Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

77
PRESENTED BY: Hubby H.P., S.Si. Apt. Josephine Paramita, S.Farm., Apt. Atika Vitasari, S.Farm., Apt. A. Adelsa D., S.Farm., Apt. Made Ary Sarasmita, S.Farm., Apt. Rennie Puspa Novita, S.Farm., Apt. Ema Pristi Yunita, S.Farm., Apt. Dipresentasikan di : Divisi Perawat (IRNA Bersalin & IRNA Kandungan) RSUD Dr. Soetomo Surabaya Program Pendidikan Magister Farmasi Klinik Universitas Airlangga 2011

Transcript of Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Page 1: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

PRESENTED BY:

Hubby H.P., S.Si. Apt.Josephine Paramita, S.Farm., Apt.

Atika Vitasari, S.Farm., Apt.A. Adelsa D., S.Farm., Apt.

Made Ary Sarasmita, S.Farm., Apt.Rennie Puspa Novita, S.Farm., Apt.

Ema Pristi Yunita, S.Farm., Apt.

Dipresentasikan di : Divisi Perawat (IRNA Bersalin & IRNA Kandungan) RSUD Dr. Soetomo SurabayaProgram Pendidikan Magister Farmasi Klinik

Universitas Airlangga 2011

Page 2: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

ANTIBIOTIK suatu bahan / substansi yang dapat membunuh / menekan pertumbuhan mikroorganisme (bakteri) lain, dimana dihasilkan oleh berbagai spesies mikroorganisme (bakteri, jamur, dan actinomycetes)

(Lullmann et al. 2000; Chambers 2006)

Page 3: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

(Lullmann et al. 2000; Chambers 2006)

Prinsip Pemberian Antibiotika (1)

Page 4: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Mekanisme Kerja Antibiotik

(Lullmann et al. 2000; Chambers 2006)

Page 5: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Sifat Antibiotika yg diberikan:

(Lullmann et al. 2000; Chambers 2006)

Page 6: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Resistensi (Workshop PPRA, 2011)

Contoh Kasus : Pemakaian antibiotik tanpa indikasi (pemakaian ceftriaxon) dapat

menginduksi kuman ESβL (Extended Spectrum B-Laktamase) yang resisten thd B-Laktam

Page 7: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

PEMBAGIAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN PENGGUNAANNYA

PENGGUNAANYA HARUS BERDASARKAN PENGGUNAAN RASIONAL (4T1W) TEPAT PASIENTEPAT INDIKASITEPAT DOSISTEPAT CARA PEMBERIANWASPADA TERHADAP ES OBAT

Page 8: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

ANTIBIOTIKA PROFILAKSIS

Page 9: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

PENGGUNAAN AB PROFILAKSIS (Pedoman Penggunaan Antibiotik, RSUD Dr. Soetomo, ed 2, th 1992)

Page 10: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

PEMILIHAN AB PROFILAKSIS BERGANTUNG PADA:

PPAB, 1992

Page 11: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Kelas OP di SMF Obsgyn dan AB yg digunakanKategori Jenis OP Jenis AB Dosis Rute Waktu frek

OP bersih (terencana) risiko

infeksi 2-4%

Partus spontan, S.C yg terencana, Penjahitan serviks post partum,

adneksektomi, miomektomi,

debulking eksp. Laparotomi, kuretase elektif, vaginoplasti

- - - - -

OP bersih terkontamina

si risiko infeksi 5- 15

%

S.C akut tanpa tanda infeksi, histerektomi, fistula rektovagina,

kuretase akut

Amoxicillin + as.

