18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

24
PENGANTAR TERAPI DALAM PSIKIATRI dr. Prajitno Siswowijoto, Sp.KJ Blok Kesehatan Jiwa, 29 Oktober 2010 [20] I. Pendahuluan Apakah Kesehatan Jiwa itu ? Paham dan masalah kesehatan jiwa belum banyak dikenal di Indonesia Apa kesehatan jiwa itu dan apa maknanya bagi kita ? Masyarakat masih mengaitkan pengertian kesehatan jiwa dan penyakit jiwa. Ditinjau dari segi istilahnya, kesehatan jiwa dapat diartikan macam-macam : 1. Paham pertama : Kesehatan jiwa dapat diartikan suati kondisi, satu keadaan mental-emosional 2. Paham kedua : Kesehatan jiwa dapat diartikan sebagai suatu ilmu baru, yang membahas bagaimana manusia menghadapi kesulitan hidupnya dan berusaha mengatasinya, sambil menjaga kesejahteraannya. 3. Paham ketiga : Kehehatan jiwa dapat diartikan sebagai suatu bidang kegiatan, yang mencakup usaha pembinaan kesehatan jiwa, pengobatan dan pencegahan, serta rehabilitasi gangguan kesehatan jiwa 4. Paham keempat : Kesehatan jiwa dapat diartikan suatu gerakan, yang menyebar kemana-mana (mendunia). II. Pembicaraan A. Dalam hubungannya dengan judul pembicaraan ini, kita tinjau kembali keempat paham kesehatan jiwa itu 1. Paham pertama Kesehatan jiwa dapat diartikan suatu kondisi, suatu keadaan mental-emosional Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 1

description

fs

Transcript of 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

Page 1: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

PENGANTAR TERAPI DALAM PSIKIATRIdr. Prajitno Siswowijoto, Sp.KJ

Blok Kesehatan Jiwa, 29 Oktober 2010 [20]

I. Pendahuluan

Apakah Kesehatan Jiwa itu ? Paham dan masalah kesehatan jiwa belum banyak dikenal di Indonesia Apa kesehatan jiwa itu dan apa maknanya bagi kita ? Masyarakat masih mengaitkan

pengertian kesehatan jiwa dan penyakit jiwa.

Ditinjau dari segi istilahnya, kesehatan jiwa dapat diartikan macam-macam :1. Paham pertama : Kesehatan jiwa dapat diartikan suati kondisi, satu keadaan mental-

emosional2. Paham kedua : Kesehatan jiwa dapat diartikan sebagai suatu ilmu baru, yang

membahas bagaimana manusia menghadapi kesulitan hidupnya dan berusaha mengatasinya, sambil menjaga kesejahteraannya.

3. Paham ketiga : Kehehatan jiwa dapat diartikan sebagai suatu bidang kegiatan, yang mencakup usaha pembinaan kesehatan jiwa, pengobatan dan pencegahan, serta rehabilitasi gangguan kesehatan jiwa

4. Paham keempat : Kesehatan jiwa dapat diartikan suatu gerakan, yang menyebar kemana-mana (mendunia).

II. Pembicaraan

A. Dalam hubungannya dengan judul pembicaraan ini, kita tinjau kembali keempat paham kesehatan jiwa itu1. Paham pertama

Kesehatan jiwa dapat diartikan suatu kondisi, suatu keadaan mental-emosional

Kesehatan jiwa adalah salah satu segi atau aspek kesehatan umum Untuk itu mari kita tinjau lebih dulu paham kesehatan.

Paham kesehatan : a. Undang-undang No. 9 Tahun 1960 tentang pokok kesehatan disebutkan :

Yang dimaksud dengan kesehatan ialah yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial, dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

b. Definisi World Health Organisation (WHO) : Health is a state of physical, mental and Social Wellbeing and not Merely the absence of desease or infirmity

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 1

Page 2: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

Kesehatan Jiwa sebagai kondisi :a. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa, Bab 1 pasal

1 : Kesehatan jiwa adalah keadaan jiwa yangsehat menurut ilmu kedokteran, sebagai unsur daripada kesehatan yang dimaksud dalam pasal 2 Undang-undang Pokok Kesehatan (undang-undang Tahun 1960 no 9).

Dimana dalam penjelasannya tertulis : Kesehatan jiwa menurut ilmu kedokteran pada waktu sekarang adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras degan keadaan orang lain.

b. Definisi World Federation for Mental Health (WFMH)Federasi Kesehatan Jiwa ini pada pertemuannya di London tahun 1948 merumuskan paham kesehatan jiwa dalam tiga pasal1. kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan

optimal bagi individu secara fisik, intelektual dan emosional sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan kepentingan orang lain

2. suatu masyarakat yang baik adalah suatu masyarakat yang menjamin perkembangan optimal, sambil menanggung pula perkembangannya sendiri dan yang ada toleransi terhadap masyarakat

3. suatu kewarganegaraan dunia berarti suatu kehidupan bersama taraf internasional.

