0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/5.pdfTerhadap Peningkatan Berat...
Transcript of 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/5.pdfTerhadap Peningkatan Berat...
MediaFarmasi
Poltekkes Kemenkes MakassarJurusan Farmasi
ISSN : 0216-2083
Vol. XII. No. 2, November 2016
Diterbitkan Oleh:
ii
MEDIA FARMASI
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
Penasehat : Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar
Penanggung Jawab : Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar
Dewan Redaksi
Ketua : Drs. Jumain, M.Kes, Apt
Anggota : Muhammad Saud, SH, S.Farm, M.Kes
Drs. H. Tahir Ahmad, M.Kes, Apt
Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes, Apt
Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt
Mitra Bestari : DR. Suharjono, MS, Apt (Fak. Farmasi Univ. Airlangga)
DR. Hj. Nurisyah, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)
DR. Sesilia Rante Pakadang, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)
DR. H. Asyhari Asyikin, S.Farm, M.Kes (Poltekkes Makassar)
Redaksi Pelaksana
Ketua : Santi Sinala, S.Si, M.Si, Apt
Wakil Ketua : Raimundus Chaliks, S.Si, M.Sc, Apt
Sekretaris : Rusdiaman, S.Si, M.Kes, Apt
Anggota : Tajuddin Abdullah, ST, M.Kes
Dra. Hiany Salim, M.MKes, Apt
Djuniasti Karim, S.Si, M.Si, Apt
H. Sultan, S.Farm, M.MKes
Humas : Mispari, SH, S.Farm, M.Kes
Arisanty, S.Si, M.Si, Apt
Ratnasari Dewi, S.Si, M.Kes
Ida Adhayanti, S.Si, M.Sc, Apt
Sirkulasi : St. Ratnah, S.Si, M.Kes
Hendra Stevani, S.Si, M.Kes, Apt
Alfrida Monica S, S.Si, M.Kes
Dwi Rachmawaty Daswi, S.Farm, M.Kes
Alamat Redaksi : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar
Jl. Baji Gau No.10 Makassar
Telp. 0411-854021, 830883 Fax. 0411-830883
e-mail : [email protected]
website : http//www.farmasi.poltekkes-mks.ac.id
Kode pos 90134
ISSN No. 0216-2083
iii
EDITORIAL
Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan anugerahNya sehingga penerbitan Vol. XII No.2,
November 2016 MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR dapat
terlaksana dan telah mendapat legalitas sebagai media resmi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dengan nomor penerbitan ISSN No. 0216-2083.
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar merupakan suatu wadah dalam
menampung aspirasi ilmiah sehingga dapat menggugah motivasi dan inovasi dari dosen di
lingkup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk
melakukan kajian ilmiah.
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar diterbitkan 2 kali dalam setahun yaitu
pada bulan April dan November. Sebagai majalah ilmiah, Media Farmasi mengembangkan
misi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan khususnya di bidang
farmasi
Akhirnya redaksi sangat berharap bahwa semua artikel yang disajikan dalam edisi ini
dapat memberi apresiasi keilmuan di bidang kesehatan bagi kita semua. Oleh karena itu
kritikan dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan edisi-edisi selanjutnya.