Klavulanat, cefazolin

1000 mg i.V Dlm jangka waktu 30

menit pre-op

1 dd 1

Untuk kategori kontaminasi (OP S.C akut dg tanda klinis infeksi (+)), diberlakukan ketentuan pemberian AB terapi (bukan profilaksis). Apabila alergi terhadap gol. Betalaktam, maka pilihan AB profilaksis adalah Clindamycin 600 mg/ i.v / dosis tunggal

(PPAB Profilaksis pada Pembedahan Obsgyn edisi 1 tahun 2004-2005)

Page 12: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TERAPIANTIBIOTIKEMPIRIS

Page 13: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

ANTIBIOTIK EMPIRISDefinisi

Antibiotik yang diberikan pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis kumannya. Antibiotik diberikan berdasarkan data epidemiology kuman yang ada. Bersamaan dengan itu segera dilakukan pemeriksaan kuman dengan pengecatan gram, biakan kuman, dan uji kepekaan

(PPAB RSU Dr.Soetomo, 1992)

Page 14: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

SYARAT-SYARAT PEMBERIAN ANTIBIOTIK EMPIRIS

AB empiris diberikan bila ada tanda-tanda SIRS

(Wells et al, 2009)

TANDA – TANDA SIRS

Page 15: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

ANTIBIOTIK EMPIRISAntibiotik empiris diberikan selama tiga hari sambil

menunggu hasil kultur sensitivitas kuman keluar Kuman yang sering menginfeksi :

Bakteri gram (-) : Neisseria meningitidis, Neisseria gonorrhoeae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae (mucoid), Enterobacter sp, Pseudomonas aeruginosa

Bakteri gram (+) : Staphylococcus sp, Streptococcus sp, Enterococcus sp, Streptococcus pneumoniae, Enterococcus sp

Jamur : Aspergillus sp (Aspergillus fumigatus, Aspergillus flavus), Fusarium sp

Anaerob: Bacteroides sp (Bacteroides fragilis), Fusobacterium sp, Veillonella sp, Peptostreptococcus sp

Page 16: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TERAPI ANTIBIOTIKDEFINITIF

Page 17: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DEFINITIF

• Lama kasus• AB efektif, aman, spektrum sempit

Pengambilan spesimen pemeriksaan mikrobiologis

dilakukan sebelum pengobatan berdasarkan

educated guess diberikan

Page 18: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

PENGGUNAANANTIBIOTIKA DI SMF OBSGYN

Page 19: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

1. HT dg PEB / Eklampsia PEB / Eklampsia merupk. proses inflamasi namun

bila pasien: menggunakan ventilator (ROI) ceftriaxon 2x1 g iv selama 3

hari Ada tanda efusi pleura (rhonki +, wheezing +, foto thorax

(+)) cipro / levofloksasin namun perlu memperhatikan kondisi klinis dan fungsi ginjal pasien (apabila Clcr < …………………….., diperlukan adjustment dosis.

Apabila tidak ada tanda-tanda SIRS, tidak ada tanda efusi pleura, pasien tidak menggunakan ventilator maka tidak perlu diberikan AB empiris meskipun terdapat peningkatan WBC (karena merup. proses inflamasi)

ANTIBIOTIK YG BYK DIGUNAKAN PD KASUS DI SMF OBSGYN:

Page 20: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Terapi HAP (Hospital Acqiured Pneumonia) termasuk Ventilator AssociatedPneumonia (VAP) dan Healthcare Associated Pneumonia (HAP)

Antibiotik DosisAntipseudomonal Sefalosporin :- Cefepime- Ceftazidime

2 x 1 g3 x 2 g

Aminoglycosides :Gentamicin Tobramycin Amikacin

7 mg/kg per day7 mg/kg per day

20 mg/kg per day

Antipseudomonal quinolones :Levofloxacin Ciprofloxacin

750 mg /hari3 x 400 mg

Craven, 2005. IDSA/ATS HOSPITAL-ACQUIRED PNEUMONIA GUIDELINES: NEW PRINCIPLES FOR IMPROVING MANAGEMENT* (Adv Stud Med. 2006;6(6C):S541-S548). Johns Hopkins Advanced Studies in Medicine

Page 21: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

2. Ca Cervix pd umumnya menyebabkan komplikasi ke HN dan ISK (o.k progesifitas penyakit maupun kemoterapi yg bersifat nefrotoksis) dpt diberi ciprofloksasin / aminoglikosida perhatikan fungsi ginjal pasien…Clcr……………………………………………

Urinary Tract Infections in Long Term Care Prevention of Catheter Associated UTIs. The Centers for Disease Control and Prevention

Page 22: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

3. KPP dg kehamilan prematur kuman yg byk menginfeksi Streptococus, Staphyloccocus tmsk gram (+) ampicilin 1 g/hari tiap 6 jam, i.m/iv slm 2 hari dan gentamicin 60-80 mg tiap 8-12 jam sehari slm 2 hari.

