1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc
Transcript of 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc
BAB III. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN
PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM BALI UNIT 1
3.1 Struktur Populasi
Ayam yang dipelihara di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1
adalah ayam broiler parent stock dengan jenis strain cobb dan ross. Kedua strain
tersebut memiliki ciri-ciri yang hampir sama yaitu bulu putih, jengger single
berwarna merah, dan paruh berwarna kuning. Perbedaan kedua strain tersebut
terletak pada sifatnya. Strain cobb memiliki tingkat konversi pakan ke daging
yang lebih baik dibanding ross dengan standar produksi telur 84% dari jumlah
populasi betina. Strain ross memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibanding
cobb dengan standar produksi telur 87% dari jumlah populasi betina. Kedua strain
tersebut digunakan oleh PT. Charoen Pokphand Jaya Farm karena keduanya
memiliki keunggulan masing-masing. Strain cobb unggul di produksi daging
sedangkan strain ross unggul di produksi telur.
Jumlah ayam broiler parent stock yang dipelihara di PT. Charoen
Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 pada saat penulis mulai melaksanakan Praktek
Kerja Lapang yaitu sejumlah lebih kurang 10.800 ekor untuk tiap ruangan
kandang (hen house). Bangunan kandang berjumlah 10 dengan tipe close house
tingkat dua, sehingga terdapat 2 ruangan kandang (hen house) di tiap bangunan
kandang. Tiap bangunan kandang berukuran panjang 120 meter, lebar 12 meter,
dan tinggi 6 meter (3 meter lantai atas dan 3 meter lantai bawah).
9
10
Tabel 3.1. Populasi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1
Hen House
Tanggal Kedatangan
Umur (Minggu)
StrainJumlah
Jumlah(Ekor)
Jantan(Ekor)
Betina(Ekor)
1 6 Desember 2011 16 Cobb 9.590 1.470 11.0602 8 Desember 2011 16 Cobb 9.380 1.470 10.8503 13 Desember 2011 15 Cobb 9.450 1.540 10.9904 14 Desember 2011 15 Cobb 9.310 1.470 10.7805 30 Desember 2011 13 Ross 8.680 1.190 9.8706 31 Desember 2011 13 Ross 9.030 1.540 10.5707 13 Januari 2012 11 Cobb 9.730 1.470 11.2008 15 Januari 2012 11 Cobb 9.100 1.470 10.5709 31 Januari 2012 9 Ross 9.450 1.400 10.85010 2 Februari 2012 9 Ross 9.450 1.400 10.85011 4 Februari 2012 9 Cobb 9.170 1.470 10.64012 5 Februari 2012 9 Cobb 9.450 1.470 10.92013 17 Februari 2012 7 Ross 9.450 1.470 10.92014 18 Februari 2012 7 Ross 9.450 1.470 10.92015 2 Maret 2012 5 Cobb 9.450 1.470 10.92016 2 Maret 2012 5 Cobb 9.450 1.470 10.92017 17 Maret 2012 3 Ross 9.030 1.470 10.50018 18 Maret 2012 3 Ross 9.450 1.470 10.92019 30 Maret 2012 1 Ross 9.450 1.470 10.92020 31 Maret 2012 1 Ross 9.450 1.470 10.920
Total 186.970 29.120 216.090Sumber : PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 (2012)
3.2 Sistem Perkandangan
3.2.1 Model Kandang
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 memiliki 10 bangunan
kandang yang menggunakan sistem close house. Sistem kandang close house
adalah sistem kandang yang seluruh bagian dindingynya tertutup. Tiap bangunan
kandang bertingkat 2 sehingga seluruhnya terdapat 20 ruangan kandang (hen
house). Penggunaan kandang tingkat 2 bertujuan untuk meminimalisir kebutuhan
lahan.
