Post on 22-Feb-2023
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id P U T U S A N
Nomor : 28/Pdt.G/2015/PN.Stg
“ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “
Pengadilan Negeri Sintang yang mengadili perkara-perkara perdata Gugatan pada
peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara
antara:
1 TJHONG TJHU FA Als FASINO, Tempat Tanggal Lahir Semarang, 06-03-1939,
Jenis Kelamin Laki-laki, Agama Budha, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan
wiraswasta, Alamat Jl. CIK DITIRO No. 1, Rt.004/Rw.001, Kel. Kapuas Kanan
Hulu, kec. Sintang, Kab. Sintang, Kalimantan Barat;
2 LIE TJIN, Tempat Tgl Lahir, Sintang, 26-11-1954, Jenis Kelamin Perempuan,
Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga, Alamat Jl. CIK
DITIRO No. 1, Rt.004/Rw.001, Kel. Kapuas Kanan Hulu, kec. Sintang, Kab.
Sintang, Kalimantan Barat.
Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya yaitu M. DIDI, S.H., Advokat / Penasihat Hukum,
beralamat di Lingkar Hutan Wisata, No. 9, Kel. Tanjung Puri, Kec. Sintang, Kab.Sintang,
Kalimantan Barat, bertindak untuk dan atas nama berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 5
September 2015, Selanjutnya disebut
sebagai...............................................................................................PENGGUGAT;
M E L A W A N
1 EDDY HALOMOAN SITANGGANG, Tempat tanggal Lahir Semitau, 25
Maret 1965, Pekerjaan Wiraswasta, Kewarganegaraan Indonesia, Alamat JL.
YC. Oevang Oeray BTN Akcaya Indah Lestari blok B. 20 Rt. 005 / Rw. 002,
Desa Sungai Ana, Kec. Sintang, Kab. Sintang Kalimantan Barat, untuk
selanjutnya disebut sebagai...........................................................................
TERGUGAT I;
2 RUSMAN, Tempat Tanggal lahir, Singkawang 30-Maret-1965, Alamat Jl.
Majapahit, Rt.01/Rw.1, Kel. Kapuas Kanan Hulu, Kec. Sintang, Kab. Sintang,
Kalimantan Barat, untuk selanjutnya di sebut sebagai............... TERGUGAT II;
Halaman 1 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id3 SUGITONO, Tempat Tanggal Lahir, Sambas 12 Februari 1981, Alamat Jl.
Patimura, Rt.006/Rw.003, kel. Tanjung Puri, Kec. Sintang, Kab. Sintang
Kalimantan Barat, untuk selanjutnya di sebut sebagai.............. TERGUGAT III;
Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya yaitu Zulkipli, S.H. Pekerjaan Advokat, Jalan M.
Saad Gang Binjai I No : 57 Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, bertindak untuk dan
atas nama pemberi kuasa (Tergugat I, II, dan III),berdasarkan Surat Kuasa khusus tanggal
25 September 2015 ,selanjutnya disebut
sebagai...............................................................................TERGUGAT I, II, dan III;
4 Presiden Republik Indonesia di Jakarta Cq. Menteri Agraria dan Pemukiman
R.I di Jakarta, Cq Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN)
Kalimantan Barat di pontianak Cq. Kepala Kantor Badan Pertanahan
Kabupaten Sintang, Jl. M. Saad, Kel. Tanjung Puri, Kec. Sintang,Kab. Sintang,
Kalimantan Barat, untuk selanjutnya di sebut sebagai.............. TERGUGAT IV;
Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya yaitu RIAN BASTIAN, S.H., kepala sub seksi
perkara pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Sintang, beralamat di Kantor
Pertanahan Kabupaten Sintang, jalan M.Saad Kelurahan Alai, Kecamatan Sintang,
Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, bertindak untuk dan atas nama berdasarkan Surat
Kuasa Khusus tanggal 29 September 2015 No. 149/SKK- 61.05/ IX/ 2015, Selanjutnya
disebut sebagai................................. TERGUGAT IV;
Pengadilan Negeri tersebut ;
Telah membaca Penetapan Nomor: 28/Pdt.G/2015/PN.Stg, tanggal 17 September
2015 tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini;
Telah membaca Penetapan Nomor: 28/Pen.Pdt/2015/PN.Stg, tanggal 17 September
2015 tentang Penetapan hari sidang perkara ini;
Telah membaca dan mempelajari berkas perkara serta surat-surat yang
berhubungan dengan perkara ini;
Telah mendengar Para pihak yang berperkara;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Penggugat atau para Penggugat telah mengajukan Gugatannya
yang ditandatangani oleh Kuasa Hukumnya tanggal 6 September 2015 yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sintang dibawah register perkara No. 28/PDT.G/2015/
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idPN.Stg, Surat Gugatan pada saat pembacaan Surat Gugatan pada tanggal 28 September
2015 di persidangan yang isinya adalah sebagai berikut:
1. Bahwa Penggugat 1 dan Penggugat 2 adalah suami istri yang sah telah menikah menurut
adat Tionghoa pada tahun 1971 dan telah dicatat berdasarkan akta perkawinan No.
80/1992 yang dikeluarkan oleh Kantor Camat Sipil Kabupaten Daerah Tingkat II
Sintang tanggal 23 Maret 1992.
2. Bahwa dari perkawinan Penggugat 1 dan 2 memiliki beberapa aset harta benda yang
diperoleh dari hasil usaha, baik itu barang bergerak maupun barang tidak bergerak
berupa tanah maupun bangunan dan khusus barang yang tidak bergerak sebagaimana
dimaksud diantaranya sebidang tanah yang terletak diantara Sintang – Nanga Pinoh
(masuk dari simpang tiga kurang lebih 450 M sebelah kanan kearah Nanga Pinoh)
Desa Sungai Ukoi, Kec. Sintang Kab. Sintang dengan ukuran panjang 50 M x lebar 40
M Luas 2000 M2 dengan batas-batas sebagai berikut:
• Sebelah Timur berbatasan dengan tanah Negara,
• Sebelah Barat berbatasan dengan Agustini (sekarang Arif Susanto),
• Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Sintang-Nanga Pinoh,
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah Negara,
3. Bahwa tanah hak milik Penggugat tersebut diperoleh dengan cara membeli dimana
pada tahun 1983 Penggugat 1 membeli tanah tersebut dari SITI MARIAM dengan
harga 150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah) berdasarkan Akta jual beli No. 38/tahun
1983 yang dibuat GUSTI BADARUDIN Camat Sintang bertindak selaku pejabat
pembuat Akta Tanah (PPAT) tanggal 14 Maret 1983.
4. Bahwa tanah yang dibeli Penggugat dari SITI MARIAM pada tahun 1983 sudah
memiliki sertifikat Hak Milik No. 1037 tahun 1982 yang dikeluarkan Kantor Agraria
Kabupaten Sintang tanggal 22-2-1982 dan setelah dibeli oleh Penggugat telah pula
dilakukan proses balik nama dari pemegang hak atas nama SITI MARIAM beralih
menjadi pemegang hak atas nama TJHONG TJHU FA als FASINO (selaku pembeli).
5. Bahwa setelah tanah tersebut dibeli oleh Penggugat, tanah tersebut dirawat dan selalu
dibersihkan dan untuk menandakan batas telah dipasang patok batas dengan memasang
patok kayu belian dan setelah patok tersebut digusur oleh Tergugat II dan III,
Penggugat kembali memasang patok batas dipasang pagar berduri dan dipasang plang
nama a/n Penggugat 1.
6. Bahwa selama Penggugat membeli tanah tersebut dari SITI MARIAM sejak tahun
1983 hingga saat ini tidak pernah ada pihak manapun yang menyatakan keberatan dan
Halaman 3 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idmengaku sebagai pemilik tanah tersebut. Dengan demikian secara hukum dengan telah
dibelinya tanah tersebut dengan ukuran panjang 50 M x 40 M = (luas 2000 M) dari
SITI MARIAM oleh Penggugat 1 dengan harga tanah tersebut sebesar Rp. 150.000
(seratus lima puluh ribu rupiah) sudah diterima seluruhnya oleh SITI MARIAM sejak
terjadinya jual beli tanah sebagaimana tersebut di atas maka sejak itu kepemilikan hak
atas tanah tersebut secara hukum sepenuhnya menjadi hak milik Penggugat.
