123

28
1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia sebelum disyahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai – nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara, yang berupa nilai adat – istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai- nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga Bangsa Indonesia dikenal sebagai kausa materialis Pancasila yang mana dalam Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dapat menelusuri sejarah kita di masa lalu dan mencoba untuk melihat tugas-tugas yang kita emban ke masa depan, yang keduanya menyadarkan kita akan perlunya menghayati dan mengamalkan Pancasila. Sejarah di belakang telah dilalui dengan berbagai cobaan terhadap Pancasila, namun sejarah menunjukkan dengan jelas bahwa Pancasila yang berakar di bumi Indonesia senantiasa mampu mengatasi percobaan nasional di masa lampau. Dari sejarah itu, kita mendapat pelajaran sangat berharga

description

Pancasila Dalam Konteks Sejarah

Transcript of 123

Page 1: 123

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia sebelum disyahkan

pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai – nilainya telah ada pada bangsa

Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara,

yang berupa nilai adat – istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai

tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari-hari

sebagai pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai

tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga Bangsa

Indonesia dikenal sebagai kausa materialis Pancasila yang mana dalam Pedoman

Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dapat menelusuri sejarah kita di masa lalu

dan mencoba untuk melihat tugas-tugas yang kita emban ke masa depan, yang

keduanya menyadarkan kita akan perlunya menghayati dan mengamalkan

Pancasila. Sejarah di belakang telah dilalui dengan berbagai cobaan terhadap

Pancasila, namun sejarah menunjukkan dengan jelas bahwa Pancasila yang

berakar di bumi Indonesia senantiasa mampu mengatasi percobaan nasional di

masa lampau. Dari sejarah itu, kita mendapat pelajaran sangat berharga bahwa

selama ini Pancasila belum kita hayati dan juga belum kita amalkan secara

semestinya. Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah

pancasila juga sebagai bentuk pengenalan dan penghayatan terhadap pancasila

dalam konteks sejarah. Selanjutnya setelah meresap di dalam hati, maka

pengamalannya akan terasa sebagai sesuatu yang keluar dari kesadaran sendiri,

menjadi bagian dan sekaligus tujuan hidup. Sementara itu, pengamatan terhadap

tugas-tugas sejarah yang kita emban di masa depan yang penuh dengan segala

kemungkinan itu, juga menyadarkan kita akan perlunya penghayatan dan

pengamalan Pancasila.

Page 2: 123

2

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana sejarah terbentuknya Pancasila dalam konteks sejarah pada

zaman kerajaan?

1.2.2 Bagaimana sejarah terbentuknya Pancasila pada zaman penjajahan?

1.2.3 Bagaimana kedudukan Pancasila sebelum dan sesudah kemerdekaan?

1.2.4 Bagaimana kedudukan Pancasila pada masa Orde Baru?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain,

1.3.1 Untuk mengetahui sejarah terbentuknya pancasila

1.3.2 Untuk mengetahui kedudukan pancasila sebelum dan sesudah

kemerdekaan

1.3.3 Untuk mengetahui kedudukan pancasila pada masa orde baru

Page 3: 123

3

BAB 2. PEMBAHASAN

Nilai-nilai essensial yang telah terkandung dalam Pancasila, kenyataannya

secara objektif telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala yaitu

sebelum mendirikan negara. Proses terbentuknya negara dan bangsa indonesia

melalui suatu proses sejarah yang cukup panjang yaitu sejak zaman batu,

kemudian timbulnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV, ke V kemudian dasar-

dasar kebangsaan Indonesai telah mulai nampak pada abad ke VII, ketika

timbulnya kerajaan Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra di Palembang,

kemudian kerajaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur serta kerjaan-kerajaan

lainnya.

