Laporan Geothermal

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geothermal (energi panas bumi) merupakan sumber energi lokal yang tidak dapat di ekspor dan sangat ideal untuk mengurangi peran bahan bakar fosil guna meningkatkan nilai tambah nasional dan merupakan sumber energi yang ideal untuk pengembangan daerah setempat. Selain itu, energi panas bumi adalah energi terbarukan yang tidak tergantung pada iklim dan cuaca, sehingga keandalan terhadap sumber energinya tinggi. Dari segi pengembangan sumber energi ini juga mempunyai fleksibilatas yang tinggi karena dalam memenuhi kebutuhan beban dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan. Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfataannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi adalah sumber daya alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut berasal dari pemanasan batuan dan air 1

Transcript of Laporan Geothermal

Page 1: Laporan Geothermal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geothermal (energi panas bumi) merupakan sumber energi lokal yang tidak

dapat di ekspor dan sangat ideal untuk mengurangi peran bahan bakar fosil guna

meningkatkan nilai tambah nasional dan merupakan sumber energi yang ideal

untuk pengembangan daerah setempat. Selain itu, energi panas bumi adalah energi

terbarukan yang tidak tergantung pada iklim dan cuaca, sehingga keandalan

terhadap sumber energinya tinggi. Dari segi pengembangan sumber energi ini juga

mempunyai fleksibilatas yang tinggi karena dalam memenuhi kebutuhan beban

dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan.

Panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air

panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara

genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk

pemanfataannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi adalah sumber daya

alam yang dapat diperbarui, berpotensi besar serta sebagai salah satu sumber energi

pilihan dalam keanekaragaman energi. Panas bumi merupakan sumber energi panas

yang terbentuk secara alami di bawah permukaan bumi. Sumber energi tersebut

berasal dari pemanasan batuan dan air bersama unsur-unsur lain yang dikandung

panas bumi yang tersimpan di dalam kerak bumi.

Energi panas bumi memiliki manfaat yang sangat besar. Oleh karena itu

sangat disayangkan jika energi panas bumi kurang dieksplor. Untuk bisa

memanfaatkan secara maksimal diperlukan pengetahuan tentang pembentukan

energi panas bumi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Bagaimana proses pembentukan energi panas bumi?

b. Apa saja jenis-jenis energi panas bumi?

c. Apa saja manfaat dari energi panas bumi?

d. Apa keuntungan dan kerugian energi panas bumi?

e. Apa saja dampak dari energi panas bumi?

1

Page 2: Laporan Geothermal

f. Dimana saja sumber energi panas bumi di Indonesia?

g. Bagaimana penerapan energi panas bumi di Indonesia?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

a. Mengetahui proses pembentukan energi panas bumi.

b. Mengetahui jenis-jenis energi panas bumi.

c. Mengetahui manfaat dari energi panas bumi.

d. Mengetahui keuntungan dan kerugian energi panas bumi.

e. Mengetahui dampak dari energi panas bumi.

f. Mengetahui sumber energi panas bumi di Indonesia.

g. Mengathui penerapan energi panas bumi di Indonesia.

2

Page 3: Laporan Geothermal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Pembentukan Energi Panas Bumi

Energi panas bumi (geothermal) di Indonesia tersedia sebanyak 40 % energi

panas bumi dunia. Semakin ke bawah, temperatur bawah permukaan bumi semakin

meningkat atau semakin panas. Panas yang berasal dari dalam bumi dihasilkan dari

reaksi peluruhan unsur-unsur radioaktif seperti uranium dan potassium. Reaksi

nuklir yang sama saat ini masih terjadi di matahari dan bintang-bintang yang

tersebar di jagad raya. Reaksi ini menghasilkan panas hingga jutaan derajat celcius.

Permukaan bumi pada awal terbentuknya juga memiliki panas yang dahsyat.

Namun setelah melewati masa milyaran tahun, temperatur bumi terus menurun dan

saat ini sisa-sisa reaksi nuklir tersebut hanya terdapat di bagian inti bumi saja. Pada

kedalaman 10.000 meter atau 33.000 feet, energi panas yang dihasilkan bisa

mencapai 50.000 kali dari jumlah energi seluruh cadangan minyak bumi dan gas

alam yang masih ada.

