syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah...

27

Click here to load reader

Transcript of syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah...

Page 1: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SEBAGAI PENDIDIK

Oleh

ABDUL SYAIR085299863700

Catatan:Ucapan Terima kasih anda, kirimpkan pulsa 10, atau 5, sesuai kerelaan

Kalau tak punya pulsa kirimkan doa dilancarkan rezeki---------------- Terima kasih ----------------

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun

makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang pengembangan

profesi guru sebagai pendidik.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.

Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya

mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari

bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat

penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Kendari, November 2018

Penulis

Page 2: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

A. Pendahuluan..................................................................................................... 1

B. Pengembangan Profesionalisasi Guru............................................................. 2

C. Tujuan Kegiatan Pengembangan Profesi Guru ............................................... 4

D. Model Pengembangan Guru............................................................................ 4

E. Strategi Pengembangan Profesionalitas Guru.................................................. 6

F. Tantangan dan Problematik Pengembangan Profesional Guru/Pendidik........ 12

G. Penutup............................................................................................................ 13

H. Sumber ............................................................................................................ 14

ii

Page 3: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

PENGEMBANGAN PROFESI GURU SEBAGAI PENDIDIK

A. Pendahuluan

Guru adalah jabatan profesi, untuk itu seorang guru harus mampu

melaksanakan tugasnya secara profesional. Seseorang dianggap profesional apabila

mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh pada etika kerja,

independent (bebas dari tekanan pihak luar), cepat (produktif), tepat (efektif), efisien

dan inovatif serta didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan

pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional,

pengakuan masyarakat dan kode etik yang regulatif. Pengembangan wawasan dapat

dilakukan melalui forum pertemuan profesi, pelatihan ataupun upaya pengembangan

dan belajar secara mandiri.

Sejalan dengan hal di atas, seorang guru harus terus meningkatkan

profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan

kemampuannya dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain dalam

upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, mencakup

keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know), keterampilan

dalam pengembangan jati diri (learning to be), keterampilan dalam pelaksanaan

tugas-tugas tertentu (learning to do), dan keterampilan untuk dapat hidup

berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together). 

Pengembangan profesionalisasi guru dilakukan berdasarkan kebutuhan

institusi, kelompok guru, maupun individu guru sendiri. Menurut Danim dari

perspektif institusi, pengembangan guru dimaksudkan untuk merangsang,

memelihara, dan meningkatkan kualitas staf dalam memecahkan masalah-masalah

keorganisasian. Selanjutnya dikatakan juga bahwa pengembangan guru berdasarkan

kebutuhan institusi adalah penting, namun hal yang lebih penting adalah berdasarkan

kebutuhan individu guru untuk menjalani proses profesionalisasi. Karena substansi

kajian dan konteks pembelajaran selalu berkembang dan berubah menurut dimensi

ruang dan waktu, guru dituntut untuk selalu meningkatkan kompetensinya.

Profesi keguruan mempunyai tugas utama melayani masyarakat dalam dunia

pedidikan. Sejalan dengan itu, jelas kiranya bahwa profesionalisasi dalam bidang

keguruan mengandung arti peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka

pencapaian secara optimal layanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Untuk

1

Page 4: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

meningkatkan mutu pendidikan saat ini, maka profesionalisasi guru (pendidik)

merupakan suatu keharusan, terlebih lagi apabila kita melihat kondisi objektif saat ini

berkaitan dengan berbagai hal yang ditemui dalam melaksanakan pendidikan, yaitu :

(1) perkembangan Iptek, (2) persaingan global bagi lulusan pendidikan, (3) otonomi

daerah (4) implementasi kurikulum.

Berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam

makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru, Tujuan Kegiatan

Pengembangan Profesi Guru, Rincian Kegiatan Pengembangan Profesi, Jenis

Kegiatan Pengembangan Profesi Guru, Tantangan dan Problematik Pengembangan

Profesional Guru/Pendidik

B. Pengembangan Profesionalisasi Guru

Berbicara mengenai profesional pemikiran kita akan tertuju pada pekerjaan.

Menurut Danim Sudarman, makna profesional merujuk pada dua hal. Pertama orang

yang menyandang suatu profesi. Orang yang profesional biasanya melakukan

pekerjaan sesuai dengan keahliannya dan mengabdikan diri pada pengguna jasa

dengan disertai rasa tanggung jawab atas kemampuan profesionalnya itu. Kedua,

kinerja atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan

profesinya.

