepribadian yang dimiliki guru MI di kecamatan Kalikotes

masih rendah.

3. Profesionalisme guru MI di kecamatan Kalikotes yang masih rendah.

4. Hubungan antara kompetensi pedagodik dengan profesionalisme guru MI

di kecamatan Kalikotes kurang bersinergi.

5. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru MI

di kecamatan Kalikotes kurang bersinergi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada:

1. Hubungan antara kompetensi pedagodik dengan profesionalisme guru.

2. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru.

3. Hubungan antara kompetensi pedagodik dan kompetensi kepribadian

secara bersama-sama dengan profesionalisme guru.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

8

1. Adakah hubungan antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme

guru MI di kecamatan Kalikotes?

2. Adakah hubungan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme

guru MI di kecamatan Kalikotes?

3. Adakah hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi

kepribadian dengan profesionalisme guru MI di kecamatan Kalikotes?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui:

1. Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru MI

di kecamatan Kalikotes.

2. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru MI

di kecamatan Kalikotes.

3. Hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian

secara bersama-sama dengan profesionalisme guru MI di kecamatan

Kalikotes.

F. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik yang bersifat

teoritis, maupun bersifat praktis.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

9

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kita yang

berkaitan dengan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan

profesionalisme guru, menambah semangat dalam mengajar dan

memberikan masukan pada Program Pascasarjana untuk menambah bahan

pustaka serta menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

2. Secara Praktis

a. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru mengetahui

pentingnya kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian

sehingga dapat meningkatkan profesionalisme guru. Selain itu hasil

penelitian ini diharapkan memotivasi guru untuk meningkatkan

kompetensi pedagogik, kompetensi keprbadian dan profesionalisme di

kelas.

b. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi

belajar dan prestasi belajar siswa di sekolah. Siswa juga terdorong

untuk berkreasi dan berkarya lebih baik.

c. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat sebagai sumbangan pemikiran

dan masukan untuk memberikan solusi terhadap problematika

pendidikan yang ada di Madrasah Ibtidaiyah dan dapat dijadikan

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

10

acuan untuk memotivasi guru dalam meningkatkan kompetensi

pedagogik, kompetensi kepribadian dan profesionalisme guru.

d. Bagi Orang tua

Penelitian ini diharapkan mampu mendorong orang tua ikut

serta memantau guru-guru dalam menjalankan pembelajaran lebih

berwawasan yang luas sesuai dengan batas-batas tertentu dan

memberikan masukan kepada madrasah untuk meningkatkan usaha

dalam meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian

dan profesionalisme guru memberikan pelayanan pembelajaran secara

profesional.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

11

BAB II

KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Kompetensi Pedagogik

a. Pengertian Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembe-

lajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan

berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa, 2012: 75).

Ruang lingkup kehidupan pendidik sebagai individu tiap

guru terikat dengan kewajiban untuk mengembangkan mutu

kinerja melalui kegiatan belajar, meningkatkan penguasaan ilmu

pengetahuan dan keterampilan terbaik dalam meningkatkan potensi

siswa. Hal tersebut penting agar kewibawaan diri terpelihara. Juga

sebagai anggota komunitas guru wajib membangun kerja sama

meningkatkan kompetensi, melakukan pengukuran, meningkatkan

kapasitas diri dalam pengelolaan pembelajaran, mengembangkan

pengalaman terbaik dalam mengelola pembelajaran, dan mengem-

bangkan kompetensi profesi maupun kompetensi pedagogik.

Allah memberikan petunjuk berkaitan dengan proses pembe-

lajaran dalam Al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125:

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

12

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan

hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara

yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk (Depag RI, 2004:

224)

Allah ta’ala menyuruh Rasulullah SAW agar mengajak

makhluk kepada Allah dengan hikmah, yakni dengan berbagai

larangan dan perintah terdapat di dalam al-Kitab dan as-Sunnah

agar waspada terhadap siksa Allah. Kemudian ketika berdialog

harus dengan lemah lembut, halus, dan sapaan yang sopan. Dan Allah

telah mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya kerena Allah

telah memutuskannya. Serta Rasulullah diperintahkan untuk jangan

bersedih karena keadaan mereka. Sesungguhnya Rasulullah hanya

pemberi peringatan dan penyampai risalah.

Dari beberapa keterangan di atas, dapat digaris bawahi bahwa

proses pembelajaran yaitu terjadinya interaksi antara guru dan

siswa pada saat berlangsungnya belajar mengajar yang merupakan

bagian atau elemen yang memiliki peran sangat dominan untuk

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

13

mewujudkan kualitas pembelajaran yang baik serta tujuan tertentu.

Dalam pembelajaran diperlukan adanya metode mengajar yang efektif.

Agar menjadi efektif, pengajaran harus lebih jauh dari sekadar

menyampaikan isi pelajaran dengan gaya ceramah saja, tetapi

juga mengajar secara interaktif yaitu adanya interaksi antara guru dan

siswa sangat diperlukan dalam belajar mengajar. Dalam berbagai

studi, di antaranya di England dan Wales menunjukkan bahwa

secara keseluruhan pengajaran interaktif merupakan salah satu

faktor yang berhubungan paling kuat dengan hasil belajar siswa

(David Reynolds, Daniel Muijs, 2008: 66-67)

Kualitas pembelajaran sebagaimana yang dikehendaki di

atas, dapat dilihat dari sisi proses maupun hasil. Dari sisi proses,

pembelajaran dikatakan berhasil atau berkualitas apabila seluruh

atau sebagian besar anak didik terlibat aktif dalam proses

pembelajaran, di samping menunjukkan gairah yang tinggi, semangat

belajar yang besar serta percaya diri yang memadai. Sedangkan

dari sisi hasil, pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi

perubahan positif pada peserta didik. Demikian pula halnya dengan

efektif dan bermaknanya sebuah pembelajaran, dapat dikatakan

menemukan keberhasilan apabila memberikan keberhasilan pada

sisi siswa maupun guru itu sendiri.

Sehubungan dengan meningkatkan mutu kinerja guru

memiliki kewajiban untuk memenuhi mutu materi pelajaran,

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

14

mengelola proses pembelajaran agar meningkatkan minat siswa

untuk belajar baik melalui peningkatan kemampuan individu

dalam kerja sama ke-lompok. Potensi diri siswa dikembangkan

melalui kerja sama. Menggunakan teknologi sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa dan kemampuan sekolah menyediakan

sarananya. Mengguna-kan bahasa pengantar bahasa Indonesia mapun

bahasa asing dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran dalam

kelas setaraf dengan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah unggul di

dunia.

Dunia pendidikan mengenal guru sebagai salah satu komponen

manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berkompeten

dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial. Baik

disadari maupun tidak, posisi dan peranan guru dalam mengajar dan

mendidik siswa akan berdampak luas yang menyangkut berbagai aspek

kehidupan anak didik. Dengan kata lain, pada setiap diri guru terletak

tanggung jawab dalam membawa kemajuan dan keberhasilan siswa

dalam belajarnya. Dengan demikian dapat difahami bahwa didalam

proses belajar mengajar guru menduduki posisi yang sangat fital dan

strategis, artinya memiliki peran penting di dalam usaha mencapai

mutu atau tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

Guru dapat memahami perannya berdasarkan pendapat Adams

& Decey dalam Basic Principles of Student Teaching yang dikutip

oleh Uzer Usman yaitu : guru adalah sebagai pengajar, pemimpin

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

15

kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor,

perencana, supervisor, motivator, dan konselor (Usman Uzer, 1997: 9).

Begitu besar peran guru dalam terwujudnya cita-cita bangsa yaitu

mencerdasakan bangsa maka sebagai seorang guru haruslah betul-betul

memahami peran tersebut. Peran guru sangatlah kompleks oleh karena

itu Yang akan dikemukakan adalah peranan guru yang dianggap paling

dominan dan diklasifikasikan sebagai (1) guru sebagai demonstrator

(pengajar), (2) guru sebagai pengelola kelas (organisator), (3) guru

sebagai fasilitator dan mediator, (4) guru sebagai evaluator.

Guru identik dengan ilmu pengetahuan. Dalam proses belajar

mengajar seorang guru berperan sebagai pengajar, Maka hendaknya

guru senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan

diajarkannya serta senantiasa mengembangkan dalam arti mening-

katkan kemampuannya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini

sangat menentukan hasil belajar yang dicapai siswanya.

Guru sebagai pengelola kelas artinya guru bertanggung jawab

dalam mengolah segala komponen-komponen yang berkaitan dengan

kegiatan belajar mengajar, semua diorganisir sehingga dapat mencapai

efektifitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa. Sebagai manajer

guru bertanggung jawab memelihara lingkungan kelasnya agar

senantiasa menyenangkan bagi siswa untuk belajar dan mengarahkan

atau membimbing proses-proses intelektual dan sosial di dalam

kelasnya.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

16

Guru sebagai fasilitator dan mediator maksudnya guru harus

mampu memberikan kemudahan fasilitas dalam proses belajar me-

ngajar, misalnya menciptakan suasana kondusif yang memungkinkan

tarlaksananya belajar secara efisien dan efektif.

Guru sebagai mediator harus memiliki pengetahuan tentang

media pendidikan, ketrampilan memilih dan menggunakannya serta

mengusahakan media itu dengan baik. Berkaitan dengan guru sebagai

mediator ini ada tiga kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru yaitu :

(1) Mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik; (2)

Mengembangkan gaya interaksi pribadi; (3) Menumbuhkan hu-

bungan positif dengan para siswa (Usman Uzer, 1997: 11).

Guru sebagai evaluator yaitu untuk mengetahui seberapa jauh

pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran atau

ketetapan dan keefektifan metode mengajar, maka guru melakukan

evaluasi atau penilaian. Evaluasi disini menyangkut aspek intrinsik

dan ekstrinsik, artinya penilaian bukan hanya dilihat dari bisa dan

tidaknya mengerjakan soal tetapi juga dari aspek kepribadian atau

tingkah laku anak.

Dari semua uraian di atas dapat dimengerti betapa berat dan

luasnya tugas dan peran guru, dimana sekian banyak peran dan tugas

yang dipikulnya tersebut harus terpadu dalam penampilan guru yang

manunggal dan terintegrasi. Sehingga guru tidak hanya dituntut tampil

sebagi manusia yang trampil dan memiliki berbagai ilmu pengetahuan

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

17

semata. Akan tetapi dia juga harus hadir dihadapan siswa dengan

membawa kepribadian dan tingkah laku atau budi pekerti yang luhur.

Dengan demikian guru benar-benar bisa tampil sebagai central figur

yang bisa di"gugu" dan di"tiru". Maksudnya dia dapat menjadi

panutan dan contoh yang ideal bagi siswanya, baik dari aspek

intelektual maupun moral spiritual,seperti yang telah dilakukan oleh

Rasulullah terhadap seluruh umatnya.

Hal ini selaras dengan firman Allah dalam Al Qur'an surat Al

Ahzab ayat 21:

نلة يفملند ل ال ل ل د ل ال ل ك د يف ولة حلسل رلسكوليف ا لهيف أكسدرل ل ل ا لهل لا د لود ل اي لردجكو ثيفرياااآليف لرل ا لهل ل

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri

tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan hari kiamat) dan dia banyak

menyebut Allah ( Depag RI, 2004: 336 ).

b. Indikator kompetensi pedagogik

Kompetensi pedagogik ini dikelompokkan menjadi 10

macam, diantaranya: (1) Menguasai karakteristik peserta didik dari

aspek fisik, moral, piritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual;

(2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

mendidik; (3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata

pelajaran yang diampu; (4) Menyelenggarakan pembelajaran yang

mendidik. (5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

18

untuk kepentingan pembelajaran; (6) Memfasilitasi pengembangan

potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimiliki; (7) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun

dengan peserta didik; (8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi

proses dan hasil belajar; (9) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; (10) Melakukan tindakan

reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran (Permendiknas

Nomor 16, 2007: 9).

Secara oprasional kemampuan mengelola pembelajaran me-

nyangkut tiga fungsi manajerial yaitu: (1) Perencanaan, menyangkut

penetapan tujuan dan kompetensi serta memperkirakan cara

mencapainya. Perencanaan merupakan fungsi sentral dari

manajemen pembelajaran dan harus berorientasi ke masa depan.

Dalam pengambilan dan pembuatan keputusan tentang proses pem-

belajaran, guru sebagai manajer pembelajaran harus melakukan

berbagai pilihan menuju tercapainya tujuan. Guru sebagai manajer

pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang tepat untuk

mengelola berbagai sumber, baik sumber daya, sumber dana, mau-

pun sumber belajar untuk membentuk kompetensi dasar, dan men-

capai tujuan pembelajaran, (2) Pelaksanaan atau sering juga disebut

implementasi adalah proses yang memberikan kapasitas bahwa

proses belajar mengajar telah memiliki sumber daya manusia dan

sarana prasarana yang diperlukan, sehingga dapat membentuk

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

19

kompetensi dan mencapai tujuan yang diinginkan; (3) Pengendalian

atau ada juga yang menyangkut evaluasi dan pengendalian,

bertujuan menjamin kinerja yang dicapai sesuai dengan rencana

atau tujuan yang telah ditetapkan. Dalam proses manajerial yang

terakhir ini perlu dibandingkan tingkat kinerja aktual dengan

kinerja yang telah ditetapkan (kinerja standar). Guru sebagai

manajer pembelajaran harus mengambil langkah-langkah atau

tindakan perbaikan apabila terdapat perbedaan yang signifikan atau

adanya kesenjangan antara proses pembelajaran aktual di dalam

kelas dengan yang telah direncanakan (Mulyasa, 2012: 77-78).

Guru merupakan seorang manajer dalam pembelajaran yang

bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan penilai-

an perubahan atau perbaikan program pembelajaran. Untuk kepen-

tingan tersebut setidaknya ada 4 langkah yang harus dilakukan

yakni 1) menilai kesesuaian program yang ada dengan tuntutan ke-

budayaan dan kebutuhan peserta didik, 2) meningkatkan perenca-

naan program, 3) memilih dan melaksanakan program, serta 4) me-

nilai perubahan program. Berdasarkan unsur-unsur yang dikemukakan

di atas, maka dapat difahami bahwa guru adalah manusia dewasa yang

telah memiliki bekal khusus untuk mendidik dan mengajar yang secara

sadar mengabdikan diri baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam upaya perkembangan dan kemajuan anak didiknya.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

20

2. Kompetensi Kepribadian

a. Pengertian Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah salah satu jenis kompetensi

yang perlu dikuasai guru, selain 3 jenis kompetensi lainnya: sosial, pe-

dagogik, dan profesional. Kompetensi Kepribadian adalah kemampuan

yang melekat dalam diri pendidik secara mantap, stabil, dewasa, arif,

dan berwibawa menjadi teladan bagi anak didik, dan berakhlak mulia.

(Mulyasa, 2012: 117)

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa kompetensi kepribadian guru

yaitu kemampuan kepribadian yang: (1) mantap; (2) stabil; (3) dewasa;

(4) arif dan bijaksana; (5) berwibawa; (6) berakhlak mulia; (7) menjadi

teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (8) mengevaluasi kinerja

sendiri; dan (9) mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi dan

kompetensi guru menjelaskan untuk guru kelas dan guru mata pela-

jaran, pada semua jenjang pendidikan dasar dan menengah, sebagai

berikut: (1) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan

kebudayaan nasional Indonesia, mencakup: (a) menghargai peserta

didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat,

daerah asal, dan gender; dan (b) bersikap sesuai dengan norma agama

yang dianut, hukum dan sosial yang berlaku dalam masyarakat, dan

kebudayaan nasional Indonesia yang beragam; (2) Menampilkan diri

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

21

sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta

didik dan masyarakat, mencakup: (a) berperilaku jujur, tegas, dan

manusiawi; (b) berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak

mulia; dan (c) berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan

anggota masyarakat di sekitarnya; (3) Menampilkan diri sebagai

pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, mencakup:

(a) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil; dan (b)

menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif, dan berwibawa;

(4) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga

menjadi guru, dan rasa percaya diri, mencakup: (a) menunjukkan etos

kerja dan tanggung jawab yang tinggi; (b) bangga menjadi guru dan

percaya pada diri sendiri; dan (c) bekerja mandiri secara professional;

(5) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru, mencakup: (a)

memahami kode etik profesi guru; (b) menerapkan kode etik profesi

guru; dan (c) berperilaku sesuai dengan kode etik guru (Permendiknas

Nomor 16, 2007: 11-12)

Guru mempunyai kepribadian yang tidak sama meskipun

masing-masing dari mereka sama-sama mempunyai pribadi keguruan,

maka perlu dikembangkan secara terus menerus agar guru terampil

dalam: (1) Mengenal dan mengakui bakat dan profesi dari setiap

individu atau siswa yang diajarnya; (2) Membina suatu suasana sosial

yang meliputi interaksi belajar mengajar sebagai amanat yang bersifat

menunjang secara moral terhadap murid untuk terciptanya kepahaman

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

22

dan kesamaan arah dalam pikiran serta perbuatan murid dan guru; (3)

Membina suatu perasaan saling menghormati, saling tanggung jawab,

dan saling percaya antara guru dan siswa (Zakiyah Daradjat, 1995:

263)

b. Indikator Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian guru memiliki arti penting, baik bagi

guru yang bersangkutan, sekolah dan terutama bagi siswa. Arti

penting penguasaan kompetensi kepribadian guru adalah ungkapan

klasik mengatakan bahwa “segala sesuatunya bergantung pada pribadi

masing-masing”. Dalam konteks tugas guru, kompetensi pedagogik,

profesional dan sosial yang dimiliki seorang guru pada dasarnya akan

bersumber dan bergantung pada pribadi guru itu sendiri. Dalam

melaksanakan proses pembelajaran dan berinteraksi dengan siswa akan

banyak ditentukan oleh karakteristik kepribadian guru yang

bersangkutan. Memiliki kepribadian yang sehat dan utuh, dengan

kerakteristik sebagaimana diisyaratkan dalam rumusan kompetensi

kepribadian di atas dapat dipandang sebagai titik tolak bagi seseorang

untuk menjadi guru yang sukses (Akhmad Sudrajat, 2012: tt).

Guru adalah pendidik profesional yang bertugas untuk me-

ngembangkan kepribadian siswa atau sekarang lebih dikenal dengan

karakter siswa. Penguasaan kompetensi kepribadian yang memadai

dari seorang guru akan sangat membantu upaya pengembangan

karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa digugu

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

23

(dipercaya) dan ditiru, secara psikologis anak cenderung akan merasa

yakin dengan apa yang sedang dibelajarkan gurunya. Misalkan, ketika

guru hendak membelajarkan tentang kasih sayang kepada siswanya,

tetapi di sisi lain secara disadari atau biasanya tanpa disadari, gurunya

sendiri malah cenderung bersikap tidak senonoh, mudah marah dan

sering bertindak kasar, maka yang akan melekat pada siswanya

bukanlah sikap kasih sayang, melainkan sikap tidak senonoh itulah

yang lebih berkesan dan tertanam dalam sistem pikiran dan keyakinan

siswanya.

Kompetensi kepribadian yang dijelaskan dalam Permendiknas

nomor 16 tahun 2007 mencakup kemampuan-kemampuan (1) bertin-

dak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan

nasional Indonesia; (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,

berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (3)

menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,

dan berwibawa, (4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang

tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, (5) men-

junjung tinggi kode etik profesi guru.

Kepribadian guru di masyarakat, masih dianggap hal sensitif

dibandingkan dengan kompetensi pedagogik atau profesional. Apabila

ada seorang guru melakukan tindakan tercela, atau pelanggaran norma-

norma yang berlaku di masyarakat, pada umumnya masyarakat

cenderung akan cepat mereaksi. Hal ini tentu dapat berakibat terhadap

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

24

merosotnya wibawa guru yang bersangkutan dan kepercayaan ma-

syarakat terhadap institusi sekolah, tempat dia bekerja.

c. Upaya Meningkatkan Kompetensi Kepribadian

Kepribadian guru perlu ditingkatkan, tips 10 cara untuk me-

ningkatkan kepribadian, yang isinya dapat disarikan sebagai berikut:

(1) Jadilah pendengar yang baik, jadikan teman bicara Anda merasa

penting dan dihargai, (2) Perbanyaklah membaca dan perluas interes

Anda, (3) Jadilah ahli pembicara yang baik, (4) Milikilah gagasan yang

berbeda dan unik sehingga dapat memperluas perspektif setiap orang

tentang Anda, (5) Temui orang-orang baru, terutama yang berbeda

dengan Anda, sehingga wawasan Anda menjadi semakin luas, (6)

Jadilah diri Anda sendiri, dengan menunjukkan keotentikan dan

keunikan yang Anda miliki, (7) Milikilah sikap dan pandangan positif,

(8) Jadilah orang yang menyenangkan dan memiliki rasa humor, (9)

Bersikap suportif kepada orang lain yang membutuhkan Anda, dan

(10) Miliki integritas dan perlakukan setiap orang dengan penuh

hormat (Akhmad Sudradjat, 2012: tt).

Menurut BP3K (Balai Penelitian Pengembangan Pendidikan

dan Kebudayaan) tentang pengembangan kompetensi kepribadian,

guru harus memiliki: (1) Pengetahuan tentang tata krama sosial dan

agamawi; (2) Pengetahuan tentang kebudayaan dan tradisi; (3) Hakikat

demokrasi dan makna demokrasi pancasila; (4) Apresiasi dan ekspresi

estetika; (5) Kesadaran kewarganegaraan dan kesadaran sosial yang

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

25

dalam; (6) Sikap yang tepat tentang ilmu pengetahuan kinerja; (7)

Menjunjung tinggi martabat manusia (Madyawati, 2011: 1).

