SKRIPSIeprints.umm.ac.id/41013/1/PENDAHULUAN.pdf · v 11) Teman-teman Skripsi Bawang Dayak Annisa...
Transcript of SKRIPSIeprints.umm.ac.id/41013/1/PENDAHULUAN.pdf · v 11) Teman-teman Skripsi Bawang Dayak Annisa...
SKRIPSI
KIKI TAZKHIYA AMIRA
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI
ETANOL UMBI (Eleutherine palmifolia)
TERHADAP Propionibacterium acnes DENGAN
METODE DIFUSI CAKRAM
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan tepat waktu, yang berjudul “Uji Akitivitas Antibakteri Fraksi Etanol
Umbi Eleutherine palmifolia L. Terhadap Propionibacterium acnes dengan
Metode Difusi Cakram” untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program
Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Didalam pengerjaan skripsi ini tentunya telah melibatkan banyak pihak
yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu, penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1) Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan kesehatan, rahmat,
hidayah serta kekeuatan dan rezeki untuk meyelesaikan skripsi ini. Tak lupa
pada Nabi tercinta Muhammad SAW yang telah membawa islam hingga
seperti sekarang ini.
2) Kedua orangtua tercinta, Bapak Muhadi Umar dan Ibu Rini Astuti yang tak
pernah lelah selalu mendo’akan anaknya, memberikan segala bentuk
motivasi, selalu memberikan cinta dan kasih sayang yang tiada henti, serta
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
3) Ibu Siti Rofida, S. Si., M. Farm., Apt selaku dosen pembimbing I yang
dengan penuh kesabaran memberikan pengertian, arahan, dukungan serta
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4) Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P. Selaku dosen pembimbing II dan
dosen wali yang telah memberikan arahan, dukungan serta bimbingan
kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
5) Dian Ermawati, M. Farm., Apt. dan Ibu Ika Ratna Hidayati, S. Farm.,
M.Sc., Apt selaku tim penguji yang telah memberikan saran untuk
meyempurnakan skripsi ini.
6) Raditya Weka Nugraheni, S. Farm, Apt selaku ketua Laboratorium Farmasi
yang telah memberikan fasilitas kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian di Laboratorium Farmasi.
7) dr. Desy Andari selaku Kepala Laboratorium Biomedik PPD UMM yang
telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di Laboratium tersebut.
8) Seluruh dosen Farmasi dan Seluruh dosen Fakultas Kedokteran yang telah
membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.
9) Kakak tersayang Arini Hidayati Umaya dan Khalwat Asyaria yang selalu
mendukung serta memberikan cinta dan kasih sayang yang tak terhingga
dalam penulisan skripsi ini.
10) Keponakan saya tercinta Mecca Aulia Nirvananda dan Jalatika Aulia Shiffa
yang selalu merindukan saya dan membuat saya bahagia.
v
11) Teman-teman Skripsi Bawang Dayak Annisa Kusumawardhani, Anggrita
Fitriana, Febri Lusiana, Fauzah, Aldiala Apriliawati, Mahya Rizki yang
telah bersama selama awal penelitian hingga selesainya skripsi ini.
12) Sahabat tercinta dan tersayang saya, Fifi Ilmiya yang memiliki golongan
darah sama dengan penulis, yang selalu memberi masukan, semangat, dan
tidak lelah mendengarkan curhatan saya, motivasi dan pembelajaran selama
pengerjaan skripsi ini.
13) Teman satu fandom Safrinda Eka Damayanti yang menemani penulis
menjadi fangirl dan selalu mendukung dalam pengerjaan skripsi ini.
14) Sahabat saya Bawang Goreng, Inggrid Puput Parwati, Nurul Hidayati, dan
Nirmala Safarani atas semua dukungan, motivasi, serta selalu menemani
saya dalam mengerjakan skripsi ini.
15) Sahabat sekamar saya selama kkn Qonita Mufakkira Islami, Nurdiana
Wahyu Putri, dan Fitriyanawati yang selalu ada, dan menampung semua
curhatan saya selama ini. Serta teman-teman KKN 15 Pandansari yang saya
cintai atas suka duka selama kkn berlangsung.
16) Teman Kos Afita Jaya, Noor Alvi Laili, Dwi Nur Intan Sari dan Inas
Arfieny Halimatus Nadiyah selalu menghibur saya kapanpun dan
dimanapun, memberikan masukan dan motivasi terhebat selama pengerjaan
skripsi ini.
17) Teman-teman Farmasi 2014 yang selalu memberikan cerita penuh warna
kepada penulis dan selalu menemani selama masa kuliah berlangsung.
