nymsatiana.files.wordpress.com · Web viewaturan main dan kewenangan yang melekat di dalam sistem...

19
SISTEM POLITIK INDONESIA PENGERTIAN-PENGERTIAN A. SISTEM 1. PEMUDJI “Sistem adalah suatu keseluruhan yang komplek atau terorganisisr, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang komplek atau utuh”. 2. PRAJUDI “Sistem adalah suatu jaringan DP prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau urusan”. 3. POERWADARMINTA “Sistem adalah sekelompok bagian-bagian (alat dsb) yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud”. 4. SUMANTRI “ Sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk melakukan suatu maksud apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat menjalankan tugasnya maka maksud yang hendak dicapai tak akan terpenuhi atau setidak-tidaknya sistem yang sudah terwujud akan mendapat gangguan”. 5. MUSANEF “Suatu usaha yang menguasai keadaan dan pekerjaan agar dalam menjalankan tugas dapat teratur”.

Transcript of nymsatiana.files.wordpress.com · Web viewaturan main dan kewenangan yang melekat di dalam sistem...

SISTEM POLITIK INDONESIA

PENGERTIAN-PENGERTIAN

A. SISTEM

1. PEMUDJI

“Sistem adalah suatu keseluruhan yang komplek atau terorganisisr, suatu

himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu

kebulatan/keseluruhan yang komplek atau utuh”.

2. PRAJUDI

“Sistem adalah suatu jaringan DP prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama

lain menurut skema atau pola yang bulat untuk menggerakkan suatu fungsi yang

utama dari suatu usaha atau urusan”.

3. POERWADARMINTA

“Sistem adalah sekelompok bagian-bagian (alat dsb) yang bekerja bersama-sama

untuk melakukan suatu maksud”.

4. SUMANTRI

“ Sistem adalah sekelompok bagian-bagian yang bekerja bersama-sama untuk

melakukan suatu maksud apabila salah satu bagian rusak atau tidak dapat

menjalankan tugasnya maka maksud yang hendak dicapai tak akan terpenuhi atau

setidak-tidaknya sistem yang sudah terwujud akan mendapat gangguan”.

5. MUSANEF

“Suatu usaha yang menguasai keadaan dan pekerjaan agar dalam menjalankan

tugas dapat teratur”.

Jadi sistem adalah kesatuan yang utuh dari suatu rangkaian yang kait-

mengkait satu sama lain, bagian atau anak cabang dari suatu sistem

menjadi induk dari rangkaian selanjutnya.

Rusaknya salah satu bagian akan mengganggu kestabilan sistem itu sendiri

secara keseluruhan.

Pemerintah Indonesia merupakan salah satu contoh sistem nasional dan

anak cabang nya adalah pemerintah daerah dan begitu seterusnya

pemerintah Kecamatan, Desa/Kelurahan.

Pada dasarnya sistem adalah sebuah hubungan “antar manusia” yang

melibatkan sesuatu yang luas tentang kekuasaaan “politik” termasuk

aturan main dan kewenangan yang melekat di dalam sistem itu untuk

mencapai tujuan nasional.

Sesuai amanat P.S dan UUD 1945, pemerintah menyelenggarakan politik

negara yaitu keseluruhan penyelenggaraan politik dengan

mengintegrasikan setiap perbedaan yang ada (SARA). Karena sistem

merupakan sub sistem dari sistem yang lebih besar.

Contoh :

Sistem politik terdiri dari sub sistem kepartaian, sistem pemilu, sistem

budaya politik dan sistem peradaban politik yanng lainnya. Termasuk ST.

PEMRI, ST. Hukum, sistem administrasi dll, karena itu sistem pol dalam

eksistensinya saling mengkait.

B. POLITIK

1. Menurut INU KENCANA SYAFIIE dkk.Pol dalam bahasa Arab disebut “siyasyah” yang artinya “siasat”. Bahasa Inggris disebut “politics = cerdik. Juga sering disebut policy = bijaksana”. Karena teori pol adalah menyelidiki negara sebagai lembaga pol dengan cerdik dan bijaksana dalam upaya mempengaruhi masyarakat.

2. S. ISMAIL GANIpol adalah usaha untuk mewujudkan cita-cita atau ideologi , karena pol identik dengan kekuasaan (power).Kata pol berasal dari kata Yunani (polis) yang berarti kota atau negara kota.

