( LKj IP ) - e-gov.gunungkidulkab.go.ide-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2019/112_dinas lingkungan...

43
Laporan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018 i LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP ) DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2018

Transcript of ( LKj IP ) - e-gov.gunungkidulkab.go.ide-gov.gunungkidulkab.go.id/uploads/2019/112_dinas lingkungan...

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

i

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

( LKj IP )

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2018

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

ii

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah Yang Maha Esa karena atas

Rahmat dan Karunia-Nya Laporan Kinerja (LKj IP) Dinas

Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018

dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP).

Kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) yang

didukung manajemen kinerja yang akuntabel sudah merupakan tekat pemimpin

instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun di daerah. Sejalan dengan era

globalisasi yang banyak membawa perubahan yang strategis, memberi pengaruh

kepada masyarakat yang semakin kritis dengan berbagai tuntutan ,terutama kepada

para pengelola negara untuk menjalankan tugasnya secara bertanggungjawab, bersih

trasparan,dan akuntabel.

Akuntabilitas kinerja merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama

dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukan

evaluasi kinerja yang baik untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil bisa

optimal serta cara-cara yang digunakan untuk mencapainya.

Akuntabilatas dalam bentuk laporan dapat mengekspresikan pencapaian tujuan

melalui pengelolaan sumber daya suatu organisasi karena pencapian suatu tujuan

merukapan salah satu ukuran kinerja individu maupun unit organisasi yang akan

terlihat jelas pada pencapaian sasaran.

Tujuan dan sasaran tersebut dapat dilihat dalam rencana stratejik organisasi,

rencana kinerja, dan program kerja tahunan, dengan tetap berpegang pada Rencana

Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja (Renja).

Laporan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul merupakan

wujud pertanggungjawaban pelaksanan tugas pokok dan fungsi PD dalam

pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang telah digariskan, dan kebijakan

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

iii

operasional dalam rangka pencapian tujuan yang tertuang dalam dokumen

perencanaan strategis Perangkat Daerah Tahun 2016 – 2021.

Laporan kinerja ini juga sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dalam

perencanaan, terutama sebagai input bagi pengelolaan dan penataan serta

peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan prima

kepada masyarakat.

Laporan ini diharapkan juga dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan

evaluasi yang objektif atas penyelenggaraan Pemerintah oleh stake holders yang

berhak dan berkepentingan dalam menilai dan pertanggungjawaban Kepala

Perangkat Daerah.

Wonosari, Februari 2019

Kepala Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Gunungkidul

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

iv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunungkidul Tahun 2018

merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumberdaya sesuai tugas

pokok dan fungsi sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahaan.

LKj IP ini merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai dengan

rencana kinerja (performance plan) yang merupakan penjabaran tahunan dari Renstra

Perangkat Daerah Tahun 2016-20121 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Bupati

Gunungkidul Nomor 34 Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Bupati Gunungkidul Nomor 132 Tahun 2017.

LKj IP ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan bukti untuk

menjawab pertanyaan, sejauh mana sasasaran pembangunan yang ditunjukkan

dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerj utama (IKU) Perangkat Daerah yang

telah dicanangkan pada tahun 2018 telah berhasil dicapai.

Dari 2 (dua) IKU Perangkat Daerah tahun 2018, kinerja yang dicapai

menunjukkan bahwa, 1 (satu) indikator sasaran tercapai dengan kategori sangat

berhasil dan 1 (satu) indikator sasaran dengan kategori tidak berkasil. Keberhasilan

capain IKU Perangkat Daerah merupakan hasil dari upaya-upaya Perangkat Dareah,

juga berkat dukungan dan partisipasi seluruh masyarakat baik swasta maupun

masyarakat pada umumnya yang berkepentingan secara integral dan sinergi dalam

memenuhi program-program Perangkat Daerah pada tahun 2018.

Beberapa indikator sasaran yang belum dapat memenuhi target kinerja, karena ada

beberapa hambatan kendala yang apabila tidak segera diantisipasi dapat berpengaruh pada

capaian sasaran yang akan datang.

Untuk mengoptimalkan capaian sasaran dan mengantisipasi perubahan yang akan terjadi

pada masa mendatang perlu ada langkah kebijakan teknis/operasional untuk

mementapkan/dicapai sebagai upaya untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan.

Adapun langka-langkah kebijakan teknis/operasional yang diupayakan yaitu :

1. Membuat peraturan yang menjadi dasar untuk penegakan hukum di bidang lingkungan hidup

2. Mengaktifkan kegiatan penyuluhan, sosialisasi, pembinaan dan pendampingan terkait dengan kebijakan lingkungan hidup bagi masyarakat dan pengusaha.

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

v

3. Meningkatkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi tentang pengelolaan lingkungan hidup.

Prasyarat keberhasilan implementasi kebijakan, program, dan kegiatan masa depan adalah meningkatkan aparatur yang profesional serta dapat dipercaya masyarakat melalui penataan SDM aparatur yang berkesinambungan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi jabatan sesuai dengan beban kerja Kapedal, serta adanya perilaku kinerja aparatur yang dapat bekerja ”tuntas” berdasarkan norma hukum, etika birokrasi pemerintah, serta berbasiskan manajemen kinerja sehingga bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Hal ini akan memantapkan dan memperkuat modal sosial dengan ciri adanya kepercayaan (trust) masyarakat pada Pemerintah.

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ................................................. 2

C. Permasalahan Utama (Strategic Issued) …………............................ .. 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA ....................................................................... 8

A. Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016 - 2021 .................. 8

B. Rencana KinerjaTahun 2018 ............................................................... 13

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 ............................................................. 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................... 17

A. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................. 17

B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018 ..................................... 19

C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ................................................. 20

D. Realisasi Anggaran .............................................................................. 33

BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 34

LAMPIRAN – LAMPIRAN :

1. Perubahan Penetapan Kinerja Tahun 2018

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Pegawai ........................................................................... 6

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja ............................................ 9

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama ................................................................. 9

Tabel 2.3 Indikator Kinerja Program .................................................................. 10

Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal .................................................... 18

Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Lingkungan HidupTahun

2017 .................................................................................................. 19

Tabel 3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran Kualitas Lingkungan Hidup

Meningkat ........................................................................................ 20

Tabel 3.4 Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas

Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah ........................................... 30

Tabel 3.5 Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas

Perencanaan ..................................................................................... 31

Tabel 3.6 Rencana dan Realisasi Capian Program Kualitas Pelayanan

Publik ................................................................................................. 31

Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja Dan Anggaran Tahun 2018 ............................... 33

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup...................... 4

Gambar 1.2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun

2018 ................................................................................................ 5

Gambar 1.3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan

Pada Akhir Tahun 2018 ................................................................... 6

Gambar 3.1 Gambar Pembinaan Kepada Masyarakat ....................................... 25

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

1

A. Latar Belakang

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintah yang demokratis,

transparan, akuntabel, efisien, dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja

instansi pemerintah menjadi kunci dalam proses penyelenggaraan pemerintahan

yang baik, Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 9 Tahun 2015.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden

Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, setiap Perangkat Daerah wajib menyampaikan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKj IP) kepada Bupati sebagai perwujudan kewajiban suatu

Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau

kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap

akhir tahun anggaran.

LKj IP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang

dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah berdasarkan perencanaan

strategis yang ditetapkan. LKj IP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai

kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good governance serta berfungsi

sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.

BAB

I

PENDAHULUAN

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

2

Bertitik tolak dari Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016 - 2021 dan

Rencana Kerja Tahun 2018 maka LKjiP Perangkat Daerah yang disusun

merupakan realisasi hasil kegiatan tahun 2018 dan menyajikan laporan

kemajuan penyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup

kepada Bupati Gunungkidul.

B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi

Perangkat Daerah dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangat Daerah Kabupaten

Gunungkidul yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor

64 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan

Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup.

1. Tugas Pokok

Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan dan tugas

pembantuan di bidang lingkungan hidup. Untuk menyelenggarakan tugas

tersebut di atas Dinas mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan umum di bidang lingkungan hidup;

b. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup;

c. penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang lingkungan

hidup;

d. pengelolaan sistem informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup;

e. penataan dan pentaatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup;

f. pengendalian pencemaran dan pengembangan kapasitas lingkungan

hidup;

g. konservasi dan pengendalian kerusakan lahan;

h. pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan hidup;

i. penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang lingkungan

hidup;

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

3

j. penyusunan dan penerapan norma, standar, pedoman, dan petunjuk

operasional di bidang lingkungan hidup:

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang

lingkungan hidup; dan

l. pengelolaan UPT.

2. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari:

(1) Dinas terdiri dari:

a. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas;

b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretariat yang terdiri dari

Subbagian-subbagian;

c. Unsur Pelaksana : 1. Bidang-bidang yang terdiri dari

seksi-seksi;

2. UPT; dan

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Dinas terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat terdiri dari:

1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;

2. Subbagian Umum.

c. Bidang Penataan dan Pentaatan Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup terdiri dari:

1. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;

2. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

Hidup;

d. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengembangan Kapasitas

terdiri dari:

1. Seksi Pengendalian Pencemaran;

2. Seksi Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup;

e. Bidang Konservasi dan Kerusakan Lahan terdiri dari:

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

4

1. Seksi Konservasi Sumber Daya Alam;

2. Seksi Pengendalian Kerusakan Lahan;

f. UPT; dan

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dilihat pada bagan berikut:

Gambar 1.1

Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup

Kelompok J F

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

BIDANG PENATAAN &

PENTAATAN PERLINDUNGAN

DAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP

BIDANG PENGENDALIAN

PENCEMARAN DAN

PENGEMBANGAN KAPASITAS

BIDANG KONSERVASI DAN

KERUSAKAN LAHAN

Subbagian Perencanaan dan

Keuangan

Subbagian Umum

UPT KEBERSIHAN DAN

PERTAMANAN UPT LABORATORIUM

Seksi Perencanaan dan Kajian

Dampak Lingkungan

Seksi Pengaduan dan

Penyelesaian Sengketa

Lingkungan Hidup

Seksi Pengembangan Kapasitas

Lingkungan Hidup

Seksi Pengendalian Kerusakan

Lahan

Seksi Konservasi Sumber Daya

AlamSeksi Pengendalian Pencemaran

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

5

Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut, didukung

sumberdaya manusia yang cukup memadai dengan jumlah pegawai sebanyak

57 orang pada akhir Tahun 2018. Adapun jabatan struktural dilingkungan Dinas

Lingkungan Hidup sebanyak 16 jabatan,terdiri dari eselon II.b = 1 jabatan,

eselon III = 4 jabatan, eselon IV = 11 jabaan, sedangkan jumlah Pegawai Negeri

Sipil non eselon sebanyak 41 orang.

Gambar 1.2

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun

2018

Sumber Data: Subbagian Umum DLH Kabupaten Gunungkidul, 2018

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

6

Sedangkan komposisi pegawai Dinas Lingkungan Hidup berdasarkan

Golongan Ruang adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Komposisi Pegawai

No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 – 2018

1 I/a – I/d 10

2 II/a – II/d 22

3 III/a – III/d 18

4 IV/a – IV/e 7

Jumlah 57

Sumber Data: Subbagian Umum DLH Kabupaten Gunungkidul, 2018

Gambar 1.3

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan

Pada Akhir Tahun 2018

Sumber Data: Subbagian Umum DLH Kabupaten Gunungkidul, 2018

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

7

C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)

Permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Lingkungan Hidup pada Tahun 2018 :

1. Semakin besarnya volume sampah yang dihasilkan baik skala rumah tangga

maupun industri harus mendapatkan prioritas penanganan yang lebih baik.

Masih sedikitnya sarana prasarana seperti kendaraan pengangkut sampah,

tempat pengelolaan sampah (TPS) dan sarana prasarana lainnya serta

jumlah tenaga kebersihan yang belum memadai menyebabkan penanganan

sampah belum bisa optimal. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga belum

mampu untuk menampung sampah yang dihasilkan.

2. Kesadaran dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah juga masih

belum baik. Membuang sampah tidak pada tempatnya, tidak memilahkan

sampah organik dan anorganik dan perilaku masyarakat yang masih

menggunakan air sungai untuk mencuci dan memandikan hewan juga

merupakan faktor penyebab masalah sampah semakin kompleks.

3. Masih sedikitnya IPAL Komunal di pemukiman juga sebagai faktor penyebab

masalah limbah di masyarakat. Potensi pencemaran lingkungan dan

masalah kesehatan akibat luapan limbah di pemukiman semakin besar.

4. Masalah limbah B3 medis dan non medis masih menjadi masalah utama di

Kabupaten Gunungkidul. Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan yang

menghasilkan limbah B3 medis belum diikuti dengan kepatuhan pelaku

usaha dalam pengelolaannya.

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

8

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Gunungkidul merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah

yang menjadi tolok ukur kinerja daerah dalam melaksanakan amanat yang telah

diberikan oleh masyarakat Kabupaten Gunungkidul. Selanjutnya RPJMD

tersebut dijabarkan dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah sebagai

dokumen teknis operasional.

A. Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016-2021

Rencana Strategis Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan

Bupati Nomor 34 Tahun 2016 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah

Tahun 2016-2021 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor

132 Tahun 2017. Dokumen tersebut merupakan alat perencanaan pembangunan

jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja Perangkat Daerah dalam

melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan Pembangunan Perangkat Daerah Tahun 2016-2021, dirumuskan

yaitu meningkatkan daya dukung lingkungan hidup.

Selanjutnya Perangkat Daerah menjabarkan dalam sasaran-sasaran

strategis yang akan dicapai secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran

strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran selama

tahun 2016 - 2021 adalah sebagai berikut:

BAB

II PERENCANAAN KINERJA

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

9

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

(1) (2) (3)

1 Kualitas lingkungan hidup meningkat

Indek Kualitas Lingkungan Hidup

2 Kepuasan masyarakat terhadap penyenggaraan pelayanan publik meningkat

Indek Kepuasan Masyarakat Perangkat Daerah

3 Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat

Persentase Laporan Keuangan Disusun Tepat Waktu (Bulanan, Semesteran, Tahunan)

4 Kesesuian program dalam dokumen perencanaan daerah

Persentase Kesesuaian Program Dalam Renja PD terhadap RKPD dan Renstra PD terhadap RPJMD

Perangkar Daerah telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dengan

Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 272/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja

Utama Dinas Lingkungan Hidup. Adapun Indikator Kinerja Utama Perangkat

Daerah adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama

Sasaran Strategis/Kinerja

Utama

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Formulasi

Kualitas lingkungan hidup meningkat

Indek Kualitas Lingkungan Hidup

Rumusan :

(IPU x 30%) + (IPA x 30%) + (ITH x 40%)

IPU : Indek Pencemaran Udara

IPA : Indek Pencemaran Air

ITH : Indek Tutupan Hutan

Penurunan luasan lahan kritis yang terehabilitasi

Rumus :

luasan lahan kritis dikurangi luasan

lahan ktirisyang terehabilitasi

Tipologi data; Non komulatif

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

10

Berdasarkan IKU Perangkat Daerah tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan

menetapkan Indikator Program dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah

Nomor 22/KPTS/2017 tentang Indikator Kinerja Program di Lingkungan Dinas

Lingkungan Hidup yaitu sebagai berikut:

Tabel 2.3 Indikator Kinerja Program

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Program Alasan/ Penjelasan/ Formulasi

1 Kualitas lingkungan Hidup meningkat

Persentase perusahaan yang taat terhadap Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Hidup

Rumus:

∑ perusahaan yang taat terhadap Peraturan Perundang-undangan Lingkungan Hidup

∑ perusahaan

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Indeks Pencemaran Air

Rumus:

∑ parameter yang tidak melebihi baku mutu

∑ para meter yang dipantau x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Indeks Pencemaran Udara

Rumus:

∑ parameter yang tidak melebihi baku mutu

∑ para meter yang dipantau x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Persentase kelompok masyarakat peduli lingkungan yang aktif

Rumus:

∑ kelompok masyarakat peduli lingkungan yang aktif

∑ kelompok masyarakat peduli lingkungan

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Persentase volume sampah terkelola dengan baik

Rumus:

∑ volume sampah terkelola dengan baik

∑ volume sampah

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

11

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Program Alasan/ Penjelasan/ Formulasi

Persentase kecamatan yang memiliki Kelompok Mandiri p

engelola sampah

Rumus:

∑ kecamatan yang memiliki Kelompok Mandiri pengelola sampah

∑ kecamatan

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Persentase Penanganan lahan kritis

Rumus:

∑ Penanganan lahan kritis

∑ Penanganan lahan kritis

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Persentase geosite yang tertangani

Rumus:

∑ geosite yang tertangani

∑ geosite

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Persentase RTH Publik Perkotaan

Rumus:

∑ RTH Publik Perkotaan

∑ RTH

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

2 Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik meningkat

Indeks Kepuasan Masyarakat Perangkat Daerah

Rumus IKM:

Total dari nilai persepsi per unsur

Total unsur yang terisi

x Nilai penimbang

Dimana bobot nilai rata-rata tertimbang = Jumlah bobot dibagi jumlah unsur = 1 dibagi 14 = 0,071

Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM antara 25-100, maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25 dengan rumus:

IKM Unit Pelayanan x 25

Tipologi data: Non komulatif

3 Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat

Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu:

1. laporan bulanan 2. laporan

semesteran 3. laporan tahunan

∑ laporan keuangan yang disusun tepat waktu

∑ laporan keuangan yang disusun x 100%

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

12

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Program Alasan/ Penjelasan/ Formulasi

Tipologi data: Non komulatif

4 Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah

Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

∑ Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD yang sama dengan RKPD

∑ Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

x 100%

Persentase kesesuaian Program dalam Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD

∑ Program dalam Renstra PD yang sama dengan RPJMD

∑ Program dalam RPJMD

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Persentase pemenuhan kebutuhan administrasi perkantoran

∑ realisasi pemenuhan administrasi perkantoran

∑ administrasi perkantoran yang dibutuhkan

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana aparatur

∑ realisasi pemenuhan sarana dan prasarana

∑ sarana dan prasarana yang direncanakan

x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Persentase Aparatur Sipil Negara taat aturan

∑ ASN PD yang taat aturan

∑ ASN PD x 100%

Tipologi data: Non komulatif

Untuk mencapai sasaran strategis Perangkat Daerah dengan melaksanakan

program prioritas yaitu :

1. Program Peningkatan Pengelolaan Persampahan

2. Program Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup

3. Program Pengembangan Ruang Terbuka Hijau

4. Program Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemya

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

13

5. Program Pengendalian Percemaran dan Pengembangan kapasitas Kelembagaan

Lingkungan Hidup

6. Program Pengelolaan Sampah Mandiri

Sedangkan program-program penunjang atau pendukung pencapaian sasaran

strategis adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran

3. Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur

4. Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah

5. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan

6. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

B. Rencana Kinerja Tahun 2018

Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan

di depan untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan

datang tentang tingkat capaian kinerja yang diinginkan serta target (quantitative

objectives) apa yang harus dicapai dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan

program/kegiatan. Perencanaan Kinerja merupakan bentuk komitmen

pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja

tahunan organisasi.

Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah tersebut

Perangkat Daerah menyusun perencanaan kinerja tahunan yang disusun dalam

bentuk Rencana Kerja Perangkat Daerah. Dengan diterbitkannya Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Tehnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka

perlu menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang secara substantif tidak

jauh berbeda dengan Renja.

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

14

Rencana Kinerja Tahunan 2018 mencerminkan rencana kegiatan,

program, dan sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2016 – 20121.

Pada dasarnya RKT 2018 menguaraikan target kinerja yang hendak dicapai

Perangkat Daerah selama tahun 2018. Target kinerja merepresentasikan nilai

kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2018 dari semua indikator kinerja

yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja

pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan

organisasi di dalam upaya pencapaian tujuannya.

Target sasaran untuk Tahun 2018 merupakan sasaran tahun kedua dari

Renstra Perangkat Daerah 2016 – 2021 dan Rencana Kinerja Tahunan 2018

memuat sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang dicapai yaitu

sebagai berikut:

No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target

Satuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

Indek Kualitas Lingkungan Hidup - Kualitas udara (7 Parameter ) - Kualitas air (14 Parameter )

% %

89 54

Penurunan Luasan Lahan Kristis Yang terehabilitasi

Ha

100

2 Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Perangkat Daerah Meningkat

Nilai IKM Perangkat Daerah (PD)

% 78,75

3 Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Perangkat Daerah Meningkat

Persentase Laporan Keuangan Disusun Tepat Waktu : 1. laporan bulanan 2. laporan semesteran 3. laporan tahunan

% 100

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

15

(1) (2) (3) (4) (5)

4 Kesesuaian Program Dalam Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah

Persentase Kesesuaian Program Dalam Rencanan Kerja (Renja) Perangkat Daerah terhadap Program dalam Rencanan Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Program dalam Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD

%

100

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2018

Perjanjian Kinerja Tahun 2018 merupakan suatu dokumen kontrak kinerja

antara Kepala Perangkat Daerah dengan Bupati Gunungkidul untuk mewujudkan

target kinerja tahun kedua dari Renstra Perangkat Daerah Tahun 2061- 2021

berdasarkan pada sumber daya yang dimliki oleh Perangkat Daerah. Perjanjian

Kinerja Tahun 2018 mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran

tahunan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalan Rencana

Strategis .Tahun 2016 – 2021. Pada dasarnya perjanjian kinerja Tahun 2018

menguraikan target kinerja yang hendak dicapai Perangkat Daearah selama

Tahun 2018. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus

dicapai selama Tahun 2018 dari semua indikator kinerja yang melekat pada

tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran

akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam

upaya pencapaian tujuannya.

Dokumen Penjanjian Kinerja Perangkat Daerah Tahun 2018 disusun

setelah diterimanya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 38 dan

diubah seiring dengan Pergeseran DPA Nomor 75.

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

16

Perubahan Penjanjian Kinerja Perangkat Daerah Tahun 2018 sebagai berikut :

No

. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Target

Satuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

1 Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

indeks 62,12

Penurunan Luasan Lahan Kristis Yang terehabilitasi

Ha

100

Program

Anggaran Setelah Perubahan

Keterangan

1 Peningkatan Pengelolaan

Persampahan

Rp. 4.885.514.300,00 APBD

2 Pengendalian Pelaksanaan

Kebijakan Lingkungan Hidup

Rp. 249.230.000,00 APBD

3 Pengembangan Ruang Terbuka

Hijau

Rp. 3.780.937.000,00 APBD

4 Konservasi Sumber Daya Alam

Hayati dan Ekosistemnya

Rp. 660.390.000,00

APBD

5

6

Pengendalian Pencemaran dan

Pengembangan Kapasitas

Kelembagaan

Pengelolaan Sampah Mandiri

Rp. 694.729.000,00

Rp. 195.940.000,00

APBD

APBD

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

17

A. Capaian Kinerja Organisasi

Manajemen Pembangunan berbasis kinerja mengandalkan bahwa fokus

dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang

sudah direncanakan. Esensi dari menajemen pembangunan berbasis kinerja

adalah orientasi untuk mendorong perubahan, dimana program/kegiatan dan

sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan

perubahan, baik pada pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance dimana

salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah

instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan

layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena

itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian

penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah pada publik

telag dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini

adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun

2014 tentang Pedoman Tehnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam regulasi ini antara

lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja

organisasi pemerintah.

1. Pengukuran Kinerja

Kerangka Pengukuran kinerja di Dinas Lingkungan Hidup dilakukan dengan

mengacu pada Peraturan Menteri Perndayagunaan Aparatur Negara dab

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Tehnis Perjanjian

BAB

III AKUNTABILITAS

KINERJA

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

18

Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumusan sebagai

berikut :

a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau

semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja,

digunakan rumus :

Capaian indikator kinerja =

b. Apabila semakin tinggi realisasinya menunjukkan semakin rendahnya kinerja

atau semakin rendah realisasai menunjukkkan semakin tingginya kinerja,

digunakan rumus :

Atau

Capaian Indikator = =

Penilaian capaian kinerja untuk setiap kinerja sasaran menggunakan

interpretasi penilaian dengan pengukuran skala ordinal yaitu :

Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal

Skala Ordinal Predikat

85 ≤ X Sangat Berhasil

70 ≤ X < 85 Berhasil

55 ≤ X < 70 Cukup Berhasil

X < 55 Tidak Berhasil

Untuk mencapai capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan

berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian

sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut :

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

19

Penyimpulann pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah

indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil,dan

tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata)

skala ordinal dari setiap kategori dibagi dengan jumlah indikator yang ada di

kelompok sasaran tersebut.

Capaian sasaran =

B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2018

Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah dilakukan

dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, yang

selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Dinas Lingkungan

Hidup Kabupaten Gunungkidul tahun 2018, Pencapaian IKU tahun 2018 secara

ringkas ditunjukkan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

No Sasaran Strategis

Indikator Kinerja

Realisasi Tahun 2017

Tahun 2018 Target Akhir

Rentra (2021)

Capaian s/d 2018

terhadap 2021(%)

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%)

1. Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

Indek Kualitas Lingkungan Hidup

62,12 62,12 53,28 85,77 55,47 96,05

Penurunan Luasan Lahan Kristis Yang terehabilitasi

0 100 0 0 500 500

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

20

c. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang

menjelaskan capaian kinerja per sasaran sebagai berikut :

Sasaran 1

“Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat”

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut diperoleh

gambaran bahwa dari indikator sasaran yang ditetapkan, menghasilkan angka

capaian kinerja sebesar rata-rata 85,77 masuk dalam kategori sangat

berhasil.

Capaian sasaran tersebut diukur berdasarkan 2 (dua) indikator sasaran

yang dirumuskan dan menunjukkan keadaan sebagai berikut:

Tabel 3.3 Evaluasi PencapaianSasaran

Kualitas Lingkungan Hidup Meningkat

No Indikator Kinerja

Realisasi Tahun 2017

Tahun 2018 Target Akhir

Rentra (2021)

Capaian s/d 2018 terhadap 2021(%)

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Kategori

1 Indek Kualitas Lingkungan Hidup

62,12 62,12 53,28 85,77 Sangat Berhasil

55,47 96,05

2 Penurunan Luasan Lahan Kristis Yang terehabilitasi

0 100 0 0 Tidak

Berhasil 500

Rata-Rata Capaian Indikator Sasaran 85.77 Sangat

Berhasil

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

21

Untuk mengukur capaian kinerja pengelolaan lingkungan hidup digunakan

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH). IKLH ini merupakan gambaran atau

indikasi awal yang memberikan kesimpulan cepat dari suatu kondisi lingkungan

hidup pada lingkup dan periode tertentu. Penghitungan nilai IKLH

menggunakan 3 indikator, yaitu Indeks Kualitas Air (IKA), Indeks Kualitas

Udara (IKU) dan Indeks Tutupan Vegetasi (ITV), yang dapat menggambarkan

kondisi kualitas air, udara maupun tutupan lahan.

Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian kinerja

sasaran rata-rata sebesar 85,77 yang masuk ketegori sangat berhasil.

Sasaran ini untuk mencapai Misi 6 dalam RPJMD 2016-2021 yaitu

“Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam secara

berkelanjutan”.

Menurut standar nilai IKLH Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2018

termasuk dalam klasifikasi kurang baik.

IKLH tahun 2018 ini lebih rendah bila dibandingkan dengan IKLH tahun

2017. Bila kita lihat pada masing-masing indikatornya, penurunan, terjadi pada

IKA dan IKU, sedangkan untuk ITV terjadi peningkatan. Hasil penghitungan IKLH

tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017

Nilai IKA dan IKU ditentukan oleh konsentrasi bahan pencemar yang ada

di air sungai maupun di udara. Adanya curah hujan dan sumber mata air di

sungai turut mempengaruhi konsentrasi bahan pencemar di dalam air sungai

dan selain itu curah hujan juga mempengaruhi konsentrasi gas di udara. Salah

satu penyebab penurunan IKA dan IKU adalah karena adanya penurunan curah

hujan pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017. Menurut data yang

diperoleh dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, rata-rata

curah hujan pada tahun 2017 adalah sebesar 2.330,50 mm dengan rata-rata hari

hujan sebanyak 126,39 hari, sedangkan pada tahun 2018 rata-rata curah hujan

hanya sebanyak 1.691,89 mm dan rata-rata hari hujan sebanyak 98,44 hari.

Berkurangnya curah hujan ini mengakibatkan konsentrasi bahan pencemar yang

ada di air sungai menjadi lebih tinggi, terutama di sungai-sungai yang melewati

dalam kota Wonosari, yang tidak mempunyai sumber mata air, seperti di sungai

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

22

Besole dan sungai Kepek, karena tidak terjadi percampuran antara air buangan

yang mengalir di sungai dengan air hujan. Tingginya kandungan bahan

pencemar di dalam air sungai, terutama untuk parameter-parameter yang

digunakan untuk menghitung IKLH akan menyebabkan menurunnya status mutu

air dan menurunkan nilai IKLH. Berkurangnya curah hujan dan hari hujan juga

akan mengakibatkan meningkatnya konsentrasi gas nitrogen dioksida (NO2) dan

sulfur dikosida (SO2) di udara, sehingga hasil uji kedua parameter yang

digunakan untuk menghitung IKU pun meningkat dan menurunkan kualitas udara

ambien.

Penghitungan IKA menggunakan data hasil pemantauan kualitas air

sungai, yang terdiri dari parameter padatan tersuspensi total atau total

suspended solid (TSS), kandungan phosphat, kebutuhan oksigen biokimiawi

atau Biochemical Oxygen Demand (BOD), kebutuhan oksigen kimiawi atau

Chemical Oxygen Demand (COD), kandungan oksigen terlarut atau Dissolved

Oxygen (DO) dan kandungan bakteri coliform, baik coliform tinja (fecal coliform)

maupun coliform total. Pada tahun 2018 pemantauan air sungai dilakukan di 12

titik pantau dengan periode pemantauan masing-masing sebanyak 2 kali, yaitu

pada bulan Maret dan bulan September 2018. Lokasi titik pemantauan kualitas

air sungai pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:

a. Alur sungai yang melewati kota Wonosari, sampel diambil di 6 titik, yaitu di

Sungai Besole Utara (Gadungsari, Desa Wonosari), Sungai Besole Selatan

(Ringinsari, Desa Wonosari), Sungai Kepek (Desa Kepek), Sungai Krapyak

(Desa Siraman), Sungai Kluwih (Desa Karangrejek)dan Sungai

Wareng(Desa Wareng).

b. Alur sungai Oyo, sampel diambil di 4 titik, yaitu di Watusigar (Ngawen),

Karangtengah (Wonosari), Getas (Playen) dan Bleberan (Playen).

c. Alur sungai lainnya, sampel diambil di 2 titik, yaitu Sungai Pentung (Patuk)

dan Sungai Gedangan (Karangmojo).

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

23

Masyarakat Gunungkidul masih banyak yang menggunakan air sungai

untuk mencuci, kegiatan perikanan dan pertanian, bahkan masih ada juga yang

menggunakan air sungai untuk mandi. Di sisi lain, banyak juga masyarakat

yang membuang sampah dan juga limbah ke dalam sungai.

Masih banyak limbah industri skala rumah tangga yang dibuang langsung ke

dalam sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Industri skala rumah tangga ini

merasa keberatan untuk membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

sendiri karena membutuhkan biaya yang mahal, sementara pemerintah daerah

bila akan memberikan bantuan berupa IPAL komunal merasa sulit untuk

mendapatkan lahannya. Hal-hal inilah yang berpotensi menimbulkan

pencemaran air sungai

Data yang digunakan untuk menghitung IKU adalah data hasil pemantauan

udara ambient dengan metode passive sampler. Udara ambient adalah udara

bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan

mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsure lingkungan hidup

lainnya, di mana udara ambien merupakan percampuran sumber pencemar

yang berasal dari industri, kendaraan bermotor maupun domestik dengan

udara sekitarnya. Parameter yang digunakan, terdiri dari nitrogen dioksida

(NO2) dan sulfur dioksida (SO2). Pemantauan dilakukan sebanyak 2 periode,

yaitu pada bulan Mei dan bulan September 2018. Titik pengambilan sampel

meliputi 4 lokasi yaitu area transportasi, area industri, area permukiman dan

area komersial/perkantoran. Lokasi pengambilan sampel tahun 2018 adalah

sebagai berikut :

a. Area transportasi : Jalan Wonosari-Yogya Km. 3, Siyono, Logandeng,

Playen (depan gedung kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten

Gunungkidul);

b. Area industri : Jalan Wonosari-Semanu, Sambirejo, Semanu (depan Balai

Penyuluhan Pertanian Semanu);

c. Area permukiman : Padukuhan Madusari, Wonosari; dan

d. Area komersial/perkantoran : kompleks Bangsal Sewoko Projo.

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

24

Penghitungan ITV tahun 2018, menggunakan data luas tutupan hutan

ditambah dengan luas ruang terbuka hijau (RTH) dan luas tutupan vegetasi

lainnya. Pada tahun 2018 ITV meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2017

yang disebabkan adanya penambahan data luas ruang terbuka hijau di

beberapa wilayah kecamatan dan kegiatan penanaman pohon penghijauan.

Penghitungan ITV belum dapat dilakukan secara maksimal karena kesulitan

dalam pendataan ruang terbuka hijau yang ada di luar wilayah perkotaan.

Dalam penghitungan IKLH, digunakan pembobotan untuk masing-masing

indikator, yaitu 30% IKA, 30% IKU, dan 40% IKV, sehingga dapat dilihat bahwa

bobot terbesar untuk menentukan nilai IKLH adalah pada ITV. Upaya yang

dapat dilakukan dalam meningkatkan ITV antara lain dengan penambahan

RTH. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M2008

tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di

Kawasan Perkotaan, proporsi RTH pada wilayah perkotaan adalah sebesar

minimal 30%. Upaya penambahan RTH terkendala karena harus dilakukan di

lahan milik pemerintah daerah, sehingga pemerintah daerah harus

menyediakan lahan bila ingin menambah RTH.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian sasaran

IKLH antara lain dengan melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan

dan/atau usaha yang ada di Kabupaten Gunungkidul dalam upaya

pengendalian pencemaran udara, air, pengelolaan limbah bahan berbahaya

dan beracun (limbah B3) maupun dalam pengendalian kerusakan lahan.

Pembinaan kepada masyarakat diarahkan kepada pemberdayaan masyarakat

agar memelopori perilaku hidup bersih melalui kelompok-kelompok sadar

lingkungan, seperti pembinaan sekolah berwawasan lingkungan hidup atau

yang dikenal dengan sekolah adiwiyata, pembentukan saka kalpataru,

kelompok pemerhati kali, kelompok pengelola sampah mandiri, pembentukan

bank sampah, pembinaan pantai lestari, dan sebagainya.

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

25

Kegiatan fisik yang dilaksanakan pada tahun 2018 antara lain adalah

pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal di sentra

industry tahu Sumber Mulyo, Kepek, Wonosari, penanaman pohon penghijauan

di sekitar telaga, pengembangan taman keanekaragaman hayati (taman kehati)

dan pengembangan RTH.

Gambar 3.1

Pembinaan kepada masyarakat

Sarasehan Kelompok Pemerhati Kali Pembinaan pembuatan kompos di sekolah

Untuk capaian kinerja dari indikator Penurunan Luasan Lahan Kristis

Yang terehabilitasi tahun 2018 tidak tercapai karena tidak ada anggaran

Penanganan lahan kritis mempunyai kendala yaitu

1. Adanya peraturan bahwa untuk penanganan lahan kristis ada pada

lahan kas desa, tanah sultan ground, dan tanah pemerintah. Sementara

lokasi lahan kristis berada di lahan milik masyarakat.

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

26

2. Penanganan lahan kristis dengan keluasan 100 ha itu berupa hutan

rakyat, penghijaun lingkungan, agroforiestri, dan civil tehnis (dam

penahan dan gullyplug). Sedangkan kegiatan ini merupakan

kewenangan dari kehutanan yang sudah diampu oleh Dinas Kehutanan

Provinsi sesuai dengan UU No 23 Tahun 2014.

Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian kinerja

sasaran diperoleh 85,77 masuk ketegori Sangat berhasil .

