14. GIZI

41
STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT 1. Makanan Biasa a. Pengertian Makan biasa diberikan kepada penderita yang tidak memerlukan makanan khusus berhubung dengan penyakitnya. b. Tujuan Memberikan kebutuhan gizi pasien sepaya terpenuhi dan memulihkan kondisi pasien hingga sembuh. c. Syarat – syarat 1) Jumlah zat gizi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. 2) Susunan makanan yang diberikan sama dengan makanan orang sehat. 3) Jenis bahan makanan tidak diperbolehkan bahan makanan yang merangsang atau menimbulkan gangguang pencernaan, contohnya makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis atau terlalu berbumbu dan minuman yang mengandung alkohol. d. Cara memesan makanan : Ditulis makanan biasa (MB). 555

description

SPM Gizi

Transcript of 14. GIZI

Page 1: 14. GIZI

STANDAR MAKANAN RUMAH SAKIT

1. Makanan Biasa

a. Pengertian

Makan biasa diberikan kepada penderita yang tidak memerlukan makanan khusus

berhubung dengan penyakitnya.

b. Tujuan

Memberikan kebutuhan gizi pasien sepaya terpenuhi dan memulihkan kondisi pasien

hingga sembuh.

c. Syarat – syarat

1) Jumlah zat gizi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan.

2) Susunan makanan yang diberikan sama dengan makanan orang sehat.

3) Jenis bahan makanan tidak diperbolehkan bahan makanan yang merangsang

atau menimbulkan gangguang pencernaan, contohnya makanan yang terlalu

berlemak, terlalu manis atau terlalu berbumbu dan minuman yang

mengandung alkohol.

d. Cara memesan makanan : Ditulis makanan biasa (MB).

555

Page 2: 14. GIZI

2. Makanan Lunak

a. Pengertian

Makanan lunak diberikan kepada penderita sesuadah operasi tertentu dan pada

penyakit infeksi dengan kenaikan suhu badan tidak terlalu tinggi. Menurut keadaan

penyakit, makanan lunak dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan

perpindahan dari makanan saing ke makanan biasa.

b. Tujuan

Memberikan kebutuhan gizi pasien supaya terpenuhi dan memulihkan kondisi pasien

hingga sembuh.

c. Syarat – syarat

1) Jumlah gizi sesuai dengan kebutuhan secara bertahap sesuai dengan kondisi

pasien.

2) Makanan ini mudah dicerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu

yang merangsang.

3) Cara pemasakan makanan lunak cenderung ditumis, direbus, ditim, dibubur.

d. Cara memesan makanan : Ditulis makanan lunak (ML).

556

Page 3: 14. GIZI

3. Makanan Saring

a. Pengertian

Makanan saring diberikan kepada penderita sesudah mengalami operasi tertentu,

pada infeksi akut, termasuk infeksi saluran pencernaan seperti gastro enteritis dan

pada kesukaran menelan.

b. Tujuan

Makanan saring diharapkan dapat memberikan kebutuhan gizi pasien secara

bertahap sampai kondisi pasien pulih. Makanan saring diberikan dalam jangka waktu

pendek, karena tidak memenuhi kebutuhan gizi terutama kalori dan thiamin.

c. Syarat – syarat

1) Cara pemasakan dibubur saring atau dihaluskan.

2) Menggunakan jenis bahan makanan yang tidak merangsang.

3) Tidak menggunakan bumbu masak yang dapat mengganggu saluran

pencernaan seperti lada, cabe dan lain – lain.

d. Cara memesan makanan : Ditulis makanan saring (MS).

557

Page 4: 14. GIZI

4. Makanan Cair

a. Pengertian

Makanan cair diberikan kepada pendeita sebelum dan sesudah operasi tertentu

dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun, dengan suhu badan

sangat tinggi atau infeksi akut.

b. Tujuan

Makanan cair diharapkan dapat memberikan kebutuhan gizi pasien sesuai dengan

kondisinya diberikan secara bertahap sampai kondisi pasien membaik.

c. Syarat – syarat

1) Pemberian makanan cair dibatasi hanya selama 1 – 2 hari saja karena

nilai gizi sangat rendah.

2) Bentuk makanannya berupa cairan yang terdiri dari bahan makanan

yang tidak merangsang dan berkadar lemak tinggi contohnya : teh, kopi

encer, kaldu jernih, bubur kacang hijau, sari buah, sirop dan gula pasir.

d. Cara memesan makanan : Ditulis makanan Cair (MC).

558

Page 5: 14. GIZI

5. Makanan Lewat Pipa (MLP)

a. Pengertian

MLP diberikan kepada penderita yang tidak dapat makan melalui mulut oleh karena

gangguan jiwa, prekoma, anorexia, nervosa, kelumpuhan otot – otot menelan atau

sesudah operasi mulut, tenggorokan dan saluran pencernaan.

b. Tujuan

MLP diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasien sesuai dengan kebutuhan

kalorinya walaupun dalam bentuk cairan dan memerlukan bantuan alat pipa.

c. Syarat – syarat

1) Makanan diberikan berupa sari buah dan cairan kental yang dibuat dari

susu, telur, gula dan margarin. Cairan hendaknya dapat dimasukkan melalui

pipa karet, hidung, lambung atau rektum.

2) Pemakaian gula pasir dan susu penuh (whole) disesuaikan dengan

kemampuan penderita untuk menerimanya. Bila terjadi kembung perut atau

diare, pemakaian gula pasir dikurangi dan susu penuh diganti dengan susu

skim atau susu rendah laktosa.