7. Bahwa akan tetapi setelah tanah tersebut dibeli secara sah oleh Penggugat dari SITI
MARIAM berdasarkan akta jual beli No. 38 / tahun 1983 sebagaimana disebutkan pada
posita 3 di atas ternyata secara diam-diam tanpa seizin dan sepengetahuan Penggugat
oleh NURFAH (orang tua Tergugat 1) pada tahun 1985 tanah tersebut dikuasainya
secara melawan hukum dengan cara melakukan permohonan hak kepada Tergugat 4
dan karena kelalaian dan ketidak hati-hatian bahkan ada unsur kesengajaan oleh
Tergugat 4 sehingga terbitlah sertifikat hak milik No. 4337/tahun 1985 a/n NURFAH
yang dikeluarkan Kantor Agraria sekarang (Kantor Pertanahan Kabupaten Sintang)
tanggal 13 Mei 1985.
Dengan demikian dapat dipastikan terbitnya sertifikat hak milik No. 4337/tahun 1985
a/n NURFAH yang diterbitkan Tergugat 4, karena diterbitkan di atas tanah yang sudah
ada pemiliknya sebagaimana disebutkan diatas adalah cacat hukum dan harus
dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum. Dan apa yang termuat dalam sertifikat
No. 4337 / 1985 kolom pendaftaran pada huruf 1 penunjuk dimana ditulis bekas tanah
yang langsung dikuasai oleh Negara adalah tidak benar sebab di atas tanah tersebut
sebelumnya sudah ada pemiliknya a/n TJHONG TJHU FA (Penggugat) yang diperoleh
dengan cara membeli dari SITI MARIAM.
8. Bahwa akhir Oktober 2010 tanah tersebut beralih haknya dengan sebab perubahan
karena pewarisan yang semula atas nama NURFAH beralih menjadi atas nama EDY
HALOMOAN SITANGGANG (Tergugat 1). Dan karena tanah tersebut sepanjang
yang berkaitan dengan tanah hak milik Penggugat dengan ukuran panjang 50 M x lebar
40 M = luas 2000 M sebagaimana disebutkan pada posita 2, 3, 4, 5 dan 6 di atas
dengan sertifikat hak milik No. 1037/1982 a/n TJHONG TJHU FA (Penggugat 1) yang
nyata-nyata tanah tersebut telah dikuasai secara melawan hukum oleh NURFAH
sertifikat HM. No. 4337 / 1985 maka peralihan hak dari NURFAH kepada EDY
HALOMOAN SITANGGANG (Tergugat 1) adalah tidak sah, cacat hukum dan
merupakan perbuatan melawan hukum.
9. Bahwa pada bulan November 2010 tanah hak milik Penggugat yang dikuasai Tergugat
1 secara melawan hukum dijual kepada Tergugat 2 dan Tergugat 3 maka selanjutnya
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idoleh Tergugat 2 tanpa seizin dan sepengetahuan Penggugat selaku pemilik sah atas
tanah tersebut telah didirikan bangunan konstruksi beton untuk bangunan Ruko dan
sebelum membangun Tergugat 2 telah membongkar patok kayu belian pagar dan plang
nama Penggugat 1 (TJHONG TJHU FA) sehingga berakibat pagar tersebut menjadi
rusak dan penanda / patok menjadi tidak berfungsi lagi.
10. Bahwa atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Tergugat 2 yang telah
merusak patok batas, memongkar pagar dan plang nama dan selanjutnya mendirikan
bangunan Ruko diatas tanah hak milik Penggugat sebagaimana disebutkan pada posita
8 diatas membuat Penggugat tidak bisa memanfaatkan tanah atau melakukan berbagai
aktivitas untuk berbagai keperluan untuk membuka usaha, sehingga akibat dari
perbuatan Tergugat 1 tersebut telah menimbulkan kerugian pada diri Penggugat.
11. Bahwa atas perbuatan yang dilakukan oleh Tergugat 2 tersebut Penggugat sudah
berupaya menegur dan mengingatkan melalui orang kepercayaan Tergugat 2 agar
menghentikan segala aktivitas pembangunan Ruko tersebut namun teguran dan
peringatan dari Penggugat tersebut tidak pernah ditanggapi dan diindahkan oleh
Tergugat 2 dan hingga saat ini tetap meneruskan pembangunan Ruko diatas tanah hak
milik Penggugat.
12. Bahwa dengan keadaan seperti itu walaupun Penggugat sudah berupaya mengingatkan
atau menegur Tergugat 2 sebagaimana disebutkan pada posita 10 diatas namun
Tergugat 2 tetap saja tidak mengindahkan maka atas dasar fakta tersbut terbukti
Tergugat 2 telah menguasai tanah hak milik Penggugat secara melawan hukum.
13. Bahwa Penggugat khawatir tanah yang menjadi objek sengekta sebagaimana dimaksud
pada posita 7, 8 dan 9 dengan adanya Gugatan ini oleh Tergugat 2 dan 3 dialihkan
kepada orang lain, maka oleh karena itu sangat beralasan secara hukum Penggugat
mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Sintang agar meletakkan sita jaminan
(Conservatior Beslag).
• Seluruh areal tanah sebagaimana dimaksud dalam sertifikat hak milik No. 1037/
tahun 1982 a/n TJHONG TJHU FA als (FASINO) yang dikeluarkan kantor Agraria
Kabupaten Sintang tanggal 22-2-1982 seluas 2000 M dengan batas-batas
sebagaimana telah diuraikan pada posita point 3 (tiga) diatas dan seluruh bangunan
Ruko yang saat ini sedang dibangun oleh Tergugat 2.
Berdasarkan alasan-alasan yang sudah diuraikan di atas maka kami mohon kepada Bapak
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar berkenan memutuskan
sebagai berikut:
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
Halaman 5 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id2. Menyatakan benar Penggugat a/n Penggugat 1 (TJHONG TJHU FA als FASINO) telah
membeli tanah dari SITI MARIAM tahun 1983 atas sebidang tanah sertifikat hak milik
No. 1037 tahun 1982 a/n SITI MARIAM yang terletak di Jl. Sintang-Nanga Pinoh
masuk ke arah Nanga Pinoh kurang lebih 450 M (sebelah kanan ke arah kota Nanga
Pinoh) berdasarkan akta jual beli No. 38 / 1983 yang dibuat GUSTI BADARUDIN
Camat Sintang yang bertindak selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) tanggal 14
Maret 1983 dengan batas – batas sebagai berikut:
• Sebelah Timur berbatasan dengan tanah Negara
• Sebelah Barat berbatasan dengan Agustini (sekarang Arif Susanto)
• Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Sintang-Nanga Pinoh
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah Negara
3. Menyatakan secara hukum atas dasar jual beli sebagaimana disebutkan petitum 2 diatas
bahwa Penggugat adalah satu – satunya pemilik sah atas tanah yang menjadi objek
sengketa.
4. Menyatakan benar NURFAH (Orang tua Tergugat 1) tahun 1985 telah melakukan
perbuatan melawan hukum karena telah mengajukan permohonan hak yang menimpa
tanah hak milik Penggugat kepada Tergugat 4 (Kantor Agraria Kabupaten Sintang),
sehingga terbitlah hak milik Nomor 4337 tahun 1985 a/n NURFAH tanggal 13 Mei
1985.
5. Menyatakan benar dengan menerbitkan Sertifikat hak milik No. 4337 tahun 1985 a/n
NURFAH pada tanah yang sekarang menjadi objek sengketa, sementara sebelumnya
pada tanah tersebut telah terbit sertifikat hak milik 1037 tahun 1982 a/n SITI
MARIAM, selanjutnya tanah tersebut pada tahun 1983 telah dibeli oleh Penggugat dan
telah langsung dibalik nama a/n Penggugat 1 TJHONG TJHU FA, sehingga dengan
terbitnya 2 (dua) sertifikat pada objek tanah yang sama maka dipastikan Tergugat 4
(Kantor Agraria Kabupaten Sintang, sekarang Kantor Pertanahan Kabupaten Sintang)
telah lalai dan tidak hati-hati dalam menerbitkan sertifikat milik seseorang sehingga
akibat sertifikat ganda sebagaimana dalam perkara ini telah menimbulkan
ketidakpastian hukum dan merugikan hak milik Penggugat.