Untuk mencapai target sasaran tersebut dilaksanakan program prioritas

yaitu Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan, Program

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Lingkungan Hidup, Program

Pengembangan Ruang Terbuka Hijau, Program Konservasi Sumber Daya Alam

Hyati dan Ekosistemnya, Program Pengendalian Pencemaran dan

Pengembangan Kelembagaan Lingkungan Hidup dan Program Pengelolaan

Sampah Mandiri . Dalam melaksanakan keenam program tersebut dianggarkan

sebesar Rp. 10.466.740.300 dalam realisasinya hanya menyerap anggaran

sebesar Rp.9.918.865.008 (94,77%) sehingga terdapat efisiensi anggaran

sebesar Rp. 547.875.292 (5,23%), yang dirinci sebagai berikut:

No. Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian

(%)

Selisih (Rp.) Efisiensi

(%)

1. Program

Peningkatan

Pengelolaan

Persampahan

4.885.514.300,00 4.438.291.499,00 90,85 447.222.801 9,15

2. Program

Pengendalian

Pelaksanaan

Kebijakan

Lingkungan

Hidup

249.230.000.00 201.007.309,00 80,65 48.222.691,00 19,35

3. Program Pengembangan Terbuka Hijau

3.780.937.000,00 3.751.596.200,00 99,22 29.340.800,00 0,78

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

27

No. Nama Program Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) Capaian

(%)

Selisih (Rp.) Efisiensi

(%)

4. Program

Konservasi

SDA Hayati dan

Ekosistemnya

660.390.000,00 657.112.800,000 99,50 3.277.200,00 0,50

5. Program Pengendalian Percemaran dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Lingkungan Hidup

694.729.000,00 677.917.200,00 97,58 16.811.800,00 2,42

6. Program Pengembangan Sampah Mandiri

195.940.000,00 192.940.000,00 98,47 3.000.000,00 1,53

Jumlah 10.466.740.300,00 9.918.865.008,00 94,77 547.875.292,00 5,23

Permasalahan/kendala yang dihadapi:

Menurunya IKA dan IKU sebagai faktor penyebab menurunnya IKLH pada

tahun 2018 dikarenakan :

1. Berkurangnya curah hujan, yang mengakibatkan konsentrasi bahan

pencemar yang ada di air sungai menjadi lebih tinggi, sehingga

menyebabkan menurunnya kualitas air

2. Berkurangnya curah hujan, yang mengakibatkan meningkatnya

konsentrasi gas pencemar di udara, sehingga menyebabkan kualitas

udara menurun

3. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah dan air limbah

tanpa diolah kedalam sungai karena IPAL belum banyak tersedia

4. Masih sedikit lahan milik pemerintah daerah yang digunakan untuk RTH;

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

28

5. Penegakan hukum dalam penatatan peraturan perundang-undangan di

bidang lingkungan hidup di Kabupaten Gunungkidul belum dapat

dilaksanakan dengan baik (law enforcement masih rendah)

6. Dalam penghitungan indeks tutupan vegetasi, selain data luas hutan,

baru tersedia data ruang terbuka hijau dan tutupan vegetasi di wilayah

perkotaan. Perlu dilakukan inventarisasi data tutupan vegetasi yang ada

di luar wilayah perkotaan.

7. Untuk Penangan lahan kritis kita tidak mempunyai kewenangan karena

itu sudah menjadi kewenangan provinsi.

8. Seandainya penangan lahan kritis dilaksanakan tanaman tersebut

menjadi aset PD dan kita kesulitan dalam pencatatan aset.

Solusi Pemecahan Masalah:

1. Diperbanyak pemebentukan kelompok=kelompok sadar lingkungan

2. Diperbanyak pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

komunal untuk industri skala rumah tangga

3. Pemerintah Daerah menyediakan lahan untuk membangunan RTH

4. Melakukan inventarisasi data tutupan vegetasi yang ada di luar wilayah

perkotaan.

5. Menyusun regulasi yang diperlukan untuk penegakan hukum dalam

penaatan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.

6. Solusi dalam dalam kegiatan penangan lahan kristis hanya bisa

dilakukan dengan pembinaan atau penyuluhan dengan maksud

menyadarkan masyarakat untuk keseimbangan lingkungan. dan juga

perlu adanya pemasangan papan himbauan dan papan peringatan di

lokasi yang strategis.

Langkah Strategis yang akan dilakukan:

4. Membuat peraturan yang menjadi dasar untuk penegakan hukum di

bidang lingkungan hidup

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

29

5. Mengaktifkan kegiatan penyuluhan, sosialisasi, pembinaan dan

pendampingan terkait dengan kebijakan lingkungan hidup bagi

masyarakat dan pengusaha.

6. Meningkatkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi tentang pengelolaan

lingkungan hidup.

7. Adanya pemasangan papan himbauan dan papan peringatan di lokasi

yang strategis.

Disamping mencpai indikator kinerja utama yang didukung oleh program

prioritas,disetiap Perangkat Daerah juga melaksanakan program-program

penunjang atau pendukung untuk mencapai sasaran strategis yang dilaksanakan

oleh setiap Perangkat Daerah

Sasaran 2

“Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

Meningkat”

Untuk mencapai target sasaran Akuntabilitas pengelolaan keuangan

meningkat dilaksanakan program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan

Perangkat Daerah. Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu baik

bulanan, semesteran, dan tahunan tahun 2018 sama dengan tahun 2017 yaitu

dari 100%. Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu baik bulanan,

semesteran, dan tahunan tahun 2018 ditargetkan sebesar 100% terealisasi

sebesar 100% sehingga realisasi kinerjanya mencapai 100% masuk kategori

sangat berhasil. Untuk mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat

dari tabel berikut :

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

30

Tabel 3.4

Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Pelaporan

Keuangan Perangkat Daerah

No. Indikator Kinerja

Program

Realisasi Tahun 2017

Tahun 2018 Target Akhir

Renstra (2021)

Capaian s/d 2018 terhadap 2021 (%)

Target Realisa

si

Capaian Kinerja

(%) Kategori

1 Persentase Laporan Keuangan Disusun Tepat Waktu : 1.laporan

bulanan 2.laporan

semesteran 3.laporan

tahunan

100 100 100 100 Sangat berhasil

100 100

RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR PROGRAM

100

Sasaran 3

“ Kesesuaian Program Dalam Dokumen

Perencanaan Perangkat Daerah (PD)”

Untuk mencapai target sasaran Kesesuaian Program Dalam Dokumen

Perencanaan Daerah dilaksanakan Program Peningkatan Kualitas Perencanaan.

Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) Perangkat

Daerah terhadap Program dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)

dan Renstra Perangkat Daerah terhadap Program dalam RPJMD Tahun 2018

sama dengan Tahun 2017 yaitu dari 100 %.

Persentase kesesuaian program dalam rencana kerja (Renja) Perangkat

Daerah tahun 2018 ditargetkan sebesar 100% terealisasi sebesar 100%

sehingga realisasi kinerjanya mencapai 100% masuk kategori sangat berhasil.

