172091507-makalah-PBL-26

download 172091507-makalah-PBL-26

of 10

Transcript of 172091507-makalah-PBL-26

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    1/24

    Hubungan Rendahnya Pengetahuan dan Perilaku

    Masyarakat dengan Peningkatan Angka

    Kejadian Diare Di Desa K 

    Grace Niken Nindita

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida acana

    !l" Arjuna utara no"# !akarta $arat

    Ru%usan Masalah

    Diare atau penyakit diare ( Diarrheal disease) berasal dari bahasaYunani yaitu

    “diarroi” yang berarti mengalir terus, merupakan keadaan abnormal dari pengeluaran tinja

    yang terlalu frekuen.1 

    Terdapat beberapa pendapat tentang definisi penyakit diare. enurut !ippo"rates

    definisi diare yaitu sebagai suatu keadaan abnormal dari frekuensi dan kepadatan tinja,

    enurut #katan Dokter $nak #ndonesia, diare atau penyakit diare adalah bila tinja

    mengandung air lebih banyak dari normal. enurut %!& diare adalah berak "air lebih dari

    tiga kali dalam ' jam, dan lebih menitik beratkan pada konsistensi tinja dari pada

    menghitung frekuensi berak. #buibu biasanya sudah tahu kapan anaknya menderita diare,

    mereka biasanya mengatakan bah*a berak anaknya en"er atau "air. enurut Direktur 

    +enderal dam -, diare adalah penyakit dengan buang air besar lembek "air bahkan

    dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (biasanya / kali atau lebih

    dalam sehari).

      Di #ndonesia penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan

    masyarakat yang utama, dimana insidens diare pada tahun '000 yaitu sebesar /01 per 1000

     penduduk, se"ara proporsional 2 dari kejadian diare terjadi pada golongan balita dengan

    episode diare balita sebesar 1,0 3 1, kali per tahun.1

    4akultas 5edokteran 6ni7ersitas 5risten 5rida %a"ana

    8mail 9 :ra"e."hu/;ymail."om

     

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    2/24

    >e"ara operasional diare balita dapat dibagi ' klasifikasi, yaitu yang pertama diare

    akut adalah diare yang ditandai dengan buang air besar lembek"air bahkan dapat berupa air

    saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (/ kali atau lebih sehari) dan berlangsung

    kurang dari 1 hari, dan yang kedua yaitu diare bermasalah yang terdiri dari disentri berat,

    diare persisten, diare dengan kurang energi protein (58) berat dan diare dengan penyakit

     penyerta.1

    ?eberapa hasil sur7ei mendapatkan bah*a @A 2 kematian diare terjadi pada balita,

    1, 2 kematian bayi dan 'A, 2 kematian pada balita disebabkan karena penyakit diare

    murni. enurut hasil sur7ei rumah tangga pada tahun 1== didapatkan bah*a setiap tahun

    terdapat 11'.000 kematian pada semua golongan umur, pada balita terjadi kematian ', per 

    1000 balita.1

    !asil >ur7ei 5esehatan urkesnas) tahun '00' mendapatkan pre7alensi

    diare balita di perkotaan sebesar /,/ 2 dan di pedesaan sebesar /,' 2, dengan angka

    kematian diare balita sebesar '/ 100.000 penduduk pada lakilaki dan '100.000

     penduduk pada perempuan, dari data tersebut kita dapat mengukur berapa kerugian yang

    ditimbulkan apabila pen"egahan diare tidak dilakukan dengan semaksimal mungkin denganmengantisipasi faktor risiko apa yang mempengaruhi terjadinya diare pada balita.1

    4aktor risiko yang sangat berpengaruh untuk terjadinya diare pada balita yaitu status

    kesehatan lingkungan (penggunaan sarana air bersih, jamban keluarga, pembuangan

    sampah, pembuangan air limbah) dan perilaku hidup sehat dalam keluarga. >edangkan

    se"ara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam enam kelompok besar yaitu

    infeksi (yang meliputi infeksi bakteri, 7irus dan parasit), malabsorpsi, alergi, kera"unan

    (kera"unan bahanbahan kimia, kera"unan oleh ra"un yang dikandung dan diproduksi baik

     jaBad renik, ikan, buahbuahan, sayursayuran, algae dll), imunisasi, defisiensi dan

    sebabsebab lain.1

    6paya pemerintah dalam menanggulangi penyakit diare, terutama diare pada balita

    sudah dilakukan melalui peningkatan kondisi lingkungan baik melalui program proyek desa

    tertinggal maupun proyek lainnya, namun sampai saat ini belum men"apai tujuan yang

    diharapkan, karena kejadian penyakit diare masih belum menurun. $pabila diare pada balita

    ini tidak ditangani se"ara maksimal dari berbagai sektor dan bukan hanya tanggung ja*ab

     pemerintah saja tetapi masyarakatpun diharapkan dapat ikut serta menanggulangi dan

    men"egah terjadinya diare pada balita ini, karena apabila hal itu tidak dilaksanakan maka

    dapat menimbulkan kerugian baik itu kehilangan biaya untuk pengobatan yang "ukup besar

    ataupun dapat pula menimbulkan kematian pada balita yang terkena diare.1

    ?erhubungan dengan perin"ian diatas telah diperoleh datadata di Desa 5, yaitu pada

     bulan +uni lalu uskesmas 5 mendapatkan sekitar 0 orang penderita diare akut. $ngka

    kejadian ini "ukup tinggi dibandingkan dengan bulan ei lalu, dan hal ini menujukkan

     peningkatan kejadian diare di desa 5. >ebagian besar penderita diare akut ini adalah balita.

    >elain itu juga diketahui tentang tingkat pendidikan penduduknya yang rendah serta >umber 

    air minum di desa 5 menggunakan air $.

    6ntuk menggetahui apakah penyebab dari peningkatan kejadian diare di desa 5 ini,

    maka dilakukan penelitian ini. ?erdasarkan rumusan masalah diatas kami akan men"ari

    faktor resiko apa saja yang mempengaruhi terjadinya penyakit diare terutama balita di desa

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    3/24

    5. $pakah tingginya angka kejadian diare di desa 5 berhubungan atau disebabkan dengan

     pengetahuan dan perilaku masyarakat di desa 5 yang rendah, atau tidak.

    Hi&otesis

    >etiap penelitian dia*ali dengan penetapan pertanyaan penelitian, kemudian disusun

    hipotesis yang akan diuji 7aliditasnya.

    Pe%bahasan skenario

    ertanyaannya adalah 9

    $pakah terdapat hubungan antara rendahnya pengetahuan dan perilaku masyarakat di desa 5 

    dengan peningkatan angka kejadian diare pada balita di desa 5.C

    !ipotesis yang ingin diuji adalah 9

    eningkatan angka kejadian diare pada balita di desa 5 disebabkan karena rendahnya

     pengetahuan dan perilaku masyarakat di desa 5.

