04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

download 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

of 61

Transcript of 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    1/61

    1

    GANGGUAN SOMATOFORM

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    2/61

    2

    Somatoform Disorders

    - masalah psikologis yang mengambil bentukfisiologis

    - berasal dari kata Junani somautk tubuh

    - sejumlah gangguan yang komponen utamanyaadalah tanda dan simtom ketubuhan, tetapi pemeriksaanfisik dan laboratorium secara persisten gagal memberikandata yang mendukung keluhan pasien

    - anxietas muncul melalui simtom tubuh

    - keluhannya sungguh-sungguh (vigorousand

    sincere).

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    3/61

    3

    - anxietas muncul melalui simtom tubuh

    - tidak diproduksi secara intensional dantidak dibawah kendali volunter

    - keluhannya sungguh-sungguh(vigorousand sincere).

    - mencari pertolongan medis, bukan

    psikologis(merasakan distres bila tidak ditemukanpenyebab medis)

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    4/61

    4

    Yang termasuk di sini:

    - somatization, recurrent multiplephysical complaints that have nobiological basis

    - conversion, sensory or motorsymptoms without any physiologicalcause- hypochondriasis, preoccupation withfears of having a serious illness

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    5/61

    5

    - body dysmorphic, preoccupation with

    imagined or exaggerated defects inphysical appearance

    - pain, pain that is brought on andmaintained to a significant extend bypsychological factors

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    6/61

    6

    SOMATIZATION DISORDER

    banyak simtom somatis yang tidak dapatdijelaskan secara adekuat atas dasarpemeriksaan fisik dan laboratorium

    suatu kombinasi dari simtom nyeri,gastrointestinal, seksual dan pseudoneurolo-gis

    berbeda dengan gangguan-gangguansomatoform lain, karena multisiplisitaskeluhan dan sistem organ yang multipel

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    7/61

    7

    Somatization

    bersifat kronis dan menyebabkan distrespsikologis dan terganggunya fungsi sosial danokupasional

    ada tingkahlaku mencari bantuan medis yangberlebihan

    sering disebut Briquets syndrome berasal

    dari nama Paul Briquet yang melihatmultiplisitas simtom dan sistem organ yangterkait

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    8/61

    8

    Epidemiologi:

    lebih banyak perempuan little education, low income

    mulai sebelum 30 tahun, early

    adulthood sering ada bersama gangguan mental

    lain, gangguan psikiatrik, gangguan

    kepribadian (ciri-ciri avoidant,paranoid, self-defeating, obsesif-kompulsif)

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    9/61

    9

    Etiologi:

    Faktor-faktor Psikososial:

    simtom adalah komunikasi sosial untuk:

    - menghindari obligasi (e.g.melaksana-kan pekerjaan yang tidak disukai)

    - mengekspresikan emosi (e.g.marahpada pasangan)

    - simbolisasi dari perasaan ataukeyakinan (e.g.sakit hati)

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    10/61

    10

    Etiologi

    interpretasi psikoanalitis: repressedinstinctual impulses

    perspektif behavioral: karena parentalteaching, parental example, ethnic mores

    unstable homes, physically abused

    Faktor-faktor Biologis:

    attention and cognitive impairments thatresult in the faulty perception and assessmentof somatosensory input.

    faktor genetis

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    11/61

    11

    Clinical Features:

    - Banyak keluhan somatis- Riwayat medik yang panjang dan rumit

    - Nausea dan muntah- Kesulitan menelan- Nyeri di lengan dan kaki- Nafas pendek- amnesia

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    12/61

    12

    Clinical features

    - percaya bahwa sakitan sepanjang hidupnya- pseudoneurological symptoms (paralysis,

    localized weakness, aphonia, kehilangansensasi sentuhan atau sakit, dll)

    - anxiety, depresi- seringkali menggambarkan keluhan secara

    dramatis, emosional dan berkelebihan,

    dengan bahasa yang colorful- perempuan seringkali berdandanekshibisionistik

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    13/61

    13

    Perbedaan budaya:

    Dalam hal presentasi gejala: tanganseperti terbakar banyak pada orang Asiadan Afrika.

