Post on 08-Jan-2023
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH JAWA TIMUR
RESORT MADIUN KOTA
RENCANA STRATEGIS
KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA
TAHUN 2015 – 2019
(PERUBAHAN)
KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA
NOMOR : KEP/ 35 /XI/ 2017 TANGGAL 23 NOPEMBER 2017
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR
RESORT MADIUN KOTA
KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017
tentang
PERUBAHAN KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA NOMOR : KEP/16/IV/2016 TANGGAL 28 APRIL 2016
TENTANG RENCANA STRATEGI KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN)
KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA
Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan perencanaan jangka menengah maka
disusun Rencana Strategi Polres Madiun Kota Tahun 2015 – 2019
(Perubahan) sesuai dengan tugas, fungsi dan peran Polri, dipandang
perlu menetapkan keputusan.
Mengingat : 1. Undang Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 8 Januari 2002
tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2. Undang Undang RI Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari 2004
tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomer 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4355);
3. Peraturan Kapolri Nomor 23 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Cara Kerja Kepolisian Resort dan Polsek;
4. Keputusan Kapolri No.Pol. : Kep/17/VII/2012 tanggal 26 Juli 2012
tentang Rencana Strategis Kepolisian Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 – 2014;
5. Surat Kapolri Nomor : B/1888/V/2010/Sderenbang tanggal 20 Mei
2010 perihal penjelasan penyusunan Renstra Tahun 2010-2014;
6.Keputusan. . . . . .
2
6. Keputusan Kapolda Jatim Nomor : Kep/124/I/2016 tentang
Penetapan Indikator Kinerja Utama (Perubahan) Tahun 2015 – 2019;
7. Keputusan Kapolda Jatim Nomor : Kep/1617/IX/2017 tentang
Rencana Strategis Kepolisian Daerah Jawa Timur (Perubahan)
Tahun 2015 – 2019;
8. Perkiraan Intelijen Nomor : R/Kirka- /XII/2014/Satintelkam tentang
Perkiraan Intelijen Keamanan Polres Madiun Kota Tahun 2015 –
2019;
9. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polres Madiun Kota
Tahun 2015;
10. Keputusan Kapolres Madiun Kota Nomor : KEP/34/X/2017 Tanggal
16 Oktober 2017 tentang Indikator Kinerja Utama Renstra Polres
Madiun Kota tahun 2015-2019 (Perubahan).
Memperhatikan: 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahap III
Tahun 2015 -2019 dan Perubahan Kebijakan dari Pemerintah dan
atau pimpinan Polri;
2. Peraturan Pemerintah Daerah Kota Madiun Nomor 04 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Madiun Tahun 2014 – 2019.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Keputusan kepala kepolisian resort madiun kota tentang perubahan
atas Keputusan Kepala Kepolisian Resort Madiun Kota Nomor :
Kep/16/IV/2015 tanggal 28 April 2016 tentang Rencana Strategis
Kepolisian Resort Madiun Kota Tahun 2015-2019.
2. Penetapan Rencana Strategis Kepolisian Resort Madiun Kota tahun
2015-2019 sesuai yang tercantum dalam lampiran keputusan ini;
2.Penetapan. . . . . .
3
3. Penetapan Rencana Strategis Kepolisian Resort Madiun Kota tahun
2015 – 2019 (Perubahan) dimaksud, berlaku untuk seluruh jajaran
Polres Madiun Kota, untuk dijadikan pedoman, dasar dan acuan
dalam penyusunan produk – produk perencanaan strategis pada unit
organisasi dan Satker;
4. Perubahan Rencana Strategis Kepolisian Resort Madiun Kota agar
dapat menjadi dasar penjabaran dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian / Lembaga/RKA-KL Unit Organisasi dan
Satker;
5. hal-hal yang belum diatur dalam surat keputusan ini dan memerlukan
pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan tersendiri;
6. keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Dikeluarkan di : Madiun
pada tanggal : 23 Nopember 2017
KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA
SONNY MAHAR BA, S.H., S.I.K., M.H. AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75030458
DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1. Kondisi Umum .......................................................................... 1
2. Potensi dan Permasalahan ...................................................... 8
a. Potensi Ganguan Keamanan .......................................... 8
b. SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Kendala).... 12
c. Permasalahan................................................................... 16
BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS ........................ 19
1. Visi .......................................................................................... 19
2. Misi....................................................................................... .... 20
3. Tujuan....................................................................................... 21
4. Sasaran Strategis ..................................................................... 21
5. Pentahapan Kebijakan ............................................................. 22
BAB III. ARAH KEBIJAKSANAAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN .............................................. 24
1. Arah Kebijakan dan Strategi Polda Jatim ................................. 24
2. Arah Kebijakan dan Strategi Polres Madiun Kota .................... 43
3. Kerangka Regulasi ................................................................. 62
4. Kerangka Kelembagaan .......................................................... 73
BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN..................... 82
1. Target Kinerja ........................................................................... 82
2. Kerangka Pendanaan ............................................................... 84
BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 97
1. Kaidah Pelaksanaan ................................................................. 97
2. Autentifikasi dan Distribusi ........................................................ 97 LAMPIRAN :
I. Lampiran I : Matriks Kinerja dan Pendanaan Polres Madiun Kota Tahun
2015-2019.
II. Lampiran II : Matriks Kerangka Regulasi Polres Madiun Kota 2015 - 2019
Y[ KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH JAWA TIMUR RESORT MADIUN KOTA
RENCANA STRATEGIS
KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA
TAHUN 2015 – 2019 (PERUBAHAN)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Kondisi Umum.
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung
secara disengaja, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa.
Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau
kondisi kehidupan yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu
bangsa.
Agenda pembangunan nasional Polri, menetapkan 4 (empat) tahapan
Renstra yaitu Renstra Tahap I tahun 2005-2009 “Trust Building” , Renstra Tahap II
tahun 2010-2014 “Partnership Building”, Renstra Tahap III tahun 2015-2019 “ Strive
for Exellenct” dan Renstra Tahap IV 2020-2015 “Exellenct”
Polres Madiun Kota telah melaksanakan Renstra Tahap I tahun 2005-2009
“Trust Buiding” dengan mewujudkan postur Polri yang profesional, bermoral dan
modern sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang terpercaya
dalam memelihara Kamtibmas dan menegakan hukum dan Tahap II tahun 2010-
2014 “Partnership Building” dengan mewujudkan pelayanan kamtibmas prima,
tegaknya hukum ,dan kamdagri yang mantap, serta terjalinnya sinergi polisional
yang proaktif.
Polres Madiun Kota telah melaksanakan Renstra Tahap II Tahun 2010-2014
dengan berbagai kegiatan dan upaya sesuai Tupoksi untuk mewujudkan sasaran
partnership building,output yang dihasilkan secara kuantitas
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
Dan . . . . .
2
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
dan kualitas telah memenuhi target namun secara outcome masih memerlukan
upaya yang berkelanjutan simultan dengan pencapaian target berikutnya dalam
Renstra tahun 2015-2019 tahap III (strive for excellent).
Dinamika kehidupan sosial masyarakat Kota Madiun sebagai kota
Pendidikan, kota Industri, perdagangan, dan sebagai kampung pesilat yang memiliki
latar belakang sejarah panjang menjadi pusat berbagai kegiatan sosial masyarakat
sejak masa lampau. Kota Madiun memiliki karakteristik yang khas dan komplek
dengan potensi kerawanan Kamtibmas yang cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, demikian pula dinamika pengamanan kegiatan masyarakat maupun
pemerintah yang membutuhkan pengerahan kekuatan Polri secara signifikan.
Tantangan tugas kedepan yang semakin berat disebabkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi terutama di bidang telekomunikasi, komputerisasi
dantransportasi, telah dimanfaatkan para pelaku kejahatan sehingga disamping
secara kuantitas meningkat, secara kualitas tindak pidana yang terjadi sudah
semakin canggih tanpa batas ruang dan waktu.
Ditinjau dari jenisnya, kejahatan konvensional tetap mendominasi gangguan
Kamtibmas di Kota Madiun, sedangkan kejahatan transnasional mulai menggejala
dalam berbagai ragam dan bentuk, antara lain, kejahatan pencucian uang (money
laundering), kejahatan komputer (computer crime), kejahatan kerah putih (white
collar crime), penyelundupan imigran gelap / perdagangan bayi / wanita,
peredaran Narkoba, kejahatan oleh badan hukum perseroan (corporate crime),
korupsi, terorisme, kejahatan dalam dunia maya (cyber crime), pelanggaran
terhadap Hak Kekayaan Intelektual, dll, denganfrekuensi, modus, wilayah maupun
kecanggihan peralatanyang cenderung makin meningkat.
Pada pelaksanaan Renstra III (2015-2019), pemerintahan Presiden Joko
Widodo melalui Kabinet Kerja mengusung program pembangunan nasional yang
dikemas di bawah tajuk Nawa Cita (9 Program Kerja Prioritas) yaitu :
a. menghadirkan kembali negara untuk melindungi bangsa dan memberikan
rasa aman pada seluruh warga negara melalui pelaksanaan politik luar
negeri bebas-aktif;
b. membuat . . . . .
3
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
b. membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;
c. membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah – daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan;
d. menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;
e. meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia
Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan, dan program
Indonesia Sehat untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat, serta
Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera dengan mendorong program
kepemilikan tanah seLuas sembilan juta hektar;
f. meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;
g. mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor – sektor
strategis ekonomi dan domestik;
h. melakukan revolusi karakter bangsa melalui penataan kembali kurikulum
pendidikan nasional;
i. memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia
melalui penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antar warga.
Implementasi dari program “Nawa Cita” tersebut telah dijabarkan oleh Polri
dan telah dilaksanakan oleh Polres Madiun Kota. Program Kapolri dalam rangka
mendukung program “Nawa Cita” pemerintah antara lain sebagai berikut :
a. implementasi 8 program Kapolri yaitu, yaitu :
1) memantapkan soliditas dengan melakukan reformasi internal Polri
bidang SDM, sarana prasarana dan anggaran;
2) melaksanakan revolusi mental SDM Polri melalui perbaikan sistem
rekruitment, peningkatan kesejahteraan, pendidikan dan latihan serta
pengawasan;
3) memperkuat. . . . .
4
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
3) memperkuat kemampuan pencegahan kejahatan dengan landasan
prinsip “pemolisian proaktif” dan “pemolisian yang berorientasi pada
penyelesaian akar masalah”;
4) memacu terbentuknya postur Polri yang lebih dominan sebagai
pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat;
5) meningkatkan pelayanan yang lebih prima kepada publik;
6) meningkatkan kemampuan deteksi untuk memahami potensi akar
masalah gangguan Kamtibmas;
7) meningkatkan kemampuan mediasi dan solusi non represif lainnya
dalam menyelesaikan masalah sosial yang berpotensi mengganggu
Kamtibmas;
8) meningkatkan kemampuan penegakkan hukum yang profesional
terutama penyidikan ilmiah guna menekan angka 4 (empat) jenis
kejahatan.
b. Implementasi dari 8 Program Kapolri tersebut dituangkan dalam 11 program
prioritas Kapolri untuk mewujudkan Polri yang modern dan dipercaya
masyarakat yaitu:
1) penataan dan pembinaan personel;
2) penataan kelembagaan dan meningkatkan budaya anti korupsi
3) peningkatan profesionalisme anggota Polri
4) peningkatan kesejahteraan anggota Polri dan pemenuhan Sarpras
5) peningkatan perlindungan terhadap warga Negara untuk meningkatkan
rasa aman
6) membangun partisipasi publik dalam pengamanan lingkungan
7) mengintensifkan . . . . .
5
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
7) mengintensifkan sinergitas polisional dengan kementrian/ lembaga
8) meningkatkan penegakkan hukum yang profesional, objektif dan bebas
KKN
9) mempersiapkan rencana pengamanan dan rencana kontijensi
Pemilukada serentak
10) penguatan pengawasan Polri
11) pelaksanaan program Quick Wins Polri
program Quick Wins Polri tahun 2015-2019 meliputi 8 program yaitu :
a) penertiban dan penegakkan hukum bagi organisasi radikal dan
anti Pancasila;
b) perburuan dan penangkapan gembong teroris Santoso dan
jejaring terorisme
c) aksi nasional pembersihan preman dan premanisme
d) pembentukan dan pengefektifan Satgas operasi Polri kontra
radikal dan deradikalisasi (khusus ISIS);
e) pemberlakuan rekruitment terbuka untuk jabatan di lingkungan
Polri;
f) Polri sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertib
diruang publik;
g) pembentukan tim internal anti korupsi;
h) Crash program pelayanan masyarakat dengan mewujudkan
pelayanan bersih dari percaloan.
c. Implementasi . . . . .
6
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
c. Implementasi monitoring dan evaluasi Reformasi Birokrasi Polri dan Zone
Integritas dan pengukuran kinerja dengan menggunakan instrumen Indeks
Tatakelola Kepolisian (ITK).
Seiring dengan semangat implementasi Pasal 3 ayat (1) PP.RI Nomor 23
tahun 2007 tanggal 23 Maret 2007 tentang Daerah Hukum Polri bahwa Perubahan
daerah hukum Kepolisian ditetapkan dengan mempertimbangkan kepentingan,
kemampuan, fungsi dan peran Kepolisian, luas wilayah serta keadaan penduduk,
maka dalam tahun-tahun awal Renstra III (2015-2019) penataan organisasi
difokuskan pada usul peningkatan tipe Polres Madiun Kota yang dijabat oleh AKBP
menjadi Polres Kota Madiun yang dijabat oleh KOMBES serta usul peningkatan tipe
Polsek Jiwan dan Polsek Sawahan dari Rural menjadi Urban.
Kondisi perkuatan personel Polres Madiun Kota saat ini secara kualitas telah
mencapai 865 personel Polri dengan ratio perbandingan 1 : 263, 53 personel PNS
dan 20 personel Capegyang tergelar di Mapolres Madiun Kota dan 3 (tiga) Polsek
Urban serta 2 (dua) Polsek Rural di jajaran Polres Madiun Kota, merupakan potensi
yang memadai bagi organisasi dalam menghadapi tantangan tugas guna
memelihara keamanan dan ketertiban, menegakkan hukum serta memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat secara professional.
Peralatan standar pendukung operasional Polres Madiun Kota secara umum
telah terpenuhi sampai ke tingkat Polsek antara lain R2, R4 dan R6. Namun untuk
Satintelkam, Satreskrim dan Satnarkoba belum memiliki Ranmor dinas kecuali Ran
Olah TKP, demikian pula para pejabat utama Polres Madiun Kota belum memiliki
ranmor jabatan kecuali Kapolres dan Waka Polres Madiun Kota.
Dibidang fasilitas gedung kantor, tipologi gedung Mapolres Madiun Kota dan
Polsek jajaran saat ini tidak memadai bila melihat dinamika struktur jabatan terbaru,
terutama dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat termasuk
pengelolaan barang bukti (BB) khususnya BB Ranmor belum didukung fasilitas
penyimpanan secara ideal, disisi lain upaya penambahan asset lahan untuk
pembangunan terkendala dengan keterbatasan anggaran,
Untuk . . . . .
7
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
untuk itu Polres Madiun Kota mengajukan beberapa usulan antara lain : pengadaan
lahan dan pembangunan Polsek Kartoharjo yang selama ini masih berstatus pinjam
pakai milik Pemkot, Pembangunan Barak Dalmas dan Pos Pol di wilayah Polsek
Taman, Pembangunan Gedung Barang Bukti, Renovasi Mess Polwan, Polsek
Manguharjo, Polsek Taman serta ruang tahanan.
Bidang operasional, secara umum situasi Kamtibmas di Kota Madiun relatif
stabil dan terkendali, situasi tersebut memberikan suasana kondusif dalam
kehidupan masyarakat dan aktivitas pemerintahan, gangguan Kamtibmas
yangcukup dominan adalah kejahatan konvensional yaitu Curas, Curat dan
Curanmor, namun dengan keberadaan sebagai kota pendidikan kota perdagangan
dan kota industri, kota Madiun memiliki potensi besar terjadinya kejahatan
transnasional karenanya upaya penyelidikan lebih intens perlu dilakukan.
Selaras dengan keinginan Kabinet Kerja untuk membangun politik keamanan
dan ketertiban masyarakat melalui pemulihan kepercayaan publik, maka Polri
melakukan pembinaan mental dan disiplin terus menerus di kalangan para
anggotanya, dengan menyesuaikan kurikulum pendidikan dan latihan untuk
menghasilkan polisi yang berwatak sipil, tidak militeristik dalam menjalankan tugas
penegakan hukum dan Kamtibmas, melakukan evaluasi perundangan – undangan
terkait, berbasis pada arah kebijakan penataan Polri menjadi institusi profesional,
dan menyediakan anggaran yang memadai baik untuk tugas operasional, dukungan
peralatan maupun jaminan kesejahteraan anggota Polri.
2. Potensi dan Permasalahan
a. Potensi gangguan keamanan
1) di bidang ideologi :
a) ancaman bahaya laten komunis, berkembangnya komunis gaya
baru. Pembentukan PAKORBA (Paguyuban Korban Orde Baru)
dan segala aktifitasnya;
b) munculnya . . . . .
8
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
b) munculnya keinginan dari kelompok tertentu untuk mengubah
Pancasila dengan ideologi lain yang berorientasi kepada agama,
faham liberal dan faham sosilalis komunis. Karena itu dapat
mengakibatkan lemahnya ikatan persatuan dan kesatuan
sehingga menimbulkan berbagai tuntutan untuk pemisahan dan
pemecahan keutuhan NKRI;
c) Ancaman dari kelompok garis keras yang berbasiskan agama
tertentu dan secara intent melakukan kampanye menolak
ideologi Pancasila dan diganti dengan Syariat Islam;
d) Aliran yang ada di wilayah kota Madiun dan sekitarnya yang
dapat dikategorikan rawan dan di tolak oleh masyarakat adalah :
(1) Hibuts Tahrir Indonesia (HTI);
(2) Jamaah Anshorud Tauhid (JAT);
(3) Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI);
(4) MTA (Majelis Tafsir Al-quran).
2) di bidang politik :
a) Kebijakan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sering
tidak sinkron, tertutama aspek ekonomi sehingga menjadi faktor
pemicu terjadinya gejolak sosial di masyarakat;
b) Adanya kecenderungan para Kepala Daerah lebih
mementingkan parpol pengusung, demikian pula para legislatif
tidakmencerminkan sebagai lembaga wakil rakyat. Para pejabat
politik tersebut akan sering turun kebawah dan ingat rakyat
apabila menjelang Pemilu Kada dan Pemilu Legislatif saja
namun setelah terpilih kembali sibuk dengan pemenuhan
kepentingan pribadi maupun kelompoknya;
c) Polemik pelaksanaan Pilkada pasca terbitnya RUU Pilkada No.
1/2014 tentang Pilkada yang mencabut UU No. 22 tahun 2014
dan Perpu No.2 tahun 2014
Tentang . . . . .
9
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
tentang Pemda yang menggantikan UU No. 23 tahun 2014 serta
masih adanya upaya dari Parlemen untuk mengamandemen UU
Pilkada Langsung, hal tersebut dapat berdampak terhadap
situasi politik di wilayah Madiun Kota.
d) penyelesaian masalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN)
terus menjadi tuntutan masyarakat terhadap pemerintah menuju
pemerintahan yang bersih dan berwibawa (Good Governance
and Clean Government);
3) di bidang ekonomi :
a) dampak pelaksanaan otonomi daerah sangat rentan terjadi
kesenjangan ekonomi antara daerah yang satu dengan daerah
lain;
b) meningkatnya peredaran uang palsu yang identik dengan
penyelenggaraan Pemilu tahun 2015- 2019;
c) terhambatnya iklim investasi di wilayah Kota Madiun karena
rumitnya birokrasi;
d) kenaikan UMK, TDL, BBM dan Gaji PNS;
e) perkembangan harga sembako yang cenderung meningkat;
f) penyelewengan pupuk bersubsidi dan penimbunan BBM;
g) keterbatasan pengawasan BPOM terhadap produk mamin yang
beredar dengan semakin gencarnya produk mamin dari luar
negeri;
h) penggunaan lahan Kereta Api untuk pembangunan Double
Track.
4) di bidang . . . . .
10
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
4) di bidang sosial budaya :
a) nilai – nilai baru dari budaya global belum sepenuhnya
dipahami dan sering bertentangan dengan nilai – nilai lama dan
tradisi yang diwarisi oleh masyarakat Kota Madiun;
b) Dampak kemajuan IPTEK ada faktor- faktor positif maupun
negatifnya mengingat hal ini dapat memunculkan beberapa
permasalahan antara lain terjadinya pergeseran nilai – nilai
budaya seperti : kenakalan remaja, penyalahgunaan Narkoba,
mengkonsumsi miras dan pelanggaran terhadap norma –
norma sosial yang sangat identik dengan sikap sopan santun
dalam berbagai aspek kehidupan maupun pergaulan;
c) Tanggal 1 Mei dijadikan Hari Buruh (May Day)
Nasional/Internasional;
d) permasalahan hubungan industrial UMK, tenaga out
sourching; terjadinya PHK bagi para buruh yang akan
meningkatkan angka pengangguran;
e) sempitnya lapangan kerja tidak sebanding dengan
meningkatnya angka pencari kerja;
f) meningkatnya penyakit masyarakat;
g) Konflik antar kelompok/ormas/perguruan bela diri;
5) di bidang keamanan :
a) perkembangan gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat yang mencakup 4 (empat) jenis kejahatan
(kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan
terhadap kekayaan Negara dan kejahatan berimplikasi
kontijensi) cenderung mengalami peningkatan oleh karena itu
Beberapa . . . . .
