08.Penerapan SAP Berbasis Akrual-a.ppt
-
Upload
ilhambakran -
Category
Documents
-
view
302 -
download
11
Transcript of 08.Penerapan SAP Berbasis Akrual-a.ppt
LATAR BELAKANG
UU 1/2004 Pasal 70 ayat (2):Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran Pendapatan dan Belanja berbasis Akrual dilaksanakan selambat-lambatnya tahun 2008
PP No. 71 Tahun 2010 tentang STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN antara lain mengatur tentang SAP Berbasis Akrual
Pasal 6 Ayat (3) PP No. 71 Tahun 2010 menyatakan: Sistem Akuntansi pada pemerintahan Pemda diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
• Memenuhi amanat Undang-Undang Perbendaharaan Negara (vide UU 1/2004
Pasal 70 ayat (2)) untuk menghasilkan: Laporan Akuntabilitas/Pertanggungjawaban
Keuangan
Laporan kinerja Keuangan (dlm hal Anggaran Berbasis Kinerja), i.e. dgn Laporan Operasional
• Laporan keuangan dimasa y.a.d. akan dapat berfungsi sbg:
Alat pembebasan tanggungjawab keuangan (acquit et decharge)
Laporan operasional sebagai bahan penentuan pembagaian tantiem/jasa
Mengapa Akrual?
KELOMPOK LAPORAN KEUANGAN DALAM BASIS AKRUALNO KELOMPOK
LAPORAN KEUANGANNO JENIS LAPORAN
I. LAPORAN PELAKSANAAN ANGGARAN
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan SAL
3 Laporan Arus Kas
II. LAPORAN FINANSIAL1. Neraca
2. Laporan Operasional
3.
Laporan Perubahan Ekuitas
III. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
1. Catatan Atas Laporan Keuangan
JENIS LAPORAN DALAM BASIS KAS MENUJU AKRUAL DAN BASIS AKRUALNO BASIS KAS MENUJU AKRUAL BASIS AKRUAL
1. Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan SAL
3. Neraca, dgn Ekuitas Dana yg dirinci menjadi:(1)Ekuitas Dana Lancar(2)Ekuitas Dana Investasi(3)Ekuitas Dana Cadangan
Neraca
(“Ekuitas” tidak dirinci)
4. - Laporan Operasional
5. - Laporan Perubahan Ekuitas
6. Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas
7. Catatan atas Laporan Keuangan Catatan atas Laporan
Keuangan
LANGKAH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL1 SUSUN BAGAN AKUN STANDAR :
a.ANGGARANb.PELAKSANAAN ANGGARANc.NERACAd.OPERASIONALUnt butir b. c. d. Vide PUSAP PMK No. 238/PMK.05/2011 tgl.23/12/2011
2 TETAPKAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.l. PENYUSUTAN ASET, PENCADANGAN PIUTANG TAK TERTAGIH, KAPITALISASI BELANJA, DLL.
3 SUSUN SISTEM AKUNTANSI YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK
MEMBUKUKAN TRANSAKSI:TENTUKAN MODEL JURNAL YANG AKAN DIPAKAI,PASTIKAN APAKAH SUDAH DIPERLUKAN SIM
4 PILIH STRATEGI IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL, dan
5 LATIH PEGAWAI AKUNTANSI
LANGKAH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
LANGKAH PERTAMA:
SUSUN BAGAN AKUN STANDAR
(BAS)
MENYIAPKAN BAGAN AKUN STANDAR(BAS)
Bagan Akun Standar = Chart of Accounts Adalah kumpulan akun-akun yang digunakan untuk mencatat:
1.Transaksi Anggaran yg terdiri dari: Rencana anggaran Realisasi anggaran
2.Transaksi finansial yg terdiri dari: Akun real Akun nominal
PENYERAGAMAN BAGAN AKUN STANDAR(BAS)
Untuk mempermudah penyiapan Laporan Keuangan Konsolidasian antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, maka dalam
PMK No. 238/PMK.05/2011 tgl. 23 Des 2011
tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan (PUSAP)
ditetapkan penyeragaman Kode Akun pada 3 digit pertama.