2.1 Zaman Kutai

Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M dengan

ditemukannya prasasti yang berupa 7 yupa ( tiang batu ). Berdasarkan prasasti

tersebut diketajui bahwa Raja Mulawarman adalah keturunan Raja Asmawarman

yang merupakan keturunan dari kudungga. Raja mulawarman mengadakan

kenduri, memberi sedekah untuk para brahmana dan sebagai bentuk rasa

terimakasih para brahmana membangun yupa tersebut. Masyarakat Kutai yang

membuka zaman sejarah Indonesia pertama kalinya ini menampilkan nilai-nilai

sosial dan politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan , kenduri serta sedekah

untuk para brahmana. Terdapat 2 kerajaan dalam zaman kuno yang mencapai

integrasi dengan wilayah yang hampir meliputi wilayah Indonesia sekarang yaitu

kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan Majaphit yang berpusat di Jawa.

2.2 Zaman Sriwajaya

Menurut M.Yamin berdirinya Negara kebangsaan Indonesia terbentuk

melalui 3 tahap yaitu : Pertama, zaman Sriwijaya di bawah wangsa syailendra

Page 4: 123

4

bercirikan kedatuan, Kedua negara kebangsaan zaman Majapahit bercirikan

keprabuan, kedua tahap tersebut merupakan negara kebangsaan Indoenesia lama.

Kemudian ketiga negara kebangsaan modern yaitu negara Indonesia merdeka

(sekarang negara proklamasi 17 Agustus 1945).

Pada abad ke VII muncullah suatu kerajaan di Sumatera yaitu kerajaan

Sriwijaya, dibawah kekuasaan wangsa Syailendra. Hal ini termuat dalam prasasti

kedukan bukit Siguntang dekat Palembang dalam huruf palawa. Pada zaman itu

kerajaan Sriwijaya merupakan suatu kerajaan yang cukup besar dan disegani di

kawasan Asia selatan. Perdagangan dilakukan dengan mempersatukan dengan

pedagang pengrajin dan pegawai raja yang disebut Tuha An Vatakvurah sebagai

pengawas teknis pengumpul semacam koperasi sehingga rakyat dengan mudah

memasarkan barang dagangannya. Agama dan kebudayaan juga dikembangkan

dengan mendirikan suatu universitas agama budha, yang sangat terkenal di negara

lain di Asia. Cita-cita tentang kesejahteraan bersama dalam suatu negara telah

tercermin pada kerajaan Sriwijaya, yang berbunyi : “marvuat vanua criwijaya

siddhayarta subhiksa” (suatu cita-cita negara yang adil dan makmur).

2.3 Zaman Kerajaan-kerajaan Sebelum Majapahit

Sebelum kerajaan majapahit muncul sebagai kerajaan yang

memancangkan nilai-nilai nasionalisme , telah muncul kerajaan – kerajaan di

Jawa Tengah dan Jawa Timur silih berganti. Kerajaan Kalingga abad ke VII,

Sanjaya pada abad ke VIII yang ikut membangun Candi Kalasan untuk Dewa

Tara dan sebuah wihara untuk pendeta Budha yang didirikan di Jawa Tengah

bersama dengan dinasti Syailendra (abad ke VII dan IX). Refleksi puncak dari

Jawa tengah adalah dibangunnya candi Borobudur dan candi Prambanan.

Kerajaan di Jawa Timur juga membuat bangunan keagamaan dan asrama

oleh Raja Airlangga yang memiliki sikap toleransi dalam beragama. Agama yang

diakui oleh kerajaan adalah agama Budha, Syiwa dan agama Wisnu. Begitu pula

di wilayah Kediri Jawa Timur berdiri kerajaan Singasari (pada abad ke XIII) yang

kemudian sangat erat hubungannya dengan berdirinya kerajaan Majapahit.

Page 5: 123

5

2.4 Kerajaan Majapahit

Pada tahun 1293 berdirilah kerajaan Majapahit yang mencapai zaman

keemasannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan Mahapatih Gajah

Mada yang dibantu oleh laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk

menguasai nusantara. Wilayah kekuasaan Majapahit semasa jayanya itu

membentang dari Malaisia sampai Irian Barat.

Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan

damai dalam satu kerajaan. Empu prapanca menulis negarakertagama. Dalam

kitab tersebut telah terdapat istilah pancasila. Empu tantular mengarang buku

Sutasoma, dan di dalam buku itulah kita jumpai seloka persatuan nasional yaitu

bhineka tunggal ika, yang berbunyi lengkapnya Bhineka Tunggal Ika Tan Hana

Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda, namun satu jua adanya sebab tidak

ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Hal itu menunjukkan adanya

realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu agama Hindu dan Budha. Bahkan

salah satu bawahan kekuasaannya yaitu Pasai justru telah memeluk agama Islam.

Toleransi positif dalam bidang agama dijunjung tinggi sejak masa bahari yang

telah silam.

Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada dalam sidang

ratu dan mentri-mentri di paseban keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang

berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya sebagai berikut: Saya baru

akan berhenti berpuasa makan pelapa, jikalai seluruh nusantara bertakluk di

bawah kekuasaan negara, jika Gurun, Seram, Tanjung, Haru, Pahang, Dempo,

Bali, Sunda, Palembang, dan Tumasik telah dikalahkan.

Selain itu dalam hubungannya dengan negara lain raja Hayam Wuruk

senantiasa mengadakan hubungan bertetangga dengan baik dengan kerajaan

Tiongkok, Ayodya, Champa dan Kamboja, Menurut prasasti Brumbung, dalam

tata pemerintah kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat seperti Rakryan I

Hino, I sirikan, dan I Halu yang bertugas memberikan nasehat pada raja, hal ini

sebagai nilai-nilai musyawarah mufakat yang dilakukan oleh sistem pemerintah

yang dilakukan kerajaan Majapahit.

Page 6: 123

6

Majapahit menjulang dalam arena sejarah kebangsaan Indonesia dan

banyak meninggalkan nilai-nilai yang diangkat dalam nasionalisme negara

kebangsaan Indonesia 17 Agustus 1945. Kemudian disebabkan oleh faktor

keadaan dalam negeri sendiri seperti perselisihan dan perang saudara pada

permulaan abad XV, maka sinar kejayaan Majapahit berangsur-angsur mulai

memudar dan akhirnya mengalami keruntuhan dengan Sinar Hilang Kertaning

Bumi pada permulaan abad XVI.

2.5 Zaman Penjajahan

Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah

agama Islam dengan pesatnya di Indonesia, bersama dengan itu

berkembangpulalah kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Demak, dan

mulailah berdatangan orang-orang Eropa di nusantara. Mereka adalah orang

Portugis yang kemudian diikuti oleh orang-orang Spanyol yang ingin mencari

rempah-rempah di Indonesia.

Bangsa asing yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya berdagang

adalah orang-orang Portugis. Pada akhir abad ke XVI bangsa Belanda datang pula

ke Indonesia. untuk menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri, kemudian

mereka mendirikan suatu pekumpulan dagang yang bernama V.O.C atau dikenal

dengan istilah “kompeni.”

Praktek-praktek VOC dilakukan dengan unsur pemaksaan sehingga rakyat

mulai mengadakan perlawanan. Mataram di bawah pemerintah Sultan Agung

(1613-1645) berupaya mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada

tahun 1628 dan tahun 1929,Gubernur Jendral J.P Coen tewas dalam serangan

Sultan Agung yang kedua itu walaupun serangan ini tidak dapat meruntuhkan

VOC.

Di Makasar yang memiliki kedudukan yang sangat vital berhasil juga

dikuasai kompeni tahun 1667 dan timbullah perlawanan dari rakyat Makasar

dibawah pimpinan Hasanuddin. Menyusul pula wilayah Banten (Sultan Ageng

Tirtoyoso) tahun 1684, perlawanan Trunojoyo, Untung Suropati di Jawa Timur

Page 7: 123

7

pada akhir abad XVII. Demikian pula ajakan Ibnu Iskandar pimpinan Armada dari

Minangkabau untuk mengadakan perlawanan bersama tidak mendapat sambutan

yang hangat. Hal inilah yang menyebabkan kekalahan melawan kompeni.

