132568412...

58
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kehamilan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Para calon ibu harus sehat dan mempunyai gizi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan setelah hamil. Jika ibu tidak mendapat gizi yang cukup selama kehamilan, maka bayi yang dikandungnya akan menderita kekurangan gizi. Ibu yang menderita kekurangan gizi juga akan kekurangan ASI bila kelak menyusui (Paath, 2004). Diet yang baik mengurangi kemungkinan pembentukan janin abnormal dan membantu menjamin janin tumbuh sebaik mungkin. Makan saja makanan sehat, yaitu makanan yang kaya vitamin, mineral, dan serat tapi tidak terlalu tinggi kadar gula atau lemaknya. Secara ideal lemak yang diberikan tidak lebih 30% total kalori harian (Lutfiatus Solihah, 2009).

Transcript of 132568412...

Page 1: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kehamilan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat

membuat keluarga bahagia. Para calon ibu harus sehat dan

mempunyai gizi cukup (berat badan normal) sebelum hamil dan

setelah hamil. Jika ibu tidak mendapat gizi yang cukup selama

kehamilan, maka bayi yang dikandungnya akan menderita kekurangan

gizi. Ibu yang menderita kekurangan gizi juga akan kekurangan ASI

bila kelak menyusui (Paath, 2004).

Diet yang baik mengurangi kemungkinan pembentukan janin

abnormal dan membantu menjamin janin tumbuh sebaik mungkin.

Makan saja makanan sehat, yaitu makanan yang kaya vitamin,

mineral, dan serat tapi tidak terlalu tinggi kadar gula atau lemaknya.

Secara ideal lemak yang diberikan tidak lebih 30% total kalori harian

(Lutfiatus Solihah, 2009).

Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori

perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang

mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan

(Yuni Kusmiati, dkk, 2009).

Page 2: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

2

Seiring pertambahan usia kandungan, maka kebutuhan gizi ibu

hamil akan meningkat, terutama setelah memasuki kehamilan

trimester kedua. Sebab saat itu pertumbuhan janin berlangsung pesat

terutama perkembangan otak dan susunan sarafyang membutuhkan

asupan gizi yang optimal (Anonim, 2006).

Tiga bulan pertama, pertumbuhan janin masih lambat dan

penambahan kebutuhan zat-zat gizi pun masih relatif kecil. Tahap ini,

ibu memasuki masa anabolisme, yaitu masa untuk menyimpan zat gizi

sebanyak-banyaknya dari makanan yang disantap setiap hari untuk

cadangan persediaan pada trimester

berikutnya

(Mirza Maulana, 2009).

Memasuki trimester kedua, janin mulai tumbuh pesat

dibandingkan dengan sebelumnya. Kecepatan pertumbuhannya

mencapai 10 gram per hari. Tubuh ibu juga mengalami perubahan dan

adaptasi, misalnya pembesaran payudara dan mulai berfungsinya

rahim serta plasenta. Peningkatan kualitas gizi sangat penting karena

tahap ini ibu mulai menyimpan lemak dan zat gizi lainnya untuk

cadangan sebagai bahan pembentuk ASI (Mirza Maulana, 2009).

Trimester ketiga, dibutuhkan vitamin dan mineral untuk

mendukung pesatnya pertumbuhan janin dan pembentukan otak.

Page 3: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

3

Kebutuhan energi janin didapat dari cadangan energi yang

disimpan ibu selama tahap sebelumnya (Mirza Maulana, 2009).

Gizi sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak.

Pertumbuhan otak yang pesat terjadi 2 fase. Fase pertama pada usia

kehamilan 15-20 minggu dan fase kedua adalah 30 minggu

Sampai 18 bulan setelah bayi lahir (Yuni Kusmiati, dkk, 2009).

Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK

(Kurang Energi Kronis) cenderung melahirkan bayi BBLR dan

dihadapkan pada resiko kematian yang lebih besar. Kekurangan

nutrisi selama kehamilan mengakibatkan kelahiran prematur dan efek

negatif jangka panjang terhadap kesehatan janin (Gardosi, 2005)

Data World Health Center (WHO), United Nations International

Chidren Emergency fund (UNICEF), dan Bank Dunia menunjukkan

angka kematian ibu tahun 2005, sebanyak 536.000 perempuan

meninggal dunia akibat masalah persalinan, lebih rendah dari jumlah

kematian ibu tahun 1990 yang sebanyak 576.000. Menurut data WHO,

sebanyak 99 % kematian ibu akibat masalah persalinan terjadi di

negara-negara berkembang (Antaranews, 2009).