2. Paham kedua Sebagaimana di atas, bahwa pada paham pertama kesehatan jiwa sebagai

kondisi, pada paham kedua kesehatan jiwa dapat diartikan/digambarkan sebagai ilmu, yang membahas bagaimana manusia kesulitan hidupnya dan berusaha mengatasinyaa, sambil terjaga kesejahteraan/keseimbangan dirinya. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka timbullah dalam pikiran kita pertanyaan siapakah atau apakah yang mengatur dan mengusahakan segalanya. Jawabnya adalah jiwanya. Apakah jiwa itu ? untuk menjawabnya, marilah kita tinjau sebentar, siapakah manusia itu.

A. Manusia :- Si penerima rahmat Tuhan- Kalifah Allah (dimuka bumi)

Tugas :Membudayakan alam untuk mempersiapkan kebahagiaan langgeng.1. Menjalani hidup dan kehidupan

- manusia merasakan susah, sakit, celaka, mati2. Menjalankan hidup dan kehidupan

- manusia dihikmahi usaha dan pengharapan

B. Untuk memungkinkan menjalankan tugas dan kewajibannya :1. Manusia dibentuk sesempurna mungkin, lebih sempurna dari

makhluk lain.Terdiri atas :a. Organo-biologik = Jasmanib. Psiko-edukatif = Rohanic. Sosio-kultural = SosialDihikmahiNya :- pikiran- perasaan- keyakinan

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 2

Page 3: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

2. Dikaruniai “Kalam Allah” yaitu Al Qur’an; Kitab Suci yang diwahyukanNya kepada Nabi Muhammad s.a.w. sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam hidup dan kehidupannya.3. DikaruniaNya duta Allah, yang berkewajiban menyampaikan firman dan wahyu Allah yang diterimaNya kepada manusia, yaitu Nabi Muhammad s.a.w. sebagai rasulNya.

C. Manusia berkembang :- Perkembangannya bertahap- Tiap tahap mempunyai ciri-ciri khas- Perkembangannya dipengaruhi oleh : faktor dalam dan faktor luar

D. Apakah Jiwa itu ?Untuk menjawabnya adalah sukar. Tetapi kita akan mengerti, kalau kita mendengar orang mengatakan bahwa seseorang dalam keadaan puas, tenang, bahagia, pikiran kacau, perasaan bimbang, keyakinan goyah, sehat jiwanya atau sebaliknya.Hal ini dimungkinkan karena kita mengerti, bahwa jiwa itu dinamis.Kedinamisan jiwa ini dapat kita evaluasi/dipelajari dengan meninjau sistim kepribadian.Kepribadian :a. Definisi : Segala corak kebiasaan seseorang yang khas bagi

tiap individu, guna bereaksi terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/orang lain.

b. Berkembang : Perkembangannya bertahap, tiap tahap mempunyai ciri-ciri

khas. Berkembangnya dipengaruhi oleh faktor :

- Dalam (disebut bahan kepribadian)- tubuh- pembawaan- temperamen- intelegensi

- Luar- orang tuanya; keluarganya; guru-gurunya;

lingkungannya : - masyarakatnya, - pekerjaannya, - pergaulannya.

- tokoh-tokoh : - masyarakat, - sejarah, - fiktif : film, wayang, dll

c. Hasil reaksinya disebut tingkah-laku.Yang berupa :a. Tingkah laku normalb. Timbul penyakit jiwac. Timbul gangguan fungsi-gunsi jiwa/kepribadian yang menampakkan

diri bisa secara :1) Fisik : - gangguan nerosa

- gangguan psikosomatik2) Psikis : berupa berbagai gangguan penyesuaian diri manusia

yang menampakkan diri dalam berbagai masalah :- kesulitan mendidik anak- kesulitan dalam perkawinan- kesulitan pengabdian diri dalam pekerjaan

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 3

Page 4: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

- timbulnya masalah-masalah sosial, misalnya :- kenakalan remaja- penyalah gunaan obat- kesulitan tempat tinggal- dan lain-lain

KEPRIBADIAN TERDIRI ATAS [ Freuid ] :ID - Dibentuk : Waktu bayi lahir

- Faal : Menunaikan prinsip kesenangan- Isi : Segala nafsu

EGO - Dibentuk : 3 (tiga) Bulan waktu bayi lahir- Dasar pembentukan : Kesan anak terhadap tingkah laku orang tuannya- Siapa yang membentuk : Lingkungannya

1. Orang tuanya2. Guru-guru3. Tokoh masyarakat4. Tokoh sejarah5. Tokoh fiktif (wayang, dsb.)

- Sebagai pusat kepribadian manusia- Menghubungkan timbal balik antara manusia dan dunia luar- Orientasinya : Prinsip kenyataan (realita)- Faal :

1. Menekan bentuk pemunculan id2. Menunda bentuk pemunculan id3. Merubah/memodifikasi bentuk pemunnculan id

SuperEGO

- Dibentuk : Anak berumur 5 – 7 tahun- Merupakan kode moril /keadilan dari seseorang- Faalnya : menekan ego, supaya berorentasi padanya dan kode etiknya- Isinya : kemanusiaan, Keadilan, Keagamaan, Aturan aturan- Orientasinya : lebih kearah ideal dan kesempurnaan dari pada

kenyataan dan kesenangan.