4. AbortusAbortus insipiens amoxicillin 500 mg / 6 jam slm 5 hrAbortus inkomplet amox. 500 mg/8jam slm 5 hariAbortus infeksi (abortus inkomplet + panas) ampiciline 1 g

iv/hari tiap 8jam slm 3-5 hr atau amoxicillin 1 g iv tiap 8 jam / hari selama 3-5 hari.

Abortus sepsis First line : ampiciline 1 g i.v tiap 6 jam / hari; Gentamisin 80 mg

i.m tiap 12 jam; metronidazole rec supp 1 g tiap 8 jam

Page 23: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Triple AntibioticsTerapi empiris pada kasus infeksi ,dimana terdapat indikasi adanya tiga jenis bakteri (gram +, gram -, anaerob dg abdominal wound infection, septic pelvic thrombophlebitis):

John W. Larsen, W. David Hager, Charles H. Livengood and Udo Hoyme, Guidelines for the diagnosis, treatment and prevention of postoperative infections Infect Dis Obstet Gynecol 2003;11:65–70

Page 24: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Penggunaan Triple AB di SMF Obsgyn Pasien dengan Abortus sepsis dengan tanda-tanda sepsis

pada umumnya.First line : ampiciline 1 g i.v tiap 6 jam / hari;

Gentamisin 80 mg i.m tiap 12 jam; metronidazole rec supp 1 g tiap 8 jam

Pasien dengan infeksi (extensive infection with moderate to severe systemic infection)Diberi ampicilin 2 g i.v diikuti 1 g i.v setiap 4 jamGentamisin 2 mg/kgBB i.v diikuti dg 1,5 mg/kg i.v setiap 8

jam.Metronidazole 500 mg i.v / 8 jam

Page 25: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

KESIMPULAN

Page 26: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

OLEH: MAGISTER FARMASI KLINIK 2011

Page 27: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 28: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (1)Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam

penyimpananPemberian & Penyimpanan

4-8°C 25°C

Cefazolin 500 mg & 1 g

IV, IM • 500 mg dilarutkan dengan 2 mL NaCl 0,9%

• 1 g dilarutkan dengan 2,5 mL NaCl 0,9%

• 10 hari setelah direkonstitusi• Bila disimpan dalam lemari es dapat mengkristal

1 hari setelah direkonsti-tusi

• Injeksi IV langsung larutan yang sudah direkonstitusi seperti di atas lalu diencerkan dengan 5-10 mL WFI steril disuntikkan perlahan selama > 3-5 menit • IM disuntikkan ke dlm massa otot yg besar• Infusi IV kontinyu/intermiten diberikan dlm 50-100 mL pelarut yg kompatibel• Vial yg masih utuh disimpan dlm suhu kamar & terlindung dari cahaya

Pelarut Kompatibilitas

Dekstrose 5% +

Dekstrose 5% dalam Ringer Laktat +

Dekstrose 5% dalam NaCl 0.2; 0.45; 0.9% +

Ringer Laktat +

NaCl 0.9% +

Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam penyimpanan

Pemberian & Penyimpanan

4-8°C 25°C

Cefuroxime 750 mg & 1,5 g

IVIV drip

• 750 mg dilarutkan dengan 8 mL aqua pro injeksi

• 1,5 g dilarutkan dengan 16 mL aqua pro injeksi

48 jam 24 jam • Injeksi IV pelan 3-5 menit• IV drip dlm waktu 15-60 menit dgn 100-200 mL pelarut yg kompatibel• Perubahan warna dari kuning menjadi gelap tergantung kondisi penyimpanan tapi tidak mempengaruhi potensi masih boleh digunakan

