The Cost of Moving Goods Road Transportation, Regulations and
1 Transportation Model Klp06
-
Upload
hery-nugroho -
Category
Documents
-
view
326 -
download
3
description
Transcript of 1 Transportation Model Klp06
Yoko Mashonia Panjaitan 5111100193
Wati M. Marpaung 5111100200
Eko Adhi Wiyono5111100002
Martini Dwi Endah S. 5111100189
Transportation Model
(Riset Operasional E)
Transportation Model merupakan kelas khusus dari
program linier.Tujuan dari model ini adalah untuk menentukan jumlah pengiriman yang belum diketahui yang akan meminimalisasi total biaya transportasi serta memenuhi semua kebutuhan supply dan permintaan.
* Node merepresentasikan m sumber dan n tujuan. * Arcs merepresentasikan rute yang menghubungkan sumber dan tujuan
Defenisi
Bagan
Source Demand
a1
a2
am
b1
b2
bm
UnitsOf Supply
UnitsOf Demand
C11:x11
Cmn:xmn
• c = cost, x = jumlah barang • a = jumlah supply, b = jumlah
tujuan
• Diasumsikan biaya pengiriman pada setiap rute yang
diberikan secara langsung sudah sesuai dengan total unit media transportasi yang ada pada rute tersebut.
• Terdapat suatu situasi di mana terdapat suatu tempat asal (sources) ke suatu tempat tujuan (destination).
• Yang menjadi sasaran adalah bagaimana menentukan jumlah media dari masing – masing tempat asal ke tujuan sehingga dapat meminimalisasi total biaya pengiriman serta dapat memenuhi baik penawaran maupun permintaan.
Syarat Kasus Transportation Model
• Pemodelan untuk plotting kapal sebagai media
transportasi pada sebuah rute prngantaran barang
• Komoditi dikirim dari suatu tempat asal (sources) ke suatu tempat tujuan (destination).
• Pengontrolan penyimpanan (inventory control)
• penjadwalan pegawai serta penempatan pegawai
Contoh Kasus Umum
Martini mempunyai 3 investasi :
Medan – 1000 mobilSurabaya – 1500 mobilJakarta – 1200 mobil
Contoh :
Bandung(1) Jogjakarta(2)
Medan (1) 80 IDR 215 IDR
Surabaya (2) 100 IDR 108 IDR
Jakarta (3) 102 IDR 68 IDR
*harga dalam satuan juta
Pusat Distribusi : Bandung membutuhkan 2300 mobil Jogjakarta membutuhkan 1400 mobil
Transportation Tableau
Bandung Jogjakarta Supply
Medan 80 IDRX11
215 IDRX12
1000
Surabaya 100 IDRX21
108 IDRX22
1500
Jakarta 102 IDRx31
68 IDRx32
1200
Demand 2300 1400
Penyelesaian dengan LPMinimize
z = 80x11+ 215x12+ 100x21+ 108x22+ 102x31 + 68x32
x11 + x12 = 1000 (Medan)x21 + x22 = 1500 (Surabaya)x31 + x32 = 1200 (Jakarta)x11 + x21 + x31 = 2300 (Bandung)x12+ x22 + x32 = 1400 (Jogjakarta)
Penyelesaian dengan Trans
Model Memasukkan Data dari Transportation Tableau ke TORA.
Hasil yang diperoleh sama. x11 = 1000, x21 = 1300, x22 = 200, x32 = 1200
Biaya Transportasi yang minimum =(1000 x 80) + (1300 x 100) + (200 x 108) + (1200 x 68) = 313.200
Optimal Solution
1000
1500
1200 1200
1300Medan
Surabaya
Jakarta
Bandung
Jogjakarta
2300
1400200
1000
Unbalanced Trans. Mode
Jika modelnya unbalanced, maka kita menambahkan dummy source atau dummy destination untuk menyeimbangkan. Bila supply < demand. Misal Surabaya hanya mensupply 1300 mobil. Maka Dummy plant = 3700 – 3500 = 200
Bandung Jogjakarta SupplyMedan 80 215 1000Surabaya 100 108 1300Jakarta 102 68 1200Dummy Plant 0 0 200Demand 2300 1400
Penyelesaian
Bandung Jogjakarta Supply
Medan 801000
2151000
Surabaya 1001300
1081300
Jakarta 102 681200 1200
Dummy Plant 0 0200 200
Demand 2300 1400
Contoh 2 Bila supply > demand.
