· ketentuan yang berhubungan dengan kegiatan teknis di bidang pengendalian hama dan penyakit...

166
2013, No.1234 5 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan Pertanian memiliki peran penting yang strategis dalam perekonomian nasional. Untuk melestarikan salah satu peranannya sebagai penyedia bahan pangan bagi rakyat, target pembangunan pertanian adalah swasembada daging pada tahun 2014. Target antara yang mutlak dicapai dalam program swasembada daging adalah pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular dan gangguan reproduksi serta mempertahankan dan memperluas status wilayah Indonesia bebas penyakit hewan menular. Terkait hal tersebut, maka Kementerian Pertanian senantiasa berupaya menyiapkan Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan, yaitu pejabat fungsional Medik dan Paramedik Veteriner. Untuk mempertajam profesionalisme pejabat fungsional Medik Veteriner pada tanggal 24 September 2012 telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya. Melalui fasilitasi karir yang jelas, diharapkan pejabat fungsional Medik Veteriner akan bekerja secara fokus, sehingga pembinaan karir berlangsung sesuai harapan. www.djpp.kemenkumham.go.id

Transcript of  · ketentuan yang berhubungan dengan kegiatan teknis di bidang pengendalian hama dan penyakit...

2013, No.1234 5

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan Pertanian memiliki peran penting yang strategis dalam perekonomian nasional. Untuk melestarikan salah satu peranannya sebagai penyedia bahan pangan bagi rakyat, target pembangunan pertanian adalah swasembada daging pada tahun 2014. Target antara yang mutlak dicapai dalam program swasembada daging adalah pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular dan gangguan reproduksi serta mempertahankan dan memperluas status wilayah Indonesia bebas penyakit hewan menular. Terkait hal tersebut, maka Kementerian Pertanian senantiasa berupaya menyiapkan Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan, yaitu pejabat fungsional Medik dan Paramedik Veteriner. Untuk mempertajam profesionalisme pejabat fungsional Medik Veteriner pada tanggal 24 September 2012 telah ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya. Melalui fasilitasi karir yang jelas, diharapkan pejabat fungsional Medik Veteriner akan bekerja secara fokus, sehingga pembinaan karir berlangsung sesuai harapan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 6

Sebagai pendukung Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi

Nomor 52 Tahun 2012 tentang Jabatan Fungsional Medik Veteriner, Menteri Pertanian dan Kepala Badan Kepegawaian Negara telah menetapkan Peraturan Bersama Menteri Pertanian dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 17/Permentan/OT.140/3/2013 dan Nomor 11 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2012 Tentang Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya.

Secara operasional terkait penjelasan butir – butir kegiatan perlu disusun petunjuk teknis yang akan digunakan sebagai rujukan akhir bagi para pemangku kepentingan bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan dalam mengimplementasikan jabatan fungsional tersebut.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai acuan bagi Medik

Veteriner, pejabat penetap angka kredit, tim penilai, pengelola kepegawaian dan para pemangku kepentingan dalam melaksanakan ketentuan yang berhubungan dengan kegiatan teknis di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, pengembangan kesehatan hewan, dan administrasi kepegawaian, sehingga pengembangan karier Medik Veteriner dapat terfasilitasi.

2. Tujuan

Petunjuk teknis ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam pelaksanaan peraturan jabatan fungsional Medik Veteriner.

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup petunjuk teknis ini mencakup: tugas pokok, unsur dan sub unsur kegiatan, rincian dan tolok ukur kegiatan, pengusulan, penilaian dan penetapan angka kredit, pengangkatan dalam jabatan, kenaikan jabatan dan pangkat, pembebasan sementara, pengangkatan kembali, dan pemberhentian pejabat fungsional Medik Veteriner.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 7

D. PENGERTIAN-PENGERTIAN Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang PNS dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan tertentu yang bersifat mandiri.

2. Medik Veteriner adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan.

3. Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional Medik Veteriner dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.

4. Tim Penilai Jabatan Fungsional Medik Veteriner adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas menilai prestasi kerja Medik Veteriner.

5. Daerah khusus pada Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian yang selanjutnya di sebut Daerah Khusus adalah Unit Pelaksana Teknis dan/atau wilayah kerja yang berada di daerah atau pulau di wilayah terluar/terpencil atau wilayah NKRI yang berbatasan dengan Negara tetangga, atau memiliki frekwensi dan volume kegiatan sangat sedikit yang ditujukkan dengan perolehan angka kredit dari pelaksanaan tugas pokok Medik Veteriner, dan Paramedik Veteriner untuk kenaikan jabatan/pangkat paling banyak 15% (lima belas persen) setiap tahun.

6. Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disebut DUPAK adalah daftar yang harus diisi oleh pejabat fungsional Medik Veteriner dalam rangka penetapan angka kredit.

7. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disebut PAK adalah formulir yang berisi keterangan perorangan Medik Veteriner dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang telah dicapai oleh Medik Veteriner dan telah ditetapkan oleh pejabat penetap angka kredit.

8. Hasil Penilaian Angka Kredit yang selanjutnya HAPAK adalah formulir yang berisi keterangan perorangan Medik Veteriner dan satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan yang telah dicapai oleh Medik Veteriner, namun belum memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 8

9. Pejabat Penetap Angka Kredit adalah Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Medik Veteriner.

10. Pejabat Pengusul adalah Pejabat yang berwenang mengusulkan penetapan angka kredit Medik Veteriner.

11. Tim Penilai Pusat adalah Tim yang dibentuk oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian untuk membantu Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian dalam menetapkan PAK bagi Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c di lingkungan Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

12. Tim Penilai Kementerian adalah Tim yang dibentuk untuk membantu Pejabat Eselon II yang membidangi fungsi kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan dalam menetapkan PAK bagi Medik Veteriner Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Kementerian Pertanian.

13. Tim Penilai Provinsi adalah Tim yang dibentuk untuk membantu Pejabat Eselon II yang membidangi fungsi kesehatan hewan Provinsi dalam menetapkan PAK bagi Medik Veteriner Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi.

14. Tim Penilai Kabupaten/Kota adalah Tim yang dibentuk untuk membantu Pejabat Eselon II yang membidangi fungsi kesehatan hewan hewan Kabupaten/Kota dalam menetapkan PAK bagi Medik Veteriner Pertama pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

15. Sekretariat Tim Penilai adalah Sekretariat yang dibentuk oleh masing-masing pejabat penetap, untuk membantu Tim Penilai Pusat, Tim Penilai Kementerian, Tim Penilai Provinsi dan Tim Penilai Kabupaten/Kota dalam melakukan pengadministrasian angka kredit Medik Veteriner.

16. Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat adalah Menteri, Jaksa Agung, Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, Sekretaris Militer, Sekretaris Presiden, Sekretaris Wakil Presiden, Kepala Kepolisian Negara, Pimpinan Lembaga Pemerintahan Nonkementerian dan Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara.

17. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Provinsi adalah Gubernur.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 9

18. Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah Kabupaten/Kota adalah Bupati/ Walikota.

19. Pimpinan unit kerja adalah pejabat yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak oleh pejabat yang berwenang untuk memimpin suatu unit kerja sebagai bagian dari organisasi yang ada.

20. Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya di sebut STTPP adalah surat tamat pendidikan dan pelatihan yang diperoleh Medik Veteriner setelah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional;

21. Pengembangan Profesi adalah kegiatan pengembangan diri Medik Veteriner melalui pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan peningkatan mutu dan profesionalisme agar menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pembangunan pertanian;

22. Karya Tulis Ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran, pengembangan dan hasil kajian/penelitian yang disusun oleh perorangan atau kelompok, yang membahas suatu pokok bahasan ilmiah dengan menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan pustaka, diskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran pemecahannya;

23. Karya Tulis/Karya Ilmiah Hasil Pengkajian adalah tulisan hasil kajian/penelitian atau pengembangannya yang disusun oleh perorangan atau kelompok yang membahas suatu pokok bahasan ilmiah dengan menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan pustaka, deskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran pemecahannya;

24. Karya Tulis/Karya Ilmiah Hasil Gagasan Sendiri adalah tulisan hasil pokok pikiran yang disusun oleh perorangan atau kelompok, yang membahas suatu pokok bahasan ilmiah dengan menuangkan gagasan tertentu melalui identifikasi, tinjauan pustaka, deskripsi, analisis permasalahan, kesimpulan dan saran-saran pemecahannya;

25. Karya Tulis Ilmiah Populer adalah tulisan hasil penelitian/pengembangan/ pokok yang ditulis secara padat, dengan kalimat yang mudah dimengerti, dipahami, menarik untuk dibaca dan umumnya untuk konsumsi masyarakat umum;

26. ISSN (International Standard of Serial Numbers) adalah karya tulis ilmiah yang dimuat dalam terbitan yang berseri dan dipublikasikan dalam majalah, buletin, jurnal, tabloid, dll;

27. ISBN (International Standard of Book Numbers) adalah karya tulis ilmiah yang dimuat dalam bentuk buku tidak berseri dan dipublikasikan;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 10

28. Saduran adalah naskah yang disusun berdasarkan tulisan orang lain yang telah diubah dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlaku tanpa menghilangkan atau mengubah gagasan aslinya;

29. Pemberhentian adalah pemberhentian dari jabatan fungsional Medik Veteriner dan bukan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil;

30. Penghargaan/Tanda Jasa adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah pusat dan/atau Pemerintah Daerah, atau organisasi ilmiah nasional yang diakui oleh masyarakat ilmiah;

31. Tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang selanjutnya disebut makalah adalah suatu karya tulis yang disusun oleh seseorang atau kelompok yang membahas suatu pokok persoalan berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-obyektif di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan;

32. Terjemahan adalah naskah yang berasal dari tulisan orang lain yang dialihbahasakan;

33. Penulis Utama adalah seseorang yang memprakarsai penulisan, pemilik ide tentang rancangan penulisan karya tulis ilmiah, pembuat pokok-pokok tulisan, pembuat outline, penyusunan konsep serta pembuatan konsep akhir dari tulisan tersebut;

34. Penulis Pembantu adalah seseorang yang memberikan bantuan kepada penulis utama dalam hal mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data, serta menyempurnakan konsep;

35. Seminar adalah suatu bentuk pertemuan ilmiah untuk membahas/memecahkan masalah tertentu dalam bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan untuk memperoleh kesimpulan berdasarkan pendapat bersama;

36. Lokakarya adalah suatu pertemuan untuk membahas masalah tertentu dalam bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan untuk memperoleh hasil yang perlu ditindaklanjuti;

37. Organisasi Profesi adalah organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada disiplin ilmu pengetahuan dan etika profesi di bidang kesehatan hewan;

38. Pertemuan Ilmiah adalah pertemuan yang dilaksanakan untuk membahas suatu masalah yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 11

39. Rekomendasi adalah anjuran teknis berdasarkan hasil kajian dibidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan;

40. Leaflet adalah materi/informasi berupa tulisan atau cetakan dalam bentuk lembaran/lipatan kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dengan atau tanpa gambar;

41. Brosur adalah materi/informasi berupa tulisan atau cetakan dalam bentuk buku kecil dengan jumlah 5-15 halaman, berisi tulisan dengan kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dengan gambar yang sederhana;

42. Satuan Hewan adalah satuan pada masing-masing jenis hewan yaitu DOC/DOD/DOQ per box, ayam dewasa per flock 20 ekor, ayam dewasa yang dilalulintaskan per 10 ekor, hewan besar (sapi, kerbau, kuda, dan sejenisnya) per ekor, hewan kecil (kambing, domba, babi, anjing, kucing) per ekor, satwa per ekor, mencit/hamster/marmut/ tikus putih per box;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 12

BAB II TUGAS POKOK, UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN, RINCIAN

DAN TOLOK UKUR KEGIATAN

A. Tugas Pokok

Tugas pokok Medik Veteriner adalah menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, dan pengembangan kesehatan hewan.