Politics = warga negaraPoliticos = kewarganegaraan.

3. Prof. DR. A. HOOGERWERFPol adalah aspek dari semua perbuatan yang berkenaan dengan usaha kolektif artinya: a. Kebijaksanaan T.D

- Kehidupan pol kebj dapat diterima- Hakekat pol manusiawi- Organisasi pol proses pol/kebj terorg/terarah berhimpun.

b. KekuasaanPol adalah studi pembentukan dan pembagian kekuasaan melalui pertarungan untuk kekuasaan tapi tetap pada pola hubungan manusiawi.

c. NegaraPol membahas org-org yang dikenal sebagai negara dan dalam kehidupan kenegaraan yaitu masyarakat (ormas/orpol)- pemerintah (pusat/daerah I, II), wilayah (darat, laut dan udara).

d. Konflik dan KerjasamaPerbedaan pol yang menjadi ciri, sumber dari tindakan-tindakan dan tema-tema pol (kawan dan lawan). - Perbuatan kemasyarakatan (kerjasama)- Aktivitas pol murni : Memperkuat bentuk kerjasama –manusiawi- Aktivitas pol tak murni : terdiri dari pertarungan aktor yang mempunyai

kepentingan yang saling bertentangan (konflik).

e. PembagianPol adalah diartikan : siapa memperoleh apa, bilamana, dengan cara apa.

Sistem pol adalah keseluruhan dari intteraksi yang mengakibatkan pembagian oleh yang berkuasa dari nilai-nilai untuk dan atas nama masyarakat atas dalam suatu negara. dalam sistem pol terdapat lembaga tinggi kenegaraan yaitu MPR (DPR-DPD (wakil parpol), Presiden- wakil presiden, MA, BPK yang secara ersama-sama dan bekerja sama dalam satu kesatuan tugas/fungsi untuk mencapai tujuan nasional.

Pol disamping sebagai kekuasaan, kebijaksanaan juga dikatakan sebagai suatu seni, artinya: bahwa banyak politikus tanpa pendidikan politik mampu berkiat, memiliki bakat yang dibawa sejak lahir dari naluri sanubarinya. Pol yang ditinjau dari sudut ilmu (focus of interest) dapat sebagai :

- Ilmu politik kekuasaan + kebijaksanaan- Ilmu pemerintahan hubungan rakyat dengan dengan penguasa dalam

peristiwa dan gejala.- Ilmu administrasi publik pelayanan prima- Ilmu hukum T.N mentaati aturan- Ilmu negara konstitusi

Pol dalam upaya memperoleh, memperbesar /memperluas / mempertahankan kkekuasaan :

- Kebebasan politik (demokrasi)- Kejahatan politik (konflik)- Kegiatan politik (aktivitas)- Hak-hak politik (prosedur)

Pol dalam upaya mencapai tujuab (policy) :- Pol keuangan- Pol luar negeri

- Pol dalam negeri- Pol ekonomi

C. CIRI-CIRI SISTEM POLITIK- Fungsi lembaga pol seperti : parpol, kelompok kepentingan, pemerintahan dan

voting.- Praktek-praktek politik berupa :

“manipulasi-propoganda-kekerasan”Hal ini isa terjadi pada suatu unit pol yang selalu berkaitan satu unit dengan unit yang lainnya.

D. INPUT : TUNTUTAN DAN DUKUNGAN1. Tuntutan

Orang melibatkan diri dalam kegiatan politik adalah adanya tuntutan-tuntutan dari orang-orang/kelompok-kelompok dalam masyarakat yang tidak dapat dipenuhi semuanya seperti :a. Tuntutan akan prestise (hubungan status pada masyarakat).b. Tuntutan akan kekayaan yang diperoleh melalui sistem ekonomi.c. Tuntutan akan kekuasaan bisa diperoleh melalui jalan pendidikan, pergaulan,

pimpinan organisasi dll.

Apabila tuntutan-tuntutan tsb dapat dipenuhinya maka tuntutan-tuntutan itu akan menjadi input-input bagi sistem politik.