Profesionalisme berasal dari bahasa inggris Profesionalism yang secara

leksikal berarti sifat profesional. Menurut Jasin, Anwar profesionalisme dapat

diartikan sebagai kometmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan

kemampuan profesionalnya dan terus-menerus mengembangkan strategi-strategi

yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya itu.

Profesionalisasi merupakan proses peningkatan kualifikasi atau kemampuan

para anggota penyandang suatu profesi untuk standar ideal dari penampilan atau

perbuatan yang diinginkan oleh profesinya itu. Profesionalisasi mengandung makna

dua dimensi utama , yaitu peningkatan status dan peningkatan kemampuan-praktis.

Profesionalime Tenaga pendidik Jabatan tenaga pendidik merupakan suatu

jabatan profesional, hal ini dapat diuraikan sebagai berikut; Jabatan tenaga pendidik

bukan hanya menuntut kemampuan spisialisasi tenaga pendidik dalam arti menguasai

pengetahuan akademik dan kemahiran profesional yang relevan dengan bidang

tugasnya sebagai Pendidik, tetapi juga tingkat kedewasaan dan tanggung jawab serta

2

Page 5: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

kemandirian yang tinggi dalam mengambil keputusan. Kemampuan-kemampuan itu

membuat tenaga pendidik memiliki nilai lebih dan kewibawaan yang tinggi terhadap

peserta didik yang diajarnya. Sesuai dengan nilai sosial budaya kita, secara historis

kedudukan tenaga pendidik itu lebih tinggi dalam masyarakat kita. Tenaga pendidik

adalah seorang yang patut dipatuhi, ditiru/ (diteladani ) kata dan perbuatannya. Motif

utama menjadi tenaga pendidik bukan imbalan gaji atau kebendaan, tetapi adalah

panggilan (calling) untuk mengabdi kepada tuhan, masyarakat dan kemanusian.

Kesetiakawanan tenaga pendidik dapat berwujud organisasi tenaga pendidik, baik itu

dalam bentuk asosiasi (persatuan) maupun serikat sekerja, sebagai wahana kerja

sama untuk dapat saling membantu dan berusaha meningkatkan kemampuan

profesionalismenya serta memperjuangkan kesejahteraan anggotanya.

Pengembangan Profesionalisme Tenaga Pendidik Menurut Sudarwan

pengembangan profesional tenaga pendidik dimaksudkan untuk memenuhi tiga

kebutuhan, pertama, kebutuhan sosial untuk meningkatkan kemampuan sistem

pendidikan yang efisien dan manusiawi, serta melakukan adaptasi untuk menyusun

kebutuhan-kebutuhan sosial. Kedua kebutuhan untuk menemukan cara-cara untuk

membant staf pendidikan dalam rangka mengembangkan pribadinya secara luas.

Dengan demikian tenaga pendidik dapat mengembangkan potensi sosial dan potensi

akademik generasi muda dalam interaksinya dengan alam lingkungannya. Ketiga,

kebutuhan untuk mengembangkan dan mendorong keinginan tenaga pendidik untuk

menikmati dan mendorong keinginan pribadinya, seperti halnya dia membantu

peserta didiknya.

Pembinaan tenaga pendidik oleh Perguruan Tinggi mencakup hal-hal

sebagai berikut :

1. Memperdalam dan memperluas kemampuan dalam ilmu (kognitif)

1. Secara konvensional, upaya tersebut (sasaran vartikel) berupa; a. Pendidikan

Pascasarjana b. Pendidikan jangka pendek

2. Meningkatkan kemampuan psikomotorik dan Afektif, berupa; a. Kemampuan

menuangkan produk berfikir atau karya kedalam tulisan ilmiah b. Kemampuan

menjelaskan tulisan ilmiah secara lisan dalam perkuliahan, dan forum ilmiah/

profesional c. Kemampuan dalam menyampaikan pendapat dalam forum ilmiah

d. Kemampuan mengerjakan pekerjaan dalam ruang lingkup bidang ilmu yang

3

Page 6: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

ditekuninya. e. Pemahaman dan kebiasaan menerapkan etika akademik f. Naluri

keingintahuan, menghargai waktu, inovatif, kecintaan terhadap bidang ilmu dan

profesi, keteladanan.