B. Unsur dan Sub Unsur Kegiatan Unsur dan Sub Unsur Kegiatan Medik Veteriner terdiri atas:

1. Pendidikan, meliputi :

a. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar; b. Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan

serta memperoleh STTPP atau sertifikat; dan c. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.

2. Tugas pokok Medik Veteriner, meliputi :

a. Persiapan; b. Pelaksanaan;

c. Pengembangan Metode, meliputi : 1) Pengembangan Kesehatan Hewan;

2) Analisis Resiko Kesehatan Hewan; 3) Pedoman Peningkatan Kesehatan Hewan; 4) Kebijakan Kesehatan Hewan; dan

5) Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan 3. Pengembangan Profesi, meliputi :

a. Pembuatan karya tulis/karya ilmiah di bidang kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan;

b. Pengalibahasaan/penyaduran buku dan bahan - bahan lain di bidang kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan; dan

c. Pembuatan dan penyusunan bahan informasi. 4. Penunjang Tugas Medik Veteriner, meliputi:

a. Peran serta dalam seminar/lokakarya/konferensi;

b. Keanggotaan dalam Tim Penilai Jabatan Medik Veteriner;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 13

c. Keanggotaan dalam Tim Penilai Teknis dibidang kesehatan hewan;

d. Perolehan penghargaan/tanda jasa; e. Pengajaran/pelatihan pada pendidikan dan pelatihan; f. Keanggotaan dalam organisasi profesi/ilmiah;

g. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya; dan h. Melaksanakan kegiatan penunjang lain sebagai koordinator Pejabat

Fungsional Medik Veteriner pada unit kerja.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 14

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 15

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 16

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 17

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 18

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 19

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 20

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 21

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 22

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 23

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 24

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 25

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 26

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 27

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 28

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 29

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 30

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 31

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 32

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 33

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 34

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 35

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 36

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 37

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 38

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 39

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 40

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 41

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 42

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 43

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 44

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 45

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 46

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 47

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 48

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 49

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 50

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 51

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 52

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 53

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 54

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 55

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 56

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 57

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 58

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 59

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 60

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 61

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 62

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 63

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 64

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 65

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 66

BAB III PENGUSULAN, PENILAIAN DAN PENETAPAN

ANGKA KREDIT

A. PENGUSULAN ANGKA KREDIT

1. Pejabat Pengusul Pejabat yang berwenang mengajukan usul Penetapan Angka

Kredit adalah: a. Pimpinan unit kerja setingkat eselon II yang membidangi

kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan di Kementerian Pertanian/Provinsi/Kabupaten/Kota, kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian untuk angka kredit Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai dengan pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e, di lingkungan Kementerian Pertanian/Provinsi/ Kabupaten/Kota.

b. Pejabat yang membidangi kepegawaian (eselon III) pada unit kerja yang membidangi kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan di Kementerian Pertanian atau Kepala UPT kepada Pejabat Eselon II yang membidangi kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan untuk angka kredit Medik Veteriner Pertama sampai dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang bekerja di lingkungan masing-masing pada Kantor Pusat dan Unit Pelaksana Teknis dalam lingkup Kementerian Pertanian.

c. Pejabat yang membidangi kepegawaian (eselon III) pada unit kerja yang membidangi kesehatan hewan kepada pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan di Provinsi, untuk angka kredit Medik Veteriner Pertama sampai dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang bekerja di lingkungan Provinsi.

d. Pejabat yang membidangi urusan kepegawaian (eselon III) pada unit kerja yang membidangi kesehatan hewan kepada pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan di Kabupaten/Kota, untuk angka kredit Medik Veteriner Pertama sampai dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang bekerja di lingkungan Kabupaten/Kota.

2. Persyaratan Usul penilaian wajib diajukan paling kurang satu kali setiap

tahun, dalam bentuk formulir DUPAK. Persyaratan pengajuan usul penilaian dan penetapan angka kredit dengan melampirkan :

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 67

a. Surat pengantar dari pimpinan unit kerja. b. Fotokopi ijazah yang disahkan dan/atau surat keputusan

pencantuman gelar/STTPP dan/atau Surat Tanda Penghargaan (yang belum pernah digunakan dalam usulan penilaian); dan

c. Fotokopi surat keputusan Jabatan dan keputusan Pangkat Medik Veteriner terakhir;

d. Fotokopi PAK/HAPAK terakhir; e. Surat Pernyataan melakukan kegiatan yang meliputi :

1) Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan; dan/atau

2) Persiapan; dan/atau 3) Pelaksanaan; dan/atau 4) Pengembangan Metode; dan/atau

5) Pengembangan Profesi; dan/atau 6) Penunjang Tugas Medik Veteriner.

3. Waktu Pengusulan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) a. Penilaian dilakukan sebanyak 4 (empat) periode dalam satu

tahun, yaitu :

a. Bulan Oktober tahun sebelumnya dan Januari untuk kenaikan pangkat April;

b. Bulan April dan Juli untuk kenaikan pangkat Oktober pada tahun yang sama.

b. DUPAK beserta lampirannya harus sudah diterima oleh Pejabat Penetap melalui Sekretariat Tim Penilai paling lambat tanggal 15 September atau 15 Desember untuk kenaikan pangkat periode April tahun berikutnya dan paling lambat 15 Maret atau 15 Juni untuk kenaikan pangkat periode Oktober tahun yang sama.

c. DUPAK yang diterima setelah tanggal tersebut diatas akan dinilai pada periode penilaian berikutnya.

d. DUPAK yang dapat dinilai, merupakan kegiatan selama minimal 6 (enam) bulan dan maksimal 12 (dua belas) bulan, contoh : 1) Penilaian bulan Januari tahun 2014, masa penilaian DUPAK

paling singkat mulai kegiatan 1 Juni 2013 sampai dengan 30 November 2013 (6 bulan).

2) Penilaian bulan Januari tahun 2014, masa penilaian DUPAK paling lama mulai kegiatan 1 Desember 2012 sampai dengan 30 November 2013 (12 bulan).

3) Penilaian bulan Juli tahun 2014, masa penilaian DUPAK

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 68

paling lama mulai kegiatan 1 Juni 2013 sampai dengan 31 Mei 2014 (12 bulan).

4) Penilaian bulan Juli tahun 2014, masa penilaian DUPAK paling lama mulai kegiatan 1 Juni 2013 sampai dengan 31 Maret 2014 (9 bulan).

4. Prosedur Pengusulan Penetapan Angka Kredit a. Medik Veteriner menyampaikan DUPAK beserta lampirannya

kepada Pejabat Pengusul. b. Pejabat Pengusul setelah menerima berkas DUPAK beserta

lampirannya, memeriksa kelengkapan persyaratannya. Apabila DUPAK dan lampirannya telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan, maka Pejabat Pengusul membubuhkan tanda tangannya pada formulir DUPAK, dan menyampaikan DUPAK beserta lampirannya kepada Pejabat Penetap Angka Kredit, dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Untuk semua jenjang jabatan Medik Veteriner di lingkungan

Kementerian Pertanian, Pejabat Pengusul mengirimkan surat pengantar DUPAK kepada Pejabat Penetap, tembusan kepada Sekretaris Ditjen/Badan (tanpa lampiran).

2) Untuk jenjang jabatan Medik Veteriner Pertama sampai dengan Medik Veteriner Utama di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Pejabat Pengusul mengirimkan surat pengantar DUPAK kepada masing – masing Pejabat Penetap, tembusan kepada pimpinan unit kerja kepegawaian daerah provinsi/ kabupaten/kota (tanpa lampiran).

5. Ketentuan lain a. DUPAK dengan masa penilaian kurang dari 6 bulan belum dapat

dilakukan penilaian dan akan dikembalikan kepada yang bersangkutan.

b. DUPAK dengan masa penilaian lebih dari 12 bulan, kelebihannya tidak dapat dilakukan penilaian (dihanguskan).

6. Alur Pengusulan dan Penetapan Angka Kredit dapat dilihat pada Lampiran II - A.

B. PENILAIAN ANGKA KREDIT 1. Tim Penilai

Penilaian terhadap prestasi kerja Medik Veteriner dilakukan oleh Tim Penilai.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 69

Tim Penilai tersebut antara lain : a. Tim Penilai Pusat melakukan penilaian Medik Veteriner Madya,

pangkat Pembina, golongan ruang IV/a sampai dengan Medik Veteriner Utama di lingkungan Kementerian Pertanian, Provinsi, dan Kabupaten/Kota;

b. Tim Penilai Kementerian melakukan penilaian Medik Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan Medik Veteriner Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan Kementerian Pertanian;

c. Tim Penilai Provinsi melakukan penilaian Medik Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan Medik Veteriner Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi;

d. Tim Penilai Kabupaten/Kota melakukan penilaian Medik Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan Medik Veteriner Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

2. Tugas Tim Penilai

Tugas Tim Penilai antara lain : a. Membantu pejabat Penetap Angka Kredit dalam melakukan

penilaian angka kredit Medik Veteriner. b. Melaksanakan tugas lain yang berhubungan dengan penetapan

angka kredit yang diberikan oleh pejabat Penetap Angka Kredit.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Tim Penilai melakukan kegiatan sebagai berikut :

a. Mencermati kelengkapan dokumen/bukti yang dipersyaratkan dari setiap DUPAK yang diajukan;

b. Melakukan penilaian dan pemberian angka kredit atas setiap prestasi kerja Medik Veteriner yang tercantum dalam DUPAK;

c. Membuat catatan hasil penilaian sebagai bahan perbaikan Medik Veteriner dalam mengumpulkan angka kredit;

d. Menyampaikan hasil penilaian dan pemberian angka kredit sebagaimana dimaksud dalam butir b kepada pejabat Penetap Angka Kredit;

e. Melaksanakan bimbingan, sosialisasi, supervisi, pemantauan dan evaluasi, serta tugas-tugas lain yang berhubungan dengan penetapan angka kredit Medik Veteriner.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 70

Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Penilai bertanggung jawab kepada pejabat Penetap Angka Kredit sesuai tingkatannya.

3. Susunan Keanggotaan Tim Penilai a. Tim Penilai Pusat

Susunan keanggotaan Tim Penilai Pusat, terdiri atas : 1) Seorang Ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat

eselon II yang membidangi kesehatan hewan/pengamanan produk hewan di Kementerian Pertanian.

2) Seorang Wakil Ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian di Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.

3) Seorang Sekretaris merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan/karantina di Kementerian Pertanian.

