1.2. Lp Nefrolitiasis
-
Upload
lutfi-novida -
Category
Documents
-
view
262 -
download
0
Transcript of 1.2. Lp Nefrolitiasis
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
1/20
ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM URINARIA
Pengertian Sistem Urinaria
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih di pergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem perkemihan memiliki fungsi:
1. Keseimbangan transportasi air dan zat terlarut2. Ekskresi zat buangan3. Menyimpan nutrient4. Mengatur keseimbangan asam basa5. Mensekresi hormon yang membantu mengatur tekanan darah, erithropoietin dan
metabolisme kalsium
6. Membentuk urin
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
2/20
Sistem perkemihan disebut juga urinary sistem atau renal system. Terdiri dari:
1. Dua buah ginjal yang membuang zat-zat sisa metabolisme atau zat yang berlebihandalam tubuh serta membentuk urin.
2. Dua buah ureter yang mentransport urin ke kandung kencing/bladder.3. Kandung kencing/bladder: tempat penampungan urin4. Uretra : saluran yang mengalirkan urine dari bladder/kandung kencing keluar tubuh
B. Susunan Sistem Perkemihan atau Sistem Urinaria :
GINJAL
ANATOMI GINJAL
Secara anatomis, ukuran ginjal panjang = 11,25 cm, lebar = 5 cm, tebal = 2,5 cm.
Posisi ginjal kanan lebih rendah dari ginjal kiri karena terdesak oleh hepar.
Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang
peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding
abdomen. Bentuknya seperti biji buah kacang merah (kara/ercis), jumlahnaya ada 2 buah kiri
dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari pada ginjal kanan. Pada orang dewasa berat ginjal 200
gram. Dan pada umumnya ginjal laki laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Satuan
struktural dan fungsional ginjal yang terkecil di sebut nefron.
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
3/20
NEFRON :
Nefron merupakan unit fungsional pada ginjal. Masing-masing ginjal memiliki sekitar
1 juta nefron, nefron terdiri lima komponen:
1. Kapsula bowman dan glomerulus merupakan tempat terjadinya filtrasi2. Tubulus proksimal: tempat reabsorpsi dan beberapa sekresi3. Lengkung henle: Tempat pengenceran dan pemekatan urin terjadi4. Tubulus distal: Reabsorpsi dan lebih banyak sekresi.5. Duktus kolektifus: Pemekatan urin dan menyalurkan urin ke renal pelvis.
Gambar : Nefron
Secara garis besar dikatakan bahwa tiap-tiap nefron terdiri atas dua komponen yaitu
komponen tubular yang terdiri dari glomerulus sampai dengan tubulus exretori dan komponen
vascular yang terdiri dari kapiler glomerulus & kapiler. Komponen vaskuler terdiri atas
pembuluh pembuluh darah yaitu glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli.
Dalam komponen tubuler terdapat kapsul Bowman, serta tubulus tubulus, yaitu tubulus
kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung Henle yang
terdapat pada medula. Kapsula Bowman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepengdan lapis viseral (langsung membungkus kapiler golmerlus) yang bentuknya besar dengan
banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel yang memeluk kapiler
secara teratur sehingga celah celah antara pedikel itu sangat teratur. Kapsula bowman
bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian tubulus yang keluar dari korpuskel renal
disabut dengan tubulus kontortus proksimal karena jalannya yang berbelokbelok, kemudian
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
4/20
menjadi saluran yang lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa Henle atau
loop of Henle, karena membuat lengkungan tajam berbalik kembali ke korpuskel renal asal,
kemudian berlanjut sebagai tubulus kontortus distal.
Lapisan-lapisan pembungkus ginjal:
1. Bagian dalam : capsula renalis yang berlanjut dengan lapisan permukaan ureter2. Bagian tengah : capsula adiposa yang merupakan jaringan lemak untuk melindungi
ginjal dari trauma
3. Bagian luar : Fascia renalis (jaringan ikat) yang membungkus ginjal danmenghubungkannya dg dinding abdomen posterior. Jaringan flexibel memungkinkan
ginjal bergerak dengan lembut saat diafragma bergerak waktu bernafas, mencegah
penyebarab infeksi dari ginjal ke yang lain.
a. BagianBagian GinjalBila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka aka tampak bahwa ginjal terdiri dari tiga bagian,
yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian rongga ginjal (pelvis
renalis).