3. tahap-tahap pembentukan kepribadian

Secara bertahap, tiap tahap mempunyi ciri-cii khas – yang harus dilalui oleh setiap manusia

Tahap-tahap (fase) :1. Fase oral (mulut) (lahir-1 tahun)2. Fasel anal (dubur) (1-3 th)3. Fase genital (kemaluan) (3-7 th)4. Fase latent (7-12 th)5. Fase pubertas & adolescent (12-18 th)6. Fase adult (18-25 th)7. Fase juventus (25-40 th)8. Fase verilitas (40-55 th)9. Fase pra senium (55-60-65 th)10. Fase senium (65 th ke atas)

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 4

Tahun-tahun pembentukan kepribadian; 0-7 th

Dewasa Muda18-20-25 thn

Dewasa penuh25-50-65 tahun

Page 5: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

Tahap-tahap perkembangan kepribadian :

a. Tahap kanak-kanakTahap kanak-kanak1. Umur : 0 – 7 tahun2. Pembina : orang tuanya3. Jenis Pembinaan : Ing ngarso sung tulodo4. Hasil Pembinaan : KeterarahanPada tahap ini terbentuk : Dasar Kepribadian.

b. Tahap laten atau tahap anak sekolah1. Umur : 7 – 12 tahun2. Pembina : Orang tua dibantu lingkungan3. Jenis Pembunaan : Ing ngarso sung tulodo4. Hasil Pembinaan : Kepandaian dan metodikPada tahap ini anak mulai bergaul diluar rumah,mulai bersekolah.

Tahap a dan b disebut masa anak-anakPada masa anak-anak, manusia baru dihikmahi rasa dan keyakinanPada masa ini, anak baru bisa meniru,(belum bisa berfikir = belum sadar)Pemberian topik pembinaan :- Pada umur 0 – 3 tahun (batita) : 2 (dua) topik/hal

Pada umur 3 – 12 tahun : 3 (tiga)topik/hal

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 5

BAGAN PEMBINAAN PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MANUSIA

Page 6: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

c. Tahap remaja1. Umur : 12 – 20/25 tahun2. Pembina : Orang tua dan lingkungan3. Jenis pembinaan : Ing ngarso sung tulodo4. Hasil pembinaan : Setia dan suka menolong

Pada masa (tahap) ini manusia dihikmahi : pikiran, perasan, keyakinan.dimana akhirnya pikiran lebih dominan. Ciri-ciri anak remaja ini adalah Ingin tahu,ingin mencoba, belum bisa bertanggung jawab. Pada akhir tahap ini (remaja), kepribadian harus sudah masak.

d. Tahap dewasa : muda, penuh- Tahap dewasa muda :

1. Umur : 20/25 – 35/40 tahun2. Pembina : Mandiri dibantu lingkungan3. Jenis pembinaan : Tut Wuri Handayani4. Hasil Pembinaan : Cinta dan kelekatanPada tahap ini kepribadian sudah masak

- Tahap dewasa penuh:1. Umur : 35/40 – 60/63 tahun.2. Pembina : sama dengan pembinaan tahap dewasa muda3. Jenis pembinaan : sama dengan pembinaan tahap dewasa muda4. Hasil Pembinaan : Sifat mengasuh dan kesuburan

e. Tahap tua1. Umur : 60/63 tahun2. Pembina dan jenis pembinaan sama dengan pada tahap dewasa3. Diharapkan hasil pembinaan adalah Kebijaksaan dan Pelepasan

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 6

Page 7: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

Keterangan:1. Pada tahap anak umur 0 – 7 tahun : merupakan masa pembentukan Dasar

Kepribadian.Pada umur anak 7 tahun , dasar kepribadian sudah terbentuk sempurna.

2. Pada masa sekolah dan masa remaja, kepribadian dikembangkan, sehingga pada akhir masa remaja kepribadian manusia sudah masak (diharapkan sudah masak = mature).

