14. Status Epilepticus RSIS

9
RSI SAKINAH MOJOKERTO STATUS EPILEPTICUS Nomor Dokuimen A/Kpg - 02 / 2009 Revisi ke : 0 26/01/2009 Halaman 1/1 PROSEDUR TETAP Tgl diterbitkan : 26 Januari 2010 Ditetapkan, Direktur RSI Sakinah dr. Sulaiman Rosyid, M.Kes

description

statua epilepticus

Transcript of 14. Status Epilepticus RSIS

PROSEDUR TETAP

RSI SAKINAH MOJOKERTOSTATUS EPILEPTICUS

Nomor Dokuimen

A/Kpg - 02 / 2009Revisi ke : 0

26/01/2009Halaman

1/1

PROSEDUR TETAPTgl diterbitkan :

26 Januari 2010Ditetapkan,

Direktur RSI Sakinah

dr. Sulaiman Rosyid, M.Kes

Batasan Suatu keadaan yang ditandai dengan serangan kejang yang berulang kali sedemikian rupa sehingga diantara dua serangan kejang tetap tidak sadar

PatofisiologiTerjadi ledakan lepas muatan listrik dengan frekuensi tinggi dari sekelompok sel saraf yang disebabkan ketidakseimbangan glutamate dengan GABA dengan didahului pergeseran depolarisasi terus menerus dari potensial membrane dan adanya ketidakseimbangan kelompok sel saraf perangsang dan penghambat.

Gejala KlinikKejang umum tonik klonik yang berulang sedemikian rupa, sehingga penderita tidak kembali ketingkat kesadaran normal diantara dua kejang.

DiagnosisAnamnesis : ditujukan terutama untuk mencari penyebab yang mendasarai

Pemeriksaan fisik : sesuai dengan gejala klinik dan penyebabnya

Pemeriksaan tambahan :

Darah : kimia darah, hematologi, dan adar obat obat anti epileptik didalam darah, gas darah

EEG : harus dikerjakan untuk waktu rekaman lebih dari 30 menit

EKG

RSI SAKINAH MOJOKERTOSTATUS EPILEPTICUS

Nomor Dokuimen

A/Kpg - 02 / 2009Revisi ke : 0

26/01/2009Halaman

1/2

PROSEDUR TETAPTgl diterbitkan :

26 Januari 2010Ditetapkan,

Direktur RSI Sakinah

dr. Sulaiman Rosyid, M.Kes

PenyebabBanyak penyebabnya antara lain :

Penghentian obat antikonvulsan secara mendadak

Intoksikasi, gangguan keseimbangan elektrolit

Infeksi, trauma, tumor

GPDO

Hipoglikemi

Penyulit Kegagalan jantung

Edema serebri

Aspirasi pneumonia

Kegagalan ginjal mendadak (myoglobinuria)

Terapi WAKTU menitProsedur

0Nilai fungsi kardiorespiratory, bila telah jelas adanya kejang tonik klonik. Bila meragukan, observasi dahulu serangan kejang tonik kloniknya dan dilihat apakah ada gangguan kesadaran pada akhir serangan. Pasanglah / bebaskan jalan nafas dan berikan O2, bila perlu pasanglah infus dan ambil darah vena untuk pemeriksaan, BUN, elektrolit dan darah lengkap.

RSI SAKINAH MOJOKERTOSTATUS EPILEPTICUS

Nomor Dokuimen

A/Kpg - 02 / 2009Revisi ke : 0

26/01/2009Halaman

1/3

PROSEDUR TETAPTgl diterbitkan :

26 Januari 2010Ditetapkan,

Direktur RSI Sakinah

dr. Sulaiman Rosyid, M.Kes

0Periksa pula darah arteri untuk pH, PO2, PCO2, HCO3. Monitor pernafasan, tekanan darah, dan EKG bila mungkin juga EEG.

5Berikan infus dengan cairan NaCl, yang mengandung vitamin B kompleks dan berikan pula bolus 50 cc, 50% glukosa

10Berikan diazepam iv tidak lebih cepat dari 2 mg / menit sampai kejang berhenti atau sampai mencapai 20 mg, juga mulailah diberi bolus fenitoin 50 mg/menit sampai 18 mg/kg.

Bila terjadi hipotensi, kurangi kecepatan infusnya (fenitoin 50mg/ml didalam propilen glikol dapat ditempatkan pada 100 ml kontrol set dan dilarutkan didalam NaCl). Kecepatan infus harus diawasi. Alternatif lain fenitoin dapat diberikan secara iv pelan pelanai 18 mg / kgtau sampai mencapai 50 cc, 50%glukosa, elektrolit dan da

30 40Bila kejang masih tetap ada diberikan Diazepam iv 100 mg/hr dilarutkan dalam 500 cc D5/W dan dengan kecepatan 40 cc/jam. Ini diharapkan dapat mencapai kadar serum diazepam 0,2 0,8 g/ml. Bebaskan jalan nafas, dan monitoring EKG

RSI SAKINAH MOJOKERTOSTATUS EPILEPTICUS

Nomor Dokuimen

A/Kpg - 02 / 2009Revisi ke : 0

26/01/2009Halaman

1/4

PROSEDUR TETAPTgl diterbitkan :

26 Januari 2010Ditetapkan,

Direktur RSI Sakinah

dr. Sulaiman Rosyid, M.Kes

50 60Bila kejang ,asih tetap berlangsung, anestesi umum dengan halotan dan neuromuscular junction blockade diberikan. Bila ahli anestesi tidak ada, dapat diberikan infus 4% cairan paraldehid dalam NaCl, diberikan secepat mungkin sampai kejang berhenti.

Atau :

50 100 mg lidokain diberikan secara iv. Bila lidokain efektif, berikan dengan drip 50 100 mg dilarutkan didalam 250 cc 5% D5/W dengan kecepatan 1 2 mg/menit

bila paraldehid atau lidokain tidak dapat menghentikan kejang didalam waktu 20 menit mulai saat diberikan per infus harus segera diberikan anestesi umum dengan halotan dan neuromuscular junction blockade.

Bila status epileptikus muncul kembali sesudah anestesi umum dihentikan, konsultasi ke ahli saraf yang khusus menangani status epileptikus atau hubungi pusat epilepsi setempat.

Untuk edema otak diberikan manitol