1. Kulit Ginjal (Kortek)Pada kulit ginjal terdapat bagian yang bertugas melaksanakan penyaringan darah yang
disebut nefron. Pada tempat penyarinagn darah ini banyak mengandung kapiler kapiler
darah yang tersusun bergumpalgumpal disebut glomerolus. Tiap glomerolus dikelilingi oleh
simpai bownman, dan gabungan antara glomerolus dengan simpai bownman disebut badan
malphigi. Penyaringan darah terjadi pada badan malphigi, yaitu diantara glomerolus dan
simpai bownman. Zatzat yang terlarut dalam darah akan masuk kedalam simpai bownman.
Dari sini maka zat zat tersebut akan menuju ke pembuluh yang merupakan lanjutan dari
simpai bownman yang terdapat di dalam sumsum ginjal.
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
5/20
Gambar : Ginjal
2. Sumsum Ginjal (Medula)Sumsum ginjal terdiri beberapa badan berbentuk kerucut yang disebut piramid renal.
Dengan dasarnya menghadap korteks dan puncaknya disebut apeks atau papila renis,
mengarah ke bagian dalam ginjal. Satu piramid dengan jaringan korteks di dalamnya disebut
lobus ginjal. Piramid antara 8 hingga 18 buah tampak bergaris garis karena terdiri atas
berkas saluran paralel (tubuli dan duktus koligentes). Diantara pyramid terdapat jaringan
korteks yang disebut dengan kolumna renal. Pada bagian ini berkumpul ribuan pembuluh
halus yang merupakan lanjutan dari simpai bownman. Di dalam pembuluh halus ini terangkut
urine yang merupakan hasil penyaringan darah dalam badan malphigi, setelah mengalami
berbagaiproses.
3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
Pelvis Renalis adalah ujung ureter yang berpangkal di ginjal, berbentuk corong lebar.
Sabelum berbatasan dengan jaringan ginjal, pelvis renalis bercabang dua atau tiga disebut
kaliks mayor, yang masing masing bercabang membentuk beberapa kaliks minor yang
langsung menutupi papila renis dari piramid. Kliks minor ini menampung urine yang terus
kleuar dari papila. Dari Kaliks minor, urine masuk ke kaliks mayor, ke pelvis renis ke ureter,
hingga di tampung dalam kandung kemih (vesikula urinaria).
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
6/20
Fungsi Ginjal:
1. Mengekskresikan zat zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen,misalnya amonia.
2. Mengekskresikan zat zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin)dan berbahaya (misalnya obatobatan, bakteri dan zat warna).
3. Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa.
b. Tes Fungsi Ginjal Terdiri Dari :
1. Tes untuk protein albuminBila kerusakan pada glomerolus atau tubulus, maka protein dapat bocor masuk ke
dalam urine.
2. Mengukur konsentrasi urenum darahBila ginjal tidak cukup mengeluarkan urenum maka urenum darah naik di atas kadar
normal (2040) mg%.
3. Tes konsentrasiDilarang makan atau minum selama 12 jam untuk melihat sampai seberapa tinggi berat
jenisnya naik.
c. Peredaran Darah dan Persyarafan GinjalPeredaran Darah
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria
renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian
menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi
kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan glomerolus dan dikelilingi leh alat yang
disebut dengan simpai bowman, didalamnya terjadi penyadangan pertama dan kapilerdarah
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
7/20
yang meninggalkan simpai bowman kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava
inferior.
Persyarafan Ginjal
Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf ini berfungsi untuk
mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini barjalan bersamaan dengan
pembuluh darah yang masuk ke ginjal. Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat di atas ginjal
yang merupakan senuah kelenjar buntu yang menghasilkan 2(dua) macam hormon yaitu
hormone adrenalin dan hormn kortison.
