Makalah Public Transportation, Perencanaan dan contoh kasus

download Makalah Public Transportation, Perencanaan dan contoh kasus

of 18

description

Monorail Sentosa Singapore ,yang dibahas :System Technologi yang adaKonsep perencanaan public transportasiBagaimana perencanaan system public transportasi tersebutContoh kasus perencanaan

Transcript of Makalah Public Transportation, Perencanaan dan contoh kasus

PERENCANAAN TRANSPORTASI PUBLIK SENTOSA EXPRESS MONORAIL DI SINGAPORE

DISUSUN OLEH :GEMELLY KATRINA(03101001073)FITRIANI(03101001076)

DOSEN PEMBIMBING :RHAPTYALYANI, S.T., M.Eng

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS SRIWIJAYA2013

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGPada era ini telah terjadi peningkatan jumlah pertumbuhan penduduk diiringi dengan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat khususnya di kota. Kebutuhan akan transportasi yang aman, nyaman, cepat, dan efisien telah menjadi kebutuhan utama. Hal ini didasari pula pada pola mobilitas masyarakat yang tinggi dan tidak terlepas juga dari usaha pembangunan suatu daerah/negara sehingga pemenuhan akan kebutuhan transportasi baik moda maupun sarana/prasarana sangat esensial.Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut beberapa negara maju telah berupaya mengembangkan teknologi transportasi baik darat, laut, maupun udara. Pengembangan teknologi transportasi tersebut semakin mempermudah proses perpindahan barang maupun orang dari suatu tempat ke tempat lain tanpa mengesampingkan dampak terhadap lingkungan. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sebagian besar polusi di bumi diakibatkan oleh efek samping dari bahan bakar alat-alat transportasi yang ada saat ini. Hal tersebut menjadi permasalahan yang umum dijumpai di berbagai negara. Di beberapa kota besar di dunia polusi akibat kendaraan bermotor menjadi salah satu masalah yang cukup kompleks. Oleh karena itu, perlu adanya transformasi angkutan massal yang lebih ramah lingkungan, cepat, hemat energy, dan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, namun tetap nyaman, aman, dan terjangkau.Monorail Sentosa Express dibangun melintasi perairan untuk menghubungkan Pulau utama Singapura dan Pulau Sentosa. Dimana Pulau Sentosa sendiri merupakan lokasi objek wisata yang terkenal dengan pengunjung mencapai lima juta orang setiap tahunnya. Sentosa Express merupakan salah satu contoh moda transportasi massal yang bersifat modern dan efektif dalam mengurangi kepadatan lalu lintas sehingga berpengaruh pula pada penghematan konsumsi bbm dan ramah lingkungan. Keberadaan monorail sebagai moda transportasi yang menghubungkan antar pulau memberi berbagai keuntungan dari segi waktu (travel time) yang cepat. dengan adanya Moda Transportasi Massal yang modern, ramah lingkungan, efektif, dan sustainable maka diharapkan dapat mengurangi polusi, menghemat konsumsi BBM, dan mengurangi kepadatan lalu lintas. 1.2 RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka beberapa masalah atau pertanyaan yang perlu dijawab antara lain adalah:1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Monorail? Bagaimana sistem monorail Sentosa Express?1.2.2 Apa saja dan bagaimana kendala-kendala yang berkaitan dengan penerapan sistem transportasi publik seperti monorail ?1.2.3 Apakah mungkin untuk meng-impelementasi sistem transportasi publik Monorail di negara berkembang seperti Indonesia?

1.3 TUJUANTujuan dari penulisan makalah ini adalah :1.3.1 Mengkaji Sistem Transport Publik yang menghubungkan antar pulau di Singapura1.3.2 Mengkaji kecocokan moda transportasi publik (monorail) di Indonesia1.3.3 Mengkaji kemungkinan pengimplementasian moda transportasi publik monorail di Indonesia.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1.1 SEJARAH MONORAILMonorail atau monorel pertama kali diperkenalkan oleh Henry Robinson Palmer pada tahun 1825. Hasil penemuannya telah mendapatkan US paten bernomor US4618 pada tanggal 22 November 1821. Pada awalnya monorel ini digunakan untuk mengangkut batu bata dengan menggunakan tenaga kuda untuk menariknya, namun pada tahun berikutnya monorel dibuat untuk penumpang yakni di Cheshunt Railway.