6. Menyatakan perbuatan Tergugat 4 yang telah menerbitkan alas hak untuk sertifikat
baru yang menimpa tanah milik Penggugat sebagaimana disebutkan pada petitum 5
diatas maka penerbitan sertifikat baru No. 4337 tahun 1985 a/n NURFAH adalah cacat
hukum dan harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id7. Menyatakan bahwa karena penerbitan sertifikat hak milik No. 4337 tahun 1985 a/n
NURFAH nyata-nyata telah menimpa dan membuat sertifikat baru diatas tanah hak
milik sertifikat baru di atas tanah hak milik (Penggugat 1) sertifikat H.M. No. 1037 a/n
TJHONG TJHU FA, maka dengan beralihnya status hukum kepemilikan tanah tersebut
atas dasar pewarisan yang semula a/n NURFAH pada Oktober 2010 beralih menjadi a/
n EDY HALOMOAN SITANGGANG (TERGUGAT 1), maka peralihan hak tersebut
dan selanjutnya status kepemilikan menjadi hak milik Tergugat 1 adalah cacat hukum
dan harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum.
8. Menyatakan karena tanah yang diperoleh Tergugat 1 dari pewarisan dan karena tanah
yang diwariskan tersebut ternyata sudah ada pemiliknya a/n Penggugat 1 (TJHONG
TJHU FA) berdasarkan bukti kepemilikan sertifikat hak milik No. 1037 / 1982, maka
beralihnya kepemilikan tersebut dari NURFAH kepada EDY HALOMOAN
SITANGGANG (TERGUGAT 1) sebagaimana disebutkan pada petitum 7 diatas
adalah cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum.
9. Menyatakan jual beli sebidang tanah hak milik No. 4337/1985 dari Tergugat I (EDY
HALOMOAN SITANGGANG) kepada Tergugat II (RUSMAN) dan Tergugat III
(SUGITONO) berdasarkan akta jual beli No. 850/JB/STG/2010 yang dibuat oleh
HOBBY SIMANUNGKALIT, SH selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT)
tanggal 4 November 2010 adalah cacat hukum dan harus dinyatakan batal demi
hukum.
10. Menyatakan peralihan hak sertifikat HM. No. 4337/1985 yang semula atas nama EDY
HALOMOAN SITANGGANG (Tergugat I) beralih menjadi hak milik RUSMAN
(Tergugat II) dan SUGITONO (Tergugat III) cacat hukum dan tidak mempunyai
kekuatan hukum.
11. Mentakan perbuatan Tergugat II dan Tergugat III yang menguasai dan mendirikan
bangunan Rumah Toko (Ruko) di atas tanah objek sengketa tersebut adalah
merupakan perbuatan melawan hukum.
12. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag) dengan perintah
agar Tergugat 1, 2, segera melaksanakan kewajiban sesuai perintah Majelis Hakim
dengan mengembalikan tanah hak milik Penggugat sertifikat HM. No. 1037 tahun
1982 a/n TJHONG TJHU FA als FASINO sebagaimana telah diuraikan pada petitum
2 diatas.
13. Menghukum kepada Tergugat 2 dan Tergugat 3 untuk segera mengosongkan dan
menghentikan segala aktivitas pembangunan Rumah Toko (Ruko) atau aktivitas apa
Halaman 7 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idsaja diatas tanah hak milik Penggugat Sertifikat HM. No. 1037 tahun 1982 tanpa
syarat apapun.
14. Menghukum Tergugat 1, 2, 3, dan 4 membayar uang paksa (Dwangsoom) sebesar Rp.
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) setiap hari terhitung sejak gugatan ini didaftarkan
apabila para Tergugat lalai memenuhi putusan dalam perkara ini.
15. Menyatakan putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uit
Voorbaar Bij Voorraad) meskipun ada perlawanan berupa varzet, banding dan kasasi.
16. Menghukum Tergugat 1 s/d 4 membayar ongkos perkara yang timbul akibat diajukan
perkara ini.
ATAU
Jika Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil – adilnya (EX AQUO ET
BONO).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditentukan, Penggugat atau
Para Penggugat telah datang Kuasanya menghadap dipersidangan, sedangkan Tergugat
atau Para Tergugat telah datang Kuasanya menghadap dipersidangan;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak
yang berperkara dan oleh Ketua Majelis Hakim telah menunjuk CHANDRAN R.
LUMBANBATU, S.H., sebagai Hakim Mediator, berdasarkan Surat Penunjukan Hakim
Mediator tanggal 05 Oktober 2015 No: 28/Pen.Pdt/2015/PN.STG untuk membantu
perdamaian antara Para pihak yang bersengketa tersebut, akan tetapi berdasarkan laporan
dari Mediator ternyata usaha perdamaian tersebut tidak berhasil, seperti yang dimaksud
dalam laporan Mediasi tertanggal 13 Oktober 2015 ;
Menimbang, bahwa oleh karena demikian pemeriksaan perkara dimulai dengan
membacakan Surat Gugatan Penggugat sebagaimana tersebut diatas, dan setelah itu
Penggugat menyatakan tetap pada isi surat gugatannya;
Menimbang, bahwa terhadap Gugatan dari Penggugat tersebut diatas, dimana
Tergugat I,II,III, IV atau Para Tergugat masing-masing melalui kuasa Hukumnya telah
menyampaikan Jawaban tertanggal 5 Nopember 2015, yang selengkapnya sebagai berikut :
Tergugat I, II, III:
Dalam Eksepsi:
1 Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil gugatan penggugat, kecuali apa yang
secara tegas diakui kebenarannya.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id2. Bahwa Gugatan penggugat Error In Person dengan alasan sebagai berikut:
2.a. Penggugat tidak mempunyai hak dan kepentingan (bukan Persona Standi in
judicio) atas tanah objek sengketa SERTIPIKAT nomor : 4337 tanggal 13 Mei
1985 yang di keluarkan Kantor Agraria/sekarang Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Sintang dulu atas nama NURFAH. sebab perubahan karena
perwarisan beralih menjadi atas nama EDDY HALOMOAN
SITANGGANG, bahwa tanah tersebut telah digarap lama oleh orang tua
tergugat I, untuk berladang pada saat itu, bahwa orang tua tergugat I, tidak
pernah mendapatkan atau membeli kepada Siti Mariyam. bahwa objek tanah
para penggugat tidak berada diatas tanah tergugat I, sekarang sudah beralih
kepada Rusman Tergugat II dan Sugitono Tergugat III, berdasarkan Akta Jual
Beli No: 850/JB/STG/2010 yang dibuat di kantor Notaris HOBBY
SIMANUNGKALIT tertanggal, 4 Nopember 2010.
2.b. Penempatan EDDY HALOMOAN SITANGGANG sebagai tergugat I,
RUSMAN Tergugat II, dan SUGITONO Tergugat III adalah keliru (Gemis
Aanboedaning Heid) karena tanah penggugat sertipikat no 1037 tahun 1982
tidak berada diatas tanah milik tergugat sertipikat no: 4337 tahun 1985. karena
dari letak dan batas batas sertipikat penggugat berbeda dengan letak dan batas-
batas milik tergugat.
2.c. Bahwa yang dijadikan sebagi tergugat tidak lengkap (Plurium Litis
Konsortium) seharus nya seluruh yang ada hubungan hukum dengan objek
sengketa tersebut seperti SITI MARIYAM sebagai pemilik tanah Semula.
bahwa tanah tersebut juga sudah terjadi pemecahan sertifikat menjadi 4 bagian
dan 3 bagian sudah terjadi jual beli dan sudah memiliki Sertifikat Hak Milik,
berdasarkan akta jual beli No: 213/2015, No: 214/2015,dan 215/2015.
Kesemuanya sudah melalui mekanisme dan prosedur yang benar dan patut
menurut hukum, seharusnya ditarik menjadi tergugat atau setidak-tidaknya
turut tergugat, maka berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
No.621 K/Sip/1975, Tanggal 25 mei 1977, gugatan yang demikian haruslah
dianggap Error In Persona artinya gugatan penggugat tidak memenuhi syarat
Formal suatu gugatan.
2 Bahwa Gugatan Penggugat sudah kadaluarsa.
3.a. berdasarkan pasal 1967 (Kitab Undang Undang Hukum Perdata) : Semua
tuntutan hukum baik yang bersipat kebendaan maupun yang bersipat
Halaman 9 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idperorangan, hapus karena lewat waktu dengan lewatnya waktu 30 (tiga
puluh) tahun, sedangkan orang yang menunjuk adanya lewat waktu itu, tidak
usah menunjukan suatu alas hak, dan terhadapnya tak dapat diajukan sutu
tangkisan yang didasarkan pada itikad buruk. sertifikat tergugat no 4337
tanggal, 9 mei 1985, dan penggugat mengajukan gugatan dan terdaftar 17
september 2015, berarti sudah 30 tahun 4 bulan 8 hari . berarti sudah lewat
waktu 4 bulan 8 hari.p
3.b. berdasarkan pasal 32 ayat 2 Peraturan pemerintah RI nomor: 24 tahun 1997
tentang pendaftaran tanah menyatakan : Dalam hal atas suatu bidang tanah
sudah di terbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum
yang memperoleh tanah tersebut dengan etikad baik dan secara nyata
menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu
tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5
(lima) tahun sejak diterbitkanya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan
secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan kepada kepala kantor
pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke
pengadilan mengenai penguasaan tanah atau sertipikat tersebut.