Page 29: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (2)

Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam penyimpanan

Pemberian & Penyimpanan

4-8°C 25°C

Ceftriaxone 250 mg, 500 mg & 1 g

IV • 250 mg dilarutkan dengan 2,4 mL aqua pro injeksi

• 500 mg dilarutkan dengan 4,8 mL aqua pro injeksi

• 1 g dilarutkan dengan 9,6 mL aqua pro injeksi

10 hari setelah direkon-stitusi

3 hari setelah direkonsti-tusi

Setelah direkonstitusi larutan berwarna kekuningan

Ceftazidime 500 mg, 1 g & 2 g

IVIV drip

• 500 mg dilarutkan dengan 5 mL aqua pro injeksi

• 1 g dilarutkan dengan 10 mL aqua pro injeksi

• 2 g dilarutkan dengan 10 mL aqua pro injeksi

7 hari setelah direkon-stitusi

24 jam setelah direkonsti-tusi

• Injeksi IV langsung 3-5 menit

• IV drip dalam 100 mL NS diberikan dalam waktu 30-40 menit

• Dalam penyimpanan dapat terjadi perubahan warna menjadi gelap masih boleh digunakan karena tidak ada perubahan potensi

Amoxycilin-clavulanat (co-Amoxiclav) 500mg & 1 g

IV • 500 mg dilarutkan dengan 10 mL aqua pro injeksi

• 1 g dilarutkan dengan 20 mL aqua pro injeksi

- 20 menit setelah direkonsti-tusi

• IV drip diberikan dalam waktu 30-40 menit

IV drip • 500 mg dilarutkan dengan 50 mL NS

• 1 g dilarutkan dengan 100 mL NS

Page 30: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (3)Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam

penyimpananPemberian & Penyimpanan

4-8°C 25°C

Ampicillin-Sulbactam (2:1) 750 mg & 1.5 g(mengandung ampicillin 250 mg/mL dan sulbactam 125 mg/mL)

IV • 750 mg dilarutkan dengan 1,6 mL aqua pro injeksi

• 1,5 g dilarutkan dengan 3,2 mL aqua pro injeksi

- 1 jam setelah direkonsti-tusi

• Dapat diinjeksikan secara IV pelan 10-15 menit• IV drip diberikan dalam waktu 15-30 menit • Larutan yang sudah direkonstitusi tidak bisa disimpan terjadi penurunan potensi

IV drip • 1,5 g dilarutkan dengan 50-100 mL NS

Cefotaxim 500 mg & 1 g

IV • 500 mg dilarutkan dengan 10 mL aqua pro injeksi

• 1 g dilarutkan dengan 9,6 mL aqua pro injeksi

7 hari setelah direkonsti-tusi

24 jam setelah direkonsti-tusi

• Dapat diinjeksikan secara IV pelan 3-5 menit• Perubahan warna serbuk/larutan menjadi gelap tidak boleh digunakan lagi potensinya hilang• Disimpan terlindung cahaya dan panas

Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam penyimpanan

Pemberian & Penyimpanan

4-8° C 25° C

Amikacin 250 mg, 500 mg & 1 g

IV infus 500 mg diencerkan dengan 100-200 mL larutan infus

60 hari 24 jam • Lama pemberian IV drip 1-2 jam pada bayi & 30-60 menit pada anak• Larutan dalam air dapat berwarna gelap karena oksidasi tidak mempengaruhi potensinya boleh digunakan

Page 31: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (4)Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam

penyimpananPemberian & Penyimpanan

4-8°C 25°C

Cefepim 500 mg & 1 g

IV • 500 mg dilarutkan dengan 5 mL aqua pro injeksi

• 1 g dilarutkan dengan 10 mL aqua pro injeksi

7 hari setelah direkonsti-tusi

-Larutan yang sudah direkonstitusi dapat berubah warna dari tidak berwarna menjadi kekuningan tidak mempengaruhi potensinya boleh digunakan