11
3.2.2 Peralatan Kandang
3.2.2.1 Panel Kontrol
Panel Kontrol berfungsi untuk memprogram kerja peralatan secara
otomatis yang ada di tiap-tiap kandang. Panel control terdiri atas, electric switch,
saklar lampu, saklar nipple, saklar blower, saklar cooling pad, saklar tempat pakan
jantan, dan saklar tempat pakan betina.
3.2.2.2 Peralatan Air dan Tempat Minum
Sumber air di PT. Charoen pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 berasal dari
sumur bor yang dialirkan ke bak penampungan air yang berkapasitas 100.000
liter, kemudian dinaikkan menggunakan motor pompa ke tandon air utama,
setelah itu dialirkan ke seluruh tendon air yang ada di tiap-tiap kandang
berkapasitas 1.000 liter. Air dari tandon kemudian ditarik oleh pompa air ke pipa
nipple melalui regulator. Regulator berfungsi untuk mengatur tekanan air pada
nipple agar mengalir ke semua ujung nipple dengan tekanan yang sama. Satu
nipple diasumsikan untuk 15 ekor ayam.
3.2.2.3 Peralatan Tempat Pakan Jantan
Tempat pakan jantan menggunakan pan feeder yang dijalankan secara
otomatis. Satu buah tempat pakan jantan diasumsikan untuk 8 ekor ayam jantan.
Pada saat pemberian pakan, tempat pakan jantan diturunkan setinggi leher ayam
jantan atau setinggi 30 cm.
3.2.2.4 Peralatan Tempat Pakan Betina
Tempat pakan ayam betina menggunakan trough feeder yang djalankan
secara otomatis. Trough feeder memiliki dua macam box penampungan pakan
yaitu box utama dan box pakan tambahan dengan kapasitas tiap box yaitu 100 kg.
Trough feeder memiliki beberapa bagian meliputi throw loop yaitu tempat atau
wadah pendistribusian pakan, chain loop (rantai loop) yaitu rantai di dalam throw
loop yang digunakan untuk menjalankan pakan dari box pakan ke seluruh throw
loop secara merata, dan grill yaitu penutup throw loop.
12
3.2.2.5 Peralatan Ventilasi
Komponen peralatan yang membantu sirkulasi di dalam kandang antara
lain terdiri dari dua macam yaitu peralatan ventilasi utama yang terdiri dari blower
(exhaust fan) dan cooling pad, dan peralatan ventilasi pendukung yaitu temptron
dan spoiler.
Blower merupakan kipas angin berdiameter 48 inchi yang berada di
kandang bagian belakang yang berfungsi untuk mengeluarkan udara kotor di
dalam kandang. Jumlah blower dalam tiap kandang ada 7 buah.
Cooling pad merupakan bantalan pendingin yang terbuat dari karton
bercelah sebagai lubang untuk penyalur udara segar dari luar ke dalam kandang.
Cooling pad dapat menurunkan suhu udara yang masuk ke dalam kandang sebesar
1,50 – 20 C.
Temtron dan spoiler merupakan alat tambahan yang ada di dalam kandang.
Jumlah temtron di dalam tiap-tiap kandang sebanyak dua buah yang memiliki
fungsi secara otomatis untuk pengatur aktivitas blower dan cooling pad. Spoiler
adalah alat yang terbuat dari plastik berbentuk segitiga yang dipasang dekat
dengan atap kandang fungsinya untuk menjaga kecepatan udara di dalam kandang
supaya tetap baik dan stabil.
3.3 Program Biosecurity
Program biosecurity merupakan rangkaian kegiatan yang wajib dilakukan
setiap hari oleh seluruh karyawan perusahaan yang ada di area farm. Program
biosecurity dilakukan untuk menghindari masuknya virus atau bibit penyakit dari
luar yang terbawa oleh manusia, kendaraan, atau barang yang memasuki area
farm. Komponen biosecurity meliputi tiga tingkatan yaitu biosecurity konseptual,
structural, dan operasional.
3.3.1 Biosecurity Konseptual
Biosecurity konseptual merupakan program dasar pencegahan penyakit
yang berupapemilihan lokasi peternakan untuk menghindari ancaman dari luar.
