Artikel Mengenai Geothermal

download Artikel Mengenai Geothermal

of 25

Transcript of Artikel Mengenai Geothermal

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    1/25

    TUGAS MATA KULIAH

    EKSPLORASI PANAS BUMI

    ARTIKEL TENTANG GEOTHERMAL

    Nama : Dhanny Hari Ritaufik

    NIM : 11.0511

    JURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA

    2013

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    2/25

    GEOTHERMAL

    Pengertian Geothermal

    Geothermal berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata yaitugeoyang berarti

    bumi dan thermal yang artinya panas, berarti Geothermal adalah panas yang berasal dari

    dalam bumi. Proses terbentuknya energi panas bumi sangat berkaitan dengan teori tektonik

    lempeng yaitu teori yang menjelaskan mengenai fenomena-fenomena alam yang terjadi

    seperti gempa bumi, terbentuknya pegunungan, lipatan, palung, dan juga proses vulkanisme

    yaitu proses yang berkaitan langsung dengangeothermal. Berdasarkan penelitian gelombang

    seismik, para peneliti kebumian dapat mengetahui struktur bumi dari luar sampai ke dalam,

    yaitu kerak pada bagian luar, mantel , dan inti pada bagian paling dalam. Semakin ke dalam

    bumi (inti bumi), tekanan dan temperature akan meningkat. Untuk kita ketahui, Temperaturepada inti bumi berkisar 4200 C. Panas yang terdapat pada inti bumi akan ditransfer ke

    batuan yang berada di bagian mantel dan kerak bumi. Batuan yang memiliki titik lebur lebih

    rendah dari temperature yang diterima dari inti bumi akan meleleh dan lelehan dari batuan

    tersebutlah yang kita kenal dengan magma. Magma memiliki densitas yang lebih rendah dari

    batuan, otomatis batuan yang telah menjadi magma tadi akan mengalir ke permukaan bumi.

    Jika magma sampai ke permukaan maka magma tersebut berubah nama dengan sebutan lava

    (contoh lava yang sering kita lihat jika terjadi erupsi (letusan) gunung api.

    Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam

    bumi. Energi panas bumi iniberasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi sejak

    planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap oleh permukaan

    bumi. Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan ketika musim dingin atau

    air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih populer untuk menghasilkan energi

    listrik. Sekitar 10 GigaWatt pembangkit listrik tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh

    dunia pada tahun 2007, dan menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia.

    Energi panas bumi cukup ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya

    pada dekat area perbatasan lapisan tektonik.

    Pangeran Piero Ginori Conti mencoba generator panas bumi pertama pada 4 July

    1904 di area panas bumi Larderello di Italia. Grup area sumber panas bumi terbesar di dunia,disebut The Geyser, berada di California, Amerika Serikat. Pada tahun 2004, lima negara (El

    Salvador, Kenya, Filipina, Islandia, dan Kostarika) telah menggunakan panas bumi untuk

    menghasilkan lebih dari 15% kebutuhan listriknya.

    Hubungan antara Geothermal dan Energi Panas Bumi.

    Secara singkatgeothermal didefinisikan sebagai panas yang berasal dari dalam bumi.

    Sedangkan energi panas bumi adalah energi yang ditimbulkan oleh panas tersebut. Panas

    bumi menghasilkan energi yang bersih (dari polusi) dan berkesinambungan atau dapat

    diperbarui. Sumberdaya energi panas bumi dapat ditemukan pada air dan batuan panas didekat permukaan bumi sampai beberapa kilometer di bawah permukaan.Bahkan jauh lebih

    http://tolulima.blogspot.com/2012/12/makalah-geothermal.htmlhttp://tolulima.blogspot.com/2012/12/makalah-geothermal.html
  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    3/25

    dalam lagi sampai pada sumber panas yang ekstrim dari batuan yang mencair atau magma.

    Untuk menangkap panas bumi tersebut harus dilakukan pemboran sumur seperti yang

    dilakukan pada sumur produksi minyakbumi. Sumur tersebut menangkap air tanah yang

    terpanaskan, kemudian uap dan air panas dipisahkan. Uap air panas dibersihkan dan dialirkan

    untuk memutar turbin. Air panas yang telah dipisahkan dimasukkan kembali ke dalamreservoir melalui sumur injeksi yang dapat membantu untuk menimbulkan lagi sumber uap.

    Menurut Undang-undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang panas bumi, geothermal adalah

    sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air dan batuan bersama mineral

    ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu

    sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan. Panas bumi

    mengalir secara kontinyu dari dalam bumi menuju kepermukaan yang manifestasinya dapat

    berupa: gunung berapi, mata air panas, dan geyser.

    Struktur lapisan bumi

    Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kerak bumi (crush),

    selimut (mantle), dan inti bumi (core). Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100oC.Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.

    http://2.bp.blogspot.com/-u2mt_drte9M/UNMYC0vMHcI/AAAAAAAAAUg/LFtihlid5RY/s1600/attachment7.jpeg
  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    4/25

    Selimut bumi memiliki tebal mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu

    di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC. Inti bumi terdiri dari material cair yang

    terdapat pada kedalaman 2900-5200 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang

    suhunya mencapai 4.500 oC. Secara universal, setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut

    bumi temperatur naik sebesar 25 30C. Atau setiap kedalaman bertambah 100 metertemperatur naik sekitar 2,5 sampai 3C. Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batuan

    akan makin tinggi.Bila suhu di permukaan bumi adalah 27C maka untuk kedalaman 100

    meter suhu bisa mencapai sekitar 29,5C. Pertambahan panas ini disebut gradien geothermal.

    Di dalam kulit bumi, ada kalanya aliran air berada dekat dengan batu-batuan panas

    yang temperaturnya bisa mencapai 148C. Air tersebut tidak menjadi uap (steam) karena

    tidak ada kontak dengan udara. Bila air panas tersebut keluar ke permukaan bumi melalui

    celah atau retakan di kulit bumi, maka akan timbul air panas yang biasa disebut dengan hot

    spring. Air panas alam (hot spring) ini biasa dimanfaatkan untuk kolam air panas dan banyak

    pula yang sekaligus dijadikan tempat wisata.

    Apabila air panas alam mengalami kontak dengan udara karena fraktur atau retakan,

    maka semburan akan keluar melalui retakan tersebut dalam bentuk air panas dan uap panas

    (steam). Air panas dan steam inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber

    pembangkit tenaga listrik. Agar energi geotermal dapat dikonversi menjadi energi listrik,

    tentunya diperlukan sebuah sistem pembangkitan listrik (power plants). Apabila air panas

    alam mengalami kontak dengan udara karena fraktur atau retakan, maka semburan akan

    keluar melalui retakan tersebut dalam bentuk air panas dan uap panas (steam). Air panas dan

    steam inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Agar

    energi geotermal dapat dikonversi menjadi energi listrik, tentunya diperlukan sebuah sistem

    pembangkitan listrik (power plants). Teknologi yang digunakan dalam pembangkit listrik iniadalah Dry Steam Power plant, Flash Steam Power plant, dan Bynary-cycle Power Plant.

    Pada prinsipnya, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sama dengan Pembangkit

    Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP). Yang membedakannya adalah pada PLTU uap dibuat

    dipermukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap berasal dari reservoir panas

    bumi. Pembangkit yang digunakan untuk merubah panas bumi menjadi tenaga listrik secara

    umum mempunyai komponen yang sama dengan power plant lain yang bukan berbasis panas

    bumi, yaitu terdiri dari generator, heat exchanger, chiller, pompa, dsb.

    Seperti halnya pencarian bahan tambang yang lain, untuk sampai kepada tahap

    produksi perlu dilakukan survei atau eksplorasi. Cara untuk memperoleh sumber panas bumi

    adalah dengan eksplorasi yang harus dilakukan dalam beberapa tahap. Tahapan survei

    eksplorasi sumber panas bumi adalah seperti berikut:

    Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra satelit

    Kajian kegunungapian atau studi volkanologi

    Pemetaan geologi dan strutur geologi

    Survei geokimia

    Survei geofisika

    Pemboran eksplorasi

    Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga listrik dari

    energi panas bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya panas yang dihasilkan.Semakin besar gradien geotermal maka akan semakin dangkal sumur produksi yang

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    5/25

    dibutuhkan, dan semakin tinggi temperatur yang dapat ditangkap sampai ke permukaan,

    maka akan semakin mengurangi biaya produksi di permukaan.

    Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan

    serta dapat memberikan keuntungan yang signifikan. Emisi energi panas bumi tak

    mengandung polutan kimiawi atau tak mengeluarkan limbah dan hanya mengandungsebagian besar air yang diinjeksikan kembali kedalam bumi. Energi panas bumi adalah

    sumber tenaga yang andal yang dapat mengurangi kebutuhan impor bahan bakar fosil. Panas

    bumi juga dapat terbarukan karena praktis sumber panas alami dari dalam bumi tidak ada

    batasnya.