18) Selain itu sekalung penghargaan ditujukan juga kepada penyumbang
terbesar semangat saya, yaitu Bangtan Sonyeondan (BTS) yang sering
membangkitkan semangat dan memberi motivasi melalui lirik lagu.
19) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang
memberikan bantuannya, baik moril maupun material.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari
kesempurnaan. Maka penulis akan menerima segala bentuk kritik dan saran yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khusunya
bagi penulis, para pembaca di bidang kefarmasian.
Malang, 14 Mei 2018
Penulis,
Kiki Tazkhiya Amira
vi
RINGKASAN
Acne vulgaris atau lebih sering disebut jerawat adalah penyakit
peradangan menahun unit pilosebasea, dengan gambaran klinis biasanya
polimorfik yang terdiri atas berbagai kelainan kulit berupa: komedo, papul, pustul,
nodul, dan jaringan parut (Kabau, 2012). Bakteri yang umum menginfeksi jerawat
adalah Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, dan
Propionibacterium acnes (Djajadisastra, 2009). Propionibacterium acnes
merupakan organisme utama yang pada umumnya memberi kontribusi terhadap
terjadinya jerawat. P. Acnes termasuk kelompok bakteri Gram positif yang
berbentuk batang dan tidak berspora (Jawertz, 2005).
Lood (2011) membuktikan 50% isolat Propionibacterium acnes berbagai
strain dari pasien berjerawat resisten terhadap antibiotik klindamisin dan
eritromisin, dan 20% dari isolat resisten terhadap tetrasiklin. Oleh karena itu
diperlukan terapi alternatif dengan memanfaatkan zat aktif dari tumbuhan yang
mempunyai potensi tinggi sebagai antibakteri (Kumalasari, 2014). Hasil
penapisan fitokimia pada bagian umbi menunjukkan adanya kandungan metabolit
sekunder antara lain: alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, kuinon, steroid, zat
tanin dan minyak atsiri (Heyne, 1987).
Proses penelitian kali ini dilakukan dengan fraksinasi bertingkat, yang
dimulai dari pelarut non-polar (n-.heksan), semi polar (etil asetat), dan polar
(etanol 96%) teknis. Serbuk halus umbi Eleutherine palmifolia sebanyak 2
kilogram ditambahkan pelarut n-heksan sebanyak 20 L (perbandingan 1:10),
rendam selama 24 jam disaring dan tampung, didapatkan filtrat dan residu n-
heksan. Filtrat kemudian di rotav dengan suhu 45°C hingga menguap, sedangkan
residu di remaserasi kembali dengan n-heksan sebanyak 10 L ( perbandingan 1:5),
replikasi 3x. Hasil replikasi rotav didapatkan ekstrak kental n-heksan dan
disimpan dalam lemari pendingin. Hasil residu n-heksan di rendam dengan etil
asetat sebanyak 20 L (per perbandingan 1:10), rendam selama 24 jam disaring dan
tampung, didapatkan filtrat dan residu etil asetat. Filtrat kemudian di rotav hingga
menguap, sedangkan residu di remaserasi kembali dengan etil asetat sebanyak 10
L ( perbandingan 1:5), replikasi 3x. Hasil replikasi rotav didapatkan ekstrak kental
etil asetat dan disimpan dalam lemari pendingin. Hasil residu etil asetat di rendam
dengan etanol sebanyak 20 L (per perbandingan 1:10), rendam selama 24 jam di
saring dan tampung dan didapatkan filtrat dan residu etanol. Filtrat kemudian di
rotav hingga menguap, sedangkan residu di remaserasi kembali dengan etanol
sebanyak 10 L ( perbandingan 1:5), replikasi 3x. Hasil replikasi rotav didapatkan
ekstrak kental etanol dan disimpan dalam lemari pendingin. Pengujian dengan
KLT dilakukan dengan menggunnakan fase gerak n-heksana : etil asetat (6:4)
ditambahkan dengan 1 tetes asam formiat, kemudian diberi penampak noda untuk
mengetahui kandungan senyawa metabolit sekundernya.
Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram.
Konsentrasi fraksi etanol umbi Eleutherine palmifolia L yang digunakan adalah
20 mg/ml, 40 mg/ml, dan 60 mg/ml. Kontrol negatif yang digunakan DMSO 1%
dan aquadest steril dan kontrol positif clindamycin 25 μg/disk. Larutan uji dan
kontrol negatif ditanam pada media yang telah dioleskan bakteri
vii
Propionibacterium acnes. diiknkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam. Dilakukan
replikasi sebanyak tiga kali.
