0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang...

13
Media Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar Jurusan Farmasi ISSN : 0216-2083 Vol. XII. No. 2, November 2016 Diterbitkan Oleh:

Transcript of 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang...

Page 1: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

MediaFarmasi

Poltekkes Kemenkes MakassarJurusan Farmasi

ISSN : 0216-2083

Vol. XII. No. 2, November 2016

Diterbitkan Oleh:

Page 2: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

ii

MEDIA FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR

Penasehat : Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Penanggung Jawab : Ketua Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan

Kemenkes Makassar

Dewan Redaksi

Ketua : Drs. Jumain, M.Kes, Apt

Anggota : Muhammad Saud, SH, S.Farm, M.Kes

Drs. H. Tahir Ahmad, M.Kes, Apt

Drs. H. Ismail Ibrahim, M.Kes, Apt

Drs. Rusli, Sp.FRS, Apt

Mitra Bestari : DR. Suharjono, MS, Apt (Fak. Farmasi Univ. Airlangga)

DR. Hj. Nurisyah, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)

DR. Sesilia Rante Pakadang, M.Si, Apt (Poltekkes Makassar)

DR. H. Asyhari Asyikin, S.Farm, M.Kes (Poltekkes Makassar)

Redaksi Pelaksana

Ketua : Santi Sinala, S.Si, M.Si, Apt

Wakil Ketua : Raimundus Chaliks, S.Si, M.Sc, Apt

Sekretaris : Rusdiaman, S.Si, M.Kes, Apt

Anggota : Tajuddin Abdullah, ST, M.Kes

Dra. Hiany Salim, M.MKes, Apt

Djuniasti Karim, S.Si, M.Si, Apt

H. Sultan, S.Farm, M.MKes

Humas : Mispari, SH, S.Farm, M.Kes

Arisanty, S.Si, M.Si, Apt

Ratnasari Dewi, S.Si, M.Kes

Ida Adhayanti, S.Si, M.Sc, Apt

Sirkulasi : St. Ratnah, S.Si, M.Kes

Hendra Stevani, S.Si, M.Kes, Apt

Alfrida Monica S, S.Si, M.Kes

Dwi Rachmawaty Daswi, S.Farm, M.Kes

Alamat Redaksi : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Jl. Baji Gau No.10 Makassar

Telp. 0411-854021, 830883 Fax. 0411-830883

e-mail : [email protected]

website : http//www.farmasi.poltekkes-mks.ac.id

Kode pos 90134

ISSN No. 0216-2083

Page 3: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

iii

EDITORIAL

Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan

Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan anugerahNya sehingga penerbitan Vol. XII No.2,

November 2016 MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR dapat

terlaksana dan telah mendapat legalitas sebagai media resmi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) dengan nomor penerbitan ISSN No. 0216-2083.

Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar merupakan suatu wadah dalam

menampung aspirasi ilmiah sehingga dapat menggugah motivasi dan inovasi dari dosen di

lingkup Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar serta artikel dari simpatisan untuk

melakukan kajian ilmiah.

Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar diterbitkan 2 kali dalam setahun yaitu

pada bulan April dan November. Sebagai majalah ilmiah, Media Farmasi mengembangkan

misi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan khususnya di bidang

farmasi

Akhirnya redaksi sangat berharap bahwa semua artikel yang disajikan dalam edisi ini

dapat memberi apresiasi keilmuan di bidang kesehatan bagi kita semua. Oleh karena itu

kritikan dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan edisi-edisi selanjutnya.

Selamat membaca

Makassar , November 2016

Redaksi

Page 4: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

iv

Studi Interaksi Obat Hipertensi pada Pasien Usia Lanjut Rawat Jalan di

RSUD Labuang Baji Makassar

H. Asyhari Asyikin ............................................................................ 1

Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Jamblang (Eugenia cumini Merr.) terhadap

Pertumbuhan Streptococcs pyogenes dan Escherichia coli

Darwis, Sesilia R.Pakadang, Suherman B ............................................. 10

Pola Penggunaan Antibiotik pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu

Dan Anak Pertiwi (RSKDIA) Makassar

Rusli, Raimundus Chaliks, Nurul Putri Sakinah ...................................... 19