AKUN STANDAR PUSAT DAN DAERAH
KODIF PEM PUSAT PEM DAERAH
1
2
3
4
5
6
7
Aset
Kewajiban/Utang
Ekuitas
Pendapatan-LRA
Pendapatan-LO
Belanja Beban (LO)
Transfer ke Daerah Beban Transfer
Pembiayaan
Aset
Kewajiban
EkuitasPendapatan-LRA
Belanja: 5.1. Belanja Operasi5.2. Belanja Modal.5.3 Belanja tak terduga
Transfer
Pembiayaan8
9
9.1.
9.2.
9.3.
9.4.
--
--Pendapatan-LO
Beban
Beban Operasi
Beban Transfer
Beban Non Operasional
Beban Luar Biasa
LANGKAH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
LANGKAH KEDUA:
TETAPKAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi dalam hal ini adalah praktik-praktik yang dipilih dari
pernyataan standar akuntansi pemerintahan (PSAP) untuk diterapkan
oleh entitas pelaporan bersangkutan sebagai dasar dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
•Penyusunan kebijakan akuntansi bukan copy and paste semata dari PSAP, tetapi memilih standar mana yang akan diterapkan.Sbg misal, standar memberi kemungkinan pencatatan persediaan secara perpetual. Khusus untuk persediaan keperluan kantor entitas pelaporan ybs memilih pencatatan persediaan secara phisical.
•
LANGKAH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
LANGKAH KETIGA:
SUSUN SISTEM AKUNTANSI
SISTEM AKUNTANSI
• Perlu dipertimbangkan apakah sistem akuntansi akan dilaksanakan secara manual, ataukah secara computerized menjadi Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem akuntansi pada dasarnya berisikan jurnal standar untuk mencatat transaksi , baik transkasi pendapatan, belanja maupun pembiayaan
•
JENIS JURNAL PADA SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
1 JURNALFINANSIAL
2 SETIAP TRANSAKSI KAS DIIKUTI JURNAL ANGGARAN SEBAGAI REALISASI ANGGARAN
3 JURNAL UMUM
4 JURNAL KOREKSI
Setiap Transaksi Kas dibukukan dengan akun lawan (contra accounts) akun finansial.
Setiap Transaksi Kas yang dibukukan dengan pasangan akun finansial perlu diikuti dengan jurnal anggaran sbb.: Jurnal finansial: Dr. Kas, Kr. Pendapatan -LO Jurnal anggaran: Dr. Estimasi Perubahan SAL, Kr. Pendapatan-LRAdiperlukan untuk mencatat a.l.•Penyisihan Piutang•Amortisasi / Depresiasi•Akrual Utang, Akrual Pendapatan, dll.Diperlukan untuk mencatat berbagai koreksi terhadap semua laporan keuangan
MODEL JURNAL SBG BAGIAN DARI SISTEM AKUNTANSI
N O
Jurnal Sistem Akuntansi Berbasis Kas Menuju Akrual
Jurnal Sistem Akuntansi Berbasis Akrual
Semua Transaksi finansial diikuti dengan jurnal untuk mencatat realisasi anggaran (karena anggaran berbasis kas)
Jurnal umum untuk mencatat:a. Berbagai Akrual, seperti
pendapatan yg msh harus diterima, beban yg msh harus dibayar
b. Penyusutan/amortisasi.
Koreksi, baik thd LRA maupun laporan Finansial.