3. Beberapa kemungkinan perkembangan kepribadian setelah akhir remaja :a. Pada akhir remaja sudah masak menjadi manusia NORMAL(1)b. Pada akhir remaja belum masak ,sehingga pada masa dewasa / masa tua

pembinaan kepribadian manusia dikembalikan / diulang: - Bila dikembalikan /diulang kemasa kanak-kanak timbul gangguan jiwa

berat (sakit jiwa) yang disebut PSIKOSA (3)- Bila dikembalikan /diulang kemasa sekolah/remaja timbul gangguan jiwa

ringan NEROSA/PSIKOSOMATIS (2).- Bila sejak masa kanak-kanak yaitu pada akhir pembentukan dasar

kepribadian (umur anak 7 th), super ego tak terbentuk atau tak terbentuk sempurna , tidak akan bisa dibetulkan dan kepribadian tak bisa dikembangkan sehingga timbul gangguan jiwa yang disebut PSIKOPAT (4) (jiwanya rusak)

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 7

Page 8: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

GAMBARAN TIMBULNYA GANGGUAN JIWA DENGAN MENINJAU SISTEM KEPRIBADIAN

ID- Dibentuk : Waktu bayi lahir- Faal : Menunaikan prinsip kesenangan (Freud)- Isi : Segala nafsu

EGO

- Dibentuk : 3 bulan setelah bayi lahir hinga sepanjang hidup- Faal : 1. Menekan bentuk pemunculan id

2. Menunda bentuk pemunculan id 3. Memodifikasi/merubah bentuk pemunculan id

- Sebagai pusat kepribadian manusia- Menghubungkan timbal balik antara manusia dan dunia luar- Orientasinya : Prinsip kenyataan (realita)

SUPER EGO

- Dibentuk : anak berumur 5-7 tahun- Merupakan kode moril/keadilan dari seseorang- Faal : Menekan ego, supaya berorientasi padanya dan kode etiknya- Isi :

o Kemanusiaano Keadilano Keagamaano Aturan-aturan

- Orientasinya : Lebih ke arah ideal dan kesempurnaan daripada kenyataan kesenangan

1. NORMAL (sehat jiwanya)Kepribadian terdiri dari tiga sistem (lapis) : id – ego – super egoa. Merupakan susunan yang bersatu dan harmonisb. Bekerja sama secara teratur dan harmonis, individu dapat bergerak secara

efisien dan memuaskan dalam lingkungan

2. PSKONEUROSIS

ID

Kepribadian terdiri tiga sistem/lapis :1. Merupakan susunan yang bersatu dan batas-batasnya terang2. Bekerja samanya tidak secara teratur mungkin bertentangan satu

sama lain sehingga orang tak dapat menyesuaikan atau terpaksa menyesuaikan diri

EGO

Dengan hal seperti ini menimbulkan kecemasan pada individu. EGO dalam fungsinya masih berjalan secara normal, hanya dalam tugasnya dia lebih banyak/lebih sering memakai faalnya yang disebut modifikasi, yaitu memodifikasi bentuk pemunculan id dengan melihat super ego (jadi penderita terpaksa menerima keadaan yang sebetulnya tidak disukainya/dicocokinya). Oleh karenanya maka penderita menjadi cemas.

SUPER EGO

Kecemasan ini dapat dirasakan oleh individu dan diekspresikan :1. Secara langsung

- Sesak napas, berdebar-debar/palpitasi, gugup- Pusing-pusing, sering masuk angin, berkeringat, insomnia,

kembung, sakit perut2. Diatasinya secara tidak sadar : Dengan menggunakan mekanisme

psikologi (konversi displasement dll).Cara :a. Histerik (neurosa histerik)

- Ditandai oleh terganggu atau hilangnya fungsi tanpa

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 8

Page 9: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

dikehendaki karena sebab psikogenik- Gejala-gejala biasanya timbul dan hilang secara mendadak dan

khas sesuai dengan ada atau tidaknya keadaaan yang diliputi perasaan emosional yang hebat dan biasanya mengandung arti simbolik dari suatu konflik

Reaksi Konversi

Gejala-gejalanya :- Kelumpuhan, gangguan perasaan waktu berjalan, tremor (buyuten, jawa), buta

tuli, serangan kejang, anaesthesia sarung tangan- Biasanya gejala-gejala ini mudah berubah dan menghilang secara tiba-tiba- Sering individu memperlihatkan sikap kurang acuh yang tidak sesuai dengan

beratnya gejala- Gejala ini bermanfaat baginya untuk menarik simpati dan membebaskan dari

tanggung jawab yang kurang menyenangkan

Reaksi dissosiasi

Gejala-gejalanya :- Terjadi penyempitan kesadaran terhadap pengalaman tertentu atau perubahan

identitas tanpa gangguan otak organik, sehingga tingkah laku ini tampaknya konsisten dan sering tertuju pada pengalaman tersebut.Tingkah laku ini seperti : fuguc, somnabulisma, kepribadian berganda yang diikuti amnesia total atau sebagian selama periode penyempitan kesadaran dan perubahan identitas

b. Fobik (neurosa fobik)- Ditandai dengan rasa takut yang hebat sekali terhadap suatu benda atau

keadaan yang oleh individu sebenarnya disadari bukan sebagai ancaman.- Kadang-kadang benda atau keadaan itu khas, misalnya : takut kepada benda

tajam, keadaan ruang tertutup, ruang terbuka luas, tempat yang tinggi dsb- Gejala takut berupa : berdebar, keringat dingin, mual, panik, rasa mau pingsan,

kelelahan hebat

c. Obsesif – kompulsif (neurosa obsesif-kompulsif)- Ditandai dengan timbulnya : pikiran, dorongan, tindakan secara berulang-ulang

yang sebetulnya tidak dikehendaki oleh individu, tetapi individu sendiri tak mampu menghindarinya