Perbandingan Daya Hambat Beberapa Sediaan Obat Kumur Terhadap

Pertumbuhan Mikroba dalam Rongga Mulut

Hiany Salim .................................................................................... 25

Uji Efek Rebusan Daun Ubi Jalar (Ipomea batatas L) sebagai Antidiare

Pada Mencit (Mus musculus)

H. Sultan, Alwardhatullatifah .............................................................. 31

Uji Efektivitas Antibakteri Sediaan Obat Kumur Ekstrak Daun Lenglengan

(Leucas lavandulifolia Smith) terhadap Streptococcus mutans

Jumain, Asmawati, Iin Idayati ............................................................. 36

Pengaruh Ektrak Daun Miana (Coleus scutellarioides (L) Benth)

Terhadap Peningkatan Berat Badan, Kwalitas Leukosit Dan Eritrosit Pada

Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Dwi Rachmawaty Daswi, Sesilia R. Pakadang, Hiany Salim ..................... 43

Penentuan Total Polifenol Dan Total Flavonoid Serta Uji Aktivitas Daya

Hambat Ekstrak Etanol Propolis Terhadap Bakteri Propionibacterium acnes

Santi Sinala .................................................................................... 50

Evaluasi Terapi Sulih Antibiotik Pasien Pneumonia Komunitas Rawat Inap

DAFTAR ISI

Page 5: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

v

Di RSUP Dr. Wahidin Sudiro Husodo Makassar

Estherina Allo Pajung ........................................................................ 56

Uji Cemaran Escherichia coli Pada Beberapa Makanan Yang dijual Oleh

Penjual Makanan di Sekitar Kampus Farmasi Poltekkes Kemenkes RI Makassar

St. Ratnah ...................................................................................... 66

Uji Kestabilan Fisik Sediaan Krim Perasan Buah Mentimun (Cucumis sativus L. )

Dwi Rachmawaty Daswi .................................................................... 72

Formulasi Masker Krim Wajah Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.)

Rusmin .......................................................................................... 77

Analisis Logam Timbal (Pb) Pada Kopi Robusta Bubuk Yang Beredar Di

Kabupaten Toraja Utara secara Spektrofotometri Serapan Atom

Hj. Nurisyah .................................................................................... 85

Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L)

Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes

Alfrida Monica Salasa ....................................................................... 91

Uji Efek Hemostatik Perasan Daun Andong Merah (Cordyline fruticosa L.)

terhadap Mencit (Mus musculus)

Agust Dwi Djajanti, Arief Azis, Akbar .................................................... 96

Formulasi Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras zapota L)

Asal Maros

Arisanty, Muhammad Saud, Amelia Karmila .......................................... 100

Pembuatan Dan Uji Daya Desinfeksi Ekoenzim Hasil Pengolahan Sampah

Dapur Organik

Ida Adhayanti .................................................................................. 108

Identifikasi Kelengkapan Resep Narkotika Di Apotek Rawat Inap

RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa

Ratnasari Dewi ................................................................................ 115

Page 6: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

vi

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L)

Menggunakan Metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil)

Syarifuddin KA, Yusriyani .................................................................. 121

Faktor Dominan Yang Mempengaruhi Penggunaan Antibiotik Secara Swamedikasi

Pada Masyarakat Di Desa Mangeloreng Kecamatan Bantimurung Kabupaten Maros

Raimundus Chaliks, Rusli, Syamsinar .................................................. 128

Pengaruh Kombinasi Perasan Buah Pare (Momordica charantia L.) Dan Buah

Labu Siam (Sechium edule) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit

Jantan (Mus musculus)

Sisilia Teresia Rosmala Dewi ............................................................. 133

Uji Daya Hambat Perasan Daun Pandan Wangi (Pandanus amrylliolius Roxb)

Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus

Hendra Stevani, Irmawati, Adriani Kadir. ............................................... 141

MEDIA FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN

Page 7: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

7

MAKASSAR

Sekretariat : Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Farmasi Jl. Baji Gau No. 10 Makassar Telp. (0411) 854021 Fax (0411) 830883

Media Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar menerima tulisan hasil penelitian, survey, kajian pustaka yang erat kaitannya dengan bidang kesehatan. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar terbit setiap dua kali setahun. Naskah dikirim ke alamat sekretariat redaksi.

