Post on 10-May-2023
PROPOSAL
PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
RANCANG BANGUN KENDALI TEGANGAN DAN FREKUENSI
PADA SISTEM KELISTRIKAN DI PULAU TERPENCIL
DENGAN PEMBANGKIT PV-WIND TURBINE-FUEL CELL
BERBASIS FUZZY LOGIC CONTROL UNTUK MENDUKUNG
KEMANDIRIAN ENERGI BARU TERBARUKAN NASIONAL
Tim Penelitian :
Dr. Ir. Soedibyo, M.MT. (Ketua) (NIDN: 0007125502 / Teknik Elektro / Fak. Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas)
Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Ph.D. (Anggota 1) (NIDN: 0012106504 / Teknik Elektro / Fak. Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas)
Feby Agung Pamuji ST., MT., Ph.D. (Anggota II) (NIDN: 0006028701 / Teknik Elektro / Fak. Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas)
DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 451 / TEKNIK ELEKTRO
Bidang Unggulan : A-1-3
| ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI
1. Judul Penelitian : Rancang Bangun Kendali Tegangan dan
Frekuensi pada Sistem Kelistrikan dengan Pembangkit PV-Wind Turbine-Fuel
Cell Berbasis Fuzzy Logic Control untuk Mendukung Kemandirian Energi
Baru Terbarukan Nasional
2. Kode/Nama Rumpun Ilmu : 451 / Teknik Elektro
3. Bidang Unggulan PT : Energi
4. Topik Unggulan : Energi Baru dan Terbarukan
5. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Soedibyo, M.MT
b. NIDN : 195512071980031004
c. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
d. Program Studi : Teknik Elektro
e. Telp / HP / Fax : 08175295920
f. Alamat Surel (e-mail) : dibyosoe@gmail.com
soedieb@ee.its.ac.id
6. Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng.Ph.D
b. NIDN : 0012106504
c. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
7. Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap : Feby Agung Pamuji ST., MT., Ph.D
b. NIDN : 0006028701
c. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
8. Lama Penelitian Keseluruhan : 3 Tahun
9. Biaya Penelitian Keseluruhan : 517.000.000,00
10. Biaya Penelitian Tahun ke 1 :
Disetujui oleh DRPM : 143.000.000,00
Dana internal PT : -
Mengetahui, Surabaya, 15 Juli 2020
Kepala P. P. Energi B. DRPM ITS Ketua Tim Peneliti
Prof.Dr.Ir. Tri Widjaja, M.Eng. Dr. Ir. Soedibyo, M.MT
NIP. 19611021 198603 1 001 NIP : 19551207 198003 1 004
Mennyetujui,
Direktur DRPM ITS
Agus Muhamad Hatta, ST, MSi, Ph.D.
NIP : 19780902 200312 1 002
| iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
RINGKASAN ....................................................................................................... iv
BAB I ...................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah ................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.4 Urgensitas Penelitian .............................................................................. 3
1.5 Target Luaran ......................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................... 6
2.1. Konfigurasi Sistem Kelistrikan ............................................................. 6
2.1.1 Pemodelan Matematik Pembangkit Listrik Tenaga Surya ......... 6
2.1.2 Pemodelan Matematik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu .......... 7
2.2 Desain Sistem Kendali .......................................................................... 11
2.3 Studi Hasil Penelitian Sebelumnya (State of the Art) ....................... 13
2.3.1 Desain Optimal Kapasitas ............................................................ 14
2.3.2 Desain Sistem Kendali .................................................................. 15
2.4 Peta Jalan Penelitian (Road Map) ....................................................... 17
BAB III ................................................................................................................. 19
3.1 Metode Penelitian dan Capaian Tahun Pertama .............................. 19
3.2 Metode Penelitian dan Capaian Tahun Kedua ................................. 21
3.3 Metode Penelitian dan Capaian Tahun Ketiga ................................. 24
BAB IV ................................................................................................................. 27
4.1 Anggaran Biaya .................................................................................... 27
4.2 Justifikasi Anggaran Penelitian Tahun Pertama .............................. 29
4.3 Jadwal Penelitian .................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25
| iv
RINGKASAN
Energi terbarukan telah menjadi salah satu kontributor utama bagi
masyarakat modern kita, tetapi integrasi suplai daya pembangkit jenis energi
terbarukan ke jaringan listrik menimbulkan tantangan teknis yang signifikan.
Kualitas daya listrik adalah aspek penting dari integrasi energi terbarukan. Didalam
sistem kelistrikan untuk pulau terpencil/terisolir yang memanfaatkan energy baru
& terbarukan (renewable energy), terpasang sistem dengan topologi radial. Dengan
topologi radial ini, membuat daerah yang paling jauh dengan pembangkit
mengalami penurunan kualitas daya yang sangat signifikan. Sehingga persoalan
penting yang harus diantisipasi adalah bagaimana menjaga kualitas daya listrik
(kontinuitas, tegangan dan frekuensi) sesuai standard yang telah ditentukan merata
pada semua daerah.
Masalah kualitas daya utama adalah: 1) Fluktuasi tegangan dan frekuensi,
yang disebabkan oleh variabilitas sumber daya energi terbarukan yang tidak dapat
dikendalikan. Sifat sumber energi terbarukan yang terputus-putus karena kondisi
cuaca yang terus berubah menyebabkan fluktuasi tegangan dan frekuensi di
jaringan listrik yang saling berhubungan. 2) Harmonik, yang diperkenalkan oleh
perangkat elektronik daya yang digunakan dalam pembangkit energi terbarukan.
Ketika tingkat penetrasi energi terbarukan tinggi, pengaruh harmonisa bisa menjadi
signifikan. Tinjauan literatur yang luas dilakukan pada penelitian ini untuk
menghadapi tantangan kualitas daya yang muncul karena integrasi energi
terbarukan.
Pada penelitian ini penyelesaian masalah kualitas daya listrik pada sistem
kelistrikan di pulau terisolir dilakukan dengan menggunakan sistem hibrida yang
memanfaatkan energi surya (photovoltaic), energi angin (wind turbine) dan sel
bahan bakar (fuel-cell), serta dilengkapi dengan electrolyzer, hidrogen storage
maupun inverter/converter sebagai peralatan pendukung. Metode untuk perbaikan
kualitas daya listrik pada penelitian ini berbasis fuzzy logic control untuk
mengendalikan filter aktif.
Fokus penelitian yang akan dikerjakan adalah perancangan dan
perealisasian peralatan teknik sistem kendali demi menjaga kualitas daya listrik
berdasarkan standar IEEE 519 - 1992 maupun SPLN berbasis fuzzy logic control.
| v
Tujuan dari penelitian ini diharapkan pemanfaatan system hibrida PV – Wind
Turbine – Fuel Cell untuk pulau terisolir diperoleh kualitas daya listrik dan
kontinuitas serta efisiensi energi yang tinggi.
Kata-kata kunci: kendali tengangan,kendali frekuensi, renewable energy, fuzzy
logic control.
| 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini kebutuhan akan energi listrik terus bertambah
seiring dengan berjalannya waktu. Namun pembangkit energi listrik konvensional
yang menggunakan sistem pembangkit listrik terpusat tengah menghadapi kendala
utama yaitu kekurangan bahan bakar fosil dan kebutuhan untuk mengurangi emisi.
Oleh karena itu, jaringan pembangkit terdistribusi telah meningkat dengan integrasi
sistem energi terbarukan ke dalam jaringan. Energi terbarukan seperti turbin angin
dan sistem photovoltaic surya (PV) menggunakan sumber daya alam dan
menyediakan energi hijau yang diinginkan. Penetrasi energi terbarukan meningkat
di seluruh dunia membuat teknologi-teknologi pembangkit listrik energi terbarukan
(renewable energi) seperti photovoltaic, mikrohidro serta turbin angin semakin
popular.
Dalam sistem kelistrikan yang memanfaatkan energi terbarukan (renewable
energi), persoalan penting yang harus diantisipasi adalah bagaimana menjaga
kualitas daya listrik dengan memenuhi standar yang telah ditentukan. Telah
diketahui bahwa pembangkit listrik terbarukan yang terhubung dengan jaringan
akan memperkenalkan masalah kualitas daya ke jaringan listrik. Dari sisi energi
terbarukan, pembangkit terbarukan tidak dapat diprediksi kontinuitasnya karena
daya yang dihasilkan berselang-seling dengan fluktuasi tinggi karena sifat sumber
daya energi terbarukan yang bervariasi. Parameter-parameter kualitas daya listrik
telah diatur dalam standard yang ditetapkan oleh IEEE. Beberapa contoh parameter
kualitas daya listrik sesuai dengan standard IEEE 519 -1 992 adalah level tegangan,
frekuensi, faktor daya, Total Harmonic Distortion, level unbalance, transient dan
masih banyak lagi.
Tuntutan kualitas daya listrik pada sistem kelistrikan energi terbarukan
terutama kontinuitas dan kualitas tegangan / frekuensi beriringan dengan
permintaan energi listrik yang semakin meningkat, maka masalah ini perlu diatasi.
Pada penelitian ini penyelesaian masalah dilakukan dengan menggunakan sistem
hibrida yang memanfaatkan energi surya (photovoltaic), sel bahan bakar (fuel-cell),
energi angin (wind turbine). Dilengkapi dengan electrolyzer, hidrogen storage
| 2
maupun inverter/converter berbasis elektronika daya sebagai peralatan pendukung.