2.6 Kebangkitan Nasional

Atas kesadaran bangsa Indonesia maka berdirilah Budi Utomo dipelopori

oleh Dr.Wahidin Sudirihusodo pada tanggal 20 Mei 1908. Setelah itu munculah

PNI (1927) yang dipelopori oleh Soekarno. Mulailah perjuangan bangsa Indonesia

menitik-beratkan pada kesatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia

merdeka. Perjuangan nasional diteruskan dengan adanya gerakan Sumpah

Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang menyatakan satu bahasa, satu bangsa

serta satu tanah air yaitu Indonesia Raya.

2.7 Zaman Penjajahan Jepang

Belanda menjanjikan kemerdekaan bangsa Indonesia namun sampai akhir

penjajahan Belanda tanggal 10 Maret 1940, Indonesia tidak juga mendapatkan

kemerdekaannya. Kemudian Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda

“Jepang memimpin Asia, Jepang saudara tua bangsa Indonesia”.

Pada tanggal 29 April 19451 bersamaan dengan ulang tahun kaisar

Jepang, memberikan hadiah ulang tahun kepada bangsa Indonesia yaitu

kemerdekaan tanpa syarat setelah penghancuran Nagasaki dan Hirosima oleh

sekutu. Untuk mendapatkan simpati dan dukungan terbentuklah suatu badan

BPUPKI. Pada hari itu juga diumumakan sebagai Ketua Dr.KRT.Radjiman

Widyodiningrat yang kemudian mengusulkan bahwa agenda pada sidang BPUPKI

adalah membahas tentang dasar negara.

Page 8: 123

8

2.8 Sidang BPUPKI Pertama

           Ada usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik

Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dalam merumuskan Pancasila sebagai

dasar negara yang resmi, yaitu :

a. Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)  ia mengusulkan rumusan dasar negara

sebagai berikut : I.  Peri kebangsaan, II.   Peri kemanusian, III.  Peri

Ketuhanan, IV.  Peri kerakyatan (permusyawaratan, perwakilan,

kebijaksanaan), V.   Kesejahteraan rakyat (keadilan sosial).

Muh. Yamin juga menyerahkan naskah sebagai lampiran yaitu suatu rancangan

usulan sementara berisi rumusan Undang Undang Dasar RI.

b. Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) ia mengemukakan teori-teori negara sebagai

berikut: 1.  Teori negara prseorangan (individualis), 2.  Paham negara kelas

(class theory), 3.  Paham negara integralistik.

Prof. Dr. Soepomo juga mengusulkan dalam kaitannya dengan dasar filsafat

negara Indonesia hal-hal mengenai: kesatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir

dan batin, musyawarah, keadilan rakyat.

c. Ir. Soekarno (1 Juni 1945) ia menyampaikan dasar negara yang terdiri atas

lima prinsip yang rumusanya yaitu: 1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia).

2. Internasionalisme (peri kemanusiaan), 3. Kesejahteraan sosial, 4.

Ketuhanan yang Maha Esa.

Ir. Soekarno juga mengusulkan bahwa Pancasila adalah sebagai dasar

filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia dengan dasar-dasar sebagai

berikut:“Sekarang banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat,

kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma,

tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa namanya

ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita

mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi”.

2.9 Sidang BPUPKI Kedua

Penyusunan pancasila dilakukan oleh panitia Sembilan. Selain itu atas

saran Prof. Dr. Soepomo pemakaian istilah “hukum dasar” diganti dengan

Undang-Undang Dasar karena hal ini merupakan hukum tertulis. Serta membahas

Page 9: 123

9

bentuk negara yang disetujui adalah pro republik. Keputusan-keputusan lain

adalah membentuk panitia kecil. Perancang undang-undang dasar di ketuai oleh

Ir. Soekarno, panitia ekonomi dan keuangan di ketuai oleh Moh. Hatta dan

pembela tanah air di ketuai oleh Abikusno Tjokrosoejono.