Rasio kematian ibu di negara-negara berkembang merupakan

yang tertinggi dengan 450 kematian per 100 ribu kelahiran bayi hidup.

Sementara itu di Asia Tenggara, WHO memperkirakan

Page 4: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

4

sebanyak 37 juta kelahiran terjadi di kawasan Asia Tenggara setiap

tahun, sementara total kematian ibu dan bayi baru lahir diperkirakan

berturut-turut 170 ribu dan 1,3 juta per tahun. Sebanyak 98 % dari

seluruh kematian ibu dan anak yang terjadi di India, Bangladesh,

Indonesia, Nepal, dan Myanmar (Antaranews, 2009).

Tahun 2002 angka kematian ibu (AKI) di Indonesia

adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup. Dari lima juta kelahiran hidup

di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan 20.000 ibu meninggal

akibat komplikasi kehamilan atau persalinan. Ini merupakan dampak

dari anemia dan kekurangan energi kronik pada ibu

hamil (Mc Carthy dan Maine, 2009).

Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Sulawesi Selatan telah

mengalami penurunan, hal ini terlihat dari 425 per 100.000 kelahiran

hidup (1992) menurun menjadi 307 per 100.000 kelahiran

hidup tahun 2003 dan menurun lagi pada

tahun 2007 menjadi 248 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007).

Eklampsia, perdarahan, serta penyakit infeksi dianggap sebagai

penyebab kematian pada umumnya. Ketiga penyakit ini terkait erat,

baik langsung maupun tidak langsung dengan status gizi ibu.

Perdarahan pasca partum dan plasenta previa, misalnya, kerap

menyengsarakan penderita anemia defisiensi gizi. Kasus anemia

Page 5: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

5

defisiensi gizi umumnya selalu disertai dengan malnutrisi serta

infestasi parasit (Arisman, 2004).

Data di atas memberikan gambaran bahwa masalah gizi ibu

hamil sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin

maka peneliti merasa tertarik untuk mengetahui gambaran status gizi

pada ibu hamil di Puskesmas Batua Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka peneliti

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil

berdasarkan jumlah kebutuhan energi di Puskesmas Batua

Makassar April 2010?

2. Bagaimana gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil

berdasarkan jumlah kebutuhan protein di Puskesmas Batua

Makassar April 2010?

3. Bagaimana gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil

berdasarkan jumlah zat besi di Puskesmas Batua Makassar

April 2010?

C. Tujuan Penelitian

Page 6: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

6

1. Tujuan Umum

Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu pada hamil di

Puskesmas Batua Makassar bulan April 2010.

2. Tujuan Khusus

a. Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil

berdasarkan jumlah kebutuhan energi di Puskesmas Batua

Makassar April 2010.

b. Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil

berdasarkan jumlah kebutuhan protein di Puskesmas Batua

Makassar April 2010.

c. Diperolehnya gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil

berdasarkan jumlah kebutuhan zat besi di Puskesmas Batua

Makassar April 2010.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Pengalaman yang sangat berharga yang dapat meningkatkan

khasanah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan serta

merupakan acuan bagi penulis.

2. Bagi Instansi tempat Penelitian

Page 7: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

7

Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas dalam pengambilan

kebijakan dalam peningkatan status gizi pada ibu hamil.

3. Bagi Institusi

Sebagai bahan bacaan dan informasi bagi institusi tempat

pendidikan dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang

status gizi pada ibu hamil.

Berdasarkan uraian dari BAB I Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian diatas, selanjutnya akan

dibahas Pada BAB II tentang Tinjauan Pustaka.

Page 8: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Gizi

1. Pengertian secara umum

1. Gizi diartikan sebagai suatu proses organisme menggunakan

makanan yang dikomsumsi secara normal melalui proses

pencernaan, penyerapan, transfortasi, penyimpanan, metabolisme,

dan pengeluaran zat gizi (Irianto, 2006).

2. Gizi atau disebut juga nutrisi, merupakan ilmu yang mempelajari

perihal makanan serta hubungannya dengan kesehatan

(Paath, 2004).

3. Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari zat-zat dari pangan yang

bermanfaat bagi kesehatan dan proses yang terjadi pada pangan

sejak dikonsumsi, dicerna, diserap, sampai dimanfaatkan tubuh serta

Page 9: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

9

dampaknya terhadap pertumbuhan, perkembangan dan

kelangsungan hidup manusia serta faktor yang mempengaruhinya

(Depkes RI, 2008).

4. Ilmu gizi adalah (nutrition science) adalah ilmu yang mempelajari

segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan

kesehatan optimal (Almatsier, 2004).

Dari beberapa defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa

gizi adalah nutrisi makanan yang dikonsumsi, dicerna, diserap sampai

dimanfaatkan tubuh.

B. Tinjauan Khusus Tentang Asupan Gizi pada Ibu Hamil

1. Zat Gizi

Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh untuk

melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan

memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan

(Almatsier, 2004).

Menurut Moehjie. S (2007) zat gizi berdasarkan struktur

kimianya terdiri dari 5 macam yaitu:

a. Karbohidrat yaitu zat gizi yang terbentuk dari unsure carbon,

oksigen, dan hidrogen.

b. Lipida atau lemak yang terbentuk dari rantai carbon, oksigen

dan nitrogen.

Page 10: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

10

c. Protein yang terbentuk dari senyawa selain mengandung unsur

carbon, oksigen dan hidrogen juga mengandung unsur nitrogen.

d. Mineral yaitu senyawa berbagai garam mineral atau juga

terdapat berbagai unsure bebas.

e. Vitamin yaitu berupa senyawa organic yang

fungsinya menyerupai fungsi hormon.

Menurut Moehjie, S (2007) fungsi zat gizi bagi tubuh

dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

a. Zat gizi pemberi energi disebut zat gizi energitika.

Ada 3 macam zat gizi yang jika dioksidasikan dalam tubuh

menghasilkan energi, yaitu karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiga

zat gizi ini pada proses oksidasi dalam tubuh menghasilkan energi.

b. Zat gizi untuk pembentukan sel jaringan tubuh.

ada 3 macam zat gizi yang digunakan untuk pembentukan sel

jaringan yaitu protein, berbagai macam mineral dan air. Ketiga

macam zat gizi itu secara bersama-sama digunakan untuk

membentuk sel jaringan tubuh.

c. zat gizi sebagai pengatur.

Fungsi dan reaksi biokimia dalam tubuh atau zat gizi

stimulansia yaitu vitamin.

2. Standar Kecukupan Asupan Nutrisi Pada Ibu Hamil

Page 11: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

UMUR ENERGI10-12 tahun 2050 Kkal13-15 tahun 2050 Kkal16-18 tahun 2200Kkal19-29 tahun 1900 Kkal30-49 tahun 1800Kkal50-64 tahun 1750Kkal65+ tahun 1600 Kkal

11

a. Energi

Kebutuhan akan energi pada trimester I meningkat secara

minimal. Setelah itu, sepanjang trimester II dan III, kebutuhan akan

terus membesar sampai pada akhir kehamilan. Energi tambahan

selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu, yaitu

penambahan volume darah, pertumbuhan uterus dan payudara,

serta penumpukan lemak.(Arisman, 2004).

Menurut angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan

penambahan energi sebesar 100 Kkal perhari pada ibu hamil

trisimester I, dan 300 Kkal perhari pada ibu hamil trimester II dan III

(Kep Menkes RI, 2005).

Tabel IAngka Kecukupan Energi Rata-Rata Yang Dianjurkan

(Wanita Per Hari)

Sumber: KepMenKes RI, 2005

b. Karbohidrat

karbohidrat merupakan sumber tenaga/energi, kegunaan

lainnya yaitu menjaga kesehatan jaringan saraf dan penting dalam

pembentukan sel darah merah Anonim, 2007).

Page 12: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

12

Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serelia, umbi-

umbian, kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan

ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan

sebagainya. Sebagian besar sayur dan buah tidak banyak

mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel, bit

serta sayur kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung

karbohidrat daripada sayur daun-daunan (Almatsier, 2001).

c. Lemak

Lemak digunakan sebagai cadangan energy tubuh saat ibu

melahirkan. Lemak merupakan zat gizi yang kaya akan

energi,dimana 1 gram lemak setara dengan 9 kalori. Lemak juga

digunakan sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. asam lemak

omega 3 dan 6 diperlukan untuk perkembangan sistaem saraf,

fungsi penglihatan dan pertumbuhan otak janin (Anonim, 2007).