4) Paling kurang 4 (empat) orang anggota yang 2 (dua) orang diantaranya pejabat fungsional Medik Veteriner.

b. Tim Penilai Kementerian Susunan keanggotaan Tim Penilai Kementerian, terdiri atas : 1) Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat

eselon III yang membidangi kesehatan hewan dilingkungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan pejabat eselon III yang membidangi karantina hewan dilingkungan Badan Karantina Pertanian;

2) Seorang wakil ketua merangkap anggota yang dijabat oleh paling kurang pejabat fungsional Medik Veteriner Madya dilingkungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan Badan Karantina Pertanian;

3) Seorang Sekretaris merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat eselon IV yang membidangi kepegawaian pada Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Sekretariat Badan Karantina Pertanian;

4) Paling kurang 4 (empat) orang anggota yang 2 (dua) orang diantaranya pejabat fungsional Medik Veteriner.

c. Tim Penilai Provinsi Susunan keanggotaan Tim Penilai Provinsi, terdiri atas : 1) Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat

eselon III pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 71

2) Seorang wakil ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat eselon IV pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi;

3) Seorang sekretaris merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi;

4) Paling kurang 4 (empat) orang anggota yang 2 (dua) orang diantaranya pejabat fungsional Medik Veteriner.

d. Tim Penilai Kabupaten/Kota Susunan keanggotaan Tim Penilai Kabupaten/Kota terdiri atas :

1) Seorang ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat eselon III pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

2) Seorang wakil ketua merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat eselon IV pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

3) Seorang sekretaris merangkap anggota yang dijabat oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

4) Paling kurang 4 (empat) orang anggota yang 2 (dua) orang diantaranya pejabat fungsional Medik Veteriner.

4. Syarat dan Masa Jabatan Keanggotaan Tim Penilai

a. Syarat keanggotaan tim Penilai Untuk diangkat sebagai anggota Tim Penilai, harus

memenuhi syarat sebagai berikut : 1) Menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan

jabatan/pangkat Medik Veteriner yang dinilai; 2) Memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi

kerja Medik Veteriner; 3) Aktif melakukan penilaian.

b. Masa jabatan keanggotaan Tim Penilai 1) Masa jabatan keanggotaan masing-masing Tim Penilai

adalah 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 72

2) Seseorang yang telah menjadi anggota Tim Penilai dalam 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) kali masa jabatan;

5. Sekretariat Tim Penilai

a. Untuk membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya, dibentuk Sekretariat Tim Penilai yang ditetapkan oleh pejabat Penetap Angka Kredit.

b. Sekretariat Tim Penilai tersebut antara lain: 1) Sekretariat Tim Penilai Pusat dipimpin oleh pejabat eselon III

yang membidangi kepegawaian pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan di Kementerian Pertanian;

2) Sekretariat Tim Penilai Kementerian dipimpin oleh pejabat eselon IV yang membidangi kepegawaian dilingkungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan pejabat eselon IV yang membidangi kepegawaian dilingkungan Badan Karantina Pertanian;

3) Sekretariat Tim Penilai Pemerintah Daerah Provinsi dipimpin oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi.

4) Sekretariat Tim Penilai Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dipimpin oleh pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

c. Sekretariat Tim Penilai pada masing-masing tingkatan mempunyai tugas memberikan bantuan administrasi dan fasilitas lainnya untuk kelancaran pelaksanaan tugas Tim Penilai. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Tim Penilai melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain :

1) Menyampaikan bahan dan informasi yang diperlukan untuk penilaian angka kredit Medik Veteriner;

2) Menerima, dan mencatat DUPAK Medik Veteriner yang diterima, dan memeriksa dengan seksama kelengkapan lampiran DUPAK-nya;

3) Menyampaikan DUPAK yang memenuhi syarat untuk penilaian kepada Ketua Tim Penilai dan menginformasikan kepada Pejabat Pengusul bagi DUPAK yang belum memenuhi syarat;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 73

4) Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Ketua Tim Penilai

dalam rangka pelaksanaan penilaian; 5) Memfasilitasi penyelenggaraan rapat Tim Penilai; 6) Menyusun laporan hasil rapat Tim Penilai;

7) Memproses DUPAK Medik Veteriner yang memenuhi syarat untuk ditetapkan angka kreditnya sampai menjadi PAK sesuai dengan jadwal yang ditetapkan;

8) Menyampaikan hasil penilaian berupa PAK dan HAPAK kepada pejabat pengusul;

9) Memberikan konfirmasi kepada Medik Veteriner terkait hasil penilaian apabila diperlukan;

10) Menyampaikan PAK beserta usulan pengangkatan ke dalam jabatan fungsional kepada pejabat yang berwenang

11) Mendokumentasikan DUPAK dan salinan PAK/HAPAK; 12) Menyusun database Pejabat Fungsional Medik Veteriner di

lingkungan Kementerian/Provinsi/Kabupaten/ Kota; 13) Menyiapkan dan mengusulkan kepada pejabat pembina

kepegawaian, daftar pejabat fungsional yang selama 4,5 tahun belum dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, untuk diterbitkan surat peringatan;

14) Menginformasikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal/ Badan, dan Pejabat Eselon II yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi/Kabupaten/Kota, daftar pejabat fungsional yang akan bebas sementara karena belum dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, dan Medik Veteriner Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e yang setiap tahun belum dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi, untuk diusulkan proses pembebasan sementara, sesuai peraturan yang berlaku;

15) Menginformasikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal/ Badan, dan Pejabat Eselon II yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Provinsi/Kabupaten/Kota, daftar pejabat fungsional yang akan diberhentikan karena belum dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, untuk diusulkan proses surat pemberhentian sesuai peraturan yang berlaku.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 74

6. Prosedur Penilaian Penilaian angka kredit dilakukan sebagai berikut: a. Berkas DUPAK beserta lampiran bukti/dokumen yang diterima

pejabat Penetap Angka Kredit, disampaikan ke Sekretariat Tim Penilai untuk dicatat dan diperiksa kelengkapannya, kemudian diserahkan kepada Ketua Tim Penilai.

b. Ketua Tim Penilai menugaskan 2 (dua) orang anggota Tim Penilai untuk melakukan penilaian terhadap setiap berkas usulan DUPAK.

c. Anggota Tim Penilai yang ditugaskan untuk melakukan penilaian sebagaimana dimaksud butir b melakukan penilaian dan hasil penilaiannya dimasukkan dalam DUPAK pada kolom "Angka Kredit" untuk disampaikan kepada Ketua Tim Penilai.

d. Setelah semua DUPAK dinilai, Sekretariat Tim Penilai memfasilitasi rapat pembahasan hasil penilaian.

e. Rapat dianggap sah apabila dihadiri oleh paling kurang 3/4 (tiga per empat) dari seluruh anggota Tim Penilai.

f. Rapat dipimpin oleh Ketua Tim Penilai, dan apabila berhalangan dipimpin oleh Wakil Ketua Tim Penilai. Apabila Ketua dan Wakil Ketua berhalangan, rapat dipimpin oleh Sekretaris Tim Penilai.

g. Apabila terdapat anggota Tim Penilai yang sedang dinilai maka yang bersangkutan tidak diperkenankan hadir dalam rapat penetapan hasil penilaian angka kredit.

h. Angka kredit yang diperoleh Medik Veteriner merupakan nilai rata-rata dari 2 (dua) orang anggota Tim Penilai.

i. Apabila hasil penilaian belum disepakati oleh anggota Tim Penilai yang hadir, maka Ketua Tim Penilai menunjuk 1 (satu) orang anggota Tim Penilai yang lain untuk melakukan penilaian ulang atas DUPAK yang bersangkutan. Hasil penilaian terakhir adalah hasil penilaian ulang ditambah rata-rata hasil penilaian sebelumnya (sebagaimana huruf h).

j. Hasil penilaian yang telah disetujui oleh anggota Tim Penilai dalam rapat tim, selanjutnya diproses sebagai berikut:

k. Bagi Medik Veteriner yang belum mencapai angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, maka Ketua Tim memberitahukan hasil penilaian kepada Pejabat Pengusul dengan menggunakan formulir Hasil Penilaian Angka Kredit (HAPAK) seperti contoh pada Lampiran VII;

l. Bagi Medik Veteriner yang telah mencapai angka kredit untuk

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 75

kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, maka Ketua Tim menuangkan akumulasi angka kredit yang berasal dari beberapa HAPAK ke dalam formulir Penetapan Angka Kredit (PAK) dengan menggunakan formulir seperti contoh pada Lampiran VIII.

m. Formulir PAK dibuat rangkap 4 (empat) bagi Medik Veteriner Madya dan Medik Veteriner Utama, atau rangkap 3 (tiga) bagi Medik Veteriner Pertama dan Medik Veteriner Muda. Formulir PAK tersebut disampaikan oleh Ketua Tim kepada Pejabat Penetap Angka Kredit untuk ditandatangani.

C. PENETAPAN ANGKA KREDIT

1. Pejabat Penetap Angka Kredit

Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit, yaitu: a. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian bagi Medik

Veteriner Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b sampai dengan Medik Veteriner Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/e di lingkungan Kementerian Pertanian, Provinsi, dan Kabupaten/Kota.

b. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan pada Kementerian Pertanian, bagi Medik Veteriner Pertama sampai dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kementerian Pertanian.

c. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan Provinsi bagi Medik Veteriner Pertama sampai dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi.

d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan Kabupaten/Kota bagi Medik Veteriner Pertama sampai dengan Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota.

2. Jadwal Waktu Penetapan Angka Kredit Penetapan Angka Kredit Medik Veteriner dilakukan paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun, yaitu: a. Paling lambat pada bulan Oktober tahun sebelumnya dan

bulan Januari untuk kenaikan pangkat periode April tahun yang sama; dan

b. Paling lambat pada bulan April dan bulan Juli untuk kenaikan pangkat periode Oktober tahun yang sama.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 76

3. Prosedur Penetapan Angka Kredit a. Hasil penilaian yang telah dilakukan oleh Tim Penilai

dituangkan dalam formulir PAK/HAPAK. b. Apabila hasil penilaian angka kredit telah memenuhi syarat

untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, maka akan dituangkan dalam bentuk PAK yang ditandatangani oleh Pejabat Penetap Angka Kredit, seperti contoh pada Lampiran VIII.

c. Apabila hasil penilaian angka kredit belum memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, maka akan dituangkan dalam bentuk HAPAK yang ditandatangani oleh Ketua Tim Penilai, seperti contoh pada Lampiran VII.

d. PAK/HAPAK (1 eksemplar untuk arsip) dikirimkan oleh Sekretariat Tim Penilai kepada Pejabat Pengusul, untuk diteruskan kepada: 1) Medik Veteriner yang bersangkutan (asli).

2) Pimpinan Unit Kerja Medik Veteriner yang bersangkutan (tembusan).

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 77

BAB IV PENGANGKATAN DALAM JABATAN

A. PENGANGKATAN PERTAMA KALI

1. Pejabat yang Berwenang

Pejabat yang berwenang mengangkat Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Medik Veteriner, yaitu: a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan pengangkatan Medik Veteriner Pusat. b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan pengangkatan Medik Veteriner Daerah Provinsi. c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan pengangkatan Medik Veteriner Daerah Kabupaten/ Kota.

2. Persyaratan Calon Medik Veteriner menyiapkan berkas usul pengangkatan pertama kali dalam jabatan Medik Veteriner yang terdiri atas:

a. Surat pernyataan bersedia untuk diangkat dalam jabatan fungsional Medik Veteriner;

b. Fotokopi ijazah terakhir yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;

c. Fotokopi surat keputusan CPNS; d. Fotokopi surat keputusan PNS; e. Fotokopi sertifikat diklat prajabatan;

f. Fotokopi nilai prestasi kerja 1 (satu) tahun terakhir; g. Daftar Riwayat Hidup;

3. Prosedur Pelaksanaan Pengangkatan Pertama Kali sebagai Medik Veteriner

a. Berkas usul pengangkatan pertama kali dalam jabatan Medik Veteriner disampaikan oleh calon Medik Veteriner kepada pimpinan unit kerja, untuk diperiksa/diteliti kelengkapan dan kebenaran persyaratannya. Berkas usul tersebut (setelah diberi surat pengantar oleh pimpinan unit kerja) dikirimkan kepada : 1) Sekretaris Ditjen/Badan yang selanjutnya mengusulkan

kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk memproses pengangkatan calon Medik Veteriner di lingkungan Kementerian Pertanian.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 78

2) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi yang selanjutnya mengusulkan kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian untuk memproses pengangkatan calon Medik Veteriner di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi.

3) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya mengusulkan kepada Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian untuk memproses pengangkatan calon Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/ kota.

b. Keputusan pengangkatan pertama kali sebagai Medik Veteriner disampaikan kepada calon Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerja sesuai prosedur yang berlaku.

4. Ketentuan lain tentang Pengangkatan Pertama Kali a. Pengangkatan pertama kali dalam jabatan Fungsional Medik

Veteriner dilakukan untuk mengisi lowongan formasi dari Calon Pegawai Negeri Sipil pada unit kerja yang bersangkutan;

b. Angka kredit yang diberikan pada pengangkatan pertama kali, paling kurang dihitung dari ijazah, dan diklat prajabatan;

c. Hasil pekerjaan calon Medik Veteriner pada saat CPNS dapat dinilai sebagai angka kredit selama bukti fisik memenuhi syarat dan sesuai dengan butir kegiatan jabatan fungsional Medik Veteriner termasuk surat penugasan;

d. CPNS dengan formasi Jabatan Medik Veteriner setelah ditetapkan sebagai PNS paling lama 1 (satu) tahun harus diangkat dalam jabatan fungsional Medik Veteriner.

5. Alur Pengangkatan Pertama Kali dapat dilihat pada Lampiran II - B. B. PENGANGKATAN DARI JABATAN LAIN

1. Pejabat yang Berwenang Pejabat yang berwenang mengangkat Medik Veteriner dari jabatan lain, yaitu: a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan pengangkatan Medik Veteriner Pusat.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 79

b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan keputusan pengangkatan Medik Veteriner Daerah Provinsi.

c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan keputusan pengangkatan Medik Veteriner Daerah Kabupaten/ Kota.

2. Persyaratan Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan (calon Medik Veteriner) menyiapkan berkas usul pengangkatan dari jabatan lain yang terdiri atas:

a. Fotokopi ijazah terakhir yang telah dilegalisir; b. Fotokopi surat keputusan pangkat terakhir; c. Surat keterangan melaksanakan tugas di bidang pengendalian

hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, serta pengembangan kesehatan hewan paling kurang 2 (dua) tahun oleh pimpinan unit kerja;

d. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;

e. Fotokopi nilai prestasi kerja 1 (satu) tahun terakhir;

f. Fotokopi surat keterangan lulus uji kompetensi; g. Daftar Riwayat Hidup;

h. Bukti fisik kegiatan di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, serta pengembangan kesehatan hewan sesuai Peraturan MENPAN dan RB tentang Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Angka Kreditnya yang telah dinilai dan ditetapkan dalam bentuk PAK sejak dari CPNS sepanjang bukti fisik lengkap.

3. Prosedur Pelaksanaan Pengangkatan Medik Veteriner Dari Jabatan Lain a. Berkas usul pengangkatan dalam jabatan Medik Veteriner

tersebut disampaikan oleh calon Medik Veteriner kepada pimpinan unit kerja, untuk diperiksa/diteliti kelengkapan dan kebenaran persyaratannya. Berkas usul tersebut (setelah diberi surat pengantar oleh pimpinan unit kerja) dikirimkan kepada : 1) Sekretaris Ditjen/Badan yang selanjutnya mengusulkan

kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk memproses pengangkatan calon Medik Veteriner dilingkungan Kementerian Pertanian.

2) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi yang selanjutnya mengusulkan kepada Gubernur

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 80

atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian provinsi untuk memproses pengangkatan calon Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi.

3) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya mengusulkan kepada Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian kabupaten kota untuk memproses keputusan pengangkatan calon Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.

b. Keputusan pengangkatan dari jabatan lain sebagai Medik Veteriner disampaikan kepada calon Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya sesuai prosedur yang berlaku.

4. Ketentuan Lain Tentang Pengangkatan dari Jabatan Lain

a. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan Fungsional Medik Veteriner dilakukan untuk mengisi lowongan formasi jabatan fungsional Medik Veteriner pada unit kerja yang bersangkutan;

b. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Medik Veteriner, angka kreditnya dihitung dari ijazah, diklat, kegiatan/tugas pokok, pengembangan profesi, dan unsur penunjang di bidang pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, serta pengembangan kesehatan hewan paling kurang 2 (dua) tahun.

c. Jenjang jabatan Medik Veteriner ditentukan berdasarkan jumlah angka kredit yang ditetapkan dalam PAK.

d. Calon Medik Veteriner yang akan diangkat melalui pengangkatan dari jabatan lain mulai bulan Januari Tahun 2016, harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.

5. Alur Pengangkatan dari Jabatan Lain dapat dilihat pada Lampiran II - C.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 81

BAB V KENAIKAN JABATAN DAN PANGKAT

A. KENAIKAN JABATAN 1. Pejabat yang Berwenang

Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan kenaikan jabatan Medik Veteriner, yaitu: a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan kenaikan jabatan Medik Veteriner Pusat. b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan kenaikan jabatan Medik Veteriner Daerah Provinsi. c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan kenaikan jabatan Medik Veteriner Daerah Kabupaten/ Kota.

2. Persyaratan Kenaikan jabatan Medik Veteriner dapat dipertimbangkan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Paling singkat 1 (satu) tahun dalam jabatan terakhir; b. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk

kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi; c. Mengikuti dan lulus uji kompetensi; dan d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik

dalam 1 (satu) tahun terakhir; 3. Prosedur Kenaikan Jabatan Medik Veteriner

a. Medik Veteriner yang akan mengajukan usul kenaikan jabatan, menyiapkan berkas kelengkapan yang terdiri atas: 1) PAK (asli) terakhir; 2) Fotokopi surat keputusan jabatan terakhir yang dilegalisir

oleh pejabat yang berwenang; 3) Fotokopi surat keputusan pangkat/golongan terakhir yang

dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; dan 4) Fotokopi surat keterangan lulus uji kompetensi;

b. Berkas usul kenaikan jabatan disampaikan oleh Medik Veteriner kepada pimpinan unit kerjanya, untuk diperiksa/diteliti kelengkapan dan kebenaran persyaratannya. Berkas usul tersebut dilengkapi surat pengantar dari pimpinan unit kerja dan disampaikan kepada:

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 82

1) Sekretaris Ditjen/Badan mengusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk memproses kenaikan jabatan bagi Medik Veteriner di lingkungan Kementerian Pertanian.

2) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi mengusulkan kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Provinsi untuk memproses kenaikan jabatan bagi Medik Veteriner di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi.

3) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mengusulkan kepada Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Kabupaten/Kota untuk memproses kenaikan jabatan bagi Medik Veteriner di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.

c. Keputusan kenaikan jabatan (asli) disampaikan kepada Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya sesuai prosedur yang berlaku.

4. Ketentuan lain tentang Kenaikan Jabatan a. Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh

setiap Medik Veteriner untuk memperoleh kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran II sampai dengan III pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2012, dengan ketentuan : 1) Paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka kredit

berasal dari unsur utama (tidak termasuk angka kredit yang berasal dari pendidikan); dan

2) Paling banyak 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang.

b. Medik Veteriner yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.

c. Medik Veteriner yang akan naik jenjang jabatan setingkat lebih tinggi, harus mengikuti dan lulus uji kompetensi, berlaku mulai bulan Januari Tahun 2016.

5. Alur Kenaikan Jabatan dapat dilihat pada Lampiran II - D.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 83

B. KENAIKAN PANGKAT 1. Pejabat yang Berwenang

Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan kenaikan pangkat Medik Veteriner, yaitu: a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan kenaikan pangkat Medik Veteriner Pusat. b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan kenaikan pangkat Medik Veteriner Daerah Provinsi. c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan kenaikan pangkat Medik Veteriner Daerah Kabupaten/ Kota.

2. Persyaratan Kenaikan pangkat Medik Veteriner dapat dipertimbangkan apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Paling kurang 2 (dua) tahun dalam pangkat terakhir; b. Memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk

kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; dan c. Memenuhi angka kredit yang berasal dari pengembangan profesi

dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Medik Veteriner Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c

yang akan naik pangkat menjadi Penata Tingkat I, golongan ruang III/d angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 4 (empat) dari unsur pengembangan profesi.

2) Medik Veteriner Muda, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d yang akan naik jenjang jabatan/pangkat menjadi Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 6 (enam) dari unsur pengembangan profesi.

3) Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan naik pangkat menjadi Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 8 (delapan) dari unsur pengembangan profesi.

4) Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b yang akan naik pangkat menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c angka kredit yang disyaratkan paling sedikit 10 (sepuluh) dari unsur pengembangan profesi.

5) Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c yang akan naik jenjang jabatan/pangkat menjadi Medik Veteriner Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d angka kredit yang disyaratkan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 84

paling sedikit 12 (dua belas) dari unsur pengembangan profesi.

6) Medik Veteriner Utama, pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d yang akan naik pangkat menjadi Pembina Utama, golongan ruang IV/e angka kredit yang dipersyaratkan paling sedikit 14 (empat belas) dari unsur pengembangan profesi.

d. Setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

3. Prosedur Kenaikan Pangkat a. Medik Veteriner yang akan mengajukan usul kenaikan pangkat,

menyiapkan berkas kelengkapan yang terdiri atas: 1) Fotokopi Kartu Pegawai yang dilegalisir oleh pejabat yang

berwenang; 2) PAK (asli) terakhir; 3) Fotokopi surat keputusan jabatan terakhir yang dilegalisir

oleh pejabat yang berwenang; 4) Fotokopi surat keputusan pangkat/golongan terakhir yang

dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; 5) Fotokopi nilai prestasi kerja 2 (dua) tahun terakhir yang

dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; b. Berkas usul kenaikan pangkat disampaikan kepada pimpinan

unit kerjanya, untuk diperiksa/diteliti kelengkapan dan kebenaran persyaratannya. Berkas usul tersebut dilengkapi surat pengantar dari pimpinan unit kerja kemudian dikirimkan kepada: 1) Sekretaris Ditjen/Badan mengusulkan kepada Kepala Biro

yang membidangi kepegawaian untuk memproses kenaikan pangkat bagi Medik Veteriner di lingkungan Kementerian Pertanian.

2) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi mengusulkan kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Provinsi untuk memproses kenaikan pangkat bagi Medik Veteriner di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi.

3) Pejabat eselon II pada unit kerja yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota mengusulkan kepada Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, melalui pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Kabupaten/Kota untuk memproses

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 85

kenaikan pangkat bagi Medik Veteriner di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.

c. Kenaikan pangkat Medik Veteriner pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d menjadi pangkat Pembina, golongan ruang IV/a sampai dengan pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e diproses melalui Pemerintah Daerah Provinsi.

d. Keputusan kenaikan pangkat (asli) disampaikan kepada Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya sesuai prosedur yang berlaku.

4. Ketentuan lain tentang Kenaikan Pangkat a. Medik Veteriner yang telah mencapai angka kredit untuk

kenaikan pangkat pada tahun pertama dalam masa pangkat yang didudukinya, maka pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan paling kurang 20% (dua puluh persen) angka kredit dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari tugas pokok.

b. Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Medik Veteriner untuk memperoleh kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran III sampai dengan VII pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2012, dengan ketentuan : 1) Paling kurang 80% (delapan puluh persen) angka kredit

berasal dari unsur utama (tidak termasuk angka kredit yang berasal dari pendidikan); dan

2) Paling banyak 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang.

c. Medik Veteriner yang bertugas di daerah khusus, dapat diberikan angka kredit sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi.

d. Angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf c diberikan setiap tahun dari unsur utama yang berasal dari kegiatan tugas pokok Medik Veteriner.

e. Penambahan angka kredit sebagaimana dimaksud pada huruf c dan d paling banyak 4 (empat) kali selama yang bersangkutan masih bertugas di daerah khusus.