- Gejala : melakukan kebiasaan yang tak wajar, misalnya berulang-ulang : mencuci tangan, mengontrol pintu, memegang benda dsb

d. Depresif (neurosa depresif)1. Ditandai oleh reaksi depresi yang berlebihan2. Reaksi ini karena :

- Konflik dalam diri individu- Kehilangan benda atau orang yang berharga (putus cinta, orang tua)

e. Hypochondrik (neurosa hypochondrik)Ditandai oleh :- Pikiran yang terpaku pada kesehatan fisik atau mentalnya, cemas akan adanya

berbagai penyakit pada tubuhnya

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 9

Page 10: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

- Hal ini sukar dihilangkan dengan nasehat-nasehat dan bujukan maupun sugestiBeda dengan waham hypochondrik pada depresi psikosis yaitu pada neurosa hypochondrik, di sini kecemasan belum sampai ke tingkat waham

3. PSIKOSOMATISID Kepribadian terdiri tiga sistem/lapis : id, ego, super ego

EGO

1. Merupakan susunan yang bersatu dan batas-batasnya terang2. Dalam kerja samanya, tidak secara teratur bahkan mungkin bertentangan

satu sama lain, sehingga menimbulkan kecemasan pad individu yang mungkin tak disadari oleh indvidu itu

3. bila kecemasan/ketegangan ini berlangsung lama/kronis :- ada hubungan erat antara systema autonom, systema endokrin dan

psiko (hubungan antara soma dan psycho)- maka akan terjadi kerusakan jaringan atau disfungsi fisiologik yang

menyolok. Perubahan fisiologik ini sesungguhnya menyertai keadaan emosional yang normal tetapi dalam gangguan ini perubahan itu lebih hebat dan bertahan lebih lama

SUPER EGO

EGO : Dalam fungsinya masih berjalan normal, hanya dalam tugasnya seperti juga dalam neurosis, sehingga timbul kecemasan. Hanya di sini kecemasan yang timbul itu berlangsung lama/kronis, sehingga melalui system autonom dan systema endokrin mempengaruhi soma sehingga timbul kerusakan jaringan atau disfungsi fisiologik yang menyolok.- Jadi seolah-olah individu/penderita untuk menghilangkan kecemasan

mengorbankan bagian tubuhnya.- Kecemasan ini seperti juga pada neurosis, hanya penampilannya

(expresinya berupa gejala-gejala dari kerusakan jaringan/disfungsi jaringan.

Misalnya :1. Gangguan alat pernafasan : seperti asma, kesedah (keselak, ceguken : Jawa)2. Gangguan jantung pembuluh darah : trataban/tacnycardi, hepertensi, migraine3. Gangguan otot dan tulang : sakit pinggang, kejang otot, kepala sakit (tension

headache)4. Gangguan alat pencernaan : ulcus pepticum, gastritis chrenica, kolik,

konstipasi/sembelit, dsb5. Gangguan alat kemih dan kelamin : gangguan menstruasi, penyaluran kemih,

impotensi, frigiditas6. Gangguan kulit : penyakit kulit (neurodermatosis, priritus, dsb), banyak keringat

(hyperdydrosis)7. Gangguan pancaindra

IDDibentukFaalIsi

:::

Waktu bayi lahirMenunaikan prinsip kesehatan (Freud)Segala nafsu

SUPER EGO+

EGOJenuh

Jenuh :Merupakan susunan yang tidak teratur, sehingga faal ego dan super ego jadi jenuh akibatnya penderita tidak dapat menghayati realita.(misalnya : membedakan antara pribadinya dan dunia luar)

4. PSIKOSIS

Kepribadian terdiri dari tiga sistem : id, ego dan super egoSusunan : Tidak teratur, bahkan antara ego dan super ego jadi jenuh sehingga orang tak dapt menghayati realita.Bekerjasamanya :

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 10

Page 11: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

- Tidak dapat bekerja sama, selalu bertentangan satu sama lain sehingga orang itu tidak dapat menyesuaikan diri.

