14. GIZI
description
Transcript of 14. GIZI
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT
1. Makanan Biasa
a. Pengertian
Makan biasa diberikan kepada penderita yang tidak memerlukan makanan khusus
berhubung dengan penyakitnya.
b. Tujuan
Memberikan kebutuhan gizi pasien sepaya terpenuhi dan memulihkan kondisi pasien
hingga sembuh.
c. Syarat – syarat
1) Jumlah zat gizi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.
2) Susunan makanan yang diberikan sama dengan makanan orang sehat.
3) Jenis bahan makanan tidak diperbolehkan bahan makanan yang merangsang
atau menimbulkan gangguang pencernaan, contohnya makanan yang terlalu
berlemak, terlalu manis atau terlalu berbumbu dan minuman yang
mengandung alkohol.
d. Cara memesan makanan : Ditulis makanan biasa (MB).
555
2. Makanan Lunak
a. Pengertian
Makanan lunak diberikan kepada penderita sesuadah operasi tertentu dan pada
penyakit infeksi dengan kenaikan suhu badan tidak terlalu tinggi. Menurut keadaan
penyakit, makanan lunak dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan
perpindahan dari makanan saing ke makanan biasa.
b. Tujuan
Memberikan kebutuhan gizi pasien supaya terpenuhi dan memulihkan kondisi pasien
hingga sembuh.
c. Syarat – syarat
1) Jumlah gizi sesuai dengan kebutuhan secara bertahap sesuai dengan kondisi
pasien.
2) Makanan ini mudah dicerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu
yang merangsang.
3) Cara pemasakan makanan lunak cenderung ditumis, direbus, ditim, dibubur.
d. Cara memesan makanan : Ditulis makanan lunak (ML).
556
3. Makanan Saring
a. Pengertian
Makanan saring diberikan kepada penderita sesudah mengalami operasi tertentu,
pada infeksi akut, termasuk infeksi saluran pencernaan seperti gastro enteritis dan
pada kesukaran menelan.
b. Tujuan
Makanan saring diharapkan dapat memberikan kebutuhan gizi pasien secara
bertahap sampai kondisi pasien pulih. Makanan saring diberikan dalam jangka waktu
pendek, karena tidak memenuhi kebutuhan gizi terutama kalori dan thiamin.
c. Syarat – syarat
1) Cara pemasakan dibubur saring atau dihaluskan.
2) Menggunakan jenis bahan makanan yang tidak merangsang.
3) Tidak menggunakan bumbu masak yang dapat mengganggu saluran
pencernaan seperti lada, cabe dan lain – lain.
d. Cara memesan makanan : Ditulis makanan saring (MS).
557
4. Makanan Cair
a. Pengertian
Makanan cair diberikan kepada pendeita sebelum dan sesudah operasi tertentu
dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun, dengan suhu badan
sangat tinggi atau infeksi akut.
b. Tujuan
Makanan cair diharapkan dapat memberikan kebutuhan gizi pasien sesuai dengan
kondisinya diberikan secara bertahap sampai kondisi pasien membaik.
c. Syarat – syarat
1) Pemberian makanan cair dibatasi hanya selama 1 – 2 hari saja karena
nilai gizi sangat rendah.
2) Bentuk makanannya berupa cairan yang terdiri dari bahan makanan
yang tidak merangsang dan berkadar lemak tinggi contohnya : teh, kopi
encer, kaldu jernih, bubur kacang hijau, sari buah, sirop dan gula pasir.
d. Cara memesan makanan : Ditulis makanan Cair (MC).
558
5. Makanan Lewat Pipa (MLP)
a. Pengertian
MLP diberikan kepada penderita yang tidak dapat makan melalui mulut oleh karena
gangguan jiwa, prekoma, anorexia, nervosa, kelumpuhan otot – otot menelan atau
sesudah operasi mulut, tenggorokan dan saluran pencernaan.
b. Tujuan
MLP diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan kebutuhan
kalorinya walaupun dalam bentuk cairan dan memerlukan bantuan alat pipa.
c. Syarat – syarat
1) Makanan diberikan berupa sari buah dan cairan kental yang dibuat dari
susu, telur, gula dan margarin. Cairan hendaknya dapat dimasukkan melalui
pipa karet, hidung, lambung atau rektum.
2) Pemakaian gula pasir dan susu penuh (whole) disesuaikan dengan
kemampuan penderita untuk menerimanya. Bila terjadi kembung perut atau
diare, pemakaian gula pasir dikurangi dan susu penuh diganti dengan susu
skim atau susu rendah laktosa.
3) Makanan dapat dibuat sekaligus untuk 24 jam, dimasukkan dalam botol
– botol steril dan disimpan di lemari es. Sebelum diberikan, makanan
dipanaskan hingga suhu badan.
4) Banyaknya makanan sehari adalah 1500 – 2000 ml yang dibagi dalam 4
porsi.
d. Jenis MLP
Jenis MLP Kalori Protein Lemak Hidrat Arang
MLP I 1500 kal 64 gr 62 gr 169 gr
MLP II 1700 kal 78 gr 70 gr 245 gr
MLP III 2100 kal 96 gr 86 gr 245 gr
e. Cara memesan makanan : Ditulis makanan lewat pipa (MLP I/ II/ III).