11
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
beberapa kejahatan yang menjadi indeks kejahatan perlu
mendapat penanganan yang lebih komprehensif;
b) konflik horisontal yang diakibatkan dari adanya rasa fanatisme
yang sempit dengan latar belakang perbedaan kepentingan
dan juga adanya ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah
yang tidak populis;
c) jumlah kendaraan bermotor setiap tahun bertambah namun
fasilitas jalan relative tidak mengalami perubahan (statis)
menimbulkan dampak kemacetan dan resiko kecelakaan yang
semakin tinggi dari tahun ke tahun, kondisi tersebut
memerlukan penanganan lintas sektoral di samping diperlukan
penambahan kekuatan dan intensitas kehadiran Polisi di ruas
jalan tertentu.
b. Analisa SWOT
Analisa SWOT ini ditujukan atas berbagai faktor yang ada di luar
maupun di dalam institusi Polres Madiun Kota beserta jajarannya, yang
dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk dikaji, dan selanjutnya di
uraikan dalam pendekatan teori analisa SWOT dengan rincian sebagai
berikut :
1) Kekuatan :
a) personel Polres Madiun Kota saat ini (Februari) sebanyak 907
orang terdiri dari Polri 838 orang dengan kepangkatan Pamen
14 orang, Pama 93 orang dan Brigadir 731 orang, dengan
police ratio : 1 : 263 serta PNS 69 orang dengan
penggolongan : Gol III 20 orang, Golongan II 47 orang, Gol I
sebanyak 2 Orang, sebagai komplemen utama dalam
organisasi Polres Madiun Kota;
b) postur . . . . .
12
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
b) postur kekuatan Polres Madiun Kota telah terstruktur dan
tergelar di Mapolres Madiun Kota dan satuan kewilayahan
yang terdiri dari 5 Polsek dengan Tipologi 3 Polsek Urban dan 2
Polsek Rural serta 9 Pos Pol meliputi 5 Pos Lantas dan 4 Pos
Yan sesuai dengan pola kebutuhan dan keseimbangan
organisasi dengan kompetensi utama profesional,bermoral,
modern, unggul dan humanisguna memantapkan pelaksanaan
pelayanan publik yang unggul (strive for exellence) agar situasi
Kamtibmas di wilayah Madiun Kota semakin aman dan
kondusif;
c) kemampuan fungsi operasional dalam penanganan kejahatan
tertentu semakin meningkat dan mendapat apresiasi dari
berbagai pihak khususnya penanganan narkoba, kejahatan
konvensional dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi
(terorisme), sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan
masyarakat terhadap Polri;
d) sarana dan prasarana berupa peralatan dari berbagai jenis
yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Polres
Madiun Kota telah digelar sampai dengan Polsek dengan
rincian sebagai berikut:
(1) Polsek jajaran masing – masing telah dilengkapi sarana
mobilitas berupa :
(a) 2 unit Ranmor R4;
(b) 7 unit Ranmor R2.
(2) Polres Madiun Kota telah dilengkapi dengan mobil dinas
operasional antara lain :
(a) 6 unit R6;
(b) 27 unit mobil operasional lainnya;
(c) 67 unit R2.
(3) guna . . . . .
13
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
(3) guna mendukung tugas olah TKP dan mengabadikan
kejadian penting lainnya Polres Madiun Kota telah
memiliki :
(a) 6 unit handycam;
(b) 2 unit kamera digital;
(c) 2 unit kamera
(4) dalam pelaksaaan tugas – tugas staf, Polres Madiun
Kota dan Jajarannya telah dilengkapi dengan komputer.
e) dukungan anggaran Satker termasuk anggaran operasi
Kepolisian telah terdistribusi sampai tingkat Polsek dan telah
diterima padaawal tahun anggaran berjalan sehingga para
pimpinan satuan (Kasatker) dapat mengetahui kemampuan
dukungan anggaran dan dapat menyusun rencana kegiatan
yang lebih akurat;
2) Kelemahan
a) masih belum terdukungnya secara penuh peralatan khusus
(alsus) untuk beberapa penugasan khusus oleh satuan –
satuan operasional;
b) masih belum mampu menerapkan tekhnologi informasi “ on line
“ dari Polsek langsung Mapolda dan sebaliknya secara optimal,
disebabkan keterbatasan peralatan, operator dan dukungan
anggaran operasional serta pemeliharaannya;
c) masih belum tersedianya rumah barang bukti serta sitaan Polri
(Rubasan Polri) sehingga berakibat masih banyak barang bukti
yang kurang terawat, rusak dan hilang.
d) adanya oknum anggota Polri yang masih melakukan
pelanggaran disiplin, kode etik profesi dan tindak pidana,
Sehingga . . . . .
14
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
sehingga dapat menghambat proses jalannya Reformasi
Birokrasi Polri.
3) Peluang
a) sistem desentralisasi / otonomi daerah yang mendekatkan
pelayanan pemerintah daerah ( Pemkot ) kepada masyarakat,
sejalan dan saling menunjang dengan kontribusi Pemda kepada
Polres Madiun Kota dan jajarannya;
b) semakin tinggi partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
mendukung tugas operasional Polri dalam menciptakan
keamanan melalui strategi perpolisian masyarakat ( Polmas )
termasuk kesediaan memecahkan masalah dan membantu
mengungkap perkara;
c) keberlanjutan program Reformasi Birokrasi dalam rangka upaya
percepatan pencegahan korupsi melalui program pembangunan
Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan
Wilayah Birokrasi Bersih dan melayani (WBBK), memberikan
peluang bagi Polri untuk melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri
mencakup aspek Struktural Instrumental dan khususnya aspek
Kultural;
d) terbukanya hubungan lintas sektoral dengan instansi / lembaga
terkait (partnership) dalam mendukung kebijakan Sinergi
Polisional Proaktif.
4) Ancaman
a) kecenderungan meningkatnya pelanggaran hukum, mencakup
empat jenis kejahatan (konvensional, transnasional, kejahatan
terhadap kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi
kontijensi) baik secara kualitas maupun kuantitas membawa
Konsekuensi . . . . .
15
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
konsekuensi bagi Polres Madiun Kota untuk melakukan
antisipasi sedini mungkin;
b) mobilitas kehidupan masyarakat yang sangat tinggi akan
memicu meningkatnya gangguan keamanan dan terjadinya laka
lantas di setiap tempat dan waktu;
c) perkembangan tekhnologi informasi, komunikasi dan
transportasi disamping berdampak positif sebagai hasil
pembangunan, juga dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan dalam
melakukan aksi kejahatan yang harus diantisipasi oleh Polri dan
harus mampu menghadapi perkembangan itu;
d) sistem hukum dan peradilan yang tumpang tindih, sebagai
upaya dalam pembaharuan hukum dan perundang – undangan
mengakibatkan kerancuan dalam operasionalisasi penegakkan
hukum di lapangan, terutama menyangkut masalah
kewenangan institusi yang berkompeten untuk menangani
suatu permasalahan;
e) kondisi perekonomian yang belum stabil berdampak pada
beratnya pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat, sehingga
akan mengakibatkan meningkatnya gangguan kamtibmas;
f) potensi konflik / kerusuhan antar perguruan beladiri (SH Terate
dan SH Winongo) yang sampai dengan saat ini masih
menimbulkan kerawanan;
g) jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat disisi lain
jumlah prasarana jalan umum yangrelatif statis, merupakan
permasalahan yang perlu penanganan secara tepat.
c. Permasalahan
1) di bidang SDM
a) Masih . . . . .
16
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
a) masih kurangnya kemampuan penyelidik dan penyidik dalam
penggunaan teknologi (IT) guna mengungkap tindak kejahatan
konvensional, transnasional maupun kejahatan yang
berimplikasi kontijensi;
b) masih terdapat personel yang kurang komit terhadap program
reformasi Polri dan kurangnya pengawasan melekat untuk
menindak lanjuti temuan permasalahan terutama yang
menyangkut KKN, menjamin akses publik, transparansi dan
akuntabilitas;
c) masih terdapat personel yang kurang sesuai penempatannya
dengan Dikjur/Dikbangspes dan Dikbang yang dimiliki anggota;
d) masih belum memadainya kesejahteraan anggota Polri,
sehingga masih terdapat penyimpangan yang dilakukan oleh
anggota Polri untuk alasan mendukung kebutuhan operasional
dilapangan dan kebutuhan pribadi.
2) di bidang anggaran
a) masih terbatasnya dukungan anggaran terutama pada, indeks
biaya penyelidikan, penyidikan dan pengembangan tindak
pidana narkoba, anggaran Wathan, petugas RKA-KL dan honor
Pokja tetapi dukungan anggaran untuk biaya penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana korupsi masih berlebih;
b) terbatasnya dukungan anggaran belanja modal pada program
peningkatan sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan
kebutuhan tugas-tugas Kepolisian khususnya pembangunan
gedung, kantor dan kendaraan dinas untuk melayani
masyarakat;
c) alokasi anggaran gaji dan tunjangan personel Polri belum
mencukupi kebutuhan sehingga terjadi Pagu minus pada
belanja pegawai setiap tahunnya.
3) di bidang . . . . .
17
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
3) di bidang sistem dan metode
a) Eskalasi Kamtibmas menjelang Pilwakot Tahun 2018 dan
Pilpres Tahun 2019 yang diakibatkan dinamika politik dan
perkembangan lingkungan strategi di wilayah Madiun Kota.
b) Masih kurangnya kemampuan penyelidik dan penyidik dalam
penggunaan teknologi (IT) guna mengungkap tindak kejahatan
konvensional, transnasional maupun kejahatan yang
berimplikasi kontijensi;
c) belum adanya Peraturan yang mengatur tentang kegiatan rutin
kepolisian, sampai dengan saat ini hanya berpedoman pada
naskah sementara buku petunjuk pelaksanaan kegiatan rutin
kepolisian, sehingga perlu dibuat peraturan sesuai dengan
dinamika Kamtibmas dan perkembangan lingkungan strategi
serta penggunaan nomenklatur dan literatur sesuai dengan
ketentuan.
4) di bidang sarana dan prasarana
a) belum terpenuhinya alut/alsus sesuai kebutuhan baik secara
kualitas maupun kuantitas guna melaksanakan tupoksi Polres;
b) belum adanya persetujuan usulan dukungan anggaran sesuai
kebutuhan khususnya dukungan anggaran untuk renovasi
kantor Polsek yang tidak layak di jajaran Polres Madiun Kota;
c) Belum tersedianya rumah barang bukti serta sitaan Polri
(Rubasan Polri) sehingga berakibat masih banyak barang bukti
yang kurang terawat, rusak dan hilang;
d) sistem aplikasi SMAP online dari Mabes Polri sering terjadi
gangguan sehingga Satker/Satwil kurang aktif dalam hal input
data aplikasi SMAP online;
e) setiap . . . . .
18
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
e) setiap penerimaan materiil sarana prasarana tidak disertakan
dengan ADK nya, sehingga tidak bisa dimasukkan dalam
aplikasi SIMAK BMN.
BAB II . . . . .
19
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Dalam RPJMN 2015-2019, arah pembangunan nasional lebih ditekankan pada
Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta aman dan bersatu.
Penyusunan dan perumusan Renstra Polri tahap III didasarkan pada strategi kebijakan
pembangunan nasional dalam bidang keamanan yang sudah lebih dulu dituangkan dalam
RPJMN 2015-2019 dengan menyesuaikan pada visi-misi pemerintahan Presiden Joko
Widodo dan Kabinet Kerja (2014-2019), yakni: “terwujudnya Indonesia yang berdaulat,
mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong”. Adapun misi khusus pada bidang
keamanan adalah mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
Dengan mempertimbangan situasi dan kondisi lingkungan strategis Madiun Kota,
yang akanmempengaruhi stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah Kota
Madiun, maka Polres Madiun Kota menetapkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis
untuk Renstra Polres Madiun Kota Tahun 2015-2019 sebagai berikut :
1. VISI
“Terwujudnya Polri yang makin profesional, unggul dan dapat dipercaya
masyarakat guna mendukung terciptanya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian yang berlandaskan gotong royong.“
2. MISI
Berdasarkan pernyataan visi yang dicita-citakan tersebut selanjutnya diuraikan
dalam misi Polres Madiun Kota yang mencerminkan koridor tugas – tugas sebagai
berikut:
a. mewujudkan kepercayaan publik melalui pelayanan standart yang telah
ditetapkan pada masing – masing fungsi dari tingkat Polres sampai dengan
Polsek;
b. mewujudkan . . . . .
20
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
b. mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia Polres Madiun
Kota melalui maping sesuai kompetensi;
c. mewujudkan deteksi aksi dan deteksi dinisecara cepat, akurat dan efektif;
d. mewujudkan perlindungan, pengayoman, pelayanan masyarakat dan
penegakkan hukum;
e. mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan
pemahaman, kesadaran dan kepatuhan hukum melalui strategi Polmas serta
membangun sinergi polisional yang proaktif;
f. mewujudkan penegakkan hukum yang berkeadilan, anti KKN dan
menjunjung tinggi HAM dengan menempatkan petugas penegak hukum yang
proporsional dan profesional;
g. mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas
dengan melibatkan seluruh potensi masyarakat dalam bentuk trafict
education.
3. Tujuan
a. terwujudnya kepercayaan masyarakat (public trust) terhadap Polri dalam
bentuk kepuasan masyarakat atas perlindungan, pengayoman dan
pelayanan;
b. terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN
yang mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta
memenuhi rasa keadilan masyarakat
c. Terwujudnya perlindungan dan pengayoman dan pelayanan prima kepolisian;
d. terwujudnya sinergitas polisional dengan lembaga/instansi terkait dan seluruh
komponen masyarakat yang ada dalam wadah Polmas;
e. terwujudnya . . . . .
21
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
e. terwujudnya peningkatan kesadaran masyarakat dalam tertib berlalu lintas
sehingga terlaksana kamseltibcarlantas.
4. Sasaran Strategis
Mengacu kepada sasaran strategis Polri pada Renstra 2015 – 2019 yaitu “
Terwujudnya Penguatan Pertahanan Nasional dan Keamanan Dalam Negeri “,
maka sasaran strategis Polres Madiun Kota 2015 – 2019 di sesuaikan dengan
tahapan Grand Stretegy Polri tahap III yang mendasari pencapaian pelayanan publik
yang unggul (Strive For Excellence). Sasaran Strategis Polres Madiun Kota sampai
tingkat Polsek, adalah sebagi berikut :
a. Terbangunnya Postur Polri yang Profesional, Bermoral, Modern dan Unggul
melalui perubahan Mind Set dan Culture Set;
b. Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian;
c. Meningkatnya peran Intelejen dalam mendukung upaya mengelola keamanan
dan ketertiban masyarakat;
d. Terbangunnya kerjasama dalam rangka sinergi polisional;
e. Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa/ kelurahan dalam rangka
implementasi polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan
keamanan dan gejala sosial masyarakat;
f. Meningkatnya keselamatan lalu lintas dalam rangka mendukung program
Decade of Action For Road Safety 2011-2020;
g. Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan, terhadap 4 (empat) jenis
kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan kejahatan
yang berimplikasi kontijensi;
h. meningkatnya . . . . .
22
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
h. Terwujudnya pengembangan hukum Kepolisian guna pemberian bantuan dan
nasehat hukum kepada anggota Polri dan PNS;
5. Pentahapan Kebijakan
a. Pada Tahun 2015
Melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima dan kebulatan sinergi
polisional yang produktif dengan didukung Sarana prasarana Polri berbasis
teknologi Kepolisian guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan
keunggulan nasional.
b. Pada Tahun 2016
Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan
terjauh dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung sumberdaya
manusia berkualitas guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan
keunggulan nasional.
c. Pada Tahun 2017
Meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan
terjauh dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung sumberdaya
manusia berkualitas serta berkemampuan ilmu dan teknologi guna
menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan nasional.
d. Pada Tahun 2018
Mendinamisir dan meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima dan
sinergi polisional yang produktif dengan didukung kecukupan kesejahteraan
personel Polri guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan
nasional.
e. Pada Tahun . . . . .
23
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
e. Pada Tahun 2019
Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima sampai jajaran kewilayahan
terjauh dan sinergi polisional yang produktif dengan didukung Almatsus Polri
berbasis teknologi kepolisian, sumberdaya manusia berkualitas, dan
kecukupan kesejahteraan personel Polri guna menghadapi kondisi daya
saing bangsa dan keunggulan nasional.
BAB III . . . . .
24
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI
DAN KERANGKA KELEMBAGAAN
1. Arah Kebijakan dan Strategi Polda Jatim
a. Sasaran Strategis “Terdukungnya pelaksanaan Tupoksi Polda Jatim
dengan terpenuhinya sarana prasarana meliputi pengembangan
fasilitas, peralatan Kepolisian dan teknologi informasi Kepolisian
modern” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :
1) membangun dan mengembangkan sarana prasarana yang berbasis
teknologi dan informasi dalam rangka sebaran pelayanan Kamtibmas
dan penegakan hukum;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan
sarana prasarana berbasis teknologi dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan
tersebut, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan
dilakukan adalah :
a) mengajukan kebutuhan minimal alat materiil khusus (Almatsus)
Polri;
b) menyusun dan melaksanakan standardisasi perlengkapan Polri
Polda Jatim yang disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah
dan diselaraskan dengan tantangan tugas;
c) menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa melalui Unit
Layanan Pengadaan (ULP) dengan memanfaatkan sistem LPSE
yang didahului studi kelayakan;
d) menyelenggarakan penyajian informasi kriminal nasional di
Polda dan Polres;
e) membangun . . . . .
25
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
e) membangun dan mengembangkan sarana prasarana dalam
rangka mendukung pelaksanaan tugas Polda Jatim.
2) membangun dan renovasi bangunan Labfor Cabang Surabaya
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan
renovasi bangunan Labfor Cabang Surabaya yang diperlukan. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) mengajukan anggaran pembangunan dan renovasi Labfor
Cabang Surabaya serta peralatan forensik secara bertahap;
b) melakukan kajian dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
dibangun dan renovasi Labfor Cabang Surabaya.
3) membangun dan merenovasi bangunan Polda, Polres, Polsek dan
Satpas serta Samsat jajaran Polda Jatim :
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pembangunan
renovasi bangunan Polda, Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat
jajaran Polda Jatim. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan
tersebut, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan
dilakukan adalah :
a) mengajukan anggaran pembangunan dan renovasi bangunan
Polda, Polres, Polsek dan Satpas serta Samsat jajaran Polda
Jatim serta peralatan secara bertahap;
b) melakukan kajian;
c) melaksanakan studi kelayakan.
b. Sasaran . . . . .
26
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
b. Sasaran Strategis “Terbangunnya postur Polda Jatim yang efektif, profesional, bermoral, modern dan terpercaya pada aspek sistem dan metode, sumber daya manusia, anggaran dan sarana prasarana” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut:
1) rekrutment personel Polri dan PNS dengan mempertimbangkan
kebijakan minimal zerogrowth ;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah proporsi alokasi
antar jenis belanja dapat semakin berimbang. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah:
a) melaksanakan kampanye rekrutmen secara proaktif ke
masyarakat untuk memperoleh calon Polisi yang berkualitas;
b) menyelenggarakan rekrutmen anggota Polri dengan prinsip
bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH) untuk
mencapai minimumzerogrowth dengan mempertahankan jumlah
personel yang ada ditambah kebutuhan pengembangan
organisasi serta mempertimbangkan program Pengarusutamaan
Gender (PUG);
c) melaksanakan rasionalisasi dan realokasi personel Polri tingkat
Polda ke Polres dan Polsek untuk tugas pelayanan;
d) mengusulkan pengangkatan PNS bagi PHL yang sudah masuk
database selama 5 (lima) Tahun sejumlah 363 orang;
e) menyusun database postur Polri sesuai kondisi saat ini dan
kedepan, yang akan digunakan sebagai acuan atau landasan
kebijakan minimal zero growth Polri.
2) percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM serta
modernisasi teknologi kepolisian sebagai bagian dari penerapan
reformasi Polri :
Kebijakan . . . . .
27
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
kapasitas dan kapabilitas SDM serta modernisasi teknologi Kepolisian.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka
strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan dan melanjutkan kerjasama dengan bank
pemerintah berkaitan dengan aplikasi e-KTA;
b) melakukan penataan dalam pembinaan personel Polri melalui
teknologi informasi, khususnya dalam hal rekrutmen, seleksi
pendidikan dan mutasi;
c) menyelenggarakan uji kompetensi jabatan menggunakan sistem
Computer Assisted Test (CAT);
d) Membangunassessment center dan aplikasinya sampai dengan
tingkat Polres dalam rangka pembinaan karier.
3) meningkatkan profesionalisme anggota Polri melalui pendidikan dan
pelatihan;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
profesionalisme anggota Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah
kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim
yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan pelatihan bagi anggota Polri yang akan mengikuti
seleksi Dikbang meliputi pelatihan psikologi, kesehatan, jasmani
dan rohani;
b) melaksanakan pelatihan bagi anggota Polri yang akan mengikuti
seleksi Dikbang meliputi pelatihan psikologi, kesehatan, jasmani
dan rohani;
c) melaksanakan dan menjabarkan kurikulum pendidikan Polri
yang bersifat pelayanan, penguasaan teknologi dan hukum
Dilandasi . . . . .