3) Makanan dapat dibuat sekaligus untuk 24 jam, dimasukkan dalam botol

– botol steril dan disimpan di lemari es. Sebelum diberikan, makanan

dipanaskan hingga suhu badan.

4) Banyaknya makanan sehari adalah 1500 – 2000 ml yang dibagi dalam 4

porsi.

d. Jenis MLP

Jenis MLP Kalori Protein Lemak Hidrat Arang

MLP I 1500 kal 64 gr 62 gr 169 gr

MLP II 1700 kal 78 gr 70 gr 245 gr

MLP III 2100 kal 96 gr 86 gr 245 gr

e. Cara memesan makanan : Ditulis makanan lewat pipa (MLP I/ II/ III).

559

Page 6: 14. GIZI

STANDAR MAKANAN KHUSUS

1. Diit Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP)

a. Pengertian

Diit TKTP diberikan kepada penderita guna memenuhi kebutuhan kalori dan protein

yang bertambah untuk mencegah kerusakan jaringan tubuh.

b. Tujuan

Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein

yang bertambah guna mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh atau

guna menambah berat badan hingga mencapai normal. Diit TKTP diberikan kepada

penderita gizi kurang, hiperthyroid, sebelum dan sesudah operasi tertentu, baru

sembuh dari penyakit dengan panas tinggi, trauma combustio atau mengalami

perdarahan banyak, hamil, post partum.

c. Syarat – syarat

1) Tinggi kalori

2) Tinggi protein

3) Cukup minaral dan vitamin

4) Mudah dicerna

5) Makanan yang diperlukan untuk menambah konsumsi kalori dan protein

ditambahkan pada makanan biasa berupa lauk dan susu.

d. Macam diit TKTP

Diit TKTP Kalori Protein

TKTP I 2600 kal100 gr/ hari

(2 g/ kg berat badan)

TKTP II 3000 kal125 gr/ hari

(2 ½ g/ kg berat badan)

e. Cara memesan makanan diit TKTP : Ditulis TKTP I/ II.

560

Page 7: 14. GIZI

2. Diit Rendah Kalori (RK)

a. Pengertian

Diit rendah kalori diberikan kepada penderita kegemukan atau bila kebutuhan kalori

menurun, seperti pada hipertyroid, istirahat ditempat tidur untuk jangka waktu lama

dan pada usia lanjut.

b. Tujuan

Memberikan makanan rendah kalori guna menurunkan berat badan hingga normal.

c. Syarat – syarat

1) Kalori dikurangi sebanyak 500 – 1000 dibawah kebutuhan normal. Ini

akan menyebabkan penurunan berat badan ½ - 1 kg/ minggu.

2) Protein normal atau sedikit diatas kebutuhan normal, yaitu 1 – ½ gr/ kg

BB.

3) Cukup mineral dan vitamin.

4) Tinggi serat untuk memberi rasa kenyang.

d. Macam diit rendah kalori

Diit RK Kalori Protein Lemak Karbohidrat

RK I 1200 kal 59 gr 35 gr 173 gr

RK II 1500 kal 71 gr 48 gr 206 gr

RK III 1700 kal 75 gr 48 gr 250 gr

e. Cara memesan makanan diit Rendah Kalori : Ditulis RK I/ II/ III.

561

Page 8: 14. GIZI

3. Diit Rendah Garam

a. Pengertian

Diit rendah garam diberikan kepada penderita dengan oedem dan atau hipertensi,

sebagaimana terdapat pada penyakit decompensatio cordis, sirrosis hepatis,

penyakit ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan dan hypertensi esensil.

b. Tujuan

Membantu menghilangkan retensi garam/ air dalam jaringan tubuh, menurunkan

tekanan darah pada hipertensi.

c. Syarat – syarat

1) Cukup kalori, protein, mineral dan vitamin.

2) Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit.

3) Jumlah natrium yang diperbolehkan disesuaikan dengan berat tidaknya

retensi garam/ air dan hipertensi.

d. Macam diit rendah garam

Diit Rendah Garam I

(200 – 400 mg Na)

Dalam pemasakan tidak ditambahkan garam

dapur. Bahan makanan tinggi natrium

dihindarkan. Makanan ini diberikan kepada

penderita oedema, ascites/ hipertensi berat.

Diit Rendah Garam II

(600 – 800 mg Na)

Dalam pemasangan diperbolehkan

menggunakan ¼ sdt garam dapur (1 gr),

bahan makanan tinggi natrium dihindarkan.

Makanan ini diberikan kepada penderita

dengan oedema, ascites dan atau hipertensi

tidak terlalu berat.

Diit Rendah Garam III

(1000 – 1200 gr Na)

Dalam pemasakan diperbolehkan

menggunakan ½ sdt (2 gr). Makanan ini

diberikan kepada penderita dengan oedema,

ascites dan atau hipertensi tidak terlalu berat.

e. Cara memesan makanan diit rendah garam : Ditulis Rg I/ II/ III

562

Page 9: 14. GIZI

4. Makanan Pra Bedah

a. Pengertian

Makanan pra bedah untuk kebutuhan penderita disiapkan agar tubuh dalam keadaan

gizi sebaik mungkin untuk menghadapi operasi tersebut, terutama pada operasi

besar.

b. Tujuan

Menyiapkan tubuh penderita agar berada dalam keadaan gizi sebaik mungkin.

c. Syarat – syarat

1) Penderita dengan berat badan kurang dari normal, penderita dengan

hypoproteinemia, anemia dan hyperthyroidea diberi diit TKTP.