    Beberapa keunggulan sumber energi panas bumi adalah:

    Menyediakan tenaga listrik yang andal dengan pembangkit yang tidak memakan

    tempat

    Terbarui dan berkesinambungan

    Memberikan tenaga beban dasar yang konstan

    Memberikan keuntungan ekonomi secara lokal

    Dapat dikontrol secara jarak jauh

    Tersedia melimpah

    Nyaris tanpa polusi

    Menghasilkan karbon dioksida 65 kali lebih kecil dari batubara

    Faktor yang masih menghambat perkembangan industri listrik tenaga panas bumi di

    Indonesia antara lain adalah mahalnya biaya eksplorasi terutama untuk pemboran eksplorasi.

    Besarnya biaya pemboran eksplorasi berbanding secara eksponensial dengan kedalaman,

    padahal untuk mendapatkan temperatur yang tinggi harus membor lebih dalam.

    Konsekuensinya sumur eksplorasi panas bumi di Indonesia masih terlalu sedikit sehinggatingkat ketidak-pastian keberhasilan masih tinggi. Kendala yang lain adalah investor ragu

    dengan proyek di Indonesia karena beaya eksplorasi dan pengembangan harus ditanggung

    dan tidak kembali sampai energi terjual kepada pelanggan.

    Menurut Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral (DIM), saat ini diperkirakan

    total potensi energi panas bumi Indonesia sebesar 27000 MW.Potensi ini setara dengan 40%

    dari cadangan panas bumi dunia. Lokasi panas bumi di Indonesia tersebar di 252 tempat

    mengikuti jalur gunung api yang membentang dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi

    sampai Maluku. Dari 252 lokasi panas bumi yang ada, baru 31% yang telah dilakukan survei

    secara rinci. Sehingga jumlah potensi tersebut akan berubah sesuai dengan hasil survey

    Prinsip Kerja Panas Bumi

    Uap hasil penguapan air tanah yang terdapat di dalam tanah akan tetap berada di

    dalam tanah jika tidak ada saluran yang menghubungkan daerah tempat keberadaan uap

    dengan permukaan. Uap yang terkurung akan memiliki nilai tekanan yang tinggi dan apabila

    pada daerah tersebut kita bor sehingga ada saluran penghubung ke permukaan, maka uap

    tersebut akan mengalir keluar. Uap yang mengalir dengan cepat dan mempunyai entalpi

    inilah yang kita mamfaatkan dan kita salurkan untuk memutar turbin sehingga dihasilkanlah

    energi listrik (tentunya ada proses-proses lain sebelum uap memutar turbin). Setelah uapmemutar turbin dan uap telah kehilangan tekanan dan entalpi maka uap tersebut akan

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    6/25

    mengalami proses pengembunan sehingga uap akan berubah kembali menjadi air. Air hasil

    pendinginan (condensattion) yang didinginkan dengan condensator akan dikumpulkan dan

    akan diinjeksikan kembali ke dalam tanah, sehingga volume air tanah tidak akan berkurang

    secara drastis. Salah satunya Karena proses injeksi inilah kenapa energi geothermal disebut

    dengan energi yang terbarukan (renewable) dan energi yang ramah lingkungan.

    Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi:

    1. Energi panas bumi uap basah

    Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari

    perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk menggerakkan

    turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk

    di Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung

    sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelumdigunakan untuk menggerakkan

    Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi

    yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 %

    air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan

    separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air

    diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan

    kembali ke dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah.

    2. Energi panas bumi air panas

    Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang

    disebut brine dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral

    ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan

    penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkanenergi panas bumi jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah

    air panas sebagai sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas

    (heat exchanger) yang akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas

    bumi uap panas bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar

    dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya.

    3.Energi panas bumi batuan panas

    Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat

    berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil

    sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap

    panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk

    menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut

    bumi, sehingga untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang

    memerlukan biaya cukup tinggi.

    Karakteristik Sumber Panas Bumi

    Langkah awal dalam rangka penyiapan konservasi energi panas bumi adalah studi

    sistem panas bumi itu sendiri terutama melalui pemahaman terhadap karakteristik sumber

    panas bumi sebagai bagian penting dalam sistem, diantaranya berkaitan dengan : Dapur magma sebagai sumber panas bumi

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    7/25

    Kondisi hidrologi

    Manifestasi panas bumi

    Reservoir

    Umur (lifetime) sumber panas bumi.

    Dapur magma sebagai sumber panas bumi

    Pada dasarnya energi panas yang dihasilkan oleh suatu wilayah gunungapi

    mempunyai kaitan erat dengan sistem magmatik yang mendasarinya, dan salah satu

    karakteristik penunjang potensi panas bumi adalah letak dapur magmanya di bawah

    permukaan sebagai sumber panas (heat source).

    Terutama di daerah-daerah yang terletak di jalur vulkanik-magmatik, ukuran dapur

    magma itu sendiri berhubungan erat dengan kegiatan vulkanisma. Dalam perjalanannya

    menuju permukaan, magma akan mengalami proses diferensiasi dan berevolusi menghasilkan

    susunan kimiawi yang berbeda sesuai kedalaman. Dapur magma yang terbentuk pada

    kedalaman menengah kemungkinan terkontaminasi oleh bahan-bahan kerak bumi yang kaya

    akan silika dan gas, sehingga bersifat lebih eksplosif. Volumenya dapat diperkirakan dari

    kenampakan-kenampakan fisik berupa ukuran kaldera, distribusi lubang kepundan, pola

    rekahan, pengangkatan topografi dan hasil erupsi gunungapi; atau melalui cara identifikasi

    dengan metoda geofisika (bayangan seismik atau anomali geofisika lainnya.

    Magma akan mengalirkan sejumlah panas yang signifikan ke dalam batuan-batuan

    pembentuk kerak bumi; makin besar ukuran dapur magma maka semakin besar pula sumber

    daya panasnya, dimana secara ekonomis menjadi ukuran jumlah energi yang dapat

    dimanfaatkan dari suatu sumber panas bumi.

    Kondisi Hidrologi

    Pada busur kepulauan dengan kegiatan vulkanisma/magmatisma masih berjalan,

    dimana magma di bawah permukaan berinteraksi dengan lokasi-lokasi bersiklus basah atau

    cukup persediaan air; akan terjadi pendinginan magma dan proses hidrotermal untuk

    menciptakan lingkungan fasa uap-air bersuhu/bertekanan tertentu, yang memberikan peluang

    terjadinya sistem panas bumi aktif.

    Demikian pentingnya peranan air dalam mempertahankan kelangsungan sistem panas

    bumi sehingga sangat dipengaruhi oleh siklus hidrologi, yang diyakini dapat terjaga

    keseimbangannya apabila pasokan dari lingkungan tidak terhenti. Keberadaan sumber-

    sumber air lainnya seperti air tanah, air connate, air laut/danau, es atau air hujan akan sangat

    dibutuhkan sebagai pemasok kembali (recharge) air yang hilang mengingat kandungan air

    dalam magma (juvenile) tidak mencukupi jumlah yang dibutuhkan dalam mempertahankan

    proses interaksi airmagma.

    Kondisi hidrologi pada suatu sistem panas bumi sangat dipengaruhi oleh bentang

    alam lingkungan dimana terjadiya, dan berperan terutama dalam membentuk manifestasi-

    manifestasi permukaan yang dapat memberikan petunjuk tentang keberadaan sumber panas

    bumi di bawah permukaan. Pada daerah berelief (topografi) rendah, manifestasi-manifestasipanas bumi dapat berbentuk mulai dari kolam air panas dengan pH mendekati netral,

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    8/25

    pengendapan sinter silika hingga zona-zona uap mengandung H2S yang berpeluang

    menghasilkan fluida bersifat asam; menandakan bahwa sumber fluida hidrotermal/panas

    bumi berada relatif tidak jauh dari permukaan. Sementara pada daerah dengan topografi tingi

    (vulkanik andesitik) dimana kenampakan manifestasi berupa fumarol atau solfatara,

    menggambarkan bahwa sumber panas bumi berada pada kondisi relatif dalam; yangmemerlukan waktu dan jarak panjang untuk mencapai permukaan.

    Manifestasi panas bumi

    Bukti kegiatan panas bumi dinyatakan oleh manifestasi-manifestasi di permukaan,

    menandakan bahwa fluida hidrotermal yang berasal dari reservoir telah keluar melalui

    bukaan-bukaan struktur atau satuan-satuan batuan berpermeabilitas. Beberapa manifestasi

    menjadi penting untuk diketahui karena dapat digunakan sebagai indikator dalam penentuan

    suhu reservoir panas bumi, diantaranya :

    a.