3. Profesionalisme Guru

a. Pengertian Profesionalisme Guru

Istilah profesionalisme berasal dari profession. Dalam Ka-

mus Inggris Indonesia, profession berarti pekerjaan. (John M Echols

dan Hassan Shadily, 1996: 449). Dalam buku yang ditulis oleh Ku-

nandar yang berjudul Guru Profesional Implementasi Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan disebutkan pula bahwa profesionalisme

berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang

ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan seba-

gai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan penge-

tahuan dan keterampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan

akademis yang intensif. Jadi, profesi adalah suatu pekerjaan atau

jabatan yang menuntut keahlian tertentu (Kunandar, 2007: 45).

Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh

seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memer-

lukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar

mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU

No 14, 2005: 2)

Profesionalisme adalah suatu termoniologi yang menjelaskan

bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seorang yang mem-

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

26

punyai keahlian dalam bidangnya atau profesinya. Seseorang akan

menjadi professional jika ia memiliki pengetahuan dan ketrampilan

bekerja dalam bidangnya. (Sagala, 2009: 3)

Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2003 menyatakan bahwa warga Negara berhak atas pendidikan

yang bermutu. Dalam mendukung harapan itu, pemerintah Indone-

sia menetapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru

sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 16 Tahun 2007. Guru merupakan tenaga profesional yang

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, me-

nilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,

serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (UU

Sisdiknas, 2003: 27).

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama men-

didik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (UU

No 14, 2004: 2) Guru merupakan komponen paling menentukan

dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus men-dapat

perhatian sentral, pertama, dan utama.

Guru atau pendidik disampaikan pula sebagai seseorang yang

bertanggungjawab untuk memberikan bimbingan secara sadar terhadap

perkembangan kepribadian dan kemampuan peserta didik baik itu dari

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

27

aspek jasmani maupun rohaninya agar ia mam-pu hidup mandiri dan

dapat memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tu-han sebagai individu

dan juga sebagai makhluk sosial (Ramayulis, 2005: 50).

Guru senantiasa menjadi sorotan yang strategis ketika ber-

bicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan kom-

ponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru juga sangat me-

nentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitanya de-

ngan proses belajar mengajar. Guru merupakan komponen yang

paling berpengaruh terhadap tercapainya proses dan hasil pendidi-

kan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun

yang dilakukan untk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan

memberikan sumbangan yang signifikan tanpa di dukung oleh

guru yang profesional dan berkualitas. Dengan kata lain, perbai-

kan pendidikan harus berpangkal dari guru dan berujung pada gu-

ru pula.

Pendidikan dalam operasionalnya dilaksanakan oleh orang-

orang yang betul-betul profesional, amanah dan memiliki kompe-

tensi di bidangnya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad

Saw; Dari Abu Hurairah RA. Rasulullah bersabda;

Artinya : Apabila suatu urusan (Pekerjaan) dikerjakan oleh orang yang

tidak ahli, maka tunggulah kehancuran (H.R. Bukhari).

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

28

Profesionalisme guru adalah bahwa guru harus mempunyai

pengetahuan yang luas serta subject matter (bidang studi) yang akan

diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki metode

yang tepat serta mampu menggunakannya dalam proses belajar

mengajar (Arikunto, 1993: 239).

Dengan demikian maka dapat disimpulkan, pengertian profesi-

onalisme guru ialah guru yang melaksanakan tugas keguruan dengan

kemampuan tinggi sebagai sumber kehidupan, maka untuk menunjang

profesi tersebut dibutuhkan suatu teori atau penguasaan pengetahuan

(kemampuan) mengenai bidang tertentu, dalam hal ini yang

dikuasainya yakni kompetensi profesional guru.

Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas

maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Apabila kita kelom-

pokan terdapat tiga jenis tugas guru, yakni tugas dalam profesi tugas

kemanusiaan, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. Tugas guru

dalam profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik

berarti meneruskan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Sedangkan

melatih mengembangkan ketrampilan-keterampilan pada siswa

(Usman, 2010: 6-7).

Guru di masyarakat merupakan figure, teladan yang juga tidak

kalah pentingnya. Pada bidang ini guru mempunyai tugas mendidik

dan bermasyarakat untuk menjadi warga negara Indonesia yang

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

29

bermoral pancasila. Guru mendidik anak didik sama halnya guru

mencerdaskan bangsa Indonesia (Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 31-

39)

Guru mempunyai tugas betapa berat dan komplek yang harus

dipikul, dimana ia tidak hanya dituntut mampu mengajar dalam arti

memberikan atau mewariskan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

Akan tetapi ia juga dituntut mampu mendidik dalam arti menanamkan

nilai-nilai dan membentuk watak dan budi pekerti anak didik.

Guru bukan saja sebagai pembawa ilmu pengetahuan semata

melainkan sekaligus sebagai figur atau contoh pribadi yang ideal di

depan siswanya berkaitan dengan sikap, tingkah laku dan

kepribadiannya. Jadi guru adalah cermin tempat anak didik dapat

berkaca.

Mengingat begitu besar dan mulianya tugas seorang guru,

maka Islam mengangkatnya dengan derajat yang tinggi dan menem-

patkan pada kedudukan yang terhormat, seperti telah dijanjikan Allah

dalam Al Qur'an surat Mujadillah : 11.

Artinya : ”Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman

dan berilmu diantara kamu dengan beberapa derajat....’

(Depag RI, 2004: 434)

Sebagai konsekuensi dari tugas dan tanggung jawab guru yang

begitu besar dan berat, tentunya kita menyadari bahwa tugas yang

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

30

multi dimensional tersebut tidak dapat dibebankan kepada sembarang

orang. karena tidak semua orang mampu memikulnya, kecuali orang

yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu dan memiliki kualifikasi

profesional, syaratnya memiliki kemampuan dan bekal khusus dalam

bidang pendidikan dan pengajaran baik secara pribadi maupun secara

profesi.

b. Indikator Profesionalisme Guru

Karakteristik profesional minimum guru, berdasarkan sintesis

temuan-temuan penelitian, telah dikenal karakteristik profesional

minimum seorang guru, yaitu: (1) mempunyai komitmen pada siswa

dan proses belajarnya, (2) menguasai secara mendalam bahan belajar

atau mata pelajaran serta cara pembelajarannya, (3) bertanggung jawab

memantau hasil belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi, (4)

mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar

dari pengalamannya, dan (5) menjadi partisipan aktif masyarakat

belajar dalam lingkungan profesinya (Mudjia Rahardjo, 2010: 1).

Secara substantif, sejumlah karakteristik tersebut sudah

terakomodasi dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur

standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru. Beberapa di

antaranya adalah: (1) menguasai karakteristik peserta didik dari aspek

fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual, (2) menguasai

teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, (3)

mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengem-

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

31

bangan yang diampu, (4) menyelenggarakan kegiatan pengembangan

yang mendidik, (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang

mendidik, dan (6) memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (Mudjia

Rahardjo, 2010: 1).

Cukup panjang dan berliku jalan untuk menegakkan profesi

keguruan. Selain keharusan untuk menuntaskan persyaratan

kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi, masih ada tantangan yang lebih

berdimensi legal dan moral. Namun demikian, satu atau dua langkah

sudah berhasil dilakukan. Kalau dari perspektif kemauan politik sudah

pengakuan terhadap profesi guru dan dosen sudah diundangkan, maka

dari perspektif guru sendiri juga harus ada usaha untuk senantiasa

memantapkan profesinya.

Indikator profesionalisme guru tersebut dapat dikelompokkan

ke dalam aspek motivasi pengembangan dan inovasi, aspek kegiatan

belajar mengajar serta aspek sikap dan perilaku.

c. Macam-macam Kompetensi Profesionalisme Guru

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketram-

pilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan

bertindak. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,

ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seorang yang telah

menjadi bagian dari dirinya, sehingga dapat dilakukan perilaku-

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

32

perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya

(Mulyasa, 2012: 25).

Kompetensi menjadi syarat mutlak menuju profesionalitas guru

yang merupakan gambaran hakikat kualitas dari perilaku seseorang.

Kompetensi merupakan kapasitas untuk melakukan sesuatu yang

dihasilkan dari proses belajar. Selama proses belajar, stimulus akan

bergabung dengan memori dan menyebabkan terjadinya perubahan

kapasitas untuk melakukan sesuatu (Asmani Ma’mur Jamal, 2009: 37).

Kompetensi guru adalah the ability of teacher to responsibility

perform has or her duties oppropriately. Kompetensi guru merupakan

kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajib-

an secara bertanggung jawab dan layak (Ade Sanjaya, 2012: tt).

Kompetensi guru adalah kecakapan untuk menunjukan da-

ya kinerja yang berkembang melalui proses belajar dan melak-

sanakan tugas dalam memfasilitasi berkembangnya potensi siswa

melalui rekayasa suasana belajar dan proses pembelajaran yang

dapat memenuhi kebutuhan siswa belajar. Kompetensi guru dikem-

bangkan dalam ruang lingkup yang variatif meliputi empat

cakupan wilayah yang utama yaitu pada lingkungan sosial, kelem-

bagaan, kelompok pendidik dan individu, serta pada lingkungan kelas.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat

Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis, sebagaimana dikutif oleh Usman

dalam bukunya “Menjadi Guru Profesional” dikemukakan bahwa

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

33

kompetensi guru yang merupakan landasan guru dalam rangka

mengabdikan profesinya adalah sebagai berikut: (1) Mengembangkan

pribadinya, (2) Menguasai landasan pendidikan, (3) Menguasai bahan

pengajaran, (4) Menyusun program pengajaran, (4) Melaksanakan

program pengajaran, (5) Menilai hasil dan proses belajar mengajar

yang telah dilaksanakan, (6) Menyelenggarakan program bimbingan,

(7) Menyelenggarakan administrasi sekolah, (8) Berinteraksi dengan

pejabat dan masyarakat, (9) Menyelenggarakan penelitian sederhana

untuk kepentingan pengajaran (Usman, 1997: 10-15).

Kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pendidik, meliputi

kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial (UU

Nomor 14, 2005: 6). Adapun definisi dari masing-masing kompetensi

tersebut adalah sebagai berikut:

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pem-

belajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi ha-sil

belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisa-

sikan berbagai potensi yang dimilikinya (Mulyasa, 2012: 75). Kompe-

tensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,

stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta

didik, dan berakhlak mulia (Mulyasa, 2012: 117). Kompetensi

profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran se-

cara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing pe-

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

34

serta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam

standar nasional pendidikan (Mulyasa, 2012: 135). Kompetensi sosial

adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesa-

ma pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali murid dan

masyarakat sekitar (Mulyasa, 2012: 173).

Seluruh kompetensi guru harus terintegrasi pada penam-

pilan dirinya yang terintegrasi dengan lingkungan internal maupun

lingkungan eksternal sekolah yang meliputi ruang lingkup lingkungan

eksternal, lingkungan lembaga pendidikan atau pada ruang lingkup

sekolah, ruang lingkup dirinya, dan pada ruang lingkup kelas.

Daya adaptasi guru pada keempat ruang lingkup di atas sangat

bergantung pada seberapa kuat daya belajarnya sehingga mening-

katkan daya adaptasinya melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan

keterampilan terbaik dalam melaksanakan tugas profesi sebagai

pendidik, pengajar, dan pelatih.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti dapat

mengambil pengertian bahwa guru yang profesional memiliki penge-

tahuan dan ketrampilan tertentu yang dimiliki oleh orang awam. De-

ngan pengetahuan dan ketrampilan tersebut guru dapat melaksanakan

fungsi-fungsi khususnya yaitu membuat dan melaksanakan keputusan-

keputusan dalam membelajarkan peserta didik dengan hasil yang pa-

ling efektif dan efisien, serta kemampuan memberikan pelayanan

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

35

sebaik-baiknya disertai dedikasi yang tinggi untuk mencapai kesejah-

teraan insani yang berarti mengutamakan nilai kemanusiaan dari pada

nilai material.

Oleh karena itu seorang yang progresif harus mengetahui

kompetensi apa yang dituntut oleh masyarakat dewasa ini bagi diri-

nya, jika ternyata masih terdapat kekurangan, maka selalu berusaha

mengadakan perbaikan sehingga layak mendapat sebutan sebagai guru

yang berkompeten dan diakui eksistensinya di masyarakat sebagai gu-

ru yang memiliki profesi guru. Berangkat dari pengertian di atas maka

jelaslah bahwa kompetensi guru yaitu suatu pemilikan pengetahuan,

kecakapan dan kemampuan yang dituntut dari seseorang yang ber-

profesi guru untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan pengajaran

yang dilaksanakan.

d. Hak dan Kewajiban Guru

Dalam melaksanaan tugas keprofesionalan, guru berhak untuk

(1) memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan

jaminan kesejahteraan sosial; (2) mendapatkan promosi dan penghar-

gaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; (3) memperoleh perlin-

dungan dalam melaksanakan tugas, dan hak atas kekayaan intelek-

tual; (4) memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi;

(5) memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembela-

jaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan; (6) memi-

liki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan ke-

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

36

lulusan, penghargaan, dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai

dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-

undangan; (7) memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan da-

lam melaksanakan tugas; (8) memiliki kebebasan untuk berserikat

dalam organisasi profesi; (9) memiliki kesempatan untuk berperan

dalam penentuan kebijakan pendidikan; (10) memperoleh kesempat-

an untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik

dan kompetensi; (11) memperoleh pelatihan dan pengembangan pro-

fesi dalam bidangnya (UU Nomor 14, 2005: 8).

Sedangkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional menyatakan tentang hak-hak pendidik dan

tenaga kependidikan sebagai berikut : (1) Penghasilan dan jaminan

kesejahteraan sosial; (2) Penghargaan sesuai dengan tugas dan

prestasi kerja; (3) Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas

dan hak atas hasil kekayaan intelektual, (4) Kesempatan untuk

menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk

menunjang kelancaraan pelaksanaan tugas (UU Sisdiknas, 2003: 27-

28).

Hak-hak tersebut dalam kenyataannya mungkin masih dalam

bentuk harapan dan belum menjadi kenyataan. Untuk menggapai

harapan tersebut sudah barang tentu memerlukan satu usaha terus

menerus dan pantang menyerah. Untuk itu, para guru harus dapat

menunjukkan bahwa hak-hak yang akan diperoleh barulah setara

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

37

dengan kewajiban yang diberikan dalam pelaksanaan tugasnya.

Dengan demikian, tuntutan terhadap hak harus diikuti dengan

semangat untuk melaksanakan kewajiban dengan baik.

Secara umum tugas dan dan tanggung jawab pendidik dalam

pasal 40 ayat 2 UU Nomor 20 Tahun 2003 dinyatakan (1) Mencip-

takan suasana pendidikan yang bermakna, menyenagkan, kreatif, dina-

mis dan dialogis; (2) Mempunyai komitmen secara professional untuk

meningkatkan mutu pendidikan, (3) Memberi teladan dan menjaga na-

ma baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan

yang diberikan kepadanya (UU Sisdiknas, 2003: 28).

Secara rinci, kewajiban guru dalam melaksanakan keprofesi-

onalannya diuraikan sebagai berikut : (1) merencanakan pembelajaran,

melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan

mengevaluasi hasil pembelajaran; (2) meningkatkan dan mengem-

bangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

(3) bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan

jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar

belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pem-

belajaran; (4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hu-

kum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika; dan (5)

memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa (UU Nomor

14, 2005: 10 – 11).

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

38

4. Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme

guru.

Faktor penting yang menyebabkan tinggi rendahnya profesio-

nalisme guru adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik ini

dikelompokkan menjadi 10 macam, diantaranya: (1) Menguasai karakte-

ristik peserta didik dari aspek fisik, moral, piritual, sosial, kultural,

emosional dan intelektual; (2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prin-

sip pembelajaran yang mendidik; (3) Mengembangkan kurikulum yang

terkait dengan mata pelajaran yang diampu; (4) Menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik. (5) Memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran; (6) Memfasilitasi pe-

ngembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki; (7) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan

santun dengan peserta didik; (8) Menyelenggarakan penilaian dan

evaluasi proses dan hasil belajar; (9) Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan pembelajaran; (10) Melakukan tindakan re-

flektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran (Permendiknas Nomor

16, 2007: 9).

Profesionalisme adalah suatu termoniologi yang menjelaskan

bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang

mempunyai keahlian dalam bidangnya atau profesinya. Seseorang akan

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

39

menjadi profesional jika ia memiliki pengetahuan dan ketrampilan bekerja

dalam bidangnya (Sagala, 2009: 3).

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2003 menyatakan bahwa warga Negara berhak atas pendidikan yang

bermutu. Dalam mendukung harapan itu, pemerintah Indonesia mene-

tapkan standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru sebagaimana

ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun

2007. Guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan

dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,

melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat (UU Sisdiknas, 2003: 27).

Dengan demikian maka dapat disimpulkan, pengertian profesio-

nalisme guru ialah guru yang melaksanakan tugas keguruan dengan ke-

mampuan tinggi sebagai sumber kehidupan, maka untuk menunjang pro-

fesi tersebut dibutuhkan suatu teori atau penguasaan pengetahuan (ke-

mampuan) mengenai bidang tertentu, dalam hal ini yang dikuasainya yak-

ni kompetensi profesional guru.

Berdasarkan uraian di atas kompetensi pedagogik mengandung

makna komitmen terhadap tugas, ilmu pengetahuan, dan pengabdian se-

dangkan profesionalisme guru merupakan hasil karya, pelaksanaan kerja

atau unjuk kerja yang dilakukan oleh guru. Dengan demikian dapat dika-

takan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kompetensi pedagogik

dengan profesionalisme guru.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

40

5. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme

guru.

Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru yang

profesional adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian

adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia

(Mulyasa, 2012: 117).

Kompetensi kepribadian yang dijelaskan dalam Permendiknas no-

mor 16 tahun 2007 mencakup kemampuan-kemampuan (1) bertindak se-

suai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indo-

nesia; (2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia,

dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (3) menampilkan diri seba-

gai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (4) menun-

jukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga men-jadi guru,

dan rasa percaya diri, (5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru

(Permendiknas No 16 Tahun 2007).

Guru adalah pendidik profesional yang bertugas untuk mengem-

bangkan kepribadian siswa atau sekarang lebih dikenal dengan karakter

siswa. Penguasaan kompetensi kepribadian yang memadai dari seorang

guru akan sangat membantu upaya pengembangan karakter siswa. Dengan

menampilkan sebagai sosok yang bisa digugu (dipercaya) dan ditiru,

secara psikologis anak cenderung akan merasa yakin dengan apa yang

sedang dibelajarkan gurunya. Misalkan, ketika guru hendak membela-

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

41

jarkan tentang kasih sayang kepada siswanya, tetapi di sisi lain secara di-

sadari atau biasanya tanpa disadari, gurunya sendiri malah cenderung ber-

sikap tidak senonoh, mudah marah dan sering bertindak kasar, maka yang

akan melekat pada siswanya bukanlah sikap kasih sayang, melainkan si-

kap tidak senonoh itulah yang lebih berkesan dan tertanam dalam sistem

pikiran dan keyakinan siswanya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, salah satu komponen profesi-

onalisme guru adalah kemampuan untuk memanajemen diri untuk menjadi

sosok pribadi yang mampu menjadi suri tauladan bagi siswa dan memiliki

akhlak mulia. Sedangkan kompetensi kepribadian adalah kemampuan guru

menjadi pribadi yang mantap, stabil, bertanggungjawab dan berakhlak mu-

lia. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara kompetensi ke-

pribadian dengan profesionalisme guru.

6. Hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian

secara bersama-sama dengan profesionalisme guru.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembela-

jaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya (Mulyasa, 2012: 75).

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang melekat dalam

diri pendidik secara mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

42

teladan bagi anak didik, dan berakhlak mulia (Mulyasa, 2012: 117). Dalam

Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu

kemampuan kepribadian yang: (1) mantap; (2) stabil; (3) dewasa; (4) arif

dan bijaksana; (5) berwibawa; (6) berakhlak mulia; (7) menjadi teladan

bagi peserta didik dan masyarakat; (8) mengevaluasi kinerja sendiri; dan

(9) mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Profesionalisme guru adalah bahwa guru harus mempunyai penge-

tahuan yang luas serta subject matter (bidang studi) yang akan diajarkan

serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki metode yang tepat

serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar (Arikunto,

1993: 239). Untuk menguasai metode yang tepat dan berwawasan luas

seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik.

Pengertian guru atau pendidik disampaikan pula sebagai seseorang

yang bertanggungjawab untuk memberikan bimbingan secara sadar terha-

dap perkembangan kepribadian dan kemampuan peserta didik baik itu da-

ri aspek jasmani maupun rohaninya agar ia mampu hidup mandiri dan da-

pat memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan sebagai individu dan juga

sebagai makhluk sosial (Ramayulis, 2005: 50).