Makanan sumber lemak baik dari tumbuh-tumbuhan (nabati)

maupun hewani.

1). Berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) : buah, biji, lembaga biji

kemiri, zaitun, kelapa dan jagung.

2). Berasal dari hewan (hewani) : mentega, susu, keju, kuning telur.

d. Protein

Page 13: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

UMUR PROTEIN10-12 tahun 50 gram13-15 tahun 57 gram

13

Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam

amino, tersusun atas atom-atom C, H, O dan N. Protein berasal dari

kata Proteos yang berarti menduduki tempat pertama

(Irianto, 2006).

Protein diperlukan sebagai pertumbuhan dan

pemeliharaan,pembentukan ikatan-ikatan esensil tubuh, mengatur

keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh, pembentukan anti

bodi, mengangkut zat-zat gizi,dan sumber energy (almatsier, 2001).

Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang

baik, dalam jumlah maupun mutu, seperti susu, telur, daging,

unggas, ikan, dan kerang.sumber protein nabati adalah kacang

kedele dan hasilnya, seperti temped an tahu serta kacang-kacangan

lainnya. Kacang kedele merupakan sumber protein nabati yang

mempunyai nilai biologi tertinggi ( Almatsier, 2001).

Kebutuhan tambahan protein tergantung kecepatan

pertumbuhan janinnya. Menurut angka kecukupan gizi rata-rata

pada ibu hamil untuk Trimester I, II, dan III memerlukan tambahan

protein sebesar 17 gram perhari ( Kep Menkes RI, 2005).

Tabel IIAngka Kecukupan Protein Rata-Rata Yang Dianjurkan

(Wanita Per Hari)

Page 14: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

14

16-18 tahun 50 gram19-29 tahun 50 gram30-49 tahun 50 gram50-64 tahun 50 gram65+ tahun 50 gram

Sumber: KepMenKes RI, 2005

Bahan pangan yang dijadikan sumber sebaiknya 2/3-nya

merupakan bahan pangan bernilai biologi tinggi, seperti daging tak

berlemak, ikan, telur, susu dan hasil olahannya. Protein

yang berasal dari tumbuhan (nilai biologinya rendah) cukup 1/3

bagian (Arisman, 2004).

e. Vitamin

Vitamin adalah senyawa organik yang dibutuhkan oleh

tubuh dalam jumlah sedikit untuk mengatur fungsi-fungsi tubuh yang

spesifik, seperti pertumbuhan normal, memelihara kesehatan dan

reproduksi. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh sehingga

harus diperoleh dari bahan makanan (Irianto, 2006).

1). Vitamin larut dalam air

Vitamin yang termasuk kelompok larut dalam air adalah

vitamin B dan C. Jenis vitamin ini tak dapat disimpan dalam

tubuh. Kelebihan vitamin ini akan dibuang lewat urin sehingga

kekurangan vitamin B dan C lebih mudah terjadi (Irianto, 2006).

2). Vitamin larut dalam lemak

Page 15: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

15

Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin

A, D, E dan K. Jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh

dengan jumlah cukup besar, terutama dalam hati (Irianto, 2006).

f. Zat Besi

Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak

dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram dalam

tubuh manusia dewasa (Almatsier, 2001).

Menurut Almatsier (2001) Zat besi mempunyai beberapa

fungsi essensial dalam tubuh yaitu:

1). sebagai alat angkut oksigen dari paru-oaru kedalam tubuh.

2). sebagai alat angkut elektro dalam sel, dan sebagian terpadu

berbagai reaksi enzim dalam jaringan tubuh.

Zat besi dibutuhkan ibu hamil agar terhindar dari anemia.

Kebutuhan wanita hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan

plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%. Perkiraan

besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil ialah 1040 mg.

Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika melahirkan

dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi ditransfer ke

janin, dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan

plasenta, 450 mg untuk menambah sel darah merah, dan 200 mg

lenyap ketika melahirkan (Arisman, 2004).