Terbentuknya panas bumi, sama halnya dengan prinsip memanaskan air

(erat hubungan dengan arus konveksi). Air yang terdapat pada teko yang dimasak

di atas kompor, setelah panas, air akan berubah menjadi uap air . Hal serupa juga

terjadi pada pembentukan energi panas bumi. Air tanah yang terjebak di dalam

batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang panas karena

kontak langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air tanah yang terletak

di atasnya sampai suhu yang cukup tinggi (100 - 2500 C). Sehingga air tanah yang

terpanaskan akan mengalami proses penguapan. Apabila terdapat rekahan atau

sesar yang menghubungkan tempat terjebaknya air tanah yang dipanaskan tadi

dengan permukaan maka pada permukaan kita akan melihat manifestasi thermal.

Salah satu contoh yang sering kita jumpai adalah mata air panas, selain solfatara,

fumarola, geyser yang merupakan contoh manifestasi thermal yang lain. Uap hasil

penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap tanah jika tidak ada

saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap dengan permukaan.

Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila pada

daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka uap

tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai

3

Page 4: Laporan Geothermal

entalpi, inilah yang dapat dimanfaatkan dan disalurkan untuk memutar turbin

sehingga dihasilkan energi listrik.

Di permukaan bumi sering terdapat sumber-sumber air panas, bahkan

sumber uap panas. Panas itu datangnya dari batu-batu yang meleleh atau magma

yang menerima panas dari inti bumi. Magma yang terletak di dalam lapisan mantel

memanasi suatu lapisan batu padat. Di atas lapisan batu padat terletak suatu lapisan

batu berpori yaitu batu yang mempunyai lubang-lubang kecil. Bila lapisan batu

berpori ini berisi air yang berasal dari air tanah atau air resapan hujan atau resapan

air danau maka air itu turut dipanaskan oleh lapisan batu padat yang panas. Bila

panasnya besar maka terbentuk air panas bahkan dapat terbentuk uap dalam lapisan

batu berpori. Bila di atas lapisan batu berpori terdapat satu lapisan batu padat maka

lapisan batu berpori berfungsi sebagai boiler. Uap dan juga air panas bertekanan

akan berusaha keluar. Dalam hal ini ke atas yaitu permukaan bumi. Gejala panas

bumi pada umumnya tampak pada permukaan bumi berupa mata air panas, geyser,

fumarola dan sulfatora.

4

Page 5: Laporan Geothermal

2.2 Jenis Energi Panas Bumi

Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan

menjadi tiga yaitu uap alam, air panas, dan batuan kering panas. Sejauh ini ketiga

jenis panas bumi itu keberadaannya masih belum dimanfaatkan secara maksimal di

Indonesia. Pemanfaatan energi panas bumi memang tidak mudah. Energi panas

bumi yang umumnya berada di kedalaman 1.000-2.000 meter di bawah permukaan

tanah sulit ditebak keberadaan dan karakternya. Untuk mengeksplorasi ke tiga jenis

energi panas bumi diperlukan sumber daya yang tidak sedikit. Tiga jenis energi

panas bumi yaitu:

2.2.1 Energi Uap Basah

Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang

keluar dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung

untuk menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang

demikian ini jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada umumnya uap

yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang harus

dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan

turbin. Jenis sumber energi panas bumi dalam bentuk uap basah agar dapat

dimanfaatkan maka terlebih dahulu harus dilakukan pemisahan terhadap

kandungan airnya sebelum digunakan untuk menggerakan turbin.

5

Page 6: Laporan Geothermal

Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas

bertekanan tinggi yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah

menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 % air. Atas dasar ini maka untuk dapat

memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator untuk memisahkan

antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke turbin

untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali

ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.