    Desain Penelitian

    Desain penelitian merupakan ran"angan penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga

    dapat menuntun peneliti untuk dapat memperoleh ja*aban terhadap pertanyaan penelitian.

    Dalam pengertian yang lebih luas sedain penelitian men"akup pelbagai hal yang dilakukan

     peneliti, mulai dari identifikasi masalah, rumusan hipotesis, operasionalisasi hipotesis, "ara

     pengumpulan data, sampai akhirnya pada analisis data. Dalam pengertian yang sempit desain

     penelitian mengaa"u pada jenis penelitian yang digunakan untuk men"apai tujuan penelitian

    karena itu desain berguna sebagai pedoman untuk men"apai tujuan penelitian.'

    Terdapat beberapa hal penting yang perlu dikaji sebelum jenis desain ditentukan. 5lasifikasi

     jenis penelitian yang sangat sering dikemukakan adalah klasifikasi desain penelitian

    kedokteran kesehatan berdasarkan pada ada atau tidaknya analisis hubungan antar7ariabel,

    yaitu penelitian deskriptif dan penelitian analitik. enelitian deskriptif, peneliti hanya

    melakukan deskripsi mengenai fenomena yang ditemukan. !asil pengukuran disajikan apa

    adanya, tidak dilakukan analisis mengapa fenomena terjadi dan tidak diperlukan hipotesis.

    >edangkan penelitian analitik peneliti berupaya men"ari hubungan antara 7ariabel yang stau

    dengan 7ariabel lainnya. enelitian analitik obser7asional umumnya dibagi menjadi / jenis,

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    4/24

    yaitu studi "rossse"tional, studi kasuskontrol, dan studi kohort. $da juga yang disebut

    dengan penelitian eksperimental, peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih

    7ariabel penelitian dan kemudian mempelajari efek perlakuan tersebut.

    'tudi Kasus(kontrol)&enelitian kasus(kontrol

    enelitian kasuskontrol, merupakan penelitian epidemiologis analitik obser7asional yang

    menelaah hubungan antara efek (penyakit atau kondisi kesehatan) tertentu dengan resiko

    tertentu. Desain penelitian kasuskontrol dapat dipergunakan untuk menilai berapa besarkah

     peran faktor resiko dalam kejadian penyakit ("auseeffe"t relationship).'

    ada studi kasus kontrol, penelitian dimulai dengan identifikasi pasien dengan efek atau

     penyakit tertentu (yang disebut sebagai kasus) dan kelompok tanpa efek (disebut kontrol)

    kemudian se"ara retrospektif ditelusuri faktor risiko yang dapat menerangkan mengapa kasus

    terkena efek, sedangkan kontrol tidak.' 

    ada studi kasuskontrol sekelompok kasus (yakni pasien yang menderita efek atau penyakit

    yang sedang diteliti) dibandingkan dengan kelompok kontrol (mereka yang tidak menderita

     penyakit atau efek). Dalam studi ini ingin diketahui apakah suatu faktor resiko tertentu benar 

     berpengaruh terhadap terjadinya efek yang diteliti dengan membandingkan kekerapan

     pajanan faktor risiko tersebut pada kelompok kasus dengan kekerapan pajanan pada

    kelompok kontrol.'

    >tudi kasuskontrol sering digunakan karena dibanding dengan studi kohort ia lebih murah,

    lebih "epat memberi hasil, dan tidak memerlukan jumlah subyek yang banyak.

    Pe%bahasan skenario

    ada penelitian kasus peningkatan angka kejadian diare di desa 5 akan menggunakan studi

    kasuskontrol. >tudi kasuskontrol dipilih sebagai desain penelitian ini karena, dalam

     penelitian ini kita hanya akan melakukan pengamatan terhadap 7ariabel7ariabel penelitian

    termasuk faktor penelitiannya dan membandingkan kelompok kasus dengan kelompok 

    kontrol sehingga dapat menja*ab hipotesis yang telah dibuat. >erta mengetahui faktorfaktor 

    resiko yang menjadi penyebab peningkatan angka kejadian diare di desa 5.

    +adi pada penelitian yang akan dilakukan di desa 5, sekelompok kasus yaitu pasien (dalam

    hal ini balita) yang bertempat tinggak di desa 5 serta didiagnosa oleh dokter di puskesmas 5 

    yakni menderita diare pada bulan ei dan +uni, dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    5/24

     balita yang tinggak di desa 5 dan tidak menderita diare pada bulan ei dan +uni. Dengan

    studi ini ingin diketahui apakah faktor lingkungan dan rendahnya pendidikan (kurangnya

     pengetahuan) masyarakat desa 5 benar berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan angka

    kejadian diare di desa 5 dengan membandingkan pajanan resiko tersebut pada kelompok 

    kasus dengan kekerapan pajanan pada kelompok kontrol.

    'ubyek Penelitian

    Menentukan kriteria &e%ilihan

    6ntuk menentukan subyek penelitian, sebelumnya harus menentukan kriteria pemilihan

    terlebih dahulu.. 5riteria pemilihan membatasi karakteristik populasiterjangkau yang telah

    memenuhi syarat untuk uji klinis. 5riteria pemilihan pada uji klinis juga terdiri atas kriteria

    inklusi dan eksklusi.

    • 5riteria inklusi (kriteria penerimaan)

    $dalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target dan pada populasi

    terjangkau. enelitian harus berhatihati agar kriteria tersebut rele7an dengan masalah

     penelitian.

    • 5riteria eksklusi (kriteria penolakan)

    >ebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan dari studi oleh

    karena berbagai sebab. 5eadaan yang biasanya menjadi kriteria eksklusi pada studi

    klinis antara lain 9

    1. Terdapat keadaan atau penyakit lain yang dapat mengganggu pengukuran atau

    interpretasi.

    '. Terdapat keadaan yang mengganggu kemampulaksanaan, seperti pasien yang

    tidka mempunayi tempat tinggal tetap, hingga dapat dipastikan akan sulit

    ditindaklanjuti.

    /. !ambatan etis

    . >ubyek menolak berpartisipasi.

    Menentukan subyek &enelitian &ada studi kasus(kontrol

    5asus

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    6/24

    Eara yang terbaik untuk memilih kasus adalah dengan mengambil se"ara a"ak subyek 

     populasi yang menderita efek.