Page 16: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

UMUR ZAT BESI10-12 tahun 20 mg13-15 tahun 20 mg16-18 tahun 26 mg19-29 tahun 26 mg30-49 tahun 26 mg50-64 tahun 12 mg65+ tahun 12 mg

16

Sumber zat besi adalah makanan hewani seperti daging,

ayam, dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serealia tubuh,

kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah.

Umumnya zat besi dalam daging, ayam, dan ikanmempunyai nilai

biologi tinggi, zat besi dalam serealia dan kacang-kacangan

mempunyai nilai biologi sedang, dan besi dalam sebagian besar

sayuran, terutama yang mengandung asm oksalat tinggi seperti

bayam mempunyai nilai biologi rendah (Almatsier, 2001).

Menurut angka kecukupan gizi rata-rata dianjurkan

penambahan zat besi pada ibu hamil pada trimester I sebesar 0 mg,

trimester II sebesar 9 mg, dan trimester III 13 mg

( Kep Menkes RI, 2005).Tabel III

Angka Kecukupan Zat Besi Rata-Rata Yang Dianjurkan(Wanita Per Hari)

Sumber: KepMenKes RI, 2005

Pada Trimester I, anemia akan meningkatkan resiko

terjadinya keguguran dan pada trimester selanjutnya akan

menuingkatkan resiko terjadinya persalinan premature dan

Page 17: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

pertumbuhan janin terhambat. Dalam proses persalinan, jika ibu

kekeurangan zat besi dan mengalami anemia, persalinan menjadi

lebih lama dan rentan terhadap terjadinya perdarahan. Ini

diakibatkan rahim tidak kuat berkontraksi sehingga perdarahan

terus berlangsung (Dwiana, 2009).

g. Asam Folat

Folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara

kimiawi dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan

sebagai koenzim dalam transportasi pecahan-pecahan karbon

tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asm nukleat

(Almatsier, 2001).

Folat terdapat luas didalam bahan makanan terutama

dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat dalam sayuran

hijau, hati, daging tanpa lemak, sereal utuh, biji-bijian, kacang-

kacangan, dan jeruk. Vitamin c yang ada dalam jeruk menghambat

kerusakan folat. Bahan makanan yang tidak banyak mengandung

folat adalah susu, telur, ubi-ubian, dan buah, kecuali jeruk

(Almatsier, 2001)

Asam folat merupakan vitamin yang sangat penting pada

masa kehamilan, terutama diminggu-minggu awal kehamilan. Asam

folat dapat mencegah terjadinya cacat bawaan di tulang belakang.

Ibu hamil yang menderita kekurangan asm folat akan meningkatkan

Page 18: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

resiko bayinya menderita cacat tabung saraf (neural tube

defect/NTD), seperti spina bipida (Mirza Maulana, 2009).

Penambahan kebutuhan asam folat bagi ibu hamil yaitu 200

mg perhari. Kekurangan asam folat pada wanita hamil bisa beresiko

bayi lahir cacat. Kecukupan asam folat sangat penting pada minggu

kedua sampai minggu keempat pertumbuhan janin (Cahanar, 2006).

3. standar Tingkat Konsumsi

Untuk klasifikasi dari tingkat konsumsi kelompok/RT atau

perorangan belum ada standar yang pasti. Berdasakan buku pedoman

petugas gizi puskesmas, Depkes RI (1990), klasifikasi masing-masing

tingkat konsumsi dibagi menjadi 4 denga cut of points masing-masing:

Baik : ≥ 100% AKG

Sedang : 80-99% AKG

Kurang : 70-80% AKG

Defisit : <70% AKG

4. Bahan Makanan Penukar

GOLONGAN I

Page 19: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Bahan Makanan URTBerat

(g)Bihun ½ gls 50

Bubur beras 2 gls 400Biskuit 4 bh, bsr 40

Havermout 51/2 sdm 45Kentang 2 bj sdg 210Krekers 5 bh, bsr 50Makroni ½ gls 50

Mi kering 1 gls 50Mi basah 2 gls 200

Nasi ¾ gls 100Nasi tim 1 gls 200

Roti Putih 3 ptg. Sdg 70Singkong 1 ptg 120

Tepung sagu 8 sdm 50Tepung honkwe 10 sdm 50

Tepung 8 sdm 50Ketupat 1 bh 150

Singkong 1 ptg, sdg 100Talas 1 ptg 125

Tepung terigu 5 sdm 50Tepung maizena 10 sdm 50

Tepung beras 8 sdm 50Ubi 1 bj 135

Nasi jagung ¾ gls 100

Bahan Makanan URTBerat

(g)Ayam tanpa kulit 1 ptg sdg 40Babat 1 ptg sdg 40Daging kerbau 1 ptg sdg 35Dideh sapi 1 ptg sdg 35Ikan 1 ptg sdg 40Ikan asin 1 ptg kcl 15Teri kering 1 sdm 20