2.2.2 Energi Panas Bumi Air Panas

Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin

panas yang disebut brine dan mengandung banyak mineral. Karena

banyaknya kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan

langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim

pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi

6

Page 7: Laporan Geothermal

jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air

panas sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar

panas (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan

turbin. 

Energi panas bumi uap panas bersifat korosif, sehingga biaya awal

pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis

lainnya.

2.2.3 Energi Panas Bumi Batuan Panas

Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam

perut bumi terjadi akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma).

Energi panas bumi ini harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke

7

Page 8: Laporan Geothermal

dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan

untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin.

Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi,

sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang

memerlukan biaya cukup tinggi.

Energi yang berada pada Hot Dry Rock ( HDR ) ini disebut juga sebagai

energi petrothermal, yang merupakan sumber terbesar dari energi panas bumi.

HDR terletak pada kedalaman sedang dan bersifat impermeabel. Untuk

menggunakan energi yang dimiliki HDR, perlu menginjeksikan air pada HDR

dan mengembalikannya kembali ke permukaan. Hal ini membutuhkan

mekanisme transportasi untuk dapat membuat batuan impermeabel menjadi

struktur permeabel dengan luas permukaan perpindahan panas yang besar.

Permukaan yang luas ini diperlukan karena sifat batu yang memiliki

konduktivitas termal yang kecil. Proses perubahan batuan permeabel dapat

dilakukan memecahkan batuan tersebut dengan menggunakan air bertekanan

tinggi ataupun ledakan nuklir .Proses eksplorasi yang dilakukan terhadap

jenis ini lebih aman dibandingkan dengan jenis hydrothermal yang

kemungkinan besar memiliki fluida, baik berupa uap maupun air panas. Hal

ini disebabkan jenis energi panas bumi ini memiliki tingkat korosi, erosi serta

zat-zat beracun yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis hydrothermal.

8

Page 9: Laporan Geothermal

2.3 Manfaat Energi Panas Bumi

Energi panas bumi dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal, yaitu:

2.3.1 Pembangkit Listrik

Energi panas bumi berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang

terjadi sejak planet ini diciptakan. Panas bumi juga berasal dari panas

matahari yang diserap oleh permukaan bumi. Energi panas bumi cukup

ekonomis dan ramah lingkungan, tetapi terbatas hanya pada dekat area

perbatasan lapisan tektonik. Dikatakan ramah lingkungan karena unsur-

unsur yang berasosiasi dengan energi panas tidak membawa dampak

lingkungan atau berada dalam batas yang berlaku. Pembangkit listrik tenaga

panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik yang

bertemperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.

Pengembangan dan penyempurnaan teknologi pengeboran serta ekstrasi

telah memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas

bumi dari lempeng tektonik terdekat.

Sebagian besar energi panas-bumi yang diperoleh dimanfaatkan untuk

menghasilkan energi listrik. Lebih dari 200 lokasi panas-bumi terletak di

daerah terpencil seperti Nusa Tenggara dan Maluku berpeluang untuk

pengembangan listrik pedesaan. Pengembangan sumber panas-bumi skala

kecil (<10 MW) dimanfaatkan untuk listrik pedesaan disamping untuk

keperluan pertanian/perkebunan dan industri kecil.

Direktorat Perencanaan PT. PLN memproyeksikan kebutuhan energi

listrik pada tahun 1998/1999 sebesar 17.247 MW dan pada tahun 2003/2004

sebesar 27.284 MW.

Soegianto menggambarkan kebutuhan sumber energi pada tahun

1998/1999 untuk pembangkitan tenaga listrik dari kelima jenis sumber

energi (migas & batubara, tenaga-air, panas-bumi) sebesar 664,8 SBM atau

sebesar 1130,16 MW dengan perincian 51% BBM, 24% gas, 18% batubara,

5% tenaga air, dan 2 % panas bumi (12 SBM=20,4 MW). Sedangkan

pemasokan masing-masing energi untuk pembangkitan listrik berjumlah

242,2 SBM atau sebesar 411,74 MW, dengan perincian: 31% BBM, 22%

gas, 28 % batubara, 14 % tenaga air, dan 5 % panas bumi. Apabila ditinjau

9

Page 10: Laporan Geothermal

partisipasi masing-masing jenis sumber energi tersebut, panas bumi dan

tenaga air dapat memenuhi total kebutuhan yang direncanakan untuk jenis

energi tersebut. Dalam hal ini ada peluang penggantian kebutuhan energi

fosil dengan energi panas bumi maupun energi terbarukan lainnya.

