123
-
Upload
nenny-aulia-rochman -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
description
Transcript of 123
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia sebelum disyahkan
pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai – nilainya telah ada pada bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara,
yang berupa nilai adat – istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai
tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari
sebagai pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai
tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga Bangsa
Indonesia dikenal sebagai kausa materialis Pancasila yang mana dalam Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dapat menelusuri sejarah kita di masa lalu
dan mencoba untuk melihat tugas-tugas yang kita emban ke masa depan, yang
keduanya menyadarkan kita akan perlunya menghayati dan mengamalkan
Pancasila. Sejarah di belakang telah dilalui dengan berbagai cobaan terhadap
Pancasila, namun sejarah menunjukkan dengan jelas bahwa Pancasila yang
berakar di bumi Indonesia senantiasa mampu mengatasi percobaan nasional di
masa lampau. Dari sejarah itu, kita mendapat pelajaran sangat berharga bahwa
selama ini Pancasila belum kita hayati dan juga belum kita amalkan secara
semestinya. Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah
pancasila juga sebagai bentuk pengenalan dan penghayatan terhadap pancasila
dalam konteks sejarah. Selanjutnya setelah meresap di dalam hati, maka
pengamalannya akan terasa sebagai sesuatu yang keluar dari kesadaran sendiri,
menjadi bagian dan sekaligus tujuan hidup. Sementara itu, pengamatan terhadap
tugas-tugas sejarah yang kita emban di masa depan yang penuh dengan segala
kemungkinan itu, juga menyadarkan kita akan perlunya penghayatan dan
pengamalan Pancasila.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana sejarah terbentuknya Pancasila dalam konteks sejarah pada
zaman kerajaan?
1.2.2 Bagaimana sejarah terbentuknya Pancasila pada zaman penjajahan?
1.2.3 Bagaimana kedudukan Pancasila sebelum dan sesudah kemerdekaan?
1.2.4 Bagaimana kedudukan Pancasila pada masa Orde Baru?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain,
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah terbentuknya pancasila
1.3.2 Untuk mengetahui kedudukan pancasila sebelum dan sesudah
kemerdekaan
1.3.3 Untuk mengetahui kedudukan pancasila pada masa orde baru
3
BAB 2. PEMBAHASAN
Nilai-nilai essensial yang telah terkandung dalam Pancasila, kenyataannya
secara objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala yaitu
sebelum mendirikan negara. Proses terbentuknya negara dan bangsa indonesia
melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu,
kemudian timbulnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV, ke V kemudian dasar-
dasar kebangsaan Indonesai telah mulai nampak pada abad ke VII, ketika
timbulnya kerajaan Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra di Palembang,
kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur serta kerjaan-kerajaan
lainnya.
2.1 Zaman Kutai
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M dengan
ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa ( tiang batu ). Berdasarkan prasasti
tersebut diketajui bahwa Raja Mulawarman adalah keturunan Raja Asmawarman
yang merupakan keturunan dari kudungga. Raja mulawarman mengadakan
kenduri, memberi sedekah untuk para brahmana dan sebagai bentuk rasa
terimakasih para brahmana membangun yupa tersebut. Masyarakat Kutai yang
membuka zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai
sosial dan politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan , kenduri serta sedekah
untuk para brahmana. Terdapat 2 kerajaan dalam zaman kuno yang mencapai
integrasi dengan wilayah yang hampir meliputi wilayah Indonesia sekarang yaitu
kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan Majaphit yang berpusat di Jawa.
2.2 Zaman Sriwajaya
Menurut M.Yamin berdirinya Negara kebangsaan Indonesia terbentuk
melalui 3 tahap yaitu : Pertama, zaman Sriwijaya di bawah wangsa syailendra
4
bercirikan kedatuan, Kedua negara kebangsaan zaman Majapahit bercirikan
keprabuan, kedua tahap tersebut merupakan negara kebangsaan Indoenesia lama.
Kemudian ketiga negara kebangsaan modern yaitu negara Indonesia merdeka
(sekarang negara proklamasi 17 Agustus 1945).