2) Penderita dengan penyakit lain diberikan makanan sesuai dengan

penyakitnya (contohnya penyakit hati, ginjal, jantung, diabetes mellitus, dan

lain - lain).

3) Untuk operasi besar seperti operasi colon, diberikan diit rendah 4 – 5

hari sebelumnya. Untuk operasi jantung, hati, ginjal dan saluran pencernaan

lain diit rendah diberikan 2 – 3 hari sebelumnya. Sedangkan untuk operasi

sedang seperti appendectomy, hernia, dan sebagainya diberikan sehari

sebelum operasi. Operasi kecil seperti tonsilektomy tidak membutuhkan

makanan khusus sebelumnya.

4) Kapan makanan terakhir diberikan tergantung dari macam operasi.

Pada operasi besar, pada umumnya makanan dan minuman terakhir

diberikan 8 jam sebelum operasi, sedangkan pada operasi sedang dan

operasi kecil 4 – 6 jam sebelumnya.

563

Page 10: 14. GIZI

5. Makanan Pasca Bedah

a. Pengertian

Makanan pasca bedah diberikan kepada penderita setelah dioperasi tertentu yang

diberikan secara bertahap dimulai dari cair, saring, lunak dan biasa. Perpindahan

makanan dari tahap ke tahap tergantung dari macam operasi dan keadaan penderita.

b. Tujuan

Mengusahakan agar keadaan penderita segera kembali seperti normal.

c. Syarat – syarat

1) Makanan diberikan sesuai dengan keadaan penderita. Pasca bedah

kecil atau pasca bedah besar. Makanan pasca bedah dapat diberikan melalui

oral atau pipa sesuai dengan keadaan penderita.

2) Makanan diberikan berupa air atau minuman manis seperti kaldu jernih,

sari buah, sirop, susu, telur, biskuit, sup atau bubur saring tanpa bumbu

merangsang.

3) Pemberian makanan pasca bedah tergantung dari macam makanan

pasca bedah,

d. Macam diit dan cara memesan makanan pasca bedah

1) Makanan pasca bedah I/ II/ III (MPB I/ II/ III).

2) Makanan pasca bedah lewat pipa lambung (MPBLPL).

3) Makanan pasca bedah lewat jejanum (MPBLJ).

564

Page 11: 14. GIZI

6. Diit Pada Penyakit Saluran Pencernaan

a. Pengertian

Diit yang diberikan pada penderita kelainan saluran pencernaan untuk memenuhi

kebutuhan penderita yang disesuaikan dengan kondisi pendrita. Diit lambung

diberikan kepada pendeita Ulkus peptikum, Oesophagitis, Gastritis, Tukak colon,

Typhus abdominalis dan sesudah operasi saluran pencernaan.

b. Tujuan

Memberikan makanan adekuat, tidak merangsang, dapat mengurangi pengeluaran

cairan lambung dan dapat menetralkan kelebihan asam lambung.

c. Syarat – syarat

1) Mudah dicerna, porsi makanan kecil dan diberikan saring.

2) Protein cukup untuk mengganti jaringan yang rusak.

3) Tidak merangsang secara mekanis, teknis maupun kima.

4) Makanan secara berangsur harus memenuhi kebutuhan gizi normal.

d. Macam Diit Lambung

1) Diit lambung I

Diberikan kepada penderita Ulkus peptikum akut, Ulkus peptikum dengan

perdarahan, Oesophagitis dan Gastritis akut serta Typhus abdominalis berat.

Makanan diberikan berupa bubur susu dan susu. Diberikan hanya 2 hari

karena sangat kurang kalori, besi, thiamin dan vitamin C. Dalam 1 hari

sebanyak 6 porsi.

2) Diit lambung II

Diberikan kepada pendeita typhus abdominalis dengan suhu tubuh tinggi dan

sesudah operasi saluran pencernaan tertentu. Makanan diberikan dalam

bentuk saring atau cincang sebanyak 6 porsi dalam sehari. Nilai gizi: Kalori

1990, Protein 73 gr, lemak 84 gr, karbohidrat 236 gr.

3) Diit lambung III

Diberikan kepada penderita Ulkus peptikum ringan, Typhus abdominalis yang

suhu tubuhnya sudah kembali normal. Makanan diit lambung III berbentuk

lunak, diberikan 6 porsi dalam sehari. Nilai gizi : Kalori 1921, protein 61 gr,

lemak 74 gr, karbohidrat 257 gr.

565

Page 12: 14. GIZI

4) Diit lambung IV

Diberikan kepada penderita Ulkus peptikum ringan, Gastritis ringan,

Oesophagitis ringan serta Typhus abdominalis ringan yang hampir sembuh.

Makanan diit lambung IV beebentuk lunak/ biasa sesuai dengan kondisi

pasien. Nilai gizi : Kalori 2080, protein 74 gr, lemak 65 gr, karbohidrat 303 gr.

e. Cara memesan makanan diit lambung : Ditulis DL I/ II/ III/ IV.

566

Page 13: 14. GIZI

7. Diit Rendah Sisa

a. Pengertian

Diit rendah sisa diberikan kepada penderita diare berat, ileitis, colitis ulcerosa dan

diverticulitis akut, obstipasi spastik, penyumbatan sebagian dari saluran pencernaan,

haemoroid berat serta sebelum dan sesudah operasi haemoroid, colon atau rectum.

b. Tujuan

Memberikan makanan secukupnya yang sedikit mungkin merangsang alat cerna dan

sedikit mungkin meninggalkan sisa.

c. Syarat – syarat

Makanan hendaknya mudah dicerna, tidak merangsang baik secara mekanis, thermis

maupun kimia dengan jalan :

1) Menghindarkan makanan tinggi serat.