Dari uraian di atas, dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah

kemampuan guru mengelola pembelajaran, kompetensi kepribadian adalah

kemampuan guru dalam bertutur kata dan bertingkah laku yang mulia da-

lam melaksanakan tugasnya, dan profesionalisme guru adalah kemampuan

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

43

guru dalam melaksanakan tugas dengan professional dan bertanggung-

jawab sehingga mampu menghantarkan peserta didik hidup mandiri. Un-

tuk menjadi seorang guru yang profesional maka seorang guru harus mem-

punyai kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian yang baik. De-

ngan demikian kompetensi pedagogik, kempetensi kepribadian memiliki

hubungan signifikan dengan profesionalisme guru.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai hubungan kompetensi pedagogik, kompetensi ke-

pribadian dan profesionalisme guru telah banyak dilakukan. Berikut ini akan

diuraikan penelitian-penelitian yang sudah ada, yang berkaitan dengan peneli-

tian yang sudah dilakukan.

Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dian Maya Shofi-

ana. Hasil yang didapatkan adalah terdapat hubungan positif dan signifikan

antara profesionalisme guru dalam bidang studi Fiqih dengan prestasi

belajar siswa di MTs Al-Jamiiíah Tegallega Cidolog Sukabumi. Kontribusi

profesionalisme guru Fiqih terhadap prestasi belajar siswa adalah 50%. Dengan

kata lain, prestasi belajar siswa di MTs Al-Jamiiíah Tegallega Cidolog Suka-

bumi ditentukan atau dipengaruhi oleh tingkat profesionalisme guru seba-

nyak 50%, dan 50% lagi ditentukan oleh faktor yang lain.

Penelitian berikutnya adalah penelitian yang dilaksanakan oleh Parmi-

ningsih dengan judul “Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah sebagai

supervisor dengan kompetensi profesional guru di MIM Jogosetran, Kalikotes,

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

44

Klaten. Hasil yang diperoleh adalah kepemimpinan kepala sekolah sebagai

supervisor di MI Muhammadiyah Jogosetran adalah tergolong cukup. Hal ini

didasarkan pada nilai angket kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor

di MIM Jogosetran diperoleh skor rata-rata sebesar 69,71. dengan Deviasi

Standar sebesar 3,66, dan bila disubstitusikan angket kepemimpinan kepala

sekolah sebagai supervisor di MI Muhammadiyah Jogosetran tergolong cukup

(42%). Kompetensi profesional guru di MI Muhammadiyah Jogosetran adalah

tergolong cukup. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai angket kompetensi pro-

fesional guru diperoleh skor rata-rata sebesar 60,57. Deviasi Standarnya diper-

oleh sebesar 3,60 dan bila disubstitusikan dalam rumus dan dimasukkan ke da-

lam tabel akan diperoleh 57% kompetensi profesional guru terkategori cukup.

Antara kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor dengan kompetensi

professional guru terdapat hubungan yang positif dan signifikan. Hal ini terbuk-

ti dari analisa statistik bahwa diketahui bahwa rxy atau r0 yang diperoleh ada-

lah = 0,960, sedangkan taraf signifikansi 5 % dan 1 % adalah 0,754 dan

0,874. Sedangkan berdasarkan nilai t hitung = t xy = 7,68 dan nilai t tabel = 2,57

(taraf 5 %) dan 4,03 (taraf 1 %), maka t hitung > t tabel, Dengan demikian Hipo-

tesa Nol Ditolak, sedangkan Hipotesa Alternatif diterima, sehingga diperoleh

keputusan uji, bahwa antara kepemimpinan kepala sekolah sebagai supervisor

dan kompetensi profesional guru terdapat hubungan positif yang signifikan.

Penelitian yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik dilakukan

oleh Oun Khomsatun yang berjudul “Strategi pengembangan kompetensi peda-

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

45

gogik guru di SMP Islam Hidayatullah Semarang”. Hasil yang dikemukakan

adalah 1) Kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap

peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil

belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berba-

gai potensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik guru SMP Islam Hi-

dayatullah Semarang dapat dikatakan cukup, secara umum guru SMP Is-

lam Hidayatullah Semarang telah berusaha menerapkan sepuluh indikator

kompetensi pedagogik, guru SMP Islam Hidayatullah Semarang telah me-

nyiapkan RPP setiap kali akan mengajar, RPP telah sesuai dengan standar kuri-

kulum yang telah ditetapkan, menggunakan strategi atau pendekatan yang

sesuai, pemanfaatan media mengaktifkan siswa, menguasai materi, penilaian

proses dan hasil. 2) Adapun analisis yang digunakan SMP Islam Hidayatu-

llah Semarang untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru di SMP Islam

Hidayatullah Semarang menggunakan analisis SWOT yaitu: Strengths, Weak-

ness, Opportunity, Threats (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman).

Dari hasil analisis ini menyatakan bahwa kelemahan yang ada di SMP Is-

lam Hidayatullah Semarang adalah wawasan profesionalitas guru dan fasi-

litas pendukung proses pendidikan belum memadai sehingga masih dibu-

tuhkan pengembangan baik dari segi profesionalitas dan wawasan guru

maupun fasilitas pendukung proses pendidikan. 3) Sedangkan strategi yang

dilaksanaan untuk pengembangan profesionalitas guru pada kompetensi pe-

dagogik di SMP Islam Hidayatullah Semarang menggunakan pendidikan

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

46

dan pelatihan yang berbentuk: MGMP, workshop, seminar, diskusi, pela-

tihan implementasi kurikulum 2006 dan pelatihan classroom management.

Sedangkan yang berbentuk pelatihan dan pelaksanaan tugas yaitu: pelatih-

an pembuatan silabus dan RPP, pelatihan quantum teaching, dan pelatihan

student active learning.

Berdasarkan beberapa kajian hasil penelitian yang telah ada, peneliti be-

lum menemukan judul penelitian yang sama dengan yang akan peniliti ajukan

yaitu hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian

dengan profesionalisme guru. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengeta-

hui hubungan kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru, hubungan

kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru, hubungan kompetensi

pedagogik dan kompetensi kepribadian bersama-sama dengan profesionalisme

guru. Sebagaimana penelitian sebelumnya, diharapkan penelitian ini membe-

rikan gambaran bagi dunia pendidikan akan pentingnya kompetensi pedagogik

dan kompetensi kepribadian hubungannya dengan profesionalisme guru, yang

selanjutnya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan demikian

masalah yang diangkat dalam penelitian ini terdapat hal yang baru.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori, dapat dirumuskan kerangka berpikir sebagai

berikut:

1. Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru.

Kompetensi adalah kemampuan guru untuk mengelola pembe-

lajaran dengan memahami karakteristik peserta didik, perencanaan dan

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

47

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki-

nya. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi baik buruknya profesionalisme seorang guru.

Kompetensi pedagogik akan membantu meningkatkan profesio-

nalisme guru sebagai tenaga pendidik yang menguasai peserta didik, meto-

de dan materi pembelajaran dalam menghantarkan peserta didik menjadi

seorang yang mandiri. Berdasarkan uraian tersebut diduga kompetensi

pedagogik memiliki hubungan yang signifikan dengan profesionalisme

guru.

2. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru.

Kompetensi kepribadian adalah suatu kemampuan seseorang da-

lam bersikap, bertingkah laku, bertutur kata berjiwa besar serta tanggung-

jawab. Kompetensi kepribadian akan tercermin dalam tindakan, tingkah

laku sebagai akhlakul karimah seorang guru yang akan menentukan nilai

diri guru tersebut. Kompetensi kepribadian merupakan salah satu faktor

penting baik buruknya profesionalisme seorang guru.

Kompetensi kepribadian akan membentuk mental dan moral se-

orang guru dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai tenaga

profesional yang menjadi panutan peserta didik. Berdasarkan uraian ini

diduga kompetensi kepribadian memiliki hubungan yang signifikan

dengan profesionalisme guru.

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

48

3. Hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian

dengan profesionalisme guru.

Kompetensi pedagogik akan membantu meningkatkan profesiona-

lisme guru sebagai tenaga pendidik yang menguasai peserta didik, metode

dan materi pembelajaran dalam menghantarkan peserta didik menjadi seo-

rang yang mandiri, sedangkan kompetensi kepribadian akan membentuk

mental dan moral seorang guru dalam menjalankan tugas dan kewajiban-

nya sebagai tenaga profesional yang menjadi panutan peserta didik.

Profesionalisme guru menuntut seorang guru untuk menguasai ti-

dak hanya satu kompetensi saja melainkan beberapa kompetensi harus di-

kuasai oleh seorang guru. Diantara kompetensi tersebut adalah kompetensi

pedagogik dan kompetensi kepribadian.

Dari uraian di atas, dimungkinkan kompetensi pedagogik dan

kompetensi kepribadian memiliki hubungan yang signifikan dengan

profesionalisme guru.

Dari pemikiran di atas dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

49

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir dapat diajukan hipotesis sebagai beri-

kut:

1. Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik dengan pro-

fesionalisme guru.

2. Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi kepribadian dengan pro-

fesionalisme guru.

3. Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik dan kom-

petensi kepribadian secara bersama-sama dengan profesionalisme guru.

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berhasil dan tidaknya suatu penelitian dalam usaha menguji

kebenaran suatu hipotesis sangat tergantung pada ketetapan dalam

menentukan metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan

metode akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

Sehubungan demgan hal tersebut, maka dalam bab ini diuraikan masalah-

masalah yang berhubungan dengan metode yang akan digunakan dalam

tesis ini.

Penelitian dapat berjalan dengan lancar, baik, benar, dan dapat

dipercaya apabila menggunakan cara-cara tertentu. Metode merupakan

cara yang digunakan peneliti dapat dilaksanakan dengan cara terencana,

sistematis dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

“Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data penelitian” (Arikunto, 2006 : 136). “Metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2007 : 2).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode

penelitian adalah suatu cara pelaksanaan penelitian keilmuan dalam

rangka mendapatkan atau mengumpulkan fakta-fakta yang mendukung

tercapainya tujuan penelitian.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

51

Penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan berdasarkan sifat

pengumpulan data yaitu pengumpulan data dengan menggunakan

instrumen kuesioner yaitu angket, maka penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif untuk mencari hubungan antara kompetensi

pedagogik dan kompetensi kepribadan dengan profesionalisme guru.

Penelitian ini termasuk kuantitatif korelasional (correlation design).

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di MI Kecamatan Kalikotes.

Penelitian ini dilaksanakan karena profesionalisme guru masih relatif

rendah menimbulkan keinginan untuk mengetahui sejauh mana

hubungan kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian dengan

profesionalisme guru MI di Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten.

2. Waktu Penelitian

Adapun waktu penelitian ini adalah bulan Agustus 2013 –

Januari 2014. Rincian perkiraan waktu penelitian tersebut seperti pada

tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Kegiatan Waktu

1. Pengajuan Judul September 2013

2 Penyusunan Proposal dan Oktober 2013

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

52

penyusunan instrumen penelitian

3 Uji coba instrumen penelitian Minggu ke-1 Desember 2013

4 Analisis hasil uji coba penelitian Minggu ke-2 Desember 2013

5 Pengumpulan data penelitian Minggu ke-3 Desember 2013

6 Analisis data penelitian Minggu ke-3 Desember 2013

7 Penyusunan tesis Minggu ke-4 Desember 2013

– Januari 2014

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk menarik kesimpulan (Sugiyono, 2007: 80),

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di MI se Kecamatan

Kalikotes. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

No Asal Sekolah Populasi

1. MI Muhammadiyah Jogosetran 10

2. MI Muhammadiyah Tambong 12

3. MI Muhammadiyah Jimbung 12

Jumlah 34

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

53

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (mewakili)” (Sugiyono, 2007:80).

Dikarenakan jumlah populasi yang tidak terlalu besar maka

penelitian ini mengambil sampel dalam penelitian ini karena idealnya kita

harus menyelidiki keseluruhan populasi itu (Nasution, 2006: 86). Sampel

penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 34 orang. Adapun

teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total

sampling yaitu pengambilan data dilakukan pada seluruh individu dalam

populasi untuk diberi kesempatan yang sama untuk menjadi sampel

penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data variabel

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan profesionalisme

guru. Data ketiga variabel tersebut dikumpulkan dengan teknik

pengumpulan data dengan menggunakan angket. Untuk lebih jelasnya

berikut peneliti uraikan mengenai teknik pengumpulan data dari masing-

masing variabel tersebut:

1. Kompetensi Pedagogik

a. Alat ukur

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kompetensi

peda-gogik menggunakan angket (kuesioner) merupakan

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

54

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007: 195).

b. Aturan

Pemberian skor pada jawaban responden untuk kompetensi

pedagogik antara lain, skor 5 (lima) jika menjawab selalu (SL),

skor 4 (empat) jika responden menjawab sering (SR), skor 3 (tiga)

jika responden menjawab kadang (KD), skor 2 (dua) jika

responden menjawab jarang (JR) dan skor 1 (satu) jika responden

menjawab tidak pernah (TP).

c. Responden uji coba.

Sebagai responden uji coba instrumen adalah guru MI

Kecamatan Kalikotes dengan jumlah guru sebanyak 100 orang.

d. Definisi konseptual

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman

terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya

e. Definisi operasional

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

pem-belajaran peserta didik yang meliputi pemahaman

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

55

terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan

peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya. Kompetensi pedagogik sebagai kemampuan untuk

mengelola pembelajaran dengan indikator yang mengacu kepada

Permendiknas nomor 17 tahun 2007, yaitu: (1) menguasai

karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, piritual,

sosial, kultural, emosional dan intelektual; (2) menguasai teori

belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; (3)

mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran

yang diampu; (4) menyelenggarakan pembelajaran yang

mendidik; (5) memanfaatkan teknologi informasi dan komuni-

kasi untuk kepentingan pembelajaran; (6) memfasilitasi pengem-

bangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimiliki; (7) berkomunikasi secara efektif, empatik

dan santun dengan peserta didik; (8) menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9) memanfaatkan

hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran;

(10) melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas

pembelajaran.

f. Kisi-kisi kompetensi pedagogik

Berdasarkan definisi operasional disusunlah kisi-kisi

sebagai berikut :

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

56

Tabel 3.3.

Kisi-kisi angket kompetensi pedagogik

No Indikator Nomor Butir Jumlah

1. Menguasai karakteristik peserta didik

dari aspek fisik, moral, piritual, sosial,

kultural, emosional dan intelektual.

16, 17, 18, 19,

20, 21,

6

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran yang mendidik.

7, 8, 22, 23,

30, 32, 41,

7

3. Mengembangkan kurikulum yang

terkait dengan mata pelajaran yang

diampu.

1, 2, 3, 4, 5, 6,

9, 10, 11, 13,

10

4. Menyelenggarakan pembelajaran yang

mendidik.

14, 15, 24, 27,

29, 31, 48

7

5. Memanfaatkan teknologi informasi

dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran.

25, 1

6. Memfasilitasi pengembangan potensi

peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi

yang dimiliki.

26, 33, 38,49 4

7. Berkomunikasi secara efektif, empatik

dan santun dengan peserta didik.

12, 40, 44,48 4

8. Menyelenggarakan penilaian dan

evaluasi proses dan hasil belajar.

34,35, 36, 37,

42,

5

9. Memanfaatkan hasil penilaian dan

evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran.

43, 45, 46, 47, 4

10. Melakukan tindakan reflektif untuk

peningkatan kualitas pembelajaran. 28, 39

2

Jumlah 50

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

57

g. Butir angket kompetensi pedagogik

Berdasarkan kisi-kisi kompetensi pedagogik dapat dituliskan

butir-butir angket kompetensi pedagogik. Adapun butir-butir

angket terlampir.

h. Uji Coba

1) Uji Validitas

Pengertian valid adalah menurut cara yang semes-

tinya, berlaku, sahih. Validitas adalah sifat benar menurut

bahan bukti yang ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum

(Dendy, 2008: 1258).

Instrumen yang valid berarti alat ukut yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007: 121).

Untuk menguji validitas instrumen, peneliti meng-

gunakan proses validasi logis, yaitu dengan cara berhati-hati

sejak awal penyusunan instrumen, yakni memecah variabel

menjadi sub variabel/indikator-indikator yang dijabarkan

menjadi pertanyaan-pertanyaan.

Di samping dengan validasi logis, peneliti melakukan

uji validitas dengan cara membandingkan nilai koefisien

korelasi product moment dengan nilai rtabel. Dan untuk

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

58

menentukan nilai koefisien korelasi Product Moment

menggunakan rumus :

2222 YYNXXN

YXXYNXY

rXY= Koefisien Korelasi skor butir( X) dengan skor total (Y)

X = Skor item / skor butir

Y = Skor total

N = Banyaknya subyek penelitian

Kriteria yang digunakan dalam penentuan baik dan

tidaknya instrumen penelitian adalah validitas dan reliabilitas.

Jika N = 50 dan = 5 % (0,05), yaitu 0,273 Apabila rXY >

rtabel, maka butir item tersebut valid, dan sebaliknya apabila

rXY < rtabel, maka butir item tersebut tidak valid, maka butir

soal tersebut tidak digunakan.

Berdasarkan hasil uji coba Angket (variabel

kompetensi pedagogik) sebagaimana tercantum pada

lampiran 1-2, maka butir soal dengan rhitung kurang dari rtabel

(0,273) berarti tidak valid sehingga butir soal yang tidak valid

dibuang atau tidak digunakan. Butir soal dengan rhitung lebih

dari rtabel (0,273) berarti butir soal valid sehingga butir soal

yang dapat digunakan. Adapun butir soal yang tidak

digunakan atau dibuang adalah butir soal nomor 8, 12, 25, 28,

32 dan 41.

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

59

Secara rinci hasil uji validitas dapat disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Pedagogik

Butir

Instrumen

rhitung rtabel Keterangan

1. 0,690 0,273 valid

2. 0,448 0,273 valid

3. 0,291 0,273 valid

4. 0,283 0,273 valid

5. 0,294 0,273 valid

6. 0,436 0,273 valid

7. 0,295 0,273 valid

8. 0,006 0,273 tidak valid

9. 0,557 0,273 valid

10. 0,327 0,273 valid

11. 0,788 0,273 valid

12. 0,015 0,273 tidak valid

13. 0,336 0,273 valid

14. 0,587 0,273 valid

15. 0,690 0,273 valid

16. 0,456 0,273 valid

17. 0,527 0,273 valid

18. 0,629 0,273 valid

19. 0,562 0,273 valid

20. 0,707 0,273 valid

21. 0,289 0,273 valid

22. 0,448 0,273 valid

23. 0,289 0,273 valid

24. 0,283 0,273 valid

25. 0,056 0,273 tidak valid

26. 0,436 0,273 valid

27. 0,286 0,273 valid

28. 0,030 0,273 tidak valid

29. 0,557 0,273 valid

30. 0,310 0,273 valid

31. 0,788 0,273 valid

32. 0,058 0,273 tidak valid

33. 0,336 0,273 valid

34. 0,587 0,273 valid

35. 0,690 0,273 valid

36. 0,456 0,273 valid

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

60

37. 0,527 0,273 valid

38. 0,629 0,273 valid

39. 0,562 0,273 valid

40. 0,707 0,273 valid

41. 0,015 0,273 tidak valid

42. 0,336 0,273 valid

43. 0,587 0,273 valid

44. 0,690 0,273 valid

45. 0,335 0,273 valid

46. 0,527 0,273 valid

47. 0,629 0,273 valid

48. 0,562 0,273 valid

49. 0,707 0,273 valid

50. 0,629 0,273 valid

2) Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

digu-nakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007: 121).

Untuk mencari reliabilitas instrumen, penelitian ini

menggunakan metode Alpha Cronbach dengan rumus

sebagai berikut :

2

1

2

111

1

b

k

kr

r11= rXY= Koefisien korelasi skor butir (X) dengan skor

total (Y)

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

2

b = jumlah varians butir

2

1 = varians total

Untuk menentukan varians butir dengan rumus:

N

N

XX

2

2

2

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

61

Keterangan :

2 = varians butir

X = jumlah skor perolehan butir

N = jumlah responden

Sedangkan untuk menghitung varians total, dengan rumus :

2

1 =

N

N

XX

2

2

Keterangan :

2

1 = varians total

X = Jumlah skor total

N = jumlah responden

Untuk menentukan keputusan uji, akan menginterpres-

tasikan nilai r = rXY sebagai berikut :

Jika 0,8< r <1,0 maka reliabilitas instrumen adalah sangat

tinggi.

Jika 0,6< r <0,79 maka reliabilitas instrumen adalah tinggi

Jika 0,4< r <0,59 maka reliabilitas instrumen adalah sedang

Jika 0,2< r <0,39 maka reliabilitas instrumen adalah rendah

Jika 0,0< r <0,19 maka reliabilitas instrumen adalah sangat

rendah.

Hasil uji reliabilitas angket kompetensi pedagogik

didapatkan dengan bantuan SPSS for window 18. Hasil

reliabilitas menunjukkan bahwa angket kompetensi

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

62

pedagogik mempunyai tingkat reliabilitas 0,756, jika

diinterpretasikan maka reliabilitas angket kompetensi

pedagogik termasuk kategori tinggi.

2. Kompetensi kepribadian

a. Alat ukur

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kompetensi

kepri-badian menggunakan angket (kuesioner) merupakan pe-

ngumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007: 195).

b. Aturan

Pemberian skor pada jawaban responden untuk kompetensi

ke-pribadian antara lain, skor 5 (lima) jika menjawab selalu (SL),

skor 4 (empat) jika responden menjawab sering (SR), skor 3 (tiga)

jika responden menjawab kadang (KD), skor 2 (dua) jika

responden menjawab jarang (JR) dan skor 1 (satu) jika responden

menjawab tidak pernah (TP).

c. Responden uji coba.