Tentunya pengoperasian dari sistem hibrida ini memerlukan desain konfigurasi
maupun koordinasi sistem kendali yang lebih komplek.
Fuel cell merupakan sistem yang dapat mengubah hidrogen menjadi energi
listrik, sedangkan electrolyzer merupakan sistem elektrolisa yang menguraikan air
menjadi gas hidrogen dan oksigen. Disini dipilih fuel-cell bukan baterai atau
accumulator, karena fuel-cell lebih ramah lingkungan, ukuran lebih kecil, life time
lebih panjang serta reliability tinggi. Dengan sistem hibrida antara fuel cell dan
electrolyzer maka diharapkan akan dapat mengatasi permasalahan kestabilan daya
listrik yang terjadi. Jika terjadi surplus daya, maka akan dikonsumsi oleh
electrolyzer untuk memproduksi hydrogen (H2) sebagai bahan bakar sel bahan
bakar. Namun, jika daya output kelebihan melebihi kapasitas nilai electrolyzer,
maka kelebihan daya output akan dibuang melalui ballast load. Begitupun juga
apabila terjadi ketidak cukupan daya untuk beban akan ditanggung oleh sel bahan
bakar dengan memanfaatkan hydrogen yang diproduksi oleh electrolyzer.
Di dalam penelitian ini, akan dikerjakan perbaikan kualitas daya listrik
terintegrasi dari pembangkit hibrida dengan Photovoltaic-Wind turbine–Hidrogen
berbasis fuzzy logic control. Tujuan dari penelitian ini diharapkan diperoleh kualitas
daya listrik serta efisiensi energi listrik yang tinggi sesuai dengan standard yang
ditetapkan oleh IEEE 519 – 1992 dan dalam Recommended For Monitoring Electric
Power Quality oleh IEEE. Metode yang digunakan pada strategi peningkatan
performa sistem kelistrikan berbasis fuzzy logic control akan diterapkan untuk
mendapatkan kualitas daya listrik dengan standar IEEE maupun standard PLN yang
ada.
1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Ruang lingkup yang dibahas dalam program penelitian ini dibatasi oleh
beberapa aspek, yaitu:
1. Bagaimana membuat model pembangkit energi terbarukan hibrida dengan
sumber energi surya (photovoltaic) dan energi angin (wind turbine) serta
baterei / sel bahan bakar (fuel-cell) sebagai penyeimbang daya pada sistem
kelistrikan di pulau terisolir.
| 3
2. Bagaimana merancang sistem kendali tegangan dan frekuensi untuk
perbaikan kualitas daya listrik pada sistem hibrida photovoltaic, wind
turbine dengan baterai / fuel cell.
3. Bagaimana menjaga stabilitas dan mitigasi kualitas daya listrik sistem
kelistrikan dengan integrasi photovoltaic, wind turbine dan baterai/fuel cell
berbasis fuzzy logic controller.
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengkaji sistem hibrida yang memanfaatkan energi surya (photovoltaic),
energi angin (wind turbine) dan baterai / sel bahan bakar (fuel-cell) untuk
aplikasi sistem kelistrikan pulau terisolir.
2. Merancang sistem kendali tegangan dan frekuensi untuk pembangkit energi
surya (photovoltaic), energi angin (wind turbine) dan baterai / sel bahan
bakar (fuel-cell).
3. Menguji stabilitas kualitas daya listrik dengan parameter level tegangan dan
frekuensi, harmonisa dan kontinuitas sistem kelistrikan dengan integrasi
photovoltaic dan wind turbine serta baterai / fuel cell berbasis fuzzy logic
controller.
1.4 Urgensitas Penelitian
1. Potensi energi surya dan energi angin khususnya di pulau-pulau
terpencil/terisolir yang ada di Indonesia sangat besar. Sehingga diperlukan
perencanaan sistem yang baik seiring regulasi pemerintah terutama untuk
keperluan off-grid maupun on-grid ke sistem distribusi PLN.
2. Ratio kelistrikan didaerah terpencil yang masih rendah, terutama di pulau
terisolir. Oleh karenanya usaha memperluas daerah yang teraliri listrik harus
ditingkatkan, sehingga semua lapisan masyarakat di Indonesia akan bisa
menikmati energi listrik yang berkualitas tinggi.
3. Belum tercapainya tingkat kualitas daya listrik yang memuaskan untuk
pembangkit listrik jenis energi terbarukan khususnya energi surya dan
angin. Sehingga perlu diadakan perbaikan desain sistem yang mempunyai
tingkat efisiensi dan kontinuitas tinggi.
| 4
1.5 Target Luaran
Rencana terget luaran akan diuraikan menjadi rician capaian tahunan. Berikut
rencana target luaran dari penelitian ini adalah seperti pada Tabel 1.
Tabel 1.1 Rencana Target Capaian Tahunan
No Jenis Luaran
Indikator Capaian
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
1 Publikasi Ilmiah
Internasional
(Tambahan)
Nasional Terakreditasi
2
Pemakalah dalam
temu ilmiah
Internasional
(Tambahan)
Nasional
3
Inivited speaker
dalam temu ilmiah
Internasional
Nasional
4 Visiting Lecturer Internasional
5 Hak Kekayaan
Intelektual (HKI)
Paten
Paten sederhana
Hak Cipta
Marek dagang
Rahasia dagang
Desain Produk Industri
Indikasi Geografis
Perlindungan Varietas
Tanaman
Dokumen Hasil Uji
| 5
6 Teknologi Tepat Guna
7 Prototipe/Model/Purwarupa/Desain/Karya
Seni/Rekayasa Sosial
8 Buku Ajar (ISBN)
9 Tingkat Kesiapan Teknologi 6 6 7
| 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konfigurasi Sistem Kelistrikan
Sistem pembangkit hibrida PV / Wind Turbine / Fuel Cell terintegrasi dengan
sistem electrolizer ditunjukkan pada gambar 2.1. Semua daya keluaran komponen
hybrid terintegrasi pada bus DC yang selanjutnya akan masuk kedalam inverter 3
fasa yang selanjutnya akan disalurkan menuju beban.
Gambar 2.1 Sistem Hibrida PV / Wind Turbine / Fuel Cell
2.1.1 Pemodelan Matematik Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Panel surya atau modul PV adalah perangkat yang dapat mengubah energi
matahari menjadi energi listrik. Modul PV memerlukan konverter DC-DC untuk
mentransfer dan mengontrol daya output ke bus DC. Dalam hal ini, topologi
konverter boost telah dipilih. DC-DC boost converter memerlukan sistem kontrol
untuk mengontrol tegangan output atau transfer daya output. Untuk mengekstrak
daya maksimum yang dihasilkan oleh modul PV, DC-DC boost converter
dioperasikan oleh kontrol MPPT. Algoritma kontrol MPPT yang digunakan di sini
adalah algoritma perturb and observe (P&O) dengan variable step size.
Pemodelan panel surya dilakukan dengan asumsi sistem PLTS menggunakan
teknik kendali MPPT (maximum power point tracking). Sehingga daya yang
dihasilkan oleh panel surya selalu dalam kondisi maksimal sesuai dengan radiasi
sinar matahari yang sampai pada panel surya. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi besarnya daya yang dihasilkan oleh panel surya diantaranya radiasi
sinar matahari, suhu panel surya dan derating factor seperti efek shading, rugi –
=
=
MPPT
CONTROLLER
Boost Converter
==
MPPT
CONTROLLER
V I
Boost Converter
Hyd
rogen
tan
k
==
VOLTAGE
CONTROLLER
Boost Converter
LOAD
DC bus
Photovoltaic
WTGS
==
Boost Converter electrolyzerH2O
H2
O2
~=
Inverter
H2O
H2
O2
VOLTAGE
CONTROLLER
Fuelcell
2345 x 0.5 kW
V I
V
V
AC bus,
3Φ
540 x 0.5 kW
~~
| 7
rugi saluran dan sesuatu yang menghalangi sinar matahari sampai di permukaan
panel. Dari beberapa faktor tersebut dapat dirumuskan model matematik dari daya
keluaran panel surya sebagai berikut :
_ 1 ( )pv pv pv r T STC
STC
GP f P T T
G
pvP merupakan daya keluaran dari Panel surya, pvf merupakan derating
faktor, _pv rP merupakan daya rating keluaran panel surya, G merupakan radiasi
sinar matahari, T merupakan suhu pada panel surya, STCG dan STCT merupakan
radiasi sinar matahari dan suhu pada kondisi pengujian standar, dan T merupakan
koefisien suhu panel surya. Selain dari beberapa faktor tersebut terdapat beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi daya keluaran dari panel surya yaitu kemiringan
panel terhadap arah matahari (tilt angle).
2.1.2 Pemodelan Matematik Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
Sistem pembangkit turbin angin terdiri dari turbin angin, gearbox, generator
sinkron magnet permanen (PMSG), rectifier AC / DC 3 fase AC / DC dan konverter
boost DC-DC yang terhubung ke bus DC. DC-DC boost konverter topologi yang
digunakan di sini mirip dengan sistem pembangkit tenaga surya. DC / DC boost
converter dioperasikan oleh kontrol MPPT untuk mengekstraksi daya maksimum
dari sistem pembangkit angin.