Hasil rendemen fraksi etanol umbi Eleutherine palmifolia L. diperoleh
rata-rata sebesar 2,71%. Hasil Identifikasi metabolit sekunder dengan metode
kromatografi lapis tipis (KLT) menunjukkan hasil positif pada alkaloid
memberikan noda berwarna jingga dengan Rf = 0,875 cm, terpenoid memberikan
noda berwarna ungu dengan Rf = 0,625cm, polifenol memberikan noda berwarna
hitam dengan Rf = 0,9375 cm, dan antrakuinon memberikan noda berwarna
merah dengan Rf = 0,375 cm. Hasil aktivitas antibakteri fraksi etanol umbi
Eleutherine palmifolia L. terhadap Propionibacterium acnes dengan konsentrasi
20 mg/ml memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 13,16 mm. Pada
konsentrasi 40 mg/ml memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 18,50 mm.
Pada konsentrasi 60 mg/ml memiliki rata-rata diameter zona hambat sebesar 21,33
mm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fraksi etanol umbi Eleutherine palmifolia
L. memiliki aktivitas biologi sebagai antibakter.
x
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Lembar Pengujian ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................................ ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Permasalahan ............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1 Tinjauan Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) .................................... 6
2.1.1 Klasifikasi Umbi E.palmifolia ..................................................................... 6
2.1.2 Morfologi Tanaman ..................................................................................... 7
2.1.3 Manfaat Umbi E.palmifolia ......................................................................... 8
2.1.4 Kandungan Kimiawi Umbi E.palmifolia .................................................... 8
2.1.5 Budidaya Umbi E.palmifolia ...................................................................... 9
2.2 Jerawat. ...................................................................................................... 10
2.2.1 Klasifikasi Propionibacterium acnes. ....................................................... 11
2.2.2 Mekanisme Aktivitas Antibakteri ............................................................. 12
2.3 Klindamisin ............................................................................................... 13
2.4 Pewarnaan Gram pada Bakteri .................................................................. 14
2.4.1 Tahapan pewarnaan Gram ......................................................................... 15
2.5 Simplisia .................................................................................................... 15
xi
2.5.1 Definisi Simplisia ...................................................................................... 15
2.5.2 Pengelolaan Simplisia ............................................................................... 16
2.6 Ekstrak ....................................................................................................... 17
2.6.1 Proses Pembuatan Ekstrak Secara Umum ................................................. 18
2.6.2 Ekstraksi .................................................................................................... 18
2.6.2.1 Cara dingin ................................................................................................ 19
2.6.2.2 Cara panas ................................................................................................. 19
2.6.2.3 Destilasi Uap ............................................................................................. 20
2.6.2.4 Cara Ekstraksi Lainnya ............................................................................. 20
2.7 Fraksinasi .................................................................................................. 21
2.8 Kromatografi ............................................................................................. 21
2.8.1 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)...............................................21
2.8.2 Kromatografi Lapis Tipis .......................................................................... 22
2.9 Penentuan Aktivitas Antibakteri ............................................................... 22
2.9.1 Metode Difusi ............................................................................................ 22
2.9.1.1 Disc diffusion test (Kirby-Bauer Disc Diffusion Test) ............................. 23
2.9.1.2 Cara parit (Ditch-plate technique) ............................................................. 23
2.9.1.3 Cara lubang (Cup-plate tchnique) ............................................................. 23
2.9.2 Metode Dilusi ............................................................................................ 24
2.10 Pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan bakteri ......................... 24
2.11 Standar McFarland .................................................................................... 24
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................ 25
3.1 Bagan Kerangka Konseptual ..................................................................... 25
4.1 Kerangka Konseptual ................................................................................ 26
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 29
4.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 29
4.2 Lokasi Penelitian ....................................................................................... 29
4.3 Instrumen Penelitian .................................................................................. 29
4.3.1 Pengelolaan Serbuk Simplisia ................................................................... 29
4.3.2 Proses Ekstraksi ......................................................................................... 29
4.3.3 Pengujian Antibakteri dengan Difusi Cakram .......................................... 30
4.3.4 Penapisan Senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis ............................. 30
xii
4.4 Bahan Penelitian ........................................................................................ 30
4.4.1 Bahan Uji ................................................................................................... 30
4.4.2 Proses Fraksinasi ....................................................................................... 31
4.4.2 Pengujian Difusi Cakram .......................................................................... 31
4.4.4 Identifikai Metabolit Sekunder dengan KLT ............................................ 32
4.5 Variabel Penelitian .................................................................................... 32
4.5.1 Variabel Bebas .......................................................................................... 32
4.5.2 Variabel Terikat ......................................................................................... 32
