Post on 08-May-2023
PEMBERIAN VITAMIN B1, B6, B12 PARENTERAL DAN DERAJAT KELELAHAN
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK RS BETHESDA DAN PANTI RAPIH
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Juliana Sisca Yanti
NIM : 158114133
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PEMBERIAN VITAMIN B1, B6, B12 PARENTERAL DAN DERAJAT
KELELAHAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK RS BETHESDA
DAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Juliana Sisca Yanti
NIM : 158114133
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
PEMBERIAN VITAMIN B1, B6, B12 PARENTERAL DAN DERAJAT
KELELAHAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK RS BETHESDA
DAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA
Skripsi yang diajukan oleh:
Juliana Sisca Yanti
NIM : 158114133
Telah disetujui oleh
Pembimbing Utama
(Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, M. Kes., Sp.S.) tanggal 31 Mei 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PEMBERIAN VITAMIN B1, B6, B12 PARENTERAL DAN DERAJAT KELELAHAN
PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK RS BETHESDA DAN PANTI RAPIH
YOGYAKARTA
Oleh:
Juliana Sisca Yanti
NIM : 158114133
Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada Tanggal : 28 April 2021
Mengetahui Fakultas
Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
(Dr. apt. Yustina Sri Hartini, M. Si.)
Panitia Penguji: Tanda Tangan
1. Dr. dr. Rizaldy Taslim Pinzon, M. Kes., Sp.S. ………………………
2. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. ………………………
3. apt. Putu Dyana Christasani, M.Sc. ………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk :
Orang Tuaku yang paling berjasa di hidupku dengan selalu mendukung dalam
segala hal.
Kakak dan adikku yang selalu berdoa untuk kelulusanku dan banyak memberi
saran untukku.
Rekan-rekan organisasi Vidyasena dan kampus yang menyemangatiku dan
memberikan pengalaman yang tidak ternilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,
maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 31 Mei 2020
Penulis
Juliana Sisca Yanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Juliana Sisca Yanti
Nomor Mahasiswa : 158114133
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PEMBERIAN VITAMIN B1, B6, B12 PARENTERAL DAN DERAJAT
KELELAHAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK RS BETHESDA
DAN PANTI RAPIH YOGYAKARTA
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya ataupun
memberi loyalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pertanyaan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Mei 2020
Yang menyatakan
(Juliana Sisca Yanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Pemberian
Vitamin B1, B6, B12 Parenteral dan Derajat kelelahan pada Pasien Gagal Ginjal
Kronik RS Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta” sebagai salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Dalam penulisan dan penyusunan ini, penulis mendapat dukungan,
saran dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis ingin menyampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1 Orangtua, kakak dan adik yang telah berjuang, mendukung, memotivasi dan
selalu memberikan yang terbaik untuk saya.
2 Dr. apt. Yustina Sri Hartini, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
3 Dr. apt. Christine Patramutri. Selaku Kepala Program Studi Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
4 apt. Wahyuning Setyani, M.Sc. Selaku dosen pembimbing akademik selama
perkuliahan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas bimbingan dan
dukungannya.
5 Dr. dr. Rizaldy Pinzon, M.Kes., Sp.S. Selaku dosen pembimbing Utama dengan
memberikan bimbingan, saran dan arahan dalam penyusunan skripsi.
6 dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. Selaku dosen penguji yang telah memberikan saran
dan kritik yang membangun dalam penyusunan skripsi.
7 apt. Putu Dyana Christasani, M.Sc. Selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penyusunan skripsi.
8 Rumah Sakit Bethesda dan Komisi Etik Bethesda yang telah membantu dan
memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan dan pengambilan data.
9 Seluruh Dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama proses perkuliahan.
10 Seluruh Laboran dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
yang telah membantu selama proses perkuliahan.
11 Teman- teman seperjuangan skripsi thiara, kiki, yosua, egi, elisa, suster merry
dan citra yang telah berjuang sama, saling membantu dan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
semangat.
12 Eric yang telah membantu saya setiap waktu dalam semua hal sampai
penyelesaian skripsi ini.
13 Teman-teman saya di farmasi yang telah bersama-sama berproses.
14 Teman-teman organisasi vidyasena, KKN dan kos yang telah memberikan
dukungan, semangat dan pengalaman hidup
15 Semua pihak yang telah membantu dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
Bantuan dan keberadaan kalian sangat membantu dalam penyusunan skripsi.
Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada skripsi ini. Semoga skripsi
ini bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kesehatan.
Yogyakarta, 31 Mei 2020
Penulis
Juliana Sisca Yanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
PERNYATAAN PUBLIKASI ............................................................................... vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
ABSTRACT ........................................................................................................... xiv
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2
Desain penelitian ................................................................................................. 2
Subjek penelitian ................................................................................................. 3
Pengumpulan data ............................................................................................... 3
Analisis data ........................................................................................................ 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 5
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 11
KESIMPULAN ................................................................................................. 11
SARAN ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
LAMPIRAN .......................................................................................................... 16
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
TABEL I. Karakteristik Dasar ........................................................................ 5
TABEL II. Perbandingan Rerata Skor VAS-F pada Kunjungan 1,2 dan 3 ...... 6
TABEL III. Penggunaan Obat Antihipertensi dan Pengaruhnya terhadap Skor
Kelelahan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik ................................ 8
TABEL IV. Penggunaan Obat Anti-diabetes dan Pengaruhnya terhadap Skor
Kelelahan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik ................................ 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur Penelitian .......................................................................................4
Gambar 2. Grafik Penurunan VAS-F dari Visit 1 sampai Visit 3............................7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance .............................................................................. 16
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian dan Pengambilan Data ..................................... 17
Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatics Unit .......................... 18
Lampiran 4. Perhitungan Kalkulator Estimasi Besar Sampel ............................... 19
Lampiran 5. Data Pasien ....................................................................................... 20
Lampiran 6. Definisi Operasional ......................................................................... 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan abnormalitas struktur atau fungsi
ginjal yang terjadi selama jangka waktu lebih dari 3 bulan dengan penurunan
Glomerular Filtration Rate (GFR) < 60 mL/menit/1,73 m2. Kelelahan merupakan
gejala umum pada pasien End Stage Renal Disease (ESRD) yang menjalani
hemodialisis. Kelelahan terkait dengan hemodialisis secara signifikan
mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur efektifitas hubungan pemberian
vitamin B1, B6, dan B12 secara parenteral dan derajat kelelahan pada subjek gagal
ginjal kronik di Rumah Sakit Bethesda dan Panti Rapih Yogyakarta. Penelitian ini
termasuk penelitian observasional yang melibatkan 117 subjek gagal ginjal kronik
dengan desain penelitian one group pretest-posttest. Instrumen yang digunakan
untuk mengukur derajat kelelahan adalah Visual Analogue Scale – Fatigue (VAS-
F). Analisis data dilakukan secara statistik menggunakan bantuan software SPSS
dengan uji t test atau Wilcoxon.
