10 Kabupaten Tertinggal Di KALBAR 2012

5
Sumber : http://www.jpnn.com/read/2012/12/17/150776/10-Kabupaten- di-Kalbar-Masih-Tertinggal- Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini mengatakan 10 dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat (Kalbar) masih tergolong daearh tertinggal. Sepuluh daerah itu adalah Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Putusibau, Ketapang, dan Kayong Utara. Lima dari sepuluh daerah tertinggal di Kalbar adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Masih tertinggalnya daerah-daerah di Kalbar dilihat dari sejumlah indikator, seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan (indeks pembangunan manusia), dan jumlah penduduk miskin. Misalnya saja untuk Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar yang relatif masih rendah dibanding daerah lain. Di Kalbar masalah infratruktur juga menjadi problem tersendiri. "Misalnya masih ada daerah-daerah yang terisolasi. Sementara itu jalan dan transportasi kurang memadai," kata Helmy Faisal seperti dilansir Pontianak Post (JPNN Grup), Senin (17/12). Helmy mencontohkan Kabupaten Kapuas Hulu. Dari segi aksesibilitas daerah ini tergolong minim. Sejumlah wilayah juga belum mendapatkan akses listrik dan pasokan air dengan layak. "Karena itu Kementerian PDT mencoba mengurai segi-segi yang selama ini menjadi masalah utama yang dihadapi daerah-daerah tertinggal," tambahnya. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal juga memastikan ketersediaan infrastruktur dasar. Karena, peningkatan IPM sangat ditentukan ketersediaan infrastruktur dasar tersebut. Misalnya angka kematian ibu melahirkan dan bayi. "Itu bisa ditekan jika infrastruktur dasar baik. Misalnya jalan dan sarana kesehatan. Transportasi juga. Tetapi kalau infrastruktur dasar itu kurang pasti angka kematian ibu melahirkan lebih tinggi. Kita tentu tidak harapkan seperti itu," jelasnya

Transcript of 10 Kabupaten Tertinggal Di KALBAR 2012

Sumber :

Sumber :

http://www.jpnn.com/read/2012/12/17/150776/10-Kabupaten-di-Kalbar-Masih-Tertinggal-Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini mengatakan 10 dari 14 kabupaten dan kota di Kalimantan Barat (Kalbar) masih tergolong daearh tertinggal. Sepuluh daerah itu adalah Sambas, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi, Putusibau, Ketapang, dan Kayong Utara. Lima dari sepuluh daerah tertinggal di Kalbar adalah daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.Masih tertinggalnya daerah-daerah di Kalbar dilihat dari sejumlah indikator, seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan (indeks pembangunan manusia), dan jumlah penduduk miskin. Misalnya saja untuk Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar yang relatif masih rendah dibanding daerah lain. Di Kalbar masalah infratruktur juga menjadi problem tersendiri. "Misalnya masih ada daerah-daerah yang terisolasi. Sementara itu jalan dan transportasi kurang memadai," kata Helmy Faisal seperti dilansir Pontianak Post (JPNN Grup), Senin (17/12).Helmy mencontohkan Kabupaten Kapuas Hulu. Dari segi aksesibilitas daerah ini tergolong minim. Sejumlah wilayah juga belum mendapatkan akses listrik dan pasokan air dengan layak. "Karena itu Kementerian PDT mencoba mengurai segi-segi yang selama ini menjadi masalah utama yang dihadapi daerah-daerah tertinggal," tambahnya.

Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal juga memastikan ketersediaan infrastruktur dasar. Karena, peningkatan IPM sangat ditentukan ketersediaan infrastruktur dasar tersebut. Misalnya angka kematian ibu melahirkan dan bayi. "Itu bisa ditekan jika infrastruktur dasar baik. Misalnya jalan dan sarana kesehatan. Transportasi juga. Tetapi kalau infrastruktur dasar itu kurang pasti angka kematian ibu melahirkan lebih tinggi. Kita tentu tidak harapkan seperti itu," jelasnya

Kementerian PDT juga fokus pada penguatan kebijakan afirmatif (bersifat menguatkan) terutama skema pembiayaan fiskal dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK). Secara keseluruhan ada kenaikan DAK bagi daerah tertinggal di seluruh Indonesia. Jika sebelumnya 10 triliun saat ini menjadi 15 triliun. Artinya secara otomatis ada kenaikan pagu DAK bagi seluruh daerah tertinggal di Indonesia. "Kita hitung kenaikan masing-masing daerah itu dari 40 miliar menjadi 80 miliar. Anggaran ini ditujukan untuk meretas segala ketertinggalan terutama pada penyediaan infrastruktur dasar," rincinya.Helmy Faisal melarang keras kepala daerah menggunakan dana tersebut untuk membangun infrastruktur pemerintahan. "Saya ingatkan ini. Jangan sampai digunakan untuk hal yang tidak semestinya," ujarnya.

Menurut Helmy, Kementerian PDT juga memberikan perhatian khusus bagi daerah perbatasan di Kalbar. "Ada pembobotan yang berbeda antara daerah yang perbatasan dan bukan perbatasan. Tentunya yang perbatasan yang tinggi poinnya. Demikian pula daerah yang memiliki pulau-pulau terluar," jelasnya.

Helmy menambahkan, sebagai daerah terdepan semestinya Kalbar memiliki infrastruktur yang juga terdepan. Dia mengibaratkan perbatasan seperti beranda rumah. "Yang namanya beranda rumah itu harus di depan. Dibuat taman agar indah. Sementara dapur baru di belakang," ujarnya.