- Dengan adanya gangguan dalam susunan dan kerjasama ketiga lapis kepribadian sehingga seseorang tidak memungkinkan lagi melakukan beberapa tugas secara memuaskan, seperti:a. Daya kemampuan untuk menilai kenyataan secara cukup dan adequat,

khususnya yang menyangkut pengertian diri penilaian berdasarkan norma yang dibenarkan oleh umum.

b. Daya kemampuan untuk menjalankan tugas umum tanpa keharusan khas yang selalu dijalankan oleh umat manusia, umpamanya : kebersihan, sopan santun, dsb.

c. Daya kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan kenyataan dunia luar sesuai dengan taraf pendidikan dan sosialnya.

d. Daya kemampuan untuk tanggapan panca indra (perception)Misal : halusinasi, ilusi dan gangguan daya tanggap yang terjadi karena waham.

e. Daya kemampuan untuk tanggapan perseptik dan afektif, misalnya adanya perubahan dalam keadaan afektif (dalam perasaan) individu sehingga kemampuan seseorang untuk memberi jawaban yang adekuat terganggu.

5. PSIKOPATIA

ID

Kepribadian :1. Dalam pembentukannya tidak sempurna, pembentukan super ego

dihalangi atau bahkan tidak terbentuk (Donnelly, 1964)Hal ini terjadi karena gagalnya tahap oral (lihat Bab V : Tahap oral) dimana anak pada tahap ini tidak mendapatkan kehangatan emosional, sehingga anak mempunyai ketergantungan/fixasi oral yang amat kuat, sehingga si anak selalu merasa disiksa oleh inner tention (ketegangan) yang ia tidak bisa menghidarinya, sehingga timbul hal-hal misalnya :- penuh dengan kecurigaan- tak merasa puas dengan sekelilingnya- merasa tak aman- mudah tersinggung

2. Cara kerjanya, tak teratur, bahkan terjadi isolasi super ego (Reich, 1925)EGO : pada orang normal :a. biasanya berorientasi atau mengalah pada super ego atau

mengadakan kompromi.b. Ego menjaga agar super ego jauh atau bebas dari

pengaruh penghambatannya bila ada hasutan atau pancingan untuk berbut, sehingg super ego tidak terlambat mencegah gerakan impuls tadi.

c. Atau dengan lain perkataan faal ego dapat dijalankan seperti seharusnya.

(Bab V. b. Susunan Kepribadian – Skala)

E G O

SUPEREGO

Pembentukan-nya dihalangi/tidak terbentuk

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 11

Page 12: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

Pada psikopatia :

Faal ego tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya sehingga bentuk pemunculan id tidak dapat dicegahnya sehingga timbul seperti apa yang disebut dalam kriteria O’neal.Patricia O’neal dan kawan-kawan menegaskan bahwa :Sociopatic personality/psikopati bila pada individu paling sedikit menunjukkan 5 gejala-gejala, diantaranya 19 gejala-gejala yang berikut/dibawah ini :1. Riwayat kerja yang tidak baik2. Sering mengadakan keributan di sekolah dan suka membolos3. Menjadi beban masyarakat (termasuk di rumah sakit/penjara)4. Keluar masuk penjara5. Riwayat perkawinan yang jelek6. Mempunyai bahavior yang impulsive (mudah tersinggung)7. Pysio agresif8. Vagransi/gelandangan9. Pemuda yang tidak punya rasa tanggung jawab10. Peminum minuman keras11. Perbuatan-perbuatan sexual yang abnormal12. Sukar bersahabat13. Tidak punya rasa berdosa14. Suka berganti-ganti nama (banyak alias)15. Many somatic symptom16. Mempunyai conduite jelek dalam dinas militer17. Suka berbohong18. Banyak sekali menggunakan obat-obatan19. (Mencoba) bunuh diri.

Penciptaan Manusia

A. Firman Allah :1. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)

dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang

kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu

Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. (Al Qur’an surah Al Mu’minun (23) ayat 12, 13, 14)

2. Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit sekali bersyukur. (Al Qur’an Surat As Sajadah (32) ayat 9).

B. Sabda Nabi Muhammad SAW1. Tidaklah dilahirkan seorang anak melainkan atas fitrah, maka orang tuanyalah yang

menjadikannya Yahudi atau Nasrani atau Majusi. (H.R. Muslim)2. sesungguhnya kejadian seseorang itu dikumpulkan di dalam perut ibunya selama

empatpuluh hari. Setelah genap empatpuluh hari kedua terbentuklah segumpal darah beku. Manakala genap empatpuluh hari ketiga berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala mengutus malaikat untuk meniupkan roh serta memerintahkan supaya menulis empat perkara yaitu ditentukan : rejeki

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 12

Page 13: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

waktu kematian amalnya nasib baiknya atau nasib buruknya (hadist Ibnu Mas’ud)

Perkembangan Manusia : Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia itu tumbuh kembang dan tumbuh

kembangnya itu tidak hanya (secara) fisik, tetapi juga (secara) mental-emosional, dan perkembangannya mengikuti pola perkembangan tertentu, yaitu berupa tahap-tahap perkembangan dan tiap tahap perkembangan mempunyai ciri-ciri khas .