559
STANDAR MAKANAN KHUSUS
1. Diit Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP)
a. Pengertian
Diit TKTP diberikan kepada penderita guna memenuhi kebutuhan kalori dan protein
yang bertambah untuk mencegah kerusakan jaringan tubuh.
b. Tujuan
Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein
yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau
guna menambah berat badan hingga mencapai normal. Diit TKTP diberikan kepada
penderita gizi kurang, hiperthyroid, sebelum dan sesudah operasi tertentu, baru
sembuh dari penyakit dengan panas tinggi, trauma combustio atau mengalami
perdarahan banyak, hamil, post partum.
c. Syarat – syarat
1) Tinggi kalori
2) Tinggi protein
3) Cukup minaral dan vitamin
4) Mudah dicerna
5) Makanan yang diperlukan untuk menambah konsumsi kalori dan protein
ditambahkan pada makanan biasa berupa lauk dan susu.
d. Macam diit TKTP
Diit TKTP Kalori Protein
TKTP I 2600 kal100 gr/ hari
(2 g/ kg berat badan)
TKTP II 3000 kal125 gr/ hari
(2 ½ g/ kg berat badan)
e. Cara memesan makanan diit TKTP : Ditulis TKTP I/ II.
560
2. Diit Rendah Kalori (RK)
a. Pengertian
Diit rendah kalori diberikan kepada penderita kegemukan atau bila kebutuhan kalori
menurun, seperti pada hipertyroid, istirahat ditempat tidur untuk jangka waktu lama
dan pada usia lanjut.
b. Tujuan
Memberikan makanan rendah kalori guna menurunkan berat badan hingga normal.
c. Syarat – syarat
1) Kalori dikurangi sebanyak 500 – 1000 dibawah kebutuhan normal. Ini
akan menyebabkan penurunan berat badan ½ - 1 kg/ minggu.
2) Protein normal atau sedikit diatas kebutuhan normal, yaitu 1 – ½ gr/ kg
BB.
3) Cukup mineral dan vitamin.
4) Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.
d. Macam diit rendah kalori
Diit RK Kalori Protein Lemak Karbohidrat
RK I 1200 kal 59 gr 35 gr 173 gr
RK II 1500 kal 71 gr 48 gr 206 gr
RK III 1700 kal 75 gr 48 gr 250 gr
e. Cara memesan makanan diit Rendah Kalori : Ditulis RK I/ II/ III.
561
3. Diit Rendah Garam
a. Pengertian
Diit rendah garam diberikan kepada penderita dengan oedem dan atau hipertensi,
sebagaimana terdapat pada penyakit decompensatio cordis, sirrosis hepatis,
penyakit ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan dan hypertensi esensil.
b. Tujuan
Membantu menghilangkan retensi garam/ air dalam jaringan tubuh, menurunkan
tekanan darah pada hipertensi.
c. Syarat – syarat
1) Cukup kalori, protein, mineral dan vitamin.
2) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.
3) Jumlah natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya
retensi garam/ air dan hipertensi.
d. Macam diit rendah garam
Diit Rendah Garam I
(200 – 400 mg Na)
Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam
dapur. Bahan makanan tinggi natrium
dihindarkan. Makanan ini diberikan kepada
penderita oedema, ascites/ hipertensi berat.
Diit Rendah Garam II
(600 – 800 mg Na)
Dalam pemasangan diperbolehkan
menggunakan ¼ sdt garam dapur (1 gr),
bahan makanan tinggi natrium dihindarkan.
Makanan ini diberikan kepada penderita
dengan oedema, ascites dan atau hipertensi
tidak terlalu berat.
Diit Rendah Garam III
(1000 – 1200 gr Na)
Dalam pemasakan diperbolehkan
menggunakan ½ sdt (2 gr). Makanan ini
diberikan kepada penderita dengan oedema,
ascites dan atau hipertensi tidak terlalu berat.
e. Cara memesan makanan diit rendah garam : Ditulis Rg I/ II/ III
562
4. Makanan Pra Bedah
a. Pengertian
Makanan pra bedah untuk kebutuhan penderita disiapkan agar tubuh dalam keadaan
gizi sebaik mungkin untuk menghadapi operasi tersebut, terutama pada operasi
besar.
b. Tujuan
Menyiapkan tubuh penderita agar berada dalam keadaan gizi sebaik mungkin.
c. Syarat – syarat
1) Penderita dengan berat badan kurang dari normal, penderita dengan
hypoproteinemia, anemia dan hyperthyroidea diberi diit TKTP.
2) Penderita dengan penyakit lain diberikan makanan sesuai dengan
penyakitnya (contohnya penyakit hati, ginjal, jantung, diabetes mellitus, dan
lain - lain).
3) Untuk operasi besar seperti operasi colon, diberikan diit rendah 4 – 5
hari sebelumnya. Untuk operasi jantung, hati, ginjal dan saluran pencernaan
lain diit rendah diberikan 2 – 3 hari sebelumnya. Sedangkan untuk operasi
sedang seperti appendectomy, hernia, dan sebagainya diberikan sehari
sebelum operasi. Operasi kecil seperti tonsilektomy tidak membutuhkan
makanan khusus sebelumnya.
