katresna72.files.wordpress.com  · Web viewp r o g r a m bimbingan dan konseling smp/mts _____...

45
P R O G R A M BIMBINGAN DAN KONSELING SMP/MTs ____________ TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SUSUN OLEH : __________________________ _________________________________ DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA 1

Transcript of katresna72.files.wordpress.com  · Web viewp r o g r a m bimbingan dan konseling smp/mts _____...

P R O G R A MBIMBINGAN DAN KONSELING

SMP/MTs ____________TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DI SUSUN OLEH :

___________________________________________________________

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ________

2 0 1 4

1

LEMBAR PENGESAHAN

Program Bimbingan dan Konseling SMP __________ tahun pelajaran 2013/2014

ini telah disetujui dan di sahkan pada :

Hari : .................................................................................

Tanggal : .................................................................................

Mengetahui Guru Bimbingan Konseling Kepala Sekolah

___________________________ __________________________ NIP. 19610507 198111 1 000001 NIP. 19700514 200500001 1 005

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME,yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2014/2015.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81a lampiran IV Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013 menyebutkan bahwa program bimbingan dan konseling terdiri dari program, tahunan, program semester, program bulanan, program mingguan dan program harian yang berbentuk rencana pelaksanaan layanan (RPL) atau satuan layanan (Satlan). Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada1. _______________ selaku kepala sekolah SMP ______________2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP ________________

Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.

Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin

____________2014Hormat Kami

Penyusun

3

4

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pengesahan ................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasional ................................................................................... 1

B. Landasan ................................................................................... 3

1. Yuridis ................................................................................... 4

2. Religius ................................................................................... 5

3. Filosofis ................................................................................... 6

4. Psikologis ................................................................................... 7

5. Sosial Budaya ............................................................................... 10

6. Ilmu Pengetahuan & Teknologi .................................................. 11

C. Visi dan Misi ................................................................................... 12

1. Visi Misi SMP _____________ .................................................... 12

2. Visi Misi Bimbingan dan Koseling ............................................... 13

D. Deskripsi Kebutuhan ....................................................................... 13

E. Tujuan Bimbingan dan Konseling .................................................... 13

BAB II PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Tugas Perkembangan ....................................................................... 17

B. Bidang Bimbingan dan Konseling ................................................... 17

1. Bidang Pribadi ....................................................................... 17

5

2. Bidang Sosial ....................................................................... 17

3. Bidang Belajar ....................................................................... 17

4. Bidang Karir ....................................................................... 19

C. Kegiatan Layanan dan Pendukung ................................................ 19

1. Jenis Layanan ....................................................................... 19

2. Kegiatan Pendukung ........................................................... 20

D. Penilaian Bimbingan dan Koseling ................................................. 21

E. Strategi Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling ............................ 22

1. Persiapan ....................................................................... 22

2. Pelaksanaan ........................................................... 23

3. Evaluasi ....................................................................... 24

F. Sarana dan Prasanana ........................................................... 26

G. Anggaran ....................................................................... 26

BAB III PENUTUP ....................................................................... 27

LAMPIRAN-LAMPIRAN

6

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasional Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Nasional (UU No. 20 Tahun 2003) SMP ______

sebagai satuan pendidikan tidak hanya memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) namun juga memfasilitasi perkembangan peserta didik secara optimal. Upaya untuk memberikan pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi (perkembangan aspek kognitif) merupakan wilayah garapan guru bidang studi sedangkan upaya untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik merupakan wilayah garapan bimbingan dan konseling yang harus dilakukan secara proaktif dan berbasis data tentang perkembangan peserta didik beserta faktor yang mempengaruhinya. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya layanan bimbingan dan konseling memerlukan kolaborasi antara konselor dengan kepala sekolah, guru, staf administrasi, orang tua peserta didik dan pihak-pihak terkait begitu juga sebaliknya.

Keberadaan bimbingan dan konseling dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia dijalani melalui proses panjang sejak kurang lebih 48 tahun yang lalu. Pada saat ini keberadaan pelayanan bimbingan dan konseling dalam setting pendidikan, khususnya persekolahan, telah memiliki legalitas yang kuat dan menjadi bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional. Pelayanan bimbingan dan konseling telah mendapat tempat di semua jenjang pendidikan mulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi. Pengakuan ini terus mendorong perlunya tenaga profesional yang secara khusus dipersiapkan untuk menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling. Secara eksplisit telah ditetapkannya1. Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang

harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

7

Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.

