1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

21
BAB III. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM BALI UNIT 1 3.1 Struktur Populasi Ayam yang dipelihara di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 adalah ayam broiler parent stock dengan jenis strain cobb dan ross. Kedua strain tersebut memiliki ciri-ciri yang hampir sama yaitu bulu putih, jengger single berwarna merah, dan paruh berwarna kuning. Perbedaan kedua strain tersebut terletak pada sifatnya. Strain cobb memiliki tingkat konversi pakan ke daging yang lebih baik dibanding ross dengan standar produksi telur 84% dari jumlah populasi betina. Strain ross memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibanding cobb dengan standar produksi telur 87% dari jumlah populasi betina. Kedua strain tersebut digunakan oleh PT. Charoen Pokphand Jaya Farm karena keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Strain cobb unggul di produksi daging sedangkan strain ross unggul di produksi telur. Jumlah ayam broiler parent stock yang dipelihara di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 pada saat penulis mulai melaksanakan Praktek Kerja Lapang yaitu sejumlah lebih kurang 10.800 ekor untuk tiap ruangan kandang (hen house). Bangunan kandang berjumlah 10 dengan tipe close house tingkat dua, sehingga terdapat 9

Transcript of 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

Page 1: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

BAB III. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN

PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM BALI UNIT 1

3.1 Struktur Populasi

Ayam yang dipelihara di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1

adalah ayam broiler parent stock dengan jenis strain cobb dan ross. Kedua strain

tersebut memiliki ciri-ciri yang hampir sama yaitu bulu putih, jengger single

berwarna merah, dan paruh berwarna kuning. Perbedaan kedua strain tersebut

terletak pada sifatnya. Strain cobb memiliki tingkat konversi pakan ke daging

yang lebih baik dibanding ross dengan standar produksi telur 84% dari jumlah

populasi betina. Strain ross memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibanding

cobb dengan standar produksi telur 87% dari jumlah populasi betina. Kedua strain

tersebut digunakan oleh PT. Charoen Pokphand Jaya Farm karena keduanya

memiliki keunggulan masing-masing. Strain cobb unggul di produksi daging

sedangkan strain ross unggul di produksi telur.

Jumlah ayam broiler parent stock yang dipelihara di PT. Charoen

Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 pada saat penulis mulai melaksanakan Praktek

Kerja Lapang yaitu sejumlah lebih kurang 10.800 ekor untuk tiap ruangan

kandang (hen house). Bangunan kandang berjumlah 10 dengan tipe close house

tingkat dua, sehingga terdapat 2 ruangan kandang (hen house) di tiap bangunan

kandang. Tiap bangunan kandang berukuran panjang 120 meter, lebar 12 meter,

dan tinggi 6 meter (3 meter lantai atas dan 3 meter lantai bawah).

9

Page 2: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

10

Tabel 3.1. Populasi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1

Hen House

Tanggal Kedatangan

Umur (Minggu)

StrainJumlah

Jumlah(Ekor)

Jantan(Ekor)

Betina(Ekor)

1 6 Desember 2011 16 Cobb 9.590 1.470 11.0602 8 Desember 2011 16 Cobb 9.380 1.470 10.8503 13 Desember 2011 15 Cobb 9.450 1.540 10.9904 14 Desember 2011 15 Cobb 9.310 1.470 10.7805 30 Desember 2011 13 Ross 8.680 1.190 9.8706 31 Desember 2011 13 Ross 9.030 1.540 10.5707 13 Januari 2012 11 Cobb 9.730 1.470 11.2008 15 Januari 2012 11 Cobb 9.100 1.470 10.5709 31 Januari 2012 9 Ross 9.450 1.400 10.85010 2 Februari 2012 9 Ross 9.450 1.400 10.85011 4 Februari 2012 9 Cobb 9.170 1.470 10.64012 5 Februari 2012 9 Cobb 9.450 1.470 10.92013 17 Februari 2012 7 Ross 9.450 1.470 10.92014 18 Februari 2012 7 Ross 9.450 1.470 10.92015 2 Maret 2012 5 Cobb 9.450 1.470 10.92016 2 Maret 2012 5 Cobb 9.450 1.470 10.92017 17 Maret 2012 3 Ross 9.030 1.470 10.50018 18 Maret 2012 3 Ross 9.450 1.470 10.92019 30 Maret 2012 1 Ross 9.450 1.470 10.92020 31 Maret 2012 1 Ross 9.450 1.470 10.920