Gambar 2.1 Monorail PalmerSistem monorel telah dibangun di banyak negara di dunia, banyak di antaranya adalah rel tinggi melintasi wilayah ramai yang mungkin akan membutuhkan pembangunan jalur bawah tanah yang mahal atau kerugian dari jalur atas tanah.1.2 TEKNOLOGI MONORELKereta Monorail adalah kereta yang dijalankan di atas sebuah rel dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal, berbeda dengan rel tradisional yang satu jalurnya memiliki dua rel paralel. Biasanya rel terbuat dari beton dan roda keretanya terbuat dari karet, sehingga tidak menimbulkan kebisingan layaknya kereta konvensional.

Sampai saat ini terdapat dua jenis monorel, yaitu: Tipe straddle-beam dimana kereta berjalan di atas rel. Tipe suspended dimana kereta bergantung dan melaju di bawah rel.Kelebihan-kelebihan Monorail :1. Membutuhkan ruang yang kecil baik ruang vertikal maupun horizontal. Lebar yang diperlukan adalah selebar kereta dan karena dibuat di atas jalan, hanya membutuhkan ruang untuk tiang penyangga.2. Terlihat lebih "ringan" daripada kereta konvensional dengan rel terelevasi dan hanya menutupi sebagian kecil langit.3. Tidak bising karena menggunakan roda karet yang berjalan di beton.4. Bisa menanjak, menurun, dan berbelok lebih cepat dibanding kereta biasa.5. Lebih aman karena dengan kereta yang memegang rel, resiko terguling jauh lebih kecil. Resiko menabrak pejalan kaki pun sangat minim.Namun di sisi lain monorel juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya sebagai berikut:1. Dalam keadaan darurat, penumpang tidak bisa langsung dievakuasi karena tidak ada jalan keluar kecuali di stasiun.2. Kapasitasnya masih dipertanyakan.3. Biaya pembangunan awal yang tinggi.

BAB IIIKONSEP PERENCANAAN

3.1Konsep DesignKonsep perencanaan transportasi monorel yaitu diawali dengan identifikasi awal kenapa perencanaan diperlukan, dilanjutkan dengan pengumpulan informasi mengenai pola perjalanan melalui survei asal tujuan beserta pengumpulan data sekunder, modeling dan dilanjutkan dengan membuat perkiraan permintaan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dirumuskan kebijakan untuk menghadapi masa yang akan datang dan sebagai tahapan terakhir adalah penyusunan rumusan rencana yang akan dikembangkan pada masa yang akan datang beserta jadwal waktunya.

Formulasi PermasalahanPengumpulan DataBentuk Model dan KalibrasiPersiapkan Alternatif SolusiRamal variabel PerencanaanUji Model dan UsulanEvaluasi dan Tetapkan Usulan TerbaikImplementasi Usulan

Gambar 3.1 flowchart konsep perencanaan monorail

3.2 Feasibility Study Monorail Sentosa Express Investasi / Biaya Infrastruktur : Investasi Kereta : $ 85 juta Stasiun & depot : $ 26 juta Konsultan: $ 8 juta Yang lainnya: $ 21 juta Total Investasi: $140 juta

Periode Pembangunan : 3,5 tahun ( Juni 2003 Desember 2006)

Informasi Teknis : Monorel Tipe Straddle pada Struktur Simple Beam Guideway (Straddle-Beam) Dikemudikan dan dioperasikan secara komputerisasi dengan Sistem proteksi otomatis kereta (untuk memastikan jarak aman dari kereta) dan Sistem pengawasan kereta otomatis ( untuk memperlengkapi pengaturan rute/jalur dari kereta) Memiliki 2 jalur (2-way track)

Spesifikasi :Jumlah kereta yang disediakan: 4 kereta (monorail) dengan warna berbeda-beda, yakni jingga, biru, ungu, dan hijau.Dimensi Kereta: Panjang = 25 meter, Lebar = 2,7 meter, dan Tinggi = 2 meterKapasitas Kereta: 184 penumpang per kereta (dalam keadaan terisi penuh)Perbandingan penumpangduduk dan berdiri : 30/94Fasilitas dalam kereta: - Pendingin Ruangan (Air Conditioner) Kursi yang dapat dilipat untuk membuat ruang yang lebih luas untuk berdiri jika diperlukan.