    Mata air panas, dapat terbentuk dalam beberapa tingkatan mulai dari rembesan

    hingga menghasilkan air dan uap panas yang dapat dimanfaatkan secara langsung

    (pemanas ruangan/rumah pertanian atau air mandi) atau penggerak turbin listrik; dan

    yang paling penting adalah bahwa dengan menghitung/mengukur suhunya dapat

    diperkirakan besaran keluaran energi panas (thermal energy output) dari reservoir di

    bawah permukaan.

    b. Sinter silika, berasal dari fluida hidrotermal bersusunan alkalin dengan kandungan

    cukup silika; diendapkan ketika fluida yang jenuh silika amorf mengalami

    pendinginan dari 100o ke 50oC. Endapan ini dapat digunakan sebagai indikator yangbaik bagi keberadaan reservoir bersuhu >175oC.

    c.

    Travertin, adalah jenis karbonat yang diendapkan di dekat atau permukaan; ketika

    air meteorik yang sedang bersirkulasi sepanjang bukaan-bukaan struktur mengalami

    pemanasan oleh magma dan bereaksi dengan batuan karbonat. Biasanya terbentuk

    sebagai timbunan/gundukan di sekitar mata air panas bersuhu sekitar 30o 100oC,

    dapat digunakan sebagai indikator suhu reservoir panas bumi berkapasitas energi

    kecil yang terlalu lemah untuk menggerakkan turbin listrik tetapi dapat

    dimanfaatkan secara langsung.

    d. Kawah dan endapan hidrotermal. Kedua jenis manifestasi ini erat hubungannya

    dengan kegiatan erupsi hidrotermal dan merupakan indikator kuat dari keberadaan

    reservoir hidrotermal aktif. Kawah dihasilkan oleh erupsi berkekuatan supersonik

    karena tekanan uap panas yang berasal dari reservoir hidrotermal dalam (kedalaman

    400 m, suhu 230oC) melampaui tekanan litostatik, ketika aliran uap tersebut

    terhambat oleh lapisan batuan tidak permeabel (caprock). Sedangkan endapan

    hidrotermal (jatuhan) dihasilkan oleh erupsi berkekuatan balistik dari reservoir

    hidrotermal dangkal (kedalaman 200 m, suhu 195oC), ketika transmisi tekanan uap

    panas melebihi tekanan litostatik karena tertutupnya bukaan-bukaan batuan yang

    dilaluinya.

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    9/25

    Reservoir

    Reservoir adalah suatu volume batuan di bawah permukaan bumi yang mempunyai

    cukup porositas dan permeabilitas untuk meloloskan fluida (sumber energi panas bumi) yang

    terperangkap didalamnya; diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu :

    a. Entalpi rendah, mempunyai batas suhu 225oC dengan rapat daya spekulatif 15

    MW/km2 dan konversi energi 15%.

    Potensi Panas Bumi

    Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu : sumber daya dan

    cadangan; yang masing-masing dibagi lagi menjadi subkelas-subkelas.

    Kriteria sumber daya terdiri dari :

    a. Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi panas bumi aktif dimana luas

    reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia dan rapat dayanya berdasarkan

    asumsi.

    b.

    Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi aktif dengan data dasar hasil surveiregional geologi, geokimia dan geofisika. Luas daerah prospek ditentukan

    berdasarkan penyebaran manifestasi dan batasan geologi, sementara penentuan suhu

    berdasarkan geotermometer.

    Kriteria cadangan terdiri dari :

    a. Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian suhu dimana estimasi luas dan

    ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan dan fluida dilakukan berdasarkan

    data ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan dalam bentuk model tentatif.

    b.

    Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi yang berhasil dimana estimasi

    luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu

    kebumian rinci terpadu. Parameter batuan, fluida dan suhu reservoir diperoleh dari

    pengukuran langsung dalam sumur.

    c.

    Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur eksplorasi yang berhasil

    mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan

    kepada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter

    batuan dan fluida serta suhu reservoir didapatkan dari data pengukuran langsung

    dalam sumur dan atau laboratorium.

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    10/25

    Umur Kegiatan (lifetime) dan Metoda estimasi Potensi Panas Bumi

    Walaupun sistem panas bumi menghasilkan sumber daya energi yang selalu

    terbarukan, tidak berarti akan berumur tanpa batas; dengan demikian harus ada upaya untuk

    mengetahui umur (lifetime) kegiatan suatu sumber panas bumi. Penggunaan metoda K/Ardan Rb/Sr adalah salah satu teknik paling popular dikenal untuk penentuan umur (age dating),

    yang diterapkan terhadap mineral-mineral hidrotermal tertentu dari inti (core) bor batuan-

    batuan terubah hidrotermal, dapat dilakukan dengan cara :

    a. Tidak langsung dari suatu sistem panas bumi aktif. Penentuan umur dengan cara ini

    dilakukan melalui studi banding umur relatif mineral-mineral ubahan tertentu hasil

    proses hidrotermal terhadap umur batuan reservoir.

    b. Analogi pengukuran atau perkiraan lamanya kegiatan dalam suatu sistem fosil panas

    bumi, terutama yang berkaitan dengan cebakan bijih hidrotermal. Dilakukan melalui

    studi tentang peran bukaan struktur dalam proses hidrotermal dan pembentukan

    cebakan mineral, serta perbedaan episoda pengendapan mineral-mineral ubahan/bijih,

    penutupan bukaan-bukaan struktur dan pembentukan kembali bukaan/rekahan.

    Estimasi terhadap potensi panas bumi dilakukan dalam rangka penentuan kualitasnya,

    sehingga dapat diketahui pemanfaatannya baik sebagai sumber energi listrik maupun

    pemakaian langsung dalam kaitannya dengan upaya optimalisasi produksi energi panas bumi.

    Secara garis besar metoda estimasi dilakukan melalui perhitungan volumetrik dan simulasi

    numerik.

    Metoda estimasi volumetrik

    Metoda estimasi volumetrik dibagi menjadi 3 yaitu :

    a.

    Metoda perbandingan, yaitu menye-tarakan suatu daerah panas bumi baru yang belum

    diketahui potensinya dengan lapangan yang diketahui berpotensi, dimana keduanya

    memiliki kemiripan kondisi geologi. Metoda ini digunakan untuk menghitung potensi

    energi panas bumi dengan klasifikasi sumber daya spekulatif.

    b. Model lumped parameter, didasarkan pada anggapan bahwa reservoir panas bumi

    berupa bentuk kotak sehingga perhitungan volume = luas sebaran x ketebalan; dengan

    syarat bahwa : (a) kandungan energi panas dalam bentuk fluida berada dalam batuan;

    dan (b) kandungan massa fluida terdapat dalam resrvoir. Metoda ini digunakan untuk

    menghitung potensi energi panas bumi dengan kategori sumber daya hipotesis,

    cadangan terduga, mungkin dan terbukti.

    c.

    Metoda estimasi simulasi numerik. Metoda ini terutama digunakan pada kondisi

    dimana pada suatu lapangan panas bumi telah tersedia beberapa sumur eksplorasi

    dengan semburan fluida panas. Data sumur dibuat simulasi, yang selanjutnya digambar

    dalam sistem kisi (grid) dan bentuk tiga dimensi. Dengan metoda ini dapat dihitung

    potensi cadangan terbukti dari suatu reservoir, termasuk umur, optimasi produksi dan

    sistem distribusi panasnya.

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    11/25

    Kendala-kendala yang mungkin terjadi pada tahap produksi

    Saluran pipa adalah salah satu fasilitas penting untuk transport uap menuju turbin,

    yang dapat mengalami kendala atau kerusakan selama menjalankan fungsinya. Penyebab

    terjadinya kendala/kerusakan tersebut diantaranya adalah : kesalahan rancangan/desain,masalah konstruksi, pengoperasian yang tidak tepat, suhu uap dan pengendapan (scaling)

    bahan-bahan kimiawi tertentu (silika, kalsit atau belerang); dimana semuanya akan

    berdampak kepada menurunnya daya tahan pipa tersebut. Dua faktor terakhir masing-masing

    dapat menimbulkan penipisan/korosi dan penyempitan pada pipa penyalur fluida. Apabila

    terjadi kendala pada jalur pipa utama transportasi dan tidak ditangani secara proporsional,

    maka akan menyebabkan penurunan produktifitas eksploitasi; bahkan kemung-kinan

    kehilangan secara signifikan nilai ekonomis dengan akibat penutupan operasional suatu

    perusahaan pembangkit listrik.