3.c. berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung No.200/K/Sip/1974. Tanggal
11 Desember 1975.
Kaidah Hukum : Gugatan penggugat dinyatakan ditolak, bukan atas alasan
kadaluarsa, melainkan karena penggugat telah bersikap diam diri selama 30
tahun lebih terhadap tanah yang dikuasai oleh orang lain, maka dengan
sikap diam diri tersebut, penggugat dianggap oleh hukum telah melepaskan
haknya, karena lamanya waktu berjalan (Rechtsverwerking)
DALAM POKOK PERKARA :
1. Bahwa dalil-dalil yang disampaikan dalam eksepsi, memohon diangap dipergunakan
kembali dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pokok perkara.
2. Bahwa Tergugat menolak seluruh dalil-dalil yang dikemukakan Penggugat kecuali
yang secara tegas diakui kebenaranya.
3. bahwa dalil penggugat pada posita 2,3 dan 4. adalah merupakan dalil yang keliru dan
tidak benar mengenai letak tanah, karena batas tanah milik penggugat sanggat
berbeda dengan milik para tergugat milik penggugat dalam poisita 2 sebagai
berikut:dalam sertifikatnya nomor : 1037 tahun 1982 . Panjang Tanah 50 M x lebar
tanah 40 M, laus 200 M dengan batas batas sebagai berikut:
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Sebelah timur berbatasan dengan tanah Negara
• Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Agustini (Sekarang Arif Susanto
• Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Sintang –Nanga Pinoh
• Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Negara
dari posita 2 tergugat telah salah menghitung luas tanah tersebut seharusnya
50mx40m = 2000 M2 dan tidak juga melakukan perbaikan atau rempoi.
“(Mengingat Putusan Pengadilan Negeri Sintang nomor : 06 /Pdt.G/2014/PN.Stg.
Yang dalam pertimbangan majelis hakim : dalam putusan pada halaman 44 dan 45
yaitu :bahwa didalam posita poin 4.4 gugatan penggugat menyatakan bahwa sisa tanah ahli
waris yang masih ada hanya tinggal kurang lebih 1400 M2 sementara dari hasil
pemeriksaan setempat sesuai hasil penggukuran sisa tanah tersebut adalah seluas: 5.400M2
hal tersebut diakui oleh kuasa penggugat dalam posita 4.4 adalah kesalahan ketik yaitu
terketik 1400 M2, majelis hakim menilai sepanjang proses persidangan kuasa penggugat
tidak melakukan perbaikan surat gugatannya, maka luas tanah menjadi tidak jelas dan
kabur)’’
Letak serta batas tanah penggugat tersebut sangat jauh berbeda dengan milik para tergugat
adapun milik tergugat dalam sertifikat nomor : 4337 tahun 1985. Panjang Tanah 200 M x
lebar tanah 50 M, laus 10.000 M2 dengan batas-batas sbb:
• Sebelah timur berbatasan dengan tanah Resimen
• Sebelah Barat berbatasan dengan tanah Ringan
• Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Sintang –Nanga Pinoh
• Sebelah Selatan berbatasan dengan tanah Warno
Jadi Kalau penggugat mengatakan sertipikat orang tua tergugat I, telah menimpa sertipikat
milik penggugat, sedangkan tanah tergugat lebarnya 50 M dan tanah milik penggugat 40
M, berarti ada kelebihan 10 M, dapat dipastikan yang 10M x 50M tersebut milik orang
lain, tetapi sejak dulu sampai sekarang tidak ada pihak lain yang Komplin terhadap tanah
orang tua tergugat I.
Bahwa penggugat mengatakan membeli tanah tersebut kepada ibu Siti Mariyam. Bahwa
paktanya ibu mariyam tidak pernah mersa memiliki tanah tersebut dan tidak pernah
menjual kepada siapapun dan ini sangat bertolak dengan isi gugat penggugat maka isi surat
gugatan penggugat tersebut kami sangkal dan kami tolak seluruhnya.
3 bahwa dalil penggugat pada posita 5 dan 6 adalah merupakan dalil yang keliru dan
tidak benar, karena fakta yang sebenarnya penggugat memasang pagar kawat
berduri sekitar tahun 2014, sedangkan pada tahun 2010 tergugat II dan tergugat III
Halaman 11 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idbaru membeli tanah tersebut kepada tergugat I, dan dibuat akta jual beli pada
Notaris HOBI SIMANUNGKALIT dan terbitlaah akta No.850/JB/STG/2010.
Bahwa sebelum terjadi jual beli tersebut tergugat II dan III, sudah mengecek
kebenaran sertipikat tersebut, melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) hasilnya
sertipikat tersebut tidak ada masalah atau Sengketa, selanjutnya Tergugat I, II dan
III mengecek kebenaran tanah tersebut dilapangan inipun tidak ada masalah atau
ada patok dan pagar berduri apalagi pasang pelang nama penggugat I, jika benar
seperti yang pengugat katakana dalam posita 5 dan 6. tentulah terrgugat II dn III
tidak mau membeli tanah tersebut. karena Tergugat membeli dan memperoleh
tanah tersebut sudah melalui cara dan mekanisme hukum yang benar tergugat II
dan III pun tidak ragu-ragu lagi mengelola tenah tersebut. pada tahun 2011 tergugat
pun menimbun tanah tersebut serta mulai membuat bangunan, dan pakta
sebenarnya tidak benar kalau diatas area tanah tersebut terpasang patok dengan
kawat berduri yang benar adalah penggugat mulai memasang patok dan kawat
berduri sejak tahun 2014. bahwa gugatan penggugat banyak mengandung
ketidakbenaran dan cendrung menyesatkan maka gugatan inipun harus ditolak
seluruhnya.
4 bahwa dalil penggugat pada posita 7 adalah merupakan dalil yang keliru dan tidak
benar, karena fakta yang sebenarnya orang tua tergugat I (NURFAH) sudah lama
menguasai tanah tersebut serta tidak ada kewajiban orang tua tergugat I meminta
ijin kepada pengugat karena tanah yang diajukan tersebut tidak ada hubungan
dengan penggugat maupun Siti mariam, karena tenah tersebut tidak diperoleh atau
dibeli dari Siti mariam. orang tua tergugat I mengajukan kepemilikan hak atas
tanah kepada tergugat IV tersebut sudah melalui prosedur yang benar dan tidak
bertentangan dengan Hukum atau melawan hukum. sesuai dengan kaidah hukum
yang termuat dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
: 1409/K/Pdt/1996 . yang berbunyi “Bila seseorang secara terus menerus
menguasai atau mengarap dan tidak pernah memindah tanggankan hak usaha
tanah tersebut kepada pihak lain dengan menerima pembayaran uang, maka ia
adalah penggarap yang beritikat baik dan patut diberikan hak sebagai pemilik
atas tanah”
semestinya kalau tanah yang di ajukan oleh orang tua tergugat I ada sertipikat
sebelumnya, pastilah pihak pertanahan mengetahui karena jarak antara sertipikat
penggugat No: 1037 tahun 1982 sedangkan sertipikat Milik para tergugat No: 4337
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idtahun 1985, hanya berjarak waktu 3 (tiga) tahun, jadi sangat tidak msuk akal kalau
dari Agraria atau sekarang Pertanahan tidak menyimpan arsif atau sengaja
melakukan kesalahan dengan menerbitkan sertipikat orang tua Tergugat I diatas
sertipikat Penggugat. Maka dalil penggugat pada posita 7 haruslah ditolak atau
setidak tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima.
5 bahwa dalil penggugat pada posita 8 dan 9 adalah merupakan dalil yang keliru dan
tidak benar, pengugat lah yang berusaha mengait-ngaitkan tanah milik penggut
Sertipikat HM no. 1037/1982 dengan tanah milik para tergugat Sertipikat HM
No.4337/1985. Dari ukuranya saja sudah sangat berbeda serta batas-batasnya.