4.6 Sterilisasi ................................................................................................... 32
4.6.1 Sterilisasi Kering ....................................................................................... 32
4.6.2 Sterilisasi Basah ........................................................................................ 33
4.7 Metode Penelitian ...................................................................................... 33
4.7.1 Rancangan Peneltian ................................................................................. 33
4.7.2 Kerangka Operasional ............................................................................... 34
4.8 Prosedur Kerja ........................................................................................... 34
4.8.1 Pengelolaan Serbuk Simplisia ................................................................... 34
4.8.2 Prosedur Kerja ........................................................................................... 35
4.8.2.1 Pembuatan Bahan Uji ................................................................................ 35
4.8.2.2 Penapisan Metabolit Sekunder dengan KLT............................................. 35
4.8.2.3 Identifikasi Metabolit Sekunder ................................................................ 36
4.8.2.4 Pembuatan Variasi Konsentrasi Uji .......................................................... 36
4.8.2.5 Pembuatan Media ...................................................................................... 36
4.8.2.5.1 Pembuatan Standar McFarland .............................................................. 36
4.8.2.6 Preparasi Bakteri ....................................................................................... 38
4.8.2.7 Pewarnaan Bakteri Uji .............................................................................. 39
4.8.3 Tahap Pengujian ........................................................................................ 40
4.8.3.1 Pengujian Penghambatan Pertumbuhan Bakteri dengan Difusi Cakram .. 40
4.9 Analisis Data ............................................................................................. 41
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 42
5.1 Determinasi Umbi Eleutherine palmifolia ................................................ 42
5.2 PembuatanSerbuk Simplisia Umbi E. palmifolia ...................................... 42
5.3 Pengukuran Kandungan Lengas (MC) Umbi E. palmifolia ...................... 42
xiii
5.4 Hasil Fraksinasi Umbi E. palmifolia dengan pelarut etanol ..................... 43
5.5 Hasil Pengamatan Uji Kandungan Metabolit Sekunder pada Umbi E.
palmifolia .................................................................................................. 44
5.5.1 Hasil Uji Senyawa Alkaloid ...................................................................... 44
5.5.2 Hasil Uji Senyawa Terpenoid ................................................................... 45
5.5.3 Hasil Uji Senyawa Flavonoid .................................................................... 46
5.5.4 Hasil Uji Senyawa Polifenol ..................................................................... 47
5.5.5 Hasil Uji Senyawa Antrakuinon ................................................................ 47
5.6 Hasil Pewarnaan Propionibacterium acnes sebagai Gram Positif ............ 49
5.7 Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol Umbi (Eleutherine palmifolia)
Terhadap Propionibacterium acnes dengan Metode Difusi Cakram........ 50
5.7.1 Hasil Perhitungan Konsentrasi Fraksi Etanol Umbi E. palmifolia ................... 50
5.7.2 Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Fraksi Etanol Umbi E.
palimfolia terhadap Propionibacterium acnes dengan Metode Difusi
Cakram ..................................................................................................... 50
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 56
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 60
7.1 Kesimpulan ................................................................................................ 60
7.2 Saran .......................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 61
LAMPIRAN ......................................................................................................... 67
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel II.1 Fitokimia Umbi E. palmifolia. ............................................................. 9
Tabel II.2 Klasifikasi Respon Penghambatan Bakteri .......................................... 23
Tabel II.3 Table Standar Kekeruhan Mc Farland.................................................. 25
Tabel V.1 Hasil Pengayakan Serbuk Umbi E. palmifolia ..................................... 42
Tabel V.2 Nilai Kadar Air Simplisia Serbuk Umbi E. palmifolia ........................ 43
Tabel V.2 Hasil Pemisahan Senyawa dengan Kromatografi Lapis Tipis pada
Fraksi Etanol Umbi E. palmifolia ......................................................... 49
Tabel V.2 Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat Fraksi Etanol Umbi E.
palmifolia .............................................................................................. 52
Halaman
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 2.1 Umbi E. palmifolia. ....................................................................... 6
Gambar 3.1 Bagan Kerangka Konseptual. ........................................................ 25
Gambar 4.1 Skema Kerangka Operasional ....................................................... 33
Gambar 5.1 Optimasi Pelarut ............................................................................ 43
Gambar 5.2 Hasil Identifikasi Senyawa Alkaloid dengan KLT. ....................... 44
Gambar 5.3 Hasil Identifikasi Senyawa Terpenoid dengan KLT ..................... 45
Gambar 5.4 Hasil Identifikasi Senyawa Flavanoid dengan KLT ...................... 45
Gambar 5.5 Hasil Identifikasi Senyawa Polifenol dengan KLT. ...................... 46
Gambar 5.6 Hasil Identifikasi Senyawa Antrakuinon dengan KLT ................. 47
Gambar 5.7 Hasil Pewarnaan Propionibacterium acnes Replikasi 1 ............... 48
Gambar 5.8 Hasil Pewarnaan Propionibacterium acnes Replikasi 2 ............... 48
Gambar 5.9 Hasil Pewarnaan Propionibacterium acnes Replikasi 3 ............... 49
Gambar 5.10 Uji Antibakteri Fraksi Etanol Umbi E. palmifolia terhadap
Propionibacterium acnes Replikasi 1...............................................50
Gambar 5.11 Uji Antibakteri Fraksi Etanol Umbi E. palmifolia terhadap
Propionibacterium acnes Replikasi 2...............................................50
Gambar 5.12 Uji Antibakteri Fraksi Etanol Umbi E. palmifolia terhadap
Propionibacterium acnes Replikasi 3...............................................51
Gambar 5.13 Diagram Batang Rata-rata Zona Hambat Fraksi Etanol Umbi E.
