161-268-1-PB

8
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281 274 Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Latiefuddin, H., dkk Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal dan Kecepatan Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah pada Tanah Mediteran Hayyu Latiefuddin, Musthofa Lutfi Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 Email : [email protected] ABSTRAK Pengolahan tanah merupakan usaha manipulasi tanah dengan menggunakan tenaga mekanis untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu usaha dalam pengolahan tanah tersebut adalah pembajakan tanah. Bajak singkal sebagai salah satu alat pengolahan tanah dipandang sebagai peralatan mekanis yang dirancang terutama untuk menciptakan sistem mekanis yang dapat mengontrol pemakaian gaya, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan dalam tanah seperti penggemburan, pembalikan dan pemotongan serta pergerakan tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan bentuk bajak dan kecepatan maju terhadap beberapa sifat fisik tanah dan mengetahuikualitas tipe bajak yang baik untuk tanah Mediteran. Hasil dari penelitian ini adalah mengacu pada perbedaan bentuk bajak dan kecepatan maju traktor pada pengolahan tanah yang mana mempengaruhi beberapa sifat fisik tanah diantaranya adalah kadar air tanah, berat isi tanah, massa jenis tanah, porositas tanah dan distribusi agregat tanah. Kadar air tanah paling tinggi adalah pada pengolahan tanah dengan tipe bajak B3 dengan nilai 8.47 % dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B2 dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi tanah ( bulk density) paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B3 dengan nilai sebesar 1.162 g/cm 3 dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B2 dengan nilai sebesar 1.148 g/cm 3 . Massa jenis tanah (true density) hasil pengolahan tanah memiliki rata-rata nilai yang sama, yaitu sebesar 2,4 g/cm 3 . Porositas tanah paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B1 dengan nilai sebesar 52.25 % dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B3 dengan nilai sebesar 51.45 %. Sedangkan pada distribusi ukuran agregat atau Mean Weight Diameter (MWD), diameter yang paling kecil diperoleh pada pengolahan tanah dengan tipe bajak B2 yaitu 25.28 mm, sedangkan yang paling besar adalah pada pengolahan tanah dengan tipe bajak B1 yaitu 38.68 mm. Diantara ketiga jenis bajak tersebut yang paling baik dan cocok digunakan untuk pengolahan lahan kering pada jenis tanah mediteran adalah jenis bajak singkal B2, yaitu bajak singkal implemen dari traktor Yanmar. Kata Kunci: Kecepatan Maju; Sifat Fisik Tanah; Bajak Singkal Effect of Various Moulboard Type and Operating Speed on Mediterranean Soil Physical Properties ABSTRACT Tillage is an operation to improve soil conditions for optimal crop emergence and yield. Different type of mouldboard as primary tillage implement and operating speed variables may affect soil physical properties. An experiment with different mouldboard implement and operating speeds ant their influence on physical properties ofmediterranean soil was conducted in Singosari, Malang Region, East Java, Indonesia. Threecompared mouldboardwere 1) Quick Type; 2) Yanmar Type and 3) Singosari Type. In the experiment, the operating speedsused for each tillage implement were 2, 3, and 4 kmh -1 .The soil physical properties i.e. soil moisture content, bulk density, particle density, soil porosity, mean weight diameter (MWD) were

description

Materi

Transcript of 161-268-1-PB

  • Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

    Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

    274

    Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Latiefuddin, H., dkk

    Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal dan Kecepatan

    Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah

    pada Tanah Mediteran

    Hayyu Latiefuddin, Musthofa Lutfi

    Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya

    Jl. Veteran, Malang 65145

    Email : [email protected]

    ABSTRAK

    Pengolahan tanah merupakan usaha manipulasi tanah dengan menggunakan tenaga mekanis

    untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu usaha

    dalam pengolahan tanah tersebut adalah pembajakan tanah. Bajak singkal sebagai salah satu

    alat pengolahan tanah dipandang sebagai peralatan mekanis yang dirancang terutama untuk

    menciptakan sistem mekanis yang dapat mengontrol pemakaian gaya, sehingga menyebabkan

    terjadinya perubahan dalam tanah seperti penggemburan, pembalikan dan pemotongan serta

    pergerakan tanah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan bentuk bajak dan

    kecepatan maju terhadap beberapa sifat fisik tanah dan mengetahuikualitas tipe bajak yang baik