28
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
dilandasi kode etik yang terpuji serta sistem pendidikan Polri
sesuai kebutuhan dan kemampuan Polri pada tahap upaya
mencapai kesempurnaan (strive for excellence);
d) melaksanakan seleksi dan mengikutsertakan personel Polda
Jatim yang berkompeten mengikuti pendidikan, pelatihan,
kursus-kursus di dalam dan luar negeri guna meningkatkan
profesionalisme Polri;
e) menyelenggarakan pendidikan pembentukan (Diktuk) Brigadir
dan Tamtama serta pendidikan pengembangan (Dikbang) SAG,
program latihan fungsi, latihan prajabatan PNS Gol. II, mind set
dan culture set, revolusi mental di SPN Polda Jatim;
f) mengusulkan personel Polda Jatim untuk mengikuti sekolah
khusus penyidik berstandar internasional untuk meningkatkan
kemampuan dan kapasitas penyidik guna mengantisipasi
perkembangan global dan regional, khususnya mengantisipasi
perkembangan MEA;
g) melaksanakan pelatihan Revolusi Mental, khususnya dalam
rangka mengembangkan budaya anti korupsi internal Polri,
diantaranya dengan menunjuk role model anti korupsi,
memasukkan kurikulum anti korupsi di SPN danmengusulkan
sejumlah lulusan terbaik Akpol dengan beasiswa program S2 di
negara yang bersih korupsi dalam rangka transfer budaya anti
korupsi;
h) menyelenggarakan E-Learningpada program Pendidikan Jarak
Jauh (PJJ) untuk STIK;
i) menyelenggarakan pelatihan peningkatan kemampuan Tenaga
Pendidik (Gadik) dan Tenaga Kependidikan (Gadikan) dengan
menerapkan standar kompetensi pendidik.
4) membangun . . . . .
29
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
4) membangun SDM Polri yang profesional melalui metode sekolah
sambil bekerja (off campus) di STIK-PTIK:
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah peningkatan SDM
anggota Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut
di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan
adalah :
a) mengusulkan secara bertahap kepada Brigadir yang berprestasi
dan sejumlah lulusan terbaik dari SPN untuk mengikuti
pendidikan S1 ilmu kepolisian di STIK-PTIK;
b) mengusulkan kepada lulusan STIK-PTIKterbaik untuk mengikuti
pendidikan lanjutan di dalam maupun luar negeri.
5) melakukan sertifikasi terhadap kemampuan teknis profesi Kepolisian;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sertifikasi
kemampuan teknis profesi Kepolisian. Untuk mewujudkan pencapaian
arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda
Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan seleksi dan mengusulkan personel Polri yang
akan mengikuti Sertifikasi Profesi;
b) membentuk assessor pada setiap fungsi teknis kepolisian;
6) mewujudkan tata kelola organisasi Polri yang bersih, transparan dan
akuntabel untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Polri;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya
organisasi Polri yang bersih, transparan dan akuntabel. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) Melaksanakan . . . . .
30
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
a) melaksanakan pengawasan internal dan eksternal serta
penanaman nilai-nilai profesionalisme dan budaya anti korupsi
di SPN Polda Jatim dalam rangka internal trust dan public
trustguna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM melalui
rekruitmen personel Polri yang bebas dari KKN, transparan dan
akuntabel;
b) melaksanakan dan melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri,
melakukan evaluasi dan penilaian manajemen kinerja pada
seluruh Satker;
c) membangun integritas anggota Polri dan budaya anti korupsi
dalam rangka revolusi mental anggota Polri;
d) melaksanakan operasi bersih Kepolisian terhadap anggota Polri
yang melaksanakan kegiatan operasi Kepolisian rutin,
kewilayahan dan terpusat;
e) melaksanakan penegakkan hukum bagi anggota Polri dan PNS
Polri yang diduga melanggar peraturan disiplin, kode etik profesi
Polri dan pelanggaran tindak pidana.
c. Sasaran Strategis “Tergelarnya kekuatan Polri secara proporsional di
seluruh daerah hukum Polda Jatim dan wilayah kepulauan
berpenghuni sebagai poros maritim” dicapai dengan Arah Kebijakan
sebagai berikut :
Peningkatan kemampuan Satpolair dengan didukung penambahan kapal
yang dapat menjangkau wilayah kepulauan yang berpenghuni/berpenduduk
dalam rangka mendukung poros maritim.
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
kemampuan Polair dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Kepolisian.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka
strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah:
a) Meningkatkan . . . . .
31
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
a) meningkatkan kemampuan Polri untuk mengamankan wilayah
perairan pada poros maritim dengan memperkuat satuan Polair
jajaran Polda Jatim;
b) mengusulkan penambahan kapal tipe B dan C secara bertahap
sebagai upaya penguatan alat transportasi perairan Polri;
c) meningkatkan kualitas dan kuantitas personel Polair yang
mengawaki kapal melalui pendidikan dan pelatihan;
d) mengajukan peningkatan dukunganang-garan khususnya
anggaran operasional, biaya pemeliharaan dan perawatan
kapal;
e) meningkatkan keamanan perairan melalui penguatan Polsek
kepulauan.
d. Sasaran Strategis “Terwujudnya peningkatan pelayanan publik” dicapai
dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :
1) optimalisasi pelayanan masyarakat yang prima melalui penggelaran
personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya
pelayanan prima Polri berbasis teknologi. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan upaya sosialisasi Renstra sampai ke tingkat
Polres dan Polsek sehingga terbangun pemahaman yang
memadai tentang program guna meningkatkan pelayanan
prima;
b) meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan
quick wins dan quick response;
c) melaksanakan . . . . .
32
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
c) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program
Reformasi Birokrasi Polri;
d) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program
pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) dari tingkat Polda sampai Polres jajaran Polda Jatim;
e) memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada titik-
titik pelayanan Polri termasuk penempatan 1 (satu)
Bhabinkamtibmas pada 1 (satu) desa;
f) membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi
publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi;
g) meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan
masyarakat;
h) pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan keamanan
dalam rangka pengamanan swakarsa.
2) penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan
informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah implementasi
keterbukaan informasi publik oleh Polda Jatim kepada masyarakat.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka
strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri
dan soliditas kesatuan melalui penerangan Internal dan
eksternal;
b) membangun kemitraan melalui kerjasama dengan stakeholders
terkait . . . . .
33
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
terkait maupun media massa (media elektronik, media cetak dan
media online);
c) membangun dan mengembangkan Keterbukaan Informasi
Publik (KIP) melalui Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi
(PID) yang berbasis teknologi guna mewujudkan layanan
informasi publik yang profesional, transparan dan akuntabel;
d) mengintensifkan penggunaan media sosial untuk membangun
citra Polri yang positif.
3) Mengoptimalkan pengelolaan keamanan wilayah Jawa Timur terhadap
segenap warga negara dan penciptaan rasa aman masyarakat;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi
pengelolaan keamanan di wilayah Jawa Timur. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial (konflik
horizontal) dengan mengutamakan pencegahan dan
memberikan perlindungan terhadap kelompok minoritas dan
kelompok rentan;
b) meningkatkan kemampuan penanganan separatisme (konflik
vertikal) baik melalui pencegahan maupun penegakan hukum
secara profesional;
c) membangun dan memberdayakan pengamanan swakarsa
serta meningkatkan pelibatan publik.
4) mempersiapkan seluruh satuan wilayah dalam rangka pengamanan
Pemilukada sepanjang tahun, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/
Wakil Presiden tahun 2019.
Kebijakan . . . . .
34
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pengamanan
Pemilukada, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka
strategi pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan kemampuan personel dan satuan dalam rangka
menghadapi pengamanan Pemilukada;
d) menyusun alokasi anggaran, meningkatkan kemampuan
personel dan satuan serta sarana prasarana dalam rangka
menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil
Presiden tahun 2019.
e. Sasaran Strategis “Terwujudnya peningkatan peran intelijen dalam
mendukung terciptanya Kamtibmas” dicapai dengan Arah Kebijakan
sebagai berikut :
memperkuat kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan
dini dan cegah dini) yang didukung personel, anggaran dan teknologi
intelijen yang memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi
gangguan dan gejolak sosial;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan
kemampuan fungsi intelijen Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah
kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim
yang akan dilakukan adalah :
a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas;
b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda,
mahasiswa, serikat buruh dan LSM;
c) membentuk dan membina jaringan informasi dengan melibatkan
seluruh komponen masyarakat;
d) memberikan . . . . .
35
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
d) memberikan informasi dan saran tindak secara rahasia, cepat
dan akurat guna mendukung tugas pokok Polri;
e) melaksanakan Lidik, pengamanan dan deradikalisasi kelompok
anti Pancasila (ISIS, terorisme, kelompok radikal lainnya);
f) membangun system pelayanan secara online dalam rangka
penerbitan SKCK, perizinan/pemberitahuan kegiatan
masyarakat dan penerbitan perizinan di bidang senjata api non
organik Polri/TNI dan bahan peledak komersial.
f. Sasaran Strategis “Meningkatnya kerja sama dengan instansi
pemerintah/swasta/tokoh masyarakat/tokoh agama/LSM/Stakeholder di
daerah hukum Polda Jawa Timur dalam rangka sinergi polisional”
dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :
1) mengoptimalkan sinergi polisional antar lembaga/instansi dan
komponen masyarakat;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sinergi polisional
antar Lembaga/instansi serta kerja sama dengan instansi terkait. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan dan meningkatkan kerja sama antar aparat
penegak hukum (CJS) dan instansi terkait;
b) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama bilateral dan
multilateral dalam rangka meningkatkan kapasitas dan
penanganan kejahatan transnasional;
c) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama dengan Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2TKI) di wilayah Jawa Timur khususnya
terhadap warga negara Jawa Timur yang bekerja di luar negeri.
1) Meningkatkan . . . . .
36
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
2) Meningkatkan partisipasi Polri dalam menjaga perdamaian dunia; Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah turut serta dan
berperan aktif dalam usaha menjaga perdamaian dunia. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) Memberikan kesempatan kepada personel yang berkompeten
untuk ikut dalam misi perdamaian dunia;
b) Melakukan seleksi calon Formed Police Unit (FPU) dan
Individual Police Officer (IPO) melalui mekanisme secara
transparan.
g. Sasaran Strategis “Tergelarnya Bhabinkamtibmas di desa/kelurahan
dalam rangka implementasi Polmas dan melakukan deteksi dini
terhadap potensi gangguan keamanan dan gejala sosial masyarakat di
wilayah Jawa Timur” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :
melanjutkan pemantapan pelaksanaan pemolisian masyarakat
(community policing) dengan Bhabinkamtibmas dan kelompok sadar
Kamtibmas;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan
pelaksanan Polmas dalam tugas dan fungsi Kepolisian. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan pelatihan Katpuan Bhabinkamtibmas secara
berkelanjutan;
b) melaksanakan kegiatan Polmas dengan penggelaran satu polisi
(Bhabinkamtibmas) satu desa/kelurahan, untuk melakukan
sambang, deteksi, memperoleh informasi, mediasi dalam
pencegahan dini permasalahan Kamtibmas;
c) meningkatkan . . . . .
37
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
c) meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan
Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas guna mendukung
upaya memelihara dan memantapkan Kamtibmas dengan
memperkuat fungsi maritim hingga menyentuh wilayah
kepulauan yang berpenghuni/berpenduduk;
d) menghadirkan anggota Polri di tengah-tengah masyarakat
saat dibutuhkan dan di setiap kegiatan masyarakat.
h. Sasaran Strategis “Terwujudnya peningkatan keamanan, keselamatan,
ketertiban dan kelancaran lalulintas” dicapai dengan Arah Kebijakan
sebagai berikut :
1) meningkatkan peran sebagai Pusat Kendali, Koordinasi, Komunikasi
dan Informasi (K3I);
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya pusat
kendali, koordinasi, dan informasi. Untuk mewujudkan pencapaian
arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda
Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) mengembangkan RTMC dan TMC yang terintegrasi sampai
tingkat Polres;
b) memantapkan sistem online data pelanggaran dan kecelakaan
lalu lintas yang terintegrasi;
c) pemantauan arus lalu lintas sebagai data dasar evaluasi dan
pengkajian trouble spot dan black spot dalam mengurangi titik
titik lokasi rawan kemacetan lalu lintas dan angkutan jalan.
2) meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas
korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah menurunnya tingkat
fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.
Untuk . . . . .
38
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka
strategi pembangunan Polda Jatimyang akan dilakukan adalah :
a) melakukan kajian blackspotkecelakaan lalu lintas dan angkutan
jalan pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas;
b) penanganan kecelakaanlalulintas menonjol dengan
pemanfaatan teknologi Traffic Accident Analysis;
c) melaksanakan program road safety/safety ridding.
3) membangun budaya tertib lalu lintas dan angkutan jalan;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kesadaran dalam
mematuhi tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) membangun sistem edukasi berbasis teknologi (e-educasi) yang
dapat diakses oleh publik dan pemangku kepentingan;
b) menggelar operasi kepolisian di bidang lalu lintas secara tematis
yaitu operasi Simpatik, operasi Zebra dan operasi patuh
Semeru;
c) melaksanakan kampanye dan edukasi keselamatan lalu lintas
dan angkutan jalan serta etika berkendara (implementasi Inpres
Nomor 4 tahun 2013).
1) meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Regident pengemudi
dan kendaraan bermotor berbasis teknologi;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
pelayanan publik di bidang regident pengemudi dan kendaraan
bermotor berbasis teknologi. Untuk mewujudkan pencapaian arah
Kebijakan . . . . .
39
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim
yang akan dilakukan adalah :
a) penggelaran Satpas online;
b) penggelaran sistem STNK online;
c) penggelaran sistem BPKB online;
d) penggelaran SIM keliling;
e) penggelaran SIM corner;
f) penggelaran ATM Samsat;
g) penggelaran gerai Samsat;
h) penggelaran payment point;
i) penggelaran drive thrue;
j) penggelaran Samsat door to door.
i. Sasaran Strategis “Terwujudnya peningkatan penyelesaian tindak
pidana yang transparan, akuntabel, obyektif, tidak melanggar HAM dan
terpenuhinya hak tersangka maupun korban dalam proses penyelidikan
dan penyidikan tindak pidana.” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai
berikut :
1) pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap 4
(empat) jenis kejahatan yang meliputi: kejahatan konvensional,
kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara, dan
kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang disertai pengadaan sarana
dan prasarananya;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan
penegakkan hukum di bidang kejahatan konvensional, transnasional,
kekayaan negara dan kejahatan kontijensi. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas;
b) melakukan . . . . .
40
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda,
mahasiswa, serikat buruh dan LSM;
c) pembentukan dan pembinaan jaringan;
d) meningkatkan kegiatan pre-emtif melalui pembinaan Binluh,
Sambang, tatap muka, Silaturrohmi, dan preventif melalui giat
pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli dengan
mengutamakan tindakan proaktif guna meminimalisir terjadinya
gangguan Kamtibmas;
e) pengungkapan dan penyelesaiantindak pidana konvensional
(kejahatan jalanan/premanisme, perjudian, kejahatan dengan
kekerasan)melalui kegiatan operasi premanisme, operasi Pekat,
operasi C3, operasi Semeru;
f) pengungkapan dan penyelesaiantindak pidana kejahatan
transnational (cyber crime, narkoba, human trafficking, arms
smuggling, terorisme), kejahatan kekerasan terhadap
perempuan dan anak serta kelompok marginal melalui kegiatan
rutin Kepolisian yang ditingkatkan dan operasi kampung
Narkoba melalui kegiatan under cover buy;
g) pengungkapan dan penyelesaiantindak pidana kejahatan yang
merugikan kekayaan negara (korupsi, illegal logging, illegal
fishing, illegal mining) melalui kegiatan Satgas anti korupsi dan
Satgas barang bersubsidi (pupuk, BBM, sembako, gas elpiji);;
h) pengungkapan dan penyelesaiantindak pidana kejahatan yang
berimplikasi kontijensi (konflik sosial, konflik komunal dan demo
anarkis);
i) meningkatkan kemampuan anggota Polri dalam pencegahan
kejahatan melalui penguatan kegiatan fungsi intelijen, fungsi
Binmas dan fungsi Sabhara;
j) meningkatkan . . . . .
41
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
j) meningkatkan kemampuan penyidikan bagi personel Polsek
melalui pemenuhan peralatan berdasarkan standar scientific
criminal investigation;
k) meningkatkan kemampuan dan mengikut sertakan anggota Polri
dalam penanganan terorisme melalui kegiatan pelatihan
penyelidikan dan penyidikan. Dalam hal kegiatan pencegahan
dan deradikalisasi, Polri yang bekerjasama dengan Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan pihak terkait
lainnya;
l) meningkatkan kemampuanPolri dalam penanganan
penyalahgunaan Narkoba. Dalam hal pencegahan
penyalahgunaan Narkoba, Polda bekerjasama dengan Badan
Nasional Narkotika (BNN), Badan Nasional Narkotika Provinsi
(BNNP), Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) dan
instansi terkait (bea cukai, imigrasi);
m) menyiapkan pemenuhan sarana prasarana yang memadaiguna
menunjang kegiatanpencegahan dan penegakan hukum;
n) pengungkapan dan penyelesaiantindakpidanaPemilu bersama
Bawaslu pada Pemilu Kada, Pemilu Legislatif, Pemilu
Presiden/Wapres tahun 2019.
2) membangun kemampuan back up operasional dari tingkat Polda ke
Polres jajaran Polda Jatim dan Mabes Polri dalam penanganan
gangguan keamanan berintensitas tinggi (FlashPoint) secara langsung
dan cepat, khususnya terorisme, separatism, konflik sosial, konflik
komunal, pertolongan korban dan penanganan bencana alam;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kemampuan
operasional secara cepat dalam penanganan keamanan. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polda Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) Menyiagakan . . . . .
42
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
a) menyiagakan dan mengoptimalkan kekuatan cadangan (stand
by force) pada kesatuan Brimob Polda Jatim(Sat, Den Gegana,
Den Pelopor dan Subden Pelopor) untuk setiap saat siap
digerakkandengan mempergunakan sarana dan prasarana
cepat, baik udara, laut maupun darat;
b) meningkatkan pergerakan dengan mobilitas cepat melalui
dukungan dan pengadaan sarana prasarana angkutan udara,
laut maupun darat;
c) mengimplementasikan sistem rayonisasi (4 wilayah) dalam
rangka penanganan tahap awal gangguan keamanan
berintensitas tinggi (kontijensi) terhadap 39 Polres jajaran Polda
Jatim;
d) melaksanakan Latkatpuan Brimob secara rutin maupun terpusat
meliputi Puan PHH, Jibom, Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR),
Wanteror, Gerilya Anti Gerilya (GAG), SAR, Anti anarkis,
Resintelmob dan Kemampuan Lapangan Brigade Mobil (KLBM);
e) melaksanakan penanggulangan huru hara, ancaman bom,
Kimia Biologi dan Radioaktif (KBR), teror, separatis, pertolongan
korban dan penanganan bencana alam serta melaksanakan
Lidik Pamgal berkaitan dengan kelompok radikal, separatis, dan
teroris.
3) membangun kemampuan penyidikan berstandar investigasi pidana
yang ilmiah (Scientific Crime Investigation –SCI) dari tingkat Mabes
Polri sampai tingkat Polsek.
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
kemampuan penyidikan berstandart penyidikan pidana secara ilmiah
(Scientific Crime Investigation –SCI). Untuk mewujudkan pencapaian
arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda
Jatim yang akan dilakukan adalah :
a) Meningkatkan . . . . .
43
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
a) meningkatkan kemampuan penyidik Polri dalam pengolahan
Tempat Kejadian Perkara (Crime Scene Investigation-CSI) guna
mengungkap tindak pidana secara ilmiah;
b) meningkatkan sarana prasarana penyidikan yang memenuhi
standar investigasi tindak pidana secara ilmiah (Scientific Crime
Investigation-SCI);
c) melaksanakan operasi Dissaster Victim Investigation (DVI)
terhadap korban bencana;
d) memberikan bantuan teknik aspek medis pada tugas
operasional Polri berupa outopsi, gali kubur, odontogram;
e) melaksanakan tes DNA, uji balistik dan metalurgi forensik, fisika
forensik, teknis kriminalistik TKP, laboratoris kriminalistik barang
bukti, bahan peledak, bahan kimia, dokumen dan uang palsu.
2. Arah Kebijakan dan Strategi Polres Madiun Kota
a. Sasaran strategis dalam rangka pencapaian “Terbangunnya Postur Polri
yang Profesional, Bermoral, Modern dan Unggul melalui perubahan
Mind Set dan Culture Set”, yaitu :
1) Sosialisasi dalam rangkarekrutment personel Polri dan PNS dengan
mempertimbangkan kebijakan minimal zerogrowth;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah proporsi
alokasi antar jenis belanja dapat semakin berimbang. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan sosialisasi rekrutmen yang proaktif ke
masyarakat untuk memperoleh calon Polisi yang berkualitas;
b) menyelenggarakan . . . . .
44
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
b) menyelenggarakan sosialisasi rekrutmen anggota Polri dengan
prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH)
untuk mencapai minimum zero growth dengan mempertahankan
jumlah personel yang ada ditambah kebutuhan pengembangan
organisasi serta mempertimbangkan program Pengarusutamaan
Gender (PUG);
c) melaksanakan rasionalisasi dan realokasi personel Polri tingkat
Polres dan Polsek untuk tugas pelayanan;
d) mengusulkan pengangkatan PNS bagi PHL yang sudah masuk
database selama 5 (lima) Tahun sejumlah 5 orang;
e) menyusun database postur Polri sesuai kondisi saat ini dan
kedepan, yang akan digunakan sebagai acuan atau landasan
kebijakan minimal zero growth Polri.
2) percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM serta
modernisasi teknologi Kepolisian sebagai penerapan reformasi Polri.
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
kapasitas dan kapabilitas SDM serta modernisasi teknologi Kepolisian.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka
strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan
adalah:
a) melanjutkan kerjasama dengan Bank pemerintah berkaitan
dengan aplikasi e-KTA;
b) melakukan penataan dalam pembinaan personel Polri melalui
tekhnologi informasi, khususnya dalam hal seleksi pendidikan
dan mutasi;
c) menyelenggarakan uji kompetensi jabatan menggunakan sistem
Computer Assisted Test (CAT);
3) meningkatkan . . . . .