    5ontrol

    emilihan kontrol memberi masalah yang lebih besar daripada pemilihan kasus, oleh karena

    kontrol sematamata ditentukan oleh peneliti, sehingga sangat teran"am bias. 5ontrol harus

     berasal dari populasi yang sama dengan kasus, agar mempunyai kesempatan yang sama untuk 

    terpajan oleh faktor resiko yang diteliti. $da beberapa "ara untuk memilih kontrol yang baik 9

    emilih kasus dan kontrol dari populasi yang sama.

    isalnya kasus adalah semua pasien dalam populasi tertentu sedankan kontrol

    diambil se"ara a"ar dari populasi sisanya.

    at"hingemilih kontrol dengan karakteristik yang sama dengan kasus dalam semua 7ariabel

    yang mungkin berperan sebagai faktor resiko ke"uali 7ariabel yang diteliti.

    emilih lebih dari satu kelompok 

    5arena sukar men"ari kontor yang benarbenar sebanding maka dapat dipilih lebih

    dari satu kelompok kontrol.

    1. opulasi

    Yang dimaksudkan dengan populasi dalam penelitian adalah sejumlah besar subyek yang

    mempunyai karakteristik tertentu. opulasi penelitian dapat dibagi menjadi dua, yakni 9

    • opulasi Target

    opulasi yang merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian. opulasi

    target bersifat umum, yang pada penelitian klinis biasanya ditandai dengan

    karakteristik demografis (misalnya kelompok usia, jenis kelamin) dan

    karakteristik klinis (misalnya sehat, atau penyakit tertentu).

    • opulasi Terjangkau

    opulasi Terjangkau (a""essible population) disebut pula populasi sumber 

    (sour"e population) adalah bagian populasi target yang dapat dijangkau oleh

     peneliti. Dengan kata lain populasi terjangkau adalah bagian populasi target

    yang dibatasi oleh tempat dan *aktu. Dari populasi terjangkau ini dipilih

    sampel, yang terdiri atas subyek yang akan langsung diteliti. Dalam praktik 

     pembuatan usulan penelitian, populasi yang dimaksud biasanya ialah populasi

    terjangkau, ke"uali disebutkan lain.

    Pe%bahasan skenario

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    7/24

    5riteria inklusi untuk populasi kasus dalam penelitian di desa 5 adalah 9

    1. 5eluarga ?alita tinggal di Desa 5 

    2. ?alita yang didiagnosis menderita diare pada bulan ei dan +uni di

     puskesmas desa 5.

    5riteria inklusi untuk populasi kontrol dalam penelitian di desa 5 adalah 9

    1. 5eluarga ?alita tinggal di Desa 5 

    '. ?alita tidak menderita penyakit diare pada bulan ei dan +uni.

    5riteria eksklusi 9

    1. 5eluarga ?alita tidak bertempat tinggal di desa 5 

    '. ?alita menderita penyakit lain selain diare

    /. #bu balita tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian

    Po&ulasi &enelitian

    opulasi penelitian adalah semua anak balita yang tinggal di desa 5 pada bulan ei

    dan +uni. opulasi kasus adalah semua anak balita berumur 1 tahun yang bertempat

    tinggal di desa 5 serta didiagnosis menderita diare oleh dokter di puskesmas 5 pada

     bulan ei dan +uni. opulasi kontrol adalah semua anak balita berumur 1 tahun

    yang tidak menderita diare pada bulan ei dan +uni dan tinggal di desa 5.

    '. >ampel

    >ampel adalah bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan "ara tertentu hingga

    dianggap depat me*akili populasinya.

    Eara pemilihan sampel dapat digolongkan menjadi ' yaitu 9

    a. ?erdasarkan peluang ( probability sampling )

    !al yang prinsip pada probability sampling adalah bah*a tiap subyek dalam

     populasi (terjangkau) mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih atau untuk 

    tidak terpilih sebagai sampel penelitian. Terdapat banyak sekali jenis probability

    sampling, antara lain yang terbanyak digunakan dalam penelitian klinis dankesehatan masyarakat adalah 9

    • >imple random sampling

    ada simple random sampling kita hitung terlebih dahulu jumlah subyek 

    sampel penelitian.. setiap subyek diberi bernomor, dan dipilih sebagian dari

    mereka dengan bantuan tabel angka random. emilihan subyek se"ara a"ak 

    saat ini dipermudah dengan tersedianya program komputer.

    • >ystemati" sampling

    ada sampling sistematik ditentukan bah*a dari seluruh subyek yang dapat

    dipilih, setiap subyek nomor kesekian dipilih sebagai sampel.

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    8/24

    • >tratified random sampling

    Dalam penelitian tidak jarang ditemukan keadaan tertentu, sehingga setiap

    kelompok(kita sebut strata) memberikan nilai yang jelas berbeda.

    • Eluster sampling

    >ampel dipilih se"ara a"ak pada kelompok indi7idu dalal populasi yang terjadise"ara alamiah, misal *ilayah (kodya,ke"amatan, kelurahan, dst). Eara ini

    sangat efesien bila populasi tersebar luas sehingga tidak mungkin membuat

    daftar seluruh populasi tersebut. ada kondisi ini maka pemilihan dengan

    simple random sampling sangat sulit atau bahkan tidka mungkin dilakukan.

     b. Tidak berdasarkan peluang (non-probability sampling )

    erupakan "ara pemilihan sampel yang lebih praktis, sering digunakan karena

    mudah dilakukan. 5esahihan sampel ini terletak pada berapa benar karakteristik 

    sampel yang dipilih dengan "ara lain akan menyerupai karakteristik sampel. $da /

     jenis nonprobability sampling yang paling sering digunakan yaitu 9

    • Eonse"uti7e sampling

    >emua subyek yang datang se"ara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan

    dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan

    terpenuhi. Eonse"uti7e sampling ini merupakan jenis nonprobability sanpling

    yang paling baik, dan seringkali merupakan "ara yyang termudah. 4aktanya

    sebagian besar penelitian klinis (termasuk uji klinis) pemilihan subyeknya

    dilakukan dengan tekhnik ini.

    • Eon7enient sampling

    Eara ini meurpakan "ara termudah untuk menarik sampel, namun juga

    sekaligus merupakan "ara yang paling lemah. ada "ara ini sampel diambil

    tanpa sistematika tertentu, sehingga jarang dapat dianggap dapat me*akili

     populasi terjangkau, apalagi populasi target penelitian.

    • +udgmental smapling atau purposi7e samplingeneliti memilih responden berdasarkan pada pertimbangan subyektif dan

     praktis, bah*a responden tersebut dapat memberikan informasi yang memadai

    untuk menja*ab pertanyaan penelitian.

    Pe%bahasan skenario

    >ampel penelitian 9 sampel penelitian kita ambil dari populasi yang telah ditentukan.