PEDOMAN PENULISAN

1. Naskah ditulis dengan program pengolah kata

Microsoft Word, dengan jenis huruf Times New Roman , 10 pt, satu spasi. Untuk rumus struktur kimia dapat digunakan program chemdraw ultra. Untuk foto dan gambar dapat digunakan format jpg/jpeg dan untuk grafik dapat digunakan excel.

2. Naskah dikirim dalam bentuk file CD, disket atau e-mail dan satu exsampler hasil cetakan pada kertas putih ukuran kwarto (21,59 X 27,94 cm), dengan margin 2 cm kanan, 2.5 cm bawah, 3 cm atas, dan 4 cm kiri.

3. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia disusun dengan urutan sebagai berikut : a. JUDUL ditulis dengan huruf kapital ( maksimum

12 kata) b. Nama penulis tanpa gelar, nama depan ditulis

dengan huruf kecil semua kecuali huruf pertama ditulis sedangkan nama akhir huruf besar, ditulis dengan huruf besar semua, ditulis di bawah judul, beserta nama lengkap instansi penulis. Jika para penulis berasal dari instansi yang berbeda, maka gunakan tanda *),**),***) dan seterusnya di belakang nama masing-masing penulis. Kontak person penulis yang menjadi alamat korespondensi dan alamat instansi harus tercantum dengan lengkap beserta alamat e-mail (jika ada).

c. ABSTRAK dalam bahasa Indonesia atau dan

bahasa Iggris, maksimal 200 kata. d. Key words; 1 – 4 kata e. PENDAHULUAN, Berisi latar belakang, tinjauan

pustaka/ teori yang mendasari penelitian, masalah, tempat, metode, tujuan dan manfaat penelitian.

f. METODE DAN BAHAN

Disain penelitian instrumen dan metodologi yang digunakan bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian.

g. HASIL DAN PEMBAHASAN h. UCAPAN TERIMA KASIH

Kepada pihak-pihak yang berperan dalam penelitian tetapi tidak masuk sebagai penulis

i. DAFTAR PUSTAKA

(Lihat cara penulisan daftar pustaka) 4. Tabel dan keterangan tabel ditulis di bagian atas

tabel dengan nomor urut angka arab. 5. Gambar termasuk grafik serta keterangan ditulis di

bagian bawah dengan nomor urut angka arab. 6. Pustaka dalam naskah ditunjukkan dengan nama

akhir penulis diikuti tahun. Bila pustaka lebih dari satu penulis ditulis nama akhir penulis utama diikuti dengan et. al., (dkk.,), tahun. Contoh sebagai berikut : Chi-Hua Sun, Hui-Po Wang, 1998, Methods in

Preparation of Diphennylglycine-Containing Cefotaxime Double Esters, J. Food and Drug Analysis, School of

Pharmacy, National Taiwan University, Taiwan, 447 -484

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979,

Materia Medika Indonesia, Jilid III,

Jakarta, 6 – 8 ............. 1992, Farmakope Indonesia , Edisi IV,

Direktoral Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta, 23 -29

Gennaro, A.R, 2000, Remington : The Science

and Practice of Pharmacy, 20th edition,

Mack Publishing Co, Easton, Pensylvania, U.S.A, 986 – 994.

Katzung, B.G., 1989, Farmakologi Dasar dan

Klinik, edisi ketiga, Ahli bahasa Binawati

Kotualubun dkk, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, 47 – 484.

Morey,S.S, 2000, Guidelines on Migraine: Part 3.

Recommendations for Individual Drug,- http://www.aafp.org/clinical/migraine

Tjay H.T, Rahardja, K, 2002, Obat-obat Penting,

Khasiat Penggunaan dan Efek-efak Sampingnya, Edisi Kelima, Elex Media

Komputindo, Jakarta, 231 -244.