Filtrasi darah di renal melewati 3 lapis :
Lap 1 : Lapisan endotel yang mengandung lubang-lubang tipis yang disebut jendela
Lap 2 : Basemen membran seperti basemen kapiler merupakan fibrous protein
Lap 3 : lap viseral glomerulus kapsul & sel podocyte. Podocyte ukurannya besar-besar dan
seperti tangan punya jari-jari, disebut foot processes atau pedicels
Pembentukan Urine
Pembentukan urin dalam nefron melalui tiga proses yaitu filtrasi Glomerulus, reabsorpsi
tubulus dan sekresi tubulus.
Filtrasi Glomerulus
Proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan aferent maka
terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari
glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginjal. Filtrasi
glomerulus merupakan proses yang pasif, tidak selektif, dimana cairan dan zat-zat terlarutnya
terdorong melalui membran semi permeabel melalui tekana hidrostatik. Sejumlah volume
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
8/20
cairan yang terfiltrasi dari darah ke dalam kapsula bowman dalam setiap menitnya disebut
dengan glomerular filtration rate (GFR). GFR dipengaruhi oleh tiga faktor:
1. Total permukaan yang memungkinkan untuk proses filtras2. Permeabilitas membran filtrasi3. Total tekanan filtrasi
Tekanan filtrasi ditentukan oleh kekuatan tekanan yaitu tekanan hidrostatik yang
mendorong dan tekanan osmotik yang menarik. Perbedaan kedua tekanan tersebut yang
menentukan tekanan total dari tekanan filtrasi.
GFR normal pada orang dewasa adalah 120-125 ml/menit. Keadaan tersebut
dipertahankan tetap oleh kontrol intrinsik yang disebut dengan autoregulasi renal.
Autoregulasi dicapai dengan beberapa mekanisme yaitu: mekanisme myogenik yang
mengontrol diameter arteriol afferen yang berespon terhadap perubahan tekanan pada
pembuluh darah. Tekanan darah yang meningkat menyebabkan pembuluh darah renal
kontriksi.
Kontrol intrinsik yang lain adalah mekanisme renin-angiotensin. Sel khusus yang
disebut dengan aparatus jukstaglomerullus yang berada di tubulus distal. Renin dikeluarkan
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
9/20
oleh sel jukstaglomerulus kebanyakan dipacu oleh adanya penurunan tekanan dalam sistem
sirkulasi.
Filtrasi glomerulus juga dikontrol oleh mekanisme ekstrinsik melalui sistem syaraf
simpatis. Dalam keadaan gawat atau stress, sistem syaraf simpatis menyebabkan
vasokonstriksi yang kuat pada arteriol afferen dan menghambat pembentukan filtrt. Sistem
syaraf simpatis merangsang sel jukstaglomerulus untuk melepaskan renin yang nantinya akan
meningkatkan tekanan darah sistemik.
Reabsorpsi Tubulus
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, asam amino,
laktat, fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan
obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah
terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap
kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikienal dengan
reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada pupila renalis.
Pada ginjal yang sehat, nutrien organik seperti asam amino dan glukosa direabsorpsi.
Kecepatan dan banyaknya air yang direabsorpsi tergantung dari respon ginjal terhadap
hormon-hormon yang berperan.