Misal Denver hanya membutuhkan 1900 mobil. Maka Dummy = 3700 – 3300 = 400
Bandung Jogjakarta Dummy Supply
Medan 80 215 0 1000
Surabaya 100 108 0 1500
Jakarta 102 68 0 1200
Demand 1900 1400 400
Penyelesaian
Bandung Jogjakarta Dummy Supply
Medan 801000
215 $01000
Surabaya 100900
108200
$0400 1300
Jakarta 102 681200
$01200
Demand 2300 1400 400
Nontraditional Trans. ModelMerupakan permasalahan lain, yang dapat dimodelkan
sebagai Transportation Model. Dua Contoh aplikasi nontraditional Transportation Model : * Production – Inventory Control
* Equipment MaintenanceProduction Inventory
Control 1 : Persoalan Boralis Manufactures
Demand Period :Maret 100 unit April 200 unitMei 180 unit Juni 300 unit
Production Period:Maret 50 unit April 180 unitMei 280 unit Juni 270 unit
Demand dan kapasitas production berbeda tiap bulannya,
sehingga demand dapat dipenuhi dengan 3 cara : Production bulan yang sama.
Cost = $40 Surplus Production pada bulan Prod < bulan demand
Cost = $40 + $0.5 / bulan Surplus Production pada bulan Prod > bulan demand
Cost = $40 + $2 / bulan
Production Inventory Control 2:
Production Inventory Control 3:1 2 3 4 Capacity
1 40 40.5 41 41.5 502 42 40 40.5 41 1803 44 42 40 40.5 2804 46 44 42 40 270Demand 100 200 180 300
1 2 3 4
1 2 3 4
50 180 280 270
100 200 180 300
50 180 5020
18030
270
Penyelesaian :
Equipment Maintenance
Persoalan Arkansas-Pacific. Mill(Factory) menyiapkan tipe kayu yang berbeda dari
kayu yang halus sampai kayu yang keras, menurut jadwal mingguan. Berdasarkan pada tipe kayu , demand untuk blade yang tajam berbeda dari hari ke hari.
Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Ming.
Demand 24 12 14 20 18 14 22
*angka dalam puluh ribuan
Equipment Maintenance
Daily Demand dapat dipenuhi dengan : Membeli blade baru dengan harga 12 / blade Menggunakan servis overnight dengan biaya 6 / blade, atau
servis 2-hari dengan biaya 3 / blade
Dapat dimodelkan sebagai Trans. Model. 8 Sources, source 1 = membeli blade baru, source 2 - 8 = 7 hari
seminggu 7 Destinations = 7 hari seminggu Cost ada 3 macam : 12, 6, 3 Overnight service = baru akan digunakan i+1, i+2 Servis 2 hari = baru digunakan i+3
Blade hanya bisa digunakan satu kali (satu hari).
Jika Blade sudah pernah diasah, maka blade harus dibuang.
Equipment Maintenance
Mon Tue Wed Thu Fri Sat Sun Disp
New 12 12 12 12 12 12 12 0 124
Mon M 6 6 3 3 3 3 0 24
Tue M M 6 6 3 3 3 0 12
Wed M M M 6 6 3 3 0 14
Thu M M M M 6 6 3 0 20
Fri M M M M M 6 3 0 18
Sat M M M M M M 6 0 14
Sun M M M M M M M 0 22Demand 24 12 14 20 18 14 22 124
Penyelesaian
Period New Blades
Overnight 2-day Disposal
Mon 24 4 20 0Tue 8 6 6 0Wed 8 0 14 0Thu 0 12 8 0Fri 0 0 0 18Sat 0 14 0 0Sun 0 0 0 22
TRANSPORTATION MODEL
DAN VARIANNYA
Definisi dan KarakteristikModel
TransportasiSuatu model yang membahas pendistribusian produk
dari sumber (supply) ke tujuan (demand). Terdapat sejumlah sumber dan tujuan serta biaya transportasi. Langkah- langkah dasar :
1. Menentukan pemecahan awal yang layak
2. Menentukan entering variable dari di antara non basic variable
yang ada. Jika semua entering variable optimal, maka berhenti.
Jika tidak, lanjutkan ke langkah 3
3. Menentukan leaving variable dari variabel- variabel dalam
pemecahan dasar saat ini, lalu temukan pemecahan dasar baru.
Kembali ke langkah 2
Contoh Masalah : SunRay Transport
Sebuah Perusahaan SunRay Transport melayani pengiriman gandum dengan truk , sumber 3 dan tujuan 4. Jumlah persediaan, permintaan dan biaya transportasi per unit dimodelkan dalam tabel transportation model di bawah.