2) Menghindarkan makanan terlalu panas dan terlalu dingin.

3) Menghindarkan makanan tinggi lemak, terlalu manis, terlalu asam dan

terlalu berbumbu.

4) Memasak makanan hingga lunak.

d. Macam diit rendah sisa

1) Diit rendah sisa I

Makanan diberikan dalam bentuk saring, makanan ini tidak mengandung

serat sama sekali. Lemak dan gula diberikan dalam jumlah terbatas.

2) Diit rendah sisa II

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diit rendah sisa I atau kepada

penderita diare kronis. Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak.

Makan ini boleh diberikan serat dalam jumlah terbatas.

e. Cara memesan diit rendah sisa : Ditulis DRS I/ II/.

567

Page 14: 14. GIZI

8. Diit Tinggi Serat

a. Pengertian

Diit yang diberikan kepada penderita kelainan saluran pencernaan dimana bahan

makanannya terdiri dari bahan makanan yang merangasng peristaltik usus. Diit tinggi

serat diberikan kepada penderita obstipasi dan penyakit divertikular.

b. Tujuan

Merangsang peristaltik usus agar defekasi dapat normal kembali.

c. Syarat – syarat

1) Cukup kalori dan protein.

2) Tinggi vitamin terutama thiamin dan lain – lain, vitamin B kompleks dan

mineral untuk memelihara kekuatan otot saluran cerna.

3) Banyaknya cairan 2 – 2 ½ liter sehari untuk memperlancar defekasi.

Minus sebalum makan dapat merangsang peristaltik.

4) Tinggi serat dan bahan makanan yang dapat merangsang peristaltik

usus.

d. Cara memesan diit rendah serat : Ditulis Diit Tinggi Serat (DTS)

568

Page 15: 14. GIZI

9. Diit pada Penyakit Hati dan Kantong Empedu

Diit yang diberikan kepada penderita kelainan hati dan kantong empedu yang diberikan

sesuai dengan kondisi penderita dengan beberapa tahap diit yang ada.

Diit pada Penyakit Hati

a. Tujuan

Memberikan makanan secukupnya guna mempercepat perbaikan hati tanpa

memberatkan pekerjaannya.

b. Syarat – syarat

1) Kalori tinggi, hidrat arang tinggi, lemak sedang dan protein disesuaikan

dengan tingkat keadaan klinik penderita. Diit diberikan secara berangsur,

disesuaikan dengan nafsu makan dan toleransi penderita terhadap protein.

2) Cukup mineral dan vitamin.

3) Garam rendah bila ada retensi garam/ air, cairan dibatasi bila ada ascites

hebat.

4) Mudah cerna dan tidak merangsang.

5) Bahan makanan yang menimbulkan gas dihindarkan.

c. Macam diit hati

1) Diit hati I

Diberikan kepada penderita Cirrosis hepatis berat dan hepatitis infeksiosa

akut dalam keadaan prekoma atau segera sesudah penderita dapat makan

kembali. Pemberian sumber protein sedapat mungkin dihindarkan. Makanan

diberikan berupa cairan yang mengandung hidrat arang sederhana seperti

sari buah, sirop dan teh manis. Makanan diit hati ini diberikan tidak lebih dari 3

hari.

2) Diit hati II

Diberikan bila keadaan akut atau prekoma sudah dapat diatasi dan penderita

sudah mulai mempunyai nafsu makan. Bentuk makanan cincang atau lunak.

Pemberian protein dibatasi (30 gr sehari) dan lemak diberikan dalam bentuk

mudah cerna. Bila ada ascites hebat dan tanda – tanda diuresa belum baik,

diberikan diit rendah garam I.

569

Page 16: 14. GIZI

3) Diit hati III

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diit hati II atau kepada

penderita yang nafsu makannya cukup. Protein diberikan 1 gr/ kg BB, lemak

sedang dalam bentuk yang mudah dicerna, menurut beratnya retensi air/

garam makanan diberikan sebagai diit hati III rendah garam.

4) Diit hati IV

Diberikan sebagai makanan perpindahan dari diit hati atau pada penderita

hepatitis infeksiosa dan cirrosis hepatis yang nafsu makannya telah baik.

Enurut beratnya retensi garam/ air, makanan diberikan sebagai diit hati IV

randah garam.

d. Cara memesan diit : Diit hati I/ II/ III/ IV rendah garam I/ II/

III/ IV

(DH I/ II/ III/ IV RG I/ II/ III/ IV).

Diit pada Penyakit Kantong Empedu

a. Tujuan

Memberikan istirahat pada kantung empedu dan mengurangi rasa sakit.

Memberikan makanan dan minuman secukupnya untuk memelihara berat badan

normal dan keseimbangan cairan tubuh.

b. Syarat – syarat

1) Lemak rendah untuk mengurangi kontraksi kantong empedu. Lemak diberikan

dalam bentuk mudah dicerna.

2) Kalori, protein dan hidrat arang cukup. Bila terlalu gemuk, jumlah kalori

dikurangi.

3) Vitamin tinggi untuk membantu pengeluaran kuman – kuman atau sisa – sisa

metabolisme dan mencegah dehidrasi.

4) Makanan tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering

untuk mengurangi rasa kembung.