2.3.2 Kegiatan Usaha Pemanfaatan Energi

Selain untuk tenaga listrik, panas bumi dapat langsung dimanfaatkan

untuk kegiatan usaha pemanfaatan energi dan/atau fluidanya, misalnya

dimanfaatkan dalam dunia agroindustri. Sifat panas bumi sebagai energi

terbarukan menjamin kehandalan operasional pembangkit karena fluida

panas bumi sebagai sumber tenaga yang digunakan sebagai penggeraknya

akan selalu tersedia dan tidak akan mengalami penurunan jumlah. Pada

sektor lingkungan, berdirinya pembangkit panas bumi tidak akan

mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena sisa buangan

air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh dari lapisan aliran air

tanah. Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak

mengotori udara dan merusak atmosfer. Kebersihan lingkungan sekitar

pembangkit pun tetap terjaga karena pengoperasiannya tidak memerlukan

bahan bakar, tidak seperti pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki gas

buangan berbahaya akibat pembakaran.

10

Page 11: Laporan Geothermal

2.3.3 Tempat Pariwisata

Di sektor pariwisata, keberadaan panas bumi seperti air panas maupun

uap panas menjadi daya tarik tersendiri untuk mendatangkan orang. Tempat

pemandian air panas di Cipanas, Ciateur, mapun hutan taman wisata cagar

alam Kamojang menjadi tempat tujuan bagi orang untuk berwisata.

2.3.4 Pengeringan

Selain diamanfaatkan pada sektor pariwisata, energi panas bumi juga

dapat dimanfaatkan untuk pengeringan. Energi panas bumi dapat digunakan

secara langsung (teknologi sederhana) untuk proses pengeringan terhadap

hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak terlalu

sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas

bumi pada suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger,

yang kemudian memanaskan ruangan pengering yang dibuat khusus untuk

pengeringan hasil pertanian.

11

Page 12: Laporan Geothermal

2.4 Keuntungan dan Kerugian Energi Panas Bumi

Seperti halnya pada energi yang lain, energi panas bumi atau geothermal ini

juga memiliki keuntungan dan kerugian. Keuntungan dan kerugian tersebut akan

dijelaskan seperti berikut.

Keuntungan :

Mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil

Emisi yang ditimbulkan sangat kecil.

Energi yang dihasilkannya berkesinambungan mengingat panas yang

dimanfaatkan jauh lebih kecil daripada sumber panasnya.

Pembangkit yang memanfaatkan energi geothermal bisa beroperasi tanpa

terpengaruh waktu dan iklim, sehingga bisa berfungsi untuk memenuhi beban

dasar listrik.

Kerugian :

Air/cairan yang bersumber dari geothermal bersifat korosif.

Pada suhu relatif rendah, sesuai hukum termodinamika, efisiensi sistem

menurun.

Pembangunan pembangkit listrik geothermal juga mempengaruhi kestabilan

tanah di area sekitarnya.

Pembangkit listrik yang memanfaatkan energi geothermal dengan tipe dry steam

dan flash steam melepaskan emisi karbon dioksida, nitrit oksida, dan sulfur

meski dalam jumlah yang sangat kecil.

12

Page 13: Laporan Geothermal

Air yang bersumber dari geothermal juga akan berbahaya bagi mahluk hidup

jika dibuang ke sungai karena mengandung bahan-bahan berbahaya seperti

merkuri, arsenik, antimony dan sebagainya.