Total 186.970 29.120 216.090Sumber : PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 (2012)

3.2 Sistem Perkandangan

3.2.1 Model Kandang

PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 memiliki 10 bangunan

kandang yang menggunakan sistem close house. Sistem kandang close house

adalah sistem kandang yang seluruh bagian dindingynya tertutup. Tiap bangunan

kandang bertingkat 2 sehingga seluruhnya terdapat 20 ruangan kandang (hen

house). Penggunaan kandang tingkat 2 bertujuan untuk meminimalisir kebutuhan

lahan.

Page 3: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

11

3.2.2 Peralatan Kandang

3.2.2.1 Panel Kontrol

Panel Kontrol berfungsi untuk memprogram kerja peralatan secara

otomatis yang ada di tiap-tiap kandang. Panel control terdiri atas, electric switch,

saklar lampu, saklar nipple, saklar blower, saklar cooling pad, saklar tempat pakan

jantan, dan saklar tempat pakan betina.

3.2.2.2 Peralatan Air dan Tempat Minum

Sumber air di PT. Charoen pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 berasal dari

sumur bor yang dialirkan ke bak penampungan air yang berkapasitas 100.000

liter, kemudian dinaikkan menggunakan motor pompa ke tandon air utama,

setelah itu dialirkan ke seluruh tendon air yang ada di tiap-tiap kandang

berkapasitas 1.000 liter. Air dari tandon kemudian ditarik oleh pompa air ke pipa

nipple melalui regulator. Regulator berfungsi untuk mengatur tekanan air pada

nipple agar mengalir ke semua ujung nipple dengan tekanan yang sama. Satu

nipple diasumsikan untuk 15 ekor ayam.

3.2.2.3 Peralatan Tempat Pakan Jantan

Tempat pakan jantan menggunakan pan feeder yang dijalankan secara

otomatis. Satu buah tempat pakan jantan diasumsikan untuk 8 ekor ayam jantan.

Pada saat pemberian pakan, tempat pakan jantan diturunkan setinggi leher ayam

jantan atau setinggi 30 cm.

3.2.2.4 Peralatan Tempat Pakan Betina

Tempat pakan ayam betina menggunakan trough feeder yang djalankan

secara otomatis. Trough feeder memiliki dua macam box penampungan pakan

yaitu box utama dan box pakan tambahan dengan kapasitas tiap box yaitu 100 kg.

Trough feeder memiliki beberapa bagian meliputi throw loop yaitu tempat atau

wadah pendistribusian pakan, chain loop (rantai loop) yaitu rantai di dalam throw

loop yang digunakan untuk menjalankan pakan dari box pakan ke seluruh throw

loop secara merata, dan grill yaitu penutup throw loop.

Page 4: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

12

3.2.2.5 Peralatan Ventilasi

Komponen peralatan yang membantu sirkulasi di dalam kandang antara

lain terdiri dari dua macam yaitu peralatan ventilasi utama yang terdiri dari blower

(exhaust fan) dan cooling pad, dan peralatan ventilasi pendukung yaitu temptron

dan spoiler.

Blower merupakan kipas angin berdiameter 48 inchi yang berada di

kandang bagian belakang yang berfungsi untuk mengeluarkan udara kotor di

dalam kandang. Jumlah blower dalam tiap kandang ada 7 buah.

Cooling pad merupakan bantalan pendingin yang terbuat dari karton

bercelah sebagai lubang untuk penyalur udara segar dari luar ke dalam kandang.

Cooling pad dapat menurunkan suhu udara yang masuk ke dalam kandang sebesar

1,50 – 20 C.

Temtron dan spoiler merupakan alat tambahan yang ada di dalam kandang.

Jumlah temtron di dalam tiap-tiap kandang sebanyak dua buah yang memiliki

fungsi secara otomatis untuk pengatur aktivitas blower dan cooling pad. Spoiler

adalah alat yang terbuat dari plastik berbentuk segitiga yang dipasang dekat

dengan atap kandang fungsinya untuk menjaga kecepatan udara di dalam kandang

supaya tetap baik dan stabil.