570

Page 17: 14. GIZI

c. Macam diit pada penyakit kantung empedu

1) Diit rendah lemak I

Diberikan kepada penderita cholecystitis dan cholelithiasis dengan kolik akut.

Makanan diberikan berupa buah – buahan dan minuman manis. Makanan ini

rendah kalori dan semua zat – zat kecuali vitamin A dan C dan sebaiknya

diberikan selama 2 -3 hari saja. Nilai gizi : Kalori 996, protein 5 gr, lemak 0 gr,

karbohidrat 244 gr.

2) Diit rendah lemak II

Diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah dapat diatasi dan

perasaan mual sudah berkurang atau kepada penderita penyakit kantong

empedu kronis yang terlalu gemik. Makanan ini rendah lemak dan kalsium.

Nilai gizi : Kalori 1338, protein 57 gr, lemak 33 gr, karbohidrat 211 gr.

3) Diit rendah lemak III

Diberikan kepada penderita kantong empedu yang tidak gemuk dan cukup

mempunyai nafsu makan. Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat –

zat gizi. Nilai gizi : Kalori 2073, protein 74 gr, lemak 34 gr, karbohidrat 369 gr.

d. Cara memesan makanan diit rendah lemak ; Ditulis DRL I/

II/ III.

571

Page 18: 14. GIZI

10. Diit Diabetes Mellitus

a. Pengertian

Diit Diabetes Mellitus diberikan kepada penderita kelainan faali menurut tingkatan

penyakitnya dan disesuaikan dengan tingkatan diit yang ada.

b. Tujuan

Menyesuaikan makanan dengan kesanggupan tubuh untuk menggunakannya, agar

penderita mencapai keadaan faali normal dan dapat melakukan pekerjaan sehari –

hari seperti biasa.

c. Syarat – syarat

1) Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, berat badan dan

tinggi badan, aktivitas, suhu tubuh, kelainan metabolik.

2) Jumlah hidrat arang disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk

menggunakannya, gula murni tidak diperbolehkan.

3) Makanan cukup protein, mineral dan vitamin.

4) Pemberian makanan disesuaikan dengan macam obat yang diberikan.

Jika diberi tablet atau suntikan RI 3x sehari, makanan diberikan 3x sehari. Bila

diberikan PZI, makanan diberikan 4x sehari dalam jumlah yang kurang lebih

sama. Makanan selingan pukul 10.00 dan pukul 21.00 diambil dari porsi

makanan pagi dan sore.

d. Macam diit Diabetes Mellitus

Sebagai pedoman dipakai 8 macam diit Diabetes Mellitus

Macam Diit Kalori Protein Lemak Hidrat Arang

DM I 1100 50 gr 30 gr 160 gr

DM II 1300 55 gr 35 gr 195 gr

DM III 1500 60 gr 40 gr 225 gr

DM IV 1700 65 gr 45 gr 260 gr

DM V 1900 70 gr 50 gr 300 gr

DM VI 2100 80 gr 55 gr 325 gr

DM VII 2300 85 gr 65 gr 350 gr

DM VIII 2500 90 gr 65 gr 390 gr572

Page 19: 14. GIZI

Diit I s/d III : Diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk

Diit IV s/d V : Diberikan kepada penderita yang mempunyai berat badan

normal

Diit Vi s/d VIII : Diberikan kepada penderita yang kurus, diabetes remaja,

juvenile diabetes atau diabetes dengan komplikasi.

Jumlah bahan makanan sehari untuk tiap standar diit (dalam satuan penukar) :

No Golongan Bahan MakananStandar Diit

I II III IV V VI VII VIII

1 Nasi atau penukar 2 3 3 ½ 4 ½ 5 ½ 6 6 ½ 7 ½

2 Daging atau penukar 2 ½ 2 ½ 2 ½ 2 ½ 2 ½ 3 3 3

3 Tempe atau penukar 2 2 3 3 3 3 3 3

4 Sayuran atau penukar A S S S S S S S S*)

5 Sayuran atau penukar B 2 2 2 2 2 2 2 2

6 Buah atau penukar 4 4 4 4 4 4 4 4

7 Susu atau penukar - - - - - - 1 1

8 Minyak atau penukar 2 3 3 4 5 6 6 6

e. Cara memesan diit Diaetes Mellitus : Ditulis DM I/ II/ III/ IV/ V/ VI/ VII/ VIII.

573

Page 20: 14. GIZI

11. Diit pada Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Diit ini diberikan pada penderita kelainan jantung dan pembuluh darah sesuai kondisi

penderita dan tahapan – tahapan diit jantung dan pembuluh darah yang ada.

Diit pada Penyakit Jantung

a. Tujuan

1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberikan pekerjaan jantung.

2) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk.

3) Mencegah/ menghilangkan penimbunan garam/ air.

b. Syarat – syarat

1) Kalori rendah, terutama bagi penderita yang terlalu gemuk.

2) Protein dan lemak sedang.

3) Cukup vitamin dan mineral.

4) Rendah garam bila ada tekanan darah tinggi dan atau oedema.

5) Mudah cerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas.

6) Porsi kecil dan diberikan sering.

c. Macam diit jantung

1) Diit jantung I

Diberikan kepada penderita dengan myocars infarct (MCI) akut atau

congestive cardiac failure berat. Diberikan berupa 1 – 1 ½ liter cairan sehari

selama 1 – 2 hari pertama. Nilai gizi : Kalori 657, protein 23 gr, lemak 1 gr,

karbohidrat 140 gr.