Hasil pengujian hubungan pemberian vitamin B1, B6 dan B12 terhadap skor
kelelahan menunjukkan adanya penurunan dari visit 1 ke visit 2 (p : 0,009) dan visit
1 ke visit 3 (p: 0,002). Hubungan penggunaan golongan obat lain tidak memiliki
pengaruh signifikan secara statistik (p ˃0,05) terhadap skor kelelahan. Penggunaan
golongan obat diuretik memiliki pengaruh signifikan secara statistik dilihat dari
nilai (p <0,05) terhadap skor kelelahan. Kesimpulannya Pemberian vitamin B1, B6,
dan B12 parenteral setelah hemodialisis efektif dalam menurunkan derajat
kelelahan pasien gagal ginjal kronik.
Kata kunci: Gagal ginjal kronik, Kelelahan, VAS-F, Vitamin B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
Chronic Kidney Disease (CKD) is an abnormal structure or function of the
kidneys that occurs over a period of more than 3 months with a decrease in
Glomerular Filtration Rate (GFR) <60 mL / min / 1.73 m2. Fatigue is a common
symptom in patients with End Stage Renal Disease (ESRD) who undergo
hemodialysis. Fatigue associated with hemodialysis significantly influences the
quality of life of patients with CKD.
The purpose of this study was to measure the effectiveness of parenteral
vitamin B1, B6, and B12 parenterally and degree of fatigue in subjects with CKD
at Bethesda Hospital and Panti Rapih in Yogyakarta. This study was an
observational study involving 117 subjects with CKD with one group pretest-
posttest research design. The instrument used to measure the degree of fatigue is
the Visual Analogue Scale - Fatigue (VAS-F). Data analysis was performed
statistically using SPSS software with the t test or Wilcoxon.
The results of testing the relationship of giving vitamin B1, B6 and B12 to
the fatigue score showed a decrease from visit 1 to visit 2 (p: 0.009) and visit 1 to
visit 3 (p: 0.002). There is no correlation between the use of any other medications
drug on fatigue scores (p >0.05). The use of diuretic drug has a statistically
significant effect seen from the value of (p <0.05) on fatigue score. In conclusion
the administration of parenteral vitamins B1, B6, and B12 after hemodialysis is
effective in reducing the degree of fatigue in patients with chronic kidney disease.
Keywords: Chronic kidney disease, Fatigue, VAS-F, Vitamin B.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan abnormalitas struktur atau fungsi
ginjal yang terjadi selama jangka waktu lebih dari 3 bulan. Penanda terjadinya
kerusakan ginjal antara lain: penurunan Glomerular Filtration Rate (GFR) < 60
mL/menit/1,73 m2 dan albuminuria (KDIGO, 2017).
Prevalensi gagal ginjal kronik secara global mencapai 13,4% (Hill et al,
2016). Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar populasi usia ≥ 15 tahun yang
terdiagnosa gagal ginjal kronik sebesar 0,38% dan juga menunjukkan prevalensi
meningkat seiring dengan bertambahnya usia, dengan peningkatan pada kelompok
usia 35-44 tahun dibandingkan kelompok usia 25-34 tahun. Prevalensi untuk
provinsi DI Yogyakarta sebesar 0,43% (Kemenkes RI, 2018).
Pasien gagal ginjal kronik akan melakukan hemodialisis untuk mengatasi
gangguan elektrolit dan hormon. Hemodialisis adalah terapi yang digunakan untuk
mengobati gagal ginjal stadium lanjut dan gagal ginjal kronik yang dilakukan
dengan cara mengalirkan darah kedalam tabung ginjal buatan (dialyser) yang
bertujuan untuk mengeliminasi sisa- sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan
elektrolit tubuh (NIDDK, 2006).
Kelelahan merupakan gejala umum pada pasien End Stage Renal Disease
(ESRD) yang menjalani hemodialisis. Kelelahan terkait dengan hemodialisis secara
signifikan mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Pasien yang
menjalani hemodialisis mengalami aktivitas fisik tingkat rendah dan gejala
kelemahan otot yang membuat perasaan lelah. Insiden kelelahan pada pasien yang
menjalani hemodialisis berkisar antara 60% - 97% (Zyga et al, 2015). Kelelahan
dapat disebabkan oleh malnutrisi, Anemia yang disebabkan produksi eritropoietin
dalam jumlah yang sedikit, sehingga sumsum tulang belakang membuat lebih
sedikit eritrosit yang ditandai dengan kekurangan kadar hemoglobin dalam darah
(Kutuby et al, 2015). Hemoglobin merupakan protein yang mengangkut oksigen
keseluruh tubuh. Ketika jumlah kadar hemoglobin di darah rendah akibatnya
transport oksigen ke seluruh tubuh akan menurun dan gejala anemia yang terjadi
adalah kelelahan dan sesak nafas (Fishbane et al, 2018). Inflamasi kronis dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menyebabkan kelelahan secara langsung melalui sistem saraf pusat, kelenjar
pituitari, hipotalamus, dan kelenjar adrenal (Artom et al, 2014).
Pemberian kombinasi vitamin B1, B6, dan B12 dapat bermanfaat dalam
mengatasi gejala kelelahan. Vitamin B1 sering digunakan untuk mengatasi
kelelahan dengan berperan dalam metabolisme karbohidrat yang digunakan untuk
menghasilkan energi (Masuda et al, 2015). Vitamin B6 dalam bentuk pyridoxal 5-
fosfat, sebagai koenzim glikogen fosforilase yang bertanggung jawab untuk
fosforilasi ikatan glikosidik dalam glikogen, yang mengontrol proses glikogenolisis
pada otot yang dapat digunakan sebagai sumber energi (Malara et al, 2013).
Vitamin B12 merupakan prekursor pembentukan sel darah merah (hemoglobin)
yang akan digunakan untuk menghantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena
itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui derajat kelelahan pada subjek gagal
ginjal kronik setelah pemberian vitamin B1, B6, B12 secara parenteral. Penelitian
ini berlokasi di Rumah Sakit Bethesda dan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Tujuan Penelitian adalah untuk mengukur efektivitas hubungan pemberian
vitamin B1, B6, dan B12 secara parenteral dan derajat kelelahan pada subjek gagal
ginjal kronik di Rumah Sakit Bethesda dan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.