C. Tujuan Kegiatan Pengembangan Profesi Guru 

Tujuan kegiatan pengembangan profesi guru adalah untuk meningkatkan

mutu guru agar guru lebih profesional dalam pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya. Jadi, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperbanyak guru yang

profesional, bukan untuk mempercepat atau memperlambat kenaikan

pangkat/golongan. Selanjutnya sebagai penghargaan kepada guru yang mampu

meningkatkan mutu profesionalnya, diberikan penghargaan, di antaranya dengan

kenaikan pangkat/golongannya. Dalam kaitannya dengan program bimbingan

penulisan karya ilmiah, maka penulisan karya tulis ilmiah sendiri yang merupakan

salah satu kegiatan pengembangan profesi guru, bukanlah sebagai tujuan akhir tetapi

sebenarnya merupakan wahana untuk melaporkan kegiatan yang telah dilakukan

guru untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya pembelajaran di sekolah.

D. Model Pengembangan Guru

Banyak cara yang dilakukan oleh guru untuk menyesuaikan dengan

perubahan, baik itu secara perorangan , kelompok atau dalam satu sistem yang diatur

oleh lembaga. Mulyasa menyebutkan bahwa pengembangan guru dapat dilakukan

dengan cara on the job training dan in service training. Sementara Castetter

menyampaikan lima model pengembangan untuk guru seperti pada tabel berikut.

Model Pengembangan guru KeteranganIndividual Guided Staff

Development

(Pengembangan Guru yang

Dipadu secara Individual)

Para guru dapat menilai kebutuhan belajar mereka

dan mampu belajar aktif serta mengarahkan diri

sendiri. Para guru harus dimotivasi saat

menyeleksi tujuan belajar berdasar penilaian

personil dari kebutuhan mereka

Observation/Assessment

(Observasi atau Penilaian)

Observasi dan penilaian dari intruksi menyediakan

guru dengan data yang dapat direfleksikan dan

dianalisis untuk tujuan peningkatan belajar siswa.

Refleksi oleh guru pada praktiknya dapat

ditingkatkan oleh observasi lainnya.

Involvement in a Pembelajaran orang dewasa lebih efektif ketika

4

Page 7: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

Model Pengembangan guru Keterangandevelopment/ Improvement

Process

(keterlibatan dalam suatu

proses

Pengembangan/Peningkatan)

mereka perlu untuk mengetahui atau memecahkan

suatu masalah. Guru perlu untuk memperoleh

pengatahuan atau keterampilan melalui

keterlibatan pada proses peningkatan sekolah atau

pengembangan kurikulum.

Training (Pelatihan) Ada teknik-teknik dan perilaku-perilaku yang

pantas untuk ditiru guru dalam kelas. Guru-guru

dapat merubah perilaku mereka dan belajar

meniru perilaku dalam kelas mereka.

Inquiry (Pemeriksaan) Pengembangan profesional adalah studi kerjasama

oleh para guru sendiri untuk permasalahan dan isu

yang timbul dari usaha untuk membuat praktik

mereka konsisten dengan nilai-nilai bidang

pendidikan.

Dari kelima model pengembangan guru di atas, model “training” merupakan

model pengembangan yang banyak dilakukan oleh lembaga pendidikan swasta. Pada

lembaga pendidikan, cara yang populer untuk pengembangan kemampuan

profesional guru adalah dengan melakukan penataran (in service training) baik dalam

rangka penyegaran (Refreshing) maupun peningkatan kemampuan(up –grading).

Cara lain baik dilakukan sendiri-sendiri (informal) atau bersama-sama, seperti : on

the job training, workshop, seminar, diskusi penel, rapat-rapat, simposium,

konferensi, dan sebagainya.

Inovasi dalam pendidikan juga berdampak pada pengembangan guru.

Beberapa model pengembangan guru sengaja dirancang untuk menghadapi

pembaharuan pendidikan. Candall mengemukakan model-model efektif

pengembangan kemampuan profesional guru, yaitu : model mentoring, model ilmu

terapan atau model “dari teori ke praktik”, dan model inquiry atau model reflektif.