Penggugat mengait-ngaitkan masalah tersebut adalah bohong belaka dan
inggin coba-coba untuk memiliki dan menguasainya, sementara para
penggugat tidak memiliki landasan hukum yang kuat karena tergugat
adalah satu-satunya ahli waris dari perkawinan EDITOCH SITANGGANG (Alm)
dengan NURFAH (Almh) yang keduanya telah meninggal dunia. Oleh karenanya
sah menurut hukum sebagai pewaris harta/tanah milik kedua orang tuanya, dan
bukanlah merupakan perbuatan melawan hukum jika tergugat I, menjual Tanah
tersebut kepada Tergugat II dan tergugat III. justru sebaliknya tanpa dasar hukum
Penggugat melakukan pemagaran pada sekitar tahun 2014 diatas tanah milik
tergugat I, yang sekarang sudah beralih kepada tergugat II dan III dan bukan lah
merupakan perbuatan melawan hukum jika tergugat II dan tergugat III
mendirikan bangunan diatas tanahnya yang sudah dibeli secara patut
menurut hukum. karena sebelum membuat bangunan tergugat sudah melalui
proses dan prosedur menurut hukum termasuk mengajukan permohonan
pengembalian batas pada instansi berwenang (BPN) kabupaten Sintang sehingga
keluarlah hasil penggukuran dari BPN No: 52/61.05/200.3/II/2015. Yang pada
intinya menjelaskan bahwa sertipikat yang diajukan pengembalian batas masih
sesuai dengan data-data yang ada pada kantor pertanahan seperti buku tanah dan
petunjuk berupa peta. justru tergugat merasa aneh terhadap penggugat tanpa dasar
hukum seperti dalam gugatan posita 7 yang mengatakan bahwa orang tua tergugat
I, telah mengajukan permohonan hak atas tanah diatas tanah pengugat, padahal
tanah Tergugat Berukuran 10.000 M2 sedangkan tanah penggugat 2000 M2 , ini
sudah dapat dipastikan tanah tergugat tidaklah berada di atas tanah milik
penggugat. Ini sangat tampak bahwa pengugat bingung dimana tanah miliknya
yang sebenarnya, karena seperti dalam gugatan pada posita 5 mengatakan bahwa
Halaman 13 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idpenggugat selalu merawat dan memeliharanya, tetapi kenapa tidak
mempermasalahkan tanah tersebut jauh sebelum tergugat 2 dan 3 menimbun serta
membuat bangunan diatas tanah tersebut.
6 bahwa dalil penggugat pada posita 10,11 dan 12 adalah merupakan dalil yang
keliru dan tidak benar, bahwa tergugat II dan tergugat III pada saat membeli tanah
tersebut sudah menempuh mekanisme hukum yang benar, justru penggugatlah yang
melakukan perbuatan melawan hukum dengan melakukan pemagaran serta
membuat patok dan memasang kawat berduri diatas tanah para tergugat pada tahun
2014. Karena tanah tersebut memiliki dokumen kepemilikan yang sah menurut
hukum dan tak terbantahkan lagi.
7 Bahwa karena Tergugat I,II dan III tidak ada melakukan perbuatan melawan
hukum sekecil apapun terhadap tanah milik penggugat oleh karena itu adalah tidak
wajar dan patut apabila para penggugat minta kepada Ketua Pengadilan Negeri
Sintang untuk meletakan sita jaminan terhadap tanah tergugat. Karena tidak ada
menimbulkan kerugian apapun pada penggugat. Apalagi belum ada putusan yang
incrah maka gugatan dalam posita 13 haruslah ditolak.
DALAM REKONPENSI:
1 Bahwa dalil-dalil yang disampaikan dalam Konpensi, memohon diangap
dipergunakan kembali dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
Rekonpensi ini.
2 Bahwa tergugat dalam rekonpensi (Tjhong Tjhu Fa Als Fasino dan Lie Tjin), dalam
gugatan Konpensi menuduh/mengatakan tergugat 2 Konpensi sekarang para
penggugat rekonpensi telah merusak patok batas, membongkar pagar dan plang
nama. Seperti dalam gugatan Konpensi posita 10.
3 Bahwa tindakan Tergugat Rekonpensi yang menuduh/mengatakan penggugat
rekonpensi telah merusak patok batas, membongkar pagar dan plang nama, sama
sekali tidak benar dan tidak mempunyai landasan hukum, karena bahwa tergugat
memasang patok dan pagar pada tahun 2014, diatas tanah milik penggugat
Rekonpensi yang dibeli secara sah dan patut menurut hukum, bahwa pada tanggal
16 Desember 2014 telah dilakukan mediasi kantor Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Sintang, berdasarkan undangan Nomor: 289/61.05/300/XII/2014
tertanggal 12 Desember 2014. dihadiri oleh para tergugat dan Penggugat 2
Konpensi. Bahwa telah dilakukan pengembalin batas oleh BPN Sintang, dalam
Berita Acara Pengukuran Pengembalian Batas Nomo: 23/BA-61.05/2015 yang
intinya, Bahwa tanah yang dimohon rekontruksi/Pengukuran oleh oleh tergugat 2
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idKonpensi tidak terdapat tumpang tindih dengan tanah milik hajah Siti Mariam yang
dijual kepada Tjong Chi Fa. Ini sudah di ketahui oleh penggugat Konpensi. Maka
tindakan tergugat rekonpensi telah mencemarkan nama baik penggugat
Rekonpensi.
4 Bahwa tindakan para tergugat Rekonpensi tersebut adalah merupakan perbuatan
melawan hukum.
5 Bahwa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh para tergugat
rekonpensi, telah mengakibatkan nama baik dan kredibilitas tergugat tergugat I
Wiraswasta, tergugat II, Pedangang dan tergugat III pedangang, tercemar dan
menimbulkan kerugian immaterial maupun materiil kepada para penggugat
Rekonpensi.
6 Bahwa kerugian immaterial yang dialami penggugat rekonpensi tidak dapat dinilai
dengan uang, maka adalah wajar jika kepada tergugat Rekonpensi wajib mengakui
kesalahannya dan meminta maaf yang dimuat dalam surat kabar nasional (Harian
Kompas) dan harian Lokal (Kapuas Post) selama 3 (tiga) hari berturut-turut.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, para tergugat I, II dan III Konpensi-Penggugat
Rekonpensi mohon sudilah kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sintang yang
memeriksa mengadili dan memutus perkara ini, berkenan memutuskan dengan amar:
DALAM KONPENSI
DALAM EKSEPSI:
• Mengabulkan eksepsi para Tergugat II, II dan III seluruhnya.
• Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak
dapat diterima.
DALAM POKOK PERKARA:
• Menolak Gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak
dapat diterima.
DALAM REKONPENSI:
• Mengabulkan Gugatan para Penggugat Rekonpensi seluruhnya.
• Menyatakan Tergugat Rekonpensi Telah melakukan perbuatan melawan hukum.
• Menghukum tergugat rekonpensi untuk meminta maaf yang dimuat dalam surat
kabar nasional (Harian Kompas) dan harian Lokal (Kapuas Post) selama 3 (tiga)
hari berturut-turut.
• Menghukum Penggugat Konpensi-tergugat Rekonpensi membayar biaya yang
timbul dalam perkara ini.
Halaman 15 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idDemikian Eksepsi, jawaban dalam konpensi dan gugatan dalam rekonpensi ini atas
perhatian dan perkenan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sintang, mengabulkanya
diucapkan terima kasih.
Tergugat IV:
I. DALAM EKSEPSI
1. Bahwa gugatan Penggugat yang terurai dalam Posita maupun Petitum, baik mengenai
subjek maupun objek dan substansi dari gugatan Penggugat sama sekali tidak ada
perbedaannya dalam perkara sebelumnya yang telah diputus pada hari Kamis tanggal
20 Agustus 2015 dengan Putusan Nomor 15/ Pdt.G/ 2015/ PN.Stg atau dengan kata
lain bahwa gugatan Penggugat Nebis In Idem karena setelah dicermati yang berbeda
hanya waktu dan tanggal mengajukan gugatan saja.