Visual Analogue Scale-Fatigue digunakan untuk mengevaluasi kelelahan pasien.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efektivitas dari
pemberian vitamin B1,B6, dan B12 secara parenteral dan derajat kelelahan pada
pasien gagal ginjal kronik.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian one group pretest-posttest
untuk mengetahui hubungan pemberian vitamin B kompleks dalam menurunkan
skor kelelahan. Penelitian ini menggunakan metode observasional. Subjek yang
diteliti adalah penderita gagal ginjal kronik di RS Bethesda dan Panti Rapih
Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama 4 minggu. selama 4 minggu tersebut,
subjek diberikan vitamin B kompleks dengan aturan pakai 2 kali seminggu setelah
hemodialisis. Pengambilan data skor kelelahan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu
pada visit 1, 2 dan 3. Pengambilan data skor kelelahan pada visit 1 dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sebelum subjek mendapatkan vitamin B kompleks yang pertama. Pengambilan
data skor kelelahan pada visit 2 dilakukan setelah subjek mendapatkan vitamin B
kompleks yang keempat. Pengambilan data skor kelelahan pada visit 3 dilakukan
setelah subjek mendapatkan vitamin B kompleks yang kedelapan. Penelitian
mendapatkan Ethical Clearance No. 614/C.16/FK/2018.
Subjek penelitian
Pengumpulan sampel memenuhi kriteria inklusi antara lain laki-laki atau
perempuan yang berusia ˃18 tahun yang telah diagnosis gagal ginjal kronik,
menjalani hemodialisis 2x tiap minggu, dan tidak mengkonsumsi vitamin B secara
rutin sebelumnya, subjek yang bersedia menandatangani informed consent dan
kriteria eksklusi antara lain subjek gagal ginjal kronik yang hipersensitivitas
vitamin B, subjek tidak bersedia untuk diwawancarai, subjek dengan data rekam
medik yang tidak lengkap, subjek partisipasi dalam uji klinis lainnya, dan wanita
hamil.
Ukuran sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini dihitung
dengan aplikasi openepi dengan interval kepercayaan 95% dan power study 80%
dan menggunakan data rata-rata serta standar deviasi skor kelelahan yang merujuk
dari penelitian Saifan, et al (2013). Pada penelitian Saifan, et al (2013) didapatkan
rata-rata skor pada pre-test sebesar 40 dan pada post-test sebesar 48, nilai standar
deviasi pada pre-test sebesar 14 dan post-test sebesar 15 dengan interval
kepercayaan 95% dan power study 80%. Data tersebut dimasukkan kedalam
kalkulator perhitungan besar sampel sehingga didapatkan persyaratan minimal
sampel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 104 sampel.
Pengumpulan data
Data dikumpulkan dari data sekunder yaitu rekam medis yang meliputi
persetujuan pengisian informed consent, data diri subjek, kriteria inklusi dan
eksklusi, diagnosa penyakit, pemberian terapi, data vas-fatigue dan efek samping.
Berdasarkan data yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam microsoft excel
dalam bentuk tabel untuk dapat dianalisis dan dilampirkan. Kuesioner yang
digunakan untuk mengevaluasi kelelahan adalah VAS-F (Visual Analogue Scale-
Fatigue) yang terdiri dari garis 0-10 cm, dimana subjek akan memberikan garis
sesuai dengan rasa kelelahan yang dialami pada rentang garis 0-10 cm dengan 0
menunjukkan no fatigue dan 10 menunjukkan the worst possible fatigue.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
n = 118
Visit III
n = 117
Analisis
- Profil Demografi
- Kriteria Inklusi
- Kriteria Eksklusi
- Informed consent
- Medical History
- Co-Treatment
- VAS-F
- Lost to follow up, n = 4
- VAS-F
- Efek Samping
- Lost to follow up, n = 1
- VAS-F
- Efek Samping
Gambar 1. Alur Penelitian
Analisis data
Analisis data dilakukan secara statistik dan deskriptif. Analisis deskriptif
dilakukan untuk menilai karakteristik dasar subjek kemudian analisis statistik
dilakukan secara komputerisasi menggunakan bantuan software SPSS untuk
melihat adanya hubungan pemberian vitamin B1, B6, dan B12 dengan derajat
kelelahan. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolmogorov-
n = 122
Pendaftaran Subjek
Visit II
2 M
inggu
2 M
inggu
Visit I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
smirnov karena sampel yang digunakan lebih dari 50 (Oktaviani dkk, 2014). Uji
yang dilakukan untuk melihat adanya hubungan pemberian vitamin B1, B6, dan
B12 dengan derajat kelelahan adalah uji t test atau wilcoxon.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah subjek yang mengikuti penelitian hingga selesai sebesar 117 subjek
terdapat 5 subjek yang lost to follow up antara lain subjek yang drop out dari
penelitian dengan alasan memenuhi kriteria eksklusi dan subjek yang meninggal.
Tabel I. Karakteristik Subjek
Karakteristik Kategori Jumlah (Persentase)
jenis kelamin
laki-laki 73 (62.4%)
perempuan 44 (37.6%)
usia
<40 tahun 24 (20.51%)
40-60 tahun 62 (51.28%)
>60 tahun 31 (28.21%)
hipertensi
ya 98 (83.8%)
tidak 19 (16.2%)
diabetes melitus
ya 39 (33.3%)
tidak 78 (66.7%)
Dilihat dari tabel I karakteristik subjek terdapat 73 subjek laki-laki dengan
persentase sebesar 62.4% yang mendominasi pada penelitian ini dibandingkan
dengan perempuan sebesar 44 subjek dengan persentase 37.6%. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Pranandari dan Supadmi, 2015 yang menyatakan
laki-laki mempunyai resiko mengalami gagal ginjal kronik 2 kali lebih besar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
daripada perempuan, hal ini dikarenakan perempuan lebih memperhatikan
kesehatan dan menjaga pola hidup sehat dibandingkan laki-laki.
Usia subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini <40 tahun terdapat 24
subjek dengan persentase 20.51%, usia 40-60 tahun terdapat 62 subjek dengan
persentase 51.28%, dan usia >60 tahun terdapat 31 subjek dengan persentase
28.21%. Secara alamiah seiring bertambahnya usia maka semua fungsi organ akan
menurun termasuk ginjal, dan berhubungan dengan penurunan kecepatan ekskresi
glomerulus dan memburuknya fungsi tubulus (Pranandari dan Supadmi, 2015).