Page 8: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 50

PENENTUAN TOTAL POLIFENOL DAN TOTAL FLAVONOID SERTA UJI

AKTIVITAS DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL PROPOLIS TERHADAP BAKTERI

Propionibacterium acnes

Santi Sinala*)

*) Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

ABSTRAK

Salah satu penyakit kulit yang merisaukan remaja dan dewasa adalah jerawat atau acne vulgaris,

karena dapat mengurangi kepercayaaan diri seseorang. Penyakit ini salah satunya disebabkan oleh

bakteri yaitu Propionibacterium acnes. Propolis telah diketahui sebagai salah satu bahan alam

yang memiliki aktivitas daya hambat terhadap bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya

hambat ekstrak etanol propolis terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes secara

in-vitro serta mengetahui kadar kandungan total flavonoid dan total polifenol dalam ekstrak.

Manfaat dari penelitian ini adalah bahwa propolis dapat digunakan sebagai salah satu bahan aktif

pada pembuatan sediaan kosmetik medik pada pengobatan jerawat. Metode penelitian yang

digunakan adalah jenis penelitian secara eksperimental secara in vitro. Bahan penelitian yaitu raw

propolis yang diekstraksi secara maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan dan etanol

70%, yang nantinya akan menghasilkan ekstrak etanol propolis. Terdapat tiga variabel pengukuran

yaitu pengukuran total flavonoid dengan menggunakan pembanding kuarsetin menggunakan alat

Spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 422,5 nm, pengukuran total polifenol dengan

menggunakan pembanding asam gallat yang keduanya diukur menggunakan alat Spektrofotometer

UV-VIS pada panjang gelombang 641,5 nm serta pengujian aktivitas daya hambat ekstrak etanol

terhadap bakteri P. acnes dengan menggunakan metode difusi agar dengan seri konsentrasi 1%,

3% dan 5% dalam pelarut DMSO. Hasil penelitian terhadap uji total flavonoid dan total polifenol

berdasarkan perhitungan kadar pada persamaan garis lurus diperoleh data bahwa total polifenol

sebesar 6,64% dan total flavonoid sebesar 4,69%. Pengujian diameter daya hambat dianalisis

secara menggunakan program SPSS, dengan uji lanjutan menggunakan metode Kruskal Wallis dan

Mann-Whitney dengan data bahwa konsentrasi 1%, 3% dan 5% tidak berbeda nyata (p>0.05),

sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi 1% merupakan konsentrasi yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri.

Kata kunci : Jerawat, Propolis, Total Flavonoid, Total Polifenol, Uji daya hambat,

Propionibacterium acnes

PENDAHULUAN

Salah satu penyakit kulit yang

merisaukan remaja dan dewasa adalah

jerawat atau acne vulgaris, karena dapat

mengurangi kepercayaaan diri seseorang.

Acne vulgaris adalah penyakit yang

kompleks (multifaktorial) dengan elemen

patogenesis yaitu kerusakkan pada

keratinisasi epidermal, sekresi androgen,

fungsi sebaseous, pertumbuhan bakteri,

inflamasi dan imunitas (Guy, 2007) (Andrea

L, et al , 2006). Empat faktor yang telah

diidentifikasikan yaitu hiperproliferasi

folikular epidermal, produksi sebum yang

berlebihan, inflamasi dan adanya serta

aktivitas Propionibacterium acnes (Andrea

L, et al, 2008). Umumnya acne berpengaruh

pada pilosebaseus unit yaitu wajah, leher,

dada dan punggung karena kelenjar sebaseus

pada daerah tersebut aktif.

Aktivitas Propionibacterium acnes

berupa pelepasan lipase yang menghidrolisis

triglyserida dari sebum menjadi asam lemak

bebas, dimana zat ini akan mengiritasi

dinding folikel (Diane T, 2000). Salah satu

bahan alam yang dapat berefek sebagai anti

Propionibacterium acnes adalah propolis,

yang merupakan hasil dari lebah.

Propolis adalah produk resin

dikumpulkan oleh lebah dari tumbuh-

tumbuhan terutama pohon poplar lalu

dicampurkan dengan air liurnya, yang

digunakan untuk menambal lubang dalam

sarang lebah yang sekaligus juga melindungi

Page 9: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 51

sarang lebah dari serangan virus, bakteri dan

jamur (Fernandes, et al, 2005). Propolis

merupakan salah satu antibiotik alami yang

sangat ampuh dengan efek menghambat

yang sangat luas.