pamifolia terhadap bakteri P.acnes ............................................... 52
Halaman
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup.................................................................... 68
Lampiran 2 Surat Pernyataan Tugas Akhir ....................................................... 69
Lampiran 3 Determinasi Tanaman Eleutherine palmifolia............................... 70
Lampiran 4 Sertifikasi Bakteri .......................................................................... 71
Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian .......................................................... 72
Lampiran 6 Surat Laboratorium Sintesa ........................................................... 73
Lampiran 7 Perhitungan ................................................................................... 74
Lampiran 8 Bagan Kerja Penelitian ................................................................. 75
Lampiran 9 Data dan Hasil Penelitian ............................................................. 80
Lampiran 10 Alat dan Bahan ............................................................................. 82
Lampiran 11 Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ........................................... 86
Lampiran 10 Surat Hasil Deteksi Plagiasi ......................................................... 87
Halaman
xvii
DAFTAR SINGKATAN
H = Hidrogen
KLT = Kromatografi Lapis Tipis
mmHg = Milimeter Hidrargyrum
Rf = Retardation Factor
UV-Vis = Ultraviolet-Visibel
λ = Lambda
NaCl = Natrium Klorida
FeCl = Ferri Klotida
NB = Nutrient Broth
MHA = Mueller Hinton Agar
MHB = Mueller Hinton Broth
MC = Moisture Concentration
DMSO = Dimethyl Sufoxide
CFU = Colony Forming Unit
61
DAFTAR PUSTAKA
Aida, A.N, Suswati Enny, Misnawi. 2016. Uji In Vitro Efek Ekstrak Etanol Biji
Kakao (Theobroma cacao) sebagai Antibakteri terhadap
Propionibacterium acnes.e-Jurnal Pustaka Kesehatan. Vol. 4 No. 1:128-130
Afriyanti & Rizqun, N., 2015. Akne Vulgaris Pada Remaja. Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung. Vol.4/No.6 Februari 2015.
Agoes, G.2007. Teknologi Bahan Alam, ITB Press Bandung.
Amanda, Fiqriah Rezeki. 2014. Efektivitas Ekstrak Bawang Dayak
(Eleutherine palmifolia (L.) Merr.)dalam Menghambat Pertumbuhan
Bakteri. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negri Syarif Hidayatullah
Andi. 2009. Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA Santo Thomas 1 Medan
Terhadap Jerawat. Medan. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara.
Alia mustika nur. 2011. Kapasitas antioksidan bawang dayak (eleutherine
palmifoli) dalam bentuk segar, simplisia dan keripik, pada pelarut non
polar, semipolar, dan polar. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian
Bogor;. P. 3-4
Athikomulchai, et al. 2008. The Development of Anti-Acne Products from
Eucalyptus Globules and Psidium Guajava oil. Journal. Health Res.
Backer, et al. 1968 Flora of Java (Spermatophytes only) Angiospermae Famili
191-238, Addenda et Corrigwn Da General Index to Volumes I-III. The
Netherlands. hal 150
Beck, LE. 1981. Topical Clindamycin in the Management of Acne Vulgaris.
Arch Dermatol ;117:482 – 485.
Bojar, R.A and Keith, T.H. 2004. Acne and Propionibacterium acne, Clin,
Dermatol. Journal.
Bonang Gerhard, S. Enggar dan koeswardono, 1982, Mikrobiologi Kedokteran.
P.T Gramedia, Jakarta
Brooks, Geo F., Janet S. Butel dan Stephen A. Morse. 2008. Mikrobiologi
Kedokteran. Alih bahasa Huriawati Hartono. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta
Cunliffe, William J.1989. Treatment of acne. In: Cunliffe, William J. Martin
Dunitz Ltd,The United Kingdom.;.252-87.2
62
Chomnawang MT, Surassmo S, Nukoolkarn VS, Gritsanapan W. Antimicrobial
effects of Thai medicinal plants against acne-inducing bacteria. Journal of
Ethnopharmacology. 2005;101(1-3):330- 3.