Kapasitas Pengangkutan: 3000 penumpang/jam untuk 1 arah keberangkatan (diperkirakan 4000 penumpang/jam untuk 1 arah)Jumlah Stasiun: 4 buah Stasiun Sentosa ( Pulau Singapura ) Stasiun Waterfront Stasiun Imbiah Stasiun Beach ( Pulau Sentosa )(Lihat Gambar 3.1)Panjang Rel: 2,1 kilometer (1 jalur)

Total Panjang Rel: 4,3 kilometer

Kecepatan Meluncur: 15 50 km/jam ( Kecepatan Maksimum = 80 km/jam )

Waktu Perjalanan: 8 menit

Perkiraan Waktu Puncak: Pkl. 10.00 15.00 ( Menuju Pulau Sentosa ) Pkl. 18.00 21.00 ( Kembali ke Stasiun Sentosa, Pulau Singapura)Jam Pengoperasian: Pkl. 07.00 00.00 Setiap Hari Selang Waktu 8 menit (off peak) dan 5 menit (peak)

Ticketing/Sistem Pembayaran : $ 3 / penumpang (dewasa/anak-anak)Menggunakan Smart Access Card Sentosa Pass(kartu elektrik)

BAB IVHASIL PERENCANAAN

Monorail Sentosa Express memiliki panjang 2,1 km dengan double track dan menghubungkan Pulau Singapura sebagai pulau utama dan Pulau Sentosa sebagai destinasi. Stasiun Gerbang berada di Harbour Front, World Trade Center dan di Central Beach, Sentosa. Jalur ini akan meningkatkan akses ke Sentosa dari ujung selatan Singapura. Rute monorail ini memiliki 4 stasiun. Sentosa Express merupakan yang pertama di dunia yang menggunakan sistem terbaru dari Hitachi yaitu sistem monorail kecil (small monorail system). Sistem ini awalnya dikembangkan oleh Hitachi di Jepang sebagai solusi kecil, standar dan biaya-efektif untuk kebutuhan transportasi kecil hingga menengah dalam kota. Monorail Sentosa Express merupakan pengganti Monorail Von Roll yang beroperasi dari tahun 1981 sampai Juni 2005, dimana pembangunan monorail Sentosa Express dimulai dari Juni 2003 hingga Desember 2006 berlangsung kurang lebih 3,5 tahun.

Gambar 4.1 Peta Lokasi Jalur Monorail Sentosa Express

Keterangan gambar 4.1 : Gambar 4.2, Gambar 4.3, Gambar 4.4 Lokasi Stasiun sebagai tempat transit.

Gambar 4.2 Causeway Monorail Sentosa Express

Gambar 4.3 Marine Monorail Sentosa Express

Gambar 4.4 Pemberhentian Terakhir Beach Station, Pulau Sentosa

Konsep Monorail Sentosa ExpressKereta Sentosa Express merupakan yang pertama menggunakan teknologi monorail straddle-type kecil Hitachi. Monorail tipe ini berkonsep dengan ukuran kecil, namun tetap standar dan cost-effective sehingga dapat menjadi solusi transportasi di daerah atau kota kecil sampai menengah.Monorail tipe small straddle ini memiliki kelebihan seperti : ukurannya yang kecil, ringan, dan dengan tingkat kebisingan yang rendah. Meski dengan ukuran yang tidak terlalu besar atau relatif kecil namun mampu membawa penumpang dalam jumlah yang cukup besar. Bersifat cost-effective karena struktur rel dari monorail yang terdiri dari balok beton langsing (tidak terlalu besar) sehingga biaya konstruksi dapat ditekan.

Gambar 4.5 Small Hitachi Monorail of Sentosa ExpressKonfigurasi desain Hitachi pada straddle-beam monorail :TipeKapasitas PenumpangAxle loadUkuran Balok sebagai TrackMaximum gradeCurving radius

Besar41511 t850 1500mm6%70 m

Standard34810 t800 1400mm6%70 m

Kecil1948 t700 1300mm6%40 m

All specifications as per Hitachi.[2]"Capacity" represents regular load (three passengers per square metre) for a four-car trainset. http://en.wikipedia.org/wiki/Hitachi_Monorail

Tabel 4.1 konfigurasi desain monorail trackMonorail Sentosa Express merupakan monorail pertama dan satu-satunya di dunia yang mengadopsi teknologi straddle beam tipe kecil dengan spesifikasi seperti pada tabel.