    untuk tanah Mediteran. Hasil dari penelitian ini adalah mengacu pada perbedaan bentuk bajak

    dan kecepatan maju traktor pada pengolahan tanah yang mana mempengaruhi beberapa sifat

    fisik tanah diantaranya adalah kadar air tanah, berat isi tanah, massa jenis tanah, porositas

    tanah dan distribusi agregat tanah. Kadar air tanah paling tinggi adalah pada pengolahan tanah

    dengan tipe bajak B3 dengan nilai 8.47 % dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan

    tanah dengan tipe bajak B2 dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi tanah (bulk density) paling

    tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B3 dengan nilai sebesar 1.162

    g/cm3

    dan yang paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B2 dengan

    nilai sebesar 1.148 g/cm3. Massa jenis tanah (true density) hasil pengolahan tanah memiliki

    rata-rata nilai yang sama, yaitu sebesar 2,4 g/cm3. Porositas tanah paling tinggi ditunjukkan

    oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B1 dengan nilai sebesar 52.25 % dan yang paling

    rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak B3 dengan nilai sebesar 51.45 %.

    Sedangkan pada distribusi ukuran agregat atau Mean Weight Diameter (MWD), diameter yang

    paling kecil diperoleh pada pengolahan tanah dengan tipe bajak B2 yaitu 25.28 mm, sedangkan

    yang paling besar adalah pada pengolahan tanah dengan tipe bajak B1 yaitu 38.68 mm.

    Diantara ketiga jenis bajak tersebut yang paling baik dan cocok digunakan untuk pengolahan

    lahan kering pada jenis tanah mediteran adalah jenis bajak singkal B2, yaitu bajak singkal

    implemen dari traktor Yanmar.

    Kata Kunci: Kecepatan Maju; Sifat Fisik Tanah; Bajak Singkal

    Effect of Various Moulboard Type and Operating Speed on

    Mediterranean Soil Physical Properties

    ABSTRACT

    Tillage is an operation to improve soil conditions for optimal crop emergence and yield.

    Different type of mouldboard as primary tillage implement and operating speed variables may

    affect soil physical properties. An experiment with different mouldboard implement and

    operating speeds ant their influence on physical properties ofmediterranean soil was conducted

    in Singosari, Malang Region, East Java, Indonesia. Threecompared mouldboardwere 1) Quick

    Type; 2) Yanmar Type and 3) Singosari Type. In the experiment, the operating speedsused for

    each tillage implement were 2, 3, and 4 kmh-1

    .The soil physical properties i.e. soil moisture

    content, bulk density, particle density, soil porosity, mean weight diameter (MWD) were

    mailto:[email protected]

  • Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

    Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

    275

    Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Latiefuddin, H., dkk

    investigated. Results indicate significant differences in soil physical properties by all variables

    i.e. mouldboard type, operating speed and interaction. Mouldboard type variable has

    significant differences on two soil physical properties, i.e. soil moisture content and MWD,

    while operating speed variable has significant difference on several soil physical properties,

    i.e. soil moisture content, bulk density and MWD. Ii also inferred that Yanmar Type was the

    most suitable mouldboard used on mediterranean soil.

    Keyword: Operating Speed; Soil Physical Properties; Mouldboard

    PENDAHULUAN

    Pengolahan tanah merupakan usaha manipulasi tanah dengan menggunakan tenaga

    mekanis untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman.

    Salah satu usaha dalam pengolahan tanah tersebut adalah pembajakan tanah.Bajak

    singkal sebagai salah satu alat pengolahan tanah dipandang sebagai peralatan mekanis

    yang dirancang terutama untuk menciptakan sistem mekanis yang dapat mengontrol

    pemakaian gaya, sehingga menyebabkan terjadinya perubahan dalam tanah seperti

    penggemburan, pembalikan dan pemotongan serta pergerakan tanah.

    Setiap daerah mempunyai ciri-ciri dan bentuk bajak yang berbeda-beda. Perbedaan

    bentuk bajak cenderung menunjukkan adanya pengaruh jenis tanah. Hasil pengolahan

    tanah secara visual masing-masing daerah menunjukkan hasil yang berbeda-beda.

    Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan bentuk bajak dan

    kecepatan maju terhadap beberapa sifat fisik tanah dan mengetahuikualitas tipe bajak

    yang baik untuk tanah Mediteran.