Pembangkit listrik tenaga angin memiliki karakteristik tersendiri yang
direpresentasikan dengan kurva daya keluaran – kecepatan angin. Energi yang
dihasilkan oleh turbin angin dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis
turbin angin, kecepatan angin, letak turbin angin, sapuan area baling – baling, berat
jenis air dan efisiensi mesin. Selain itu secara fisik ada batasan daya yang dapat
dikonversi oleh turbin angin dari angin sebesar 59,3 % (disebut batas bets). Dari
beberapa faktor tersebut, Model dari pembangkit listrik tenaga angin dapat
dinyatakan dalam persamaan matematik daya keluaran sebagai berikut.
| 8
3
0 ( )
1. . . ( ). . . ( )
2( )
. ( )
0 ( )
c
w c WT c r
WT
rated WT r c
r f
v t v
A v t N v v t vP t
P N v v t v
v t v
WTP merupakan daya keluaran dari PLTB (kW), WTN merupakan jumlah unit
turbin angin, v merupakan kecepatan angin (m/s), A merupakan sapuan area baling
– baling, merupakan berat jenis air, w dan c merupakan efisiensi mesin.
2.1.3 Fuel Cell
Fuel cell adalah sebuah alat yang menggunakan bahan bakar sebagai
masukannya dan memproduksi listrik sebagai keluarannya. Dalam artian yang lebih
spesifik fuel cell adalah sebuah alat yang mengkonversi bahan bakar secara
kontinyu menjadi listrik dan panas dengan cara reaksi elektrokimia. Reaktan yang
biasanya digunakan dalam sebuah sel bahan bakar adalah hidrogen di sisi anoda
dan oksigen di sisi katoda (sebuah sel hidrogen). Biasanya, aliran reaktan mengalir
masuk dan produk dari reaktan mengalir keluar. Sehingga operasi jangka panjang
dapat terus menerus dilakukan selama aliran tersebut dapat dijaga
kelangsungannya.
Sel bahan bakar adalah jenis sel yang berbeda dari sel umum lainnya. Sel
menyimpan energi listrik dalam sistem tertutup kimia sementara sel bahan bakar
menghasilkan listrik dengan mengkonsumsi bahan bakar. Sel bahan bakar mirip
dengan baterai, tetapi berbeda karena dia dirancang untuk dapat diisi
terusreaktannya yang terkonsumsi yaitu dia memproduksi listrik dari penyediaan
bahan bakar hidrogen dan oksigen dari luar. Hal ini berbeda dengan energi internal
dari baterai. Sebagai tambahan, elektroda dalam baterai bereaksi dan berganti pada
saat baterai diisi atau dibuang energinya, sedangkan elektroda sel bahan bakar
adalah katalitik dan relatif stabil.
Prinsip kerja dari fuel cell dimulai dari air dielektrolisis menghasilkan
hidrogen dan oksigen. Seperti yang sudah dinyatakan diatas, bahan bakar sel secara
kontras merupakan suatu elektrokimia yang menghasilkan listrik dan panas dari
hidrogen dan oksigen.
| 9
Gambar 2.2 Proses Elektrolisis
Bahan bakar sel menghasilkan listrik dan panas pada saat yang sama. Bahan
bakar sel pada dasarnya terdiri dari tiga lapisan unit yaitu kutub tempat
masuknya bahan bakar (anoda), sebuah lapisan elektrolit, dan kutub tempat
masuknya udara (katoda). Sehingga tegangan dan arus yang dibutuhkan
diperoleh dengan membangun atau menyusun jumlah sel dan konfigurasi stak.
Gambar 2.3 Proses Kerja Fuel Cell
Untuk menghasilkan listrik pada bahan bakar sel, gas hidrogen diarahkan
menuju kutub anoda dan akan bereaksi secara kimiawi, menghasilkan ion
hidrogen (H+) dan ion elektron (e-), kemudian pada sisi katoda, oksigen atau
udara yang disediakan akan mengalami reaksi reduksi yang akan menghasilkan
| 10
air (H2O), kombinasi dari oksigen dengan ion hidrogen yang melewati sebuah
elektrolit dan elektron berpindah ke konduktor luar, pada saat itu aliran elektron
luar membentuk arus yang menghasilkan listrik. Rekasi-reaksi yang terjadi pada
elektroda adalah sebagai berikut:
Reaksi Anoda: 2H2 4e- + 4H+
Reaksi katoda: 4e- + 4H+ + O2 2H2O
Reaksi Keseluruhan: 2H2 + O2 → 2H2O + panas + listrik
2.1.4 Electrolyzer
Electrolizer adalah alat elektrokimia untuk mengubah energi hidrogen
menjadi energi listrik. Ia bekerja dengan dua elektroda, elektrolit dan oksidan.
Mekanisme elektrolisis PEM memisahkan air yang disebabkan oleh reaksi
elektrokimia antara dua elektroda. Electrolizer terhubung ke bus DC menggunakan
buck converter. Dalam hal ini, electrolizer memiliki 2 fungsi untuk sistem hybrid
ini. Yang pertama digunakan sebagai perangkat penyimpanan yang menghemat
daya berlebihan yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terbarukan dalam bentuk
hidrogen. Yang kedua, Electrolizer digunakan sebagai bagian dari strategi kontrol
tegangan konstan ketika tegangan lebih terjadi pada sistem. Untuk menambahkan
electrolizer pada sistem hybrid, electrolizer telah dimodelkan seperti yang
ditunjukkan pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Elektrolisis PEM untuk Proses Produksi Hidrogen
| 11
Gambar 2.5 Model Rangkaian Ekivalen dari Electrolyzer PEM Tunggal
2.2 Desain Sistem Kendali
Dalam hal ekonomi, untuk memanfaatkan sumber energi yang ada,
Photovoltaic dan WTGS harus dapat menghasilkan daya maksimum. Jadi kontrol
MPPT diperlukan. Sedangkan tegangan bus DC akan berubah sesuai dengan
perubahan daya yang masuk sistem dan keluar dari sistem. Untuk mengatasinya,
sel bahan bakar dan elektrolyzer memiliki peran untuk menjaga tegangan bus DC
stabil.
2.2.1 Desain Kontrol MPPT untuk PV dan Generator Tenaga Angin
Kontrol MPPT adalah teknik kontrol yang berupaya menghasilkan daya yang
selalu bernilai maksimum. Konsep dasar kontrol MPPT adalah dengan melacak titik
daya maksimum generator. Tegangan dan arus keluaran generator diukur dan
diproses oleh pengontrol menggunakan algoritma MPPT untuk menghasilkan
sinyal kontrol PWM. Sinyal kontrol PWM ini akan digunakan untuk memicu
sakelar elektronik pada konverter. Dalam hal ini, Incremental Conductance (IC)
telah dipilih untuk algoritma teknik kontrol MPPT. Konduktansi tambahan adalah
salah satu metode kontrol MPPT yang memiliki kesalahan steady state minimum
dan respon cepat untuk mencapai nilai konvergensi. Selain itu, pengontrol akan
menyesuaikan sinyal PWM untuk menambah atau mengurangi tegangan operasi
pada modul array PV dan pembangkit turbin angin hingga mencapai titik daya
maksimum (MPP). Hasilnya dapat mencapai nilai maksimum ketika turunan daya
(dP) sehubungan dengan arus (I) atau tegangan (V) adalah nol. Diagram alur kontrol
IC MPPT variable step ditunjukkan pada Gambar 2.6.
Useful power
Vi
DC
eref
Excess
potential loss
Heat loss
I
| 12
Gambar 2.6 Algoritma Variable Step Incremental Conductance
2.2.2 Desain Kontrol Constant Voltage
Kontrol tegangan konstan adalah teknik kontrol yang digunakan untuk
mempertahankan tegangan konstan sesuai dengan tegangan referensi. Konsep dasar
dari kontrol tegangan konstan adalah untuk mengatur sinyal PWM dengan
mengukur perbedaan tegangan yang diukur dengan tegangan referensi sebagai
sinyal input kontrol PI. Tegangan output konverter diukur dan diumpankan ke
controller. Kemudian kontroller akan mengeluarkan sinyal PWM untuk menjaga
voltase output konverter tetap.
Konsep dasar dalam mengatur tegangan bus DC dalam sistem hybrid ini
dibagi menjadi 2 kondisi, yaitu dengan meningkatkan tegangan ketika tegangan bus
DC diukur ketika mengalami tegangan di bawah dan mengurangi tegangan bus DC
yang diukur ketika tegangan lebih terjadi. Di bawah kondisi tegangan terjadi ketika
start
∆V = V(k) – V(k-1); ∆I = I(k) – I(k-1)
∆P = P(k) – P(k-1);
Step = N*|∆P/∆V|
∆V = 0 ?
∆P/∆V = 0 ? ∆I = 0 ?
∆P/∆V > 0 ? ∆I > 0 ?
D(k)=D(k-1)
-Step
D(k)=D(k-1)
+Step
D(k)=D(k-1)
-Step
D(k)=D(k-1)
+Step
yesyes
yes
no
return
yes yes
no
no no
no
Update
V(k-1)=V(k),I(k-1)=I(k)
D(k)=D(k-1) D(k)=D(k-1)
| 13
daya total yang dihasilkan oleh pembangkit energi terbarukan lebih kecil dari daya
beban. Sedangkan kondisi tegangan lebih terjadi ketika daya total yang dihasilkan
oleh energi terbarukan bernilai lebih besar daripada daya beban.