5. Alur Kenaikan Pangkat Pejabat Fungsional dapat dilihat pada Lampiran II – E.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 86

BAB VI PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI

DAN PEMBERHENTIAN

A. PEMBEBASAN SEMENTARA

1. Pejabat yang Berwenang

Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pembebasan sementara Medik Veteriner, yaitu :

a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan keputusan pembebasan sementara Medik Veteriner Pusat.

b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan keputusan pembebasan sementara Medik Veteriner Daerah Provinsi.

c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan keputusan pembebasan sementara Medik Veteriner Daerah Kabupaten/ Kota.

2. Hal-hal yang dapat Mengakibatkan Pembebasan Sementara a. Pembebasan sementara akibat tidak dipenuhinya angka kredit

untuk kenaikan jabatan/pangkat dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

b. Pembebasan sementara karena setiap tahun sejak diangkat dalam pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e, tidak dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi.

c. Disamping pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada butir a dan b, Medik Veteriner dibebaskan sementara karena: 1) Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil;

2) Ditugaskan secara penuh diluar jabatan Medik Veteriner; 3) Menjalani cuti di luar tanggungan negara; atau 4) Menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

3. Prosedur Penerbitan Surat Peringatan a. Pembebasan sementara sebagaimana dimaksud pada butir 2

huruf a dan b, Sekretariat Tim Penilai terlebih dahulu menerbitkan surat peringatan 6 (enam) bulan sebelum batas akhir pembebasan sementara.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 87

b. Ketua Sekretariat Tim Penilai mengajukan berkas usul surat peringatan kepada :

1) Sekretaris Ditjen/Badan dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan, untuk memproses surat peringatan bagi Medik Veteriner dilingkungan Kementerian Pertanian.

2) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Provinsi dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan, untuk memproses surat peringatan bagi Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi.

3) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan di Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan, untuk memproses surat peringatan bagi Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota.

c. Surat Peringatan disampaikan kepada Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya sesuai prosedur yang berlaku.

4. Prosedur Pembebasan Sementara

a. Sekretariat Tim Penilai menginventarisir Medik Veteriner yang belum mengirimkan DUPAK/memenuhi syarat kenaikan jabatan/pangkat.

b. Ketua Sekretariat Tim Penilai setelah meneliti dan memeriksa kelengkapan dan kebenaran persyaratan yang ditentukan, segera menginformasikan daftar pejabat fungsional yang akan bebas sementara kepada: 1) Sekretaris Ditjen/Badan untuk diusulkan kepada Kepala Biro

yang membidangi kepegawaian dan diproses penetapan surat pembebasan sementara bagi Medik Veteriner dilingkungan Kementerian Pertanian, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan.

2) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah Provinsi untuk diusulkan kepada Pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Provinsi dan diproses penetapan surat pembebasan sementara bagi Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 88

3) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk diusulkan kepada Pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Kabupaten/Kota dan diproses penetapan surat pembebasan sementara bagi Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan.

c. Keputusan pembebasan sementara (asli) disampaikan kepada Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya sesuai prosedur yang berlaku.

5. Ketentuan lain tentang Pembebasan Sementara a. Medik Veteriner yang dibebaskan sementara, diberhentikan

tunjangan jabatan fungsionalnya. b. Sambil menunggu surat keputusan pembebasan sementara dari

pejabat yang berwenang, Pimpinan Unit Kerja Medik Veteriner yang bersangkutan menerbitkan surat keterangan pemberhentian tunjangan jabatan fungsional/mengusulkan kepada Bendahara gaji untuk tidak membayarkan tunjangan jabatan (supaya Medik Veteriner tidak terkena tuntutan ganti rugi) terhitung sejak :

1) diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; 2) ditugaskan secara penuh di luar jabatan Medik Veteriner;

3) menjalani cuti di luar tanggungan negara; 4) awal tahun ke-6 seorang Medik Veteriner tidak mampu

memenuhi angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat satu tingkat lebih tinggi sesuai ketentuan yang berlaku;

5) awal bulan ke-13 bagi Medik Veteriner, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e tidak dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit setiap tahun dari tugas pokok dan pengembangan profesi;

6) bulan ke-7 bagi yang melaksanakan tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan.

6. Alur pembebasan sementara dari Jabatan Medik Veteriner dapat dilihat pada Lampiran II – F.

7. Contoh pembebasan sementara dapat dilihat pada Lampiran IX.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 89

B. PENGANGKATAN KEMBALI 1. Pejabat yang Berwenang

Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pengangkatan kembali Medik Veteriner, yaitu : a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan pengangkatan kembali Medik Veteriner Pusat. b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan pengangkatan kembali Medik Veteriner Daerah Provinsi.

c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan keputusan pengangkatan kembali Medik Veteriner Daerah Kabupaten/ Kota.

2. Persyaratan a. Medik Veteriner yang bebas sementara karena belum dapat

memenuhi angka kredit sampai batas waktu yang ditentukan, apabila telah memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk naik jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, mengajukan usul pengangkatan kembali sebagai Medik Veteriner dengan melampirkan: 1) Fotokopi keputusan pembebasan sementara; 2) Fotokopi keputusan pengangkatan dalam jabatan/pangkat

terakhir; 3) Fotokopi PAK terakhir sebelum bebas sementara; 4) Fotokopi HAPAK terakhir sebelum bebas sementara; dan 5) Fotokopi PAK yang diperoleh melalui penilaian angka kredit

selama masa bebas sementara. b. Medik Veteriner yang bebas sementara karena hal lain diluar

angka kredit, apabila telah selesai menjalani pembebasan sementara, mengajukan usul pengangkatan kembali dengan melampirkan: 1) Fotokopi surat keputusan pembebasan sementara; 2) Fotokopi surat keputusan pengangkatan dalam

jabatan/pangkat terakhir; 3) Fotokopi PAK terakhir sebelum bebas sementara; 4) Fotokopi HAPAK terakhir sebelum bebas sementara; dan atau 5) Fotokopi surat keputusan/keterangan bahwa yang

bersangkutan telah diaktifkan kembali sebagai Pegawai Negeri Sipil; atau

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 90

6) Fotokopi surat keputusan/keterangan bahwa yang bersangkutan telah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara dan telah diangkat kembali sebagai Pegawai Negeri Sipil pada unit kerjanya semula; atau

7) Fotokopi surat keputusan/keterangan bahwa yang bersangkutan telah selesai menjalani tugas diluar jabatan Medik Veteriner dan telah ditugaskan kembali pada unit kerjanya semula; atau

8) Fotokopi surat keputusan/keterangan bahwa yang bersangkutan telah selesai menjalani tugas belajar dan telah ditugaskan kembali pada unit kerjanya semula.

3. Prosedur Pengangkatan Kembali sebagai Medik Veteriner a. Sekretariat Tim Penilai memantau hasil PAK Medik Veteriner yang

bebas sementara karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi;

b. Ketua Sekretariat Tim Penilai setelah meneliti, memeriksa kelengkapan dan kebenaran persyaratan yang ditentukan, segera mengajukan berkas usul pengangkatan kembali kepada : 1) Sekretaris Ditjen/Badan untuk diusulkan kepada Kepala Biro

yang membidangi kepegawaian dan diproses penetapan surat pengangkatan kembali bagi Medik Veteriner dilingkungan Kementerian Pertanian, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan.

2) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah Provinsi untuk diusulkan kepada Pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Provinsi dan diproses penetapan surat pengangkatan kembali bagi Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan.

3) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk diusulkan kepada Pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Kabupaten/Kota dan diproses penetapan surat pengangkatan kembali bagi Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan.

c. Keputusan pengangkatan kembali (asli) disampaikan kepada Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerjanya sesuai prosedur yang berlaku.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 91

4. Medik Veteriner yang bebas sementara karena ditugaskan secara penuh di luar jabatan Medik Veteriner dapat melaksanakan kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan, serta pengembangan kesehatan hewan sepanjang memperoleh penugasan dari pimpinan unit kerjanya.

5. Alur pengangkatan kembali ke dalam Jabatan Medik Veteriner dapat dilihat pada Lampiran II – G.

6. Contoh pengangkatan kembali dapat dilihat pada lampiran IX

C. PEMBERHENTIAN 1. Pejabat yang Berwenang

Pejabat yang berwenang menetapkan keputusan pemberhentian Medik Veteriner, yaitu : a. Menteri Pertanian atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan pemberhentian Medik Veteriner Pusat. b. Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan

keputusan pemberhentian Medik Veteriner Daerah Provinsi.

c. Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk untuk menetapkan keputusan pemberhentian Medik Veteriner Daerah Kabupaten/ Kota.

2. Hal-Hal yang Menyebabkan Pemberhentian sebagai Medik Veteriner

Pemberhentian dari jabatan Medik Veteriner dilakukan apabila: a. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara

dari jabatannya, karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi;

b. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya, tidak dapat memenuhi paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari tugas pokok dan pengembangan profesi bagi Medik Veteriner Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e;

c. Dijatuhi hukuman disiplin tingkat berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat.

d. Tidak memperoleh sertifikat diklat dasar fungsional di bidang kesehatan hewan setelah 3 (tiga) tahun diangkat sebagai Medik Veteriner melalui pengangkatan pertama kali.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 92

3. Prosedur Pemberhentian dari Jabatan Medik Veteriner a. Sekretariat Tim Penilai menginventarisir Medik Veteriner yang

belum mengirimkan DUPAK/memenuhi syarat kenaikan jabatan/pangkat;

b. Ketua Sekretariat Tim Penilai setelah meneliti, memeriksa kelengkapan dan kebenaran berkas segera menginformasikan daftar pejabat fungsional yang akan diberhentikan kepada :

1) Sekretaris Ditjen/Badan untuk diusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian dan diproses penetapan surat pemberhentian bagi Medik Veteriner dilingkungan Kementerian Pertanian, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan.

2) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah Provinsi untuk diusulkan kepada Pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Provinsi dan diproses penetapan surat pemberhentian bagi Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Provinsi, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan.

3) Pejabat eselon II pada unit kerja peternakan dan kesehatan hewan pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk diusulkan kepada Pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian Kabupaten/Kota dan diproses penetapan surat pemberhentian bagi Medik Veteriner dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dengan tembusan Pimpinan Unit Kerja pejabat fungsional yang bersangkutan.

c. Usulan pemberhentian dilampiri dengan: 1) Fotokopi surat keputusan kepangkatan terakhir; 2) Fotokopi surat keputusan jabatan terakhir sebagai Medik

Veteriner; 3) Fotokopi PAK/HAPAK terakhir; dan

4) Fotokopi: a) Keputusan hukuman disiplin tingkat berat dan telah

mempunyai ketetapan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin penurunan pangkat; atau

b) Surat keterangan dari Ketua Sekretariat Tim Penilai bahwa Medik Veteriner yang bersangkutan tidak dapat memperoleh angka kredit yang dipersyaratkan dalam jangka waktu yang telah ditentukan;

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 93

d. Keputusan pemberhentian (asli) disampaikan kepada Medik Veteriner yang bersangkutan melalui pimpinan unit kerja.