Cowan, M. M. (1999). Plant products as antimicrobial agents. Departement of
Microbiology, Miami University, Oxford, Ohio.
Corwin, E.J., (2009). Buku Saku Patofisiologi, terjemahan Nike Budhi. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Damayanti, Maya. 2014. Uji Efektivitas Larutan Bawang Putih (Allium
sativum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibcaterium acnes
Secara Invitro. Skripsi. Program Studi Pendidikan Dokter. Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Syarifhidayatullah. Jakarta.
Djajadisastra. 2009. Formulasi Gel Topikal Dari Ekstrak Nerii Folium Dalam
Sedian Anti Jerawat. Jurnal Farmasi Indonesia Vol. 4 No. 4 Juli 2009: 210-
216. Universitas Indonesia. Fakultas MIPA.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5. Balai Penerbit FKUI:
Jakarta;. 12: 585-7
Depkes RI, 1986. Sediaan Galenik. 2 &10, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1985. Cara Pembuatan Simplisia.
Jakarta: Diktorat Jenderal POM-Depkes RI.
Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia. Ed IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter standar umum
ekstrak tumbuhan obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan
Makanan. Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan
Dey, A. 2011. Alstonia scholaris (Apocynaceae): Phytochemistry and
pharmacology: A concise review. Department of Botany, Presidency
College, Kolkata, West Bengal, India.
Dwidjoseputro, D. (1994). Dasar-dasar mikrobiologi. Jakarta: Djambatan
Effendi, Z., 2003. Peranan Kulit dalam mengatasi Terjadinya Akne Vulgaris.
Farida, R., Dewa, M., Titis, N., Endrawati. 6. (2010). Manfaat Sirih Merah
(Piper crocatum) Sebagai Agen Anti Bakterial Terhadap Bakteri Gram
Positif dan Gram Negatif. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia.
63
Firdaus, R. 2006. Telaah Kandungan Kimia Ekstrak Metanol Umbi Bawang
Tiwai (Eleutherine Americana (l.) Merr.). Skripsi. Institut Teknologi
Bandung, Bandung.
Fitri, Lenni dan Yasmin, Yekki. 2011. Isolasi dan Pengamatan Morfologi
Koloni Bakteri Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi
Edukasi Vol. 3 No. 2 Desember 2011:20-25
Gunawan, gan sulistia. Farmakologi dan terapi edisi 5. Departemen
Farmakologi dan Terapeutik FKUI.2007.
Galingging, R.Y.2009. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) Sebagai
Tanaman Obat Multifungsi. Warta Penelitian dan Pengembangan 15(3):
2-4.
Greenwood. 1995. Antibiotic susceptibility (sensitivity) test, antimicrobial and
chemotherapy. USA: Mc Graw Hill Company
Gandjar IG & Abdul R. 2008. Kimia Far-masi Analisis. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Goodman, G. 1999. Acne and Acne Scarring Why We Should Treat? Dalam:
The. Medical Journal of Australia, 171: 62-63
Gritter, R.J. dan Robbit M. Schwarting S.E. 1991. Pengantar Kromatografi
Lapis Tipis Edisi Kedua. Terjemahan Kokasih Padmawinata. Bandung:
Institut Teknologi Bandung
Hara H, et al. 1997. A novel new naphtoquinon from the bulb of Eleutherine
Americana. Chem Pharm Bull; 1997. 45: 1714-1716
Harborne, J. B., 1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern
Menganalisis Tumbuhan, Edisi kedua, Hal 5, 69-76, diterjemahkan oleh
Kosasih Padmawinata dan Iwang Soedira, ITB Press, Bandung.
Harahap, Marwali. 2000. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates: Jakarta
Harper, J.C., 2008. Acne Vulgaris. Department of Dermatology, University of
Alabama at Birmingham Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1069804-overview
Hadiutomo, R. 1990. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : Gramedia.
Hamdiyanti. 2008. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I. Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Departemen Kehutanan.
64
Harmita. 2004. Petunjuk pelaksanaannya validasi metode dan cara
perhitungannya. Majalah Ilmu Kefarmasian. I(3):117-135. Hostettman, 1995.Cara Kromatografi Preparatif”Penggunaan pada Isolasi
Senyawa Alam” ITB, Bandung
Healy E, Simpson, 1994. Acne Vulgaris. BMJ 1994. 308, 831-833. PMID :
8167492
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I-IV. Jakarta: Penerjemah
Balitbang Kehutanan.