Pada tabel I di atas subjek yang mengalami hipertensi terdapat 98 subjek
dengan persentase 83.8% sedangkan subjek yang mengalami diabetes melitus
sebesar 39 dengan persentase 33.3%. Secara klinis subjek yang memiliki riwayat
penyakit hipertensi dan diabetes melitus mempunyai resiko terkena penyakit gagal
ginjal kronik. Hipertensi dapat memperberat kerusakan ginjal melalui peningkatan
tekanan intraglomerular yang menimbulkan gangguan struktural dan gangguan
fungsional pada glomerulus. Tekanan intravaskular yang tinggi dialirkan melalui
arteri aferen ke dalam glomerulus, dimana arteri aferen mengalami konstriksi akibat
hipertensi (Pranandari dan Supadmi, 2015). Diabetes juga dapat menyebabkan
komplikasi ginjal karena kerusakan pembuluh darah kecil (mikrovaskular) melalui
akumulasi dalam jaringan (WHO, 2020).
Tabel II. Perbandingan Rerata Skor VAS-F pada Kunjungan 1,2 dan 3
VISIT Rata-Rata p
vas 1 3,37 0,009a vas 2 2,88
Δ vas 1-vas 2 0,48±1,96
vas 3 2,67 0.002b
Δ vas 1-vas 3 0,69±2,27 a t - test
b Wilcoxon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 2. Grafik Penurunan VAS-F dari Visit 1 sampai Visit 3
Pada tabel II diatas skor delta (Δ) diperoleh dari pengurangan skor pada visit
1 dan visit 2 serta visit 1 dan visit 3. Pemberian vitamin B kombinasi menunjukkan
penurunan skor delta VAS-F dari visit 1 dan visit 2 sebesar 0,48±1,96 serta visit 1
dan visit 3 sebesar 0,69±2,27. Bila dilihat uji signifikansi (p) didapatkan nilai p <
0,05 yang menunjukkan pemberian vitamin B kompleks memiliki pengaruh
signifikan secara statistik dalam menurunkan skor kelelahan akan tetapi secara
klinis tidak signifikan dalam menurunkan skor kelelahan. Grafik penurunan
Gambar 2 menunjukkan adanya penurunan dari visit 1 dan visit 2 serta visit 1 dan
visit 3. Pasien dengan gagal ginjal kronik memiliki konsentrasi tiamin (Vitamin B1)
yang rendah (Saka at al, 2018). Defisiensi tiamin menyebabkan neuropati perifer,
dan gagal jantung kongestif (Clase et al, 2013). Vitamin B1 merupakan koenzim
dari piruvat dehidrogenase (PDH) yang merangsang konversi dari piruvat ke asetil
KoA dan memainkan peran penting dalam metabolisme karbohidrat dan biosintesis
Adenosin trifosfat (ATP) yang dapat digunakan sebagai energi (Choi et al., 2013).
Defisiensi piridoksin (Vitamin B6) hampir pada 24-56% pasien dialisis. Defisiensi
B6 menyebabkan kelelahan, iritabilitas, insomnia, gangguan fungsi motorik,
konvulsi, dan immunosuppression (Kosmadakis et al, 2014). Vitamin B6 dalam
bentuk Pyridoxal 5'-phosphate (PLP) merupakan kofaktor bagi glikogen
Grafik Penurunan VAS-F
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
3.37
2.88 2.67
Visit 1 Visit 2
Nomor Visit
Visit 3
Grafik penurunan vas Linear (Grafik penurunan vas)
Sk
or
VA
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
fosforilase, yang melepaskan glukosa-1-fosfat dari glikogen di otot dan hati yang
dapat digunakan sebagai energi (EFSA, 2016). Vitamin B12 memiliki efektifitas
pada pengurangan kelelahan pada pasien hemodialisis dengan pemberian injeksi
intravena 100 mcg / ml vitamin B12 setiap minggu setelah dialisis (Tayebi et al,
2013). Defisiensi vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik
(Kosmadakis et al, 2014). Vitamin B12 berperan dalam sintesis DNA serta
mengaktifkan succinyl CoA. Succinyl CoA diperlukan untuk memproduksi
hemoglobin yang merupakan zat yang membawa oksigen dalam sel darah merah
(Mahmood, L., 2014).
Tabel III. Penggunaan Obat Antihipertensi dan Pengaruhnya terhadap Skor
Kelelahan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Golongan Obat
Jumlah (Persentase)
Nama Obat
Jumlah (Persentase)
p
CCB
68 (58.11%)
Amlodipine 60 (51.72%) 0,699a
Dilitiazem 7 (5.98%)
Nifedipine 3 (2.56%)
ARB
51 (43.58%)
Irbesartan 45 (38.46%) 0,506a
Candesartan 5 (4.27%)
Valsartan 1 (0.85%)
Diuretik
50 (42.72%)
Furosemid 47(40.17%) 0,020a
Spironolacton e
2 (1.70%)
Hidrochlorothi azid
1 (0.85%)
α 2-agonist 16 (13.67%) Clonidine 16 (13.67%) 0,634b a t-test
b Mann-Whitney test
Jika dilihat dari tabel III golongan obat yang sering digunakan untuk
mengatasi hipertensi adalah Calcium Channel Blocker (CCB) sebesar 68 subjek
58.11%. Mengontrol hipertensi pada subjek dengan penyakit gagal ginjal kronik
tidak hanya memperlambat perkembangan kerusakan ginjal tetapi mengurangi
risiko penyakit kardiovaskular (Pugh et al, 2019). Hal tersebut dikarenakan
penggunaan Dihidropiridin- Calcium Channel Blocker (DHP-CCB) sangat terikat
kuat oleh protein dan hampir seluruh obat dimetabolisme di hati sehingga tidak
diperlukan penurunan dosis jika diberikan pada pasien gagal ginjal kronik (Sinha
and Agarwal, 2019). Penggunaan CCB dapat memberikan efek yang baik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mengurangi proteinuria, kematian, dan efektif mengontrol tekanan darah pada End
Stage Renal Disease (ESRD) (Haider et al, 2015). JNC 8 merekomendasikan
penggunaan terapi Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEi) atau
Angiotensin Receptor Blocker (ARB) untuk hipertensi pada semua subjek dengan
gagal ginjal kronik untuk meningkatkan fungsi ginjal sedangkan AHA / ACC juga
merekomendasikan ACEi atau ARB pada gagal ginjal kronik stadium 3 atau lebih
tinggi serta subjek dengan albuminuria setidaknya 300 mg / d atau kreatinin 300
mg/g (Sinha dan Argawal, 2019). Berdasarkan Ku et al, 2018 pemberian
ACEi/ARB pada subjek gagal ginjal kronik akan mengurangi angka kejadian gagal
jantung dan kematian. Diuretik dapat menurunkan tekanan darah dan mengatasi
pembengkakan (edema) (Shah et al 2014). Loop diuretik seperti furosemid
dianggap sebagai diuretik pilihan dalam gagal ginjal kronik karena dapat
meningkatkan ekskresi natrium yang disaring oleh ginjal urin sebesar 20% tanpa
mempengaruhi laju filtrasi glomerulus (Dussol et al, 2012). Clonidine diberikan
pada subjek dengan tekanan darah yang tidak terkontrol akan tetapi harus
mewaspadai efek samping seperti mulut kering, sedasi dan bradikardi (Sinha and
Argawal, 2019).