4. Ketentuan lain a. Medik Veteriner yang diberhentikan dari jabatannya, dapat

dinaikkan pangkat secara reguler, apabila :

1) Pangkat yang bersangkutan masih dalam batas jenjang pangkat berdasarkan pendidikannya;

2) Paling kurang 2 (dua) tahun setelah keputusan pemberhentian; dan

3) Setiap unsur penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.

b. Medik Veteriner yang diberhentikan dari jabatannya, tidak dapat diangkat kembali sebagai Medik Veteriner.

5. Alur pemberhentian dari Jabatan Medik Veteriner dapat dilihat pada Lampiran II - H.

6. Contoh pemberhentian dapat dilihat pada lampiran IX.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 94

BAB VII PENUTUP

1. Petunjuk teknis merupakan acuan bagi Medik Veteriner, tim penilai,

pejabat penetap, pengelola kepegawaian, dan pemangku kepentingan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

2. Medik Veteriner dapat melakukan konfirmasi hasil penilaian kepada Sekretariat Tim Penilai.

3. Petunjuk teknis ini bersifat dinamis dan akan disempurnakan apabila terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang mengatur jabatan fungsional Medik Veteriner.

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 95

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 96

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 97

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 98

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 99

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 100

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 101

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 102

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 103

LAMPIRAN III-A PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

FORMULIR A

LAPORAN PELAKSANAAN

KEGIATAN .....................................................................

1. Medik Veteriner ..

a. Nama/NIP : .......................................................................

b. Pangkat/Golongan : ......................................................................

c. Jabatan : ......................................................................

d. Unit Kerja : ......................................................................

2. Dasar Pelaksanaan : ......................................................................

3. Nama Kegiatan : .......................................................................

4. Pelaksanaan Kegiatan : .......................................................................

a. Waktu Pelaksanaan : .......................................................................

b. Tempat/Lokasi : .......................................................................

5. Hasil Pekerjaan : .......................................................................

Mengetahui .............., tanggal ..................

Pimpinan Unit Kerja atau

Pejabat yang ditunjuk

Medik Vteriner

(...................................) (...................................)

Catatan :

Laporan hasil pekerjaan dilampirkan dengan identitas penyusunnya

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 104

LAMPIRAN III-B PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

FORMULIR B

SURAT KETERANGAN

Panitia penyelenggara .........................................................................................................................

......................................................................................................................... dengan ini menerangkan bahwa Medik Veteriner:

a. Nama : ..............................................................................

b. NIP : ..............................................................................

c. Pangkat/

Golongan : ..............................................................................

d. Jabatan : ..............................................................................

e. Unit Kerja : ..............................................................................

Telah melakukan kegiatan ............................................................................

sebagai .........................................................................................................

pada tanggal ....................................... di ...................................................

.....................................................................................................................

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sesuai keperluannya.

...................., tanggal

..................

Penyelenggara

(.....................................................)

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 105

LAMPIRAN III-C PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

FORMULIR C

SURAT KETERANGAN

Panitia penyelenggara .................................................................................................................................................................................................................................................. dengan ini menerangkan bahwa Medik Veteriner:

a. Nama : ..............................................................................

b. NIP : ..............................................................................

c. Pangkat/

Golongan : ..............................................................................

d. Jabatan : ..............................................................................

e. Unit Kerja : ..............................................................................

Telah melakukan kegiatan mengajar/melatih *) ............................................

selama ................. jam, pada tanggal ..........................................................

di ..................................................................................................................

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sesuai keperluannya.

...................., tanggal ..................

Penyelenggara

(.....................................................)

*) Coret yang tidak perlu

Jadwal mengajar/melatih dilampirkan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 106

LAMPIRAN III-D PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

FORMULIR D

SURAT KETERANGAN

Kami yang bertandatangan dibawah ini :

a. Nama : .........................................................................

b. NIP : .........................................................................

c. Pangkat/Golongan : .........................................................................

d. Jabatan : .........................................................................

e. Unit Kerja : .........................................................................

Menerangkan bahwa Medik Veteriner:

a. Nama : .........................................................................

b. NIP : .........................................................................

c. Pangkat/Golongan : .........................................................................

d. Jabatan : .........................................................................

e. Unit Kerja : .........................................................................

Telah melaksanakan kegiatan .......................................................................

yang dilaksanakan tanggal ......................................... di .............................

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sesuai keperluannya.

...................., tanggal ..................

Pimpinan Unit Kerja

(.....................................................)

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 107

LAMPIRAN III-E PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

FORMULIR E

SURAT KETERANGAN

Kami yang bertandatangan dibawah ini ........................................................

.....................................................................................................................

menerangkan bahwa Medik Veteriner:

a. Nama : ..............................................................................

b. NIP : ..............................................................................

c. Pangkat/

Golongan : ..............................................................................

d. Jabatan : ..............................................................................

e. Unit Kerja : ..............................................................................

Adalah pengurus/anggota aktif Organisasi Profesi ........................................

.....................................................................................................................

.....................................................................................................................

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sesuai keperluannya.

...................., tanggal ..................

Ketua Umum/pejabat yang ditunjuk

(.....................................................)

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 108

LAMPIRAN III-F PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

FORMULIR F

SURAT KETERANGAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

a. Nama : ..............................................................................

b. NIP : ..............................................................................

c. Pangkat/

Golongan : ..............................................................................

d. Jabatan : ..............................................................................

e. Unit Kerja : ..............................................................................

menerangkan bahwa Medik Veteriner:

a. Nama : ..............................................................................

b. NIP : ..............................................................................

c. Pangkat/

Golongan : ..............................................................................

d. Jabatan : ..............................................................................

e. Unit Kerja : ..............................................................................

Telah melakukan kegiatan ............................................................................

dengan judul ................................................................................................

.....................................................................................................................

dalam bentuk buku/majalah/naskah/makalah (terlampir) pada tanggal ...

di.................................................................................................................................................................................................................................................

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 109

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sesuai keperluannya.

...................., tanggal ..................

Pimpinan Unit Kerja/Pejabat yang ditunjuk *)

(.........................................................)

*) Coret yang tidak perlu

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 110

LA

MPI

RA

N I

V

PER

ATU

RA

N M

EN

TER

I PE

RTA

NIA

N

RE

PUB

LIK

IN

DO

NE

SIA

N

OM

OR

112

/Per

men

tan

/OT.

140/

10/2

013

TEN

TAN

G

PETU

NJU

K T

EK

NIS

PE

LAK

SA

NA

AN

JA

BA

TAN

FU

NG

SIO

NA

L M

ED

IK V

ETE

RIN

ER

DA

N A

NG

KA

K

RE

DIT

NYA

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 111

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 112

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 113

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 114

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 115

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 116

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 117

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 118

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 119

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 120

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 121

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 122

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 123

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 124

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 125

LAMPIRAN V-B PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 126

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 127

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 128

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 129

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 130

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 131

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 132

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 133

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 134

LAMPIRAN V-C PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 135

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 136

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 137

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 138

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 139

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 140

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 141

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 142

LAMPIRAN V-D PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 143

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 144

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 145

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 146

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 147

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 148

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 149

PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN V – A SAMPAI DENGAN V – D

DATA USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT

NO. NOMOR KODE

URAIAN

1 2 3

1. 1) Tulislah tanggal masa penilaian angka kredit (maksimal 18 bulan) sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

TANGGAL MULAI PENILAIAN - Dihitung mulai tanggal 1 Juli (untuk penilaian bulan

Januari) - Dihitung mulai tanggal 1 Desember (untuk penilaian

bulan Juli)

TANGGAL AKHIR PENILAIAN - Diakhiri tanggal 30 November (untuk penilaian bulan

Januari) - Diakhiri tanggal 31 Mei (untuk penilaian bulan Juli)

2. 2) Tulislah nama Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner yang diusulkan Penetapan Angka Kredit sesuai dengan yang tercantum dalam SK pengangkatan pertama sebagai CPNS.

3. 3) Tulislah Nomor Induk Pegawai.

4. 4) Tulislah Nomor Karpeg PNS yang bersangkutan.

5. 5) Tulislah nama Kabupaten/Kota tempat kelahiran Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner yang bersangkutan, serta tanggal, bulan dan tahun yang bersangkutan dilahirkan sesuai dengan SK CPNS.

6. 6) Diisi dengan jenis kelamin.

7. 7) Tulislah pendidikan sekolah yang tercantum dalam SK terakhir, atau Penetapan Angka Kredit terakhir yang bersangkutan.

8. 8) Tulislah jabatan Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner yang bersangkutan sesuai dengan SK terakhir/PAK terakhir yang bersangkutan serta terhitung mulai berlakunya jabatan Medik Veteriner yang bersangkutan.

9. 9) Tulislah nama unit kerja yang bersangkutan.

10. 10) Tulislah ijazah terakhir yang relevan untuk dinilai (bila ada) dan yang belum diberi angka kredit.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 150

11. 11) Tulislah pendidikan dan pelatihan yang diperoleh (sesuai dengan STTPL/Sertifikat) secara urut/berdasarkan urutan tanggal diperolehnya.

12. 12) Tulislah pendidikan dan pelatihan prajabatan yang diperoleh.

13. 13) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur pendidikan.

14. 14) Tulislah prestasi yang dicapai Medik Veteriner dalam kegiatan persiapan sesuai dengan bukti fisik yang ada.

15. 15) Tulislah prestasi yang dicapai Medik Veteriner dalam kegiatan pengembangan profesi sesuai dengan bukti fisik yang ada.

16. 16) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama (tanpa memperhitungkan jumlah angka kredit dari unsur pendidikan).

17. 17)

Tulislah butir kegiatan penunjang yang dilaksanakan atau prestasi yang dicapai sesuai dengan bukti fisik yang ada.

18. 18) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur penunjang kegiatan Medik Veteriner.

19. 19) Tulislah butir kegiatan yang dilaksanakan pada jenjang jabatan diatas/dibawah sesuai dengan bukti fisik yang ada

20. 20) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang kegiatan Medik Veteriner.

21. 21) Cantumkan nama berkas-berkas yang dilampirkan dalam Data Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK).

22. 22) Tulislah nama kota, tanggal dan tahun pembuatan DUPAK, nama lengkap dan NIP Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner.

23. 23) Diisi catatan pejabat pengusul, tempat, tanggal dan tahun pengusulan serta nama dan NIP pejabat pengusul.

24. 24) Diisi catatan anggota Tim Penilai, tempat, tanggal dan tahun penilaian serta nama dan NIP anggota Tim Penilai (Penilai I dan II)

25. 25) Diisi catatan Ketua Tim Penilai, tempat, tanggal dan tahun penilaian serta nama dan NIP Ketua Tim Penilai.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 151

LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

DATA USULAN DAN PENILAIAN

NO. KETERANGAN PERORANGAN

1 N a m a 1)

2 N I P 2)

3 Nomor Seri Kartu Pegawai 3)

4 Tempat dan Tanggal Lahir 4)

5 Jenis Kelamin 5)

6 Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Kreditnya 6)

7 Medik Veteriner / TMT 7)

8 Unit Kerja 8)

9 Alamat Kantor 9)

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 152

NOMOR URUT

UNSUR, SUB UNSUR BUTIR YANG DINILAI

ANGKA KREDIT MENURUT PENILAIAN KETERANGAN

USULAN P - I P - II

10) 11) 12) 13) 14) 15)

………….., ……………………….. 16)

(…………………..) 17) (……………………….) 18)

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 153

PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN VI

DATA USUL DAN PENILAIAN

NO. NOMOR KODE URAIAN

1 2 3

1. 1) Tulislah nama Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner yang diusulkan Penetapan Angka Kredit sesuai dengan yang tercantum dalam SK pengangkatan pertama sebagai CPNS.