2) Diit Jantung II

Diberikan secara berangsur dalam bentuk lunak, setelah fase akut MCI dapat

diatasi, menurut beratnya hypertensi atau oedema yang menyertai penyakit,

makanan diberikan sebagai diit jantung II rendah garam. Nilai gizi : Kalori

1325, protein 64 gr, lemak 41 gr, karbohidrat 215 gr.

3) Diit jantung III

Diberikan kepada penderita penyakit jantung tidak terlalu berat. Makanan

diberi dalam bentuk mudah cerna berbentuk lunak atau biasa. Menurut

574

Page 21: 14. GIZI

beratnya hypertensi atau oedema yang menyertai penyakit. Makanan

diberikan diit jantung III rendah garam. Nila gizi : Kalori 1756, protein 64 gr,

lemak 41 gr, karbohidrat 290 gr.

4) Diit jantung IV

Diberikan dalam bentuk biasa. Menurut beratnya hypertensi atau oedema

yang menyertai penyakit. Makanan diberikan diit jantung IV rendah garam.

Nila gizi : Kalori 2023, protein : 67 gr, lemak 51 gr, karbohidrat 329 gr.

d. Cara memesan makanan diit jantung : Ditulis dJ I/ II/ III/ IV

RG I/ II/ III

Diit pada Hyperlipoproteinemia

Pada penyakit jantung ischemia pada umumnya terdapat keinakan kadar lipida darah

seperti cholesterol dan trygliserida. Manajemen klinik tepat diperoleh bila

hyperlipidemia dinyatakan sebagai hyperlipoprotein darah. Menurut pola ini

dibedakan 5 tipe hyperlipoproteinemia.

a. Tujuan

1) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk dan

mempertahankannya bila pada batas normal.

2) Menurunkan kadar lipida darah dan mempertahankannya pada batas normal.

b. Syarat – syarat

1) Lemak terbatas, perbandingan LTJG (lemak tak jenuh ganda) atau LJ (lemak

jenuh) (PS ratio) tinggi (1,8 – 2,8) ini dapat dicapai bila lemak tak jenuh ganda

lebih dari 10%, sedangkan lemak jenuh kurang dari 10% kalori total.

2) Colesterol rendah : kurang dari 300 mg sehari.

3) Hidrat arang tidak dibatasi.

4) Protein tidak dibatasi.

5) Kalori sesuai dengan kebutuhan.

6) Serat tinggi

c. Macam diit

Diit hyperlipoproteinemia ada 5 macam, karena hyperlipoproteinemia tipe I, III dan

V jarang ditemukan. Penuntun diit hanya memuat diit hyperliporoteinemia tipe II

dan IV.

1) Diit Hyperlipoproteinemia II

575

Page 22: 14. GIZI

Diberikan kepada penderita semua umur dan diduga dapat turun menurun

atau sekunder pada konsumsi colesterol tinggi, myxedemia, myeloma,

nephrosis atau penyakit hati. Kadar colesterol darah biasanya tinggi,

sedangkan kadar tryglicerida normal atau tinggi.

2) Diit Hyperlipoproteinemia IV

Tipe ini sering timbul pada umur 20 tahun ke atas pada atherosclerosis

prematur atau sekunder pada diabetes mellitus dan penyakit metabolisme

lain. Pada umumnya disertai dengan kegemukan, kadar colesterol darah

normal atau tinggi, sedangkan kadar triglicerida biasanya tinggi.

Syarat diit :

1) Kalori rendah, bila penderita terlalu gemuk. Bila telah tercapai berat

badan normal, kalori disesuaikan untuk mempertahankan berat badan

ini.

2) Hidrat arang dibatasi 40 – 60% dari kalori total. Pengurangan terutama

dari hidrat arang murni (gula murni dan makanan yang menggunakan

gula murni).

3) Lemak terbatas, diutamakan menggunakan lemak tak jenuh ganda.

4) Colesterol terbatas 300 – 500 mg sehari.

5) Protein tidak dibatasi.

6) Serat tinggi.

576

Page 23: 14. GIZI

12. Diit pada Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih

Diit pada penderita penyakit ginjal dan saluran kemih digolongkan menurut macam

penyakit ginjal yaitu :

Diit pada Hypertensi.

Hypertensi dapat dikendalikan dengan diit rendah garam. Menurut beratnya

hypertensi dan kemampuan penderita untuk menjalankan diit, diberikan diit rendah

garam I/ II/ III. Adanya obat – obat diuretik memungkinkan penggunaan natrium

makanan yang lebih liberal.

Diit pada kegagalan Faal Ginjal (Renal Failure).

a. Tujuan

1) Mamberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal.

2) Menurunkan kadar ureum dan creatinin darah.

3) Mencegah/ mengurangi retensi garam / air di dalam tubuh.

b. Syarat – syarat

1) Banyaknya protein disesuaikan dengan keadaan faal ginjal. Ini dapat

diketahui dari nilai uji jernih creatinine (CCT) atau glomerolus filtration rate

(GER). Protein dipilih yang bernilai biologis tinggi seperti yang terdapat dalam

susu, telur dan daging.

2) Lemak terbatas, diutamakan penggunaan lemak tak jenuh ganda.

3) Natrium dibatasi pada kegagalan faal ginjal dengan hypertensi berat,

hiperkalemia, oedema, oliguria atau anuria.

4) Kalsium dibatasi pada kegagalan ginjal glumerulus bila jumlah urine kurang

dari 400 ml/ hari. Pada kegagalan faal ginjal tubular, pembatasan kalsium

tidak diperlukan.