2.5 Dampak Energi Panas Bumi

Pemanfaatan energi geothermal atau energi panas bumi secara real dalam

bentuk pembangkit listrik bersifat ramah lingkungan. Hal ini disebabkan karena

pembangkit energi geothermal tidak membutuhkan bahan bakar untuk

menghasilkan listrik sehingga level emisinya sangat rendah. Ia membebaskan 1 –

3% karbon dioksida (CO2) dari yang dikeluarkan energi fosil. Pembangkit tenaga

geothermal menggunakan sistem pencuci untuk memebersihkan udara dari

hidrogen sulfida (H2S) yang secara alami ditemukan di dalam uap air dan air panas.

Pembangkit tenaga geothermal membebaskan kurang dari 97% hujan asam-

penyusun sulfur daripada bahan bakar fosil. Setelah uap air dan air dari reservoir

tenaga geothermal digunakan, air kemabali diinjeksikan ke tanah. Selebihnya,

karena level emisinya rendah, maka pemanfaatannya pun mengurangi keberlanjutan

global warming.

Namun adanya pembangkit geothermal ini, akan merusak keberadaan hutan

lindung, amblesan tanah, pengurangan air, penggundulan hutan dan erosi. Dan

tentunya ini menimbulkan dampak negatif sosial terhadap masyarakat seperti,

resahnya masyarakat apabila sewaktu-waktu amblas, hancur, kekeringan,

kebakaran, dan ketidakpastian hingga akhir.

Dampak terhadap lingkungan yang lainnya berupa, akuisisi lahan,

penggangguan flora dan fauna, emisi udara , kebisingan, thermal effluents,

chemical discharge, limbah padat, penggunaan air, dan dampak sosial-ekonomi.

13

Page 14: Laporan Geothermal

2.6 Sumber Energi Panas Bumi di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan yang terdapat beberapa gunung berapi

yang telah non aktif, gunung api nonaktif inilah sebagai penghasil panas bumi,

secara geologis terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama yaitu :

Lempeng Eropa-Asia, India-Australia dan Pasifik yang berperan dalam proses

pembentukan gunung api di Indonesia. Kondisi geologi ini memberikan kontribusi

nyata akan ketersediaan energi panas bumi di Indonesia. Manifestasi panas bumi

yang berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi tersebar di P. Sumatera, Jawa, Bali,

Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, P. Sulawesi, Halmahera dan Irian

Jaya, menunjukkan betapa besarnya kekayaan energi panas bumi yang tersimpan di

dalamnya.

2.7 Penerapan Energi Panas Bumi di Indonesia

Penggunaan listrik di Indonesia, menurut laporan Asian Development Bank

(ADB) tentang investigasi di tahun 2010 mengindikasikan kapasitas listrik di

Indonesia, dirasa cukup mengkhawatirkan dan perlu mendapatkan perhatian yang

serius ke depan. Dari kapasitas maksimum listrik 18.000 MW yang harus dibagi

oleh 300 juta penduduk di Indonesia dan praktis, masing-masing individu hanya

mendapat 60 Watt saja, yang setara dengan 1 buah lampu pijar, tentunya ini kondisi

yang sangat memprihatinkan.

14

Page 15: Laporan Geothermal

Indonesia merupakan negara dengan konsumsi listrik terendah di ASEAN

setelah Kamboja dan Laos. Apabila rata-rata konsumsi listrik masih 2.3-2.5% maka

bukan tidak mungkin pada tahun 2030 nanti konsumsinya mencapai 16.000 TWh.

Tentunya diperlukan peningkatan investasi di bidang pembangkit listrik dengan

tingkat energi primer berskala besar seperti minyak bumi, batu-bara, gheotermal,

nuklir ataupun gas alam.

Berdasarkan data International Energy Agency di tahun 2010, Indonesia

dengan pendapatan USD 3.500 per kapita, konsumsi listrik Indonesia baru 591

KWh per kapita. Menurut data PLN di tahun 2011, konsumsi listrik rumah tangga

menyerap energi paling besar hingga 15.300 GWh, konsumsi listrik di Industri

sebesar 13.000 GWh, pelanggan bisnis 6.700 GWh, dan sisanya sebesar 2.400

GWh diserap oleh kelompok lain.