Sekresi Tubulus
Sekresi tubular melibatkan transfor aktif molekul-molekul dari aliran darah
melalui tubulus kedalam filtrat. Banyak substansi yang disekresi tidak terjadi secara
alamiah dalam tubuh (misalnya penisilin). Substansi yang secara alamiah terjadi
dalam tubuh termasuk asam urat dan kalium serta ion-ion hidrogen. Pada tubulus
distalis, transfor aktif natrium sistem carier yang juga telibat dalam sekresi hidrogen
dan ion- ion kalium tubular. Dalam hubungan ini, tiap kali carier membawa natrium
keluar dari cairan tubular,cariernya bisa hidrogen atau ion kalium kedalam cairan
tubular perjalanannya kembali jadi, untuk setiap ion natrium yang diabsorpsi,
hidrogen atau kalium harus disekresi dan sebaliknya. Pilihan kation yang akan
disekresi tergantung pada konsentrasi cairan ekstratubular (CES) dari ion-ion ini
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
10/20
(hidrogen dan kalium). Pengetahuan tentang pertukaran kation dalam tubulus distalis
ini membantu kita memahami beberapa hubungan yang dimiliki elektrolit dengan
lainnya. Sebagai contoh, kita dapat mengerti mengapa bloker aldosteron dapat
menyebabkan hiperkalemia atau mengapa pada awalnya dapat terjadi penurunan
kalium plasma ketika asidosis berat dikoreksi secara theurapeutik.
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus pengumpul.
Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga
terbentuklah urine sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urine yang dibawa ke pelvis
renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju vesika urinaria (kandung
kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine sementara. Ketika kandung kemih sudah
penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Banyak zat seperti hidrogen, kalium kreatinin, amonia, dan asam organik berpindah
dari darah di kapiler peritubular kedalam tubulus sebagai filtrat. Zat lain yang disekrsikan juga
seperti obat-obatan dan zat-zat lain yang tidak dibutuhkan ole tubuh. Proses sekresi ini juga
penting dalam mengatur keseimbangan asam basa.
Mempertahankan volume dan komposisi urin normal
Proses mempertahankan komposisi dan volume urin normal terjadi melalui tahap-
tahap sebagai berikut:
1. Bagian dsenden lengkung henle lebih permeabel terhadap air, natrium dan klorida,masuk melalui proses diffusi. Bagian interstisial yang hiperosmotik menyebabkan air
bergerak keluar dari bagian desenden sehingga filtrat menjadi lebih pekat.
2. Lumen bagian asenden lengkung henle impermeabel terhadap air, tetapi dapat dilewatioleh natrium dan klorida masuk ke interstisial di medula. Dengan demikian filtrat di
medula menjadi hipoosmotik dan interstisial menjadi hiperosmotik. bagian dalam
medulla.
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
11/20
3. Saat filtrat melewati bagian asenden lengkung henle dan memasuki tubulus distal,natrium dan klorida dikeluarkan/berpindah sedangkan air ditahan sehingga filtrat
menjadi lebih encer
4. Saat filtrat melewati ar kan air.Urin terdiri dari sebagian besar volumenya sekitar 95% adalah air dan 5% zat
terlarutnya. Jumlah terbesar zat terlarut adalah urea. Zat terlatur lain adalah natrium, kalium,
fosfat, sulfat, kreatinin, asam urat, kalsium, magnesium dan bikaarbonat. Pada orang dewasa
yang sehat, produksi urin dalam sehari jumlahnya sangat bervariasi dari yang paling
sedikitnya 300 ml saat tubuh tidak mendapatkan asupan air atau saat tubuh kehilangan bnayak
air sampai 23 liter pada keadaan banyak minum. Pada keadaan sehat, volume urin tidak
memungkinkan dibawah 300 ml karena volume ini merupakan jumlah minimal yangdibutuhkan untuk urin dapat mengeluarkan zat-zat buangan yang berbahaya.
Kadar natrium dan volume air diatur oleh 3 hormon yaitu:
1. ADH2. Aldosteron3. Atrial Natriuretic peptide
ADH disekresi dari hipofisis anterior sebagai respon dari adanya peningkatan
osmolalitas plasma. Osmoreseptor yang ada dihipotalamus mendeteksi walaupun sangat kecil
adanya perubahan osmolalitas plasma dan mengirimkan sinyalnya ke hipofisis anterior untuk
mensekresi ADH. Kadar natrium mempengaruhi sekitar 95% terhadap osmolalitas cairan
ekstraseluler maka konsentrasi natrium pada cairan ekstraseluler sangat nyata mempengaruhi
sekresi ADH. Reseptor ADH ditemukan juga di duktus kolektivus dan ADH berperan untuk
membuka saluran air disini sehingga memungkinkan air berdiffusi ke interstisial.
Aldosteron adalah hormon steroid yang disekresikan oleh korteks adrenal. Ia
mempengaruhi tubulus distal. Semakin banyak aldosteron disekresi maka semakin banyak
natrium di reabs orpsi. Sekresi aldosteron tidak seperti ADH yang dipengaruhi oleh
osmolalitas plasma, aldosteron tidak dipicu oleh osmolalitas plasma tetapi diatur oleh peptida,
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
12/20
angiotensin II. Atrial Natriuretik Peptide. Peptida ini disekresikan dari sel natrium jantung
sebagai respon dari peningkatan regangan pada atrium. Peptida ini memiliki 5 efek antara lain:
a. Menghambat sekresi aldosteronb. Mengurangi pelepasan renin oleh ginjalc. Mengurangi pelepasan ADH oleh hipofisis posteriord. Vasodilatasie. Natriuresis dan diuresis.
Aldosteron dan kontrol kadar kalium.
Kalium terfiltrasi secara bebas di glomerulus dan 65% direabsorpsi di tubulus
proksimal. Sekresi kallium juga dikaitkan dengan natrium dan ion hidrogen. Tidak seperti
pengaturan natrium, saat aldosteron hanya salah satu faktor dalam pengatran kadar natrium,
hanya hormon aldosteron yang terlibat dalam pengaturan kalium dan memiliki peran yang
sangat penting. Peningkatan kadar kalium sedikit saja di ekstraseluler secara langsung
merangsang sekresi aldosteron dari korteks adrenal
Efek aldosteron di tubulus distal adalah meningkatkan sekresi kalium kedalam urin.
Pelepasan aldosteron dirangsang oleh peningkatan kadar kalium ekstraseluler secara kuat
dikontrol oleh mekanisme umpan balik. Saat konsentrasi kalium normal kembali maka
stimulus untuk melepaskan aldosteron terhenti dengan cepat.
Aldosteron meningkatkan reabsorpsi natrium dalam pertukaran dengan kalium atau
hidrogen. Jika ion alium dibutuhkan untuk banyak disekresi maka sedikit ion hidrogen yang
dapat disekresi dan demikian sebaliknya. Di klinis fenomena ini menghasilkan suatu
hubungan antara metabolik asidosis dengan hiperkalemia atau sebaliknya metabolik alakalosis
dengan hipokalemia. Saat pasien mengalami asidosis maka tubulus distal akan meningkatkan
kecepatan sekresi ion hidrogen (untuk mencegah jatuhnya pH plasma) dengan mengurangi
kecepatan sekresi ion kalium sehingga terjadi retensi ion klaium dlam darah yang
menyebabkan hiperkalemia.
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
13/20
Peran hormon paratiroid,vitamin D dan kalsitonin dalam pengaturan keseimbangan
kalsium dan posfat di ginjal.
Dua pengatur utama keseimbangan kalisum dan posfat adalah hormon paratiroid dan
vitamin D. Kalsium dan posfat dapat memasuki plasma dari usus dan tulang. Kalsium dan
posfat dapat meninggalkan plasma dengan redeposisi di tulang atau dikeluarkannya oleh
ginjal. Pengeluaran hormon paratiroid dikeluarkan oleh menurunnya kadar kalisum plasma
dan berkurang saat kadar kalsium plasma meningkat. Efek utamanya adalah meningkatkan
kadar kalisum plasma dengan cara meninkatkan pemecahan di tulang, melepaskan ion
kalisum.
Efek vitamin D dan paratiroid dalam meningkatkan kadar kalisum plasma diatur
sedemikian rupa dengan sangat hati-hati melalui umpan balik negatif untuk mencegah kadar
kalsium yang terlalu tinggi. Jika kadar kalsium scera tiba-tiba meningkat (setelah
mengkonsumsi makanan dengan kadar kalsium tinggi) maka kalsitonin dirangsang untuk
dilepaskan dari kelenjar tiroid yang menyebabkan kalsium di redeposisi di tulang. Efek
hormon ini cepat dan elatif bekerja dalam waktu yang singkat. Peranan ion kalisum sangat
penting dalam pengaturan sistem persyarafan dan otot serta dalam pembekuan darah
Pembersihan produk-produk buangan
Ginjal mampu mengeluarkan produk buangan yang larut dalam air dan beberapa zat
kimia dari tubuh. Proses tersebut disebut dengan renal plasma clearance yaitu kemampuan
ginjal untuk membersihkan zat buangan dalam satu menit.
Ginjal membersihkan sekitar 25-30 gr urea (zat buangan nitrogen yang dibentuk di hati
dari pemecahan asam amino) sehari. Membersihkan kreatinin (produk akhir dari kreatinin
fosfat yang di temukan di otot rangka), membersihkan asam urat (sisa metabolik nucleic acid),
membuang amonia, toksin bakteri dan obat-obat yang larut dalam air
Hormon dan Nutrien di Ginjal
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
14/20
1. Vitamin D penting dalam proses reabsorpsi kaliasum dan fosfat di usus halus. VitaminD memasuki tubuh dalam bentuk inaktif dari diet atau dari perubahan kolesterol
dengan bantuan sinar ultraviolet di kulit. Aktivasi vitamin ini terjadi melalui dua tahap:
yan gpertama di hati dan yang kedua di ginjal. Pada tahapan yang terjadi di ginjal
distimulasi oleh hormon paratiroid sebagai respon dari penurunan kadar kalisum
plasma
2. Eritropoietin yang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah sebagairespon adanya hipoksia jaringan. Proses yang merangsang pengeluaran eritropoietin di
ginjal adalah penurunan kadar oksigen sel ginjal.
URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masingmasing bersambung dari ginjal ke kandung kemih
(vesika urinaria) panjangnya 25 30 cm dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian
terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)b. Lapisan tengah otot polos
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
15/20
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosaUreter berfungsi mentransport urin dari ginjal ke kandung kemih. Lapisan dinding
ureter menimbulkan gerakan gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang akan mendorong
air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika urinaria).
Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan
disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung
kemih.
Ureter berjalan hampir vertikal ke bawah sepanjang fasia muskulus psoas dan dilapisi
oleh pedtodinium. Penyempitan ureter terjadi pada tempat ureter terjadi pada tempat ureter
meninggalkan pelvis renalis, pembuluh darah, saraf dan pembuluh sekitarnya mempunyai
saraf sensorik.
VESIKULA URINARIA ( Kandung Kemih )
Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di
belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang
dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius.
Gambar : Vesika Urinaria
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
16/20
Bagian vesika urinaria terdiri dari :
1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian initerpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus
deferent, vesika seminalis dan prostate.
2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika
umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan
sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian
dalam).
URETRA
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi
menyalurkan air kemih keluar.
Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok kelok melalui tengah tengah prostat
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya
20 cm.
Gambar : Uretra
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
17/20
Uretra pada lakilaki terdiri dari :
1. Uretra Prostaria
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan
lapisan submukosa.
Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubisberjalan miring sedikit kearah
atas, panjangnya 3 4 cm. Lapisan uretra pada wanita terdiri dari Tunika muskularis
(sebelah luar), lapisan spongeosa merupakan pleksus dari vena vena, dan lapisan mukosa
(lapisan sebelah dalam).Muara uretra pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara
klitoris dan vagina) dan uretra di sini hanya sebagai saluran ekskresi.
Gambar : Uretra Laki-laki
Dinding uretra terdiri dari 3 lapisan:
1. Lapisan otot polos, merupakan kelanjutan otot polos dari Vesika urinaria.Mengandung jaringan elastis dan otot polos. Sphincter urethra menjaga agar
urethra tetap tertutup.2. Lapisan submukosa, lapisan longgar mengandung pembuluh darah dan saraf.3. Lapisan mukosa.
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
18/20
Urine (Air Kemih)
1. Sifatsifat air kemih
o Jumlah eksresi dalam 24 jam 1.500 cc tergantung dari masuknya (intake) cairan sertafaktor lainnya.
o Warna bening muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.o Warna kuning terantung dari kepekatan, diet obatobatan dan sebagainya.o Bau khas air kemih bila dibiarkan terlalu lama maka akan berbau amoniak.o Baerat jenis 1.0151.020.o Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).
2. Komposisi air kemih
o Air kemih terdiri dari kirakira 95 % airo Zatzat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan kreatinino Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fosfat dan sulfato Pigmen (bilirubin, urobilin)o Toksino Hormon
Mekanisme Pembentukan Urine
Dari sekitar 1200ml darah yang melalui glomerolus setiap menit terbentuk 120
125ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinyadapat terbentuk 150
180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang akhirnya keluar sebagai
kemih, dan sebagian diserap kembali.
MIKSI/BERKEMIH/BUANG AIR KECIL
Miksi merupakan proses pengosongan kandung kemih bila kandung kemih terisi. Dua
langkah utama yaitu: jika kandung kemih terisi secara progresif sampai tegangan dindingnya
meningkat diatas nilai ambang akan mencetuskan refleks miksi dan refleks miksi akan
berusaha mengosongkan kandung kemih, menimbulkan kesadaran akan keinginan berkemih.
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
19/20
Meskipun refleks miksi adalah autonom medula spinalis, refleks ini bisa juga dihambat atau
ditimbulkan oleh pusat korteks serebri atau batang otak
Persyarafan Kandung kemih
Persyarafan utama kandung kemih adalah nervus pelvikus yang berhubungan dengan
medulla spinalis melalui pleksus sakralis terutama berhubungan dengan medulla spinalis
segmen S2 dan S3. Serat sensorik mendeteksi derajat regangan pada dinding kandung kemih.
Saraf mototrik yang menjalar dalam nervus pelvikus adalah serat parasimpatis.
Selain nervus pelvikus terdapat dua tipe persyarafan lain yang penting untuk kandung kemih
yaitu serat otot lurik yang berjalan melalui nervus pudendal menuju sfingter eksternus. Ini
adalah serat saraf somatik yang mempersyarafi dan mengontrol otot lurik pada sfingter.
Kandung kemih juga menerima syaraf simpatis dari rangkaian simpatis melalui nervus
hipogastrikus terutama berhubungan dengan segmen L2 medulla spinalis. Serat simpatis ini
merangsang pembuluh darah dan sedikit mempengaruhi kontraksi kandung kemih. Beberapa
serat syaraf sensorik juga berjalan melalui syaraf simpatis dan penting dalam menimbulkan
sensasi rasa penuh dan rasa nyeri. Urin yang terbentuk sepanjang perjalanannya dari
glomerulus sampai dengan duktus kollektivus akan memasuki kaliks minor, kaliks mayor dan
pelvic ginjal. Setelah terkumpul di pelvic ginjal urin masuk ke ureter dan dengan pergerakan
peristaltik dari ureter urin dikirim ke vesika urinaria untuk disimpan sementara sampai saatnya
di keluarkan. Pengeluaran urin diatur oleh refleks mikturisi dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Sejumlah urin (sekitar 200-300 ml) akan menyebabkan regangan pada kandungkencing.
2. Regangan akan merangsang reseptor regangan, sinyal akan diteruskan melalui syarafafferen kenervus pelvikus di medulla spinalis.
3. Di medulla spinalis sinyal akan diteruskan ke nervus motorik parasimpatis dan melaluiinterneuron di bawa ke hipotalamus yang akan dihantarkan ke otak sehingga manusia
mempersepsikan keinginan untuk BAK.
4. Sinyal dari nervus motorik parasimpatis akan dibawa oleh saraf efferen ke ototdetrusor dan menstimulasi otot tersebut untuk berkontraksi.
-
7/28/2019 1.2. Lp Nefrolitiasis
20/20