006-F-Fjp-09... · Prioritas kerja forum komunikasi instansi adalah ... Pembiayaan dalam rangka...

11
KEPUTUSANBERSAMA JAKSAAGUNGMUDATINDAKPIDANAKHUSUS KEPALABADANRESERSEKRIMINALPOLRI DEPUTIKEPALABPKPBIDANGINVESTlGASI NOMOR : KEP-006/F/Fjp/09/2009 NO.POL : B/2171JIXl2009 NOMOR : KEP-1165/D6/2009 TENTANG PETUNJUKPELAKSANAAN KERJASAMADALAMPENANGANANKASUSPENYIMPANGAN PENGELOLAANKEUANGANNEGARAYANGBERINDIKASI TlNDAKPIDANAKORUPSI TERMASUKDANANONBUDGETER JAKSAAGUNGMUDATlNDAKPIDANAKHUSUS, KEPALABADANRESERSE KRIMINALPOLRI,DANDEPUTIKEPALABPKPBIDANGINVESTlGASI, Menimbang: bahwa dalam rangka meninda~lanjuti No~a.Kesepahaman anta~a Kejaksaan Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republlk Indonesia, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Nomor: KEP109/A/JA/09/2007, NO. POL: B-2718I1X/2007, dan Nomor: KEP1093/K/D6/2007 tanggal 28 September 2007 tentang Kerjasama dalam Penangana~ K~su~ Penyimpangan Pengelolaan Keuangan Negara yang Berindikasi Tindak Pidana Korupsi Termasuk Dana Nonbudgeter, yang difasilitasi oleh Wakil Presiden RI, dipandang perlu ditetapkan petunjuk pelaksanaan; Mengingat 1. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. 2. Keputusan Presiden RI Nomor: 24/M Tahun 2008 tanggal 11 April 2008. 3. Keputusan Presiden RI Nomor: 70/M Tahun 2006 tanggal 8 Juni2006. 4. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol.: SKEP/424/X/2008 tanggal1 0 Oktober 2008. 5. Nota Kesepahaman antara Kejaksaan Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: KEP-109/A1JAl09/2007, NO. POL: B-2718I1X/2007, dan Nomor: KEP-1093/K/D6/2007 tanggal 28 September 2007 tentang Kerjasama dalam Penanganan Kasus Penyimpangan Pengelolaan Keuangan Negara Yang Berindikasi Tindak Pidana Korupsi Termasuk Dana Nonbudgeter; 114 Menetapkan : PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT KELlMA KEENAM KETUJUH KEDELAPAN: MEMUTUSKAN: Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Dalam Penanganan Kasus Penyimpangan Pengelolaan Keuangan Negara Yang Berindikasi Tindak Pidana Korupsi Termasuk Dana Nonbudgeter sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, 11, III dan IV merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Bersamaini. Petunjuk pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA merupakan pedoman dalam penanganan masalah/kasus/perkara di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Untuk kelancaran koordinasi pelaksanaan penanganan masalah, kasus, atau perkara dilaksanakan melalui Forum Komunikasi Instansi Kejaksaan Republik Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Forum Komunikasi Instansi seperti tersebut pada diktum KETIGA diselenggarakan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Prioritas kerja forum komunikasi instansi adalah penanganan masalahl kasus/perkara dalam penyimpangan pengelolaan keuangan negara yang memiliki nilai strategis, material dan signifikan terhadap program atau kegiatan yang berskala nasional, lintas sektoral, regional yang menjadi atensi pimpinan. Dalam setiap penanganan masalah/kasus/perkara, Kepala BPKP memberikan rekomendasi kepada Instansi Pemerintah terkait untuk melakukan perbaikan terhadap sistem dan prosedur sebagai upaya pencegahan agar masalah/kasus/perkara yang sama tidak terjadi kembali. Pembiayaan dalam rangka pelaksanaan kerjasama sebagaimana dimaksud pada diktum KELlMA dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. ',,: ." '\ JAKSAAGUN'MUDA TI;:PIOTHUSUS 'i,.~ " '"" MAR~~ EFFENDY .'\. ~ .••... Ditetapkan di Jakarta tanggal, 12 September 2009 115

Transcript of 006-F-Fjp-09... · Prioritas kerja forum komunikasi instansi adalah ... Pembiayaan dalam rangka...

KEPUTUSANBERSAMAJAKSAAGUNGMUDATINDAKPIDANAKHUSUS

KEPALABADANRESERSEKRIMINALPOLRIDEPUTIKEPALABPKPBIDANGINVESTlGASI

NOMOR : KEP-006/F/Fjp/09/2009NO.POL : B/2171JIXl2009NOMOR : KEP-1165/D6/2009

TENTANGPETUNJUKPELAKSANAAN

KERJASAMADALAMPENANGANANKASUSPENYIMPANGANPENGELOLAANKEUANGANNEGARAYANGBERINDIKASITlNDAKPIDANAKORUPSI

TERMASUKDANANONBUDGETERJAKSAAGUNGMUDATlNDAKPIDANAKHUSUS,KEPALABADANRESERSE

KRIMINALPOLRI,DANDEPUTIKEPALABPKPBIDANGINVESTlGASI,Menimbang: bahwa dalam rangka meninda~lanjuti No~a.Kesepahaman anta~a

Kejaksaan Republik Indonesia, Kepolisian Negara RepubllkIndonesia, dan Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan, Nomor: KEP109/A/JA/09/2007, NO. POL:B-2718I1X/2007, dan Nomor: KEP1093/K/D6/2007 tanggal 28September 2007 tentang Kerjasama dalam Penangana~ K~su~Penyimpangan Pengelolaan Keuangan Negara yang BerindikasiTindak Pidana Korupsi Termasuk Dana Nonbudgeter, yangdifasilitasi oleh Wakil Presiden RI, dipandang perlu ditetapkanpetunjuk pelaksanaan;

Mengingat 1. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentangPercepatan Pemberantasan Korupsi.

2. Keputusan Presiden RI Nomor: 24/M Tahun 2008 tanggal 11April 2008.

3. Keputusan Presiden RI Nomor: 70/M Tahun 2006 tanggal 8Juni2006.

4. Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik IndonesiaNo. Pol.: SKEP/424/X/2008 tanggal1 0 Oktober 2008.

