06 Diare & Kolik Abdomen

36
DIARE AKUT DIARE AKUT DAN DAN KOLIK ABDOMEN KOLIK ABDOMEN Ns. Rismawan Adi Yunanto, S. Kep

description

diare

Transcript of 06 Diare & Kolik Abdomen

Page 1: 06 Diare & Kolik Abdomen

DIARE AKUT DIARE AKUT DAN DAN

KOLIK ABDOMENKOLIK ABDOMEN

Ns. Rismawan Adi Yunanto, S. Kep

Page 2: 06 Diare & Kolik Abdomen

DIAREDIAREMenurut WHODefekasi encer > 3 x

sehari dengan/ tanpa darah dan / atau lendir dalam tinja

Diare akut diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung < 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat.

Page 3: 06 Diare & Kolik Abdomen
Page 4: 06 Diare & Kolik Abdomen

EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI

Page 5: 06 Diare & Kolik Abdomen

ETIOLOGIETIOLOGI

InfeksiInfeksi EnteralInfeksi Bakteri:

Infeksi Virus: Enterovirus (virus Echo, Coxsackie), Adenovirus Rotavirus

Vibrio Cholerae E. Coli Shigella

Bacillus cereus

Page 6: 06 Diare & Kolik Abdomen

Investasi Parasit: Cacing (Ascaris,Trichiuris,Oxyuris), Protozoa Entamoeba histolyticaJamur (candida albicans)

Infeksi ParenteralInfeksi di bagian tubuh lain di luar alat  pencernaan

(OMA, tonsilofaringitis, bronchopneumonia, enchepalitis)terutama terdapat pada bayi dan anak< 2 tahun

MalabsorbsiMalabsorbsi karbohidrat (pada bayi dan anak yang

terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa)Malabsorbsi lemakMalabsorbsi Protein

Makanan (basi, beracun, alergi terhadap makanan)ImmunodefisiensiPsikologis : Rasa takut dan cemas

Page 7: 06 Diare & Kolik Abdomen

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGIMekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare:1. Gangguan Osmotik

Makanan/zat tidak dapat diserap tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga ususIsi rongga usus yang berlebihan merangsang usus untuk mengeluarkannya diare osmotik

2. Gangguan sekresiRangsangan tertentu ( toksin ) pada dinding usus peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus diare sekretorik timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus

3. Gangguan motilitas ususHiperperistaltik berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan diare.Bila peristaltik usus menurun bakteri tumbuh berlebihan diare

Page 8: 06 Diare & Kolik Abdomen

TANDA DAN GEJALATANDA DAN GEJALAMenurut Nelson (2000) tanda dan gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai: Muntah Badan lesu atau lemah Panas Tidak nafsu makan Darah dan lendir dalam kotoran

Page 9: 06 Diare & Kolik Abdomen

DEHIDRASIDEHIDRASIDehidrasi dideskripsikan sebagai suatu keadaan keseimbangan cairan yang negatif atau terganggu yang bisa disebabkan oleh berbagai jenis penyakit (Huang et al, 2009).

Dehidrasi terjadi karena kehilangan air (output) lebih banyak daripada pemasukan air (input) (Suraatmaja, 2010). Cairan yang keluar biasanya disertai dengan elektrolit (Latief, dkk., 2005).

Ini bukan penyakit, tetapi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit lain. Biasanya dehidrasi terjadi karena infeksi yang menyebabkan muntah dan diare.

Page 10: 06 Diare & Kolik Abdomen

Jenis-Jenis DehidrasiJenis-Jenis Dehidrasi

Page 11: 06 Diare & Kolik Abdomen
Page 12: 06 Diare & Kolik Abdomen

Tanda Dan Gejala DiareTanda Dan Gejala Diare

Page 13: 06 Diare & Kolik Abdomen

DERAJAT DEHIDRASIDERAJAT DEHIDRASI

Derajat Dehidrasi menurut Tonisitas Cairan1. Dehidrasi isotonik

Kadar Na dalam plasma 130 – 150 mEq/L2. Dehidrasi hipotonik

Kadar Na dalam plasma <130 mEq/L3. Dehidrasi hipertonik

Kadar Na dalam plasma 130 – 150 mEq/L

Page 14: 06 Diare & Kolik Abdomen

PENANGANANPENANGANANTerapi Cairan OralCairan rehidrasi oral (CRO) adalah cairan yang

mengandung elektrolit yang bertujuan menggantikan air dan elektrolit yang hilang akibat diare.

Cairan rehidrasi oral yang dianjurkan untuk tata laksana diare berbeda dengan minuman komersial yang mengandung elektrolit.

Minuman komersial ber-ion memiliki kadar elektrolit yang rendah dan tidak dapat mengejar kekurangan elektrolit akibat diare.

Bila tidak ada oralit, dapat juga digunakan larutan gula-garam, yaitu:

Dua sendok teh gula dan setengah sendok teh garam dapur dilarutkan ke dalam satu gelas air matang.