    5ita gunakan pemilihan sampel dengan "ara Eonse"uti7e sampling. +adi semua balita

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    9/24

    yang datang se"ara berurutan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam

     penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi. isalnya sampel

     penelitian yang kita perlukan totalnya 0, ' untuk sampel kasus dan ' sampel

    kontrol. 6ntuk ' sampel kasus kita pilih dari semua balita yang datang ke puskesmas

    5, didiagnosis oleh dokter menderita diare pada bulan ei dan +uni, serta bertempat

    tinggal di desa 5. >edangkan untuk ' sampel kasus kontrol kita pilih dari semua

     balita sehat pada bulan ei dan +uni serta bertempat tinggal di desa 5.

    *ariabel &enelitian

    Fariabel adalah karakteristik suatu subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke

    subyek lain. Fariabel dibagi menjadi / jenis yaitu 7ariabel bebas, 7ariabel tergantung dan

    7ariabel peran"u. Fariabel bebas adalah 7ariabel yang apabila ia berubah mengakibat

     perubahan pada 7ariabel lain. Fariabel bebas sering disebut dengan banyak nama lain seperti

    7ariabel independen, predi"tor, risiko, determinan, atau kausa. >edangkan 7ariabel tergantung

    adalah 7ariabel yang berubah akibat perubahan 7ariabel bebas. Fariabel tergantung disebut

     juga dengan nama lain yaitu 7ariabel dependen, efek, hasil, out"ome, respons, atau e7ent.

    Fariabel peran"u ("onfounding 7ariable) adalah jenis 7ariabel yang berhubungan dengan

    7ariabel bebas dan 7ariabel tergantung, tetapi bukan 7ariabel antara. 5eberadaan 7ariabel

     peran"u amat memerngaruhi 7aliditas penelitian. #dentifikasi 7ariabel peran"u ini amat

     penting karena apabila tidak, ia dapat memba*a kita pada simpulan yang salah.

    >emua 7ariabek yang diteliti harus diidentifikasi, 7ariabel apa saja yang termasuk 7ariabel

     bebas, 7ariabel tergantung, dan peran"u ("onfounding). Diagram dalam kerangka konseptual

    dapat sangat membantu dalam identifikasi 7ariabel ini. >kala 7ariabel juga perlu disebutkan,

    mengingat perbedaan skala 7ariabel akan menyebabkan perbedaan uji hipotesis yang

    digunakan. erlu diingatkan bah*a bergantung pada konteksnya dalam penelitian, suatu jenis

    7ariabel dapat berupa 7ariabel bebas, tergantung, atau peran"u. isalnya tekanan darah

     berfungsi sebagai 7ariabel bebas untuk penyebab kematian pada golongan manula, sebagai

    7ariabel tergantung untuk pengaruh derajat konsumsi garam, sebagai 7ariabel peran"u dalam

    studi tentang kematian akibat diabetes. #dentifikasi 7ariabel adalah hal yang amat penting dan

    menyangkut seluruh bagian penelitian, teurtama dalam manajemen serta analisis data

     penelitian.' +enisjenis skala 7ariabel akan dijelaskan pada bahasan tentang alat ukur.

    Pe%bahasan skenario

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    10/24

    endefinisikan 7ariabel penelitian menurut studi kasuskontrol pada penelitian yang akan

    dilakukan berupa 9

    1. 4aktor resiko

    #ntensitas pajanan faktor resiko dapat dinilai dengan "ara mengukur dosis, frekuensi,

    atau lamanya pajanan. 6kuran pajanan terhadap faktor resiko yang berhubungan

    dengan frekuensi dapat bersifat 9

    Dikotom, yaitu apabila hanya terdapat ' kategori

    olikotom, pajanan diukur pada lebih dari ' tingkat, misal tidak pernah,

    kadangkadang atau sering terpajan.

    5ontinu, pajanan diukur dalam skala kontinu atau numerik, misalnya umur 

    dalam tahun.

    6kuran pajanan yang berhubungan dengan *katu dapat berupa 9

    -amanya pajanan dan apakah pajanan itu berlangsung terus menerus

    >aat mendapat pajanan pertama

    ?ilakah terjadi pajanan terakhir.

    '. 8fek atau out"ome

    erupakan hal yang sentral, maka diagnosis atau penentuan efek harus mendapat

     perhatian utama. 6ntuk penyakit atau kelainan dasar yang diagnosisnya mudah.

    Fariabel bebas dalam penelitian ini adalah

    • 6mur balita 9

    >emakin muda umur balita semakin besar kemungkinan terkena diare, karena

    semakin muda umur balita keadaan integritas mukosa usus masih belum baik,

    sehingga daya tahan tubuh masih belum sempurna.

    5ejadian diare terbanyak menyerang anak usia @ 3 ' bulan, hal ini terjadi

    karena 9

    o ?ayi usia @ bulan ini mendapat makanan tambahan diluar $># dimana

    risiko ikut sertanya kuman pada makanan tambahan adalah tinggi

    (terutama jika sterilisasinya kurang).

    o roduksi $># mulai berkurang, yang berarti juga anti bodi yang masuk 

     bersama $># berkurang.

    >etelah usia ' bulan tubuh anak mulai membentuk sendiri anti bodi dalam

     jumlah "ukup (untuk defen"e mekanisme), sehingga serangan 7irus berkurang.

    • >tatus giBi balita

    ada penderita kurang giBi serangan diare terjadi lebih sering terjadi. >emakin

     buruk keadaan giBi anak, semakin sering dan berat diare yang diderita. Diduga

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    11/24

     bah*a mukosa penderita malnutrisi sangat peka terhadap infeksi karena daya

    tahan tubuh yang kurang.

    >tatus giBi ini sangat dipengaruhi oleh kemiskinan, ketidak tahuan dan

     penyakit. ?egitu pula rangkaian antara pendapatan, biaya pemeliharaan

    kesehatan dan penyakit, keadaan sosio ekonomi yang kurang, hygiene sanitasi

    yang jelek, kepadatan penduduk rumah, pendidikan tentang pengertian

     penyakit, "ara penanggulangan penyakit serta pemeliharaan kesehatan

    • 4aktor -ingkungan

    enularan penyakit diare sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dimana

    sebagian besar penularan melalui  faecal oral yang sangat dipengaruhi oleh

    ketersediaan sarana air bersih dan jamban keluarga yang memenuhi syarat

    kesehatan serta perilaku hidup sehat dari keluarga

    &leh karena itu dalam usaha men"egah timbulnya diare yaitu dengan melalui

     penyediaan fasilitas jamban keluarga yang disertai dengan penyediaan air yang

    "ukup, baik kuantitas maupun kualitasnya. 6paya tersebut harus diikuti

    dengan peningkatan pengetahuan dan sosial ekonomi masyarakat, karena

    tingkat pendidikan dan ekonomi seseorang dapat berpengaruh pada upaya

     perbaikan lingkungan.

    • 4aktor sosialekonomi

    >osial ekonomi mempunyai pengaruh langsung terhadap faktorfaktor penyebab diare.