Tuntutan external-internala. Tuntutan external

Hal-hal yang berpengaruh terhadap tuntutan dari luar adalah : faktor ekologi, ekonomi, kebudayaan, kepribadian, struktur sosial dan demografi, masing-masing variabel dalam lingkungan tersebut sangat berpengaruh dalam sistem pol.

b. Tuntutan internalHal-hal yang terjadi dan berasal di dalam suatu sistem politik yang berjalan secara khas diantara anggota-anggota sebagai sub sistem.Misalnya : Dalam suatu sistem politik berdasarkan perwakilan, dimana perwakilan setara norma politik yang penting, mungkin timbul tuntutan-tuntutan menyeimbangkan perwakilan, dimana perwakilan setara norma politik yang penting, mungkin timbul tuntutan-tuntutan menyeimbangkan perwakilan diatara distrik-distrik pemilihan kota dan desa.

2. DukunganSistem politik memerlukan energi dalam bentuk tindakan-tindakan / pandangan-pandangan yang memajukan sistem politik, baik memenuhi tuntutan maupun pelaksanaan keputusan sebagai output. Input disini adalah dukungan (support) karena tanpa dukungan akan menimbulkan konflik yang tak terselesaikan.

Bentuk-bentuk dukungan berupa :a. Tindakan-tindakan yang mendorong pencapaian tujuan,kepentingan.b. Memberikan suara yang mendukung pencalonan seorang pemimpin dalam

pemilu.c. Membela mempertahankan suatu keputusan yang dibuat oleh badan yang

berwenang. Semua dukungan berwujud tindakan nyata dan terbuka (over action).

Wilayah dukungan

a. Komunitas politikSebagai wujud kesetiaan pada suatu tertib konstitusional pada lingkup organisasi dalam menyumbangkan tenaga kolektif mereka dalam sebuah sub sistem kedalam sebuah sistem politik.

b. RezimYaitu semua peraturan yang mengatur cara menangani tuntutan yang dimasukkan ke dalam sistem dan cara untuk melaksanakan keputusan/kebijaksanaan, berdasarkan atas “aturan permainan” yang dipakai oleh sebagian besar anggota sistem untuk menilai sah tidaknya tindakan anggota-anggota sistem. Tanpa aturan permmainan maka akan sangat susah untuk menyelesaikan tuntutan/perbedaaan dalam tuntutan tersebut.

c. PemerintahSebagai pelaksana keputusan dalam sebuah sistem, maka pemerintah dapat memaksakan penyelesaian atas tuntutan-tuntutan sekalipun tidak mendapat dukungan yaitu dengan ancaman penggunaan kekuatan kekerasan, namun masih dalam keadaan yang memaksa tapi dalam suasana yang damai. Suatu pemerintah harus membuat landasan bagi posisinya dengan menciptakan suatu suasana pemikiran yang mendukung di kalangan warga negaranya.

Dari wilayah dukungan yang ada tak satupun dapat dipisahkan, ketiganya saling mendukung/terkait.

Gambar 1 :Sistem politik dengan lingkungan-lingkungannya

KETERANGAN :

- Menunjukkan bahwa suatu sistem pol yang dikelilingi oleh lingkungan dan lingkungan internasional.

- Lingkungan domestik adalah masyarakat yang masuk ke dalam sistem politik berupa tuntutan-tuntutan yang mana pemenuhannya dari penarikan pajak-pajak masyarakat.

- Tapi (A) tak bisa lepas dari interaksi diplomatik ekonomi, kultural dan militer dengan tetangganya di dalam lingkungan internasional, maka dari itu harus ada lembaga yang menanganinya (deplu).

- Perubahan-perubahan yang terjadi di A diketahui oleh negara tetangga (B, C, D, E)- Sifat saling ketergantungan antara lembaga/institusi baik internal di dalam negeri maupun luar

negeri.Contoh :

- Kalau mau aman importlah senjata yang banyak.- Kalau mau sejahtera adakan MOU dengan luar negeri- Kalau mau jadi wakil rakyat kampanyelah.

SISTEM POLITIK

A

LINGKUNGAN FISIK, SOSIAL DAN

EKONOMI DOMISTIKBC

ED

I

N

T

E

R

N

A

S

I

O

N

A

L

I

N

T

E

R

N

A

S

I

O

N

A

L I N T E R N A S I O N A L

Dalam sistem pilitik selalu diusahakan hubungan harmonis antar bagian-bagian (sub sistem) dari keseluruhan sistem dalam proses keputusan dan kebijaksanaan yang menyangkut prestasi domistik maupun lingkungan luar negeri.

Tidak ada egoisme sektoral dalam sistem politik, baik hubungan internal maupun eksternal karena itu akan dapat merubah sistem pol yang ada.