3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.

4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan Pemerintah republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.

5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250 dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

8

sosial, dan kompetensi profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.

Disinilah peranan bimbingan dan konseling penting dalam membantu pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum pada Lampiran IV: Pedoman Pembelajaran, Bagian VII Konsep dan Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling yang mengamanatkan Kegiatan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan di dalam kelas (sewaktu jam pembelajaran berlangsung) dan/atau di luar kelas (diluar jam pembelajaran) di dalam jam pembelajaran kegiatan tatap muka dilaksanakan secara klasikal dengan volume kegiatan 2 jam per kelas (rombongan belajar per minggu dan dilaksanakan secara terjadwal).

Di Indonesia gerakan bimbingan dan konseling sejak awalnya berorientasi pendidikan. Lebih-lebih dewasa ini, dalam implementasi Kurikulum 2013 mulai tahun ini peranan pelayanan BK perlu lebih difokuskan sehingga benar-benar mampu menunjang pengembangan potensi peserta didik secara optimal. Dalam hal ini, dikonsepkan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling benar-benar sepenuhnya berada dalam wilayah pendidikan. Konsepsi ini semakin diperkuat, khususnya dalam rangka mensukseskan implementasi Kurikulum 2013 yang lebih memberdayakan upaya pendidikan melalui proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik dalam berdinamika berpikir, merasa, bersikap, bertindak, dan bertanggung jawab. Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan program bimbingan dan konseling yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling yang akan diberikan kepada peserta didik dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional pada umumnya dan visi/misi yang ada di sekolah secara khusus. Penyusunan program bimbingan dan konseling hendaknya merujuk pada

9

pedoman kurikulum dan berdasarkan kondisi objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyata di sekolah yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan peserta didik. Sehingga program yang dilaksanakan merupakan program yang realistik dan layak untuk diimplementasikan dan dapat mengembangkan potensi peserta didik di SMP Negeri 3 Godean secara optimal.

B. LandasanLandasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-

faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan fundasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan tersebut tidak memiliki fundasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan ambruk.

Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari oleh fundasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien). Secara teoritik, berdasarkan hasil studi dari beberapa sumber, secara umum terdapat lima aspek pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling, yaitu landasan yuridis, landasan religius, landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya, dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selanjutnya, di bawah ini akan dideskripsikan dari masing-masing landasan bimbingan dan konseling tersebut :

1. Landasan YuridisLandasan yuridis penerapan layanan Bimbingan dan konseling Sebagai bagian dari Kurikulum 2013 di SMP ................................ adalah:a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;c. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, yang memuat pengembangan diri peserta didik dalam struktur kurikulum setiap satuan

10

pendidikan difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan.

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru f. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar

Kualifikasi dan Kompetensi Konselorg. Permendikbud No 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

Pendidikan Dasar dan Menengahh. Permendikbud No 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah;i. Permendikbud No 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah;j. Permendikbud No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar

dan Menengah;k. Permendikbud No 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur

Kurikulum SMP/MTsl. Permendikbud No 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum;m. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa ................................ No 4 Tahun

2011 tentang Tata Nilai Budaya ................................;n. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa ................................ No 5 Tahun

2011 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya;o. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa ................................ No 77 Tahun 2012

tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Daerah;p. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa ................................ No 77 Tahun 2012

tentang Pedoman Penerapan Nilai-nilai Luhur Budaya dalam Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

2. Landasan FilosofisLandasan Filosofis Pendidikan. Landasan filosofis pendidikan adalah

asumsi-asumsi yang bersumber dari filsafat yang menjadi titik tolak dalam pendidikan. Ada berbagai aliran filsafat, antara lain: Idealisme, Realisme,Pragmatisme, Pancasila, a. Realisme

Menurut aliran realisme “pengetahuan yang benar diperoleh manusia melalui pengalaman indra”. penganut Realisme mengutamakan metode mengajar yang memberikan kesempatan kepada para siswa untuk memperoleh