5) Kalori adekuat, agar protein tubuh tidak dipecah untuk energi.

6) Banyak cairan adalah banyak urine maksimal sehari ditambah banyak cairan

yang keluar melalui keringat dan pernapasan yaitu + 500 ml/ hari.

c. Macam diit pada kegagalan faal ginjal :

577

Page 24: 14. GIZI

1) Diit Rendah Protein I : 20 gr protein dengan CCT 20 ml/ menit, Ureum darah

> 100 mg%.

2) Diit Rendah Protein II : 40 gr protein dengan CCT 20 – 30 ml/ menit, dengan

pengobatan konservatif (tanpa dialisa).

3) Diit Rendah Protein III: 60 gr protein dengan CCT 30 – 50 ml/ menit atau

dengan penderita yang menjalani dialisa.

Disamping ketiga macam diit tersebut diatas, dapat pula diberikan diit rendah

protein dengan 30 gr protein dan diit protein sedang dengan 50 gr protein.

Diit pada Penyakit Ginjal dengan Proteinuri (Nephrotic Syndrome)

a. Tujuan

1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan faal ginjal.

2) Mencegah/ mengurangi retensi garam / air.

3) Mengganti protein yang keluar bersama urine.

b. Syarat – syarat

1) Protein tinggi.

2) Rendah garam, menurut beratnya retensi garam / air.

3) Macam diit padapenyakit ginjal dengan proteinuri.

4) Diit tinggi protein rendah garam.

5) Diberikan kepada penderita sindroma nephrotik. Jumlah garam dapur yang

boleh diberikan sesuai dengan banyaknya retensi garam / air.

c. Cara memesan diit rendah garam rendah protein : Ditulis

DTPRG I/ II/ III.

Diit pada Batu Ginjal

a. Tujuan

Membantu memperlambat pertumbuhan batu ginjal atau membantu mencegah

pembentukan batu ginjal.

b. Macam diit pada batu ginjal

1) Diit rendah kalsium dan tinggi sisa asam

578

Page 25: 14. GIZI

Diberikan kepada penderita dengan batu kalsium, seperti kalsium fosfat,

kalsium karbonat dan kalsium oksalat.

Syarat – syarat :

a) Banyak cairan 2500 ml/ hari.

b) Rendah kalsium (untuk menurunkan kadar kalsium urine).

Cara memesan diit : Ditulis Diit Rendah Kalsium Tinggi Sisa Asam.

2) Diit tinggi sisa basa

Diberikan kepada penderita dengan batu cystine dan asam urat. Makanan ini

cukup kalori, protein, mineral dan vitamin.

Syarat – syarat :

a) Banyak cairan 2500 ml/ hari.

b) Rendah asam amino yang mengandung sulfur.

Cara memesan diit : Ditulis Diit Tinggi Sisa Basa.

579

Page 26: 14. GIZI

13. Diit Rendah Purin

a. Pengertian

Diit rendah purin diberikan kepada penderita batu ginjal asam urat dan penderita gout

(terjadi karena gangguan metabolisme purin yang penyebabnya belum diketahui

dengan pasti). Penyakit ini ditandai dengan meningginya kadar asam urat darah dan

penumpukkan garam urat pada sendi – sendi kaki dan tangan. Kadar asam urat

darah normal adalah 2 – 5 mg %, sedangkan pada penderita gout biasanya 6 – 10

mg%.

b. Tujuan

1) Mengurangi pembentukan asam urat.

2) Menurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk dan

mempertahankannya dalam batas normal.

c. Syarat – syarat

1) Rendah purin, kadar purin makanan sehari dapat mencapai 600 – 1000

mg, sedangkan diit rendah purin mengandung 120 – 150 mg purin.

2) Cukup kalori, protein, mineral dan vitamin.

3) Hidrat arang tinggi, membantu pengeluaran asam urat.

4) Lemak sedang, cenderung menghambat pengeluaran asa urat.

5) Banyak cairan, untuk membantu mengeluarjan kelebihan asam urat.

d. Cara memesan diit : Ditulis Diit Rendah Purin.

580

Page 27: 14. GIZI

14. Diit pada Komplikasi Kehamilan

Diit yang diberikan kepada ibu selama hamil yang mengalami kelainan pada proses

kehamilannya.

Diit pada Hiperemis Gravidarum

a. Tujuan

1) Mengganti persediaan glikogen dan mengontrol acidosis

2) Secara berangsur memberikan kakanan cukup kalori dan zat – zat

gizi.

b. Syarat – syarat

1) Tinggi hidrat arang, rendah lemak.

2) Cukup cairan.

3) Makanan diberikan dalam bentuk kering, pemberian cairan disesuaikan

dengan keadaan penderita.

4) Makanan mudah cerna, tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tapi

sering.

5) Menurut keadaan penderita, secara berangsur diberikan makanan yang

memenuhi syarat gizi.

c. Macam diit pada Hiperemis Gravidarum

1) Diit Hiperemis I

Diberikan kepada penderita dengan hiperemis berat. Makanan hanya terdiri

dari roti kering dan buah – buahan. Cairan tidak diberikan bersama – sama

tetapi 1–2 jam sesudahnya.

2) Diit Hiperemis II

Diberikan bila rasa mual dan muntah sudah berkurang, secara berangsur –

angsur mulai diberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman

tidak diberikan bersama makanan.