Selamat membaca
Makassar , November 2016
Redaksi
iv
Studi Interaksi Obat Hipertensi pada Pasien Usia Lanjut Rawat Jalan di
RSUD Labuang Baji Makassar
H. Asyhari Asyikin ............................................................................ 1
Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Jamblang (Eugenia cumini Merr.) terhadap
Pertumbuhan Streptococcs pyogenes dan Escherichia coli
Darwis, Sesilia R.Pakadang, Suherman B ............................................. 10
Pola Penggunaan Antibiotik pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu
Dan Anak Pertiwi (RSKDIA) Makassar
Rusli, Raimundus Chaliks, Nurul Putri Sakinah ...................................... 19
Perbandingan Daya Hambat Beberapa Sediaan Obat Kumur Terhadap
Pertumbuhan Mikroba dalam Rongga Mulut
Hiany Salim .................................................................................... 25
Uji Efek Rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas L) sebagai Antidiare
Pada Mencit (Mus musculus)
H. Sultan, Alwardhatullatifah .............................................................. 31
Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Lenglengan
(Leucas lavandulifolia Smith) terhadap Streptococcus mutans
Jumain, Asmawati, Iin Idayati ............................................................. 36
Pengaruh Ektrak Daun Miana (Coleus scutellarioides (L) Benth)
Terhadap Peningkatan Berat Badan, Kwalitas Leukosit Dan Eritrosit Pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus)
Dwi Rachmawaty Daswi, Sesilia R. Pakadang, Hiany Salim ..................... 43
Penentuan Total Polifenol Dan Total Flavonoid Serta Uji Aktivitas Daya
Hambat Ekstrak Etanol Propolis Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes
Santi Sinala .................................................................................... 50
Evaluasi Terapi Sulih Antibiotik Pasien Pneumonia Komunitas Rawat Inap
DAFTAR ISI
v
Di RSUP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar
Estherina Allo Pajung ........................................................................ 56
Uji Cemaran Escherichia coli Pada Beberapa Makanan Yang dijual Oleh
Penjual Makanan di Sekitar Kampus Farmasi Poltekkes Kemenkes RI Makassar
St. Ratnah ...................................................................................... 66
Uji Kestabilan Fisik Sediaan Krim Perasan Buah Mentimun (Cucumis sativus L. )
Dwi Rachmawaty Daswi .................................................................... 72
Formulasi Masker Krim Wajah Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis
(Garcinia mangostana L.)
Rusmin .......................................................................................... 77
Analisis Logam Timbal (Pb) Pada Kopi Robusta Bubuk Yang Beredar Di
Kabupaten Toraja Utara secara Spektrofotometri Serapan Atom
Hj. Nurisyah .................................................................................... 85
Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L)
Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes
Alfrida Monica Salasa ....................................................................... 91
Uji Efek Hemostatik Perasan Daun Andong Merah (Cordyline fruticosa L.)
terhadap Mencit (Mus musculus)
Agust Dwi Djajanti, Arief Azis, Akbar .................................................... 96
Formulasi Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras zapota L)
Asal Maros
Arisanty, Muhammad Saud, Amelia Karmila .......................................... 100
Pembuatan Dan Uji Daya Desinfeksi Ekoenzim Hasil Pengolahan Sampah
Dapur Organik
Ida Adhayanti .................................................................................. 108
Identifikasi Kelengkapan Resep Narkotika Di Apotek Rawat Inap
RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa
Ratnasari Dewi ................................................................................ 115
vi
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L)
Menggunakan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil)
Syarifuddin KA, Yusriyani .................................................................. 121
Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Penggunaan Antibiotik Secara Swamedikasi
Pada Masyarakat Di Desa Mangeloreng Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros
Raimundus Chaliks, Rusli, Syamsinar .................................................. 128
Pengaruh Kombinasi Perasan Buah Pare (Momordica charantia L.) Dan Buah
Labu Siam (Sechium edule) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit
Jantan (Mus musculus)
Sisilia Teresia Rosmala Dewi ............................................................. 133
Uji Daya Hambat Perasan Daun Pandan Wangi (Pandanus amrylliolius Roxb)
Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus
Hendra Stevani, Irmawati, Adriani Kadir. ............................................... 141
MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN
7
MAKASSAR
Sekretariat : Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Farmasi Jl. Baji Gau No. 10 Makassar Telp. (0411) 854021 Fax (0411) 830883
Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar menerima tulisan hasil penelitian, survey, kajian pustaka yang erat kaitannya dengan bidang kesehatan. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar terbit setiap dua kali setahun. Naskah dikirim ke alamat sekretariat redaksi.