SUMBER KARBOHIDRAT1 satuan penukar = 175 kalori, 4 gram, 40 gram karbohidrat

a. Rendah Lemak

GOLONGAN IISUMBER PROTEIN HEWANI

1 Satuan Penukar = 50 kalori, 7 g protein, 2 g lemak

Page 20: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Bahan makanan URTBerat

(g)Bakso 10 bj sdg 170Daging Kambing 1 ptg sdg 40Daging sapi 1 ptg sdg 35Hati ayam 1 bh sdg 30Hati sapi 1 ptg sdg 35Otak 1 ptg bsr 65Telur ayam 1 btr 55Telur bebek 1 btr 55Udang segar 5 ekor sdg 35Usus sapi 1 ptg bsr 50

Bahan makanan URTBerat

(g)Ayam dengan kulit 10 bj sdg 170Bebek 1 ptg sdg 40Cornet beef 1 ptg sdg 35Daging babi 1 bh sdg 30Kuning telur ayam 1 ptg sdg 35Sosis 1 ptg bsr 65

Bahan Makanan URTBerat

(g)Kacang hijau 2 sdm 20Kacang kedele 21/2 sdm 25Kacang merah segar 2 sdm 20Kacang tanah 2 sdm 15Keju kacang tanah 1 sdm 15Kacang tolo 2 sdm 20Oncom 2 ptg kcl 40Sari kedele bubuk 21/2 sdm 185Tahu 1 bj bsr 110Tempe 1 ptg sdg 50

b. Rendah Lemak1 Satuan Penukar = 75 kalori, 7 g protein, 5 g lemak

b. Tinggi Lemak1 Satuan Penukar = 150 kalori, 7 g protein, 13 g lemak

GOLONGAN III SUMBER PROTEIN NABATI

1 Satuan penukar = 75 kalori, 5g protein, 3g lemak, 7g karbohidrat

Page 21: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Sayuran A

GOLONGAN IV SAYURAN

Bebas dimakan. Kandungan Kalori dapat diabaikan

Baligo Lobak

Gambas Lettuce

Jamur kuping sedang Selada air

Ketimun Selada

Labu air Tomat

SAYURAN B

1 Satuan Penukar ± 1 gls (100 gram) = 25 kalori, 1g protein, 5g

karbohidrat

Bahan Makanan

Bayam Kangkung

Bit Kucai

Buncis Kacang panjang

Brokoli Kecipir

Caisim Labu siam

Daun pakis Labu wuluh

Daun waluh Pare

Page 22: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Bahan Makanan URTBerat

(g)Anggur 20 bh sdg 165

Genjer Pepaya muda

Jaung muda Rebung

Jantung pisang Sawi

Kol Toge kacang hijau

Kembang kol Terong

Kapri muda Wortel

SAYURAN C

1 Satuan Penukar ± 1 gls (100 gram) = 50 kalori, 3g protein, 10g

karbohidrat

Bahan Makanan

Bayam merah Kacang kapri

Daun katuk Kluwit

Daun melinjo Melinjo

Daun papaya Nangka muda

Daun singkong Toge kacang kedele

Daun tales

GOLONGAN V BUAH DAN GULA

1 Satuan Penukar = 50 kalori, 12 gkarbohidrat

Page 23: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Bahan Makanan URTBerat