110 2010
12 7 9 20
0
1 2 3 4
1
2
3
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
x11 x12 x13 x14
x21 x22 x23 x24
x31 x34x32 x33
Tujuan persediaan
Permintaan
Sumber
Menentukan pemecahan awal
Northwest corner Least-cost Pendekatan Vogel
Metode Northwest corner
Mengalokasikan jumlah max yang diijinkan oleh penawaran dan permintaan ke variabel x11.
Kolom yang sudah dipenuhi, lalu disilang variabel sisa dalam kolom tersebut adalah nol.
Jika sebuah kolom dan sebuah baris dipenuhi secara bersamaan, hanya salah satunya saja yang disilang menjamin penentuan variable dasar nol ( jika ada ) secara otomatis.
Setelah menyelesaikan jumlah penawaran dan permintaan semua baris dan kolom yang belum disilang, jumlah maksimum yang layak dialokasikan ke elemen pertama yang belum disilang di kolom (baris) yang baru.
Proses selesai ketika tepat satu baris atau satu kolom belum disilang.
North-west Corner Rule
Penyelesaian dasar awal yang dihasilkan :
5 105 15 5
5
1 2 3 4
15 53
12 2
5
5 15 15 10
Dari tabel Variabel dasar :x11 = 5, x12 = 10, x22 = 5, x23 = 15, x24
= 5, x34=5
Sisanya adalah Variabel nondasar di tingkat nol.Biaya transportasi yang bersangkutan adalah :5x10 + 10x0 + 5x7 + 15x9 + 5x20 +5x18 = $ 410
North-west Corner Rule
Berikan nilai setinggi mungkin pada variable dengan biaya
unit terkecil dalam keseluruhan tabel. Silang baris atau kolom yang dipenuhi (sesuai aturan seperti
dalam metode NorthWest). Setelah menyesuaikan penawaran dan permintaan untuk
semua baris dan kolom dalam belum disilang, ulangi proses dengan memberikan nilai setinggi mungkin pada variable dengan biaya unit terkecil yang belum disilang.
Selesai, jika tepat satu baris atau satu kolom belum disilang.
Metode Least- Cost
Metode Least- Cost
110 2010
12 7 9 20
0
1 2 3 4
1
2
3
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
x11 x12 x13 x14
x21 x22 x23 x24
x31 x34x32 x33
Tujuan Persediaan
Permintaan
Metode Least- Cost
110 2010
12 7 9 20
0
1 2 3 4
1
2
3
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
0 15 0
15 10
Tujuan
Permintaan
persediaan
Sumber
Biaya transportasi yang bersangkutan adalah :5x0 + 15x0 + 15x9 + 10x20 = $ 335
5
Metode Least- Cost
1. Hitung Penalty selisih ongkos dari 2 ongkos terkecil2. Cari penalty terbesar
1. Jika ada yang sama :1. Bandingkan antar ongkos terkecil2. Ambil ongkos terbesar diantara yang terkecil
3. Alokasikan pada ongkos terkecil4. Sesuaikan sumber dan tujuan5. Tandai kolom/baris yang sudah terpenuhi6. If tinggal 1 kolom/baris yang belum ditandai, then stop
1. Else back to 1
Vogel Aproximation Method
Untuk tiap baris/ kolom tentukan penalti dengan cara
mengurangkan cost terkecil di baris/ kolom dengan cost terkecil berikutnya pada baris/ kolom yang sama.
Identifikasi baris atau kolom dengan penalti terbesar, pilih nilai yang sama secara sembarang. Alokasikan sebanyak mungkin pada variabel biaya terendah dalam baris atau kolom yang dipilih. Sesuaikan penawran dan permintaan dan silang baris atau kolom yang dipenuhi. Jika sebuah baris atau kolom dipenuhi secara bersamaan, hanya satu diantaranya yang disilang dan baris/kolom sisanya diberikan penawaran/permintaan nol
Vogel Aproximation Method
Jika tepat satu baris atau satu kolom dengan zero supply/ demand
yang belum disilang, berhentilah. Jika hanya satu baris (kolom) dengan penawaran (permintaan) positif
yang belum disilang, tentukan variabel dasar dalam baris (kolom) tersebut dengan metode biaya terendah.
Jika semua baris dan kolom yang belum disilang memiliki (diberi) penawaran dan permintaan nol, tentukan variabel dasar nol berdasarkan metode biaya terendah. Berhentilah.