Pada abad ke VII muncullah suatu kerajaan di Sumatera yaitu kerajaan
Sriwijaya, dibawah kekuasaan wangsa Syailendra. Hal ini termuat dalam prasasti
kedukan bukit Siguntang dekat Palembang dalam huruf palawa. Pada zaman itu
kerajaan Sriwijaya merupakan suatu kerajaan yang cukup besar dan disegani di
kawasan Asia selatan. Perdagangan dilakukan dengan mempersatukan dengan
pedagang pengrajin dan pegawai raja yang disebut Tuha An Vatakvurah sebagai
pengawas teknis pengumpul semacam koperasi sehingga rakyat dengan mudah
memasarkan barang dagangannya. Agama dan kebudayaan juga dikembangkan
dengan mendirikan suatu universitas agama budha, yang sangat terkenal di negara
lain di Asia. Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah
tercermin pada kerajaan Sriwijaya, yang berbunyi : “marvuat vanua criwijaya
siddhayarta subhiksa” (suatu cita-cita negara yang adil dan makmur).
2.3 Zaman Kerajaan-kerajaan Sebelum Majapahit
Sebelum kerajaan majapahit muncul sebagai kerajaan yang
memancangkan nilai-nilai nasionalisme , telah muncul kerajaan – kerajaan di
Jawa Tengah dan Jawa Timur silih berganti. Kerajaan Kalingga abad ke VII,
Sanjaya pada abad ke VIII yang ikut membangun Candi Kalasan untuk Dewa
Tara dan sebuah wihara untuk pendeta Budha yang didirikan di Jawa Tengah
bersama dengan dinasti Syailendra (abad ke VII dan IX). Refleksi puncak dari
Jawa tengah adalah dibangunnya candi Borobudur dan candi Prambanan.
Kerajaan di Jawa Timur juga membuat bangunan keagamaan dan asrama
oleh Raja Airlangga yang memiliki sikap toleransi dalam beragama. Agama yang
diakui oleh kerajaan adalah agama Budha, Syiwa dan agama Wisnu. Begitu pula
di wilayah Kediri Jawa Timur berdiri kerajaan Singasari (pada abad ke XIII) yang
kemudian sangat erat hubungannya dengan berdirinya kerajaan Majapahit.
5
2.4 Kerajaan Majapahit
Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman
keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah
Mada yang dibantu oleh laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk
menguasai nusantara. Wilayah kekuasaan Majapahit semasa jayanya itu
membentang dari Malaisia sampai Irian Barat.
Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan
damai dalam satu kerajaan. Empu prapanca menulis negarakertagama. Dalam
kitab tersebut telah terdapat istilah pancasila. Empu tantular mengarang buku
Sutasoma, dan di dalam buku itulah kita jumpai seloka persatuan nasional yaitu
bhineka tunggal ika, yang berbunyi lengkapnya Bhineka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda, namun satu jua adanya sebab tidak
ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Hal itu menunjukkan adanya
realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu agama Hindu dan Budha. Bahkan
salah satu bawahan kekuasaannya yaitu Pasai justru telah memeluk agama Islam.
Toleransi positif dalam bidang agama dijunjung tinggi sejak masa bahari yang
telah silam.
Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam sidang
ratu dan mentri-mentri di paseban keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang
berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya sebagai berikut: Saya baru
akan berhenti berpuasa makan pelapa, jikalai seluruh nusantara bertakluk di
bawah kekuasaan negara, jika Gurun, Seram, Tanjung, Haru, Pahang, Dempo,
Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik telah dikalahkan.
Selain itu dalam hubungannya dengan negara lain raja Hayam Wuruk
senantiasa mengadakan hubungan bertetangga dengan baik dengan kerajaan
Tiongkok, Ayodya, Champa dan Kamboja, Menurut prasasti Brumbung, dalam
tata pemerintah kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat seperti Rakryan I
Hino, I sirikan, dan I Halu yang bertugas memberikan nasehat pada raja, hal ini
sebagai nilai-nilai musyawarah mufakat yang dilakukan oleh sistem pemerintah
yang dilakukan kerajaan Majapahit.