4) Kapan makanan terakhir diberikan tergantung dari macam operasi.
Pada operasi besar, pada umumnya makanan dan minuman terakhir
diberikan 8 jam sebelum operasi, sedangkan pada operasi sedang dan
operasi kecil 4 – 6 jam sebelumnya.
563
5. Makanan Pasca Bedah
a. Pengertian
Makanan pasca bedah diberikan kepada penderita setelah dioperasi tertentu yang
diberikan secara bertahap dimulai dari cair, saring, lunak dan biasa. Perpindahan
makanan dari tahap ke tahap tergantung dari macam operasi dan keadaan penderita.
b. Tujuan
Mengusahakan agar keadaan penderita segera kembali seperti normal.
c. Syarat – syarat
1) Makanan diberikan sesuai dengan keadaan penderita. Pasca bedah
kecil atau pasca bedah besar. Makanan pasca bedah dapat diberikan melalui
oral atau pipa sesuai dengan keadaan penderita.
2) Makanan diberikan berupa air atau minuman manis seperti kaldu jernih,
sari buah, sirop, susu, telur, biskuit, sup atau bubur saring tanpa bumbu
merangsang.
3) Pemberian makanan pasca bedah tergantung dari macam makanan
pasca bedah,
d. Macam diit dan cara memesan makanan pasca bedah
1) Makanan pasca bedah I/ II/ III (MPB I/ II/ III).
2) Makanan pasca bedah lewat pipa lambung (MPBLPL).
3) Makanan pasca bedah lewat jejanum (MPBLJ).
564
6. Diit Pada Penyakit Saluran Pencernaan
a. Pengertian
Diit yang diberikan pada penderita kelainan saluran pencernaan untuk memenuhi
kebutuhan penderita yang disesuaikan dengan kondisi pendrita. Diit lambung
diberikan kepada pendeita Ulkus peptikum, Oesophagitis, Gastritis, Tukak colon,
Typhus abdominalis dan sesudah operasi saluran pencernaan.
b. Tujuan
Memberikan makanan adekuat, tidak merangsang, dapat mengurangi pengeluaran
cairan lambung dan dapat menetralkan kelebihan asam lambung.
c. Syarat – syarat
1) Mudah dicerna, porsi makanan kecil dan diberikan saring.
2) Protein cukup untuk mengganti jaringan yang rusak.
3) Tidak merangsang secara mekanis, teknis maupun kima.
4) Makanan secara berangsur harus memenuhi kebutuhan gizi normal.
d. Macam Diit Lambung
1) Diit lambung I
Diberikan kepada penderita Ulkus peptikum akut, Ulkus peptikum dengan
perdarahan, Oesophagitis dan Gastritis akut serta Typhus abdominalis berat.
Makanan diberikan berupa bubur susu dan susu. Diberikan hanya 2 hari
karena sangat kurang kalori, besi, thiamin dan vitamin C. Dalam 1 hari
sebanyak 6 porsi.
2) Diit lambung II
Diberikan kepada pendeita typhus abdominalis dengan suhu tubuh tinggi dan
sesudah operasi saluran pencernaan tertentu. Makanan diberikan dalam
bentuk saring atau cincang sebanyak 6 porsi dalam sehari. Nilai gizi: Kalori
1990, Protein 73 gr, lemak 84 gr, karbohidrat 236 gr.
3) Diit lambung III
Diberikan kepada penderita Ulkus peptikum ringan, Typhus abdominalis yang
suhu tubuhnya sudah kembali normal. Makanan diit lambung III berbentuk
lunak, diberikan 6 porsi dalam sehari. Nilai gizi : Kalori 1921, protein 61 gr,
lemak 74 gr, karbohidrat 257 gr.
565
4) Diit lambung IV
Diberikan kepada penderita Ulkus peptikum ringan, Gastritis ringan,
Oesophagitis ringan serta Typhus abdominalis ringan yang hampir sembuh.
Makanan diit lambung IV beebentuk lunak/ biasa sesuai dengan kondisi
pasien. Nilai gizi : Kalori 2080, protein 74 gr, lemak 65 gr, karbohidrat 303 gr.
e. Cara memesan makanan diit lambung : Ditulis DL I/ II/ III/ IV.
566
7. Diit Rendah Sisa
a. Pengertian
Diit rendah sisa diberikan kepada penderita diare berat, ileitis, colitis ulcerosa dan
diverticulitis akut, obstipasi spastik, penyumbatan sebagian dari saluran pencernaan,
haemoroid berat serta sebelum dan sesudah operasi haemoroid, colon atau rectum.
b. Tujuan
Memberikan makanan secukupnya yang sedikit mungkin merangsang alat cerna dan
sedikit mungkin meninggalkan sisa.
c. Syarat – syarat
Makanan hendaknya mudah dicerna, tidak merangsang baik secara mekanis, thermis
maupun kimia dengan jalan :
1) Menghindarkan makanan tinggi serat.
2) Menghindarkan makanan terlalu panas dan terlalu dingin.