Model mentoring adalah model dimana berpengalaman merilis pengetahuannya atau

melakukan aktifitas mentor pada guru yanng kurang berpengalaman. Model ilmu

terapan berupa perpaduan antara hasil-hasil reset yang relevan dengan kebutuhan –

kebutuhan praktis. Model inquiry yaitu pendekatan yang berbasis pada guru-guru,

5

Page 8: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

para guru harus aktif menjadi peneliti, seperti membaca, bertukar pendapat,

melakukan observasi, melakukan analisis kritis, dan merefleksikan pengalaman

praktis mereka sekaligus meningkatnya, sedangkan menurut Soetjipto dan kosasi,

pengembangan sikap profesional ini dapat dilakukan selama dalam pendidikan

prajabatan maupun setelah bertugas (dalam jabatan).

1. Pengembangan profesional selama pendidikan prajabatan

Dalam pendidikan prajabatan, calon guru dididik dalam berbagai

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaannya nanti.

Karena tugasnya yang bersifat unik, guru selalu jadi panutan bagi siswanya, dan

bahkan bagi masyarakat sekelilingnya. Oleh sebab itu, bagaimana guru bersikap

terhadap pekerjaan dan jabatannya selalu menjadi perhatian siswa dan masyarakat.

Pembentukan sikap yang baik tidak mungkin muncul begitu saja, tetapi harus dibina

sejak calon guru memulai pendidikannya di lembaga pendidikan guru. Berbagai

usaha dan latihan , contoh-contoh dan aplikasi penerapan ilmu, keterampilan, bahkan

sikap profesional dirancang dan dilaksanakan selama calon guru berada dalam

pendidikan prajabatan. Sering juga pembentukan sikap tertentu terjadi sebagai hasil

sampingan (by product) dari pengatahuan yang diperoleh calon guru.

2. Pengembangan profesional selama dalam jabatan

Pengembangan sikap profesional tidak terhenti apabila calon guru selesai

mendapatkan pendidikan para jabatan. Banyak usaha yang dapat dilakukan dalam

rangka peningkatan sikap profesional keguruan dalam masa pengabdiannya sebagai

guru. Seperti telah disebut, peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara formal

melalui kegiatan mengikuti penataran, lokakarya, seminar, atau kegiatan ilmiah

lainnya, ataupun secara informal melalui media massa televisi, radio, koran, dan

majalah maupun publikasi lainnya. Kegiatan ini selain meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan, sekaligus dapat juga meningkatkan sikap profesional keguruan.

E. Strategi Pengembangan Profesionalitas Guru

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Dapertemen

Pendidikan Nasional (2005) menyebutkan beberapa alternatif Program

Pengembangan profesionalisme guru, sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Guru

6

Page 9: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

Sesuai dengan peraturan yang berlaku bahwa kualifikasi pendidikan guru

adalah minimal S1 dari program keguruan, maka masih ada guru-guru yang belum

memenuhi ketentuan tersebut. Oleh karenanya program ini diperuntukkan bagi guru

yang belum memiliki kualifikasi pendidikan minimal S1 untuk mengikuti pendidikan

S1 atau S2 pendidikan keguruan.

2. Program Penyetaraan dan Sertifikasi

Program ini diperuntukkan bagi guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar

belakang pendidikannya atau bukan berasal dari program pendidikan keguruan. Hal

ini terjadi karena sekolah mengalami keterbatasan atau kelebihan guru mata

pelaajaran tertentu. Sering terjadi kualifikasi pendidikan mereka lebih tinggi dari

kualifikasi yang dituntut namun tidak sesuai, misalnya berijazah S1 tetapi bukan

kependidikan. Mereka dapat mengikuti program penyetaraan atau sertifikasi.

3. Program Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi

Guru yang memenuhi kualifikasi pendidikan saja belum cukup, diperlukan

pelatihan guna meningkatkan profesionalismenya. Program pelatihan yang diusulkan

adalah pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan guru, yaitu mengacu kepada tuntutan

kompetensi. Selama ini pelaksanaan pelatihan bersifat persial dan pengembangan

materi seringkali tumpang tindih, menghabiskan banyak waktu tenaga dan biaya

serta kurang efisien. Tidak jarang dalam satu tahun seorang guru mengikuti tiga jenis

pelatihan sehingga mengganggu kegiatan PBM, sebaliknya tidak sedikit guru yang

belum pernah mengikuti pelatihan sekalipun dalam satu tahun. Oleh karenanya

pelatihan yang di usulkan adalah pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi

(PTBK) yaitu pelatihan yang mengacu pada kompetensi yang akan dicapai dan

diperlukan oleh peserta didik, sehingga isi atau materi pelatihan yang akan dilatihkan

merupakan gabungan atau integrasi bidang-bidang ilmu sumber bahan pelatihan yang

secara utuh diperlukan untuk mencapai kompetensi.