    Budaya juga berpengaruh padabagaimana orang mencari pengobatan

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    14/61

    14

    Course and Prognosis:

    kronis dan debilitating

    Treatment:

    - paling baik bila punya single identifiedphysician as primary caretaker.

    -Tenaga medis jangan mengabaikan keluhanfisik, jangan lupa pasien-pasien ini juga punyasakit yang bonafid.

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    15/61

    15

    -Jangan hanya memberi perhatian

    ketika pasien mengeluh selaluadakan kontak reguler-Obati juga depresi dan anxiety bila

    ada

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    16/61

    16

    CONVERSION DISORDER

    a disturbance of bodily functioning that does notconform to current concepts of the anatomy andphysiology of the central and peripheralnervous system

    the presence of one or more neurologicalsymptoms (e.g. paralysis, blindness,paresthesias) that cannot be explained by a

    known neurological or medical disorders.

    requires the association of psychological factorswith the initiation or exacerbation of the

    symptoms.

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    17/61

    17

    * Hippocrates:- percaya bhw hanya terjadi pada

    perempuan- karena uterus yang berjalan-

    jalan (awalnya dikenal sebagai hysteriakata Yunani utk uterus

    *Freud:-menggunakan istilah conversion-anxiety dan konflik dikonversikan

    ke dalam simtom fisik

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    18/61

    18

    Epidemiologi:

    lebih banyak perempuan, pada anak2, lebihbanyak lagi

    onset kapan saja, anak sp tua, umum remaja

    dan young adults. rural, little education, low IQ, lowsocioeconomic, military personnel who havebeen exposed to combat situations.

    sering ada bersama dengan depresi, anxiety,somatisasi. Lebih jarang denganschizophrenia. Gangguan kepribadianterutama histrionik dan pasif-agresif,

    dependen, antisosial

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    19/61

    19

    Etiologi:

    Psikoanalitik:

    - represi dari konflik intrapsikis dan konversi

    rasa cemas kedalam simtom fisik. Konflikantara instinctual impulses (e.g. agresi atauseksualitas) dan larangan untuk ekspresinya.Simtom merupakan ekspresi parsial dari

    keinginan terlarang dalam bentuk terselubung,shg klien dapat secara sadar menghindarberkonfrontasi dengan impuls2 yang tidakdapat diterima.

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    20/61

    20

    Etiologipsikoanalitik

    - Simtom mempunyai hubungan simbolik dengankonflik yang tidak disadari. Mis. vaginismusmelindungi pasien dari dorongan seksual yang

    tidak dapat diterima.

    - Cara nonverbal untuk mengendalikan danmemanipulasi oranglain ia perlu perhatian dan

    konsiderasi khusus

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    21/61

    21

    Etiologi

    Teori Belajar:Simtom penyakit yang dipelajari semasakanak2, digunakan sebagai cara coping

    menghadapi situasi yang tidak bisadihadapi

    Faktor Genetik:Tidak ada dukungan untuk faktor genetik

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    22/61

    22

    Etiologi .

    Faktor sosial dan kultural:-Menurunnya kejadian konversi sejakparuh terakhir abad 19 Mgkn krn sblmnya more repressed

    sexual attitudes atau toleransi yang lebihrendah utk simtom anxiety

    - Daerah rural, taraf sosioekonomikrendah, lebih banyak dalam budaya non-western

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    23/61

    23

    Clinical Features:

    Simtom paling sering: paralysis,blindness, mutism

    Sensory symptoms:- anesthesia (loss of sensation),terutama pada ekstremitas

    (anggota gerak) (mis. Stockingand gloves anesthesia)

    - paresthesia (kesemutan)

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    24/61

    24

    - deafness, blindness, tunnelvision

    - aphonia: whispered speech- anosmia: loss of smell

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    25/61

    25

    clinical features

    Motor symptoms:- abnormal movements, gaitdisturbance, weakness, paralysis

    - tremor, choreiform movements, tics,jerks- paralysis and paresis

    Seizure symptoms:- susah membedakan pseudoseizuredengan seizure pada epilepsi misalnya

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    26/61

    26

    Lain-lain:

    Primary gain: keeping internal conflictsoutside their awareness Secondary gain: accrue tangible advantages

    and benefits as a result of being sick

    La Belle Indifference:a patients inappropriately cavalier attitudetoward serious symptoms; the patient seemsto be unconcerned about what appears to be

    a major impairment. Identification: model symptoms on those ofsomeone important to them

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    27/61

    27

    Course and Prognosis:

    - resolve in a few days/less than a month- makin lama simtom bertahan, makin burukprognosis

    Treatment:

    - Tidak ada studi terkontrol sp sekarang

    - Treatment psikoanalitik tidak menunjukkankemanfaatannya

    - Reinforcement thdp t.l. yang high functioningmgkn membantu

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    28/61

    28

    HIPOKONDRIASIS:

    preokupasi dengan ketakutan menderita, ataukeyakinan bahwa ia mempunyai gangguan yangparah

    ketakutan atau keyakinan ini timbul karenasalah interpretasi simtom-simtom atau fungsitubuh, karena interpretasi tidak realistik atautidak tepat tentang simtom dan sensasi fisik.

    menderita penyakit yang serius dan belumterdeteksi, dan tidak bisa dibujuk bahwa initidak benar (tp blm sp waham)

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    29/61

    29

    Hipokondriasis

    Epidemiologi:

    - laki dan perempuan sama banyak

    - onset kapan saja, terutama usia 20 30tahun, cenderung kronis

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    30/61

    30

    Etiologi:

    - faulty cognitive scheme misinterpretation ofbodily symptom

    - social learning: request for admission to take thesick role made by a person facing seeminglyinsurmountable and insolvable problems.Sick role = escape allows to avoid noxious

    obligations, postpone unwelcome challenges, tobe excused from usual duties and obligations

    - a variant form of mental disorders: depressive

    and anxiety

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    31/61

    31

    Etiologi - Hipokondriasis

    - psychodynamic: aggressive and hostile wishestoward others are transferred (throughrepression and displacement) into physicalcomplaints.

    Anger berasal dari kekecewaan masa lalu,rejections and losses. Juga defense terhadaprasa bersalah, innate badness, ekspresi dari self-esteem yang rendah, serta self-concern yang

    berkelebihan.Pain dan penderitaan fisik adalah cara untukmenebus hal ini dan dianggap sebagai hukumanyang memang pantas untuk kesalahan2 di masa

    lalu (yg riil atau imajiner).

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    32/61

    32

    Hipokondriasis

    Course and Prognosis:

    - Baik, bila status sosioekonomik tinggi,onset tiba2, personality disorder taa, responsif

    thdp treatment utk depresi-anxiety.

    Treatment: - usually resist psychiatric treatment- stress reduction and education in

    coping with chronic illness.- frequent, regularly scheduled

    physical exam help reassurepatients

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    33/61

    33

    BODY DYSMORPHIC DISORDER:

    a pervasive subjective feeling of ugliness ofsome aspect of their appearance despite anormal or nearly normal appearance

    core belief of unattractiveness or even

    repulsive

    Emil Kraepelin: dysmorphophobiaPierre Janet: obsession de la honte du corps

    (obsession with shame of the body)

    baru dalam DSM-III, sebelumnya lebihdikenal di Eropa

    comorbid dengan depresi, anxiety

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    34/61

    34

    Body dysmorphic

    Epidemiologi:

    - kurang dipelajari, lebih banyak ke ahlikulit atau bedah plastik

    - perempuan lebih banyak dari laki2,umumnya tidak menikah

    - common onset: antara 15 - 30 tahun

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    35/61

    35

    Body dysmorphic

    Etiologi:

    cause: unknown high comorbidity dengan depresi, social

    phobia, obsesif-kompulsif, substance abuse,personality disorder

    stereotyped concepts of beauty emphasizedin certain families and within the culture atlarge may significantly affect patients

    psychodynamic: displacement of a sexual oremotional conflict onto a nonrelated bodypart through the defense mechanism ofrepression, dissociation, distortion,

    symbolization, projection

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    36/61

    36

    Body dysmorphic

    Clinical features:

    Common concern: facial flaws, involving specificparts (kd2 concernnya sulit untuk dimengerti)

    Simtom lain:- ideas of reference (orang lihat cacadnya)- excessive mirror checking/avoidance of

    reflective surfaces- attempt to hide the presumed deformity(makeup/pakaian)

    - avoid social and occupational exposure

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    37/61

    37

    Body dysmorphic

    Course and Prognosis:- muncul gradual, level concern +/-, bisajadi kronis

    Treatment:- medical procedures tidak berefek- bila ada gangguan lain -- treatment

    gangguannya (mis. Obat anti depresi)- berapa lama treatment: tidak jelas- CBT: exposure + response prevention

    (mencegah cek penampilan)

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    38/61

    38

    GANGGUAN NYERI:

    - the presence of pain that is thepredominant focus of clinical attention,experienced severe, prolonged pain.

    - simtom primer adalah pain

    - pain diasosiasikan dengan emotionaldistress and functional impairment.

    - pernah disebut sebagai somatoform paindisorder, psychogenic pain disorder, idiopathicpain disorder, atypical pain disorder

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    39/61

    39

    Gangguan nyeri

    Epidemiologi:

    lebih banyak pada perempuan dibanding

    laki2

    onset terutama pada usia 40-an dan 50-an

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    40/61

    40

    Gangguan nyeri

    Etiologi:

    Psikodinamik: secara simbolis mengekspresikankonflik intrapsikis melalui tubuh. Penderitaalexithymia(tidak mampu mengartikulasikaninternal state feelings melalui kata-kata)

    mengekspresikannya melalui tubuh. Pemenuhankebutuhan dependen, juga penebusan dosa ataukesalahan (innate badness), atau untukmensupresi agresi. Punya keyakinan bahwamemang pantas menderita. Cara peroleh love.

    Defense mechanism: displacement, substitution,

    repression, identification.

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    41/61

    41

    Gangguan nyeri - etiologi

    Faktor behavioral: Pain behaviors are reinforcedwhen rewarded, inhibited when ignored.

    Faktor interpersonal: suatu sarana manipulasi,memperoleh keuntungan dalam suatu hubinterpersonal.

    Faktor biologis: Gangguan pada sistem limbik

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    42/61

    42

    gangguan nyeri

    Clinical features:

    - low back pain, headache, atypical facialpain, chronic pelvic pain.

    - long histories of medical and surgicalcare

    - almost always a variant of depressivedisorder, a masked somatized form ofdepression.

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    43/61

    43

    Gangguan nyeri

    Course and prognosis:

    - prognosis bervariasi, bisa menjadi kronis,distressful dan disabling

    - Yang prognosisnya paling buruk:mempunyai masalah karakterologis,terutama pasif berlebihan, terlibat

    masalah hukum, mendapat kompensasifinansial, menggunakan zat adiktif, punyariwayat panjang ttg pain

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    44/61

    44

    Gangguan nyeri

    Treatment:

    - mgkn tidak bisa mengurangi pain

    bicarakan rehabilitasi

    - bicarakan faktor psikologis sejak awal

    - Farmakoterapi: tidak banyak membantu,antidepressant bila ada depresi

    - Pain control programs

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    45/61

    45

    Treatment .

    - Psikoterapi:Komponen-komponen psikoterapi:

    * validasi dari nyeri pasien* relaxation training

    * reinforce shift of focus from the pain* help patient develop ability to cope

    with stress and gain sense of controlover pain

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    46/61

    46

    GANGGUAN BUATAN SENDIRI

    (FACTITIOUS DISORDER)

    - intentionally produced signs of medical ormental disorders and misrepresent their

    histories and symptoms

    - to assume the role of patients without anexternal incentive

    - Munchausen syndrome (Richard AsherdalamLancet, 1951)

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    47/61

    47

    Epidemiologi:- prevalensi tidak diketahui

    - lebih banyak pada perempuan

    - mulai early adulthood, meskipun mgkn

    muncul pd childhood atau adolescence

    - lebih sering pada hospital and healthcare workers dp general population

    - sering ada bersama mood disorder,personality disorder, gangguanpenggunaan zat

    Eti l i

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    48/61

    48

    Etiologi: Secara psikodinamis: tidak jelas, jarang mau

    terapi, karena menganggap keluhan fisik.

    Childhood abuse, deprivasi hospitalisasi escape from traumatic home situations loving

    and caring caretakers (doctors, nurses, dll),

    Dirumah rejecting mother and absent father.Poor identity formation, disturbed self-image

    Defense mechanism: repression, identification,identification with the aggressor, regression,symbolization.

    Faktor biologis: brain dysfunction

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    49/61

    49

    Clinical Features:

    FD with predominantly Psychological Signsand Symptoms:

    feigned symptoms: depression, hallucinations,

    dissociative and conversion symptoms, bizarrebehavior.

    Simtom lain:

    pseudologia fantastica limited factual material is mixed withextensive and colorful fantasies;

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    50/61

    50

    Factitious clin featuressimtom lain

    imposture berhubungan dgnberbohong.Banyak yang mengambil identitas orang

    prestigious. Mengaku diri war heroes, lukaoperasi menjadi luka dalam perang, dll

    to maintain intact self-image

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    51/61

    51

    FD with predominantly Physical Signs andSymptoms:

    ability to present physical symptoms so wellthey can gain admission to, and stay in, ahospital

    FD by proxy: a person intentionally producesphysical signs or symptoms in another personwho is under the first persons care

    - caretaker indirectly assume the sick role- relieved of the caretaking role by havingthe child hospitalized

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    52/61

    52

    Factitious disorder

    Course and Prognosis:

    Onset may follow real illness, loss, rejection,abandonment

    Incapacitating to the patient and often producesevere trauma or untoward reactions related totreatment

    A few of them probably die as a result ofneedless medication, instrumentation, orsurgery.

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    53/61

    53

    Factitious disorder

    Treatment:

    No specific psychiatric therapy has been effectivein treating FD

    Best focus on management than cure

    Reaksi dokter/terapis sangat penting (misalnya

    marah karena kena dibohongi-- tidakmembantu pasien

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    54/61

    54

    MALINGERING

    voluntary and intentional production of falseor grossly exaggerated physical or

    psychological symptoms, motivated byexternal incentives.

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    55/61

    55

    Malingering

    External motivation:

    1. to avoid difficult or dangerous situation,

    responsibilities, or punishment2. to receive compensation, free hospitalroom and board, a source of drugs or ahaven from police3. to retaliate when the patient feels guiltor suffers a financial loss, legal penalty, or

    job loss.

    Malingering

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    56/61

    56

    Malingering

    Epidemiologi:

    incidence tidak diketahui banyak dalam setting yang banyak laki2:

    military, prison, factories, other industrialsettings

    Clinical features:

    vague, ill-defined symptoms, e.g. headache,pains in the neck, lower back, chest, abdomen,dizziness, vertigo, amnesia, anxiety.

    preoccupied with compensation, not cure.

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    57/61

    57

    Malingering

    Treatment:

    - evaluasi teliti dan objektif

    - jangan menunjukkan kecurigaan- bila di konfrontasi:

    1. hub dokter-pasien memburuk,2. pasien menjadi lebih waspada dan

    memberi/mencari bukti2.

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    58/61

    58

    Malingering vs konversi

    Konversi:- mungkin la belle indifference (ada pada 1/3

    konversi) willing and eager to talkendlessly and dramatically about their

    symptoms, but often without the concern onemight expect.

    Malingerer:- more guarded and cautious interviews a

    challenge or threat to the success of the lie- intentional production of symptoms

    - external incentive

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    59/61

    59

    Malingering vs Factitious Disorder:

    Malingering: - external incentive

    Factitious Disorder:

    - intrapsychic need to maintain thesick role

    - external incentive: absent

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    60/61

    60

    Somatoform vs Factitious (FD):

    FD vs Somatization (Briquets Syndrome):

    - voluntary production of factitious

    symptoms,- the extreme course of multiplehospitalization

    - willingness of FD patients to undergo

    an extraordinary number ofmutilating procedures

  • 7/30/2019 04 Pertemuan Ke-4 Gangguan Somatoform

    61/61

    FD vs Konversi:

    - Konversi biasanya tidak pahamterminologi medis dan rutin rumah sakit,dan simtomnya adalah referensi simbolikdari konflik emosional yang spesifik

    FD vs Hipokondriasis:

    - pasien hipokondriak tidak secara volunter

    memproduksi simtom, juga tidak maumenjalani potentially mutilatingprocedures.