45
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
3) meningkatkan profesionalisme anggota Polri melalui pendidikan serta
pelatihan;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
profesionalisme anggota Polri Polres Madiun Kota. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan pelatihan bagi anggota Polri yang akan mengikuti
seleksi Dikbang meliputi pelatihan psikologi, kesehatan, jasmani
dan rohani.
b) mengikutsertakan personel Polres Madiun Kota yang
berkompeten mengikuti pendidikan, pelatihan, kursus-kursus di
dalam dan luar negeri guna meningkatkan profesionalisme Polri;
c) mengikutsertakan pendidikan pengembangan (Dikbang) SAG,
program latihan fungsi, latihan prajabatan PNS Gol. II, mind set
dan culture set, revolusi mental di SPN Polda Jatim;
d) mengusulkan personel Polres Madiun Kota untuk mengikuti
sekolah khusus penyidik berstandar internasional untuk
meningkatkan kemampuan dan kapasitas penyidik guna
mengantisipasi perkembangan global dan regional, khususnya
mengantisipasi perkembangan MEA;
e) melaksanakan pelatihan Revolusi Mental, khususnya dalam
rangka mengembangkan budaya anti korupsi internal Polri
Polres Madiun Kota, diantaranya dengan menunjuk role model
anti korupsi di SPN dalam rangka transfer budaya anti korupsi;
4) mewujudkan tata kelola organisasi Polri yang bersih, transparan dan
akuntabel untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Polri;
Kebijakan . . . . .
46
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya
organisasi Polri yang bersih, transparan dan akuntabel. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan pengawasan internal dan eksternal serta
penanaman nilai-nilai profesionalisme dan budaya anti korupsi
di lingkungan Polres Madiun Kota dan Jajarannya dalam rangka
internal trust dan public trust guna meningkatkan kapasitas dan
kapabilitas SDM melalui sosialisasi rekruitmen personel Polri
yang bebas dari KKN, transparan dan akuntabel;
b) melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri, dengan melakukan
evaluasi dan penilaian manajemen kinerja pada Polres dan
jajaran Polsek (SMK);
c) meningkatkan integritas anggota Polri dan membangun budaya
anti korupsi dalam rangka revolusi mental anggota Polri
(PMPRB);
d) melaksanakan kegiatan operasi Kepolisian rutin, kewilayahan
dan terpusat;
e) meningkatkan disiplin, ketertiban perilaku anggota Polri melalui
penegakkan disiplin dan kode etik profesi Polri.
5) melanjutkan pembangunan standar pelayanan prima pada tingkat Pos
Pol, Polsek dan Polres dengan melengkapi Daftar Susunan Personel
dan Peralatan (DSPP);
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya
standar pelayanan prima pada tingkat Pos Pol, Polsek dan Polres.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka
strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan
adalah :
a) Menyusun . . . . .
47
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
a) menyusun tipologi Polsek dan menginventarisir kebutuhan
personel maupun perlengkapannya berdasarkan kondisi
geografis wilayah dan tantangan tugas;
b) menyusun Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP)
yang disesuaikan dengan tantangan tugas Polri.
c) menyusun peraturan Kepolisian, SOP dan MoU tingkat Polres
sampai dengan Polsek Jajaran;
d) menyusun kebutuhan sarana prasarana yang dilaksanakan
secara bottom up berdasarkan kondisi geografis wilayah dan
tantangan tugas;
6) membangun hukum kepolisian di Polres Madiun Kota sebagai pusat
informasi hukum Kepolisian bagi pelaksana tugas Polri di lapangan
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan
instrument regulasi pendukung Tupoksi Polri. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) memberikan bantuan hukum kepada anggota/PNS Polri,
keluarga besar Polri, dan institusi Polri di tingkat peradilan
umum dan PTUN;
b) mengkaji kerangka regulasi terhadap peraturan Kepolisian,
MoU, SOP, dan HTCK yang berlaku di lingkungan Polres
Madiun Kota serta meningkatkan sinergi dengan
Lembaga/instansi terkait;
c) melakukan sinkronisasi dan harmonisasi terhadap peraturan
Kepolisian, MoU, SOP, dan HTCK yang berkaitan dengan
Tupoksi Polres Madiun Kota;
d) melaksanakan . . . . .
48
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
d) melaksanakan internalisasi sosialisasi/ penyuluhan hukum
kepada anggota Polri/PNS Polri tentang peraturan perundang-
undangan.
7) peningkatan kesejahteraan personel Polri dalam rangka meningkatkan
profesionalisme;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
kesejahteraan personel Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah
kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polda Jatim
yang akan dilakukan adalah :
a) mengajukan dan mendistribusikan tunjangan kinerja yang
proporsional berdasarkan kinerja;
b) memberikan jaminan kesehatan bagi pegawai Polri melalui
kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) kesehatan;
c) mengusulkan penambahan fasilitas kesehatan di Poliklinik
Polres Madiun Kota;
d) mengusulkan renovasi pembangunan Poliklinik Polres Madiun
Kota;
e) melaksanakan Rikkes berkala bagi anggota Polri dan PNS Polri;
f) melaksanakan Tes Kesamaptaan jasmani (TKJ) secara
berkala;
g) meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka
pembangunan gedung kantor Polres Madiun Kota;
h) memberikan Santunan Kematian Catur Cakti (SKCC) bagi
anggota Polri dan PNS Polri;
i) melaksanakan . . . . .
49
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
i) melaksanakan MoU dengan pihak swasta terkait penyedia
perumahan Asabri.
8) Menyelaraskandan mengefektifkansecaraoptimal kegiatan
pengawasan dan pemeriksaan oleh Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah (APIP) guna mewujudkan aparat Polri yang profesional
dan akuntabel serta menerapkan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) secara maksimal guna mencegah terjadinya
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi
fungsi pengawasan internal Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah
kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Madiun
Kota yang akan dilakukan adalah :
a) mengefektifkan pelaksanaan supervisi rutin Polsek Jajaran
Polres Madiun Kota;
b) Mengefektifkan pelaksanaan Wasdal ke subsatker dan Polsek
jajaran Polres Madiun kota
c) melaksanakan Reviu laporan Keuangan (Lapkeu) evaluasi
AKIP, Reviu LKIP, dan verifikasi.
d) mengoptimalkan koordinasi dan kerjasama internal dan
eksternal pengemban fungsi pengawasan;
b. Sasaran Strategis “Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian” dicapai
dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :
1) mengoptimalkan pelayanan masyarakat yang standart melalui
penggelaran personel dan peralatan Polri yang berbasis teknologi;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terwujudnya
pelayanan prima Polri berbasis teknologi. Untuk mewujudkan
pencapaian . . . . .
50
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah:
a) meningkatkan upaya sosialisasi Renstra ke Polsek Jajaran
sehingga terbangun pemahaman yang memadai tentang
program guna meningkatkan pelayanan prima;
b) meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui pelaksanaan
quick wins dan quick response;
c) melaksanakan pengukuran keberhasilan terhadap program
Reformasi Birokrasi Polri;
d) mendukung berjalannya pelaksanaan Zona Integritas menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih
dan Melayani (WBBM) mulai dari tingkat Polres sampai ke
tingkat Polsek sehingga mampu untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap Polri guna terwujudnya
pelayanan Kamtibmas yang unggul;
e) memenuhi kebutuhan personel dan sarana prasarana pada titik-
titik pelayanan Polri termasuk penempatan 1 (satu)
Bhabinkamtibmas pada 1 (satu) desa;
f) membangun budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi
publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi;
g) meningkatkan kemampuan kualitas komunikasi Polisi dengan
masyarakat;
h) pemanfaatan teknologi informasi untuk meningkatkan keamanan
dalam rangka pengamanan swakarsa.
2) meningkatkan peran Humas melalui implementasi keterbukaan
informasi publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;
Kebijakan . . . . .
51
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah implementasi
keterbukaan informasi publik oleh Polres Madiun Kota kepada
masyarakat. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di
atas, maka strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan
dilakukan adalah :
a) meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri
dan soliditas kesatuan melalui penerangan Internal dan
Eksternal;
b) membangun kemitraan melalui kerjasama dengan stakeholders
terkait maupun media massa (media elektronik, media cetak dan
media online);
c) membangun dan mengembangkan Keterbukaan Informasi
Publik (KIP) melalui Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi
(PID) yang berbasis teknologi guna mewujudkan layanan
informasi publik yang profesional, transparan dan akuntabel;
d) mengintensifkan penggunaan media sosial untuk membangun
citra Polri yang positif.
3) mengoptimalkan pengelolaan keamanan di wilayah Kota Madiun
terhadap segenap warga dan penciptaan rasa aman masyarakat;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah optimalisasi
pengelolaan keamanan di wilayah Kota Madiun. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan kemampuan penanganan konflik sosial baik
dengan pencegahan dan penegakan hukum secara profesional;
b) meningkatkan kegiatan pre-emtif dan preventif dengan
mengutamakan tindakan proaktif guna meminimalisir terjadinya
gangguan kamtibmas;
c) Memberdayakan . . . . .
52
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
d) memberdayakan pengamanan swakarsa serta meningkatkan
pelibatan publik.
4) mempersiapkan pengamanan Pemilukada dan Pemilu Legislatif,
Pemilu Presiden/Wakil Presiden Tahun 2018 – 2019;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pengamanan
Pemilukada, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden/Wakil Presiden.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka
strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan
adalah :
a) meningkatkan kemampuan personel Polri, sarana prasarana
dalam rangka persiapan pengamanan Pemilukada dan Pemilu
Legislatif, Pemilu Presiden/Wakil Presiden Tahun 2018 - 2019;
b) menyusun alokasi anggaran, meningkatkan kemampuan
personel dan satuan serta sarana prasarana dalam rangka
menghadapi Pemilu Kada, Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden/Wakil Presiden tahun 2018 – 2019.
c. Sasaran Strategis “Meningkatnya peran Intelejen dalam mendukung
upaya mengelola keamanan dan ketertiban masyarakat” dicapai dengan
memperkuat kemampuan deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan dini
dan cegah dini) yang didukung personel, anggaran dan teknologi intelijen
yang memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi gangguan dan
gejolak sosial Arah Kebijakan sebagai berikut :
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah penguatan
kemampuan fungsi intelijen Polri. Untuk mewujudkan pencapaian arah
kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Madiun
Kota yang akan dilakukan adalah :
a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas;
b) melakukan . . . . .
53
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda,
mahasiswa, serikat buruh dan LSM;
c) membentuk dan membina jaringan informasi dengan melibatkan
seluruh komponen masyarakat;
d) memberikan informasi dan saran tindak secara rahasia, cepat
dan akurat guna mendukung tugas pokok Polri;
e) melaksanakan Lidik, pengamanan dan deradikalisasi kelompok
anti Pancasila (ISIS, terorisme, kelompok radikal lainnya);
f) melaksanakan pelayanan dalam rangka penerbitan SKCK,
perizinan/pemberitahuan kegiatan masyarakat dan penerbitan
rekomendasi di bidang senjata api non organik Polri/TNI dan
bahan peledak komersial.
d. Sasaran Strategis “Terbangunnya kerjasama dalam rangka sinergi
polisional” dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah sinergi
polisional antar Kementrian/Lembaga serta kerja sama dengan instansi
terkait. Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas,
maka strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan
adalah :
a) melaksanakan dan meningkatkan kerja sama antaraparat
penegak hukum (CJS) dan instansi terkait;
b) melaksanakan dan meningkatkan kerjasama dengan Disnaker
Kota dan Kabupaten Madiun serta perusahaan pengerah tenaga
kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dalam rangka pengawasan
dan perlindungan WNI khususnya terhadap warga kota Madiun
yang bekerja di luar negeri.
e. Sasaran . . . . .
54
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
e. Sasaran Strategis “Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa/
kelurahan dalam rangka implementasi polmas dan melakukan deteksi
dini terhadap potensi gangguan keamanan dan gejala sosial
masyarakat” dicapai dengan melanjutkan pemantapan pelaksanaan
pemolisian masyarakat (community policing) dengan Bhabinkamtibmas dan
kelompok sadar Kamtibmas Arah Kebijakan sebagai berikut :
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan
pelaksanan Polmas dalam tugas dan fungsi Kepolisian. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) penggelaran satu Polisi (Bhabinkamtibmas) satu desa/kelurahan
untuk memperoleh informasi masyarakat berkaitan dengan
permasalahan Kamtibmas;
b) meningkatkan pelayanan masyarakat dengan mengembangkan
Polmas untuk menjangkau seluruh komunitas guna mendukung
upaya memelihara dan memantapkan kamtibmas dengan
menghadirkan anggota Polri di tengah-tengah masyarakat saat
dibutuhkan dan di setiap kegiatan masyarakat.
f. Sasaran Strategis “Meningkatnya keselamatan lalu lintas dalam rangka
mendukung program Decade of Action For Road Safety 2011-2020”
dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :
1) meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas
korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah menurunnya
tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas dan angkutan jalan.
Untuk mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka
strategi pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan
adalah :
a) Melakukan . . . . .
55
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
a) melakukan kajian blackspot kecelakaan lalu lintas dan angkutan
jalan pada daerah rawan kecelakaan lalu lintas;
b) penanganan kecelakaan lalulintas menonjol dengan
pemanfaatan teknologi Traffic Accident Centre (TAC);
c) melaksanakan program road safety/safety ridding.
2) membangun budaya tertib lalu lintas dan angkutan jalan;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kesadaran
dalam mematuhi tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) menggelar operasi Kepolisian di bidang lalu lintas secara rutin;
b) melaksanakan sosialisasi, rekayasa lalu lintas dan edukasi
keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan serta etika
berkendara.
3) meningkatkan kualitas pelayanan publik di bidang Regident pengemudi
dan kendaraan bermotor berbasis teknologi.
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
pelayanan publik di bidang regident pengemudi dan kendaraan
bermotor berbasis teknologi. Untuk mewujudkan pencapaian arah
kebijakan tersebut di atas, maka strategi pembangunan Polres Madiun
Kota yang akan dilakukan adalah :
a) penggelaran Samsat keliling;
b) penggelaran sistem STNK online;
c) penggelaran sistem BPKB online;
d) penggelaran ATM Samsat;
e) penggelaran . . . . .
56
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
e) penggelaran payment point;
g. Sasaran Strategis “Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan,
terhadap 4 (empat) jenis kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan
transnasional dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi.” dicapai
dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :
1) pemantapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap 4
(empat) jenis kejahatan yang meliputi: kejahatan konvensional,
kejahatan transnasional, kejahatan terhadap kekayaan negara, dan
kejahatan yang berimplikasi kontijensi yang disertai pengadaan sarana
dan prasarananya;
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah pemantapan
penegakkan hukum di bidang kejahatan konvensional, transnasional,
kekayaan negara dan kejahatan kontijensi. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi Polres
Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) melakukan pemetaan potensi kerawanan gangguan Kamtibmas;
b) melakukan penggalangan terhadap toga, tomas, toda,
mahasiswa, serikat buruh dan LSM;
c) pembentukan dan pembinaan jaringan;
d) meningkatkan kegiatan pre-emtif melalui pembinaan Binluh,
Sambang, tatap muka, Silaturrohmi, dan preventif melalui
giat pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli dengan
mengutamakan tindakan proaktif guna meminimalisir terjadinya
gangguan Kamtibmas;
e) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana konvensional
(kejahatan jalanan/premanisme, perjudian, kejahatan dengan
kekerasan) melalui kegiatan operasi premanisme, operasi
Pekat, operasi C3, operasi Semeru;
f) pengungkapan. . . . . .
57
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
f) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana kejahatan trans
national (cyber crime, narkoba, human trafficking, arms
smuggling, terorisme), kejahatan kekerasan terhadap
perempuan dan anak serta kelompok marginal melalui kegiatan
rutin Kepolisian yang ditingkatkan dan operasi kampung
Narkoba melalui kegiatan under cover buy;
g) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana kejahatan yang
merugikan kekayaan negara (korupsi, illegal logging, illegal
fishing, illegal mining) melalui kegiatan Satgas anti korupsi dan
Satgas barang bersubsidi (pupuk, BBM, sembako, gas elpiji);
h) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana kejahatan yang
berimplikasi kontijensi (konflik sosial, konflik komunal dan demo
anarkis);
i) meningkatkan kemampuan anggota Polri dalam pencegahan
kejahatan melalui penguatan kegiatan fungsi intelijen, fungsi
Binmas dan fungsi Sabhara;
j) meningkatkan kemampuan penyidikan bagi personel Polsek
melalui pemenuhan peralatan berdasarkan standar scientific
criminal investigation;
k) meningkatkan kemampuan dan mengikut sertakan anggota Polri
dalam penanganan terorisme melalui kegiatan pelatihan
penyelidikan dan penyidikan. Dalam hal kegiatan pencegahan
dan deradikalisasi;
l) meningkatkan kemampuan Polri dalam penanganan penyalah-
gunaan Narkoba. Dalam hal pencegahan penyalahgunaan
Narkoba, Polres Madiun Kota bekerjasama dengan Badan
Narkotika Kota Madya (BNK), dan instansi terkait;
m) menyiapkan pemenuhan sarana prasarana yang memadai guna
menunjang kegiatan pencegahan dan penegakan hukum;
n) pengungkapan. . . . .
58
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
n) pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana Pemilu bersama
Bawaslu pada Pemilu Kada, Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden/
Wapres tahun 2019.
2) membangun kemampuan back up operasional dari tingkat Polda ke
Polres jajaran Polres Madiun Kota dan Mabes Polri dalam penanganan
gangguan keamanan berintensitas tinggi (Flash Point) secara langsung
dan cepat, khususnya terorisme, separatism, konflik sosial, konflik
komunal, pertolongan korban dan penanganan bencana alam.
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah kemampuan
operasional secara cepat dalam penanganan keamanan. Untuk
mewujudkan pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) menyiagakan dan mengoptimalkan kekuatan cadangan (stand
by force) Polres Madiun Kota dan Polsek jajaran untuk setiap
saat siap digerakkan dengan mempergunakan sarana dan
prasarana darat;
b) melaksanakan penanggulangan huru hara, ancaman bom, teror,
separatis, pertolongan korban dan penanganan bencana alam
serta melaksanakan Lidik Pamgal berkaitan dengan kelompok
radikal, separatis, dan teroris.
3) membangun kemampuan penyidikan berstandar investigasi
pidana yang ilmiah (Scientific Crime Investigation -SCI) dari
Polres sampai tingkat Polsek.
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah meningkatnya
kemampuan penyidikan berstandart penyidikan pidana secara
ilmiah (Scientific Crime Investigation -SCI). Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi
pembangunan Polres Madiun Kota yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan. . . . . .
59
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
a) meningkatkan kemampuan penyidik Polri dalam
pengolahan Tempat Kejadian Perkara (Crime Scene
Investigation-CSI) guna mengungkap tindak pidana secara
ilmiah;
b) meningkatkan sarana prasarana penyidikan yang
memenuhi standar investigasi tindak pidana secara ilmiah
(Scientific Crime Investigation-SCI);
c) memberikan bantuan teknik aspek medis pada tugas
operasional Polri berupa outopsi, gali kubur, odontogram;
i. Sasaran strategis, “Terwujudnya pengembangan hukum Kepolisian guna
pemberian bantuan dan nasehat hukum kepada anggota Polri dan PNS
“, dicapai dengan Arah Kebijakan sebagai berikut :
Kebijakan yang dihasilkan dari program ini adalah terselenggaranya
pembinaan dan advokasi hukum serta terbangunnya landasan hukum
dalam rangka pelaksanaan Tugas Pokok Polri selaku pelindung,
pengayom dan pelayan masyarakat, memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat serta menegakkan hukum. Untuk mewujudkan
pencapaian arah kebijakan tersebut di atas, maka strategi Polres
Madiun Kotayang akan dilakukan adalah :
a) pemberian bantuan hukum dan nasehat hukum kepada anggota
Polri dan PNS;
b) melaksanakan penyuluhan hukum baik internal maupun
eksternal.
3. kerangka regulasi. . . . . . .
60
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
3. Kerangka Regulasi
Polres Madiun Kota dalam rangka menjalankan roda organisasi memerlukan
pedoman-pedoman maupun aturan-aturan yang mengikat bagi anggotanya sendiri
maupun terhadap masyarakat, karena tugas dan wewenang Polri yang diemban
berkaitan dengan kepentingan masyarakat di bidang keamanan maupun penegakan
hukum. Aturan atau regulasi yang ada pada Polri ditujukan dalam rangka
mendukung tercapainya sasaran pembangunan nasional jangka panjang, jangka
menengah maupun jangka pendek.
Rencana Strategis Polres Madiun Kota 2015-2019 merupakan penjabaran
dan alat untuk mencapai tujuan pembangunan jangka menengah daerah, selain
berisi perencanaan strategis, juga berisi tentang instrumen strategis yang berfungsi
untuk memecahkan permasalahan yang penting, mendesak dan memiliki dampak
yang besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan daerah yang tersusun
dalam kerangka regulasi. Kerangka regulasi pada Renstra berisi tentang kebutuhan
regulasi di lingkungan Polres Madiun Kota yang bersifat mengikat kepada personel
Polri maupun masyarakat yang berbentuk peraturan perundang-undangan yang
direncanakan akan dibuat selama 5 (lima) Tahun ke depan yang sejalan dengan
kebijakan-kebijakan yang tertuang dalam RPJMD 2015-2019 dan Renstra Polres
Madiun Kota Tahap III Tahun 2015-2019.
Kerangka regulasi pada Renstra Polres Madiun Kota Tahun 2015-2019 berisi
tentang kebutuhan regulasi di lingkungan Polres Madiun Kota yang berupa
peraturan, SOP Kasatker/Kasatfung yang ada di Lingkungan Polres Madiun Kota,
yang memuat rencana pembuatan, penyempurnaan atau revisi peraturan dan SOP
Kasatker/Kasatfung yang dinilai perlu dan masih valid dalam mendukung
pelaksanaan tugas Polri selama 5 (lima) tahun kedepan terutamanya dalam rangka
mendukung RPJMD tahun 2015-2019.