11

pengetahuan melalui pengalaman langsung (misal: melalui observasi,praktikum, dsb.) atau pengalaman.Implikasi dari landasan filosofis pendidikan realisme ini dalam layanan Bimbingan Konseling di SMP ................................ akan mengutamakan kegiatan layanan yang memberi kesempatan memperoleh pengalaman langsung (experiental learning) pada konseli melalui kegiatan seperti observasi dan praktik.

b. Idealisme,Idealisme, berpandangan bahwa kenyataan akhir atau kenyataan yangsebenarnya adalah spiritual/rokhaniah atau cita. Tujuan pendidikan adalah mengembangkan individu sebagai pribadi yang terbatas, dan ia mampu berbuat selaras dengan suatu kehidupan yang mulia. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara mengekspresikan dirinya secara positif, dengan mempergunakan metode dialektis untuk mengembangkan kemampuan menilai dan menalar, yang bisa dicapai melalui pengajaran..Implikasi dari landasan filosofis idealisme tersebut diatas maka dalam layanan bimbingan dan konseling di SMP ................................ memperhatikan aspek spiritual/rohaniayah (sikap spiritual) peserta didik dan mengarahkan peserta didik pada perilaku yang mulia dan positif.

c. Pragmatisme:Pragmatisme, berpandangan bahwa pengetahuan dan perbuatan bersatu tak terpisahkan, dan semua pengetahuan bersumber dari dan diuji kebenarannya melalui pengalaman. Tujuan pendidikan adalah pertumbuhan, dan kondisi optimum atau tertinggi dari pertumbuhan adalah kebebasan mengadakan penelitian bersama dengan urun pemikiran yang tidak terkekang dalam suatusi sistem kerjasama yang terbuka. Metode pemecahan masalah yang telah dikembangkan dalam ilmu sebagai pendekatan ilmiah, juga merupakan metode belajar dalam pendidikan. Implikasi dari pandangan pragmatism tersebut diatas maka dalam layanan Bimbingan dan Konseling di SMP ................................ menekankan diperolehnya pengetahuan dan pengalaman agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal

d. Pancasila:Pandangan filsafat Pancasila tentang hakikat manusia, tidaklah memandang tubuh manusia sebagai materi belaka, namun di dalam materi itu terdapat jiwa

12

yang merupakan kesatuan utuh dari dua dimensi. Pancasila sebagai filsafat hidup yang mengakui religi sebagai suatu nilai, yang fundamental bagi manusia dan bangsa Indonesia pada khususnya mengembangkan nilai-nilai religius. Pancasila ialah filsafat hidup yang memandang manusia sebagai makhluk yang mulia yang mengaku adanya Tuhan Implikasi dari pandangan filsafat pancasila maka dalam layanan bimbingan dan konseling di SMP ................................ diarahkan pada pembentukan pribadi peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila.

3. Landasan Psikologis Pendidikana. Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan membahas perkembangan individu sejak masa konsepsi sampai dengan dewasa (proses belajar dan pematangan) melalui interaksi dengan lingkungan, Berdasarkan teori psikologi perkembangan maka dalam layanan Bimbingan dan konseling di SMP .............. akan memfasilitasi terwujudnya:

1) Kemampuan belajar melalui persepsi2) perkembangan berdasarkan pengalaman3) kesempatan Berpikir imajinatif, kreatif, dan mencari sendiri

b. Psikologi BelajarBelajar diartikan terjadinya perubahan perilaku ke arah positif melalui pengalaman. Perkembangan belajar melalui proses peniruan, pengingatan, latihan, pembiasaan, pemahaman, penerapan, pemecahan masalah.Dalalam layanan Bimbingan Konseling harus disadari bahwa:Secara herediter anak mempunyai potensi tertentu.Belajar merupakan upaya mengembangkan potensi-potensi tersebut

c. Psikologi SosialPsikologi Sosial adalah psikologi yang mempelajari psikologi seseorang dimasyarakat, yang mengkombinasikan cirri-ciri psikologi dengan ilmu sosial untuk mempelajari pengaruh masyarakat terhadap individu dan antar individu Sehingga dalam memberikan layanan Bimbingan konseling harus memperhatikan perilaku dan latar belakang sosial anak.