    Harga Jual Panas Bumi

    Purnomo mengatakan, secara bertahap harga jual panas bumi (geotermal) akan

    mencapai 5 dollar AS per kWh dalam kurun 30 tahun kontrak pembangkit listrik. Pada kurun

    10 tahun pertama produksi, harga jual geotermal kemungkinan masih di atas 5 sen dollar AS

    per kWh guna pengembalian investasi, namun secara bertahap akan turun menjadi 5 sen

    dollar per kWh. (dikutip dari Kompas, 24 Oktober 2007)

    Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng

    tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.

    Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telahmemperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng

    tektonik terdekat. Efisiensi termal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cenderung

    rendah karena fluida panas bumi berada pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan

    dengan uap atau air mendidih. Berdasarkan hukum termodinamika, rendahnya temperatur

    membatasi efisiensi dari mesin kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik.

    Sisa panas terbuang, kecuali jika bisa dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya

    untuk pemanas ruangan. Efisiensi sistem tidak mempengaruhi biaya operasional seperti

    pembangkit listrik tenaga bahan bakar fosil.

    Energi panas bumi pada umumnya harus di konversikan terlebih dahulu menjadi

    tenaga listrik. Uap air yang dimiliki sumur panas bumi memiliki tekanan tinggi yang di

    pergunakan untuk memutar turbin generator listrik. Dalam bentuk aslinya, energi panas bumi

    yang berupa uap air bertekanan tinggi, tidak mungkin di transportasikan seperti halnya BBM

    atau gas. Baru setelah di konversikan menjadi tenaga listrik, bentuk energi yang seperti ini

    dapat di alirkan ke tempat-tempat yang jauh melalui jaringan transmisi listrik.

    Konversi ini dilaksanakan dalam pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP)

    dimana tenaga uap panas bumi di gunakan untuk memutar turbin generator listrik. Secara

    garis besar sifat panas bumi ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu jenis dominasi uap

    dan dominasi air. Agar dapat dimanfaatkan secara ekonomis, sumber panasbumi harus

    memenuhi berbagai persyaratan antara lain:

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    12/25

    Memiliki suhu yang relative tinggi (minimal 2300 )

    Bertekanan uap yang cukup besar (minimal 35 atmosfir)

    Mempunyai volume uap yang cukup banyak (10 ton/jam setara dengan 1000 KW listrik)

    Kedalamanya tidak melebihi 2500 meter

    Fluidanya tidak bersifat korosifLokasinya sesuai dengan kepentingan konsumen

    Kekayaan alam Indonesia memang melimpah ruah, dari mulai sumber daya alam

    sampai sumber daya mineral semua tersedia. Sumber daya mineral yang melimpah di negara

    tercinta ini antara lain emas, tembaga, platina, nikel, timah, batu bara, migas, dan panas bumi.

    Untuk mengelola panas bumi (geothermal) Pertamina telah membentuk PT Pertamina

    Geothermal Energy, Desember 2006 yang lalu. Geothermal adalah salah satu kekayaan

    sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan. Salah satu sumber geothermal kita

    yang berpotensi besar tetapi belum dieksploitasi adalah yang ada di Sarulla, dekat Tarutung,

    Sumut. Sumber panas bumi Sarulla bahkan dikabarkan memiliki cadangan terbesar di dunia.

    Saat ini panas bumi (geothermal) mulai menjadi perhatian dunia karena energi yang

    dihasilkan dapat dikonversi menjadi energi listrik, selain bebas polusi. Beberapa pembangkit

    listrik bertenaga panas bumi telah terpasang di manca negara seperti di Ameria Serikat,

    Inggris, Perancis, Italia, Swedia, Swiss, Jerman, Selandia Baru, Australia, dan Jepang.

    Amerika saat ini bahkan sedang sibuk dengan riset besar mereka di bidang geothermal

    dengan nama Enhanced Geothermal Systems (EGS). EGS diprakarsai oleh US Department of

    Energy (DOE) dan bekerja sama dengan beberapa universitas seperti MIT, Southern

    Methodist University, dan University of Utah. Proyek ini merupakan program jangka panjang

    dimana pada 2050 geothermal meru-pakan sumber utama tenaga listrik Amerika Serikat.Program EGS bertujuan untuk meningkatkan sumber daya geothermal, menciptakan

    teknologi ter-baik dan ekonomis, memperpanjang life time sumur-sumur produksi, ekspansi

    sumber daya, menekan harga listrik geothermal menjadi seekono-mis mungkin, dan

    keunggulan lingkungan hidup. Program EGS telah mulai aktif sejak Desember 2005 yang

    lalu.

    Terjadinya Lumpur Panas dan Panas Bumi

    Untuk memahami bagaimana panas bumi terbentuk, kita bisa analogikan bumi ini

    dengan telur ayam yang direbus. Bila telur rebus tadi kita belah, maka kuning telurnya itu

    dapat kita pandang sebagai perut bumi. Kemudian putih telur itulah lapisan-lapisan bumi, dan

    kulitnya itu merupakan kulit bumi. Di bawah kulit bumi, yaitu lapisan atas merupakan batu-

    batuan dan lumpur panas yang disebut magma. Magma yang keluar ke permukaan bumi

    melalui gunung disebut dengan lava.

    Setiap 100 meter kita turun ke dalam perut bumi, temperatur batu-batuan cair tersebut

    naik sekitar 30 C. Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batu-batuan maupun lumpur

    akan makin tinggi. Bila suhu di permukaan bumi adalah 270 C maka untuk kedalaman 100

    meter suhu bisa mencapai sekitar 300 C. Untuk kedalaman 1 kilometer suhu batu-batuan dan

    lumpur bisa mencapai 57-600 C. Bila kita ukur pada kedalaman 2 kilometer suhu batuan danlumpur bisa mencapai 1200 C atau lebih. Lebih panas dari air rebusan yang baru mendidih.

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    13/25

    Bahkan bila lumpur ini menyembur keluar pun masih tetap panas. Hal seperti inilah yang

    terjadi di Sidoarjo dan sekitarnya dimana lumpur panas masih menyembur.

    Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali dengan batu-batuan panas di

    mana suhu bisa mencapai 1480C. Air tersebut tidak menjadi uap (steam) karena tidak ada

    kontak dengan udara. Bila air panas tadi bisa keluar ke permukaan bumi karena ada celahatau terjadi retakan di kulit bumi, maka timbul air panas yang biasa disebut dengan hot

    spring. Air panas alam (hot spring) ini biasa dimanfaatkan sebagai kolam air panas, dan

    banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata. Di Indonesia banyak juga air panas alami

    yang dimanfaatkan sebagai sarana pemandian dan tempat wisata seperti Ciater, Cipanas-

    Garut, Sipoholon dan Desa Hutabarat di Tarutung, Lau Debuk-debuk di Tanah Karo, dan

    beberapa tempat lainnya di penjuru tanah air.

    Kadang-kadang air panas alami tersebut keluar sebagai geyser. Di Amerika sekitar

    10.000 tahun yang lalu suku Indian mengguna-kan air panas alam (hot spring) untuk

    memasak, di mana daerah sekitar mata air tersebut adalah daerah bebas (netral). Beberapa

    sumber air panas dan geyser malah dikeramatkan suku Indian pada masa lalu seperti

    California Hot Springs dan Geyser di daerah wisata Napa, Cali-fornia. Saat ini panas alam

    bahkan digunakan sebagai pemanas ruangan di kala musim dingin seperti yang terdapat di

    San Bernardino, Cali-fornia Selatan. Hal yang sama juga dapat kita temui di Islandia (country

    of Iceland) dimana gedung-gedung dan kolam renang dipanaskan dengan air panas alam (hot

    spring) yang kadang kala disebut dengan geothermal hot water.

    Selain sebagai pemanas, panas bumi ternyata dapat juga mengha-silkan tenaga listrik.

    Di atas telah di-sebutkan bahwa air panas alam ter-sebut bila bercampur dengan udara karena

    terjadi fraktur atau retakan maka selain air panas akan keluar juga uap panas (steam). Air

    panas dan steam inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenagalistrik. Agar panas bumi (geothermal) tersebut bisa dikonversi menjadi ener-gi listrik tentu

    diperlukan pembangkit (power plants).

    Reservoir panas bumi biasanya diklasifi-kasikan ke dalam dua golongan yaitu yang

    ber-suhu rendah (low temperature) dengan suhu

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    14/25

    menjadi sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam

    teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.

    1. Dry Steam Power Plants

    Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam)

    lang-sung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan

    listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir

    melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di

    Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika

    Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.