    5ebanyakan anak mudah menderita diare berasal dari keluarga besar dengan daya beli

    yang rendah, kondisi rumah yang buruk, tidak mempunyai penyediaan air bersih yang

    memenuhi persyaratan kesehatan.

    • 4aktor makanan dan minuman

    5ontak antara sumber dan host dapat terjadi melalui air, terutama air minum yang tidak 

    dimasak dapat juga terjadi se*aktu mandi dan berkumur. 5ontak kuman pada kotoran

    dapat langsung ditularkan pada orang lain apabila melekat pada tangan dan kemudian

    dimasukkan ke mulut dipakai untuk memegang makanan. 5ontaminasi alatalat makan

    dan dapur.

    ?akteri yang terdapat pada saluran "erna9

    ?akteri 9 8tamuba "oli, salmonella, sigella

    Firus 9 8ntero7irus, rota 7irus

    arasit 9 Ea"ing ($s"aris, Tri"huris) +amur (Eandida albikan).

    •4aktor terhadap -aktosa (>usu kaleng)

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    12/24

    Tidak memberikan $># se"ara penuh A bulan pada pertama kehidupan. ada bayi yang

    tidak diberi $># resiko untuk menderita diarelebih besar dari pada bayi yang diberi $>#

     penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi berat juga lebih besar. enggunakan botol

    susu, penggunaan botol ini memudahkan pen"emaran oleh kuman sehingga menyebabkan

    diare. Dalam $># mangandung antibodi yang dapat melindungi kita terhadap berbagai

    kuman penyebab diare seperti >igella dan F. Eholerae.

    Fariabel terikat dalam penelitian ini adalah 9

    • 5ejadian penyakit diare pada balita

    Alat ukur &enelitian

    Yang dimaksud dengan pengukuran dalam penelitian ilmiah adalah obser7asi fenomena

    dengan maksud agar fenomena tersebut dapat dianalisis mnenurut aturan tertentu. !asil

    analisis tersebut memberikan informasi baru tentang obyek yang diukur. 5onsep pengukuran

    serta alat ukur dalam penelitian mempunyai makna yang luas, bukan hanya pengukuran

    seharihari yang biasanya berkonotasi kuantitatif, misalnya pengukuran tekanan darah, berat

     badan dll, melainkan termasuk juga pengukuran kualitatif. Dalam konsep ini maka anamnesis

    dan pemeriksaan jasmani dalam penelitian klinis, kuesioner dalam studi epidemiologis, serta

    semua jenis pemeriksaan penunjangan, baik yang berdimensi kuantitatif, semikuantitatif,

    maupun kualitatif, termasuk dalam pengertian pengukuran.

    eran pengukuran dalam penelitian sangat menentukan, karena dasar semua hasil penelitian

    adalah data yang diperoleh dengan "ara pengukuran.

    >kala engukuran dapat diklasifikasikan menjadi ' yaitu 9

    • >kala kategorikal 9

    o >kala nominal, hanya merupakan nama atau label 7ariabel, dan tidka mengandung

    informasi peringkat. >kala nominal yang mempunyai ' nilai disebut dikotom atau

     binomial misal sembuhtidak sembuh, sedangkan yang mempunyai lebih dari ' nilai

    disebut politokom, misal agama9 #slam, !indu, 5risten, 5atolik.

    o >kala ordinal, terdapat informasi peringkat, tetapo jarak antara dua peringkatnya

    tidak dapat dikuantifikasi.

    • >kala numerik, terdapat informasi peringkat kuantitatif yang lengkap dan dapat diukur.

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    13/24

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    14/24

    engukuran 7ariabel efek dan faktor resiko merupakan hal yang sentral pada studi kasus

    kontrol. engukuran faktor resiko atau pajanan yang terjadi pada *katu lampau juga sering

    menimbulkan kesulitan. 5adang tersedia data obyektif, misla rekam medis, kumpulan

     preparat hasil pemeriksaan patologikanatomik, hasil laboratorium, atau pelbagai jenis hasil

     pen"ritaan. kala 9 rasio

    '. >tatus giBi adalah keadaan giBi balita berdasarkan indeks berat badan saat ditimbang

    sebelum sakit menurut umur (??6). engukuran dilakukan dengan men"atat hasil

     pada pen"atatan penimbangan balita dengan kategori 9/

    • ?aik 9 !asil pengukuran J K0 2 edia ??6 baku

    • Eukup 9 !asil pengukuran J @0 K0 2 edia ??6 baku

    • 5urang 9 !asil pengukuran L @0 2 edia ??6 baku

    >kala 9 ordinal

    /. Tingkat pendidikan pengasuh adalah pendidikan formal terakhir yang pernah dialami

    oleh pengasuh balita (ibu).

    Eara mengukur 9 *a*an"ara dengan pengasuh balita(ibu).

    >kala 9 ordinal

    . en"u"i tangan sebelum makan adalah men"u"i tangan dengan sabun setiap mau

    makan atau mau memberi makan balita. engukuran dilakukan dengan *a*an"ara

    dengan ibu balita, dengan kategori 9

    a. Ya 9 ?ila setiap mau makan atau bila akan memberi makan balita selalu "u"i

    tangan dengan sabun.

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    15/24

     b. Tidak 9 ?ila tidak selalu men"u"i tangan dengan sabun bila mau makan atau

    akan memberi makan balita.

    >kala 9 nominal

    . en"u"i peralatan makan sebelum digunakan adalah men"u"i semua peralatan makan

    dengan bersih setiap mau digunakan untuk memasak.

    engukuran dilakukan dengan *a*an"ara dengan ibu balita, dengan kategori 9

    a. Ya 9 ?ila setiap mau masak selalu men"u"i peralatan dengan bersih dan

    menggunakan sabun dan air yang bersih

     b. Tidak 9 ?ila tidak selalu men"u"i peralatan makan dengan sabun dan air 

     bersih.

    >kala 9 nominal

    A. en"u"i bahan makanan sebelum digunakan adalah men"u"i bahan makanan dengan

     bersih setiap mau memasaknya. engukuran dilakukan dengan *a*an"ara dengan ibu

     balita, dengan kategori 9

    a. Ya 9 ?ila setiap mau masak makanan selalu men"u"i bahan makanan dengan

     bersih.

     b. Tidak 9 ?ila tidak selalu men"u"i bahan makanan sebelum dimasak.

    >kala 9 nominal

    @. en"u"i tangan setelah buang air besar adalah men"u"i tangan dengan sabun dan air 

     bersih setiap sehabis buang air besar.

    engukuran dilakukan dengan *a*an"ara dengan ibu balita, dengan kategori 9

    a. Ya 9 ?ila setiap habis buang air besar selalu men"u"i tangan dengan sabun dan

    air bersih

     b. Tidak 9 ?ila tidak selalu men"u"i tangan setelah buang air besar dengan sabun

    dan air yang bersih.