Pemerintah sangat tidak mungkin untuk mengandalkan teknologi

pembangkit listrik tenaga Minyak dan Gas, hal ini dirasa bukan lagi alternative

energi primer yang menjajikan kedepannya. Pemerintah menyadari bahwa saat ini

perlu adanya pengurangan energi jenis ini dengan pembatasan konsumsi energi

tersebut serta pengalihan ke energi primer lainnya yang lebih menjanjikan lagi

seperti batu-bara, gas bumi, dan panas bumi.

Perlu diketahui bahwa cadangan energi panas bumi menurut PT.Pertamina

Gheotermal Energy, Indonesia menyimpan 40 % energi panas bumi dunia.

Cadangan ini dapat menghasilkan listrik hingga 27.000 MW, sementara yang

termanfaatkan baru 1.12 MW saja. Tentunya bukan tidak mungkin apabila energi

ini terus dikembangkan dan diteliti lebih lanjut, maka Indonesia akan menjadi

kiblat bagi pengembangan energi panas bumi seluruh dunia. Pemenuhan ini harus

segera dilaksanakan, ini merupakan kebutuhan yang mendesak, yang apabila tidak

dipenuhi, tentunya akan terjadi krisis energi yang berkepanjangan, dan apabila

Indonesia ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sector industri, maka

pemenuhan listrik ini harus dipenuhi dengan baik.

Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi merupakan energi

kekinian yang dipakai untuk menjamin kestabilan suplai listrik di masa yang akan

datang. Untuk membangun suatu pembangkit listrik tenaga panas bumi ini

diperlukan 3.000 operator terlatih dan 1.000 orang tenaga ahli. Perusahaan di

bidang panas bumi, Asosiasi Panas Bumi (API) mengatakan mereka membutuhkan

tenaga yang siap diterjunkan dan diberi pelatihan hingga jangka 5 tahun ke depan.

15

Page 16: Laporan Geothermal

Energi Panas Bumi tersebar di 276 titik, dengan total potensi 29.000 MW. Hingga

saat ini yang sudah termanfaatkan baru sekitar 4 %. Hambatan dalam terlaksananya

pembangkit listrik panas bumi ini adalah biaya investasi awalnya yang cukup besar

untuk membangun PLTP ini.

Energi panas bumi memiliki nilai panas yang sangat besar, untuk setiap 100

m penurunan terjadi peningkatan suhu sebesar 30 Celcius. Panas ini terdapat pada

inti bumi, di Indonesia 20% adalah kawasan ring of fire, apabila panas ini

dikonversi setara dengan minyak bumi yaitu 20 ribu MW dengan 8 Milyard Barrel

minyak bumi. Pembangkit listrik tenaga panas bumi ini tidak membutuhkan bahan

bakar untuk menghasilkan listrik. Panas uap ini membebaskan H2S dalam atmosfer

dan membebaskan kurang dari 97% hujan asam-penyusun sulfur daripada minyak

bumi. Setelah air ini digunakan dalam gheotermal, air diinjeksikan kembali dalam

tanah.

Untuk 1 kali pengeboran dibutuhkan dana sekitar 70 milyar, hingga

mendapatkan reservoir yang cocok. Dan apabila dilakukan pengeboran 1 kali,

bukan berarti sumur tersebut dapat langsung memenuhi kebutuhan seluruhnya,

dibutuhkan debit panas bumi yang cukup besar sehingga, butuh beberapa kali

pengeboran untuk beberapa sumur, hal inilah yang membuat pengembalian modal

yang cukup lama. Sehingga yang berani untuk mengaplikasikan teknologi ini

hanyalah, perusahaan yang mempunyai pendapat yang cukup besar, butuh

dukungan yang besar dari pemerintah apabila ingin mengembangkan teknologi ini.

16

Page 17: Laporan Geothermal

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang ada maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Proses pembentukan energi panas bumi terjadi karena air tanah yang terjebak di

dalam batuan yang kedap dan terletak di atas dapur magma atau batuan yang

panas karena kontak langsung dengan magma, otomatis akan memanaskan air

tanah yang terletak di atasnya sampai suhu yang cukup tinggi (100 - 2500 C).

