15-04-Diagnosa 2 - MRI Payudara

2
8 DIAGNOSA EMERIKSAAN PAYUDARA, SELAIN PADA UMUMNYA DILAKUKAN DENGAN MODALITAS MAMMOGRAFI DAN USG MAMMA, JUGA BISA DILAKUKAN DENGAN ALAT MRI. Biasanya, jika pemeriksaan mammaografi atau USG mamma kurang jelas atau masih meragukan, maka dilakukan pemeriksaan dengan MRI. Mammografi telah terbukti unggul untuk tujuan screening melalui kemampuannya untuk mendeteksi adanya mikrokalsifikasi. Namun kemampuan dalam 8 MRI Payudara Berkat kemajuan teknologi, pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat diandalkan dalam mendeteksi berbagai kelainan organ tubuh, termasuk kelainan pada payudara. Dalam tiga dekade terakhir, MRI payudara berkembang pesat dan menjadi salah satu alat pemeriksaan yang diperlukan untuk membantu menentukan kelainan pada payudara. AKURAT, DETAIL, TANPA SAKIT mendeteksi tumor atau benjolan pada payudara hanya 60% pada wanita dengan jaringan payudara yang padat. Sedangkan pemeriksaan USG payudara keunggulannya adalah dalam hal membedakan antara kista dengan tumor padat (fibroadenoma), namun secara umum sensitivitasnya tidak terlalu tinggi dibandingkan MRI. MRI merupakan suatu alat yang menggunakan tenaga magnet cukup kuat dengan radio dan gradient frequent serta perangkat komputer untuk menghasilkan irisan-irisan gambar (imaging) yang bisa dianalisa untuk mengetahui lesi-lesi patologis pada bagian-bagian tubuh yang diperiksa. Gambar hasil MRI payudara. KEGUNAAN MRI PAYUDARA MRI payudara tidak menggantikan pemeriksaan mammografi maupun USG payudara, namun merupakan pemeriksaan tambahan dalam

description

mri

Transcript of 15-04-Diagnosa 2 - MRI Payudara

  • 8DIAGNOSA

    emeriksaan payudara, selain pada umumnya dilakukan

    dengan modalitas

    mammografi dan usg mamma, juga bisa

    dilakukan dengan alat mri. biasanya, jika pemeriksaan mammaografi atau usg mamma kurang jelas atau masih meragukan, maka dilakukan pemeriksaan dengan mri.

    mammografi telah terbukti unggul untuk tujuan screening melalui kemampuannya untuk mendeteksi adanya mikrokalsifikasi. namun kemampuan dalam

    8

    MRI PayudaraBerkat kemajuan

    teknologi, pemeriksaan MRI (Magnetic

    Resonance Imaging) dapat diandalkan dalam

    mendeteksi berbagai kelainan organ tubuh,

    termasuk kelainan pada payudara. Dalam tiga dekade terakhir, MRI

    payudara berkembang pesat dan menjadi salah satu alat pemeriksaan yang diperlukan untuk

    membantu menentukan kelainan pada

    payudara.

    AkurAt, DetAIl, tANpA SAkIt

    mendeteksi tumor atau benjolan pada payudara hanya 60% pada wanita dengan jaringan payudara yang padat. sedangkan pemeriksaan usg payudara keunggulannya adalah dalam hal membedakan antara kista dengan tumor padat (fibroadenoma), namun secara umum sensitivitasnya tidak terlalu tinggi dibandingkan mri.

    mri merupakan suatu alat yang menggunakan tenaga magnet cukup kuat dengan radio dan gradient frequent serta perangkat komputer untuk menghasilkan irisan-irisan gambar (imaging) yang bisa dianalisa untuk mengetahui lesi-lesi patologis pada bagian-bagian tubuh yang diperiksa.

    Gambar hasil MRI payudara.

    Kegunaan MRI payudaRa mri payudara tidak menggantikan pemeriksaan mammografi maupun usg payudara, namun merupakan pemeriksaan tambahan dalam

  • 9DIAGNOSA

    9

    mendeteksi tumor atau kanker payudara dan menentukan kondisi penyakit kanker payudara serta mendeteksi kelainan payudara lainnya. beberapa penelitian telah dilakukan dalam menilai kemampuan mri dalam deteksi dini dan preventif terhadap kanker payudara.

    mri payudara diperlukan untuk mengindentifikasi tanda dini kanker payudara, terutama pada wanita dengan payudara padat dan mempunyai risiko tinggi untuk menderita kanker, seperti menderita kanker pada usia muda, riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara, atau mutasi genetik (brCa1 atau brCa2). mri juga bisa memberikan nilai tambahan informasi terhadap penyakit maupun penentuan pengobatan dengan memberikan kontras media melalui pembuluh darah vena, mengevaluasi perluasan kanker yang telah ditemukan pada mammaografi dan usg payudara, menentukan letak tumor yang multipelterutama pada pasca-operasi payudara dengan teknik bCt (breast Conservation surgery), serta dapat memperlihatkan kelainan

    Dr. Melita, Sp.Rad(K)Konsultan Divisi NeuroradiologiRS Pondok Indah

    Dr. Chandra Jayawiyanto, Sp.RadDokter Spesialis Radiologi RS Pondok Indah

    pemeriksaan berlangsung. biasanya, saat pemeriksaan diberikan suntikan kontras media (gadolinium dtpa) melalui pembuluh darah vena dilipat siku. ini diperlukan agar kelainan dari jaringan payudara dapat dilihat dengan lebih jelas.

    dengan mri payudara, pasien relatif tak merasakan sakit seperti pada mammaografi. sewaktu payudara dikompresi, pasien tak kena radiasi sinar X. Hasil pemeriksaannya pun lebih akurat dan detail.

    MRI payudara diperlukan

    untuk mengindentifikasi

    tanda dini kanker

    payudara.

    1. Perbandingan hasil mamografi dengan MRI payudara. 2. Gambar MRI payudara pada payudara implan.

    dengan lebih baik pada wanita muda, di mana jaringan payudara masih padat.

    mri payudara juga dapat membedakan antara jaringan bekas operasi (jaringan parut) dengan kanker yang rekuren (kambuh), menilai efek setelah pemberian kemoterapi, serta menemukan kelainan pada payudara implan seperti kebocoran akibat robeknya implan, yang tidak dapat terlihat dengan baik dengan pemeriksaan usg. payudara dengan implan tidak dapat dilakukan pemeriksaan mammografi.

    peRsIapan peMeRIKsaantidak ada persiapan khusus. dianjurkan memakai baju yang telah disediakan selama pemeriksaan atau pakaian yang tidak mengandung metal, termasuk perhiasan, jepitan rambut, alat bantu dengar, dan gigi palsu. tidak dapat dilakukan pada pasien yang memakai alat pacu jantung, pen pada tulang, dan klip post operasi pembuluh darah otak (aneurisma).

    saat pemeriksaan, pasien akan ditidurkan pada meja yang dapat bergerak dan diminta tidak melakukan gerakan saat

    pemeriksaan berlangsung. posisi pasien berada dalam

    keadaan tengkurap dan payudara akan menggantung yang berada di dalam alat khusus (coil). pemeriksaan akan berlangsung antara 30 menit sampai 1 jam bila pasien dapat dengan tenang tanpa melakukan pergerakan sekecil apapun selama

    1.

    2.