Dari isu strategis di bidang pertahanan dan keamanan terhadap peningkatan
kapasitas dan stabilitas keamanan maka dalam penguatan terhadap isu strategis
tersebut disusun kerangka regulasi berdasarkan prioritas, antara lain:
a. pemenuhan. . . .
61
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
a. pemenuhan Almatsus Polri yang didukung Industri Pertahanan. Kebutuhan
regulasi yang dibuat antara lain: Perkap tentang pemenuhan Almatsus Polri
dengan menitikberatkan pada industri pertahanan lokal, Perkap tentang
pengadaan barang/jasa Almatsus Polri dan SOP layanan pengadaan secara
elektronik;
b. peningkatan kesejahteraan dalam rangka pemeliharaan profesionalisme
personel Polri. Disamping peraturan perundang-undangan berupa Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS.Kebutuhan regulasi yang
diperlukan adalah Rancangan Peraturan Pemerintah tentang administrasi
keanggotaan Polri;
c. peningkatan Kepercayaan Masyarakat terhadap Polri.Kebutuhan regulasi
yang dibuat adalah amandemen Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002
Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia setelah disahkannya revisi
KUHP dan KUHAP;
d. penguatan Intelijen. Kebutuhan regulasi yang dibuat oleh Pemerintah adalah
Undang-Undang Tentang Persandian sebagai payung hukum operasional
sistem persandian, Polri membutuhkan regulasi pembentukan Undang-
Undang tentang senjata api dan bahan peledak;
e. penguatan Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba. Kebutuhan regulasi
yang dibuat pemerintah antara lain Perubahan Peraturan Presiden Nomor 12
tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan P4GN Tahun 2011-2015, Polri
membutuhkan regulasi dalam bentuk peraturan Kapolri dalam rangka
pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba, yang selanjutnya
akan dijabarkan menjadi peraturan Kapolda Jatim dan dipedomani oleh
Satker Jajaran khususnya Polres Madiun Kota.
KERANGKA. . . . . . .
62
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
KERANGKA REGULASI
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
1. Terbangunnya
Postur Polri
yang
Profesional,
Bermoral,
Modern dan
Unggul melalui
perubahan
Mind Set dan
Culture Set.
Keputusan Kepala
Kepolisian Daerah
Jawa Timur Nomor
: Kep/1198/II/2010
tentang Pedoman
administrasi
mutasi/
pengangkatan
dalam jabatan di
Polda Jatim .
SOP tentang mutasi
jabatan di lingkungan
Polres Madiun Kota;
Bagsumda
Perkap Nomor : 5
Tahun 2006
tentang
Penerimaan
anggota Kepolisian
Negara Republik
Indonesia.
SOP tentang sosialisasi
penerimaan anggota Polri
Bagsumda
Perkap nomor 19
Tahun
2010tentang
Pedoman
pelaksanaan
pelatihan
penggunaan VCD
fungsi teknis
kepolisian;
Usulan revisi Perkap No
19. tentang Pedoman
pelaksanaan pelatihan
penggunaan VCD fungsi
teknis kepolisian;
Subbag Lat
63
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
Perkap nomor 1
Tahun 2014
tentang
penyelenggaraan
verifikasi
SOP tentang verifikasi Bagsumda
Peraturan Irwasum
Polri No. 1 Tahun
2015 tentang
penjabaran tugas
seksi pengawasan
di lingkungan
Kepolisian Resort
SOP tentang Wasrik; Siwas
PMK 225 Tahun
2015 tentang
standar reviu
laporan keuangan.
SOP tentang Reviu
Lapkeu;
Sikeu
Perkap . . . . .
64
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
Perkap No. 7
Tahun 2015
tentang perubahan
atas Perkap No.
20 Tahun 2012
tentang
penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah di
lingkungan Polri.
SOP tentang evaluasi Akip; Bagren
Siwas
Perkap No 21, 22
dan 23 Tahun
2010 tentang
Susunan.
Organisasi dan
Tata Kerja Satuan
Organisasi Pada
Tingkat. Kepolisian
Resort dan
Kepolisian Sektor
Usulan Revisi Perkap
tentang SOTK Polri;
Bagren
Usulan Revisi Perkap
tentang HTCK di
lingkungan Polres Madiun
Kota;
Bagren
Telaahan Staf tentang
peningkatan Tipologi
Polsek.
Bagren
Kep Kapolri No.Pol
: Kep/12/II/2004
tentang Pedoman
Penyusunan
Standar dan
Akreditasi Profesi
Polri;
SOP tentang Pedoman
Penyusunan Standar dan
Akreditasi Profesi Polri;
Propam
Kep . . . . .
65
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
Kep Kapolri No.Pol
: Kep/42/IX/2004
tentang Atasan
Yang berhak
menjatuhkan
hukuman disiplin;
SOP tentang Tata Cara
Penyelesaian Pelanggaran
Disiplin Anggota Polri;
Propam
Kep Kapolri No.Pol
: Kep/43/IX/2004
tentang Tata Cara
Penyelesaian
Pelanggaran
Disiplin;
Kep Kapolri No.Pol
: Kep/44/IX/2004
tentang Tata Cara
Sidang Disiplin.
Surat Keputusan
Kapolri No. Pol.:
Skep/244/ IV/ 2004
tanggal 21 April2004
tentang Himpunan
Buku Petunjuk
Kegiatan Fungsi
SamaptaKepolisian.
SOP tentang pengamanan Mako;
Sat Sabhara
3. Meningkatnya . . . . .
66
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
2. Terwujudnya
pelayanan
prima
Kepolisian.
Peraturan Kapolri
Nomor 20 Tahun
2014 tentang
Layanan Polisi
110.
SOP tentang Layanan
Polisi 110;
SPKT
Skep Kapolri no
247/IV/2004
tentang petunjuk
kegiatan
pengamanan
capres cawapres
SOP tentang Pengamanan
VIP dan Capres/Cawapres;
Bag Ops
Perkap No 23
Tahun 2010
tentang OTK
Polres
SOP tentang pengamanan
kawasan tertentu;
Propam
Perkap No 24
Tahun 2007
tentang sistem
manajemen
pengamanan
organisasi,
perusahaan
dan/atau
instansi/lembaga
pemerintah
SOP tentang Sispam
manajemen Obyek vital/
khusus;
Sat Sabhara
Surat . . . . .
67
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
Surat Keputusan
Kapolri No.Pol :
Skep/723/IX/2004
tanggal
21September 2004
tentang Pedoman
Administrasi
Penanganan
Dumas;
SOP tentang Tata cara
Penanganan Pengaduan di
Lingkungan Polri;
Propam
Perkap No 8
Tahun 2010
tentang Tata Cara
Lintas Ganti Dan
Cara Bertindak
dalam
Penanggulangan
Huru Hara.
SOP tentang Tata Cara
Lintas Ganti Dan Cara
Bertindak dalam
Penanggulangan Huru
Hara.
Sat Sabhara
3. Meningkatnya
peran
Intelejen
dalam
mendukung
upaya
mengelola
keamanan
dan ketertiban
masyarakat;
UU Darurat No. 12
Tahun 1951
tentang senjata
tajam dan bunga
api.
SOPtentang penerbitan
rekomendasi penggunaan
senpi oleh masyarakat Non
TNI/Polri serta bahan
peledak.
Sat Intelkam
PP No. 50 Tahun
2010 tentang jenis
dan tarif atas
PNBP yang
berlaku atas Polri.
Sop tentang Pelayanan
Fungsi Intelkam
Perkap . . . . .
68
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
Perkap No. 7
Tahun 2012
tentang tata cara
penyelenggaraan
pelayanan
pengamanan dan
penanganan
perkara
penyampaian
pendapat di muka
umum.
SOP tentang Perizinan
dan Kegiatan Masyarakat;
Perkap No. 9
Tahun 2011
tentang
Manajemen
Operasi Kepolisian
SOP tentang SISTEM
Manajemen Operasi
Kepolisian
Bag Ops
4. Terbangunnya
kerjasama
dalam rangka
sinergi
polisional
UU Nomor 2
Tahun 2002 Pasal
41
Rancangan Peraturan
Pemerintah tentang
Perbantuan TNI;
Bag Ops
Perkap No 10
Tahun 2006
tentang Jukminu
MoU
SOP tentang MOU antara
Polres Madiun Kota dengan
instansi
pemerintah/swasta/LSM/sta
keholders
Bag Ops
Siwas
Perkap Nomor 1
tahun 2013
tentang
Penugasandiluar
struktur Polri.
SOP tentang Penugasan
anggota Polri di luar
struktur Organisasi Polri
Bag Sumda
Perkap . . . . .
69
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
Perkapnomor 24
tahun 2011
tentang tentang
tata cara
pelayanan
informasipublik
SOP tentang Tata Cara
Pelayanan Informasi Media
Massa oleh Polri;
Subbag
Humas
5. Tergelarnya
Bhabinkamtib
mas di seluruh
desa/
kelurahan
dalam rangka
implementasi
polmas dan
melakukan
deteksi dini
terhadap
potensi
gangguan
keamanan dan
gejala sosial
masyarakat
Perkap Nomor 23
Tahun 2007
tentang Sistem
Keamanan
Lingkungan
tentang Sistem Keamanan
Lingkungan
Sat Binmas
Perkap Nomor 24
Tahun 2007
tentang Pedoman
penilaian
Penerapan
Sistemmanajemen
Swakarsa
SOP Penilaian Penerapan
Sistemmanajemen
Swakarsa berdasarkan
Sat Binmas
SOP Pelatihan Sistem
Manajemen Pengamanan
Swakarsa organisasi,
perusahaan dan atau
instansi/Lembaga
pemerintah;
Sat Binmas
7. Meningkatnya . . . . .
70
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
6. Meningkatnya
keselamatan
lalu lintas
dalam rangka
mendukung
program
Decade of
Action For
Road Safety
2011-2020
UU RI No. 22 Th.
2009 tentang Lalu
Lintas dan
Angkutan Jalan
SOP tentang Turjawali
Lantas
Sat Lantas
UU No. 80 Th.
2012 tentang tata
cara pemeriksaan
kendaraan
bermotor di jalan,
penindakan
pelanggaran lalu
lintas dan
angkutan jalan.
SOP tentang Penindakan
Pelanggaran lalu lintas
Sat Lantas
SOP Tilang Lantas
Sat Lantas
UU No. 12 Th.
2007 tentang Mobil
Unit Pelayanan
SIM Keliling.
Usulan Revisi Perkap No.
12 Th. 2007 tentang Mobil
Unit Pelayanan SIM
Keliling.
Sat Lantas
7. Meningkatnya
penyelesaian
dan
pengungkapan,
terhadap 4
(empat) jenis
kejahatan
terhadap
kekayaan
negara,
kejahatan
transnasional
dan kejahatan
yang
berimplikasi
kontijensi
Perkap No 10
Tahun
2009tentang
tatacara dan
persyaratan
permintaan
pemeriksaan pada
Labfor Polri.
SOP tentang Tata Cara
dan Persyaratan
Permintaan Pemeriksaan
Tehnis Kriminalistik TKP
dan Laboratoris
Kriminalistik Barang Bukti
kepada Laboratorium
Forensik Surabaya;
Sat Reskrim
Perkap . . . . .
71
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
Perkap No
10Tahun2010Tent
ang Tata Cara
Pengelolaan
Barang Bukti di
Lingkungan
Kepolisian Negara
Republik Indonesia
SOP tentang Tata Cara
Pengelolaan Barang Bukti
di Lingkungan Polres
Madiun Kota;
Sat Tahti
Perkap No 20
Tahun 2010
tenntang
Koordinasi,
Pengawasan dan
Pembinaan
Penyidikan Bagi
Penyidik PNS.
SOP tentang Korwas
PPNS.
Sat Reskrim
Perkap No 14
Tahun2012tentang
Manajemen
Penyidikan Tindak
Pidana
SOP tentang Manajemen
Penyidikan Tindak Pidana;
Sat Reskrim
SOP tentang Pedoman
administrasi penyidikan
tindak pidana;
Sat Reskrim
Perkapnomor 3
thn. 2008 tentang
pembentukan
ruang pelayanan
khusus dan tata
cara pemeriksaan
saksi dan/atau
korban tindak
pidana.
SOP tentang pelayanan
khusus dan tata cara
pemeriksaaan saksi dan
atau korban tindak pidana;
Sat Reskrim
UU RI . . . . .
72
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
UU RI No. 35
Tahun 2009
tentang Narkotika
SOP tentang tata cara
penanganan tersangka dan
atau terdakwa pencandu
narkotika dan korban
penyalahgunaan narkotika
ke dalam rehabilitasi
Sat Reskoba
UU RI No. 36
Tahun 2009
tentang Kesehatan
Perkap No 11
Tahun 2014
tentang tata cara
penanganan
tersangka dan
atau terdakwa
pencandu
narkotika dan
korban
penyalahgunaan
narkotika ke dalam
rehabilitasi
8. Terwujudnya
pengembanga
n hukum
Kepolisian
guna
pemberian
bantuan dan
nasehat
hukum kepada
anggota Polri
dan PNS.
Perkap Nomor 7
tahun 2005
tentang tata cara
pemberian
bantuan hukum
SOP tentang saran dan
pendapat hukum;
Subbag
Hukum
SOP tentang pemberian
bantuan hukum
perkarapidana;
Subbag
Hukum
SOP tentang pemberian
bantuan hukum perkara
perdata;
Subbag
Hukum
SOP tentang pemberian
bantuan hukum perkara
praperadilan;
Subbag
Hukum
SOP . . . . .
73
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis
Regulasi Terkait Yang Sudah Ada
Kebutuhan Regulasi Keterangan
SOP tentang pemberian
bantuan hukum perkara
PTUN;
Subbag
Hukum
SOP tentang pemberian
bantuan hukum perkara
pengadilan agama;
Subbag
Hukum
4. Kerangka Kelembagaan
Dalam memenuhi pelaksanaan pembangunan pemerintah yang efektif dan
akuntabel, diperlukan suatu kerangka kelembagaan sesuai dengan program
pembangunan Polri yang telah ditetapkan. Kelembagaan merujuk pada organisasi,
pengaturan hubungan inter dan antarorganisasi, serta sumberdaya manusia.
Organisasi Polri mencakup tugas, fungsi, kewenangan, peran dan struktur,
pengaturan hubungan inter dan antar organisasi mencakup tata hubungan kerja
inter dan antar organisasi Polri/lembaga pemerintah, sedangkan sumberdaya
manusia mencakup pejabat Polri dan aparatur sipil negara yang menjalankan
organisasi tersebut. Aspek sumberdaya manusia Polri di dalam kerangka
kelembagaan mencakup jumlah dan kualitas, yang meliputi pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skills), dan sikap (attitude).
Tersedianya lembaga organisasi Polri yang efektif dan akuntabel merupakan
salah satu prasyarat keberhasilan Polri dalam mengelolasumber daya yang
adauntuk mewujudkan Polri yang dapat melayani, mengayomi dan melindungi
masyarakat. Keberhasilan Polri dalam membangun organisasi disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat, sehingga tepat struktur dan tepat fungsi. Penguatan
kelembagaan Polri tidak harus diartikan pembentukan organisasi baru, namun justru
perlu dilakukan perampingan dan penyederhanaan untuk lebihmengefektifkandan
mengefisiensikan kinerjapersonel Polri. Upaya penyederhanaan organisasi Polri
perlu . . . . .
74
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
perlu dilakukan sesuai kebutuhan Polri dengan berlandaskan pada pemenuhan
SDM, sarana dan prasarana serta anggaran. Upaya penguatan kelembagaan di
lingkungan Polri masih perlu dilanjutkan, mengingat masih belum optimalnya
kualitas pembangunan kelembagaan Polri.
Sesuai dengan arah kebijakan pemerintah dalam upaya penguatan kerangka
kelembagaan pada kementerian/lembaga, maka revisi kelembagaanakan dilakukan
untuk mewujudkan lembaga Polri yang berkualitas khususnya Polres Madiun
Madiun Kota, yang ditandai dengan :
a. Tugas pokok dan fungsi yang jelas tidak tumpang tindih, kewenangan yang
tepat, serta struktur organisasi yang efisien, sehingga terhindar dari adanya
duplikasi fungsi, benturan kewenangan dan inefisiensi belanja operasional;
b. tata hubungan kerja (HTCK) yang efektif, efisien, transparan dan sinergis
(well-connected governance system);
c. profesionalisme, integritas dan kinerja SDM yang tinggi, sehingga mampu
melaksanakan visi, misi, program dan kegiatan untuk mencapai sasaran
strategis Polres Madiun Kota.
Penataan kelembagaan yang dilakukan melalui revisi/penyempurnaan
dilakukan bersifat sangat selektif dan dilakukan untuk hal-hal yang sangat penting,
mendesak, serta diyakini akan memberi manfaat yang lebih besar untuk mencapai
arah kebijakan dan strategi Polres Madiun Kota dalam rangka terwujudnya
kamtibmas yang kondusif, tegaknya hukum, serta terlindungi, terayomi dan
terlayaninya masyarakat.
Penguatan kelembagaan Polres Madiun Kota juga dilakukan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. kebijakan pembangunan, yang meliputi sasaran, arah kebijakan, strategi,
program dan kegiatan pembangunan, untuk memastikan bahwa postur
kelembagaan Polri yang dibentuk sejalan dan mendukung pelaksanaan
pembangunan yang efektif, efisien dan akuntabel;
b. peraturan . . . . .
75
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
b. peraturan perundangan yang berlaku, termasuk peraturan perundangan
desentralisasi dan otonomi daerah, untuk memastikan keserasian antar
tugas, fungsi dan kewenangan yang berlaku di lingkungan Polri dengan
peraturan perundangan yang berlaku dan kebijakan desentralisasi dan
otonomi daerah;
c. prinsip-prinsip pengorganisasian yang modern;
d. penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang baik (good
governance); seperti transparansi,efektivitas, efisiensi dan penyesuaian
dengan ketersediaan anggaran negara;
Prioritas Penguatan Kerangka Kelembagaan Polres Madiun Kota Tahun
2015-2019 sesuai dengan perkembangan administrasi pemerintah daerah maupun
adanya tuntutan kebutuhan tugas terhadap ancaman gangguan Kamtibmas, akan
difokuskan pada hal-hal sebagai berikut :
a. implementasi penyusunan Daftar Susunan Personel (DSP) berdasarkan
analisa beban kerja;
b. pengusulan peningkatan tipologi satuan organisasi kewilayahan tingkat
Polres dan Polsek;
c. pengusulan peningkatan tipe dan sarana prasarana Poliklinik pada Polres
Madiun Kota;
d. implementasi revisi Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) serta
monitoring pelaksanaannya;
e. pemutakhiran Data Satuan Kewilayahan.
Dari arah kebijakan dan strategi pembangunan bidang keamanan tersebut,
maka untuk mewujudkan pencapaian sasaran dalam penguatan kelembagaan
Polres Madiun Kota, dibutuhkan kerangka kelembagaan sebagai berikut :
KERANGKA . . . . .
76
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
KERANGKA KELEMBAGAAN
No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada
Kerangka Kelembagaan Ket
1. Terbangunnya
Postur Polri yang
Profesional,
Bermoral, Modern
dan Unggul
melalui perubahan
Mind Set dan
Culture Set.
a. Bag Sumda
a. penataan DSPP disesuaikan
dengan ABK;
b. penataan struktur jabatan;
c. implementasi ratio perbandingan
Polri dengan jumlah penduduk di
wilayah Madiun Kota.
b. Bag Ren
a. penataanproporsionalitas belanja
pegawai, belanja barang dan
belanja modal;
b. perubahan nomenklatur
disesuaikan dengan struktur dan
ketentuan yang berlaku;
c. Usulan peningkatan tipologi Polres
dan Polsek;
d. Implementasi . . . . .
77
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada
Kerangka Kelembagaan Ket
e. implementasi revisi SOTK serta
memonitoring pelaksanaannya.
b. Bag Ops pemuktahiran data satwil.
c. Subbag Lat Implementasi pelatihan mind set dan
culture set personel Polres Madiun
Kota melalui pelaksanaan Revolusi
Mental.
2. Terwujudnya
pelayanan prima
Kepolisian.
a. Siwas
peningkatan kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan kepolisian
berdasarkan hasil survey;
b. Bag Sumda penguatan Sumber Daya Polri pada
tingkat Polres dan Polsek;
c. Sat Reskrim peningkatan pemberian SP2HP;
d. Sat Intelkam penatan perizinan yang tepat waktu
sesuai SOP;
e. SPKT & Sat
Sabhara
peningkatan respon time kehadiran
Polri di TKP;
f. Propam peningkatan penyelesaian komplin
masyarakat terhadap pelayanan Polri;
g. Humas penguatan fungsi Humas pada tingkat
Polres dan Polsek jajaran;
h. Telematika peningkatan pemenuhan teknologi
kepolisian dan sistem informasi;
i. SPKT . . . . .
78
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada
Kerangka Kelembagaan Ket
i. SPKT implementasi penyajian informasi
kriminal di wilayah hukum Polres
Madiun Kota selama 1 x 24 Jam.
10.
11. 3. Meningkatnya
peran Intelejen
dalam mendukung
upaya mengelola
keamanan dan
ketertiban
masyarakat;
Sat Intelkam a. peningkatan produk intelijen yang
dapat digunakan oleh pimpinan
dalam kegiatan lintas sektoral;
b. peningkatan produk intelijen yang
dapat digunakan oleh fungsi
Kepolisian lainnya dalam rangka
Harkamtibmas;
c. penurunan potensi gangguan
keamanan dan ketertiban di wilayah
Polres Madiun Kota;
d. penguatan fungsi Intelijen Polsek;
e. penguatan koordinasi Intelijen.
12.
13.
14. 4. Terbangunnya
kerjasama dalam
rangka sinergi
polisional
a. Bag Ops penguatan fungsi Kerma pada Polres
Madiun Kota dan Jajarannya;
b. Siwas jumlah MoU yang dibuat antara Polres
Madiun Kota dengan instasi
pemerintah/swasta /LSM/stakeholders;
c. Binmas jumlah kerja sama antara Polres
Madiun Kota dengan instansi
pemerintah/swasta/LSM /stakeholders.