Dengan menghayati firman Allah dan sabda nabi Muhammad SAW (hadis) tersebut di atas, kita mengetahui bahwa perkembangannya ada :

a. Perkembangan manusia sebelum kelahiran (dalam kandungan ibu)b. Perkembangan manusia setelah lahir.

a. Perkembangan manusia sebelum kelahiran (dalam kandungan ibu)1. Sel sprema sang ayah membuahi ovum sang ibu yang telah masak, terbentuklah

benih (“nutfah”)2. Ovum yang telah dibuahi mengadakan pembelahan, jumlah sel-sel bertambah,

dalam dua minggu pertama perubahan itu tak terasa, pada ketika ini terbentuklah “alaqah” (segumpal darah)

3. Ovum yang telah dibuahi itu kemudian beralih tempat, dari ovarium ke rahim dan menempel pada dindingnya. Selaput janin mulai terbentuk, kemudian terentang tali pusat yang menghubungkan ovum yang telah dibuahi dengan ibu, disini gumpalan darah (“alaqah”) itu menjadi segumpal daging (“mudhigah”) yang oleh para ahli embriologi disebut fase embriologi (embrijonic stage)

4. Setelah itu peralatan tubuh mulai terbentuk, yang oleh para ahli embriologi disebut “tahap janin” (fetal stage).Fase kehidupan janin ini berlangsung dari akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua.Tahap janin tahap perkembangan yang cepat, dalam tehap ini besar janin bertambah dengan cepat dan hubungan anggota-anggotanya berubah hingga janin sampai pada akhir perkembangannya yaitu pada akhir kehamilan.Pada permulaan fase janin, sel-sel tulang terbentuk dan menggantikan sel-sel tulang rawan yang ada sebelumnya (pada fase perkembangan sebelumnya).

5. Sementara dalam rahim, janin dibungkus suatu selaput yang disebut “kulit ketuban” (ammon stage).Kulit ketuban ini penuh dengan cairan masin yang melakukan berbagai fungsi penting bagi janin antara lain melindungi dari sentakan-sentakan keras, berbagai dampak gaya tarik.

Secara singkat disebutkan :Dalam kandungan ibu (perkembangan sebelum lahir) Pembentukan manusia terdiri atas :

a. Jasmanib. Rohani

(dimana dalam firman Allah surat As-Sajadah ayat 9 disebutkan : kemudian Dia meniupkan roh dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati)Dan dihikmahi : Pendengaran, penglihatan dan hati (pikiran, perasaan, keyakinan)

Perkembangan : Jasmani dan Rohani.Perkembangan mental emosional : pendengaran dan rasa. Pembina : orangtuanya, ibu yang utama, ayah membantu

b. Perkembangan manusia setelah lahir.

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 13

Page 14: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

Sebagaimana kita ketehui bahwa manusia tidak hanyan tumbuh secara fisik, tetapi juga berkembang secara mental-emosional dan dalam perkembangannya mengikuti pola perkembangan tertentu, yaitu berupa tahap-tahap perkembangan, tiap tahap perkembangan mempunyai ciri –ciri khas.

Tahap-tahap perkembangan manusia secara umum a. Tahap anak-anak

Balita : umur 0 – 3 th Balita : umur 3 – 5 th Kanak-kanak : umur 5 – 7 th Umur anak sekolah : umur 7 – 12 th

b. Remaja : akil balig : adolesen panca roba umur 12 – 20/25 th

c. Dewasa muda : umur 20/25 –35/40 th penuh : umur 35/40 – 60/63 th

d. Tua : umur 60/63 th –

Dalam hadist disebutkan bahwa manusia dilahirkan fitrah tergantung orang tuanya dijadikan Yahudi, Nasrani, Majusi (H.R. Muslim). Siapakah yang disebut orang tuanya itu ? a. Tahap anak-anak

1. Tahap batita (0 – 3 th) orang tuanya adalah ayah dan ibu, ibu yang pokok, ayah membantu perkembangan mental emosional lahir fitrah :

artinya diberikan potensi dalam teori Freud dibentuk id

diberikannya : fitrah (potensi : Id. Freuid) penglihatan pendengaran rasa (keyakinan)Pembina : ayah dan ibu. Ibu : Utama; ayah : membantu Kasih sayang ibu harus kontinyu Setelah 3 bulan anak sudah bisa : diajak bermain, bisa ketawa-

ketawa, bisa mengulum jariArtinya si anak sudah bisa berhubungan dengan dunia luar dan usaha sudah diberikan (oleh Freuid disebut ego).