         Dalam sidang ini dibentuk panitia kecil yang terdiri dari 9 orang dan

popular disebut dengan “panitia sembilan” yang anggotanya antara lain Ir.

Soekarno, Wachid Hasyim, Mr. Muh. Yamin, Mr. Maramis, Drs. Moh. Hatta, Mr.

Soebarjo, Kyai Abdul Kahar Muzakir, Abikoesmo Tjokrosoejoso, Haji Agus

Salim.

        Panitia sembilan ini mengadakan pertemuan secara sempurna dan

mencapai suatu hasil baik yaitu suatu persetujuan antara golongan islam dengan

golongan kebangsaan. Adapun naskah preambule yang disusun oleh panitia

sembilan tersebut pada bagian terakhir adalah sebagai berikut :

“…………maka disusunlah kemerdekaan bangsa Indonesia itu dalam suatu

hukum dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu negara Republik

Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan dengan

kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar

kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta

dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”

        Dalam sidang BPUPKI kedua ini pemakaian istilah hukum dasar diganti

dengan istilah undang-undang dasar. Keputusan penting dalam rapat ini adalah

tentang bentuk negara republik dan luas wilayah negara baru. Tujuan anggota

badan penyelidik adalah menghendaki Indonesia raya yang sesungguhnya yang

mempersatukan semua kepulauan Indonesia.

        Susunan Undang Undang Dasar yang diusulkan terdiri atas tiga bagian

yaitu :

a. Pernyataan Indonesia merdeka, yang berupa dakwaan dimuka dunia atas

Penjajahan Belanda

b. Pembukaan yang didalamnya terkandung dasar negara Pancasila

c. Pasal-pasal Undang Undang Dasar.

Page 10: 123

10

2.10 Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI

Pada pertengahan bulan Agustus 1945 akan di bentuk PPKI (Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Untuk keperluan itu Ir.Soekarno , Drs.

Moh.Hatta dan Dr. Radjiman di berangkangkatkan ke Saigon atas panggilan

Jendral besar Terauchi. Pada tanggal 9 agustus 1945 Jendral besar Terauchi

memberikan kepada mereka 3 cap yaitu:

a. Soekarno diangkat sebagai ketua PPKI, Moh hatta sebagai wakil, dan

Radjiman sebagai anggota.

b. Panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus 1945.

c. Cepat atau tidaknya pekerjaan panitia di serahkan seperlunya pada panitia.

Sekembalinya dari Saigon 14 Agustus 1945, Ir Soekarno mengumunkan di

muka umum bahwa bangsa Indonesia akan merdeka sebelum jagung berbunga

(secepat mungkin) dan kemerdekaan bangsa Indonesia ini bukan merupakan

hadiah dari Jepang melainkan hasil perjuangan sendiri.

2.10.1 Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Pebedaan terjadi antara golongan muda dan golongan tua tentang kapan

pelaksanaan proklamasi. Oleh karena itu perbedaan memuncak dan menyebabkan

Soekarno Hatta diamankan ke Rengasdengklok agar tidak mendapat pengaruh

dari Jepang.

Sejak pagi hari, halaman rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur

No. 56 sudah sangat sibuk. Pada tanggal 17 Agustus 1945, kira-kira pukul 04.30

WIB, para tokoh pejuang kemerdekaan berhasil merampungkan pekerjaan untuk

mempersiapkan proklamasi kemerdekaan.