4. Program Supervisi pendidikan

Dalam praktik pembelajaran di kelas masih sering ditemui guru-guru yang

ditingkatkan profesionalismenya dalam proses belajar mengajarnya. Sering ada

persepsi yang salah atau kurang tepat dimana tugas supervisor dimaknai sebagai

tugas untuk mencari kesalahan atau untuk mengadili guru, padahal tujuannya untuk

meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses belajar mengajar. Ciri utama supervisi

7

Page 10: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

adalah perubahan kearah yang lebih baik, positif proses belajar mengajar lebih

efektif dan efesien.

5. Program Pemberdayaan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)

MGMP adalah suatu forum atau wadah kegiatan profesional guru mata

pelajaran sejenis disanggar maupun di masing-masing sekolah yang terdiri dari dua

unsur yaitu musyawarah dan guru mata pelajaran. Guru mata pelajaran adalah guru

SMP dan SMA Negeri atau Swasta yang mengasuh dan bertanggung jawab dalam

mengelola mata pelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum.

Guru bertugas mengimplementasikan kurikulum di kelas. Dalam hal ini

dituntut kerjasama yang optimal diantara para guru. Dengan MGMP diharapkan akan

meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan pembelajaran yang

bermutu sesuai kebutuhan peserta didik. Wadah profesi ini sangat diperlukan dalam

memberikan kontribusi pada peningkatan keprofesionalan para anggotanya.

6. Simposium Guru

Selain MGMP ada forum lain yang dapat digunakan sebagai wadah untuk

saling berbagi pengalaman dan pemecahan masalah yang terjadi dalam proses

pembelajaran yaitu simposium. Melalui forum simposium guru ini diharapkan para

guru menyebarluaskan upaya-upaya kreatif dalam pemecahan masalah. Forum ini

selain sebagai media untuk sharing pengalaman, juga berfungsi untuk kompetisi

antar guru, dengan menampilkan guru-guru yang berprestasi dalam berbagai bidang,

misalnya dalam pengunaan metode pembelajaran, hasil penelitian tindakan kelas atau

penulisan karya ilmiah.

7. Program pelatihan tradisional lainnya

Berbagai pelatihan sampai saat ini banyak dilakukan. Bentuk-bentuk

pelatihan ini sudah lama ada dan diakui cukup bernilai. Walaupun disadari bahwa

seringkali berbagai bentuk kursus/pelatihan tradisional ini sering kali tidak dapat

memenuhi kebutuhan praktis dan pekerjaan guru. Oleh karena itu, suatu kombinasi

antara materi akademis dengan pengalaman lapangan akan sangat efektif untuk

pengembangan kursus/pelatihan tradisional ini. Pelatihan ini pada umumnya

mengacu pada suatu aspek khusus yang sifatnya penting untuk diketahui oleh para

guru,misalnya: CTL, KTSP, Penelitian Tindakan Kelas , Penulisan Karya Ilmiah, dan

sebagainya.

8

Page 11: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

8. Membaca dan Menulis jurnal atau Karya Ilmiah

Sebagaimana diketahui bahwa jurnal atau bentuk makalah ilmiah lainnya

secara berkesinambungan diproduksi oleh individual pengarang, lembaga pendidikan

maupun lembaga-lembaga lain. Jurnal atau bentuk karya ilmiah lainnya tersebut

tersebar dan dapat ditemui diberbagai pusat sumber belajar (perpustakaan, internet,

dan sebagainya). Walaupun artikel dalam jurnal cendrung singkat, tetapi dapat

mengarahkan pembacanya kepada konsep-konsep baru dan pandangan untuk menuju

kepada perencanaan dan penelitian baru. Ia juga memiliki kolom berita yang

berkaitan dengan pertemuan, pameran, seminar, program pendidikan, dan sebagainya

yang mungkin menarik bagi guru.