2. Batita (0-3 tahun) : Pembinaan dilanjutkan3. Balita 3-5 Tahun

Pembina : 3-5 tahun : ayah dan ibu. Anak mulai beridentifikasi Perkembangan mental-emosional. Seperti pada umur sebelumnya

dengan diperkenalkan pada keyakinan.4. Kanak-kanak (5-7 tahun) :

Pembina : ayah dan ibu Perkembangan mental emosional

Penglihatan, pendengaaran, rasadan keyakinan makin efektif Anak mulai diperkenalkan pikiran, anak mulai bisa belajar

membaca dan menulis Anak sudah bisa membedakan tangan kanan dan kiri, maka

ajarilah sholat, artinya anak sudah mulai bisa menangkap aturan (dalam teori Freud dibentuk super ego)

Anak bisa menangkap 3 topik pembelajaran, dengan jalan meniru5. Umur anak sekolah, umur 7-12 tahun

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 14

Page 15: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

Pembina : ayah dan ibu, dibantu lingkungan Perkembangan mental emosional

Pendengaran, penglihatan, perasaan, keyakinan makin mantap, pikiran makin mengenal

Sudah bisa membaca menulis dan mulai bisa berhitung anak bisa menangkap 3 topik pembelajaran dan bisa dilatih

mengenal pembelajaran lain Pada anak umur 10 tahun kalau belum sholat pukullah, ini

maksudnya untuk mempersiapkan penurunan pikiran, karena pada orang berumur 12 tahun, pikiran diberikan kepada manusia

Pada tahap anak-anak, anak baru mendapat (perkembangan mental-emosional) : Pendengaran, penglihatan Rasa dan keyakinan, artinya anak baru bisa mencontoh

b. Tahap remaja : umur 12-20/25 tahun Pembina : bapak ibu dan lingkungan Perkembangan mental emosional

Anak sudah lengkap Mendapat pikiran, perasaan, keyakinan, pendengaran dan

penglihatan Di sini anak sudah bisa komunikasi/berfikir secara sadar Hanya saja baru saja pikiran sepenuhnya diberikan, maka si anak

ingin tahu dan ingin mencoba (pikiran)nya. Di sini anak mempunyai potensi yang kuat karsa). Tetapi belum bisa bertanggung jawab, perlu belajar / bimbingan

Topik pengajaran, bisa banyakc. Tahap dewasa

Dewasa muda : 20/25 th – 35/40 th Dewasa penuh : 35/40 th – 60/63 th Orang tuanya, mandiri dari lingkungan

d. Tahap tua 60/63 th Pembina : mandiri dari lingkungan Kalau seseorang dalam perkembangan itu, setelah dewasa belum bisa

mandiri (atau dalam ilmu agama iman dan takwanya belum kuat/sempurna), maka perkembangannya diulang :a. Kalau mulai dibawah umur 7 th disebut sakit jiwab. Kalau pengulangannya dikembalikan ke antara umur 12-20/25 th

disebut gangguan jiwac. Kalau sama sekali harus diulang / tidak bisa diulang, disebut rusak

jiwanya

3. Paham ketiga Kesehatan jiwa dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mencakup

usaha pembinaan kesehatan jiwa, pengobatan dan pencegahan serta rehabilitasi gangguan kesehatan jiwa

Kegiatan itu adalah :1. Prevensi

Prevensi dalam kesehatan jiwa lebih bersifat pembinaan a. Pembinaan individu

Dalam pembinaan individu disini mengusahakan (membina) jiwa individu supaya dapat timbul dan berkembang dengan baik dan mempertinggi daya tahan individu terhadap stress dan strain (tekanan dan kekecewaan)

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 15

Page 16: 18 Dr Prayit Pengantar Terapi Dlm Psikiatri

Usaha ini dijalankan sejak : Individu dalam kandungan Semasa usia anak sekolah Semasa remaja Semasa perkawinan Semasa dewasa Semasa usia lanjut

b. Pembinaan lingkunganDalam pembinaan lingkungan disini berarti mempersiapkan masyarakat untuk terciptanya kondisi hidup yang sempurna, guna pertumbuhan dan perkembangan individu serta untuk mengurangi adanya stress dan strain.Menurut G. Caplan, usaha prevensi dalam kesehatan jiwa dibagi dalam tiga tingkat usaha : Prevensi primer, adalah usaha meniadakan/mengurangi segala

macam gangguan jiwa. Prevensi sekunder, adalah usaha memperpendek jangka waktu

sakit dengan jalan diagnosa dini, screaming dini dan pengbatan yang intesif

Prevensi tertier : usaha meniadakan, mengurangi cacat yang ditimbulkan oleh gangguan jiwa.

2. Kurasi/terapia. Terapi organo-biologik : Psikofarmaka, Fisik (E.C.T)b. Terapi psiko-edukatifc. Terapi sosio-kultural : Terapi kerja, Terapi motorik (olah raga dll),

Terapi rekreasi, Terapi kesenian, Terapi lingkungan, Terapi industri, dll

d. Terapi spiritual3. Rehabilitasi

4. Paham keempat :Kesehatan jiwa dapat diartikan sesuatu gerakan, misalnya : Di Indonesia : B.P.K.J.M (Badan Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat) Di Luar Negeri (taraf internasional) : The World Federation for Menthal Health

(WFMH) Anggotanya : organisasi, perorangan Kegiatan : koordinasi, representasi, ilmiah

Blok Kesehatan Jiwa TA 2007-2008 Hal 16