Sebagai responden uji coba instrumen adalah guru SD/MI

Kecamatan Kalikotes dengan jumlah guru sebanyak 100 orang.

d. Definisi konseptual

Kompetensi kepribadian merupakan salah satu jenis

kompetensi yang perlu dikuasai guru, selain 3 jenis kompetensi

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

63

lainnya: sosial, pedagogik, dan profesional. Kompetensi

kepribadian adalah kemampuan yang melekat dalam diri pendidik

secara mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi

teladan bagi anak didik, dan berakhlak mulia

e. Definisi operasional

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang melekat

dalam diri pendidik secara mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa menjadi teladan bagi anak didik, dan berakhlak mulia.

Kompetensi kepribadian sebagai akhlak mulia guru mencakup

indikator-indikator (1) bertindak sesuai dengan norma agama,

hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia; (2)

menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia,

dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (3) menampilkan

diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa, (4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang

tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri, (5)

menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

f. Kisi-kisi kompetensi kepribadian

Berdasarkan definisi operasional maka disusunlah kisi-kisi

kompetensi kepribadian sebagai berikut :

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

64

Tabel 3.5

Kisi-kisi angket kompetensi kepribadian

No Indikator Nomor Butir Jumlah

1. Bertindak sesuai dengan norma agama,

hukum, sosial, dan kebudayaan nasional

Indonesia;

1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8, 9, 10,

19,

11

2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang

jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi

peserta didik dan masyarakat;

11, 12, 13,

14, 15, 16,

17, 24, 38,

39, 40, 41, 42

13

3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang

mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa

21, 22, 23,

27, 31, 32

6

4. Menunjukkan etos kerja, tanggung

jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi

guru, dan rasa percaya diri,

18, 20, 25,

28, 29, 30,

33,

7

5. Menjunjung tinggi kode etik profesi

guru,

26, 34, 35,

36,37,

5

Jumlah 42

g. Butir angket kompetensi kepribadian

Berdasarkan kisi-kisi kompetensi kepribadian dapat dituliskan

butir-butir angket kompetensi kepribadian. Adapun butir-butir angket

terlampir.

h. Uji Coba

Instrumen kompetensi kepribadian diuji validitas dan

realibititas dengan tujuan untuk menganalisis instrumen yang disusun

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

65

valid, yang kemudian dijadikan sebagai dasar penggunaan instrumen

sebagai alat pengumpulan data penelitian.

1) Uji Validitas

Pengertian valid adalah menurut cara yang semestinya,

ber-laku, sahih. Validitas adalah sifat benar menurut bahan bukti

yang ada, logika berpikir, atau kekuatan hukum (Dendy, 2008:

1258).

Instrumen yang valid berarti alat ukut yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2007: 121).

Untuk menguji validitas instrumen, penelitian ini meng-

gunakan proses validasi logis, yaitu dengan cara berhati-hati

sejak awal penyusunan instrumen, yakni memecah variabel

menjadi sub variabel/indikator-indikator yang dijabarkan menja-

di pertanyaan-pertanyaan.

Disamping dengan validasi logis, dilakukan uji validitas

dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi product

moment dengan nilai rtabel. Dan untuk menentukan nilai koefisien

korelasi Product Moment menggunakan rumus :

2222 YYNXXN

YXXYNXY

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

66

rXY= Koefisien Korelasi skor butir( X) dengan skor total ( Y )

X = Skor item / skor butir

Y = Skor total

N = Banyaknya subyek penelitian

Kriteria yang digunakan dalam penentuan baik dan

tidaknya instrumen penelitian adalah validitas dan reliabilitas.

Jika N = 42 dan = 5 % (0,05), yaitu 0,304. Apabila rXY >

rtabel, maka butir item tersebut valid, dan sebaliknya apabila rXY

< rtabel, maka butir item tersebut tidak valid, maka butir soal

tersebut tidak digunakan.

Berdasarkan hasil uji coba Angket (variabel kompetensi

kepribadian) sebagaimana tercantum pada lampiran 2-2, maka

butir soal dengan rhitung kurang dari rtabel (0,304) berarti tidak

valid sehingga butir soal yang tidak valid dibuang atau tidak

digunakan. Butir soal dengan rhitung lebih dari rtabel (0,304)

berarti butir soal valid sehingga butir soal yang dapat

digunakan. Adapun butir soal yang tidak digunakan atau

dibuang adalah butir soal nomor 7 dan 27.

Secara rinci hasil uji validitas dapat disajikan dalam tabel

berikut ini:

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

67

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Kepribadian

Butir Instrumen rhitung rtabel Keterangan

1. 0,337 0,304 valid

2. 0,337 0,304 valid

3. 0,348 0,304 valid

4. 0,351 0,304 valid

5. 0,316 0,304 valid

6. 0,565 0,304 valid

7. 0,018 0,304 tidak valid

8. 0,302 0,304 valid

9. 0,622 0,304 valid

10. 0,341 0,304 valid

11. 0,739 0,304 valid

12. 0,326 0,304 valid

13. 0,307 0,304 valid

14. 0,403 0,304 valid

15. 0,576 0,304 valid

16. 0,530 0,304 valid

17. 0,346 0,304 valid

18. 0,385 0,304 valid

19. 0,387 0,304 valid

20. 0,517 0,304 valid

21. 0,320 0,304 valid

22. 0,535 0,304 valid

23. 0,382 0,304 valid

24. 0,340 0,304 valid

25. 0,358 0,304 valid

26. 0,565 0,304 valid

27. 0,048 0,304 tidak valid

28. 0,319 0,304 valid

29. 0,622 0,304 valid

30. 0,341 0,304 valid

31. 0,739 0,304 valid

32. 0,317 0,304 valid

33. 0,306 0,304 valid

34. 0,403 0,304 valid

35. 0,576 0,304 valid

36. 0,530 0,304 valid

37. 0,312 0,304 valid

38. 0,519 0,304 valid

39. 0,387 0,304 valid

40. 0,517 0,304 valid

41. 0,330 0,304 valid

42. 0,318 0,304 valid

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

68

2) Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007: 121).

Untuk mencari reliabilitas instrumen, penelitian ini

menggunakan metode Alpha Cronbach dengan rumus sebagai

berikut :

2

1

2

111

1

b

k

kr

r11= rXY= Koefisien korelasi skor butir (X) dengan skor total

(Y)

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

2

b = jumlah varians butir

2

1 = varians total

Untuk menentukan varians butir dengan rumus:

N

N

XX

2

2

2

Keterangan :

2 = varians butir

X = jumlah skor perolehan butir

N = jumlah responden

Sedangkan untuk menghitung varians total, dengan rumus :

Page 89: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

69

2

1 =

N

N

XX

2

2

Keterangan :

2

1 = varians total

X = Jumlah skor total

N = jumlah responden

Untuk menentukan keputusan uji, langkah selanjutnya meng-

interprestasikan nilai r = rXY sebagai berikut :

Jika 0,8< r <1,0 maka reliabilitas instrumen adalah sangat

tinggi.

Jika 0,6< r <0,79 maka reliabilitas instrumen adalah tinggi

Jika 0,4< r <0,59 maka reliabilitas instrumen adalah sedang

Jika 0,2< r <0,39 maka reliabilitas instrumen adalah rendah

Jika 0,0< r <0,19 maka reliabilitas instrumen adalah sangat

rendah

Hasil uji reliabilitas angket kompetensi kepribadian

didapatkan dengan bantuan SPSS for window 18. Hasil

reliabilitas menunjukkan bahwa angket kompetensi

kepribadian mempunyai tingkat reliabilitas 0,725. Berdasarkan

interprestasi yang telah dikemukakan, maka instrumen variabel

kompetensi kepribadian reliabilitasnya tinggi.

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

70

3. Profesionalisme Guru

a. Alat ukur

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kompetensi

kepri-badian menggunakan angket (kuesioner) merupakan

pengumpulan da-ta yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau per-nyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007: 195).

b. Aturan

Pemberian skor pada jawaban responden untuk

kompetensi kepribadian antara lain, skor 5 (lima) jika menjawab

selalu (SL), skor 4 (empat) jika responden menjawab sering (SR),

skor 3 (tiga) jika responden menjawab kadang (KD), skor 2 (dua)

jika responden menjawab jarang (JR) dan skor 1 (satu) jika

responden menjawab tidak pernah (TP).

c. Responden uji coba.

Sebagai responden uji coba instrumen adalah guru

SD/MI Kecamatan Kalikotes dengan jumlah guru sebanyak 100

orang.

d. Definisi konseptual

Profesionalisme guru adalah bahwa guru harus

mempunyai pengetahuan yang luas serta subject matter (bidang

studi) yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

71

arti memiliki metode yang tepat serta mampu menggunakannya

dalam proses belajar mengajar

e. Definisi operasional

Profesionalisme guru adalah guru yang melaksanakan

tugas keguruan dengan kemampuan tinggi sebagai sumber

kehidupan, maka untuk menunjang profesi tersebut dibutuhkan

suatu teori atau penguasaan pengetahuan (kemampuan) mengenai

bidang tertentu, meliputi aspek motivasi pengembangan dan

inovasi, aspek kegiatan belajar mengajar dan aspek sikap dan

perilaku.

f. Kisi-kisi profesionalisme guru

Berdasarkan definisi operasional dapat dijabarkan dalam

indikator-indikator variabel. Adapun kisi-kisi profesionalisme

guru sebagai berikut :

Tabel 3.4.

Kisi-kisi angket profesionalisme guru

No Indikator Nomor Butir Jumlah

1. Motivasi Pengembangan

dan inovasi 1, 2, 3, 4, 5, 5

2. Kegiatan belajar mengajar

6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,

13, 14, 15, 16, 17, 18,

19, 20, 21, 22,

17

3. Sikap dan perilaku

23, 24, 25, 26, 27, 28,

29, 30, 31, 32, 33, 34,

35

13

Jumlah 35

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

72

g. Butir angket profesionalisme guru

Berdasarkan kisi-kisi profesionalisme guru dapat dituliskan butir-

butir angket profesionalisme guru. Adapun butir-butir angket

terlampir.

h. Uji Coba

Instrumen profesionalisme guru diuji validitas dan realibititas

dengan tujuan untuk menganalisis instrumen yang disusun valid,

yang kemudian dijadikan sebagai dasar penggunaan instrumen

sebagai alat pengumpulan data penelitian.

1) Uji Validitas

Pengertian valid adalah menurut cara yang

semestinya, berlaku, sahih. Validitas adalah sifat benar

menurut bahan bukti yang ada, logika berpikir, atau kekuatan

hukum (Dendy, 2008: 1258).

Instrumen yang valid berarti alat ukut yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2007:

121).

Untuk menguji validitas instrumen, penelitian ini

menggunakan proses validasi logis, yaitu dengan cara berhati-

hati sejak awal penyusunan instrumen, yakni memecah

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

73

variabel menjadi sub variabel/indikator-indikator yang

dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan.

Disamping dengan validasi logis, dilakukan uji

validitas dengan cara membandingkan nilai koefisien korelasi

product moment dengan nilai rtabel. Dan untuk menentukan

nilai koefisien korelasi Product Moment menggunakan rumus

:

2222 YYNXXN

YXXYNXY

rXY= Koefisien Korelasi skor butir( X) dengan skor total ( Y

)

X = Skor item / skor butir

Y = Skor total

N = Banyaknya subyek penelitian

Kriteria yang digunakan dalam penentuan baik dan

tidak-nya instrumen penelitian adalah validitas dan

reliabilitas. Jika N = 35 dan = 5 % (0,05), yaitu 0,344.

Apabila rXY > rtabel, maka butir item tersebut valid, dan

sebaliknya apabila rXY < rtabel, maka butir item tersebut

tidak valid, maka butir soal tersebut tidak digunakan.

Berdasarkan hasil uji coba Angket (variabel

profesionalisme guru) sebagaimana tercantum pada lampiran

3-2, maka butir soal dengan rhitung kurang dari rtabel (0,344)

berarti tidak valid sehingga butir soal yang tidak valid

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

74

dibuang atau tidak digunakan. Butir soal dengan rhitung lebih

dari rtabel (0,344) berarti butir soal valid sehingga butir soal

yang dapat digunakan. Hasil uji validitas angket

profesionalisme guru adalah didapati semua butir soal

dinyatakan valid sehingga tidak ada butir soal yang dibuang.

Secara rinci hasil uji validitas dapat disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Angket Profesionalisme Guru

Butir

Instrumen

rhitung rtabel Keterangan

1. 0,362 0,344 valid

2. 0,349 0,344 valid

3. 0,351 0,344 valid

4. 0,362 0,344 valid

5. 0,345 0,344 valid

6. 0,687 0,344 valid

7. 0,494 0,344 valid

8. 0,359 0,344 valid

9. 0,666 0,344 valid

10. 0,348 0,344 valid

11. 0,353 0,344 valid

12. 0,656 0,344 valid

13. 0,434 0,344 valid

14. 0,353 0,344 valid

15. 0,348 0,344 valid

16. 0,347 0,344 valid

17. 0,379 0,344 valid

18. 0,363 0,344 valid

19. 0,533 0,344 valid

20. 0,570 0,344 valid

21. 0,351 0,344 valid

22. 0,347 0,344 valid

23. 0,376 0,344 valid

24. 0,421 0,344 valid

25. 0,533 0,344 valid

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

75

26. 0,519 0,344 valid

27. 0,361 0,344 valid

28. 0,359 0,344 valid

29. 0,649 0,344 valid

30. 0,494 0,344 valid

31. 0,366 0,344 valid

32. 0,666 0,344 valid

33. 0,349 0,344 valid

34. 0,355 0,344 valid

35. 0,402 0,344 valid

2) Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan meng-hasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007: 121).

Untuk mencari reliabilitas instrumen, penelitian ini

menggunakan metode Alpha Cronbach dengan rumus sebagai

berikut :

2

1

2

111

1

b

k

kr

r11= rXY= Koefisien korelasi skor butir (X) dengan skor total

(Y)

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal

2

b = jumlah varians butir

2

1 = varians total

Untuk menentukan varians butir dengan rumus:

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

76

N

N

XX

2

2

2

Keterangan :

2 = varians butir

X = jumlah skor perolehan butir

N = jumlah responden

Sedangkan untuk menghitung varians total, dengan rumus :

2

1 =

N

N

XX

2

2

Keterangan :

2

1 = varians total

X = Jumlah skor total

N = jumlah responden

Untuk menentukan keputusan uji, langkah selanjutnya meng-

interprestasikan nilai r = rXY sebagai berikut :

Jika 0,8< r <1,0 maka reliabilitas instrumen adalah sangat

tinggi.

Jika 0,6< r <0,79 maka reliabilitas instrumen adalah tinggi

Jika 0,4< r <0,59 maka reliabilitas instrumen adalah sedang

Jika 0,2< r <0,39 maka reliabilitas instrumen adalah rendah

Jika 0,0< r <0,19 maka reliabilitas instrumen adalah sangat

rendah

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

77

Hasil uji reliabilitas angket profesionalisme guru didapatkan

dengan bantuan SPSS for window 18. Hasil reliabilitas

menunjukkan bahwa angket profesionalisme guru mempunyai

tingkat reliabilitas 0,665. Berdasarkan interprestasi yang telah

dikemukakan, maka instrumen variabel profesionalisme guru

reliabilitasnya tinggi.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data meliputi uji asumsi dan uji hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Asumsi

a. Data berdistribusi normal

Uji normalitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah

regresi variabel dependen, variabel independen, atau keduanya

mempu-nyai distribusi normal atau mendekati normal. Untuk

menggunakan uji normalitas Liliefors.

1) Jika Lhitung < Ltabel maka Ho diterima berarti distribusi

sebenar-nya tidak normal.

2) Jika Lhitung > Ltabel maka Ho ditolak berarti distribusi

sebenar-nya tidak normal.

b. Regresinya linear dan signifikan

Uji linieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model

persamaan yang kita peroleh cocok atau tidak. Adapun perhi-

tungannya adalah sebagai berikut :

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

78

Ftabel = (1- ) (k-2;N,k)

Menghitung :

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak berarti persamaannya tidak

linier.

Jika Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima berarti persamaannya

linier (Sudjana, 1996 : 330 : 337).

c. Variabel bebas independen

Independen variabel bebas diuji menggunakan cara

melihat saling korelasi antar variabel. Dua atau lebih variabel

bebas mempunyai hubungan apabila mereka mempunyai

korelasi minimal 0,80. Jika dua variabel bebas tersebut

mempunyai korelasi minimal maka keduanya mempunyai

variabel yang sama dalam mempengaruhi variabel terikat

sehingga variabel bebas yang mempunyai korelasi lebih

rendah dengan variabel terikat dikeluarkan dari model

(Purwanto, 2008: 290-291).

2. Uji Hipotesis

a. Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan professional-

isme guru

Untuk menganalisis data yang ada, penelitian ini akan

menggunakan teknik:

1) Untuk menghitung Angka Indek Korelasi menggunakan

rumus:

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

79

2222

1

YYNXXN

YXXYNYX

Keterangan :

rXY = Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

ΣXY = Jumlah dari hasil perkalian antara sekor X dan

sekor Y

ΣX = Jumlah seluruh sekor variabel X

ΣY = Jumlah seluruh sekor variabel Y

N = Number of Cases (Anas, 2003: 193)

2) Untuk menguji Signifikansi Koefisien Korelasi menggu-

nakan rumus :

tXY = 21

2

rXY

nrXY

t xy = Tingkat signifikansi

rxy = Angka indek korelasi

n = Jumlah subyek penelitian

3) Memberikan interprestasi terhadap nilai rXY atau r0

dengan cara berkonsultasi pada Tabel Nilai “r” Product

Moment. dengan memperhitungkan df-nya lebih dahulu,

dengan rumus:

Df = N – nr

Jika rXY atau r0 pada taraf signifikansi 5% dan 1 % sama

besarnya atau lebih besar dengan r tabel atau rt, maka

kedua variabel ada korelasi positif, dan jika perolehan

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

80

thitung > t tabel, maka pada taraf signifikansi Hipotesa Nol

Ditolak, sedangkan Hipotesa Alternatif diterima, berarti

bahwa memang ada korelasi positif yang signifikan antara

variabel X dan variabel Y.

b. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan professional-

isme guru

Untuk menganalisa data yang ada, penelitian ini

menggunakan teknik:

1) Untuk menghitung Angka Indek Korelasi menggunakan

rumus:

22222

YYNXXN

YXXYNYX

Keterangan :

rX2Y = Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment

ΣXY = Jumlah dari hasil perkalian antara sekor X dan

sekor Y

Σx = Jumlah seluruh sekor variabel X

ΣY = Jumlah seluruh sekor variabel Y

N = Number of Cases (Anas, 2003: 193)

2) Untuk menguji Signifikansi Koefisien Korelasi mengguna-

kan rumus :

t XY = 21

2

rXY

nrXY

t xy = Tingkat signifikansi

rxy = Angka indek korelasi

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

81

n = Jumlah subyek penelitian

3) Memberikan interprestasi terhadap nilai rXY atau r0 de-

ngan cara berkonsultasi pada Tabel Nilai “r” Product

Moment. dengan memperhitungkan df-nya lebih dahulu,

dengan rumus:

Df = N – nr

Jika rXY atau r0 pada taraf signifikansi 5% dan 1 % sama

besarnya atau lebih besar dengan r tabel atau rt, maka

kedua variabel ada korelasi positif, dan jika perolehan

thitung > t tabel, maka pada taraf signifikansi Hipotesa Nol

Ditolak, sedangkan Hipotesa Alternatif diterima, berarti

bahwa memang ada korelasi positif yang signifikan

anatara variabel X dan variabel Y.

c. Hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepri-

badian secara bersama-sama dengan profesionalisme guru

Untuk menganalisa data kompetensi pedagogik dan

kompetensi kepribadian dengan peofesionalisme guru, digunakan

teknik:

1) Untuk menghitung Angka Indek Korelasi menggunakan

rumus:

21

2

21212

2

1

2

211

2

xxr

xrxryxryxyxryxrxyx

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

82

Keterangan :

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara

bersama-sama dengan variabel y

Ryx1x2 = Jumlah dari hasil perkalian antara sekor X dan

sekor Y

Ryx1x2 = Jumlah seluruh sekor variabel X

Ryx1x2 = Jumlah seluruh sekor variabel Y

N = Number of Cases (Sugiyono, 2007: 191)

2) Untuk menguji Signifikansi Koefisien Korelasi menggunakan

ru-mus :

F h = 1/1

/2

2

knR

kR

R = Koofesiensi korelasi ganda

k = jumlah variabel independen

n = Jumlah subyek penelitian (Sugiyono, 2007: 192)

Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft,

maka koofesien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan,

yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi.

Page 103: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

83

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil menyebar angket kepada

34 guru MI se kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten. Variabel dalam

penelirian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel

bebas yang pertama adalah kompetensi pedagogik dan variabel bebas yang

kedua adalah kompetensi kepribadian. Sedangkan variabel terikat dalam

penelitian ini adalah profesionalisme guru. Data yang telah terkumpul secara

lengkap, kemudian dikelompokkan sesuai dengan proporsinya masing-

masing agar mempermudah dalam penganalisaannya. Setelah semua data

dikelompokkan maka dilakukanlah analisa data.