Sebagai contoh penempatan lokasi yang tidak berdekatan dengan peternakan
13
komersial, jalan umum, rumah potong, serta hama, dan kontak langsung dengan
hewan liar.
3.3.2 Biosecurity Struktural
Biosecurity struktural meliputi hal-hal yang berhubungan dengan tata letak
peternakan, pagar pembatas, saluran air, jalan, pembuangan limbah, ruang ganti
pakaian, gudang pakan, dan peralatan dalam kandang.
3.3.3 Biosecurity Operasional
Biosecurity operasional merupaka prosedur operasi dari manajemen yang
rutin dijalankan. Sebagai contoh yatu biosecurity manusia, kendaraan, dan barang
yang akan masuk ke area farm. Berdasarkan prioritas zona keamanan, biosecurity
operasional di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1dibagi menjadi empat
zona yatu:
1. Zona 1 wilayahnya meliputi gerbang depan, pos satpam, mess karyawan,
kantin, area parkir kendaraan, dan lapangan olahraga (lapangan voli).
a. Kendaraan yang masuk zona 1 disemprot menggunakan air biasa oleh
satpam setelah melewati gerbang depan.
2. Zona 2 wilayahnya meliputi ruang sanitasi I, kantor, dan gudang.
a. Karyawan yang masuk zona 2 harus melewati ruang sanitasi I untuk mandi
terlebih dahulu menggunakan air biasa, melewati ruangan semprotan
otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10), dan mandi kembali
menggunakan air biasa. Karyawan yang keluar dari ruang sanitasi I
mengenakan seragam berupa kaos dan celana warna biru tua.
b. Kendaraan yang masuk zona 2 harus melewati pintu masuk yang terdapat
semprotan otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).
c. Barang yang masuk zona 2 harus dilewatkan di box ultraviolet dan
disemprot antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).
14
3. Zona 3 wilayahnya meliputi ruang sanitasi II hingga area menuju kandang.
a. Karyawan yang masuk zona 3 harus melewati ruang sanitasi II untuk
mandi terlebih dahulu menggunakan air biasa, melewati ruangan
semprotan otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10), dan
mandi kembali menggunakan air biasa. Karyawan yang keluar dari ruang
sanitasi II harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yaitu dengan
mengenakan seragam berupa baju dan celana warna biru muda, sepatu
boot, masker, dan penutup rambut.
b. Kendaraan yang masuk zona 3 harus melewati pintu masuk yang terdapat
semprotan otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).
c. Barang yang masuk zona 3 harus dilewatkan di box ultraviolet dan
disemprot antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).
4. Zona 4, meliputi area perkandangan.
a. Karyawan yang masuk zona 4 melakukan semprotan spray (campuran
alkohol 70%) pada tangan, mencelupkan kakinya pada bak kecil yang
berisi antiseptic BKC (perbandingan 1 : 5).
b. Kendaraan yang masuk zona 2 harus melewati pintu masuk yang terdapat
semprotan otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).
c. Barang yang masuk zona 2 harus dilewatkan di box ultraviolet dan
disemprot antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).
3.3.4 Sanitasi Kandang
Sanitasi kandang bertujuan untuk memutus mata rantai penyakit. Contoh
sanitasi kandang adalah pembersihan lantai dan area sekitar kandang (gudang,
cooling pad, dan blower).
15
3.4 Tata Laksana Pemeliharaan Ayam Periode Growing
Periode growing merupakan masa dimana ayam sudah melewati periode
brooding yang kritis. Periode growing juga disebut masa transisi antara periode
brooding dan periode laying. Tata laksana pemeliharaan ayam di periode growing
meliputi pemberian pakan dan minum, program pencahayaan (lighting),
manajemen ventilasi, grading, uniformity, dan program kesehatan.