15.
6. Tergelarnya . . . . .
79
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada
Kerangka Kelembagaan Ket
16.
17. 5. Tergelarnya
Bhabinkamtibmas
di seluruh desa/
kelurahan dalam
rangka
implementasi
polmas dan
melakukan deteksi
dini terhadap
potensi gangguan
keamanan dan
gejala sosial
masyarakat
a. Sat Sabhara
dan Sat
Binmas
a. penguatan fungsi preemtif dan
preventif pada tingkat Polsek
dengan
penggelaranBhabinkamtibmas;
b. Sat Binmas b. penguatan strategi Polmas tingkat
Polres dan Polsek.
c. peningkatan jumlah komunitas
masyarakat dalam menciptakan
iklim keamanan;
d. implementasi penempatan 1 (satu)
Bhabinkamtibmas di setiap desa
e. penguatan unit Binmas Polsek.
18.
19.
20. 6. Meningkatnya
keselamatan lalu
lintas dalam
rangka
mendukung
program Decade
of Action For Road
Safety 2011-2020.
Sat Lantas a. penguatan fungsi pencegahan dan
rekayasa lalu lintas sampai dengan
tingkat Polsek;
b. penguatan fungsi penegakan
hukum dibidang lalu lintas sampai
dengan tingkat Polsek;
c. penurunan jumlah laka lantas;
d. penurunan tingkat fatalitas korban
laka lantas meninggal dunia;
e. penurunan jumlah pelanggaran
terhadap 5 jenis pelanggaran lalu
lintas.
8. Meningkatnya . . . . .
80
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Kelembagaan Terkait Yang Sudah Ada
Kerangka Kelembagaan Ket
21.
22. 7. Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan, terhadap 4 (empat) jenis kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi
Sat Reskrim a. penguatan fungsi penyidikan
sampai dengan tingkat Polsek;
b. penguatan koordinasi dengan
Criminal Justice System (CJS);
c. persentase pengungkapan dan
penyelesaian kasus tindak pidana.
23.
24. Sat Sabhara persentase penurunan gangguan
keamanan pada jalur aktivitas
masyarakat yang menggunakan moda
transportasi darat
25.
26. 8. Terwujudnya
pengembangan
hukum Kepolisian
guna pemberian
bantuan dan
nasehat hukum
kepada anggota
Polri dan PNS.
Subbag Hukum a. Pemberian bantuan hukum dan
nasehat hukum kepada anggota
Polri dan PNS;
b. Pelaksanaan penyuluhan hukum
baik internal maupun eksternal.
:
Bab IV . . . . .
81
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
1. Target Kinerja
Perubahan dalam tubuh Polri meliputi 3 (tiga) aspek, yakni aspek struktural,
aspek instrumental, dan aspek kultural. Aspek struktural mecakup perubahan
kelembagaan kepolisian dalam ketatanegaraan, organisasi, susunan dan
kedudukan. Aspek instrumental mencakup filosofi (visi, misi dan tujuan), doktrin,
kewenangan, kompetensi, kemampuan fungsi dan iptek. Aspek kultural merupakan
muara dari perubahan aspek struktural dan instrumental, karena semua perubahan
nantinya diharapkan harus terwujud dalam bentuk kualitas pelayanan Polri kepada
masyarakat, perubahan meliputi perubahan manajerial, sistem rekrutmen, sistem
pendidikan, sistem material fasilitas dan jasa, sistem anggaran dan sistem
operasional.
Arah kebijakan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran
meningkatnya profesionalisme Polriditempuh dengan : 1) Penguatan SDM; 2)
Peningkatan kesejahteraan personel Polri; 3) Peningkatansarana dan prasarana; 4)
Pemantapan manajemen internal Polri.
Dalam rangka mencapai sasaran meningkatnya profesionalisme kinerja
Polres Madiun Kota, maka disusun target kinerja berdasarkan sasaran strategis dan
indikator kinerja utama sebagai berikut:
TABEL . . . . .
82
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
TABEL SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN TARGET
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA TARGET KET
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Terbangunny
a Postur Polri
yang
Profesional,
Bermoral,
Modern dan
Unggul
melalui
perubahan
Mind Set dan
Culture Set.
Jumlah personil
Polri yang
memiliki standart
kompetensi
sesuai bidang
tugasnya;
20 Pers 22 Pers 26 Pers 30 Pers 33 Pers Bag Sumda
2. Terwujudnya
pelayanan
prima
Kepolisian
Prosentase penyelesaian / penurunan komplain masyarakat terhadap pelayanan Polri;
34% 50% 61% 73% 84% Sie Propam
Prosentase pelayanan perizinan yang tepat waktu sesuai SOP;
72% 79% 91% 85% 86%
3. Meningkatny
a peran
Intelejen
dalam
mendukung
upaya
mengelola
keamanan
dan
ketertiban
masyarakat;
Penyelesaian potensi konflik sosial di masyarakat tidak menjadi gangguan nyata;
94% 89% 92% 72% 69% Sat Intelkam
Prosentase
menurunnya unjuk rasa anarkis (Agar tidak menjadi gangguan nyata.)
80% 90% 90% 100% 100%
4.Terbangunnya. . . . .
83
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
4 Terbangunny
a kerjasama dalam rangka sinergi polisional
Jumlah kegiatan
membangun
kemitraan melalui
kerjasama
dengan
stakeholders
terkait maupun
media massa
(media elektronik,
media cetak dan
media online)
7 Giat 8 Giat 9 Giat 10 Giat 11 Giat Sie Was
5. Tergelarnya
Bhabinkamtib
mas di
seluruh desa/
kelurahan
dalam rangka
implementasi
polmas dan
melakukan
deteksi dini
terhadap
potensi
gangguan
keamanan
dan gejala
sosial
masyarakat
Prosentase
penyelesaian
permasalahan
sosial yang
dilakukan
Bhabinkamtibmas
/ Petugas Polmas;
50% 60% 75% 83% 90% Sat Binmas
Prosentase
komunitas
masyarakat /
FKPM yang
membantu tugas
– tugas
Kepolisian dalam
menciptakan
kamtibmas.
70% 75% 80% 90% 100%
6. Meningkatnya
keselamatan
lalu lintas dalam
rangka
mendukung
program Decade
of Action For
Road Safety
2011-2020
Prosentase
pelaksanaan
Turjawali sesuai SOP
(Sabhara)
72% 74% 79% 82% 85% Sat Lantas
Prosentase
penurunan angka
kematian korban
laka lantas;
1% 1% 1% 1% 1%
Prosentase
penurunan laka
lantas;
28% 29% 30% 31% 32%
Jumlah pelaksanaan
pengamanan terhadap Objek Vital.
12 Giat 15 Giat 16 Giat 16 Giat 16 Giat Sat sabhara
7.meningkatnya. . . . . .
84
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
7. Meningkatnya
penyelesaian
dan
pengungkapan,
terhadap 4
(empat) jenis
kejahatan
terhadap
kekayaan
negara,
kejahatan
transnasional
dan kejahatan
yang
berimplikasi
kontijensi
Prosentase
pengungkapan dan
penyelesaian kasus
tindak pidana;
63 % 78 % 83 % 85 % 90 % Sat Reskrim
Prosentase penyelesaian tunggakan perkara
67 % 77 % 75 % 78 % 82 %
Jumlah penyampaian SP2HP yang tepat waktu.
107 114 122 129 136
8. Terwujudnya
pengembangan
hukum
Kepolisian guna
pemberian
bantuan dan
nasehat hukum
kepada anggota
Polri dan PNS.
Jumlah pemberian
bantuan hukum dan
nasihat hukum
kepada anggota
Polri dan PNS;
10 Giat 11 Giat 12 Giat 13 Giat 14 Giat Subbag Hukum
2. Kerangka Pendanaan
Untuk mewujudkan sasaran strategis tentang peningkatan kapasitas
pertahanan dan stabilitas keamanan khususnya yang berkaitan dengan tugas pokok
dan fungsi Polri di Polres Madiun Kota, maka dibutuhkan pendanaan yang untuk
pemenuhan Alpalkam/Almatsus dan Kapor Polri guna peningkatan Profesionalisme
Polri. Sumber pendanaan tersebut selain berasal dari rupiah murni juga bersumber
dari PNBP.
SASARAN. . . . . . .
85
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
1. Terbangunnya
Postur Polri yang
Profesional,
Bermoral, Modern
dan Unggul melalui
perubahan Mind Set
dan Culture Set.
a. melaksanakan sosialisasi
rekrutmen yang proaktif ke
masyarakat untuk memperoleh
calon Polisi yang berkualitas;
RM
b. rasionalisasi dan realokasi
personel Polri tingkat Polres ke
Polsek untuk optimalisasi
tugas pelayanan;
PNBP
c. mengusulkan pengangkatan
PNS bagi CPNS yang
bersumber dari tenaga honorer
K2;
d. menyusun data base postur
Polri sesuai kondisi saat ini
dan kedepan, yang akan
digunakan sebagai acuan atau
landasan kebijakan minimal
zero growth Polri;
e. melanjutkan kerjasama
dengan Bank pemerintah
berkaitan dengan aplikasi e-
KTA;
f.
g. melakukan penataan dalam
pembinaan personel Polri
melalui tekhnologi informasi,
dalam hal seleksi pendidikan
dan mutasi
h. melaksanakan assessment
dan penerapan aplikasinya
86
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
sampai dengan tingkat Polsek
dalam rangka pembinaan
karier;
i. menyusun Sistem Informasi
Personel ( SIP ) sesuai
kondisi saat ini dan kedepan;
j. mengikutkan pendidikan,
pelatihan, kejuruan guna
meningkatkan profesionalisme
Polri;
k. melaksanakan pelatihan bagi
anggota Polri yang akan
mengikuti seleksi Dikbang
meliputi pelatihan psikologi,
kesehatan, jasmani dan
rohani;
l. melaksanakan pengawasan
internal dan eksternal serta
penanaman nilai-nilai
profesionalisme dan budaya
anti korupsi di lingkungan
Polres Madiun Kota dan
Jajarannya dalam rangka
internal trust dan public trust
guna meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas SDM melalui
sosialisasi rekruitmen
personel Polri yang bebas dari
KKN, transparan dan
akuntabel;
m. melanjutkan Reformasi
Birokrasi Polri, dengan
87
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
melakukan evaluasi dan
penilaian manajemen kinerja
pada seluruh Satker ( SMK );
n. meningkatkan integritas anggota Polri dan membangun budaya anti korupsi dalam rangka revolusi mental anggota Polri (PMPRB);
o. meningkatkan disiplin, ketertiban dan perilaku anggota Polri melalui penegakkan disiplin dan kode etik profesi Polri;
p. menyusun peraturan Kepolisian, SOP dan MoU tingkat Polres sampai dengan Polsek Jajaran;
q. menyusun Daftar Susunan Personel dan Peralatan (DSPP) yang disesuaikan dengan tantangan tugas Polri;
r. meningkatkan jaminan kesehatan bagi Personel Polri/PNS Polri melalui kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);
s. melaksanakan Rikkes berkala bagi anggota Polri dan PNS Polri;
t. melaksanakan Tes Kesamaptaan jasmani (TKJ) secara berkala;
u. meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pembangunan gedung kantor Polri;
u. mengusulkan . . . . .
88
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
v. mengusulkan dan
menyerahkan Santunan
Kematian Catur Cakti (SKCC)
dan biaya perawatan serta
pemakaman bagi anggota Polri
dan PNS Polri yang meninggal
dunia.
w. mengefektifkan pelaksanaan
wasdal ke Polres dan Polsek
Jajaran Polres Madiun Kota;
x. melaksanakan Reviu laporan
Keuangan (Lapkeu) evaluasi
AKIP, Reviu LKIP, dan
verifikasi.
2. Terwujudnya
pelayanan prima
Kepolisian.
a. meningkatkan upaya
sosialisasi Renstra ke Polres
dan Polsek Jajaran sehingga
terbangun pemahaman yang
memadai tentang program
guna meningkatkan pelayanan
prima;
RM
b. meningkatkan kualitas
pelayanan publik melalui
pelaksanaan quick wins dan
quick response;
PNBP
c. melaksanakan pengukuran
keberhasilan terhadap
program Reformasi Birokrasi
Polri;
d. mendukung . . . . .
89
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
d. mendukung berjalannya
pelaksanaan Zona Integritas
menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) mulai dari tingkat
Polres sampai ke tingkat
Polsek sehingga mampu untuk
meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap Polri
guna terwujudnya pelayanan
Kamtibmas yang unggul;
e. meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap kinerja
Polri dan soliditas kesatuan
melalui penerangan Internal
dan Eksternal;
f. membangun kemitraan melalui
kerjasama dengan
stakeholders terkait maupun
media massa (media
elektronik, media cetak dan
media online);
g. meningkatkan . . . . .
90
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
g. meningkatkan peran Humas
Polres Madiun Kota sebagai
pembentukan citra polri (image
building) melalui media massa,
sosial, penerangan sebagai
bentuk publikasi berbagai
keberhasilan Polri guna
memperoleh legitimasi publik
yang kuat.
h. meningkatkan kemampuan
penanganan konflik horisontal
baik dengan pencegahan dan
penegakan hukum secara
profesional;
i. Meningkatkan kegiatan pre-
emtif dan preventif dengan
mengutamakan tindakan
proaktif guna meminimalisir
terjadinya gangguan
kamtibmas;
j. memberdayakan pengamanan
swakarsa serta meningkatkan
pelibatan publik.
k. meningkatkan kemampuan
personel Polri, sarana
prasarana dalam rangka
persiapan pengamanan
Pemilukada dan Pemilu
Legislatif, Pemilu
Presiden/Wakil Presiden
Tahun 2018 - 2019;
l. menyusun . . . . .
91
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
l. menyusun alokasi anggaran,
meningkatkan kemampuan
personel dan satuan serta
sarana prasarana dalam
rangka menghadapi Pemilu
Kada, Pemilu Legislatif dan
Pemilu Presiden/Wakil
Presiden tahun 2018 – 2019.
3. Meningkatnya peran
Intelejen dalam
mendukung upaya
mengelola
keamanan dan
ketertiban
masyarakat;
a. melakukan pemetaan potensi
kerawanan gangguan
Kamtibmas;
RM
b. melakukan penggalangan
terhadap toga, tomas, toda,
mahasiswa, serikat buruh dan
LSM;
PNBP
c. membentuk dan membina
jaringan informasi dengan
melibatkan seluruh komponen
masyarakat;
d. memberikan informasi dan
saran tindak secara rahasia,
cepat dan akurat guna
mendukung tugas pokok Polri;
e. melaksanakan Lidik,
pengamanan dan
deradikalisasi kelompok anti
Pancasila (ISIS, terorisme,
kelompok radikal lainnya);
f. melaksanakan . . . . .
92
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
f. melaksanakan pelayanan
dalam rangka penerbitan
SKCK,
perizinan/pemberitahuan
kegiatan masyarakat dan
penerbitan perizinan di bidang
senjata api non organik
Polri/TNI dan bahan peledak
komersial.
4. Terbangunnya
kerjasama dalam
rangka sinergi
polisional
a. melaksanakan dan
meningkatkan kerja sama
antar aparat penegak hukum
(CJS) dan instansi terkait;
RM
b. melaksanakan dan
meningkatkan kerjasama
dengan Disnaker Kota dan
Kabupaten Madiun serta
perusahaan pengerah tenaga
kerja Indonesia Swasta
(PPTKIS) dalam rangka
pengawasan dan perlindungan
WNI khususnya terhadap
warga kota Madiun yang
bekerja di luar negeri.
6. tergelarnya . . . . .
93
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
5. Tergelarnya
Bhabinkamtibmas di
seluruh desa/
kelurahan dalam
rangka
implementasi
polmas dan
melakukan deteksi
dini terhadap
potensi gangguan
keamanan dan
gejala sosial
masyarakat
a. penggelaran satu Polisi
(Bhabinkamtibmas) satu
desa/kelurahan untuk
memperoleh informasi
masyarakat berkaitan dengan
permasalahan Kamtibmas;
RM
b. meningkatkan pelayanan
masyarakat dengan
mengembangkan Polmas
untuk menjangkau seluruh
komunitas guna mendukung
upaya memelihara dan
memantapkan kamtibmas
dengan menghadirkan anggota
Polri di tengah-tengah
masyarakat saat dibutuhkan
dan di setiap kegiatan
masyarakat;
6. Meningkatnya
keselamatan lalu
lintas dalam rangka
mendukung
program Decade of
Action For Road
Safety 2011-2020
a. melakukan kajian black spot
kecelakaan lalu lintas dan
angkutan jalan pada daerah
rawan kecelakaan lalu lintas;
RM
b. penanganan kecelakaan lalu
lintas menonjol dengan
pemanfaatan teknologi Traffic
Accident Centre (TAC);
PNBP
c. melaksanakan program road
safety/safety ridding.
d. menggelar operasi Kepolisian
di bidang lalu lintas secara
tematis;
e. melaksanakan . . . . .
94
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
e. melaksanakan soaialisasi,
rekayasa lalu lintas dan
edukasi keselamatan lalu lintas
dan angkutan jalan serta etika
berkendara.
f. penggelaran Samsat keliling;
g. penggelaran payment point;
7. eningkatnya
penyelesaian dan
pengungkapan,
terhadap 4 (empat)
jenis kejahatan
terhadap kekayaan
negara, kejahatan
transnasional dan
kejahatan yang
berimplikasi
kontijensi
a. melakukan pemetaan potensi
kerawanan gangguan
Kamtibmas;
RM
b. meningkatkan kegiatan pre-
emtif melalui pembinaan
Binluh, Sambang, tatap muka,
Silaturrohmi, dan preventif
melalui giat pengaturan,
penjagaan, pengawalan dan
patroli dengan mengutamakan
tindakan proaktif guna
meminimalisir terjadinya
gangguan Kamtibmas;
c. pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana
konvensional (kejahatan
jalanan/premanisme,
perjudian, kejahatan dengan
kekerasan) melalui kegiatan
operasi premanisme, operasi
Pekat, operasi C3, operasi
Semeru;
d. pengungkapan . . . . .
95
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
d. pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana
kejahatan trans national (cyber
crime, narkoba, human
trafficking, arms smuggling,
terorisme), kejahatan
kekerasan terhadap
perempuan dan anak serta
kelompok marginal melalui
kegiatan rutin Kepolisian yang
ditingkatkan dan operasi
Bersinar;
e. pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana
kejahatan yang berimplikasi
kontijensi (konflik sosial, konflik
komunal dan demo anarkis);
f. meningkatkan kemampuan
penyidikan bagi personel
Polsek melalui pemenuhan
peralatan berdasarkan standar
scientific criminal investigation;
g. pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana
Pemilu bersama Bawaslu pada
Pemilu Kada, Pemilu Legislatif,
Pemilu Presiden/Wapres tahun
2018-2019.
9. terwujudnya . . . . .
96
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
No Sasaran Strategis Keluaran Sumber
Pendanaan Pelaksana
8. Terwujudnya
pengembangan
hukum Kepolisian
guna pemberian
bantuan dan
nasehat hukum
kepada anggota
Polri dan PNS.
a. pemberian bantuan hukum dan
nasehat hukum kepada
anggota Polri dan PNS;
RM
b. Melaksanakan penyuluhan
hukum baik internal maupun
eksternal.
BAB V . . . . .
97
LAMPIRAN KEP KAPOLRES MADIUN KOTA NOMOR : KEP/ 35 /XI/2017 TANGGAL : 23 NOPEMBER 2017
BAB V PENUTUP
1. Kaidah Pelaksanaan
a. pelayanan prima, memberikan pelayanan secara cepat, tepat, murah dan
tidak diskriminatif, dengan standar etika yang tinggi;
b. melembagakan kekuatan protagonis komitmen Polres Madiun Kota pasca
reformasi khususnya pada aspek kultur terus berupaya berkesinambungan
menampilkan postur Polri yang profesional dan proporsional;
c. strategi proaktif policing guna penanganan tindak kreatif menjadi proaktif
sehingga tercipta situasi yang kondusif meminimalisir jatuhnya korban dan
efisiensi anggaran;
d. membangun kerjasama / kemitraan dalam sisitem sinergi dengan lembaga /
instansi terkait serta seluruh komponen masyarakat dalam wadah pemolisian
masyarakat (Polmas) yang serasi dan selaras dalam rangka menciptakan
tertib hukum.
2. Autentifikasi dan Distribusi
a. Autentifikasi : Renstra Polres Madiun Kota tahun 2015-2019 (Perubahan)
merupakan jabaran atau garis kesinambungan Renstra Polda Jatim tahun
2015-2019 (Perubahan), yang disahkan oleh Kapolres Madiun Kota sebagai
pemimpin lembaga sekaligus sebagai pengguna anggaran ditingkat Polres;
b. Distribusi : didistribusikan kepada seluruh Kabag, Kasubbag, Kasat, Kasie,
Kapolsek Jajaran Polres Madiun Kota sebagai pedoman dalam menjabarkan
kedalam rencana kebutuhan sebagai penanggung jawab program guna
pencapaian hasil yang maksimal.