Gambar 4.6 Peta Satelite Jalur Monorail Sentosa Express (Google earth)

Berbagai Kendala yang Mungkin Terjadi Setelah Perencanaan Faktor Pembiayaan (Ekonomi)Krisis financial juga menjadi masalah utama dalam pengadaan moda transportasi modern ini. Dalam pengadaan moda transportasi modern dibutuhkan investasi yang besar. Pemerintah harus mengimpor teknologi tinggi yang belum dikuasai. Belum lagi membangun prasarana lain yang mendukung adanya moda transportasi modern ini.

Faktor SosialPada setiap perubahan system akan melahirkan kontroversi, banyak yang mendukung perubahan namun banyak pula yang menentangnya. Hal ini sangat bergantung pada pola pikir masyarakat. Sebagai contoh pada pengalihan/konversi bahan bakar energi dari minyak tanah ke gas. Banyak kalangan masyarakat yang menganggap bahwa bahan bakar gas berbahaya, sulit dijangkau, dan tidak efisien. Pada akhirnya banyak dari kalangan masyarakat yang menentang perubahan tersebut. Namun dalam kenyataannya, bahan bakar gas lebih ramah lingkungan dan jauh lebih hemat daripada bahan bakar minyak. Ketika konversi ke bahan bakar gas berhasil ternyata mampu mengurangi anggaran pengeluaran pemerintah. Akhirnya sikap tegas pun diambil dengan mamaksa masyarakat beralih ke bahan bakar gas, diantaranya dengan menghapus subsidi bahan bakar minyak dan gencar melakukan pemahaman terhadap masyarakat melalui berbagai media massa, mengubah pola pikir yang anti perubahan menjadi pendukung perubahan. Dari contoh tersebut, transformasi angkutan massal juga dapat terhambat karena pola pikir yang pendek terhadap perubahan. Sebagian besar masyarakat lebih nyaman dengan system yang telah ada dan kurang berani mengambil sikap pada perubahan. Padahal perubahan yang ada tidak selamanya merugikan.

Kesulitan untuk menjadikan Publik Transport yang BerkelanjutanSikap masyarakat pemakai jasa angkutan massal juga bisa menghambat proses transformasi ini. Banyak masyarakat yang kurang memahami pentingnya menjaga kelestarian transportasi massal dengan seenaknya merusak moda transportasi tersebut. Kualitas Sumber Daya Manusia dalam NegeriFaktor lain yang tak kalah penting adalah ketersediaan sumber daya manusia dalam negeri yang kompeten dan benar-benar memiliki kemampuan dalam pengelolaan moda transportasi modern sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meminimalkan pendanaan moda transportasi modern ini.

