MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya...

107
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR ...... TENTANG MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

Transcript of MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya...

Page 1: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR ...... TENTANG MODUL PENYUSUTAN BARANG MILIK

NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

MODUL

PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA

ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

Page 2: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

2

MODUL

PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP

PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

ABSTRAK

Modul Penyusutan Barang Milik Negara (BMN) Berupa Aset Tetap Pada

Entitas Pemerintah Pusat merupakan pedoman atau acuan bagi entitas Pemerintah

Pusat dalam melakukan penghitungan, penyajian dan pengungkapan penyusutan

Aset Tetap sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor

1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap Pada Entitas

Pemerintah Pusat. Tujuan modul ini adalah menetapkan serangkaian hal mengenai

apa yang harus dilakukan oleh entitas Pemerintah Pusat dalam melakukan

penyusutan BMN berupa Aset Tetap, sehingga penyusutan tersebut dapat

dilaksanakan secara efektif, efisien, optimal, dan terintegrasi.

I. LATAR BELAKANG

Sesuai ketentuan Pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006

tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008, penetapan nilai BMN dalam

rangka penyusunan neraca pemerintah pusat dilakukan dengan berpedoman pada

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan, khususnya Paragraf 52 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah

(PSAP) Berbasis Akrual Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, Aset Tetap

disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tersebut dikurangi akumulasi

penyusutan.

Sebagai tindak lanjut dari dua ketentuan di atas, saat ini telah diterbitkan

peraturan turunan dari kedua Peraturan Pemerintah terkait, yaitu PMK Nomor

1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap Pada Entitas

Pemerintah Pusat.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Modul Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat ini

dimaksudkan sebagai pedoman atau acuan bagi entitas Pemerintah Pusat dalam

melakukan penghitungan, penyajian dan pengungkapan penyusutan Aset Tetap

Page 3: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

3

sebagaimana diatur dalam PMK Nomor 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan

Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat, sehingga

penyusutan tersebut dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, optimal, dan

terintegrasi.

Modul Penyusutan BMN Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat

menetapkan serangkaian hal mengenai apa yang harus dilakukan oleh entitas

Pemerintah Pusat, terutama dalam melakukan penghitungan, penyajian dan

pengungkapan penyusutan Aset Tetap. Modul ini berisi ilustrasi kasus-kasus dalam

penerapan penyusutan, mulai dari pemilihan masa manfaat, cara menghitung

penyusutan sampai dengan pengungkapannya dalam Catatan atas Laporan

Keuangan (CaLK).

III. KETENTUAN UMUM

1. Penyusutan dilakukan atas aset tetap yang berada dalam pengelolaan Pengelola

Barang dan Pengguna Barang, termasuk yang sedang dimanfaatkan dalam

rangka pengelolaan BMN.

2. Penyusutan dilakukan oleh satker atas aset tetap berupa gedung dan

bangunan; peralatan dan mesin; jalan, irigasi dan jaringan; serta aset tetap

lainnya berupa aset tetap renovasi dan alat musik modern.

3. Aset tetap sebagaimana angka 2 (dua) di atas yang direklasifikasi menjadi Aset

Lainnya dalam neraca disusutkan sebagaimana layaknya Aset Tetap.

4. Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus.

5. Penyusutan dilakukan tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

6. Penghitungan dan pencatatan penyusutan Aset Tetap dilakukan dalam satuan

mata uang Rupiah dengan pembulatan hingga satuan Rupiah terkecil.

7. Aset Tetap berupa Aset Tetap Renovasi merupakan renovasi atas Aset Tetap

bukan milik suatu satuan kerja atau satuan kerja pemerintah daerah yang

memenuhi persyaratan kapitalisasi Aset Tetap, disusutkan sebagaimana

layaknya Aset Tetap.

8. Aset Tetap yang direklasifikasi menjadi Aset Lainnya dalam neraca, yaitu berupa

Aset Kemitraan Dengan Pihak Ketiga dan Aset Idle, disusutkan sebagaimana

layaknya Aset Tetap.

9. Penyusutan Aset Tetap setiap semester disajikan sebagai akumulasi penyusutan

di Neraca periode berjalan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan

Berbasis Kas Menuju Akrual.

Page 4: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

4

10. Penyusutan Aset Tetap diakumulasikan setiap semester dan disajikan dalam

akun Akumulasi Penyusutan sebagai pengurang nilai Aset Tetap dan

Diinvestasikan dalam Aset Tetap di Neraca.

11. Pelaksanaan penyusutan dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

a. Penyusutan pertama kali

Merupakan proses penyusutan yang dilakukan pertama kali atas objek

penyusutan yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2013. Nilai buku yang

digunakan adalah nilai buku per 31 Desember 2012.

b. Penyusutan pada saat terjadinya transaksi BMN

Merupakan proses penyusutan yang dilakukan pada saat terjadinya

transaksi BMN. Transaksi dimaksud merupakan transaksi BMN yang

mempengaruhi/mengkoreksi ekuitas.

c. Penyusutan yang dilakukan secara periodik

Merupakan proses penyusutan yang dilakukan secara periodik setiap

semester dan dilakukan atas seluruh objek penyusutan.

IV. ASUMSI

Penyusutan BMN berupa Aset Tetap (selanjutnya disebut Aset Tetap)

memerlukan beberapa asumsi dasar dalam penerapannya. Asumsi tersebut

selanjutnya menjadi dasar dalam mengembangkan aplikasi penyusutan yang akan

digunakan oleh seluruh satuan kerja (satker) pada Kementerian/Lembaga (K/L).

Asumsi dasar dalam penerapan penyusutan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu

asumsi pada saat pertama kali diberlakukannya penyusutan dan asumsi pada

periode berjalan (periode setelah pertama kali dilakukannya penyusutan dan

seterusnya).

Berikut adalah asumsi yang digunakan dalam pengembangan aplikasi

penyusutan, sebagai berikut:

Asumsi Penyusutan Pertama Kali

1. Aset Tetap yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2013, menggunakan nilai buku per 31 Desember 2012 sebagai nilai yang dapat disusutkan. Catatan: Asumsi ini tidak berlaku untuk Aset Tetap Renovasi. Lihat asumsi ATR pada Bab VII.4.

2. Nilai dasar penyusutan didasarkan pada nilai buku semesteran dan tahunan. Dikecualikan untuk penyusutan pertama kali, nilai dasar penyusutan didasarkan pada nilai buku akhir tahun sebelum diberlakukannya penyusutan. (Pada penyusutan pertama kali, nilai dasar penyusutan didasarkan pada nilai buku per 31 Desember 2012 walaupun implementasi penyusutan pertama kali dilakukan di tengah periode semesteran).

Page 5: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

5

3. Dalam hal terjadi perubahan nilai aset tetap sebagai akibat penambahan atau pengurangan kuantitas dan/atau nilai Aset Tetap, maka penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat disusutkan.

4. Penghitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap dilakukan untuk setiap Aset Tetap.

5. Aset Tetap yang hanya dapat dipergunakan bersamaan dengan Aset Tetap lain sehingga dicatat dan dibukukan secara berkelompok, penghitungan dan pencatatan penyusutan Aset Tetap juga dilakukan secara berkelompok.

6. Aset Tetap yang sebelumnya dicatat secara berkelompok dan akan dicatat secara tersendiri, nilai akumulasi penyusutan Aset Tetap-nya dialokasikan secara proporsional berdasarkan nilai masing-masing Aset Tetap.

7. Aset Tetap yang diperoleh sebelum diberlakukannya penyusutan Aset Tetap, dikenakan koreksi penyusutan Aset Tetap sebagai berikut: a. Aset Tetap yang dilakukan Inventarisasi dan Penilaian dalam rangka

penyusunan neraca awal pemerintah pusat, dikenakan koreksi penyusutan terhitung mulai perolehan Aset Tetap.

b. Aset Tetap yang diperoleh setelah penyusunan neraca awal pemerintah pusat, dikenakan koreksi penyusutan terhitung mulai perolehan Aset Tetap.

c. Koreksi penyusutan Aset Tetap diperhitungkan sampai dengan satu semester sebelum diberlakukannya penyusutan.

d. Koreksi penyusutan Aset Tetap diperhitungkan sebagai penambah nilai akun Akumulasi Penyusutan dan pengurang nilai ekuitas pada neraca.

e. Koreksi penyusutan Aset Tetap diperhitungkan sebagai koreksi saldo awal periode berjalan.

f. Koreksi penyusutan Aset Tetap, dikecualikan untuk Aset Tetap yang sudah dihapuskan pada akhir semester diberlakukannya penyusutan Aset Tetap.

8. Seluruh Aset Tetap telah diinput dalam Aplikasi SIMAK BMN.

9. Seluruh Aset Tetap yang diperoleh sebelum 2004 telah dilakukan Inventarisasi dan Penilaian.

10. Pada tahun pertama penyusutan, terdapat kemungkinan bahwa masa manfaat aset sudah habis.

11. Masa manfaat Aset Tetap dihitung sejak tahun perolehan.

12. Pengembangan nilai aset yang dikapitalisasi tidak berdampak pada perubahan masa manfaat.

13. Dalam hal masa penyusutan habis, maka nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai yang tersisa.

Asumsi Penyusutan Periode Berjalan 1. Nilai dasar penyusutan didasarkan pada nilai buku semesteran dan tahunan.

2. Dalam hal terjadi perubahan nilai aset tetap sebagai akibat penambahan atau pengurangan kuantitas dan/atau nilai Aset Tetap, maka penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat disusutkan.

3. Pengembangan nilai aset yang dikapitalisasi dapat berdampak sebagai berikut:

4. Menambah masa manfaat aset tetap sebagaimana Tabel Masa Manfaat II.

5. Tidak menambah masa manfaat.

Page 6: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

6

6. Persentase penambahan masa manfaat berdasarkan Tabel Masa Manfaat II didapat dari perbandingan antara realisasi belanja atas pengembangan nilai aset dibandingkan dengan nilai buku aset sampai dengan dilakukannya pengembangan nilai aset (nilai buku tersebut tidak termasuk nilai akumulasi penyusutan).

7. Akumulasi sisa masa manfaat dan penambahan masa manfaat sebagaimana dampak atas pengembangan nilai aset yang menambah umur ekonomis, tidak dapat melebihi Tabel Masa Manfaat I.

8. Penambahan masa manfaat sebagai dampak dari pengembangan nilai aset atas Aset Tetap yang sudah habis masa manfaatnya, diperhitungkan pada akhir periode penyusutan berikutnya.

9. Aset Tetap dalam kondisi rusak berat atau hilang dan telah diusulkan penghapusannya kepada Pengelola Barang tidak disusutkan.

10. Memungkinkan terjadi perubahan nilai yang disusutkan.

11. Memungkinkan terjadi perubahan masa manfaat.

V. MASA MANFAAT

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010, definisi masa

manfaat adalah:

1. Periode suatu aset diharapkan digunakan untuk aktivitas pemerintahan

dan/atau pelayanan publik;

2. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset untuk

aktivitas pemerintahan dan/atau pelayanan publik.

Dengan kata lain, Masa Manfaat merupakan perkiraan umur ekonomis suatu

Aset Tetap. Penetapan Masa Manfaat didasarkan pada Kelompok Aset Tetap yang

penyusunannya dilakukan dengan melibatkan 7 (tujuh) K/L yang dapat mewakili

keragaman BMN yang dimiliki/dikuasai K/L.

Pedoman penetapan Masa Manfaat tertuang dalam bentuk Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.6/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam

Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas

Pemerintah Pusat. Terdapat 2 (dua) Tabel Masa Manfaat yang ditetapkan dalam

KMK nomor 59/KMK.6/2013, sebagai berikut:

1. Tabel Masa Manfaat I : merupakan tabel Masa Manfaat atas Aset Tetap untuk

tahun pertama diterapkannya penyusutan. Untuk tahun kedua dan

selanjutnya, tabel ini berlaku untuk seluruh Aset Tetap perolehan baru.

2. Tabel Masa Manfaat II : merupakan tabel Masa Manfaat atas Perbaikan

terhadap Aset Tetap yang menambah masa manfaat suatu Aset Tetap.

Perbaikan dimaksud mencakup : renovasi, restorasi dan overhaul.

Page 7: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

7

VI. FORMULA

Metode yang digunakan dalam melakukan penghitungan penyusutan Aset

Tetap adalah Garis Lurus. Formula metode Garis Lurus digambarkan sebagaimana

ilustrasi sebagai berikut:

Penyusutan per Periode = Nilai Yang Dapat Disusutkan

Masa Manfaat

Berdasarkan metode garis lurus, penyusutan nilai aset tetap dilakukan

dengan mengalokasikan penurunan nilai secara merata selama masa manfaatnya.

VII. KETENTUAN LAIN-LAIN

VII.1. BMN Dengan Kuantitas dan Nilai Yang Tidak Wajar

Dalam melakukan penyusutan BMN, dimungkinkan terdapat suatu kondisi

dimana BMN tersebut memiliki kuantitas dan nilai yang tidak wajar. Beberapa

kemungkinan yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

1. BMN dengan kuantitas kurang dari 0, tetapi memiliki nilai Rp0;

2. BMN dengan kuantitas kurang dari 0 dan memiliki nilai kurang dari Rp0;

3. BMN dengan kuantitas kurang dari 0, tetapi memiliki nilai lebih dari Rp0;

4. BMN dengan kuantitas 0, tetapi memiliki nilai kurang dari Rp0;

5. BMN dengan kuantitas 0, tetapi memiliki nilai lebih dari Rp0;

6. BMN dengan kuantitas lebih dari 0, tetapi memiliki nilai kurang dari Rp0;

7. BMN dengan kuantitas lebih dari 0, tetapi memiliki nilai Rp0;

8. BMN dengan tanggal perolehan kosong;

9. BMN dengan kodefikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan PMK

No. 29/PMK.06/2010;

10. BMN dengan kodefikasi kurang dari 10 digit.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan sebelum melakukan

penyusutan pertama kali:

1. Melakukan konfirmasi pada aplikasi Migrasi Data SIMAK BMN dan Penyusutan

Pertama kali, atas data BMN dengan kuantitas dan nilai yang tidak wajar.

2. Melakukan reklasifikasi data BMN tersebut ke dalam Daftar Normalisasi Data

Barang Milik Negara. Dampak dari proses reklasifikasi tersebut adalah tidak

dicantumkannya BMN tersebut di dalam Laporan Barang Kuasa Pengguna,

Posisi BMN di Neraca, dan Buku Barang. (Proses reklasifikasi dilakukan secara

Page 8: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

8

otomatis melalui aplikasi Migrasi Data SIMAK BMN dan Penyusutan Pertama

kali).

3. Proses reklasifikasi data BMN sebagaimana angka 2 (dua) di atas dilakukan

dengan menggunakan jenis transaksi koreksi normalisasi atas Aset Tetap (209)

dan koreksi normalisasi atas Aset Lain-lain (299).

4. Setelah melakukan reklasifikasi data BMN, satker diharuskan melakukan

beberapa hal sebagai berikut:

a. Menelusuri keberadaan fisik BMN tersebut.

b. Dalam hal secara fisik keberadaan BMN tersebut ada, maka satker

diharuskan melakukan pencatatan atas BMN tersebut pada Aplikasi SIMAK

BMN melalui menu Transaksi BMN, sub menu Saldo Awal BMN (jenis

transaksi 100).

c. Dalam hal secara fisik keberadaan BMN tersebut tidak ada, maka satker

diharuskan membuat surat keterangan yang menyatakan bahwa telah

terjadi kesalahan dalam membukukan BMN tersebut di dalam SIMAK-BMN.

Surat keterangan tersebut sekurang-kurangnya memuat informasi

mengenai:

1) Kode BMN;

2) Uraian BMN;

3) Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset;

4) Kuantitas BMN;

5) Nilai BMN.

d. Melakukan pengungkapan di dalam Catatan atas Laporan Barang Milik

Negara.

5. Proses reklasifikasi data BMN sebagaimana angka 2 (dua) di atas tidak

menghilangkan kewajiban satker dalam mencetak dan melaporkan Daftar

Normalisasi Data Barang Milik Negara dan Laporan Normalisasi Data Barang

Milik Negara, serta mengungkapkannya dalam Catatan atas Laporan BMN dan

Catatan atas Laporan Keuangan. (Daftar dan Laporan)

6. Penyusutan tidak dilakukan terhadap BMN yang direklasifikasi sebagaimana

angka 2 (dua) di atas.

Page 9: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

9

Bagan Alir 1 BMN Dengan Kuantitas dan Nilai Yang Tidak Wajar

VII.2. BMN Dengan Kondisi Rusak Berat

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan satker atas BMN

dengan kondisi rusak berat:

1. Pada saat suatu BMN diketahui kondisinya rusak, satker segera melakukan

perubahan kondisi BMN dengan menerbitkan surat keterangan atas kondisi

BMN tersebut.

2. Satker mengusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan

atas BMN tersebut dengan menyertakan syarat-syarat sesuai ketentuan

perundangan yang berlaku.

3. Setelah melakukan pengusulan kepada Pengelola Barang, selanjutnya satker

melakukan reklasifikasi BMN tersebut ke dalam Daftar Barang Rusak Berat.

Dampak dari proses reklasifikasi tersebut adalah tidak dicantumkannya BMN

tersebut di dalam Laporan Barang Kuasa Pengguna, Posisi BMN di Neraca, dan

Buku Barang. (Proses reklasifikasi dilakukan melalui menu reklasifikasi BMN ke

dalam Daftar Barang Rusak Berat pada aplikasi SIMAK-BMN).

4. Proses reklasifikasi data BMN sebagaimana angka 3 (tiga) di atas tidak

menghilangkan kewajiban satker dalam mencetak dan melaporkan Daftar

Barang Rusak Berat dan Laporan Barang Rusak Berat, serta

mengungkapkannya dalam Catatan atas Laporan BMN dan Catatan atas

Laporan Keuangan. (Daftar Barang Rusak Berat dan Laporan Barang Rusak

Berat terlampir)

SIMAK-BMN CEK FISIK

BMN

KONFIRMASI DATA

BERMASALAH

REKLASIFIKASI DATA KE DALAM DAFTAR

KARANTINA PENYUSUTAN

INPUT SEBAGAI SALDO AWAL

FISIK ADA ?

CETAK DAFTAR KARANTINA PENYUSUTAN, LAPORAN

KARANTINA PENYUSUTAN& CALBMN

PENGUNGKAPAN DALAM CALBMN

ADA

TIDAK ADA

Page 10: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

10

5. Penyusutan tidak dilakukan terhadap BMN yang direklasifikasi sebagaimana

angka 3 (tiga) di atas.

Bagan Alir 2 BMN Dengan Kondisi Rusak Berat

VII.3. BMN yang Dinyatakan Hilang

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan satker atas BMN yang

dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah:

1. Pada saat suatu BMN dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang

sah, satker mengusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan

penghapusan atas BMN tersebut dengan menyertakan syarat-syarat sesuai

ketentuan perundangan yang berlaku.