9. Berpartisipasi dalam Pertemuan Ilmiah

Kegiatan ini dapat dilakukan oleh masing-masing guru secara mandiri. Yang

diperlukan adalah bagaimana memotivasi dirinya sendiri untuk berpartisipasi dalam

berbagai pertemuan ilmiah. Konferensi atau pertemuan ilmiah memberikan makna

penting untuk menjaga kemutakhiran hal-hal yang berkaitan dengan profesi guru.

Tujuan utama kebanyakan konferensi atau pertemuan ilmiah adalah menyajiakan

berbagai informasi dan inovasi terbaru di dalam suatu bidang tertentu.

10. Melakukan Penelitian (khususnya penelitian tindakan kelas)

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan studi sistematik yang dilakukan

guru melalui kerjasama atau tidak dengan ahli pendidikan dalam rangka

merefleksikan dan sekaligus meningkatkan praktik pembelajaran secara terus-

menurus juga strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme guru.

11. Magang

Magang ini dilakukan bagi para guru pemula. Bentuk pelatihan pre-service

atau in-service bagi guru junior untuk secara gradual menjadi guru profesional

melalui proses magang di kelas tertentu dengan bimbingan guru bidang studi

tertentu. Berbeda dengan pendekatan pelatihan yang konvensional, fokos pelatihan

magang ini adalah kombinasi antara materi akademis dengan suatu pengalaman

lapangan dibawah supervisi guru yang senior dan berpengalaman.

12. Mengikuti Berita Aktual dan Media Pemberitaan

Pemilihan yang hati-hati program radio dan televisi, dan sering membaca

surat kabar juga akan meningkatkan pengatahuan guru mengenai pengembangan

9

Page 12: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

mutakhir dari proses pendidikan. Berbagai bentuk media tersebut sering kali memuat

artikel-artikel maupun program-program.

13. Berpartisifasi dan Aktif dalam Organisasi Profesi

Ikut serta menjadi anggota organisasi/komunitas profesional juga akan

meningkatkan profesionalisme seorang guru. Dalam hal ini yang terpenting adalah

guru harus pandai memilih suatu bentuk organisasi profesional yang dapat memberi

manfaat utuh bagi dirinya melalui bentuk investasi waktu dan tenaga.

14. Menggalang Kerjasama dengan Teman Sejawat

Kerjasama dengan teman seprofesi sangat menguntungkan bagi

pengembangan profesionalisme guru. Banyak hal dapat dipecahkan dan dilakukan

berkat kerjasama, seperti: Penelitian Tindakan Kelas, berpartisipasi dalam kegiatan

ilmiah.

Untuk setiap kegiatan dalam kegiatan pengembangan profesi yang dilakukan

dengan baik dan benar diberikan angka kredit. Angka kredit adalah angka yang

diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang guru

dalam mengerjakan butir rincian kegiatan yang dipergunakan sebagai salah satu

syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat dalam jabatan guru. 

Penetapan Angka Kredit adalah penetapan hasil penilaian prestasi kerja guru

yang telah memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat yang ditetapkan oleh

pejabat yang berwenang.Sementara ini untuk kenaikan pangkat dari golongan IV/a

ke golongan IV/b ke atas seorang guru dipersyaratkan untuk mengumpulkan angka

kredit dari bidang kegiatan pengembangan profesi guru minimal sebesar dua belas

(12) point. Pada bidang pengembangan profesi tersebut meliputi kegiatan sebagai

berikut:

1. Melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah (KTI) di bidang pendidikan.

2. Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan.

3. Menciptakan karya seni.

4. Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan.

5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.

Lingkup kegiatan karya tulis/karya ilmiah (KTI) di bidang pendidikan,

meliputi : karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei dan atau evaluasi di

bidang pendidikan, karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah gagasan sendiri

10

Page 13: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

dalam bidang pendidikan, tulisan ilmiah populer, prasaran dalam pertemuan ilmiah,

buku pelajaran, diktat pelajaran dan karya alih bahasa atau karya terjemahan.

Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan, melliputi pembuatan alat

peraga dan alat bimbingan.