    2. Flash Steam Power Plants

    Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750

    C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas

    tersebut dialir-kan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap

    panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin

    untuk meng-aktifkan generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang tidak

    terpakai ma-suk kembali ke reservoir melalui injection well. Con-toh dari Flash Steam Power

    Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field,

    California, USA.

    http://2.bp.blogspot.com/-PCA4HBsc9T4/UNMYse1eM5I/AAAAAAAAAU0/maQiaR3eNTg/s1600/attachment11.jpeghttp://2.bp.blogspot.com/-SvY1KJdo_ss/UNMYYesjoJI/AAAAAAAAAUs/iaUp0qpUkV4/s1600/attachment9.jpeghttp://2.bp.blogspot.com/-PCA4HBsc9T4/UNMYse1eM5I/AAAAAAAAAU0/maQiaR3eNTg/s1600/attachment11.jpeghttp://2.bp.blogspot.com/-SvY1KJdo_ss/UNMYYesjoJI/AAAAAAAAAUs/iaUp0qpUkV4/s1600/attachment9.jpeg
  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    15/25

    3. Binary Cycle Power Plants (BCPP)

    BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi sebelumnya

    yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur

    pro-duksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untukmemanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid

    kemu-dian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat

    exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan genera-tor

    untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah

    yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya

    merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.

    Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu ren-dah yaitu 90-1750C.

    Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal

    Power Plants di Casa Di-ablo geothermal field, USA. Diper-kirakan pembangkit listrik panas

    bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang.

    Masa Depan Listrik Panas Bumi

    Meningkatnya kebutuhan energi dunia ditambah lagi dengan se-makin tingginya

    kesadaran akan kebersihan dan keselamatan lingkungan, maka panas bumi (geothermal) akan

    mempunyai masa depan yang cerah. Program EGS (enhanced geothermal systems) yang

    dilakukan Amerika Serikat misalnya, adalah suatu program besar-besaran untuk menjadikan

    geothermal sebagai salah satu primadona pembangkit listrik pada 2050 yang akan datang.

    Indonesia sendiri sebetulnya sangat ber-peluang untuk melakukan pemanfaatan geo-thermal sebagai pembangkit listrik, bahkan berpotensi sebagai negara pengekspor listrik bila

    ditangani secara serius. Hal ini tidak berlebihan, mengingat banyaknya sumber geothermal

    yang sudah siap diekploitasi di sepanjang Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Untuk

    mempermudah pelaksanaannya tidak ada sa-lahnya bila kita bekerja sama dengan negara

    maju asalkan kepentingan kita yang lebih dominan. Misalnya kita bekerja sama dengan US

    Department of Energy (DOE) untuk men-dapat berbagai hasil riset mereka dalam EGS.

    (Gilbert HutaurukSBTI-Direktorat Umum & SDM).

    http://3.bp.blogspot.com/-0nue3ZXDlv4/UNMY5EzHE5I/AAAAAAAAAU8/QRE0HBgdkfg/s1600/attachment13.jpeg
  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    16/25

    Keuntungan Tenaga Panas Bumi

    a.

    Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi

    gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik

    tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persenpembangkit listrik berbahan bakar fosil.

    b. Salah satu limbah yang dihasilkan dari kegiatan operasional PLTPB CGI adalah drill

    cutting dari kegiatan pengeboran (drilling). Limbah drill cutting dapat dimanfaatkan

    sebagai pengganti agregat halus untuk konstruksi beton ringan. Untuk itu, perusahaan

    melakukan kajian guna memastikan pemanfaatan drill cutting tersebut tidak akan

    merusak kualitas lingkungan. Limbah drill cutting dapat dimanfaatkan untuk saluran

    drainase, blok beton, dan batako. Produk tersebut dipilih karena telah mengalami

    proses solidifikasi sehingga aman lingkungan. Komposisi campuran untuk

    memperoleh produk yang memenuhi SNI juga telah diupayakan.

    Permasalahan dengan pembuatan PLTPB ini adalah anatar lain :

    a. Panas bumi yang dapat dieksploitasi sangat jauh didalam perut bumi. Untungnya

    dibeberapa negara terdapat retakan-retakan sehingga panas bumi relatif rendah.

    Indonesia ternyata juga termasuk dalam daerah lingkaran gunung berapi sehingga

    letak panas bumi lebih rendah dari yang lain.

    b. Untuk mencapai pnas bumi yang dapat dieksploitasi diperlukan pengeboran pada suhu

    tinggi dan biasanya batuan keras.

    c.

    Air panas dari geothermal kadang kadang bisa habis karena dieksploitasi. Adapengalaman dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, ternyata setelah beroparasi

    beberapa tahun ternyata uap air tidak ada lagi. Berdasarkan penelitian ternyata air di

    perut bumi di sekitar daerah tersebut telah habis sehingga tidak bisa menghasilkan

    uap. Solusi dari hal itu adalah dengan cara mengebor dan memasukkan air ke perut

    bumi sehingga proses penguapan akan berlanjut lagi.

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    17/25

    Eksplorasi Geothermal

    Eksplorasi Pendahuluan (Reconnaisance Survey)

    Eksplorasi pendahuluan atauReconnaisance surveydilakukan untuk mencari daerah

    prospek panas bumi, yaitu daerah yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas

    bumi dilihat dari kenampakan dipermukaan, serta untuk mendapatkan gambaran mengenai

    geologi regional di daerah tersebut.

    Secara garis besar pekerjaan yang dihasilkan pada tahap ini terdiri dari :

    1. Studi Literatur

    2. Survei Lapangan

    3.

    Analisa Data

    4.

    Spekulasi Besar Sumber Daya Panas Bumi

    1. Studi LiteraturLangkah pertama yang dilakukan dalam usaha mencari daerah prospek panas bumi

    adalah mengumpulkan peta dan data dari laporan-lapaoran hasil survei yang pernah

    dilakukan sebelumnya di daerah yang akan diselidiki, guna mendapat gambaran mengenai

    geologi regional, lokasi daerah dimana terdapat manifestasi permukaan, fenomena vulkanik,

    geologi dan hidrologi di daerah yang sedang diselidiki dan kemudian menetapkan tempat-

    tempat yang akan disurvei. Waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data sangat

    tergantung dari kemudahan memperoleh peta dan laporan-laporan hasil survei yang telah

    dilakukan sebelumnya, tetapi diperkirakan akan memerlukan waktu sekitar 1 bulan.

    2. Survei Lapangan

    Survei lapangan terdiri dari survei geologi, hidrologi dan geokomia. Luas daerah yangdisurvei pada tahap ini umumnya cukup luas, yaitu sekitar 5000-20000 km2, tetapi bisa juga

    hanya seluas 5-20 km2(Baldi, 1990). Survei biasanya dimulai dari tempat-tempat dimana

    terdapat manifestasi permukaan dan di daerah sekitarnya serta di tempat-tempat lain yang

    telah ditetapkan berdasarkan hasil kajian interpretasi peta topografi, citra landsat dan

    penginderaan jauh serta dari laporan-laporan hasil survei yang pernah dilakukan sebelumnya.

    Pada tahap ini survei dilakukan dengan menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan

    mudah dibawa.

    Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui secara global formasi dan jenis batua,

    penyebaran batuan, struktur geologi, jenis-jenis manifestasi yang terdapat di daerah tersebut

    besertas karakteristiknya, mengambil sampel fluida melakukan pengukuran temperatur, pH,

    dan kecepatan air.

    Waktu yang diperlukan untuk survei lapangan sangat tergantung dari kondisi geologi

    dan luas daerah yang akan diselidiki, kuantitas dan kualitas data yang telah ada serta junlah

    orang ayng terlibat dalam penyelidikan. Survei lapangan reconnaisab\nce yang dilakukan

    pada satu daerah biasanya 2 minggu sampai 1 bulaln, dilanjutkan dengan survei detail

    selama 3-6 bulan.

    Di beberapa negara waktu yang diperlukan untuk survei lapangan ada yang lebih lama.

    Menurut Baldi (1990), bila kuantitas dam kualitas data yang telah ada cukup baik serta

    daerah yang akan diselidiki tidak terlaullu luas, maka survei lapanganmungkin hanya

    memerlukan waktu sekitar 1-2 bulan. Akan tetapi, bila data yang ada sangat terbatas dan

    daerah yang akan diselidiki cukup luas, maka survey lapangan dan analisis data akanmemakan waktu beberapa bulan sampai satu tahun.

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    18/25

    3. Analisis dan Interpretasi Data

    Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei lapangan dianalisis untuk

    mendapatkan gambaran (model) mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah tersebut.

    Dari kajian data geologi, hidrologi dan geokimia ditentukan daerah prospek, yaitu daerah

    yang menunjukkan tanda-tanda adanya sumberdaya panas bumi. Dari hasil analisis dan

    interpretasi data juga dapat diperkirakan jenis reservoir, temperatur reservoir, asal sumber air,dan jenis batuan reservoir.