Hasil penelitian secara terperinci dari masing-masing variabel tersaji

berikut ini:

1. Kompetensi Pedagogik (X1)

Data mengenai kompetensi pedagogik diperoleh dengan menyebar

angket kepada 34 responden guru MI di kecamatan Kalikotes kabupaten

Klaten. Hasil angket menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 178 dan

skor terendah adalah 156. Selanjutnya didapatkan mean sebesar 165,62

dan standar deviasi 6,457 (data perhitungan ada di lampiran).

Berikutnya untuk menentukan kelas interval frekuensi skor dengan

cara nilai tertinggi dikurangi dengan nilai terendah dibagi 5 kelas interval

Page 104: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

84

yaitu (178 – 156) : 5 = 4,4 dibulatkan menjadi 5. Berdasarkan hasil

variabel ini dapat disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Skor Angket Kompetensi Pedagogik (X1)

No Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

1 176 - 180 2 6

2 171 - 175 7 21

3 166 - 170 7 21

4 161 - 165 10 29

5 156 - 160 8 23

34 100

Dengan hasil perhitungan tersebut diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa responden yang menjawab kompetensi pedagogik

dengan skor terbanyak adalah 161 – 165 sebanyak 10 responden. Dari

tabel distribusi frekuensi data di atas dapat disajikan dalam grafik berikut:

0

5

10

15

20

25

30

176 - 180

171 - 175

166 - 170

161 - 165

Gambar 4.1

Grafik Kompetensi Pedagogik

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah

mengklasifikasikan data untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru MI

di kecamatan Kalikotes kabupaten Klaten. Data dikelompokkan dalam tiga

kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun kategori tinggi yaitu

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

85

jumlah responden yang memiliki total skor lebih besar dari nilai rata-rata

ditambah dengan standar deviasi. Kategori sedang yaitu jumlah responden

yang memiliki total skor di antara nilai rata-rata ditambah dengan standar

deviasi dan nilai rata-rata dikurangi dengan standar deviasi. Sedangkan

kategori rendah yaitu jumlah responden yang memiliki total skor lebih

kecil dari nilai rata-rata ditambah dengan standar deviasi. Tabel berikut ini

adalah hasil perhitungan klasifikasi responden yang menjawab kompetensi

pedagogik.

Tabel 4.2

Kategori Kompetensi Pedagogik (X1) di Kecamatan Kalikotes

No Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase

(%)

1 >172,08 Tinggi 8 23

2 159,16 – 172,08 Sedang 19 56

3 <159,16 Rendah 7 21

Jumlah 34 100

Dengan hasil perhitungan tersebut diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa skor kompetensi pedagogik guru MI di Kecamatan

Kalikotes Kabupaten Klaten pada umumnya termasuk dalam kategori

sedang mencapai yaitu 56% (19 responden). Sedangkan kategori, tinggi

23% (8 responden) dan rendah sebesar 21% (7 responden). Dari tabel

distribusi frekuensi data di atas dapat disajikan dalam grafik berikut ini:

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

86

rendah

21%

tinggi

23%

sedang

56%

tinggi sedangrendah

Gambar 4.2

Grafik Kompetensi Pedagogik

2. Kompetensi Kepribadian (X2)

Data mengenai kompetensi kepribadian diperoleh dengan

menyebar angket kepada 34 responden guru MI di kecamatan Kalikotes

kabupaten Klaten. Hasil angket menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah

172 dan skor terendah adalah 150. Selanjutnya didapatkan mean sebesar

159,71 dan standar deviasi 6,436 (data perhitungan ada di lampiran).

Berikutnya untuk menentukan kelas interval frekuensi skor dengan

cara nilai tertinggi dikurangi dengan nilai terendah dibagi 5 kelas interval

yaitu (172 – 150) : 5 = 4,4 dibulatkan menjadi 5. Berdasarkan hasil

variabel ini dapat disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.3

Distribusi frekuensi skor angket kompetensi kepribadian (X2)

No Kelas Interval Frekuensi Persentase

(%)

1 170 – 174 2 6

2 165 – 169 7 21

3 160 – 164 7 21

4 155 – 159 10 28

5 150 – 154 8 24

34 100

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

87

Dengan hasil perhitungan tersebut diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa responden yang menjawab kompetensi kepribadian

dengan skor terbanyak adalah 155 – 159 sebanyak 10 responden. Dari

tabel distribusi frekuensi data di atas dapat disajikan dalam grafik berikut

ini:

0

5

10

15

20

25

30

Persentase

170 – 174

165 – 169

160 – 164

155 – 159

150 – 154

Gambar 4.3

Grafik Kompetensi Kepribadian

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah mengklasifika-

sikan data untuk mengetahui kompetensi kepribadian guru MI di

kecamatan Kalikotes kabupaten Klaten. Data dikelompokkan dalam tiga

kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun kategori tinggi yaitu

jumlah responden yang memiliki total skor lebih besar dari nilai rata-rata

ditambah dengan standar deviasi. Kategori sedang yaitu jumlah responden

yang memiliki total skor di antara nilai rata-rata ditambah dengan standar

deviasi dan nilai rata-rata dikurangi dengan standar deviasi. Sedangkan

kategori rendah yaitu jumlah responden yang memiliki total skor lebih

kecil dari nilai rata-rata ditambah dengan standar deviasi. Tabel berikut ini

Page 108: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

88

adalah hasil perhitungan klasifikasi responden yang menjawab kompetensi

kepribadian.

Tabel 4.4

Kategori kompetensi kepribadian (X2) di Kecamatan Kalikotes

No Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 >166,15 Tinggi 8 23

2 153,28 – 166,15 Sedang 19 56

3 <153,28 Rendah 7 21

Jumlah 34 100

Dengan hasil perhitungan tersebut diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa skor kompetensi kepribadian guru MI di Kecamatan

Kalikotes Kabupaten Klaten pada umumnya termasuk dalam kategori

sedang yaitu 56% (19 responden). Sedangkan kategori tinggi mencapai

23% (8 responden), dan kategori rendah sebesar 21% (7 responden). Dari

tabel distribusi frekuensi data dapat disajikan dalam grafik berikut ini:

rendah

21%

sedang

56%

tinggi

23%

tinggi sedangrendah

Gambar 4.4

Grafik Kompetensi Kepribadian

Page 109: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

89

3. Profesionalisme Guru

Data mengenai kompetensi profesionalisme guru diperoleh dengan

menyebar angket kepada 34 responden guru MI di kecamatan Kalikotes

kabupaten Klaten. Hasil angket menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah

175 dan skor terendah adalah 150. Selanjutnya didapatkan mean sebesar

164,94 dan standar deviasi 7,071 (data perhitungan ada di lampiran).

Berikutnya untuk menentukan kelas interval frekuensi skor dengan

cara nilai tertinggi dikurangi dengan nilai terendah dibagi 5 kelas interval

yaitu (175 – 150) : 5 = 5. Berdasarkan hasil variabel ini dapat disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Skor Angket Profesionalisme Guru (Y)

No Kelas Interval Frekuensi Persentase (%)

1 170 – 175 9 26

2 165 – 169 12 35

3 160 – 164 6 18

4 155 – 159 4 12

5 150 – 154 3 9

33 100

Dengan hasil perhitungan tersebut diatas maka dapat ditarik kesim-

pulan bahwa responden yang menjawab angket profesionalisme guru de-

ngan skor terbanyak adalah 165 – 169 sebanyak 12 responden (35%). Dari

tabel distribusi frekuensi data di atas dapat disajikan dalam grafik berikut

ini:

Page 110: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

90

0

5

10

15

20

25

30

35

170 – 175

165 – 169

160 – 164

155 – 159

150 – 154

Gambar 4.5

Grafik Profesionalisme Guru

Setelah data terkumpul, langkah berikutnya adalah mengklasifi-

kasikan data untuk mengetahui profesionalisme guru MI di kecamatan

Kalikotes kabupaten Klaten. Data dikelompokkan dalam tiga kategori,

yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun kategori tinggi yaitu jumlah

responden yang memiliki total skor lebih besar dari nilai rata-rata

ditambah dengan standar deviasi. Kategori sedang yaitu jumlah responden

yang memiliki total skor di antara nilai rata-rata ditambah dengan standar

deviasi dan nilai rata-rata dikurangi dengan standar deviasi. Sedangkan

kategori rendah yaitu jumlah responden yang memiliki total skor lebih

kecil dari nilai rata-rata ditambah dengan standar deviasi. Tabel berikut ini

adalah hasil perhitungan klasifikasi responden yang menjawab

profesionalisme guru.

Page 111: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

91

Tabel 4.6

Kategori Profesionalisme Guru (Y) Di Kecamatan Kalikotes

No Kelas Interval Kategori Frekuensi Persentase (%)

1 >172,01 Tinggi 7 21

2 157,87 – 172,01 Sedang 21 61

3 <157,87 Rendah 6 18

Jumlah 34 100

Dengan hasil perhitungan tersebut diatas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa skor profesionalisme guru MI di Kecamatan Kalikotes

Kabupaten Klaten pada umumnya termasuk dalam kategori sedang yaitu

61% (21 responden). Sedangkan kategori tinggi mencapai 21% (7

responden), dan rendah sebesar 18% (6 responden). Dari tabel distribusi

frekuensi data di atas dapat disajikan dalam grafik berikut ini:

sedang

61%

rendah

18% tinggi

21%

tinggi sedangrendah

Gambar 4.6

Grafik Profesionalisme Guru

Page 112: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

92

B. Uji Prasyarat Analisis

Penelitian ini menggunakan analisis regresi, sehingga ada persyaratan

yang harus dipenuhi sebelum analisis dilaksanakan. Hal tersebut untuk

memperkecil terjadinya penyimpangan. Persyaratan itu adalah uji normalitas

dan uji linieritas tersebut. Berikut adalah hasil perhitungan masing-masing uji

persyaratan tersebut.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalisasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel

profesionalisme guru memenuhi kriteria distribusi normal atau tidak.

Penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov (K-S)

dengan bantuan SPSS releas 18 for windows dengan ketentuan jika nilai

signifikansi > 0,05 maka data terdistribusi normal, tetapi jika nilai

signifikansi < 0,05 maka data terdistribusi tidak normal.

Tabel 4.7

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kompetensi Pedagogik .128 34 .173 .941 34 .065

Kompetensi Kepribadian .121 34 .200* .945 34 .084

Profesionalisme Guru .121 34 .200* .937 34 .049

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Hasil pengolahan data K-S tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa :1) data variabel kompetensi pedagogik memiliki nilai signifikansi

Page 113: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

93

0,173, karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan

berdistribusi normal, 2) data variabel kompetensi kepribadian memiliki

nilai signifikansi 0,200, karena signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data

dinyatakan berdistribusi normal, 3) data variabel kompetensi pedagogik

memiliki nilai signifikansi 0,200, karena signifikansi lebih besar dari 0,05

maka data dinyatakan berdistribusi normal.

2. Uji Independensi Variabel Bebas

Uji independensi variabel bebas dilakukan untuk menguji variabel

bebas yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian. Untuk

menguji independensi variabel bebas dalam penelitian digunakan program

SPSS 18 for windows.

Dari tabel di atas terlihat bahwa variabel-variabel bebas dalam

penelitian ini yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian

tidak saling berhubungan karena koefisien korelasi antar variabel karang

dari 0,80. Menurut Purwanto (2008: 290 – 291) dua atau lebih variabel

bebas saling berhubungan apabila mereka mempunyai korelasi minimal

0,80. Bila dua atau lebih variabel bebas memiliki korelasi tinggi maka

merupakan variabel yang sama dalam mempengaruhi variabel terikat maka

harus diambil salah satu variabel yang memiliki korelasi lebih tinggi dan

salah satunya dikeluarkan dari model.

Page 114: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

94

Tabel 4.8

Kooefisien Korelasi Variabel Bebas

Correlations

Kompetensi

Pedagogik

Kompetensi

Kepribadian

Profesionalisme

Guru

Kompetensi

Pedagogik

Pearson Correlation 1 .998** .550

**

Sig. (2-tailed) .000 .001

N 34 34 34

Kompetensi

Kepribadian

Pearson Correlation .998** 1 .559

**

Sig. (2-tailed) .000 .001

N 34 34 34

Profesionalisme

Guru

Pearson Correlation .550** .559

** 1

Sig. (2-tailed) .001 .001

N 34 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nilai koefisien korelasi antara variabel kompetensi pedagogik (X1)

dan profesionalisme guru sebesar 0,550. Nilai koefisien korelasi antara

kompetensi kepribadian (X2) dengan profesionalisme guru sebesar 0,559

yang berarti < 0,80 sehingga dapat dikatakan bahwa dua variabel bebas

tidak saling berhubungan.

3. Linearitas dan keberartian regresi

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel

bebas dan variabel terikat memiliki hubungan linear atau tidak. Hal ini

dilakukan untuk memenuhi persyaratan model regresi dengan kaidah bila

Fhitung > Ftabel maka persamaan garis regresi tidak linear, sedangkan bila

Fhitung < Ftabel maka persamaan garis regresi menunjukkan linear. Jika

Page 115: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

95

hubungan variabel bebas dan terikat telah berpola linear maka dapat

dilakukan analisis uji regresi.

a. Hubungan kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru

Untuk menguji linearitas dan keberartian regresi digunakan

program SPSS 18.

Tabel 4.9

Uji lineritas X1 dan Y

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Profesionali

sme Guru *

Kompetensi

Pedagogik

Between

Groups

(Combined) 1072.132 18 59.563 1.546 .199

Linearity 499.721 1 499.721 12.974 .003

Deviation from Linearity 572.411 17 33.671 .874 .608

Within Groups 577.750 15 38.517

Total 1649.882 33

Dengan melihat tabel di atas diketahui Fh = 0,874 dengan Ft

untuk db 1 pada taraf signifikansi 5% = 4,13 dan 1% = 7,44.

Dikarenakan Fh < Ft atau 0,874 < 4,13 dan p (signifikan) > 0,05 atau

0,608 > 0,05 berarti hubungan antara kompetensi pedagogik dengan

profesionalisme guru berpola linear.

Selanjutnya dilakukan uji keberartian persamaan regresinya. Hasil

dari analisis regresi sederhana antara pasangan data kompetensi

pedagogik (X1) dengan profesionalisme guru (Y) dapat dilihat pada

tabel regresi berikut:

Page 116: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

96

Tabel 4.10

Kooefisien X1 terhadap Y Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 65.135 26.787 2.432 .021

Kompetensi Pedagogik .603 .162 .550 3.729 .001

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Untuk mengetahui keberartian regresinya dilakukan uji t,

adapun kaidah keputusan untuk uji t adalah jika nilai thitung > ttabel maka

Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak signifikan. Dengan

menggunakan program SPSS 18 diperoleh nilai thitung sebesar 3,729

untuk responden sebanyak 34. Untuk memperoleh nilai ttabel dengan

taraf signifikansi 0,05 digunakan rumus N – K (N= jumlah sampel. K=

jumlah variabel sehingga ttabel dari 34 – 2 = 32 adalah 2,040.

Karena nilai thitung 3,729 > 2,040, maka Ho ditolak sehingga

dapat disimpulkan terdapat hubungan yang berarti atau signifikan

antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru.

b. Hubungan kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru

Untuk menguji linearitas dan keberartian regresi digunakan

program SPSS 18.

Tabel 4.11

Uji lineritas X2 dan Y

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

Profesionalisme Guru * Kompetensi Kepribadian

Between Groups

(Combined) 1079.132 17 63.478 1.780 .128

Linearity 515.422 1 515.422 14.449 .002

Deviation from Linearity 563.710 16 35.232 .988 .510

Within Groups 570.750 16 35.672 Total 1649.882 33

Page 117: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

97

Dengan melihat tabel di atas diketahui Fh = 0,988 dengan Ft

untuk db 1 pada taraf signifikansi 5% = 4,13 dan 1% = 7,44.

Dikarenakan Fh < Ft atau 0,988 < 4,13 dan p (signifikan) > 0,05 atau

0,510 > 0,05 berarti hubungan antara kompetensi kepribadian dengan

profesionalisme guru berpola linear. Selanjutnya dilakukan uji

keberartian persamaan regresinya. Hasil dari analisis regresi sederhana

antara pasangan data kompetensi kepribadian (X2) dengan

profesionalisme guru (Y) dapat dilihat pada tabel regresi berikut:

Tabel 4.12

Kooefisien X2 terhadap Y

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 66.877 25.739 2.598 .014

Kompetensi Kepribadian .614 .161 .559 3.813 .001

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Untuk mengetahui keberartian regresinya dilakukan uji t,

adapun kaidah keputusan untuk uji t adalah jika nilai thitung > ttabel maka

Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak signifikan. Dengan

menggunakan program SPSS 18 diperoleh nilai thitung sebesar 3,813

untuk responden sebanyak 34. Untuk memperoleh nilai ttabel dengan

taraf signifikansi 0,05 digunakan rumus N – K (N= jumlah sampel. K=

jumlah variabel sehingga ttabel dari 34 – 2 = 32 adalah 2,040.

Page 118: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

98

Karena nilai thitung 3,813 > 2,040, maka Ho ditolak sehingga

dapat disimpulkan terdapat hubungan yang berarti atau signifikan

antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru.

C. Uji Hipotesis

Penelitian ini mengajukan tiga hipotesis yang perlu diuji secara

empiris. Semua hipotesis adalah dugaan tentang korelasi antara kompetensi

pedagogik dan kompetensi kepribadian baik secara sendiri-sendiri maupun

secara bersama-sama dengan profesionalisme guru. Teknik statistik yang

digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel tersebut

adalah teknik statistik korelasi product moment dan regresi, baik secara

sederhana dan ganda. Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya

kontribusi dari variabel X terhadap variabel Y.

1. Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan

kompetensi pedagogik (X1) dan profesionalisme guru (Y). Diartikan

bahwa semakin tinggi kompetensi pedagogik maka akan meningkatkan

profesionalisme guru.

Ho = Tidak ada hubungan kompetensi pedagogik (X1) dengan

profesionalisme guru (Y).

Ha = Ada hubungan kompetensi pedagogik (X1) dengan

profesionalisme guru (Y).

Page 119: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

99

Langkah yang dilakukan sebelum melakukan hipotesis adalah

menghitung persamaan regresi sederhana variabel kompetensi pedagogik

X1) dengan profesionalisme guru (Y).

Tabel 4.13

Tabel Anova dan koefisien regresi X1 dengan Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 499.721 1 499.721 13.903 .001a

Residual 1150.161 32 35.943

Total 1649.882 33

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pedagogik

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 65.135 26.787 2.432 .021

Kompetensi Pedagogik .603 .162 .550 3.729 .001

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Dari hasil uji analisis pada tabel di atas diperoleh nilai Fhitung =

13,903 dengan tingkat probilitas 0,01. Oleh karena itu 0,01 < 0,05 maka

model regresi bisa dipakai untuk memprediksi profesionalisme guru.

Berdasarkan tabel kooefisien regresi pada tabel di atas dapat dilihat

bahwa koefisien regresi sebesar 0,550 dan konstanta sebesar 65,135 serta

harga thitung dan tingkat signifikan sebesar 0,001 artinya apabila tidak ada

variabel kompetensi pedagogik maka profesionalisme guru akan sebesar

65,135. Koefisien regresi sebesar 0,550 menyatakan setiap penambahan

Page 120: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

100

satu poin pada variabel kompetensi pedagogik maka diprediksikan akan

meningkatkan profesionalisme guru sebesar 0,550. Jadi hal ini menyatakan

arah prediksi yang searah atau linear. Kenaikan variabel X1 akan

mengakibatkan kenaikan variabel bebas (Y). Dari kedua koefisien

diperoleh persamaan regresi Y = 65.135 + 0,550. Persamaan regresi ini

dapat ditunjukkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar 4.7

Grafik Hubungan antara Kompetensi Pedagogik dengan Profesionalisme Guru

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka data terdistribusi

dengan normal dengan model regresi ini telah memenuhi normalitas.

Persamaan regresi Y = 65.135 + 0,550 X1 dapat diinterpretasikan bahwa

Page 121: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

101

apabila kompetensi pedagogik (X1) dan profesionalisme guru diukur

dengan menggunakan instrumen ini, maka setiap kenaikan skor

kompetensi pedagogik satu poin akan diikuti kenaikan skor

profesionalisme guru 0,550 pada arah yang sama dengan konstanta 65.135.

Selanjutnya pengujian hipotesis dilanjutkan dengan menggunakan

rumus korelasi Pearson Product Moment yang dihitung dengan bantuan

SPSS 18. Berikut ini tabel hasil perhitungannya:

Tabel 4.14

Korelasi X1 dengan Y

Correlations

Kompetensi

Pedagogik

Profesionalisme

Guru

Kompetensi Pedagogik Pearson Correlation 1 .550**

Sig. (2-tailed) .001

N 34 34

Profesionalisme Guru Pearson Correlation .550** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel di atas, diperoleh koefisien korelasi antara kompetensi

pedagogik dengan profesionalisme guru dengan rxy = 0,550 yang berarti

terdapat hubungan yang positif di antara keduanya. Hal ini dapat pula

dibuktikan dengan melihat uji signifikansinya. Kaidah untuk uji

signifikansi adalah jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan 0,05

dengan nilai probabilitas sig. Jika nilai probababilitas lebih kecil atau sama

dengan nilai probabilitas 0,005 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya

Page 122: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

102

signifikan. Nilai signifikansi 0,01 < 0,05 berarti hubungan kedua variabel

signifikan.