1. Jurnal Kas
2. Jurnal Korolari untuk mencatat realisasi Anggaran belanja modal.
3. Jurnal Umum
Jurnal Kas
4 Jurnal Koreksi
MODEL JURNAL LENGKAP PADA SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL
NO Jurnal Finansial Jurnal Anggaran
1.a Jurnal Kas Masuk Jurnal Realisasi Pendapatan
Jurnal Realisasi PembiayaanJurnal Realisasi PendapatanTransfer
1.b.
Jurnal Kas Keluar Jurnal Realisasi Berlanja Jurnal realisasi PembiayaanJurnal realisasi Belanja Transfer
2. Jurnal Utang (Voucher Register)
3. Jurnal Pendapatan
4. Jurnal Umum
5. Jurnal Koreksi
Contoh-contoh pengakuanPendapatan Pajak DaerahPada dasarnya pengakuan pendapatan dilakukan secara akrual, tergantung kecepatan dan ketepatan data yang valid (utuh dan sah). Namun demikian sesuai dengan sifat dan prosedur serta tata cara pemungutannya, dapat pula dilakukan pengakuan pendapatannya pada saat kas diterima
Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Dilakukan dengan basis akrual berdasarkan notice yang diterbitkan
Pendapatan Pajak Hotel dan Restoran
Seluruh data pendapatan PHR diketahui dan diperoleh bersamaan dengan saat diterima SPT masa, kecuali SKP kurang atau lebih bayar sebagai akibat perbedaan antara SPT dengan SKP yang diterbitkan beberapa waktu kemudian. Apabila selanjutnya terdapat perbedaan antara SPT dengan SKP yang diterbitkan beberapa waktu kemudian, maka dilakukan koreksi tambahan maupun pengurangan pendapatan pajak secara akrual, sesuai dengan SKP yang diterbitkan
Pendapatan Pajak ReklamePendapatan Pajak Reklame diakui saat diterbitkan SKP/SKUM bagi wajib pajak reklame
Pendapatan Pajak HiburanUntuk hiburan rutin non-bioskop telah diterapkan sistem self assesment sehingga perlakuan pengakuan pendapatannya sama dengan pengakuan pada PHR. Sedangkan untuk pajak hiburan Bioskop pengakuan pendapatan dilakukan saat pengusaha bioskop mengambil dan membayar tiket yang telah di perporasi
Contoh lanjutan..• Pendapatan Retribusi Daerah Retribusi daerah terutang dan dipungut saat dilakukan pemanfaatan oleh
masyarakat, sehingga pengakuan pendapatan dilakukan saat diterimanya retribusi tersebut oleh kantor Kasda
• Bagian Laba BUMD Laba BUMD tersebut dibukukan saat diterima risalah RUPS tentang pembagian
laba BUMD yang bersangkutan
• Pendapatan dari Joint Production, sewa dan royalti Pendapatan yang diperoleh dari kerjasama diakui saat diperoleh dukungan
administratif pengakuan pendapatan yang menjadi hak/milik Pemerintah Daerah .
• Pendapatan dari kerjasama operasi/pelayanan (tanpa penyerahan aset daerah dan atau sebaliknya)
Pendapatan diakui sepenuhnya (gross), sedangkan hak mitra kerja diakui sebagai biaya/kewajiban
• Bagi Hasil Pajak Berdasarkan peraturan yang mendasarinya, sumber data,serta proporsinya
(materialitas) dari total pendapatan, maka bagi hasil pajak yaitu PBB ditetapkan untuk dibukukan dengan menggunakan metode akrual.