Dari hasil yang diperoleh penggunaan obat golongan Angiotensin Receptor
Blocker (ARB) , golongan Calcium Channel Blocker (CCB), dan golongan α 2-
agonist tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam memperbaiki skor
kelelahan karena nilai p ˃0,05, namun penggunaan golongan obat diuretik
memiliki pengaruh signifikan secara statistik dilihat dari nilai p <0,05 yang
menyatakan bahwa ada pengaruh penggunaan golongan obat diuretik terhadap
perbaikan skor kelelahan.
Tabel IV. Penggunaan Obat Anti-diabetes dan Pengaruhnya terhadap Skor
Kelelahan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Golongan Obat Jumlah
(persentase)
Nama Obat
Jumlah
(Persentase)
pa
Insulin 10 (8.54%) Insulin 10 (8.54%) 0,576
Sulfonylurea
10 ( 8.54%)
Glikuidon 7 (5.98%) 0,458
Glimepirid 3 (2.56%)
α -Glucosidase inhibitor
5 (4.27%)
Acarbose
5 (4.27%) 0,265
a t test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Jika dilihat dari tabel IV pasien dengan diabetes melitus kebanyakan
memperoleh insulin dan sulfonylurea. Ginjal berperan sekitar 30 hingga 80% dalam
pengeluaran insulin, berkurangnya fungsi ginjal menyebabkan waktu paruh dari
insulin menurunkan kebutuhan insulin dalam tubuh ketika GFR menurun (Hahr and
Molitch, 2015). Pemberian sulfonlyurea short-acting seperti glimepirird dan
glikuidon relatif lebih aman digunakan dalam pasien GGK ( William F and Garg,
2014). Glikuidon dimetabolisme di hati melalui hidroksilasi dan demetilasi
menjadi metabolit yang sebagian besar tidak aktif. 95% dari dosis glikuidon
diekskresikan sebagai metabolit melalui empedu dalam feses. Kurang dari 5% dari
dosis glikuidon dieliminasi melalui rute ginjal (Lalau et al, 2015). α -Glucosidase
inhibitor digunakan untuk menghambat reabsorpsi karbohidrat sehingga
mengurangi terjadinya hiperglikemik (William and Garg, 2015). Acarbose
dimetabolisme dalam saluran pencernaan, sehingga kurang dari 2% dari dosis oral
masih dalam bentuk obat aktif atau metabolitnya dalam urin (Betonico et al, 2016).
Dari hasil yang diperoleh penggunaan obat golongan insulin, golongan α
Glucosidase inhibitor, dan golongan sulfonylurea tidak memiliki pengaruh
signifikan secara statistik karena menunjukkan nilai p ˃0,05 yang menyatakan
bahwa tidak ada pengaruh penggunaan obat antidiabetes terhadap perbaikan skor
kelelahan.
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu tidak melihat rentang
waktu hemodialisa karena ketika pasien semakin lama melakukan hemodialisa
seharusnya pasien tidak mengalami kelelahan karena asam urat dan metabolit
lainnya telah terfiltrasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Pemberian vitamin B1, B6, dan B12 parenteral dalam jangka waktu empat
minggu setelah hemodialisis efektif dalam menurunkan derajat kelelahan pasien
gagal ginjal kronik.
SARAN
Vitamin B1, B6, dan B12 dapat dipertimbangkan penggunaannya oleh para
klinisi sebagai terapi tambahan untuk mengatasi dalam menurunkan kelelahan
pasien gagal kronik sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Saran
untuk peneliti berikutnya adalah dapat dilakukan analisis dengan melihat rentang
waktu hemodialisa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
DAFTAR PUSTAKA
Artom, M., Rona, M. M., Caskey, F., and Chilcot, J., 2014, Fatigue In Advanced
Kidney Disease, Kidney International, International Society of Nephrology,
497.
Betonico-C.R, C., Titan-M.O, S., Correa-Giannella, ML.C., Nery, M., and Queiroz,
M., 2016, Management of Diabetes Mellitus in Individual with Chronic
Kidney Disease : Therapeutic Perspectives and Glycemic Control, CLINICS,
71 (1): 47-53.
Choi, S.K., Baek, S.H., and Choi, S.W., 2013, The Effects of Endurance Training
and Thiamine Supplementation on Anti-Fatigue During Exercise, Journal of
Exercise Nutrition and Biochemistry, 17(4): 189–198.
Clase, C.M., Ki, V., and Holden, R.M., 2013, Water-Soluble in People with Low
Glomerular Filtration Rate or On Dialysis: A Review, Seminar in Dialysis,
26 (5): 546.567.
Dussol, B., Moussi-Frances, J., Morange, S., Somma-Delpero, C., Mundler, O., and
Berland, Y., 2012, A Pilot Study Comparing Furosemide and
Hydrochlorothiazide in Patients With Hypertension and Stage 4 or 5 Chronic
Kidney Disease, The Journal of Clinical Hypertension, 14 (1): 32-37.
EFSA., 2016, Dietary Reference Values for vitamin B6, EFSA Journal, 14(6): 1-
79.
Fishbane, S., and Spinowitz, B., 2018, Update on Anemia in ESRD and Earlier
Stages of CKD: Core Curriculum 2018, The American Journal of Kidney
Diseases. 71 (3): 423.
Hahr, A.J., amd Molitch, M.E., 2015, Management of Diabetes Mellitus in Patients
with Chronic Kidney Disease, Clinical Diabetes and Endocrinology, 1 (1):
1-9.
Haider, D.G., Sauter, T., Lindner, G., Masghati, S., Peric, S., Friedl, A., Wolzt, M.,
Horl, W.H., Soleiman, A., Exadaktylos, A., and Fuhrmann, V., 2015,
Use of Calcium Channel Blockers is Associated with Mortality in Patients
with Chronic Kidney Disease, Kidney and Blood Pressure Research, 40 (6):
630-637.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Hill, N. R., Fatoba, S. T., Oke, J. L., Hirst, J. A., O’Callaghan, C. A., Lasserson, D.