2. Setelah melakukan pengusulan kepada Pengelola Barang, selanjutnya satker

melakukan reklasifikasi BMN tersebut ke dalam Daftar Barang Hilang. Dampak

dari proses reklasifikasi tersebut adalah tidak dicantumkannya BMN tersebut di

dalam Laporan Barang Kuasa Pengguna, Posisi BMN di Neraca, dan Buku

Barang. (Proses reklasifikasi dilakukan melalui menu reklasifikasi BMN ke

dalam Daftar Barang Hilang pada aplikasi SIMAK-BMN).

3. Proses reklasifikasi data BMN sebagaimana angka 2 (dua) di atas tidak

menghilangkan kewajiban satker dalam mencetak dan melaporkan Daftar

Barang Hilang dan Laporan Barang Hilang, serta mengungkapkannya dalam

Catatan atas Laporan BMN dan Catatan atas Laporan Keuangan. (Daftar Barang

Hilang dan Laporan Barang Hilang terlampir)

4. Penyusutan tidak dilakukan terhadap BMN yang direklasifikasi sebagaimana

angka 2 (dua) di atas.

SIMAK-BMN

USULAN PENGHAPUSAN

KEPADA PENGELOLA BARANG

KONDISI BMN RUSAK BERAT

CETAK DAFTAR BARANG RUSAK BERAT, LAPORAN BARANG RUSAK

BERAT & CALBMN

PENGUNGKAPAN DALAM CALBMN

INPUT TRANSAKSI PERUBAHAN KONDISI

BMN

REKLASIFIKASI KE DALAM DAFTAR BARANG RUSAK

BERAT

Page 11: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

11

5. Dalam hal BMN berupa Aset Tetap yang dinyatakan hilang diketemukan

kembali, dilakukan pencatatan sebagaimana perolehan BMN, yaitu:

a. Dicatat sebagai transaksi perolehannya apabila diperoleh pada tahun

anggaran berjalan.

b. Dicatat sebagai transaksi saldo awal apabila diperoleh sebelum tahun

anggaran berjalan.

Bagan Alir 3 BMN yang Dinyatakan Hilang

VII.4. Aset Tetap Renovasi (ATR)

ATR merupakan renovasi atas aset tetap yang tidak terdaftar dalam Daftar

Barang Kuasa Pengguna satuan kerja tersebut, melainkan terdaftar dalam Daftar

Barang Kuasa Pengguna satuan kerja lain atau milik satuan kerja perangkat daerah

yang memenuhi persyaratan kapitalisasi aset tetap. Adanya perbedaan karakteristik

antara ATR dengan Aset Tetap secara umum mengakibatkan perlunya

penambahan/pembedaan asumsi atas penyusutan ATR, sebagai berikut:

1. ATR yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2012 diasumsikan tidak memiliki masa manfaat.

2. ATR yang diperoleh setelah 31 Desember 2012 dan menambah masa manfaat aset tetap induk.

a. ATR yang menambah masa manfaat disusutkan sebagaimana layaknya aset tetap.

b. Sebelum proses serah terima ATR kepada K/L dengan Aset Tetap induk dilakukan, penyusutan ATR yang menambah masa manfaat di hitung tersendiri di satker yang bersangkutan.

c. Serah terima ATR yang menambah masa manfaat kepada K/L dengan Aset Tetap induk dituangkan dalam bentuk Berita Acara Serah Terima (BAST).

d. BAST minimal harus menyajikan informasi tanggal perolehan ATR, nilai buku ATR, sisa masa manfaat ATR dan tanggal penyerahan ATR.

SIMAK-BMN

USULAN PENGHAPUSAN KPD

PENGELOLA BARANG

BMN HILANG/ TIDAK DITEMUKAN

CETAK DAFTAR BARANG HILANG, LAPORAN BARANG

HILANG & CALBMN

PENGUNGKAPAN DALAM CALBMN

REKLASIFIKASI KE DALAM DAFTAR BARANG HILANG

PENGURUSAN BERITA ACARA KEHILANGAN

BARANG

Page 12: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

12

e. Pada saat ATR yang menambah masa manfaat diserahterimakan, sisa masa manfaat ATR dan nilai buku ATR diperhitungkan ke dalam Aset Tetap induk, terhitung sejak tanggal penyerahan.

f. Apabila ATR diserahkan pada saat nilai buku 0 maka tidak ada penyesuaian masa manfaat di Aset Tetap induk.

3. ATR yang diperoleh setelah 31 Desember 2012 dan tidak menambah masa manfaat Aset Tetap induk.

a. ATR yang tidak menambah masa manfaat tidak disusutkan.

b. serah terima ATR yang tidak menambah masa manfaat kepada K/L dengan Aset Tetap induk dituangkan dalam bentuk BAST.

c. BAST minimal harus menyajikan informasi tanggal perolehan ATR, nilai ATR, dan tanggal penyerahan ATR.

d. pada saat penyerahan ATR yang tidak menambah masa manfaat ke Aset Tetap induk, maka nilai ATR akan menambah nilai Aset Tetap induk dan disusutkan sesuai sisa umur masa manfaat Aset Tetap induk dengan penyesuaian akumulasi penyusutan sebesar masa manfaat yang telah dikonsumsi sejak tanggal perolehan ATR sampai dengan tanggal penyerahan ATR ke Aset Tetap induk.

e. informasi penyesuaian akumulasi penyusutan akibat penambahan nilai ATR yang tidak menambah masa manfaat terhadap Aset Tetap induk dijelaskan ke dalam Catatan Ringkas Barang dan Catatan Atas Laporan Keuangan pada saat akhir periode serah terima dilakukan.

f. tanggal perolehan ATR yang tidak menambah masa manfaat adalah tanggal dimana serah terima dari pihak ke-3 dilakukan.

g. Selanjutnya Aset Tetap induk disusutkan secara normal.

4. Dalam hal saat serah terima Aset Tetap induk = 0, maka nilai ATR nya akan langsung disusutkan hingga 0 pada periode serah terima.

VII.5. Transfer BMN

Transfer BMN merupakan perpindahan kepemilikan BMN dari satu satker ke

satker lainnya dimana kedua satker tersebut merupakan entitas Pemerintah Pusat.

Pada proses transfer BMN ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai

berikut:

Satker Pemberi

1. Penghapusan BMN dilakukan berdasarkan Berita Acara Serah Terima BMN.

2. Penghapusan BMN dari pembukuan (SIMAK-BMN) dilakukan dengan cara

menghapus nilai buku BMN dan akumulasi penyusutannya.

3. Serah terima BMN dilengkapi dengan serah terima Arsip Data Komputer atas

BMN yang ditransfer keluar.

4. Arsip Data Komputer merupakan output SIMAK-BMN yang memuat informasi

data BMN, nilai buku BMN, serta akumulasi penyusutan atas BMN tersebut.

Page 13: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

13

Satker Penerima

1. Pencatatan BMN dilakukan berdasarkan Berita Acara Serah Terima BMN.

2. Tanggal perolehan BMN dibukukan berdasarkan tanggal perolehan awal satker

pemberi. Hal tersebut dimaksudkan agar masa manfaat aset dapat diukur

berdasarkan perolehan awalnya.

3. Tanggal pembukuan BMN dibukukan berdasarkan tanggal Berita Acara Serah

Terima BMN.

4. Pencatatan BMN dilakukan dengan cara membukukan nilai buku BMN dan

akumulasi penyusutannya.

5. Pencatatan BMN dilakukan dengan cara melakukan proses terima Arsip Data

Komputer atas BMN yang diterima.

6. Arsip Data Komputer merupakan output SIMAK-BMN yang memuat informasi

data BMN, nilai buku BMN, serta akumulasi penyusutan atas BMN tersebut.

VII.6. Hibah BMN

Hibah BMN merupakan perpindahan kepemilikan BMN dari satker (entitas

pemerintah pusat) ke unit lainnya dimana unit lainnya tersebut bukan merupakan

entitas Pemerintah Pusat. Pada proses Hibah BMN ada beberapa hal yang harus

diperhatikan sebagai berikut:

Entitas Pemerintah Pusat sebagai Pemberi

1. Penghapusan BMN dilakukan berdasarkan Berita Acara Serah Terima BMN.

2. Penghapusan BMN dari pembukuan (SIMAK-BMN) dilakukan dengan cara

menghapus nilai buku BMN dan akumulasi penyusutannya.

Entitas Pemerintah Pusat sebagai Penerima

1. Pencatatan BMN dilakukan berdasarkan Berita Acara Serah Terima BMN.

2. Tanggal perolehan BMN dibukukan berdasarkan tanggal perolehan awal unit

pemberi. Hal tersebut dimaksudkan agar masa manfaat aset dapat diukur

berdasarkan perolehan awalnya.

3. Tanggal pembukuan BMN dibukukan berdasarkan tanggal Berita Acara Serah

Terima BMN.

4. Pencatatan BMN dilakukan dengan cara membukukan nilai buku BMN dan

akumulasi penyusutannya. Akumulasi penyusutan atas BMN yang diperoleh

Page 14: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

14

dari Hibah dihitung secara otomatis oleh Aplikasi SIMAK-BMN pada saat satker

melakukan pencatatan BMN.

Page 15: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

15

ILUSTRASI PENYUSUTAN

Page 16: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

16

INDEX

Ilustrasi Penyusutan

A. Ilustrasi Penyusutan Tahun Pertama

1. Penyusutan tahun pertama atas suatu Aset tetap yang diperoleh setelah

pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian (tanggal 31 Desember 2007)

2. Aset Yang Diperoleh Setelah pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian Dan

Terjadi Renovasi

3. Aset Yang Diperoleh Setelah pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian Dan

Terjadi Renovasi Lebih Dari Satu Kali

4. Aset Yang Diperoleh Sebelum pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian

5. Aset Yang Diperoleh Sebelum pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian Dan

Terjadi Renovasi

6. Transaksi Normal Intrakomptabel

7. Transaksi Normal Ekstrakomtabel

B. Ilustrasi Penyusutan Tahun Berjalan

1. Transaksi Saldo Awal

2. Transaksi Pembelian Intrakomptabel

3. Transaksi Pembelian Ekstrakomptabel

4. Transaksi Transfer Masuk Dengan Tanggal Perolehan Sebelum Tahun

Anggaran Berjalan

5. Transaksi Transfer Masuk Dengan Tanggal Perolehan Sama Dengan Tahun

Anggaran Berjalan

6. Transaksi Hibah Masuk Dengan Tanggal Penggunaan Pertama Kali Sebelum

Tahun Anggaran Berjalan

7. Transaksi Hibah Masuk Dengan Tanggal Penggunaan Pertama Kali Sama

Dengan Tahun Anggaran Berjalan

8. Transaksi Rampasan

9. Transaksi Penyelesaian Pembangunan Langsung

10. Transaksi Reklasifikasi Masuk Dengan Tanggal Perolehan Sebelum Tahun

Anggaran Berjalan

11. Transaksi Reklasifikasi Masuk Dengan Tanggal Perolehan Sama Dengan

Tahun Anggaran Berjalan

Page 17: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

17

12. Pengembangan Aset Tetap yang Tidak Menambah Umur Ekonomis

13. Pengembangan Aset yang Menambah Umur Ekonomis

14. Pengembangan Yang Berakibat Perubahan Pencatatan Dari Extrakomptabel

ke Intrakomptabel

15. Aset Tetap yang Sudah Habis Masa Manfaatnya Kemudian Dikembangkan

Sehingga Usia Manfaatnya Bertambah.

16. Pengembangan Aset yang Menambah Umur Ekonomis, Dimana Akumulasi

Sisa Umur Dan Penambahan Umur Melebihi Tabel Masa Manfaat I

17. Koreksi Perubahan Nilai

18. Koreksi Perubahan Nilai Yang Berakibat Perubahan Pencatatan Dari

Intrakomptabel ke Extrakomptabel

19. Koreksi Perubahan Nilai Yang Berakibat Perubahan Pencatatan Dari

Extrakomptabel ke Intrakomptabel

20. Koreksi Nilai Dimana Akumulasi Penyusutan Sudah Melebihi Nilai Asetnya

21. Aset dalam Kondisi Rusak Berat dan Sudah Diusulkan Penghapusan

22. Aset Tetap dalam Kondisi Hilang dan Sudah Diusulkan Penghapusan

23. Aset dalam Kondisi Rusak Berat dan Sudah Diusulkan Penghapusan

Kemudian usulan tersebut dibatalkan

24. Aset dalam Kondisi Hilang dan Sudah Diusulkan Penghapusan Kemudian

Aset tersebut ditemukan kembali

25. Penghentian aset dalam penggunaan operasi pemerintah

26. Penggunaan Kembali Aset Tetap yang Sudah Dihentikan dari Operasional

27. Transaksi Pencatatan Konstruksi Dalam Pengerjaan

28. Transaksi Penyelesaian Pembangunan Dengan Konstruksi Dalam Pengerjaan

29. Transaksi Penghapusan Aset Tetap (Penghapusan, Transfer Keluar, Hibah

Keluar, Reklasifikasi Keluar, Koreksi Pencatatan)

30. Transaksi Penghapusan Aset Lainnya (Penghapusan, Transfer Keluar, Hibah

Keluar, Reklasifikasi Keluar, Koreksi Pencatatan)

31. Pemecahan Aset

C. Ilustrasi Penyusutan Aset Tetap Renovasi

1. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Pertama Penyusutan

2. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa

Manfaat dan Diserahkan Langsung (Pada Saat Yang Sama dengan

Page 18: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

18

Selesainya Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku

Aset Tetap Induk 0

3. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa

Manfaat dan Diserahkan Langsung (Pada Saat Yang Sama dengan

Selesainya Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku

Aset Tetap Induk = 0

4. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa

Manfaat dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah

Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk 0

5. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa

Manfaat dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah

Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0

6. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat

dan Diserahkan Langsung (Pada Saat Yang Sama dengan Selesainya

Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk 0

7. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat

dan Diserahkan Langsung (Pada Saat Yang Sama dengan Selesainya

Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0

8. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat

dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah Berlalu),

saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk 0

9. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat

dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah Berlalu),

saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0

Page 19: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

19

A. Ilustrasi Penyusutan Tahun Pertama

1. Penyusutan tahun pertama atas suatu Aset tetap yang diperoleh setelah

pelaksanaan Inventarisasi dan Penilaian (tanggal 31 Desember 2007)

Sebuah gedung diperoleh semester I tahun 2008. Gedung tersebut memiliki

masa manfaat sesuai Tabel Masa Manfaat I selama 50 tahun atau 100

semester. Adapun nilai perolehan adalah Rp.2.000.000.000,00 (dua miliar

rupiah).

Dari ilustrasi di atas, maka:

Masa Akhir Manfaat 2057 Nilai Yang Disusutkan 2.000.000.000 * Penyusutan Per Semester 20.000.000 ** Semester Akumulasi Penyusutan 10 Nilai Akumulasi Penyusutan 200.000.000 *** Nilai Buku Akhir 2012 1.800.000.000 ****

Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 200.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 200.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 20.000.000

* Nilai Yang Disusutkan = Nilai Perolehan = Rp.2.000.000.000,00

** Penyusutan Per Semester = Nilai Perolehan : Masa Manfaat = Rp.2.000.000.000,00 / 100 semester = Rp.20.000.000,00/semester

*** Nilai Akum. Penyusutan = Penyusutan Per Smt. * Smt. Akumulasi Penyusutan = Rp.20.000.000,00 * 10 semester = Rp.200.000.000,00

**** Nilai Buku Akhir 2012 = Nilai Perolehan – Nilai Akumulasi Penyusutan = Rp.2.000.000.000,00 - Rp.200.000.000,00 = Rp.1.800.000.000,00

2. Aset Yang Diperoleh Setelah pelaksanaan IP Dan Terjadi Renovasi

Sebuah gedung diperoleh semester I tahun 2008, dengan nilai perolehan

adalah Rp.2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Gedung tersebut memiliki

masa manfaat sesuai Tabel Masa Manfaat I selama 50 tahun atau 100

semester. Gedung tersebut direnovasi pada tahun 2009, dengan nilai renovasi

sebesar Rp.500.000.000,00. Renovasi yang dilakukan tidak menambah umur

ekonomis.

Page 20: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

20

Dari ilustrasi di atas, maka:

Masa Akhir Manfaat 2057 Nilai Yang Disusutkan 2.500.000.000 * Penyusutan Per Semester 25.000.000 ** Semester Akumulasi Penyusutan 10 Nilai Akumulasi Penyusutan 250.000.000 *** Nilai Buku Akhir 2012 2.250.000.000 ****

Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 250.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 250.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 25.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 25.000.000

* Nilai Yang Disusutkan = Nilai Perolehan + Nilai Renovasi = Rp.2.000.000.000,00 + Rp.500.000.000,00 = Rp.2.500.000.000,00

** Penyusutan Per Semester = Nilai Perolehan : Masa Manfaat = Rp.2.500.000.000,00 / 100 semester = Rp.25.000.000,00/semester

*** Nilai Akum. Penyusutan = Penyusutan Per Smt. * Smt. Akumulasi Penyusutan

= Rp.25.000.000,00 * 10 semester = Rp.250.000.000,00

**** Nilai Buku Akhir 2012 = Nilai Perolehan – Nilai Akumulasi Penyusutan = Rp.2.500.000.000,00 - Rp.250.000.000,00 = Rp.2.250.000.000,00

3. Aset Yang Diperoleh Setelah pelaksanaan IP Dan Terjadi Renovasi Lebih

Dari Satu Kali

Sebuah gedung diperoleh semester I tahun 2008, dengan nilai perolehan

adalah Rp.2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah). Gedung tersebut memiliki

masa manfaat sesuai Tabel Masa Manfaat I selama 50 tahun atau 100

semester. Gedung tersebut direnovasi 2 (dua) kali yaitu pada tahun 2009 dan

2010, dengan nilai renovasi masing-masing sebesar Rp.500.000.000,00.

Renovasi yang dilakukan tidak menambah umur ekonomis.