6
Majapahit menjulang dalam arena sejarah kebangsaan Indonesia dan
banyak meninggalkan nilai-nilai yang diangkat dalam nasionalisme negara
kebangsaan Indonesia 17 Agustus 1945. Kemudian disebabkan oleh faktor
keadaan dalam negeri sendiri seperti perselisihan dan perang saudara pada
permulaan abad XV, maka sinar kejayaan Majapahit berangsur-angsur mulai
memudar dan akhirnya mengalami keruntuhan dengan Sinar Hilang Kertaning
Bumi pada permulaan abad XVI.
2.5 Zaman Penjajahan
Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah
agama Islam dengan pesatnya di Indonesia, bersama dengan itu
berkembangpulalah kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Demak, dan
mulailah berdatangan orang-orang Eropa di nusantara. Mereka adalah orang
Portugis yang kemudian diikuti oleh orang-orang Spanyol yang ingin mencari
rempah-rempah di Indonesia.
Bangsa asing yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya berdagang
adalah orang-orang Portugis. Pada akhir abad ke XVI bangsa Belanda datang pula
ke Indonesia. untuk menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri, kemudian
mereka mendirikan suatu pekumpulan dagang yang bernama V.O.C atau dikenal
dengan istilah “kompeni.”
Praktek-praktek VOC dilakukan dengan unsur pemaksaan sehingga rakyat
mulai mengadakan perlawanan. Mataram di bawah pemerintah Sultan Agung
(1613-1645) berupaya mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada
tahun 1628 dan tahun 1929,Gubernur Jendral J.P Coen tewas dalam serangan
Sultan Agung yang kedua itu walaupun serangan ini tidak dapat meruntuhkan
VOC.
Di Makasar yang memiliki kedudukan yang sangat vital berhasil juga
dikuasai kompeni tahun 1667 dan timbullah perlawanan dari rakyat Makasar
dibawah pimpinan Hasanuddin. Menyusul pula wilayah Banten (Sultan Ageng
Tirtoyoso) tahun 1684, perlawanan Trunojoyo, Untung Suropati di Jawa Timur
7
pada akhir abad XVII. Demikian pula ajakan Ibnu Iskandar pimpinan Armada dari
Minangkabau untuk mengadakan perlawanan bersama tidak mendapat sambutan
yang hangat. Hal inilah yang menyebabkan kekalahan melawan kompeni.
2.6 Kebangkitan Nasional
Atas kesadaran bangsa Indonesia maka berdirilah Budi Utomo dipelopori
oleh Dr.Wahidin Sudirihusodo pada tanggal 20 Mei 1908. Setelah itu munculah
PNI (1927) yang dipelopori oleh Soekarno. Mulailah perjuangan bangsa Indonesia
menitik-beratkan pada kesatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia
merdeka. Perjuangan nasional diteruskan dengan adanya gerakan Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan satu bahasa, satu bangsa
serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya.
2.7 Zaman Penjajahan Jepang
Belanda menjanjikan kemerdekaan bangsa Indonesia namun sampai akhir
penjajahan Belanda tanggal 10 Maret 1940, Indonesia tidak juga mendapatkan
kemerdekaannya. Kemudian Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda
“Jepang memimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa Indonesia”.
Pada tanggal 29 April 19451 bersamaan dengan ulang tahun kaisar
Jepang, memberikan hadiah ulang tahun kepada bangsa Indonesia yaitu
kemerdekaan tanpa syarat setelah penghancuran Nagasaki dan Hirosima oleh
sekutu. Untuk mendapatkan simpati dan dukungan terbentuklah suatu badan
BPUPKI. Pada hari itu juga diumumakan sebagai Ketua Dr.KRT.Radjiman
Widyodiningrat yang kemudian mengusulkan bahwa agenda pada sidang BPUPKI
adalah membahas tentang dasar negara.