3) Diit Hiperemis III

581

Page 28: 14. GIZI

Diberikan kepada penderita dengan hiperemis ringan. Menurut kesanggupan

penderita, minuman boleh diberikan bersama makanan. Makanan ini cukup

dalam semua zat gizi kecuali kalsium.

d. Cara memesan diit : Ditulis Diit Hiperemis I/ II/ III

Diit pada Pre-Eklampsia

a. Tujuan

1) Mengganti protein yang hilang karena proteinuria.

2) Mencegah/ mengurangi retensi garam / air.

3) Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal.

4) Memberikan zat gizi secukupnya sesuai dengan kemampuan penderita.

b. Syarat – syarat

1) Cukup kalori dan semua zat gizi. Dalam keadaan berat, makanan diberikan

secara berangsur, sesuai dengan keadaan penderita.

2) Rendah garam menurut beratnya retensi garam/ air. Penambahan berat

badan diusahakan dibawah 3 kg/ bulan atau dibawah 1 kg/ minggu.

3) Tinggi protein (1 ½ - 2 kg/ BB0.

4) Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita.

5) Cairan diberikan + 2500 ml sehari. Pada keadaan oliguria, cairan harus

dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urine, muntah,

keringat dan pernapasan.

c. Macam diit pada preeklampsia

1) Diit Preeklampsia I

Diberikan kepada penderita dengan preeklampsia berat. Makanan hanya

terdiri dari susu dan buah – buahan. Jumlah cairan diberikan paling sedikit

1500 ml sehari dan kekurangannya diberi secara parenteral. Makanan ini

kurang kalori dan zat – zat gizi kecuali kalsium, vitamin A dan C, oleh karena

itu hanya diberikan selama 1 – 2 hari saja.

2) Diit Preeklampsia II

582

Page 29: 14. GIZI

Diberikan kepada penderita preeklampsia yang penyakitnya tidak begitu

berat. Makanan berbentuk lunak dan diberikan sebagai diit rendah garam I.

Makanan ini rendah kalori, kalsium dan cukup zat gizi lain.

3) Diit Preeklampsia III

Diberikan kepada penderita preeklampsia ringan. Makanan mengandung

protein tinggi dan garam rendah dan diberikan berbentuk lunak atau biasa.

Makanan ini cukup semua zat – zat gizi.

d. Cara memesan makanan diit : Ditulis Diit Preeklampsia I/ II/ III

15. Diit untuk pemeriksaan

Diit untuk pemeriksaan Benzidine

a. Pengertian

Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perdarahan pada saluran pencernaan

bagian atas. Bahan makanan yang menimbulkan reaksi dengan larutan benzidine

tidak diperbolehkan, contohnya bahan makanan yang mengandung haemoglobin

atau chlorophyl, Daging, Ikan berdaging merah, ayam kuning telur, bayam,

kangkung, buncis, kacang panjang, alpukat, buah yang dimakan dengan kulitnya.

b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Benzidine

(DPB).

Diit untuk pemeriksaan Penjernihan Urea

a. Pengertian

Digunakan untuk memeriksa kemampuan glomeruli ginjang menyaring ureum.

Dua hari sebelum pemeriksaan, penderita diberi diit rendah protein.

b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Penjernihan

Urea (DPPU).

Diit untuk pemeriksaan Intravenous Pyelography

a. Pengertian

Digunakan untuk memeriksa kelainan – kelianan ginjal. Sehari sebelum

pemeriksaan, penderita diberi diit pemeriksaan intravenous pyelography

berbentuk cair atau lunak yang mudah cerna. Minuman hari itu dibatasi, pada hari

pemeriksaan, penderita harus puasa.

583

Page 30: 14. GIZI

b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan IVP

Diit untuk Pemeriksaan Cholescystography

a. Pengertian

Diit ini dipakai untuk memeriksa kelianan kantong empedu.

b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan

Cholescystography (DPC)

Diit untuk Pemeriksaan Toleransi Glukosa

a. Pengertian

Digunakan untuk memeriksa toleransi seseorang terhadap glukosa. Selama 3

hari berturut – turut sebelum pemeriksaan, penderita diberi diit Diabetes Mellitus

VII (350gr hidrat arang). Pada hari ke empat yaitu hari pemeriksaan, penderita

hanya diberi cairan yang terdiri dari 50 – 100 gr glukosa dan ½ gelas sari jeruk.

Gula darah diukur sebelum cairan glukosa diberikan kemudian setengah, satu,

dua dan tiga jam sesudahnya.

b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Toleransi

Glukosa (DPTG).

Diit untuk Pemeriksaan Produksi Adrenalin

a. Pengertian

Apabila produksi adrenalis meningkat, maka asam vanil mandalik dalam urine

juga meningkat. Digunakan untuk mengetahui apakah hypertensi disebabkan

karena produski adrenalin meningkat. Pada pemeriksaan ini dihitung kadar asam

vanil mandalik dalam urine. Selama 2 – 3 hari sebelum dilakukan pemeriksaan

penderita tidak diberi :

Obat – obatan

Makanan yang mengandung kopi, teh, pisang dan vanili.

Hari ketiga urine dikumpulkan, diit masih diteruskan. Hari keempat kembali ke

makanan semula.

584

Page 31: 14. GIZI

b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Asam Vanil

Mandalik (DPAVM).

Diit untuk Pemeriksaan Snapper

a. Pengertian

Digunakan untuk mengetahui kadar kalsium dan fosfor dalam darah. Selama 3

hari penderita diberi makanan rendah kalsium dan rendah fosfor.

b. Cara memesan diit : Ditulis Diit Pemeriksaan Snapper

(DPS).

585