3.3 Program Biosecurity

Program biosecurity merupakan rangkaian kegiatan yang wajib dilakukan

setiap hari oleh seluruh karyawan perusahaan yang ada di area farm. Program

biosecurity dilakukan untuk menghindari masuknya virus atau bibit penyakit dari

luar yang terbawa oleh manusia, kendaraan, atau barang yang memasuki area

farm. Komponen biosecurity meliputi tiga tingkatan yaitu biosecurity konseptual,

structural, dan operasional.

3.3.1 Biosecurity Konseptual

Biosecurity konseptual merupakan program dasar pencegahan penyakit

yang berupapemilihan lokasi peternakan untuk menghindari ancaman dari luar.

Sebagai contoh penempatan lokasi yang tidak berdekatan dengan peternakan

Page 5: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

13

komersial, jalan umum, rumah potong, serta hama, dan kontak langsung dengan

hewan liar.

3.3.2 Biosecurity Struktural

Biosecurity struktural meliputi hal-hal yang berhubungan dengan tata letak

peternakan, pagar pembatas, saluran air, jalan, pembuangan limbah, ruang ganti

pakaian, gudang pakan, dan peralatan dalam kandang.

3.3.3 Biosecurity Operasional

Biosecurity operasional merupaka prosedur operasi dari manajemen yang

rutin dijalankan. Sebagai contoh yatu biosecurity manusia, kendaraan, dan barang

yang akan masuk ke area farm. Berdasarkan prioritas zona keamanan, biosecurity

operasional di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1dibagi menjadi empat

zona yatu:

1. Zona 1 wilayahnya meliputi gerbang depan, pos satpam, mess karyawan,

kantin, area parkir kendaraan, dan lapangan olahraga (lapangan voli).

a. Kendaraan yang masuk zona 1 disemprot menggunakan air biasa oleh

satpam setelah melewati gerbang depan.

2. Zona 2 wilayahnya meliputi ruang sanitasi I, kantor, dan gudang.

a. Karyawan yang masuk zona 2 harus melewati ruang sanitasi I untuk mandi

terlebih dahulu menggunakan air biasa, melewati ruangan semprotan

otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10), dan mandi kembali

menggunakan air biasa. Karyawan yang keluar dari ruang sanitasi I

mengenakan seragam berupa kaos dan celana warna biru tua.

b. Kendaraan yang masuk zona 2 harus melewati pintu masuk yang terdapat

semprotan otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).

c. Barang yang masuk zona 2 harus dilewatkan di box ultraviolet dan

disemprot antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).

Page 6: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

14

3. Zona 3 wilayahnya meliputi ruang sanitasi II hingga area menuju kandang.

a. Karyawan yang masuk zona 3 harus melewati ruang sanitasi II untuk

mandi terlebih dahulu menggunakan air biasa, melewati ruangan

semprotan otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10), dan

mandi kembali menggunakan air biasa. Karyawan yang keluar dari ruang

sanitasi II harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yaitu dengan

mengenakan seragam berupa baju dan celana warna biru muda, sepatu

boot, masker, dan penutup rambut.

b. Kendaraan yang masuk zona 3 harus melewati pintu masuk yang terdapat

semprotan otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).

c. Barang yang masuk zona 3 harus dilewatkan di box ultraviolet dan

disemprot antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).

4. Zona 4, meliputi area perkandangan.

a. Karyawan yang masuk zona 4 melakukan semprotan spray (campuran

alkohol 70%) pada tangan, mencelupkan kakinya pada bak kecil yang

berisi antiseptic BKC (perbandingan 1 : 5).

b. Kendaraan yang masuk zona 2 harus melewati pintu masuk yang terdapat

semprotan otomatis antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).

c. Barang yang masuk zona 2 harus dilewatkan di box ultraviolet dan

disemprot antiseptik bestaquam (perbandingan 1 : 10).

3.3.4 Sanitasi Kandang

Sanitasi kandang bertujuan untuk memutus mata rantai penyakit. Contoh

sanitasi kandang adalah pembersihan lantai dan area sekitar kandang (gudang,

cooling pad, dan blower).