8
2.8 Sidang BPUPKI Pertama
Ada usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dalam merumuskan Pancasila sebagai
dasar negara yang resmi, yaitu :
a. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945) ia mengusulkan rumusan dasar negara
sebagai berikut : I. Peri kebangsaan, II. Peri kemanusian, III. Peri
Ketuhanan, IV. Peri kerakyatan (permusyawaratan, perwakilan,
kebijaksanaan), V. Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial).
Muh. Yamin juga menyerahkan naskah sebagai lampiran yaitu suatu rancangan
usulan sementara berisi rumusan Undang Undang Dasar RI.
b. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) ia mengemukakan teori-teori negara sebagai
berikut: 1. Teori negara prseorangan (individualis), 2. Paham negara kelas
(class theory), 3. Paham negara integralistik.
Prof. Dr. Soepomo juga mengusulkan dalam kaitannya dengan dasar filsafat
negara Indonesia hal-hal mengenai: kesatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir
dan batin, musyawarah, keadilan rakyat.
c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) ia menyampaikan dasar negara yang terdiri atas
lima prinsip yang rumusanya yaitu: 1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia).
2. Internasionalisme (peri kemanusiaan), 3. Kesejahteraan sosial, 4.
Ketuhanan yang Maha Esa.
Ir. Soekarno juga mengusulkan bahwa Pancasila adalah sebagai dasar
filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia dengan dasar-dasar sebagai
berikut:“Sekarang banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat,
kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma,
tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya
ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita
mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi”.
2.9 Sidang BPUPKI Kedua
Penyusunan pancasila dilakukan oleh panitia Sembilan. Selain itu atas
saran Prof. Dr. Soepomo pemakaian istilah “hukum dasar” diganti dengan
Undang-Undang Dasar karena hal ini merupakan hukum tertulis. Serta membahas
9
bentuk negara yang disetujui adalah pro republik. Keputusan-keputusan lain
adalah membentuk panitia kecil. Perancang undang-undang dasar di ketuai oleh
Ir. Soekarno, panitia ekonomi dan keuangan di ketuai oleh Moh. Hatta dan
pembela tanah air di ketuai oleh Abikusno Tjokrosoejono.
Dalam sidang ini dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dan
popular disebut dengan “panitia sembilan” yang anggotanya antara lain Ir.
Soekarno, Wachid Hasyim, Mr. Muh. Yamin, Mr. Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr.
Soebarjo, Kyai Abdul Kahar Muzakir, Abikoesmo Tjokrosoejoso, Haji Agus
Salim.
Panitia sembilan ini mengadakan pertemuan secara sempurna dan
mencapai suatu hasil baik yaitu suatu persetujuan antara golongan islam dengan
golongan kebangsaan. Adapun naskah preambule yang disusun oleh panitia
sembilan tersebut pada bagian terakhir adalah sebagai berikut :
“…………maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam suatu
hukum dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum dasar diganti
dengan istilah undang-undang dasar. Keputusan penting dalam rapat ini adalah
tentang bentuk negara republik dan luas wilayah negara baru. Tujuan anggota
badan penyelidik adalah menghendaki Indonesia raya yang sesungguhnya yang
mempersatukan semua kepulauan Indonesia.
Susunan Undang Undang Dasar yang diusulkan terdiri atas tiga bagian
yaitu :
a. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan dimuka dunia atas
Penjajahan Belanda
b. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar negara Pancasila
c. Pasal-pasal Undang Undang Dasar.
10
2.10 Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI
Pada pertengahan bulan Agustus 1945 akan di bentuk PPKI (Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Untuk keperluan itu Ir.Soekarno , Drs.
Moh.Hatta dan Dr. Radjiman di berangkangkatkan ke Saigon atas panggilan
Jendral besar Terauchi. Pada tanggal 9 agustus 1945 Jendral besar Terauchi
memberikan kepada mereka 3 cap yaitu:
a. Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI, Moh hatta sebagai wakil, dan
Radjiman sebagai anggota.
b. Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus 1945.
c. Cepat atau tidaknya pekerjaan panitia di serahkan seperlunya pada panitia.