Meropenem 500 mg & 1 g

IV • 500 mg & 1 g dilarutkan dengan 10 mL aqua pro injeksi

12 jam setelah direkonstitusi

2 jam setelah direkonsti-tusi

• IV pelan 3-5 menit

• IV drip 15-30 menit

• Tidak boleh digunakan jika larutan berubah warna menjadi kuning

Pelarut untuk Cefepime Kompatibilitas

Dekstrose 5, 10% +

Dekstrose 5% dlm Ringer laktat +

Dekstrose 5% dlm NaCl 0.9% +

NaCl 0.9% +

Page 32: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (5)Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam

penyimpananPemberian & Penyimpanan

4-8°C 25°C

Cefoperazone –Sulbactam 1 g

(mengandung 0,5 g cefoperazone + sulbactam 1 g)

IV Dilarutkan dengan 3,4 mL aqua pro injeksi

5 hari setelah direkonsti-tusi

24 jam setelah direkonsti-tusi

-

Cefoperazone –Sulbactam 2 g

(mengandung 1 g cefoperazone + sulbactam 1 g)

IV Dilarutkan dengan 6,7 mL aqua pro injeksi

• Dapat diinjeksikan secara IV minimal 3 menit

• IV drip diencerkan dengan 20 mL infus NS atau D5 diberikan dalam waktu 15-60 menit

Pelarut untuk Cefepime Kompatibilitas

Dekstrose 5, 10% +

Dekstrose 5% dlm Ringer laktat +

Dekstrose 5% dlm NaCl 0.9% +

NaCl 0.9% +

Page 33: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (6)Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam

penyimpananPemberian & Penyimpanan

4-8°C 25°C

Vancomycin IV dripIV intermiten

• Dilarutkan dengan 9,7 mL aqua pro injeksi lalu diencerkan dengan 100 mL D5 NS atau NS

14 hari setelah direkonsti-tusi

• Diberikan dalam waktu minimal 1 jam

• Sangat mengiritasi jaringan dan dapat menyebabkan nekrosis

• Tidak dianjurkan untuk diberikan IM

• Ekstravasasi sebaiknya dicegah pada pemberian IV

• Dapat diberikan IV drip kontinyu jumlah pelarut disesuaikan untuk kebutuhan 2-24 jam

Metronidazole infus btl. 500 mg/ 100 mL

IV drip-

s/d tanggal kada-luwarsa

• Infus diberikan dalam waktu > 1 jam

• Adanya cahaya yang berlebihan dapat menyebabkan perubahan warna menjadi gelap

• Lindungi dari sinar matahari langsung

Clindamycin inj. Lar. 2 mL, 4 mL, 6 mL vial 150 mg

IV dripIV intermiten -

• Pelarut D5 dan NS drip diberikan dalam waktu 10-60 menit• Kecepatan pemberian tidak boleh lebih dari 30 mg/menit

Gentamycin inj. larutan 80 mg/2mL

IMIV drip

• Dilarutkan dalam 50-200 mL D5 atau NS

- • Pemberian IM/IV infus > 30-120 menit

• Tidak boleh dibekukan

Page 34: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI ANTIBIOTIKA INJEKSI (7)Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam

penyimpananPemberian & Penyimpanan

4-8° C

25° C

Fosfomycin 1 g dalam ampul 10 mL

IMIV

Larutkan dengan minimal 250 mL D5 dalam air atau NS 0,9%

- 24 jam setelah direkonsti-tusi

Bila terpapar cahaya dapat meningkatkan kecepatan dekomposisi

Ciprofloxacin IV - • Larutan berwarna jernih dan tidak berwarna sampai berwarna agak kuning

• Lindungi dari cahaya dan panas jangan dibekukan

• IV intermiten pelan diberikan > 60 menit

Chloramphenicol IV • Larutkan dengan aqua termasuk WFI atau D5W sampai paling sedikit 100 mg/mL

• Untuk infus intermiten dilarutkan dalam 50 sampai 100 mL D5W

• Pemberian IM dilarang !!!

