117080738-mikrobiologi
-
Upload
sheria-hijab -
Category
Documents
-
view
17 -
download
1
Transcript of 117080738-mikrobiologi
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme
dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di
laboratorium(Sarles,1956). Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari
identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi (Soetarto,2010).
Sedangkan pengujian sifat-sifat tersebut di alam terbuka sangat mustahill untuk
dilakukan (Pelczar,1986).
Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan menginokulasikan
sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyusung kehidupan
bakteria. Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacam-macam tempat tergantung
dari tujuan inokulasi. Dalam kajian mikrobiologi yang berhubungan dengan sumber
bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan dan udara (Talaro,1999). Pemahaman
mengenai bakteri yang diinokulasikan merupakan hal yang wajib. Inokulasi bakteri
termasuk pula di dalamnya adalah prinsip untuk membuat lingkungan medium
menjadi semirip mungkin dengan medium aslinya (Suharni,1999). Pemahaman ini
meliputi: (Soetarto,2010)
1. Sifat dan jenis mikrobia yang akan diisolasi.
2. Tempat hidup/atau asal mikrobia tersebut
3. Medium yang sesuai untuk pertumbuhan.
4. Cara inkubasi mikrobia.
5. Cara menanam mikrobia.
Perlakuan yang tidak sesuai terhadap isolat mikrobia dapat mengakibatkan
perkembangan kultur mikrobia hasil isolasi terhambat. Sebagai contoh apabila yang
1
-
diisolasi adalah bakteri acidofil namun dikembangkan dalam medium yang netral
maka pertumbuhan bakteri tidak akan maksimal atau malah akan mati (Talaro,1999).
Teknik dalam menginokulasi bakteri memiliki beberapa variasi metode misalnya
metode goresan (streak plate), metode taburan (pour plate), dan metode apusan
(surface plate). Pemilihan teknik ini didasarkan pada tujuan penelitian/percobaan
(Pelczar,1986).
Apabila ingin mendapatkan kultur murni suatu mikrobia yang digunakan
adalah metode streak plate, karena hasil akhir metode ini adalah berupa kumpulan
sel-sel yang semakin jarang pada ujung streak sehingga dapat diambil bakteri pada
jumlah seluler (satu sel). Selain itu bakteri yang didapat seharusnya merupakan
bakteri yang memang ingin dibiakkan di kultur tersebut dengan kata lain bukan
bakteri kontaminan, sebab yang diambil/dicuplik adalah koloni bakteri yang berada di
atass tr eak yang dibuat dan bukan di luars tr eak. Kelebihan metode ini adalah dapat
segera diketahui adanya kontaminasi. Sedangkan kekurangannya metode ini sulit
dilakukan dan hanya dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri aerob saja.
(Burrrow,1959).
Metode kedua adalah pour plate. Metode ini dilakukan dengan
menginokulasikan sejumlah bakteri ke dasar cawan baru kemudian medium agar cair
dimasukkan dan dibiarkan memadat. Metode ini cocok digunakan apabila kita ingin
menguji apakah suatu koloni bakteri merupakan bakteri yang aerobik, anaerob
fakultatif, ataukah anaerob obligat. Pengujian ini dapat terjadi karena hasil akhir
metode pour plate adalah berupa pertumbuhan bakteri pada dasar medium, tengah
medium, dan pada permukaan medium. Bakteri yang terdapat pada dasar medium
mungkin adalah bakteri anaerob obligat, sedangkan bakteri yang tumbuh pada bagian
tengah medium adalah bakteri anaerob fakultatif, dan bakteri yang tumbuh pada
permukaan adalah bakteri aerob walaupun perlu pengkajian lebih lanjut mengenai hal
ini (Black,1999). Kekurangan metode ini adalah sulit menentukan kontaminan dan
kerapatan mikrobia karena jarak antar koloni terlalu rapat.
2
-
Metode yang ketiga adalah surface plate. Metode ini dilakukan dengan
menginokulasikan sejumlah bakteri pada medium dan diratakan pada bagian
permukaan medium dengan menggunakandr ygals ki. Metode ini cocok digunakan
apabila ingin mengetahui bentuk koloni alami dari suatu bakteri. Kelebihan teknik ini
adalah mudah dilakukan dan mudah menghitung kerapatan mikrobia.
Kekurangannya sulit mengetahui kontaminasi, untuk mengetahuinya perlu perlakuan
kontrol.
B. Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengetahui cara memisahkan mikroba
dari caampurannya sehingga didapat kultur murni, mengetahui macam-macam koloni
bakteri dan jamur, sehinga dapat membedakan antara koloni jamur dan bakteri dari
bentuk, ukuran, dan bentuk tepi koloninya
3
-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Isolasi mikroba berarti memisahkan satu jenis mikroba dari biakkan campuran
menjadi biakan murni. (populasi sel yang semuanya berasal dari satu sel individu)
(Lim, 1998).
Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut
medium. Banyak sekali medium yang tersedia, macamnya yang dipakai bergantung
pada beberapa faktor salah satu diantaranya ialah macam organisme yang akan
ditumbuhkan (Volk, 1993)
Tehnik biakkan murni dapat dilakukan dengan :
1.Metode piringan goresan (streak-platemetod)
Medium agar steril dicairkan, didinginkan pada suhu 450C, dimana dalam cawan petri
steril dan dibiarkan sampai menjadi padat.
2.Metode piringan tuangan (pour-plate metod)
Pertama kali mengadakan piaraan biasanya diperoleh dari piaraan campuran,
piaraan pertama disebut primary culture dan sifatnya murni. Piaraan semacam ini
dapat disimpan tetapi harus diadakan peremajaan dengan memindahkannya ke
medium baru yang disebut piaraan turunan (Sub-culture) yaitu piaraan yang diperoleh
dari piaraan pertama (Dwidjoseputro, 1992).
Persyaratan utama bagi isolasi dan kultivasi fage ialah harus adanya kondisi
optimum untuk pertumbuhan organisme inangnya (Waluyo, 2008).
Sebelum diinokulasi tangan dan tempat kerja disemprot dengan alkohol
dengan menggunakan metode aseptik, jarum inokulasi disterilkan dengan
membakarnya, dengan api sampai jarum tersebut pijar (Pradika, 2008).
Bakteri dari kata latin bacterium (jamak, bacteria) adalah kelompok
organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam
domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran
besar dalam kehidupan di bumi.Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen
4
-
penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan
manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri Struktur sel bakteri relatif
sederhana tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel
prokariot dengan sel eukariot yang lebih kompleks (wahyu, 2010).
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat di tanah, air, udara, dalam
simbiosis dengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan
dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 m, tetapi ada bakteri
tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 m, yaitu Thiomargarita. Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan
pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil
(mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel. Selain itu jenis
bakteri tertentu dapat membentuk tubuh istirahat yang disebut endospora. Endospora
adalah tubuh kecil yang tahan lama (panas, zat kimia), terbentuk dalam sel dan
mampu tumbuh menjadi organisme vegetatif yang baru jika lingkungan
menguntungkan (Putri, 2011).
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke
dalam sel-selnya. Fungi memiliki bermacam-macam bentuk. Awam mengenal
sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun
seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya
sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran
keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda. Fungi
memperbanyak diri secara seksual dan aseksual (Madigan, 2005).
Peranan jamur dalam alam sangat besar, ada yang merugikan, berbahaya dan
ada yang menguntungkan. Spesies jamur yang nonpatogen meliputi spesies yang
melakukan perombakan bahan organik dalam tanah, perusak kayu dan bahan lain.
Penyebaran jamur di alam sangat luas. Jamur terdapat dalam tanah, buah-buahan,
dalam air, bahan organik, bahan makanan, sebagai saprofit atau parasit pada tanaman,
5
-
hewan dan manusia. Spora jamur beterbangan diudara dan spora tersebut akan
berkecambah menjadi sel vegetatif jika jatuh di tempat yang memungkinkan untuk
hidupnya.Walaupun jamur dapat dilihat, namun masing-masing sel adalah
mikroskopik. Jamur tersusun atas benang-benang sel yang disebut hifa. Jika jamur
tumbuh, hifa saling membelit untuk membentuk massa benang yang disebut miselium
yang cukup besar untuk dilihat dengan mata (wahyu, 2010).
Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara penggoresan dan
cara penaburan (Dwidjoseputro, 1992).
1. Isolasi mikroba dengan cara penggoresan
Tujuan utama dari penggoresan ini adalah untuk menghasilkan koloni-koloni
bakteri yang terpisah dengan baik dari suspensi sel yang pekat. Cara ini lebih
menguntungkan bila ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tapi memerlukan
ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan
menghasilkan koloni yang terpisah. Ada beberapa teknik goresan, antara lain :
a.Goresan T
Cara kerja antara lain bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol
marker, inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag, panaskan jarum inokulan dan
tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah. 2. Cawan diputar
untuk memperoleh goresan yang sempurna, dan lakukan hal yang sama pada daerah
3.
b.Goresan kuadran
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu
dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung
banyak sel mikroorganisma.Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari
goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah
menjadi koloni tunggal.
c.Goresan sinambung
-Sentuhkan inokolum loop pada koloni dan goreskan secara kontinu sampai
setengah permukaan agar
6
-
-Jangan pijarkan loop, lalau putar cawan 1800C lanjutkan goreskan sampai habis.
-Goreskan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni
tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cendawan atau medium baru.
2.Isolasi mikroba dengan cara penaburan
Cara penaburan (pour plate) merupakan cara yang kedua di samping penggoresan
untuk memperoleh biakan murni dari biakan campuran mikroba. Cara ini berbeda
dari cara penggoresan dimana media agar diinokulasi dalam keadaan tetap cair yaitu
pada suhu 450C, dan demikian pula koloni-koloni akan berkembang di seluruh media,
tidak hanya pada permukaan.
7
-
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Isolasi mikroorganisme
1.Jarum ose disiapkan
2.Diambil botol media dan cawan petri berisi biakan murni. Cawan petri tersebut
dipegang ditangan kiri dan ose di tangan kanan.
3.Dipanaskan ose dengan api bunsen sampai pijar. Digerakan naik turun agar alat
ini steril.
4.Diangkat sumbat botol, kemudian dipanaskan mulut tabung dengan bunsen
bolak-
balik sebanyak 2 kali.
5.Jarum ose digoreskan dengan motode gores untuk biakan bakteri dan untuk
biakan
cendawan hanya di titikkan saja pada media.
6.Panaskan kembali mulut tabung reaksi dan tutup lagi dengan disumbat.
7.Inkubasi isolat selama 3 hari kemudian diamati pertumbuhannya dan
morfologinya.
8
-
Pengamatan Morfologi Mikroorganisme
1. Siapkan isolat bakteri dan jamur.
2.Amati koloni bakteri dan jamur dengan mata telanjang yang meliputi warna, bentuk
koloni,
ukuran diameter koloni, penampakan (mengkilat atau suram), kemudian foto atau gambar
koloni bakteri dan jamur tersebut.
3.Lakukan pengamatan morfologi koloni bakteri dan jamur di bawah mikroskop yang
meliputi warna, bentuk koloni, ukuran diameter koloni, penampakan (mengkilat atau
suram).
4. Foto atau gambar koloni jamur dan bakteri tersebut.
5. Buatlah tabel pengamatan.
9
-
BAB IV
ALAT DAN BAHAN
Alat
Cawan petri steril
Tabung reaksi
Pipet volume
Vortex
Lampu bunsen
Medium agar tegak
Cotton bud steril
Cling warp
Bahan
Tanah steril
Air steril
10
-
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A. Isolasi mikroorganisme dari udara dan lingkungan
No. Sumber Bakteri Jamur Keterangan 1. Lingkungan udara Ada - 35 koloni2. Nafas manusia Ada - 26 koloni3. Lingkungan (kulit) Ada - 3 koloni
B. Isolasi bakteri dari sample tanah
Sumber isolat Itensitas
pertumbuhan
Jenis
mikroorganisme
Keterangan
Cawan 10-5 Inkubasi 2x24jam Bakteri
Khamir
60 koloni
2 koloniCawan 10-6 Inkubasi 2x24jam Bakteri
Khamir
2 koloni
6 koloniCawan 10-7 Inkubasi 2x24jam Bakteri 2 koloni
C. Morfologi koloni bakteri
11
-
NO. Pengamatan Cawan 1
(khamir)
Cawan 2
(bakteri)
Slant
(bakteri)1. Bentuk koloni Tidak teratur Tidak teratur Tidak teratur2. Ukuran koloni - - -3. Pigmentasi koloni Kuning Putih Kuning4. Elevasi koloni Flat Flat Flat5. Tepi koloni Gelombang
halus
Gelombang
halus
Gelombang
halus6. Permukaan koloni Halus Halus Halus7. Konsistensi koloni Mudah di
ambil
Mudah di
ambil
-
8. Emulsifibilitas koloni Larut Larut -9. Bau koloni Bau
menyengat
Berbau Berbau
Pembahasan
Dari praktikum isolasi media yang telah dilakuakan menunjukan bahwa
isolasi yang dilakukan berhasil. Pada media nutrient agar (NA) ditumbuhi oleh
bakteri sedangkan pada media potato dextrose agar (PDA) ditumbuhi jamur. Namun
adapula hasil isolasi media yang mengalami kegagalan. Kegagalan dari isolasi
tersebut di karenakan pada media tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri lain,
sehingga mengalami persaingan untuk memperoleh nutrisi untuk pertumbuhan.
Teknik isolasi yang dilakukan pada praktikum ini untuk median PDA yaitu
dengan dengan hanya dititikan saja pada media sedangkan nutrient agar (NA)
dengan metode isolasi goresan sinambung. Adapun teknik isolasi media potato
dextrose agar (PDA) dan nutrient agar (NA) ini dilakukan dengan cara pertama-tama
jarum ose disiapkan, diambil botol media dan cawan petri berisi biakan murni. Cawan
petri tersebut dipegang ditangan kiri dan ose di tangan kanan. Dipanaskan ose dengan
api bunsen sampai pijar. Digerakan naik turun agar pemanasan yang terjadi hingga
12
-
batas jarum, ose didinginkan selama 30 detik untuk mencegah mikroba mati. Dibuka
cling warp cawan petri dan dipanaskan dengan api bunsen, diambil biakan bakteri
atau jamur dengan ujung jarum ose. Pada botol diangkat sumbat botol terseut,
kemudian dipanaskan mulut tabung dengan bunsen bolak-balik sebanyak 2 kali.
Jarum ose digoreskan dengan motode gores untuk biakan bakteri dan untuk biakan
cendawan hanya di titikkan saja pada media tersebut. Panaskan kembali mulut tabung
reaksi dan tutup lagi dengan disumbat.
Dari hasil pengamatan pada hari ke 3 setelah dilakukannya isolasi jamur
tampak jamur tersebut sudah mulai berkembang dengan ukuran 5,3 cm, warna
koloninya putih, penampakannya seperti kapas, dan tepiannya seperti berbenang-
benang sedangkan bakteri untuk 3 hari setelah isolasi tampak berkembang dengan
warna koloninya tampak putih, penampakannya licin seperti berlendir, dan tepiannya
tak beraturan.
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui perbedaan antara jamur
maupun bakteri. Jamur merupakan organisme eukariotik yang pada umumnya
multiseluler atau bersel banyak. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang
disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium, miselium menyusun
jalinan semu menjadi tumbuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang
tersusun dari dinding berbentuk pipa. Warna koloninya putih, penampakannya seperti
kapas, dan tepiannya seperti berbenang-benang sedangkan bakteri adalah organisme
uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofildan berukuran renik
(mikroskopis). Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu struktur dasar (dimiliki
oleh hampir semua jenis bakteri) meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma,
ribosom, dna, dan granula penyimpanan dan struktur tambahan (dimiliki oleh jenis
bakteri tertentu) yang meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola
gas dan endospora. Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak
secara aseksual (vegetatif) dengan membelah diri. Dapat diketahui warna koloninya
tampak putih, penampakannya licin seperti berlendir, dan tepiannya tak beraturan.
13
-
BAB V
KESIMPULAN
1.Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni.
2.Biakan murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari
satu sel tunggal atau pun menumbuhkan suatu biakan yang mana di dalamnya hanya
14
-
terdapat bakteri atau jamur yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi
dari mikroba lain.
3.Isolasi mikroba dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara penggoresan dan cara
penaburan.
4.Mikroorganisme dibiakkan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut
medium.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Media Tumbu Bakteri. Sumber: http://antiserra.wen.su/alkes.html.
Diakses pada jam 11.30, 22 Nopember 2011.
Dwidjoseputro, D. 1992. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Imagraph.
15
-
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. PT Gramedia,
Jakarta.
Lim, D. 1998. Microbiology. WCB McGraw-Hill. Missouri.
Madigan. 2005 MT. Brock Biology of Microorganisms (edisi ke-Edisi ke-12). San
Francisco: Pearson Benjamin Cummings. hlm. hlm. 2.
Pradika. 2008. Isolasi mikroorganisme. Http://ekmon-saurus.blogspot.com.
Diakses pada tanggal 8 Desember 2011.
16