2. Bahwa Tergugat IV tidak sependapat dengan dalil-dalil gugatan Penggugat terhadap
Tergugat IV yang terurai dalam Posita maupun Petitum. Kalau dicermati secara
seksama gugatan Penggugat irasional (tidak masuk akal) dan tidak lengkap (Plurium
Litis Consortium), karena berdasarkan data yang ada pada Tergugat IV gugatan
Penggugat kurang pihak sebab tidak ikut sertanya SITI MARIAM selaku Pemegang
Hak awal Sertipikat Hak Milik Nomor 1037/ Sungai Ukoi tahun yang didalilkan
menimpa ataupun tumpang tindih (over laping) dengan tanah milik Tergugat II
(RUSMAN) dan Tergugat III (SUGITONO) yang diperoleh dari Tergugat I (EDDY
HALOMOAN SITANGGANG).
3. Bahwa gugatan Penggugat substansinya masih mempersolakan tumpang tindih (over
laping) kepemilikan antara Terugagt II (RUSMAN) dan Tergugat III (SUGITONO)
dengan Penggugat, maka jelas-jelas menjadi kewanangan Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN). Oleh karenanya gugatan Penggugat menurut hemat kami (Tergugat
IV) masih merupakan kompetensi mutlak/ absolut Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN).
4. Berdasarkan laporan dan bukti yang dimiliki Tergugat IV bahwa SITI MARIAM tidak
pernah menandatangani/ cap jempol Akta Jual Beli (data yang disaksikan Kepala
Kantor Pertanahan Kabupaten Sintang terindikasi pidana).
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa eksepsi Tergugat IV adalah merupakan bagian jawaban yang tidak
terpisahkan dalam pokok perkara.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id2. Bahwa Tergugat IV menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat, kecuali yang
diakui secara jelas dan tegas oleh Tergugat IV.
3. - Bahwa dalil gugatan Penggugat pada Posita (isi gugatan) angka 7 (tujuh) yang pada
pokoknya menyatakan “karena kelalaian dan ketidak hati-hatian bahkan ada dasar
kesengajaan oleh Tergugat IV sehingga terbitlah sertifikat hak milik No. 4337/
tahun 1985 a/n NURFAH tanggal 13 Mei 1985”.
- Bahwa dalil Penggugat tersebut adalah tidak benar dan tidak berdasar, karena
berdasarkan fakta baik secara de facto maupun yuridis penerbitan Sertipikat Hak
Milik No. 4337/ Sungai Ukoi tahun 1985 yang semula atas nama NURFAH beralih
kepada EDDY HALOMOAN SITANGGANG (Tergugat I) dan Terakhir beralih
kepada RUSMAN (Tergugat II) dan SUGITONO (Tergugat III) tidak menimpa
(over laping) dengan Sertipikat Hak Milik No. 1037/ Sungai Ukoi tahun 1982
semula atas nama SITI MARIAM dan beralih kepada Penggugat (CONG CU FA als
FASINO). Karena Penggugat sendiri tidak pernah menguasai dan mengetahui letak
tanah miliknya yang didalilkan dibeli dari SITI MARIAM. Akibat tidak ditarik atau
diikutsertakannya SITI MARIAM sebagai pihak selaku Pemegang Hak awal
Sertipikat Hak Milik No. 1037/ Sungai Ukoi tahun 1982, padahal SITI MARIAM
adalah pihak yang paling bertanggung jawab baik mengenai kepemilikan maupun
letak atas tanah yang dibeli oleh Penggugat.
Berdasarkan bukti surat yang dimiliki oleh Tergugat IV justru yang ada indikasi
kesengajaan memohon Sertipikat kepada Tergugat IV dengan keterangan palsu
adalah Penggugat. Setelah kami dapatkan justru yang terindikasi tidak Sah adalah
Sertipikat yang dimohon oleh Penggugat kalau mengacu keterangan/ surat Saudari
SITI MARIAM.
4. - Bahwa dalil Penggugat sebagaimana pada Posita (isi gugatan) angka 8 (delapan) yang
pada pokoknya menyatakan “Peralihan hak dari NURFAH kepada EDY
HALOMOAN SITANGGANG (Tergugat 1) adalah tidak sah, cacat hukum dan
merupakan perbuatan melawan hukum”.
- Bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat tersebut adalah tidak benar dan tidak
beralasan hukum, dimana peralihan hak yang dilakukan telah sesuai dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 42 Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
III. PETITUM
Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan di atas, maka Tergugat IV mohon
kepada Majelis Hakim Yang Terhormat yang memeriksa dan mengadili
Halaman 17 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idperkara ini untuk berkenan memutus dengan Putusan yang amarnya sebagai berikut :
DALAM EKSPESI :
1. Mengabulkan eksepsi Tergugat IV untuk seluruhnya.
2. Menyatakan gugatan Penggugat Nebis In Idem karena Subjek, Objek dan Substansinya
sama.
3. Menyatakan menurut hukum gugatan Penggugat kurang pihak atau Pengadilan Negeri
tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara ini karena merupakan
kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara.
4. Berdasarkan eksepsi Tergugat IV tersebut diatas, mohon kepada Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk tetap memutus dengan Putusan Sela.
DALAM POKOK PERKARA:
1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).
2. Menyatakan menurut hukum gugatan Penggugat tidak substansial dan kurang pihak
serta tidak beralasan hukum dalam Posita pada angka 7 (tujuh) dan angka 8 (delapan)
dalam gugatannya.
3. Menyatakan menurut hukum Tergugat IV (Kantor Pertanahan Kabupaten Sintang)
yang menerbitkan Sertipikat Hak Milik No. 4337/ Sungai Ukoi tanggal 10 Januari 1985
atas nama NURFAH (semula) dan terakhir tercatat atas nama RUSMAN (Tergugat II)
dan SUGITONO (Tergugat III) tidak menimpa (over laping) dengan Sertipikat Hak
Milik No. 1037/ Sungai Ukoi tahun 1982 milik Penggugat yang dibeli dari SITI
MARIAM.
4. Menyatakan menurut hukum Tergugat IV yang menerbitkan Sertipikat Hak Milik No.
4337/ Sungai Ukoi tahun 1985 yang semula atas nama NURFAH dan terakhir tercatat
atas nama RUSMAN (Tergugat II) dan SUGITONO (Tergugat III) adalah sah dan
bukan merupakan Perbuatan Melawan Hukum.
5. Menyatakan menurut hukum bahwa penerbitan Sertipikat Hak Milik No. 4337/ Sungai
Ukoi tahun 1985 atas nama NURFAH terakhir tercatat atas nama RUSMAN (Tergugat
II) dan SUGITONO (Tergugat III) adalah sah dan merupakan Keputusan Pejabat Tata
Usaha Negara.
6. Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini.
Dan Atau;
Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat kiranya berpendapat lain, maka Tergugat IV
memohon untuk memutus perkara ini dengan seadil-adilnya (et aequo et bono).