2.3 Studi Hasil Penelitian Sebelumnya (State of the Art)
Desain dari sistem pembangkit listrik hibrida yang terdiri dari Surya-Angin-
Hidrogen, yang diusulkan untuk aplikasikan di daerah terisolair (pulau) yang ada di
Wilayah Indonesia Timur, ditunjukkan pada Gambar 2.7, dimana daya output dari
PV, WT serta FC ketiganya terhubung pada bus DC dan selanjutnya terhubung pada
bus AC setelah melalui Inverter 3 fasa.
dimana,
Photovoltaic : pembangkit listrik tenaga surya
Wind Turbine : pembangkit listrik tenaga angin
Fuel Cell : pembangkit listrik tenaga sel bahan bakar (hydrogen)
Pada penelitian sebelumnya, sistem pembangkitan listrik hibrida energi surya
(photovoltaic), energi angin (wind turbine) dan sel bahan bakar (Fuel Cell)
mempunyai fokusan yaitu meraih efisiensi pembangkitan yang tinggi dengan
kendali tegangan. Hasil yang telah dicapai adalah pembangkit listrik hibrida
berhasil memperoleh efisiensi yang tinggi dengan mengatur daya yang dihasilkan
sama dengan daya yang dibutuhkan oleh beban (PET = PBeban) dengan menggunakan
sistem kendali tegangan konstan berbasis fuzzy logic controller. Kontrol tegangan
konstan adalah teknik kontrol yang digunakan untuk mempertahankan tegangan
konstan sesuai dengan tegangan referensi. Konsep dasar dari kontrol tegangan
konstan adalah untuk mengatur sinyal PWM dengan mengukur perbedaan tegangan
yang diukur dengan tegangan referensi sebagai sinyal input kontrol PI. Tegangan
output konverter diukur dan diumpankan ke controller. Kemudian kontroller akan
mengeluarkan sinyal PWM untuk menjaga voltase output konverter tetap. Pada
prinsipnya, apabila sistem mengahsilkan daya yang berlebih, maka margin
tegangan tersebut akan digunakan untuk suplai daya ke electrolyzer guna
menghasilkan hidrogen. Apabila sistem menghasilkan daya yang kurang dari
beban, maka fuel cell akan membantu suplai daya dengan bahan dasar hidrogen
yang dihasilkan oleh electrolyzer.
| 14
Namun pada penelitian sebelumnya terjadi masalah kualitas daya listrik yang
rendah pada daerah yang letaknya sangat jauh dari pembangkit. Sistem kelistrikan
tersebut masih belum memenuhi standard IEEE yaitu level tegangan yang diizinkan
adalah 110% untuk overvoltage dan 90% untuk undervoltage. Begitu pula dengan
frekuensi masih belum memenuhi standard IEEE dengan batas toleransi ±5%.
Begitu pula terjadi tingkat harmonisa yang tinggi karena banyaknya penggunaan
komponen elektronika daya dalam sistem.
Gambar 2.7 Blok diagram system kelistrikan pembangkit PV-Wind Turbine-Fuel
Cell
2.3.1 Desain Optimal Kapasitas
Pada dasarnya, simulasi strategi operasi yang optimal berisi aliran daya dalam
rangka untuk memasok energi listrik permintaan beban. Di sini konsep dasar
strategi sistem operasi dapat dijelaskan hal-hal berikut.
| 15
1. Jika PRen (t) = PL (t), dalam hal ini seluruh daya listrik yang dihasilkan oleh
sumber-sumber energi terbarukan disuplai ke beban.
2. Jika PRen(t) > PL (t), surplus daya dikonsumsi oleh electrolyzer untuk
memproduksi hydrogen (H2) sebagai bahan bakar sel bahan bakar. Namun, jika
daya output kelebihan melebihi kapasitas nilai electrolyzer, maka kelebihan
daya output akan dibuang melalui ballast load.
3. Jika PRen(t) < PL (t), ketidak cukupan daya untuk beban akan ditanggung oleh
sel bahan bakar dengan memanfaatkan hydrogen yang diproduksi oleh
electrolyzer.
PRen adalah PPV + PWT + PFC
dimana;
PRen = pembangkitan energi terbarukan
PPV = pembangkitan photovoltaic
PFC = pembangkit sel bahan bakar
2.3.2 Desain Sistem Kendali
Pada sistem kendali daya disini, diterapkan teknik kecerdasan buatan berbasis
Fuzzy Logic Controller (FLC). Ada 2 (dua) buah FLC yang digunakan yaitu: FLC
1 (pertama) untuk mengendalikan kecepatan generator pada turbin angin sehingga
daya output akan maksimum dan FLC 2 (kedua) untuk mengendalikan buck-boost
pada sel bahan bakar sehingga diperoleh kesetimbangan daya dan tegangan maupun
frekuensi sistem tetap terjaga konstan pada harga nominalnya. Pada kendali ini
digunakan fuzzy logic controller karena kita dapat mudah dalam penentuan batasan
– batasan dalam membership function, sensing tegangan sistem, kapasitas sel bahan
bakar dan duty-cycle untuk penyulut PWM.
Pembangkit listrik dari energy surya dan energi angin merupakan pembangkit
utama yang akan terus memberikan daya pada sistem. Kondisi beban yang
fluktuatif akan berpengaruh pada sistem, dimana hal ini akan mempengaruhi
kestabilan tegangan dan frekuensi sistem. Untuk mengatasi hal tersebut, pada
sistem ini dimanfaatkan pembangkit sel bahan bakar, yang akan menyuplai daya
pada sistem apabila besar daya beban (PL) lebih besar daripada daya yang
dibangkitkan oleh energy surya (PPV) dan turbin angin (PWT). Namun sebaliknya,
apabila besar daya beban (PL) lebih kecil daripada daya yang dibangkitkan oleh
| 16
pembangkit energi surya (PPV) dan turbin angin (PWT), pada sistem ini
dimanfaatkan electrolyzer. Electrolyzer dengan mendapatkan catu daya listrik
berfungsi untuk proses elektrolisa, yaitu menguraikan air (H2O) menjadi hidrogen
(H2) dan oksigen, dimana hidrogen ini akan disimpan pada tangki hidrogen untuk
kemudian digunakan sebagai bahan bakar dari pembangkit sel bahan bakar.
MulaiMulai
V (Tegangan) PSbb (Kapasitas Sel bahan bakar)
V < 300 Volt
30 % < PSbb < 100 %Ya
Tidak
Selesai
Discharge
Tidak
Ya
V < 300 Volt
PSbb < 30 %Selesai
300 < V < 328 Volt
30 % < PSbb < 100 % Ya
Tidak
Selesai
Ya
300 < V < 328 Volt
PSbb < 30 %Selesai
Tidak
328 < V < 500 Volt
30 % < PSbb < 100 %Ya
Tidak
Selesai
ChargeYa
328 < V < 500 Volt
PSbb < 30 %
Selesai
Selesai
Tidak
328 < V < 500 Volt
30 % < PSbb < 100 %
Ya
Charge
Selesai
Tidak
Gambar 2.8 Diagram alir sistem kendali kesetimbangan daya pada pembangkit
listrik hibrida
| 17
2.4 Peta Jalan Penelitian (Road Map)
Gambar 2.9 Peta Jalan (Road Map) Penelitian Selama 3 Tahun
| 18
Pada Tahun pertama penelitian ini akan berfokus pada perbaikan kualitas
level tegangan pada sistem kelistrikan pulau terpencil dengan integrasi pembangkit
listrik hibrida antara energi surya (photovoltaic) – energi angin (wind turbine) – sel
bahan bakar (fuel cell). Tahun pertama akan dimulai dengan pengkajian sistem
kelistrikan pada penelitian sebelumnya untuk mendapatkan output program aliran
daya. Lalu akan dilanjutkan dengan perancangan dan simulasi sistem kendali
tegangan berbasis fuzzy logic control dengan data primer tegangan yang didapat
langsung dari sistem kelistrikan pulau terpencil.
Pada tahun kedua perbaikan kualitas daya listrik akan lebih berfokus pada
parameter frekuensi dan faktor daya. Penggalian data dilakukan untuk mendapatkan
data primer kualitas frekuensi dan faktor daya dari sistem kelistrikan pulau
terpencil. Setelah didapatkan data maka akan dilakukan perancangan beserta
simulasi optimasi sistem kendali frekuensi dan faktor daya.
Pada tahun ketiga fokus utama dari penelitian ini adalah untuk membuat
prototipe dari sistem kendali perbaikan kualitas daya untuk integrasi pembangkit
listrik hibrida antara energi surya (photovoltaic) – energi angin (wind turbine) – sel
bahan bakar (fuel cell). Lalu dilakukan pengujian dan optimasi sistem kendali di
sistem kelistrikan pulau terpencil agar sistem dapat dievaluasi.
| 19
BAB III
METODE PENELITIAN
Durasi penelitian desain perbaikan kualitas daya listrik sistem kelistrikan
pembangkit hibrid PV-Wind Turbine-Fuel Cell diusulkan selama tiga tahun. Di
setiap tahun terdapat tahapan-tahapan penelitian untuk mendapatkan desain kendali
tegangan dan frekuensi berbasis fuzzy logic control.