Ditetapkan di : Madiun pada tanggal : Nopember 2017 KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA
SONNY MAHAR BA, S.H., S.I.K., M.H. AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75030458
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH JAWA TIMUR
RESORT MADIUN KOTA
LAMPIRAN I
MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN
POLRES MADIUN KOTA TAHUN 2015 - 2019
Madiun, Nopember 2017
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH JAWA TIMUR
RESORT MADIUN KOTA
LAMPIRAN II
MATRIKS KERANGKA REGULASI
POLRES MADIUN KOTA TAHUN 2015 - 2019
Madiun, Nopember 2017
2015 2016 2017 2018 2019 APBNP 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
01 Dukma dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Polri
a. % kebijakan yang berpihak pada masyarakat 60% 63% 68% 71% 75% 54,617,179.0 50,598,187.0 55,658,005.7 61,223,806.3 67,346,186.9 289,443,364.9
b. % perencanaan dan penganggaran
berdasarkan kerangka pengeluaran jangka
menengah dengan kinerja secara terpadu
80% 80% 80% 80% 80% 0.0
c. % pengelolaan keuangan yang akuntabel
dan tepat waktu
90% 92% 94% 96% 98% 0.0
d. % unit kerja yang menerapkan administrasi
secara akuntabel
80% 85% 90% 90% 90% 0.0
e. % kecukupan operasional pelaksanaan tugas
pelayanan Internal
70% 74% 78% 82% 85% 0.0
f. % kecukupan operasional pelaksanaan tugas
pelayanan Internal
70% 74% 78% 82% 85% 0.0
3073 Dukungan Pelayanan Internal
Perkantoran Polri
Meningkatkan kualitas pelayanan
internal
12 12 12 12 12 54,617,179.0 50,588,787.0 55,647,665.7 61,212,432.3 67,333,675.5 289,399,739.5
5058 Perencanaan dan Penganggaran
Kewilayahan
Tersusunnya produk perencanan
kewilayahan
100% 100% 100% 100% 100% 0.0 9,400.0 10,340.0 11,374.0 12,511.4 43,625.4
02 Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur Polri
Mendukung tugas pembinaan dan
operasional Polri melalui
ketersediaan sarana dan prasarana
materiil, fasilitas dan jasa baik
kualitas
maupun kuantitas.
20% 30% 40% 50% 60% 1,782,828.0 3,919,840.0 4,311,824.0 4,743,006.4 5,217,307.0 19,974,805.4
5059 Dukma dan Teknik Sarpras Meningkatkan kualitas pelayanan
internal Sarpras
12 12 12 12 12 1,782,828.0 3,889,840.0 4,278,824.0 4,706,706.4 5,177,377.0 19,835,575.4
5063 Pengembangan Sarana dan
Prasarana Kewilayahan
Terdukungnya Fasilitas dan
Konstruksi Polri dalam mendukung
Kesejahteraan Personil Polri di
Kewilayahan
10% 13% 13% 13% 13% 0.0 30,000.0 33,000.0 36,300.0 39,930.0 139,230.0
03 Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Polri
a. % hasil pemeriksaan yang telah ditindak
lanjuti.
22% 32% 44% 54% 64% 52,320.0 74,820.0 82,302.0 90,532.2 99,585.4 399,559.6
b. % tindak lanjut terhadap pengaduan
masyarakat.
22% 32% 44% 54% 64% 0.0
MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN POLRES MADIUN KOTA
TAHUN 2015-2019
KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATANTARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm juta Rupiah) ALOKASI
2015-2019KET
4
Menyelenggarakan fungsi
Manajemen kinerja Polri secara
optimal dengan melaksanakan
kegiatan perencanaan, Pelaksanaan,
Pengendalian, Pelaporan, Pelayanan
Internal dan pembayaran gaji yang
di laksanakan secara tepat waktu,
akuntabel dan terintegrasi antara
Mabes Polri dan Kewilayahan
Jumlah Layanan perkantoran Sarpras
Persentase ketersediaan sarana dan prasarana
kewilayahan dibandingkan tahun sebelumnya
Mewujudkan aparat Polri yang
Profesional, Proporsional dan
Akuntabel sebagai implementasi
reformasi Polri khususnya
perubahan kultur
persentase Dokumen Perencanaan dan Anggaran
Kewilayahan
Prosentase/jml kecukupan ketersediaan sarana
dan prasarana pendukung fasilitas guna
memenuhi Standar Pelayanan Kamtibmas Prima.
Jumlah Layanan Internal Perkantoran Polri
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH JAWA TIMUR
RESORT MADIUN KOTA
LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES MADIUN KOTA
NOMOR : KEP/ /XI/2017
TANGGAL : NOVEMBER 2017
2 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES MADIUN KOTA
NOMOR : KEP/ /XI/2017
TANGGAL : NOVEMBER 2017
2015 2016 2017 2018 2019 APBNP 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATANTARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm juta Rupiah) ALOKASI
2015-2019KET
4
3087 Dukma dan Teknis Pengawasan
Umum dan Pemuliaan Profesi dan
Pengamanan
Terselenggaranya dukungan
opersional pengawasan umum dan
propam
80% 82% 84% 86% 88% 5,720.0 5,720.0 6,292.0 6,921.2 7,613.3 32,266.5
5064 Penyelenggaraan Pengawasan
dan Akuntabilitas Aparatur
Kewilayahan
Terselenggaranya Pengawasan dan
Akuntabilitas Aparatur Kewilayahan
12
Laporan
12
Laporan
12
Laporan
12
Laporan
12
Laporan
23,600.0 31,100.0 34,210.0 37,631.0 41,394.1 167,935.1
5065 Penyelenggaraan Propam
Kewilayahan
Terselenggaranya Propam
Kewilayahan
5 7 8 9 10 23,000.0 38,000.0 41,800.0 45,980.0 50,578.0 199,358.0
05 Pendidikan dan Latihan Aparatur
Polri
a. Jumlah Pendidik dan Tenaga Pendidikan
Diklat Polri yang memenuhi standar
kompetensi melalui uji kompetensi
1 1 1 1 1 0.0 100,550.0 110,605.0 121,665.5 133,832.1 466,652.6
b. Jumlah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Polri terakreditasi
0 0 0 0 0 0.0
c. Standar pelayanan pendidikan dan pelatihan
Polri
0 0 0 0 0 0.0
3100 Penyelenggaraan Pendidikan dan
Latihan Polri
Mencetak personel kompeten Polri
sesuai lingkup profesi-spesialisasi
menuju civilian police
100 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang 100 Orang 0.0 100,550.0 110,605.0 121,665.5 133,832.1 466,652.6
06 Pengembangan Strategi
Keamanan dan Ketertiban
a. Jumlah Kegiatan Intelijen yang dapat
menurunkan potensi gangguan keamanan
dalam negeri
158 197 197 197 197 382,391.0 1,205,254.0 1,325,779.4 1,458,357.3 1,604,193.1 5,975,974.8
b. Jumlah masyararakat yang dijadikan jaringan
informasi bidang Ipoleksusbudhankam
272 272 272 336 336 0.0
c. Jumlah Informasi Pencegahan kejahatan
berkadar tinggi
132 132 144 144 144 0.0
d. Jumlah produk intelijen yang dihasilkan 3,533 4,227 4,227 4,803 4,803 0.0
e. Jumlah laporan potensi gangguan keamanan
yang dapat diidentifikasi (Lap Info)
1,994 2,688 2,688 3,264 3,264 0.0
3119 Strategi Keamanan dan Ketertiban
Kewilayahan
Menurunnnya potensi dan
gangguanan keamanan dan
ketertiban di daerah
5 Polsek 5 Polsek 5 Polsek 5 Polsek 5 Polsek 382,391.0 1,205,254.0 1,325,779.4 1,458,357.3 1,604,193.1 5,975,974.8
Penertiban dan penegakan
hukum bagi organisasi radikal
dan anti Pancasila
Terdatanya organnisasi radikal dan
anti pancasila
1 1 1 1 1 0.0 57,332.0 63,065.2 69,371.7 76,308.9 266,077.8 * QUICK WINS
08 Pemberdayaan Potensi
Keamanan
a. Jumlah angota Bhabinkamtibmas yang telah
mendapatkan pelatihan Polmas.
54
Orang
54
Orang
54
Orang
54
Orang
54
Orang
841,688.0 1,259,054.0 1,384,959.4 1,523,455.3 1,675,800.9 6,684,957.6
b. Jumlah masyarakat dan kelompok
masyarakat yang sadar dan peduli
keamanan.
8,640 9,072 9,525 10,001 10,501 0.0
c. Jumlah kerjasama keamanan dengan
komponen masyarakat.
5 5 5 5 5 0.0
Mewujudkan aparatur Polri yang
profesional baik dari segi kualitas
maupun kuantitas dan memiliki
kompetensi sesuai dengan bidang
tugasnya melalui penyelenggaraan
pendidikan Polri sehingga mampu
mengemban tugas Polri secara
profesional proposional.
Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan Polri
Persentase kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan
Jumlah Pengaduan Masyarakat Pelanggaran Kode
Etik, disiplin dan Penamaan Internal Kewilayahan
Jumlah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang
menjadi obyek Wasrik kewilayahan
Mengembangkan langkah – langkah
strategi, dan mencegah suatu
potensi gangguan keamanan baik
kualitas maupun kuantitas, sampai
kepada penanggulangan sumber
penyebab kejahatan, ketertiban dan
konflik di masyarakat dan sektor
sosial, politik dan ekonomi sehingga
gangguan kamtibmas menurun.
Jumlah Polsek yang dapat menurunkan potensi
gangguan keamanan dan ketertiban di
kewilayahan
Deteksi identifikasi organisasi radikal dan anti
Pancasila
Mendekatkan Polisi dengan
berbagai komunitas masyarakat
agar terdorong bekerja sama
dengan Kepolisian secara proaktif
dan saling mengandalkan untuk
membantu tugas Kepolisian dalam
menciptakan keamanan dan
ketertiban bersama (Community
Policing).
3 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES MADIUN KOTA
NOMOR : KEP/ /XI/2017
TANGGAL : NOVEMBER 2017
2015 2016 2017 2018 2019 APBNP 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATANTARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm juta Rupiah) ALOKASI
2015-2019KET
4
5076 Pembinaan Potensi Keamanan Terselenggaranya kerjasama antara
Polri masyarakat dalam
Harkamtibmas
100% 100% 100% 100% 100% 841,688.0 1,259,054.0 1,384,959.4 1,523,455.3 1,675,800.9 6,684,957.6
Polisi sebagai penggerak revolusi
mental dan pelopor tertib sosial
di ruang publik
Pengembangan Personel Polri
sebagai pelopor revolusi Mental
12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 12 Bln 0.0 148,386.0 163,224.6 179,547.1 197,501.8 688,659.4 * QUICK WINS
10 Pemeliharaan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat
a. Jumlah kegiatan pengaturan penjagaan
patroli dan pengawalan di jalan raya
Tur : 2800
Jag: 2800
Wal: 48
Li: 2800
Tur : 2810
Jag: 2810
Wal: 52
Li:
2810
Tur : 2880
Jag: 2880
Wal: 548
Li: 2880
Tur : 2920
Jag: 2920
Wal: 58
Li: 2920
Tur : 3060
Jag: 3060
Wal: 60
Li: 3060
3,029,315.0 4,830,164.0 5,313,180.4 5,844,498.4 6,428,948.3 25,446,106.1
b. Jumlah pengamanan objek vital/objek vital
nasional dan VVIP.
12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 0.0
3127 Pembinaan Pemeliharaan
Keamanan dan Ketertiban
Kewilayahan
Meningkatnya kondisi keamanan dan
ketertiban masyarakat di wilayah
tempat tinggalnya
45% 45% 45% 45% 45% 2,860,543.0 2,793,360.0 3,072,696.0 3,379,965.6 3,717,962.2 15,824,526.8
3128 Dukma dan Teknis Pemeliharaan
Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
Terseleggaranya dukungan
manajemen dan teknis pemeliharaan
keamanan dan ketertiban
masyarakat
12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 0.0 748,761.0 823,637.1 906,000.8 996,600.9 3,474,999.8
3130 Pembinaan Pelayanan Fungsi
Sabhara
Meningkatkan pengamanan kegiatan
masyarakat
12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 0.0 721,240.0 793,364.0 872,700.4 959,970.4 3,347,274.8
Penertiban dan penegakan
hukum bagi organisasi radikal
dan anti Pancasila
Mencegah terjadinya tindakan
anarkis yang dilakukan oleh
masyarakat / kelompok / organisasi
yang berpotensi radikal dan anti
Pancasila dengan meningkatkan
kegiatan Turjawali melalui Patroli
Dialogis
Tur:
102.600
Jag:
12.519
Wal:
11.804
Li:
9.387
Tur:
108.000
Jag:
13.178
Wal:
12.111
Li: 9.882
Tur:
113.400
Jag:
13.836
Wal:
12.417
Li:
10.376
Tur:
119.070
Jag:
14.527
Wal: 12.724
Li:
10.894
Tur:
125.023
Jag:
15.253
Wal:
13.031
Li:
11.438
0.0 27,721.0 30,493.1 33,542.4 36,896.7 128,653.2 * QUICK WINS
Aksi Nasional pembersihan
preman dan premanisme
Mencegah terjadinya kegiatan
premanisme di daerah Hot Spot /
titik rawan kamtibmas
10% 15% 20% 25% 30% 0.0 26,325.3 28,957.8 31,853.6 35,038.9 122,175.5 * QUICK WINS
3131 Penyelenggaraan Pengamanan
Objek Vital
Meningkatkan keamanan objek
vital/khusus
12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 0.0 191,625.0 210,787.5 231,866.3 255,052.9 889,331.6
3133 Peningkatan Pelayanan
Keamanan dan Keselamatan
Masyarakat di Bidang Lantas
Meningkatkan pelayanan
pengaturan, pengawalan dan patroli
dalam rangka kamseltibcarlantas
12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 168,772.0 375,178.0 412,695.8 453,965.4 499,361.9 1,909,973.1
11 Penyelidikan dan Penyidikan
Tindak Pidana
a. Persentase pengungkapan tindak pidana
konvensional.
63% 78% 84% 89% 92% 1,689,791.0 2,518,268.0 2,770,094.8 3,047,104.3 3,351,814.7 13,377,072.8
b. Persentase pengungkapan tindak pidana
transnasional.
70% 73% 92% 94% 98% 0.0
c. Persentase pengungkapan tindak pidana
terhadap kekayaan negara,
87% 89% 92% 94% 98% 0.0
d. Persentase peningkatan pengungkapan
tindak pidana yg berimplikasi kontinjensi.
70% 78% 87% 92% 98% 0.0
Memelihara dan meningkatkan
kondisi keamanan dan ketertiban
masyarakat agar mampu melindungi
seluruh warga masyarakat
Indonesia dalam beraktifitas untuk
meningkatkan kualitas hidup yang
bebas dari bahaya, ancaman dan
gangguan yang dapat menimbulkan
cidera,
Terciptanya rasa aman terhadap
Kejahatan Konvensional, Kejahatan
Transnasional, Kejahatan terhadap
kekayaan negara dan Kejahatan
Berimplikasi Kontinjensi.
Penempatan 1 (satu) bhabinkantibmas di setiap
Desa secara bertahap
Berkurangnya daerah rawan kejahatan dan
kegiatan premanisme
Silaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat (toga,
toda dan tomas)
Jumlah pengamanan objek vital/objek vital
nasional dan VVIP.
Jumlah pelayanan pengaturan, pengawalan dan
patroli dalam rangka kamseltibcarlantas
Jumlah operasi Kepolisian yg menjadi prioritas
kebutuhan masyarakat.
Rata-rata jumlah paket pelayanan pemeliharaan
keamanan dan ketertiban masyarakat
Jumlah layanan Fungsi Sabhara
- berkurangnya kelompok radikal dan anti
pancasila
- berkurangnya Masyarakat yang rentan terhadap
pengaruh tindakan radikal dan anti pancasila
4 LAMPIRAN KEPUTUSAN KAPOLRES MADIUN KOTA
NOMOR : KEP/ /XI/2017
TANGGAL : NOVEMBER 2017
2015 2016 2017 2018 2019 APBNP 2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
KODE PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM DAN KEGIATANTARGET PROGRAM DAN KEGIATAN ALOKASI BASELINE PROGRAM DAN KEGIATAN (dlm juta Rupiah) ALOKASI
2015-2019KET
4
3136 Penyelidikan dan Penyidikan
Tindak Pidana Kewilayahan
Tertanganinya Tindak Pidana
Kewilayahan
63% 68% 73% 79% 81% 156,814.0 248,133.0 272,946.3 300,240.9 330,265.0 1,308,399.3
3137 Dukma dan Teknis Penyelidikan
dan Penyidikan Tindak Pidana
Terselenggaranya dukungan
manajemen dna teknis penyelidikan
dan penyidikan tindak pidana
12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 14,300.0 14,300.0 15,730.0 17,303.0 19,033.3 80,666.3
3142 Penindakan Tindak Pidana Umum Meningkatnya penyelesaian
penangnanan perkara Tindak Pidana
Umum
63% 68% 73% 79% 81% 869,145.0 1,261,694.0 1,387,863.4 1,526,649.7 1,679,314.7 6,724,666.9
Penertiban dan penegakan
hukum bagi organisasi radikal
dan anti Pancasila
Meningkatnya rasa aman dan
nyaman bagi seluruh warga negara
dan semua orang yang secara sah
berada di dalam wilayah NKRI
46% 46% 47% 47% 48% 0.0 12,710.0 13,981.0 15,379.1 16,917.0 58,987.1 * QUICK WINS
Aksi Nasional pembersihan
preman dan premanisme
Berjalannya penindakan atas
pelanggaran hukum tanpa
memandang besar-kecilnya
pelanggaran, dan tinggi rendahnya
status pelaku maupun korban
40% 40% 41% 42% 42% 0.0 22,830.0 25,113.0 27,624.3 30,386.7 105,954.0 * QUICK WINS
3144 Penindakan Tindak Pidana
Narkoba
Meningkatnya penyelesaian
penangnanan perkara Tindak Pidana
Narkoba
29% 37% 43% 50% 53% 233,390.0 577,999.0 635,798.9 699,378.8 769,316.7 2,915,883.4
3146 Penindakan Tindak Pidana Korupsi Meningkatnya penyelesaian
penangnanan perkara Tindak Pidana
Korupsi
87% 89% 92% 94% 98% 416,142.0 416,142.0 457,756.2 503,531.8 553,885.0 2,347,457.0
13 Pengembangan Hukum
Kepolisian
a. Jumlah Bantuan hukum/saksiPenterjemah/
biaya pengacara/penyelesaian hukum
10 11 12 13 14 10.0 10.0 11.0 12.1 13.3 56.4
b. Jumlah pendapat dan saran hukum yang
akan dibuat
5 5 5 5 5 0.0
c. Jumlah penyuluhan hukum yang
dilaksanakan
5 5 5 5 5 0.0
3154 Pemberian Bantuan dan Nasehat
Hukum
Terselenggaranya bantuan dan
Nasehat Hukum
10 11 12 13 14 10.0 10.0 11.0 12.1 13.3 56.4
62,395,522.0 64,506,147.0 70,956,761.7 78,052,437.9 85,857,681.7 361,768,550.2
Jumlah bantuan dan Nasehat Hukum
JUMLAH
Persentase penyelasaian tindak pidana Korupsi
Persentase penyelesaian Tindak Pidana umum
Prosentase penegakan hukum bagi organisasi
radikal dan anti Pancasila
Prosentase penanganan preman dan premanisme
Persentase penyelasaian tindak pidana Narkoba
Menyelenggarakan pembinaan dan
advokasi hukum serta membangun
landasan hukum dalam rangka
pelaksanaan tugas pokok Polri
selaku pelindung, pengayoman dan
pelayanan
Persentase penyelesaian tindak pidana di wilayah
polres/Persentase penyelesaian tindak pidana di
wilayah polres pada tahun berjalan
Jumlah layanan Perkantoran Penyelidikan dan
Penyidikan Tindak Pidana
Madiun, November 2017
KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA
SONNY MAHAR BA, S.H., S.I.K., M.H.