Jika tidak, hitung ulang penalti untuk baris dan kolom yang belum disilang, lalu kembali ke langkah no.2
Vogel Aproximation Method (..continued)
Vogel Aproximation Method
110 2010
12 7 9 20
0
1 2 3 4
1
2
3
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
x11 x12 x13 x14
x21 x22 x23 x24
x31 x34x32 x33
Tujuan Persediaan
Permintaan
Versi VAM
110 2010
12 7 9 20
0
1 2 3 4
1
2
3
15
25
5
10-0 =10
9-7 =2
14-0 =14
Penalti Baris
5 1515 10
10 7 7 7Penalti Kolom
14 16 18
Versi VAM ( 2 )
110 2010
12 7 9 20
0
1 2 3 4
1
2
3
15
25
5
11
2
2
Penalti Baris
5
1515 10
- 7 7 7Penalti Kolom
14 16 18
110 2010
12 7 9 20
0
1 2 3 4
1
2
3
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
15
15 10
5
Hasil Akhir
Bbiaya transportasi yang bersangkutan adalah :5x0 + 15x0 + 15x9 + 10x20 = $ 335
Vogel with TORA
Metode Multiplier
Hitung penurunan ongkos tiap NBV Cek apakah penurunan ongkos sudah positif semua, jika ya maka
stop, jika belum ke step berikutnya Menentukan EV (NBV yang paling negatif)(untuk memberikan
penurunan ongkos terbesar) Buat loop tertutup yang berawal dan berakhir pada EV Pastikan bahwa tiap sudut loop merupakan BV Beri tanda (+) pada EV dan (-) setelah EV Menentukan leaving variable (BV yang bertanda (-) yang paling
rendah, jika ada yang sama maka pilih salah satu) Variabel pada kotak bertanda (+) akan (+) dengan LV Variabel pada kotak bertanda (-) akan (-) dengan LV EV menjadi BV dan LV menjadi NBV Misal ada ongkos menjadi 0, ini tetap diperhitungkan sebagai BV,
jangan dihilangkan (dianggap NBV) Kembali ke step pertama
Contoh
Dari solusi awal menggunakan metode pojok kiri atas
110 2010
12 7 9 20
0
1 2 3 4
1
2
3
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
Tujuan persediaan
Permintaan
Sumber
5 10
5 15
5
5
BV yang ada isinyaNBV yang tidak ada isinya
Menghitung penurunan ongkos tiap NBV
Dari BV (Ui + Vj = Cij)U1 + V1 = 10 0 + V1 = 10 V1 = 10U1 + V2 = 0 0 + V2 = 0 V2 = 0U2 + V2 = 7 U2 + 0 = 7 U2 = 7U2 + V3 = 9 7 + V3 = 9 V3 = 2U2 + V4 = 20 7 + V4 = 20 V4 = 13U3 + V4 = 18 U3 + 13 = 18 U3 = 5
Penurunan ongkos pada NBV (Xij = Cij – Ui - Vj)
X13 = 20 - 0 – 2 = 18X14 = 11 - 0 – 13 = -2X21 = 12 - 7 – 10 = -5X31 = 0 - 5 – 10 = -15X32 = 14 - 5 – 0 = 9X33 = 16 - 5 – 2 = 9
110 2010
12 7 9 20
0
V1=10 V2=0 V3=2 V4=13
U1=0
U2=7
U3=5
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
persediaan
Permintaan
5 10
5 15 5
5
-5
-15 9 9
18 -2
EV LV
+
- +
- +
-
110 2010
12 7 9 20
0
V1=10 V2=0 V3=2 V4=13
U1=0
U2=7
U3=-10
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
persediaan
Permintaan
0 15
0 15 10
5
-5
1524
24
18 -2
+
- +
-EV
LV
110 2010
12 7 9 20
0
V1=5 V2=0 V3=2 V4=13
U1=0
U2=7
U3=-5
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
persediaan
Permintaan
15
0 15 10
5
5
1019
19
18 -2+
-+
-EV
LV0
110 2010
12 7 9 20
0
V1=5 V2=0 V3=2 V4=11
U1=0
U2=7
U3=-5
15
25
5
5 1515 10
14 16 18
Penawaran
Permintaan
Karena penurunan ongkos pada NBV sudah (+) semua, maka optimum. Jadi total transportasi adalah
Ongkos = 5.0 + 10.11 + 10.7 + 15.9 + 5.0 + 0.12 = 315
0
5
10 15
10
5
5
1219 19
18
LV
2
Multiplier with TORA
Multiplier with TORA