Beberapa penelitian telah dilakukan

untuk membuktikan aktivitas antibakteri dari

propolis dalam melawan bakteri Gram

positif dan Gram negatif. Rahman dkk

(2010) telah melakukan uji antibakteri dari

propolis melawan Staphylococcus aerus dan

Escheria coli. Ivancajic dkk (2010),

melakukan uji in-vitro antibakteri dari

ekstrak propolis terhadap 12 jenis bakteri

berbeda. Ozen dan Killic (2010), melakukan

uji antibakteri dari ekstrak propolis terhadap

bakteri anaerob dari mulut. Salah satu

ekstrak yang telah diteliti adalah ekstrak

etanol propolis (EEP) dimana kandungan

bahan aktif yang berefek secara farmakologi

ditemukan dan diidentifikasi pada fraksi

yang larut dalam pelarut etanol (Ivancajic

dkk, 2010). Miorin et al., 2003

memperlihatkan bahwa kandungan fenolik

mencakup senyawa flavonoid merupakan

senyawa yang bertindak sebagai

antimikroba. Sifat antibakteri dan

antiinflamasi dari propolis disebabkan

karena kandungan flavonoid, senyawa fenol

dan ester (Kristina dkk, 2009).

Melihat uraian di atas maka akan

ditentukan total polifenol dan total flavonoid

serta menguji daya hambat ekstrak etanol

propolis terhadap bakteri Propionibacterium

acnes sehingga dapat mengobati penyakit

acne vulgaris di masyarakat.

Berdasarkan latar belakang di atas

maka rumusan masalah adalah :

1. Berapa kadar total polifenol yang

terkandung di dalam ekstrak etanol

propolis?

2. Berapa kadar total flavonoid yang

terkandung dalam ekstrak etanol

propolis ?

3. Berapa besar aktivitas daya hambat

ekstrak etanol propolis terhadap

pertumbuhan Propionibacterium acnes.

Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui kadar total polifenol dan

total flavonoid yang terkandung dalam

ekstrak etanol propolis serta untuk melihat

aktivitas daya hambat ekstrak etanol

propolis terhadap bakteri Propionibacterium

acnes.

Manfaat dari penelitian ini adalah

diharapkan manfaat dari penelitian ini

adalah bahwa propolis dapat digunakan

sebagai salah satu bahan aktif pada

pembuatan sediaan kosmetik medik pada

pengobatan jerawat.

METODE DAN BAHAN

Rancangan dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian

eksperimental menggunakan alat

pengukuran dan dilakukan di Laboratorium

Biologi Farmasi dan Laboratorium Kimia

Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes

Makassar. Waktu pelaksanaan penelitian

yaitu dari bulan Juli sampai bulan Oktober

2016. Sampel propolis diperoleh di Fakultas

Kehutanan Universitas Hasanuddin

Pengolahan Sampel Propolis dimasukkan ke dalam

freezer hingga membeku. Setelah membeku,

propolis dipotong kecil-kecil dan

diserbukkan, lalu diekstraksi secara maserasi

bertingkat dengan menggunakan n-heksan

dan etanol 70%

Pengujian Ekstrak Propolis

a. Pengukuran Total Polifenol

Dibuat kurva baku total

polifenol dengan menggunakan asam

gallat. Sampel dibuat dalam seri

pengenceran 100 ppm dan 200 ppm

dalam etanol p.a, yang ditambahkan 100

µL pereaksi Folin-Ciocalteau (1:1) dan

100 µL larutan Na2CO3 7,5%.

Kemudian diinkubasi selama 3 menit.

Larutan diukur absorbannya pada

panjang gelombang 641,5 nm.

b. Pengukuran Total Flavonoid

Dibuat kurva baku total

flavonoid dengan menggunakan

kuarsetin. Sampel dibuat dalam seri

pengenceran 100 ppm dan 200 ppm

dalam etanol p.a, yang ditambahkan 100

µL pereaksi AlCl3 10% dan 100 µL

Natrium Asetat 1 M. Kemudian

diinkubasi selama 25 menit. Larutan

diukur absorbannya pada panjang

gelombang 422,5 nm.

c. Uji Daya Hambat terhadap Bakteri

Propionibacterium acnes

Dibuat pengenceran ekstrak

etanol propolis 0,2 mg/20 µL; 0,6

mg/20 µL; 1 mg/20 µL dalam DMSO.