Sehingga air tanah yang terpanaskan akan mengalami proses penguapan. Uap

hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap berada di

dalam tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat

keberadaan uap dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai

tekanan yang tinggi dan apabila pada daerah tersebut kita bor sehingga ada

saluran penghubung ke permukaan, maka uap tersebut akan mengalir keluar.

Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi, inilah yang dapat

dimanfaatkan dan disalurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkan energi

listrik.

b. Jenis-jenis energi panas bumi adalah energi uap basah, energi panas bumi air

panas, dan energi panas bumi batuan panas.

c. Energi panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, kegiatan

usaha pemanfaatan energi, tempat pariwisata, dan pengeringan.

d. Keuntungan dari energi panas bumi antara lain mengurangi ketergantungan

terhadap bahan bakar fosil; emisi yang ditimbulkan sangat kecil; energi yang

dihasilkannya berkesinambungan mengingat panas yang dimanfaatkan jauh

lebih kecil daripada sumber panasnya; pembangkit yang memanfaatkan energi

geothermal bisa beroperasi tanpa terpengaruh waktu dan iklim, sehingga bisa

berfungsi untuk memenuhi beban dasar listrik.

Sedangkan kerugian dari energi panas bumi adalah air/cairan yang bersumber

dari geothermal bersifat korosif; pada suhu relatif rendah, sesuai hukum

termodinamika, efisiensi sistem menurun; pembangunan pembangkit listrik

geothermal juga mempengaruhi kestabilan tanah di area sekitarnya; pembangkit

17

Page 18: Laporan Geothermal

listrik yang memanfaatkan energi geothermal dengan tipe dry steam dan flash

steam melepaskan emisi karbon dioksida, nitrit oksida, dan sulfur meski dalam

jumlah yang sangat kecil; air yang bersumber dari geothermal juga akan

berbahaya bagi mahluk hidup jika dibuang ke sungai karena mengandung

bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, arsenik, antimony dan sebagainya.

e. Pemanfaatan energi panas bumi dapat menimbulkan dampak pada daerah di

sekitarnya, yaitu merusak keberadaan hutan lindung, amblesan tanah,

pengurangan air, penggundulan hutan dan erosi. Dan tentunya ini menimbulkan

dampak negatif sosial terhadap masyarakat seperti, resahnya masyarakat apabila

sewaktu-waktu amblas, hancur, kekeringan, kebakaran, dan ketidakpastian

hingga akhir. Dampak terhadap lingkungan yang lainnya berupa, akuisisi lahan,

penggangguan flora dan fauna, emisi udara , kebisingan, thermal effluents,

chemical discharge, limbah padat, penggunaan air, dan dampak sosial-ekonomi.

f. Sumber energi panas bumi di Indonesia terletak di P. Sumatera, Jawa, Bali,

Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, P. Sulawesi, Halmahera dan

Irian Jaya.

g. Penerapan energi panas bumi di Indonesia masih sangat sedikit. Energi Panas

Bumi tersebar di 276 titik, dengan total potensi 29.000 MW. Hingga saat ini

yang sudah termanfaatkan baru sekitar 4 %. Hambatan dalam terlaksananya

pembangkit listrik panas bumi ini adalah biaya investasi awalnya yang cukup

besar untuk membangun PLTP ini.

18

Page 19: Laporan Geothermal

DAFTAR PUSTAKA

http://118.98.214.163/edunet/PRODUKSI%202009/PENGETAHUAN

%20POPULER/ENERGI/Pemanfaatan%20Energi%20Panas%20Bumi/

materi_3.html

http://ririnyp.wordpress.com/

http://hendrickwarman.wordpress.com/

http://www.ristek.go.id/index.php

http://www.kompasiana.com/channel/peristiwa

http://www.indoenergi.com/p/kontak-indoenergi.html

http://www.orbit-digital.com/

http://www.greenpeace.org/seasia/id/

http://energi-panas-bumi-vivie.blogspot.com/2011/06/energi-panas-bumi.html

19