Tabel 4.15

Koefisien Determinasi X1

Model Summary

b

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1 .550a .303 .281 5.995

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pedagogik

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Dari tabel dapat dijelaskan bahwa nilai R sebesar 0,550 dan

Dterminasi (Rsquare) sebesar 0,303 yang merupakan pengkuadratan dari

koefisien nilai R. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi

pedagogik memberikan sumbangan atau kontribusi kepada

profesionalisme guru sebesar 0,303 atau 30,3%. Sedangkan sissanya

(100% - 30,3% = 69,7%) dipengaruhi faktor lain di luar penelitian. Rsquare

berkisar pada angka 0 sampai 1 dengan catatan semakin kecil angka Rsquare

maka semakin lemah hubungan kedu variabel.

Untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan

kompetensi pedagogik terhadap profesionalisme guru digunakan analisis

korelasi parsial yakni analisis hubungan antara dua variabel dengan

mengendalikan variabel lain yang dianggap mempengaruhi (dibuat

konstan). Hal ini dimaksudkan agar hubungan kedua variabel tidak

dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil analisis ini akan menunjukkan koefisien

Page 123: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

103

korelasi untuk mengukur erat atau tidaknya hubungan, arah hubungan dan

berarti atau tidaknya hubungan.

Tabel 4.16

Korelasi Parsial Antara Kompetensi Pedagogik dengan Profesionalisme Guru

Correlations

Control Variables Profesionali

sme Guru

Kompetensi

Pedagogik

Kompetensi

Kepribadian

-none-a Profesionalisme

Guru

Correlation 1.000 .550 .559

Significance (2-tailed) . .001 .001

df 0 32 32

Kompetensi

Pedagogik

Correlation .550 1.000 .998

Significance (2-tailed) .001 . .000

df 32 0 32

Kompetensi

Kepribadian

Correlation .559 .998 1.000

Significance (2-tailed) .001 .000 .

df 32 32 0

Kompetensi

Kepribadian

Profesionalisme

Guru

Correlation 1.000 -.157

Significance (2-tailed) . .384

df 0 31

Kompetensi

Pedagogik

Correlation -.157 1.000

Significance (2-tailed) .384 .

df 31 0

a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.

Dari tabel tampak jelas bahwa hubungan kompetensi pedagogik

dengan profesionalisme guru sebelum kompetensi kepribadian

dikendalikan memiliki korelasi positif dengan koefisien sebesar 0,550

dengan taraf signifikansi 0,001 < sehingga Ho ditolak dan Ha diterima

artinya kedua variabel signifikan.

Namun ketika variabel X2 dikendalikan ternyata hubungan kedua

variabel yakni X1 dengan Y atau hubungan antara kompetensi pedagogik

dengan profesionalisme guru mengalami penurunan nilai koefisien secara

dratis yakni tinggal -0,157 karena nilainya mendekati nol maka hubungan

Page 124: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

104

ini kuat dan taraf signifikansinya 0,384 > 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima artinya kedua variabel signifikan. Dapat pula dikatakan ada

pengaruh yang berarti dari variabel kompetensi pedagogik terhadap

profesionalisme guru jika kompetensi pedagogik dikontrol.

2. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme

guru

Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan

kompetensi kepribadian (X2) dan profesionalisme guru (Y). Diartikan

bahwa semakin tinggi kompetensi kepribadian maka akan meningkatkan

profesionalisme guru.

Ho = Tidak ada hubungan kompetensi kepribadian (X2) dengan

profesionalisme guru (Y).

Ha = Ada hubungan kompetensi kepribadian (X2) dengan

profesionalisme guru (Y).

Langkah yang dilakukan sebelum melakukan hipotesis adalah

menghitung persamaan regresi sederhana variabel kompetensi kepribadian

X2) dengan profesionalisme guru (Y).

Tabel 4.17

Tabel Anova dan koefisien regresi X2 dengan Y

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 515.422 1 515.422 14.539 .001a

Residual 1134.460 32 35.452

Total 1649.882 33

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Kepribadian

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Page 125: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

105

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 66.877 25.739 2.598 .014

Kompetensi Kepribadian .614 .161 .559 3.813 .001

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Dari hasil uji analisis pada tabel di atas diperoleh nilai Fhitung =

14.539 dengan tingkat probilitas 0,001. Oleh karena itu 0,001 < 0,05 maka

model regresi bisa dipakai untuk memprediksi profesionalisme guru.

Berdasarkan tabel kooefisien regresi pada tabel di atas dapat dilihat

bahwa koefisien regresi sebesar 3,813 dan konstanta sebesar 66,877 serta

harga thitung dan tingkat signifikan sebesar 0,001 artinya apabila tidak ada

variabel kompetensi kepribadian (X2) maka profesionalisme guru akan

sebesar 66,877. Koefisien regresi sebesar 3,813 menyatakan setiap

penambahan satu poin pada variabel kompetensi kepribadian (X2) maka

diprediksikan akan meningkatkan profesionalisme guru sebesar 3,813. Jadi

hal ini menyatakan arah prediksi yang searah atau linear. Kenaikan

variabel X2 akan mengakibatkan kenaikan variabel bebas (Y). Dari kedua

koefisien diperoleh persamaan regresi Y = 66,877 + 3,813.

Persamaan regresi ini dapat ditunjukkan dalam bentuk grafik

sebagai berikut:

Page 126: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

106

Gambar 4.8

Grafik Hubungan antara Kompetensi kepribadian dengan Profesionalisme Guru

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka data terdistribusi

dengan normal dengan model regresi ini telah memenuhi normalitas.

Persamaan regresi Y = 66,877 + 3,813, X2 dapat diinterpretasikan bahwa

apabila kompetensi kepribadian (X2) dan profesionalisme guru diukur

dengan menggunakan instrumen ini, maka setiap kenaikann skor

kompetensi kepribadian (X2) satu poin akan diikuti kenaikan skor

profesionalisme guru 3,813 pada arah yang sama dengan konstanta 66,877.

Page 127: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

107

Selanjutnya pengujian hipotesis dilanjutkan dengan menggunakan

rumus korelasi Pearson Product Moment yang dihitung dengan bantuan

SPSS 18. Berikut ini tabel hasil perhitungannya:

Tabel 4.18

Korelasi X1 dengan Y

Correlations

Profesionalisme

Guru

Kompetensi

Kepribadian

Profesionalisme Guru Pearson Correlation 1 .559**

Sig. (2-tailed) .001

N 34 34

Kompetensi Kepribadian Pearson Correlation .559** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel di atas, diperoleh koefisien korelasi antara kompetensi

kepribadian (X2) dengan profesionalisme guru dengan rxy = 0,559 yang

berarti terdapat hubungan yang positif di antara keduanya. Hal ini dapat

pula dibuktikan dengan melihat uji signifikansinya. Kaidah untuk uji

signifikansi adalah jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan

0,05 dengan nilai probabilitas sig. Jika nilai probababilitas lebih kecil atau

sama dengan nilai probabilitas 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak

artinya signifikan. Nilai 0,001 lebih kecil bila dibandingkan dengan 0,05

berarti hubungan kedua variabel signifikan.

Page 128: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

108

Tabel 4.19

Koefisien Determinasi X1

Model Summary

b

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1 .559a .312 .291 5.954

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Kepribadian

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Dari tabel dapat dijelaskan bahwa nilai R sebesar 0,559 dan

Dterminasi (Rsquare) sebesar 0,312 yang merupakan pengkuadratan dari

koefisien nilai R. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi

kepribadian (X2) memberikan sumbangan atau kontribusi kepada

profesionalisme guru sebesar 0,312 atau 31,2%. Sedangkan sissanya

(100% - 31,2% = 68,8%) dipengaruhi faktor lain di luar penelitian. Rsquare

berkisar pada angka 0 sampai pada 1 catatan semakin kecil angka Rsquare

maka semakin lemah hubungan kedu variabel.

Untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai hubungan

kompetensi kepribadian (X2) terhadap profesionalisme guru digunakan

analisis korelasi parsial yakni analisis hubungan antara dua variabel

dengan mengendalikan variabel lain yang dianggap mempengaruhi (dibuat

konstan). Hal ini dimaksudkan agar hubungan kedua variabel tidak

dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil analisis ini akan menunjukkan koefisien

korelasi untuk mengukur erat atau tidaknya hubungan, arah hubungan dan

berarti atau tidaknya hubungan.

Page 129: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

109

Tabel 4.20

Korelasi Parsial Antara Kompetensi kepribadian (X2)

dengan Profesionalisme Guru Correlations

Control Variables Profesionali

sme Guru

Kompetensi

Kepribadian

Kompetensi

Pedagogik

-none-a Profesionalisme

Guru

Correlation 1.000 .559 .550

Significance (2-tailed) . .001 .001

df 0 32 32

Kompetensi

Kepribadian

Correlation .559 1.000 .998

Significance (2-tailed) .001 . .000

df 32 0 32

Kompetensi

Pedagogik

Correlation .550 .998 1.000

Significance (2-tailed) .001 .000 .

df 32 32 0

Kompetensi

Pedagogik

Profesionalisme

Guru

Correlation 1.000 .195

Significance (2-tailed) . .278

df 0 31

Kompetensi

Kepribadian

Correlation .195 1.000

Significance (2-tailed) .278 .

df 31 0

a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.

Dari tabel tampak jelas bahwa hubungan kompetensi kepribadian

(X2) dengan profesionalisme guru sebelum kompetensi pedagogik

dikendalikan memiliki korelasi positif dengan koefisien sebesar 0,559

dengan taraf signifikansi 0,001 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima artinya kedua variabel signifikan.

Namun ketika variabel X2 dikendalikan ternyata hubungan kedua

variabel yakni X2 dengan Y atau hubungan antara kompetensi kepribadian

(X2) dengan profesionalisme guru mengalami penurunan nilai koefisien

secara dratis yakni tinggal 0,195 karena nilainya mendekati nol maka

hubungan ini kuat dan taraf signifikansinya 0,278 > 0,05 sehingga Ho

ditolak dan Ha diterima artinya kedua variabel signifikan. Dapat pula

Page 130: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

110

dikatakan ada pengaruh yang berarti dari variabel kompetensi kepribadian

(X2) terhadap profesionalisme guru jika kompetensi kepribadian (X2)

dikontrol.

3. Hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian

secara bersama-sama dengan profesionalisme guru

Ho = Tidak ada hubungan kompetensi pedagogik (X1) dan kompetensi

kepribadian (X2) dengan profesionalisme guru (Y).

Ha = Ada hubungan kompetensi pedagogik (X1) dan kompetensi

kepribadian (X2) dengan profesionalisme guru (Y).

Langkah yang dilakukan sebelum melakukan hipotesis adalah

menghitung persamaan regresi sederhana variabel kompetensi pedagogik

X1) dan kompetensi kepribadian (X2) dengan profesionalisme guru (Y).

Tabel 4.21

Tabel Anova dan koefisien regresi X1, X2 dengan Y

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 543.257 2 271.629 7.609 .002a

Residual 1106.625 31 35.698 Total 1649.882 33

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 80.615 30.152 2.674 .012

Kompetensi Kepribadian 3.043 2.756 2.770 1.104 .278

Kompetensi Pedagogik -2.425 2.747 -2.215 -.883 .384

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Page 131: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

111

Nilai Ftabel untuk db1 = 2 dan db2 = n – k – 1 = 34-2-1=31 pada

taraf signifikansi 0,05 adalah 4,17. Dari hasil uji analisis pada tabel di atas

diperoleh nilai Fhitung = 7,609 > 4,17 (ftabel), oleh sebab itu Ho ditolak dan

Ha diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang positif antara

kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian dengan profesiona-

lisme guru. Juga berdasarkan nilai signifikansi dengan tingkat probilitas

0,002 < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik dan

kompetensi kepribadian secara bersama-sama berpengaruh terhadap

profesionalisme guru.

Tabel 4.22

Koefisien Korelasi X1, X2 dengan Y

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1 .574a .329 .286 5.975

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Dari tabel dapat dijelaskan bahwa nilai R sebesar 0,574 artinya

korelasi antara dua variabel bebas yakni kompetensi pedagogik dan

kompetensi kepribadian dengan variabel terikat profesionalisme guru

sebesar 0,574. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, jika mendekati angka 1

maka hubungan kedua variabel semakin erat tetapi jika mendekati 0 maka

hubungan keduanya semakin lemah. Karena angka R didapat sebesar

0,574 maka ini berarti hubungan kedua variabel kuat.

Page 132: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

112

D. Pembahasan

Dalam pembahasan hasil ini dilakukan melalui dua segi, yaitu

deskripsi tiap variabel dan hasil analisis korelasi antar variabel. Hasil analisis

tiap variabel disajikan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4.23

Hasil Analisis Tiap Variabel

No Variabel Rentang Skor Klasifikasi Skor

1. Kompetensi Pedagogik Minimal = 178

Maksimal = 176

Tinggi= 23 %

Sedang= 56 %

Rendah= 21 %

2. Kompetensi Kepribadian Minimal = 172

Maksimal = 150

Tinggi= 23 %

Sedang= 56 %

Rendah= 21 %

3. Profesionalisme Guru Minimal = 175

Maksimal = 150

Tinggi= 21 %

Sedang= 61 %

Rendah= 18 %

Berdasarkan tabel di atas dapat dipaparkan, bahwa rentang skor

kompetensi pedagogik sebagian besar berada pada klasifikasi skor sedang

(56%). Rentang skor kompetensi kepribadian dalam klasifikasi skor sedang

(56%). Sedangkan rentang skor profesionalisme guru berada dalam

klasifikasi sedang (61%). Makna dari hasil penelitian ini adalah jika

kompetensi pedagogik rendah maka profesionalisme guru akan rendah, jika

kompetensi kepribadian rendah maka akan rendah pula profesionalisme guru,

begitupun sebaliknya. Jika kompetensi pedagogik dan kompetensi

kepribadian rendah maka akan berpengaruh dengan profesionalisme guru

yang rendah pula.

Analisis tiap variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 133: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

113

1. Hubungan antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan variabel kompe-

tensi pedagogik terhadap profesionalisme guru memberikan kontribusi

atau sumbangan sebesar 30,3% terhadap guru di MI Kecamatan Kalikotes

Kabupaten Klaten. Hal ini mengindikasikan bahwa sumbangan variabel

kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru kecil artinya

peningkatan profesionalisme guru lebih banyak dipengaruhi oleh faktor

lain sebesar 69,7%. Koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik

dengan profesionalisme guru dengan ry1= 0,550 yang berarti terdapat

hubungan positif variabel kompetensi pedagogik.

Kompetensi pedagogik ini dikelompokkan menjadi 10 macam,

diantaranya: (1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,

moral, piritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual; (2) Menguasai

teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik; (3)

Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang

diampu; (4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. (5)

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran; (6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7)

Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta

didik; (8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil

belajar; (9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk

Page 134: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

114

kepentingan pembelajaran; (10) Melakukan tindakan reflektif untuk

peningkatan kualitas pembelajaran (Permendiknas Nomor 16, 2007: 9).

Kompetensi pedagogik mengandung makna komitmen terhadap

tugas, ilmu pengetahuan, dan pengabdian sedangkan profesionalisme guru

Profesionalisme guru adalah bahwa guru harus mempunyai pengetahuan

yang luas serta subject matter (bidang studi) yang akan diajarkan serta

penguasaan metodologis dalam arti memiliki metode yang tepat serta

mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar (Arikunto, 1993:

239). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang

positif antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru. Hasil

yang demikian, menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik memberikan

kontribusi terhadap profesionalisme guru, sehingga guru mempunyai

kemampuan untuk mengelola pembelajaran dengan metode, media dan

sumber belajar yang tepat. Dengan berbekal kompetensi pedagogik yang

baik maka akan baik pula tingkat profesionalisme guru.

2. Hubungan antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan variabel

kompetensi kepribadian terhadap profesionalisme guru memberikan

kontribusi atau sumbangan sebesar 31,2% terhadap guru di MI Kecamatan

Kalikotes Kabupaten Klaten. Hal ini mengindikasikan bahwa sumbangan

variabel kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru kecil

artinya peningkatan profesionalisme guru lebih banyak dipengaruhi oleh

faktor lain sebesar 68,8%. Koefisien korelasi antara kompetensi

Page 135: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

115

kepribadian dengan profesionalisme guru dengan ry1= 0,559 yang berarti

terdapat hubungan positif variabel kompetensi pedagogik.

Salah satu komponen profesionalisme guru adalah kemampuan

untuk memanajemen diri untuk menjadi sosok pribadi yang mampu

menjadi suri tauladan bagi siswa dan memiliki akhlak mulia. Sedangkan

Kompetensi kepribadian yang dijelaskan dalam Permendiknas nomor 16

tahun 2007 mencakup kemampuan-kemampuan (1) bertindak sesuai

dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia;

(2) menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan

teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (3) menampilkan diri sebagai

pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, (4) menun-

jukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,

dan rasa percaya diri, (5) menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

Hasil yang demikian, menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian

memberikan kontribusi terhadap profesionalisme guru, sehingga guru

harus mempunyai kompetensi kepribadian yang baik. Untuk meningkatkan

profesionalisme guru, seorang guru harus bekerja dengan dilandasi sikap

amanah, tanggungjawab, disiplin dikarenakan seorang guru adalah teladan

bagi peserta didik. Meskipun kompetensi kepribadian hanyalah salah satu

faktor profesionalisme guru, personality guru sangat penting. Dengan

demikian ada hubungan yang signifikan antara kompetensi kepribadian

dengan profesionalisme guru.

Page 136: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

116

3. Hubungan antara kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian

secara bersama-sama dengan profesionalisme guru

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan positif kompetensi

pedagogik dan kompetensi kepribadian secara bersama-sama terhadap

profesionalisme guru. Hasil analisis regresi ganda diperoleh regresi ganda

R12 sebesar 0,329 dengan signifikansi koefisien regresi ganda F sebesar

7,609 dengan persamaan regresi linear Y =80,615 + 3,043 X1 + (-2,425)

X2. Nilai R = sebesar 0,574 artinya korelasi antara dua variabel bebas

yakni kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian dengan variabel

terikat profesionalisme guru sebesar 0,574. Nilai R berkisar antara 0

sampai 1, jika mendekati angka 1 maka hubungan kedua variabel semakin

erat tetapi jika mendekati 0 maka hubungan keduanya semakin lemah.

Karena angka R didapat sebesar 0,574 maka ini berarti hubungan kedua

variabel kuat.

Hasil ini menunjukkan pentingnya variabel kompetensi pedagogik

dan kompetensi kepribadian secara bersama-sama untuk meningkatkan

profesionalisme guru, karena kedua variabel ini secara bersama-sama

dapat menjelaskan variansi profesionalisme guru sebesar 32,9. Dari

persamaan regresi ganda dapat diartikan, bahwa semakin tinggi

kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian akan meningkatkan

profesionalisme guru. Hubungan ketiga variabel tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 137: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

117

Gambar 4.9

Pola hubungan antar variabel

Interpretasi tingkat keeratan hubungan variabel X dan Y

digunakan tabel interpretasi koefisien korelasi dalam Sugiyono (2007:

149) sebagai berikut:

Tabel 4.24

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Dari pedoman ini dapat ditafsirkan bahwa pengaruh

kompetensi pedagogik terhadap profesionalisme guru termasuk

sedang (0,550) sedangkan kompetensi kepribadian terhadap

profesionalisme guru termasuk dalam kategori sedang (0,559).

Adapun pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian

secara bersama-sama terhadap profesionalisme guru termasuk dalam

kategori sedang sebesar 0,574.

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembela-

jaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

ry1= 0,550

ry1= 0,574

ry1= 0,559

Page 138: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

118

perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,

dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya (Mulyasa, 2012: 75).

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan yang melekat dalam

diri pendidik secara mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi

teladan bagi anak didik, dan berakhlak mulia (Mulyasa, 2012: 117). Dalam

Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu

kemampuan kepribadian yang: (1) mantap; (2) stabil; (3) dewasa; (4) arif

dan bijaksana; (5) berwibawa; (6) berakhlak mulia; (7) menjadi teladan

bagi peserta didik dan masyarakat; (8) mengevaluasi kinerja sendiri; dan

(9) mengembangkan diri secara berkelanjutan.

Profesionalisme guru adalah bahwa guru harus mempunyai penge-

tahuan yang luas serta subject matter (bidang studi) yang akan diajarkan

serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki metode yang tepat

serta mampu menggunakannya dalam proses belajar mengajar (Arikunto,

1993: 239). Untuk menguasai metode yang tepat dan berwawasan luas

seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik.

Pengertian guru atau pendidik disampaikan pula sebagai seseorang

yang bertanggungjawab untuk memberikan bimbingan secara sadar terha-

dap perkembangan kepribadian dan kemampuan peserta didik baik itu da-

ri aspek jasmani maupun rohaninya agar ia mampu hidup mandiri dan da-

Page 139: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

119

pat memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan sebagai individu dan juga

sebagai makhluk sosial (Ramayulis, 2005: 50).

Dari uraian di atas, dijelaskan bahwa kompetensi pedagogik adalah

kemampuan guru mengelola pembelajaran, kompetensi kepribadian adalah

kemampuan guru dalam bertutur kata dan bertingkah laku yang mulia da-

lam melaksanakan tugasnya, dan profesionalisme guru adalah kemampuan

guru dalam melaksanakan tugas dengan professional dan bertanggung-

jawab sehingga mampu menghantarkan peserta didik hidup mandiri. Un-

tuk menjadi seorang guru yang profesional maka seorang guru harus mem-

punyai kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian yang baik. De-

ngan demikian kompetensi pedagogik, kempetensi kepribadian memiliki

hubungan signifikan dengan profesionalisme guru.