Sekembalinya dari Saigon 14 Agustus 1945, Ir Soekarno mengumunkan di
muka umum bahwa bangsa Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga
(secepat mungkin) dan kemerdekaan bangsa Indonesia ini bukan merupakan
hadiah dari Jepang melainkan hasil perjuangan sendiri.
2.10.1 Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Pebedaan terjadi antara golongan muda dan golongan tua tentang kapan
pelaksanaan proklamasi. Oleh karena itu perbedaan memuncak dan menyebabkan
Soekarno Hatta diamankan ke Rengasdengklok agar tidak mendapat pengaruh
dari Jepang.
Sejak pagi hari, halaman rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur
No. 56 sudah sangat sibuk. Pada tanggal 17 Agustus 1945, kira-kira pukul 04.30
WIB, para tokoh pejuang kemerdekaan berhasil merampungkan pekerjaan untuk
mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.
Suhud adalah seorang anggota Barisan Pelopor ditugasi untuk mencari
tiang bendera dan menyiapkan bendera Merah Putih yang telah dijahit oleh
Fatmawati (Istri Ir. Soekarno). Pada pukul 10.00 acara dimulai, kemudian
11
dilanjutkan dengan sedikit pidato dan diakhiri dengan pembacaan teks
Proklamasi. Adapun bunyi teks Proklamasi itu adalah sebagai berikut:
PROKLAMASIKami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal
yang mengenai pemindahan kekuasaan, dll. Diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
2.10.2 Sidang PPKI
Sehari setelah Proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus
1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama yang dihadiri 27 orang dan
menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut :
a. Mengesahkan Undang-Undang dasar 1945 yang meliputi :
1) Setelah melakukan beberapa perubahan pada piagam Jakarta yang kemudian
berfungsi sebagai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
2) Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari badan
penyilidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami berbagai perubahan
karena berkaitan dengan perubahan piagam Jakarta, kemudian berfungsi
sebagai Undang-Undang Dasar 1945.
b. Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama.
c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan
Musyawarah darurat.
Pada tanggal 19 Agustus 1945 dilaksanakan siding kedua PPKI yang
menentukan ketetapan sebagai berikut :
a. Tentang daerah propinsi : Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra,
Borneo, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil.
b. Untuk sementara waktu kedudukan Kooti dan sebagainya di teruskan seperti
sekarang.
c. Untuk sementara waktu kedudukan kota dan Gemeente diteruskan seperti
sekarang dan di bentuknya 12 departemen kementrian.
12
Pada tanggal 20 Agustus 1945 sidang ketiga, melakukan pembahasan
terhadap agenda tentang “badan penolong korban perang” yang terdiri dari 8
pasal tersebut yaitu pasal 2 dibentuklah suatu badan yang disebut “Badan
Keamanan Rakyat” BKR. Pada tanggal 22 Agustus 1945 sidang
keempat, membahas agenda tentang komite nasional Partai Nasional Indonesia
yang berkedudukan di Indonesia.
2.11 Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Setelah Proklamasi ternyata Bangsa Indonesia harus menghadapi sekutu
yang berupaya untuk menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu
dengan pemaksaan mengakui pemerintahan NICA (Nertherlands Indies Civil
Administration). Untuk melawan propaganda, pemerintah RI mengeluarkan 3
buah maklumat:
a. Maklumat wakil presiden no X tanggal 16 Okober 1945 yang menghentikan
kekuasaan luar biasa Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya berkalu
selama 6 bulan). Kemudian maklumat tersebut di pegang Presiden kepada
KNIP.
b. Maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang pembentukan partai
politik sebanyak-banyaknya oleh rakyat.
c. Maklumat pemerintah tanggal 14 November 194, yang intinya mengubah
system Presidensial ke Parlementer.