Dari ilustrasi di atas, maka:

Masa Akhir Manfaat 2057 Nilai Yang Disusutkan 3.000.000.000 * Penyusutan Per Semester 30.000.000 ** Semester Akumulasi Penyusutan 10 Nilai Akumulasi Penyusutan 300.000.000 *** Nilai Buku Akhir 2012 2.700.000.000 ****

Page 21: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

21

Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 300.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 300.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 30.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 30.000.000

* Nilai Yang Disusutkan = Nilai Perolehan + Nilai Renovasi

= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.500.000.000,00+ Rp.500.000.000,00 = Rp.3.000.000.000,00

** Penyusutan Per Semester = Nilai Perolehan : Masa Manfaat = Rp.3.000.000.000,00 / 100 semester = Rp.30.000.000,00/semester

*** Nilai Akum. Penyusutan = Penyusutan Per Smt. * Smt. Akumulasi Penyusutan

= Rp.30.000.000,00 * 10 semester = Rp.300.000.000,00

**** Nilai Buku Akhir 2012 = Nilai Perolehan – Nilai Akumulasi Penyusutan = Rp.3.000.000.000,00 - Rp.300.000.000,00 = Rp.2.700.000.000,00

4. Aset Yang Diperoleh Sebelum pelaksanaan IP

Sebuah gedung diperoleh Semester I tahun 1980, dengan nilai perolehan

adalah Rp.4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). Gedung tersebut memiliki

masa manfaat sesuai Tabel Masa Manfaat I selama 50 tahun atau 100

semester. Gedung tersebut telah di IP pada tahun 2007 dengan nilai IP sebesar

Rp.1.200.000.000,00.

Dari ilustrasi di atas, maka:

Masa Akhir Manfaat 2029 Nilai Yang Disusutkan 1.200.000.000 * Penyusutan Per Semester 12.000.000 ** Semester Akumulasi Penyusutan 66 Nilai Akumulasi Penyusutan 792.000.000 *** Nilai Buku Akhir 2012 408.000.000 ****

Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 792.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 792.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 12.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 12.000.000

* Nilai Yang Disusutkan = Nilai Perolehan +/- Nilai Koreksi IP = Rp.4.000.000.000,00 - Rp.2.800.000.000,00 = Rp.1.200.000.000,00

Page 22: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

22

** Penyusutan Per Semester = Nilai Perolehan : Masa Manfaat = Rp.1.200.000.000,00 / 100 semester = Rp.12.000.000,00/semester

*** Nilai Akum. Penyusutan = Penyusutan Per Smt. * Smt. Akumulasi Penyusutan

= Rp.12.000.000,00 * 66 semester = Rp.792.000.000,00

**** Nilai Buku Akhir 2012 = Nilai Perolehan – Nilai Akumulasi Penyusutan = Rp.1.200.000.000,00 - Rp.792.000.000,00 = Rp.408.000.000,00

5. Aset Yang Diperoleh Sebelum pelaksanaan IP Dan Terjadi Renovasi

Sebuah gedung diperoleh tahun 1980, dengan nilai perolehan adalah

Rp.4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah). Gedung tersebut memiliki masa

manfaat sesuai Tabel Masa Manfaat I selama 50 tahun atau 100 semester.

Gedung tersebut telah di IP pada tahun 2007 dengan nilai koreksi IP sebesar

Rp.1.200.000.000,00. Dalam perjalanannya, gedung tersebut direnovasi pada

Semester I tahun 2010, dengan nilai renovasi sebesar Rp.600.000.000,00.

Renovasi yang dilakukan menambah umur ekonomis. Masa manfaat Aset

Tetap yang diperoleh dari renovasi gedung sesuai Tabel Masa Manfaat II adalah

selama 10 tahun.

Dari ilustrasi di atas, maka:

Masa Akhir Manfaat 2029 Nilai Yang Disusutkan 1.800.000.000 * Penyusutan Per Semester 18.000.000 ** Semester Akumulasi Penyusutan 66 Nilai Akumulasi Penyusutan 1.188.000.000 *** Nilai Buku Akhir 2012 612.000.000 ****

Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 1.188.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 1.188.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 18.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 18.000.000

* Nilai Yang Disusutkan = Nilai Perolehan +/- Nilai Koreksi IP + Nilai Renovasi = Rp.4.000.000.000,00 - Rp.2.800.000.000,00 + Rp.600.000.000,00 = Rp.1.800.000.000,00

** Penyusutan Per Semester = Nilai Perolehan : Masa Manfaat = Rp.1.800.000.000,00 / 100 semester = Rp.18.000.000,00/semester

*** Nilai Akum. Penyusutan = Penyusutan Per Smt. * Smt. Akumulasi Penyusutan = Rp.18.000.000,00 * 66 semester = Rp.1.188.000.000,00

Page 23: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

23

**** Nilai Buku Akhir 2012 = Nilai Perolehan – Nilai Akumulasi Penyusutan = Rp.1.800.000.000,00 - Rp.1.188.000.000,00 = Rp.612.000.000,00

6. Transaksi Normal Intrakomptabel

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp.20.000.000,00 dibeli pada bulan September

2011. Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa

manfaat selama 10 semester.

Dari ilustrasi di atas, maka:

Masa Akhir Manfaat 2015 Nilai Yang Disusutkan 20.000.000 * Penyusutan Per Semester 2.000.000 ** Semester Akumulasi Penyusutan 3 Nilai Akumulasi Penyusutan 6.000.000 *** Nilai Buku Akhir 2012 14.000.000 ****

Jurnal yang terbentuk adalah sebagai berikut:

1 Januari 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 6.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.000.000

* Nilai Yang Disusutkan = Nilai Perolehan = Rp.20.000.000,00

** Penyusutan Per Semester = Nilai Perolehan : Masa Manfaat = Rp.20.000.000,00 / 10 semester = Rp.2.000.000,00/semester

*** Nilai Akum. Penyusutan = Penyusutan Per Smt. * Smt. Akumulasi Penyusutan = Rp.2.000.000,00 * 3 semester = Rp.6.000.000,00

**** Nilai Buku Akhir 2012 = Nilai Perolehan – Nilai Akumulasi Penyusutan = Rp.20.000.000,00 - Rp.6.000.000,00 = Rp.14.000.000,00

7. Transaksi Normal Ekstrakomptabel

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp.250.000,00 dibeli pada bulan September

2011. Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa

manfaat 10 semester.

Dari ilustrasi di atas, maka:

Masa Akhir Manfaat 2017 Nilai Yang Disusutkan 250.000 * Penyusutan Per Semester 25.000 ** Semester Akumulasi Penyusutan 3 Nilai Akumulasi Penyusutan 75.000 *** Nilai Buku Akhir 2012 175.000 ****

Page 24: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

24

Transaksi yang terjadi pada ekstrakomptabel secara keseluruhan tidak

dilakukan penjurnalan, sehingga penyusutan atas aset tetap ekstrakomptabel

juga tidak dilakukan penjurnalan.

* Nilai Yang Disusutkan = Nilai Perolehan = Rp.250.000,00

** Penyusutan Per Semester = Nilai Perolehan : Masa Manfaat = Rp.250.000,00 / 10 semester = Rp.25.000,00/semester

*** Nilai Akum. Penyusutan = Penyusutan Per Smt. * Smt. Akumulasi Penyusutan

= Rp.25.000,00 * 3 semester = Rp.75.000,00

**** Nilai Buku Akhir 2012 = Nilai Perolehan – Nilai Akumulasi Penyusutan = Rp.250.000,00 - Rp.75.000,00 = Rp.175.000,00

B. Ilustrasi Penyusutan Tahun Berjalan

1. Transaksi Saldo Awal

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp.20.000.000 dibeli pada bulan September

2011. Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa

manfaat 10 semester. Mesin fotokopi tersebut baru dicatat pada bulan Maret

2013.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.20.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 20,000,000 2,000,000 18,000,000 2012 1 20,000,000 2,000,000 16,000,000 2012 2 20,000,000 2,000,000 14,000,000

Akumulasi Penyusutan 6,000,000 2013 1 20,000,000 2,000,000 12,000,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutansetiap

5) Semester didapat dari:

Page 25: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

25

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

6) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.2.000.000,00 * 3 semester

= Rp.6.000.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 DR Peralatan dan Mesin 20.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 6.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.000.000

2. Transaksi Pembelian Intrakomptabel

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp.20.000.000 dibeli pada bulan Maret 2013.

Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10

semester. Mesin fotokopi tersebut dicatat pada bulan yang sama dengan

pembeliannya.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.20.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 20,000,000 2,000,000 18,000,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

Page 26: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

26

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 DR Peralatan dan Mesin 20.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.000.000

3. Transaksi Pembelian Ekstrakomptabel

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp.250.000 dibeli pada bulan Maret 2013.

Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10

semester. Mesin fotokopi tersebut dicatat pada bulan yang sama dengan

pembeliannya.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.250.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 250,000 25,000 225,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.250.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.250.000,00 : 10 semester

= Rp.25.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 *) Tidak ada Jurnal 30 Juni 2013 *) Tidak ada Jurnal

*) Transaksi yang terjadi pada ekstrakomtabel secara keseluruhan tidak dilakukan penjurnalan, sehingga penyusutan atas aset tetap ekstrakomptabel juga tidak dilakukan penjurnalan.

Page 27: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

27

4. Transaksi Transfer Masuk Dengan Tanggal Perolehan Sebelum Tahun

Anggaran Berjalan

Diterima sebuah mesin ketik listrik seharga Rp.2.500.000 dari sesama entitas

pemerintah pusat berdasarkan Berita Acara Serah Terima nomor

101010/BMN/2013 pada tanggal 30 Maret 2013. Mesin ketik listrik tersebut

mulai digunakan pertama kali/dibeli oleh entitas pemberi pada bulan

September 2011. Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki

masa manfaat 10 semester.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.2.500.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 2.500.000 250.000 2.250.000 2012 1 2.500.000 250.000 2.000.000 2012 2 2.500.000 250.000 1.750.000

Akumulasi Penyusutan 750.000 2013 1 2.500.000 250.000 1.500.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.2.500.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.2.500.000,00 : 10 semester

= Rp.250.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

=Rp.250.000,00 * 3 semester

= Rp.750.000,00

Page 28: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

28

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 DR Peralatan dan Mesin 2.500.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.500.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 750.000 CR Akumulasi Penyusutan 750.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 250.000 CR Akumulasi Penyusutan 250.000

5. Transaksi Transfer Masuk Dengan Tanggal Perolehan Sama Dengan Tahun

Anggaran Berjalan

Diterima sebuah mesin ketik listrikseharga Rp.3.000.000 dari sesama entitas

pemerintah pusat berdasarkan Berita Acara Serah Terima nomor

1010/BMN/2013 pada tanggal 30 Maret 2013. Mesin ketik listrik tersebut

mulai digunakan pertama kali/dibeli oleh entitas pemberi pada bulan Februari

2013. Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa

manfaat 10 semester.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.3.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 3,000,000 300,000 2,700,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.3.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.3.000.000,00 : 10 semester

= Rp.300.000,00/semester

Page 29: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

29

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 DR Peralatan dan Mesin 3.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 3.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 300.000 CR Akumulasi Penyusutan 300.000

6. Transaksi Hibah Masuk Dengan Tanggal Penggunaan Pertama Kali Sebelum

Tahun Anggaran Berjalan

Diterima sebuah mesin ketik listrik seharga Rp.2.500.000 dari pemerintah

daerah berdasarkan Berita Acara Serah Terima nomor 041185/BMN/2013

pada tanggal 30 Maret 2013. Mesin ketik listrik tersebut mulai digunakan

pertama kali/dibeli oleh entitas pemberi pada bulan September 2011. Sesuai

dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10

semester.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.2.500.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 2.500.000 250.000 2.250.000 2012 1 2.500.000 250.000 2.000.000 2012 2 2.500.000 250.000 1.750.000

Akumulasi Penyusutan 750.000 2013 1 2.500.000 250.000 1.500.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.2.500.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.2.500.000,00 : 10 semester

= Rp.250.000,00/semester

Page 30: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

30

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.250.000,00 * 3 semester

= Rp.750.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 DR Peralatan dan Mesin 2.500.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.500.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 750.000 CR Akumulasi Penyusutan 750.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 250.000 CR Akumulasi Penyusutan 250.000

7. Transaksi Hibah Masuk Dengan Tanggal Penggunaan Pertama Kali Sama

Dengan Tahun Anggaran Berjalan

Diterima sebuah mesin ketik listrikseharga Rp.3.000.000 dari pemerintah

daerah berdasarkan Berita Acara Serah Terima nomor 221283/BMN/2013

pada tanggal 30 Maret 2013. Mesin ketik listrik tersebut mulai digunakan

pertama kali/dibeli oleh entitas pemberi pada bulan Februari 2013. Sesuai

dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10

semester.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.3.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 3,000,000 300,000 2,700,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.3.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.3.000.000,00 : 10 semester

= Rp.300.000,00/semester

Page 31: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

31

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 DR Peralatan dan Mesin 3.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 3.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 300.000 CR Akumulasi Penyusutan 300.000

8. Transaksi Rampasan

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp.15.000.000 dirampas pada bulan Mei 2013.

Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10

semester. Mesin fotokopi tersebut dicatat pada bulan yang sama dengan

rampasannya.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.15.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 15,000,000 1,500,000 13,500,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.15.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.15.000.000,00 : 10 semester

= Rp.1.500.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Mei 2013 DR Peralatan dan Mesin 15.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 15.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 1.500.000 CR Akumulasi Penyusutan 1.500.000

Page 32: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

32

9. Transaksi Penyelesaian Pembangunan Langsung

Sebuah gedung pos jaga selesai dibangun pada bulan Maret 2013, dengan nilai

perolehan sebesar Rp.95.000.000,00. Gedung tersebut memiliki masa manfaat

sesuai Tabel Masa Manfaat I selama 50 tahun atau 100 semester. Gedung pos

jaga tersebut dicatat pada bulan yang sama dengan pembangunannya.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.95.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 95,000,000 950,000 94,050,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.95.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 100 semester

3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.95.000.000,00 : 100 semester

= Rp.950.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 DR Gedung dan Bangunan 95.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 95.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 950.000 CR Akumulasi Penyusutan 950.000

10. Transaksi Reklasifikasi Masuk Dengan Tanggal Perolehan Sebelum Tahun

Anggaran Berjalan

Sebuah mesin LCD projector/infocus seharga Rp.20.000.000 dibeli pada bulan

September 2011. Sebelumnya mesin LCD projector/infocus dicatat sebagai

OHP (over head projector). Pada bulan Februari 2013 LCD projector/infocus

tersebut baru dicatat melalui transaksi reklasifikasi masuk, setelah

sebelumnya melakukan reklasifikasi keluar atas OHP terlebih dahulu. Sesuai

dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10

semester.

Page 33: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

33

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.20.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 20,000,000 2,000,000 18,000,000 2012 1 20,000,000 2,000,000 16,000,000 2012 2 20,000,000 2,000,000 14,000,000

Akumulasi Penyusutan 6,000,000 2013 1 20,000,000 2,000,000 12,000,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.2.000.000,00 * 3 semester

= Rp.6.000.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Februari 2013 DR Peralatan dan Mesin 20.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 6.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.000.000

11. Transaksi Reklasifikasi Masuk Dengan Tanggal Perolehan Sama Dengan

Tahun Anggaran Berjalan

Sebuah mesin LCD projector/infocus seharga Rp.20.000.000 dibeli pada bulan

Januari 2013. Sebelumnya mesin LCD projector/infocusdicatat sebagai OHP

Page 34: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

34

(over head projector). Pada bulan Mei 2013 LCD projector/infocustersebut baru

dicatat melalui transaksi reklasifikasi masuk, setelah sebelumnya melakukan

reklasifikasi keluar atas OHP terlebih dahulu. Sesuai dengan Tabel Masa

Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10 semester.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.20.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 20,000,000 2,000,000 18,000,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Mei 2013 DR Peralatan dan Mesin 20.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.000.000

12. Pengembangan Aset Tetap yang Tidak Menambah Umur Ekonomis

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp 20.000.000 dibeli pada bulan Maret 2012,

dan telah dicatat pada bulan Maret 2012. Dari Tabel Masa Manfaat I, aset

tersebut memiliki masa manfaat 10 semester. Pada bulan Mei 2013 mesin

tersebut dilakukan pengembangan sebesar Rp.5.000.000,00, tetapi

pengembangan tersebut tidak menambah umur ekonomis (masa manfaat) aset.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

Page 35: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

35

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.20.000.000,00.

Tabel penyusutan penyusutan pertama kali:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2012 1 20,000,000 2,000,000 18,000,000 2012 2 20,000,000 2,000,000 16,000,000

Akumulasi Penyusutan 4,000,000 Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 2 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.2.000.000,00 * 2 semester

= Rp.4.000.000,00

d. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pengembangan terhadap aset tetap sebesar

Rp.5.000.000,00 yang tidak menambah masa manfaat.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 21,000,000.00 2,625,000 18,375,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan setelah pengembangan berasal dari:

= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Pengembangan Aset.

= Rp.16.000.000,00 + Rp.5.000.000,00

= Rp.21.000.000,00

2) Penyusutan setiap Semester setelah dilakukan pengembangan didapat

dari:

= Nilai Disusutkan : Sisa Masa Manfaat

= Rp.21.000.000,00 : 8 semester

= Rp.2.625.000,00/semester

Page 36: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

36

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 4.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 4.000.000 Mei 2013 DR Peralatan dan Mesin 5.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 5.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.625.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.625.000

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

13. Pengembangan Aset yang Menambah Umur Ekonomis

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp 20.000.000 dibeli pada bulan Maret 2012.

Dari Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10 semester.

Pada bulan Mei 2013 mesin tersebut dikembangkan sebesar Rp.8.000.000,00,

dimana pengembangan aset tersebut menambah umur ekonomis (masa

manfaat) aset. Berdasarkan analisis diketahui bahwa persentase realisasi

belanja atas pengembangan mesin tersebut adalah sebesar 40% dari nilai

bukunya. Dari Tabel Masa Manfaat II, pengembangan atas alat kantor sebesar

40% menambah masa manfaat selama 1 (satu) tahun.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.20.000.000,00.

Tabel penyusutan penyusutan pertama kali:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2012 1 20,000,000 2,000,000 18,000,000 2012 2 20,000,000 2,000,000 16,000,000

Akumulasi Penyusutan 4,000,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 2 semester

Page 37: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

37

4) Penyusutan setiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat = Rp.20.000.000,00 : 10 semester = Rp.2.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan = Rp.2.000.000,00 * 2 semester = Rp.4.000.000,00

d. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pengembangan terhadap aset tetap sebesar

Rp.8.000.000,00 dimana pengembangan tersebut menambah masa

manfaat selama 1 tahun.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 24,000,000.00 2,400,000 21,600,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan setelah pengembangan berasal dari:

= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Pengembangan Aset. = Rp.16.000.000,00 + Rp.8.000.000,00 = Rp.24.000.000,00

2) Masa Manfaat berasal dari:

= Sisa Masa Manfaat + Penambahan Masa Manfaat = 8 semester + 2 semester = 10 semester

3) Penyusutansetiap Semester setelah dilakukan pengembangan didapat

dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat = Rp.24.000.000,00 : 10 semester = Rp.2.400.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 4.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 4.000.000 Mei 2013 DR Peralatan dan Mesin 8.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 8.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.400.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.400.000

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

Page 38: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

38

14. Pengembangan Yang Berakibat Perubahan Pencatatan Dari Extrakomptabel

ke Intrakomptabel

Sebuah mesin penghancur dibeli pada bulan Maret 2012 dengan harga beli

sebesar Rp.250.000,00. Masa manfaat dari aset tersebut adalah 5 tahun (10

semester). Pada bulan Mei 2013, aset dikembangkan sebesar Rp.500.000,00,

tetapi pengembangan tersebut tidak menambah umur ekonomis (masa

manfaat) aset.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.250.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2012 1 250,000 25,000 225,000.00 2012 2 250,000 25,000 200,000.00

Akumulasi Penyusutan 50,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.250.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 2 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.250.000,00 : 10 semester

= Rp.25.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.25.000,00 * 2 semester

= Rp.50.000,00

d. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pengembangan terhadap aset tetap sebesar

Rp.500.000,00 yang tidak menambah masa manfaat.