Page 7: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

15

3.4 Tata Laksana Pemeliharaan Ayam Periode Growing

Periode growing merupakan masa dimana ayam sudah melewati periode

brooding yang kritis. Periode growing juga disebut masa transisi antara periode

brooding dan periode laying. Tata laksana pemeliharaan ayam di periode growing

meliputi pemberian pakan dan minum, program pencahayaan (lighting),

manajemen ventilasi, grading, uniformity, dan program kesehatan.

3.4.1 Pemberian Pakan

Pakan ayam broiler parent stock yang digunakan oleh PT. Charoen

Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1 adalah pakan yang diproduksi sendiri oleh PT.

Charoen Pokphand Indonesia dengan kode 532. Sistem pendistribusian pakan

dilakukan dengan cara pemesanan sebulan sekali oleh supervisor farm sesuai

dengan program. Pakan disimpan terlebih dahulu di dalam gudang utama sebelum

didistribusikan ke seluruh gudang di tiap-tiap kandang. Pakan yang datang

terlebih dahulu harus didistribusikan terlebih dahulu ke dalam kandang (first in

first out) supaya pakan tidak terlalu lama tersimpan dan berjamur.

Ada dua jenis tempat pakan yang digunakan yaitu tempat pakan jantan

(menggunakan pan feeder) dan tempat pakan betina (menggunakan trough).

1. Mekanisme pengisian tempat pakan jantan yaitu pakan yang ada dalam

gudang kandang dimasukkan ke dalam kandang menggunakan lori kemudian

didorong dan dimasukkan ke dalam box pakan secara manual tiap sore hari.

Pada pagi hari karyawan tinggal menghidupkan mesin saja sekitar pukul 6.00

WITA sehingga pakan dapat tersebar merata di seluruh tempat pakan jantan.

2. Mekanisme pengisian tempat pakan betina hampir sama dengan tempat pakan

jantan yaitu pakan yang ada di dalam gudang kandang dimasukkan ke dalam

kandang menggunakan lori kemudian didorong dan dimasukkan ke dalam box

pakan secara manual tiap sore hari. Pada pagi hari karyawan tinggal

menghidupkan mesin saja sekitar pukul 6.00 WITA sehingga pakan dapat

tersebar merata di seluruh tempat pakan betina.

Page 8: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

16

Tabel 3.2. Kandungan Nutrisi Pakan kode 532No. Zat Gizi Jumlah1. Air Max 13%2. Protein 22 – 23 %3. Lemak Min 5%4. Serat Max 5%5. Abu Max 7%6. Kalsium Min 0,9%7. Phospor Min 0,6%

Sumber: Label pakan kode 532 PT. Charoen Pokphand Indonesia (532)

Standar pemberian pakan tergantung dari nilai point feed yang ditentukan

oleh farm manager. Supervisor farm menghitung nilai point feed yang telah

ditentukan disesuaikan dengan populasi ayam yang ada dalam kandang. Point feed

adalah pakan (dalam satuan kg) untuk 100 ekor ayam. Misalkan nilai point feed

adalah 10, artinya 10 kg pakan untuk 100 ekor ayam. Penentuan point feed juga

memperhatikan actual body weight, jika body weight kurang dari standar maka

point feed ditambah dan jika body weight lebih dari standar maka point feed

dikurangi. Pada pemeliharaan ayam broiler parent stock tidak terdapat istilah FCR

(Feed Convertion Ratio) karena tidak bertujuan untuk mendapatkan body weight

yang maksimal.

3.4.2 Pemberian Air Minum

Air minum diberikan secara ad libitum tetapi tetap terkontrol karena

menggunakan tempat minum otomatis nipple drinker system. Air minum yang

digunakan berasal dari sumur bor yang ditampung di tandon dalam kandang

dengan kapasitas 1.000 liter. Pada tandon dimasukkan chlorine yang berfungsi

untuk membunuh kuman dan sterilisasi air minum dengan kadar 3 ppm. Air dari

tandon masuk melewati filter, kemudian masuk ke dalam pipa nipple, dan

selanjutnya akan mengalir ke masing-masing nipple. Konsumsi air dapat dilihat

dari meteran air yang selalu dicatat pada sore hari, jika konsumsi berlebih maka

dilakukan pengecekan pada nipple, karena bisa diduga ada kebocoran/kemacetan

pada nipple. Konsumsi air minum normal pada ayam adalah 2 kali jumlah pakan

yang diberikan.