S., and Hobbs, F. D. R., 2016, Global Prevalence of Chronic Kidney Disease
- A Systematic Review and Meta-Analysis, PLoS ONE, 11 (7): 1.
KDIGO., 2017, KDIGO 2017 Clinical Practice Guideline Update for the Diagnosis,
Evaluation, Prevention, and Treatment of Chronic Kidney Disease–Mineral
and Bone Disorder (CKD-MBD), Kidney International Supplements.
International Society of Nephrology, 7 (1): 8.
Kemenkes RI., 2018, Riset Kesehatan Dasar, Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan, 215-216.
Kosmadakis, G., Correia, E.D.C., Carceles, O., Somda, F., and Aguilera, D., 2014,
Vitamin in Diaylsis : Who, When, and How Much?, Renal Failure, 36 (4):
638-650.
Ku, E., McCulloch, C.E., Vittinghoff, E., Lin, F., and Johansen, K.L., 2018, Use of
Antihypertensive Agents and Association With Risk of Adverse Outcomes
in Chronic Kidney Disease : Focus on Angiotensin-Converting Enzyme
Inhibitors and AngiotensinReceptor Blockers, Journal of the American
Heart Association, 7 (19): 1-13.
Kutuby, F., Wang, S., Desai, C., and Lerma, E. V., 2015, Anemia of Chronic
Kidney Disease, Disease-a-Month, 61 (10): 421–424.
Lalau, J.D., Arnouts, P., Sharif, A., and De Broe, M.E, 2015, Metformin and Other
Antidiabetic Agents in Renal Failure Patients, Kidney International, 87 (2):
308-322.
Mahmood, L., 2014, The Metabolic Processes of Folic Acid and Vitamin B12
Deficiency, Journal of Health Research and Reviews, 1 (1): 5-9.
Malara, M., Hubner-Wozniak, E., and Lewandowska, I., 2013, Assessment of
Intake and Nutrional Status of Vitamin B1, B2, and B6 in Men and Women
with Different Physical Activity Levels, Biology of Sport, 30 (2): 117–123.
Masuda, H., Masuda, T., and Hatta, H., 2015, Effect of Thiamin (Vitamin B1) on
Carbohydrate Metabolism at Rest and During Exercise, The Journal of
Physical Fitness and Sports Medicine, 4 (4): 337–341.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
NIDDK., 2006, Treatment Methods for Kidney Failure Hemodialysis, National
Institutes of Health, 1-8.
Oktaviani, M.A., dan Notobroto, H.B., 2014, Perbandingan Tingkat Konsistensi
Normalitas Distribusi Metode Kolmogorov-Smirnov, Lillefors, Shapiro-
Wilk, dan Skewness-Kurtosis, Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 3 (2):
127-135.
Pranandari, S., dan Supadmi, W., 2015, Faktor Risiko Gagal Ginjal Kronik di Unit
Hemodialisis RSUD Wates Kulon Progo, Majalah Farmaseutik, 11 (2): 316-
320.
Pugh, D., Gallacher, P.J., and Dhaun, N., 2019, Management of Hypertension in
Chronic Kidney Disease, Therapy in Practice, 1.
Saifan, C., Samarneh, Shtaynberg, El-Charabaty, El-Sayegh, and Nasr., 2013,
Treatment of confirmed B12 deficiency in hemodialysis patients improves
Epogen requirements, International Journal of Nephrology and
Renovascular Disease, 89.
Saka, Y., Naruse, T., Kato, A., Tawada, N., Noda, Y., Mimura, T., and Watanabe,
Y., 2018, Thiamine Status in End – Stage Chronic Kidney Disease Patients:
A Single – Center Study, International Urology and Nephrology, 1-6.
Shah, P.B., Soundararajan, P., Sathiyasekaran, B.W., and Hegde, S.C., 2014,
Diuretics for People with Chronic Kidney Disease, Cochrane Database of
Systematic Reviews, 1-9.
Sinha, A.D., and Agarwal, R., 2018, Clinical Pharmacology of Antihypertensive
Therapy for the Treatment of Hypertension in Chronic Kidney Disease,
Clinical Journal of the American Society of Nephrology, 14: 757-764.
Tayebi, A., et al., 2013, The Effect of Vitamin B12 Supplemention On Fatigue in
Hemodialysis Patients, Faculty of Nursing : Baqiyatallah University of
Medical Sciences, 6 (1): 39-48.
WHO, 2019, Diabetes Programme,
https://www.who.int/diabetes/action_online/basics/en/index3.html, diakses
pada 25 Mei 2020.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Williams, M.E., and Garg, R., 2014, Glycemic Management in ESRD and Earlier
Stages of CKD, American Journal of Kidney Diseases, 63 (2): S22-S38.