Page 39: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

39

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 700,000 87,500 612,500

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan setelah pengembangan berasal dari:

= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Pengembangan Aset.

= Rp.200.000,00 + Rp.500.000,00

= Rp.700.000,00

2) Penyusutansetiap Semester setelah dilakukan pengembangan didapat

dari:

= Nilai Disusutkan : Sisa Masa Manfaat

= Rp.700.000,00: 8 semester

= Rp.87.500,00/semester

e. Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) Tidak ada Jurnal Mei 2013 **) DR Peralatan dan Mesin 750.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 750.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 50.000 CR Akumulasi Penyusutan 50.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 87.500 CR Akumulasi Penyusutan 87.500

*) Tidakada jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 dikarenakan aset tersebut sebelumnya dicatat di ekstrakomptabel

**) Jurnal pada bulan Mei 2013 merupakan jurnal untuk memasukan aset dan akumulasi penyusutannya ke dalam neraca, hal tersebut dikarenakan aset tersebut sekarang dicatat di intrakomptabel

15. Aset Tetap yang Sudah Habis Masa Manfaatnya Kemudian Dikembangkan

Sehingga Usia Manfaatnya Bertambah.

Sebuah printer (peralatan personal komputer) seharga Rp.16.000.000,00 dibeli

pada bulan September 2008. Aset tersebut memiliki masa manfaat 8 semester.

Pada bulan Mei 2013 printer tersebut dikembangkan sebesar Rp.3.200.000,00,

dimana pengembangan aset tersebut menambah umur ekonomis (masa

manfaat) aset. Berdasarkan analisis diketahui bahwa fisik printer tersebut

bertambah sekitar 25% dari fisik semula. Dari Tabel Masa Manfaat II,

pengembangan atas peralatan komputer sebesar 25% menambah masa

manfaat selama 1 (satu) tahun.

Page 40: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

40

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.16.000.000,00.

Tabel penyusutan penyusutan pertama kali:

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.16.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 8 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 8 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.16.000.000,00 : 8 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.2.000.000,00 * 8 semester

= Rp.16.000.000,00

d. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pengembangan terhadap aset tetap sebesar

Rp.3.200.000,00 dimana pengembangan tersebut menambah masa manfaat

selama 1 tahun.

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2008 2 16.000.000 2.000.000 14.000.000 2009 1 16.000.000 2.000.000 12.000.000 2009 2 16.000.000 2.000.000 10.000.000 2010 1 16.000.000 2.000.000 8.000.000 2010 2 16.000.000 2.000.000 6.000.000

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 1 16.000.000 2.000.000 4.000.000 2011 2 16.000.000 2.000.000 2.000.000 2012 1 16.000.000 2.000.000 0 2012 2 0 0 0

Akumulasi Penyusutan 16,000,000

Page 41: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

41

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI

DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO BUKU

2013 1 3.200.000 1.600.000 1.600.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan setelah pengembangan berasal dari:

= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Pengembangan Aset.

= Rp.0,00 + Rp.3.200.000,00

= Rp.3.200.000,00

2) Masa Manfaat berasal dari:

= Sisa Masa Manfaat + Penambahan Masa Manfaat

= 0 semester + 2 semester

= 2 semester

3) Penyusutansetiap Semester setelah dilakukan pengembangan didapat

dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.3.200.000,00 : 2 semester

= Rp.1.600.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 16.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 16.000.000 Mei 2013 DR Peralatan dan Mesin 3.200.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 3.200.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 1.600.000 CR Akumulasi Penyusutan 1.600.000

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

16. Pengembangan Aset yang Menambah Umur Ekonomis, Dimana Akumulasi

Sisa Umur Dan Penambahan Umur Melebihi Tabel Masa Manfaat I

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp 20.000.000 dibeli pada bulan Februari

2013. Dari Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa manfaat 10

semester. Pada bulan Agustus 2013 mesin tersebut dikembangkan sebesar

Rp.8.000.000,00, dimana pengembangan aset tersebut menambah umur

ekonomis (masa manfaat) aset. Berdasarkan analisis diketahui bahwa

persentase realisasi belanja atas pengembangan mesin tersebut adalah sebesar

Page 42: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

42

40% dari nilai bukunya. Dari Tabel Masa Manfaat II, pengembangan atas alat

kantor sebesar 40% menambah masa manfaat selama 1 (satu) tahun.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.20.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 20,000,000.00 2,000,000 18,000,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat = Rp.20.000.000,00 : 10 semester = Rp.2.000.000,00/semester

d. Pada bulan Agustus 2013 dilakukan pengembangan terhadap aset tetap

sebesar Rp.8.000.000,00 dimana pengembangan tersebut menambah masa

manfaat selama 1 tahun.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 2 26,000,000.00 2,600,000 23,400,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan setelah pengembangan berasal dari:

= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Pengembangan Aset. = Rp.18.000.000,00 + Rp.8.000.000,00 = Rp.26.000.000,00

2) Masa Manfaat berasal dari:

= Sisa Masa Manfaat + Penambahan Masa Manfaat = 9 semester + 2 semester = 11 semester Dikarenakan masa manfaat melebihi masa manfaat menurut Tabel Masa

Manfaat I, sehingga masa manfaat yang dijadikan acuan masa manfaat

menurut Tabel Masa Manfaat I yaitu 10 semester.

Page 43: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

43

3) Penyusutan setiap Semester setelah dilakukan pengembangan didapat

dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat = Rp.26.000.000,00 : 10 semester = Rp.2.600.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Februari 2013 DR Peralatan dan Mesin 20.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.000.000 Agustus 2013 DR Peralatan dan Mesin 8.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 8.000.000 31 Desember 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.600.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.600.000

17. Koreksi Perubahan Nilai

Suatu mesin penghancur dibeli pada bulan September 2011 dengan harga

Rp.2.500.000,00. Mesin tersebut memiliki masa manfaat selama 10 semester.

Pada bulan Agustus tahun 2013 aset tetap dikoreksi nilainya menjadi

Rp.1.000.000,00.Dengan kondisi tersebut, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu Rp

2.500.000.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 2.500.000 250.000 2.250.000 2012 1 2.500.000 250.000 2.000.000 2012 2 2.500.000 250.000 1.750.000 2013 1 2.500.000 250.000 1.500.000

Akumulasi Penyusutan 1.000.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.2.500.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

Page 44: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

44

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.2.500.000,00 : 10 semester

= Rp.250.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.250.000,00 * 3 semester

= Rp.750.000,00

6) Nilai Akumulasi Penyusutan semester 1 sebesar Rp.250.000,00 berasal

dari Penyusutan setiap Semester.

d. Pada bulan Agustus tahun 2013 aset tetap dikoreksi nilainya menjadi

Rp.1.000.000,00. Akumulasi penyusutan akan dihitung ulang untuk melihat

akumulasi sesungguhnya.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 1.000.000 100.000 900.000 2012 1 1.000.000 100.000 800.000 2012 2 1.000.000 100.000 700.000 2013 1 1.000.000 100.000 600.000

Akumulasi Penyusutan 400.000 2013 2 1.000.000 100.000 500.000

Penghitungannya:

1) Besar pengurangan nilai aset dikarenakan koreksi perubahan nilai, yaitu:

= Nilai Perolehan – Nilai setelah koreksi

= Rp.2.500.000,00 –Rp.1.000.000,00

= Rp.1.500.000,00

2) Penyesuaian (koreksi) akumulasi penyusutan dihitung seperti berikut:

= Akum. penyusutan sebelum koreksi nilai – Akum. penyusutan sesudah

koreksi nilai

= (4 x Rp.250.000,00) – (4 x Rp.100.000,00)

= Rp.1.000.000,00 – Rp.400.000,00

= Rp.600.000,00

3) Besar penyusutan setiap semester adalah sama setiap semesternya,

yaitu:

= Nilai Perolehan setelah koreksi : Masa Manfaat

= Rp.1.000.000,00 : 10 semester

= Rp.100.000,00/semester

Page 45: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

45

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 750.000 CR Akumulasi Penyusutan 750.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 250.000 CR Akumulasi Penyusutan 250.000 Agustus 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 1.500.000 CR Peralatan dan Mesin 1.500.000 DR Akumulasi Penyusutan 600.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 600.000 31 Desember 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 100.000 CR Akumulasi Penyusutan 100.000

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

18. Koreksi Perubahan Nilai Yang Berakibat Perubahan Pencatatan Dari

Intrakomptabel ke Extrakomptabel

Sebuah mesin penghancur dibeli bulan Maret 2012 dengan harga

Rp.2.500.000,00. Aset tersebut memiliki masa manfaat 5 tahun (10 semester).

Pada bulan Mei 2013 mesin penghancur dikoreksi nilainya menjadi

Rp.250.000,00. Dengan ilustrasi tersebut, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.2.500.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2012 1 2,500,000 250,000 2,250,000 2012 2 2,500,000 250,000 2,000,000

Akumulasi Penyusutan 500,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.2.500.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 2 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.2.500.000,00 : 10 semester

= Rp.250.000,00/semester

Page 46: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

46

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.250.000,00 * 2 semester

= Rp.500.000,00

d. Pada bulan Mei 2013 dilakukan koreksi atas mesin tersebut sehingga

nilainya menjadi Rp.250.000,00. Dengan adanya koreksi tersebut, maka

akumulasi penyusutan dihitung ulang untuk mengetahui akumulasi

penyusutan sesungguhnya.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2012 1 250,000 25,000 225,000 2012 2 250,000 25,000 200,000

Akumulasi Penyusutan 50,000

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 250,000 25,000 175,000

Penghitungannya:

1) Besar pengurangan nilai aset dikarenakan koreksi perubahan nilai, yaitu:

= Nilai Perolehan – Nilai setelah koreksi

= Rp.2.500.000,00 –Rp.250.000,00

= Rp.2.250.000,00

2) Penyesuaian (koreksi) akumulasi penyusutan dihitung seperti berikut:

= Akum. penyusutan sebelum koreksi nilai – Akum. penyusutan sesudah

koreksi nilai

= (2 x Rp.250.000,00) – (2 x Rp.25.000,00)

= Rp.500.000,00 – Rp.50.000,00

= Rp.450.000,00

3) Besar penyusutan setelah dilakukan koreksi setiap semester berasal dari:

= Nilai Perolehan setelah koreksi : Masa Manfaat

= (Rp.2.500.000,00 – Rp.2.250.000,00) : 10 semester

= Rp.250.000,00 : 10 semester

= Rp.25.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 500.000 CR Akumulasi Penyusutan 500.000

Page 47: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

47

Mei 2013 **) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.500.000 CR Peralatan dan Mesin 2.500.000 DR Akumulasi Penyusutan 500.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 500.000 30 Juni 2013 ***) Tidak ada Jurnal

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

**) Jurnal pada bulan Mei 2013 merupakan jurnal untuk mengeluarkan aset dan akumulasi penyusutannya dari neraca, hal tersebut dikarenakan aset tersebut sekarang dicatat di ekstrakomptabel

***) Tidak ada jurnal pada tanggal 30 Juni 2013 dikarenakan aset tersebut sekarang dicatat di ekstrakomptabel

19. Koreksi Perubahan Nilai Yang Berakibat Perubahan Pencatatan Dari

Extrakomptabel ke Intrakomptabel

Sebuah mesin penghancur dibeli pada bulan Maret 2012 dengan harga beli

sebesar Rp.250.000,00. Masa manfaat dari aset tersebut adalah 5 tahun (10

semester). Pada bulan Mei 2013, aset dikoreksi nilainya menjadi sebesar

Rp.750.000,00.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.250.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2012 1 250,000 25,000 225,000 2012 2 250,000 25,000 200,000

Akumulasi Penyusutan 50,000 Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.250.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 2 semester

4) Penyusutan setiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.250.000,00 : 10 semester

= Rp.25.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

Page 48: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

48

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.25.000,00 * 2 semester

= Rp.50.000,00

d. Pada bulan Mei 2013 dilakukan koreksi nilai terhadap aset tetap sehingga

nilainya menjadi sebesar Rp.750.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2012 1 750,000 75,000 675,000 2012 2 750,000 75,000 600,000

Akumulasi Penyusutan 150,000

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 1 750,000 75,000 525,000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan setelah koreksi berasal dari:

= Saldo Buku Semester 2 tahun 2012 + Koreksi Aset.

= Rp.250.000,00 + Rp.500.000,00

= Rp.750.000,00

2) Penyesuaian (koreksi) akumulasi penyusutan dihitung seperti berikut:

= Akum. penyusutan sesudah koreksi nilai - Akum. penyusutan sebelum

koreksi nilai

= (2 x Rp.75.000,00) – (2 x Rp.25.000,00)

= Rp.150.000,00 – Rp.50.000,00

= Rp.100.000,00

3) Besar penyusutan pada saat dilakukan koreksi berasal dari:

= Penyusutansetiap Semester sebelum koreksi + Penyesuaian (koreksi)

akumulasi penyusutan

= Rp.50.000,00 + Rp.100.000,00

= Rp.150.000,00

4) Besar penyusutan setelah dilakukan koreksi setiap semester berasal dari:

= Nilai disusutkan setelah koreksi : Masa Manfaat

= Rp.750.000,00 : 10 semester

= Rp.75.000,00/semester

Page 49: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

49

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) Tidak ada Jurnal Mei 2013 **) DR Peralatan dan Mesin 750.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 750.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 150.000 CR Akumulasi Penyusutan 150.000

30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 75.000 CR Akumulasi Penyusutan 75.000

*) Tidak ada jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 dikarenakan aset tersebut sebelumnya dicatat di ekstrakomptabel

**) Jurnal pada bulan Mei 2013 merupakan jurnal untuk memasukan aset dan akumulasi penyusutannya ke dalam neraca, hal tersebut dikarenakan aset tersebut sekarang dicatat di intrakomptabel

20. Koreksi Nilai Dimana Akumulasi Penyusutan Sudah Melebihi Nilai Asetnya

Sebuah mesin penghancur dibeli pada bulan September 2011 dengan harga

Rp.5.000.000,00. Mesin tersebut memiliki masa manfaat selama 10

semester.Pada bulan November tahun 2013 aset tetap dikoreksi nilainya

menjadi Rp.500.000,00.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.5.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 5.000.000 500.000 4.500.000 2012 1 5.000.000 500.000 4.000.000 2012 2 5.000.000 500.000 3.500.000 2013 1 5.000.000 500.000 3.000.000

Akumulasi Penyusutan 2.000.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.5.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutan setiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

Page 50: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

50

= Rp.5.000.000,00 : 10 semester

= Rp.500.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.500.000,00 * 3 semester

= Rp.1.500.000,00

d. Pada semester 2 tahun 2015 aset tetap dikoreksi nilainya menjadi

Rp.500.000,00. Akumulasi penyusutan akan dihitung ulang untuk melihat

akumulasi sesungguhnya.

Tabel penyusutannya adalah:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 500.000 50.000 450.000 2012 1 500.000 50.000 400.000 2012 2 500.000 50.000 350.000 2013 1 500.000 50.000 300.000

Akumulasi Penyusutan 200.000 2013 2 500.000 50.000 250.000

Penghitungannya:

1) Besar pengurangan nilai aset dikarenakan koreksi perubahan nilai, yaitu:

= Nilai Perolehan – Nilai setelah koreksi

= Rp.5.000.000,00 –Rp.500.000,00

= Rp.4.500.000,00

2) Penyesuaian (koreksi) akumulasi penyusutan dihitung seperti berikut:

= Akum. penyusutan sesudah koreksi nilai - Akum. penyusutan sebelum

koreksi nilai

= (4 x Rp.50.000,00) - (4 x Rp.500.000,00)

= Rp.200.000,00 - Rp.2.000.000,00

= (Rp.1.800.000,00)

3) Besar penyusutan setiap semester adalah sama setiap semesternya,

yaitu:

= Nilai Perolehan setelah koreksi : Masa Manfaat

= Rp.500.000,00 : 10 semester

= Rp.50.000,00/semester

Page 51: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

51

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 1.500.000 CR Akumulasi Penyusutan 1.500.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 500.000 CR Akumulasi Penyusutan 500.000 November2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 4.500.000 CR Peralatan dan Mesin 4.500.000 DR Akumulasi penyusutan 1.800.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 1.800.000 31 Desember 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 50.000 CR Akumulasi Penyusutan 50.000

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

21. Aset dalam Kondisi Rusak Berat dan Sudah Diusulkan Penghapusan

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp 20.000.000 dibeli pada bulan September

2011. Aset tersebut memiliki masa manfaat 10 semester. Pada bulan Maret

2013 aset tersebut dalam kondisi rusak berat dan diusulkan untuk

dihapusbukukan kepada Pengelola Barang.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu Rp

20.000.000.

b. Pada bulan Maret 2013, aset tetap dikeluarkan dari neraca dan dibukukan

pada Daftar Barang Rusak Berat sebagai tindak lanjut adanya usulan

penghapusan.

c. Penghentian penyusutan berlaku sejak adanya usulan penghapusan.

Tabel penyusutannya adalah:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 20.000.000 2.000.000 18.000.000 2012 1 20.000.000 2.000.000 16.000.000 2012 2 20.000.000 2.000.000 14.000.000

Akumulasi Penyusutan 6.000.000

Page 52: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

52

Penghitungannya:

1) Besar penyusutan setiap semester adalah sama setiap semesternya,

yaitu:

= Nilai Perolehan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

2) Penyusutan pada semester 1 tahun 2013 besarnya 0 seperti telah

disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan

penghapusan atas aset dengan kondisi rusak berat keluar.

3) Pada saat usulan penghapusan atas aset dengan kondisi rusak keluar,

aset tersebut juga dikeluarkan dari neraca dan dibukukan pada Daftar

Barang Rusak Berat.

4) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.6.000.000 didapat dari penjumlahan

akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset diusulkan

penghapusan, yaitu:

= 3 x Rp.2.000.000,00

= Rp.6.000.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 6.000.000 Maret 2013 **) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 CR Peralatan dan Mesin 20.000.000 DR Akumulasi penyusutan 6.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 30 Juni 2013 ***) Tidak ada Jurnal

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

**) Jurnal pada bulan Maret 2013 merupakan jurnal untuk mengeluarkan aset dan akumulasi penyusutannya dari neraca, hal tersebut dikarenakan aset tersebut sekarang dibukukan pada Daftar Barang Rusak Berat

***) Tidak ada jurnal pada tanggal 30 Juni 2013 seperti telah disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan penghapusan atas aset dengan kondisi rusak berat keluar

22. Aset Tetap dalam Kondisi Hilang dan Sudah Diusulkan Penghapusan

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp 20.000.000 dibeli pada bulan September

2011. Aset tersebut memiliki masa manfaat 10 semester. Pada bulan Maret

Page 53: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

53

2013 aset tersebut hilang dan diusulkan untuk dihapusbukukan kepada

Pengelola Barang.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu Rp

20.000.000.

b. Pada bulan Maret 2013, aset tetap dikeluarkan dari neraca dan dibukukan

pada Daftar Barang Hilang sebagai tindak lanjut adanya usulan

penghapusan.

c. Penghentian penyusutan berlaku sejak adanya usulan penghapusan.

Tabel penyusutannya adalah:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 20.000.000 2.000.000 18.000.000 2012 1 20.000.000 2.000.000 16.000.000 2012 2 20.000.000 2.000.000 14.000.000

Akumulasi Penyusutan 6.000.000

Penghitungannya:

1) Besar penyusutan setiap semester adalah sama setiap semesternya,

yaitu:

= Nilai Perolehan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

2) Penyusutan pada semester 1 tahun 2013 besarnya 0 seperti telah

disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan

penghapusan atas aset yang hilang.

3) Pada saat usulan penghapusan atas aset hilang, aset tersebut juga

dikeluarkan dari neraca dan dibukukan pada Daftar Barang Hilang.

4) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.6.000.000 didapat dari penjumlahan

akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset diusulkan

penghapusan, yaitu:

= 3 x Rp.2.000.000,00

= Rp.6.000.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 6.000.000

Page 54: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

54

Maret 2013 **) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 CR Peralatan dan Mesin 20.000.000 DR Akumulasi penyusutan 6.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 30 Juni 2013 ***) Tidak ada Jurnal

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

**) Jurnal pada bulan Maret 2013 merupakan jurnal untuk mengeluarkan aset dan akumulasi penyusutannya dari neraca, hal tersebut dikarenakan aset tersebut sekarang dibukukan pada Daftar Barang Hilang

***) Tidak ada jurnal pada tanggal 30 Juni 2013 seperti telah disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan penghapusan atas aset yang hilang

23. Aset dalam Kondisi Rusak Berat dan Sudah Diusulkan Penghapusan

Kemudian usulan tersebut dibatalkan

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp 20.000.000 dibeli pada bulan September

2011. Aset tersebut memiliki masa manfaat 10 semester. Pada bulan Maret

2013 aset tersebut dalam kondisi rusak berat dan diusulkan untuk

dihapusbukukan kepada Pengelola Barang. Pada bulan November 2013 usulan

penghapusan dibatalkan.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu Rp

20.000.000.

b. Pada bulan Maret 2013, aset tetap dikeluarkan dari neraca dan dibukukan

pada Daftar Barang Rusak Berat sebagai tindak lanjut adanya usulan

penghapusan.

c. Penghentian penyusutan berlaku sejak adanya usulan penghapusan.

d. Pada bulan November 2013, aset tetap tersebut dicatat kembali dengan

transaksi saldo awal.

Tabel penyusutannya adalah:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 20.000.000 2.000.000 18.000.000 2012 1 20.000.000 2.000.000 16.000.000 2012 2 20.000.000 2.000.000 14.000.000

Akumulasi Penyusutan 6.000.000

Page 55: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

55

Penghitungannya:

1) Besar penyusutan setiap semester adalah sama setiap semesternya,

yaitu:

= Nilai Perolehan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

2) Penyusutan pada semester 1 tahun 2013 besarnya 0 seperti telah

disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan

penghapusan atas aset dalam kondisi rusak berat keluar.

3) Pada saat usulan penghapusan atas aset dalam kondisi rusak berat, aset

tersebut juga dikeluarkan dari neraca dan dibukukan pada Daftar Barang

Rusak Berat.

4) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.6.000.000 didapat dari penjumlahan

akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset diusulkan

penghapusan, yaitu:

= 3 x Rp.2.000.000,00

= Rp.6.000.000,00

5) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.8.000.000 didapat dari penjumlahan

akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset tersebut

dibatalkan penghapusannya, yaitu:

= 4 x Rp.2.000.000,00

= Rp.8.000.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 6.000.000 Maret 2013 **) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 CR Peralatan dan Mesin 20.000.000 DR Akumulasi penyusutan 6.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 30 Juni 2013 ***) Tidak ada Jurnal November 2013 DR Peralatan dan Mesin 20.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 8.000.000 CR Akumulasi penyusutan 8.000.000 31 Desember 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.000.000

Page 56: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

56

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

**) Jurnal pada bulan Maret 2013 merupakan jurnal untuk mengeluarkan aset dan akumulasi penyusutannya dari neraca, hal tersebut dikarenakan aset tersebut sekarang dibukukan pada Daftar Barang Rusak Berat

***) Tidak ada jurnal pada tanggal 30 Juni 2013 seperti telah disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan penghapusan atas aset dengan kondisi rusak berat keluar

24. Aset dalam Kondisi Hilang dan Sudah Diusulkan Penghapusan Kemudian

Aset tersebut ditemukan kembali

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp 20.000.000 dibeli pada bulan September

2011. Aset tersebut memiliki masa manfaat 10 semester. Pada bulan Maret

2013 aset tersebut hilang dan diusulkan untuk dihapusbukukan kepada

Pengelola Barang. Pada bulan November 2013 aset tersebut ditemukan kembali

di gudang.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu Rp

20.000.000.

b. Pada bulan Maret 2013, aset tetap dikeluarkan dari neraca dan dibukukan

pada Daftar Barang Hilang sebagai tindak lanjut adanya usulan

penghapusan.

c. Penghentian penyusutan berlaku sejak adanya usulan penghapusan.

d. Pada bulan November 2013, aset tetap tersebut dicatat kembali dengan

transaksi saldo awal.

Tabel penyusutannya adalah:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 20.000.000 2.000.000 18.000.000 2012 1 20.000.000 2.000.000 16.000.000 2012 2 20.000.000 2.000.000 14.000.000

Akumulasi Penyusutan 6.000.000

Penghitungannya:

1) Besar penyusutan setiap semester adalah sama setiap semesternya, yaitu:

= Nilai Perolehan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

Page 57: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

57

2) Penyusutan pada semester 1 tahun 2013 besarnya 0 seperti telah

disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan

penghapusan atas aset yang hilang keluar.

3) Pada saat usulan penghapusan atas aset hilang, aset tersebut juga

dikeluarkan dari neraca dan dibukukan pada Daftar Barang Hilang.

4) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.6.000.000 didapat dari penjumlahan

akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset diusulkan

penghapusan, yaitu:

= 3 x Rp.2.000.000,00

= Rp.6.000.000,00

5) Akumulasi penyusutan sebesar Rp.8.000.000 didapat dari penjumlahan

akumulasi penyusutan sampai dengan semester sebelum aset ditemukan

kembali, yaitu:

= 4 x Rp.2.000.000,00

= Rp.8.000.000,00

Dari ilustrasi, maka:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 6.000.000 Maret 2013 **) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 CR Peralatan dan Mesin 20.000.000 DR Akumulasi penyusutan 6.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 30 Juni 2013 ***) Tidak ada Jurnal November 2013 DR Peralatan dan Mesin 20.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 8.000.000 CR Akumulasi penyusutan 8.000.000 31 Desember 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 2.000.000

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

**) Jurnal pada bulan Maret 2013 merupakan jurnal untuk mengeluarkan aset dan akumulasi penyusutannya dari neraca, hal tersebut dikarenakan aset tersebut sekarang dibukukan pada Daftar Barang Hilang

***) Tidak ada jurnal pada tanggal 30 Juni 2013 seperti telah disebutkan pada asumsi bahwa penyusutan dihentikan ketika usulan penghapusan atas aset yang hilang

Page 58: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

58

25. Penghentian aset dalam penggunaan operasi pemerintah

Sebuahprinter (peralatan personal komputer) seharga Rp.16.000.000,00 dibeli

pada bulan September 2011. Aset tersebut memiliki masa manfaat 8semester.

Pada bulan Maret 2013 aset tetap dihentikan dari operasional karena rusak

berat namun aset tersebut belum diusulkan penghapusannya kepada

Pengelola Barang.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.16.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 16.000.000 2.000.000 14.000.000 2012 1 16.000.000 2.000.000 12.000.000 2012 2 16.000.000 2.000.000 10.000.000

Akumulasi Penyusutan 6.000.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.16.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 8 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.16.000.000,00 : 8 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.2.000.000,00 * 3 semester

= Rp.6.000.000,00

d. Pada bulan Maret 2013 aset tetap dihentikan dari operasional karena rusak

berat namun aset tersebut belum diusulkan penghapusannya kepada

Pengelola Barang,sehingga aset tetap tersebut direklasifikasi dari aset tetap

menjadi aset lainnya. Oleh karena itu, akumulasi penyusutannyajuga

direklasifikasi dari akumulasi penyusutan aset tetap menjadi akumulasi

penyusutan aset lainnya. Penghitungan nilai akumulasi penyusutan aset

Page 59: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

59

lainnya setiap semester sama dengan nilai akumulasi penyusutan aset tetap

setiap semester, yaitu sebesar Rp.2.000.000,00.

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 6.000.000

Maret 2013 **) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 16.000.000 CR Peralatan dan Mesin 16.000.000 DR Aset Tetap Yang Tidak Digunakan

Dalam Operasi Pemerintahan 16.000.000

CR Diinvestasikan Pada Aset Lainnya 16.000.000 DR Akumulasi penyusutan aset tetap 6.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Lainnya 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 6.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Lainnya 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 2.000.000 *) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan

tahun pertama **) Merupakan jurnal reklasifikasi dari aset tetap dan akumulasi

penyusutan aset tetap menjadi aset lainnya dan akumulasi penyusutan aset lainnya

26. Penggunaan Kembali Aset Tetap yang Sudah Dihentikan dari Operasional

Sebuah printer (peralatan personal komputer) seharga Rp.16.000.000,00 dibeli

pada bulan September 2011. Aset tersebut memiliki masa manfaat 8semester.

Pada bulan Maret 2013dilakukan penghentian dari operasional atas printer

(peralatan personal komputer) dengan NUP 1 karena rusak berat namun aset

tersebut belum diusulkan penghapusannya kepada Pengelola Barang. Akan

tetapi ternyata pada bulan Agustus 2013 ditemukan kesalahan dalam

menghentikan dari operasional. Seharusnya yang dihentikan dari operasional

adalah printer (peralatan personal komputer) dengan NUP 2 bukan printer

(peralatan personal komputer) dengan NUP 1.

Perlakuan atas printer (peralatan personal komputer) NUP 1 adalah sebagai

berikut:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.16.000.000,00.

Page 60: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

60

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 16.000.000 2.000.000 14.000.000 2012 1 16.000.000 2.000.000 12.000.000 2012 2 16.000.000 2.000.000 10.000.000

Akumulasi Penyusutan 6.000.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.16.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 8 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.16.000.000,00 : 8 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.2.000.000,00 * 3 semester

= Rp.6.000.000,00

d. Pada bulan Maret 2013 aset tetap dihentikan dari operasional karena rusak

berat namun aset tersebut belum diusulkan penghapusannya kepada

Pengelola Barang,sehingga aset tetap tersebut direklasifikasi dari aset tetap

menjadi aset lainnya. Oleh karena itu, akumulasi penyusutannyajuga

direklasifikasi dari akumulasi penyusutan aset tetap menjadi akumulasi

penyusutan aset lainnya. Penghitungan nilai akumulasi penyusutan aset

lainnya setiap semester sama dengan nilai akumulasi penyusutan aset tetap

setiap semester, yaitu sebesar Rp.2.000.000,00.

e. Pada bulan Agustus 2013 aset tetap yang telah dihentikan dari operasional

tersebut digunakan kembali, sehingga aset tetap yang telah dihentikan dari

operasional tersebut direklasifikasi kembali dari aset lainnya menjadi aset

tetap. Oleh karena itu, akumulasi penyusutannya juga direklasifikasi dari

akumulasi penyusutan aset lainnya menjadi akumulasi penyusutan aset

tetap. Penghitungan nilai akumulasi penyusutan aset tetap setiap semester

sama dengan nilai akumulasi penyusutan aset lainnya setiap semester, yaitu

sebesar Rp.2.000.000,00.

Page 61: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

61

Perhitungan atas penggunaan kembali aset tersebut adalah:

1) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 4 semester

2) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.2.000.000,00 * 4 semester

= Rp.8.000.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 *) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 6.000.000 Maret 2013 **) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 16.000.000 CR Peralatan dan Mesin 16.000.000 DR Aset Tetap Yang Tidak Digunakan

Dalam Operasi Pemerintahan 16.000.000

CR Diinvestasikan Pada Aset Lainnya 16.000.000

Maret 2013 **) DR Akumulasi penyusutan aset tetap 6.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Lainnya 6.000.000 CR Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 6.000.000 30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Lainnya 2.000.000 CR Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 2.000.000 Agustus 2013 ***) DR Diinvestasikan Pada Aset Lainnya 16.000.000 CR Aset Tetap Yang Tidak Digunakan

Dalam Operasi Pemerintahan 16.000.000

DR Peralatan dan Mesin 16.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 16.000.000 DR Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya 8.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Lainnya 8.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 8.000.000 CR Akumulasi penyusutan aset tetap 8.000.000 31 Desember 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 2.000.000 CR Akumulasi penyusutan aset tetap 2.000.000

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

**) Merupakan jurnal reklasifikasi dari aset tetap dan akumulasi penyusutan aset tetap menjadi aset lainnya dan akumulasi penyusutan aset lainnya

***) Merupakan jurnal reklasifikasi dari aset lainnyadan akumulasi penyusutan aset lainnya menjadi aset tetap dan akumulasi penyusutan aset tetap

Page 62: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

62

27. Transaksi Pencatatan Konstruksi Dalam Pengerjaan

Pada bulan Maret 2013 dilakukan pembayaran termin pertama untuk

pekerjaan pembangunan gedung perpustakaan sebesar Rp.500.000.000.

Kontrak pekerjaan tersebut berakhir pada bulan Desember 2013.

Dari ilustrasi di atas, maka:

Penyusutan hanya dilakukan terhadap aset tetap berupa:

1) Gedung dan bangunan

2) Peralatan dan mesin

3) Jalan, irigasi, dan jaringan

4) Aset Tetap lainnya berupa Aset Tetap renovasi dan alat musik modern.

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 DR Konstruksi Dalam Pengerjaan 500.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 500.000.000 30 Juni 2013 Tidak ada jurnal

28. Transaksi Penyelesaian Pembangunan Dengan Konstruksi Dalam

Pengerjaan

Pada bulan Maret 2013 dilakukan pembayaran termin pertama untuk

pekerjaan pembangunan gedung perpustakaan sebesar Rp.500.000.000.

Selanjutnya pada bulan Juli 2013 dilakukan pembayaran termin kedua

sebesar Rp.300.000.000. Kontrak pekerjaan tersebut berakhir pada bulan

November 2013. Pada bulan November 2013 tersebut dilakukan serah terima

gedung perpustakaan, dan pelunasan pembayaran sebesar Rp.200.000.000.

Pada bulan itu juga dilakukan pencatatan reklasifikasi dari Konstruksi Dalam

Pengerjaan menjadi gedung perpustakaan.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Penyusutan hanya dilakukan terhadap aset tetap berupa:

1) Gedung dan bangunan

2) Peralatan dan mesin

3) Jalan, irigasi, dan jaringan

4) Aset Tetap lainnya berupa Aset Tetap Renovasi dan Alat Musik Modern.

b. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

c. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

d. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.1.000.000.000,00.

Page 63: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

63

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2013 2 1.000.000.000 10.000.000 990.000.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.1.000.000.000,00 berasal dari nilai

perolehan.

2) Masa Manfaat selama 100 semester

3) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.1.000.000.000,00 : 100 semester

= Rp.10.000.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Maret 2013 DR Konstruksi Dalam Pengerjaan 500.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 500.000.000 30 Juni 2013 *) Tidak ada jurnal Juli 2013 DR Konstruksi Dalam Pengerjaan 300.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 300.000.000 November 2013 DR Konstruksi Dalam Pengerjaan 200.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 200.000.000 DR Gedung dan Bangunan 1.000.000.000 CR Konstruksi Dalam Pengerjaan 1.000.000.000

31 Desember 2013 **) DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 10.000.000 CR Akumulasi penyusutan aset tetap 10.000.000

*) Aset tetap berupa Konstruksi Dalam Pengerjaan tidak disusutkan, sehingga tidak dilakukan penjurnalan.

**) Merupakan Jurnal atas Gedung Perpustakaan yang telah selesai dibangun dan diserahterimakan pada bulan November 2013

29. Transaksi Penghapusan Aset Tetap (Penghapusan, Transfer Keluar, Hibah

Keluar, Reklasifikasi Keluar, Koreksi Pencatatan)

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp.20.000.000,00 dibeli pada bulan September

2011. Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa

manfaat selama 10 semester. Berdasarkan persetujuan Pengelola Barang,

Pengguna Barang menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan atas Mesin

fotokopi tersebut pada bulan Maret 2013.

Page 64: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

64

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.20.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 20,000,000 2,000,000 18,000,000 2012 1 20,000,000 2,000,000 16,000,000 2012 2 20,000,000 2,000,000 14,000,000

Akumulasi Penyusutan 6,000,000 Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.2.000.000,00 * 3 semester

= Rp.6.000.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000 CR Akumulasi penyusutan aset tetap 6.000.000 Maret 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 20.000.000 CR Peralatan dan Mesin 20.000.000 DR Akumulasi Penyusutan 6.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 6.000.000

30. Transaksi Penghapusan Aset Lainnya (Penghapusan, Transfer Keluar,

Hibah Keluar, Reklasifikasi Keluar, Koreksi Pencatatan)

Sebuah mesin fotokopi seharga Rp.20.000.000,00dibeli pada bulan September

2011. Sesuai dengan Tabel Masa Manfaat I, aset tersebut memiliki masa

manfaat selama 10 semester. Pada bulan Desember 2012 dilakukan

Page 65: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

65

penghentian dari operasional karena mesin fotokopi tersebut telah

diserahterimakan dengan pemerintah daerah setempat. Berdasarkan

persetujuan Pengelola Barang, Pengguna Barang menerbitkan Surat

Keputusan Penghapusan atas Mesin fotokopi tersebut pada bulan Maret 2013.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.20.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 2 20,000,000 2,000,000 18,000,000 2012 1 20,000,000 2,000,000 16,000,000 2012 2 20,000,000 2,000,000 14,000,000

Akumulasi Penyusutan 6,000,000 Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.20.000.000,00 berasal dari nilai perolehan.