Suhud adalah seorang anggota Barisan Pelopor ditugasi untuk mencari

tiang bendera dan menyiapkan bendera Merah Putih yang telah dijahit oleh

Fatmawati (Istri Ir. Soekarno). Pada pukul 10.00 acara dimulai, kemudian

Page 11: 123

11

dilanjutkan dengan sedikit pidato dan diakhiri dengan pembacaan teks

Proklamasi. Adapun bunyi teks Proklamasi itu adalah sebagai berikut:

PROKLAMASIKami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal

yang mengenai pemindahan kekuasaan, dll. Diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

2.10.2 Sidang PPKI

Sehari setelah Proklamasi keesokan harinya pada tanggal 18 Agustus

1945, PPKI mengadakan sidangnya yang pertama yang dihadiri 27 orang dan

menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut :

a. Mengesahkan Undang-Undang dasar 1945 yang meliputi :

1) Setelah melakukan beberapa perubahan pada piagam Jakarta yang kemudian

berfungsi sebagai pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.

2) Menetapkan rancangan Hukum Dasar yang telah diterima dari badan

penyilidik pada tanggal 17 Juli 1945, setelah mengalami berbagai perubahan

karena berkaitan dengan perubahan piagam Jakarta, kemudian berfungsi

sebagai Undang-Undang Dasar 1945.

b. Memilih Presiden dan Wakil Presiden yang pertama.

c. Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan

Musyawarah darurat.

Pada tanggal 19 Agustus 1945 dilaksanakan siding kedua PPKI yang

menentukan ketetapan sebagai berikut :

a. Tentang daerah propinsi : Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra,

Borneo, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil.

b. Untuk sementara waktu kedudukan Kooti dan sebagainya di teruskan seperti

sekarang.

c. Untuk sementara waktu kedudukan kota dan Gemeente diteruskan seperti

sekarang dan di bentuknya 12 departemen kementrian.

Page 12: 123

12

Pada tanggal 20 Agustus 1945 sidang ketiga, melakukan pembahasan

terhadap agenda tentang “badan penolong korban perang” yang terdiri dari 8

pasal tersebut yaitu pasal 2 dibentuklah suatu badan yang disebut “Badan

Keamanan Rakyat” BKR. Pada tanggal 22 Agustus 1945 sidang

keempat, membahas agenda tentang komite nasional Partai Nasional Indonesia

yang berkedudukan di Indonesia.

2.11 Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

Setelah Proklamasi ternyata Bangsa Indonesia harus menghadapi sekutu

yang berupaya untuk menanamkan kembali kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu

dengan pemaksaan mengakui pemerintahan NICA (Nertherlands Indies Civil

Administration). Untuk melawan propaganda, pemerintah RI mengeluarkan 3

buah maklumat:

a. Maklumat wakil presiden no X tanggal 16 Okober 1945 yang menghentikan

kekuasaan luar biasa Presiden sebelum masa waktunya (seharusnya berkalu

selama 6 bulan). Kemudian maklumat tersebut di pegang Presiden kepada

KNIP.

b. Maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang pembentukan partai

politik sebanyak-banyaknya oleh rakyat.

c. Maklumat pemerintah tanggal 14 November 194, yang intinya mengubah

system Presidensial ke Parlementer.

2.12 Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat

Sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) maka ditanda tangani

suatu persetujuan (Mantelresolusi) Oleh ratu belanda Yuliana dan wakil

pemerintah RI di Kota Den Hag pada tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku

pulalah secara otomatis anak-anak persetujuan hasil KMB lainnya dengan

konstitusi RIS, antara lain :

Page 13: 123

13

a. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalis) yaitu 16 Negara

bagian (pasal 1 dan 2).

b. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintah berdasarkan asas demokrasi

liberal dimana mentri-mentri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan

pemerintah.

c. Mukadiamah RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat

maupun isi Pembukaan UUD 1945, Proklamasi Kemerdekaan sebagai naskah

Proklamasi yang terinci.

Sebelum persetujuan KMB, bangsa Indonesia telah memiliki kedaulatan,

oleh karena itu persetujuan 27 Desember 1949 tersebut bukannya penyerahan

kedaulatan melainkan “pemulihan kedaulatan” atau “pengakuan kedaulatan”

2.13 Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1950

Berdirinya negara RIS dalam Sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah

sebagai suatu taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi

Proklamasi yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 taitu negara persatuan

dan kesatuan sebagaimana termuat dalam alinea IV, bahwa Pemerintah

Negara.......” yang melindungi segenap bangsa Indoneia dan seluruh tumpah darah

negara Indonesia .....” yang berdasarkan kepada UUD 1945 dan Pancasila. Maka

terjadilah gerakan unitaristis secara spontan dan rakyat untuk membentuk negara

kesatuan yaitu menggabungkan diri dengan Negara Proklamasi RI yang berpusat

di Yogyakarta, walaupun pada saat itu Negara RI yang berpusat di Yogyakarta itu

hanya berstatus sebagai negara bagian RIS saja.

Pada suatu ketika negara bagian dalam RIS tinggalah 3 buah negara

bagian saja yaitu :

a. Negara Bagian RI Proklamasi

b. Negara Indonesia Timur (NIT)

c. Negara Sumatera Timur (NST)

Page 14: 123

14

Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan Negara RI tanggal 19 Mei

1950, maka seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan Konstitusi

Sementara yang berlaku sejak 17 Agustus 1950.

Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita-cita

Proklamasi, Pancasila dan UUD 1945, namun kenyataannya masih berorientasi

kepada Pemerintah yang berasas Demokrasi Liberal sehingga isi maupun jiwanya

merupakan penyimpangan terhadap Pancasila. Hal ini disebabkan oleh hal-hal

sebagai berikut :

a.   Sistem multi partai dan kabinet Parlementer berakibat silih bergantinya

kabinet yang rata-rata hanya berumur 6 atau 8 tahun. Hal ini berakibat tidak

mempunyai Pemerintah yang menyusun program serta tidak mampu

menyalurkan dinamika Masyarakat ke arah pembangunan, bahkan

menimbulkan pertentangan-pertentangan, gangguan-gangguan keamanan serta

penyelewengan-penyelewengan dalam masyarakat.

b.   Secara Ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950, tidak berhasil

mendekati perumusan otentik Pembukaan UUD 1945, yang dikenal sebagai

Declaration of Independence bangsa Indonesia. Demikian pula perumusan

Pancasila dasar negara juga terjadi penyimpangan. Namun bagaimanapun juga

RIS yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dari negara Republik

Indonesia Serikat.

2.14 Dekrit Presiden 5 Juli 1959

Pemilu pada tahun 1955 kenyataanya tidak dapt memenuhi harapan dan

keinginan rakyat, bahkan menimbulkan ketidakstabilan politik, ekonomi, sosial

maupun hankam. Pada akhirnya pada tanggal 5 Juli 1959 keluarlah Dekrit:

a. Membubarkan Konstitusi.

b. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945.

c. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Page 15: 123

15

Pengertian dekrit adalah suatu putusan dari organ tertinggi (kepala Negara

atau organ lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak

bilamana Negara dalam darurat. Landasan hukun Dekrit ada dua macam yaitu:

a. Hukum Tatanegara Darurat Subjektif

Yaitu suatu keadaan hukum yang memberi wewenang kepada organ tertinggi

untuk bila perlu mengambil tindakan-tindakan hukum bahkan kalau perlu

melanggar undang-undang hak asasi rakyat bahkan UUD.

Contoh: Dekrit Presiden 5 Juli 1959

b. Hukum Tatanegara Objektif

Yaitu suatu keadaan hukum yang memberikan wewenang kepada organ

tertinggi untuk mengambil tindakan-tindakan hukum, namun tetap

berlandaskan pada konstitusi yang berlaku.

Contoh: Surat Perintah 11 Maret 1966

Ideologi pancasila pada saat itu di rancang oleh PPKI yaitu dengan

ideologi Manipol Usdek serta konsep Nasakom. Puncak peristiwa tersebut yaitu

meletusnya pemberontakan G30SPKI. Gerakan tersebut berupaya utntuk

menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi Komunis.

Akan tetapi bangsa Indonesia tidak goyah walaupun akan diganti dengan

ideology Komunis. Hal ini di karenakan Pancasila merupakan jiwa bangsa

Indonesia. Oleh karena itu pada tanggal 1 Oktober 1965 di peringati sebagai “Hari

Kesaktian Pancasila”

2.15 Masa Orde Baru

Tatanan masyarakat orde baru merupakan tatanan masyarakat dan

pemerintah yang menuntut dilaksanakanya Pancasila dan UUD 1945 secara murni

dan konsekuen. Maka munculah “Tritura” (tiga tuntutan rakyat) yang berisi

sebagai berikut:

a. Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya

b. Pembersihan Kabinet dari unsur PKI

c. Penurunan harga

Page 16: 123

16

Karena Orde Lama tidak mampu lagi menguasai pimpinan Negara, maka

Presiden memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima Angkatan Darat Letnan

Jendral Soeharto dalam Surat Perintah 11 Maret 1966 (Super Semar) untuk

menindak pembubaran PKI dan ormas-ormasnya.

Sidang MPRS IV/1066 menerima dan memperkuat Super Semar dengan di

tuangkannya Tap no. IX/MPRS/1966. hal ini berarti menyebabkan Super Semar

tidak lagi bersumber Hukum Tatanegara Darurat akan tetapi bersumber pada

kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat 2 UUD 1945).

Pemerintah orde baru kemudian melaksanakan pemilu pada tahun 1973.

adapun tugas yang harus di emban berdasarkan Tap. No X/MPRS/1973 meliputi:

a. Melanjutkan pelita dan menyusun repelita dalam rangka GBHN

b. Membina kehidupan masyarakat agar sesuai dengan kehidupan Pancasila

c. Melaksanakan Politik luar negeri bebas aktif dengan orientasi kepentingan

nasional

Demikianlah orde baru secara berangsur-angsur melaksanakan program

dalam upaya untuk merealisasikan pembangunan pancasila dan UUD 1945 secara

murni dan konsekuen.

Page 17: 123

17

BAB 3. KESIMPULAN

Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah

melalui proses yang panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa Negara

Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan negara-negara di

dunia, tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaannya yang tua,

melalui gemilangnya kerajaan-kerajaan di Indonesia.

Diawali oleh Raja Mulawarman setelah itu masuk kerajaan Sriwijaya

dibawah kekuasaan wangsa Syilendra dan berikutnya berdirilah kerajaan

Majapahit. Pada abad XVI praktek VOC penuh dengan paksaan sehingga

mendapatkan perlawanan dari rakyat dan kerajaan-kerajaan. Atas kesadaran

bangsa Indonesia muncul Hari Kebangkitan Nasional yang dipelopori dr.Wahidin

Sudirohusodo dan Budi Utomo yang akhirnya dapat memproklamirkan

Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan naskah preambule disusun

oleh panitia Sembilan. Pada masa Orde Baru terjadi tuntutan dilaksanakannya

Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen, akhirnya terbentuklah

Tritura yang isinya Pembubaran PKI dan ormas-ormasnya, pembersihan kabinet

dari unsur G30SPKI dan penurunan harga.

 Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan berbagai jalan telah ditempuh

dengan cara yang berbeda-beda, mulai dengan cara yang lunak sampai cara yang

keras, mulai dari gerakan kaum cendikiawan yang terbatas sampai pada gerakan

yang menghimpun kekuatan rakyat. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan

jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di

masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa datang, yang

secara keseluruhan membentuk kepribadiannya sendiri, mulai dari memberikan

segala pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan. Oleh karena itu

bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiaannya sendiri, yang bersamaan dengan

lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan

hidup dan dasar negara, “Pancasila”.

Page 18: 123

18

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Kaelan. 2004, Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Paradigma Offset.

Kaelan. 2010, Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Paradigma Offset.