    4. Spekulasi Besar Sumberdaya Panas bumi

    Pada tahap ini data mengenai reservoir masih sangat terbatas. Meskipun demikian,

    seringkali para ahli geothermal diharapkan dapat berspekulasi mengenai besarnya

    sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki. Jenis dan temperatur reservoir dapat

    diperkirakan. Luas prospek pada tahapan ini dapat diperkirakan dari penyebaran manifestasi

    permukaan dan pelamparan struktur geologinya secara global, tetapi selama ini hanya

    ditentukan dengan cara statistik (rata-rata luas prospek).

    Pada tahap ini sudah dapat ditentukan apakah prospek yang diteliti cukup baik untuk

    dikembangkan selanjutnya apakah survey rinci pwerlu dilakukan atau tidak. Apabila tidak,maka daerah yang diteliti ditinggalkan.

    Eksplorasi Lanjut atau Rinci(Pre-Feasibi l ity Study)

    Tahap kedua dari kegiatan eksplorasi adalah tahap pre-feasibility study atau tahap

    survey lanjut. Survei yang dilakukan terdiri dari survei geologi, geokimia dan geofisika.

    Tujuan dari survei tersebut adalah :

    Mendapatkan informasi yang lebih baik mengenai kondisi geologi permukaan dan

    bawah permukaan

    Mengidentifikasi daerah yang diduga mengandung sumberdaya panasbumi.

    Dari hasil eksplorasi rinci dapat diketahui dengan lebih baik mengenai penyebaran

    batuan, struktur geologi, daerah alterasi hydrothermal, geometri cadangan panas bumi,

    hidrologi, system panasbumi, temperatur reservoir, potensi sumberdaya serta potensi

    listriknya.

    Untuk mencapai tujuan tersebut diatas, survei umumnya dilakukan di tempat-tempat

    yang diusulkan dari hasil survei pendahuluan. Luas daerah yang akan disurvei tergantung dari

    keadaan geologi morfologi, tetapi umumnya daerah yang disurvei adalah sekitar 500-1000

    km2, namun ada juga yang hanya seluas 10-100 km2.

    Waktu yang diperlukan sangat tergantung pada luas daerah yang diselidiki, jenis-jenis

    pengujian yang dilakukan serta jumlah orang yang terlibat. Bila sumberdaya siperkirakan

    mempunyai temperature tinggi dan mempunyai potensi untuk pembangkit listrik biasanyaluas daerah yang diselidiki cukup luas, sehingga untuk menyelesaikan tahappre-feasibility

    study(survei lapangan, interpretasi dan analisis data, pembuatan model hingga pembuatan

    laporan) diperlukan waktu sekitar satu tahun.

    Ada dua pendapat mengenai luas daerah yang diselidiki dan waktu yang diperlukan

    untuk eksplorasi rinci di daerah yang sumberdayanya diperkirakan mempunyai termperatur

    sedang. Sekelompok orang berpendapat bahwa apabila sumberdaya mempunyai temperatur

    sedang, maka dengan pertimbangan ekonomi luas daerah yang diselidiki bisa lebih kecil dan

    didaerah tersebut cukup hanya dilakukan satu jenis survey geofisika saja. Dengan demikian

    waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tahappre-feasibility studymenjadi lebih

    pendek, yaitu hanya beberapa bulan saja. Sementara kelompok lain berpendapat bahwa untuk

    daerah panasbumi dengan tingkatan prospek lebih rendah (sedang) dan akan dikembangkan

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    19/25

    justru memerlukan survey yang lebih lengkap dan lebih teliti untuk menghindarkan terlalu

    banyaknya kegagalan pemboran.

    1. Survei Geologi Lanjut/Rinci

    Survei geologi umumnya yang pertama dilakukan untuk memahami struktur geologi

    dan stratigrafi maka survei geologi rinci harus dilakukan di daerah yang cukup luas.Lama waktu penyelidikan tergantung pada luas daerah yang diselidiki serta jumlah

    orang yang terlibat dalam penyelidikan, tetpi hingga penulisan laporan biasanya diperlukan

    sekitar 3-6 bulan.

    Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar

    maupun secara vertikal, struktur geologi, tektonik dan sejarah geologi dalam kaitannya

    dengan terbentuknya suatu sistem panas bumi termasuk memperkirakan luas daerah prospek

    dan sumber panasnya.

    2. Survei Geokimia Lanjut

    Pekerjaan yang dilakukan pada suatu survei geokimia lanjut pada dasarnya hampersama dengan pada tahap survei pendahuluan, tetapi pada tahap ini sampel harus diambil dari

    semua manifestasi permukaan yang ada di daerah tersebut dan di daerah sekitarnya untuk

    dianalisis di tampat pengambilan sampel dan atau di laboratorium. Analisis geokimia tidak

    hanya dilakukan pada fluida tau gas dari manifestasi panas permukaan, tetapi juga pada

    daerah lainnya untuk melihat kandungan gas dan unsure-unsur tertentu yang terkadanga

    dalam tanah yang terbentuk karena aktivitas hydrothermal. Selain itu juga perlu dibuat

    manifestasi permukaan, yaitu peta yang menunjukkan lokasi serta jenis semua manifestasi

    panas bumi di daerah tersebut. Hasil analisis kimia fluida dan isotop air dan gas dari seluruh

    manifestasi panas permukaan dan daerah lainnya berguna untuk memperkirakan sistem dan

    temperature reservoir, asal sumber air, karakterisasi fluida dan sistem hidrologi di bawah

    permukaan.

    Hasil analisis air dapat juga digunakan untuk memperkirakan problema-problema yang

    munkin terjdadi (korosi danscale) apabila fluida dari sumberdaya panas bumi tersebut

    dimanfaatkan dikemudian hari.

    3. Survei Geofisika

    Survei geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya lebih

    mahal. Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-daerah mana saja yang harus

    disurvei geofisika. Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari

    permukaan hingga kedalaman beberapa kilometer di bawah permukaan.

    Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah tempat terjadinyaanomali yang disebabkan oleh sistem panas buminya dan lebih lanjut geometri prospek serta

    lokasi dan bentuk batuan sumber panas dapat diperkirakan.

    Ada beberapa jenis survei geofisika, yaitu :

    a. Survei resistivity

    b.

    Surveigravity

    c. Survei magnetic

    d. SurveiMacro Earth Quake(MEQ)

    e. Survei aliran panas

    f. Survei Self Potential

    Pemilihan jenis survei tergantung dari keadaan geologi dan struktur di daerah yang

    akan diselidiki, serta batasan anggaran untuk pengukuran di lapangan dan intrepetasi data.

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    20/25

    Survei geofisika yang pertama kali dilakukan umumnya adalah survei resistivity

    Schlumberger,gravitydan magnetickarena perlatannya mudah didapat dan biayanya murah.

    Dari ketiga survei geofisika ini diusulkan daerah prospek panas bumi untuk disurvei lebih

    detail dengan metoda yang lebih mahal yaitu magnetotelluric(MT) atau Control Source

    Audio(CSMT) untuk melihat struktur fisik batuan dengan kedalaman yang jauh lebih dalam

    dari maksimum kedalaman yang dicapai oleh metode Schlumbergeryang hanya mampuuntuk mendeteksi kedalaman sampai beberapa ratus meter saja.

    4. Survei Geografi

    Selain survei geologi, geokimia, dan geofisika, pada tahap ini biasanya dilakuakn

    survei geografi dan survei lainnya untuk mendapatkan informasi mengenai status lahan,

    distribusi kemiringan lereng, prasarana jalan, fasilitas listrik, air, kominaksi yang tersedia,

    jumlah dan kepadatan penduduk.

    5. Analisis dan Interpretasi Data

    Dari hasil kajian data diharapkan akan diperoleh gambaran atau model awalmengenai sistem panasbumi di daerah yang diselidiki, yang dapat digunakan sebagai dasar

    untuk menentukan target dan lokasi sumur eksplorasi serta membuat program pemboran.

    Model system panasbumi harus mengikutsertakan karakteristik litologi, stratigrafi,

    hidrologi, atau pola sirkulasi fluida, perkiraan sumber panas dan temperatur dalam reservoir

    serta sistem panas buminya. Model harus dibuat mulai dari permukaan hingga kedalaman 1

    4 km. selain itu dari pengkajian data dapat diperkirakan besarnya potensi sumber daya

    (resources), cadangan (recoverable reserve), dan potensi listrik panas bumi di daerah yang

    diduga mengandung panas bumi.

    Pemboran Eksplorasi

    Apabila dari data geologi, data geokimia, dan data geofisika yang diperoleh dari hasil

    survey rinci menunjukkan bahwa di daerah yang diselidiki terdapat sumberdaya panasbumi

    yang ekonomis untuk dikembangkan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pemboran sumur

    eksplorasi. Tujuan dari pemboran sumur eksplorasi ini adalah membuktikan adanya

    sumberdaya panasbumi di daerah yang diselidiki dan menguji model system panasbumi yang

    dibuat berdasarkan data-data hasil survei rinci.