3.1 Metode Penelitian dan Capaian Tahun Pertama
Berikut ini adalah diagram alir metode pelaksanaan penelitian pada tahun
pertama seperti terlihat pada gambar 3.1. Jadwal kegiatan selama penelitian beserta
indikator capaian dan luaran pada tahun pertama tertera pada tabel 3.1.
Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian tahun pertama
| 20
Pengumpulan data level tegangan diambil dari sistem kelistrikan pulau
terisolir dengan pembangkit listrik hibrid PV-Wind Turbine – Fuel Cell. Desain
kendali level tegangan menggunakan basis fuzzy logic dengan harapan output level
tegangan berada diantara 110% dan 90% tegangan nominal.
Tabel 3.1 Jadwal penelitian dan indikator capaian penelitian tahun ke 1
Kegiatan Waktu
(Bulan ke-) Indikator Capaian
Studi pustaka desain rancangan
sistem kendali kualitas
tegangan berdasarkan standard
IEEE dan PLN
1 – 4
Referensi yang berhubungan
dengan topik penelitian dan
sistem kendali tegangan.
Mengkaji rancangan sistem
Kelistrikan Standalone dengan
Sistem Hybrida Photovoltaic-
Wind Turbine– Fuel Cell pada
penelitian sebelumnya
2
Program aliran daya sistem
kelistrikan dengan integrasi
surya-angin-hidrogen.
Menggali data level tegangan
bus pada sistem kelistrikan
dengan pembangkit hibrida
PV-Wind Turbine- Fuel Cell
3 – 5 Data – data untuk input pada
simulasi sistem kendali tegangan
Merancang sistem kendali
tegangan untuk perbaikan
kualitas tegangan pada
pembangkit hibrida PV-Wind
Turbine- Fuel Cell
6 – 7
Desain sistem kendali level
tegangan pada sistem kelistrikan
dengan integrasi surya-angin-
hidrogen.
Simulasi sistem kendali
tegangan dengan daya beban,
dan kondisi irradiance, dan
kecepatan angin yang berubah-
ubah
8
1. Peningkatan kualitas level
tegangan sesuai dengan
standard yang ditetapkan
IEEE (Luaran Tambahan
JURNAL NASIONAL Ter-
akreditasi SINTA)
| 21
2. Luaran penelitian ke 1,
Pemakalah pada Seminar
Internasional IEEExplore
Analisis hasil dan kesimpulan 9
Luaran penelitian ke 2, Publikasi
pada Jurnal Internasional ter-
index Scopus
Pembuatan Laporan Akhir 10
Dihasilkannya ; laporan akhir,
logbook dan laporan keuangan
th. ke 1
3.2 Metode Penelitian dan Capaian Tahun Kedua
Pada penelitian tahap ke dua; telah dilakukan kendali frekuensi dan faktor
daya pada pembangkait Photo Voltaic (PV), pembangkit Wind Power (WT), serta
Fuel Cell (FC).
| 22
Gambar 3.2 Diagram alir metode penelitian tahun kedua
Tabel 3.2 Jadwal penelitian dan indikator capaian penelitian tahun ke 2
Kegiatan Waktu
(Bulan ke-) Indikator Capaian
Studi pustaka 1 – 4
Referensi yang berhubungan
dengan sistem kendali frekuensi
dan faktor daya
| 23
Menggali data level frekuensi
dan faktor daya pada sistem
kelistrikan dengan pembangkit
hibrida PV- Wind Turbine-Fuel
Cell
2 – 3
Data – data untuk input pada
simulasi sistem kendali frekuensi
dan faktor daya
Merancang sistem kendali
frekuensi untuk perbaikan
kualitas frekuensi pada
pembangkit hibrida PV-Wind
Turbine- Fuel Cell
4
Desain sistem kendali level
frekuensi pada sistem kelistrikan
dengan integrasi surya-angin-
hidrogen.
Merancang sistem kendali
faktor daya untuk perbaikan
kualitas faktor daya pada
pembangkit hibrida PV-Wind
Turbine- Fuel Cell
5
Desain sistem kendali faktor
daya pada sistem kelistrikan
dengan integrasi surya-angin-
hidrogen.
Simulasi sistem kendali
frekuensi dengan daya beban,
dan kondisi irradiance, dan
kecepatan angin yang berubah
ubah
6 – 8
1. Peningkatan kualitas level
frekuensi sesuai dengan
standard yang ditetapkan
IEEE
2. Luaran penelitian ke 1,
Pemakalah pada Seminar
Internasional
Simulasi sistem kendali faktor
daya dengan jenis beban, dan
kondisi irradiance, dan
kecepatan angin yang berubah-
ubah
6 – 8
1. Peningkatan kualitas faktor
daya sesuai dengan standard
yang ditetapkan IEEE
2. Luaran penelitian ke 2,
Publikasi Jurnal
Internasional ter-index
Scopus
Analisis hasil simulasi dan
kesimpulan 7 – 9
Luaran penelitian :
1. Luaran penelitian ke 3, Buku
Diktat/Ajar ber ISBN
| 24
Pembuatan Laporan Akhir
10
Dihasilkannya; laporan akhir, log
book dan laporan keuangan serta
luaran thn. ke 2
3.3 Metode Penelitian dan Capaian Tahun Ketiga
Pada tahun ke 3, akan dilakukan rancang bangun prototype dengan data-data
dari hasil penelitian tahun ke 1 dan tahun ke 2. Diagram alir penelitian tahun ke III,
seperti pada Gambar 3.3 sedang jadwal penelitian dan indikator penelitian tahun ke
III, seperti pada Tabel 3.3.
Gambar 3.3 Diagram alir metode penelitian tahun ketiga
Tabel 3.3 Jadwal penelitian dan indikator capaian penelitian tahun ke 3
| 25
Kegiatan Waktu
(Bulan ke-) Indikator Capaian
Studi pustaka 1 – 3
Referensi yang berhubungan
dengan desain sistem kendali
perbaikan kualitas daya listrik
berbasis fuzzy logic
Rancang bangun sistem kendali
level tegangan berbasis fuzzy
logic controller 3 - 4
Diperoleh level tegangan
maksimum saat overvoltage
sebesar 110% dan saat
undervoltage sebesar 90%
Rancang bangun sistem kendali
level frekuensi berbasis fuzzy
logic controller
5 - 6
Diperoleh toleransi level
frekuensi maksimum sebesar
±5%
Rancang bangun sistem kendali
faktor daya berbasis fuzzy logic
controller
7 - 8
Diperoleh nilai faktor daya pada
sistem minimal sebesar 0,85
Analisis hasil simulasi dan
kesimpulan 8 – 9
Luaran penelitian :
1. Luaran ke 1, Pemakalah
pada Seminar Internasional
2. Luaran ke 2, Publikasi Jurnal
Internasional ter-index
Scopus
3. Luaran ke 3, Prototype
desain system kendali
tegangan, frekuensi dan
faktor daya, pada
pembangkit energi
terbarukan (PV, WT dan FC)
| 26
Pembuatan Laporan Akhir
10
Dihasilkannya; laporan akhir, log
bokk dan laporan keuangan serta
luaran thn. ke 3
| 27
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya dalam penelitian ini; untuk tahun 1 (pertama) sebesar Rp
143.000.000,- tahun 2 (kedua) Rp 187.000.000,- dan tahun 3 (ketiga) sebesar Rp
187.000.000,- . Total biaya yang diperlukan selama 3 (tiga) tahun sebesar Rp
517.000.000,- (Lima Ratus Tujuh Belas Juta Rupiah) dengan komponen seperti
ditunjukkan pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Terapan Unggulan Perguruan
Tinggi Tahun pada ke 1 dan Tahun ke 2
No. Jenis Pengeluaran
Biaya (Rp)
Tahun ke 1
(Rp)
Tahun ke 2
(Rp)
1.
Belanja Bahan (ATK, Bahan
Penelitian Habis dan Barang
Persediaan).