Page 9: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

17

3.4.3 Program Pencahayaan Periode Growing

Pengaturan program pencahayaan diatur oleh time switch yang terdapat

pada panel kontrol dekat pintu kandang dan telah diatur berdasarkan waktu yang

telah diprogramkan. Lampu dipasang berjajar sebanyak 3 baris yaitu baris tengah,

samping kiri kandang bagian dalam, dan samping kanan kandang bagian dalam.

Untuk lampu tengah otomatis menyala pada pukul 5.00 WITA sampai dengan

18.00 WITA (13 jam). Untuk lampu samping kiri kandang bagian dalam dan

samping kanan kandang bagian dalam menyala selama 5 jam pada pukul 5.00

WITA sampai dengan 10.00 WITA. Namun lampu dinyalakan penuh saat musim

hujan dari pukul 5.00 WITA sampai dengan 19.00 WITA. Lampu yang digunakan

berjumlah 120 buah dengan daya 15 Watt. Program pencahayaan berpengaruh

pada pertambahan bobot ayam.

3.4.4 Program Ventilasi

Program ventilasi bertujuan untuk menciptakan keseimbangan suhu dan

kelembaban antara kebutuhan ayam dan setting yang dilakukan sehingga tercipta

kondisi yang nyaman. Fungsi adanya ventilasi adalah mengeluarkan kelembaban,

panas, debu, dan amoniak, mensuplai oksigen, dan meningkatkan kapasitas hen

house.

Hal yang berkaitan dengan ventilasi adalah cooling pad dan blower.

Cooling pad berfungsi sebagai inlet yaitu tempat masuknya udara ke dalam

kandang sedangkan blower berfungsi sebagai outlet yaitu mengeluarkan udara

kotor di dalam kandang yang mengandung amoniak dan karbondoksida. Spoiler

berfungsi sebagai pembelok udara agar bergerak ke bawah karena sifat udara yang

cenderung naik ke atas.

3.4.5 Grading

Kegiatan grading dilakukan saat mencampur ayam jantan dan betina

(mixing) yaitu pada umur 18 minggu. Grading dilakukan pada ayam jantan.

Ketelitian saat grading dibutuhkan dalam pemisahan ayam jantan yang ukurannya

kecil, jenggernya kecil, dan pialnya kecil untuk dipindahkan ke dalam small pan.

Page 10: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

18

Small pan adalah area berukuran 3 m x 12 m yang berada tepat di tengah kandang

sebagai tempat untuk ayam yang ukurannya lebih kecil dari yang lain.

Pengangkutan ayam jantan untuk grading dan mixing menggunakan keranjang

plastik berisi 10 ekor ayam. Ayam yang berada di small pan diberi pakan

tambahan supaya ukuran tubuhnya bisa sama dengan yang lain. Ayam di area

small pan yang besarnya sudah sama dengan yang lain akan dikeluarkan dari

small pan untuk dicampur dengan ayam-ayam normal lainnya. Ayam jantan yang

berbadan besar, berjengger besar, dan berpial besar langsung dicampurkan dengan

betinanya sejak usia 18 minggu supaya lebih mengenal betina dan belajar untuk

melakukan perkawinan.

3.4.6 Uniformity

Penimbangan sampel BW (body weight) dilakukan setiap minggu sekali

untuk mengetahui tingkat uniformity atau disebut juga dengan tingkat

keseragaman BW. Penimbangan dilakukan dengan mengambil 20 sampai 30 ekor

ayam di beberapa titik di dalam kandang. Jumlah BW total kemudian dibagi

dengan jumlah ayam. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengontorl BW

supaya sesuai dengan standar. Jumlah sampel yang diambil lebih kurang adalah

10% dari populasi. Uniformity dapat dihitung dengan rumus:

Rata-rata BW = Total BW yang ditimbangBanyak ayam

Rata-rata BW = ± 10%

Misal:

Rata-rata BW = 937.500 gram = 1.250 gram750

10% x 1.250 gram = 125 gram

Rata-rata + 10% = 1.250 gram + 125 gram = 1.500 gram

Rata-rata – 10% = 1.250 gram – 125 gram = 1.000 gram

Page 11: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

19

Jika dari penimbangan BW diperoleh 600 ekor ayam yang memiliki BW di

kisaran angka tersebut maka tingkat uniformity dapat diperoleh dari perhitungan

sebagai berikut.