3) Menghindarkan makanan tinggi lemak, terlalu manis, terlalu asam dan
terlalu berbumbu.
4) Memasak makanan hingga lunak.
d. Macam diit rendah sisa
1) Diit rendah sisa I
Makanan diberikan dalam bentuk saring, makanan ini tidak mengandung
serat sama sekali. Lemak dan gula diberikan dalam jumlah terbatas.
2) Diit rendah sisa II
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diit rendah sisa I atau kepada
penderita diare kronis. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak.
Makan ini boleh diberikan serat dalam jumlah terbatas.
e. Cara memesan diit rendah sisa : Ditulis DRS I/ II/.
567
8. Diit Tinggi Serat
a. Pengertian
Diit yang diberikan kepada penderita kelainan saluran pencernaan dimana bahan
makanannya terdiri dari bahan makanan yang merangasng peristaltik usus. Diit tinggi
serat diberikan kepada penderita obstipasi dan penyakit divertikular.
b. Tujuan
Merangsang peristaltik usus agar defekasi dapat normal kembali.
c. Syarat – syarat
1) Cukup kalori dan protein.
2) Tinggi vitamin terutama thiamin dan lain – lain, vitamin B kompleks dan
mineral untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna.
3) Banyaknya cairan 2 – 2 ½ liter sehari untuk memperlancar defekasi.
Minus sebalum makan dapat merangsang peristaltik.
4) Tinggi serat dan bahan makanan yang dapat merangsang peristaltik
usus.
d. Cara memesan diit rendah serat : Ditulis Diit Tinggi Serat (DTS)
568
9. Diit pada Penyakit Hati dan Kantong Empedu
Diit yang diberikan kepada penderita kelainan hati dan kantong empedu yang diberikan
sesuai dengan kondisi penderita dengan beberapa tahap diit yang ada.
Diit pada Penyakit Hati
a. Tujuan
Memberikan makanan secukupnya guna mempercepat perbaikan hati tanpa
memberatkan pekerjaannya.
b. Syarat – syarat
1) Kalori tinggi, hidrat arang tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan
dengan tingkat keadaan klinik penderita. Diit diberikan secara berangsur,
disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi penderita terhadap protein.
2) Cukup mineral dan vitamin.
3) Garam rendah bila ada retensi garam/ air, cairan dibatasi bila ada ascites
hebat.
4) Mudah cerna dan tidak merangsang.
5) Bahan makanan yang menimbulkan gas dihindarkan.
c. Macam diit hati
1) Diit hati I
Diberikan kepada penderita Cirrosis hepatis berat dan hepatitis infeksiosa
akut dalam keadaan prekoma atau segera sesudah penderita dapat makan
kembali. Pemberian sumber protein sedapat mungkin dihindarkan. Makanan
diberikan berupa cairan yang mengandung hidrat arang sederhana seperti
sari buah, sirop dan teh manis. Makanan diit hati ini diberikan tidak lebih dari 3
hari.
2) Diit hati II
Diberikan bila keadaan akut atau prekoma sudah dapat diatasi dan penderita
sudah mulai mempunyai nafsu makan. Bentuk makanan cincang atau lunak.
Pemberian protein dibatasi (30 gr sehari) dan lemak diberikan dalam bentuk
mudah cerna. Bila ada ascites hebat dan tanda – tanda diuresa belum baik,
diberikan diit rendah garam I.
569
3) Diit hati III
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diit hati II atau kepada
penderita yang nafsu makannya cukup. Protein diberikan 1 gr/ kg BB, lemak
sedang dalam bentuk yang mudah dicerna, menurut beratnya retensi air/
garam makanan diberikan sebagai diit hati III rendah garam.
4) Diit hati IV
Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diit hati atau pada penderita
hepatitis infeksiosa dan cirrosis hepatis yang nafsu makannya telah baik.
Enurut beratnya retensi garam/ air, makanan diberikan sebagai diit hati IV
randah garam.
d. Cara memesan diit : Diit hati I/ II/ III/ IV rendah garam I/ II/
III/ IV
(DH I/ II/ III/ IV RG I/ II/ III/ IV).
Diit pada Penyakit Kantong Empedu
a. Tujuan
Memberikan istirahat pada kantung empedu dan mengurangi rasa sakit.
Memberikan makanan dan minuman secukupnya untuk memelihara berat badan
normal dan keseimbangan cairan tubuh.
b. Syarat – syarat
1) Lemak rendah untuk mengurangi kontraksi kantong empedu. Lemak diberikan
dalam bentuk mudah dicerna.
2) Kalori, protein dan hidrat arang cukup. Bila terlalu gemuk, jumlah kalori
dikurangi.
3) Vitamin tinggi untuk membantu pengeluaran kuman – kuman atau sisa – sisa
metabolisme dan mencegah dehidrasi.
4) Makanan tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering
untuk mengurangi rasa kembung.
570
c. Macam diit pada penyakit kantung empedu
1) Diit rendah lemak I
Diberikan kepada penderita cholecystitis dan cholelithiasis dengan kolik akut.