3.4.1 Pemberian Pakan
Pakan ayam broiler parent stock yang digunakan oleh PT. Charoen
Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 adalah pakan yang diproduksi sendiri oleh PT.
Charoen Pokphand Indonesia dengan kode 532. Sistem pendistribusian pakan
dilakukan dengan cara pemesanan sebulan sekali oleh supervisor farm sesuai
dengan program. Pakan disimpan terlebih dahulu di dalam gudang utama sebelum
didistribusikan ke seluruh gudang di tiap-tiap kandang. Pakan yang datang
terlebih dahulu harus didistribusikan terlebih dahulu ke dalam kandang (first in
first out) supaya pakan tidak terlalu lama tersimpan dan berjamur.
Ada dua jenis tempat pakan yang digunakan yaitu tempat pakan jantan
(menggunakan pan feeder) dan tempat pakan betina (menggunakan trough).
1. Mekanisme pengisian tempat pakan jantan yaitu pakan yang ada dalam
gudang kandang dimasukkan ke dalam kandang menggunakan lori kemudian
didorong dan dimasukkan ke dalam box pakan secara manual tiap sore hari.
Pada pagi hari karyawan tinggal menghidupkan mesin saja sekitar pukul 6.00
WITA sehingga pakan dapat tersebar merata di seluruh tempat pakan jantan.
2. Mekanisme pengisian tempat pakan betina hampir sama dengan tempat pakan
jantan yaitu pakan yang ada di dalam gudang kandang dimasukkan ke dalam
kandang menggunakan lori kemudian didorong dan dimasukkan ke dalam box
pakan secara manual tiap sore hari. Pada pagi hari karyawan tinggal
menghidupkan mesin saja sekitar pukul 6.00 WITA sehingga pakan dapat
tersebar merata di seluruh tempat pakan betina.
16
Tabel 3.2. Kandungan Nutrisi Pakan kode 532No. Zat Gizi Jumlah1. Air Max 13%2. Protein 22 – 23 %3. Lemak Min 5%4. Serat Max 5%5. Abu Max 7%6. Kalsium Min 0,9%7. Phospor Min 0,6%
Sumber: Label pakan kode 532 PT. Charoen Pokphand Indonesia (532)
Standar pemberian pakan tergantung dari nilai point feed yang ditentukan
oleh farm manager. Supervisor farm menghitung nilai point feed yang telah
ditentukan disesuaikan dengan populasi ayam yang ada dalam kandang. Point feed
adalah pakan (dalam satuan kg) untuk 100 ekor ayam. Misalkan nilai point feed
adalah 10, artinya 10 kg pakan untuk 100 ekor ayam. Penentuan point feed juga
memperhatikan actual body weight, jika body weight kurang dari standar maka
point feed ditambah dan jika body weight lebih dari standar maka point feed
dikurangi. Pada pemeliharaan ayam broiler parent stock tidak terdapat istilah FCR
(Feed Convertion Ratio) karena tidak bertujuan untuk mendapatkan body weight
yang maksimal.
3.4.2 Pemberian Air Minum
Air minum diberikan secara ad libitum tetapi tetap terkontrol karena
menggunakan tempat minum otomatis nipple drinker system. Air minum yang
digunakan berasal dari sumur bor yang ditampung di tandon dalam kandang
dengan kapasitas 1.000 liter. Pada tandon dimasukkan chlorine yang berfungsi
untuk membunuh kuman dan sterilisasi air minum dengan kadar 3 ppm. Air dari
tandon masuk melewati filter, kemudian masuk ke dalam pipa nipple, dan
selanjutnya akan mengalir ke masing-masing nipple. Konsumsi air dapat dilihat
dari meteran air yang selalu dicatat pada sore hari, jika konsumsi berlebih maka
dilakukan pengecekan pada nipple, karena bisa diduga ada kebocoran/kemacetan
pada nipple. Konsumsi air minum normal pada ayam adalah 2 kali jumlah pakan
yang diberikan.