    >kala 9 nominal

    K. erebus air minum sebelum diminum adalah merebus air bersih untuk diminum

    sampai mendidih sebelum diminum. engukuran dilakukan dengan *a*an"ara

    dengan ibu balita, dengan kategori 9

    a. Ya 9 ?ila selalu minum air yang sudah direbus

     b. Tidak 9 ?ila tidak selalu minum air yang sudah direbus

    >kala 9 nominal

    =. 5epadatan perumahan adalah luas kamar tidur dibandingkan dengan penghuni,

    dikategorikan menjadi ' (dua) 9

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    16/24

    a. Tidak padat, jika memenuhi persyaratan luas kamar tidur , m per penghuni

    (skor 1)

     b. adat, jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi (skor 0)

    >kala 9 nominal

    10. 5etersediaan sarana air bersih, adalah terdapatnya sarana. air bersih milik pribadi

    yang memenuhi kriteria inspeksi sanitasi. 5riteria sarana air bersih diperoleh dari

     pemenuhan persyaratan dengan ketentuan

    a. Tidak adanya jambansumber pen"emar lain dalam jarak 11 m

     b. Tidak ada kolam genangan air dalam jarak 11 m

    ". >aluran pembuangan air limbah tidak rusak pada jarak 11 m

    d. Dinding kedap air minimal / m.

    e. -antai kedap air minimal 1 m dari sarana

    Dikategorikan menjadi ' (dua)

    a. Tersedia, jika sarana memenuhi semua persyaratan (skor 1)

    b. Tidak tersedia, jika salah satu atau lebih persyaratan tersebut tidak terpenuhi(skor 0)

    >kala 9 nominal

    11. emanfaatan sarana air bersih adalah pemenuhan kebutuhan air untuk keperluan

    rumah tangga yang di dapat dari sarana yang memenuhi persyaratan sarana air bersih 9

    5riteria pemanfaatan sarana air bersih dibagi menjadi ' kategori

    a. emanfaatkan9 selalu (skor 1)

     b. Tidak memanfaatkan 9 tidak selalu ( skor 0)

    >kala 9 nominal

    1'. 5etersediaan jamban keluarga adalah tersedianya sarana pembuangan tinja kotoran

    manusia milik pribadi yang memenuhi persyaratan kesehatan jamban sehat yaitu 9

    a. 5otoran manusia tidak men"emari air bersih dan permukaan tanah.

     b. 5otoran manusia tidak dapat dijamah oleh lalat dan binatang lain

    ". +amban tidak menimbulkan bau yang mengganggu

    d. Terdapat air bersih

    5riteria persyaratan

    • +amban sehat bila jamban tersebut memenuhi semua persyaratan

    • +amban tidak sehat bila salah satu atau lebih dari persyaratan tersebut tidak 

    terpenuhi.Dikategorikan menjadi ' (dua) bagian

    a. Tersedia, jika memiliki jamban sehat (skor 1)

     b. Tidak tersedia, jika memiliki jamban tidak sehat (skor 0)

    >kala 9 nominal

    1/. emanfaatan jamban keluarga adalah pemenuhan kebutuhan untuk membuang

    tinjakotoran manusia pada jamban yang memenuhi persyaratan kesehatan

    5riteria pemanfaatan jamban bagi menjadi ' kategori

    1. emanfaatkan9 selalu (skor 1)

    '. Tidak memanfaatkan9 tidak selalu (skor 0)

    >kala 9 nominal1. 5ejadian penyakit diare pada balita

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    17/24

    5ejadian penyakit diare pada balita adalah kejadian diaremen"ret pada balita yang

    ter"atat di puskesmas pada bulan ei sampai dengan +uni, dengan diagnosa adanya

     perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai men"air dan bertambahnya

    frekuensi berak lebih dari biasanya (minimal tiga kali atau lebih dalam sehari) atau

    adanya keterangan dari medis paramedis yang diperkirakan penyebabnya adalah

    karena, infeksi saluran pen"ernaan oleh bakteri penyebab penyakit diare.

    >kala 9 nominal

    1. -aktosa (susu kaleng) adalah tidak memberikan $># se"ara penuh A bulan pertama

    kehidupan sehingga tidak didapatkan antibiotik seperti yang ada dalam $># maupun

    alergi terhadap susu sapi.

    a. $>#

     b. -aktosa (susu kaleng)

    $lat ukur 9 5uesioner  

    >kala ukur 9 >>. $nalisis data meliputi deskripsi 7ariabel penelitian, analisis &I (&dds Iatio),

    analisis bi7ariat, analisis multi7ariat. $nalisis &dds Iatio untuk mengukur kekuatan asosiasi

     paparan dan penyakit dengan "ara membandingkan odds paparan pada subyek sakit dengan

    odds paparan pada subyek tak sakit.

    ada penelitian ini penentuan ratio odds untuk menganalisis data kita gunakan studi kasus

    kontrol tanpa Mmat"hingN. pada penelitian kasuskontrol kita mulai dengan mengambil

    kelompok kasus (aO") dan kelompok kontrol (bOd). &leh karena kasus adalah subyek yang

    sudah sakit (dalam hal ini balita yang menderita diare bulan mei dan +un, serta tinggal di desa

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    18/24

    5i) dan kontrol adalah mereka yang tidak sakit(dalam hal ini balita sehat pada bulan mei dan

    +uni, dan tinggal di desa 5) maka tidak dapat dihitung insidens penyakit baik pada kasus

    maupun kontrol. Yang dapat dinilai adalah berapa sering terdapat pajanan pada kasus

    dibandingkan pada kontrol hal iniilah yang menjadi alat analisis pada studi kasuskontrol,

    yang disebut ratio odds (I&).'

    I& P

    I& P

    Penulisan hasil &enelitian

    Iumusan asalah

    Di Desa 5, yaitu pada bulan +uni lalu uskesmas 5 mendapatkan sekitar 0 orang

     penderita diare akut. $ngka kejadian ini "ukup tinggi dibandingkan dengan bulan ei lalu,

    dan hal ini menujukkan peningkatan kejadian diare di desa 5. >ebagian besar penderita diare

    akut ini adalah balita. >elain itu juga diketahui tentang tingkat pendidikan penduduknya yang

    rendah serta >umber air minum di desa 5 menggunakan air $.

    6ntuk menggetahui apakah penyebab dari peningkatan kejadian diare di desa 5 ini,

    maka dilakukan penelitian ini. ?erdasarkan rumusan masalah diatas kami akan men"ari

    faktor resiko apa saja yang mempengaruhi terjadinya penyakit diare terutama balita di desa

    5. $pakah tingginya angka kejadian diare di desa 5 berhubungan atau disebabkan dengan

     pengetahuan dan perilaku masyarakat di desa 5 yang rendah, atau tidak.