    BAHAN DAN METODE

    Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah tanah dengan jenis mediteran dengan

    tekstur liat berat dan berbahan organik rendahdan air. Peralatan yang digunakan dalam

    penelitian ini antara lain traktor tangan Yanmar, bajak singkal, PCA meter, Cake Soil Tine, Roll

    meter, Oven, Timbangan, Sample Ring, Gelas ukur, Penggaris.

    Penelitian ini dilakukan dengan metode rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun

    secara faktorial, terdiri dari dua faktor dengan tiga replikasi. Faktor pertama berupa morfologi

    bajak, meliputi (B1) Bajak singkal dari implemen traktor Quick; (B2) Bajak singkal dari

    implemen traktor Yanmar; dan (B3) Bajak singkal dari produksi lokal setempat. Adapun faktor

    kedua adalah kecepatan maju traktor, meliputi (K1) Kecepatan maju traktor pada pembukaan

    throttle 600 gigi low; (K2) Kecepatan maju traktor pada pembukaan throttle 120

    0 gigi low; dan

    (K3) Kecepatan maju traktor pada pembukaan throttle 180o gigi low. Prosedur Penelitian yang

    dilakukan adalah persiapan alat penelitian, pengidentifikasian morfologi bajak, pengukuran data

    awal, pengolahan lahan, pengukuran data akhir

    Parameter yang diamati 1. Kadar Air Tanah

    Kadar Air (%) =

    .................(1)

    Dimana: BB = Berat basah tanah (g)

    BK = Berat kering tanah (g)

    2. Berat Isi Tanah Volume ring sampel tanah = r2 t ....... (2)

  • Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

    Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

    276

    Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Latiefuddin, H., dkk

    Dimana : = 3.14 (Konstanta)

    r = Jari-jari dalam ring sampel (cm)

    t =Tinggi tabung ring sampel (cm)

    Kemudian berat isi tanah dihitung dengan :

    Berat Isi Tanah (g/cm3) =

    ......... (3)

    Dimana : BK = Berat kering tanah (g)

    3. Massa Jenis Tanah Massa jenis tanah ini diukur dengan metode Bouyancy.

    Massa Jenis (g/cm3) =

    ........................ (4)

    4. Porositas Tanah

    Porositas Tanah (%) =

    .... (5)

    Dimana: BI = Berat isi tanah (g/cm3)

    MJ = Massa jenis tanah (g/cm3)

    5. Distribusi Agregat Tanah (MWD)

    MWD =

    ... (6)

    Dimana: A = % massa fraksi >40 mm

    B = % massa fraksi 40-20 mm

    C = % massa fraksi 20-10 mm

    D = % massa fraksi 10-5 mm

    E = % massa fraksi 5-2.5 mm

    F = % massa fraksi >2.5 mm

    Gambar 1. Diagram Alir Proses Penelitian

  • Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

    Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

    277

    Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Latiefuddin, H., dkk

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Kondisi Umum Lahan

    Di daerah kabupaten Malang bagian utara, sebagian besar lahan pertaniannya terdiri

    dari jenis tanah Mediteran yang ditandai dengan teksturnya liat berat dan mengandung

    konkresi-konkresi kapur dan besi. Balai Benih Induk (BBI) Palawija Bedali terletak di

    desa Randuagung kecamatan Singosari Kabupaten Malang, atau berjarak 17 km

    sebelah utara dari kota Malang. Sedangkan secara geografis terletak pada 7,5 LS dan

    137,53BT, dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Topografi wilayah

    ini beragam dari dataran rendah sampai pegunungan. Kemiringan tanah berkisar 0-2%

    (datar), 3-8% (berombak) dan 8-15% (berombak berbukit).

    Morfologi Bajak

    Hasil pengukuran luasan bidang bajak pada kertas grafik menunjukkan bahwa bajak

    tipe Quick memiliki luas penampang singkal 1082,35 cm2, bajak tipe Yanmar memiliki

    luas penampang singkal 928,86cm2, dan bajak tipe Lokal Singosari memiliki luas

    penampang singkal 828,13 cm2. Ketiga tipe bajak singkal dapat dilihat pada Gambar 2

    di bawah ini.