Ada induk kebijaksanaan (umum) ada bagian-bagian dari sistem politik saling tergantung. Contohnya : bila ingin membentuk pemerintahan yang terdiri dari wakil-wakil rakyat dalam badan legislatif maka harus dibentuk sistem pemilihan, mobilitas pemilih untuk menggunakan hak pilihnya mengelola partai politik dan kampanye

Gambar 2 :SISTEM POLITIK DAN STRUKTUR

KETERANGAN :- Bagaimana kita bisa melihat keseluruhan sub sistem itu bekerja bersama-sama, akan tetapi

tanpa ada intervensi terhadap luar sub sistem yang menjadi tanggung jawabnya.- Peran apa yang dimainkan oleh lembaga-lembaga itu didalam pola bekerjanya sistem yang

lebih luas. Dalam perbedaan peran dalam struktur itu terdapat kesamaan untuk mencapai tujuan sesuai dengan tujuan yang dicapai dalam pembukaan UUD 1945.

- Sebagai sebuah negara demokrasi, seyogyanya memelihara dan membina kehidupan kepartaian dalam mempengaruhi sebuah proses pembuatan keputusan/kebijaksanaan dan terutama distribusi kekuasaan.

- Peningkatan kesejahteraan menjadi tujuan pokok dalam menciptakan keamanan dan ketertiban nasional.

Gambar 3 :SISTEM POLITIK, STRUKTUR DAN FUNGSI

KETERANGAN :- Bagaimana menghubungkan struktur dengan fungsi, proses dengan kebijaksanaan, serta

bagaimana sistem itu bekerja.- Ada 3 fungsi politik : (sosialisasi pol, rekrutmen pol, komunikasi pol)- Sosialisasi pol = mengembangkan dan memperkuat sikap-sikap pol di kalangan penduduk

umumnya disini melatih rakyat untuk menjalankan peranan-peranan.- Sarana sospol = keluarga, sekolah, kelompok, pergaulan, pekerjaan, media masa, kontak pol

langsung . politik melibatkan (sekolah, media, tenaga, gereja, pekerjaan).- Rekruitemn pol = penyeleksian rakyat untuk kegiatan pol dan jabatan pemerintah melalui

penampilan dalam media komunikasi menjadi anggota organisasi mencalonkan diri untu jabatan tertentu.

- Komunikasi pol = merupakan jalan mengalirkannya informasi melalui masyarakat melalui lembaga struktur yang ada dalam sistem politik.

- Dipinggir lingkaran terdapat fungsi-fungsi yang diperlukan untuk membuat dan melaksanakan keputusan dalam setiap sistem politik.

- Dilingkaran luar ada kepentingan melalui tuntutan-tuntutan berupa penurunan pajak peningkatan kesejahteraan sosial.

- Tuntutan terhadap kepentingan itu bisa menaikkan/menurunkan kesetiaan pada politik.Selain tiga fungsi diatas ada fungsi “partisipasi politik”- Lama : untuk berpartisipasi dalam pembuatan KPTS pol-menduduki jabatan di pemerintahan

telah dibatasi hanya untuk sekelompok kecil orang yang berkuasa, kaya dan terpandang.- Baru : diberi kesempatan yang lebih luas untuk berpartisipasi dalam proses politik baik

keputusan atau kebijakan politik. Part. Pol (konvensional) :

Pemberian suara (voting) diskusi politik, kampanye hub. Individu dengan pejabat pol. Part. Pol (non konvensional) :

Petisi-berdemontrasi, mogok, anarkhi.

PRILAKU DAN PARTISIPASI POLITIK

Proses pembuatan keputusan politik selalu melibatkan pemerintah dan masyarakat melalui fungsi-fungsi politik, akan tetapi dalam keputusan politik didasarkan atas prilaku dan partisipasi politik.Pelaksanaan fungsi masing-masing :

1. Fungsi pemerintahan dilaksanakan oleh supra struktur baik tingkat pusat maupun daerah sesuai Undang-Undang (eksekutif, legislatif dan yudikatif)

2. Fungsi-fungsi politik dilaksanakan oleh infra struktur (parpol, ormas, LSM) di luar pemerintah

Pertanyaan : siapakah yang melakukan kegiatan politik dalam ilmu politik ?Hal ini sangat tergantung daripada pendekatannya dan kalau ditinjau dari pada kelembagaannya adalah struktur sesuai dengan fungsi-fungsi politik itu sendiri sedangkan individu yang menduduki jabatan adalah sebagai pelaksana saja.