99.760.000,- 111.840.000,-
2 Pengumpulan Data (Honorarium
PAP) 7.500.000,- 7.500.000,-
3 Biaya Sewa Peralatan 0,- 0,-
4 Biaya Analisis Data (Biaya
Perjalanan dan Biaya Analisis Data) 19.400.000,- 42.200.000,-
5 Biaya Pelaporan, Luaran Wajib,
Luaran Tambahan. 16.340.000,- 25.460.000,-
Jumlah 143.000.000,- 187.000.000,-
| 28
Tabel 4.2 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Terapan Unggulan Perguruan
Tinggi pada Tahun ke 3
No Jenis Pengeluaran Tahun ke 3
(Rp)
1 Belanja Bahan (ATK, Bahan Penelitian Habis
dan Barang Persediaan). 80.440.000,-
2 Pengumpulan Data (Honorarium PAP) 7.500.000,-
3 Biaya Sewa Peralatan 0,-
4 Biaya Analisis Data (Biaya Perjalanan dan
Biaya Analisis Data) 73.600.000,-
5 Biaya Pelaporan, Luaran Wajib, Luaran
Tambahan. 25.460.000,-
Jumlah 187.000.000,-
| 29
4.2 Justifikasi Anggaran Penelitian Th ke 1 s/d Th ke 3
Tabel 4.3 Rekapitulasi Penggunaan Dana
JUSTIFIKASI RAB PENELITIAN PTUPT TAHUN KE I (2020)
I. BAHAN
Material Justifikasi Pemakain Kwantitas Harga Satuan Jumlah Harga
Peralatan ATK
Mesin Printer
Mencetak hasil laporan-laporan
penelitian 1 unit
2.450.000,00
Rp
2.450.000
Peralatan ATK (alat tulis, kertas, tinta printer
dsb) Alat bantu proses penelitian 1 set
950.000,00
Rp
950.000
Bahan Penelitian (Habis Pakai)
Komputer notebook Membuat desain simulasi, Membuat uji
1 unit
9.800.000,00
Rp
9.800.000 simulasi dan Laporan Penelitian
Mesin Scaner Mencetak & menyimpan file 1 unit
1.660.000,00
Rp
1.660.000
Foto Gambar dan dokumentasi Dokumentasi Kegiatan
10
kegiatan
100.000,00
Rp
1.000.000
Tool-box Alat bantu proses perakitan 1 set
3.900.000,00
Rp
3.900.000
Membuat dudukan PV dan peralatan pendukung Tempat dudukan PV dan peralatannya 1 set
7.900.000,00
Rp
7.900.000
| 30
Solar power meter Mengukur radiasi matahari 1 unit
4.700.000,00
Rp
4.700.000
Pengadaan DC-DC converter, 12/220 Volt, 1 kW Penaik tegangan Arus Searah output PV 1 unit
9.250.000,00
Rp
9.250.000
Pengadaan DC-AC converter, 1 fasa, 220 V, 3
kW Pengubah tegangan DC ke tegangan AC 1 unit
8.900.000,00
Rp
8.900.000
Pengadaan kabel NYM (3 x 2,5) mm2 Penghubung komponen sistem 50 mtr
21.000,00
Rp
1.050.000
Pengadaan kabel NYY (3 x 2,5) mm2 Penghubung komponen sistem 50 mtr
25.000,00
Rp
1.250.000
Pengadaan MPPT 12 Volt dc, 1000 Watt Tracking daya maximum PV 1 unit
5.400.000,00
Rp
5.400.000
Beban RLC, variable, 1 fasa, 2 kW Pengubah arus output sistem hybrid 1 unit
9.500.000,00
Rp
9.500.000
Barang Persediaan
Pengadaan Panel PV, 12 Volt, 200 Watt peak Pembangkit daya listrik arus searah 4 unit
2.200.000,00
Rp
8.800.000
Pengadaan Amper-meter DC portable Mengukur arus ouput PV 1 unit
5.150.000,00
Rp
5.150.000
Pengadaan VARH-meter Mengukur daya reaktif 1 unit
8.600.000,00
Rp
8.600.000
Pengadaan Volt-meter DC portable Mengukur tegangan output PV 1 unit
4.850.000,00
Rp
4.850.000
Pengadaan Volt-meter AC portable
Mengukur tegangan output sistem
hybrid 1 unit
4.650.000,00
Rp
4.650.000
TOTAL BIAYA PENGADAAN (01)
Rp
99.760.000
| 31
II. PENGUMPULAN DATA
Honor Honor/Jam Waktu
Minggu Jumlah Honor Rp Jam/Minggu
Ketua 0 0 0 Rp
-
Anggota I 0 0 0 Rp
-
Anggota II 0 0 0 Rp
-
Teknisi / Penyelenggara Asisten Peneliti 25.000,00 10 30 Rp
7.500.000
TOTAL BIAYA PENGUMPULAN DATA (02) Rp
7.500.000
III. BIAYA SEWA PERALATAN
Material Justifikasi Pemakain Kwantitas Harga Satuan Jumlah Harga
Total Biaya Sewa Peralatan (03)
Rp
-
IV. BIAYA ANALISIS DATA (04)
Material Justifikasi Pemakain Kwantitas Harga Satuan Jumlah Harga
Biaya Perjalanan
Rp
-
| 32
Biaya Anlisis Sample
Perancangan Kendali Tegangan pada Sistem Pem
-
Biaya desain simulasi kendali
tegangan 1 unit
9.600.000,00
Rp
9.600.000 bangkit Hybrid PV / WT dengan Power System dengan AVR.
Stabilizer.
Perancangan Kendali Frequensi pada Sistem Pem
-
Biaya desain simulasi kendali
frekuensi 1 unit
9.800.000,00
Rp
9.800.000 bangkit Hybrid PV / WT dengan Load Frequency dengan LFC.
Control (LFC).
TOTAL BIAYA ANALISIS DATA (04)
Rp
19.400.000
V. BIAYA PELAPORAN, LUARAN WAJIB & TAMBAHAN
Material Justifikasi Pemakain Kwantitas Harga Satuan Jumlah Harga
Biaya Jurnal Nasional (Sinta 2) Artikel Nasional 1 kegiatan
2.500.000,00
Rp
2.500.000
Biaya Seminar Internasional (IEEExplore) Publikasi Internasional 1 kegiatan
3.000.000,00
Rp
3.000.000
Biaya Jurnal Internasional (Scopus) Artikel Internasional 1 kegiatan
9.880.000,00
Rp
9.880.000
Biaya cetak Soft dan Hard Copy laporan
kemajuan
Laporan Kemajuan dan Akhir
penelitian (2 x 6) set
80.000,00
Rp
960.000
| 33
dan laporan akhir
TOTAL BIAYA PELAPORAN, LUARAN WAJIB & LUARAN TAMBAHAN (05)
Rp
16.340.000
TOTAL BIAYA KESELURUHAN PENELITIAN (01 + 02 + 03 + 04 + 05)
Rp
143.000.000
SERATUS EMPAT PULUH TIGA JUTA RUPIAH
| 34
JUSTIFIKASI RAB PENELITIAN PTUPT TAHUN KE 2 (2021)
I. BAHAN
Material Justifikasi Pemakain Kwantitas Harga Satuan Jumlah Harga
Peralatan ATK
Peralatan ATK (alat tulis, kertas, tinta printer
dsb) Alat bantu proses penelitian 1 set
950.000,00
Rp
950.000
Foto gambar dan dokumentasi Dokumentasi kegiatan dan kebutuhan
pelaporan kegiatan
10
kegiatan
Rp
100.000,00
Rp
1.000.000
Bahan Penelitian (Habis Pakai)
MPPT pada Wind Turbine 1 kW Mencari daya maksimum pada WT 1 unit Rp
6.300.000
Rp
6.300.000
Pengadaan DC-DC converter, 12/311 Volt, 1
kW
Penaik tegangan Arus Searah output
WT 1 unit
Rp
9.250.000
Rp
9.250.000
Tower / dudukan dari Wind turbin, tinggi 6
meter Tempat mendirikan turbin angin 1 unit
Rp
9.000.000
Rp
9.000.000
Komponen DC-AC converter 2 kW, 220 Vac Pengubah tegangan DC menjadi AC 1 unit Rp
8.640.000
Rp
8.640.000
Kabel NYYHY (3 x 4) mm2 Penghubung output WT ke peralatan 50 mtr Rp
50.000
Rp
2.500.000
Komponen kendali frekuensi pada sistem
kelistrikan berpembangkit hybrid PV / WT /
FC
Prototype Sistem Kendali kualitas
frekuensi Sistem Hybrida 1 unit
Rp
9.900.000
Rp
9.900.000
| 35
Membuat dudukan kendali frekuensi dilengkapi
alat ukur (VM, HzM, WM)
Tempat dan indikator kendali dari
sistem Frequency Quality Control 1 unit
Rp
9.650.000
Rp
9.650.000
Komponen kendali tegangan pada sistem PV /
wind turbine pada sistem kelistrikan pulau
terpencil
Untuk mengendalikan kualitas
tegangan keluaran PV / Wind turbine
tetap pada standard yang ditentukan
1 unit Rp
9.200.000
Rp
9.200.000
Membuat dudukan kendali tegangan dilengkapi
alat ukur (VM, HzM, WM)
Tempat dan indikator kendali dari
sistem Frequency Quality Control 1 unit
Rp
9.650.000
Rp
9.650.000
Barang Persediaan
Wind turbine, 600 Watt Pengubah energi angin menjadi energi
listrik 1 unit
Rp
9.500.000
Rp
9.500.000
Alat ukur frekuensi meter Mengetahui frekuensi sistem
kelistrikan 1 unit
Rp
8.500.000
Rp
8.500.000
Alat ukur Power Factor Meter meter Mengetahui faktor kerja dari sistem 1 unit Rp
9.200.000
Rp
9.200.000
Alat ukur kecepatan angin / anemometer mengukur kecepatan angin 1 unit Rp
8.600.000
Rp
8.600.000
Total Biaya Bahan (01) Rp 111.840.000
2. Pengumpulan Data
Honorarium
Honor Honor/Jam Waktu
Minggu Jumlah Honor Rp Jam/Minggu
| 36
Ketua 0 0 0 -
Anggota I 0 0 0 -
Anggota II 0 0 0 -
Teknisi / Penyelenggara Asisten Peneliti 01 25.000,- 10 30 Rp 7.500.000,00
Total Biaya Pengumpulan Data (02) Rp 7.500.000,00
3. Biaya Sewa Peralatan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga
Total Biaya Pengumpulan Data (03) Rp -
4. Biaya Analisis Data
Biaya Perjalanan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Biaya
1. Sewa Perahu
Transportasi laut, untuk menyeberang ke
pulau
4 kali
(p/p)
Rp
1.800.000
Rp
7.200.000
tempat penelitian.