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75030458
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH JAWA TIMUR
RESORT MADIUN KOTA
MATRIKS KERANGKA REGULASI POLRES MADIUN KOTA TAHUN 2015-2019
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
1. Peraturan tentang tata cara pemeriksaan
bidang keuangan
Sikeu
2. Peraturan tentang tata cara pemeriksaan
bidangsarana dan prasarana
Subbag Sarpras
3. Peraturan tentang tata cara pemeriksaan
bidang operasional
Bagops
4. Peraturan Kapolri : Perkap No. 7 Tahuin
2015 tentang pedoman penyusunan
Laporan Lakip di lingkungan Polri
(perubahan atas Peraturan Kapolri
Nomor 20 Tahun 2012)
Bagren
5. Peraturantentang tata cara reviu laporan
keuangan di lingkungan Polri
Sikeu
2
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
6. Revisi peraturan tentang pengawasan
danpemeriksaan rutin di lingkungan Polri
(revisiPerkap 18 Tahun 2011)
Propam
7. Revisi peraturan tentang tata cara
penangananpengaduan masyarakat di
lingkungan Polri (revisiPerkap 2 Tahun
2012)
Propam
8. Revisi peraturan tentang
penyelenggaraan verifikasi di lingkungan
Polri (Perkap 1 tahun 2014)
Bagsumda
9. Revisi peraturan tentang pengawasan
dan pemeriksaan khusus di lingkungan
Polri (Perkap 6 Tahun 2014)
Propam
10. Peraturan tentang tata cara reviu revisi
RKA Satker di lingkungan Polri
Bagren
11. SOP tentang Wasrik Sebagai pedoman pelaksanaan Wasrik
dengan tujuan kegiatan wasrik dapat
dilaksanakan sesuai ketentuan di lingkungan
Polri
Siwas Seluruh Satker
dan Jajaran
Polres Madiun
Kota
3
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
12. SOP tentang verifikasi Sebagai pedoman pelaksanaan Verifikasi
dengan tujuan kegiatan Wasrik dapat
dilaksanakan sesuai ketentuan di lingkungan
Polri
Bagsumda
13. SOP tentang Wasops Sebagai pedoman pelaksanaan Verifikasi
dengan tujuan kegiatan Wasrik dapat
dilaksanakan sesuai ketentuan di lingkungan
Polri
Propam Seluruh Satker
dan Jajaran
Polres Madiun
Kota
14. Sop tentang penanganan Dumas Sebagai pedoman pelaksanaan Dumas
dengan tujuan kegiatan Wasrik dapat
dilaksanakan sesuai ketentuan di lingkungan
Polri
Propam Seluruh Satker
dan Jajaran
Polres Madiun
Kota
15. Perkap No. 3 Tahun 2008 ttg
pembentukan ruang pelayanan khusus
dan tata cara pemeriksaan saksi dan/atau
korban tindak pidana
Perubahan substansi dan redaksional,
penyesuaian dengan OTK Polri
Sareskrim
4
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
16. SOP tata cara pengelolaan barang bukti di
lingkungan Polres Madiun Kota
Penjabaran Perkap No. 8 Tahun 2014
tentang perubahan atas Perkap No.10 Tahun
2010 tentang Tata cara pengelolaan barang
bukti di lingkungan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
Sattahti
17. SOP pemeliharaan dan perawatan
tahanan di lingkungan Polres Madiun
Kota
Penjabaran Perkap No. 4 Tahun 2015
tentang Perawatan tahanan di lingkungan
Polri
Sattahti
18. Perkap No. 20 Tahun 2010 ttg koordinasi,
pengawasan dan pembinaan penyidikan
bagi penyidik pegawai negeri sipil
Terjalinnya kemitraan melalui kerja sama
dengan penyidik PPNS
Satreskrim
19. Perkap No. 14 tahun 2012 ttg manajemen
penyidikan tindak pidana
Satreskrim
20. Standar kompetensi penyidik Polri Mewujudkan penyidik Polri yang profesional
dan penyidikan yang proporsional, akuntabel
dan transparan
Satreskrim
21. Pedoman administrasi penyidikan tindak
pidana
Mewujudkan hasil penyidikan yang
proporsional, akuntabel dan transparan
Satreskrim
5
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
22. Standar kompetensi pemeriksa forensik Mewujudkan pemeriksa forensik Polri yang
profesional sehingga hasil pemeriksaan BB
dan TKP dapat dipertanggungjawabkan,
Independen, akuntabel dan transparan
Satreskrim Unit
Identifikasi
23. Revisi Perkap nomor 16 tahun 2006 ttg
Pedoman pengendalian massa
menyesuaikan dengan perkembangan
Kamtibmas dan teknologi
Satsabhara
24. Perkap tentang layanan polisi 110 Sebagai payung hukum operasional dan
urut-urutan tindakan petugas/operator.
SPKT
25. Perkap tentang Pam VIP dan Pam Capres
/Cawapres
Pengamanan VIP dan Pengamanan Capres/
Cawapres menjadi Tupoksi Polri namun
belum diatur dalam bentuk Perkap masih
Skep Kapolri
Bagops Sat
Sabhara
Sat Lantas
26. Perkap tentang Pedoman pengelolaan
dana non APBN penerimaan jasa
Pamobvitnas/Obvit lainnya
Jasa pengamanan Obvitnas menjadi temuan
BPK belum ada Perkap yang mengatur
Sikeu Sat Sabhara
27. Perkap No. 19 Tahun 2006 ttg pedoman
pelaksanaan pelatihan penggunaan video
compact disk fungsi teknis Kepolisian
Bagsumda Ur Lat
28. Perkap No. 19 Tahun 2010 ttg
penyelenggaraan pelatihan Polri
Substansi juga terdapat pada Perkap 11
Tahun 2009
Bagsumda Ur Lat
6
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
29. Perubahan atas Perkap Nomor 20 Tahun
2006 tentang Pokok-pokok
Penyelenggaraan Polres Sebagai
Kesatuan Operasional Dasar.
Perlu disesuaikan dengan Perkap Nomor
23Tahun 2010 tentang SOTK Pada Tingkat
Polres dan Polsek.
Bagren
30. Perubahan Atas Perkap Nomor 21 Tahun
2006 tentang Pokok-pokok
Penyelenggaraan Polres Sebagai Ujung
Tombak Operasional Polri.
Perlu disesuaikan dengan Perkap Nomor
23Tahun 2010 tentang SOTK Pada Tingkat
Polres dan Polsek.
Bagren
31. Perubahan atas Perkap Nomor 23 Tahun
2010 tentang SOTK Pada Tingkat Polres
dan Polsek.
Bagren
32. Sistem dan Manajemen Operasional Polri
(penyatuan Perkap Nomor 3 Tahun 2009,
Perkap Nomor 9 Tahun 2011 tentang
MOK dan Manajemen Kegiatan
Kepolisian)
Bahwa adanya perubahan numenklatur
dalam Sisopsnal Polri dan adanya hal-hal
yang belum diatur dalam Manajemen
Operasi Kepolisian, dan belum diaturnya
Manajemen Kegiatan Kepolisian sehingga
diperlukan pembuatan Perkap yang
merupakan pengabungan Sisopsnal Polri,
MOK, MKK menjadi satu Perkap.
Bagops
7
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
33. Standar Keberhasilan Operasional Polri Bahwa dalam penyelenggaraan operasional
Polri belum ada parameter atau kreteria
yang digunakan untuk mengukur
keberhasilan operasional sehingga
diperlukan suatu Standar keberhasilan
operasional Polri dalam bentuk Peraturan
Kapolri
Bagops Sat Intelkam
Sat Reskrim
Sat Sabhara
Sat Lantas
34. Penilaian Kinerja bagi PNS di Lingkungan
Polri
Di lingkungan Polri penilaian kinerja bagi PNS
masih menggunakan 2 sistem penilaian yaitu
PPK dan SMK, sedangkan bagi PNS berlaku
peraturan tersendiri. Menyesuaikan dengan
k/l yang lain bahwa penilaian kinerja bagi
PNS diberlakukan PPK
Bagsumda Satker dan
Polsek Jajaran
35. Mapping psikologi untuk pendidikan
pengembangan anggota Polri
Bahwa ke depan personel yang akan
mengikuti pendidikan pengembangan,
mutasi jabatan, atau penugasan tidak perlu
lagi melaksanakan tes untuk setiap item
seleksi. Hasil seleksi ini dapat dijadikan
acuan dalam penilaian psikologi anggota.
Bahwa dalam penyelenggaraan mapping
psikologi untuk pendidikan pengembangan
Bagsumda Propam
8
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
anggota Polri belum diterbitkan Perkap.
Selama ini hanya mengacu pada ST Kapolri
36. Mutasi Jabatan di Lingkungan Polres Pada realitanya dalam penentuan mutasi
jabatan atau penempatan personel dalam
suatu jabatan tertentu khususnya yang
bersifat strategis perlu mempertimbangkan
latar belakang personel ybs antara lain track
record/rekam jejak dalam pelaksanaan
tugas, sehingga diharapkan personel yang
tidak pernah cacat dalam tugasnya
mendapatkan kesempatan yang
proporsional dibandingkan dengan personel
yang mempunyai cacat dalam tugas. Hal ini
guna menghindari adanya complain dari
masyarakat dan dalam rangka
menumbuhkan motivasi bagi anggota yang
lain.
Bagsumda Siwas
Propam
Bag/ Sat/
Sek Jajaran
37. Penugasan anggota Polri di luar struktur
organisasi Polri
Pada kegiatan penugasan anggota Polri di
luar struktur telah diterbitkan Perkap No. 13
Tahun 2014.
Bagsumda Lembaga
/instansi ter-
kait
9
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
38. Pengelolaan Perumahan Dinas Kepolisian
Negeri Republik Indonesia
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan
pengelolaan Rumdin Polri
Subbag Sarpras
39. Tata cara penerimaan barang di
lingkungan Polri
Sebagai pedoman pelaksanaan penerimaan
barang
Subbag Sarpras
40. Peraturan pakaian dinas pegawai negeri
dilingkungan Polres Madiun Kota
Pakaian dan kelengkapan yang harus dimiliki
atau dipakai setiap pegawai negeri Polri
(anggota Polri dan PNS) pada Polri dalam
melakukan tugas
Bagsumda Seluruh satker
Polres Madiun
Kota
41. Revisi Perkap tentang perubahan atas
Perkap No. 7 Tahun 2005 ttg Tata cara
pemberian bantuan dan nasehat hukum
di Lingkungan Polri
Perkembangan penerapan hukum acara di
Indonesia yg demikian pesat shg Perkap No 7
Tahun 2005 dinilai sudah tidak relevan lagi
- Keluarga Polri (Suami/Isteri/Anak/orang
tua dari pegawai negeri pada Polri)
- Harus jelas siapa yang mendapat bantuan
biaya dari dinas
- Terhadap kasus praperadilan, Polri
dinyatakan kalah, Polri (satker)
berkewajiban untuk memberikan bantuan
hukum dalam mengajukan memori PK ke
MA.
Subbag Hukum -
10
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
42. Perkap tentang perubahan atas Perkap.
No. 8 Tahun 2011 Tentang Pengamanan
eksekusi jaminan fidusia.
Hingga saat ini perkap No.8 Tahun 2011
tidak efektif dalam pelaksanaannya,
sehingga perlu dilakukan perbaikan
substansi materinya.
Satreskrim -
43. Peraturan Kadivkum No. 5 Tahun 2011
tentang Prosedur pembuatan pendapat
dan saran hukum
Perkembangan dan kesadaran hukum
masyarakat saat ini terlihat dengan
banyaknya surat permohonan perlindungan
hukum dan Pengaduan pasyarakat (Public
Complain) dan anggota polri yang ditujukan
kepada institusi Polri/Kapolri terhadap
proses penyidikan yang dilakukan oleh
penyidik Polri sehingga perlu dibuat
peraturan Kapolri.
Subbag Hukum -
44. Pedoman penyusunan standar dan
akreditasi profesi Polri
Diangkat dari Kep. Kapolri No.
Pol.:12/II/2004 tanggal 19 Februari 2004
Propam
11
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
45. Tata cara penyelesaian pelanggaran
disiplin anggota Polri
Didasarkan pada:
a. Keputusan Kapolri Nomor:Kep/42/IX/
2004 tanggal 30 September 2004 tentang
atasan yang berhak menjatuhkan
hukuman disiplin dilingkungan Polri
b. Keputusan Kapolri Nomor:
Kep/43/IX/2004 tentang Tata cara
penyelesaian pelanggaran disiplin
anggota Polri
c. Keputusan Kapolri Nomor : Kep/42/IX/
2004 tanggal 30 September 2004 tentang
Tata cara sidang disiplin anggota Polri.
Propam
46. Tata cara pelayanan informasi kepada
media massa oleh Polri.
a. Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun
1999 tentang Pers.
b. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun
2002 tentang Penyiaran.
c. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun
2009 tentang Perfilman.
d. Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik.
Humas Seluruh Satker
di
jajaranPolres
Madiun Kota.
Pers
12
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
e. Saat ini banyak media tidak memegang
prinsip cover both side (berita yang
ditayangkan tidak berimbang) sehingga
berdampak pada pencitraan positif Polri,
lebih mengutamakan unsur komersialnya
dari pada unsur pendidikan dan
informative.
47. Mekanisme rekomendasi Pengambilan
gambar/filming/shooting yang berkaitan
dengan tugas-tugas Kepolisian.
a. Undang-Undang RI Nomor 33 Tahun
2009 tentang Perfilman.
b. Maraknya rumah produksi (PH)
baik PH Agency maupun PH Produksi.
c. Banyaknya tayangan di media massa
khususnya Televisi dalam program acara
sinetron yang menayangkan kinerja Polri
baik menampilkan sosok Polisi, Mako
serta mekanisme penanganan TP serta
penggunaan sarana dan prasarana serta
atribut Polri yang tidak sesuai dengan
peruntukannya.
Humas Seluruh Satker
dijajaran
Polres Madiun
Kota
Komisi
Informasi
Pusat.
Rumah
Produksi (PH)
Stasiun TV
Lembaga
Sensor Film.
13
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
48. Penggunaan Tanda Panggilan (Call Sign)
dalam berkomunikasi di lingkungan Polri.
Sampai saat ini penggunaan call sign dalam
berkomunikasi baik untuk operasional
Kepolisian maupun tugas-tugas operasi yang
bersifat khusus belum ada aturan dan
standarisasinya, sehingga banyak Pejabat di
Mabes Polri maupun kewilayahan dalam
berkomunikasi masih menggunakan nama
jabatan atau nama yang sebenarnya.
Sitipol
49. Penyelenggaraan sistem informasi di
lingkungan Polri.
Pembangunan dan pengembangan sistem
informasi di lingkungan Polri selama ini
belum ada standarisasi dan aturan yang
jelas, sehingga masing-masing Satker
membangun aplikasi Kepolisian dengan
menggunakan platform yang berbeda-beda
dan belum standard, sehingga akan
menyulitkan dalam proses integrasi sistem
informasi Kepolisian.
Sitipol
50. Tata cara penggunaan dan alokasi
frekuensi radio di lingkungan Polri.
Amanat UU RI Nomor 36 Tahun 1999
tentang Telekomunikasi dan PP Nomor 53
Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum
Frekuensi Radio dan Orbit Satelit dalam
Sitipol
14
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
Pasal 11 ayat (3), yang mengamanatkan
untuk penggunaan frekuensi di lingkungan
Polri diatur oleh Kapolri.
51. SOP Sistem Video ConferencePolres
Madiun Kota
1. Video conference(vicon) digunakan oleh
Kapolda dan Waka Polda.
2. Video conference(vicon) digunakan oleh
Kasatker-Kasatker Polres Madiun Kota
seizin Kabid TI Polres Madiun Kota.
3. Video conference(vicon) digunakan
Instansi diluar Kepolisiaan atas seizin
KaPolres Madiun Kota.
Sitipol
52. SOP Pelayanan perbaikan alat komunikasi 1. Bagian Gudang melaksanakan
pendataan dan mengkompulir Alkom-
alkom yang masuk dalam data
perbaikan berdasarkan jenis Alkom dan
jenis kerusakan yang selanjutnya
dijadikan sebagai salah satu dasar
pengajuan Harwat Alkom menggunakan
DIPA Harwat Alkom Bid TI Polres
Madiun Kota TA selanjutnya;
Sitipol
15
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
2. Alkom-alkom yangrusak akan dilaksana-
kan perbaikan oleh rekanan pemenang
lelang yang dilaksanakan oleh Panitia
pengadaan barang/jasa Bid TI Polres
Madiun Kota;
53. SOP Dukungan Pengelolaan situs web
Kepolisian Resort Madiun Kota
Penggunaan system online melalui internet :
1. Informasi dan data yang dapat di input
oleh operator dapat dilakukan melalui
jaringan FIBER OPTICyang ada di
lingkungan Polri.
2. Informasi diakses oleh Publik
menggunakan website Polres Madiun
Kota(www.polresmadiunkota.com)
dengan cara masuk halaman utama
website Polres Madiun Kota.
3. Publik dapat melihat informasi dan data
Satker atau Polsek pada menu dan sub
menu yang terdapat halaman utama
website Polres Madiun Kota.
Humas
16
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
4. Publik yang membutuhkan data yang
belum tersedia dapat mengajukan
pertanyaan/permintaan melalui kolom
hubungi kami dihalaman depan website
Polres Madiun Kota.
54. SOP Aplikasi hilang temu kendaraan
bermotor di wilayah Polres Madiun Kota
1. Pengumpulan data dari jajaran Polres
2. Pengolahan data pada aplikasi
3. Mencetak hasil proses pengumpulan
data
4. Proses pencetakan dilakukan dengan
membuat laporan dan hasil pengolahan
data dalam bentuk hardcopy (Buku
Laporan Rekap Hiltem)
Satreskrim
55. SOP tentang Penindakan huru hara di
lingkungan Polres Madiun Kota
kebutuhan situasi serta pembenahan
revisicara bertindak dilapangan
Satsabhara
56. Penandaan SIM Pelanggar lalu lintas Untuk mengetahui pelanggaran lalu lintas
yang sering melakukan pelanggaran lalu
lintas diberikan efek jera dan tidak
mengulangi lagi pelanggarannya
Satlantas
17
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
57. Pengaturan, Penjagaan dan Patroli
(Turjali) Lalu Lintas
Pedoman dan dasar bagi personel Polantas
dan Polri pada umumnya dalam
melaksanakan pengaturan Penjagaan dan
Patroli (Turjali) Lalu Lintas
Sat Lantas
58. Pengawalan Lalu Lintas Pedoman dan dasar bagi personel Polantas
dan Polri pada umumnya dalam
melaksanakan pengawalan lalu lintas
Satlantas
59. Perkap No. 12 tahun 2007 ttg mobil unit
pelayanan surat izin mengemudi keliling
untuk SIM gol. A, gol. C dan gol. D
Materi Perkap disesuaikan dengan
persyaratan dan prosedur yang diatur dalam
Perkap No. 9 tahun 2012 tentang SIM
Satlantas
60. Perkap No. 5 Tahun 2012 ttg registrasi
dan identifikasi kendaraan bermotor
Ada beberapa ketentuan yang diatur dalam
Perkap No.5 Tahun 2012 tidak dapat
diimplementasikan karena perlu koordinasi
dengan instansi terkait (Kemlu) tentang
pengaturan urutan nomor untuk kendaraan
bermotor korps diplomatik (semula dalam
Perkap no. 5 tahun 2012 diatur berdasarkan
alfabetik namun saat ini pihak Kemlu
menghendaki seperti aturan sebelumnya
berdasarkan urutan tahun berdirinya
Satlantas
18
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
kedubes di Indonesia. Contoh kedutaan
Amerika Serikat dalam Perkap No. 5 Tahun
2012 urutan 89 sedangkan di Perkap No. 4
Tahun 2006.
61. Perkap No. 24 Tahun 2006 tentang
Pedoman pembentukan Poliklinik
Tempat Perawatan Sementara dan
Rumah Sakit Bhayangkara serta
peningkatan tipe Rumah Sakit
Bhayangkara
Disesuaikan dengan Permenkes No. 340
Tahun 2010 ttg Klasifikasi Rumah Sakit
dan Perkap No.7 Tahun 2014 ttg Pembentu-
kan dan Peningkatan status kesatuan
kewilayahan
Ur Dokkes
62. Administrasi penerimaan PNBP di
lingkungan Polri.
a. UU No.6 Thn 2011 tentang Keimigrasian.
b. PP No.50 Thn 2010 tentang Jenis dantarif
atas jenis PNBP pada Polri.
c. SE No : SE/11/VII/2010 tentang
Mekanisme administrasi PNBP di
lingkungan Polri.
Satlantas
Sat Intel
19
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
63. Pakaian dinas pegawai negeri pada
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Bahwa tata cara pemakaian pakaian dinas
pegawai negeri pada Polri selama ini belum
dibuat Perkap. Sampai saat ini masih
mengacu pada Skep Kapolri No. Pol:
SKEP/702/IX/2005
Bagsumda Propam
64. Perkap Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Penyelenggaraan Pos Kepolisian Negara
Republik Indonesia
Belum mencakup pengamanan surat/paket Sium Satuan
organisasi di
lingkungan
Polres Madiun
Kota dan
Jajaran
65. Perkap Nomor 25 Tahun 2010 tentang
Aplikasi naskah dinas di lingkungan Polri.
Siumbelum menerapkan e-offiece di
lingkungan Polres Madiun Kota
Sium Satuan
organisasi di
lingkungan
Polres Madiun
Kota dan
Jajaran
20
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
66. Perkap Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Pelayanan administrasi di lingkungan
Sekretariat Umum Kepolisian Negara
Republik Indonesia
Dapat ditetapkan dalam bentuk Peraturan
Kapolri dan dapat di implementasikan
sebagai regulasi pelayanan administrasi
umum di lingkungan Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
Sium Satuan
organisasi di
lingkungan
Polres Madiun
Kota dan
Jajaran
67. Mekanisme dan tata cara pengantaran,
penjemputan jenazah dan pemakaman
anggota atau purnawirawan Polri.
Belumada ketentuan yang mengatur tentang
mekanisme dan tata cara pelaksanaan
pengantaran, penjemputan dan
pemakaman anggota atau purnawirawan
Polri dilapangan.
Bagsumda
68. Peraturan tentang Tata cara pemeriksaan
tamu yang masuk dan keluar Mako Polres
Madiun Kota
SPKT
69. Revisi Perkap Nomor 12 Tahun 2014
tentang Panduan penyusunan kerjasama
leading sektor pembuatan kerjasama (MoU)
yang dibuat tergantung dari Satker a.n.
Kapolres.
Siwas Satker dan
Polsek
Jajaran Polres
Madiun Kota
�
21
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
70. PeraturanKapolritentangPengamanan
internal di lingkunganPolri
a. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas pengamanan internal Polri:
1) Pengamanan Personil;
2) Pengamanan Kegiatan;
3) Pengamanan Materil.
b. Terselenggaranya tertib administrasi
dalam pelaksanaan tugas pengamanan
internal Polri.
Bag Sumda Sat
Sabhara
Propam
SPKT
�
71. PeraturanKapolritentangPengamananMa
rkasKomando di lingkunganPolri
a. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan
tugas pengamanan Markas Komando di
lingkungan Polres Madiun Kota;
b. Terwujudnya kepastian hukum dan tidak
terjadinya pelanggaran HAM, disiplin,
kode etik profesi Polri maupun tindakan
pidana dalam rangka pengamanan
Markas Komando di lingkunganPolri;
Satsabhara Propam
SPKT
�
22
No Arah kebijakan regulasi dan/atau kebutuhan
regulasi
Urgensi pembentukan berdasarkan evaluasi
regulasi eksisting, kajian dan penelitian
Unit
penanggungjawab
Unit
terkait/institusi
Target penyelesaian
2015 2016 2017 2018 2019
c. Meningkatkan kepercayaan diri Personil
di lapangan dalam melaksanakan tugas.
JUMLAH PER TAHUN
JUMLAH KESELURUHAN
Madiun, Nopember 2017
KEPALA KEPOLISIAN RESORT MADIUN KOTA
SONNY MAHAR BA, S,H,. S.I.K., M.H. AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75030458