Menurut Helmy sangat ironis daerah terdepan namun infrastrukturnya terbelakang. "Kita sudah melakukan Rakor, di mana seluruh stakeholder kita undang, terutama pulau-pulau terluar. Untuk memastikan ketersediaan listrik dan air bersih. Kemudian telekomunikasi. Khusus daerah perbatasan yang komunikasi rendah kita dorong terus. Misalnya mendorong pendirian radio komunitas

Dari sejumlah program yang telah dilaksanakan, menurut Helmy ada sekitar empat kabupaten yang akan dientaskan. Keyakinan ini dilihat dari sejumlah indikator. Misalnya kenaikan yang cukup siginifikan dari kemampuan fiskal daerah. Contohnya dari Pendapatan Asli Daerah. Selanjutnya penurunan secara signifikan kemiskinan dan kenaikan secara siginifikan IPMnya. "Saya belum bisa sebut nama-namanya. Tetapi ada beberapa daerah yang kita pantau kemajuannya," katanya.Helmy mencontohkan Sambas yang menurutnya memiliki kemajuan cukup siginifikan. "Kita akan lihat sampai akhir tahun depan. Semoga tidak ada masalah-masalah yang tidak kita harapkan, terutama force majeur seperti, bencana-bencana alam. Itu tidak kita harapkan," ujarnya.Tantangan utama dalam pengentasan daerah di Kalbar menurut Helmy adalah luasnya wilayahnya. Maka tidak ada jalan lain kecuali mengajak semua stakeholder untuk terus membangun. Tetapi Helmy optimis Kalbar mampu mengentaskan diri dari ketertinggalan. "Saya lihat masyarakat Kalbar ini etos kerjanya tinggi. Mereka mau berkebun dan mau bekerja. Juga kulturnya bagus. Kalau dapat uang mau menabung dan tidak dihambur-hamburkan," tutupnya.(her/fuz/jpnn)

SUMBER : http://www.kemenegpdt.go.id/hal/300027/183-kab-daerah-tertinggalPengertian Daerah Tertinggal adalah daerah Kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional. Suatu daerah dikategorikan sebagai daerah tertinggal, karena beberapa faktor penyebab, antara lain:1. Geografis. Umumnya secara geografis daerah tertinggal relatif sulit dijangkau karena letaknya yang jauh di pedalaman, perbukitan/ pegunungan, kepulauan, pesisir, dan pulau-pulau terpencil atau karena faktor geomorfologis lainnya sehingga sulit dijangkau oleh jaringan baik transportasi maupun media komunikasi.2. Sumberdaya Alam. Beberapa daerah tertinggal tidak memiliki potensi sumberdaya alam, daerah yang memiliki sumberdaya alam yang besar namun lingkungan sekitarnya merupakan daerah yang dilindungi atau tidak dapat dieksploitasi, dan daerah tertinggal akibat pemanfaatan sumberdaya alam yang berlebihan.3. Sumberdaya Manusia. Pada umumnya masyarakat di daerah tertinggal mempunyai tingkat pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang relatif rendah serta kelembagaan adat yang belum berkembang.4. Prasarana dan Sarana.Keterbatasan prasarana dan sarana komunikasi, transportasi, air bersih, irigasi, kesehatan, pendidikan, dan pelayanan lainnya yang menyebabkan masyarakat di daerah tertinggal tersebut mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.5. Daerah Terisolasi, Rawan Konflik dan Rawan Bencana. Daerah tertinggal secara fisik lokasinya amat terisolasi, disamping itu seringnya suatu daerah mengalami konflik sosial bencana alam seperti gempa bumi, kekeringan dan banjir, dan dapat menyebabkan terganggunya kegiatan pembangunan sosial dan ekonomi.Penetapan kriteria daerah tertinggal dilakukan dengan menggunakan pendekatan relatif berdasarkan pada perhitungan enam (6) kriteria dasar dan 27 indikator utama yaitu : (i)perekonomian masyarakat, dengan indikator utama persentase keluarga miskin dan konsumsi perkapita; (ii)sumber daya manusia, dengan indikator utama angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf; (iii)prasarana (infrastruktur)dengan indikator utama jumlah jalan dengan permukaan terluas aspal/beton, jalan diperkeras, jalan tanah, dan jalan lainnya, persentase pengguna listrik, telepon dan air bersih, jumlah desa dengan pasar tanpa bangunan permanen, jumlah prasarana kesehatan/1000 penduduk, jumlah dokter/1000 penduduk, jumlah SD-SMP/1000 penduduk; (iv)kemampuan keuangandaerahdengan indikator utama celah fiskal, (v) aksesibilitas dengan indikator utama rata-rata jarak dari desa ke kota kabupaten, jarak ke pelayanan pendidikan, jumlah desa dengan akses pelayanan kesehatan lebih besar dari 5 km dan (vi)karakteristik daerahdengan indikator utama persentase desa rawan gempa bumi, tanah longsor, banjir, dan bencana lainnya, persentase desa di kawasan lindung, desa berlahan kritis, dan desa rawan konflik satu tahun terakhir. Dengan kriteria tersebut, maka saat ini terdapat 183 kabupaten yang dikategorikan sebagai Daerah Tertinggal di Indonesia. Daftar kabupaten tersebut telah dimasukkan dalam RPJMN 2010-2014 sebagai target Pembangunan Daerah Tertinggal. Penyebaran daerah tertinggal sebahagian besar (70%) daerah tertinggal saat ini terdapat di Kawasan Timur Indonesia.