Untuk mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat dari tabel

berikut:

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

31

Tabel 3.5

Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Perencanaan

No Indikator Kinerja

Program

Realisasi Tahun 2017

Tahun 2018 Target Akhir

Rentra (2021)

Capaia s/d 2018 terhadap 2021(%)

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Kategori

1 Persentase Kesesuaian Program Dalam Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Program dalam Renstra Perangkat Daerah terhadap Program dalam RPJMD

100 100 100 100 Sangat Berhasil

100 100

Rata-Rata Capaian Indikator Program 100 Sangat

Berhasil

Tabel 3.6 Rencana dan Realisasi Capaian Program Kualitas Pelayanan Publik

No Indikator Kinerja

Program

Realisasi Tahun 2017

Tahun 2018 Target Akhir

Rentra (2021)

Capaian s/d 2018 terhadap 2021(%)

Target Realisasi Capaian Kinerja

(%) Kategori

1 Nilai IKM PD 76.53 78,75 81,25 103,17 Sangat Berhasil

80 101,56

Rata-Rata Capaian Indikator Program 103,17 Sangat

Berhasil

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

32

Program Kualitas Pelayanan Publik tidak dianggarkan namun

pengukuran Indek Kepuasan masyarakat (IKM) tetap dilakukan pada tahun

2018 dengan target 78,75, terealisasi sebesar 81,25 sehingga capaian kinerja

sebesar 103,17 dengan kategori sangat berhasil.

Selain kedua program di atas, juga dilaksanakan program yang

mendukung pencapaian seluruh sasaran yaitu Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran, dan

Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur.

Dalam melaksanakan kelima program tersebut dianggarkan sebesar

Rp.806.559.700,00 dalam realisasinya hanya menyerap anggaran sebesar

Rp.729.785.511,00 (90,48%) sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar

Rp.76.774.189,00 (9,52%), yang dirinci sebagai berikut:

No. Nama Program Anggaran

(Rp.)

Realisasi

(Rp.)

Capaian

(%)

Selisih (Rp.) Efisiensi

(%)

1 Pelayanan Administrasi Perkantoran

516.613.800 448.447.419 86,81 68.166.381 13,19

2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran

187.499.900 179.792.092 95,89 7.707.808 4,11

3 Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur

27.500.000 27.500.000 100 0,00 0,00

4 Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah

51.821.000 50.921.000 98,26 900.000 1,74

5 Peningkatan kualitas perencanaan

23.125.000 23.125.000 100 0,00 0.00

Jumlah 806.559.700 729.785.511 90,48 76.774.189 9,52

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

33

D. Realisasi Anggaran

Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2018 sebesar

94,46% dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk

program/kegiatan pendukung utama sebesar 94,79%, sedangkan realisasi untuk

program/kegiatan pendukung sebesar 89,63%. Jika dilihat dari realisasi

anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di

sasaran Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah sebesar

100,00%. Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran

Kualitas lingkungan hidup meningkat (94,77%).

Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2018 yang dialokasikan untuk

membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan

disajikan tabel berikut ini :

Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2018

No Sasaran Strategis

Kinerja Anggaran

Target Realisasi %

Realisasi

Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Realisasi

1 Kualitas lingkungan hidup meningkat

62,12 53,28 85,77 10.466.740.300 9.918.865.008 94,77

2 Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat

100 100 100 51.821.000 50.921.000 98,26

3 Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah

100 100 100 23.125.000 23.125.000 100,00

4 Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan Perangkat Derah meningkat

78,75 81,25 103,17 0 0 0,00

Jumlah 10.541.686.300 9.992.911.008 94,79

Belanja Langsung Pendukung

731.613.700 655.739.511 89,63

Total Belanja Langsung 11.273.300.000 10.648.650.519 94,46

Sumber : Data Laporan Keuangan DLH Tahun 2018

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

34

LKj IP menggambarkan penekanan pada manajem pembangunan

berbasisi kinerja dan perbaikan pelayanan publik, dimana setiap Perangkat

Daerah melakukan pengukuran dan pelaopran atas kinerja institusi dengan

menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi Perangkat Daerah LKj IP

menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas

publik. Sedangkan bagi publik sendiri, LKj IP akan menjadi ukuran akan

penilaian dan juga keterlibatan publik untuk kualitas kinerja pelayanan dan

mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.

LKJ IP Perangkat Daerah sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen

kinerja meripakan wujud dukungan pertanggungjawaban sistem administrasi

yang menunjukkan kemampuan menjamin kelancaran dan keterpaduan

pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efisien, efektif, dan

tanggap terhadap aspirasi rakyat serta dinamika perubahan lingkungan strategis.

Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan dengan

data pendukung yang meguraikan bukan hanya pencapaian tahun 2018, namun

juga melihat trend pencapaiannya dari tahun ke tahun. Secara umum, nampak

bahwa kinerja Dinas Lingkungan Hidup pada tahun 2018 adalah sangat berhasil,

karena dari 1 (satu) sasaran utama dan 3 (tiga) sasaran pendukung yang

ditetapkan dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil.

Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah

diuraikan dalam Bab III, terlibat bahwa kerja keras telah dilakukan Dinas

Lingkungan Hidup untuk memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas

dalam pembangunan. Namun demikian, beberapa tantangan perlu menjadi fokus

bagi perbaikan kinerja ke depan, Pertama, walaupun beberapa IKU telah

mencapai target yang baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum

sepenuhnya bisa dijawab dengan baik pula.

PENUTUP BAB

IV

Laporan Kinerja

Dinas Lingkungan Hidup Tahun 2018

35

Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait persoalan

tingkat kesadaran masyarakat atau pelaku usaha terhadap upaya pengelolaan

dan penyelamatan lingkungan belum merata dan kontiyu.

Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan

dalam penapaian sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi yang dibangun dengan

sungguh-sungguh dan berpijak pada pengakuan dan penghargaan akan

kontribusi berbagai pihak ini, upaya – upaya mencapai sasaran dan indikator

kinerja akan menjadi lebih sulit untuk dicapai.

Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja Perangkat Daerah yang

menjadi tujuan dari penyusunan LKj IP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga

penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Gunungkidul untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan

di tahun yang akan datang. Beberapa permasalahan dan solusi yang sudah

dirumuskan akan menjadi tidak punya makna jika hanya berhenti menjadi

laporan saja, namun harus ada rencana dan upaya konkret untuk menerapkanya

dalam siklus perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Hal ini akan menjadi

LKj IP benar-benar menjadi bagian dari sistem monitoring dan evaluasi untuk

pijakan peningkatan kinerja pemerintah dan perbaikan layanan publik yang

semakin baik.