Akan tetapi untuk menjelaskan prilaku suatu lembaga yang perlu ditelaah bukanlah lembaganya, melainkan latar belakang individu yang secara aktual mengenali lembaga, karena prilaku politik tidak lain adalah cerminan dari pada tingkah dari para individu dalam lembaga politik itu sendiri (elite, aktivis, kader, partisipan dan lain-lain).

Model prilaku politikAda 3 model dan unit analisis prilaku politik yaitu :

1. Individu aktor politik : meliputi pimpinan, aktivis politik dan individu warga negara yang beralisasi.

2. Agregrasi politik yaitu : gabungan diantara aktor politik secara kolektif seperti ; kelompok kepentingan (interes group) birokrasi, partai politik, lembaga swadaya masyarakat (LSM).

3. Tipologi kepribadian politik yaitu tipe pemimpin otoriter,

Hal-hal yang berpengaruh dalam prilaku politik :1. Lingkungan sosial politik (langsung, tak langsung)

o Langsung : pengaruh dalam lingkungan keluarga, agama, sekolah, kelompok pergaulan

o Tak langsung : sistem politik, sistem ekonomi, sistem budaya dan media masa.2. Struktur kepribadian seperti yang tercermin dalam sikap individu.3. Kondisi lingkungan seperti keadaan cuaca, keadaan keluarga, keadaan keluarga, keadaan

kelompok, ancama dalam segala bentuk.

PARTISIPASI AKTIF DAN PASIF serta GOLPUT1. Aktif adalah mengajukan usul mengenai suatu kebijakan umum, alternatif kebijakan umum

yang berlainan dengan kebijakan pemerintah, mengajukan kritik dan perbaikan untuk meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin pemerintahan, berorientasi pada input dan output politik.

2. Pasif adalah berupa kegiatan yang mentaati pemerintah, menerima dan melaksanakan saja setiap keputusan pemerintah yaitu kegiatan yang hanya berorientasi pada proses output saja.

3. Golput adalah masyarakat menganggap pemerintah menyimpang dalam sistem politik dan apa yang menjadi cita-citanya. Kelompok ini juga disebut APATIS.

MILBRATH dan GOEL, membedakan partisipasi dalam beberapa kategori :1. Apatis : artinya orang yang tidak berpartisipasi dalam menarik diri dari proses politik.2. Speklator : artinya orang yang setidak-tidaknya pernah ikut memilih dalam pemilihan umum,

tapi tak ikut terlibat dalam proses berikut.3. Gladiator : artinya mereka yang secara aktif terlibat dalam proses politik yakni komunikator,

spesialis mengadakan tatap muka, aktivis partai, pekerja kampanye dan pekerja masyarakat.4. Kolektif : artinya orang yang secara agresif mengakomodir pemikiran melalui diskusi,

seminar, lokakarya untuk disalurkan kedalam sistem politik.

Apakah yang mempengaruhi seseorang berpartisipasi?1. Kesadaran politik

Adalah pengetahuan masyarakat tentang lingkungan dan politik dan menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan masyarakat dan politik dimana dia hidup.

2. Kepercayaan kepada pemerintah (sistem politik)Artinya penilaian seseorang terhadap pemerintah atas segala kebijakan yang dapat mempengaruhi/dipengaruhi masyarakat.

Pertanyaan berikut, kegiatan macam apakah yang dikatagorikan sebagai partisipasi politik?Rambu-rambu :

1. Partisipasi politik yang dimaksudkan berupa kegiatan yang dapat diamati, bukan prilaku yang bersikap-sikap dan orientasi karena sikap dan orientasi individu tidak selalu termanifestasikan dalam perilaku.

2. Kegiatan itu diartikan untuk mempengaruhi pemerintah selaku pembuat dan pelaksana keputusan politik, seperti : mengajukan alternatif kebijakan umum, alternatif pembuat dan pelaksana keputusan politik dan kegiatan mendukung ataupun menentang keputusan politik yang dibuat oleh pemerintah.