Hamdiyati, Yanti., Kusnadi, dan Irman Rahadian. 2008. Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Daun Patikan Kebo (Euphorbia hirta) terhadap Pertumbuhan
Bakteri Staphylococcus epidermidis. FPMIPA UPI: Bandung
James, WD. 2002. Acne. Department of Dermatology, University of
Pennsylvania.
Jawertz, M.A. 2005. Mikrobiologi Untuk Profesi Kesehatan Edisi 4.
Diterjemahkan oleh Bonang, G. Jakarta : Penerbit Buku Kesehatan.
Kabau S. 2012. Hubungan Antara Pemakaian Jenis Kosmetik Dengan
Kejadian Akne Vulgaris. Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
Kealey, K.S., M. Rodney, J.F.Leo, F.John, Margaret, and Giovani. 2004. Cocoa
Extract Prepared from Cocoa Solids Having High Cocoa Polyphenol
Content. United States Patent. Hlm 1-7.
Kumalasari DC. 2014. Efek Ekstrak Etanol Biji Kakao (Theobroma cacao)
sebagai Antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa secara In vitro.
Jember: Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Kloppenburg. 1988. Petunjuk Lengkap Mengenai Tanam-tanaman Di
Indonesia dan Khasiatnya Sebagai Obat-obatan Tradisional. Jilid I
Bagian Botani. Yogyakarta: RS Bethesda Yogyakarta dan Andi Offset.
Lay, B. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta : Rajawali.
LIPI. 1978. Tumbuhan Obat. Bogor: Lembaga Biologi Nasional-LIPI
Lood, Rolf. 2011. Propionibacterium acnes and its Phages [Disertasi].
Department of clinical sciences, Faculty of Medicine, Lund University:
Sweden
65
Lusiana A., Rice, D., and Idha, K., 2014. Pengaruh Jenis Pelarut Pengektraksi
terhadap Kadar Sinensetin dalam Ekstrak Daun Orthosiphon stamineus
Benth. E-Journal Planta Husada, Vol. 2 No.1, pp. 1-4.
Mitsui K, Maejima M, Saito H, Fukaya H, Hitotsuyanagi, Takeya K. 2005.
Triterpenoids from Cedrela sinensis. Tetrahedron 61: 10569–10582.
Movita T.2013. Acne Vulgaris. Contunuing Medical Education- 202 40.
Mirzoeva, O.K., Grishanin, R.N., dan Calder, P.C. 1997. Antimicrobial action of
propolis and some of its components: The effects on growth, membrane
potential, and motility of bacteria. Microbiol Res 152:239-46.
Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan. Vol. VII No. 2:361-367.
Mulyani YWT, et al. (2017). Ekstrak Daun Katuk (Sauropus androgynous (L) Merr)
Sebagai Antibakteri Terhadap Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
epidermidis. Jurnal Farmasi Lampung . Vol. 6 No.2 Hal 46-52.
Nur, M.A. dan Adijuwana H.A. 1989. Teknik Spektroskopi dalam Analisis
Biologi. Bogor: ITB.
Nuria, Maulia Cut., A. Faizatun. Sumantri. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha curcas L) terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan
Salmonella typhi ATCC 1408. Mediagro. Vol. 5 No. 2009: Hal 26-37.
Oprica, Cristina. 2006. Characterisation of Antibiotic-Resistant
Propionibacterium acnes Genomics from Acne Vulgaris and Other
Disease. Karolinska Institutet, Stockhlom
Padmawinata K.1995. Kandungan organik Tumbuhan Tingkat Tinggi.
Bandung: Penerbit ITB
Pratiwi, S.T., 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga, Jakarta
Pelczar and Chan.1988. Dasar-dasar Mikrobiologi 2. Universitas Pndonesia
Press: Jakarta, 456-537
Permatasari, G.A.A.A., Besung I.N.K. dan Mahatmi H. 2013. Daya Hambat
Perasan Daun Sirsak Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Indonesia Medicus Veterinus Vol. 2 No. 2 : 162-169
Post, K W dan Songer, GJ. 2005. Microbiology Bacterial and Fungal Agent of
Animal Disease. Elsevier Saunders: Philadephia.
66
Puspadewi R, Adirestuti P dan Menawati R. 2013. Khasiat Umbi Bawang
Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) sebagai Herbal Antimikroba
Kulit. Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol.1 No.1:31-37
Rahmawati, Dewi. 2012. Hubungan Perawatan Kulit Wajah Dengan
Timbulnya Akne Vulgaris pada Siswi SMA/Ma/SMK yang menderita
akne vulgaris. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro: Semarang
Rismana, dkk. 2014. Pengujian Aktivitas Antiacne Nanopartikel Kitosan-
Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garciana Mangostana). Media Litbangkes
Vol. 24 No.1: 19-27.