Makanan diberikan berupa buah – buahan dan minuman manis. Makanan ini
rendah kalori dan semua zat – zat kecuali vitamin A dan C dan sebaiknya
diberikan selama 2 -3 hari saja. Nilai gizi : Kalori 996, protein 5 gr, lemak 0 gr,
karbohidrat 244 gr.
2) Diit rendah lemak II
Diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah dapat diatasi dan
perasaan mual sudah berkurang atau kepada penderita penyakit kantong
empedu kronis yang terlalu gemik. Makanan ini rendah lemak dan kalsium.
Nilai gizi : Kalori 1338, protein 57 gr, lemak 33 gr, karbohidrat 211 gr.
3) Diit rendah lemak III
Diberikan kepada penderita kantong empedu yang tidak gemuk dan cukup
mempunyai nafsu makan. Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat –
zat gizi. Nilai gizi : Kalori 2073, protein 74 gr, lemak 34 gr, karbohidrat 369 gr.
d. Cara memesan makanan diit rendah lemak ; Ditulis DRL I/
II/ III.
571
10. Diit Diabetes Mellitus
a. Pengertian
Diit Diabetes Mellitus diberikan kepada penderita kelainan faali menurut tingkatan
penyakitnya dan disesuaikan dengan tingkatan diit yang ada.
b. Tujuan
Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya, agar
penderita mencapai keadaan faali normal dan dapat melakukan pekerjaan sehari –
hari seperti biasa.
c. Syarat – syarat
1) Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan dan
tinggi badan, aktivitas, suhu tubuh, kelainan metabolik.
2) Jumlah hidrat arang disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk
menggunakannya, gula murni tidak diperbolehkan.
3) Makanan cukup protein, mineral dan vitamin.
4) Pemberian makanan disesuaikan dengan macam obat yang diberikan.
Jika diberi tablet atau suntikan RI 3x sehari, makanan diberikan 3x sehari. Bila
diberikan PZI, makanan diberikan 4x sehari dalam jumlah yang kurang lebih
sama. Makanan selingan pukul 10.00 dan pukul 21.00 diambil dari porsi
makanan pagi dan sore.
d. Macam diit Diabetes Mellitus
Sebagai pedoman dipakai 8 macam diit Diabetes Mellitus
Macam Diit Kalori Protein Lemak Hidrat Arang
DM I 1100 50 gr 30 gr 160 gr
DM II 1300 55 gr 35 gr 195 gr
DM III 1500 60 gr 40 gr 225 gr
DM IV 1700 65 gr 45 gr 260 gr
DM V 1900 70 gr 50 gr 300 gr
DM VI 2100 80 gr 55 gr 325 gr
DM VII 2300 85 gr 65 gr 350 gr
DM VIII 2500 90 gr 65 gr 390 gr572
Diit I s/d III : Diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk
Diit IV s/d V : Diberikan kepada penderita yang mempunyai berat badan
normal
Diit Vi s/d VIII : Diberikan kepada penderita yang kurus, diabetes remaja,
juvenile diabetes atau diabetes dengan komplikasi.
Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diit (dalam satuan penukar) :
No Golongan Bahan MakananStandar Diit
I II III IV V VI VII VIII
1 Nasi atau penukar 2 3 3 ½ 4 ½ 5 ½ 6 6 ½ 7 ½
2 Daging atau penukar 2 ½ 2 ½ 2 ½ 2 ½ 2 ½ 3 3 3
3 Tempe atau penukar 2 2 3 3 3 3 3 3
4 Sayuran atau penukar A S S S S S S S S*)
5 Sayuran atau penukar B 2 2 2 2 2 2 2 2
6 Buah atau penukar 4 4 4 4 4 4 4 4
7 Susu atau penukar - - - - - - 1 1
8 Minyak atau penukar 2 3 3 4 5 6 6 6
e. Cara memesan diit Diaetes Mellitus : Ditulis DM I/ II/ III/ IV/ V/ VI/ VII/ VIII.
573
11. Diit pada Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Diit ini diberikan pada penderita kelainan jantung dan pembuluh darah sesuai kondisi
penderita dan tahapan – tahapan diit jantung dan pembuluh darah yang ada.
Diit pada Penyakit Jantung
a. Tujuan
1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberikan pekerjaan jantung.
2) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk.
3) Mencegah/ menghilangkan penimbunan garam/ air.
b. Syarat – syarat
1) Kalori rendah, terutama bagi penderita yang terlalu gemuk.
2) Protein dan lemak sedang.
3) Cukup vitamin dan mineral.
4) Rendah garam bila ada tekanan darah tinggi dan atau oedema.
5) Mudah cerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas.
6) Porsi kecil dan diberikan sering.
c. Macam diit jantung
1) Diit jantung I
Diberikan kepada penderita dengan myocars infarct (MCI) akut atau
congestive cardiac failure berat. Diberikan berupa 1 – 1 ½ liter cairan sehari
selama 1 – 2 hari pertama. Nilai gizi : Kalori 657, protein 23 gr, lemak 1 gr,
karbohidrat 140 gr.
2) Diit Jantung II
Diberikan secara berangsur dalam bentuk lunak, setelah fase akut MCI dapat
diatasi, menurut beratnya hypertensi atau oedema yang menyertai penyakit,
makanan diberikan sebagai diit jantung II rendah garam. Nilai gizi : Kalori
1325, protein 64 gr, lemak 41 gr, karbohidrat 215 gr.