BAB VANALISA PERENCANAAN

Sebagai negara berkembang, Indonesia perlu mempertimbangkan berbagai hal untuk perubahan moda transportasi massal. Finansial menjadi masalah utama dalam hal ini. Pemerintah tidak bisa sepenuhnya membiayai pengadaan moda tranportasi modern, sehingga berusaha menarik minat swasta untuk bekerjasama. Faktor sosial masyarakat juga jadi pertimbangan yang tak bisa diabaikan. Hal ini sangat menentukan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan moda transportasi. Berbeda dengan negara maju, di negara berkembang seperti di Indonesia, banyak kita jumpai pengguna transportasi yang kurang mengindahkan keselamatan dirinya. Sebagai contoh, para pengguna jasa angkutan kereta api yang tidak mendapat tiket, dengan mudahnya duduk di atas gerbong gerbong kereta api. Factor lain yang tak kalah penting adalah ketersediaan sumber daya manusia dalam menangani moda transportasi modern ini.Oleh karena itu, melihat berbagai kemungkinan yang ada dan faktor faktor tersebut, monorail dapat menjadi salah satu solusi jangka pendek dalam transformasi angkutan massal di kota kota besar di Indonesia. Pengadaan kereta monorel dapat dikategorikan lebih terjangkau dari pada moda transportasi publik lainnya. Dengan kereta monorel ini, bukan tidak mungkin untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat dari perilaku ekonomi menjadi perilaku eksekutif, yang memanfaatkan jasa angkutan umum tanpa mengesampingkan kelestarian moda transportasi dan keselamatan pribadi. Pada kereta monorel, penumpang tidak bisa lagi duduk duduk di atas gerbongnya atau tidur beralaskan koran di gang - gangnya. Pemakaian lahan pun cukup terbatas tanpa perlu melakukan pembebasan lahan yang luas, karena lebih diutamakan pemakaina rel layang seperti monorel di Singapura.Dari segi lokasi pembangunannya, monorel Sentosa Express menghubungkan antara dua lokasi yang terpisah perairan, sehingga monorail sebagai transportasi publik bukan hanya sebagai publik transport dalam kota namun dapat pula berperan sebagai jembatan penghubung antara 2 pulau. Hal ini pun sangat erat dengan Indonesia, dimana jumlah pulau yang banyak dan perpindahan penduduk antar pulau terjadi dalam frekuensi yang tinggi. Monorail dapat menjadi salah satu sistem transportasi publik yang menjembatani antar pulau di Indonesia.Di masa mendatang, ketika pemerintah mampu mandiri, perilaku masyarakat telah berubah dan sumber daya manusia memadai, Monorail menjadi solusi jitu dalam perbaikan moda transportasi massal. Hal tersebut dapat dilakukan secara bertahap dan menjadi pekerjaan rumah besar pemerintah. Perbaikan sistem pendidikan dan kesejahteraan masyarakat akan sangat membantu mempercepat proses transformasi angkutan massal tersebut. SOLUSIDari semua kendala yang akan dihadapi, perlu adanya berbagai solusi untuk mengatasinya. Beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain :1. Mengambil sikap tegas dalam menentukan visi dan misi pemerintah dalam usaha transformasi moda angkutan massal.2. Gencar melakukan pemahaman terhadap masyarakat tentang visi dan misi pemerintah tersebut, agar kontroversi dapat dikurangi.3. Bekerjasama dengan pihak swasta dalam investasi pengadaan moda transportasi modern, baik pembangunan sarana maupun prasarananya tanpa melupakan aspek kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.4. Memperbaiki sistem pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini akan mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih disiplin lagi dan juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.5. Perlu adanya perencanaan yang matang, agar pembangunan moda transportasi ini tepat sasaran dan tidak membuang buang biaya maupun waktu.Dengan solusi tersebut diharapkan transformasi moda angkutan massal dapat segera dilaksanakan, sehingga dapat mengatasi berbagai persoalan di kota kota besar Indonesia.

BAB VIKESIMPULAN

Transformasi moda transportasi di kota kota besar di Indonesia bukanlah hal yang mustahil dilakukan. Berbagai kendala yang dihadapi dapat teratasi dengan solusi konkret dan action tegas dari pemerintah. Namun dalam pelaksanaannya, pemerintah tidak dapat melakukannya tanpa peran serta dari masyarakat itu sendiri. Dukungan dari masyarakat akan mempercepat porses transformasi tersebut.Di Indonesia khususnya, monorail diharapkan akan menjadi solusi bagi masalah transportasi yang ada. Selain mengatasi kemacetan, dengan adanya monorail diharapkan akan menekan tingkat kriminalitas yang kerap terjadi diangkutan umum. Serta tingkat kecelakaan lalulintas akibat moda transportasi ini akan sangat minim karena selain dikendalikan dengan sistem komputerisasi, monorail juga memiliki jalurnya sendiri yang terpisah baik dengan moda transportasi lain maupun dengan aktifitas lainnya (kegiatan manusia).Oleh karena itu monorail merupakan alternatif yang baik untuk dijadikan sebagai pilihan transformasi moda transportasi di Indonesia. Dengan membangun monorail akan sangat membantu dalam mengatasi masalah - masalah yang berkaitan dengan transportasi di kota - kota besar di Indonesia, karena dengan monorail seperti Monorail Sentosa Express dalam pengoperasiannya menunjukkan tingkat efektifitas yang tinggi dan efisien dalam kegiatan transportasi. Serta dirasa sanagat cocok untuk Indonesia yang secara geografi terdiri dari banyak pulau.