5. Nota Kesepahaman antara Kejaksaan Republik Indonesia,Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan BadanPengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor:KEP-109/A1JAl09/2007, NO. POL: B-2718I1X/2007, danNomor: KEP-1093/K/D6/2007 tanggal 28 September 2007tentang Kerjasama dalam Penanganan Kasus PenyimpanganPengelolaan Keuangan Negara Yang Berindikasi TindakPidana Korupsi Termasuk Dana Nonbudgeter;

114

Menetapkan :PERTAMA

KEDUA

KETIGA

KEEMPAT

KELlMA

KEENAM

KETUJUH

KEDELAPAN:

MEMUTUSKAN:

Petunjuk Pelaksanaan Kerjasama Dalam Penanganan KasusPenyimpangan Pengelolaan Keuangan Negara Yang BerindikasiTindak Pidana Korupsi Termasuk Dana Nonbudgetersebagaimana tercantum dalam Lampiran I, 11, III dan IVmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari KeputusanBersamaini.Petunjuk pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada diktumPERTAMA merupakan pedoman dalam penangananmasalah/kasus/perkara di tingkat pusat, provinsi, dankabupaten/kota.Untuk kelancaran koordinasi pelaksanaan penanganan masalah,kasus, atau perkara dilaksanakan melalui Forum KomunikasiInstansi Kejaksaan Republik Indonesia, Kepolisian NegaraRepublik Indonesia dan Badan Pengawasan Keuangan danPembangunan.Forum Komunikasi Instansi seperti tersebut pada diktum KETIGAdiselenggarakan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.Prioritas kerja forum komunikasi instansi adalah penangananmasalahl kasus/perkara dalam penyimpangan pengelolaankeuangan negara yang memiliki nilai strategis, material dansignifikan terhadap program atau kegiatan yang berskalanasional, lintas sektoral, regional yang menjadi atensi pimpinan.Dalam setiap penanganan masalah/kasus/perkara, Kepala BPKPmemberikan rekomendasi kepada Instansi Pemerintah terkaituntuk melakukan perbaikan terhadap sistem dan prosedursebagai upaya pencegahan agar masalah/kasus/perkara yangsama tidak terjadi kembali.Pembiayaan dalam rangka pelaksanaan kerjasamasebagaimana dimaksud pada diktum KELlMA dibebankan padaAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).Keputusan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

',,:."'\

JAKSAAGUN'MUDATI;:PIOTHUSUS'i,.~

"'""MAR~~ EFFENDY

.'\.~.••...

Ditetapkan di Jakartatanggal, 12 September 2009

115

lampiran INOMOR : KEP - 006.1F/Fjp/09/2009NO. POl: B/2171/1X/2009NOMOR :KEP - 1165/D6/2009

PENJElASAN UMUM

1. Dalam Petunjuk Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini yang dimaksud dengan:a. Pengelolaan Keuangan Negara adalah keseluruhan kegiatan pejabat

pengelola keuangan negara sesuai dengan ke dudukan dankewenangannya, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,dan pertanggungjawaban.

b. Dana Nonbudgeter adalah semua dana yang diperoleh dan/atau dikelolasecara menyimpang dari sistem keuangan negara.

c. Instansi adalah Kejaksaan Republik Indonesia, Kepolisian Negara RepublikIndonesia (POlRI), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan(BPKP).

d. Koordinasi adalah suatu forum komunikasi instansi dalam rangkakerjasama untuk melakukan penanganan masalah, kasus atau perkarapenyimpangan pengelolaan keuangan negara yang berindikasi tindakpidana korupsi, termasuk dana nonbudgeter.

e. Forum Komunikasi Instansi adalah sarana untuk koordinasi dalampenanganan masalah/kasus/perkara, yang dibentuk di tingkat pusat,provinsi dan kabupaten/kota.

f. Pimpinan Forum Komunikasi Instansi adalah Jaksa Agung RepublikIndonesia, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan KepalaBPKP.

g. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi adalah para penanggung jawabforum komunikasi instansi di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

h. Tim Gabungan adalah tim yang dibentuk oleh Pelaksana Forum KomunikasiInstansi untuk menangani satu masalah/kasus/perkara.

i. Sekretariat Forum Komunikasi Instansi adalah organ yangmenyelenggarakan fungsi dukungan administrasi, anggaran keuangan,serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan koordinasi,monitonnqdan evaluasi pelaksanaan Forum Komunikasi lnstansi TingkatPusat.

j, Sumber informasi adalah instansi pemerintah, badan usaha, danmasyarakat yang memberikan informasi sesuai dengan jenismasalah/kasus/perkara sebagaimana dimaksud dalam diktum KELlMASurat Keputusan Bersama ini.

116

k. Masalah, kasus atau perkara penyimpangan pengelolaan keuangan negarayang berindikasi tindak pidana korupsi termasuk dana non budgeterselanjutnya disebut masalah/kasus/perkara.

I. Masalah adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan(deviasi) antara target dengan realisasinya dalam pengelolaan keuangannegara/daerah yang menghambat kegiatan pemerintahan dan ataupembangunan.

m. Kasus adalah dugaan penyimpangan dalam pengelolaan keuangannegara/daerah yang dapat menghambat kegiatan pemerintahan dan ataupembangunan,

n. Perkara adalah penyimpangan yang berindikasi Tindak Pidana Korupsi.

2. Untuk kelancaran koordinasi pelaksanaan forum komunikasi instansidiselenggarakan Sekretariat Forum Komunikasi Instansi dan Tim Gabungan.

3. Sekretariat Forum Komunikasi Instansi dibentuk di tingkat pusat, provinsi dankabupaten/kota.

4. Personil unsurtim gabungan ditetapkan oleh masing-masing Pelaksana ForumKomunikasi Instansi di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

5. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi mempunyai fungsi pengendalian dankoordinasi terhadap pelaksanaan kegiatan Forum Komunikasi Instansi, ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

6. Pelaporan pelaksanaan Forum Komunikasi Instansi dilakukan secaraberjenjang dari tingkat kabupaten/kota ke provinsi, provinsi ke tingkat pusat.

7. Forum Komunikasi Instansi di tingkat provinsi mempunyai tugas melaporkanpelaksanaan kegiatan Forum Komunikasi Instansi di tingkat provinsi kepadaPelaksana Forum Komunikasi Instansi di tingkat pusat.

8. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi di tingkat kabupaten/kota mempunyaitugas melaporkan pelaksanaan kegiatan Forum Komunikasi Instansi di tingkatkabupaten/kota kepada Pelaksana Forum Komunikasi Instansi di tingkatprovinsi.

9. Untuk rnenentukan prioritas penanganan masalah/kasus/perkara dalampenyimpangan pengelolaan keuangan negara yang memiliki nilai strategis,material dan signifikan terhadap program atau kegiatan yang berskala nasional,lintas sektoral, regional yang menjadi atensi pimpinan ditetapkan sesuaidengan pertitnbangan Pelaksana Forum Komunikasi Instansi di tingkat pusatatau daerah.

117

lampiran11NOMOR : KEP c 006/F/Fjp/09/2009NO. POl: B /2171/1X/2009NOMOR : KEP - 1165/06/2009

URAIAN TUGAS DAN MEKANISME KERJADI TINGKAT PUSAT

I. Uraian Tugas Pelaksana Forum Komunikasi Instansi

1. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi terdiri dari JaksaAgung Muda TindakPidana Khusus (Jampidsus) sebagai Ketua Pelaksana, Kepala BadanReserse Kriminal POLRI sebagai Wakil Ketua Pelaksana 1, dan DeputiKepala BPKP Bidang Investigasi sebagai Wakil Ketua Pelaksana 2.

2. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi bertanggung jawab kepadaPimpinan Forum Komunikasi Instansi.

3. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi bertugas:

1) memberikan arahan dan kebijakan teknis penanganan masalah/kasus/perkara;

2) melakukan pengendalian dan koordinasi percepatan penangananmasalah, kasus, atau perkara sesuai tugas, fungsi, dan kewenanganmasing-masing;

3) membuat keputusan bersama atas penanganan masalah/kasus/perkara.

4) melaporkan kegiatan Forum Komunikasi Instansi kepada PimpinanForum Komunikasi Instansi secara berkala sekali dalam 3 (tiga) bulan.

4. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi dapat menunjuk pejabat di lingkunganinstansi masing-masing sebagai pelaksana harian Forum KomunikasiInstansi.

11.Uraian Tugas Sekretariat Forum Komunikasi Instansi:

1. Sekretariat Forum Komunikasi Instansi adalah Kedeputian Sekretaris WakilPresiden Bidang Dukungan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahandan Pembangunan c.q. Biro Pengelolaan Data dan Pengaduan Masyarakatyang didukung oleh unsur dari Kejaksaan RI, Kepolisian Negara RI, danBPKP.

2. Sekretariat Forum Komunikasi Instansi bertugas:

1) menerima informasi dari sumber informasi;

2) mendistribusikan informasi kepada masing-masing instansi;

3) memproses, mengolah dan menelaah informasi dari sumber informasi;

118

4) mengadministrasikan dan mendistribusikan laporan hasil kegiatan TimGabungan;

5) melaporkan kegiatan kepada Pimpinan Forum Komunikasi Instansisecara berkala sekali dalam sebulan;

6) memberikan dukungan anggaran keuangan, serta sarana danprasarana yang dibutuhkan untuk kegiatan pelaksanaan ForumKomunikasi Instansi Tingkat Pusat;

7) melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan NotaKesepahaman di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.

3. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat Forum Komunikasi Instansidibantu oleh personil yang berasal dari instansi Kejaksaan RI, KepolisianNegara RI, dan BPKP.

Ill. Uraian Tugas Tim Gabungan

1. Tim Gabungan terdiri dari personil Kejaksaan RI, Kepolisian Negara RI, danBPKP yang memenuhi syarat kompetensi yang dibutuhkan dalampelaksanaan tugas Tim Gabungan.

2. Tim GabLingan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan masing-masingPelaksana Forum Komunikasi Instansi.

3. Tim Gabungan bertugas:

1) menangani satu masalah/kasus/perkara yang ditugaskan olehPelaksana Forum Komunikasi Instansi.

2) menyelenggarakan gelar masalah/kasus/perkara.

3) melaporkan hasil penanganan satu masalah/kasus/perkara kepadaPelaksana Forum Komunikasi Instansi secara berkala selama dalampenyelesaian penugasan.

IV. Mekanisme Kerja

1. Penanganan dan Tukar Menukar Informasi

1) Sumber informasi berasal dari instansi penyidik, instansi pemerintah(instansi pemerintah pusat dan daerah, BHMN/BUMN/BUMD/BLU danbadan lainnya dalam hal pemerintah memiliki kepentingan) danmasyarakat.

2) Sekretariat Forum Komunikasi Instansi menerima danmendokumentasikan setiap informasi yang masuk.

3) Sekretariat Forum Komunikasi Instansi mendistribusikan berkasinformasi kepada tiga instansi.

4) Informasi yang sudah ditelaah dipaparkan dalam Forum KomunikasiInstansi untuk menentukan apakah suatu informasi merupakan

119

masalah/kasus/perkara atau diarsipkan pada Sekretariat ForumKomunikasi Instansi.

5) Keputusan Forum Komunikasi Instansi terhadap suatu informasi apakahmerupakan masalah/kasus/perkara ditetapkan secara bersama olehPelaksana Forum Komunikasi Instansi. Dalam hal terdapat perbedaandalam penentuan suatu informasi sebagai masalah/kasus/perkara,maka diputuskan oleh pimpinan masing-masing instansi secaraberjenjang.

6) Setiap instansi dapat memberikan dan atau mengakses informasisecara tertulis dan ditandatangani oleh Pelaksana Forum KomunikasiInstansi serta bersifat rahasia melalui Sekretariat Forum KomunikasiInstansi.

7) Tukar menukar informasi sebagaimana dimaksud pada butir 5 dapatdilakukan sesuai kebutuhan.

2. Penanganan Masalah

1) Berdasarkan hasil keputusan Forum Komunikasi Instansi, PelaksanaForum Komunikasi Instansi sesuai kewenangannya menerbitkan Surattugas untuk penanganan masalah yang akan dilaksanakan TimGabungan.

2) Tim Gabungan menindaklanjuti penanganan masalah denganmelakukan audit atau reviu sesuai dengan tugas, fungsi dan peranmasing-masing.

3) Dalam melaksanakan audit atau reviu, Tim Gabungan dapatmenggunakan bantuan ahli teknis lainnya.

4) Sebelum laporan hasil audit atau reviu diterbitkan, Tim Gabunganmelaksanakan pemaparan hasil audit atau reviu pada ForumKomunikasi Instansi.

5) Atas pemaparan hasil audit atau reviu tersebut dibuat RisalahPemaparan Hasil Audit atau Reviu yang ditandatangani oleh pesertapemaparan.

6) Risalah Pemaparan Hasil Audit atau Reviu diarsipkan oleh SekretariatForum Komunikasi Instansi.

7) Laporan Hasil Audit atau Reviu dikirimkan ke pihak yanq memintadilakukannya audit atau reviu dengan tembusan ke Pelaksana ForumKomunikasi Instansi.

3. Penanganan Kasus

1) Berdasarkan hasil keputusan Forum Komunikasi Instansi, PelaksanaForum Komunikasi Instansi sesuai kewenangannya menerbitkan Surattugas untuk penanganan kasus yang akan dilaksanakan Tim Gabungan.

120

2) Tim Gabungan menindaklanjuti penanganan kasus dengan melakukanaudit investigatif dan penyelidikan sesuai dengan tugas, fungsi danperan masing-masing.

3) Dalam melaksanakan penanganan kasus, Tim Gabungan dapatmenggunakan bantuan ahli teknis lainnya.

4) Sebelum menerbitkan laporan hasil audit investigatif dan laporan hasilpenyelidikan, Tim Gabungan memaparkan hasil audit investigatif danhasil penyelidikan pada Forum Komunikasi Instansi.

5) Dalam hal Forum Komunikasi Instansi memutuskan bahwa hasil auditinvestigatif dan hasil penyelidikan telah memenuhi unsur Tindak PidanaKorupsi, maka proses akan dilanjutkan dengan tindakan penyidikan.

6) Atas pemaparan hasil audit investigatif dan hasil penyelidikan tersebutdibuat Risalah Pemaparan yang ditandatangani oleh pesertapemaparan.

7) Risalah Pemaparan hasil audit investigatif dan hasil penyelidikandiarsipkan oleh Sekretariat Forum Komunikasi Instansi.

8) Laporan Hasil Audit Investigatif dan Hasil Penyelidikan dikirimkan kePelaksana Forum Komunikasi Instansi.

4. Penanganan Perkara

1) Berdasarkan hasil keputusan Forum Komunikasi Instansi, PelaksanaForum Komunikasi Instansi sesuai kewenangannya menerbitkan Surattugas untuk penanganan perkara yang akan dilaksanakan TimGabungan,

2) Tim Gabungan berdasarkan keputusan Forum Komunikasi Instansimelaksanakan penyidikan sesuai kewenangan masing-masing.

3) Dalam hal selama penyidikan ditemukan adanya bukti baru yangmempengaruhi nilai kerugian keuangan negara seperti termuat dalamLHAI, maka Tim Penyidik dapat meminta Tim Gabungan dari BPKPuntuk melakukan penghitungan kerugian keuangan negara (PKKN).

4) Auditor BPKP yang ditugaskan sebagai ahli untuk menghitung kerugiankeuangan negara dan atau pemberi keterangan ahli pada saatpenyidikan dan sidang di pengadilan harus sesuai dengan standarprofesi dan peraturan perundang-undangan.

5) Tim Gabungan memaparkan hasil penyidikan kepada ForumKomunikasi Instansi.

6) Atas pemaparan hasil penyidikan tersebut dibuat Risalah Pemaparanyang ditandatangani oleh peserta pemaparan.

7) Risalah Pemaparan diarsipkan oleh Sekretariat Forum KomunikasiInstansi.

121

8) Dalam hal Forum Komunikasi Instansi memutuskan bahwa hasilpenyidikan telah lengkap secara hukum, maka proses akan dilanjutkandengan tindakan penuntutan,

9) Kepala BPKP memberikan rekomendasi kepada atasan langsunglnstansi pemerintah terkait untuk melaksanakan perbaikan terhadapsistem dan prosedur sebagai upaya pencegahan agar masalah/kasus/perkara yang sama tidak terjadi kembali.

5. Koordinasi

1) Rapat koordinasi dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sekali.

2) Materi rapat koordinasi adalah pembahasan rnenqenai implementasidan hambatan pelaksanaan kerja sama. Dalam hal terdapat perbedaandalarn penanganan masalah/kasus/perkara, rnaka diputuskan olehpimpinan masing-masing Instansi secara berjenjang.

3) Rapat koordinasi dihadiri oleh Pelaksana Forum Komunikasi Instansidan Tim Gabungan yang masih dalam penugasan serta dapat dihadirioleh Pimpinan Forum Komunikasi Instansi.

4) Sekretariat Forum Komunikasi mendokumentasikan hasil rapatkoordinasi dan melaporkannya secara tertulis kepada Pelaksana ForumKomunikasi Instansi, dengan tembusan kepada Pimpinan ForumKomunikasi Instansi.

6. Pelaporan

1) Tim Gabungan secara berkala membuat laporan perkembanganpenanganan informasi.

2) Laporan dikirimkan kepada Pelaksana Forum Komunikasi Instansidengan tembusan kepada Pimpinan Forum Komunikasi Instansi danSekretariat Forum Komunikasi Instansi.

3) Sekretariat Forum Komunikasi Instansi secara berkala melaporkankegiatan forum komunikasi kepada Pimpinan Forum Komunikasilnstansi.

4) Pimpinan Forum Komunikasi Instansi secara berkala melaporkan hasilForum Komunikasi Instansi kepada Presiden dan Wakil Presiden.

7. Monitoring

1) Pelaksana Forum Komunikasi Instansi harus melaksanakanpemantauan secara berkelanjutan terhadap pelaksanaan penangananrnasalah/ kasus/perkara.

2) Selain melaksanakan monitoring secara berkelanjutan tersebut, secaraberkala Pelaksana Forum Komunikasi Instansi melaksanakanmonitoring secara khusus terhadap pelaksanaan penangananmasalah/kasus/perkara yang dilakukan di tingkat provinsi dan

122

kabupaten/kota.

3) Pelaksana Forum Komunikasi Instansi dalam melaksanakan monitoringsecara khusus seperti tersebut pada butir 2) dapat diiaksanakan denganmenugaskan tim monitoring.

4) Tim monitoring sebagaimana tersebut pada butir 3) melaporkan hasilmonitoring yang dilakukan kepada Pelaksana Forum KomunikasiInstansi.

5) Setiap akhir tahun anggaran Pelaksana Forum Komunikasi Instansimelakukan monitoring secara menyeluruh atas kegiatan ForumKomunikasi Instansi dan melaporkan hasilnya kepada Pimpinan ForumKomunikasi Instansi.

6) Untuk melaksanakan butir 5) tersebut, Pelaksana Forum KomunikasiInstansi menugaskan Tim Monitoring Kinerja Forum Komunikasi Instansitingkat provinsi.

123

lampiranIII

NOMOR : KEp· 006/F/Fjp/09/2009NO. POl: B 12171/1X12009NOMOR : KEP . 165/D6/2009

URAIAN TUGAS DAN MEKANISME KERJADI TINGKAT PROVINSI

I. Uraian Tugas Pelaksana Forum Komunikasi Instansi

1. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi terdiri dari Kepala Kejaksaan Tinggisebagai Ketua Pelaksana, Kepala Kepolisian Daerah sebagai Wakil KetuaPelaksana 1, dan Kepala Perwakilan BPKP sebagai Wakil Ketua Pelaksana2.

2. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi bertanggung jawab kepadaPimpinan Forum Komunikasi Instansi.

3. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi bertugas:

1) memberikan arahan dan kebijakan teknis penanganan masalah, kasus,atau perkara;

2) melakukan pengendalian dan koordinasi percepatan penangananrnasalah, kasus, atau perkara sesuai tugas, fungsi, dan kewenanganmasing-masing;

3) membuat keputusan bersama atas penanganan masalah, kasus, atauperkara.

4) melaporkan kegiatan Forum Komunikasi Instansi kepada PirnpinanForum Komunikasi Instansi secara berkala sekali dalam 3 (tiga) bulan.

4. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi dapat menunjuk pejabat dilingkungan instansi masing-masing sebagai pelaksana harian ForumKomunikasi Instansi.

11. Uraian Tugas Sekretariat Forum Komunikasi Instansi:

1. Sekretariat Forum Komunikasi Instansi adalah Perwakilan BPKP.

2. Sekretariat Forum Komunikasi Instansi bertugas:

1) menerima informasi dari sumber informasi;

2) mendistribusikan informasi keoaca masing-masing instansi;

3) mernproses, mengolah dan menelaah informasi dari sumber informasi;

4) mengadministrasikan dan mendistribusikan laporan hasil kegiatan TimGabungan;

5) melaporkan kegiatan kepada Pimpinan Forum Komunikasi instansisecara berkala sekali dalam sebulan;

124

6) melakukan koordinasi dengan Sekretariat Forum Komunikasi Instansi ditingkat pusat dalam rangka penyediaan dukungan anggaran, sarana danprasarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan Forum KomunikasiInstansi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota;

7) melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan NotaKesepahaman di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

3. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretariat Forum Komunikasi instansidibantu oleh personil yang berasal dari instansi Kejaksaan RI, KepolisianNegaraRI.

4. Sekretariat Forum Komunikasi Instansi tingkat provinsi juga merangkapsebagai Sekretariat Forum Komunikasi Instansi tingkat kabupaten/kota.

5. Dalam hal informasi yang diterima berkaitan dengan masalahlkasus/perkara yang terjadi di kabupaten/kota, maka Sekretariat ForumKomunikasi Instansi tingkat provinsi menyampaikan informasi tersebutkepada Tim Gabungan tingkat kabupaten/kota untuk prosespenanganannya.

Ill. Uraian Tugas Tim Gabungan

1. Tim Gabungan terdiri dari personil Kejaksaan Tinggi, Kepolisian Daerah,dan Perwakilan BPKP yang memenuhi syarat kompetensi yang dibutuhkandalam pelaksanaan tugas Tim Gabungan.

2. Tim Gabungan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan masing-masingPelaksana Forum Komunikasi Instansi di tingkat provinsi.

3. Tim Gabungan bertugas:

1) menangani satu masalah/kasus/perkara yang ditugaskan olehPelaksana Forum Komunikasi Instansi.

2) menyelenggarakan gelar masalah/kasus/perkara.

3) melaporkan hasil penanganan satu masalah/kasus/perkara kepadaPelaksana Forum Komunikasi Instansi secara berkala selama dalampenyelesaian penugasan.

IV. Mekanisme Kerja

1. Penanganan dan Tukar Menukar Informasi

1) Sumber informasi berasal dari instansi penyidik, instansi pemerintah(instansi pemerintah pusat dan daerah, BHMN/BUMN/BUMD/BLU danbadan lainnya dalam hal pemerintah memiliki kepentingan) danmasyarakat.

2) Sekretariat Forum Komunikasi Instansi menerima dan mendokumen-tasikan setiap informasi yang masuk.

125

3) Sekretariat Forum Komunikasi Instansi mendistribusilkan berkasinformasi kepada tiga instansi.

4) Informasi yang sudah ditelah dipaparkan dalam Forum KomunikasiInstansi untuk menentukan apakah suatu informasi merupakanmasalah/kasus/perkara, atau diarsipkan pada Sekretariat ForumKomunikasi Instansi.

5) Keputusan Forum Komunikasi Instansi terhadap suatu informasi apakahmerupakan masalah/kasus/perkara ditetapkan secara bersama olehPelaksana Forum Komunikasi Instansi Provinsi. Dalam hal terdapatperbedaan dalam penentuan suatu informasi sebagaimasalah/kasus/perkara, maka diputuskan oleh pimpinan masing-masing instansi secara berjenjang.

6) Setiap instansi dapat memberikan dan atau mengakses informasisecara tertulis dan ditandatangani oleh Pelaksana Forum KomunikasiInstansi serta bersifat rahasia melalui Sekretariat Forum KomunikasiInstansi.

7) Tukar menukar informasi sebagaimana dimaksud pada butir 5 dapatdilakukan sesuai kebutuhan.

2. Penanganan Masalah

1) Berdasarkan hasil keputusan Forum Komunikasi Instansi, PelaksanaForum Komunikasi instansi sesuai kewenangannya menerbitkan surattugas untuk penanganan masalah yang akan dilaksanakan TimGabungan.

2) Tim Gabungan menindaklanjuti penanganan masalah denganmelakukan audit atau reviu sesuai dengantugas, fungsi dan peranmasing-masing.

3) Dalam melaksanakan audit atau reviu, Tim Gabungan dapatmenggunakan bantuan ahli teknis lainnya.

4) Sebelum laporan hasil audit atau reviu diterbitkan, Tim Gabunganmelaksanakan pemaparan hasil audit atau reviu pada ForumKomunikasi Instansi.

5) Atas pemaparan hasil audit atau reviu tersebut dibuat RisalahPemaparan Hasil Audit atau Reviu yang ditandatangani oleh pesertapemaparan.

6) Risalah Pemaparan Hasil Audit atau Reviu diarsipkan oleh SekretariatForum Komunikasi Instansi.

7) Laporan Hasil Audit atau Reviu dikirirnkan ke pihak yang memintadilakukannya audit atau reviu dengan tembusan ke Pelaksana ForumKomunikasi Instansi.

3. Penanganan Kasus

126

1) Berdasarkan hasil keputusan Forum Komunikasi Instansi, PelaksanaForum Komunikasi Instansi sesuai kewenangannya menerbitkan surattugas untuk penanganan kasus yang akan dilaksanakan Tim Gabungan.

2) Tim Gabungan menindaklanjuti penanganan kasus dengan melakukanaudit investigatif dan penyelidikan sesuai dengan tugas, fungsi danperan masing-masing.

3) Dalam melaksanakan penanganan kasus, Tim Gabungan dapatmenggunakan bantuan ahli teknis lainnya.

4) Sebelum menerbitkan laporan hasil audit investigatif dan laporan hasilpenyelidikan, Tim Gabungan memapatkan hasil audit investigatif danhasil penyelidikan pada Forum Komunikasi Instansi.

5) Dalam hal Forum Komunikasi Instansi memutuskan bahwa hasil auditinvestigatif dan hasil penyelidikan telah memenuhi unsur Tindak PidanaKorupsi, maka proses akan dilanjutkan dengan tindakan penyidikan.

6) Atas pemaparan hasil audit investigatif dan hasil penyelidikan tersebutdibuat Risalah Pemaparan yang ditandatangani oleh pesertapemaparan.

7) Risalah Pemaparan hasil audit investigatif dan hasil penyelidikandiarsipkan oleh Sekretariat Forum Komunikasi Instansi.

8) Laporan Hasil Audit Investigatif dan Hasil penyelidikan dikirimkan kePelaksana Forum Komunikasi Instansi.

4. Penanganan Perkara

1) Berdasarkan hasil keputusan Forum Komunikasi Instansi, PelaksanaForum Komunikasi Instansi sesuai kewenangannya menerbitkan surattugas untuk penanganan perkara yang akan dilaksanakan TimGabungan.

2) Tim Gabungan berdasarkan keputusan Forum Komunikasi Instansimelaksanakan penyidikan sesuai kewenangan masing-masing.

3) Dalam hal selama penyidikan ditemukan adanya bukti baru yang I

mempengaruhi nilai kerugian keuangan negara seperti termuat dalamLHAI, maka Tim Penyidik dapat rneminta Tim Gabungan dari BPKPuntuk melakukan penghitungan keruqian keuangan negara (PKKN).

4) Auditor BPKP yang ditugaskan sebagai ahli untuk manghitung, kerugiankeuangan negara dan atau pemberi keterangan ahli pada saatpenyidikan dan sidang di pengadilan harus sesuai dengan standarprofesi dan peraturan perundang-undangan.

5) Tim Gabungan memaparkan hasil penyidikan kepada ForumKomunikasi Instansi.

127

6) Atas pemaparan hasil penyidikan tersebut dibuat Risalah Pemaparanyang ditandatangani oleh peserta pemaparan.

7) Risalah Pemaparan diarsipkan oleh Sekretariat Forum KomunikasiInstansi.

8) Dalam hal Forum Komunikasi Instansi memutuskan bahwa hasilpenyidikan telah lengkap secara hukum, maka proses akan dilanjutkandengan tindakan penuntutan.

9) Kepala BPKP memberikan rekomendasi kepada atasan langsunginstansi pemerintah terkait untuk melaksanakan perbaikan terhadapsistem dan prosedur sebagai upaya pencegahan agar masalahlkasus/perkara yang sama tidak terjadi kembali.

5. Koordinasi

1) Rapat koordinasi dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sekali.

2) Materi rapat koordinasi adalah pembahasan mengenai implementasidan hambatan pelaksanaan kerja sama. Dalam hal terdapat perbedaandalam penanganan masalah/kasus/perkara, maka diputuskan olehpimpinan masing-masing instansi secara berjenjang.

3) Rapat koordinasi dihadiri oleh Pelaksana Forum Komunikasi Instansidan Tim Gabungan yang masih dalam penugasan serta dapat dihadirioleh Forum Komunikasi Instansi tingkat pusat.

4) Sekretariat Forum Komunikasi mendokumentasikan hasil rapatkoordinasi dan melaporkannya secara tertulis kepada Pelaksana ForumKomunikasi Instansi, dengan tembusan kepada Pelaksana ForumKomunikasi Instansi tingkat pusat.

6. Pelaporan

1) Tim Gabungan menyampaikan laporan perkembangan penangananinformasi kepada Pelaksana Forum Komunikasi Instansi dengantembusan kepada Sekretariat Forum Komunikasi Instansi.

2) Sekretariat Forum Komunikasi Instansi secara berkala melaporkankegiatan forum komunikasi kepada Pelaksana Forum KomunikasiInstansi.

3) Pelaksana Forum Komunikasi Instansi secara berkala melaporkan hasilForum Komunikasi Instansi kepada Pelaksana Forum KomunikasiInstansi tingkat pusat.

7. Monitoring

1) Pelaksana Forum Komunikasi Instansi harus melaksanakan

128

pemantauan secara berkelanjutan terhadap pelaksanaan penangananmasalah/kasus/perkara.

2) Selain melaksanakan monitoring secara berkelanjutan tersebut, secaraberkala Pelaksana Forum Komunikasi Instansi melaksanakanmonitoring secara khusus terhadap pelaksanaan penangananmasalah/kasus/perkara yang dilakukan di tingkat kabupaten/kota.

3) Pelaksana Forum Komunikasi Instansi dalam melaksanakan monitoringsecara khusus seperti tersebut pada butir 2) dapat dilaksanakan denganmenugaskan tim monitoring.

4) Tim monitoring sebagaimana tersebut pada butir 3) melaporkan hasilmonitoring yang dilakukan kepada Pelaksana Forum KomunikasiInstansi.

5) Setiap akhir tahun anggaran Pelaksana Forum Komunikasi Instansimelakukan monitoring secara menyeluruh atas kegiatan ForumKomunikasi Instansi dan melaporkan hasilnya kepada Pimpinan ForumKomunikasi Instansi di tingkat pusat.

6) Untuk melaksanakan butir 5) tersebut, Pelaksana Forum KomunikasiInstansi menugaskan Tim Monitoring Kinerja Forum Komunikasi Instansitingkat provinsi.

129

Lampiran IV

NOMOR : KEP - 006/F/Fjp/09/2009NO. PO L: B 12171/1X/2009NOMOR : KEP-1165/D6/2009

URAIAN TUGAS DAN MEKANISME KERJATINGKAT KABUPATEN/KOTA

I. Uraian Tugas Pelaksana Forum Komunikasi Instansi

1. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi terdiri dari Kepala KejaksaanNegeri sebagai Ketua Pelaksana, Kepala Kepolisian Wilayah atauKepolisian Resor sebagai Wakil Ketua Pel~ksa.na 1, d~n KepalaPerwakilan BPKP c.q. Kepala Bidang lnvestiqasi Perwakllan BPKPsebagai Wakil Ketua Pelaksana 2.

2. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi bertanggung jawab kepadaPimpinan Forum Komunikasi Instansi,

3. Pelaksana Forum Komunikasi Instansi bertugas:

1) Menyampaikan informasi dan rencana penugas.an .masalahlkasus/perkara kepada Sekretariat Forum Kcrnunikasi Instansitingkat provinsi.

2) Memberikan arahan dan kebijakan teknis penanganan rnasalah,kasus, atau perkara;

3) Melakukan pengendalian dan koordinasi percepatan penangananmasalah, kasus atau perkara sesuai tugas, fungsi, dan kewenanganmasing-masing;

4) Membuat keputusan bersama atas penanganan masalah, kasus,atau perkara.

5) Melaporkan kegiatan Forum Komunikasi Instansi kepada Pelaksan~Forum Komunikasi Instansi Tingkat Provinsi secara berkala sekalidalam sebulan.

11. Uraian Tugas Tim Gabungan

1. Tim Gabungan terdiri dari personil Kejaksaan Negeri, KepolisianWilayah atau Resor, dan Perwakilan BPKP yang me.menuhl syaratkompetensi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tugas Tirn Gabungan.

2. Tim Gabungan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan masing-masing Pelaksana Forum Komunikasi Instansi.

3. Tim Gabungan bertugas:1) menangani satu masalah/kasus/perkara yang ditugaskan oleh

130

Pelaksana Forum Komunikasi Instansi.

2) menyelenggarakan gelar masalah/kasus/perkara.

3) melaporkan hasil penanganan satu masalah/kasus/perkara kepadaPelaksana Forum Komunikasi Instansi secara berkala selama dalampenyelesaian penugasan.

Ill. Mekanisme Kerja

1. Penanganan dan Tukar Menukar Informasi

1) Sumber informasi berasal dari instansi penyidik, instansi pemerintah(instansi pemerintah pusat dan daerah, BHMN/BUMN/BUMD/BLUdan badan lainnya dalam hal pemerintah memiliki kepentingan) danmasyarakat.

2) Sekretariat Forum Komunikasi Instansi Kabupaten/Kota dirangkapoleh Sekretariat Forum Komunikasi Instansi Provinsi

3) Sekretariat Forum Komunikasi Instansi Kabupaten/Kota menerimadan mendokumeritasikan setiap informasi yang masuk.

4) Sekretariat Forum Komunikasi Instansi Kabupaten/Kotamendistribusikan berkas informasi kepada tiga instansi.

5) Informasi yang sudah ditelaah dipaparkan dalam Forum KomunikasiInstansi untuk menentukan apakah suatu informasi merupakanmasalah/kasus/perkara, atau diarsipkan pada Sekretariat ForumKomunikasi Instansi.

6) Keputusan Forum Komunikasi Instansi terhadap suatu informasiapakah merupakan masalah/kasus/perkara ditetapkan secarabersama oleh Pelaksana Forum Komunikasi InstansiKabupaten/Kota. Dalam hal terdapat perbedaan dalam penentuansuatu informasi sebagai masalah/kasus/perkara, maka diputuskanoleh pimpinan masing-masing instansi secara berjenjang.

7) Setiap instansi dapat memberikan dan atau mengakses informasisecara tertulis dan ditandatangani oleh Pelaksana ForumKomunikasi Instansi Serta bersifat rahasia melalui Sekretariat ForumKomunikasi Instansi tingkat provinsi.

8) Tukar menukar informasi sebagaimana dimaksud pada butir 5 dapatdilakukan sesuai kebutuhan.

2. Penanganan Masalah

1) Berdasarkan hasil keputusan Forum Komunikasi Instansi,Pelaksana Forum Komunikasi Instansi sesuai kewenangannyarnenerbitkan Surat tugas untuk penanganan masalah yang akan

131

dilaksanakan Tim Gabungan.

2) Tim Gabungan menindaklanjuti penanganan masalah denganmelakukan audit atau reviu sesuai dengan tug as, fungsi dan peranmasing-masing.

3) Dalam melaksanakan audit atau reviu, Tim Gabungan dapatmenggunakan bantuan ahli teknis lainnya.

4) Sebelum laporan hasil audit atau reviu diterbitkan, Tim Gabunganmelaksanakan pemaparan hasil audit atau reviu pada ForumKomunikasi Instansi.

5) Atas pemaparan hasil audit atau reviu tersebut dibuat Risalahpemaparan Hasil Audit atau Reviu yang ditandatangani oleh pesertapemaparan.

6) Risalah Pemaparan Hasil Audit atau Reviu dikirim untuk diarsipkanoleh Sekretariat Forum Komunikasi Instansi tingkat provinsi.

7) Laporan Hasil Audit atau Reviu dikirimkan ke pihak yang memintadilakukannya audit atau reviu dengan tembusan ke PelaksanaForum Komunikasi Instansi.

3. Penanganan Kasus

1) Berdasarkan hasil keputusan Forum Komunikasi Instansi,Pelaksana Forum Komunikasi Instansi sesuai kewenangannyamenerbitkan surat tug as untuk penanganan kasus yang akandilaksanakan Tim Gabungan.

2) Tim Gabungan menindaklanjuti penanganan kasus denganmelakukan audit investigatif dan penyelidikan sesuai dengan tug as,fungsi dan peran masing-masing.

3) Dalam melaksanakan penanganan kasus, Tim Gabungan dapatmenggunakan bantuan ahli teknis lainnya.

4) Sebelum menerbitkan laporan hasil audit investigatif dan laporanhasil penyelidikan, Tim Gabungan memaparkan hasil auditinvestigatifdan hasil penyelidikan pada Forum Komunikasi Instansi.

5) Dalam hal Forum Komunikasi Instansi memutuskan bahwa hasilaudit investigatif dan hasil penyelidikan telah memenuhi unsurTindak Pidana Korupsi, maka proses akan dilanjutkan dengantindakan penyidikan.

6) Atas pemaparan hasil audit investigatif dan hasil penyelidikantersebut dibuat Risalah Pemaparan yang ditandatangani olehpeserta pemaparan.

132

7) Risalah Pemaparan hasil audit investigatif dan hasil penyelidikandikirimkan untuk diarsipkan oleh Sekretariat Forum KomunikasiInstansi tingkat provinsi.

8) Laporan Hasil Audit Investigatif dan Hasil penyelidikan dikirimkan kePelaksana Forum Komunikasi Instansi.

4. Penanganan Perkara

1) Berdasarkan hasil keputusan Forum Komunikasi Instansi,Pelaksana Forum Komunikasi Instansi sesuai kewenangannyamenerbitkan surat tugas untuk penanganan perkara yang akandilaksanakan TimGabungan.

2) Sebelum laporan hasil audit atau reviu diterbitkan, Tim Gabunganmelaksanakan pemaparan hasil audit atau reviu pad a ForumKomunikasi Instansi.

3) Atas pemaparan hasil audit atau reviu tersebut dibuat Risalahpemaparan Hasil Audit atau Reviu yang ditandatangani oleh pesertapemaparan.

4) Risalah Pemaparan Hasil Audit atau Reviu dikirim untuk diarsipkanoleh Sekretariat Forum Komunikasi Instansi tingkat provinsi.

5) Laporan Hasil Audit atau Reviu dikirimkan ke pihak yang memintadilakukannya audit atau reviu dengan tembusan ke PelaksanaForum Komunikasi Instansi.

6) Atas pemaparan hasil penyidikan tersebut dibuat RisalahPemaparan yang ditandatangani oleh peserta pemaparan.

7) Risalah Pemaparan dikirimkan untuk diarsipkan oleh SekretariatForum Komunikasi Instansi tingkat provinsi.

8) Dalam hal Forum Komunikasi Instansi memutuskan bahwa hasilpenyidikan telah lengkap secara hukum, maka proses akandilanjutkan dengan tindakan penuntutan.

9) Kepala BPKP memberikan rekomendasi kepada atasan langsunginstansi pemerintah terkait untuk melaksanakan perbaikan terhadapsistem dan prosedur sebagai upaya pencegahan agarmasalah/kasus/perkara yang sama tidak terjadi kembali.

5. Koordinasi

1) Rapat koordinasi dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) bulansekali.

2) Materi rapat koordinasi adalah pembahasan mengenai implementasidan hambatan pelaksanaan kerja sama. Dalam hal terdapat

,,

133

perbedaan dalam penanganan masalah/kasus/perkara, makadiputuskan oleh pimpinan masing-masing instansi secaraberjenjang.

3) Rapat koordinasi dihadiri oleh Pelaksana Forum Komunikasi Instansidan Tim Gabungan yang masih dalam penugasan serta dapatdihadiri oleh Forum Komunikasi Instansi tingkat provinsi/pusat.

6. Pelaporan

1) Tim Gabungan menyampaikan laporan perkembangan penangananinformasi kepada Pelaksana Forum Komunikasi Instansi dengantembusan kepada Sekretariat Forum Komunikasi Instansi di tingkatprovinsi.

2) Sekretariat Forum Komunikasi di tingkat kabupaten/kota kepadaPelaksana Forum Komunikasi Instansi di kabupaten/kota terkait.

3) Pelaksana Forum Komunikasi Instansi melalui Sekretariat ForumKomunikasi Instansi di tingkat provinsi secara berkala melaporkanhasil Forum Komunikasi Instansi kepada Pelaksana ForumKomunikasi Instansi di tingkat provinsi.

7. Monitoring

1) Pelaksana Forum Komunikasi Instansi harus melaksanakanpemantauan secara berkelanjutan terhadap pelaksanaanpenanganan masalah/kasus/perkara.

2) Setiap akhir tahun anggaran Pelaksana Forum Komunikasi Instansimelakukan monitoring secara menyeluruh atas kegiatan ForumKomunikasi Instansi dan melaporkan hasilnya kepada PimpinanForum Komunikasi Instansi di tingkat provinsi dan tingkat pusat.

3) Untuk melaksanakan butir 2 tersebut, Pelaksana Forum KomunikasiInstansi menugaskan Tim Monitoring Kinerja Forum KomunikasiInstansi di tingkat kabupaten/kota.

134