2. 2) Tulislah Nomor Induk Pegawai.

3. 3) Tulislah Nomor Karpeg PNS yang bersangkutan.

4. 4) Tulislah tempat dan tanggal lahir PNS yang bersangkutan.

5. 5) Diisi dengan jenis kelamin.

6. 6) Tulislah pendidikan sekolah yang tercantum dalam SK terakhir, atau Penetapan Angka Kredit terakhir yang bersangkutan.

7. 7) Tulislah jabatan Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner yang bersangkutan sesuai dengan SK terakhir/PAK terakhir yang bersangkutan serta terhitung mulai berlakunya jabatan Medik Veteriner yang bersangkutan.

8. 8) Tulislah nama lengkap unit kerja yang bersangkutan.

9. 9) Tulislah secara lengkap, jelas dan benar alamat kantor sesuai dengan data yang lama.

10. 10) Tulis nomor urut unsur, sub unsur dan butir kegiatan yang sesuai dengan DUPAK yang diusulkan Medik Veteriner yang bersangkutan.

11. 11) Tulislah butir kegiatan yang dilaksanakan Medik Veteriner yang bersangkutan dari nsure utama sampai unsur penunjang secara berurutan berdasarkan DUPAK.

12. 12) Tulislah angka kredit setiap butir kegiatan yang dilaksanakan Medik Veteriner yang bersangkutan sesuai dengan yang tertuang dalam DUPAK.

13. 13) Tulislah angka kredit yang sesuai untuk prestasi Medik Veteriner yang diajukan tersebut sesuai dengan ketentuan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 154

yang berlaku (Penilai I).

14. 14) Tulislah angka kredit yang sesuai untuk prestasi Medik Veteriner yang diajukan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Penilai II).

15. 15) Kolom keterangan tuliskan (apabila perlu) penjelasan terhadap prestasi Medik Veteriner yang dinilai tersebut. Misalnya bukti fisik tidak terlampir atau tidak sah.

16. 16) Tulislah nama kota, tanggal, dan tahun dilaksanakan penilaian oleh Penilai I dan Penilai II.

17. 17) Tulislah nama lengkap Penilai I.

18. 18) Tulislah nama lengkap Penilai II.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 155

LAMPIRAN VII PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

HASIL PENILAIAN ANGKA KREDIT

MEDIK VETERINER *)

NOMOR : …………………………. 1)

Instansi : Masa Penilaian :

Tanggal ............. s/d tanggal …….. 2) Tahun ……….

I KETERANGAN PERORANGAN

1 N a m a 3)

2 N I P 4)

3 Nomor Seri KARPEG 5)

4 Jenis Kelamin 6)

5 Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Kreditnya

7)

6 Jabatan Fungsional /TMT 8)

7 Unit kerja 9)

II PENETAPAN ANGKA KREDIT

LAMA BARU JUMLAH

1 UNSUR UTAMA

A 1) Pendidikan Formal 10)

2) Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat

11)

3) Pendidikan dan pelatihan Prajabatan Tingkat III 12)

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 156

B Persiapan 13)

C Pelaksanaan 14)

D Pengembangan Metode 15)

E Pengembangan Profesi 16)

- Karya Tulis Ilmiah - Non Karya Tulis Ilmiah

Jumlah Unsur Utama 17)

2 UNSUR PENUNJANG MEDIK VETERINER

Penunjang kegiatan Medik Veteriner 18)

Jumlah Unsur Penunjang 19)

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 20)

III BELUM DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM

JABATAN…………. / PANGKAT…......................................................................................... 21)

TMT…………………............................................................................................................... 22)

Ditetapkan di : 23)

Pada tanggal :

Ketua Tim Penilai,

--------------------------------- 24) NIP.

TEMBUSAN disampaikan kepada :

1. Medik Veteriner yang bersangkutan; 2. Pimpinan Unit Kerja Medik Veteriner yang bersangkutan 3. Sekretaris Unit Kerja yang bersangkutan; 4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 5. Kepala Biro Kepegawaian instansi yang bersangkutan.

*) Coret yang tidak perlu

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 157

PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN VII

HASIL PENILAIAN ANGKA KREDIT

NO. NOMOR KODE

URAIAN

1 2 3

1. 1) Tulislah Nomor Penilaian Angka Kredit.

2. 2) TANGGAL MULAI PENILAIAN

a. Bagi Medik Veteriner yang belum pernah mendapat Penetapan Angka Kredit dihitung sejak ditetapkannya/ berlangsungnya Inpassing.

b. Bagi Medik Veterineryang sudah mempunyai Penetapan Angka Kredit (PAK), masa penilaian dihitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya dari tanggal/masa penilaian terakhir yang pernah diusulkan.

TANGGAL AKHIR MASA PENILAIAN

Maksimal satu tahun terakhir terhitung dari tanggal mulai penilaian yang diusulkan

3. 3) Tulislah nama Medik Veteriner yang bersangkutan.

4. 4) Tulislah NIP Medik Veteriner yang bersangkutan.

5. 5) Tulislah Nomor Karpeg Medik Veteriner yang bersangkutan.

6. 6) Diisi dengan jenis kelamin.

7. 7) Tulislah pendidikan sekolah tertinggi terakhir Medik Veteriner sesuai DUPAK.

8. 8) Tulislah jabatan Pegawai Negeri Sipil/ Medik Veteriner yang bersangkutan sesuai dengan SK terakhir dan mulai berlakunya jabatan tersebut.

9. 9) Tulislah nama unit kerja yang bersangkutan.

10. 10) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan sekolah yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 158

sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Kolom terakhir (Jumlah) tidak diisi.

11. 11) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan dan pelatihan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Kolom terakhir (Jumlah) tidak diisi.

12. 12) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan dan pelatihan Prajabatan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Kolom terakhir (Jumlah) tidak diisi.

13. 13) Tulislah angka kredit dari unsur kegiatan persiapan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

14. 14) Tulislah angka kredit dari unsur kegiatan pelaksanaan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

15. 15) Tulislah angka kredit dari unsur kegiatan pengkajian kebijakan dan pengembangan pelayanan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

16. 16) Tulislah angka kredit dari unsur pengembangan profesi yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 159

17. 17) Merupakan penjumlahan dari kolom-kolom unsur utama. Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 80% dari jumlah angka kredit kumulatif yaitu jumlah minimal yang harus dikumpulkan untuk diusulkan kenaikan pangkat/jabatannya.

18. 18) Tulislah angka kredit dari unsur penunjang yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Kolom terakhir (jumlah) tidak diisi.

19. 19) Tulislah jumlah angka kredit dari unsur penunjang.

20. 20) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang.

21. 21) Tulislah jabatan Medik Veteriner yang sesuai dan atau pangkat dan golongan yang sesuai dengan angka kredit yang diperoleh dengan melihat komposisi unsur utama dan unsur penunjang seperti pada tabel angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Medik Veteriner (Lampiran II dan III Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun 2012).

22. 22) Tulislah terhitung mulai tanggal berapa kenaikan pangkat/jabatan tersebut.

23. 23) Tulislah nama kota dan tanggal penetapan angka kredit tersebut yang merupakan tanggal ditandatanganinya formulir oleh Ketua Tim Penilai.

24. 24) Tulislah nama dan NIP Ketua Tim Penilai.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 160

LAMPIRAN VIII PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

PENETAPAN ANGKA KREDIT

MEDIK VETERINER *)

NOMOR : …………………………. 1)

Instansi : Masa Penilaian :

Mulai tanggal ............ s/d ...……. 2) Tahun 20………………….

I KETERANGAN PERORANGAN

1 N a m a 3)

2 N I P 4)

3 Nomor Seri KARPEG 5)

4 Jenis Kelamin 6)

5 Pendidikan yang Diperhitungkan Angka Kreditnya

7)

6 Jabatan Fungsional /TMT 8)

7 Unit kerja 9)

II PENETAPAN ANGKA KREDIT

LAMA BARU JUMLAH

1 UNSUR UTAMA

A 1) Pendidikan Formal 10)

2) Pendidikan dan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat

11)

3) Pendidikan dan pelatihan Prajabatan 12)

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 161

B Persiapan 13)

C Pelaksanaan 14)

D Pengembangan Metode 15)

E Pengembangan Profesi 16)

- Karya Tulis Ilmiah - Non Karya Tulis Ilmiah

Jumlah Unsur Utama 17)

2 UNSUR PENUNJANG KEGIATAN MEDIK VETERINER

Penunjang kegiatan Medik Veteriner 18)

Jumlah Unsur Penunjang 19)

JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 20)

III DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKKAN DALAM

JABATAN…………………. /PANGKAT……………….................................................................. 21)

TMT………………….............................................................................................................. 22)

Ditetapkan di : 23)

Pada tanggal :

Pejabat yang berwenang

Menetapkan angka kredit,

----------------------------------- 24)

NIP.

ASLI disampaikan dengan hormat kepada :

Kepala BKN atau Kepala Kantor Wilayah BKN di ……….............. 25)

TEMBUSAN disampaikan kepada : 1. Medik Veteriner yang bersangkutan, 2. Pimpinan Unit Kerja Medik Veteriner yang bersangkutan; 3. Sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan; 4. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 5. Kepala Biro Kepegawaian Instansi yang bersangkutan

*) Coret yang tidak perlu

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 162

PETUNJUK PENGISIAN LAMPIRAN VIII

PENETAPAN ANGKA KREDIT

NO. NOMOR KODE

URAIAN

1 2 3

1. 1) Tulislah Nomor Penetapan Angka Kredit.

2. 2) TANGGAL MULAI PENILAIAN

c. Bagi Medik Veteriner yang belum pernah mendapat Penetapan Angka Kredit dihitung sejak ditetapkannya/ berlangsungnya Inpassing.

d. Bagi Medik Veteriner yang sudah mempunyai Penetapan Angka Kredit (PAK), masa penilaian dihitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya dari tanggal/masa penilaian terakhir yang pernah diusulkan.

TANGGAL AKHIR MASA PENILAIAN

Maksimal satu tahun terakhir terhitung dari tanggal mulai penilaian yang diusulkan

3. 3) Tulislah nama Medik Veteriner yang bersangkutan.

4. 4) Tulislah NIP Medik Veteriner yang bersangkutan.

5. 5) Tulislah Nomor Karpeg Medik Veteriner yang bersangkutan.

6. 6) Diisi dengan jenis kelamin.

7. 7) Tulislah pendidikan sekolah tertinggi terakhir Medik Veteriner sesuai PAK.

8. 8) Tulislah jenjang jabatan Pegawai Negeri Sipil/Medik Veteriner yang bersangkutan sesuai dengan SK terakhir dan mulai berlakunya jabatan tersebut.

9. 9) Tulislah nama unit kerja yang bersangkutan.

10. 10) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan sekolah yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Kolom terakhir (Jumlah) tidak diisi.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 163

11. 11) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan dan pelatihan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Kolom terakhir (Jumlah) tidak diisi.

12. 12) Tulislah angka kredit dari unsur pendidikan dan pelatihan Prajabatan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

Kolom terakhir (Jumlah) tidak diisi.