Zyga, S., Alikari, V., Sachlas, A., Fradelos, E., Stathoulis, J., Panoutsopoulos, G.,
Georgopoulou, M., Theophilou, P., and Lavdaniti, M., 2015, Assessment of
Fatigue in End Stage Renal Disease Patients Undergoing Hemodialysis:
Prevalence and Associated Factors, Medical Archives, 69 (6): 376.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatics Unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 4. Perhitungan Kalkulator Estimasi Besar Sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 5. Data Pasien
No. No. RM Inisial Usia Jenis
Kelamin
Penyakit Lain Riwayat Pengobatan
Skor Kelelahan
HTN DM Visit 1 Visit 2 Visit 3
1 001149223 S 59 Laki-Laki + ˗ Amlodipine 4.5 3.8 5.5
2
01993714
GMU
59
Laki-Laki
+
+
Amlodipine
Acarbose
Candesartan
8.5
7.9
4.6
3 02014614 P 47 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Irbesartan 4 4.8 2.5
4 01095869 AP 60 Laki-Laki + ˗ Amlodipine 1.8 0.1 0
5 01043905 BTP 56 Laki-Laki + ˗ Irbesartan
Furosemid 0.3 4.6 2.4
6 01161683 S 49 Perempuan + + Amlodipine
Insulin 0.1 0 1.8
7
02055659
S
45
Laki-Laki
+
+
Amlodipine
Furosemid
Irbesartan
4.6
4
5.3
8
01167759
DW
47
Laki-Laki
+
+
Amlodipine
Acarbose
Furosemid
Irbesartan
3.7
2.5
2
9
00654676
AC
49
Laki-Laki
+
+
Amlodipine
Clonidine
Irbesartan
5.2
4.9
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
10 01046262 DL 54 Perempuan + + Furosemid 5.2 4 4.1
11
02022646
S
48
Perempuan
˗
˗
Amlodipine
Furosemid
Irbesartan
1
2.3
2.2
12 01971847 W 57 Laki-Laki + + Irbesartan
Furosemid 5 1.4 0.9
13
01173230
N
48
Laki-Laki
+
+
Amlodipine
Furosemid
Glimepirid
1.1
2.9
0
14 02001588 T 69 Laki-Laki + ˗ Amlodipine Furosemid 4.8 2.9 1.6
15
02029159
RA
26
Perempuan
+
˗
Amlodipine
Furosemid
Irbesartan
0.1
0
0
16 00662790 FR 30 Laki-Laki + ˗ Amlodipine 4.4 2.8 0
17 01146006 ES 38 Laki-Laki ˗ ˗ ˗ 2.5 1.4 1.5
18 01050144 VPT 49 Laki-Laki + + ˗ 0.5 1 3
19 02014275 R 39 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Irbesartan 0.5 0.3 0.9
20 01942565 S 41 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Irbesartan 4.2 4.1 0.9
21 02061667 K 50 Perempuan + ˗ Amlodipine 0.2 0 1.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
02063274
J
59
Perempuan
˗
˗
Amlodipine
Furosemid
Irbesartan
3.2
1
0.1
23 01938508 KA 65 Laki-Laki + + Acarbose
Irbesartan 5 5 4.6
24 01090866 BI 59 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Furosemid 5.2 2.3 2.3
25 01038901 SI 66 Laki-Laki + ˗ Candesartan 3.7 0 1.8
26 02061123 PS 59 Laki-Laki + ˗ Amlodipine 2.2 0.9 1.8
27 00156228 EEP 55 Perempuan + + Amlodipine 1.4 1 1.5
28 01134839 G 47 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Candesartan 0 2 0.5
29
01984186
R
54
Laki-Laki
+
+
Amlodipine
Furosemid
Insulin
4.7
2.7
0.6
30 01132605 M 54 Perempuan + ˗ Furosemid 1.1 2.5 5.5
31 00455253 SW 64 Perempuan ˗ ˗ ˗ 4.8 4.3 2
32 010192638 IS 49 Laki-Laki + + Amlodipine
Furosemid 5 2.1 0.5
33 00150000 BHB 65 Laki-Laki + ˗ ˗ 4.4 1.1 5
34 019943523 S 49 Laki-Laki + ˗ Amlodipine 4.8 1.6 1
35 00998942 YDR 56 Laki-Laki + ˗ Furosemid
Irbesartan 7.9 6.3 1.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
36
01117311
W
59
Laki-Laki
+
˗
Amlodipine
Candesartan
Glikuidon
5.5
4.3
4.5
37 01042474 KR 53 Perempuan ˗ + Glikuidon
Irbesartan 2 5.9 3.7
38 02056549 MNS 42 Laki-Laki + ˗ Amlodipine 2.3 4.2 2.2
39 00602535 AM 47 Perempuan + ˗ ˗ 3.8 2.6 5.1
40
02042528
R
52
Perempuan
+
˗
Clonidine
Furosemid
Glimepirid
Irbesartan
Nifedipine
3
3.5
3.2
41 01711396 WS 62 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Furosemid 3.3 0.6 3
42 01155915 S 55 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Furosemid 5 3.2 1.7
43 02047347 MML 28 Perempuan + ˗ Furosemid 5.2 4.9 3.7
44 00979889 HS 62 Laki-Laki + + Amlodipine
Acarbose 0.5 0 1.8
45
02061809
DA
49
Laki-Laki
+
+
Furosemid
Insulin
Irbesartan
5.3
5
4.2
46 00675134 TM 53 Perempuan + ˗ ˗ 2.6 1.5 0.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
47 01991130 SM 43 Perempuan + ˗ Amlodipine
Irbesartan 5.1 4 5
48 00573128 YK 27 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Irbesartan 3.9 2.6 5.4
49
01105917
HS
40
Laki-Laki
+
˗
Amlodipine
Clonidine
Irbesartan
3.8
3.7
5.5
50
02013538
S
65
Perempuan
+
+
Amlodipine
Furosemid
Irbesartan
2.7
4
3.7
51
02014042
S
65
Laki-Laki
+
˗
Amlodipine
Nifedipine
Spironolactone
0.5
5.1
1.6
52 00695343 S 63 Laki-Laki + ˗ Furosemid Irbesartan 0.9 3.1 1.1
53 01963216 S 64 Laki-Laki + + Amlodipine Glimepirid 1.1 0.5 1
54 02023270 EB 30 Laki-Laki + ˗ Amlodipine 5 2.8 3.7
55 01119082 SY 51 Perempuan + ˗ Amlodipine Furosemid 8 0.5 2.3
56 02025522 R IR 56 Laki-Laki + ˗ Furosemid
Irbesartan 5.1 3.2 4.8
57 02008826 EC 38 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Furosemid 5.6 8 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
58
01082005
ABS
40
Laki-Laki
+
˗
Candesartan
Furosemid
Spironolactone
7.7
5
7.1
59
00475093
EM
61
Laki-Laki
+
˗
Amlodipine
Furosemid
Irbesartan
0.9
2.4
0
60 00155785 BS 60 Laki-Laki + + ˗ 3.2 3 3.2
61 01901503 WN 39 Laki-Laki + + ˗ 2.2 6.7 2
62 01906346 ML 61 Perempuan ˗ ˗ Amlodipine 5.5 5 4.5
63 02003808 AP 44 Laki-Laki + + Furosemid 3.4 1.1 1.7
64 01016672 AS 57 Perempuan + + Furosemid
Glikuidon 5.8 5 2.2
65 02009535 S 65 Perempuan + + Amlodipine