    Jumlah sumur eksplorasi tergantung dari besarnya luas daerah yang diduga

    mengandung energi panasbumi. Biasanya di dalam satu prospek dibor 35 sumur eksplorasi.

    Kedalaman sumur tergantung dari kedalaman reservoir yang diperkirakan dari data hasil

    survei rinci, batasan anggaran, dan teknologi yang ada, tetapi sumur eksplorasi umumnyadibor hingga kedalaman 10003000 meter.

    Menurut Cataldi (1982), tingkat keberhasilan atausuccessratiopemboran sumur panas

    bumi lebih tinggi daripada pemboran minyak. Successratiodari pemboran sumur panasbumi

    umumnya 5070%. Ini berarti dari empat sumur eksplorasi yang dibor, ada 23 sumur

    yang menghasilkan.

    Setelah pemboran selesai, yaitu setelah pemboran mencapai kedalaman yang

    diinginkan, dilakukan pengujian sumur. Jenisjenis pengujian sumur yang dilakukan di

    sumur panasbumi adalah:

    Uji hilang air (waterlosstest)

    Uji permeabilitas total (grosspermeabilitytest)

    Uji panas (heatingmeasurement)

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    21/25

    Uji produksi (discharge/ outputtest)

    Uji transien (transienttest)

    Pengujian sumur geothermal dilakukan untuk mendapatkan informasi/ data yang lebih

    persis mengenai :

    a.

    Jenis dan sifat fluida produksi.b. Kedalaman reservoir.

    c. Jenis reservoir.

    d.

    Temperatur reservoir.

    e. Sifat batuan reservoir.

    f. Laju alir massa fluida, entalpi, dan fraksi uap pada berbagai tekanan kepala sumur.

    g. Kapasitas produksi sumur (dalam MW).

    Berdasarkan hasil pemboran dan pengujian sumur harus diambil keputusan apakah

    perlu dibor beberapa sumur eksplorasi lain, ataukah sumur eksplorasi yang ada telah cukup

    untuk memberikan informasi mengenai potensi sumber daya. Apabila beberapa sumur

    eksplorasi mempunyai potensi cukup besar maka perlu dipelajari apakah lapangan tersebutmenarik untuk dikembangkan atau tidak.

    Studi Kelayakan (Feasibi li ty Study)

    Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada beberapa sumur eksplorasi menghasilkan

    fluida panas bumi. Tujuan dari studi ini adalah untuk menilai apakah sumber daya panas

    bumi yang terdapat di daerah tersebut secara teknis dan ekonomis menarik untuk

    diproduksikan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :

    Mengevaluasi data geologi, geokimia, geofisika, dan data sumur.

    Memperbaiki model sistem panas bumi.

    Menghitung besarnya sumber daya dan cadangan panas bumi (recoverable reserve)

    serta potensi listrik yang dapat dihasilkannya.

    Mengevaluasi potensi sumur serta memprekirakan kinerjanya.

    Menganalisa sifat fluida panas bumi dan kandungan non condensable gas serta

    memperkirakan sifat korosifitas air dan kemungkinan pembentukan scale.

    Mempelajari apakah ada permintaan energy listrik, untuk apa dan berapa banyak.

    Mengusukan alternative pengembangan dan kapasitas instalasi pembangkit listrik.

    Melakukan analisa keekonomian untuk semua alternative yang diusulkan.

    Perencanaan

    Apabila dari hasil studi kelayakan disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut

    menarik untuk dikembangkan, baik ditinjau dari aspek teknis maupun ekonomis, maka tahap

    selanjutnya adalah membuat perencanaan secara detail.

    Rencana pengembangan lapangan dan pembangkit listrik mencangkup usulan secara

    rinci mengenai fasilitas kepala sumur, fasilitas produksi dan injeksi di permukaan, sistem

    pipa alir dipermukaan, fasilitas pusat pembangkit listrik. Pada tahap ini gambar teknik perlu

    dibuat secara rinci, mencangkup ukuran pipa alir uap, pipa alir dua fasa, penempatan valve,

    perangkat pembuang kondensat dan lain-lain.

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    22/25

    1.

    Pemboran Sumur Produksi, Injeksi dan Pembangunan Pusat Listrik Tenaga Panas

    Bumi

    Untuk menjamin tersedia uap sebanyak yang dibutuhkan oleh pembangkit listrik

    yang dibutuhkan oleh pembangkit listrik diperlukan sejumlah sumur produksi. Selain

    itu juga diperlukan sumur untuk menginjeksikan kembali air limbah. Pemboran sumur

    dapat dilakukan secara bersamaan dengan tahap perencanaan pembangunan PLTP.2. Produksi Uap, Produksi Listrik dan Perawatan

    Pada tahap ini PLTP telah beroperasi sehingga kegiatan utama adalah menjaga

    kelangsungan:

    Produksi uap dari sumur-sumur produksi.

    Produksi listrik dari PLTP.

    Distribusi listrik ke konsumen.

    3. Contoh Kegiatan Eksplorasi dan Pengembangan Lapangan Panas Bumi.

    a. Lapangan Panas Bumi Kamojang

    Usaha pencarian panas bumi Indonesia pertama kali dilakukan di daerah

    kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1962-1929, lima sumur eksplorasidibor sampai kedalaman 66-128 meter. Sehingga sumur KMJ-3 masih

    memproduksikan uap panas kering dan dry system. Karena pada saat itu terjadi

    perang, maka kegiatan pemboran tersebut dihentikan.

    Pada tahun 1972, direktorat vulkanologi dan pertamina, dengan bantuan

    pemerintah Perancis dan New Zeland, melakukan survey pendahuluan di seluruh

    wilayah Indonesia, Kamojang mendapat prioritas untuk survei lebih rinci. Pada

    bulan September 1972 ditandatangani kontrak kerjasama bilateral antara Indonesia

    dan New Zeland untuk pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di daerah

    tersebut. Survey geologi, geokomia, dan geofisika dilakukan pada daerah tersebut.

    Area seluas 14 km2 diduga mengandung fluida panas bumi. Lima sumur eksplorasi

    (KMJ6-10) kemudian dibor dengan kedalaman 535-761 meter dan menghasilkan

    uap kering dengan temperatur tinggi (2400C). Uap tersebut kemudian dimanfaatkan

    sebagai pembangkit listrik Mono Blok sebesar 0.5 MW yang dimulai beroperasi

    pada 37 november 1978. Pemboren dilakukan lagi sampai desember 1982. 18 buah

    sumur dibor dengan kedalaman 935-1800 m dan menghasilkan 535 ton uap per jam

    Setelah menilai potensi sumur dan kualitas uap, maka disimpulkan bahwa uap

    air di Kamojang dapat digunakan sebagi pembangkit listrik. Kemudian dibangun

    PLTP Kamojang sebesar 30 MW dan mulai beroperasi tanggal 7 februari 1983.

    Lapangan terus dikembangkan. Unit II dan mmasing-masing sebesar 55 MW milai

    dioperasikan berturut-tirut tanggal 29 juli 1987 dan 13 september 1987, sehingga

    daya PLTP kaojang menjadi 140.25 MW. Untuk memenuhi kebutuhanlistrik,dimanfaatkan 26 dari 47 sumur. Sejak pertengahan tahun 1988, engoperasian

    Mono Blok 0.25 MW dihentikan. Hingga saat ini jumlah daya terpasang PLTP

    masih sebesar 140 MW.

    b.

    Lapangan Panas Bumi Darajat

    Lapangan darajat terletak di jawa barat, sekitar 10 km dari lapangan kamojang

    pengembangan lapangan darajat dimulai pada tahun 1984 dengan

    ditandatanganinya kontrak operasi bersama antar pemerintah Indonesia dengan

    Amoseas Ltd. Sejarahnya sebagai berikut :

    19721975 : kegiatan eksplorsi rinci

    19761978 : tiga sumur eksplorasi dibor, menghasilkan uap kering, temperatur

    reservoir 235-247 0 C

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    23/25

    1984 : KOB

    19871988 : pemboran sumur produksi

    Sept. 1994 : PLTP darajat (55 MW) dioperasikan

    c. Lapangan Panas Bumi Dieng

    Eksplorasi Dimulai tahun 1972, dilanjutkan pemboran eksplorasi pada tahun

    1977. Sejarahnya yaitu :1972 : Kegiatan eksplorasi dimulai

    1977 : Sumur eksplorasi pertama di bor

    1981 : Tiga sumur dibor menghasilkan fluida tiga fasa, uap-air. Temperatur

    reservoar 180-320 C

    14 mei 1984 : Pembangkit listrik mono blok 2 MW dioperasikan

    s/d 1995 : Telah dibor 29 sumur

    status : KOB dengan Himpurna California energy

    Lapangan di dieng ini menghasilkan fluida dua fasa (uap-air). Sampai akhir

    1995 telah dibor sebanyak 29 sumur, akan tetapi belum diperoleh gambaran yang

    baik mengenai sistem panas bumi yang terdapat di daerah ini. Selain itu, sumur-sumur ini berproduksi mengandung H2S dan CO2 yang cukup tinggi, sehingga

    lapangan di daerah ini belum dikembangkan.

    d.