3) Diit jantung III
Diberikan kepada penderita penyakit jantung tidak terlalu berat. Makanan
diberi dalam bentuk mudah cerna berbentuk lunak atau biasa. Menurut
574
beratnya hypertensi atau oedema yang menyertai penyakit. Makanan
diberikan diit jantung III rendah garam. Nila gizi : Kalori 1756, protein 64 gr,
lemak 41 gr, karbohidrat 290 gr.
4) Diit jantung IV
Diberikan dalam bentuk biasa. Menurut beratnya hypertensi atau oedema
yang menyertai penyakit. Makanan diberikan diit jantung IV rendah garam.
Nila gizi : Kalori 2023, protein : 67 gr, lemak 51 gr, karbohidrat 329 gr.
d. Cara memesan makanan diit jantung : Ditulis dJ I/ II/ III/ IV
RG I/ II/ III
Diit pada Hyperlipoproteinemia
Pada penyakit jantung ischemia pada umumnya terdapat keinakan kadar lipida darah
seperti cholesterol dan trygliserida. Manajemen klinik tepat diperoleh bila
hyperlipidemia dinyatakan sebagai hyperlipoprotein darah. Menurut pola ini
dibedakan 5 tipe hyperlipoproteinemia.
a. Tujuan
1) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk dan
mempertahankannya bila pada batas normal.
2) Menurunkan kadar lipida darah dan mempertahankannya pada batas normal.
b. Syarat – syarat
1) Lemak terbatas, perbandingan LTJG (lemak tak jenuh ganda) atau LJ (lemak
jenuh) (PS ratio) tinggi (1,8 – 2,8) ini dapat dicapai bila lemak tak jenuh ganda
lebih dari 10%, sedangkan lemak jenuh kurang dari 10% kalori total.
2) Colesterol rendah : kurang dari 300 mg sehari.
3) Hidrat arang tidak dibatasi.
4) Protein tidak dibatasi.
5) Kalori sesuai dengan kebutuhan.
6) Serat tinggi
c. Macam diit
Diit hyperlipoproteinemia ada 5 macam, karena hyperlipoproteinemia tipe I, III dan
V jarang ditemukan. Penuntun diit hanya memuat diit hyperliporoteinemia tipe II
dan IV.
1) Diit Hyperlipoproteinemia II
575
Diberikan kepada penderita semua umur dan diduga dapat turun menurun
atau sekunder pada konsumsi colesterol tinggi, myxedemia, myeloma,
nephrosis atau penyakit hati. Kadar colesterol darah biasanya tinggi,
sedangkan kadar tryglicerida normal atau tinggi.
2) Diit Hyperlipoproteinemia IV
Tipe ini sering timbul pada umur 20 tahun ke atas pada atherosclerosis
prematur atau sekunder pada diabetes mellitus dan penyakit metabolisme
lain. Pada umumnya disertai dengan kegemukan, kadar colesterol darah
normal atau tinggi, sedangkan kadar triglicerida biasanya tinggi.
Syarat diit :
1) Kalori rendah, bila penderita terlalu gemuk. Bila telah tercapai berat
badan normal, kalori disesuaikan untuk mempertahankan berat badan
ini.
2) Hidrat arang dibatasi 40 – 60% dari kalori total. Pengurangan terutama
dari hidrat arang murni (gula murni dan makanan yang menggunakan
gula murni).
3) Lemak terbatas, diutamakan menggunakan lemak tak jenuh ganda.
4) Colesterol terbatas 300 – 500 mg sehari.
5) Protein tidak dibatasi.
6) Serat tinggi.
576
12. Diit pada Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih
Diit pada penderita penyakit ginjal dan saluran kemih digolongkan menurut macam
penyakit ginjal yaitu :
Diit pada Hypertensi.
Hypertensi dapat dikendalikan dengan diit rendah garam. Menurut beratnya
hypertensi dan kemampuan penderita untuk menjalankan diit, diberikan diit rendah
garam I/ II/ III. Adanya obat – obat diuretik memungkinkan penggunaan natrium
makanan yang lebih liberal.
Diit pada kegagalan Faal Ginjal (Renal Failure).
a. Tujuan
1) Mamberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal.
2) Menurunkan kadar ureum dan creatinin darah.
3) Mencegah/ mengurangi retensi garam / air di dalam tubuh.
b. Syarat – syarat
1) Banyaknya protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat
diketahui dari nilai uji jernih creatinine (CCT) atau glomerolus filtration rate
(GER). Protein dipilih yang bernilai biologis tinggi seperti yang terdapat dalam
susu, telur dan daging.
2) Lemak terbatas, diutamakan penggunaan lemak tak jenuh ganda.
3) Natrium dibatasi pada kegagalan faal ginjal dengan hypertensi berat,
hiperkalemia, oedema, oliguria atau anuria.
4) Kalsium dibatasi pada kegagalan ginjal glumerulus bila jumlah urine kurang
dari 400 ml/ hari. Pada kegagalan faal ginjal tubular, pembatasan kalsium
tidak diperlukan.
5) Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi.
6) Banyak cairan adalah banyak urine maksimal sehari ditambah banyak cairan
yang keluar melalui keringat dan pernapasan yaitu + 500 ml/ hari.
c. Macam diit pada kegagalan faal ginjal :
577
1) Diit Rendah Protein I : 20 gr protein dengan CCT 20 ml/ menit, Ureum darah
> 100 mg%.
2) Diit Rendah Protein II : 40 gr protein dengan CCT 20 – 30 ml/ menit, dengan
pengobatan konservatif (tanpa dialisa).
3) Diit Rendah Protein III: 60 gr protein dengan CCT 30 – 50 ml/ menit atau
dengan penderita yang menjalani dialisa.
Disamping ketiga macam diit tersebut diatas, dapat pula diberikan diit rendah
protein dengan 30 gr protein dan diit protein sedang dengan 50 gr protein.
Diit pada Penyakit Ginjal dengan Proteinuri (Nephrotic Syndrome)
a. Tujuan
1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal.
2) Mencegah/ mengurangi retensi garam / air.
3) Mengganti protein yang keluar bersama urine.
b. Syarat – syarat
1) Protein tinggi.
2) Rendah garam, menurut beratnya retensi garam / air.
3) Macam diit padapenyakit ginjal dengan proteinuri.
4) Diit tinggi protein rendah garam.
5) Diberikan kepada penderita sindroma nephrotik. Jumlah garam dapur yang
boleh diberikan sesuai dengan banyaknya retensi garam / air.
c. Cara memesan diit rendah garam rendah protein : Ditulis
DTPRG I/ II/ III.
Diit pada Batu Ginjal
a. Tujuan
Membantu memperlambat pertumbuhan batu ginjal atau membantu mencegah
pembentukan batu ginjal.
b. Macam diit pada batu ginjal
1) Diit rendah kalsium dan tinggi sisa asam
578
Diberikan kepada penderita dengan batu kalsium, seperti kalsium fosfat,
kalsium karbonat dan kalsium oksalat.
Syarat – syarat :
a) Banyak cairan 2500 ml/ hari.
b) Rendah kalsium (untuk menurunkan kadar kalsium urine).
Cara memesan diit : Ditulis Diit Rendah Kalsium Tinggi Sisa Asam.
2) Diit tinggi sisa basa
Diberikan kepada penderita dengan batu cystine dan asam urat. Makanan ini
cukup kalori, protein, mineral dan vitamin.
Syarat – syarat :
a) Banyak cairan 2500 ml/ hari.
b) Rendah asam amino yang mengandung sulfur.
Cara memesan diit : Ditulis Diit Tinggi Sisa Basa.
579
13. Diit Rendah Purin
a. Pengertian
Diit rendah purin diberikan kepada penderita batu ginjal asam urat dan penderita gout
(terjadi karena gangguan metabolisme purin yang penyebabnya belum diketahui
dengan pasti). Penyakit ini ditandai dengan meningginya kadar asam urat darah dan
penumpukkan garam urat pada sendi – sendi kaki dan tangan. Kadar asam urat
darah normal adalah 2 – 5 mg %, sedangkan pada penderita gout biasanya 6 – 10
mg%.
b. Tujuan
1) Mengurangi pembentukan asam urat.
2) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk dan
mempertahankannya dalam batas normal.
c. Syarat – syarat
1) Rendah purin, kadar purin makanan sehari dapat mencapai 600 – 1000
mg, sedangkan diit rendah purin mengandung 120 – 150 mg purin.
2) Cukup kalori, protein, mineral dan vitamin.
3) Hidrat arang tinggi, membantu pengeluaran asam urat.
4) Lemak sedang, cenderung menghambat pengeluaran asa urat.
5) Banyak cairan, untuk membantu mengeluarjan kelebihan asam urat.
d. Cara memesan diit : Ditulis Diit Rendah Purin.
580
14. Diit pada Komplikasi Kehamilan
Diit yang diberikan kepada ibu selama hamil yang mengalami kelainan pada proses
kehamilannya.
Diit pada Hiperemis Gravidarum
a. Tujuan
1) Mengganti persediaan glikogen dan mengontrol acidosis
2) Secara berangsur memberikan kakanan cukup kalori dan zat – zat
gizi.
b. Syarat – syarat
1) Tinggi hidrat arang, rendah lemak.
2) Cukup cairan.
3) Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan
dengan keadaan penderita.
4) Makanan mudah cerna, tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tapi
sering.
5) Menurut keadaan penderita, secara berangsur diberikan makanan yang
memenuhi syarat gizi.
c. Macam diit pada Hiperemis Gravidarum
1) Diit Hiperemis I
Diberikan kepada penderita dengan hiperemis berat. Makanan hanya terdiri
dari roti kering dan buah – buahan. Cairan tidak diberikan bersama – sama
tetapi 1–2 jam sesudahnya.
2) Diit Hiperemis II
Diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang, secara berangsur –
angsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman
tidak diberikan bersama makanan.
