1. ILMU MKU UAS

3
1. Sebagai umat muslim kita memerlukan belajar secara teratur. Belajar dalam Islam bertujuan agar kita dapat ilmu untuk hidup di dunia dan memperoleh bekal untuk di akhirat. Hal-hal penting tentang ilmu yang harus kita pelajari nantinya akan berpengaruh dan dapat menjadi pegangan kita selama hidup di dunia yaitu dengan ilmu kita dapat mencari nafkah untuk kebutuhan hidup. Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari banyaknya ayat al- Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus menuntut ilmu. Menurut Al- Gazali, perincian klasifikasi ilmu yakni sebagai berikut : a. Ilmu teoritis dan ilmu praktis Ilmu teoritis adalah ilmu yang menjadikan keadaan- keadaan yang wujud diketahui sebagaimana adanya. Ilmu praktis berkenaan dengan tindakan-tindakan manusia untuk memperoleh kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Contoh: Ilmu tentang norma-norma dan perilaku dalam lingkungan bermasyarakat b. Ilmu yang dihadirkan dan ilmu yang dicapai Ilmu yang dihadirkan adalah bersifat langsung, serta merta, suprarasional (diatas atau diluar jangkauan akal), intuitif (berdasar bisikan hati), dan kontemplatif (bersifat renungan). Dia biasa menyebut dengan ilmu ladunni. Ilmu yang dicapai adalah ilmu yang dicapai oleh akal pikiran manusia (ilmu insani).

description

agama

Transcript of 1. ILMU MKU UAS

Page 1: 1. ILMU MKU UAS

1. Sebagai umat muslim kita memerlukan belajar secara teratur. Belajar dalam Islam bertujuan

agar kita dapat ilmu untuk hidup di dunia dan memperoleh bekal untuk di akhirat. Hal-hal

penting tentang ilmu yang harus kita pelajari nantinya akan berpengaruh dan dapat menjadi

pegangan kita selama hidup di dunia yaitu dengan ilmu kita dapat mencari nafkah untuk

kebutuhan hidup. Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini

terlihat dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang

tinggi dan mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya

untuk terus menuntut ilmu. Menurut Al-Gazali, perincian klasifikasi ilmu yakni sebagai

berikut :

a. Ilmu teoritis dan ilmu praktis

Ilmu teoritis adalah ilmu yang menjadikan keadaan-keadaan yang wujud diketahui

sebagaimana adanya. Ilmu praktis berkenaan dengan tindakan-tindakan manusia

untuk memperoleh kesejahteraan di dunia dan di akhirat.

Contoh: Ilmu tentang norma-norma dan perilaku dalam lingkungan bermasyarakat

b.  Ilmu yang dihadirkan dan ilmu yang dicapai

Ilmu yang dihadirkan adalah bersifat langsung, serta merta, suprarasional (diatas

atau diluar jangkauan akal), intuitif (berdasar bisikan hati), dan kontemplatif

(bersifat renungan). Dia biasa menyebut dengan ilmu ladunni.

Ilmu yang dicapai adalah ilmu yang dicapai oleh akal pikiran manusia (ilmu insani).

Contoh: ilmu yang menggunakan logika dan bukti pengetahuan

c. Ilmu keagamaan dan ilmu intelektual

Ilmu keagamaan adalah ilmu-ilmu yang diperoleh dari para nabi, tidak hadir dari

akal pikiran manusia biasa. Ilmu intelektual adalah berbagai ilmu yang dicapai atau

diperolek melalui kemampuan intelek (daya atau kecerdasan berpikir).

Contoh: Ilmu yang bersumber/diperoleh dari penelitian

d. Ilmu fardu ‘ain dan ilmu fardu kifayah

Ilmu fardu ‘ain merujuk pada kewajiban agama yang mengikat setiap muslim dan

muslimah. Ilmu fardu kifayah  lebih kepada hal-hal yang merupakan perintah ilahi

Page 2: 1. ILMU MKU UAS

yang bersifat mengikat komunitas ( kelompok orang ) muslim dan muslimat menjadi

satu kesatuan.

Contoh: mempelajari Al-qur’an dan hadist

Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap manusia, dan akan ditinggikan beberapa derajat kedudukannya

bagi orang-orang yang menuntut ilmu. Hal ini diterangkan pada salah satu ayat Al-qur’an yang

berbunyi:

a)

ج�ات� د�ر� م� ع�ل ال �وا وت� أ �ذ�ين� و�ال �م ك م�ن �وا ء�ام�ن �ذ�ين� ال �ه� الل ف�ع� �ر ي

"Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-

orang yang diberi ilmu (agama) beberapa derajat." (Al-Mujaadilah:11)

Suatu Hadist juga menerangkan bahwa ilmu juga memiliki peran penting dalam islam.

b) Mu'awiyah radhiyallahu 'anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa

sallam bersabda:

ن� الد ي ف�ي �ف�ق هه� ي ا ر& ي خ� �ه� ب الله� �ر�د� ي م�ن"Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan kepadanya, niscaya Allah akan pahamkan dia tentang

agama(nya)." (Muttafaqun 'alaih)

Pemahaman terhadap agama merupakan di antara kebaikan yang terbesar yang Allah berikan kepada

hamba-hamba-Nya. Dan orang yang tidak mau tafaqquh fiddiin (mempelajari dan memahami

agamanya) berarti telah diharamkan dari berbagai kebaikan.

c) Seorang sahabat nabi, Ali bin Abi Thalib ra. berkata kepada Kumail :

“Hai Kumail!!! Ilmu itu lebih baik dari pada harta, Ilmu menjaga kamu dan kamu menjaga harta.

Ilmu itu penghukum dan harta itu terhukum, Harta berkurang jika dibelanjakan dan ilmu bertambah

jika dibelanjakan (diamalkan)

d) Berkata Mujahid: Allah menganugrahkan Al-Hikmah, yaitu ilmu dan pemahamannya.

(Akhlaaqul 'Ulamaa`, Al-Imam Abu Bakr Al-Ajurriy hal.9)