3. Kegiatan yang berhasil (efektif) maupun yang gagal mempengaruhi pemerintah termasuk dalam konsep partisipasi politik.

4. Kegiatan mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan secara langsung ataupun secara tidak langsung.

- Langsung berarti individu mempengaruhi pemerintah tanpa menggunakan perantara- Tak langsung berarti mempengaruhi pemerintah melalui pihak lain yang dianggap dapat

menyakinkan pemerintah.Keduanya termasuk dalam kategori partisipasi politik. 5. Kegiatan mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan melalui prosedur yang wajar

(konvensional) dan tak berupa kekerasan (non violence) seperti ikut memilih dalam pemilihan umum, mengajukan petisi, melakukan kontak tatap muka dan menulis surat maupun dengan melakukan cara-cara di luar prosedur yang wajar (for konvensional) dan berupa kekerasan (violence) seperti : demontrasi (unjuk rasa) pembangkangan secara halus seperti memilih kotak kosong daripada memilih calon yang disodorkan pemerintah. Huru-hara, mogok, pembongkaran sipil, serangan senjata dan gerakkan-gerakkan politik seperti kudeta dan revolusi.

6. Dalam sistem politik yang mantap melembaga dan mendapat dukungan, barangkali hanya kegiatan-kegiatan konvensional dan tak berupa kekerasan yang hensaknya dimasukkan kedalam kategori partisipasi politik.

Pemimpin politikPemimpin politik lazim disebutkan dengan “ELITE POLITIK” dan pemimpin politik adalah orang yang memiliki kekuasaan (power), sedangkan yang tidak memiliki kekuasaan serta yang harus mematuhi kekuasaan di sebut “MASSARAKYAT”.

Ada beragam pertanyaan yang muncul dalam hal pemimpin antara lain : 1. Siapakah yang membentuk pemimpin politik ?2. Mengapa terdapat kebutuhan pemimpin diantara individu ? 3. Mengapa masyarakat mematuhi atau melawan pemimpin ? Dan sebagainya...

Jawabannya tidak terlalu banyak diuraikan disini, karena hal ini tidak menjadi sebuah kepastian yang mutlak, karena membicarakan politik adalah membahas hal-hal yang sangat tidak konsisten yaitu bisa ya bisa tidak ?

Sedangkan kalau kepemimpinan adalah menjadi bagian dari kekuasaan tetapi tidaklah sebaliknya dapat diartikan bahwa kekuasaan tidak merupakan bagian dari kepemimpinan karena disini terletak pada orang yang memberi pengaruh dan orang yang dipengaruhi dan juga tergantung daripada kemampuan yang dimiliki dalam menggunakan pengaruh dan pengikut.

Elite adalah orang-orang yang memiliki nilai yang paling tinggi di masyarakat, seperti : prestise, kekayaan ataupun kewenangan.

Perbedaan pola kepemimpinan politik (supra struktur) dengan pola kepemimpinan politik (infra struktur).- Supra struktur adalah pola yang diterapkan berlaku formal dan selalu melembaga,

berdasarkan aturan main (undang-undang/peraturan) yang ada dalam mempengaruhi bawahan, cenderung formal dalm menggerakkan bawahan.

- Sedangkan infra struktur adalah pola kepemimpinan politik dengan mengadakan hubungan-hubungan informal dan bersifat personal dalam menggerakkan pengikutnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Hubungan antara politik dan partisipasi politik dapat dikatakan bahwa salah satu aspek penting dari pelaksanaan demokrasi yang efektif dengan keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempangaruhi hidupnya walaupun tidak memiliki kewenangan/kekuasaan.Artinya : 1. Warga negara dilibatkan untuk ikut mempengaruhi isi kebijakan umum dan ikut menentukan

pembuat dan pelaksana keputusan politik.2. Prilaku politik masyarakat telah dapat mencerminkan sikap pemimpin politik sebagai

implementasi dari partisipasi politik.3. Partisipasi politik tidak mesti dapat dikatakan sebagai prilaku politik.

BENTUK-BENTUK PARTISIPASI POLITIK

PARTISIPASI KONVENTIONAL PARTISIPASI NON KONVENTIONAL1. Pemberian suara2. Diskusi publik/politik3. Kampanye4. Membentuk dan bergabung dalam

kelompok kepentingan5. Konvensi dengan pejabat/elite politik

1. Pengujian petisi2. Demontrasi3. Konfrontasi4. Mogok5. Tindakan kekerasan terhadap harta

benda6. Tindakan kekerasan terhadap manusia7. Revolusi8. Gerilya

Sumber : Gabriel Almond (dalam Mas’oed dan Mac Andrews, 2000:47)

KONFLIK DAN PROSES POLITIK

- Konflik terjadi atas penghalangan diantara individu ataupun kelompok atau memperebutkan hal yang sama tetapi konflik selalu menuju kearah kesepakatan(konsensus).