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa atas jawaban kuasa Tergugat tersebut diatas, Penggugat
melalui kuasa hukumnya telah mengajukan Replik terhadap tergugat I, II, III dan IV
tanggal 9 Nopember 2015;
Menimbang, bahwa atas Replik Penggugat, Tergugat I,II, III dan IV masing-
masing melalui kuasa hukumnya telah mengajukan Duplik tanggal 12 Nopember 2015;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini telah dijatuhkan Putusan Sela oleh Majelis
Hakim pada hari Kamis tanggal 19 Nopember 2015, yang amarnya sebagai berikut:
M E N G A D I L I:
1 Menolak eksepsi Tergugat IV mengenai
Kewenangan Mengadili (Kompetensi
Absolute) dan eksepsi selain dan
selebihnya;
2 Menyatakan Pengadilan Negeri Sintang
berwenang mengadili perkara ini;
3 Memerintahkan kedua belah pihak untuk
melanjutkan perkara ini;
4 Menangguhkan biaya perkara hingga
putusan akhir;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil gugatannya, Kuasa Para Penggugat
telah mengajukan bukti surat sebagai berikut:
1 Fotocopy Sertipikat Nomor: 1037 tahun 1982, diberi tanda bukti P-1;
2 Fotocopy Akta Jual Beli Nomor: 38/1983, tertanggal 14 Maret 1983, diberi tanda bukti
P-2;
3 Fotocopy Akta Perkawinan Nomor: 80/1992, tertanggal 23 Maret 1992, diberi tanda
bukti P-3;
4 Fotocopy Surat Keterangan Nomor: 474.4/2161/Pelum, tertanggal 30 September 2014,
diberi tanda bukti P-4;
5 Fotocopy Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tertanggal 18 Juni 2010, diberi tanda
bukti P-5.1;
6 Fotocopy Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tertanggal 26 Pebruari 2011, diberi
tanda bukti P-5.2;
7 Fotocopy Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tertanggal 5 Juli 2012, diberi tanda
bukti P-5.3;
Halaman 19 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id8 Fotocopy Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tahun 2013, diberi tanda bukti P-5.4;
9 Fotocopy Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tahun 2014, diberi tanda bukti P-5.5;
10 Fotocopy Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tahun 2015, diberi tanda bukti P-5.6;
11 Fotocopy Kwitansi atas nama Cong Cu Fa, tertanggal 8 Juni 2005, diberi tanda bukti
P-6.1
12 Fotocopy Kwitansi atas nama Cong Cu Fa, tertanggal 07 September 2013, diberi tanda
bukti P-6.2;
13 Fotocopy lokasi tanah sengketa, diberi tanda bukti P-7.1;
14 Fotocopy lokasi tanah sengketa, diberi tanda bukti P-7.2;
15 Fotocopy lokasi tanah sengketa, diberi tanda bukti P-7.3;
16 Fotocopy lokasi tanah sengketa, diberi tanda bukti P-7.4;
17 Fotocopy Surat Jual beli tertanggal 25 Pebruari 1983, diberi tanda bukti P-8;
18 Fotocopy Kwitansi tertanggal 25 Pebruari 1983, diberi tanda bukti P-9;
19 Fotocopy Surat Pernyataan tertanggal 25 Pebruari 1983, diberi tanda bukti P-10;
Fotocopy bukti-bukti surat tersebut diatas telah dibubuhi materai cukup, dan setelah
dicocokkan sama dengan aslinya, kecuali bukti yang diberi tanda P-7.1, P-7.2, P-7.3 dan
P-7.4 adalah fotocopy dari fotocopy selanjutnya bukti surat tersebut dilampirkan dalam
berkas perkara ini, kemudian asli bukti surat tersebut dikembalikan kepada Kuasa Para
Penggugat di persidangan;
Menimbang, bahwa selain bukti surat untuk mendukung dalil gugatannya, Kuasa
Para Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi di persidangan dibawah sumpah pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1 JECKY CHANDRA:
• Bahwa saksi kenal dengan para Penggugat sejak tahun 2013 dan saksi diajak oleh
Penggugat mencari patuk tanah yang sudah dipasang;
• Bahwa saksi diajak oleh Penggugat I mencari patuk tanah di Simpang Pinoh;
• Bahwa saksi mengetahui antara para Penggugat dan Tergugat ada sengketa
masalah tanah;
• Bahwa pada saat mencari patuk tanah tersebut, hanya Penggugat I dan saksi yang
mencari dan tidak ada orang lain;
• Bahwa saksi tidak mengetahui luas tanah yang disengketakan;
• Bahwa saksi tidak mengetahui batas-batas tanah yang disengketakan , yang saksi
tahu hanya berbatas dengan jalan raya saja;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa pada saat mencari patuk diatas tanah tersebut pada saat itu kosong hanya
ada semak-semak saja;
• Bahwa pada saat itu saksi pergi kelokasi tanah tersebut bersama dengan Penggugat
I dengan menggunakan mobil, dan dalam perjalanan Penggugat I tidak ada cerita
apa-apa;
• Bahwa saksi tidak tahu Penggugat mendapat tanah tersebut dari mana;
• Bahwa saksi tidak tahu terhadap tanah tersebut ada sertifikat tanah dan akta jual
belinya;
• Bahwa pada saat pergi ke lokasi tanah tersebut, saksi hanya dipinggir jalan saja
dan saksi diminta memasang kawat di depan saja;
• Bahwa saksi memasang kawat diatas tanah tersebut pada tahun 2013 dengan upah
sebesar Rp. 300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah);
• Bahwa sekarang saksi tinggal di Jl. MT. Haryono Gang Damai Sintang;
• Bahwa pekerjaan sehari-hari saksi adalah menebas lahan;
• Bahwa pada saat mencari patuk, patuk yang ditemukan adalah patuk kayu belian
yang sudah lama dan patuk tersebut menuju arah pinoh;
• Bahwa saksi memasang pagar kawat pas di patuk tersebut;
• Bahwa saksi memasang pagar kawat mengikuti patuk tersebut, dan sekarang diatas
tanah tersebut sudah ada bangunan tapi saksi tidak tahu siapa orang yang
membangun dan pagar kawat yang saksi pasang pada saat itu sudah tidak ada
karena sudah dibongkar untuk membuat bangunan;
• Bahwa patuk saksi temukan pada saat itu dari kayu berbentuk bulat, tapi patuk
tersebut tidak ada namanya;
• Bahwa pada saat itu lokasi tanah tersebut sudah ditimbun dan dipagar pada bagian
depan jalan saja;
• Bahwa pada saat itu saksi tidak ada melihat Penggugat ada membawa sertifikat
tanah;
2 JANNAH LINGGA:
• Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini mengenai akta jual beli dan saksi pada
saat itu sebagai saksi di dalam akta jual beli tanah tersebut;
Halaman 21 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa pada tahun 1983 saksi pernah menandatangani akta jual beli, dimana yang
menjual tanah tersebut adalah SITI MARIAM dan pembelinya adalah TJHONG
TJHU FA Alias FASIN, tapi saksi tidak tahu persis letak tanah tersebut;
• Bahwa saksi kenal dengan Akta jual beli No. 38/1983 (P-2);
• Bahwa pada saat menandatangani Akta jual beli tersebut, penjual sudah
berkeluarga dan waktu itu suami SITI MARIAM datang dan juga isteri pembeli
juga datang;
• Bahwa tanah yang dibeli oleh Penggugat lokasinya terletak di Sungai Ukoi, tapi
saksi tidak pernah ke lokasi tanah tersebut;
• Bahwa yang membuat akta jual beli pada saat itu adalah Camat GUSTI
BADARUDIN;
• Bahwa saksi tidak mengetahui dari mana SITI MARIAM mendapatkan tanah
tersebut;
• Bahwa pada saat menjual tanah SITI MARIAM dalam keadaan sehat;
• Bahwa pada saat saksi menandatangani akta jual beli tersebut, tanah tersebut sudah
bersertifikat dan sertifikat tersebut asli atas nama SITI MARIAM;
• Bahwa saksi tidak mengetahui apakah pada saat itu tanah sudah dibalik nama oleh
Penggugat, karena pada tahun 1983 saksi pindah tugas ke Kecamatan Kayan Hilir
sebagai Camat;
• Bahwa saksi juga kenal dengan Tergugat I, dan saksi tidak pernah mendengar
antara Penggugat dan Tergugat ada sengketa tanah, yang saksi dengar dari Bapak
Tergugat I bahwa ada memiliki tanah di Sungai Ukoi;
• Bahwa saksi kenal dengan Bapak Tergugat I karena sama-sama bekerja sebagai
PNS;
• Bahwa nama suami dari SITI MARIAM adalah RUDI LAYONG;
• Bahwa selain saksi yang juga ikut menandatangani Akta jual beli sebagai saksi
adalah staf Camat;
• Bahwa saksi sudah lupa harga jual, luas dari tanah dalam Akta Jual beli tersebut;