2.12 Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat
Sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) maka ditanda tangani
suatu persetujuan (Mantelresolusi) Oleh ratu belanda Yuliana dan wakil
pemerintah RI di Kota Den Hag pada tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku
pulalah secara otomatis anak-anak persetujuan hasil KMB lainnya dengan
konstitusi RIS, antara lain :
13
a. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalis) yaitu 16 Negara
bagian (pasal 1 dan 2).
b. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi
liberal dimana mentri-mentri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan
pemerintah.
c. Mukadiamah RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat
maupun isi Pembukaan UUD 1945, Proklamasi Kemerdekaan sebagai naskah
Proklamasi yang terinci.
Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan,
oleh karena itu persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan
kedaulatan melainkan “pemulihan kedaulatan” atau “pengakuan kedaulatan”
2.13 Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1950
Berdirinya negara RIS dalam Sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah
sebagai suatu taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi
Proklamasi yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 taitu negara persatuan
dan kesatuan sebagaimana termuat dalam alinea IV, bahwa Pemerintah
Negara.......” yang melindungi segenap bangsa Indoneia dan seluruh tumpah darah
negara Indonesia .....” yang berdasarkan kepada UUD 1945 dan Pancasila. Maka
terjadilah gerakan unitaristis secara spontan dan rakyat untuk membentuk negara
kesatuan yaitu menggabungkan diri dengan Negara Proklamasi RI yang berpusat
di Yogyakarta, walaupun pada saat itu Negara RI yang berpusat di Yogyakarta itu
hanya berstatus sebagai negara bagian RIS saja.
Pada suatu ketika negara bagian dalam RIS tinggalah 3 buah negara
bagian saja yaitu :
a. Negara Bagian RI Proklamasi
b. Negara Indonesia Timur (NIT)
c. Negara Sumatera Timur (NST)
14
Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan Negara RI tanggal 19 Mei
1950, maka seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi
Sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950.
Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita-cita
Proklamasi, Pancasila dan UUD 1945, namun kenyataannya masih berorientasi
kepada Pemerintah yang berasas Demokrasi Liberal sehingga isi maupun jiwanya
merupakan penyimpangan terhadap Pancasila. Hal ini disebabkan oleh hal-hal
sebagai berikut :
a. Sistem multi partai dan kabinet Parlementer berakibat silih bergantinya
kabinet yang rata-rata hanya berumur 6 atau 8 tahun. Hal ini berakibat tidak
mempunyai Pemerintah yang menyusun program serta tidak mampu
menyalurkan dinamika Masyarakat ke arah pembangunan, bahkan
menimbulkan pertentangan-pertentangan, gangguan-gangguan keamanan serta
penyelewengan-penyelewengan dalam masyarakat.
b. Secara Ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950, tidak berhasil
mendekati perumusan otentik Pembukaan UUD 1945, yang dikenal sebagai
Declaration of Independence bangsa Indonesia. Demikian pula perumusan
Pancasila dasar negara juga terjadi penyimpangan. Namun bagaimanapun juga
RIS yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari negara Republik
Indonesia Serikat.
2.14 Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Pemilu pada tahun 1955 kenyataanya tidak dapt memenuhi harapan dan
keinginan rakyat, bahkan menimbulkan ketidakstabilan politik, ekonomi, sosial
maupun hankam. Pada akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959 keluarlah Dekrit:
a. Membubarkan Konstitusi.
b. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945.
c. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
15
Pengertian dekrit adalah suatu putusan dari organ tertinggi (kepala Negara
atau organ lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak
bilamana Negara dalam darurat. Landasan hukun Dekrit ada dua macam yaitu:
a. Hukum Tatanegara Darurat Subjektif
Yaitu suatu keadaan hukum yang memberi wewenang kepada organ tertinggi
untuk bila perlu mengambil tindakan-tindakan hukum bahkan kalau perlu
melanggar undang-undang hak asasi rakyat bahkan UUD.
Contoh: Dekrit Presiden 5 Juli 1959
b. Hukum Tatanegara Objektif
Yaitu suatu keadaan hukum yang memberikan wewenang kepada organ
tertinggi untuk mengambil tindakan-tindakan hukum, namun tetap
berlandaskan pada konstitusi yang berlaku.
