1 batuk

2
Batuk 1. Batuk berdahak Batuk merupakan mekanisme refleks yangs sangat penting untuk menjaga jalan napas tetap terbuka ( paten ) dengan cara menyingkirkan hasil seksresi lendir yang menumpuk pada jalan napas. Tidak hanya lendir yang akan disingkirkan oleh refleks batuk tetapi juga gumpalan darah dan benda asing. Namun, sering terdapat batuk yang tidak bertujuan untuk mengeluarkan lendir maupun benda asing, seperti batuk yang disebabkan oleh irirtasi jalan napas. Jalan napas dapat menjadi hippereaktif sehingga hanya dengan iritasi sedikit saja sudah dapat menyebabkan refleks batuk. Daerah pada jalan napas yang peka terhadap rangsangan batuk adalah laring, karina, trakea dan bronkus utama. Selain pada jalan napas, daerah yang juga dapat merangsang refleks batuk adalah pleura, membran timpani, dan terkadang iritasi pada visera juga menimbulkan reffleks batuk. Mekanisme batuk memerlukan adanya penutupan glotis dan peningkatan tekanan intratoraks (sebagai elemen eksplosif). Jika terdapat kelumpuhan pita suara, elemen eksplosif batuk tidak terjadi dan keadaan seperti ini disebut sebagai bovine cough. Paralisis motorik pada laring biasanya disebabkan oleh terganggunya nervus laringeus rekuren kiri, karena terdapat karsinoma bronkial pada regio hilus kiri, aneurisma aorta karena sifilis, karsinoma esofagus, karsinoma tiroid atau dapat juga karena adanya pembengkakan mediastinum. Batuk merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada infeksijalan napas atas. Jika batuk tidak hilang selama tiga minggu sebaiknya dilakukan pemeriksaan foto toraks untuk menentukan kemungkinan adanya tuberkulosis, karsinoma bronkus atau penyakit paru lain. Batuk juga terjadi pada perokok yang biasanya menganggap batuknya sebagai batuk normal. Batuk termasuk elemen utama untuk membersihkan saluran napas dari dahak dan dahak merupakan stimulus untuk terjadinya batuk. Oleh karena itu, pada pasien yang mempunyai produksi dahak berlebihan, upaya penekanan batuk menjadi berbahaya karena dahak akan menumpuk. Inflamasi mukosa dan iritasi pada sistem pendengaran menyebabkan refleks batuk menjadi lebih mengganggu. Batuk yang sangat berlebihan dapat menyebabkan penyebaran infeksi, cedera pada jalan napas,

description

batuk

Transcript of 1 batuk

Batuk1. Batuk berdahak

Batuk merupakan mekanisme refleks yangs sangat penting untuk menjaga jalan napas tetap terbuka ( paten ) dengan cara menyingkirkan hasil seksresi lendir yang menumpuk pada jalan napas. Tidak hanya lendir yang akan disingkirkan oleh refleks batuk tetapi juga gumpalan darah dan benda asing. Namun, sering terdapat batuk yang tidak bertujuan untuk mengeluarkan lendir maupun benda asing, seperti batuk yang disebabkan oleh irirtasi jalan napas. Jalan napas dapat menjadi hippereaktif sehingga hanya dengan iritasi sedikit saja sudah dapat menyebabkan refleks batuk. Daerah pada jalan napas yang peka terhadap rangsangan batuk adalah laring, karina, trakea dan bronkus utama. Selain pada jalan napas, daerah yang juga dapat merangsang refleks batuk adalah pleura, membran timpani, dan terkadang iritasi pada visera juga menimbulkan reffleks batuk.

Mekanisme batuk memerlukan adanya penutupan glotis dan peningkatan tekanan intratoraks (sebagai elemen eksplosif). Jika terdapat kelumpuhan pita suara, elemen eksplosif batuk tidak terjadi dan keadaan seperti ini disebut sebagai bovine cough. Paralisis motorik pada laring biasanya disebabkan oleh terganggunya nervus laringeus rekuren kiri, karena terdapat karsinoma bronkial pada regio hilus kiri, aneurisma aorta karena sifilis, karsinoma esofagus, karsinoma tiroid atau dapat juga karena adanya pembengkakan mediastinum.

Batuk merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada infeksijalan napas atas. Jika batuk tidak hilang selama tiga minggu sebaiknya dilakukan pemeriksaan foto toraks untuk menentukan kemungkinan adanya tuberkulosis, karsinoma bronkus atau penyakit paru lain. Batuk juga terjadi pada perokok yang biasanya menganggap batuknya sebagai batuk normal. Batuk termasuk elemen utama untuk membersihkan saluran napas dari dahak dan dahak merupakan stimulus untuk terjadinya batuk. Oleh karena itu, pada pasien yang mempunyai produksi dahak berlebihan, upaya penekanan batuk menjadi berbahaya karena dahak akan menumpuk. Inflamasi mukosa dan iritasi pada sistem pendengaran menyebabkan refleks batuk menjadi lebih mengganggu. Batuk yang sangat berlebihan dapat menyebabkan penyebaran infeksi, cedera pada jalan napas, pneumotoraks, patah tulang iga, hemoptisis dan dapat memperberat gejala gagal jantung.

Berdahak

Dalam keadaan normal, sistem pernapasan pada orang dewasa memproduksi lebih kurang 100ml lendir perhari yang biasanya tertelan. Jika produksi lendir berlebihan pengeluarannya menjadi tidak efektif sehingga lendir yang tertumpuk berupa dahak atau sputum. Ekspektorasi dapat diartikan sebagai pengeluaran dahak atau sputum yang meningkat jumlahny. Produksi dahak dapat meningkat karena adanya rangsangan pada membran mukosa secara fisik, kimiawi maupun karena infeksi. Pada infeksi, dahak dapat bercampur dengan pus serta produk inflamasi lain. Konsistensi dahak dapat digolongkan menjadi encer, kental sampai lengket. Penampakan dahak dapat mempermudah penegakkan diagosis : dahak yang tampak seperti karat besi menunjukan infeksi pneumonia pneumukokus, dahak yang berwarna merah batu bata menunjukkan infeksi pneumonia klebsiella, dahak yang berbau busuk dan bercampur nanah menunjukkan infeksi pneumonia bakteri anaerob atau juga abses paru. Dalam mendeskripsikan dahak harus disebutkan perkiraan jumlah produksinya dalam 24 jam, tekstur dan warnanya. Pada bronkiektaksis didapatkan produksi dahak yang sangat banyak. Dahak yang berwarna hitam mungkin disebabkan oleh polusi udara atau atmosfer, dahak yang berwarna kuning disebabkan oleh infeksi bakteri, sel eosinofil dalam jumla banyak yang ditemukan didalam dahak menunjukkan alergi seperti asma, dan dahak yang berwarna hijau mengarah pada kemungkinan bronkiektasis. Pada dahak yang berasal dari saluran napas bawah akan didapati makrofag alveolar. Jika banyak dijumpai sel skuamosa, dahak diperkirakan berasal dari bagian atas laring. Jika banyak dijumpai sel polimonuklear, munkin disebabkan oleh infeksi bakteri. Pengumpulan dahak untuk mengevaluasi sebaiknya menggunakan wadah yang steril. Pemeriksaan sitologik dahak dilakukan untuk mencari sel sel keganasan.