    !ipotesis

    ertanyaannya adalah 9

    $pakah terdapat hubungan antara rendahnya pengetahuan dan perilaku masyarakat di desa 5 

    dengan peningkatan angka kejadian diare pada balita di desa 5.C

    !ipotesis yang ingin diuji adalah 9

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    19/24

    eningkatan angka kejadian diare pada balita di desa 5 disebabkan karena rendahnya

     pengetahuan dan perilaku masyarakat di desa 5.

    Desain penelitian

    ada penelitian kasus peningkatan angka kejadian diare di desa 5 akan menggunakan studi

    kasuskontrol. >tudi kasuskontrol dipilih sebagai desain penelitian ini karena, dalam

     penelitian ini kita hanya akan melakukan pengamatan terhadap 7ariabel7ariabel penelitian

    termasuk faktor penelitiannya dan membandingkan kelompok kasus dengan kelompok 

    kontrol sehingga dapat menja*ab hipotesis yang telah dibuat. >erta mengetahui faktorfaktor 

    resiko yang menjadi penyebab peningkatan angka kejadian diare di desa 5.

    +adi pada penelitian yang akan dilakukan di desa 5, sekelompok kasus yaitu pasien (dalam

    hal ini balita) yang bertempat tinggak di desa 5 serta didiagnosa oleh dokter di puskesmas 5 

    yakni menderita diare pada bulan ei dan +uni, dibandingkan dengan kelompok kontrol yaitu

     balita yang tinggak di desa 5 dan tidak menderita diare pada bulan ei dan +uni. Dengan

    studi ini ingin diketahui apakah faktor lingkungan dan rendahnya pendidikan (kurangnya

     pengetahuan) masyarakat desa 5 benar berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan angka

    kejadian diare di desa 5 dengan membandingkan pajanan resiko tersebut pada kelompok 

    kasus dengan kekerapan pajanan pada kelompok kontrol.

    >ubyek enelitian

    5riteria inklusi untuk populasi kasus dalam penelitian di desa 5 adalah 9

    - 5eluarga ?alita tinggal di Desa 5 

    - ?alita yang didiagnosis menderita diare pada bulan ei dan +uni di puskesmas desa

    5.

    5riteria inklusi untuk populasi kontrol dalam penelitian di desa 5 adalah 9

    - 5eluarga ?alita tinggal di Desa 5 

    - ?alita tidak menderita penyakit diare pada bulan ei dan +uni.

    5riteria eksklusi 9

    - 5eluarga ?alita tidak bertempat tinggal di desa 5 

    - ?alita menderita penyakit lain selain diare

    -#bu balita tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    20/24

    Po&ulasi &enelitian

    opulasi penelitian adalah semua anak balita yang tinggal di desa 5 pada bulan ei dan +uni.

    opulasi kasus adalah semua anak balita berumur 1 tahun yang bertempat tinggal di desa 5 

    serta didiagnosis menderita diare oleh dokter di puskesmas 5 pada bulan ei dan +uni.

    opulasi kontrol adalah semua anak balita berumur 1 tahun yang tidak menderita diare

     pada bulan ei dan +uni dan tinggal di desa 5.

    'a%&el &enelitian

    >ampel penelitian kita ambil dari populasi yang telah ditentukan. 5ita gunakan pemilihan

    sampel dengan "ara Eonse"uti7e sampling. +adi semua balita yang datang se"ara berurutan

    memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang

    diperlukan terpenuhi. isalnya sampel penelitian yang kita perlukan totalnya 0, ' untuk 

    sampel kasus dan ' sampel kontrol. 6ntuk ' sampel kasus kita pilih dari semua balita yang

    datang ke puskesmas 5, didiagnosis oleh dokter menderita diare pada bulan ei dan +uni,

    serta bertempat tinggal di desa 5. >edangkan untuk ' sampel kasus kontrol kita pilih dari

    semua balita sehat pada bulan ei dan +uni serta bertempat tinggal di desa 5.

    Fariabel penelitian

    1. Fariabel bebas dalam penelitian ini adalah 9

    a. 6mur balita

     b. >tatus giBi balita

    ". 6mur pengasuh balita

    d. Tingkat pendidikan pengasuh balita

    e. en"u"i tangan sebelum makan

    f. en"u"i peralatan makan sebelum digunakan

    g. en"u"i bahan makanan dengan bersih sebelum digunakan

    h. en"u"i tangan dengan sabun setelah buang air besar 

    i. erebus air minum sebelum diminum

     j. 5ebiasaan memberi makan diluar rumah.

    k. Tingkat kepadatan perumahan

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    21/24

    l. 5etersediaan sarana air bersih

    m. emanfaatan sarana air bersih

    n. 5ualitas air bersih.

    o. 5etersediaan jamban keluarga

     p. emanfaatan jamban keluarga

    '. Fariabel terikat dalam penelitian ini adalah 9

     5ejadian penyakit diare pada balita

    $lat 6kur penelitian

    alat ukur yang akan digunakan pada penelitian ini adalah 9

    1. 6mur balita adalah lama hidup yang dialami oleh balita yang diukur dengan

    menggunakan tanggal, bulan kelahiran pada saat dilaksanakan penelitian.

    Eara mengukur 9 menghitung lama *aktu antara tanggal lahir balita sampai dengan

    saat penelitianobser7asi dilaksanakan.

    >kala 9 rasio

    '. >tatus giBi adalah keadaan giBi balita berdasarkan indeks berat badan saat ditimbang

    sebelum sakit menurut umur (??6). engukuran dilakukan dengan men"atat hasil

     pada pen"atatan penimbangan balita dengan kategori 9/

    • ?aik 9 !asil pengukuran J K0 2 edia ??6 baku

    • Eukup 9 !asil pengukuran J @0 K0 2 edia ??6 baku

    • 5urang 9 !asil pengukuran L @0 2 edia ??6 baku

    >kala 9 ordinal

    /. Tingkat pendidikan pengasuh adalah pendidikan formal terakhir yang pernah dialami

    oleh pengasuh balita (ibu).Eara mengukur 9 *a*an"ara dengan pengasuh balita(ibu).

    >kala 9 ordinal

    . en"u"i tangan sebelum makan adalah men"u"i tangan dengan sabun setiap mau

    makan atau mau memberi makan balita. engukuran dilakukan dengan *a*an"ara

    dengan ibu balita, dengan kategori 9

    b. Ya 9 ?ila setiap mau makan atau bila akan memberi makan balita selalu "u"i

    tangan dengan sabun.

    c. Tidak 9 ?ila tidak selalu men"u"i tangan dengan sabun bila mau makan atau

    akan memberi makan balita.