Contoh: Surat Perintah 11 Maret 1966
Ideologi pancasila pada saat itu di rancang oleh PPKI yaitu dengan
ideologi Manipol Usdek serta konsep Nasakom. Puncak peristiwa tersebut yaitu
meletusnya pemberontakan G30SPKI. Gerakan tersebut berupaya utntuk
menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis.
Akan tetapi bangsa Indonesia tidak goyah walaupun akan diganti dengan
ideology Komunis. Hal ini di karenakan Pancasila merupakan jiwa bangsa
Indonesia. Oleh karena itu pada tanggal 1 Oktober 1965 di peringati sebagai “Hari
Kesaktian Pancasila”
2.15 Masa Orde Baru
Tatanan masyarakat orde baru merupakan tatanan masyarakat dan
pemerintah yang menuntut dilaksanakanya Pancasila dan UUD 1945 secara murni
dan konsekuen. Maka munculah “Tritura” (tiga tuntutan rakyat) yang berisi
sebagai berikut:
a. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya
b. Pembersihan Kabinet dari unsur PKI
c. Penurunan harga
16
Karena Orde Lama tidak mampu lagi menguasai pimpinan Negara, maka
Presiden memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat Letnan
Jendral Soeharto dalam Surat Perintah 11 Maret 1966 (Super Semar) untuk
menindak pembubaran PKI dan ormas-ormasnya.
Sidang MPRS IV/1066 menerima dan memperkuat Super Semar dengan di
tuangkannya Tap no. IX/MPRS/1966. hal ini berarti menyebabkan Super Semar
tidak lagi bersumber Hukum Tatanegara Darurat akan tetapi bersumber pada
kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat 2 UUD 1945).
Pemerintah orde baru kemudian melaksanakan pemilu pada tahun 1973.
adapun tugas yang harus di emban berdasarkan Tap. No X/MPRS/1973 meliputi:
a. Melanjutkan pelita dan menyusun repelita dalam rangka GBHN
b. Membina kehidupan masyarakat agar sesuai dengan kehidupan Pancasila
c. Melaksanakan Politik luar negeri bebas aktif dengan orientasi kepentingan
nasional
Demikianlah orde baru secara berangsur-angsur melaksanakan program
dalam upaya untuk merealisasikan pembangunan pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen.
17
BAB 3. KESIMPULAN
Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah
melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa Negara
Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan negara-negara di
dunia, tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaannya yang tua,
melalui gemilangnya kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Diawali oleh Raja Mulawarman setelah itu masuk kerajaan Sriwijaya
dibawah kekuasaan wangsa Syilendra dan berikutnya berdirilah kerajaan
Majapahit. Pada abad XVI praktek VOC penuh dengan paksaan sehingga
mendapatkan perlawanan dari rakyat dan kerajaan-kerajaan. Atas kesadaran
bangsa Indonesia muncul Hari Kebangkitan Nasional yang dipelopori dr.Wahidin
Sudirohusodo dan Budi Utomo yang akhirnya dapat memproklamirkan
Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan naskah preambule disusun
oleh panitia Sembilan. Pada masa Orde Baru terjadi tuntutan dilaksanakannya
Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen, akhirnya terbentuklah
Tritura yang isinya Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya, pembersihan kabinet
dari unsur G30SPKI dan penurunan harga.
Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan berbagai jalan telah ditempuh
dengan cara yang berbeda-beda, mulai dengan cara yang lunak sampai cara yang
keras, mulai dari gerakan kaum cendikiawan yang terbatas sampai pada gerakan
yang menghimpun kekuatan rakyat. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan
jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di
masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa datang, yang
secara keseluruhan membentuk kepribadiannya sendiri, mulai dari memberikan
segala pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan. Oleh karena itu
bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiaannya sendiri, yang bersamaan dengan
lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan
hidup dan dasar negara, “Pancasila”.
18
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Kaelan. 2004, Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Paradigma Offset.
Kaelan. 2010, Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Paradigma Offset.