2) Masa Manfaat selama 10 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 3 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.20.000.000,00 : 10 semester

= Rp.2.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.2.000.000,00 * 3 semester

= Rp.6.000.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset lainnya 6.000.000 CR Akumulasi penyusutan Aset Lainnya 6.000.000

Maret 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset lainnya 20.000.000 CR Aset Tetap Yang Tidak Digunakan

Dalam Operasi Pemerintahan 20.000.000

DR Akumulasi PenyusutanAset Lainnya 6.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset lainnya 6.000.000

Page 66: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

66

31. Pemecahan Aset

Sebuah gedung kantor permanen selesai dibangun pada bulan Maret 2011,

dengan nilai perolehan sebesar Rp.1.000.000.000,00. Gedung tersebut

memiliki masa manfaat sesuai Tabel Masa Manfaat I selama 50 tahun atau 100

semester. Gedung kantor permanen tersebut dicatat pada bulan yang sama

dengan pembangunannya. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pemecahan aset,

yaitu gedung kantor permanen dengan nilai Rp.800.000.000 dan elevator/lift

dengan nilai Rp.200.000.000.

Dari ilustrasi di atas, maka:

a. Aset mulai disusutkan saat semester pada tahun perolehannya.

b. Umur manfaat mulai dihitung saat semester pada tahun perolehannya.

c. Penghitungan dan pencatatan penyusutan aset tetap dilakukan untuk setiap

aset tetap. Dikecualikan dari ketentuan tersebut adalah aset tetap yang

hanya dapat dipergunakan bersamaan dengan aset tetap lain sehingga

dicatat dan dibukukan secara berkelompok.

d. Nilai yang dapat disusutkan adalah sebesar nilai perolehan, yaitu

Rp.1.000.000.000,00.

Tabel penyusutannya:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 1 1.000.000.000 10.000.000 990.000.000 2011 2 1.000.000.000 10.000.000 980.000.000 2012 1 1.000.000.000 10.000.000 970.000.000 2012 2 1.000.000.000 10.000.000 960.000.000

Akumulasi Penyusutan 40.000.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.1.000.000.000,00 berasal dari nilai

perolehan.

2) Masa Manfaat selama 100 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 4 semester

4) Penyusutansetiap Semester didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.1.000.000.000,00 : 100 semester

= Rp.10.000.000,00/semester

Page 67: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

67

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.10.000.000,00 * 4 semester

= Rp.40.000.000,00

e. Pada bulan Mei 2013 dilakukan pemecahan aset, yaitu gedung kantor

permanen dengan nilai Rp.800.000.000 dan elevator/lift dengan nilai

Rp.200.000.000. Pencatatan atas pemecahan aset tersebut dilakukan

dengan cara melakukan reklasifikasi keluar dari gedung kantor permanen

dengan nilai Rp.1.000.000.000 dan melakukan reklasifikasi masuk menjadi

gedung kantor permanen dengan nilai Rp.800.000.000 serta elevator/lift

dengan nilai Rp.200.000.000

Tabel penyusutan untuk gedung kantor permanen:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 1 800.000.000 8.000.000 792.000.000 2011 2 800.000.000 8.000.000 784.000.000 2012 1 800.000.000 8.000.000 776.000.000 2012 2 800.000.000 8.000.000 768.000.000

Akumulasi Penyusutan 32.000.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.800.000.000,00 berasal dari nilai perolehan

setelah pemecahan aset.

2) Masa Manfaat setelah pemecahan aset untuk bangunan gedung tempat

kerja 100 semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 4 semester

4) Penyusutansetiap Semester setelah pemecahan aset didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.800.000.000,00 : 100 semester

= Rp.8.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.8.000.000,00 * 4 semester

= Rp.32.000.000,00

Page 68: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

68

Tabel penyusutan untuk elevator/lift:

TAHUN SEMESTER NILAI DISUSUTKAN PENYUSUTAN SALDO

BUKU 2011 1 200.000.000 10.000.000 190.000.000 2011 2 200.000.000 10.000.000 180.000.000 2012 1 200.000.000 10.000.000 170.000.000 2012 2 200.000.000 10.000.000 160.000.000

Akumulasi Penyusutan 40.000.000

Penghitungannya:

1) Nilai disusutkan sebesar Rp.200.000.000,00 berasal dari nilai perolehan

setelah pemecahan aset.

2) Masa Manfaat setelah pemecahan aset untuk alat bantu adalah 20

semester

3) Semester Akumulasi Penyusutan adalah 4 semester

4) Penyusutansetiap Semester setelah pemecahan aset didapat dari:

= Nilai Disusutkan : Masa Manfaat

= Rp.200.000.000,00 : 20 semester

= Rp.10.000.000,00/semester

5) Nilai Akumulasi Penyusutan berasal dari:

= Penyusutan Per Semester * Semester Akumulasi Penyusutan

= Rp.10.000.000,00 * 4 semester

= Rp.40.000.000,00

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

1 Januari 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 40.000.000 *) CR Akumulasi Penyusutan Aset

Tetap 40.000.000 Mei 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 1.000.000.000 **) CR Gedung dan Bangunan 1.000.000.000 DR Akumulasi penyusutan aset

tetap 40.000.000 CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 40.000.000 DR Gedung dan Bangunan 800.000.000 ***) CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 800.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 32.000.000 CR Akumulasi penyusutan aset

tetap 32.000.000

DR Peralatan dan Mesin 200.000.000 ****) CR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 200.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 40.000.000 CR Akumulasi penyusutan aset

tetap 40.000.000

Page 69: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

69

30 Juni 2013 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 8.000.000 *****) CR Akumulasi penyusutan aset tetap 8.000.000 DR Diinvestasikan Pada Aset Tetap 10.000.000 ******) CR Akumulasi penyusutan aset tetap 10.000.000

*) Jurnal pada tanggal 1 Januari 2013 merupakan jurnal penyusutan tahun pertama

**) Merupakan jurnal reklasifikasi keluar dari gedung kantor permanen dan akumulasi penyusutannya sebelum dilakukan pemecahan aset

***) Merupakan jurnal reklasifikasi masuk atas gedung kantor permanen dan akumulasi penyusutannya setelah dilakukan pemecahan aset

****) Merupakan jurnal reklasifikasi masuk atas elevator/lift dan akumulasi penyusutannya setelah dilakukan pemecahan aset

*****) Merupakan jurnal akumulasi penyusutan semester I 2013 atas gedung kantor permanen

******) Merupakan jurnal akumulasi penyusutan semester I 2013 atas elevator/lift

C. Ilustrasi Penyusutan Aset Tetap Renovasi

1. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Pertama Penyusutan

Sebuah Satker mempunyai Saldo ATR pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar

Rp.200.000.000,00.

Dari ilustrasi di atas, maka :

a. Aset ATR pada tahun pertama penyusutan tidak disusutkan.

b. Tidak ada jurnal koreksi penyusutan pada tanggal 1 Januari 2013.

c. Tidak ada transaksi akumulasi penyusutan pada tanggal 30 Juni 2013.

2. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa

Manfaat dan Diserahkan Langsung (Pada Periode Yang Sama dengan

Selesainya Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap

Induk 0

Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada

tanggal 15 Maret 2013, satker tersebut menyelesaikan ATR senilai

Rp.200.000.000,00. Diketahui bahwa ATR tersebut tidak menambah masa

manfaat. ATR selanjutnya diserahkan oleh Satker A kepada Satker B yang

memiliki aset induk (gedung) pada tanggal 5 Mei 2013. Nilai perolehan aset

gedung induk Satker B diketahui sebesar Rp.5.000.000.000,00, dengan tahun

perolehan pada Semester I tahun 1983. Nilai buku aset gedung induk Satker B

pada bulan Mei 2013 diketahui bernilai Rp.2.000.000.000,00; dengan sisa

masa manfaat selama 20 tahun (40 semester). Akumulasi

Penyusutan/semester atas Aset Gedung induk Satker B diketahui adalah

sebesar Rp.50.000.000,00/semester.

Page 70: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

70

Dari ilustrasi di atas, maka :

a. Nilai ATR yang dibukukan pada pembukuan Satker A pada tanggal 15 Maret

2013 adalah sebesar Rp.200.000.000,00.

b. Pada saat penyerahan di tanggal 5 Mei 2013, dilakukan BAST antara Satker

A dengan Satker B. BAST tersebut minimal menyajikan informasi tanggal

perolehan ATR, nilai ATR, dan tanggal penyerahan ATR, sebagai berikut :

1) Tanggal perolehan ATR : 15 Maret 2013

2) Nilai ATR : Rp.200.000.000,00

3) Tanggal penyerahan ATR : 5 Mei 2013

c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan

dari pembukuan.

d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai

buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk

(gedung) menjadi :

Nilai Aset Tetap induk (gedung) pada Satker B setelah penyerahan ATR

= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan

= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.200.000.000,00

= Rp.2.200.000.000,00

e. penyusutan atas Aset Tetap induk (gedung) tersebut pada huruf d dilakukan

sesuai sisa umur masa manfaat Aset Tetap induk. Karena periode perolehan

ATR dengan tanggal penyerahan ATR ke Aset Tetap induk sama, maka tidak

perlu dilakukan penyesuaian akumulasi penyusutan Aset Tetap induk.

Penghitungannya:

1) Nilai Aset Tetap induk (gedung) pada Satker B setelah penyerahan ATR

= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan

= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.200.000.000,00

= Rp.2.200.000.000,00

2) Akumulasi penyusutan Aset Tetap induk (gedung)/semester setelah serah

terima ATR

= Nilai Aset Tetap induk (gedung) setelah penyerahan ATR : Sisa masa

manfaat Aset Tetap induk (gedung)

= Rp.2.200.000.000,00 : 40 semester

= Rp. 55.000.000,00 / semester

Page 71: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

71

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Satker A

15 Maret 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A dari Pihak III

5 Mei 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A

Satker B

5 Mei 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B dari Satker A

5 Mei 2013 DR Gedung dan Bangunan 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk

30 Juni 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 55.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 55.000.000

Jurnal penyusutan periodik 31 Desember 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 55.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 55.000.000

Jurnal penyusutan periodik

3. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa

Manfaat dan Diserahkan Langsung (Pada Periode Yang Sama dengan

Selesainya Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap

Induk = 0

Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada

tanggal 15 Maret 2013, satker tersebut menyelesaikan ATR senilai

Rp.200.000.000,00. Diketahui bahwa ATR tersebut tidak menambah masa

manfaat. ATR selanjutnya diserahkan oleh Satker A kepada Satker B yang

memiliki aset induk (gedung) pada tanggal 5 Mei 2013. Diketahui bahwa Aset

Tetap induk diperoleh pada Semester II tahun 1962. Nilai buku aset gedung

induk Satker B pada bulan Oktober 2013 diketahui bernilai Rp.0,00; dengan

tanpa sisa masa manfaat.

Page 72: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

72

Dari ilustrasi di atas, maka :

a. Nilai ATR yang dibukukan pada pembukuan Satker A pada tanggal 15 Maret

2013 adalah sebesar Rp.200.000.000,00.

b. Pada saat penyerahan di tanggal 5 Mei 2013, dilakukan BAST antara Satker

A dengan Satker B. BAST tersebut minimal menyajikan informasi tanggal

perolehan ATR, nilai ATR, dan tanggal penyerahan ATR, sebagai berikut :

1) Tanggal perolehan ATR : 15 Maret 2013

2) Nilai ATR : Rp.200.000.000,00

3) Tanggal penyerahan ATR : 5 Mei 2013

c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan

dari pembukuan.

d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai

buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk

(gedung) menjadi :

Nilai Aset Tetap induk (gedung) pada Satker B setelah penyerahan ATR

= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan

= Rp.0,00 + Rp.200.000.000,00

= Rp.200.000.000,00

e. Mengingat saat serah terima Aset Tetap induk = 0, maka nilai ATR nya

langsung disusutkan hingga 0 pada periode serah terima.

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Satker A

15 Maret 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A dari Pihak III

5 Mei 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A

Page 73: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

73

Satker B

5 Mei 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B dari Satker A

5 Mei 2013 DR Gedung dan Bangunan 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk

5 Mei 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 200.000.000

ATR disusutkan seketika karena nilai Aset Induk saat penyerahan ATR = 0 30 Juni 2013 Tidak ada jurnal

4. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa

Manfaat dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR

Telah Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk 0

Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada

tanggal 15 Maret 2013, satker tersebut menyelesaikan ATR senilai

Rp.200.000.000,00. Diketahui bahwa ATR tersebut tidak menambah masa

manfaat. ATR selanjutnya diserahkan oleh Satker A kepada Satker B yang

memiliki aset induk (gedung) pada tanggal 7 Oktober 2013. Nilai perolehan

aset gedung induk Satker B diketahui sebesar Rp.5.000.000.000,00, dengan

tahun perolehan pada Semester II tahun 1983. Nilai buku aset gedung induk

Satker B pada bulan Oktober 2013 diketahui bernilai Rp.2.000.000.000,00;

dengan sisa masa manfaat selama 20 tahun (40 semester). Akumulasi

Penyusutan/semester atas Aset Gedung induk Satker B diketahui adalah

sebesar Rp.50.000.000,00/semester.

Dari ilustrasi di atas, maka :

a. Nilai ATR yang dibukukan pada pembukuan Satker A pada tanggal 15 Maret

2013 adalah sebesar Rp.200.000.000,00.

b. Pada saat penyerahan di bulan Oktober 2013, dilakukan BAST antara

Satker A dengan Satker B. BAST tersebut minimal menyajikan informasi

tanggal perolehan ATR, nilai ATR, dan tanggal penyerahan ATR, sebagai

berikut :

1) Tanggal perolehan ATR : 15 Maret 2013

Page 74: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

74

2) Nilai ATR : Rp.200.000.000,00

3) Tanggal penyerahan ATR : 7 Oktober 2013

c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 7 Oktober

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan

dari pembukuan.

d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 7 Oktober

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai

buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk

(gedung) menjadi :

Nilai Aset Tetap induk (gedung) pada Satker B setelah penyerahan ATR

= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan

= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.200.000.000,00

= Rp.2.200.000.000,00

e. Penyusutan atas Aset Tetap induk (gedung) tersebut pada huruf d dilakukan

sesuai sisa umur masa manfaat Aset Tetap induk dan dilakukan

penyesuaian akumulasi penyusutan sebesar masa manfaat yang telah

dikonsumsi sejak tanggal perolehan ATR sampai dengan tanggal penyerahan

ATR ke Aset Tetap induk.

Penghitungannya:

1) Akumulasi penyusutan Aset Tetap induk (gedung)/semester sebelum

serah terima ATR

= nilai perolehan : masa manfaat

= Rp.5.000.000.000,00 : 100 (semester)

= Rp.50.000.000,00 / semester

2) Nilai Aset Tetap induk (gedung) pada Satker B setelah penyerahan ATR

= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan

= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.200.000.000,00

= Rp.2.200.000.000,00

3) Akumulasi penyusutan Aset Tetap induk (gedung)/semester setelah serah

terima ATR

= Nilai Aset Tetap induk (gedung) setelah penyerahan ATR : Sisa masa

manfaat Aset Tetap induk (gedung)

= Rp.2.200.000.000,00 : 40 semester

= Rp.55.000.000,00 / semester

Page 75: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

75

f. Karena ATR diperoleh pada Semester I tahun 2013 dan belum disusutkan,

maka perlu dilakukan jurnal koreksi untuk menampung penyusutan yang

seharusnya sudah terjadi pada Semester I.

Penghitungannya:

= Penyusutan/smt setelah serah terima ATR – Penyusutan/smt sebelum

serah terima ATR

= Rp.55.000.000,00 – Rp.50.000.000,00

= Rp.5.000.000,00

g. informasi penyesuaian akumulasi penyusutan akibat penambahan nilai ATR

yang tidak menambah masa manfaat terhadap Aset Tetap induk dijelaskan

ke dalam Catatan Ringkas Barang dan Catatan Atas Laporan Keuangan

pada saat akhir periode serah terima dilakukan.

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Satker A

15 Maret 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A dari Pihak III

30 Juni 2013 Tidak ada jurnal karena ATR tidak menambah masa manfaat 7 Oktober 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A

Satker B

7 Oktober 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B dari Satker A

7 Oktober 2013 DR Gedung dan Bangunan 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk

7 Oktober 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 5.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 5.000.000

Jurnal koreksi penyusutan

Page 76: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

76

31 Desember 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 55.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 55.000.000

Jurnal penyusutan periodik

5. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Tidak Menambah Masa Manfaat dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0

Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada

tanggal 15 Maret 2013, satker tersebut menyelesaikan ATR senilai

Rp.200.000.000,00. Diketahui bahwa ATR tersebut tidak menambah masa

manfaat. ATR selanjutnya diserahkan oleh Satker A kepada Satker B yang

memiliki aset induk (gedung) pada tanggal 7 Oktober 2013. Diketahui bahwa

Aset Tetap induk diperoleh pada Semester II ttahun 1962. Nilai buku aset

gedung induk Satker B pada bulan Oktober 2013 diketahui bernilai Rp.0,00;

dengan tanpa sisa masa manfaat.

Dari ilustrasi di atas, maka :

a. Karena saat serah terima nilai buku Aset Tetap induk = 0, ATR langsung

disusutkan hingga 0 pada periode serah terima.

b. Tidak ada jurnal koreksi penyusutan pada tanggal 7 Oktober 2013;

c. Tidak ada transaksi akumulasi penyusutan pada tanggal 31 Desember 2013.

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Satker A

15 Maret 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A dari Pihak III

30 Juni 2013 Tidak ada jurnal karena ATR tidak menambah masa manfaat 7 Oktober 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A

Satker B

7 Oktober 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B dari Satker A

Page 77: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

77

7 Oktober 2013 DR Gedung dan Bangunan 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk

7 Oktober 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 200.000.000

ATR disusutkan seketika karena nilai Aset Induk saat penyerahan ATR = 0 31 Desember 2013 Tidak ada jurnal

6. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat

dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah

Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk 0

Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada

tanggal 15 Maret 2013, satker tersebut menyelesaikan ATR senilai

Rp.200.000.000,00. Diketahui bahwa ATR tersebut menambah masa manfaat.

ATR selanjutnya diserahkan oleh Satker A kepada Satker B yang memiliki aset

induk (gedung) pada tanggal 7 Oktober 2013.

Nilai perolehan aset gedung induk Satker B diketahui sebesar

Rp.5.000.000.000,00, dengan tahun perolehan pada Semester II tahun 1983.