• Pemberian IV bolus diberikan minimal 1 menit

• Pemberian infus intermiten diberikan > 10-30 menit

• Diberikan dlm 24 jam setelah direkonstitusi

Page 35: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

DAFTAR PUSTAKA

ASHP Guidelines on Quality Assurance for Pharmacy-Prepared Sterile Products. Am J Health-Syst Pharm. 2000; 57:1150–69.

Carstensen, JT 2000, Drug Stability, 3rd Ed. Chambers, HF 2006, ‘General principles of antimicrobial therapy’, in

Goodman & gilman's the pharmacological basis of therapeutics, 11th Ed., eds B Laurence, L John & P Keith, McGraw-Hill, New York.

Lullmann, H, Mohr, K, Ziegler, A & Bieger, D 2000, Color Atlas of Pharmacology, 2nd Ed., Thieme,New York.

Martin, A, Swarbrick & Cammarata, A 2006, Farmasi Fisik, 3rd Ed., UI Press, Jakarta.

Schull, PD 2009, McGraw Hills IV Drug Handbook, The McGraw Hill Companies.

Trissel, LA 2007, Handbook on Injectable Drugs, Ed. 15th ed, ASHP, USA. United States Pharmacopeia Chapter <797>. Pharmaceutical

Compounding : Sterile Preparations. Rockville, MD: The United States Pharmacopeial Convention, 2003.

Page 36: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI OBAT INJEKSI LAINNYA (1)Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam

penyimpananPemberian & Penyimpanan

4-8° C 25° C

Morfin Sufat SCIMIV

IV infusi

IV langsung dilarutkan dlm 5 mL WFI atau NS

• Khusus untuk sediaan yang bebas pengawet dapat diberikan epidural atau intratekal

• Harus disimpan pada suhu kamar terkontrol dan lindungi dari cahaya jangan dimasukkan ke dalam freezer

• Degradasi ditandai dengan berubahnya warna menjadi kuning atau cokelat

Ketorolac 15 mg/mL30 mg/mL

IVIM

Tidak perlu dilarutkan • Pemberian IM dalam atau IV tdk boleh < 15 detik

• Sediaan 60 mg/2 mL hanya utk IM

• Disimpan pd suhu kamar & terlindung dari cahaya

• Jgn lagi digunakan jika berubah warna

Tramadol IVIM

IV infus

• Pemberian IV disuntikkan pelan > 2-3 menit

• IV infus diberikan setelah dilarutkan

• Ampul yg masih utuh disimpan pd suhu < 30oC

Page 37: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI OBAT INJEKSI LAINNYA (2)Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam

penyimpananPemberian & Penyimpanan

4-8° C 25° C

Parasetamol IV • Dapat diencerkan dalam NS 0,9% atau D5 sampai sepersepuluh

• Segera digunakan setelah pengenceran

• Diberikan selama 15 menit

• Jangan disimpan lebih dari 1 jam (terhitung juga waktu infus)

Difenhydramin IMIV bolus

IV infusi kontinyu

Tidak perlu dilarutkan • Disimpan pada tempat yang terlindung cahaya & pada suhu kamar

• Hindari penyimpanan pada freezer

Lidokain 1mg/mL2mg/mL

IV infusi

IM

• Larutkan dlm 1 L D5 didapatkan konsentrasi lidokain 0,1% atau 0,2%

• Pada pasien dengan pembatasan jumlah cairan dilarutkan dengan pelarut yang lebih sedikit sehingga konsentrasinya lebih pekat

Vial yg masih utuh disimpan pd suhu ruang yg terkontrol, terlindung dari panas & freezing stabiltas maksimum pd pH 3-6

Page 38: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI OBAT INJEKSI LAINNYA (3)

Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam penyimpanan

Pemberian & Penyimpanan

4-8° C 25° C

Metoclopramide5 mg/mL dlm 2 mL ampul

IMIV bolusIV infusi

• Tidak perlu dilarutkan pd pemberian IV langsung

• Dosis > 10 mg dilarutkan dlm D5 NS sebanyak 50 mL

• Pemberian IM & IV tanpa pelarut secara pelan > 1-2 menit utk dosis 10 mg

• Infusi IV intermiten dilarutkan dlm 50 mL pelarut kompatibel > 15 menit

• Vial utuh disimpan pd suhu kamar & terlindung dari cahaya serta freezing

Ondansetron IV infusi 2 mg/mL dilarutkan dgn 50 mL NaCl 0,9% atau D5Administration: IV infusion over 15 minutes

• Pemberian infusi IV > 15 menit

• Disimpan pd suhu kamar atau dlm kulkas & terlindung dari cahaya

Pelarut utk Metoclopramide Kompatibilitas

Dekstrose 5% +

NaCl 0.9% +

Dekstrose 5% dlm NaCl 0,45% +

Ringer laktat +

Page 39: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

TABEL PREPARASI OBAT INJEKSI LAINNYA (4)Nama Obat Rute Rekonstitusi Stabilitas dalam

penyimpananPemberian & Penyimpanan

4-8° C 25° C

Omeprazol IV • Larutan injeksi IV dengan menambahkan 10 mL pelarut yang telah tersedia dalam kemasan DILARANG menggunakan pelarut lain

• Pemberian secara infus kontinyu larutkan dengan 10 mL NS 0.9% untuk membuat larutan 10 ml yang mengandung ± 4 mg/mL lalu tambahkan 10 mL larutan tadi ke dalam 90 mL NS 0,9% atau 90 mL D5 utk mendapatkan larutan 100 mL dengan kadar ± 0,4 mg/mL

• Injeksi pelan minimal 2,5 menit pada kecepatan maksimum 4 mL/ menit

• Larutan harus digunakan selama 4 jam setelah rekonstitusi bila disimpan di wadah aslinya dan di tempat yang sejuk

• Infus diberikan selama 20-30 menit

• Stabilitas terjamin selama 12 jam setelah rekonstitusi dalam NS & 6 jam dengan D5

Ranitidin 50 mg IVIM

IV dilarutkan dalam 20 mL pelarut yg kompatibel

-

IV disuntikkan minimal 5 menit

Infusi intermiten dilarutkan dalam 100 mL pelarut yg kompatibel

Infusi intermiten diberikan > 15-20 menit

Ranitidin 150 mg Infusi IV kontinyu dilarutkan dalam 250 mL pelarut yg kompatibel

• Infusi IV kontinyu diberikan dgn kecepatan 6,25 mg/jam selama 24 jam

• Disimpan pd suhu < 30oC & terlindung dari cahaya

Page 40: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 41: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 42: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 43: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 44: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 45: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

APLIKASI PENGGUNAAN AB PROFILAKSIS PADA PEMBEDAHAN DI OBSGYN

Page 46: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 47: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 48: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 49: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 50: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 51: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 52: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

“waktu / tanggal dimana setelah sediaan racikan /

campuran tidak dapat digunakan lagi dan ditentukan

dari tanggal produk ini diracik/dicampur”

Beyond Use Date (BUD)

Page 53: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Compounded Sterile Preparatian (CSP)Sediaan yang disiapkan menurut instruksi yang ada

dan harus disterilkan.Bahan biologis, diagnostik, obat, nutrisi dan

radiofarmasetika yang memiliki dua sifat di atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk bahan pencuci atau perendam untuk organ dan jaringan hidup, implant, inhalasi, injeksi, serbuk untuk injeksi, irigasi, metered sprays, dan sediaan mata serta telinga.

USP 27 <797>

Page 54: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

ED vs BUD

Page 55: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Mengapa Harus Digunakan BUD ?

Page 56: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Pentingnya BUD

Risk level

dalam CSP &

BUD

Page 57: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

USP 24/NF19 <795> :BUD produk non steril dikemas dalam wadah kedap, wadah tahan terhadap sinar/cahaya, dan disimpan pada suhu kamar terkontrol, kecuali disebutkan lain

Page 58: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 59: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Sedian Padat dan Cair yang Bebas AirJika sumber bahan/obat

produk obat produksi (berasal dari industri/produsen), BUD tidak lebih dari 25% dari sisa waktu expire date-nya, atau 6 bulan, mana yang lebih duluan/cepat itu yang diambil.

zat USP atau NF (serbuk obat murninya), maka BUD-nya tidak lebih dari 6 bulan.