- Istilah konflik dalam ilmu politik acapkali dikaitkan dengan kekerasan seperti kerusuhan, kudeta, terorisme dan revolusi. Konflik mengandung pengertian “benturan” seperti perbedaan pendapat, persaingan, dan pertentangan antara individu-individu, kelompok-kelompok, kelompok dengan pemerintah. Masing-masing berupaya keras untuk mendapatkan dan/atau mempertahankan sumber yang sama akan tetapi bukan berarti harus diselesaikan melalui kekerasan, konflik bisa diselesaikan dengan kensensus.

- Konflik tidak selalu bersifat negatif seperti diduga banyak orang, karena konflik adalah sumber perubahan dan pembahasan, pengajuan buah pikiran/pendapat dan tuntutan kebijakan yang berainan ataupun yang bertentangan merupakan mekanisme guna menghasilkan pemikiran baru yang lebih mendekati ataupun kebijakan yang lebih baik.

- Penyebab terjadinya konflik; sama-sama hendak mendapat sumber-sumber yang cukup banyak terjadi dalam politik (pilgub, pilgub). Konflik pada pengusaha produk bukan dengan kelompok pemelihara lingkungan hidup yang berusaha mencegah pengerusakan hutan.

- Pengaturan konflikMenurut Ralf Dakrendorf pengaturan konflik yang efektif sangat bergantung pada 3 faktor yaitu :1. Kedua pihak harus mengakui kenyataan dan situasi konflik yang terjadi diantara mereka.2. Kepentingan-kepentingan yang diperjuangkan harus terorganisasikan secara rapi, tidak

tercerai beraidan terkotak-kotak sehingga masing-masing pihak memahami dengan jelas lingkup tuntutan pihak lain.

3. Kedua pihak menyepakati aturan main (rule of the game) yang menjadi landasan dan pegangan dalam hubungan dan interaksi diantara mereka.

- Tidak disalahkan pengaturan konflik melalui diskusi perdebatan terbuka dan mendalam untuk mencapai kesepakatan tanpa adanya pihak-pihak yang memonopoli pembicaraan atau memaksakan kehendak.

- Konflik politik adalah perbedaan pendapat, persaingan, dan pertentangan diantara sejumlah individu, kelompok, ataupun organisasi dalam upaya mendapatkan dan/atau mempertahankan sumber-sumber dari keputusan yang dibuat dan dilaksanakan (eksekutif, legislatif dan yudikatif ).

- Tipe-tipe konflik Positif : adalah konflik yang tak mengancam eksistensi sistem politik, yang biasanya disalurkan lewat mekanisme penyelesaian konflik yang disepakati bersama dalam konstitusi.

Negatif : adalah konflik yang dapat mengamcam eksistensi sistem politik, yang biasanya disalurkan dengan cara-cara yang inkonstitusional seperti kudeta, sparatisme, terorisme dan revolusi.

STRUKTUR KONFLIK 1. Konflik Menang Kalah

Situasi konflik yang bersifat antagonistik sehingga tidak tercapainya suatu kompromi diantara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik. Ciri-cirinya :- Tak mungkin mengadakan kerjasama - Hasil kompetensi dinikmati oleh pemenang saja - Yang dipertaruhkan biasanya yang bersifat prinsipal seperti harga diri, iman kepercayaan,

hidup atau mati, jabatan penting dipemerintahan.2. Komunis-Menang-Kalah, karena tak ada tawar menawar di Indonesia3. Konflik Menang-menang

Situasi konflik dalam mana pihak-pihak yang terlibat dalam konflik masih mungkin untuk mengadakan kompromi dan bekerja sama, sehingga semua pihak akan mendapatkan bagian dari konflik tersebut. Ciri-cirinya : - Yang dipertaruhkan adalah bukan hal-hal yang prinsipil, tak terlalu penting.- Maka diadakan dialog, kompromi, dan kerjasamayang menguntungkan semua pihak.- Hasil kompromi dapat dinikmati oleh kedua belah pihak.- Proses proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara antara Pemerintah dan

Fraksi-fraksi atau antara Fraksi-fraksi dengan Badan-badan.