Nilai buku aset gedung induk Satker B pada bulan Oktober 2013 diketahui

bernilai Rp.2.000.000.000,00; dengan sisa masa manfaat selama 20 tahun (40

semester). Akumulasi Penyusutan/semester atas Aset Gedung induk Satker B

diketahui adalah sebesar Rp.50.000.000,00/semester.

Dari ilustrasi di atas, maka :

a. Nilai ATR yang dibukukan pada pembukuan Satker A pada tanggal 15 Maret

2013 adalah sebesar Rp.200.000.000,00.

b. ATR yang menambah masa manfaat disusutkan sebagaimana layaknya aset

tetap.

c. Sebelum proses serah terima ATR kepada Satker B, penyusutan ATR yang

menambah masa manfaat di hitung tersendiri di satker A.

Penambahan masa manfaat ATR

= Nilai ATR : Nilai Aset Tetap (induk) diluar penyusutan

= 200.000.000 : 5.000.000.000

= 4%

Dari Tabel Masa Manfaat II, persentase renovasi sebesar 4% menambah

masa manfaat selama 5 tahun (10 semester).

Page 78: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

78

d. Pada saat penyerahan di bulan Oktober 2013, dilakukan BAST antara

Satker A dengan Satker B. BAST tersebut minimal menyajikan informasi

tanggal perolehan ATR, nilai buku ATR (Rp.180.000.000,00), sisa masa

manfaat ATR (9 semester) dan tanggal penyerahan ATR, dengan penjelasan

sebagai berikut:

1) Tanggal perolehan ATR : 15 Maret 2013

2) Akumulasi Penyusutan = Penyusutan ATR selama 1 semester

(Semester I tahun 2013)

= Rp.200.000.000,00 : 10 semester

= Rp.20.000.000,00

3) Nilai buku ATR = Nilai perolehan – akumulasi penyusutan

= Rp.200.000.000,00 – Rp.20.000.000,00

= Rp.180.000.000,00

4) Sisa masa manfaat ATR

= Masa Manfaat ATR – Masa manfaat ATR sejak perolehan s.d. periode

berjalan

= 10 semester – 1 semester

= 9 semester

5) Tanggal penyerahan ATR : 7 Oktober 2013

e. Pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 7 Oktober

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan

dari pembukuan.

f. Pada saat ATR yang menambah masa manfaat diserahterimakan (7 Oktober

2013), sisa masa manfaat ATR dan nilai buku ATR diperhitungkan ke dalam

Aset Tetap induk, terhitung sejak tanggal penyerahan.

Penghitungannya:

1) Nilai Gedung Induk setelah penyerahan ATR menjadi :

= Nilai buku Aset Gd. Induk + Nilai buku ATR

= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.180.000.000,00

= Rp.2.180.000.000,00

2) Sisa Masa Manfaat Gedung induk setelah penyerahan ATR menjadi :

= Sisa Masa Manfaat Gedung induk sebelum penyerahan ATR + Sisa

Masa Manfaat ATR

= 40 semester + 9 semester

= 49 semester

Page 79: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

79

3) Perhitungan akumulasi penyusutan baru

= Nilai Buku Aset Tetap Gedung (baru) : Masa Manfaat (baru)

= Rp.2.180.000.000,00 : 49 semester

= Rp. 44.489.796/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Satker A

15 Maret 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A dari Pihak III

30 Juni 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 20.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 20.000.000

Jurnal penyusutan periodik 7 Oktober 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 DR Akumulasi Penyusutan 20.000.000 CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 20.000.000

Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A

Satker B

7 Oktober 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 180.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 180.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B dari Satker A

7 Oktober 2013 DR Gedung dan Bangunan 180.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 180.000.000 Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk

31 Desember 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 44.489.796 CR Akumulasi Penyusutan 44.489.796

Jurnal penyusutan periodik

7. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat

dan Tidak Diserahkan Langsung (Penyelesaian Pekerjaan ATR Telah

Berlalu), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0

Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada

tanggal 15 Maret 2013, satker tersebut menyelesaikan ATR senilai

Rp.200.000.000,00. Diketahui bahwa ATR tersebut menambah masa manfaat.

Page 80: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

80

ATR selanjutnya diserahkan oleh Satker A kepada Satker B yang memiliki aset

induk (gedung) pada tanggal 7 Oktober 2013. Nilai perolehan aset gedung

induk Satker B diketahui sebesar Rp.5.000.000.000,00, dengan tahun

perolehan pada Semester II tahun 1962. Diketahui pula bahwa nilai buku aset

gedung induk Satker B pada bulan Oktober 2013 adalah Rp.0,00; dan tidak

ada sisa masa manfaat.

Dari ilustrasi di atas, maka :

a. Nilai ATR yang dibukukan pada pembukuan Satker A pada tanggal 15 Maret

2013 adalah sebesar Rp.200.000.000,00.

b. ATR yang menambah masa manfaat disusutkan sebagaimana layaknya aset

tetap.

c. Sebelum proses serah terima ATR kepada Satker B, penyusutan ATR yang

menambah masa manfaat di hitung tersendiri di satker A.

Penambahan masa manfaat ATR = Nilai ATR : Nilai Aset Tetap (induk)

diluar penyusutan

= 200.000.000 : 5.000.000.000

= 4%

Dari Tabel Masa Manfaat II, persentase renovasi sebesar 4% menambah

masa manfaat selama 5 tahun (10 semester).

d. Pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 7 Oktober

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan

dari pembukuan.

e. Pada saat penyerahan ATR pada tanggal 7 Oktober 2013, dilakukan BAST

antara Satker A dengan Satker B. BAST tersebut minimal menyajikan

informasi tanggal perolehan ATR, nilai buku ATR (Rp.180.000.000,00), sisa

masa manfaat ATR (9 semester) dan tanggal penyerahan ATR, dengan

penjelasan sebagai berikut :

1) Tanggal perolehan ATR : 15 Maret 2013

2) Akumulasi Penyusutan = Penyusutan ATR selama 1 semester (Semester I

tahun 2013)

= Rp.200.000.000,00 : 10 semester

= Rp.20.000.000,00

3) Nilai Buku ATR = Nilai perolehan – akumulasi penyusutan

= Rp.200.000.000,00 – Rp.20.000.000,00

= Rp.180.000.000,00

Page 81: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

81

4) Sisa masa manfaat ATR = Masa Manfaat ATR – Masa manfaat ATR

sejak perolehan s.d. periode berjalan

= 10 semester – 1 semester

= 9 semester

5) Tanggal penyerahan ATR : 7 Oktober 2013

f. Pada saat ATR yang menambah masa manfaat diserahterimakan (7 Oktober

2013), sisa masa manfaat ATR dan nilai buku ATR diperhitungkan ke dalam

Aset Tetap induk, terhitung sejak tanggal penyerahan.

Penghitungannya:

1) Nilai Gedung Induk setelah penyerahan ATR menjadi :

= Nilai buku Aset Gd. Induk + Nilai buku ATR

= Rp.0,00 + Rp.180.000.000,00

= Rp.180.000.000,00

2) Sisa Masa Manfaat Gedung Induk setelah penyerahan ATR menjadi :

= Sisa Masa Manfaat Aset Tetap Gd induk sebelum penyerahan ATR + Sisa

Masa Manfaat ATR

= 0 semester + 9 semester

= 9 semester

3) Mengingat pada saat ATR diserahkan nilai buku Aset Tetap induk = 0,

maka pada saat serah terima ATR tidak ada penyesuaian masa manfaat

di Aset Tetap induk, sehingga karenanya tidak ada jurnal penyesuaian

penyusutan yang perlu dilakukan.

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Satker A

15 Maret 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A dari Pihak III

30 Juni 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 20.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 20.000.000

Jurnal penyusutan periodik 7 Oktober 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 DR Akumulasi Penyusutan 20.000.000 CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 20.000.000

Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A

Page 82: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

82

Satker B

7 Oktober 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 180.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 180.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B dari Satker A

7 Oktober 2013 DR Gedung dan Bangunan 180.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 180.000.000 Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk

31 Desember 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 20.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 20.000.000

Jurnal penyusutan periodik 8. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat

dan Diserahkan Langsung (Pada Periode Yang Sama dengan Selesainya

Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk 0

Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada

tanggal 15 Maret 2013, satker tersebut menyelesaikan ATR senilai

Rp.200.000.000,00. Diketahui bahwa ATR tersebut menambah masa manfaat.

ATR selanjutnya diserahkan oleh Satker A kepada Satker B yang memiliki aset

induk (gedung) pada tanggal 5 Mei 2013. Nilai perolehan aset gedung induk

Satker B diketahui sebesar Rp.5.000.000.000,00, dengan tahun perolehan

pada Semester I tahun 1983. Nilai buku aset gedung induk Satker B pada

bulan Mei 2013 diketahui bernilai Rp.2.000.000.000,00; dengan sisa masa

manfaat selama 20 tahun (40 semester).

Dari ilustrasi di atas, maka :

a. Nilai ATR yang dibukukan pada pembukuan Satker A pada tanggal 15 Maret

2013 adalah sebesar Rp.200.000.000,00.

b. Pada saat penyerahan di tanggal 5 Mei 2013, dilakukan BAST antara Satker

A dengan Satker B. BAST tersebut minimal menyajikan informasi tanggal

perolehan ATR, nilai ATR, dan tanggal penyerahan ATR, sebagai berikut :

1) Tanggal perolehan ATR : 15 Maret 2013

2) Nilai ATR : Rp.200.000.000,00

3) Tanggal penyerahan ATR : 5 Mei 2013

c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan

dari pembukuan.

Page 83: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

83

d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai

buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk

(gedung) menjadi :

= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan

= Rp.2.000.000.000,00 + Rp.200.000.000,00

= Rp.2.200.000.000,00

e. Penambahan masa manfaat ATR

= Nilai ATR : Nilai Aset Tetap (induk) diluar penyusutan

= 200.000.000 : 5.000.000.000

= 4%

Dari Tabel Masa Manfaat II, persentase renovasi sebesar 4% menambah

masa manfaat selama 5 tahun (10 semester).

f. Sisa masa manfaat atas Aset Tetap setelah serah terima ATR dilakukan:

= sisa masa manfaat Aset Tetap induk + masa manfaat ATR

= 20 semester + 10 semester

= 30 semester

g. Mengingat periode perolehan ATR sama dengan periode serah terima Aset

Tetap induk, maka jurnal penyesuaian (koreksi) penyusutan tidak perlu

dilakukan.

h. Perhitungan penyusutan per semester setelah ATR diserahterimakan :

= Nilai Aset Tetap setelah serah terima ATR : sisa masa manfaat Aset Tetap

setelah serah terima ATR

= Rp.2.200.000.000,00 : 30 semester

= Rp.73.333.333,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Satker A

15 Maret 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A dari Pihak III

5 Mei 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 20.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 20.000.000 Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A

Page 84: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

84

Satker B

5 Mei 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B dari Satker A

5 Mei 2013 DR Gedung dan Bangunan 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000 Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk

30 Juni 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 73.333.333 CR Akumulasi Penyusutan 73.333.333

Jurnal penyusutan periodik 9. Aset Tetap Renovasi Pada Tahun Berjalan Yang Menambah Masa Manfaat

dan Diserahkan Langsung (Pada Periode Yang Sama dengan Selesainya

Pekerjaan ATR), saat serah terima nilai buku Aset Tetap Induk = 0

Satker A menempati sebuah gedung milik Satker K/L lain (Satker B). Pada

tanggal 15 Maret 2013, satker tersebut menyelesaikan ATR senilai

Rp.200.000.000,00. Diketahui bahwa ATR tersebut menambah masa manfaat.

ATR selanjutnya diserahkan oleh Satker A kepada Satker B yang memiliki aset

induk (gedung) pada tanggal 5 Mei 2013. Nilai perolehan aset gedung induk

Satker B diketahui sebesar Rp.5.000.000.000,00, dengan tahun perolehan

pada Semester II tahun 1962. Nilai buku aset gedung induk Satker B pada

bulan Mei 2013 diketahui bernilai Rp.0,00; dengan tanpa sisa masa manfaat.

Dari ilustrasi di atas, maka :

a. Nilai ATR yang dibukukan pada pembukuan Satker A pada tanggal 15 Maret

2013 adalah sebesar Rp.200.000.000,00.

b. Pada saat penyerahan di tanggal 5 Mei 2013, dilakukan BAST antara Satker

A dengan Satker B. BAST tersebut minimal menyajikan informasi tanggal

perolehan ATR, nilai ATR, dan tanggal penyerahan ATR, sebagai berikut :

1) Tanggal perolehan ATR : 15 Maret 2013

2) Nilai ATR : Rp.200.000.000,00

3) Tanggal penyerahan ATR : 5 Mei 2013

c. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 pada satker A dihapuskan

dari pembukuan.

d. pada saat penyerahan ATR dari Satker A ke Satker B pada tanggal 5 Mei

2013, maka nilai ATR sebesar Rp.200.000.000,00 ditambahkan pada nilai

Page 85: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

85

buku Aset Tetap induk pada Satker B, sehingga nilai Aset Tetap induk

(gedung) menjadi :

= Nilai Buku gedung + Nilai ATR yang diserahkan

= Rp.0,00 + Rp.200.000.000,00

= Rp.200.000.000,00

e. Penambahan masa manfaat ATR

= Nilai ATR : Nilai Aset Tetap (induk) diluar penyusutan

= 200.000.000 : 5.000.000.000

= 4%

Dari Tabel Masa Manfaat II, persentase renovasi sebesar 4% menambah

masa manfaat selama 5 tahun (10 semester).

f. Sisa masa manfaat atas Aset Tetap setelah serah terima ATR dilakukan

menjadi :

= sisa masa manfaat Aset Tetap induk + masa manfaat ATR

= 0 semester + 10 semester

= 10 semester

g. Perhitungan penyusutan per semester setelah ATR diserahterimakan :

= Nilai Aset Tetap setelah serah terima ATR : sisa masa manfaat Aset Tetap

setelah serah terima ATR

= Rp.200.000.000,00 : 10 semester

= Rp.20.000.000,00/semester

Berdasarkan informasi di atas maka jurnal yang terbentuk:

Satker A

15 Maret 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.000 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker A dari Pihak III

5 Mei 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 20.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 20.000.000 Jurnal penghapusan ATR oleh Satker A

Satker B

5 Mei 2013 DR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.000

CR Diinvestasikan pada Aset Tetap 200.000.00

0 Jurnal pencatatan perolehan ATR pada saat pertama kali oleh Satker B dari Satker A

Page 86: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

86

5 Mei 2013 DR Gedung dan Bangunan 200.000.000 CR Gedung dan Bangunan Dalam

Renovasi 200.000.00

0 Jurnal kapitalisasi ATR kepada Gedung Bangunan Induk

30 Juni 2013 DR Diinvestasikan pada Aset Tetap 20.000.000 CR Akumulasi Penyusutan 20.000.000

Jurnal penyusutan periodik

Page 87: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

87

PENYAJIAN PENYUSUTAN

Page 88: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

88

A. PRINSIP UMUM Besarnya penyusutan setiap tahun dicatat dalam neraca dengan menambah

nilai akumulasi penyusutan dan mengurangi ekuitas dana dalam akun

Diinvestasikan dalam Aset Tetap. Neraca menyajikan Akumulasi Penyusutan

sekaligus nilai perolehan aset tetap sehingga nilai buku aset tetap sebagai

gambaran dari potensi manfaat yang masih dapat diharapkan dari aset yang

bersangkutan dapat diketahui.

Ilustrasi penyajian nilai perolehan aset, Akumulasi Penyusutan dan Nilai

Buku aset tetap dalam Neraca sebagian adalah sebagai berikut:

Tanah 120,000,000,000

Peralatan dan Mesin 4,000,000,000

Gedung dan Bangunan 35,000,000,000

Jalan, Irigasi dan Jaringan 12,758,500,000

Aset tetap lainnya 1,656,000,000

Akumulasi Penyusutan (2,430,000,000)

Nilai Buku Aset 50,984,500,000

Konstruksi dalam Pengerjaan 4,300,000,000

Nilai Buku 175,284,500,000

Nilai buku yang tersajikan dalam neraca juga merupakan nilai buku

keseluruhan aset tetap. Nilai perolehan aset tetap, jumlah penyusutan dan

akumulasinya serta nilai buku per jenis aset tetap disajikan dalam Catatan Atas

Laporan Keuangan.

Dari ilustrasi Neraca di atas, tampak bahwa Tanah dan Konstruksi dalam

Pengerjaan tidak disusutkan. Di luar itu, seluruh aset tetap disusutkan dengan

nilai akumulasi penyusutan sebesar Rp2.430.000.000 dan nilai buku sebesar

Rp50.984.500.000.

B. PENGUNGKAPAN PENYUSUTAN DI DALAM CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN Paragraf 79 PSAP 07 dan PMK nomor 1/PMK.06/2013 mengatur bahwa

informasi penyusutan yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan adalah :

1. Nilai penyusutan;

2. Metode penyusutan yang digunakan;

3. Masa manfaat yang digunakan;

4. Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir

periode.

Page 89: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

89

Keempat hal di atas harus disajikan dan diungkapkan dalam Neraca dan Catatan

atas Laporan Keuangan, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Nilai Penyusutan

Nilai yang dapat disusutkan atas BMN yang menjadi obyek penyusutan harus

dijelaskan dalam Catatan Atas Laporan Barang dan Catatan Atas Laporan

Keuangan. Berikut ini merupakan contoh tentang pengungkapan nilai yang

dapat disusutkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan:

Nilai yang dapat disusutkan atas BMN yang menjadi obyek penyusutan sesuai

dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 1/PMK.06/2013 dibagi menjadi 2

(dua), yaitu:

a. Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang diperoleh sampai dengan

31 Desember 2012, merupakan nilai buku per 31 Desember 2012.

b. Nilai yang dapat disusutkan atas Aset Tetap yang diperoleh setelah

31 Desember 2012, merupakan nilai perolehan. Dalahm hal nilai perolehan

tidak diketahui, dapat digunakan nilai wajar yang merupakan nilai estimasi.

Dalam hal terjadi perubahan nilai Aset Tetap sebagai akibat penambahan atau

pengurangan kualitas dan/atau nilai Aset Tetap, yang memenuhi kriteria

sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Pemerintahan, maka

penambahan atau pengurangan tersebut diperhitungkan dalam nilai yang dapat

disusutkan.

2. Metode Penyusutan Yang Digunakan

Kebijakan akuntansi yang diuraikan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan

adalah Kebijakan yang menyangkut penetapan metode penyusutan dan

perubahannya. Berikut ini merupakan contoh mengenai uraian penetapan

metode penyusutan dalam Catatan atas Laporan Keuangan:

Penyusutan atas seluruh Barang Milik Negara berupa aset tetap yang menjadi

obyek penyusutan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor

1/PMK.06/2013 dilakukan dengan Metode Garis Lurus.