Rusmiati, dkk. 2012. Efek Antioksidan Ekstrak Bulbus Bawang Dayak
(Eleutherine palmifolia) pada Gambaran Histopatologis Paru-paru Tikus
yang Dipapar Asap Rokok. Skripsi. Program srudi Biologi FMIPA.
Universitas Lambung Mangkurat. Kalimantan Selatan.
Rozlizawaty, Ramdani, Fakhrurrazi, Herrialfian. 2013. Aktivitas Antibakterial
Etanol dan Rebusan Sarang Semut (Myrmecodia sp.) terhada Bakteri
Escherchia coli. Jurnal Medika Veterinaria. 7:2 Rohman, A., 2009, Kromatografi untuk Analisis Obat, 11-15, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Robinson, Trevor. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB:
Bandung
Rusdi, et al. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol 70% dari Ekstrak
Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) Terhadap
Bakteri Strepcoccus mutans. Farmasains. Vol.1 No.2: 92
Saptowalyono CA. 2007. Bawang Dayak, Tanaman Obat Kanker yang Belum
Tergarap. www/kompas.com/ diakses 14 november 2017
Santosa, C. M. dan T. Hertiani. (2005). Kandungan Senyawa Kimia dan Efek
Ekstrak Air Daun Bangun-bangun (Coleus amboinicus, L.) pada
Aktivitas Fagositosis Netrofil Tikus Putih (Rattus norvegitus). Majalah
Farmasi Indonesia vol. 16, no. 3. Sarker SD, Latif Z, & Gray AI. 2006. Nat-ural products isolation. In: Sarker SD,
Latif Z, & Gray AI, editors. Natural Products Isolation. 2nd ed. Totowa (New
Jersey). Humana Press Inc. hal. 6-10, 18.
Setiabudy R. 2011. Farmakologi dan Terapi: Pengantar Antimikroba. Edisi
Kelima. Jakarta: Universitas Indonesia.
67
Setiawan, N.C.E dan Anindya Febriyanti. 2017. Akitivitas Antioksidan Ekstrak
Etanol dan Fraksi-fraksi Umbi Eleutherine palmifolia (L.) Merr dengan
Metode DPPH. ISSN : 2598-2095. Vol.1 No. 1:3
Shalita AR, Smith JG, Parish LC. (1995) Topical nicotinamide compared with
clindamycin gel in the treatment of inflammatory acne vulgaris.Int J
Dermatol. ;34:434-7
Smith-Keary P.F. Genetic Elements in Escherichia coli. Macmillan Molecular
biology series. London; 1988. P. 1-9, 49-54
Supriono, 2000. Pengaruh Dosis Urea Tablet dan Jarak Tanam terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Kedelai Kultivar Sindoro. Agrosains 2(2):64-71.
Stahl E. 1985. Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi. Bandung:
ITB Press.
Syamsul E S et al. 2015. Formulasi Ekstrak Etanol Umbi Bawang Tiwai
(Eleutherine americana) Dalam Sediaan Krim Anti Acne. Traditional
Medicine Journal, 20(3), p 149-157
Tiwari P, Kumar B, Kaur M, Kaur G, Kaur H. 2011. Phytochemical screening
and extraction: a review. Internationale Pharmaceutica Sciencia.;(1):98-106
Tranggono, Retno Iswari dan F. Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu
Pengetahuan Kosmetik. PT Gramedia Pustaka: Jakarta
Waluyo, Iud. 2004. Mikrobiologi Umum. Malang : UMM Press
Wibowo, S. 2007. Budidaya Bawang, Bawang Putih Bawang Merah Bawang
Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta
Willey, J.M. 2009. Prescott’s Principles Of Microbiology. Boston: McGraw-
Hill Higher Education
William R and Richard S. 1976. Topically applied antibiotics in acne vulgaris.
Arch Dermatol ;112:182 – 184
Wu, Y. W., Ouyang, J., Xiao, X. H., Gao, W. Y., & Liu, Y. (2006).
Antimicrobial properties and toxicity of anthraquinones by
microcalorimetric bioassay. Chinese J. Chem, 24, 45-50.
Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Diterjemahkan oleh
Soendani N. S., UGM Press, Yogyakarta.
Yuindartanto, A., 2009. Acne Vulgaris. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
68
Yenni, et al. 2011. Perbandingan Efektivitas Adapelene 0.1% Gel Dan
Isotretinoin 0.05% Gel Yang Dinilai Dengan Gambaran Klinis Serta
ProfilInterleukin 1 (IL-1) Pada Acne Vulgaris. JST Kesehatan.; Vol.1
No.1 : 85-93
Yusuf, H. 2009. Pengaruh Naungan dan Tekstur Tanah terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Bawang Sabrang (Eleutherine americana
Merr.). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan