Mata Kuliah Farmasi, Pharmacy - Industry, Kuliah Jurusan Farmasi, 089.534.716.7997.
SKRIPSIeprints.umm.ac.id/23555/1/jiptummpp-gdl-uswhatunha-41119... · 2016-03-30 · Instalasi...
Transcript of SKRIPSIeprints.umm.ac.id/23555/1/jiptummpp-gdl-uswhatunha-41119... · 2016-03-30 · Instalasi...
SKRIPSI
USWHATUN HASANAH
STUDI PENGGUNAAN DIAZEPAM PADA
PASIEN SKIZOFRENIA
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSJ
Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatullahi wabaraokatuh
Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam karena
berkat rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
Studi Penggunaan Diazepam pada Pasien Skizofrenia (Penelitian dilakukan di
Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang)
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar
Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat, nikmat dan
hidayahnya kepada umatnya, Rasulullah SAW, yang sudah menuntun kita
menuju jalan yang benar
2. Ayahanda tercinta Bapak H.Zainun Husein dan Ibunda Hj.Nuraini yang
tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, dengan sabar mendoakan untuk
kesuksesan putrinya. Terima kasih banyak atas didikan, kerja keras, dan
kasih sayangnya untuk membuat anak-anaknya bahagia serta mendapatkan
ilmu yang bermanfaat.
3. Bapak Dr. H. Bambang Eko Sunaryanto, Sp.KJ., MARS selaku Direktur
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di RSJ Dr. Radjiman
Wediodinigrat Lawang.
4. Seluruh jajaran RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang khususnya
bagian pendidikan dan penelitian (Diklit), Bapak Basirun, Bapak Saiful
serta staf pegawai RMK yang telah membantu dalam memperlancar
jalannya penelitian.
5. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
v
memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
6. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan
kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.
7. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku Dosen Pembimbing I, dan
Bapak Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt, selaku Dosen Pembimbing II disela
kesibukan beliau masih bisa meluangkan waktu untuk membimbing dan
memberi pengarahan serta dorongan moril sampai terselesaikannya skripsi
ini.
8. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS dan Ibu Dra. Lilik Yusetyani,
Apt., Sp.FRS selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran
dan masukan serta motivasi demi kesempurnaan skripsi ini.
9. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang terutama
Bapak Ahmad Shobrun Jamil S.Si.,MP, selaku dosen wali yang telah
memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat
bermanfaat.
10. Buat keluarga besar Harapan (Ka Marnyati, Ka Hasan, Ka Qadri, Ilham,
adek san, winna mega, winna odi, opu andi, kk tina, ema hulu, abang raihan,
ade nun, syifa’, syafiq, dan sabila) dan semua keluarga besar Bunga Lolon
tercinta yang menjadi penyemangat, pendukung dan membantu serta
memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.
11. Buat Sahabat seperjuangan Teri, Eca, Sulis, Endah, Syarofina, Gita,
terimakasih atas persahabatan 4 tahun selama masa perkuliahan ini, kalian
memberikan warna baru dalam kehidupanku
12. Teman seperjuangan tim skripsi Santi Puji terimakasih buat semangat,
saran, masukan, bantuan dan kerjasamanya serta tak lupa teman-teman
klinik lain yang selalu berbagi referensi dan saran bagi penyusunan skripsi
ini.
vi
13. Teman-teman Farmasi angkatan 2011, khususnya Farmasi D yang tidak bisa
disebutkan satu per satu, atas motivasi dan semangat yang diberikan kepada
penulis.
14. Teman-teman kos 416 terimakasih atas bantuan dan suntikan semangatnya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
15. Teman-Teman KKN 103, terimakasih atas pengalaman, keceriaan dan
semangat kalian sebagai teman baruku selama 1 bulan di Pulorejo-
Jombang. Semoga silaturahmi kita tetap terjalin.
16. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semua keberhasilam ini tak luput
dari bantuan, doa yang telah kalian semua berikan.
Jasa dari semua pihak yang telah membantu dalam penelitian ini, penulis
tidak mampu membalas dengan apapun. Semoga amal baik semua pihak mendapat
imbalan dari Allah SWT. Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini
bermanfaat bagi berbagai pihak dan menambah wawasan serta memperluas pola
pikir sebagai seorang farmasis.
Malang, 2015
Peneliti,
Uswhatun Hasanah
vii
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN DIAZEPAM PADA PASIEN SKIZOFRENIA
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA)
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang)
Skizofrenia merupakan suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan
menyebabkan timbulnya pikiran, persepsi, emosi gerakan, perilaku aneh dan
terganggu. Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan yang memiliki gejala positif dan
negatif yang ditandai dengan gangguan kognitif. Rumusan sederhana hipotesis
dopamin tentang skizofrenia menyatakan bahwa skizofrenia timbul akibat aktivitas
dopaminergik yang berlebihan (Shadock dan Shadock, 2010). Aktivitas yang tinggi
dari dopamin mengakibatkan rangsangan yang tinggi pada otak kemudian
mengganggu fungsi kognitif dan mengakibatkan halusinasi dan delusi.
Terapi yang diberikan adalah obat antipsikotik, kelompok obat terbesar
untuk mengobati penderita dengan gangguan mental. Obat ini memperbaiki proses
pikir dan perilaku dengan gejala psikosis khususnya untuk penderita skizofrenia.
Diazepam digunakan sebagai terapi tambahan untuk mengatasi gejala ansietas pada
pasien skizofrenia. Diazepam dapat menyebabkan sedasi, ketenangan dan
mengendurkan otot-otot, sehingga membantu dalam menenangkan diri pada pasien
yang gelisah dengan kecemasan, masalah tidur, kejang, penghentian alkohol dan
masalah kesehatan mental akut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan diazepam pada
pasien skizofrenia di Instalasi Rawat Inap RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Lawang meliputi kesesuaian dosis, frekuensi pemberian dan lama pemberiaan.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional atau non-eksperimental karena
tidak ada perlakuan yang diberikan kepada objek penelitian dan keadaan objek
dalam penelitian berjalan seperti apa adanya. Penelitian ini dilakukan secara
retrospektif dan menggunakan sampel berupa data Rekam Medik Kesehatan
(RMK) pasien skizofrenia pada periode Desember 2014.
Hasil penelitian ini didapatkan pasien skizofrenia yang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 33 RMK. Distribusi jenis kelamin terbesar adalah pasien laki-laki
sebesar 73%, distribusi usia terbanyak terjadi pada usia 25 - 34 tahun sebesar 31%,
distribusi status pasien terbanyak adalah BPJS 51%. Klasifikasi tipe skizofrenia
yang paling sering dialami pasien skizofrenia adalah tipe disorganisasi (hebefrenik)
sebesar 48%, tipe hebefrenik yaitu pasien memiliki perilaku yang tidak terorganisir,
gangguan proses fikir, kemauan, bersikap konyol, kacau dan gangguan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Diazepam digunakan sebagai terapi adjuvan pada
pasien skizofenia, penggunaan diazepam kombinasi paling banyak adalah tiga yaitu
diazepam, haloperidol dan klorpromazin sebesar 40%. Kombinasi antipsikotik
dengan diazepam dapat meningkatkan respon pasien terhadap obat antipsikotik,
meminimalisir terjadinya efek samping ekstrapiramidal dan dapat menurunkan
dosis pemberian antipsikotik. Diazepam ditambahkan untuk mengobati episode
akut skizofrenia dan berguna untuk memberikan efek sedatif dan ansietas.
Diazepam diberikan paling sering melalui rute Intra Muskular (IM) dengan dosis
dan frekuensi pemberian 1x10mg/2ml perhari dan lama pemberian satu hari sebesar
viii
67%. Rute pemberian secara IM dari psikotropika digunakan dalam keadaan darurat
psikiatri, karena dibutuhan untuk perawatan segera. Penggunaan diazepam tunggal
untuk obat antipsikotik dalam mengobati penuh episode psikosis belum terbukti
efektif karena tingginya dosis yang dibutuhkan dan efek sedasi serta
ketergantungan. Penggunaan diazepam yang diberikan pada pasien skizofrenia
terkait dosis, rute pemberian, frekuensi dan lama pemberian secara garis besar
sudah sesuai dengan guidelines yang ada.
ix
ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN DIAZEPAM PADA PASIEN SKIZOFRENIA
(Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA)
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang)
Latar Belakang: Skizofrenia merupakan gangguan mental yang ditandai dengan
perilaku sosial yang abnormal, cara berpikir dan halusinasi sebagai suatu realita.
Pada kondisi skizofrenia terjadi hiperaktivitas dopamin di otak. Terapi yang
diberikan adalah obat antipsikotik, kelompok obat terbesar untuk mengobati
penderita dengan gangguan mental. Obat ini memperbaiki proses pikir dan perilaku
dengan gejala psikosis khususnya untuk penderita skizofrenia. Pemberian diazepam
sebagai terapi adjuvan digunakan untuk mengatasi ansietas dan gangguan tidur
pada pasien skizofrenia.
Tujuan: Mengetahui pola penggunaan diazepam meliputi kesesuaian dosis, rute
pemberian, frekuensi dan lama pemberian yang diterima oleh pasien skizofrenia di
RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional dan dilakukan secara retrospektif
pada pasien skizofrenia periode Desember 2014.
Hasil dan Kesimpulan: Diazepam digunakan sebagai terapi adjuvan pada pasien
skizofenia dengan kombinasi antipsikotik. Penggunaan diazepam kombinasi paling
banyak adalah tiga kombinasi yaitu diazepam (10mg/2ml) intra muscular,
haloperidol (5mg/ml) intra muskular dan klorpromazin (100mg) oral sebesar 40%.
Diazepam diberikan paling banyak melalui rute intra muskular dengan dosis dan
frekuensi pemberian 1x10mg/2ml perhari dan lama pemberian satu hari sebesar
67%. Penggunaan diazepam pada pasien skizofrenia yang diberikan pada pasien
skizofrenia di Instalasi Rawat Inap RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
sudah sesuai dengan guidelines.
Kata Kunci: diazepam, skizofrenia, antiansietas, rawat inap
x
ABSTRACT
DRUG UTILIZATION STUDY OF DIAZEPAM ON SCHIZOPHRENIA
PATIENTS
(Studies at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Psychiatric Hospital)
Background: Schizophrenia is a psychiatric disorder characterized by abnormal
social behavior, thoughts and hallucinations what is real. On the condition of
schizophrenia occur hyperactivity of dopamine in the brain. The objective of
prescribing antipsychotic drugs was to improve thought processes and behavior
with psychosis symptoms. Giving diazepam as adjuvant therapy to overcome
anxiety and sleep disturbances on schizophrenia patients
Objectives: To investigate the pattern of diazepam include regarding dose
conformity, use procedures, route and frequency received on schizophrenia patients
at Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Psychiatric Hospital.
Methood: Retrospective observational study on schizophrenia patients in period
Desember 2014.
Result and conclusion: Diazepam is used as adjuvant therapy on schizophrenia
patients with a combination of antipsychotic. The most diazepam combination used
are three combinations there are diazepam (10mg/2ml) intra muscular, haloperidol
(5 mg/ml) intra muscular and chlorpromazine (100mg) orally about 40%. Diazepam
is often given by intra muscular route with a dose and frequency of 10mg/2ml and
one day long therapy about 67%. Utilization of diazepam on schizophrenia patients
in Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Psychiatric Hospital is appropriate and
acceptable to the guidelines.
Keywords: diazepam, schizophrenia, antianxiety, hospitalization
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. iii
LEMBAR PENGUJIAN ....................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................... v
RINGKASAN ........................................................................................ viii
ABSTRAK ............................................................................................. x
ABSTRACT ........................................................................................... xi
DAFTAR ISI .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................ 4
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................ 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 5
2.1 Sistem Saraf Pusat ................................................................. 5
2.1.1 Anatomi Sistem Saraf Pusat .......................................... 5
2.1.2 Mikroanatomi Sistem Saraf Pusat ................................. 7
2.1.3 Neurotransmiter Sistem Saraf Pusat .............................. 8
2.2 Skizofrenia ............................................................................ 11
2.2.1 Definisi Skizofrenia ....................................................... 11
2.2.2 Epidemiologi Skizofrenia .............................................. 11
2.2.3 Etiologi Skizofrenia ....................................................... 12
2.2.4 Klasifikasi Skizofrenia .................................................. 14
xii
2.2.5 Gambaran Klinis Skizofrenia ........................................ 16
2.2.6 Patofisiologi Skizofrenia ............................................... 17
2.2.7 Diagnosis Skizofrenia .................................................... 19
2.2.7.1 Anamnesis ................................................................ 19
2.2.7.2 Pemeriksaan Penunjang............................................ 20
2.3 Terapi Skizofrenia ................................................................. 20
2.3.1 Tujuan Terapi ................................................................ 20
2.3.2 Prinsip Terapi ................................................................ 21
2.3.3 Terapi Non Farmakologi ............................................... 21
2.3.4 Terapi Farmakologi ....................................................... 23
2.3.4.1 Penatalaksanaan Terapi Skizofrenia ...................... 23
2.3.4.2 Antipsikotik ........................................................... 24
2.3.4.2.1 Klorpromazin ................................................. 25
2.3.4.2.2 Haloperidol ..................................................... 25
2.3.4.2.3 Risperidon ...................................................... 25
2.3.4.2.4 Klozapin ......................................................... 26
2.3.4.3 Antidepresan .......................................................... 26
2.3.4.3.1 Amitriptilin ..................................................... 27
2.3.4.3.2 Fluoksetin ....................................................... 27
2.3.4.3.3 Fenelzin .......................................................... 28
2.3.4.4 Penstabil Mood ...................................................... 28
2.3.4.4.1 Litium ............................................................. 29
2.3.4.4.2 Asam Valproat ............................................... 29
2.3.4.5 Antiansietas ............................................................ 29
2.3.4.5.1 Alprazolam ..................................................... 30
2.3.4.5.2 Buspiron Hidroklorida ................................... 30
2.3.4.5.3 Diazepam........................................................ 30
2.3.4.5.3.1 Indikasi Diazepam .................................... 29
2.3.4.5.3.2 Mekanisme Kerja Diazepam ..................... 31
2.3.4.5.3.3 Farmakokinetik Diazepam ........................ 32
2.3.4.5.3.4 Dosis Diazepam ........................................ 33
2.3.4.5.3.5 Interaksi Diazepam ................................... 33
xiii
2.3.4.5.3.6 Toksisitas Diazepam ................................. 34
2.3.4.5.3.7 Penggunaan Diazepam untuk Skizofrenia 34
2.3.4.5.3.8 Sediaan Diazepam di Indonesia ................ 36
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ................................................ 37
3.1 Kerangka Konseptual ............................................................ 37
3.2 Kerangka Observasional ....................................................... 38
BAB 4 METODE PENELITIAN ......................................................... 39
4.1 Rancangan Penelitian ............................................................ 39
4.2 Populasi dan Sampel ............................................................. 39
4.2.1 Populasi ......................................................................... 39
4.2.2 Sampel ........................................................................... 39
4.3 Bahan Penelitian .................................................................... 39
4.3.1 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ......................................... 40
4.4 Instrumen Penelitian .............................................................. 40
4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 40
4.6 Definisi Operasional Parameter Penelitian............................ 40
4.7 Metode Pengumpulan Data ................................................... 41
4.8 Analisis Data ......................................................................... 41
BAB 5 HASIL PENELITIAN .............................................................. 43
5.1 Data Demografi Pasien .......................................................... 44
5.1.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 44
5.1.2 Distribusi Berdasarkan Usia .......................................... 44
5.1.3 Status Pengobatan .......................................................... 45
5.2 Klasifikasi Tipe Skizofrenia .................................................. 45
5.3 Distribusi Penggunaan Obat .................................................. 45
5.3.1 Pola Penggunaan Diazepam pada Pasien Skizofrenia ... 45
5.3.2 Dosis, Rute, Frekuensi dan Lama Pemberian Diazepam 47
5.4 Distribusi Pola Terapi Lain pada Pasien Skizofrenia ........... 48
5.5 Lama Masuk Rumah Sakit (MRS) Pasien Skizofrenia ......... 48
5.5 Kondisi Keluar Rumah Sakit (KRS) Pasien Skizofrenia ...... 48
BAB 6 PEMBAHASAN ........................................................................ 50
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 61
xiv
7.1 Kesimpulan ............................................................................ 61
7.2 Saran ...................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 62
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1. Sisi Lateral Otak ........................................................................................... 5
2.2 Sistem Limbik .............................................................................................. 7
2.3 Bagan Neuron............................................................................................... 8
2.4 Potensial Aksi Transmisi.............................................................................. 9
2.5 Skema Patofisiologi Skizofrenia .................................................................. 18
2.6 Jalur Dopamin .............................................................................................. 19
2.7 Penatalaksanaan Terapi Skizofrenia ............................................................ 23
2.8 Struktur Kimia Diazepam ............................................................................ 31
2.9 Mekanisme Kerja ......................................................................................... 32
3.1 Skema Kerangka Konseptual ....................................................................... 37
3.2 Skema Kerangka Operasional ...................................................................... 38
5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Skizofrenia ................. 43
5.2 Kondisi KRS Pasien Skizofrenia dengan Terapi Diazepam ........................ 49
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Tipe Utama Neurotransmiter ....................................................................... 10
II.2 Terapi Efek Samping Ekstrapiramidal ........................................................ 35
II.3 Sediaan Diazepam di Indonesia .................................................................. 36
V.1 Jenis Kelamin Pasien Skizofrenia dengan Terapi Diazepam ....................... 44
V.2 Usia Pasien Skizofrenia dengan Terapi Diazepam ...................................... 44
V.3 Status Pengobatan Pasien Skizofrenia dengan Terapi Diazepam ................ 45
V.4 Klasifikasi Tipe Skizofrenia ......................................................................... 45
V.5 Pola Penggunaan Diazepam Kombinasi dengan Antipsikotik pada
Pasien Skizofrenia ........................................................................................ 46
V.6 Pola Penggunaan Terapi Diazepam sebagai Antiansietas ............................ 46
V.7 Pola Penggunaan Terapi Diazepam dengan Switch Obat............................. 47
V.8 Dosis, Frekuensi, Rute dan Lama Pemberian Diazepam ............................. 47
V.9 Terapi Lain yang Diberikan pada Pasien Skizofrenia .................................. 48
V.10 Lama MRS Pasien Skizofrenia dengan Terapi Diazepam ......................... 48
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ................................................................... 68
2 Surat Pernyataan Plagiasi .............................................................. 69
3 Surat Izin Penelitian ...................................................................... 70
4 Etichal Clearance.......................................................................... 71
xviii
DAFTAR SINGKATAN
Ach : Asetilkolin
CNS : Central Nervous System
CT Scan : Computed Tomography Scan
CBTp : Cognitive Behavioural Therapy for Psychosis
DSM : Diagnostic and Statistical of Mental Disorders
ECT : Electroconvulsive Therapy
EEG : Elektroensefalogram
EPS : Ekstrapyramidal Syndrome
GABA : Gamma-Aminobutyric Acid
ICD : International Classification of Diseases
KRS : Keluar Rumah Sakit
MAOI : Monoamin Oxidase Inhibitor
MRI : Magnetic Resonance Imaging
MRS : Masuk Rumah Sakit
RC2S : Cognitive Remediation of Social Cognition
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
RMK : Rekam Medik Kesehatan
SSRI : Selective Serotonin Reuptake Inhibitor
WHO : World Health Organization
xix
DAFTAR PUSTAKA
Alturabi, E.K., Bolad, A.K., Tambal, A.R., Hamad, A., Ali, M., Eltom, E., Kheshin,
M., Lutfi, F., 2013. Vitamin B12 and Folate in Sudanese Psychiatric
Patients. Asian Journal of Biomedical and Pharmaceutical Sciences.
Vol. 3. No.19
Amelia, R.D., dan Anwar, Z., 2013. Relaps pada Pasien Skizofrenia. Jurnal Ilmiah
Psikologi Terapan. Vo. 01. No. 01
Anonim., 2011. British National Formulary. London : BMJ Publishing Groupand
Royal Pharmaceutical Society of Great Britain.
Anonim., 2014. Therapy for Schizophrenia.
http://webmd.com/schizophrenia/guide/schizophrenia-therapy. (HONcode
standard). Diakses tanggal 07 oktober 2014.
Buckley, P.F., Miller, B.J., Lehrer, D.S., Castle, D.J., 2009. Psychiatric
Comorbidities and Schizophrenia. Schizophrenia Bulletin. 2009:35(2):383-
402
Carta, M.G., Maggiani, F., Pilutzu, L., et al., 2014. Sailing for Rehabilitation of
Patients with Severe Mental Disorder Result of a Cross Over Randomized
Controlled Trial, Clinical Practice & Epidemiology in Mental Health,
Vol.10.
Davies, T., & Craig, T.K.J., 2009. ABC Kesehatan Mental. Jakarta : Buku
Kedokteran EGC., Hal 214.
Davison, G.C., Neale, J.M., Kring, A.M., 2010. Psikologi Abnormal, 9th ed.,
Jakarta : Rajawali Pres
Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 2010. Perempuan Dua Kali Lebih
Banyak Terkena Gangguan jiwa Ringan Dibandingkan Laki-Laki. http://depkes.go.id/perempuan-dua-kali-lebih-banyak-terkena--gangguan-
jiwa-ringan-dibandingkan-laki-laki.html. Diakses tanggal 11 November 2014
pkl 19.29 WIB
Deglin, J.H., & Vallerand, A.H., 2004. Pedoman Obat untuk Perawat, 4th ed.,
Jakarta : EGC
Elvira, S.D., 2013. Buku Ajar Psikiatri, 2th ed., Jakarta : FKUI
xx
Erlina., Soewandi., Pramono, D., 2010. Determinan Terhadap Timbulnya
Skizofrenia pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. HB Saanin
Padang Sumatera Barat. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 26 No. 2.
Fahrul., Mukaddas, A., Faustine, I., 2014. Rasionalitas Penggunaan Antipsikotik
pada Pasien Skizofrenia di Instalasi Rawat Inap Jiwa RSD Madani Provinsi
Sulawesi Tengah Periode Januari-April 2014. Journal of Natural Science.
Vol. 3
Fatemi, S.H., and Folsom, T.D., 2009. The Neurodevelopmental Hypothesis of
Schizophrenia Revisited. Schizophrenia Bulletin, Vol. 35 No. 3.
Fortinash, M.K., Worret, P.A.H., 2012. Psychiatric Mental Health Nursing, 5th
ed., China : Elsevier., pp 267
Gunawan, S.G., Setiabudy, R., Nafrialdi., Elysabeth., 2007. Farmakologi dan
Terapi, 5th ed., Jakarta : Badan Penerbit FKUI
Halgin, R.P., Whitbourne, S.K., 2011. Psikologi Abnormal Perspektif Klinis
pada Gangguan Psikologis, 6th ed., Jakarta : Salemba Humanika
Hawari, D., 2009. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia.
Jakarta : FKUI
Indriani, R., Wahyu, H., dkk., 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia
2008. Jakarta : Badan POM
Jarut, Y.M., Fatimawali, Wiyono, W.I., 2013. Tinjauan Penggunaan Antipsikotik
pada Pengobatan Skizofrenia di Rumah Sakit Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang
Manado Periode Januari 2013-Maret 2013. Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 2.
No. 03
Joewana, S., 2004. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat
Psikoatif, 2th ed., Jakarta : EGC, hal.11
Katona, C., Cooper, C., Mary, R., 2012. At a Glance Psikiatri, 4th ed., Jakarta :
Penerbit Erlangga., Hal 18
Katzung, B.G., 2007. Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed., New York : The
McGraw-Hill Companies, Inc
xxi
Kim, H., Lee, H., Jung, S., Kang, M., Bae, J., Lee, J., and Kim, C., 2014.
Prescription Patterns for Patients with Schizophrenia in Korea : A Focus on
Antipsychotic Polypharmacy, Clinical Psychopharmacology and
Neuroscience 2014;12(2):128-136
Lacy, C.L., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L., 2008. Drug
Information Handbook, 17th ed., American Pharmacist: Asosiation Ohio
Lexi-Comp, Inc
Lehman, A.F., Lieberman, J.A., Dixon, L.B., McGlashan, T.H., Miller, A.L.,
Perkins, D.O., Kreyenbuhl, J., 2010. Practice Guideline for the Treatment
of Patients With Schizophrenia, 2th ed., Amerika : American Psychiatric
Association
Lieberman, J.A., & Tasman, A., 2006. Handbook of Psychiatric Drugs. England
: John Wiley & Sons, Ltd.
Mankiewicz, P.D., and Turner, C., 2014. Cognitive Restructuring and Graded
Behavioural Exposure for Delusional Appraisal of Auditory Hallucinations
and Comorbid Axiety in Paranoid Schizophrenia. Case Reports in
Psychiatry, Vol 2014.
Maramis, W.F., Maramis A.A., 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, 2th ed.,
Surabaya : Airlangga University Press
Mueser, K.T., and Jeste, D.V., 2008. Clinical Handbook of Schizophrenia. New
York : The Guilford Press
Muttaqin, A., 2008. Buku Ajar Asuhan Keperwatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba Medika
Nasir, A., & Muhith, A., 2011. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Salemba Medika
Neal, M.J.,2006. At a Glance Farmakologi Medis, 5th ed., Jakarta : Erlangga
Nugroho, A.E., 2012. Farmakologi Obat-obat Penting dalam Pembelajaran
Ilmu Farmasi dan Dunia Kesehatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Okpokoro, U., Adams, C.E., Sampson, S., 2014. Family intervention (brief) for
schizophrenia. Schizophrenia Bulletin. 2014(5):3
xxii
Ortiz, B.B., Filho, G.M.A., Neto, A.G.A., Medeiros, D., Bressan, R.A., 2013. In
Disorganized Schizophrenia a Predictor of Treatment Resistance Evidence
from an Observational Study. Revista Brasileira de Psiquiatria.
2013(35):432-434
Peyroux, E., and Franck, N., 2014. RC2S a Cognitive Remediation Program to
Improve Social Cognition in Schizophrenia and Related Disorders. Human
Neuroscience, Vol. 8.
Pillet, B., Morvan, Y., Franck, N., et al., 2014. Cognitive Remediation Therapy
(CRT) Benefits more to Patient with Schizophrenia with Low Initial
Memory Performances. Disability and Rehabilitation. 2014(11):1-8
Price, S.A., and Wilson, L.M., 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC
Puig, O., Penades, R., Baeza, I., et al., 2014. Cognitive Remediation Therapy in
Adolescents with Early-Onset Schizophrenia : A Randomized Controlled
Trial. Journal American Academy of Child and Adolescent Psychiatry.
53(8):859-68
Reid, J.L., Rubin, P.C., & Whiting, B., 2007. Catatan Kuliah Farmakologi Klinis,
Ed. 4., Jakarta : EGC
Ringen, P.A., Engh, J.A., Birkenaes, A.B., Dieset, I., and Andreassen, O.A., 2014.
Increased Mortality in Schizophrenia due to Cardivascular Disease- a non-
Systematic Review of Epidemiology,Possible Causes, and Interventions.
The Journal Frontiers in Psychiatry, Vol. 5.
Riset Kesehatan Dasar., 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sadock, B.J., & Sadock, V.A., 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis, Ed. 2., Jakarta :
EGC
Sasaki, T., Hashimoto, T., Niitsu, T., Kanahara, N., and Iyo, M., 2012. Treatment
of Refractory Catatonic Schizophrenia with Low Dose Aripiprazole.
Annals of General Psychiatry, 2012 11:12.
Semiun, Y., 2006. Kesehatan Mental, Ed. 1., Yogyakarta : Kanisius
Semiun, Y., 2006. Kesehatan Mental, Ed. 3., Yogyakarta : Kanisius
xxiii
Shargel, L., Wu-Pong, S., Yu, A.B.C., 2012. Biofarmasetika dan Farmasetika
Terapan, 5th ed., Surabaya : Airlangga University Press
Sira, I., 2011. Karakteristik Skizofrenia di Rumah Sakit Khusus Alianyang
Pontianak Periode 1 Januari – 31 Desember 2009. Pontianak: Skripsi
Mahasiswa FK Univesitas Tanjungpura.
Siswandono,. dan Soekardjo, B., 2008. Kimia Medisinal, 2th ed., Surabaya :
Airlangga University Press
Snell, R.S., 2006. Neuroanatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran, 5th ed.,
Jakarta : EGC
Ssonko, M., Ddungu, H., Musisi, S., Low Serum Vitamin B12 Levels Among
Psychiatric Patients Admitted in Butabika Mental Hospital in Uganda.
Biomedcentral. 20147:10
Stefan, M., Travis, M., and Murray, R.M., 2002. An Atlas of Schizophrenia. New
York : The Parthenon Publishing Group, pp. 40-53
Sudhof, T.C., and Starke, K., 2008. Handbook of Experimental Pharmacology
184 : Pharmacology of Neurotransmitter Release., Berlin : Springer
Sweetman, S.C., 2009. Martindale The Complete Drug References, 36th ed.,
London : The Pharmaceutical Press, pp. 986-993, 960
Tatro, D.S., 2003. A to Z Drug Facts. San Francisco: Facts and Comparisons.
Thakkar, K.B., Jain, M.M., Billa, G., Joshi, A., Khobragade, A.A., 2013. A Drug
Utilization Study of Psychotropic Drugs Prescribed in the Psychiatry
Outpatient Departement of a Tertiary Care Hospital. Pharmacology Section.
Vol-7(12).
Tjay, T.H. & Rahardja, K., 2007. Obat-obat Penting, 6th ed., Jakarta : Elex Media
Komputindo
Tomb, D.A., 2004. Buku saku Psikiatri, 6th ed., Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Tor, P.C., Ng, T.P., Yong, K.H., et al., 2011. Adjuntive Benzodiazepine Treatment
of Hospitalized Schizophrenia Patient in Asia from 2001 to 2008.
International Journal of Neuropsychopharmacology. Doi. 10.1017
xxiv
Trigona, B.M., and Spiteri, J., 2012. Maitenance Electroconvulsive Therapy in a
Patient with Treatment-resistant Paranoid Schizophrenia and Comorbid
Epylepsy. Case Reports in Psychiatry, Vol. 2012.
Videbeck, S.L., 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa., Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V., 2009.
Psychiatric Disorder. in : Wells, B.G. Pharmacotherapy Handbook, 7th
ed., United States : The McGraw-Hill Companies,Inc.
Wijono, R., Nasrun, M.W., Damping, C.E., 2013. Gambaran dan Karakteristik
Penggunaan Triheksifenidil pada Pasien yang Mendapat Terapi
Antipsikotik. Journal Indonesian Medical Association. Vol. 63. No. 1
WHO, 2014. Schizophrenia and Public Health. Geneva : World Health
Organizations. Diakses tanggal 07 Oktober 2014.
Widmaier, E.P., Raff, H., Strang, K.T., 2007. Human Physiology: The
Mechanism of Body Function. The McGraw-Hill
Wiramihardja, S.A., 2012. Pengantar Psikologi Klinis, 3th ed., Bandung : Refika
Aditama
Wykes, T., 2014. Cognitive-Behaviour Therapy and Schizophrenia. Evid Based
Mental Health, Vol. 17 No. 3
Yulia, M., 2011. Efek Samping Penggunaan Antipsikotik Terhadap Sindrom
Parkinson pada Pasien Schizophrenia di RSJ Prof. HB. Sa’anin Padang.
Padang : Artikel Program Pascasarjana Universitas Andalas