Page 15: 06 Diare & Kolik Abdomen

Terapi IntravenaIsotonikSuatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas sama atau mendekati osmolalitas

plasma.

Contoh: NaCl 0,9 %, Ringer Laktat, Komponen-komponen darah (Alabumin 5 %, plasma), Dextrose 5 % dalam air (D5W)

Terapi Untuk: Dehidrasi Isonatremi atau Dehidrasi Isotonik

HipotonikSuatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas lebih kecil daripada osmolalitas plasma.

Tujuan cairan hipotonik adalah untuk menggantikan cairan seluler. 

Contoh: dextrose 2,5 % dalam NaCl 0,45 %, NaCl  0,45 %, NaCl 0,2 %Terapi Untuk: Dehidrasi Hipernatremik atau Dehidrasi Hipertonik

HipertonikSuatu cairan/larutan yang  memiliki osmolalitas lebih tinggi daripada osmolaritas

plasma. Pemberian larutan hipertonik yang cepat dapat menyebabkan kelebihan dalam sirkulasi dan dehidrasi.

Contoh: D 5% dalam saline 0,9 %, D 5 % dalam RL, Dextrose 10 % dalam air, Dextrose 20 % dalam air, Albumin 25

Terapi Untuk: Dehidrasi Hiponatremik atau Dehidrasi Hipotonik

Page 16: 06 Diare & Kolik Abdomen

ASUHAN KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATANPENGKAJIANa.Biodatab.Keluhan utama c.Riwayat kesehatan

◦ Riwayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian.

◦ Riwayat kesehatan masa lalu◦ Riwayat penyakit yang pernah dialami

d.EliminasiPada BAB juga mengalami gangguan karena terjadi peningkatan frekuensi, dimana konsistensi lunak sampai cair, volume tinja dapat sedikit atau banyak. Dan pada buang air kecil mengalami penurunan frekuensi dari biasanya.e.Pemeriksaan fisikTanda-tanda vital (TD menurun, nadi cepat, nafas cepat, peningkatan suhu tubuh)Bila terjadi kekurangan cairan didapatkan : Haus, Lidah kering, Turgor kulit menurun

Page 17: 06 Diare & Kolik Abdomen

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan banyak cairan melalui rute normal (muntah,diare) dan kurangnya asupan cairan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus

Nyeri (akut) berhubungan dengan hiperperistaltik, iritasi mukosa usus

Kecemasan keluarga berhubungan dengan perubahan status kesehatan anaknya

Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi berhubungan dengan pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif.

Page 18: 06 Diare & Kolik Abdomen

INTERVENSI KEPERAWATANINTERVENSI KEPERAWATAN

Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan banyak cairan melalui rute normal (muntah,diare) dan kurangnya asupan cairanTujuan : Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda-tanda dehidrasiIntervensi:Berikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasiPantau intake dan output sebagai upaya rehidrasi untuk mengganti cairan yang keluar bersama fesesMemberikan informasi status keseimbangan cairan untuk menetapkan kebutuhan cairan pengganti.Kaji tanda vital, tanda/gejala dehidrasi dan hasil pemeriksaan laboratorium Menilai status hidrasi, elektrolit dan keseimbangan asam basa

Page 19: 06 Diare & Kolik Abdomen

Dx :  Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik ususTujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan bera badanIntervensi:Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut.Pertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program terapi) dan segera mulai pemberian makanan per oral setelah kondisi klien mengizinkan Pembatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut untuk menurunkan peristaltik sehingga terjadi kekurangan nutrisi. Pemberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis klien memungkinkan.Bantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi

Page 20: 06 Diare & Kolik Abdomen

Dx : Nyeri (akut) berhubungan dengan hiperperistaltik, iritasi mukosa ususTujuan : Nyeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet pada perirektalIntervensi:Atur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksiMenurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi nyeriLakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti masase punggung dan kompres hangat abdomenMeningkatkan relaksasi, mengalihkan fokus perhatian kliendan meningkatkan kemampuan kopingBersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan airsetelah defekasi dan berikan perawatan kulit

Page 21: 06 Diare & Kolik Abdomen

KOLIK ABDOMENKOLIK ABDOMEN

Page 22: 06 Diare & Kolik Abdomen

PENGERTIANPENGERTIAN

Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001).

Collic abdomen adalah nyeri perut yang kadang timbul secara tiba-tiba dan kadang hilang dan merupakan variasi kondisi dari yang sangat ringan sampai yang bersifat fatal (Ilmu Penyait Dalam, 2001 : 92).

Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan

terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001).

Colic abdomen umumnya terjadi akibat peradangan atau infeksi , apabila hal ini tidak teratasi dengan cepat maka akan berakibat fatal dan dapat mengganggu system pencernaan serta metabolisme pada tubuh manusia

Page 23: 06 Diare & Kolik Abdomen

ETIOLOGIETIOLOGIMekanisAdhesi/perlengketan pascabedah (90% dari obstruksi mekanik) , Karsinoma, Volvulus, Intususepsi, Obstipasi, Polip, Striktur.