4. Landasan Sosial Budaya Pendidikan

13

Pada dasarnya pendidikan sebagai proses kebudayaan (cultural process) bagi setiap peserta didik. Dalam konteks pendidikan sebagai proses pembudayaan maka setiap pendidikan itu berlangsung senantiasa harus dilakukan dengan pendekatan budaya. Apabila pendidikan tidak dilakukan dengan pendekatan budaya maka hanya akan melahirkan orang-orang yang tidak beradab. Layanan Bimbingan Konseling merupakan pelayanan pengembangan pribadi dan pemecahan masalah yang mementingkan pemenuhan kebutuhan sesuai dengan martabat, nilai, potensi, dan keunikan individu berdasarkan kajian dan penerapan ilmu dan teknologi dengan acuan dasar ilmu pendidikan dan psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan konseling yang diwarnai oleh budaya (termasuk di dalamnya nilai dan norma) Indonesia. Dengan demikian pelayanan bimbingan konseling di SMP ................................ dikembangkan dan dilaksanakan dengan paradigma sebagai berikut : konseling adalah pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam budaya Indonesia. Konseling memiliki bidang singgung antara psikologi, pendidikan, dan budaya, terutama berkenaan dengan segi isi dan muatan nilai yang perlu diperhatikan

5. Landasan ReligiusLandasan religius pendidikan, yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari religi

atau agama yang menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.

Ada tiga hal yang harus ditekankan bagi layanan BK:a. Keyakinan bahwa manusia dan seluruh alam semesta adalah makhluk Tuhan. b. Sikap yang mendorong perkembangan dan prikehidupan manusia berjalan ke

arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama.c. Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal

suasana dan perangkat budaya serta kemasyarakatan yang sesuai dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah individu.

Agama merupakan pandangan hidup yang mengajarkan manusia pada kebenaran hakiki, sehingga dalam layanan bimbingan dan konseling tidak boleh lepas dari kaidah-kaidah ajaran agama Oleh karena itu manusia harus sadar dan mempunyai landasan hidup yang mereka pegang.

14

C. Visi dan Misi1. Visi dan Misi SMP_________________

a. VisiUnggul dalam prestasi, beriman, berbudi dan berwawasan lingkungan

b. Misi a. Mewujudkan prestasi siswa yang cerdas, trampil, cinta tanah air,

beriman, bertaqwa dan berwawasan lingkunganb. Mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisienc. Melaksanakan pengembangan profesionalisme guru dalam proses

pembelajarand. Memenuhi sarana dan prasarana pendidikan sesuai kebutuhan siswae. Melaksanakan manajemen pengelolaan sesuai system pendidikan yang

transparan dan akuntabelf. _______________________g. _________________________

2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMP _______________a. Visi

Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya kehidupan kemanusiaan yang membahagiakan melalui tersedianya pelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan dan pengentasan masalah agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri dan bahagia.

b. Misi1) Misi pendidikan, yaitu memfasilitasi pengembangan peserta didik

melalui pembentukan perilaku afektif - normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan.

2) Misi pengembangan, yaitu memfasilitasi pengembangan potensi dan kompetensi peserta didik di dalam lingkungan sekolah/madrasah, keluarga dan masyarakat.

3) Misi pengentasan masalah, yaitu memfasilitasi pengentasan masalah peserta didik mengacu pada kehidupan efektif sehari-hari.

15

D. Diskripsi Kebutuhan dan Pemetaan Kebutuhan Peserta Didik

Dalam melaksanakan tugasnya, guru Bimbingan dan Konseling terlebih dahulu menyusun daftar kebutuhan (Need Assesment). Tujuan penyusunan instrumen tersebut untuk mengetahui kebutuhan dan permasalahan siswa.

Ada beberapa contoh aplikasi instrumen yang dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan siswa, antara lain Daftar Cek Masalah (DCM), Inventori Tugas Perkembangan (ITP), Alat Ungkap Masalah (AUM), Analisis Tugas Perkembangan (ATP), Identifikasi Kebutuhan dan Masalah Siswa (IKMS) dan lain-lain. Selain itu pengalaman Konselor dalam melaksanakan program pelayanan konseling dan masukan dari berbagai fihak terkait juga dapat digunakan sebagai dasar penyusunan daftar kebutuhan peserta didik.