2. Transport ke pulau tempat penelitian 2 orang
1. mencari data primer energi matahari dan
angin
2 x 2
kegiatan
Rp
600.000
Rp
2.400.000
2. menguji output sistem hybrid
Photovoltaic & Wind turbin
2 x 2
kegiatan
Rp
600.000
Rp
2.400.000
| 37
3. Uang harian 2 orang 1. mencari data primer energi matahari
2 x 2
kegiatan
Rp
400.000
Rp
1.600.000
2. menguji alat deteksi tingkat polutan dan
mitigasi
2 x 2
kegiatan
Rp
400.000
Rp
1.600.000
4. Biaya pengujian alat Mendapatkan data hasil uji dari sistem
hybrid 2 kegiatan
Rp
4.500.000
Rp
9.000.000
Biaya Analisis Data
5. Biaya analisis hasil uji Melakukan analisis dari hasil pengujian alat 2 kegiatan
Rp
9.000.000
Rp
18.000.000
Jumlah Sub 04
Rp
42.200.000
V. BIAYA PELAPORAN, LUARAN
WAJIB & TAMBAHAN
Material Justifikasi Pemakain Kwantitas Harga Satuan Jumlah Harga
Seminar Internasional Publikasi Internasional 1 kegiatan Rp
3.000.000
Rp
3.000.000
Daftar kekayaan intelektual Hak cipta 1 kegiatan Rp
6.000.000
Rp
6.000.000
Biaya Konsumsi Diskusi Tingkat Lab.
Membahas / analisis hasil-hasil
penelitian 6x20 kegiatan
Rp
50.000
Rp
6.000.000
Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Artikel Internasional 1 kegiatan Rp
9.500.000
Rp
9.500.000
Biaya cetak Soft dan Hard Copy laporan
kemajuan dan laporan akhir
Laporan Kemajuan dan Akhir
penelitian 2x6 set
Rp
80.000
Rp
960.000
| 38
Total Biaya Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan (05) Rp
25.460.000
Total Biaya Penelitian (01 + 02 + 03 + 04 + 05)
187.000.000,00
| 39
JUSTIFIKASI RAB PENELITIAN PTUPT TAHUN KE 3 (2022)
JUDUL PENELITIAN:
1.Bahan
Material Justifikasi Pemakaian Kwantitas Harga
Satuan
Jumlah
Harga
Peralatan ATK
Peralatan ATK (alat tulis, kertas, tinta printer
dsb) Alat bantu proses penelitian 1 set
950.000,00
Rp
950.000
Foto gambar dan dokumentasi Dokumentasi kegiatan dan kebutuhan pelaporan
kegiatan
10
kegiatan
Rp
100.000,00
Rp
1.000.000
Bahan Penelitian (Habis Pakai)
Perancangan Smart Grid Tie Pure Sine Wave
Online Inverter 3 Fasa
Untuk menghubungkan distributed generator
(Hybrid PV / WT / FC) kedalam sistem : Sistem
DC dan Sistem AC
1 x system Rp
5.000.000,00
Rp
5.000.000,00
Fuel Cell (Sel Bahan Bakar) 1 kW Pengubah energi Hydrgen (H2) menjadi energi
listrik 1 unit
Rp
18.000.000,00
Rp
18.000.000,00
Electrolizer Unit Pengubah Air mmenjadi H2 1 unit Rp
8.500.000,00
Rp
8.500.000,00
Hydrogen Tank Unit Penyimpan gas hydrogen (H2) 1 unit Rp
5.210.000,00
Rp
5.210.000,00
| 40
MPPT pada Fuel Cell 1 kW Mencari daya maksimum pada FC 1 unit Rp
6.300.000
Rp
6.300.000
Pengadaan DC-DC converter, 12/311 Volt, 1
kW Penaik tegangan Arus Searah output WT 1 unit
Rp
9.250.000
Rp
9.250.000
Dudukan dari Fuel Cell, Electrolyzer &
peralatan pendukung Tempat pembangkit Fule Cell & Electrolyzer 1 unit
Rp
9.300.000
Rp
9.300.000
Pipa Instalasi H2 Pipa penghubung input output Hydrgen Tank 1 set Rp
2.000.000
Rp
2.000.000
Komponen DC-AC converter 2 kW, 220 Vac Pengubah tegangan DC menjadi AC 1 unit Rp
7.640.000
Rp
7.640.000
Kabel NYMHY (2 x 2,5) mm2
Penghubung antar komponen/dengan peralatan
lain. 50 mtr
Rp
20.000
Rp
1.000.000
Kabel NYMHY (2 x 4) mm2
Penghubung antar komponen/dengan peralatan
lain. 100 mtr
Rp
30.000
Rp
3.000.000
Kabel NYA 2,5 mm2
Penghubung antar komponen/dengan peralatan
lain. 100 mtr
Rp
7.900
Rp
790.000
Kabel NYYHY (3 x 4) mm2 Penghubung output WT ke peralatan 50 mtr Rp
50.000
Rp
2.500.000
Barang Persediaan
Total Biaya Bahan (01) Rp
80.440.000,00
| 41
2. Pengumpulan Data
Honorarium
Honor Honor/Jam Waktu
Minggu Jumlah Honor Rp Jam/Minggu
Ketua 0 0 0 -
Anggota I 0 0 0 -
Anggota II 0 0 0 -
Teknisi / Penyelenggara Asisten Peneliti 25.000,- 10 30 Rp
7.500.000,00
Total Biaya Pengumpulan Data (02) Rp
7.500.000,00
3. Biaya Sewa Peralatan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Harga
Total Biaya Pengumpulan Data (03) Rp -
| 42
4. Biaya Analisis Data
Biaya Perjalanan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Biaya
1. Sewa Perahu
Transportasi laut, untuk menyeberang ke
pulau 4 kali
(p/p)
Rp
1.800.000
Rp
7.200.000
tempat penelitian.
2. Transport ke pulau tempat penelitian 3
orang
Menguji sistem hybrid ( Photovoltaic /
3 x 4
kegiatan
Rp
600.000
Rp
7.200.000 Wind turbin / Fuel Cell) :
sistem Kendali, Output di tiap2 Bus,
kualitas Tegangan dan kualitas Frequensi.
3. Uang harian 3 orang
Selama menguji sistem pembangkit hybrid
3 x 4
kegiatan
Rp
400.000
Rp
4.800.000 ( Photovoltaic / Wind turbin / Fuel Cell) :
sistem Kendali, Output di tiap2 Bus,
kualitas Tegangan dan kualitas Frequensi.
4. Biaya pengujian alat Mendapatkan data hasil uji dari sistem
4 x
kegiatan
Rp
4.600.000
Rp
18.400.000
| 43
pembangkit hybrid
Biaya Analisis Data
5. Biaya analisis hasil uji Melakukan analisis dari hasil pengujian 4 x
kegiatan
Rp
9.000.000
Rp
36.000.000 pembangkit hybrid (PV / WT / FC)
Total Biaya Analisis Data (04) Rp
73.600.000
5. Biaya Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Jumlah Biaya
Seminar Internasional Publikasi Internasional 1 kegiatan Rp
3.000.000
Rp
3.000.000
Daftar kekayaan intelektual Hak cipta 1 kegiatan Rp
6.000.000
Rp
6.000.000
Biaya Konsumsi Diskusi Tingkat Lab. Membahas / analisis hasil-hasil penelitian
6x20
kegiatan
Rp
50.000
Rp
6.000.000
Publikasi Artikel di Jurnal Internasional Artikel Internasional 1 kegiatan Rp
9.500.000
Rp
9.500.000
| 44
Biaya cetak Soft dan Hard Copy laporan
kemajuan dan laporan akhir Laporan Kemajuan dan Akhir penelitian 2x6 set
Rp
80.000
Rp
960.000
Total Biaya Pelaporan, Luaran Wajib, dan Luaran Tambahan (05) Rp
25.460.000
Total Biaya Penelitian (01 + 02 + 03 + 04 + 05)
187.000.000,00
| 45
4.3 Jadwal Penelitian
Tabel 4.4 Jadwal pelaksanaan penelitian tahun pertama sampai ketiga.
No Kegiatan
Tahun ke 1 Tahun ke 2 Tahun ke 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Studi pustaka desain
rancangan sistem
kendali kualitas
tegangan berdasarkan
standard IEEE dan
PLN
2 Mengkaji rancangan
sistem Kelistrikan
Standalone dengan
Sistem Hybrida
Photovoltaic-Wind
Turbine– Fuel Cell
pada penelitian
sebelumnya
3 Menggali data level
tegangan bus pada
sistem kelistrikan
dengan pembangkit
hibrida PV-Wind
Turbine- Fuel Cell
| 46
4 Merancang sistem
kendali tegangan untuk
perbaikan kualitas
tegangan pada
pembangkit hibrida
PV-Wind Turbine-
Fuel Cell
5 Simulasi sistem kendali
tegangan dengan daya
beban, dan kondisi
irradiance, dan
kecepatan angin yang
berubah-ubah
6 Analisis hasil dan
kesimpulan
7 Pembuatan Laporan
Akhir Tahun Pertama
8 Studi pustaka
9 Menggali data level
frekuensi dan faktor
daya pada sistem
kelistrikan dengan
pembangkit hibrida
PV- Wind Turbine-
Fuel Cell
| 47
10 Merancang sistem
kendali frekuensi untuk
perbaikan kualitas
frekuensi pada
pembangkit hibrida
PV-Wind Turbine-
Fuel Cell
11 Merancang sistem
kendali faktor daya
untuk perbaikan
kualitas faktor daya
pada pembangkit
hibrida PV-Wind
Turbine- Fuel Cell
12 Simulasi sistem kendali
frekuensi dengan daya
beban, dan kondisi
irradiance, dan
kecepatan angin yang
berubah ubah
13 Simulasi sistem kendali
faktor daya dengan
jenis beban, dan
kondisi irradiance, dan
kecepatan angin yang
berubah-ubah
14 Analisis hasil simulasi
dan kesimpulan
| 48
15 Pembuatan Laporan
Akhir Tahun Kedua
16 Studi pustaka
17 Rancang bangun sistem
kendali level tegangan
berbasis fuzzy logic
controller
18 Rancang bangun sistem
kendali
level frekuensi berbasis
fuzzy logic controller
19 Rancang bangun sistem
kendali
faktor daya berbasis
fuzzy logic
controller
20 Analisis hasil simulasi
dan kesimpulan
21 Pembuatan Laporan
Akhir Tahun Ketiga
| 25
DAFTAR PUSTAKA
1. Soedibyo, Feby Agung Pamuji and Mochamad Ashari, 2013, ‘Grid Quality
Hybrid Power System Control of Microhydro, Wind Turbine and Fuel Cell
Using Fuzzy Logic’, International Review on Modelling and Simulations
(I.RE.MO.S), Vol 6, No 4, pp 1271 - 1278, Indexed in Scopus, ISSN : 1974 -
9821 / e-ISSN : 1974 - 983X
2. Soedibyo, Feby Agung Pamuji and Mochamad Ashari, 2015, “Control Design
of Wind Turbine System Using Fuzzy Logic Controller for Middle Voltage
Grid” IAES TELKOMNIKA Indonesian Journal of Electrical Engineering,
Vol.13, No.3, pp. 476-482, Indexed in Scopus, ISSN 2302-4046
3. Breban Stefan, Nasser Mehdi, Vergnol Arnaud, Robyns Benoît, 2008, Hybrid
wind/micro hydro power system associated with a supercapacitor energy
storage device – Experimental results, IEEE., ( 978-1-4244-1736-0/08/), Paper
ID 1266, (6 pages)
4. Edgardo D. Castronuovo, Joao A. Pecas Lopes, 2004, Optimal operation and
hydro storage sizing of a wind-hydro power plant, Electrical Power and Energy
System.
5. Rodolfo Dufo Lopez, J. L. Bernal-Agustin, 2005, Design and control
strategies of PV-Diesel systems using genetic algorithms, Solar energy, vol.79,
pp.33-46
6. H. Suryoatmojo, Adel A. Elbaset, Syafaruddin, T. Hiyama, 2010, Genetic
algorithm based optimal sizing of PV-Diesel-Battery System considering CO2
Emission and Reliability, International Journal of Innovative Computing
Information and control, Vol.6, Number 4.
7. H. Suryoatmojo, A. A. Elbaset, T. Hiyama, 2009, Economic and reliability
evaluation of Wind-Diesel-Battery system for isolated island considering CO2
emission, IEEJ Trans. PE, vol.129, no.8, pp.1000-1008
8. A. Kashefi Kaviani, G.H. Riahy, SH. M. Kouhsari, 2009, Optimal design of a
reliable hydrogen-based stand-alone wind/PV generating system considering
component outages, Renewable energy, vol.34, pp.2380-2390
| 26
9. D. B. Nelson, M.H. Nehrir, C. Wang, 2006, Unit sizing and cost analysis of
stand-alone hybrid wind/PV/fuel cell power generation systems, Renewable
Energy, 31 1641-1656
10. H. Suryoatmojo, T. Hiyama, A. A. Elbaset, M. Ashari, 2009, Optimal design
of Wind-PV-Diesel-Battery system using genetic algorithm, IEEJ Trans.PE,
vol.129, no.3, pp.413-420
11. Hongxing Yang, Wei Zhou, Lin Lu, Zhaohong Fang, 2008, Optimal sizing
method for stand-alone hybrid solar-wind system with LPSP technology by
using genetic algorithm, Solar Energy, 82, 354-367
12. Hongxing Yang, Lin Lu, Wei Zhou, 2007, A novel optimization sizing model
for hybrid solar-wind power generation system, ScienceDirect, Solar Energy,
81, 76-84.
13. S. Diaf, D. Diaf, M. Belhamel, M. Haddadi, A. Louche, 2007, A methodology
for optimal sizing of autonomous hybrid PV/wind system, Energy Policy, 35
5708-5718
14. Eftichios Koutroulis, Dionissia Kolokotsa, Antonis Potirakis, Kostas
Kalaitzakis, 2006, Methodology for optimal sizing of stand-alone
photovoltaic/wind-generator systems using genetic algorithms, Solar Energy,
80 1072-1088
15. A.G.Dutton, J.A.M. Bleijs, H. Dienhart, M. Falchetta, W. Hug, D. Prischich,
A.J. Ruddell, 2000, Experience in the design, sizing, economics and
implementation of autonomous wind-powered hydrogen production system,
International Journal of Energy 25 705-722
16. Chun-Hua Li, Xin-Jian Zhu, Guang-Yi Cao, Sheng Sui, Ming-Ruo Hu, 2009,
Dynamic modeling and sizing optimization of stand-alone photovoltaic power
system using hybrid energy storage technology, Renewable Energy, 34, 815-
826
17. Magnus Korpaas, Arne T. Holen, Ragne Hildrum, 2003, Operation and sizing
of energy storage for wind power plants in a market system, Electrical Power
and Energy System, 25 599-606.
| 27
18. Ahmed, T., Nishida, K. Dan Nakaoka, M., 2006, “Advanced Control of PWM
Converter with Variable Speed Induction Generator”, IEEE Industry
Application, Vol. 42, No. 4, hal 934 – 945.
19. Senjyu, 2008, Sensor-less maximum power point tracking control for wind
generation system with squirrel cage induction generator, Elseiver renewable
energy, Vol.3, 1-6
20. Tanrioven M, Alam MS., 2006, Reliability modeling and analysis of stand-
alone PEM fuel cell power plant, Renewable Energy, 31:915-33.
21. D. Manolakos, G. Papadakis, D. Papantonis, S. Kyritsis, 2001, A simulation-
optimisation programme for designing hybrid energy systems for supplying
electricity and fresh water through desalination to remote areas, Energy 26,
679-704
22. Phillipe Venne Jr, Eng, M.Sc., Amadou Doudou Diop, Ph.D., Jean-Francois
Methot P.Eng., Ph.D., 2005, New approach for regulating the voltage of an off-
grid wind turbine equipped with a self excited induction generator without
storage, International Conference Wind Energy and Remote Regions,
Magdalen Island.
23. Sorin Ioan Deaconu, Gabriel Nicolae Popa, Iosif Popa, 2007, Induction
generator with rotor winding and static frequncy converter for micro
hydroelectric power plants or wind power station with variable speed, 6th
International Conference on Electromechanical and Power Systems, Chisinau,
Rep. Moldova.
24. C.A. Nwosu, G.C. Asomba, C.U. Ogbuka, 2008, Comunity-based independent
power plant; a case for renewable energy resources, The pasific journal of
science and technology, Vol. 4, Number 2.
25. Hugo Morais, Peter Kadar, Pedro Faria, Zita A. Vale, H.M. Khodr, 2010,
Optimal scheduling of a renewable micro grid in an isolated load area using
mixed-integer linier programing, Renewable Energy, 35 151-156
26. Holmes, D. G., Lipo T. A., 2003, Pulse Width Modulation for Power
Converter, John Wiley & Son, Ltd., West Sussex.
| 28
27. Soedibyo, Heri Suryoatmojo, Imam Robandi and Moch. Ashari, 2012, Optimal
Design of Fuel-cell, Wind and Micro-hydro Hybrid System using Genetic
Algorithm, Jurnal TELKOMNIKA, Vol. 10, No. 4.
28. S.K. Jain, P. Agrawal and H.O. Gupta, 2002, Fuzzy logic controlled shunt
active power filter for power quality improvement, IEE Proceeding, vol 149,
No.5
29. S.K. Khadem, M. Basu and M.F. Conlon, 2010, Power Quality in Grid
Connected Renewable Energy System: Role of Custom Power Device,
International Conference on Renewable Energies and Power Quality
30. Carrasco, Bialasiewicz, Guisado, León, 2006, Power-Electronic Systems for
the Grid Integration of Renewable Energy Sources: A Survey, IEEE
Transactions On Industrial Electronics, Vol. 53, No. 4
31. Singh, Khadkikar, Chandra, Varma, 2011, Grid Interconnection of Renewable
Energy Sources at the Distribution Level With Power-Quality Improvement
Features Ieee Transactions On Power Delivery, Vol. 26, No. 1
32. Liang, 2016, Emerging Power Quality Challenges Due to Integration of
Renewable Energy Sources, IEEE Transactions on Industry Applications
33. Mohod, Aware, 2010, A STATCOM-Control Scheme for Grid Connected
Wind Energy System for Power Quality Improvement, IEEE Systems Journal,
Vol. 4, No. 3
34. M. Boutoubat, Mokrani, Machmoum, 2013, Control of a wind energy
conversion system equipped by a DFIG for active power
generation and power quality improvement, Elsevier