PEDOMAN PENULISAN
1. Naskah ditulis dengan program pengolah kata
Microsoft Word, dengan jenis huruf Times New Roman , 10 pt, satu spasi. Untuk rumus struktur kimia dapat digunakan program chemdraw ultra. Untuk foto dan gambar dapat digunakan format jpg/jpeg dan untuk grafik dapat digunakan excel.
2. Naskah dikirim dalam bentuk file CD, disket atau e-mail dan satu exsampler hasil cetakan pada kertas putih ukuran kwarto (21,59 X 27,94 cm), dengan margin 2 cm kanan, 2.5 cm bawah, 3 cm atas, dan 4 cm kiri.
3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia disusun dengan urutan sebagai berikut : a. JUDUL ditulis dengan huruf kapital ( maksimum
12 kata) b. Nama penulis tanpa gelar, nama depan ditulis
dengan huruf kecil semua kecuali huruf pertama ditulis sedangkan nama akhir huruf besar, ditulis dengan huruf besar semua, ditulis di bawah judul, beserta nama lengkap instansi penulis. Jika para penulis berasal dari instansi yang berbeda, maka gunakan tanda *),**),***) dan seterusnya di belakang nama masing-masing penulis. Kontak person penulis yang menjadi alamat korespondensi dan alamat instansi harus tercantum dengan lengkap beserta alamat e-mail (jika ada).
c. ABSTRAK dalam bahasa Indonesia atau dan
bahasa Iggris, maksimal 200 kata. d. Key words; 1 – 4 kata e. PENDAHULUAN, Berisi latar belakang, tinjauan
pustaka/ teori yang mendasari penelitian, masalah, tempat, metode, tujuan dan manfaat penelitian.
f. METODE DAN BAHAN
Disain penelitian instrumen dan metodologi yang digunakan bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian.
g. HASIL DAN PEMBAHASAN h. UCAPAN TERIMA KASIH
Kepada pihak-pihak yang berperan dalam penelitian tetapi tidak masuk sebagai penulis
i. DAFTAR PUSTAKA
(Lihat cara penulisan daftar pustaka) 4. Tabel dan keterangan tabel ditulis di bagian atas
tabel dengan nomor urut angka arab. 5. Gambar termasuk grafik serta keterangan ditulis di
bagian bawah dengan nomor urut angka arab. 6. Pustaka dalam naskah ditunjukkan dengan nama
akhir penulis diikuti tahun. Bila pustaka lebih dari satu penulis ditulis nama akhir penulis utama diikuti dengan et. al., (dkk.,), tahun. Contoh sebagai berikut : Chi-Hua Sun, Hui-Po Wang, 1998, Methods in
Preparation of Diphennylglycine-Containing Cefotaxime Double Esters, J. Food and Drug Analysis, School of
Pharmacy, National Taiwan University, Taiwan, 447 -484
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979,
Materia Medika Indonesia, Jilid III,
Jakarta, 6 – 8 ............. 1992, Farmakope Indonesia , Edisi IV,
Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 23 -29
Gennaro, A.R, 2000, Remington : The Science
and Practice of Pharmacy, 20th edition,
Mack Publishing Co, Easton, Pensylvania, U.S.A, 986 – 994.
Katzung, B.G., 1989, Farmakologi Dasar dan
Klinik, edisi ketiga, Ahli bahasa Binawati
Kotualubun dkk, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 47 – 484.
Morey,S.S, 2000, Guidelines on Migraine: Part 3.
Recommendations for Individual Drug,- http://www.aafp.org/clinical/migraine
Tjay H.T, Rahardja, K, 2002, Obat-obat Penting,
Khasiat Penggunaan dan Efek-efak Sampingnya, Edisi Kelima, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 231 -244.