3) Diit Hiperemis III
581
Diberikan kepada penderita dengan hiperemis ringan. Menurut kesanggupan
penderita, minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup
dalam semua zat gizi kecuali kalsium.
d. Cara memesan diit : Ditulis Diit Hiperemis I/ II/ III
Diit pada Pre-Eklampsia
a. Tujuan
1) Mengganti protein yang hilang karena proteinuria.
2) Mencegah/ mengurangi retensi garam / air.
3) Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal.
4) Memberikan zat gizi secukupnya sesuai dengan kemampuan penderita.
b. Syarat – syarat
1) Cukup kalori dan semua zat gizi. Dalam keadaan berat, makanan diberikan
secara berangsur, sesuai dengan keadaan penderita.
2) Rendah garam menurut beratnya retensi garam/ air. Penambahan berat
badan diusahakan dibawah 3 kg/ bulan atau dibawah 1 kg/ minggu.
3) Tinggi protein (1 ½ - 2 kg/ BB0.
4) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita.
5) Cairan diberikan + 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan harus
dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urine, muntah,
keringat dan pernapasan.
c. Macam diit pada preeklampsia
1) Diit Preeklampsia I
Diberikan kepada penderita dengan preeklampsia berat. Makanan hanya
terdiri dari susu dan buah – buahan. Jumlah cairan diberikan paling sedikit
1500 ml sehari dan kekurangannya diberi secara parenteral. Makanan ini
kurang kalori dan zat – zat gizi kecuali kalsium, vitamin A dan C, oleh karena
itu hanya diberikan selama 1 – 2 hari saja.
2) Diit Preeklampsia II
582
Diberikan kepada penderita preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu
berat. Makanan berbentuk lunak dan diberikan sebagai diit rendah garam I.
Makanan ini rendah kalori, kalsium dan cukup zat gizi lain.
3) Diit Preeklampsia III
Diberikan kepada penderita preeklampsia ringan. Makanan mengandung
protein tinggi dan garam rendah dan diberikan berbentuk lunak atau biasa.
Makanan ini cukup semua zat – zat gizi.
d. Cara memesan makanan diit : Ditulis Diit Preeklampsia I/ II/ III
15. Diit untuk pemeriksaan
Diit untuk pemeriksaan Benzidine
a. Pengertian
Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan pada saluran pencernaan
bagian atas. Bahan makanan yang menimbulkan reaksi dengan larutan benzidine
tidak diperbolehkan, contohnya bahan makanan yang mengandung haemoglobin
atau chlorophyl, Daging, Ikan berdaging merah, ayam kuning telur, bayam,
kangkung, buncis, kacang panjang, alpukat, buah yang dimakan dengan kulitnya.
b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Benzidine
(DPB).
Diit untuk pemeriksaan Penjernihan Urea
a. Pengertian
Digunakan untuk memeriksa kemampuan glomeruli ginjang menyaring ureum.
Dua hari sebelum pemeriksaan, penderita diberi diit rendah protein.
b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Penjernihan
Urea (DPPU).
Diit untuk pemeriksaan Intravenous Pyelography
a. Pengertian
Digunakan untuk memeriksa kelainan – kelianan ginjal. Sehari sebelum
pemeriksaan, penderita diberi diit pemeriksaan intravenous pyelography
berbentuk cair atau lunak yang mudah cerna. Minuman hari itu dibatasi, pada hari
pemeriksaan, penderita harus puasa.
583
b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan IVP
Diit untuk Pemeriksaan Cholescystography
a. Pengertian
Diit ini dipakai untuk memeriksa kelianan kantong empedu.
b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan
Cholescystography (DPC)
Diit untuk Pemeriksaan Toleransi Glukosa
a. Pengertian
Digunakan untuk memeriksa toleransi seseorang terhadap glukosa. Selama 3
hari berturut – turut sebelum pemeriksaan, penderita diberi diit Diabetes Mellitus
VII (350gr hidrat arang). Pada hari ke empat yaitu hari pemeriksaan, penderita
hanya diberi cairan yang terdiri dari 50 – 100 gr glukosa dan ½ gelas sari jeruk.
Gula darah diukur sebelum cairan glukosa diberikan kemudian setengah, satu,
dua dan tiga jam sesudahnya.
b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Toleransi
Glukosa (DPTG).
Diit untuk Pemeriksaan Produksi Adrenalin
a. Pengertian
Apabila produksi adrenalis meningkat, maka asam vanil mandalik dalam urine
juga meningkat. Digunakan untuk mengetahui apakah hypertensi disebabkan
karena produski adrenalin meningkat. Pada pemeriksaan ini dihitung kadar asam
vanil mandalik dalam urine. Selama 2 – 3 hari sebelum dilakukan pemeriksaan
penderita tidak diberi :
Obat – obatan
Makanan yang mengandung kopi, teh, pisang dan vanili.
Hari ketiga urine dikumpulkan, diit masih diteruskan. Hari keempat kembali ke
makanan semula.
584
b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Asam Vanil
Mandalik (DPAVM).
Diit untuk Pemeriksaan Snapper
a. Pengertian
Digunakan untuk mengetahui kadar kalsium dan fosfor dalam darah. Selama 3
hari penderita diberi makanan rendah kalsium dan rendah fosfor.
b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Snapper
(DPS).
585