Angket daftar kebutuhan peserta didik di SMP _____________, di susun bersama-sama oleh guru Bimbingan dan Konseling dengan menggunakan DCM. Adapun hasilnya pengolahan dengan aplikasi DCM tersebut (terlampir)

E. Tujuan Bimbigan dan KonselingTujuan pelayanan bimbingan adalah agar konseli dapat: (1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta

kehidupan-nya di masa yang akan dating ; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin ; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya ; (4) mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk: (1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkem-bangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri (5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat, (6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan (7) mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

16

Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik), dan karir.1. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli

adalah :a. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.

b. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

d. Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan; baik fisik maupun psikis.

e. Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.f. Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehatg. Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang

lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya.h. Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen

terhadap tugas atau kewajibannya.i. Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang

diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia.

j. Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.

k. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif.

2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek akademik (belajar) adalah :a. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar, dan

memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya.

b. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap

17

semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan.

c. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat.d. Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan

membaca buku, mengggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian.

e. Memiliki keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugas-tugas, memantapkan diri dalam memperdalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas.

f. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek karir adalah :a. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang

terkait dengan pekerjaan.b. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang

menunjang kematangan kompetensi karir.c. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam

bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama.

d. Memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran) dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadi cita-cita karirnya masa depan.

e. Memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan, kemampuan (persyaratan) yang dituntut, lingkungan sosiopsikologis pekerjaan, prospek kerja, dan kesejahteraan kerja.

f. Memiliki kemampuan merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial ekonomi.

g. Dapat membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. Apabila seorang konseli bercita-cita menjadi seorang guru, maka dia senantiasa harus mengarahkan dirinya kepada kegiatan-kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut.

h. Mengenal keterampilan, kemampuan dan minat. Keberhasilan atau kenyamanan dalam suatu karir amat dipengaruhi oleh kemampuan dan minat yang dimiliki. Oleh karena itu, maka setiap orang perlu memahami

18

kemampuan dan minatnya, dalam bidang pekerjaan apa dia mampu, dan apakah dia berminat terhadap pekerjaan tersebut.

i. Memiliki kemampuan atau kematangan untuk mengambil keputusan karir.

BAB IIPELAKSANAAN

PROGRAM BIMBINGAN KONSELING

A. TUGAS PERKEMBANGAN

Program bimbingan dan konseling adalah satuan rencana keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu, seperti periode tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, dan harian. Penyusunan program bimbingan dan konseling di sekolah dimulai dengan analisis kebutuhan (needs assessment) untuk mengidentifikasi aspek-aspek kebutuhan peserta didik. Analisis kebutuhan peserta didik digunakan sebagai upaya untuk memcukupi tugas perkembangan peserta didik sesuai jenjang pendidikannya.

Adapun tugas perkembangan peserta didik jenjang pendidikan SMP/MTs adalah sebagai berikut:1. Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap peru

bahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat. 3. Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya se

bagai pria atau wanita. 4. Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam

kehidupan yang lebih luas. 5. Mengenal kemampuan, bakat, dan minat serta arah kecenderungan karir dan apre

siasi seni. 6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk mengikuti dan

melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan di masya-rakat.

7. Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.

8. Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan warga negara.

B. Bidang Pelayanan Bimbingan dan Konseling

19

1. Bidang Bimbingan PribadiDalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa untuk menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, mandiri, aktif, kreatif, serta sehat jasmani dan rohani.Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan pribadi adalah sebagai berikut :a. Penanaman sikap dan kebiasaan dalam beriman dan bertaqwa terhadap

Tuhan YMEb. Pengenalan dan pemahaman tentang kekuatan diri sendiri dan

penyalurannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari di sekolah, maupun untuk peranannya di masa depan

c. Pengenalan dan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif

d. Pengenalan dan pemahaman tentang kelemahan diri sendiri dan usaha-usaha penanggulangannya

e. Pengembangan kemampuan mengambil keputusan sederhana dan mengarahkan diri

f. Perencanaan serta penyelenggaraan hidup sehat

2. Bidang Bimbingan SosialDalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa dalam proses sosialisasi untuk mengenal dan berhubungan dengan lingkungan social yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawabPokok-pokok materi dalam bidang bimbingan sosial adalah sebagai berikut :a. Pengembangan kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan

maupun tulisan secara efektifb. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan social, baik di

rumah, di sekolah, maupun di masyarakat dengan menjunjung tinggi tata karma, sopan santun serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan kebiasaan yang berlaku

c. Pengembangan hubungan yang dinamis dan harmonis serta produktif dengan teman sebaya

d. Pengenalan dan pemahaman peraturan dan tuntutan sekolah, rumah, lingkungan, serta kesadaran untuk melaksanakannya