    Lapangan Panas Bumi Lahendong

    Merupakan lapangan panas bumi yang dikembangkan diluar jawa, 9 sumur

    yang terdiri dari 7 sumur eksplorasi dan 2 sumur eksploitasi telah dibor. Sumur ini

    menghasilkan fluida dua fasa (uap-air) bertemperatur tinggi dengan potensi sumur

    rata-rata 6 Mwe. Reservoir mempunyai temperature 280-325oC. Di lapangan ini

    telah dibangun sebuah pembangkit listrik panas bumi binary geothermal powerplan

    berkapasitas 2,5 MW. Pada pembangkit ini sudu-sudu turbin pembangkit binary

    digerakkan oleh uap fluida organik yang dipanasi oleh fluida panas bumi melalui

    mesin penukar kalor (heat exchanger). Saat ini sedang dibuat rencana

    pengembangan lapangan lahendong untuk pembangunan pusat listrik panas bumi

    berkapasitas 20 MW.

    Resiko Eksplorasi dan Pengembangan Lapangan Panas Bumi

    a. Resiko yang berkaitan dengan sumber daya, yaitu resiko yang berkaitan dengan :

    b. Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang

    dieksplorasi (resiko eksplorasi).

    c. Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi litrik didaerah itu lebih kecil dari yang

    diperkirakan atau tidak bernilai komersial (resiko eksplorasi).d. kemungkinan jumlah sumur explorasi yg berhasil lebih sedikit dari yg diharapkan

    e. kemungkinan potensi sumur (well output), baik sumur explorasi lebih kecil dari yg

    diperkirakan semula (resiko eksplorasi)

    f. kemungkinan jumlah sumur pengembangan yg berhasil lebih sedikit dari yg

    diharapkan (resiko pengembangan)

    g.

    kemungkinan biaya eksplorasi, pengembangan lapangan dan pengembangan PLTP

    lebih mahal dari yg diperkirakan semula

    h. kemungkinan terjadinya problem-problem teknis, seperti korosi danscaling(resiko

    teknologi) dan problem2 lingkungan

    Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan penurunan laju produksi / penurunan

    temperatur lebih cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation)

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    24/25

    Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan pasar dan harga (market

    accessdanprice risk)

    Resiko pembangunan (construction risk)

    Resiko yang berkaitan dengan perubahan management

    Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan kemungkinan perubahan

    kebijaksanaan pemerintahan (legaldan regulatory risk)

    Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan bunga bank dan laju

    inflasi (interestdaninflation risk)

    Force majeure

    Resiko pertama dalam proyek panas bumi (dihadapi pada waktu eksplorasi dan awal

    pemboran sumur eksplorasi) adalah resiko yang berkaitan dengan kemungkinan tidak

    ditemukannya sumber energi panas bumi di daerah yang sedang dieksplorasi atau sumber

    energi yang ditemukan tidak komersial.

    Lembaga keuangan tidak akan meminjamkan dana untuk pengembangan lapangan

    sebelum hasil pemboran dan pengujian sumur membuktikan bahwa di daerah tersebut

    terdapat sumber energi panas bumi dengan potensi ekonomi yg menjanjikan.Resiko masih tetap ada meskipun hasil eksplorasi telah membuktikan bahwa di daerah

    tersebut terdapat sumber panas bumi. hal ini disebabkan karena masih adanya ketidakpastian

    mengenai besarnya cadangan (recoverable reserve) potensi listrik dan kemampuan produksi

    (well output) dr sumur-sumur yang akan dibor di masa yang akan datang.

    Lembaga keuangan tdk akan meminjamkan dana untuk membiayai proyek yang

    ditawarkan sampai membuktikan bahwa di daerah tersebut terdapat cadangan energi panas

    bumi dengan potensi ekonomi yang menjanjikan.

    Apabila di daerah tersbut terdapat lapangan panas bumi yang telah berhasil

    dikembangkan, biasanya kepastian mengenai adanya cadangan yang memadai cukup

    ditunjukan oleh adanya satu atau dua sumur yang berhasil memproduksi fluida panas bumi.

    Tetapi apabila belum ada lapangan panas bumi yang dikembangkan di daerah tersebut,

    setidaknya harus sudah terbukti mampu menghasilkan fluida produksi 10-30% dari total

    fluida produksi yg dibutuhkan oleh PLTP.

    Selain itu bank juga membutuhkan bukti bahwa penginjeksian kembali fluida kedalam

    reservoir (setelah energinya digunakan untuk membangkitkan listrik) tidak menimbulkan

    permasalahan baik permasalahan teknis (operasional) maupun permasalahan lingkungan.

    Meskipun besar cadangan/ potensi listrik, kemampuan produksi sumur dan kapasitas

    injeksi telah diketahui dengan lebih pasti, tetapi resiko masih tetap ada karena masih ada

    ketidakpastian mengenai besarnya biaya yang diperlukan dari tahun ke tahun untuk

    menunjang kegiatan operasional dan menjaga jumlah pasok uap ke PLTP. Hal ini dapat

    menimbulkan kekhawatiran terhadap lembaga yg meminjamkan dana karena pengembaliandana yang dipinjamkan tidak sesuai dengan keuntungan yang diproyeksikan.

    Resiko yang berkaitan dengan permasalahan teknik seperti terjadinya korosi di dalam

    sumur dan di dalam pipa akan mengakibatkan berkurangnya keuntungan dan mungkin juga

    dapat menyebabkan ditolaknya usulan perluasan lapangan untuk meningkatkan kapasitas

    PLTP.

    Resiko lain yang berkaitan dengan sumber daya adalah kemungkinan penurunan laju

    dan temperatur fluida produksi (enthalpy), kenaikan tekanan injeksi, perubahan kandungan

    kimia fluida terhadap waktu, yang mengakibatkan berkurangnya keuntungan atau bahkan

    hllangnya keuntungan bila penurunan produksi teerlalu cepat. Penurunan kinerja reservoir

    terhadap waktu sebenarnya, dapat diramalkan dengan cara simulasi reservoir. Hasilperamanalan kinerja reservoir dapat dipercaya apabila model kalibrasi dengan menggunakan

  • 8/10/2019 Artikel Mengenai Geothermal

    25/25

    data produksi yang cukup lama, tapi jika model hanya dikalibrasi dengan data produksi yang

    relatif singkat maka hasil peramalan kinerja reservoir masih mengandung tingkat

    ketidakpastian yang tinggi.

    Di beberapa proyek masalah-masalah manajemen dan operasional yang tidak terduga

    ada yang tidak terpecahkan dengan biaya tinggi. Resiko yang disebabkan oleh hal tersebut

    relatif lebih sulit dinilai dibandingkan dengan resiko lain, termasuk di dalamnyapermasalahan-permasalahan yang timbul akibat kelalaian manusia dan kekurangcakapan

    sumber daya manusia dan manajemen.

    Berbagai upaya telah dicoba untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan sumber

    daya, di antaranya :

    a. Kegiatan eksplorasi telah cukup dilakukan sebelum rencana pengembangan

    lapangan dibuat.

    b. Menentukan kriteria keuntungan yang jelas.

    c.

    Memilih proyek dengan lebih hati-hati, dengan cara melihat pengalaman

    pengembang sebelumnya, baik secara teknis maupun secara manajerial.d. Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum menandatangani

    perjanjian pendanaan.

    e.

    Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi berdasarkan

    skenario yang terjelek.

    f. Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan.

    g. Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan berdasarkan jadwal

    waktu pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan.

    h.

    Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja reservoir dan

    sumur untuk berbagai skenario pengembangan lapangan.

    i. Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi pelaksanaan program

    untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://tolulima.blogspot.com/2012/12/makalah-geothermal.html

    http://dodyirwandi.blogspot.com/2012/06/makalah-eksplorasi-panas-bumi.html

    http://tolulima.blogspot.com/2012/12/makalah-geothermal.htmlhttp://tolulima.blogspot.com/2012/12/makalah-geothermal.htmlhttp://dodyirwandi.blogspot.com/2012/06/makalah-eksplorasi-panas-bumi.htmlhttp://dodyirwandi.blogspot.com/2012/06/makalah-eksplorasi-panas-bumi.htmlhttp://dodyirwandi.blogspot.com/2012/06/makalah-eksplorasi-panas-bumi.htmlhttp://tolulima.blogspot.com/2012/12/makalah-geothermal.html