17
3.4.3 Program Pencahayaan Periode Growing
Pengaturan program pencahayaan diatur oleh time switch yang terdapat
pada panel kontrol dekat pintu kandang dan telah diatur berdasarkan waktu yang
telah diprogramkan. Lampu dipasang berjajar sebanyak 3 baris yaitu baris tengah,
samping kiri kandang bagian dalam, dan samping kanan kandang bagian dalam.
Untuk lampu tengah otomatis menyala pada pukul 5.00 WITA sampai dengan
18.00 WITA (13 jam). Untuk lampu samping kiri kandang bagian dalam dan
samping kanan kandang bagian dalam menyala selama 5 jam pada pukul 5.00
WITA sampai dengan 10.00 WITA. Namun lampu dinyalakan penuh saat musim
hujan dari pukul 5.00 WITA sampai dengan 19.00 WITA. Lampu yang digunakan
berjumlah 120 buah dengan daya 15 Watt. Program pencahayaan berpengaruh
pada pertambahan bobot ayam.
3.4.4 Program Ventilasi
Program ventilasi bertujuan untuk menciptakan keseimbangan suhu dan
kelembaban antara kebutuhan ayam dan setting yang dilakukan sehingga tercipta
kondisi yang nyaman. Fungsi adanya ventilasi adalah mengeluarkan kelembaban,
panas, debu, dan amoniak, mensuplai oksigen, dan meningkatkan kapasitas hen
house.
Hal yang berkaitan dengan ventilasi adalah cooling pad dan blower.
Cooling pad berfungsi sebagai inlet yaitu tempat masuknya udara ke dalam
kandang sedangkan blower berfungsi sebagai outlet yaitu mengeluarkan udara
kotor di dalam kandang yang mengandung amoniak dan karbondoksida. Spoiler
berfungsi sebagai pembelok udara agar bergerak ke bawah karena sifat udara yang
cenderung naik ke atas.
3.4.5 Grading
Kegiatan grading dilakukan saat mencampur ayam jantan dan betina
(mixing) yaitu pada umur 18 minggu. Grading dilakukan pada ayam jantan.
Ketelitian saat grading dibutuhkan dalam pemisahan ayam jantan yang ukurannya
kecil, jenggernya kecil, dan pialnya kecil untuk dipindahkan ke dalam small pan.
18
Small pan adalah area berukuran 3 m x 12 m yang berada tepat di tengah kandang
sebagai tempat untuk ayam yang ukurannya lebih kecil dari yang lain.
Pengangkutan ayam jantan untuk grading dan mixing menggunakan keranjang
plastik berisi 10 ekor ayam. Ayam yang berada di small pan diberi pakan
tambahan supaya ukuran tubuhnya bisa sama dengan yang lain. Ayam di area
small pan yang besarnya sudah sama dengan yang lain akan dikeluarkan dari
small pan untuk dicampur dengan ayam-ayam normal lainnya. Ayam jantan yang
berbadan besar, berjengger besar, dan berpial besar langsung dicampurkan dengan
betinanya sejak usia 18 minggu supaya lebih mengenal betina dan belajar untuk
melakukan perkawinan.
3.4.6 Uniformity
Penimbangan sampel BW (body weight) dilakukan setiap minggu sekali
untuk mengetahui tingkat uniformity atau disebut juga dengan tingkat
keseragaman BW. Penimbangan dilakukan dengan mengambil 20 sampai 30 ekor
ayam di beberapa titik di dalam kandang. Jumlah BW total kemudian dibagi
dengan jumlah ayam. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengontorl BW
supaya sesuai dengan standar. Jumlah sampel yang diambil lebih kurang adalah
10% dari populasi. Uniformity dapat dihitung dengan rumus:
Rata-rata BW = Total BW yang ditimbangBanyak ayam
Rata-rata BW = ± 10%
Misal:
Rata-rata BW = 937.500 gram = 1.250 gram750
10% x 1.250 gram = 125 gram
Rata-rata + 10% = 1.250 gram + 125 gram = 1.500 gram
Rata-rata – 10% = 1.250 gram – 125 gram = 1.000 gram
19
Jika dari penimbangan BW diperoleh 600 ekor ayam yang memiliki BW di
kisaran angka tersebut maka tingkat uniformity dapat diperoleh dari perhitungan
sebagai berikut.