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 31
“UJI EFEK REBUSAN DAUN UBI JALAR (Ipomea batatas L) SEBAGAI ANTIDIARE
PADA MENCIT (Mus musculus)”
H. Sultan*), Alwardhatullatifah*)
*) Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang Uji efek rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas
L).SampelDaun Ubi Jalardiambil di Dusun Dedekan Kab.Enrekang.Kemudian dibuat rebusan
dengan konsentrasi10 % b/v, 20 % b/v, dan 40 % b/v, kontrol negatif digunakan aquadestdan
Na.CMC, serta kontrol positif digunakan Suspensi Lodia. Pengujian dilakukan dengan melihat
frekuensi diare dan konsistensi tinja . Pada hasil penelitian, rebusan Daun Ubi Jalar pada
konsentrasi 10 %b/v diperoleh frekuensi diare sebanyak 22 kali, konsentrasi 20 % b/v diperoleh
frekuensi diare sebanyak 18 kali dan konsentrasi 40 % b/v diperoleh frekuensi diare sebanyak 15
kali serta pada kontrol negatif diperoleh frekuensi diare sebanyak 25 kali dan kontrol positif
diperoleh frekuensi diare sebanyak 14 kali. Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil
rebusan Daun Ubi Jalar 40% b/v dapat digunakan sebagai antidiare karena terlihat pada hasil
perhitungan yang menyatakan bahwa rebusan Daun Ubi Jalar 40% b/vtidak berbeda nyata dengan
kontrol positif dan terlihat juga pada interval yang berbanding lurus dengan suspensi Lodia.
Kata kunci : Efek Antidiare, Rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas L), Mencit(Mus
musculus)
PENDAHULUAN
Dewasa ini masyarakat modern
belum begitu tahu tentang manfaat apa saja
yang kita peroleh dari tanaman herbal untuk
kesehatan, hal ini dikarenakan masyarakat
lebih mengenal obat-obatan dari bahan
kimia, baik karena anjuran dari dokter yang
lebih sering memberikan resep untuk
membeli obat-obatan kimia di apotek atau
pun karena mudah didapatkan di toko atau
warung terdekat, sehingga membuat
masyarakat kurang mengetahui kelebihan
tersendiri yang dimiliki tanaman herbal
ketimbang obat-obatan kimia yang biasa
mereka konsumsi, bahkan terkadang
masyarakat saat membeli obat tidak begitu
tahu kandungan obat yang diresepkan olah
dokter. (Asvira, 2012)
Obat tradisional adalah obat-obatan
yang diperoleh secara tradisional, turun-
temurun, berdasarkan resep nenek moyang,
adat istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan
setempat, baik bersifat modern maupun
pengetahuan tradisional. Menurut penelitian
masa kini, obat-obatan tradisional memang
bermanfaat bagi kesehatan dan kini
digencarkan penggunaanya karena lebih
mudah dijangkau masyarakat, baik harga
maupun ketersediaanya. Obat tradisional
pada saat ini banyak digunakan karena
menurut beberapa penelitian tidak terlalu
menyebabkan efek samping, karena masih
bisa dicerna oleh tubuh. (Miftia Yunanda
Putri, 2012)
Salah satu tanaman yang digunakan
untuk pengobatan tradisional yaitu daun ubi
jalar. Tanaman ini sering digunakan sebagai
obat alternatif yang sejak dulu dimanfaatkan
secara empiris seperti di China, Pakistan,
dan India, para pengobat tradisional
menggunakan rebusan daun ubi jalar untuk
menghilngkan diare dan sakit perut. Selain
itu daun ubi jalar kaya akan serat makanan,
vitamin serta kandungan proteinnya dapat
membantu untuk mengurangi kekurangan
gizi dibeberapa tempat. (Anonim, 2013)
Diare adalah suatu penyakit dengan
tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi tinja yang melembek sampai
mencair dan bertambahnya frekuensi buang
air besa lebih dari biasanya (3 kali atau lebih
dalam 1 jam).Diare kebanyakan disebabkan
oleh beberapa infeksi virus tetapi juga
seringkali akibat dari racun bakteria.Dalam
kondisi hidup yang bersih dan dengan
makanan mencukupi dan air tersedia, pasien
yang sehat biasanya sembuh dari infeksi
virus umum dalam beberapa hari dan paling
lama satu minggu.Namun untuk individu
yang sakit atau kurang gizi, diare dapat
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 32
menyebabkan dehidrasi yang parah dan
dapat mengancam-jiwa bila tanpa
perawatan. (Desi Septiani, 2012)
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka penulis akan melakukan penelitian,
dengan maksud untuk mengetahui seberapa
besar kemampuanRebusan Daun Ubi Jalar (
Ipomoea batatas L) sebagai antidiare pada
mencit. Berdasarkan latar belakang diatas,
maka permasalahan yang timbul dalam
penelitian ini adalah apakahRebusan Daun
Ubi Jalar ( Ipomoeabatatas L)dapat
memberikan efek sebagai antidiare pada
mencit ? Tujuan Penelitian adalah untuk
mengetahui efek Rebusan Daun Ubi Jalar (
Ipomoea batatas L) sebagai antidiare pada
mencit. Manfaat dari penelitian adalah
sebagai informasi bagi masyarakat mengenai
khasiat dari Daun Ubi Jalar ( Ipomoea
batatas L) yang dapat digunakan sebagai
antidiare, dapat meningkatkan usaha
pemanfaatan Daun Ubi Jalar sebagi Obat
Diare pada manusia, dan sebagai bahan
referensi untuk penelitian berikutnya.
METODE DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan adalah
spoit oral, gelas ukur 100 ml, batang
pengaduk, kertas saring, tissue, panci ,
timbangan analitik, timbangan hewan, gelas
kimia, spidol, kain flanel sedangkan bahan
yang digunakan air suling, rebusan daun ubi
jalar, oleum ricini, sodium carboxymetyl
cellulose (Na. CMC) , obat modern (Lodia)
Pengambilan dan Pengolahan Sampel
Pengambilan sampel
Sampel berupa Daun Ubi Jalar (
Ipomoea batatas L)di ambil di daerah
Enrekang Sulawesi Selatan.
Pengolahan sampel
Daun yang telah dikumpulkan
dicuci bersih lalu di potong kecil-kecil
kemudian dikeringkan dan diangin-anginkan
ditempat yang terhindar dari cahaya
matahari langsung.
Pembuatan rebusan Daun Ubi Jalar
Untuk membuat konsentrasi 10 % 𝑏𝑣⁄ , maka ditimbang sampel simplisia
kering Daun Ubi Jalar sebanyak 10 gram.
Dimasukkan ke dalam panci kemudian
tambahkan air suling 2 kali bobot simplisia,
lalu ditambahkan air suling hingga sampel
terendam. Dididihkan di atas api langsung
selama 15 menit. Disaring dengan
menggunakan kain flanel hingga diperoleh
volume 100 ml. Hal yang sama dilakukan
untuk membuat rebusan dengan konsentrasi
20 % 𝑏 𝑣⁄ dan 40 % 𝑏 𝑣⁄ .
Pembuatan suspensi Na.CMC 1 % 𝒃 𝒗⁄ .
Sebanyak 1 gram serbuk Na.CMC
dilarutkan dengan sedikit demi sedikit air
suling yang telah dipanaskan pada suhu 70 0C kemudian diaduk hingga homogen
sampai terbentuk larutan koloidal.
Dicukupkan volumenya hingga 100 ml
dengan air suling.
Pembuatan suspensi Lodia
Sebanyak 20 tablet lodia ditimbang
kemudian dihitung bobot rata-rata tiap
tablet. Serbuk tablet lodia ditimbang 164,5
mg kemudian dimasukkan kedalam lumpang
dan disuspensikan dengan larutan koloidal
Na.CMC 1 % 𝑏 𝑣⁄ sedikit demi sedikit.
Dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml dan
dicukupkan volumenya dengan larutan
koloidal Na.CMC 1 % 𝑏 𝑣⁄ dingga 100 ml.
Pemilihan dan Penyiapan hewan uji
Hewan uji yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah mencit (Mus
musculus) jantan , berbadan sehat dengan
berat 20-30 gram. Jumlah mencit yang
digunakan sebanyak 15 ekor dan dibagi
menjadi 5 kelompok dan masing-masing
kelompok terdiri dari 3 ekor.
Perlakuan terhadap hewan uji
Sebelum perlakuan, mencit
dipuasakan selama 4 jam kemudian
ditimbang berat badannya. Diberi tanda
hewan uji pada punggung atau ekor dengan
bahan yang tidak dapat menghilangkan
tanda tersebut seperti spidol permanent atau
asam pikrat. Sebelumnya mencit diinduksi
dengan oleum ricini, dibiarkan selama ± 1
jam, kemudian kelompok I diberi aqua
destillata dan NaCMC sebagai kontrol
negatif, kelompok II-IV diberi rebusan Daun
Ubi jalar dengan konsentrasi 10 % 𝑏 𝑣⁄ , 20
% 𝑏 𝑣⁄ dan 40 % 𝑏 𝑣⁄ sebagai kelompok uji,
dan kelompok V diberi suspensi lodia
sebagai kontrol positif. Diamati frekuensi
diare dan konsistensi feses dan dicatat
sebagai data pengamatan.
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 33
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Dari penelitian yang telah
dilakukan terhadap uji efek Rebusan Daun
Ubi Jalar ( Ipomoea batatas L)sebagai
antidiare pada mencit, maka diperoleh hasil
sebagai berikut.
Tabel 1.Persentase efek rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas L) sebagai antidiare pada
mencit (Mus musculus).
Replikasi
Penurunan persentase diare
Jumlah Kontrol
negatif
Rebusan daun ubi jalar Kontrol
positif 10 % 20 % 40 %
1 7 7 8 4 5 31
2 9 7 3 6 3 28
3 9 8 7 5 6 35
Jumlah 25 22 18 15 14 94
Rata-rata 8,33 7,33 6 5 4,66 31,32
Pembahasan
Pada penelitian ini dilakukan “uji
efek Rebusan Daun Ubi Jalar ( Ipomoea
batatas L)sebagai antidiare pada mencit
(Mus musculus)” dengan tujuan untuk
mengetahui efekRebusan Daun Ubi Jalar (
Ipomoea batatas L) sebagai antidiare pada
mencit. Pada penelitian ini digunakan
rebusan Daun Ubi Jalar dengan konsentrasi
10 % 𝑏 𝑣⁄ , 20 %𝑏𝑣⁄ dan 40 % 𝑏 𝑣⁄ sebagai
kelompok uji, aquadest dan NaCMC sebagai
kontrol positif dan suspensi lodia sebagai
kontrol positif.
Hewan uji yang digunakan pada
penelitian ini adalah mencit jantan, dimana
berjumlah 15 ekor. Sebelum perlakuan,
mencit tersebut dipuasakan selama 4 jam
kemudian ditimbang berat badannya serta
diberi tanda pada punggung atau ekor
dengan bahan yang tidak dapat
menghilangkan tanda tersebut seperti spidol
permanent. Sebelumnya mencit diinduksi
dengan Oleum Ricini sebanyak 0,5 ml.
Oleum Ricini merupakan pencahar
rangsang, dimana pencahar rangsang
(stimulant cathartics) merangsang mukosa,
saraf intramurai atau otot polos usus
sehingga meningkatkan peristalsis dan
sekresi lendir usus. Minyak jarak (Oleum
Ricini) merupakan suatu trigliserida asam
risinoleat dan asam lemak tidak jenuh.