Page 10: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 52

Diambil 10 uL suspensi bakteri

Propionibacterium acnes yang telah

sesuai standar 0,5 Mc Farland kemudian

dicampurkan dengan medium FTM

Agar dalam botol pengencer yang steril

sambil digoyang-goyangkan. Kemudian

campuran suspensi bakteri dan medium

dimasukkan ke dalam cawan petri,

dibiarkan hingga memadat. Tiap paper

disk diteteskan pengenceran ekstrak

etanol propolis 0,2 mg/20 µL ,0,6

mg/20 µL, 1 mg/20 µL, kemudian

ditempelkan pada medium yang telah

memadat tadi. Sampel kemudian

diinkubasi pada inkubator pada suhu 37 oC selama 24 jam. Diamati dan dihitung

zona hambat dari tiap konsentrasi.

Dilakukan kontrol negatif yaitu larutan

DMSO dan sebagai pembanding yaitu

paper disk yang mengandung ampisilin

10 µg. Dilakukan replikasi sebanyak

tiga kali.

Analisis data

Data total polifenol dan total

flavonoid dianalisa secara langsung dengan

menentukan kadar melalui persamaan garis

lurus. Sedangkan aktivitas daya hambat anti

bakteri dianalisa menggunakan program

SPSS dengan uji lanjutan menggunakan

metode Kruskal Wallis dan Mann-Whitney.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Tabel 1. Nilai rendamen dan total flavonoid serta total polifenol

Ekstrak Berat (g) Rendamen (%) Total Flavonoid (%) Total Polifenol

(%)

n- heksan 145.8 48.6 - -

etanol 70% 45.06 15.02 4.69 6.64

Tabel 2. Diameter Hambatan Ekstrak Etanol Propolis

REPLIKASI KONSENTRASI EKSTRAK

1% 3% 5%

1 12.223 mm 12.797 mm 13.15 mm

2 11.45 mm 12.2 mm 13.547 mm

3 12.747 mm 13.85 mm 13.667 mm

Rata-rata 12.14 12.949 13.45467

Kontrol Negatif 6 mm

Kontrol Positif 6 mm

Gambar 1

Page 11: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 53

Pembahasan

Dalam penelitian ini zat aktif yang

terkandung dalam propolis ditarik dengan

cara ekstraksi maserasi bertingkat, dimana

propolis terlebih dahulu dimaserasi dengan

n-heksan beberapa hari sampai jernih untuk

menarik zat-zat yang bersifat non polar

seperti lemak dan tanin yang banyak

terdapat pada propolis. Setelah itu, residu

dibebaskan terlebih dahulu dari n-heksan,

kemudian dimaserasi dengan etanol 70%

untuk menarik senyawa polar berupa

senyawa polifenol.

Dari Tabel 1 di atas diperoleh data

berat ekstrak n-heksan sebanyak 145,80

gram, dengan rendamen 48,6 % dan ekstrak

etanol 70% sebanyak 45,06 gram dengan

rendamen sebesar 15,02 %. Ekstrak etanol

yang diperoleh berwarna coklat dan

memiliki bau yang khas.

Cara mengekstraksi akan

mempengaruhi kadar kandungan zat aktif

yang di dalam ekstrak. Hal ini dapat dilihat

dari nilai total flavonoid yang diperoleh

sebesar 4,69% dan total polifenol sebesar

6,64% (Tabel 1) dari ekstrak etanol propolis

hasil maserasi bertingkat dibandingkan bila

raw propolis ditarik langsung dengan etanol

70%. Hal ini kemungkinan disebabkan

karena pelarut heksan telah menarik

senyawa-senyawa non polar sehingga

senyawa yang terekstraksi pada etanol 70%

merupakan senyawa polar seperti senyawa

flavonoid dan polifenol, sehingga

pengukuran kadarnya tidak terganggu oleh

senyawa lain.