    Gambar 2.Bajak singkal tipe Quick, Yanmar dan Lokal Singosari

    Analisa Kadar Air Tanah

    Pengukuran kadar air dilakukan dengan cara pengovenan selama 24 jam pada suhu

    105C. Sebelumnya bahan ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berat bahan

    awal, kemudian setelah dioven bahan ditimbang kembali dan diperoleh berat bahan

    akhir. Kemudian dihitung dengan menggunakan Persamaan 1. Hasil pengukuran kadar

    air tanah dari pengolahan dengan berbagai tipe bajak singkal dapat ditunjukkan pada

    gambar dibawah ini.

    Gambar 3. Hasil Analisis Kadar Air Tanah

  • Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

    Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

    278

    Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Latiefuddin, H., dkk

    Pada Gambar 3 diatas menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak

    dan kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat penurunankadar air tanah. Nilai

    tingkat penurunan kadar air tertinggi dari tanah sebelum diolah hingga setelah dilakukan

    pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 180o gigi low dengan

    menggunakan bajak tipe Yanmar yaitu persentase penurunan kadar air tertinggi

    mencapai 37,69 %. Sedangkan nilai tingkat penurunan kadar air terendah dari tanah

    sebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan

    pembukaan throttle 60o gigi low dengan menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu

    sebesar 17,5 %.

    Analisa Berat Isi Tanah (Bulk Density)

    Pada Grafik 4 menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak dan

    kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat penurunan berat isi tanah. Nilai

    tingkat penurunan berat isi tertinggi sebelum diolah hingga setelah dilakukan

    pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 1800 gigi low dengan

    menggunakan bajak tipe Yanmar yaitu persentase penurunan berat isi tertinggi

    mencapai 17,85 %. Sedangkan nilai tingkat penurunan berat isi terendah dari tanahs

    ebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan

    throttle 600 gigi low dengan menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu sebesar

    10,06 %.

    Gambar 4. Hasil Analisis Berat Isi Tanah (Bulk Density)

    Analisa Massa Jenis Tanah (True Density)

    Analisis massa jenis tanah dilakukan dengan metode bouyancy. Beaker glassukuran

    500 ml diisi air 200 ml sebagai volume air awal kemudian sampel tanah kering

    dimasukkan dan diaduk. Setelah itu ditunggu selama 10 menit untuk mengeluarkan

    udara yang terdapat dalam sampel tanah kering tersebut. Setelah 10 menit dilakukan

    pengukuran penambahan volume air antara sebelum dan sesudah sampel tanah

    dimasukkan kedalam air.

    Pada Grafik 5 menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak dan

    kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat penurunan massa jenis tanah. Nilai

    tingkat penurunan massa jenis tertinggi sebelum diolah hingga setelah dilakukan

    pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 180o gigi low dengan

    menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu persentase penurunan massa jenis

    tertinggi mencapai 10,93 %. Sedangkan nilai tingkat penurunan massa jenis terendah

    dari tanah sebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan

  • Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

    Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

    279

    Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Latiefuddin, H., dkk

    pembukaan throttle 60o gigi low dengan menggunakan bajak tipe Quick yaitu sebesar

    6,92 %.

    Gambar 5. Hasil Analisis Masa Jenis Tanah

    Analisa Porositas Tanah Analisis porositas tanah dipengaruhi oleh hasil berat isi (BI) dan massa jenis (MJ).

    Sehingga pengukuran berat isi dan massa jenis harus dilakukan dengan teliti agar diperoleh nilai

    porositas tanah yang akurat.

    Gambar 6. Hasil Analisis Porositas Tanah

    Pada Grafik 6 menunjukkan nilai perbandingan hubungan antara tipe bajak dan

    kecepatan maju bajak terhadap persentase tingkat kenaikan porositas tanah. Nilai

    tingkat kenaikan porositas tanah tertinggi sebelum diolah hingga setelah dilakukan

    pembajakan adalah pada kecepatan pembukaan throttle 180o gigi low dengan

    menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu persentase kenaikan porositas tanah

    tertinggi mencapai 11,11 %. Sedangkan nilai tingkat kenaikan porositas terendah dari

    tanah sebelum diolah hingga setelah dilakukan pembajakan adalah pada kecepatan

    pembukaan throttle 600 gigi low dengan menggunakan bajak tipe Lokal Singosari yaitu

    sebesar 3,01 %.

    Analisa Distribusi Agregat Tanah

    Distribusi agregat tanah dilakukan dengan metode ayakan, dengan prinsip kerjanya

    adalah ayakan disusun dari ayakan dengan ukuran yang terbesar diatas dan yang terkecil

    dibawah, untuk memisah-misahkan fraksi agregat yang stabil. Pengayakan dilakukan

  • Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

    Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

    280

    Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Latiefuddin, H., dkk

    dengan kondisi tanah tidak terlalu basah dan juga tidak terlalu kering. Agregat mungkin

    terpecah menjadi agregat-agregat yang lebih kecil atau bahkan menjadi partikel tanah

    primer. Penimbangan fraksi yang tertinggal pada ayakan menghasilkan frekwensi

    distribusi fraksi agregat yang stabil.

    Gambar 7. Hasil Analisis Distribusi Agregat Tanah

    Dari hasil penelitian penggunaan Bajak tipe Quick, Yanmar dan Lokal Singosari

    diperoleh nilai rata-rata MWD pada kecepatan yang berbeda yaitu pembukaan throttle

    600, 120

    0 dan 180

    0 gigi low menunjukkan bahwa semakin besar kecepatan maju bajak

    yang digunakan maka nilai MWD-nya semakin kecil.

    SIMPULAN

    Perbedaan bentuk bajak dan kecepatan gerak maju traktor pada pengolahan tanah

    dapat mempengaruhi beberapa sifat fisik tanah, yaitu kadar air tanah, berat isi tanah

    (bulk density), berat jenis tanah (true density), porositas tanah, dan distribusi ukuran

    agregat. Kadar air tanah, paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe

    bajak Lokal Singosari dengan nilai sebesar 8.47 % dan yang paling rendah ditunjukkan

    oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Yanmar dengan nilai sebesar 7.25 %. Berat isi

    tanah (bulk density), paling tinggi ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak

    Lokal Singosari dengan nilai sebesar 1.162 g/cm3dan yang paling rendah ditunjukkan

    oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Yanmar dengan nilai sebesar 1.148 g/cm3.

    Berat jenis tanah (true density), hasil pengolahan tanah memiliki rata-rata nilai yang

    sama, yaitu sebesar 2.4 g/cm3. Porositas tanah, paling tinggi ditunjukkan oleh

    pengolahan tanah dengan tipe bajak Quick dengan nilai sebesar 52.25 % dan yang

    paling rendah ditunjukkan oleh pengolahan tanah dengan tipe bajak Lokal Singosari

    dengan nilai sebesar 51.45 %. Distribusi ukuran agregat atau Mean Weight Diameter

    (MWD), diameter yang paling kecil diperoleh pada pengolahan tanah dengan tipe bajak

    Yanmar pada kecepatan pembukaan throttle 1800 gigi low yaitu 25.28 mm, dan yang

    paling besar adalah pada pengolahan tanah dengan tipe bajak Quick pada kecepatan

    pembukaan throttle 600 gigi low yaitu 38.68 mm. Dari perbandingan hasil pengolahan

    dengan ketiga jenis bajak tersebut, yang paling baik dan cocok digunakan untuk

    pengolahan lahan kering pada jenis tanah Mediteran adalah jenis bajak singkal

    implemen dari traktor Yanmar.

  • Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem

    Vol. 1 No. 3, Oktober 2013, 274-281

    281

    Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak Singkal Latiefuddin, H., dkk

    DAFTAR PUSTAKA

    Boydas, M.G. and Nihat Turgut (2007). Effect of Tillage Implements and Operating

    Speeds on Soil Physical Properties and Wheat Emergence. Turk Journal

    Agriculture For vol. 31 pp: 399-412.

    Hermawan, Wawan. 2005. Kinerja Mesin-Mesin Pengolahan Tanah untuk

    Penyiapan Penanaman di Lahan Kering. Departemen Teknik pertanian. IPB.

    Bogor.

    Owende, P.M.O dan S.M. Ward (2009). Reaction Forces of Lightweight Mouldboard

    Ploughs at Slow Speeds of Tillage in Nitosol, Vertisol and Ferralsol Soils under

    Two Moisture Conditions. Soil and Tillage Research vol. 49 pp: 313-323.

    Prijono, Sugeng. 2008. TeknikAnalisisSifatFisika Tanah. LembagaCakrawala

    Indonesia. Malang.

    Taniguchi, T., J.T. Makanga, K. Ohtoma and T. Kishimoto. 1999. Draft and Soil

    Manipulation by a Moldboard Plow under Different Forward Speed and Body

    Attachments. Transactions of the ASAE. 42: 1517-1521.