Uniformity = 600 x 100% = 80% 750

3.4.7 Program Kesehatan

Kesehatan ternak merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan suatu usaha peternakan agar ayam bebas dari gangguan penyakit dan

dapat berproduksi secara optimum. Program kesehatan di PT. Charoen Pokphand

Jaya Farm Bali Unit 1 terdiri dari pemberian vaksin, pengambilan sampel darah,

dan kontrol kandang.

3.4.7.1 Pemberian Vaksin

Vaksin yang digunakan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Bali Unit 1

ada 2 jenis yaitu vaksin live (aktif) dan vaksin killed (inaktif). Vaksin live

diaplikasikan dengan cara dicampur terlebih dahulu dengan diluent (pengencer)

kemudian diteteskan pada mata ayam (intra ocular). Vaksin killed diaplikasikan

dengan cara injeksi di bawah kulit (subcutaneous), injeksi pada otot (intra

muscular), dan tusukan pada sayap (wing wap).

Kegiatan vaksinasi dilakukan oleh para caretaker dengan dipimpin oleh

para supervisor yang didampingi oleh para asisten supervisor. Proses vaksinasi

menggunakan jaring untuk menyekat kandang menjadi bagian-bagian di tiap jarak

panjang 5 meter berisi ayam-ayam yang belum divaksin dan 5 meter selanjutnya

dikosongkan sebagai area ayam yang sudah divaksin, begitu seterusnya dari

kandang bagian depan hingga kandang bagian belakang.

Proses vaksinasi dilakukan dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan

kematian pada ayam. Penggunaan vaksin killed intra muscular (pada otot dada

atau otot paha), vaksin killed subcutaneous (di bawah kulit leher), serta vaksin

wing wap tidak boleh mengenai tulang karena dapat menyebabkan kelumpuhan

Page 12: 1 BAB 3 TATA LAKSANA.doc

20

pada ayam. Penggunaan vaksin live intra ocular dilakukan dengan meneteskan

pada mata tanpa ujung botol tetes mengenai mata ayam karena bisa menyebabkan

kebutaan pada ayam.

3.4.7.2 Pengambilan sampel darah

Pengambilan sampel darah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

titer ayam. Kegiatan ini dilakukan pada saat 2 minggu setelah pemberian vaksin

aktif dan 3 minggu setelah pemberian vaksin inaktif untuk mengetahui pengaruh

vaksin yang sudah diberikan. Sampel darah diambil di bagian lipatan sayap

menggunakan spet kecil yang ditusukkan dengan hati-hati ke pembuluh darah.

Setelah sampel darah diperoleh, sampel darah tersebut dibawa ke laboratorium

untuk diteliti. Penelitian dilakukan dengan mengambil serum darah kemudian

menganalisis titer antibodi ayam. Hasil titer yang tinggi memiliki dua

kemungkinan yaitu:

1. Titer antibodi yang tinggi karena efek dari vaksin yang telah diberikan.

2. Titer antibodi yang tinggi karena tubuh ayam yang sedang membentuk

antibodi untuk melawan penyakit.

3.4.7.3 Kontrol Kandang

Kontrol kandang dilakukan untuk mengetahui kondisi ayam-ayam di

kandang sedang sakit atau tidak. Kontrol kandang dapat dilakukan setiap waktu.

Contoh penyakit yang pernah ditemui pada saat kontrol kandang adalah snot

(ayam yang berkepala bengkak, mata ngantuk, dan mata berair). Ayam yang

terkena snot diberi obat bernama quinabic dengan cara disemprotkan ke dalam

mulut ayam menggunakan injektor tanpa jarum. Pengawasan terhadap ayam harus

dilakukan dengan teliti karena jika ada ayam yang terkena penyakit bisa menular

ke ayam yang lain.