Menciptakan Karya Seni meliputi Karya Seni Sastera, Lukis, Patung,

Pertunjukan, Kriya dan sejenisnya. Menemukan teknologi tepat guna di bidang

pendidikan, meliputi teknologi yang bermanfaat di bidang pembelajaran, seperti alat

praktikum, dan alat bantu teknis pembelajaran. Mengikuti kegiatan pengembangan

kurikulum, meliputi keikutsertaan dalam penyusunan standar pendidikan dan

pedoman lain yang bertaraf nasional.Masing-masing kegiatan pengembangan profesi

diberikan angka kredit sesuai Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

(Kepmenpan) No. 84/1993 yang berlaku.

1. Jenis Kegiatan Pengembangan Profesi Guru

Membicarakan tentang profesionalisme guru, tentu tidak bisa dilepaskan dari

kegiatan pengembangan profesi guru itu sendiri. Secara garis besarnya, kegiatan

pengembangan profesi guru dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

a. Pengembangan intensif (intensive development).

b. Pengembangan kooperatif (cooperative development) dan;

c. Pengembangan mandiri (self directed development) (Glatthorm, 1991).

2. Pengembangan Intensif (intensive development) 

Pengembangan intensif (intensive development) adalah bentuk

pengembangan yang dilakukan pimpinan terhadap guru yang dilakukan secara

intensif berdasarkan kebutuhan guru. Model ini biasanya dilakukan melalui langkah-

langkah yang sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan

evaluasi dan pertemuan balikan atau refleksi. Teknik pengembangan yang digunakan

antara lain melalui pelatihan, penataran, kursus, loka karya, dan sejenisnya.

3. Pengembangan kooperatif (cooperative development) 

Pengembangan kooperatif (cooperative development) adalah suatu bentuk

pengembangan guru yang dilakukan melalui kerja sama dengan teman sejawat dalam

suatu tim yang bekerja sama secara sistematis. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan kemampuan profesional guru melalui pemberian masukan, saran,

nasehat, atau bantuan teman sejawat. Teknik pengembangan yang digunakan bisa

11

Page 14: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

melalui pertemuan KKG atau MGMP/MGBK. Teknik ini disebut juga dengan istilah

peer supervision atau collaborative supervision.

4. Pengembangan Mandiri (self directed development) 

Pengembangan mandiri (self directed development) adalah bentuk

pengembangan yang dilakukan melalui pengembangan diri sendiri. Bentuk ini

memberikan otonomi secara luas kepada guru. Guru berusaha untuk merencanakan

kegiatan, melaksanakan kegiatan, dan menganalisis balikan untuk pengembangan

diri sendiri. Teknik yang digunakan bisa melalui evaluasi diri (self evaluation/self

supervision) Idealnya, setiap guru dapat melibatkan diri dalam ketiga jenis kegiatan

pengembangan profesi di atas. Jika seorang guru tidak satupun berusaha melibatkan

diri (dilibatkan) dalam ketiga jenis kegiatan pengembangan profesi tersebut, maka

hampir bisa dipastikan dia akan terpuruk secara profesi. Dengan kata lain, mungkin

dia telah menentukan sikap untuk berhenti menjadi guru!

Di antara ketiga jenis kegiatan pengembangan profesi di atas, kegiatan

pengembangan mandiri (self directed development) tampaknya merupakan sebuah

alternatif yang paling memungkinkan. Secara psikologis, guru akan memiliki

kemerdekaan diri yang lebih dalam menjalani tugas-tugas profesionalnya, tanpa

banyak bergantung dan tekanan dari pihak luar.

F. Tantangan dan Problematik Pengembangan Profesional Guru/Pendidik

Guru merupakan sesorang yang berperan sangat penting dalam proses

pendidikan, disamping faktor-faktor lain seperti sarana prasarana, biaya, kurikulum,

sistem pengelolaan, dan peserta didik sendiri. Apa yang kita siapkan dalam proses

pendidikan berupa saranaprasarna, biaya dan kurikulum, hanya akan berarti jika

diberi arti oleh guru.

Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan beratnya tantangan yang

dihadapi oleh proesi keguruan dalam usaha untuk meningkatkan kewibawaanya

dimata masyarakat. Menurut Dedi supriadi, (1999:104-106) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi yaitu:

1. Kekurangjelasan tentang definisi profesi keguruan.

2. Desakan kebutuhan masyarakat dan sekolah akan guru.

3. Sulitnya standar mutu guru dikendalikan dan dijaga.

12

Page 15: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

4. PGRI belum banyak aktif melakukan kegiatan-kegiatan yang secara sistematis

dan langsung berkaitan dengan peningkatan profesionalisme guru.

5. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat melahirkan tuntutan-tuntutan baru

terhadap peran (role expectation) yang seharusnya dimainkan oleh guru.

G. Penutup

Guru adalah jabatan profesi, untuk itu seorang guru harus mampu

melaksanakan tugasnya secara profesional. Seseorang dianggap profesional apabila

mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh pada etika kerja,

independent (bebas dari tekanan pihak luar), cepat (produktif), tepat (efektif), efisien

dan inovatif serta didasarkan pada prinsip-prinsip pelayanan prima yang didasarkan

pada unsur-unsur ilmu atau teori yang sistematis, kewenangan profesional,

pengakuan masyarakat dan kode etik yang regulatif.

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian tertentu.

Artinya, jabatan profesional tidak bisa dilakukan atau dipegang oleh sembarang

orang yang tidak terlatih dan tidak di persiapkan secara khusus untuk melakukan

suatu pekerjaan tersebut. Melainkan melalui proses pendidikan dan pelatihan yang

disiapkan secara khusus untuk bidang yang diembannya. Misalnya seorang guru

profesional yang memiliki kompetensi keguruan melalui pendidikan guru seperti

( S1-PGRI, S1 Kependidikan, AKTA Pendidikan) yang diperoleh dari pendidikan

khusus untuk bidang tersebut. 

Dengan adanya pengembangan profesi guru maka akan terciptanya,

Profesionalis Guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian

dan kewenangan dalam bidang pendidikan. Guru profesional adalah guru yang

memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan

pembelajaran. Di dalam dunia pendidikan, guru adalah seorang pendidik,

pembimbing, pelatih, dan pengembang kurikulum yang dapat menciptakan kondisi

dan suasana belajar dan kondosif yaitu suasana belajar yang menyenang, menarik,

memberi rasa aman, memberikan ruang pada siswa, untuk berpikir aktif, kreatif, dan

inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasikan kemampuannya.

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar dalam peningkatan SDM

yang bermutu, karena pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam kerangka

membangun, membina dan mengembangkan kualitas manusia indonesia yang

13

Page 16: syair79.files.wordpress.com file · Web viewBerkaitan dengan penjelasan sebelumnya, maka masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah, Strategi Pengembangan Profesi Pendidik/Guru,

dijalanka secara terstruktur, sistematis dan terprogram serta berkelanjutan. Untuk

menghasilkan SDM yang bermutu dan berwawasan teknologi pendidikan diperlukan

profesionalisme Tenaga pendidik dalam mengembangkan dan memanfaatkan

teknologi pendidikan dalam dunia pendidikan.

Tenaga pendidik yang profesional dapat diartikan sebagai kometmen para

tenaga pendidik untuk meningkatkan profesionalismenya dan terus-menerus

mengembangkan strategi-strategi yang digunakannya dalam melakukan pekerjaan

sesuai dengan profesinya itu. Profesionalisme pendidik dapat dicapai dengan

memperdalam bidang keilmuan (kognitif) melalui pendidikan pasca sarjana,

pendidikan dan latihan jangka pendek;meningkatka kemampuan psikomotorik dan

afektif melalui pelatihan, lokakarya, seminar, diskusi, pelaksanaan akademik dan

mimbar akademik.

H. Sumber

Ahmad Sanusi dkk, 1996, Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga Kependidikan, Bandung: PPS IKIP.

DR. Rusman M.pd.. Model-model Pembelajaran/ mengembangkan profesionalisme guru.

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2014/10/15/3-jenis-kegiatan-pengembangan-profesi-guru/(Diakses Dari Tanggal 25/11/2016, Pukul 19:17 WIB)

https://uharsputra.wordpress.com/supervision/pkb-guru/pengembangan-profesi-pendidik-guru/(Diakses Dari Tanggal 25/11/2016, Pukul 19:27 WIB)

Makmun 1996, Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga Kependidikan, Bandung: PPS IKIP.

Mujtahid, 2009, Pengembangan Profesi Guru, Malang:UIN-Malang Press.

Saudagar dan Idrus, 2009, Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta: Gaung Persada Press.

Sudrajat,Akhmad.2014 Jenis Kegiatan Pengembangan Profesi Guru.

Udin Syaefudin Sa’ud, 2009, Pengembangan Profesi guru, Bandung:Alfabeta.

14