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    22/24

    >kala 9 nominal

    . en"u"i peralatan makan sebelum digunakan adalah men"u"i semua peralatan makan

    dengan bersih setiap mau digunakan untuk memasak.

    engukuran dilakukan dengan *a*an"ara dengan ibu balita, dengan kategori 9

    a. Ya 9 ?ila setiap mau masak selalu men"u"i peralatan dengan bersih dan

    menggunakan sabun dan air yang bersih

     b. Tidak 9 ?ila tidak selalu men"u"i peralatan makan dengan sabun dan air bersih.

    >kala 9 nominal

    A. en"u"i bahan makanan sebelum digunakan adalah men"u"i bahan makanan dengan

     bersih setiap mau memasaknya. engukuran dilakukan dengan *a*an"ara dengan ibu

     balita, dengan kategori 9

    a. Ya 9 ?ila setiap mau masak makanan selalu men"u"i bahan makanan dengan

     bersih.

     b. Tidak 9 ?ila tidak selalu men"u"i bahan makanan sebelum dimasak.

    >kala 9 nominal

    @. en"u"i tangan setelah buang air besar adalah men"u"i tangan dengan sabun dan air 

     bersih setiap sehabis buang air besar.

    engukuran dilakukan dengan *a*an"ara dengan ibu balita, dengan kategori 9

    a. Ya 9 ?ila setiap habis buang air besar selalu men"u"i tangan dengan sabun dan air 

     bersih

     b. Tidak 9 ?ila tidak selalu men"u"i tangan setelah buang air besar dengan sabun

    dan air yang bersih.

    >kala 9 nominal

    K. erebus air minum sebelum diminum adalah merebus air bersih untuk diminum

    sampai mendidih sebelum diminum. engukuran dilakukan dengan *a*an"ara

    dengan ibu balita, dengan kategori 9

    a. Ya 9 ?ila selalu minum air yang sudah direbus b. Tidak 9 ?ila tidak selalu minum air yang sudah direbus

    >kala 9 nominal

    =. 5epadatan perumahan adalah luas kamar tidur dibandingkan dengan penghuni,

    dikategorikan menjadi ' (dua) 9

    a. Tidak padat, jika memenuhi persyaratan luas kamar tidur , m per penghuni

    (skor 1)

     b. adat, jika persyaratan tersebut tidak terpenuhi (skor 0)

    >kala 9 nominal

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    23/24

    10. 5etersediaan sarana air bersih, adalah terdapatnya sarana. air bersih milik pribadi

    yang memenuhi kriteria inspeksi sanitasi. 5riteria sarana air bersih diperoleh dari

     pemenuhan persyaratan dengan ketentuan

    a. Tidak adanya jambansumber pen"emar lain dalam jarak 11 m

     b. Tidak ada kolam genangan air dalam jarak 11 m". >aluran pembuangan air limbah tidak rusak pada jarak 11 m

    d. Dinding kedap air minimal / m.

    e. -antai kedap air minimal 1 m dari sarana

    Dikategorikan menjadi ' (dua)

    1. Tersedia, jika sarana memenuhi semua persyaratan (skor 1)

    2. Tidak tersedia, jika salah satu atau lebih persyaratan tersebut

    tidak terpenuhi (skor 0)

    >kala 9 nominal

    11. emanfaatan sarana air bersih adalah pemenuhan kebutuhan air untuk keperluan

    rumah tangga yang di dapat dari sarana yang memenuhi persyaratan sarana air bersih 95riteria pemanfaatan sarana air bersih dibagi menjadi ' kategori

    1. emanfaatkan9 selalu (skor 1)

    '. Tidak memanfaatkan 9 tidak selalu ( skor 0)

    >kala 9 nominal

    1'. 5etersediaan jamban keluarga adalah tersedianya sarana pembuangan tinja kotoran

    manusia milik pribadi yang memenuhi persyaratan kesehatan jamban sehat yaitu 9

    1. 5otoran manusia tidak men"emari air bersih dan permukaan

    tanah.

    '. 5otoran manusia tidak dapat dijamah oleh lalat dan binatang

    lain

    /. +amban tidak menimbulkan bau yang mengganggu

    . Terdapat air bersih

    5riteria persyaratan

    1. +amban sehat bila jamban tersebut memenuhi semua

     persyaratan

    2. +amban tidak sehat bila salah satu atau lebih dari persyaratan

    tersebut tidak terpenuhi.Dikategorikan menjadi ' (dua) bagian

    1. Tersedia, jika memiliki jamban sehat (skor 1)

    '. Tidak tersedia, jika memiliki jamban tidak sehat (skor 0)

    >kala 9 nominal

    1/. emanfaatan jamban keluarga adalah pemenuhan kebutuhan untuk membuang

    tinjakotoran manusia pada jamban yang memenuhi persyaratan kesehatan

    5riteria pemanfaatan jamban bagi menjadi ' kategori

    1. emanfaatkan9 selalu (skor 1)

    '. Tidak memanfaatkan9 tidak selalu (skor 0)

    >kala 9 nominal1. 5ejadian penyakit diare pada balita

  • 8/19/2019 172091507-makalah-PBL-26

    24/24

    5ejadian penyakit diare pada balita adalah kejadian diaremen"ret pada balita yang

    ter"atat di puskesmas pada bulan ei sampai dengan +uni, dengan diagnosa adanya

     perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai men"air dan bertambahnya

    frekuensi berak lebih dari biasanya (minimal tiga kali atau lebih dalam sehari) atau

    adanya keterangan dari medis paramedis yang diperkirakan penyebabnya adalah

    karena, infeksi saluran pen"ernaan oleh bakteri penyebab penyakit diare.

    >kala 9 nominal

    1. -aktosa (susu kaleng) adalah tidak memberikan $># se"ara penuh A bulan pertama

    kehidupan sehingga tidak didapatkan antibiotik seperti yang ada dalam $># maupun

    alergi terhadap susu sapi.

    i. $>#

    ii. -aktosa (susu kaleng)

    $lat ukur 9 5uesioner  

    >kala ukur 9 inthamurni*aty. 4aktorfaktor risiko kejadian diare akut pada balita (studi kasus di5abupaten >emarang).'00A.1/.

    '. >astroasmoro >udigdo. Dasardasar metodologi penelitian klinis. +akarta 9 >agung

    >eto 9 '011. 8d..

    /. >upariasa #D< dkk,  Penilaian Status Gizi, enerbit ?uku 5edokteran 8:E, +akarta,

    '00', AA'.

    . >etyorogo, sudijono, Peranan air bersih dan Sanitasi dalam Pemberantasan Penyakit 

     Menular, >anitas Fol. ##