(g)Susu skim cair 1 gls 200Tepung susu skim 4 sdm 20Yogurt non fat 2/3 gls 120

Apel 1 bh 85Belimbing 1 bh bsr 140Blewah 1 ptg sdg 70Duku 16 bh 80Durian 2 bj bsr 35Gula 1 sdml 13Jeruk manis 2 bh 110Jambu air 2 bh bsr 110Jambu biji 1 bh bsr 100Jambu bol 1 bh bsr 90Kolang-kaling 5 bh sdg 25Kedondong 2 bh sdg 120Kemang 1 bh bsr 105Kurma 3 bh 15Leci 10 bh 75Mangga ¾ bh bsr 90Melon 1 ptg bsr 190Madu 1 sdm 15Nenas ¼ bh sdg 95Nangka masak 3 bj sdg 45Pisang 1 bh 50Papaya 1 ptg bsr 110Peach 1 bh kcl 115Rambutan 8 bh 75Sawo 1 bh sdg 55Semangka 1 bh bsr 180Sirsak ½ gls 60salak 2 bh sdg 65

1. Satuan tanpa lemak

GOLONGAN VSUSU

1 Satuan Penukar = 75 kalori, 7g protein, 10 g karbohidrat

2. Satuan tanpa lemak1 Satuan Penukar = 125 kalori, 7g protein, 6g lemak, 10 g karbohidrat

Bahan Makanan URT Berat

Page 24: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Bahan Makanan URTBerat

(g)Susu kerbau ½ gls 100Tepung susu penuh 6 sdm 30

Bahan Makanan URTBerat

(g)alpukat ½ bh bsr 60Kacang ambon 7 bj 25Margarine jagung 1 sdt 5Minyak bunga matahari

1 sdt 5

Minyak jagung 1 sdt 5Minyak kedele 1 sdt 5Minyak kacang tanah 1 sdt 5Minyak zaitun 1 sdt 5

Bahan Makanan URTBerat

(g)Kelapa 1 ptg kcl 15Kelapa parut 2 1/2sdm 15

(g)Keju 1 ptg kcl 35Susu kambing ¾ gls 165Susu sapi 1 gls 200Susu kental tak manis

½ gls 100

Yogurt susu penuh 1 gls 200

3. Satuan tanpa lemak1 Satuan Penukar = 150 kalori, 7g protein, 10g lemak, 10 g karbohidrat

GOLONGAN VII MINYAK

1 Satuan Penukar = 50 kalori dan 5g lemak1. Lemak tidak jenuh

2. Lemak tidak jenuh

Page 25: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Lemak babi/sapi 1 ptg kcl 5Mentega 1 sdm 15Minyak kelapa 1 sdt 5Minyak inti kelapa sawit

1 sdt 5

santan 1/3 gls 40

GOLONGAN VI MAKANAN TANPA KALORI

Agar-agar Gula alternatif

Air kaldu Kecap

Air mineral Kopi

Cuka Teh

Gelatin

C. Kerangka Konsep

1. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

Untuk memperoleh gambaran asupan zat gizi pada ibu hamil

maka dilakukan dengan wawancara meliputi pengisian formulir recall 24

jam pada ibu hamil.

1. Energi

Kebutuhan energi pada ibu hamil disesuaikan berdasarkan

umur, dan memerlukan penambahan berdasarkan trimester

kehamilan. Trimester I membutuhkan tambahan energi sebesar 100

Page 26: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Kkal perhari, trimester II dan III membutuhkan tambahan energi

sebesar 300 Kkal perhari ( Kep Menkes RI, 2005).

2 . Protein

Kebutuhan protein pada ibu hamil membutuhkan

penambahan protein sebesar 17 gram pada trimester I,

II, dan III

( Kep Menkes RI, 2005)

3 Zat Besi

Kebutuhan zat besi pada ibu hamil membutuhkan penambahan

zat besi pada trimester I sebesar 0 mg, pada Timester II sebesar 9

mg, dan pada trimester III sebesar 13 mg ( Kep Menkes RI, 2005).

2. Bagan Kerangka Konsep

Energi

Protein

Zat Besi

KarbohidratAsupan zat Gizi pada Ibu Hamil

Lemak

Page 27: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Vitamin

Keterangan :

: Variabel dependen

: Variabel independen

: Variabel yang tidak diteliti

: Variabel yang diteliti

D. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Asupan kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal.

Setelah itu, sepanjang trimester II dan III, kebutuhan asupan energi

akan terus membesar sampai pada akhir kehamilan.

Kriteria Objektif:

a. Cukup : jika pertambahan energi ibu hamil trimester

II dan III sebesar 300 Kkal perhari.

b. Kurang : jika pertambahan energi ibu hamil trimester

Page 28: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

II dan III kurang dari 300 Kkal perhari.