Page 140: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

120

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan

berkaitan dengan penelitian sebagai berikut:

1. Koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme

guru dengan ry1= 0,550 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan

antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru di Kecamatan

Kalikotes Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil analisis data diketahui

bahwa variabel kompetensi pedagogik berpengaruh terhadap profesi-

onalisme guru. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t yang probabilitas < 0,05.

2. Koefisien korelasi antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme

guru dengan ry1= 0,559 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan

antara kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru di Kecamatan

Kalikotes Kabupaten Klaten. Berdasarkan hasil analisis data diketahui

bahwa variabel kompetensi kepribadian berpengaruh terhadap profesi-

onalisme guru. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t yang probabilitas < 0,05.

3. Hasil analisis regresi ganda diperoleh regresi ganda R12 sebesar 0,329

dengan signifikansi koefisien regresi ganda F sebesar 7,609 dengan

persamaan regresi linear Y =80,615 + 3,043 X1 + (-2,425) X2. Koefisien

korelasi antara kompetensi pedagogik dengan profesionalisme guru dengan

ry1= 0,574 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara

kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian secara bersama-sama

Page 141: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

121

dengan profesionalisme guru di Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten

yang ditunjukkan dari hasil uji t yang probabilitas < 0,05.

B. Implikasi Penelitian

Penelitian ini dapat diimpikasikan dalam pendidikan yang meliputi:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai langkah awal bagi

guru selanjutnya dapat membantu pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya dalam pengembangan di bidang pendidikan. Selanjutnya dapat

digunakan untuk peningkatan profesionalisme guru sehingga dapat

meningkatkan mutu pendidikan.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini telah membuktikan bahwa kompetensi pedagogik

dan kompetensi kepribadian dengan profesionalisme guru sehingga

semakin meningkat kompetensi kompetensi pedagogik dan kompetensi

kepribadian maka akan meningkat profesionalisme guru.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disampaikan saran-saran

sebagai berikut:

1. Bagi guru

Guru diharapkan, setelah mengetahui pentingnya kompetensi pedagogik

dan kompetensi kepribadian dapat meningkatkan profesionalisme guru,

hendaknya dapat meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian

dan profesionalisme di kelas. Cara yang dapat dilakukan adalah me-

Page 142: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

122

numbuhkan minat dan keinginan untuk memperbaiki diri menjadi lebih

baik.

2. Bagi siswa

Siswa hendaklah dapat meningkatkan motivasi belajar dan

prestasi belajar siswa di sekolah. Siswa juga terdorong untuk berkreasi

dan berkarya lebih baik.

3. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah diharapkan mampu memotivasi guru dalam

meningkatkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian dan

profesionalisme guru.

4. Bagi Orang tua

Orang tua diharapkan ikut serta memantau guru-guru dalam

menjalankan pembelajaran lebih berwawasan yang luas sesuai dengan

batas-batas tertentu dan memberikan masukan kepada madrasah untuk

meningkatkan usaha dalam meningkatkan kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian dan profesionalisme guru memberikan

pelayanan pembelajaran secara profesional.

Page 143: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

123

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdul Mujib, Jusuf Mudzakkir, (2006), Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana.

Ahmad Tafsir, (1994), Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung : Sinar

Baru.

Akhmad Sudrajat, (2012), Kompetensi Kepribadian Guru,

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/10/22/kompetensi-

kepribadian-guru/

Anas Sudijono, (2008), Pengantar Statistik Pendidikan, Cetakan XXII, Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Asmani Ma’mur Jamal, (2009), 7 Kompetensi guru menyenangkan dan

profesional, Yogyakarta: Power Books (Ihdina)

Daniel Muijs & David Reynolds, (2008), Efective Teaching, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Dendy S., (2001), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Gramedia.

Departemen Agama RI, (2004), Al Qur'an dan terjemahnya, Bandung: CV

Diponegoro,

Dian Maya Shofiana, (2010), Profesionalisme guru dan hubungannya dengan

dengan prestasi belajar Fiqih siswa MTs Al Jamiiah Tegallega Cidolog

Sukabumi, Jakarta: UIN Hidayatullah.

Kunandar, (2008), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: Raja

Grafindo Persada

Madyawati, (2011). Kompetensi professional dan kompetensi kepribadian

http://blogmadyawati.wordpress.com/2013/04/11/kompetensi-

profesional-dan-kompetensi-kepribadian/

Margono, S (2003), Metodologi Penelitian Pendidikan, Cetakan V, Jakarta:

Rineka Cipta

Mudjia Rahardjo, (2010), Pengembangan Profesionalisme Guru [2],

www.mudjiarahardjo.com)

Mulyasa, (2011), Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif

dan Menyenangkan. Cetakan XI, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Mulyasa, (2012), Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Cetakan XI,

Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Nasution, S., (2006), Metode Research(Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara.

Page 144: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

124

Parminingsih, (2010), Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Sebagai

Supervisor dengan Kompetensi Profesional Guru Di MIM Jogosetran,

Kalikotes, Klaten, Klaten: Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Klaten

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas)

Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan

Kompetensi Guru

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar

Nasional Pendidikan.

Purwanto, (2008), Instrumen penelitian Sosial dan Pendidikan pengembangan

dan pemanfaatan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Qun Khomsatun, (2010), Strategi Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Di

Smp Islam Hidayatullah Semarang, Semarang: Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Ramayulis, (2005), Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia.

Sugiyono, (2007), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualifikasi dan R & D,

Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, tt, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, Jakarta:

Rineka Cipta

Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, Fakultas psikologi UGM, Yogyakarta,

1994.

Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, (2002), Strategei Belajar Mengajar,

Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful Sagala, (2009), Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan,

Bandung: Alfabeta

Usman Uzer, (1997), Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT. Remaja Rosda

Karya.

UU RI No. 20 Tahun 2003, (2003), Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS),

Bandung: Citra Umbara

UU RI Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen

Zakiah Daradjat, (1995), Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta:

Bumi Aksara.

Page 145: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

125

Page 146: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

126

Page 147: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

127

Lampiran 1.1

ANGKET KOMPETENSI PEDAGOGIK SEBELUM UJI COBA

Bapak/Ibu diharap menyatakan sikap terhadap isi pernyataan di bawah ini

dengan cara memberi tanda ceklis (V) pada kolom pilihan jawaban :

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang (KD)

Jarang (JR)

Tidak Pernah (TP)

Biodata responden :

Nama : ………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Jabatan : ………………………………………………

Mengajar kelas : ………………………………………………

Ijazah Terakhir : ………………………………………………

Unit Kerja : ………………………………………………

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD JR TP

1. Saya membuat program triwulan

2. Saya membuat program semester

3. Saya membuat program tahunan

4. Saya membuat RPP

5. Saya membuat silabus

6. Saya membuat perangkat pembelajaran sebelum

pelajaran dimulai

7. Saya hadir tepat waktu

8. Saya mempraktekkan sumber yang ada di

lingkungan madrasah

9. Saya mentaati jadwal yang berlaku di madrasah

Page 148: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

128

10. Saya mempersiapkan bahan yang akan diajarkan

sebelum mengajar

11. Saya menggunakan metode mengajar yang

mudah dicermati anak didik

12. Saya menggunakan bahasa yang mudah dipahami

13. Saya menyajikan perangkat pembelajaran

14. Saya menggunakan metode yang menarik anak

didik

15. Saya mengajar menggunkakan strategi mengajar

sesuai dengan mata pelajaran saya

16. Saya mengenal keluarga anak didik

17. Saya mempelajari kebiasaan anak didik

18. Saya melakukan identifikasi pengetahuan awal

anak didik

19. Saya melakukan testing untuk mengetahui

kecerdasan anak

20. Saya memahami watak anak didik

21. Saya melakukan identifikasi kesulitan belajar

anak didik

22. Saya melakukan evaluasi hasil belajar anak didik

23. Saya menyampaikan materi pembelajaran sesuai

dengan jadwal pelajaran

24. Saya melaksanakan pembelajaran menyenangkan

anak didik di kelas

25. Saya menggunakan komputer dalam

pembelajaran,

26. Saya menyuruh anak didik untuk bertanya jika

ada materi yang belum dipahami

27. Saya memberikan tugas kepada anak didik untuk

mengetahui pemahaman anak didik.

Page 149: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

129

28. Saya meminta anak didik untuk memberi kritik

terhadap metode pembelajaran

29. saya memberikan tugas PR untuk anak didik

30. Saya memberikan tugas untuk mengerjakan soal-

soal ulangan harian kepada anak didik

31. Saya menyampaikan materi semudah mungkin

32. Saya menyampaikan kegiatan kelompok belajar

anak didik agar anak didik kreatif

33. Saya melakukan bimbingan belajar ekstra untuk

anak didik

34. Saya melakukan penilaian terhadap tugas anak

didik

35. Saya mengolah hasil penilaian untuk mengadakan

remidial

36. Saya mengoreksi hasil ulangan setiap mata

pelajaran

37. Saya melakukan evaluasi setelah pembelajaran

38. Saya melakukan bimbingan kepada anak didik

yang mengalami kesulitan dalam belajar

39. Saya membuat administrasi hasil belajar anak

didik

40. Saya membantu anak menyampaikan masalah

41. Saya menggunakan alat peraga yang ada di

sekolah untuk pembelajaran

42. Saya melakukan evaluasi proses belajar anak

didik

43. Saya menggunakan informasi hasil penilaian anak

didik

44. Saya menyampaikan hasil evaluasi kepada anak

didik

Page 150: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

130

45. Saya memanfaatkan hasil evaluasi untuk

perbaikan hasil anak didik

46. Saya melakukan evaluasi untuk pengembangan

anak didik

47. Saya memanfaatkan hasil evaluasi untuk

meningkatkan kualiatas pembelajaran

48. Saya melakukan perputaran tempat duduk anak

didik

49. Saya melakukan penelitian tindakan kelas

50. Saya bekerja semaksimal mungkin.

Page 151: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

146

Lampiran 1-3

Uji Reliabilitas Angket Kompetensi Pedagogik

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

soal 1 3.60 .899 100

soal 2 3.26 .661 100

soal 3 3.50 .689 100

soal 4 3.56 .729 100

soal 5 3.49 .718 100

soal 6 3.58 .535 100

soal 7 3.23 .723 100

soal 8 3.35 .592 100

soal 9 3.92 .895 100

soal 10 3.54 .658 100

soal 11 3.70 1.030 100

soal 12 3.78 .811 100

soal 13 3.54 .540 100

soal 14 3.40 .696 100

soal 15 3.24 .818 100

soal 16 3.70 .732 100

soal 17 3.46 1.009 100

soal 18 3.52 .611 100

soal 19 3.36 .560 100

soal 20 3.50 .810 100

soal 21 3.27 1.090 100

soal 22 3.26 .661 100

soal 23 3.56 .729 100

soal 24 3.56 .729 100

soal 25 3.50 .577 100

soal 26 3.58 .535 100

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.756 50

Page 152: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

147

soal 27 3.34 .714 100

soal 28 3.33 .637 100

soal 29 3.92 .895 100

soal 30 3.52 .703 100

soal 31 3.70 1.030 100

soal 32 3.49 1.133 100

soal 33 3.54 .540 100

soal 34 3.40 .696 100

soal 35 3.24 .818 100

soal 36 3.70 .732 100

soal 37 3.46 1.009 100

soal 38 3.52 .611 100

soal 39 3.36 .560 100

soal 40 3.50 .810 100

soal 41 3.78 .811 100

soal 42 3.54 .540 100

soal 43 3.40 .696 100

soal 44 3.24 .818 100

soal 45 3.42 .987 100

soal 46 3.46 1.009 100

soal 47 3.52 .611 100

soal 48 3.36 .560 100

soal 49 3.50 .810 100

soal 50 3.52 .611 100

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum

/ Minimum Variance

N of

Items

Item Means 3.494 3.230 3.920 .690 1.214 .027 50

Item Variances .585 .286 1.283 .996 4.478 .068 50

Inter-Item Covariances .034 -.727 1.061 1.788 -1.458 .043 50

Inter-Item Correlations .055 -.786 1.000 1.786 -1.273 .115 50

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

174.72 112.911 10.626 50

Page 153: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

148

Lampiran 1.4

Angket Kompetensi Pedagogik Setelah Uji Coba

Bapak/Ibu diharap menyatakan sikap terhadap isi pernyataan di bawah ini

dengan cara memberi tanda ceklis (V) pada kolom pilihan jawaban :

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang (KD)

Jarang (JR)

Tidak Pernah (TP)

Biodata responden :

Nama : ………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Jabatan : ………………………………………………

Mengajar kelas : ………………………………………………

Ijazah Terakhir : ………………………………………………

Unit Kerja : ………………………………………………

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD JR TP

1. Saya membuat program triwulan

2. Saya membuat program semester

3. Saya membuat program tahunan

4. Saya membuat RPP

5. Saya membuat silabus

6. Saya membuat perangkat pembelajaran sebelum

pelajaran dimulai

7. Saya hadir tepat waktu

8. Saya mentaati jadwal yang berlaku di madrasah

9. Saya mempersiapkan bahan yang akan diajarkan

sebelum mengajar

Page 154: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

149

10. Saya menggunakan metode mengajar yang

mudah dicermati anak didik

11. Saya menyajikan perangkat pembelajaran

12. Saya menggunakan metode yang menarik anak

didik

13. Saya mengajar menggunakan strategi mengajar

sesuai dengan mata pelajaran saya

14. Saya mengenal keluarga anak didik

15. Saya mempelajari kebiasaan anak didik

16. Saya melakukan identifikasi pengetahuan awal

anak didik

17. Saya melakukan testing untuk mengetahui

kecerdasan anak

18. Saya memahami watak anak didik

19. Saya melakukan identifikasi kesulitan belajar

anak didik

20. Saya melakukan evaluasi hasil belajar anak didik

21. Saya menyampaikan materi pembelajaran sesuai

dengan jadwal pelajaran

22. Saya melaksanakan pembelajaran menyenangkan

anak didik di kelas

23. Saya menyuruh anak didik untuk bertanya jika

ada materi yang belum dipahami

24. Saya memberikan tugas kepada anak didik untuk

mengetahui pemahaman anak didik.

25. saya memberikan tugas PR untuk anak didik

26. Saya memberikan tugas untuk mengerjakan soal-

soal ulangan harian kepada anak didik

27. Saya menyampaikan materi semudah mungkin

28. Saya melakukan bimbingan belajar ekstra untuk

Page 155: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

150

anak didik

29. Saya melakukan penilaian terhadap tugas anak

didik

30. Saya mengolah hasil penilaian untuk mengadakan

remidial

31. Saya mengoreksi hasil ulangan setiap mata

pelajaran

32. Saya melakukan evaluasi setelah pembelajaran

33. Saya melakukan bimbingan kepada anak didik

yang mengalami kesulitan dalam belajar

34. Saya membuat administrasi hasil belajar anak

didik

35. Saya membantu anak menyampaikan masalah

36. Saya melakukan evaluasi proses belajar anak

didik

37. Saya menggunakan informasi hasil penilaian anak

didik

38. Saya menyampaikan hasil evaluasi kepada anak

didik

39. Saya memanfaatkan hasil evaluasi untuk

perbaikan hasil anak didik

40. Saya melakukan evaluasi untuk pengembangan

anak didik

41. Saya memanfaatkan hasil evaluasi untuk

meningkatkan kualiatas pembelajaran

42. Saya melakukan perputaran tempat duduk anak

didik

43. Saya melakukan penelitian tindakan kelas

44. Saya bekerja semaksimal mungkin.

Page 156: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

151

Page 157: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

152

Lampiran 2.1

Angket Kompetensi Kepribadian Sebelum Uji Coba

Bapak/Ibu diharap menyatakan sikap terhadap isi pernyataan di bawah ini

dengan cara memberi tanda ceklis (V) pada kolom pilihan jawaban :

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang (KD)

Jarang (JR)

Tidak Pernah (TP)

Biodata responden :

Nama : ………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Jabatan : ………………………………………………

Mengajar kelas : ………………………………………………

Ijazah Terakhir : ………………………………………………

Unit Kerja : ………………………………………………

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD JR TP

1. Saya bertutur kata yang baik

2. Saya mengajar tepat waktu

3. Saya berbusana yang rapi

4. Saya melaksanakan puasa sunnah

5. Saya melaksanakan sholat dhuha

6. Saya melibatkan orang tua untuk membantu

menyelesaikan masalah

7. Saya menjaga kerukunan dengan sesama guru

8. Saya menghargai pendapat yang berbeda sesama

guru

9. Saya menyuruh anak didik memotong kuku

Page 158: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

153

10. Saya menyuruh anak didik untuk memotong

rambut jika sudah panjang

11. Saya melaksanakan sholat dhuhur berjamaah

dengan guru

12. Saya datang tepat waktu

13. Saya mengerjakan tugas semaksimal mungkin

14. Saya berkata jujur kepada anak didik

15. Saya bertingkah laku yang sopan

16. Saya mengikuti kegiatan pengajian para guru

17. Saya mengikuti pertemuan guru yayasan

18. Saya mengikuti kegiatan KKG bersama guru

19. Saya berpakaian yang Islami

20. Saya membagi pengalaman mengajar dengan

sesama guru

21. Saya menerima masukan dari peserta didik

22. Saya melaksanakan tugas secara ikhlas

23. Saya berbicara yang berpengaruh positif terhadap

anak didik

24. Saya memulai pelajaran dengan doa

25. Saya meminta ijin jika meninggalkan kelas saat

pembelajaran berlangsung

26. Saya meminta guru piket untuk mengawasi kelas

jika berhalangan hadir

27. Saya memanfaatkan waktu luang untuk

mengerjakan administrasi

28. Saya memberi infak terhadap perkembangan

madrasah

29. Saya menggunakan seragam dinas

30. Saya membuat suasana yang kondusif di dalam

pembelajaran di kelas

Page 159: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

154

31. Saya menjalin hubungan baik dengan masyarakat

sekitar

32. Saya menjalin kerjasama dengan masyarakat

untuk kemajuan madrasah

33. Saya menciptakan semangat kekeluargaan

34. Saya meningkatkan mutu pembelajaran dengan

organisai PGRI

35. Saya mentaati tata tertib madrasah

36. Saya memakai seragam sesuai dengan ketentuan

madrasah

37. Saya menutup aurat dalam berpakaian

38. Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

terhadap anak didik

39. Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

terhadap guru

40. Saya menengok ke rumah anak didik jika ada

anak didik yang sedang sakit

41. Saya menjaga kebersihan lingkungan sekitar

42. Saya membuang sampah pada tempatnya

Page 160: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

167

Lampiran 2-3

Uji Reliabilitas Angket Kompetensi Kepribadian

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

soal 1 2.94 .547 100

soal 2 2.90 .689 100

soal 3 3.12 2.226 100

soal 4 2.91 .842 100

soal 5 3.56 .671 100

soal 6 3.58 .535 100

soal 7 3.24 .622 100

soal 8 3.38 .736 100

soal 9 3.92 .895 100

soal 10 3.50 .577 100

soal 11 3.70 1.030 100

soal 12 3.80 .816 100

soal 13 3.52 .643 100

soal 14 3.40 .696 100

soal 15 3.24 .818 100

soal 16 3.70 .732 100

soal 17 3.36 .704 100

soal 18 3.02 .710 100

soal 19 3.36 .560 100

soal 20 3.50 .810 100

soal 21 3.22 1.106 100

soal 22 3.26 .661 100

soal 23 3.54 .673 100

soal 24 3.54 .771 100

soal 25 3.58 .699 100

soal 26 3.58 .535 100

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.725 .741 42

Page 161: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

168

soal 27 3.21 .574 100

soal 28 3.47 .745 100

soal 29 3.92 .895 100

soal 30 3.50 .577 100

soal 31 3.70 1.030 100

soal 32 3.53 1.176 100

soal 33 3.57 .607 100

soal 34 3.40 .696 100

soal 35 3.24 .818 100

soal 36 3.70 .732 100

soal 37 3.53 .989 100

soal 38 3.52 .611 100

soal 39 3.36 .560 100

soal 40 3.50 .810 100

soal 41 3.86 .817 100

soal 42 3.49 .643 100

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum

/ Minimum Variance

N of

Items

Item Means 3.449 2.900 3.920 1.020 1.352 .063 42

Item Variances .677 .286 4.955 4.669 17.298 .523 42

Inter-Item Covariances .040 -.519 1.061 1.580 -2.043 .029 42

Inter-Item Correlations .064 -.756 1.000 1.756 -1.322 .079 42

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

144.87 97.407 9.870 42

Page 162: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

169

Lampiran 2.4

Angket Kompetensi Kepribadian Setelah Uji Coba

Bapak/Ibu diharap menyatakan sikap terhadap isi pernyataan di bawah ini

dengan cara memberi tanda ceklis (V) pada kolom pilihan jawaban :

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang (KD)

Jarang (JR)

Tidak Pernah (TP)

Biodata responden :

Nama : ………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Jabatan : ………………………………………………

Mengajar kelas : ………………………………………………

Ijazah Terakhir : ………………………………………………

Unit Kerja : ………………………………………………

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD JR TP

1. Saya bertutur kata yang baik

2. Saya mengajar tepat waktu

3. Saya berbusana yang rapi

4. Saya melaksanakan puasa sunnah

5. Saya melaksanakan sholat dhuha

6. Saya melibatkan orang tua untuk membantu

menyelesaikan masalah

7. Saya menghargai pendapat yang berbeda sesama

guru

8. Saya menyuruh anak didik memotong kuku

9. Saya menyuruh anak didik untuk memotong

Page 163: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

170

rambut jika sudah panjang

10. Saya melaksanakan sholat dhuhur berjamaah

dengan guru

11. Saya datang tepat waktu

12. Saya mengerjakan tugas semaksimal mungkin

13. Saya berkata jujur kepada anak didik

14. Saya bertingkah laku yang sopan

15. Saya mengikuti kegiatan pengajian para guru

16. Saya mengikuti pertemuan guru dan pengurus

17. Saya mengikuti kegiatan KKG bersama guru

18. Saya berpakaian yang Islami

19. Saya membagi pengalaman mengajar dengan

sesama guru

20. Saya menerima masukan dari peserta didik

21. Saya melaksanakan tugas secara ikhlas

22. Saya berbicara yang berpengaruh positif terhadap

anak didik

23. Saya memulai pelajaran dengan doa

24. Saya meminta ijin jika meninggalkan kelas saat

pembelajaran berlangsung

25. Saya meminta guru piket untuk mengawasi kelas

jika berhalangan hadir

26. Saya memberi infak terhadap perkembangan

madrasah

27. Saya menggunakan seragam dinas

28. Saya membuat suasana yang kondusif di dalam

pembelajaran di kelas

29. Saya menjalin hubungan baik dengan masyarakat

sekitar

30. Saya menjalin kerjasama dengan masyarakat

Page 164: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

171

untuk kemajuan madrasah

31. Saya menciptakan semangat kekeluargaan

32. Saya meningkatkan mutu pembelajaran dengan

organisai PGRI

33. Saya mentaati tata tertib madrasah

34. Saya memakai seragam sesuai dengan ketentuan

madrasah

35. Saya menutup aurat dalam berpakaian

36. Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

terhadap anak didik

37. Saya meminta maaf jika melakukan kesalahan

terhadap guru

38. Saya menengok ke rumah anak didik jika ada

anak didik yang sedang sakit

39. Saya menjaga kebersihan lingkungan sekitar

40. Saya membuang sampah pada tempatnya

Page 165: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

172

Page 166: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

173

Lampiran 3-1

Angket Profesionalisme Guru Sebelum Uji Coba

Bapak/Ibu diharap menyatakan sikap terhadap isi pernyataan di bawah ini

dengan cara memberi tanda ceklis (V) pada kolom pilihan jawaban :

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang (KD)

Jarang (JR)

Tidak Pernah (TP)

Biodata responden :

Nama : ………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Jabatan : ………………………………………………

Mengajar kelas : ………………………………………………

Ijazah Terakhir : ………………………………………………

Unit Kerja : ………………………………………………

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD JR TP

1. Saya membaca buku-buku tentang bidang

pendidikan.