Pengujian aktivitas daya hambat

dalam penelitian ini menggunakan metode

difusi yaitu dengan Cara Kirby-Bauer.

Metode ini sangat mudah dilakukan karena

tidak rumit dalam pengerjaannya dan

efisien. Tidak membutuhkan alat dan bahan

yang banyak sedangkan kerugiannya tidak

dapat diketahui secara tepat tingkat

resistensi atau kepekaan bakteri terhadap

antimikroba.

Dalam pengujian ini digunakan

pelarut DMSO. Tidak menggunakan etanol

70% yang merupakan pelarut ekstraksinya

karena etanol 70% bersifat antibakteri yang

dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Pada uji ini digunakan tiga konsentrasi dari

ekstrak etanol propolis yaitu 1%, 3% dan

5%. Pengujian juga dilakukan dengan

menggunakan DMSO sebagai kontrol

negatif dan ampisilin sebagai pembanding.

Dari Gambar 1 di atas diperlihatkan

bahwa kontrol negatif yaitu DMSO tidak

menghasilkan efek daya hambat. Hal yang

sama juga dihasilkan oleh ampicilin sebagai

pembanding. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena pada konsentrasi

ampicilin 10 µg yang terkandung dalam

paper disk belum mampu menghambat

pertumbuhan bakteri Propionibacterium

acnes. Sedangkan konsentrasi 1%

menghambat rata-rata sebesar 12,14 mm;

konsentrasi 3% menghambat rata-rata

12,949 mm dan konsentrasi 5%

menghambat sebesar rata-rata 13.45467 mm.

Data diolah secara statistik

menggunakan program SPSS. Data daya

hambat tersebut di atas memiliki sifat yaitu

merupakan data replikasi, tidak homogenitas

dan tidak normal. Karena memiliki sifat

yang tidak homogen dan tidak normal maka

tidak diuji secara Anava.

Tests of Normalityb,c

bahan uji Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

daya hambat

bahan uji

kons 1% .212 3 . .990 3 .810

kons 3% .239 3 . .975 3 .698

kons 5% .300 3 . .913 3 .427

Page 12: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 54

Test of Homogeneity of Variances

daya hambat bahan uji

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.951 4 10 .036

ANOVA

daya hambat bahan uji

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 171.578 4 42.894 182.298 .000

Within Groups 2.353 10 .235

Total 173.931 14

Dari data di atas dimana p < 0.05 (0.036)

sehingga termasuk data tidak homogen. Data

ini kemudian dilanjutkan menggunakan

metode Kruskal Wallis dan Mann-Whitney.

Berdasarkan perhitungan dari

metode lanjutan di atas maka diperoleh data

bahwa konsentrasi 1%, 3% dan 5% tidak

berbeda nyata pengaruh konsentrasi,

sehingga diambil konsentrasi 1% sebagai

konsentrasi yang baik (p>0.05). Secara teori,

makin tinggi konsentrasi maka makin besar

pula daya hambatnya. Akan tetapi karena

konsentrasi 1% tidak berbeda secara nyata

dengan konsentrasi 3% dan 5%, maka

sebuah konsentrasi yang rendah dan mampu

memberikan aktivitas yang sama dengan

aktivitas yang dihasilkan oleh konsentrasi

tinggi, maka konsentrasi itulah yang diambil

yaitu 1%.

Konsentrasi yang baik adalah

konsentrasi yang minimal dengan efek daya

hambat yang besar yang ditandai dengan

daerah bening di sekitar paper disk. Zona

hambat adalah zona dimana menunjukkan

aktif dan resisten tidaknya suatu bakteri

terhadap suatu senyawa atau zat. Dimana

zona hambat merupakan senyawa

metabolisme skunder yang dikeluarkan oleh

bakteri untuk bertahan hidup.