Furosemid 3.4 3.5 4.6
66
01129152
DJ
52
Laki-Laki
+
+
Amlodipine
Furosemid
Irbesartan
1.4
2.7
1.3
67
450445
KY
38
Laki-Laki
+
˗
Clonidine
Dilitiazem
Furosemid
Irbesartan
1.1
2.2
3.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
68
1011241
J
54
Laki-Laki
+
+
Furosemid
Dilitiazem
Glikuidon
Irbesartan
5.7
3
2.7
69 947713 M 65 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Irbesartan 2.2 3 4.4
70 450206 BS 64 Laki-Laki + ˗ ˗ 0 2 0.1
71 928745 H 61 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Furosemid 3.7 0.7 0.1
72 897982 M 58 Perempuan + ˗ Amlodipine Furosemid 5.2 4.4 1.9
73
180982
WR
64
Laki-Laki
+
+
Clonidine
Dilitiazem
Irbesartan
2.6
3
0.3
74 240897 TG 66 Perempuan + ˗ Dilitiazem
Irbesartan 0 0.8 5.2
75 528129 TA 51 Perempuan ˗ ˗ Clonidine 2.6 3 2.3
76
359674
HD
38
Perempuan
˗
˗
Amlodipine
Coaprovel
(Irbesartan dan
Hidrochlorthiazide)
3
2.1
2.4
77 571874 S 82 Laki-Laki + ˗ Furosemid Irbesartan 3 3.5 2.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
78 887575 RTH 43 Perempuan + ˗ Clonidine
Furosemid 1.8 1.7 1.2
79 923490 HP 56 Laki-Laki + ˗ ˗ 2.3 1.4 2.6
80 876676 SP 39 Laki-Laki + + ˗ 2 0.9 4.9
81 632196 NK 59 Perempuan ˗ ˗ Amlodipine Insulin 2 5.5 2.9
82 864971 MU 61 Perempuan ˗ ˗ ˗ 1.3 2.8 2.1
83 996572 AE 27 Perempuan + ˗ Dilitiazem 5.3 5.1 5.2
84
810126
RW
27
Laki-Laki
+
+
Amlodipine
Insulin
Irbesartan
6.4
4.9
4.4
85
301169
ES
64
Laki-laki
+
+
Acarbose
Clonidine
Glikuidon
Insulin
Irbesartan
2
3.3
8.8
86 074193 RV 59 Laki-Laki + ˗ Furosemid
Irbesartan 1.8 3.2 1.9
87 306130 IN 46 Perempuan + ˗ Furosemid Irbesartan 4.9 2.3 4
88 127269 P 59 Perempuan + + Clonidine
Insulin 1.5 0.6 0.6
89 948718 S 61 Laki-Laki ˗ ˗ ˗ 0.3 0.9 0.2
90 078990 RM 60 Perempuan + + Irbesartan 1.9 1.8 1.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
91 255741 HU 51 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Furosemid 2.5 6 3.5
92 304537 RT 68 Perempuan ˗ + ˗ 5.3 0.7 1.5
93 248797 PH 63 Perempuan ˗ + Insulin 6.9 3.6 0
94 979048 I 51 Laki-Laki + ˗ Furosemid Irbesartan 1.8 1.5 2.6
95 112688 WH 32 Laki-Laki ˗ ˗ ˗ 2 0.7 2.2
96 856483 L 36 Laki-Laki ˗ ˗ ˗ 2.7 1.6 4.7
97 858928 W 37 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Clonidine 4 3.3 2.5
98 298418 PS 67 Laki-Laki + + ˗ 5 5.4 4.7
99 842994 SHI 66 Perempuan + ˗ ˗ 8.2 4.8 4.5
100 840440 ID 30 Perempuan + ˗ ˗ 6.7 5.2 5.1
101 1053053 YY 70 Laki-Laki + ˗ Furosemid 3.3 4 1.3
102
393400
S
61
Laki-Laki
˗
+
Amlodipine
Furosemid
Insulin
1.5
0.1
5
103 559146 HR 74 Laki-Laki + + Amlodipine
Glikuidon 3.1 0.7 5
104
931419
L
43
Laki-Laki
+
+
Amlodipine
Insulin
Irbesartan
3.9
4.2
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
105
684613
S
57
Perempuan
+
+
Amlodipine
Clonidine
Glikuidon
Irbesartan
5
7.1
4.8
106
80835
YU
67
Laki-Laki
˗
+
Furosemid
Insulin
Irbesartan
3.5
1.7
0.5
107
991969
APD
19
Perempuan
+
˗
Amlodipine
Clonidine
Furosemid
Irbesartan
4
0.4
2.5
108
973789
R
58
Laki-Laki
+
˗
Amlodipine
Furosemid
Irbesartan
3.4
3.6
1.5
109
693198
ATS
32
Perempuan
+
˗
Amlodipine
Clonidine
Irbesartan
3.3
2.9
2.4
110 1037533 M 51 Perempuan + ˗ Irbesartan 3.5 3 4.8
111 878235 TS 53 Perempuan + ˗ Dilitiazem HCL
Irbesartan 3 5 4.5
112 210565 BS 38 Laki-Laki + ˗ Amlodipine 2.7 1.7 1.7
113 894470 SA 43 Perempuan ˗ ˗ Clonidine 1.7 1 1.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
114
866110
K
35
Perempuan
+
˗
Amlodipine
Clonidine
Dilitiazem
4.4
4.1
4.3
115 964796 W 57 Laki-Laki + ˗ Amlodipine
Clonidine 0.3 0.3 0.3
116 1036671 DS 27 Laki-Laki + ˗ Furosemid
Valsartan 7.5 2.7 2.7
117 134720 NS 36 Laki-Laki ˗ ˗ ˗ 2.7 3.8 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 6. Definisi Operasional
Variabel Definisi operasional Skor
Skor Derajat Kelelahan Skor kelelahan 0-10 diukur
dengan metode VAS-F
score.
Kontinyu
Parenteral kombinasi
vitamin B
Dosis vitamin B kombinasi
1 ml dua kali seminggu
setelah hemodialisis
Nominal
Usia Pengamatan dokumentasi
atau catatan rekam medis
Kontinyu
Jenis kelamin Pengamatan dokumentasi
atau catatan rekam medis
Nominal
Hipertensi dan Diabetes
melitus (komorbiditas)
Pengamatan dokumentasi
atau catatan rekam medis
Nominal
Penggunaan obat lain Pengamatan dokumentasi
atau catatan rekam medis
Nominal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BIOGRAFI PENULIS
Penulis naskah skripsi yang berjudul “Pemberian
Vitamin B1,B6,B12 Parenteral dan Derajat Kelelahan pada
Pasien Gagal Ginjal Kronik RS Bethesda dan Panti Rapih
Yogyakarta” bernama Juliana Sisca Yanti, merupakan anak
kedua dari pasangan Sian Phin dan Widiawaty, lahir di
Rantauprapat pada tanggal 10 Juli 1997. Penulis menempuh
pendidikan dimulai dari TK Perguruan Panglima Polem
Rantauprapat (2002-2003), SD Perguruan Panglima Polem Rantauprapat (2003-
2009), SMP Perguruan Panglima Polem Rantauprapat (2009-2012), SMA
Perguruan Panglima Polem Rantauprapat (2012-2015), dan pada tahun 2015
melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Penulis cukup aktif bergabung organisasi Buddhis Vidyasena di Vihara Vidyaloka
Yogyakarta selama 3 tahun. Penulis juga pernah menjadi panitia acara nasional
yang diadakan setiap setahun sekali yaitu “Indonesia Tripitaka Chanting” sebanyak
dua kali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI