11 Peran Perawat Dalam Pemberian Obat

14
Peran Perawat Dalam Pemberian Obat Kusnanto, S.Kep.,Ns Unit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II

description

ujksadhjsadjkasdlksajdlksabdjksabdbashdas

Transcript of 11 Peran Perawat Dalam Pemberian Obat

Peran Perawat Dalam Pemberian Obat

Peran Perawat Dalam Pemberian ObatKusnanto, S.Kep.,NsUnit Hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit IIPeran Perawat Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat obatan yang aman. Untuk itu, perawat harus mempunyai pemahaman dan pengetahuan tentang farmakologiMendukung keefektivitasan obat, melakukan observasi untuk mengevaluasi efek obat. Mengobservasi efek samping dan alergi obat. Mengambil tindakan segera bila terjadi efek samping/keracunan.

Menyimpan, menyiapkan dan administrasi obat. Menyimpan obat yang salah bisa merusak struktur kimia maupun efek obat. Melakukan pendidikan kesehatan tentang obat.Menjelaskan tanda dan gejala efek samping obat ketika klien memakai/meminum obat diruma. Prinsip Enam Benar Pemberian Obat Benar Pasien Benar Obat Benar Dosis Benar Cara/Rute Benar Waktu Benar Dokumentasi Benar Pasien Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan memeriksa gelang identifikasi dan meminta menyebutkan namanya sendiri.Membedakan klien dengan dua nama yang sama (Memeriksa minimal dua identitas : nama, tanggal lahir)Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk.

Benar Obat Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label obat minimal tiga kali: 1. saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat 2. label botol dibandingkan dengan obat yang diminta 3. saat dikembalikan ke rak obatJika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi.Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah.Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut.Memberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa.

Benar Dosis Dosis yang diberikan klien sesuai dengan kondisi klien.Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat jumlah dosis yang akan diberikan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan/ diminta, pertimbangan berat badan klien (mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu dosisi obat harus dihitung kembali dan diperiksa oleh perawat lain.Ada beberapa obat baik ampul maupun tablet memiliki dosis yang berbeda tiap ampul atau tabletnya, contoh 1 amp ondansentron dosisnya ada 4 mg, ada juga 8 mg. Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat tertentu.

Benar Cara/Rute Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan.Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan sebelum memberikan obat-obat peroral.Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat melalui rute parenteralMemberikan obat pada tempat yang sesuai tetap bersama dengan klien sampai obat oral telah ditelan.Oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul . Sublingual ( di bawah lidah untuk absorpsi vena ) topikal ( dipakai pada kulit ) inhalasi ( semprot aerosol ) RektalParenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena.

Benar Waktu Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari. Misalnya seperti dua kali sehari, tiga kali sehari, empat kali sehari dan 6 kali sehari sehingga kadar obat dalam plasma tubuh dapat dipertimbangkan.Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t ). Obat yang mempunyai waktu paruh panjang diberikan sekali sehari, dan untuk obat yang memiliki waktu paruh pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu tertentu.Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah makan atau bersama makananMemberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat mengiritasi mukosa lambung bersama-sama dengan makanan.

Benar Dokumentasi Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit. Dan selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan.dokumentasikan, dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan.Bila pasien menolak meminum obatnya, atau obat itu tidak dapat diminum, harus dicatat

Ginjal merupakan organ yang sangat berperan dalam eliminasi berbagai obat sehingga gangguan yang terjadi pada fungsi ginjal akan menyebabkan gangguan eliminasi dan mempermudah terjadinya akumulasi dan intoksikasi obat.Faktor penting dalam pemberian obat dengan kelainan fungsi ginjal adalah menentukan dosis obat agar dosis terapeutik dicapai dan menghindari terjadinya efek toksik. Terimakasih