Senyawa flavonoid dan polifenol

yang terdapat dalam propolis dapat

menghambat pertumbuhan bakteri dengan

merusak permeabilitas dinding sel bakteri,

mikrosom dan lisosom sebagai hasil

interaksi antara flavonoid dan polifenol

dengan DNA bakteri (Sabir, 2005). Selain

itu senyawa flavonoid mampu membentuk

kompleks dengan protein ekstraseluler dan

dinding sel bakteri sehingga terganggu yang

mengakibatkan sel tidak dapat menahan

tekanan osmotik internal yang dapat

mencapai 5 sampai 20 atm. Tekanan ini

cukup memecah sel apabila dinding sel

dirusak (Cowan, 1999).

Adapun beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi ukuran diameter zona

hambatan (Alfath, dkk., 2013) yaitu

kemampuan difusi bahan antimikroba ke

dalam media dan interaksinya dengan

mikroorganisme yang diuji; jumlah

mikroorganisme yang digunakan; kecepatan

tumbuh mikroorganisme yang diuji;

sensitivitas mikroorganisme terhadap bahan

antimikroba yang diuji; sifat bahan pelarut

yang digunakan, waktu inkubasi (waktu : 16

– 18 jam), bila lebih 18 jam maka

pertumbuhan lebih sempurna sehingga zone

hambat makin sempit; ketebalan agar

(ketebalan : 4 mm, bila kurang maka difusi

obat lebih cepat dan bila lebih maka difusi

obat lambat).

Page 13: 0HGLD) DU PDVLfarmasi.poltekkes-mks.ac.id/images/Media-Nopember-2016/8.pdfiii EDITORIAL Pembaca yang budiman, ucapan syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Media Farmasi Vol. XII. No. 2. November 2016 55

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat ditarik

kesimpulan yaitu :

1. Total Polifenol dari ekstrak etanol

propolis yaitu sebesar 6,6428%

2. Total flavonoid dari ekstrak etanol

propolis yaitu sebesar 4,6984%

3. Daya hambat terbaik dari ekstrak etanol

propolis yaitu pada konsentrasi ekstrak

sebesar 1%

Saran

Diharapkan selanjutnya dapat

diaplikasikan dalam bentuk sediaan farmasi

DAFTAR PUSTAKA

Andrea L., Zaenglein, Dine M., Thiboutot.

2006. Expert committee

recommedations for acne

management. Pediatrics. 118.

1188- 1199.

Andrea L., Zaenglein, Dine M., Thiboutot,

Strauss J.S. 2008. Acne vulgaris

and acne form eruptions. New

York. Mc Graw Hill.

Diane Thiboutot. 2000. New Treatments and

Therapeutic Strategies for Acne.

Arch Fam Med ;9:179-187

Fernandes Júnior A., Balestrin EC., Betoni

JE., Orsi Rde O. da Cunha Mde L.,

Montelli AC. 2005. Propolis: Anti-

Staphylococcus aureus activity and

synergism with antimicrobial

drugs. Mem Inst Oswaldo Cruz.

100 (5): 563-566

Guy F Webster. 2007. Overview of the

pathogenesis of acne and its

therapy: Basic and clinical

dermatology. New York; Informa

Healthcare.1-7.

Ivančajić S ., Mileusnić and Desanka.

2010.In Vitro Antibacterial Activity

of Propolis Extracts on 12 Different

Bacteria in Conditions of 3 Various

pH Values. Arch. Biol. Sci..

Belgrade. 62 (4). 915-934. Serbia

Kristina Ramanauskien. et al. 2009.

Analysis of The Antimicrobial

Activity of Propolis and Lysozyme

in Semisolid Emulsion Systems.

Acta Poloniae Pharmaceutica n

Drug Research. Vol. 66 No. 6.

Miorin PL., Levy NCJ., Custodio AR., Bretz

WA., Marcucci MC. 2003.

Antibacterial activity of honey and

propolis from Apis mellifera and

Tetragonisca angustula against

Staphylococcus aureus. J. Appl.

Microb. 95: 913-920.

Ozen T., Kilic A. 2010. In Vitro Activity of

Turkish Propolis Samples Against

Anaerobic Bacteria Causing Oral

Cavity Infections. Kafkas Univ Vet

Fak Derg 16 (2): 293-298

Rahman M., Richardson A and Sofian.

2010. Antibacterial activity of

propolis and honey against

Staphylococcus aureus and

Escherichia coli. Academic

Journals. Canada