Uniformity = 600 x 100% = 80% 750
3.4.7 Program Kesehatan
Kesehatan ternak merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan suatu usaha peternakan agar ayam bebas dari gangguan penyakit dan
dapat berproduksi secara optimum. Program kesehatan di PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm Bali Unit 1 terdiri dari pemberian vaksin, pengambilan sampel darah,
dan kontrol kandang.
3.4.7.1 Pemberian Vaksin
Vaksin yang digunakan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1
ada 2 jenis yaitu vaksin live (aktif) dan vaksin killed (inaktif). Vaksin live
diaplikasikan dengan cara dicampur terlebih dahulu dengan diluent (pengencer)
kemudian diteteskan pada mata ayam (intra ocular). Vaksin killed diaplikasikan
dengan cara injeksi di bawah kulit (subcutaneous), injeksi pada otot (intra
muscular), dan tusukan pada sayap (wing wap).
Kegiatan vaksinasi dilakukan oleh para caretaker dengan dipimpin oleh
para supervisor yang didampingi oleh para asisten supervisor. Proses vaksinasi
menggunakan jaring untuk menyekat kandang menjadi bagian-bagian di tiap jarak
panjang 5 meter berisi ayam-ayam yang belum divaksin dan 5 meter selanjutnya
dikosongkan sebagai area ayam yang sudah divaksin, begitu seterusnya dari
kandang bagian depan hingga kandang bagian belakang.
Proses vaksinasi dilakukan dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan
kematian pada ayam. Penggunaan vaksin killed intra muscular (pada otot dada
atau otot paha), vaksin killed subcutaneous (di bawah kulit leher), serta vaksin
wing wap tidak boleh mengenai tulang karena dapat menyebabkan kelumpuhan
20
pada ayam. Penggunaan vaksin live intra ocular dilakukan dengan meneteskan
pada mata tanpa ujung botol tetes mengenai mata ayam karena bisa menyebabkan
kebutaan pada ayam.
3.4.7.2 Pengambilan sampel darah
Pengambilan sampel darah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
titer ayam. Kegiatan ini dilakukan pada saat 2 minggu setelah pemberian vaksin
aktif dan 3 minggu setelah pemberian vaksin inaktif untuk mengetahui pengaruh
vaksin yang sudah diberikan. Sampel darah diambil di bagian lipatan sayap
menggunakan spet kecil yang ditusukkan dengan hati-hati ke pembuluh darah.
Setelah sampel darah diperoleh, sampel darah tersebut dibawa ke laboratorium
untuk diteliti. Penelitian dilakukan dengan mengambil serum darah kemudian
menganalisis titer antibodi ayam. Hasil titer yang tinggi memiliki dua
kemungkinan yaitu:
1. Titer antibodi yang tinggi karena efek dari vaksin yang telah diberikan.
2. Titer antibodi yang tinggi karena tubuh ayam yang sedang membentuk
antibodi untuk melawan penyakit.
3.4.7.3 Kontrol Kandang
Kontrol kandang dilakukan untuk mengetahui kondisi ayam-ayam di
kandang sedang sakit atau tidak. Kontrol kandang dapat dilakukan setiap waktu.
Contoh penyakit yang pernah ditemui pada saat kontrol kandang adalah snot
(ayam yang berkepala bengkak, mata ngantuk, dan mata berair). Ayam yang
terkena snot diberi obat bernama quinabic dengan cara disemprotkan ke dalam
mulut ayam menggunakan injektor tanpa jarum. Pengawasan terhadap ayam harus
dilakukan dengan teliti karena jika ada ayam yang terkena penyakit bisa menular
ke ayam yang lain.