Fungsional (non mekanik)Ileus paralitik, Lesi medula spinalis, Enteritis regional, Ketidakseimbangan elektrolit, Uremia

Etiologi yang lain yaitu

Inflamasi peritoneum parietal : perforasi peritonitis, opendisitis, diverti kulitis, pankreanitis, kolesistitis.

Kelainan mukosa viseral : tukak peptik, inflamatory bowel disease, kulitis infeksi, esofagitis.

Obstrukti viseral : ileus obstruksi, kolik bilier atau renal karena batu.

Page 24: 06 Diare & Kolik Abdomen

Adhesi/PerlekatanAdhesi/Perlekatan

Page 25: 06 Diare & Kolik Abdomen

Obstruksi CacingObstruksi Cacing

Page 26: 06 Diare & Kolik Abdomen

Perforasi PeritonitisPerforasi Peritonitis

Page 27: 06 Diare & Kolik Abdomen

Tukak PeptikTukak Peptik

Page 28: 06 Diare & Kolik Abdomen

Kolik BilierKolik Bilier

Page 29: 06 Diare & Kolik Abdomen

MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINISMekanika sederhana – usus halus atasKolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal, peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan difus minimal.

Mekanika sederhana – usus halus bawahKolik (kram) signifikan midabdomen, distensi berat,muntah – sedikit atau tidak ada – kemudian mempunyai ampas, bising usus dan bunyi “hush” meningkat, nyeri tekan difus minimal.

Mekanika sederhana – kolon Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal.

Mekanika obstruksi parsial Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.

StrangulasiGejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar.

Page 30: 06 Diare & Kolik Abdomen

PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANGSinar x abdomen menunjukkan gas, cairan,

atau benda asing di dalam usus

Barium enema menunjukkan kolon yang terdistensi, berisi udara atau lipatan sigmoid yang tertutup.

Penurunan kadar serum natrium, kalium dan klorida akibat muntah, peningkatan hitung SDP dengan nekrosis, strangulasi atau peritonitis dan peningkatan kadar serum amylase karena iritasi pancreas oleh lipatan usus

Page 31: 06 Diare & Kolik Abdomen

PENATALAKSANAANPENATALAKSANAANTERAPI CAIRANRinger laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan interstisial

Dekstrosa dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler

Dekompresi selang nasoenteral yang panjang dari proksimal usus ke area penyumbatan selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan pasien berbaring miring ke kanan.

Hiperalimentasi untuk mengoreksi defisiensi protein karena obstruksi kronik, ileus paralitik atau infeksi.

Reseksi usus dengan anastomosis dari ujung ke ujung.

Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses dan mendekompresi usus dengan reseksi usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua.

Page 32: 06 Diare & Kolik Abdomen

Anastomosis UsusAnastomosis Usus

Page 33: 06 Diare & Kolik Abdomen

Asuhan KeperawatanAsuhan KeperawatanPengkajian1. Umum :Anoreksia dan malaise, demam, takikardia, diaforesis, pucat, kekakuan abdomen, kegagalan untuk mengeluarkan feses atau flatus secara rektal, peningkatan bising usus (awal obstruksi), penurunan bising usus (lanjut), retensi perkemihan dan leukositosis.

2. Khusus :a. Usus halus  - Berat, nyeri abdomen seperti kram, peningkatan distensi  - Distensi ringan  - Mual  - Muntah : pada awal mengandung makanan tak dicerna dan kim; selanjutnya muntah air dan mengandung empedu, hitam dan fekal  - Dehidrasib. Usus besar  - Ketidaknyamana abdominal ringan  - Distensi berat  - Muntah fekal laten  - Dehidrasi laten : asidosis jarang

Page 34: 06 Diare & Kolik Abdomen

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan

Nyeri berhubungan dengan distensi, kekakuan

Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah, demam dan atau diforesis.

Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan

Page 35: 06 Diare & Kolik Abdomen

Intervensi KeperawatanIntervensi KeperawatanNyeri berhubungan dengan distensi, kekakuanTujuan : rasa nyeri teratasi atau terkontrolKriteria hasil : pasien mengungkapkan penurunan ketidaknyamanan; menyatakan nyeri pada tingkat dapat ditoleransi, menunjukkan relaks.Intervensi :1.Pertahankan tirah baring pada posisi yang nyaman; jangan menyangga lutut.2.Kaji lokasi, berat dan tipe nyeri3.Kaji keefektifan dan pantau terhadap efek samping anlgesik; hindari morfin4.Berikan periode istirahat terencana.5.Kaji dan anjurkan melakukan lathan rentang gerak aktif atau pasif setiap 4 jam.6.Ubah posisi dengan sering dan berikan gosokan punggung dan perawatan kulit.7.Auskultasi bising usus; perhatikan peningkatan kekauan atau nyeri; berikan enema perlahan bila dipesankan.8.Berikan dan anjurkan tindakan alternatif penghilang nyeri.

Page 36: 06 Diare & Kolik Abdomen

TERIMA KASIHTERIMA KASIH