Didalam usus halus minyak jarak
dihidrolisis oleh enzim lipase menjadi
gliserol dan asam risinoleat. Asam risinoleat
inilah yang merupakan bahan aktif sebagai
pencahar. Obat ini merupakan bahan induksi
diare pada penelitian diare secara
eksperimental pada tikus atau mencit (Amir
S, 2009). Setelah diinduksikan dengan
oleum ricini, dibiarkan selama ± 1 jam.
Kemudian diberikan obat sesuai dengan
kelompok hewan uji yaitu kelompok I diberi
aquadest dan NaCMC, kelompok II diberi
rebusan Daun Ubi Jalar 10 % 𝑏 𝑣⁄ , kelompok
III diberi rebusan Daun Ubi Jalar 20 % 𝑏 𝑣⁄ ,
kelompok IV diberi rebusan Daun Ubi Jalar
40 % 𝑏 𝑣⁄ dan kelompok V diberi suspensi
Lodia.
Sesuai hasil pengamatan yang telah
dilakukan, pada kelompok I yaitu pemberian
kontrol negatif dengan aquadest dan
NaCMC menunjukan frekuensi diare
sebanyak 25 kali, pada kelompok II dengan
pemberian rebusan Daun Ubi Jalar 10 % 𝑏 𝑣⁄
diperoleh frekuensi diare 22 kali, pada
kelompok III dengan pemberian rebusan
Daun Ubi Jalar 20 % 𝑏𝑣⁄ diperoleh
frekuensi diare 18 kali, selain itu pada
kelompok IV dengan pemberian rebusan
Daun Ubi Jalar 40 % 𝑏𝑣⁄ diperoleh
frekuensi diare 15 kali. Pada konsentrasi 40
% 𝑏 𝑣⁄ ini menunjukkan terjadi penurunan
diare, hal ini mungkin disebabkan karena
banyaknya senyawa dalam rebusan atau
kepekatan dari rebusan sehingga mampu
memberi efek sabagi antidiare. Dan pada
kelompok V dengan pemberian suspensi
Lodia diperoleh frekuensi diare sebanyak 14
kali.
Berdasarkan dari hasil perhitungan
dengan metode perhitungan statistik,
menunjukkan bahwa F hitung perlakuan
lebih kecil dari F tabel pada taraf α = 0,05
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 34
(3,01 < 3,48), maka Hipotesa nol (Ho)
diterima dan Hipotesa alternatif (Ha) ditolak.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak ada
efek penurunan diare yang bermakna setelah
pemberian rebusan Daun Ubi Jalar 10 % 𝑏𝑣⁄ , 20 % 𝑏 𝑣⁄ dan 40 % 𝑏 𝑣⁄ terhadap hewan
uji mencit yang telah diinduksi dengan
oleum ricini 0,5 ml.
Berdasarkan hasil uji Beda Nyata
Terkecil (BNT) dengan tujuan untuk
mengetahui efek diare yang diberikan
masing-masing perlakuan, menujukkan
bahwa kontrol negatif tidak berbeda nyata
dengan rebusan Daun Ubi Jalar 10 % 𝑏 𝑣⁄
dan 20 % 𝑏 𝑣⁄ , ini menunjukkan tidak ada
perbedaan bermakna antara kontrol negatif
dengan rebusan Daun Ubi Jalar 10 % 𝑏 𝑣⁄
dan 20 % 𝑏 𝑣⁄ , tetapi berbeda nyata antara
kontrol negatif dengan konsentrasi 40 % 𝑏𝑣⁄ dan suspensi Lodia. Pada konsentrasi 40
% 𝑏 𝑣⁄ memperlihatkan tidak berbeda nyata
dengan suspensi Lodia (kontrol positif), ini
menunjukkan bahwa rebusan Daun Ubi Jalar
40 % 𝑏 𝑣⁄ efektif terhadap penurunan diare
pada mencit.