3. Bidang Bimbingan Belajar

20

Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi.Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan belajar adalah sebagai berikut :a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencarai informasi dari

berbagai sumber belajar, bersikap terhadapa guru dan nara sumber lainnya, mengikuti pelajaran sehari-hari, mengerjakan tugas (PR), mengembangkan keterampilan belajar, dan menjalani program penilaian

b. Pengembangan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok

c. Pemantapan dan pengembangan penguasaan materi pelajaran di sekolahd. Orientasi belajar pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi

4. Bidang Bimbingan KarirDalam bidang bimbingan karir, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa mengenali dan mulai mengarahkan diri untuk masa depan karir.Pokok-pokok materi dalam bidang bimbingan karir adalah sebagai berikut :a. Pengenalan awal terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan

untuk memenihi kebutuhan hidupb. Pengenalan, orientasi dan informasi karir pada umumnya, secara sederhanac. Pengenalan dan pemahaman diri secara awal berrkenaan dengan

kecenderungan karir yang hendak di kembangkan

C. KEGIATAN LAYANAN DAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING1. Adapun jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :

a. Layanan Orientasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi siswa baru, dan obyek-obyek yang perlu dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru yang efektif dan berkarakter.

b. Layanan Informasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.

c. Layanan Penempatan dan Penyaluran yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, peminatan/lintas

21

minat/pendalaman minat, program latihan, magang, dan kegiatan ekstrakurikuler secara terarah, objektif dan bijak.

d. Layanan Penguasaan Konten yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan di sekolah/madrasah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan kemajuan dan berkarakter-cerdas yang terpuji, sesuai dengan potensi dan peminatan dirinya.

e. Layanan Konseling Perseorangan yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perseorangan.

f. Layanan Bimbingan Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui dinamika kelompok.

g. Layanan Konseling Kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji melalui dinamika kelompok.

h. Layanan Konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik

i. Layanan Mediasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

j. Layanan Advokasi yaitu layanan bimbingan dan konseling yang membantu peserta didik untuk memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan/atau mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas yang terpuji.

2. Kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan KonselingAdapun kegiatan Pendukung Layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:a. Aplikasi Instrumentasi yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri siswa

dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes

22

b. Himpunan Data yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia

c. Konferensi Kasus yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan, yang bersifat terbatas dan tertutup

d. Kunjungan Rumah yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui pertemuan dengan orang tua dan atau anggota keluarganya

e. Tampilan Kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/ jabatan

f. Alih Tangan Kasus yaitu kegiatan untuk memin-dahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangan ahli yang dimaksud

3. Format Layanan1) Individual yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani

peserta didik secara perorangan.2) Kelompok yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang

melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.3) Klasikal yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani

sejumlah peserta didik dalam satu kelas rombongan belajar.4) Lapangan yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani

seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.

5) Pendekatan Khusus/Kolaboratif yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan.

Jarak Jauh yaitu format kegiatan bimbingan dan konseling yang melayani kepentingan siswa melalui media dan/ atau saluran jarak jauh, seperti surat dan sarana elektronik

D. PENILAIAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGPenilaian merupakan langkah penting dalam pengelolaan bimbingan dan konseling.

Tanpa penilaian tidak mungkin kita dapat mengetahui dan mengidentifikasi keberhasilan

23

kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang telah dilaksanakan. Penilaian keberhasilan layanan bimbingan dan konseling merupakan usaha untuk menilai sejauh mana kegiatan layanan itu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.

Penilaian dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi yang diharapkan telah dimiliki peserta didik. Untuk itu setiap akhir pemberian layanan diperlukan adanya feedback untuk mengetahui keberhasilan layanan yang diberikan dengan mengetahui apakah kompetensi yang diharapkan dari materi yang diberikan sudah dimiliki oleh peserta didik. Dengan demikian maka yang perlu diketahui adalah kondisi nyata keadaaan peserta didik terkait dengan materi layanan yang diberikan.