Page 60: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Sediaan yang Mengandung Air

Bila dibuat dari bahan-bahan bentuk padat, BUD-nya harus tidak lebih dari 14 hari bila disimpan pada suhu dingin

Page 61: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 62: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Bentuk-bentuk Sediaan lainnyaBUD-nya tidak lebih dari durasi terapi atau 30 hari, mana lebih dulu/lebih cepat itulah yang dipilih.

Page 63: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

BUD Sediaan CSP

Page 64: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Kompleks, penuh dengan tanggung jawab dan risiko.

Harus dipahami sepenuhnya risiko dari ketidak-sterilan

Mengidentifikasi dan hati-hati menafsirkan stabilitas kimia dari sumber-sumber yang tersedia

Bertujuan mencegah bahaya kesakitan termasuk kematian pada pasien

BUD Untuk CSP

Page 65: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

1. Kontaminasi mikroba (tidak steril) 2. Endotoksin bakteri yang berlebihan (pirogen) 3. Variabilitas dalam kandungan dengan jumlah

bahan yang benar.4. Kontaminan-kontaminan kimia dan fisika yang

tidak diinginkan 5. Bahan dengan kualitas yang tidak layak pada

sediaan

5 Masalah Utama Peracikan Sediaan Steril

Page 66: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Risk Level (USP)Resiko kontaminasi mikroba yang dapat terjadi pada

sediaan steril:Low riskMedium riskHigh risk

Page 67: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Matrix BUD (USP)

Page 68: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Ceftriaxone NaDILUENT

CeftriaxoneConcentration

(mg/ml)25 C 4 C

Steril water for injection

100250, 350

3 days24 hr

10 days3 days

Sodium chloride 0,9 %

100250, 350

3 days24 hr

10 days3 days

Dextrose 5 % in water

100250, 350

3 days24 hr

10 days3 days

Lidocaine HCl 1 % (without

epinephrine)

100250,350

24 hr24 hr

10 days3 days

Trissel, LA 2007, Handbook on Injectable Drugs, Ed. 15th ed, USA, ASHP

Page 69: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 70: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 71: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 72: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

PENDAHULUAN

pencampuran obat,

penyuntikan ke Pasien,

penyimpanan obat yang tepat

Px Safety and Efficacy

Page 73: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat
Page 74: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Stabilitas obat : kemampuan obat untuk mempertahankan sifat & karakteristiknya agar sama dgn yg dimilikinya pd saat dibuat dlm batasan yg ditetapkan sepanjang periode penyimpanan & penggunaan

Sediaan obat yg stabil adalah suatu sediaan yg masih berada

dlm batas yg dpt diterima selama periode penyimpanan & penggunaan dimana sifat & karakteristiknya sama dengan yg dimilikinya pd saat dibuat

(Carstensen 2000 & Martin et al. 2006)

Simbol kualitas yg penting untuk produk obat

Page 75: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Hilangnya zat aktifNaiknya konsentrasi zat aktifBioavailabilitas berubahHilangnya keseragaman kandungan Menurunnya status mikrobiologisHilangnya elegansi produk & “patient acceptability”Pembentukan hasil urai yg toksikHilangnya kekedapan kemasan

(Carstensen 2000 & Martin et al. 2006)

Page 76: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

FAKTOR YANG MENENTUKAN STABILITAS OBAT

Page 77: Cara Pemberian Antibiotik untuk Perawat

Intravenous antibiotic regimens for treating postoperative infections

John W. Larsen1, W. David Hager2, Charles H. Livengood3 and Udo Hoyme4 Guidelines for the diagnosis, treatment and prevention of postoperative infections Infect Dis Obstet Gynecol 2003;11:65–70