PENUTUP
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Rebusan Daun Ubi Jalar pada
konsentrasi 10 % 𝑏𝑣⁄ diperoleh
frekuensi diare sebanyak 22 kali,
konsentrasi 20 % 𝑏𝑣⁄ diperoleh
frekuensi diare sebanyak 18 kali dan
konsentrasi 40 % 𝑏𝑣⁄ diperoleh
frekuensi diare sebanyak 15 kali.
2. Rebusan Daun Ubi Jalar dapat
memberikan efek antidiare pada
konsentrasi yang tinggi yaitu
konsentrasi 40 % 𝑏 𝑣⁄ , dimana diperoleh
frekuensi diare sebanyak 15 kali dan
tidak berbeda nyata dengan kontrol
positif (suspensi Lodia), dimana
diperoleh frekuensi diare sebanyak 14
kali.
Saran Diharapkan pada penelitian
selanjutnya menggunakan ekstrak Daun Ubi
Jalar sebagi antidiare pada mencit.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010, Kandungan Gizi Ubi Jalar
atau Ketela Rambat, http://eemoo-
esprit.blogspot.com/2010/10/kandung
an-gizi-ubi-jalar-atau-ketela.html.
diakses 16 Januari 2014
Anonim, 2013, Manfaat Daun Ubi Jalar
Untuk
Kesehatan.http://infokesehatanc.blog
spot.com/2013/06/manfaat-khasiat-
daun-ubi-jalar-untuk.html. diakses 16
Januari 2014
Dealova Asvira, 2012, Makalah Tanaman
Obat Tradisional.
http://bukupengetahuankita.blogspot.
com/2012/11/makalah-tanaman-obat-
tradisional.html. diakses 16 Januari
2014
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia
edisi III hal 401, Jakarta :
Departemen Kesehatan Repuplik
Indonesia
Dirjen POM, 1955, Farmakope Indonesia
edisi IV hal 503,Jakarta : Departemen
Kesehatan Repuplik Indonesia
Dalimartha Setiawan, 2008, 1001 Resep
Herbal, Jakarta : Penerbit Penebar
Swadaya
Mufty Andi, 2013, Laporan Farmasi,http://a
ndimufty.blogspot.com/2013/06/lapo
ran-farmasi.html.diakses 21 Januari
2014
Pramono, C.S.U., Malole, M.M.B, (1989), “
Penggunaan Hewan-hewan
Percobaan Laboratorium dalam
Alim Tanri. 2013. Mencit (Mus
Musculus)
dan Klasifikasinya.http://www.biolog
i-sel.com/2013/10/mencit-
musmusculus-dan-
klasifikasinya.html. diakses 21
Januari 2014
Putri Miftia Yunanda, 2012, Farmakologi
Obat Tradisional,
http://buktikanbisa.blogspot.com/201
Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 35
2/03/obat-tradisional-makalah.html.
diakses 16 Januari 2014
Septiani Desi, 2012, Makalah Diare,http://k
esehatan94.blogspot.com/2012/12/ma
kalah-diare.html. diakses 17 Januari
2014
Syamsuni H. A., Apt, 2006, Ilmu Resep ,
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Syarif Amir, SKM, SpFK, dkk, 2007,
Farmakologi Dan Terapi, Jakarta :
Departemen Farmakologi Dan
Terapeutik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Tim Farmakologi, 2013, Penuntun
Praktikum Farmakologi, Kementrian
Kesehatan Makassar Politeknik
Kesehatan Makassar Jurusan
Farmasi. diakses 26 Januari 2013
Tjay, H. T., Rahardja, K., 2007, Obat – obat
Penting, Khasiat Penggunaan dan
Efek – efek Sampingnya, Edisi VI,
Ditjen POM, Depkes RI, Jakarta.
Van, Steenis, C.G.G.J. 1974, Flora, Jakarta
:PT Pradnya Paramita