2. Saya mengikuti pelatihan tentang pendidikan

3. Saya menggunakan LCD dalam proses

pembelajaran

4. Saya mengikuti studi banding ke madrasah yang

lebih maju

5. Saya mengikuti kegiatan kelompok kerja guru di

tingkat kecamatan

6. Saya membuat administrasi pembelajaran sebelum

mengajar

Page 167: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

174

7. Saya mengadakan presensi sebelum pelajaran di

mulai

8. Saya menggunakan variasi metode pembelajaran

9. Saya mengajak anak didik anda belajar tidak di

ruang kelas

10. Saya merubah posisi tempat duduk anak didik agar

merata

11. Saya menjalin hubungan yang akrab dengan anak

didik

12. Saya mengamati anak didik yang aktif dalam

pembelajaran

13. Saya membimbing anak didik yang mengalami

kesulitan dalam belajar

14. Saya mengadakan evaluasi setiap kali selesai

pelajaran

15. Saya mengadakan kunjungan ke rumah anak didik

16. Saya mengoreksi hasil ulangan harian di kelas

17. Saya melakukan penilaian kerapian anak didik

18. Saya memberikan hadiah kepada anak didik yang

berprestasi

19. Saya menegur anak didik jika berkata yang jorok

20. Saya menyuruh anak didik yang piket datang lebih

awal

21. Saya melerai anak didik jika terjadi perkelahian

22. Saya memberi dorongan semangat kepada anak

didik yang sedang malas belajar

23. Saya ijin mengajar karena punya kepentingan

24. Saya melakukan kegiatan sampingan untuk

menambah penghasilan

25. Saya meminjam uang tabungan anak didik

Page 168: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

175

26. Saya menggunakan uang SPP anak didik

27. Saya mengantar anak didik pulang setelah jam

pelajaran selesai

28. Saya menambah jam pelajaran setelah jam

pelajaran selesai

29. Saya melakukan kerja bakti dengan anak didik

30. Saya melakukan senam kesegaran jasmani dengan

anak didik

31. Saya minta ijin karena ada kepentingan apabila

jam pelajaran belum selesai

32. Saya melakukan kerja sama memecahkan masalah

anak didik dengan guru

33. Saya melakukan kegiatan kemasyarakatan apabila

ada warga yang punya hajat

34. Saya bermusyawarah dengan komite sekolah

untuk perbaikan hajat

35. Saya bertakziah ke masyarakat jika ada orang

yang meninggal

Page 169: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

188

Lampiran 3-3

Uji Reliabilitas Angket Profesionalisme Guru

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

soal 1 2.96 .680 100

soal 2 2.89 .898 100

soal 3 2.88 .782 100

soal 4 2.83 .587 100

soal 5 2.80 .816 100

soal 6 3.24 .878 100

soal 7 2.94 .679 100

soal 8 3.36 .595 100

soal 9 3.02 .710 100

soal 10 3.32 .695 100

soal 11 3.36 .659 100

soal 12 3.50 .611 100

soal 13 3.15 .539 100

soal 14 3.08 .761 100

soal 15 2.97 .703 100

soal 16 3.24 .553 100

soal 17 3.09 .473 100

soal 18 3.50 .704 100

soal 19 2.94 .547 100

soal 20 2.98 .586 100

soal 21 2.95 .642 100

soal 22 3.24 .553 100

soal 23 2.99 .628 100

soal 24 3.51 .772 100

soal 25 2.94 .547 100

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.665 .681 35

Page 170: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

189

soal 26 2.90 .689 100

soal 27 2.82 .593 100

soal 28 2.98 .853 100

soal 29 3.22 .883 100

soal 30 2.94 .679 100

soal 31 3.32 .584 100

soal 32 3.02 .710 100

soal 33 3.46 .758 100

soal 34 3.47 .688 100

soal 35 3.95 .869 100

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum

/ Minimum Variance

N of

Items

Item Means 3.136 2.800 3.950 1.150 1.411 .068 35

Item Variances .479 .224 .806 .582 3.596 .025 35

Inter-Item Covariances .026 -.446 .755 1.200 -1.694 .018 35

Inter-Item Correlations .058 -.652 1.000 1.652 -1.533 .078 35

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

109.76 47.336 6.880 35

Page 171: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

190

Lampiran 3-4

Angket Profesionalisme Guru Setelah Uji Coba

Bapak/Ibu diharap menyatakan sikap terhadap isi pernyataan di bawah ini

dengan cara memberi tanda ceklis (V) pada kolom pilihan jawaban :

Selalu (SL)

Sering (SR)

Kadang (KD)

Jarang (JR)

Tidak Pernah (TP)

Biodata responden :

Nama : ………………………………………………

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Jabatan : ………………………………………………

Mengajar kelas : ………………………………………………

Ijazah Terakhir : ………………………………………………

Unit Kerja : ………………………………………………

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SL SR KD JR TP

1. Saya membaca buku-buku tentang bidang

pendidikan.

2. Saya mengikuti pelatihan tentang pendidikan

3. Saya menggunakan LCD dalam proses

pembelajaran

4. Saya mengikuti studi banding ke madrasah yang

lebih maju

5. Saya mengikuti kegiatan kelompok kerja guru di

tingkat kecamatan

6. Saya membuat administrasi pembelajaran sebelum

mengajar

Page 172: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

191

7. Saya mengadakan presensi sebelum pelajaran di

mulai

8. Saya menggunakan variasi metode pembelajaran

9. Saya mengajak anak didik anda belajar tidak di

ruang kelas

10. Saya merubah posisi tempat duduk anak didik agar

merata

11. Saya menjalin hubungan yang akrab dengan anak

didik

12. Saya mengamati anak didik yang aktif dalam

pembelajaran

13. Saya membimbing anak didik yang mengalami

kesulitan dalam belajar

14. Saya mengadakan evaluasi setiap kali selesai

pelajaran

15. Saya mengadakan kunjungan ke rumah anak didik

16. Saya mengoreksi hasil ulangan harian di kelas

17. Saya melakukan penilaian kerapian anak didik

18. Saya memberikan hadiah kepada anak didik yang

berprestasi

19. Saya menegur anak didik jika berkata yang jorok

20. Saya menyuruh anak didik yang piket datang lebih

awal

21. Saya melerai anak didik jika terjadi perkelahian

22. Saya memberi dorongan semangat kepada anak

didik yang sedang malas belajar

23. Saya ijin mengajar karena punya kepentingan

24. Saya melakukan kegiatan sampingan untuk

menambah penghasilan

25. Saya meminjam uang tabungan anak didik

Page 173: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

192

26. Saya menggunakan uang SPP anak didik

27. Saya mengantar anak didik pulang setelah jam

pelajaran selesai

28. Saya menambah jam pelajaran setelah jam

pelajaran selesai

29. Saya melakukan kerja bakti dengan anak didik

30. Saya melakukan senam kesegaran jasmani dengan

anak didik

31. Saya minta ijin karena ada kepentingan apabila

jam pelajaran belum selesai

32. Saya melakukan kerja sama memecahkan masalah

anak didik dengan guru

33. Saya melakukan kegiatan kemasyarakatan apabila

ada warga yang punya hajat

34. Saya bermusyawarah dengan komite sekolah

untuk perbaikan hajat

35. Saya bertakziah ke masyarakat jika ada orang

yang meninggal

Page 174: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

Kompetensi

Pedagogik Profesionalisme

Guru Kompetensi

Kepribadian

Page 175: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

193

Page 176: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

205

Page 177: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

206

Lampiran 5.1

Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov

a Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kompetensi Pedagogik .128 34 .173 .941 34 .065

Kompetensi Kepribadian .121 34 .200* .945 34 .084

Profesionalisme Guru .121 34 .200* .937 34 .049

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 178: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

207

Lampiran 5-2

Uji Independensi Variabel Bebas

Correlations

Kompetensi

Pedagogik

Kompetensi

Kepribadian

Profesionalisme

Guru

Kompetensi Pedagogik Pearson Correlation 1 .998** .550

**

Sig. (2-tailed) .000 .001

N 34 34 34

Kompetensi Kepribadian Pearson Correlation .998** 1 .559

**

Sig. (2-tailed) .000 .001

N 34 34 34

Profesionalisme Guru Pearson Correlation .550** .559

** 1

Sig. (2-tailed) .001 .001

N 34 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 179: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

208

Lampiran 5-3

Uji Linieritas dan Keberartian Regresi

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Profesionalisme Guru *

Kompetensi Pedagogik

34 87.2% 5 12.8% 39 100.0%

Profesionalisme Guru *

Kompetensi Kepribadian

34 87.2% 5 12.8% 39 100.0%

Profesionalisme Guru * Kompetensi Pedagogik

Report

Profesionalisme Guru

Kompetensi Pedagogik Mean N Std. Deviation Minimum Maximum

dimension1

156 155.00 1 . 155 155

157 154.33 3 7.506 150 163

159 162.67 3 4.726 159 168

160 165.00 1 . 165 165

161 167.00 4 4.899 161 173

162 163.00 2 2.828 161 165

163 158.50 2 7.778 153 164

164 166.00 1 . 166 166

165 165.00 1 . 165 165

166 175.00 1 . 175 175

167 174.00 1 . 174 174

168 162.25 4 9.142 155 174

169 168.00 1 . 168 168

172 173.00 1 . 173 173

173 166.33 3 2.887 163 168

174 174.00 1 . 174 174

175 170.50 2 3.536 168 173

177 172.00 1 . 172 172

178 170.00 1 . 170 170

Total 164.94 34 7.071 150 175

Page 180: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

209

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Profesionali

sme Guru *

Kompetensi

Pedagogik

Between

Groups

(Combined) 1072.132 18 59.563 1.546 .199

Linearity 499.721 1 499.721 12.974 .003

Deviation from Linearity 572.411 17 33.671 .874 .608

Within Groups 577.750 15 38.517

Total 1649.882 33

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Profesionalisme Guru *

Kompetensi Pedagogik

.550 .303 .806 .650

Profesionalisme Guru * Kompetensi Kepribadian

Report

Profesionalisme Guru

Kompetensi Kepribadian Mean N Std. Deviation Minimum Maximum

dimension1

150 155.00 1 . 155 155

151 154.33 3 7.506 150 163

153 162.67 3 4.726 159 168

154 165.00 1 . 165 165

155 167.00 4 4.899 161 173

156 161.00 1 . 161 161

157 158.50 2 7.778 153 164

158 165.50 2 .707 165 166

159 165.00 1 . 165 165

161 174.50 2 .707 174 175

162 162.25 4 9.142 155 174

163 168.00 1 . 168 168

166 173.00 1 . 173 173

167 166.33 3 2.887 163 168

168 174.00 1 . 174 174

169 170.50 2 3.536 168 173

171 172.00 1 . 172 172

172 170.00 1 . 170 170

Total 164.94 34 7.071 150 175

Page 181: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

210

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Profesionalis

me Guru *

Kompetensi

Kepribadian

Between

Groups

(Combined) 1079.132 17 63.478 1.780 .128

Linearity 515.422 1 515.422 14.449 .002

Deviation from Linearity 563.710 16 35.232 .988 .510

Within Groups 570.750 16 35.672

Total 1649.882 33

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Profesionalisme Guru *

Kompetensi Kepribadian

.559 .312 .809 .654

Page 182: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

211

Page 183: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

212

Lampiran 6.1

Uji Hipotesis Hubungan Antara Kompetensi Pedagogik dengan

Profesionalisme Guru

Model Summary

b

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1 .550a .303 .281 5.995

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pedagogik

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 499.721 1 499.721 13.903 .001a

Residual 1150.161 32 35.943

Total 1649.882 33

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pedagogik

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 65.135 26.787 2.432 .021

Kompetensi Pedagogik .603 .162 .550 3.729 .001

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 159.15 172.40 164.94 3.891 34

Residual -11.377 10.842 .000 5.904 34

Std. Predicted Value -1.489 1.918 .000 1.000 34

Std. Residual -1.898 1.808 .000 .985 34

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Page 184: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

213

Page 185: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

214

Correlations

Kompetensi

Pedagogik

Profesionalisme

Guru

Kompetensi Pedagogik Pearson Correlation 1 .550**

Sig. (2-tailed) .001

N 34 34

Profesionalisme Guru Pearson Correlation .550** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Control Variables Profesionali

sme Guru

Kompetensi

Pedagogik

Kompetensi

Kepribadian

-none-a Profesionalisme Guru Correlation 1.000 .550 .559

Significance (2-tailed) . .001 .001

df 0 32 32

Kompetensi Pedagogik Correlation .550 1.000 .998

Significance (2-tailed) .001 . .000

df 32 0 32

Kompetensi Kepribadian Correlation .559 .998 1.000

Significance (2-tailed) .001 .000 .

df 32 32 0

Kompetensi

Kepribadian

Profesionalisme Guru Correlation 1.000 -.157

Significance (2-tailed) . .384

df 0 31

Kompetensi Pedagogik Correlation -.157 1.000

Significance (2-tailed) .384 .

df 31 0

a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.

Page 186: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

215

Lampiran 6.2

Uji Hipotesis Hubungan Antara Kompetensi Kepribadian dengan

Profesionalisme Guru

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1 .559a .312 .291 5.954

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Kepribadian

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 515.422 1 515.422 14.539 .001a

Residual 1134.460 32 35.452

Total 1649.882 33

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Kepribadian

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 66.877 25.739 2.598 .014

Kompetensi Kepribadian .614 .161 .559 3.813 .001

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 158.98 172.49 164.94 3.952 34

Residual -11.350 10.948 .000 5.863 34

Std. Predicted Value -1.508 1.910 .000 1.000 34

Std. Residual -1.906 1.839 .000 .985 34

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Page 187: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

216

Page 188: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

217

Correlations

Profesionalisme

Guru

Kompetensi

Kepribadian

Profesionalisme Guru Pearson Correlation 1 .559**

Sig. (2-tailed) .001

N 34 34

Kompetensi Kepribadian Pearson Correlation .559** 1

Sig. (2-tailed) .001

N 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Control Variables Profesionali

sme Guru

Kompetensi

Kepribadian

Kompetensi

Pedagogik

-none-a Profesionalisme

Guru

Correlation 1.000 .559 .550

Significance (2-tailed) . .001 .001

df 0 32 32

Kompetensi

Kepribadian

Correlation .559 1.000 .998

Significance (2-tailed) .001 . .000

df 32 0 32

Kompetensi

Pedagogik

Correlation .550 .998 1.000

Significance (2-tailed) .001 .000 .

df 32 32 0

Kompetensi

Pedagogik

Profesionalisme

Guru

Correlation 1.000 .195

Significance (2-tailed) . .278

df 0 31

Kompetensi

Kepribadian

Correlation .195 1.000

Significance (2-tailed) .278 .

df 31 0

a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.

Page 189: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

218

Lampiran 6-3

Uji Hipotesis Hubungan Antara Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

Kepribadian secara bersama-sama dengan Profesionalisme Guru

Model Summaryb

Model

R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate d

i

m

e

n

s

i

o

n

0

1 .574a .329 .286 5.975

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 543.257 2 271.629 7.609 .002a

Residual 1106.625 31 35.698

Total 1649.882 33

a. Predictors: (Constant), Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian

b. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 80.615 30.152 2.674 .012

Kompetensi Kepribadian 3.043 2.756 2.770 1.104 .278

Kompetensi Pedagogik -2.425 2.747 -2.215 -.883 .384

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 158.73 172.32 164.94 4.057 34

Residual -11.144 11.180 .000 5.791 34

Std. Predicted Value -1.531 1.819 .000 1.000 34

Std. Residual -1.865 1.871 .000 .969 34

a. Dependent Variable: Profesionalisme Guru

Page 190: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

219

Page 191: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

220

Case Summaries

a

Kompetensi Pedagogik

Kompetensi Kepribadian

Profesionalisme Guru

1 164 158 166 2 159 153 168 3 165 159 165 4 161 155 167 5 159 153 161 6 166 161 175 7 162 158 165 8 157 151 163 9 162 156 161 10 163 157 164 11 167 161 174 12 160 154 165 13 172 166 173 14 168 162 174 15 177 171 172 16 173 167 168 17 173 167 163 18 161 155 173 19 175 169 173 20 161 155 161 21 168 162 165 22 161 155 167 23 169 163 168 24 175 169 168 25 173 167 168 26 159 153 159 27 174 168 174 28 156 150 155 29 178 172 170 30 163 157 153 31 168 162 155 32 157 151 150 33 168 162 155 34 157 151 150 Total N 34 34 34

Sum 5631 5430 5608

Mean 165.62 159.71 164.94

Minimum 156 150 150

Maximum 178 172 175

Std. Deviation 6.457 6.436 7.071

a. Limited to first 100 cases.

Page 192: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

221

Lampiran 7

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sri Kadarningsih, S.Pd.I

Tempat /Tgl Lahir : Klaten, 1 Januari 1960

NIM : 11.403.3.1.036

Alamat : Tegal Mulyo, RT 01 RW 13 Gergunung, Klaten Utara,

Klaten

Riwayat Pendidikan :

1. MIM Tambongwetan Lulus tahun 1972

2. SMPN 3 Klaten, Lulus tahun 1975

3. SMAN 1 Klaten, Lulus tahun 1979

4. SI UNWIDHA Klaten, lulus tahun 2002

Page 193: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

222

Page 194: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

130

Page 195: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

131

Page 196: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

132

Page 197: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

133

Page 198: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

134

Page 199: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

135

Page 200: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

136

Page 201: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

137

Page 202: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

138

Page 203: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

139

Page 204: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

140

Page 205: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

141

Page 206: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

142

Page 207: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

143

Page 208: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

144

Page 209: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

145

Page 210: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

155

Page 211: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

156

Page 212: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

157

Page 213: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

158

Page 214: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

159

Page 215: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

160

Page 216: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

161

Page 217: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

162

Page 218: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

163

Page 219: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

164

Page 220: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

165

Page 221: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

166

Page 222: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

176

Page 223: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

177

Page 224: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

178

Page 225: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

179

Page 226: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

180

Page 227: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

181

Page 228: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

182

Page 229: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

183

Page 230: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

184

Page 231: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

185

Page 232: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

186

Page 233: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

187

Page 234: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

194

Page 235: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

195

Page 236: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

196

Page 237: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

197

Page 238: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

198

Page 239: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

199

Page 240: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

200

Page 241: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

201

Page 242: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

202

Page 243: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

203

Page 244: HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN …eprints.iain-surakarta.ac.id/96/1/2014TS0032.pdf · ii HUBUNGAN ANTARA KOMPETENS I PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DENGAN PROFESIONALISME

204