2. Asupan Protein adalah jumlah asupan protein yang dibutuhkan ibu

hamil selama hamil.

Kriteria Objektif :

a. Cukup : jika pertambahan kebutuhan protein ibu hamil

Trimester II dan III sebesar 17 gram perhari.

b. Kurang : jika pertambahan kebutuhan protein ibu hamil

trimester II dan III kurang dari 17 gram perhari.

3. Asupan Kebutuhan zat besi wanita hamil akan Fe meningkat

(untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah) sebesar 200-300%.

Kriteria Objektif :

a. Cukup : jika pertambahan kebutuhan zat ibu hamil

Trimester II adalah 9 mg dan trimester III

sebesar 13 mg perhari.

b. Kurang : jika pertambahan kebutuhan zat besi ibu hamil

trimester II < 9 mg dan trimester III <13 mg

perhari.

Setelah membahas tentang Tinjauan Pustaka, berikut akan

dijelaskan tentang Metode Penelitian.

Page 29: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan

deskriptif, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan zat gizi

pada ibu hamil di Puskesmas Batua Makassar April 2010.

B. Lokasi dan Tempat Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Page 30: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Batua Makassar

yang bertempat di jalan Abd. Dg. Sirua No. 388 Makassar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2010.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang

memeriksakan diri di Puskesmas Batua Makassar pada bulan April

2010.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan III yang

datang memeriksakan diri dan bersedia menjadi responden di

Puskesmas Batua Makassar pada bulan April 2010.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah secara

purposive sampling yaitu dengan kriteria ibu hamil yang datang melakukan

pemeriksaan kehamilan trimester II dan III di Puskesmas Batua Makassar

April 2010.

E. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data primer dengan melakukan

wawancara pada ibu hamil trimester II dan III yang melakukan

pemeriksaan di puskesmas Batua Makassar bulan April 2010.

Page 31: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

F. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dengan menggunakan

kalkulator dan komputer kemudian disajikan dalam bentuk tabel frekuensi

disertai dengan penjelasan-penjelasan.

G. Teknik Analisa Data

Data dianalisa dengan menggunakan persentase dengan rumus

(Nursalam, 2004) :

P = x 100%

Keterangan :

P = persentase yang dicari

f = frekuensi faktor variable

n = jumlah Sampel

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. GramediaPustaka Utama.

Antaranews, 2009. Anka Kematian Ibu Di Asia Tenggara Paling Tinggi DiDunia, h tt p :// aku i ndo n es i a n a . co m . Diakses tanggal 28 Februari 2010.

Arisman, MB, Dr. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi.Jakarta : EGC.

Cahanar. 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta : Penerbit Buku Kompas.

Eko Budiarto, 2004. Metodoloogi Penelitian Kedokteran, Jakarta; PenerbitBuku Kedokteran EGC.

Page 32: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

Erna francin path, dkk, 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta; Dian Rakyat

Gardosi, 2005. Prematury and Fetal Growth Restrictrion,h tt p ://www . g i z i ne t. i n f o / con t en t/ v i e w / 50 5 . diakses tanggal 01 Maret2010.

Maulana, Mirza. 2009. Seluk Beluk Reproduksi dan Kehamilan : SebuahPanduan Tepat Guna untuk Ibu-ibu di Rumah. Jogjakarta : Garailmu

Nursalam. 2004. Metode Riset Keperawatan. Surabaya : Penerbit SalembaMedikal.

Rini, Ayu. 2009. Menu Ibu Hamil : Mencegah Bayi Lahir Cacat. Jakarta : Pustaka Mina.

SDKI, 2007. Derajat Kesehatan Di Sulsel, blog pada wordpress.com. Diakses tanggal 5 Maret 2010.

Solihah, Lutfiatus. 2009. Panduan Lengkap Hamil Sehat. Jogjakarta : DIVA Press.

Supariasa, I Dewa Nyoman. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : PenerbitBuku Kedokteran EGC

Page 33: 132568412 gambaran-asupan-zat-gizi-pada-ibu-pada-hamil-berdasarkan-jumlah-kebutuhan-energi-di-puskesmas-batua-makassar-april-2010

proposal penelitian

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BATUA MAKASSAR

APRIL 2010

RISKA HAMID07.017

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2010