Sasaran penilaian bimbingan dan konseling berorientasi pada perubahan tingkah laku (termasuk di dalamnya pendapat, nilai, dan sikap) serta perkembangan siswa. Oleh karena itu penilaian dilakukan dalam proses dan hasil pencapaian kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa tersebut.

1. Penilaian hasil untuk memperoleh informasi keefektifan layanan peminatan ditinjau darihasilnya. Kegiatannya penilaian segera (laiseg) penilaian jangka pendek (laijapen), dan penilaian jangka panjang (laijapang).

a. Penilaian segera: Penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta didik yang dilayani

Fokus Penilaian segera: 1) Understanding : diperolehnya informasi dan pemahaman baru 2) Comfort : dicapaianya keringanan beban perasaan 3) Action : disusunnya rencana kegiatan pasca konseling dalam

rangka perwujudan upaya pengembangan diri dan/atau pengentasan masalah klien.

b. Penilaian Jangka Pendek: Penilaian dalam waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung BK diselenggarakan untuk mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik

c. Penilaian Jangka Panjang: Penilaian dalam waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau bebe-rapa layanan dan kegiatan pendu-kung BK diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh

24

dam-pak layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap pe-serta didik.

2. Penilaian ProsesPenilaian proses kegiatan layanan BK dilakukan melalui analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan. Penilaian proses bimbingan dan konseling ditujukan kepada penilaian selama proses yang dapat dilakukan dengan :

a. Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegistan layananb. Mengungkapkan pemahaman siswa atas materi yang disajikan atau

pemahaman atas masalah yang dialaminya.c. Mengungkapkan kegunaan layanan dan mengamati perkembangan siswa.d. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan

layanan.

Sumber informasi untuk keperluan penilaian ini antara lain peserta didik, kepala sekolah, para wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, tokoh masyarakat, para pejabat Depdiknas, organisasi profesi bimbingan, sekolah lanjutan, dan sebagainya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan alat seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, angket, tes, analisis hasil kerja peserta didik, dan sebagainya.

Penilaian perlu diprogramkan secara sistematis dan terpadu. Kegiatan penilaian baik mengenai proses maupun hasil perlu dianalisis untuk kemudian dijadikan dasar dalam tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program bimbingan dan konseling. Dengan dilakukan penilaian secara komprehensif, jelas dan cermat maka diperoleh data atau informasi tentang proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang kemudian dianalisis guna menentukan tindak lanjut. Data dan informasi ini dapat dijadikan bahan untuk pertanggungjawaban/ akuntabiltas pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah.

25

E. STRATEGI PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Strategi pelaksanaan bimbingan dan konseling melalui tahapan sebagai berikut :1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan ini meliputi kegiatan :a. Analisis kebutuhan peserta didik

Analisis ini didasarkan dari instrumen antara lain :1) Daftar Cek masalah (DCM) 2) Pengalaman konselor3) Masukan dari berbagai pihak terkait (orang tua peserta didik, wali

kelas, guru mata pelajaran, kepala sekolah dan lain-lain)b. Konsultasi programc. Penyusunan programd. Penyediaan sarana dan prasaranae. Pembagian tugas

2. Tahap pelaksanaanPada tahap pelaksanaan program BK meliputi dua kegiatan, yaitu :a. Di dalam jam pembelajaran sekolah meliputi :

1) Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan informasi, penempatan/penyaluran, penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/ kegiatan lain yang dapat dilakukan di dalam kelas

2) Volume kegiatan tatap muka adalah dua jam perkelas perminggu dan dilaksanakan secara terjadwal

3) Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk menyelengggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustkaan, dan laih tangan kasus.

b. Di luar jam pembelajaran sekolah meliputi :1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk

menyelenggarakan layanan orientasi, konseling perorangan,

26

bimbingan kelompok, konseling kelompok, dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.

2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/ diluar jam pembelajaran ekuevalen dengan 2 jam pembelajaran tatap muka dalam kelas.

3) Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran sekolah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan konseling, di ketahui dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah

3. Tahap evaluasi Dalam tahap evaluasi terdiri dari :a. Penilaian

Penilaian dilakukan terhadap keseluruhan kegiatan layanan b. Tindak lanjut

Dari hasil penilaian yang dilakukan merupakan bahan untuk program tahun berikutnya.

c. PelaporanPelaporan terdiri dari laporan bulanan, laporan semester dan laporan tahunan kepada kepala sekolah.

E. SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING

Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.

Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :

a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :1) Instrumen / Aplikasi DCM2) Sosiometri

27

3) Alat Ungkap Pemahaman Diri4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMP5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL6) Inventori Tugas Perkembangan7) _______________________8) _______________________9) _______________________10) Catatan Anekdot

b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :1) Cummulative Record2) Basis Data Prestasi Akademik3) Daftar Peserta Didik Asuh

c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.

d. Perlengkapan administrasi, yaitu :1) Alat tulis2) Format rencana kegiatan3) Blanko laporan kegiatan

Sedangkan prasarana penunjang layanan : Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas : ruang tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi (terlampir)

G. ANGGARAN DAN BIAYA

Anggaran biaya menyesuaikan dengan anggaran sekolah yang dialokasikan untuk kegiatan bimbingan dan Konseling dengan rincian kebutuhan sebagai berikut :

Rencana anggaran berisi uraian jenis kegiatan dan rincian besar anggaran yang dibutuhkan. Jumlah besar anggaran menunjukkan kebutuhan besaran anggaran untuk mendukung keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Rencana anggaran disusun untuk mendukung implementasi program secara cermat, rasional

28

dan realistik. Adapun rencana anggaran kegiatan bimbingan dan konseling pada tahun ini adalah sebagai berikut :

No Uraian Jenis dan Volume KegiatanBesar Anggaran

(Rp)Sumber

Dana1. Biaya cetak administrasi BK:

... keg x ... lbr x Rp. .... ---------------2. Biaya penggandaan instrumen:

... jenis x ... org x .. lbr x Rp. .... ---------------3. Biaya pengadaan alat penyimpanan data peserta

didik:a. Snelhechter --- lbr x Rp. --- lbrb. Flashdisk --- GB 1 bh

----------------------------

4. Biaya jilid laporan pelaksanaan program BK:--- eks x Rp. ----- -------------

5. Biaya transport kunjungan rumah:--- bln x --- keg x Rp. ------ -------------

6. Biaya tes psikologi :Bakat & Minat : --- org x Rp. ......... -------------

7. Bahan habis pakai pelayanan konseling:a. Tisu wajah: --- bok x Rp ------b. Spidol board marker: --- bh x Rp. -------c. Penghapus white board: --- bh x Rp. ------

---------------------------------------

8. Biaya pembuatan media layanan BK:a. Cetak poster A3 : --- lbr x Rp. ------b. Cetak banner : --- lbr x --- m2 x Rp. -----

--------------------------

Jumlah Besar Anggaran -------------

Perencanaan sarana dan biaya disusun secara rasional berdasarkan kebutuhan (Lihat di lampiran)

29

30

BAB IIIP E N U T U P

Jadwal kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling disesuaikan dengan kalender pendidikan, adapun rentang waktunya adalah bulan Juli 2014 sampai dengan Bulan Juni 2015, selanjutnya jadwal secara rinci dapat dilihat pada program tahunan, semester, bulanan, mingguan dan program harian (RPL).

Program ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan agar dapat terlaksana secara maksimal. sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pemenuhan kewajiban profesional seorang guru bimbingan dan konseling.

Demikian, penyusunan program Bimbingan dan Konseling SMP ___________ tahun pelajaran ________. Kami menyadari tentu saja dalam penyusunan proram Bimbingan dan Konseling ini banyak sekali kekurangan-kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan perngetahuan dan kemampuan kami, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya guna perbaikan di tahun yang akan datang

Kami berharap program Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat, khususnya bagi warga SMP _________ dan umumnya kepada teman-teman guru Bimbingan dan Konseling. Dan semoga program Bimbingan dan Konseling ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling di sekolah. Terima kasih.

31

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Surat Keputusan Pembagian Tugas Mengajar/Membimbing2. Hasil Assesment – Pemetaan Kebutuhan Peserta Didik 3. Program Kerja Umum4. Program Kerja Tahunan5. Program Kerja Semestera6. Program Kerja Bulanan7. Program Kerja Mingguan8. Pogram Kerja Harian9. Rencana Pelaksanaan Program (RPL)10. Daftar Peserta Didik Asuh11. Angket Kebutuhan _______12. Hasil Analisis Asessment13. Dan lain-lain

32