3. Masa manfaat yang digunakan

Masa Manfaat atas BMN berupa Aset Tetap yang digunakan dalam rangka

penyusutan dijelaskan dalam Catatan Atas Laporan Barang dan Catatan Atas

Laporan Keuangan, sebagai berikut:

Masa manfaat atas BMN berupa Aset Tetap dalam rangka penerapan

penyusutan mengacu pada Tabel Masa Manfaat I dan Tabel Masa Manfaat II

sebagaimana ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan nomor

Page 90: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

90

59/KMK.6/2013 tanggal 13 Maret 2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam

Rangka Penyusutan Barang Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas

Pemerintah Pusat.

4. Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir

periode

Dalam rangka pengungkapan secara penuh, di dalam Catatan atas Laporan

Keuangan juga dapat dimuat pengungkapan penyusutan aset tetap guna

menunjukkan nilai perolehan bruto, akumulasi penyusutan, dan nilai buku

atas aset tetap tersebut.

Terkait hal tersebut, di dalam Catatan atas Laporan Keuangan dapat diuraikan

hal-hal sebagai berikut :

a. Penyajian atas nilai perolehan bruto, akumulasi penyusutan, dan nilai buku

atas BMN berupa Aset Tetap per kodefikasi barang sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Keuangan nomor 29/PMK.06/2010, dengan

mengacu pada Laporan Penyusutan yang merupakan bagian dari Laporan

Barang Kuasa Pengguna/Laporan Barang Pengguna.

b. Penyajian atas nilai perolehan bruto, akumulasi penyusutan, dan nilai buku

atas BMN berupa Aset Tetap per akun neraca. Berikut ini merupakan

contoh mengenai penyajian penyusutan per akun neraca:

Tanah 120,000,000,000 Peralatan dan Mesin 4,000,000,000 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin (200,000,000) Gedung dan Bangunan 35,000,000,000 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan (500,000,000) Jalan, Irigasi dan Jaringan 12,758,500,000 Akumulasi Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan (750,000,000) Aset tetap lainnya 1,656,000,000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Lainnya (1,500,000) Nilai Buku Aset 51,963,000,000 Konstruksi dalam Pengerjaan 4,300,000,000 Total Aset Tetap 176,263,000,000 Aset Lainnya - Aset Kemitraan dengan Pihak III 15,000,000,000 Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya (1,000,000,000) Total Aset Lainnya 14,000,000,000 Total Aset 190,263,000,000

c. Dalam hal terdapat penyesuaian akumulasi penyusutan akibat

penambahan nilai Aset Tetap Renovasi yang tidak menambah masa manfaat

terhadap Aset Tetap induk (lihat ilustrasi penyusutan atas Aset Tetap

Renovasi), maka atas informasi tersebut perlu dijelaskan ke dalam Catatan

Ringkas Barang dan Catatan Atas Laporan Keuangan pada saat akhir

periode serah terima dilakukan.

Page 91: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

91

Contoh pengungkapan dalam Catatan Ringkas Barang dan Catatan Atas

Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

Bahwa pada tanggal 7 Oktober 2013 telah diterima pekerjaan Aset Tetap

Renovasi (ATR) dari Satker A atas Aset Tetap berupa gedung (x.xx.xx.xx.xxx)

dengan NUP xxxx, sebagaimana tertuang pada Berita Acara Serah Terima

nomor xxx/xx/2013. ATR yang diserahkan tersebut tidak menambah masa

manfaat, dengan perolehan ATR pada tanggal 15 Maret 2013. Atas kondisi

tersebut di atas, telah dilakukan penyesuaian akumulasi penyusutan atas

Aset Tetap berupa gedung (x.xx.xx.xx.xxx) dengan NUP xxxx.

Page 92: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

92

A. FORMAT LAPORAN POSISI BARANG MILIK NEGARA DI NERACA SETELAH PENYUSUTAN PERTAMA KALI

LAPORAN POSISI BARANG MILIK NEGARA DI NERACA HASIL PENYUSUTAN PERTAMA KALI POSISI PER TANGGAL 1 JANUARI 2013

TAHUN ANGGARAN 2013

KODE UAKPB : ....<3>.... Tanggal : ....<1>.... NAMA UAKPB : ....<4>.... Halaman : ....<2>....

AKUN NERACA JUMLAH

KODE URAIAN NILAI BMN PER 31-12-2012

KOREKSI NORMALISASI

NILAI BMN SETELAH

NORMALISASI

AKUMULASI PENYUSUTAN NILAI NETTO

1 2 3 4 5 6 7 ..<5>.. ....<6>.... 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

J U M L A H 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999 999.999.999.999

....<7>...., ....<8>.... PENANGGUNG JAWAB UAKPB,

....<9>....

....<10>....

....<11>....

Page 93: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

93

Ketentuan:

1. Tanggal pencetakan laporan (system date) 2. Halaman dari laporan 3. Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 4. Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 5. Kode Bagan Akun Standar 6. Uraian Bagan Akun Standar 7. Kota ditandatanganinya laporan 8. Tanggal penandatanganan laporan 9. Jabatan penandatangan laporan 10. Nama penandatangan laporan 11. NIP penandatangan laporan

Page 94: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

94

B. FORMAT LAPORAN POSISI BARANG MILIK NEGARA DI NERACA

….<1>…. ….<2>…. ….<3>….

LAPORAN POSISI BARANG MILIK NEGARA DI NERACA POSISI PER TANGGAL ….<6>…. TAHUN ANGGARAN ….<7>….

TANGGAL : ….<8>…. HALAMAN : ….<9>…. NAMA UAKPB : ….<4>…. ….<5>…. KODE LAP. : ….<10>….

AKUN NERACA JUMLAH KODE URAIAN

….<11>…. ….<12>…. 999.999.999 ….<13>…. ….<14>…. (999.999.999)

JUMLAH 999.999.999 ….<15>…., ….<16>…. PENANGGUNG JAWAB

UAKPB

….<17>…. ….<18>…. ….<19>…. Ketentuan: 1. Nama Unit Akuntansi Pengguna Barang 2. Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon I 3. Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah 4. Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 5. Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 6. Periode laporan berupa HH-BB-TTTT 7. Tahun Anggaran periode laporan 8. Tanggal pencetakan laporan (system date) 9. Halaman dari laporan 10. Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer 11. Kode Akun Aset Tetap 12. Uraian Akun Tetap 13. Kode Akun Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 14. Uraian Akun Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 15. Kota ditandatanganinya laporan 16. Tanggal penandatanganan laporan 17. Jabatan penandatangan laporan 18. Nama penandatangan laporan 19. NIP penandatangan laporan

Page 95: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

95

C. FORMAT LAPORAN PENYUSUTAN DI NERACA

….<1>…. ….<2>…. ….<3>….

LAPORAN PENYUSUTAN RINCIAN PER ….<6>….

POSISI PER TANGGAL ….<7>…. TAHUN ANGGARAN ….<8>….

TANGGAL : …<9>… HALAMAN : …<10>… NAMA UAKPB : ….<4>…. ….<5>…. KODE LAP. : …<11>…

AKUN NERACA/….<6>…. Satuan Kuantitas NILAI PER

….<7>….

AKUMULASI PENYUSUTA

N

NILAI BUKU PER ...<7>… KODE URAIAN

..<12>.. ….<13>…. 9.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999 ..<6>.. ….<14>…. ..<15>.. 9.999.999 999.999.999 999.999.999 999.999.999

JUMLAH 999.999.999 999.999.999 999.999.999 ….<16>…., ….<17>…. PENANGGUNG JAWAB

UAKPB ….<18>…. ….<19>…. ….<20>…. Ketentuan: 1. Nama Unit Akuntansi Pengguna Barang 2. Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon I 3. Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah 4. Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 5. Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 6. Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/Sub

Kelompok Barang/Kelompok Barang 7. Periode laporan berupa HH-BB-TTTT 8. Tahun Anggaran periode laporan 9. Tanggal pencetakan laporan (system date) 10. Halaman dari laporan 11. Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer 12. Kode Akun Neraca 13. Uraian Akun Neraca 14. Uraian kode barang menurut PMK 29/2010 15. Satuan Barang Milik Negara 16. Kota ditandatanganinya laporan 17. Tanggal penandatanganan laporan 18. Jabatan penandatangan laporan 19. Nama penandatangan laporan 20. NIP penandatangan laporan

Page 96: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

96

D. FORMAT LAPORAN BARANG HILANG YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA

BARANG

LAPORAN BARANG HILANG YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG ….<3>….

RINCIAN PER ….<4>…. POSISI PER TANGGAL ….<5>….

TAHUN ANGGARAN ….<6>…. TANGGAL : ..<7>..

HALAMAN : ..<8>.. NAMA UAKPB : ….<1>…. ….<2>…. KODE LAP. : ..<9>..

AKUN NERACA/….<4>…. Satuan

SALDO PER ….<8>…. MUTASI

SALDO PER ….<8>…. BERTAMBAH BERKURANG

Kode Uraian Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai ..<10>.. ..<11>.. 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 ..<4>.. ..<12>.. ..<13>.. 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999

TOTAL 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 ….<14>…., ….<15>….

PENANGGUNG JAWAB UAKPB ….<16>….

….<17>…. ….<18>….

Page 97: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

97

Ketentuan: 1. Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 2. Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 3. Kapitalisasi berupa Intrakomptabel/Ekstrakomptabel/Gabungan 4. Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/Sub

Kelompok Barang/ Kelompok Barang 5. Periode laporan berupa HH-BB-TTTT 6. Tahun Anggaran periode laporan 7. Tanggal pencetakan laporan (system date) 8. Halaman dari laporan 9. Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer 10. Kode Akun Neraca 11. Uraian Akun Neraca 12. Uraian kode barang menurut PMK 29/2010 13. Satuan Barang Milik Negara 14. Kota ditandatanganinya laporan 15. Tanggal penandatanganan laporan 16. Jabatan penandatangan laporan 17. Nama penandatangan laporan 18. NIP penandatangan laporan

Page 98: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

98

E. FORMAT DAFTAR BARANG HILANG YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG

Tanggal : ….<1>…. Halaman : ….<2>….

DAFTAR BARANG HILANG YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG UNTUK PERIODE SAMPAI DENGAN TANGGAL ….<3>….

KODE UAKPB : ….<4>…. NAMA UAKPB : ….<5>….

KODE BARANG NAMA BARANG NUP

IDENTITAS BARANG RUPIAH KETERANGAN TGL

PEROLEHAN MERK/TYPE NO DOKUMEN

TGL DOKUMEN

….<6>…. ….<7>…. ..<8>.. ….<9>…. ….<10>…. ….<11>…. ….<12>…. 999.999.999 ….<13>…. JUMLAH 999.999.999

….<14>…., ….<15>…. PENANGGUNG JAWAB UAKPB

….<16>….

….<17>…. ….<18>….

Page 99: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

99

Ketentuan: 1 Tanggal pencetakan laporan (system date) 2 Halaman dari laporan 3 Periode laporan berupa HH-BB-TTTT 4 Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 5 Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 6 Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/Sub

Kelompok Barang/ Kelompok Barang 7 Uraian kode barang menurut PMK 29/2010 8 Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset 9 Tanggal Perolehan BMN

10 Merk/Type BMN 11 Nomor Dokumen Sumber 12 Tanggal Dokumen Sumber 13 Keterangan tambahan BMN 14 Kota ditandatanganinya laporan 15 Tanggal penandatanganan laporan 16 Jabatan penandatangan laporan 17 Nama penandatangan laporan 18 NIP penandatangan laporan

Page 100: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

100

F. FORMAT LAPORAN BARANG DENGAN KONDISI RUSAK BERAT YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG

LAPORAN BARANG DENGAN KONDISI RUSAK BERAT YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG ….<3>….

RINCIAN PER ….<4>…. POSISI PER TANGGAL ….<5>….

TAHUN ANGGARAN ….<6>…. TANGGAL : ..<7>.. HALAMAN : ..<8>..

NAMA UAKPB : ….<1>…. ….<2>…. KODE LAP. : ..<9>..

AKUN NERACA/….<4>…. Satuan

SALDO PER ….<8>…. MUTASI

SALDO PER ….<8>…. BERTAMBAH BERKURANG

Kode Uraian Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai Kuantitas Nilai ..<10>.. ..<11>.. 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 ..<4>.. ..<12>.. ..<13>.. 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999

TOTAL 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 999.999 999.999.999 ….<14>…., ….<15>….

PENANGGUNG JAWAB UAKPB ….<16>….

….<17>…. ….<18>….

Page 101: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

101

Ketentuan: 1. Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 2. Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 3. Kapitalisasi berupa Intrakomptabel/Ekstrakomptabel/Gabungan 4. Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/Sub

Kelompok Barang/ Kelompok Barang 5. Periode laporan berupa HH-BB-TTTT 6. Tahun Anggaran periode laporan 7. Tanggal pencetakan laporan (system date) 8. Halaman dari laporan 9. Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer 10. Kode Akun Neraca 11. Uraian Akun Neraca 12. Uraian kode barang menurut PMK 29/2010 13. Satuan Barang Milik Negara 14. Kota ditandatanganinya laporan 15. Tanggal penandatanganan laporan 16. Jabatan penandatangan laporan 17. Nama penandatangan laporan 18. NIP penandatangan laporan

Page 102: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

102

G. FORMAT DAFTAR BARANG DENGAN KONDISI RUSAK BERAT YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG

Tanggal : ….<1>….

Halaman : ….<2>….

DAFTAR BARANG BARANG DENGAN KONDISI RUSAK BERAT YANG TELAH DIUSULKAN PROSES PENGHAPUSANNYA KEPADA PENGELOLA BARANG

UNTUK PERIODE SAMPAI DENGAN TANGGAL ….<3>…. KODE UAKPB : ….<4>….

NAMA UAKPB : ….<5>….

KODE BARANG NAMA BARANG NUP

IDENTITAS BARANG RUPIAH KETERANGAN TGL

PEROLEHAN MERK/TYPE NO DOKUMEN

TGL DOKUMEN

….<6>….

….<7>…. ..<8>.. ….<9>…. ….<10>…. ….<11>…. ….<12>…. 999.999.999 ….<13>…. JUMLAH 999.999.999

….<14>…., ….<15>….

PENANGGUNG JAWAB UAKPB

….<16>….

….<17>….

….<18>….

Page 103: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

103

Ketentuan: 1. Tanggal pencetakan laporan (system date) 2. Halaman dari laporan 3. Periode laporan berupa HH-BB-TTTT 4. Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 5. Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 6. Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/

Sub Kelompok Barang/Kelompok Barang 7. Uraian kode barang menurut PMK 29/2010 8. Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset 9. Tanggal Perolehan BMN 10. Merk/Type BMN 11. Nomor Dokumen Sumber 12. Tanggal Dokumen Sumber 13. Keterangan tambahan BMN 14. Kota ditandatanganinya laporan 15. Tanggal penandatanganan laporan 16. Jabatan penandatangan laporan 17. Nama penandatangan laporan 18. NIP penandatangan laporan

Page 104: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

104

H. FORMAT LAPORAN NORMALISASI DATA BARANG MILIK NEGARA ….<1>…. ….<2>…. ….<3>….

LAPORAN NORMALISASI DATA BARANG MILIK NEGARA ….<6>….

UNTUK PERIODE SAMPAI DENGAN 1 JANUARI 2013

TANGGAL : …<7>…

HALAMAN : …<8>… NAMA UAKPB : ….<4>…. ….<5>…. KODE LAP. : …<9>…

Sub-Sub Kelompok Barang NUP Satuan Tanggal

Buku Jenis

Transaksi Uraian Transaksi Tanggal Perolehan Kuantitas Nilai Kapitalisasi

ode Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

..<10>.. ..<11>.. ..<12>.. ..<13>.. ..<14>.. …<15>… …<16>… …<17>… …<18>… …<19>… …<6>… ….<20>…., ….<21>….

PENANGGUNG JAWAB UAKPB ….<22>….

….<23>…. ….<24>….

Page 105: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

105

Ketentuan: 1. Nama Unit Akuntansi Pengguna Barang 2. Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon I 3. Nama Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah 4. Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 5. Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 6. Kapitalisasi berupa Intrakomptabel/Ekstrakomptabel/Gabungan 7. Tanggal pencetakan laporan (system date) 8. Halaman dari laporan 9. Kode laporan berdasarkan kodefikasi developer 10. Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok

Barang/Sub Kelompok Barang/ Kelompok Barang 11. Uraian kode barang menurut PMK 29/2010 12. Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset 13. Satuan Barang Milik Negara 14. Tanggal dibukukannya transaksi atas BMN 15. Jenis transaksi BMN 16. Uraian Transaksi BMN 17. Tanggal perolehan BMN 18. Kuantitas BMN 19. Nilai BMN 20. Kota ditandatanganinya laporan 21. Tanggal penandatanganan laporan 22. Jabatan penandatangan laporan 23. Nama penandatangan laporan 24. NIP penandatangan laporan

Page 106: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

106

I. FORMAT DAFTAR NORMALISASI DATA BARANG MILIK NEGARA

Tanggal : ….<1>…. Halaman : ….<2>….

DAFTAR NORMALISASI DATA BARANG MILIK NEGARA UNTUK PERIODE SAMPAI DENGAN TANGGAL 1 JANUARI 2013

KODE UAKPB : ….<3>…. NAMA UAKPB : ….<4>….

KODE BARANG NAMA BARANG NUP

IDENTITAS BARANG RUPIAH KETERANGAN TGL

PEROLEHAN MERK/TYPE NO DOKUMEN

TGL DOKUMEN

….<5>…. ….<6>…. ..<7>.. ….<8>…. ….<9>…. ….<10>…. ….<11>…. 999.999.999 ….<12>…. JUMLAH 999.999.999

….<13>…., ….<14>…. PENANGGUNG JAWAB UAKPB

….<15>….

….<16>…. ….<17>….

Page 107: MODUL - indoinfo.files.wordpress.com · Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selanjutnya berdasarkan Lampiran I ... Berbasis Kas Menuju Akrual. MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP

MODUL PENYUSUTAN BMN BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT

107

Ketentuan: 1 Tanggal pencetakan laporan (system date) 2 Halaman dari laporan 3 Kode Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 4 Nama Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang 5 Kode barang menurut PMK 29/2010 berupa Sub-sub Kelompok Barang/

Sub Kelompok Barang/Kelompok Barang 6 Uraian kode barang menurut PMK 29/2010 7 Nomor Urut Pendaftaran/Nomor Aset 8 Tanggal Perolehan BMN 9 Merk/Type BMN

10 Nomor Dokumen Sumber 11 Tanggal Dokumen Sumber 12 Keterangan tambahan BMN 13 Kota ditandatanganinya laporan 14 Tanggal penandatanganan laporan 15 Jabatan penandatangan laporan 16 Nama penandatangan laporan 17 NIP penandatangan laporan