13. 13) Tulislah angka kredit dari unsur persiapan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

14. 14) Tulislah angka kredit dari unsur pelaksanaan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

15. 15) Tulislah angka kredit dari unsur pengkajian kebijakan dan pengembangan pelayanan yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

16. 16) Tulislah angka kredit dari unsur pengembangan profesi yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang. Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

17. 17) Merupakan penjumlahan dari kolom-kolom unsur utama. Isikan kolom terakhir dengan jumlah sebesar 80% dari jumlah angka kredit kumulatif yaitu jumlah minimal yang harus dikumpulkan untuk diusulkan kenaikan pangkat/jabatannya.

18. 18) Tulislah angka kredit dari unsur penunjang yang diperoleh Medik Veteriner dalam masa penilaian sebelumnya sesuai dengan surat keputusan penetapan angka kredit terakhir dan perolehan dalam masa sekarang.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 164

Jumlah kolom terakhir (angka kredit untuk kenaikan pangkat) tidak diisi.

19. 19) Tulislah jumlah angka kredit dari unsur penunjang.

20. 20) Tulislah jumlah angka kredit yang diperoleh dari unsur utama dan unsur penunjang.

21. 21) Tulislah jabatan Medik Veteriner yang sesuai dan atau pangkat dan golongan yang sesuai dengan angka kredit yang diperoleh dengan melihat komposisi unsur utama dan unsur penunjang seperti pada tabel angka kredit kumulatif minimal untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Medik Veteriner (Lampiran II dan III Peraturan MENPAN Nomor 52 Tahun 2012).

22. 22) Tulislah terhitung mulai tanggal berapa kenaikan pangkat/jabatan tersebut.

23. 23) Tulislah nama kota dan tanggal penetapan angka kredit tersebut yang merupakan tanggal ditandatanganinya formulir oleh Ketua Tim Penilai.

24. 24) Tulislah nama dan NIP Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.

25) 25) Tulislah nama dan alamat Kantor BKN/Kanreg BKN yang bersangkutan.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 165

LAMPIRAN IX PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112/Permentan/OT.140/10/2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL MEDIK VETERINER DAN ANGKA KREDITNYA

1. Contoh Medik Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan Medik Veteriner Utama pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi bagi Medik Veteriner yang jabatannya lebih rendah dari pangkat yang dimiliki:

Sdr. Drh. Jimmy Hendrik pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/a terhitung mulai tanggal 1-04-2004, jabatan Kepala Subdit Pelayanan Kesehatan Hewan pada Pemerintah Daerah Provinsi, diangkat dalam jabatan fungsional Medik Veteriner jenjang Muda terhitung mulai tanggal 1-04-2005 dengan angka kredit sebesar 210, mengingat jabatan Sdr. Drh. Jimmy Hendrik, lebih rendah dari pangkat yang dimiliki, maka apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan fungsional Medik Veteriner yaitu 1-04-2005 sampai dengan 31-03-2010 tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif untuk kenaikan jabatan sesuai pangkat yang dimiliki yakni Medik Veteriner Madya angka kredit 400, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Provinsi akan menginformasikan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi, selanjutnya akan diusulkan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi kepegawaian pada Pemerintah Daerah Provinsi untuk memproses pembebasan sementara TMT 1-4-2010.

2. Contoh Medik Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b sampai dengan Medik Veteriner Utama Pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi Medik Veteriner yang akan mendapatkan kenaikan pangkat pertama sejak diangkat dalam jabatan terakhir:

Sdr. Drh. Vindy Lee, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b terhitung mulai tanggal 1-04-2007, bekerja pada Dinas Peternakan pada Pemerintah Daerah Kabupaten, terhitung mulai tanggal 1-06-2008 yang bersangkutan diangkat dalam jabatan fungsional Medik Veteriner Pertama

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 166

dengan angka kredit sebesar 160, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam jabatan fungsional Medik Veteriner Pertama yaitu 1-06-2008 sampai dengan 31-05-2013 tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Penata, golongan ruang III/c dengan angka kredit 200, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota akan menginformasikan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Kabupaten/Kota, selanjutnya diusulkan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi kepegawaian pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk memproses pembebasan sementara TMT 1-6-2013.

3. Contoh Medik Veteriner Muda, pangkat Penata, golongan ruang III/c sampai dengan Medik Veteriner Utama Pangkat Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi Medik Veteriner yang pernah mendapatkan kenaikan pangkat sejak diangkat dalam jabatan terakhir:

Sdr. Drh. Ning Tyas, pejabat fungsional Medik Veteriner Madya pangkat Pembina, golongan ruang IV/a, bekerja pada Pusat Karantina Hewan, terhitung mulai tanggal 1-4-2005. Yang bersangkutan naik pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b terhitung mulai tanggal 1-10-2008 dengan angka kredit sebesar 600, apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b yaitu 1-10-2008 sampai dengan 30-9-2013 tidak dapat mengumpulkan angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c dengan angka kredit 700, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Kementerian akan menginformasikan kepada Sekretaris Badan Karantina Pertanian, selanjutnya diusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk memproses pembebasan sementara TMT 1-10-2013.

4. Medik Veteriner Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki pangkatnya tidak dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi:

Sdr. Drh. Karim Akbar, M.Si, pejabat fungsional Medik Veteriner Utama pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e, bekerja pada Direktorat Kesehatan Hewan, terhitung mulai tanggal 1-4-2011. Yang bersangkutan setiap tahun wajib mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari tugas pokok Medik Veteriner Utama. Apabila yang bersangkutan

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 167

pada tanggal 31-3-2012 tidak dapat mengumpulkan angka kredit paling kurang 25 (dua puluh lima) dari tugas pokok Medik Veteriner Utama, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai akan menginformasikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, selanjutnya diusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk memproses pembebasan sementara.

5. Contoh Medik Veteriner yang diangkat kembali karena telah memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk naik jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi sampai batas waktu yang ditentukan bagi Medik Veteriner yang jabatannya lebih rendah dari pangkat yang dimiliki:

Merujuk contoh 1, apabila Sdr. Drh. Jimmy Hendrik terhitung mulai tanggal 1-4-2010 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Medik Veteriner Muda, maka paling lambat tanggal 31-3-2011 yang bersangkutan harus memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi. Apabila paling lambat tanggal 31-3-2011 yang bersangkutan telah memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Provinsi akan menginformasikan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi, selanjutnya diusulkan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi kepegawaian pada Pemerintah Daerah Provinsi untuk memproses pengangkatan kembali TMT 1-4-2011.

6. Contoh Medik Veteriner yang diangkat kembali karena telah memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk naik jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi sampai batas waktu yang ditentukan bagi Medik Veteriner yang akan mendapatkan kenaikan pangkat pertama sejak diangkat dalam jabatan terakhir :

Merujuk contoh 2, apabila Sdr. Drh. Vindy Lee, terhitung mulai tanggal 1-6-2013 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Medik Veteriner Pertama, pangkat Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b, maka paling lambat pada tanggal 31-5-2014 yang bersangkutan harus memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Apabila paling lambat tanggal 31-5-2014 yang bersangkutan telah memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota akan menginformasikan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Kabupaten/Kota, selanjutnya diusulkan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi kepegawaian pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk memproses pengangkatan kembali TMT 1-6-2014.

7. Contoh Medik Veteriner yang diangkat kembali karena telah memenuhi angka kredit kumulatif yang ditentukan untuk naik jabatan/pangkat

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 168

setingkat lebih tinggi sampai batas waktu yang ditentukan bagi Medik Veteriner yang pernah mendapatkan kenaikan pangkat sejak diangkat dalam jabatan terakhir :

Merujuk contoh 3, apabila Sdr. Drh. Ning Tyas, terhitung mulai tanggal 1-10-2013 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Medik Veteriner Madya, maka paling lambat tanggal 30-9-2014 yang bersangkutan harus memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Apabila paling lambat tanggal 30-9-2014 yang bersangkutan telah memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Kementerian akan menginformasikan kepada Sekretaris Badan Karantina Pertanian, selanjutnya diusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk memproses pengangkatan kembali TMT 1-10-2014.

8. Contoh Medik Veteriner Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e, yang diangkat kembali karena telah memenuhi paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi :

Merujuk contoh 4, apabila Sdr. Drh. Karim Akbar, M.Si, terhitung mulai tanggal 1-4-2012 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Medik Veteriner Utama, maka paling lambat tanggal 31-3-2013 yang bersangkutan harus memperoleh penetapan angka kredit paling kurang 25 (dua puluh lima) dari tugas pokok Medik Veteriner Utama. Apabila paling lambat tanggal 31-3-2013 yang bersangkutan telah memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Kementerian akan menginformasikan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, selanjutnya diusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk memproses pengangkatan kembali TMT 1-4-2013. Untuk tahun berikutnya Sdr. Drh. Karim Akbar, M.Si diwajibkan mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari tugas pokok Medik Veteriner Utama.

9. Contoh Medik Veteriner yang diberhentikan dari jabatannya, apabila:

a. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya, tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi bagi Medik Veteriner yang jabatannya lebih rendah dari pangkat yang dimiliki.

Contoh 1:

Merujuk contoh 1, Sdr. Drh. Jimmy Hendrik, terhitung mulai tanggal 1-4-2010 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Medik Veteriner jenjang Muda. Apabila sampai dengan tanggal 31-3-2011 yang

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 169

bersangkutan belum memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan jabatan setingkat lebih tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Provinsi akan mengusulkan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi, selanjutnya diusulkan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi kepegawaian pada Pemerintah Daerah Provinsi untuk memproses pemberhentian TMT 1-4-2011.

b. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi Medik Veteriner yang akan mendapatkan kenaikan pangkat pertama sejak diangkat dalam jabatan terakhir.

Contoh 2:

Merujuk contoh 2, Sdr. Drh. Vindy Lee, terhitung mulai tanggal 1-6-2013 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Medik Veteriner Pertama. Apabila sampai dengan tanggal 31-5-2014 yang bersangkutan belum memperoleh penetapan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Kabupaten/Kota akan mengusulkan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi peternakan dan kesehatan hewan di Kabupaten/Kota, selanjutnya diusulkan kepada Pejabat Eselon II yang membidangi kepegawaian pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk memproses pemberhentian TMT 1-6-2014.

c. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya, tidak dapat mengumpulkan angka kredit untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi Medik Veteriner yang pernah mendapatkan kenaikan pangkat sejak diangkat dalam jabatan terakhir.

Contoh 3:

Merujuk contoh 3, Sdr. Drh. Ning Tyas, terhitung mulai tanggal 1-10-2013 dibebaskan sementara dari jabatan fungsional Medik Veteriner Madya. Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) sejak dibebaskan sementara dari jabatan Medik Veteriner yang bersangkutan tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang dibutuhkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai Kementerian akan mengusulkan kepada Sekretaris Badan Karantina Pertanian, selanjutnya diusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk memproses pemberhentian TMT 1-10-2014.

www.djpp.kemenkumham.go.id

2013, No.1234 170

d. dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya tidak dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari kegiatan tugas pokok dan pengembangan profesi bagi Medik Veteriner Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

Contoh 4:

Merujuk contoh 4, Sdr. Karim Akbar, S.Pt, M.Si, terhitung mulai tanggal 1-4-2012 dibebaskan sementara karena tidak dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari tugas pokok Medik Veteriner Madya. Apabila dalam kurun waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara tidak dapat mengumpulkan paling kurang 25 (dua puluh lima) angka kredit dari tugas pokok Medik Veteriner, maka Ketua Sekretariat Tim Penilai akan mengusulkan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, selanjutnya diusulkan kepada Kepala Biro yang membidangi kepegawaian untuk memproses pemberhentian TMT 1-4-2013.

www.djpp.kemenkumham.go.id