1215051051 Sigit Pratama Tugas Geothermal
-
Upload
sigit-pratama-feat-peterpan -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of 1215051051 Sigit Pratama Tugas Geothermal
-
7/24/2019 1215051051 Sigit Pratama Tugas Geothermal
1/6
Nama : SIGIT PRATAMA
NPM : 1215051051
Tugas Geothermal
1. Kenapa rapat massa batuan pada koreksi bouguer sebesar 2,67 gr/cc?
2.
Kenapa menggunakan Nettleton dan Parasnis?
3. Koreksi Pasang Surut ketika mengukur pada tanggal 14 penanggalan Hijriah?
4. Bagaimana arti fisis Free Air Correction?
5.
Bagaimana arti fisis Bouguer Correction?
6. Bagaimana konsep kerja Terrain Correction dan bagaimana mengkorelasikannya di dalam
perhitungan?
7. Rumus Metode Volumetrik!
JAWABAN
1.
Rapat massa (densitas) batuan di litosfer adalah sebesar 2,67 gr/cc nilai ini didasarkan pada
nilai densitas batuan granit karena batuan granit adalah batuan yang sebagian besar
menyusun kerak bumi. Nilai densitas rata-rata tersebut didasarkan pada asumsi bahwa
kerak bumi yang tersusun oleh batuan granit disusun oleh campuran kuarsa 2,66 gr/cc dan
feldspar pada 2,67 gr/cc dengan kontribusi kecil dari mineral padat lainnya.
2.
Dalam eksplorasi geofisika dengan metode gravitasi dimana besaran yang menjadi sasaran
utama adalah rapat massa (kontras densitas) maka perlu diketahui distribusi harga rapat
massa batuan untuk keperluan pengolahan data maupun interpretasi. Untuk mengetahui
rapat masa batuan pada suatu lokasi penelitian dapat digunakan Metode Nettleton danMetode Parasnis.
a. Metode Nettleton:Pada metode ini, hasil pengukuran dibuat grafik anomaly bouguer
dengan berbagai macam nilai densitas dan dibandingkan dengan topografi. Maka akan
menghasilkan nilai densitas yang memiliki beberapa variasi minimum dengan peta
topografi yang dianggap sebagai nilai densitas yang sebenarnya. Rapat massa batuan
rata-rata diperoleh dari harga rapat massa yang diasumsikan ditambah dengan suatu
factor koreksi berdasarkan persamaan:
-
7/24/2019 1215051051 Sigit Pratama Tugas Geothermal
2/6
b. Metode Parasnis: Untuk menentukan rapat massa telah dikembangkan metode
parasnis. Dalam persamaan anomaly bouguer yaitu:
Dengan asumsi bahwa harga anomaly bouguer yang memiliki nilai random errornya
sama dengan nol pada daerah survey. Data diplot (gobs gN + 0.3086h) terhadap
(0.04193hTC) untuk memastikan garis regresi linier yang tepat pada kemiringan p
yang dianggap sebagai nilai densitas yang benar
3. Koreksi Pasang Surut pada tanggal 14 bulan Hijriah(diasumsikan sedang terjadi bulan
purnama)
-0.15
-0.1
-0.05
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0 5 10 15 20 25
Koreksi Pasang Surut (mgal)
-
7/24/2019 1215051051 Sigit Pratama Tugas Geothermal
3/6
Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa pada pukul 00.48 saat bulan purnama (penuh),
koreksi pasang surut bernilai positif dan memiliki nilai sebesar 0.15 mgal. Sedangkan pada
pukul 07.14 terjadi penurunan nilai koreksi pasang surut hingga menyentuh angka 0,1 mgal
dibawah nol. Lalu kembali terjadi kenaikan pada pukul 13.05 dan kembali turun. Hal ini
terjadi akibat variasi gaya Tarik matahari dan bulan. Pada pukul 00.48, posisi matahari,
bumi (di titik pengukuran) dan bulan berurutan berada dalam satu garis sehingga terjadi
bulan purnama. Hal ini mengakibatkan gaya gravitasi antara matahari dan bulan menjadi
maksimal di titik pengukuran, menyebabkan nilai koreksi pasang surut menjadi besar.
Sedangkan, pada pukul 07.14, posisi matahari, bumi (di titik pengukuran) dan bulan
berurutan tidak berada dalam satu garis karena bumi berotasi sehingga titik pengukuran
tidak berada dalam satu garis dengan matahari dan bulan seperti yang terjadi pada pukul
00.48. Hal ini mengakibatkan gaya gravitasi matahari dan bulan tidak bekerja secara
maksimal di titik pengukuran dan menyebabkan nilai koreksi pasang surut menjadi kecil.
Penjelasannya dapat dilihat sebagai berikut:
Pukul 00.48
KETERANGAN:
Pukul 07.14
4. Koreksi Udara Bebas
Koreksi Udara Bebas merupakan koreksi akibat perbedaan ketinggian sebesar h dengan
mengabaikan adanya massa yang terletak diantara titik amat dengan sferoid referensi.
Koreksi ini dilakukan untuk mendapatkan anomali medan gayaberat di topografi. Koreksi
udara bebas dinyatakan secara metematis dengan rumus :
Keterangan:
= Matahari
= Bumi
= Bulan
= Titik Pengukuran
-
7/24/2019 1215051051 Sigit Pratama Tugas Geothermal
4/6
FAC = 0.3085 h mGal
dimana h adalah beda ketinggian antara titik amat gayaberat dari sferoid referensi (dalam
meter). Setelah dilakukan koreksi tersebut maka akan didapatkan anomali udara bebas di
topografi yang dapat dinyatakan dengan rumus :
FAA = Gobs - G(f) + FAC mGal
dimana :
FAA: anomali medan gayaberat udara bebas di topografi (mGal)
Gobs: medan gayaberat observasi di topografi (mGal)
G(f): medan gayaberat teoritis pada posisi titik amat (mGal)
FAC : koreksi udara bebas (mGal)
Gambar 1. Ilustrasi Konsep Koreksi Udara Bebas (Free Air Correction)
5. Koreksi Bouguer
Koreksi Bouguer adalah harga gaya berat akibat massa di antara referensi antara bidang
referensi muka air laut sampai titik pengukuran sehingga nilai gobservasi bertambah.
Model pendekatan terhadap koreksi Bouguer telah mengalami perkembangan danpembaharuan. Model yang pertama dikenal adalah model slab horizontal tak hingga dengan
ketebalan h relatif dari datum ke titik amat (stasiun). Besarnya koreksi Bouguer untuk
model slab horizontal tak hingga adalah:
dengan adalah densitas massa Bouguer (massa topografi) dan h adalah ketinggian stasiun
dari datum. Jika daerah penelitianya sangat luas, dari model ini akan terdapat banyak massa
kosong yang turut menyumbang dalam penghitungan koreksi Bouguer.
-
7/24/2019 1215051051 Sigit Pratama Tugas Geothermal
5/6
Gambar 2. Ilustrasi Koreksi Bouguer
6. Koreksi Terrain/Medan
Terdapat bagian massa yang berada di atas bidang Bouguer dan bagian massa yang
hilang di bawah bidang Bouguer yang pada kenyataannya merepresentasikan
keberadaan bukit dan lembah. Efek dari massa ini disebut efek medan (terrain effect).
Adanya lembah akan mengurangi nilai medan gravitasi di titik pengamatan, demikian
pula dengan adanya bukit mengakibatkan berkurangnya medan gravitasi di titik
pengamatan. Massa bukit mengakibatkan terdapatnya komponen gaya ke atas yang
berlawanan arah dengan komponen gaya gravitasi. Jadi adanya lembah dan bukit di
sekitar titik pengamatan akan mengurangi besarnya medan gravitasi sebenarnya di titik
tersebut, sehingga koreksi medan yang diperhitungkan selalu berharga positif. Pada
penghitungan koreksi medan menggunakan metode yang diusulkan oleh Kane (1962).
Metode ini didesain untuk menyeleksi data ketinggian disekitar stasiun gravitasi
dimana koreksi medan akan dicari. Pada model ini dibuat grid dengan stasiun gravitasi
sebagai pusatnya dan daerah perhitungan dibagi atas dua zona yaitu zona eksternal dan
zona internal. Dengan menggunakan metode tersebut akan lebih efisien dalam
perhitubgan koreksi medan. Perhitungan koreksi terrain juga dapat dilakukan dengan
menggunakan Hammer Chart yang dikembangkan oleh Sigmund Hammer. Dengan
persamaan:
2
2
2
22
112... HrHrrrGTC
Koreksi medan dijumlahkan dengan nilai g obs untuk memperoleh nilai g yang
terkoreksi, mengambalikan nilai gaya tarik pendulum pegas.
TCBCFACggzyxg obs ),,(
-
7/24/2019 1215051051 Sigit Pratama Tugas Geothermal
6/6
7. Metode Volumetrik
Panas yang tersimpan dalam suatu benda dapat
dihitung:
Q = m c T
Massa batuan dalam reseervoar dapat dirumuskan:
mb = V (1 - )b
Jika batuan reservoar memiliki kapasitas panas cb, maka panas yang tersimpan dalam
batuan:
Qb = A Ht (1- ) b cb T
Panas yang tersimpan dalam fluida dapat dihitung dengan rumus :
Qf = ma ua + mu uu
Qf = A Ht Saaca + A Ht Suucu
Kandungan panas yang terdapat dalam reservoar:
Ee = A Ht (1- ) bcb T + A Ht (Saaca + Suucu)