3. Transaksi pengeluaran yang belum diakui sebagai beban
Basis Akrual SAP 24 Th. 2005
1. Pembelian barang persediaanJurnal LRA
Belanja BHP 5 Jt
Apropriasi Belanja Barang 5 Jt
Jurnal Financial
Persediaan 5 Jt
Kas 5 Jt
2. Pemakaian Persediaan
Jurnal LRA
Tidak ada jurnal
Jurnal Financial
Beban persediaan 2 Jt
Persediaan 2 Jt
Belanja BHP
Kas
Persediaan
5 Jt
5 Jt
5 Jt
Ekuitas Cad. Persediaan 5 Jt
Ekuitas cad. Persediaan
Persediaan
2 Jt
2 Jt
• Pada LO beban dicatat pada saat terjadi pengurangan nilai ekonomis dari persediaan. Beban sebagai pengurang pendapatan untuk mengetahui Surplus/defisit yang akan menambah/mengurangi ekuitas pada neraca
SAP 24 Th. 2005 tidak ada beban. Pembelian persediaan langsung menambah ekuitas dan pemakaian persediaan langsung mengurangi ekuitas
Pada LO, pada saat transaksi pembelian 5 Jt karena belum digunakan belum dicatat sebagai beban. Pencatatan beban 2 jt dilakukan saat persediaan tersebut digunakan
Pencatatan di SAP 24/2005 dicatat menambah ekuitas cadangan persediaan dan akan berkurang 2 juta cadangan tersebut pada saat persediaan dipakai
•
•
•
LANGKAH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
LANGKAH KEEMPAT:
PILIH STRATEGI IMPLEMENTASI AKUNTANSI
BERBASIS AKRUAL
PILIH STRATEGI IMPLEMENTASI
Pilihan 1: Langsung AkrualTahun 2014 dan seterusnya langsung
menerapkan akuntansi berbasis akrual.
Pilihan II: Paralel Run
Tahun 2014 akuntansi CTA paralel dgn Akrual, di mana CTA formal Akrual informal.Tahun 2015 dan selanjutnya akuntansi Akrual.
PILIH STRATEGI IMPLEMENTASI:LANGSUNG AKRUAL
KEUNTUNGAN Cepat dan Tegas
Bisa copy sistem yang ada (Semarang)Tambahan BiayaTidak begitu besar.
KERUGIAN Kemungkinan
besarterjadi kesalahan lebih
Pegawai mungkin akan stress
Ada kemungkinan gagal.
PILIH STRATEJI IMPLEMENTASI:LANGSUNG AKRUAL
AGAR PILIHAN INI BERHASIL• Pastikan jumlah transaksi belum banyak
(< 2t)• Pelatihan pegawai akuntansi/keuangan
rutin tiap akhir minggu• Pegawai akuntansi/keuangan di motivasi
Leadership/Kepemimpinan yang kuat dan tegas, dll.
PILIH STRATEJI IMPLEMENTASIPARALEL RUN
KEUNTUNGANProses perpindahan
sistem lebih smoothKemungkinan berhasil besar Tunggu Aplikasi
Akrual (SIMDA, SIPKD, SIMTA ?)
Dapat sekaligus memperbaiki penerapan Anggaran Berbasis Kinerja.
KERUGIAN Biaya besar unt menyelenggarakan dua
akuntansi
PILIH STRATEJI IMPLEMENTASIPARALEL RUN
Agar Pilihan Strateji ini Berhasil: Pilih dan latih tenaga staff yang
fresh/segar khusus untuk menangani akuntansi akrual Libatkan tenaga di atas dlmpenyusunan BAS, Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi, dan bekali dgn pengetahuan ttg Penganggaran Berbasis KinerjaSusun jadwal penerapan dan ikuti kemajuannya dengan ketat Pimpin tenaga akuntansi secara
PILIH STRATEJIIMPLEMENTASI PARALEL RUNUntuk memperluas wawasan: Lakukan studi banding
lokal
Dengan internet dapat dipelajari kota dari suatu negara yang telah melakukan akuntansi pemerintahan berbasis akrual IPSAS (NZ,Ausie)
LANGKAH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
LANGKAH KELIMA:
LATIH PEGAWAI AKUNTANSI
PELATIHAN PEGAWAI
Melatih dan Memotivasi Pegawai Akuntansi
Pelatihan Setempat secara KontinyuOutbondOn the Job Training Pemberian Insentif