• Bahwa saksi tidak mengetahui mengenai kwitansi jual beli tanah dan proses awal
jual beli tanah tersebut;
• Bahwa dari pihak penjual tanah pada saat itu saksinya adalah suami SITI
MARIAM yang bernama RUDI LAYONG sedangkan saksi sebagai saksi dari
pihak pembeli;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa pada saat itu tidak yang keberatan atas proses jual beli tanah tersebut;
• Bahwa pada saat itu penjual dan pembeli hadir;
• Bahwa isteri Tergugat I berasal dari Kapuas Hulu;
• Bahwa saksi tidak tahun apakah pada tahun 1983 tanah tersebut sudah ada RT atau
belum;
3 BUI LIUNG:
• Bahwa yang saksi ketahui dalam perkara ini adalah masalah sengketa tanah milik
Penggugat;
• Bahwa saksi mengetahui masalah tersebut karena diberitahu oleh Penggugat dan
saksi pernah disuruh Penggugat menebas tanah tersebut;
• Bahwa pada tahun 2006 saksi menebas tanah tersebut saat saksi bekerja sebagai
karyawan Penggugat;
• Bahwa saksi menebas ditanah tersebut lebih dari satu kali;
• Bahwa pada saat saksi menebas ditanah tersebut sudah ada patuknya dari kayu
warna merah;
• Bahwa letak tanah tersebut di Simpang Pinoh sebelah kanan arah menuju Melawi;
• Bahwa luas tanah milik Penggugat adalah 50 meter x 40 meter;
• Bahwa saksi tidak mengetahui sudah berapa lama Penggugat memiliki tanah
tersebut;
• Bahwa pada saat itu diatas tanah milik Penggugat tidak ada tanaman;
• Bahwa saksi menebas tanah milik Penggugat tersebut sekitar ½ jam;
• Bahwa sekarang diatas tanah tersebut berdiri bangunan ruko, tapi saksi tidak tahu
siapa yang membangun ruko tersebut;
• Bahwa pada waktu menebas tanah tersebut, saksi melihat ada 2 (dua) patuk;
• Bahwa pada saat itu saksi tidak ada mengukur luas tanah tersebut;
• Bahwa pada saat menebas, tidak ada orang yang melarang saksi menebas pada saat
itu dan diatas tanah tersebut belum ada bangunan;
• Bahwa patuk diatas tanah tersebut tidak ada namanya dan belum ada pagarnya
juga;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Kuasa Para Penggugat dan
Kuasa Tergugat 1, 2 dan 3, dan Kuasa Tergugat 4 menyatakan akan menanggapinya dalam
kesimpulan;
Halaman 23 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa untuk menguatkan dalil jawabannya, Kuasa Tergugat 1, 2 dan
3 telah mengajukan bukti surat berupa:
1 Fotocopy Salinan Penetapan Nomor: 47/1989, diberi tanda T.123-1;
2 Fotocopy Surat Keterangan Kematian Nomor: 474.3/10/PEM, tertanggal 16 Juni
2015 atas nama NURFAH, diberi tanda bukti T.123-2
3 Fotocopy Surat Keterangan Kematian Nomor: 474.3/09/PEM, tertanggal 16 Juni
2015, atas nama FAEDITCH SITANGGANG, tertanggal 16 Juni 2015, diberi
tanda bukti T.123-3;
4 Fotocopy Akta Jual Beli Nomor: 850/JB/STG/2010, tertanggal 4 Nopember 2010,
diberi tanda bukti T.123-4;
5 Fotocopy Kwitansi atas nama Rusman, tertanggal 27 Juli 2010, diberi tanda bukti
T.123-5;
6 Fotocopy Surat Pemberitahuan Obyek Pajak, Pajak Bumi dan Bangunan (SPOP
PBB) atas nama Rusman, tertanggal 04 Nopember 2010, diberi tanda bukti
T.123-6;
7 Fotocopy Hasil Pengukuran Nomor: 52/61.05/200.3/II/2015, tertanggal 04 Pebruari
2015, diberi tanda bukti T.123-7;
8 Fotocopy Surat Kuasa atas nama F.A Suharman/Saman, diberi tanda bukti T.123-8;
9 Fotocopy Surat Perjanjian dan Kesepakatan atas nama F.A. Suharman, tertanggal
15 Pebruari 2010, diberi tanda bukti T.123-9;
10 Fotocopy Surat Undang Nomor: 289/61.05/300/XII/2014, tertanggal 12 Desember
2014, diberi tanda bukti T.123-10;
11 Fotocopy Surat Tanda Terima Setoran (STTS) tertanggal 07 Juni 2010, diberi tanda
bukti T.123-11;
12 Fotocopy Sertifikat Nomor: 02595, diberi tanda bukti T.123-12;
13 Fotocopy Sertifikat Nomor: 02599, diberi tanda bukti T.123-13;
14 Fotocopy Sertifikat Nomor: 02596, diberi tanda bukti T.123-14;
15 Fotocopy Akta Jual Beli Nomor: 214/2015, diberi tanda bukti T.123-15;
16 Fotocopy Sertifikat Nomor: 02597, diberi tanda bukti T.123-16;
17 Fotocopy Akta Jual Beli Nomor: 213/2015, diberi tanda bukti T.123-17;
18 Fotocopy Sertifikat Nomor: 02598, diberi tanda bukti T.123-18;
19 Fotocopy Akta Jual Beli Nomor: 215/2015, diberi tanda bukti T.123.19;
20 Fotocopy Rekomendasi Izin Bangunan Ruko di Wilayah Desa Sungai Ukoi:
215/2015, diberi tanda bukti T.123-20;
21 Fotocopy Tanda Terima Dokumen Nomor: 359/2015, diberi tanda bukti T.123-21;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id22 Fotocopy Izin Pendahuluan Nomor: 640/177/IMB/KPTSP-3/2014, diberi tanda
bukti T.123-22;
23 Fotocopy gambar Izin mendirikan Bangunan, diberi tanda bukti T.123-23;
24 Fotocopy Surat Pernyataan atas nama Siti Mariam tertanggal 25 September 2015,
diberi tanda bukti T.123-24;
Fotocopy bukti-bukti surat tersebut diatas telah dibubuhi materai cukup, dan setelah
dicocokkan sama dengan aslinya, kecuali bukti yang diberi tanda T.123-23 adalah
fotocopy dari fotocopy, selanjutnya bukti surat tersebut dilampirkan dalam berkas perkara
ini, kemudian asli surat-surat bukti tersebut dikembalikan kepada Kuasa Tergugat di
persidangan;
Menimbang, bahwa selain bukti surat untuk menguatkan dalil bantahannya, Kuasa
Tergugat 1, 2 dan 3 juga telah mengajukan saksi-saksi di persidangan di bawah sumpah
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1 JELANI:
• Bahwa saksi kenal dengan SITI MARIAM, karena SITI MARIAM adalah Ibu
kandung saksi dan Bapak saksi bernama RUDI LAYONG;
• Bahwa SITI MARIAM memiliki 8 (delapan) orang anak yaitu, Rostinah, Jelani
(saksi), Sumiwati, Kamariah, Hermanto, Insana, Aini dan Saina;
• Bahwa SITI MARIAM punya tanah di Desa Sungai Ukoi di 3 (tiga) tempat;
• Bahwa SITI MARIAM punya tanah yang sudah ditanami karet seluas 2 (dua)
hektar;
• Bahwa SITI MARIAM tidak pernah menjual tanah kepada Sdr TJHONG TJHU
FA Alias FASINO;
• Bahwa saksi kenal Surat Pernyataan yang dibuat oleg SITIR MARIAM (bukti
T.123-24);
• Bahwa saksi mengetahui surat pernyataan tersebut dan pada saat itu Sdr. Agus Pak
Kades, yang datang kerumah mau buat surat pernyataan tersebut;
• Bahwa SITI MARIAM tidak ada menyuruh Pak Kades membuat surat tersebut;
• Bahwa SITI MARIAM tidak mengetahui mengenai permasalah sengketa tanah ini;
• Bahwa dalam surat pernyataan tersebut, saksi ikut bertandatangan sebagai saksi
dan sebelumnya saksi baca terlebih dahulu surat tersebut;
• Bahwa saksi pernah dipanggil oleh BPN Sintang mengenai permasalahan tanah
ini;
Halaman 25 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa BPN memanggil saksi pada saat itu mengetahui permasalah tanah ini dan
kemudian saksi membuat surat tidak pernah menjual tanah tersebut kepada
Penggugat;
• Bahwa pada saat saksi menandatangani Surat Pernyataan (bukti T.123-24) sebagai
saksi, dilakukan tanpa ada paksaan;
• Bahwa saksi kenal dengan Sdr. SURAHMAN, tapi tanah Bapak saksi tidak ada
berbatasan dengan tanah Sdr. SURAHMAN;
• Bahwa Bapak saksi tidak ada memiliki tanah di pinggir jalan Sintang-Pinoh;
• Bahwa pada tahun 1982 dan tahun 1983 saksi sudah ada di Sungai Ukoi;
• Bahwa Bapak saksi pernah menjadi Kepala Kampung Sungai Ukoi pada tahun
1978 dan tahun 1979;
2 HERMANTO:
• Bahwa saksi kenal SITI MARIAM, karena SITI MARIAM adalah Ibu mertua
saksi dan saksi sebagai menantunya tinggal satu rumah sudah lebih dari 12 (dua
belas) tahun;
• Bahwa suami SITI MARIAM bernama RUDI LAYONG adalah suami sah dari
SITI MARIAM, tapi suami SITI MARIAM tersebut sudah meninggal pada tahun
2001;
• Bahwa SITI MARIAM tidak punya tanah dipinggir jalan Sintang – Pinoh;
• Bahwa SITI MARIAM pernah berladang dipinggir jalan Sintang – Pinoh sekitar
400 meter dari Simpang Pinoh tapi tidak ada SKTnya;
• Bahwa saksi mengetahui mengenai isi surat pernyataan (bukti T.123-24);
• Bahwa pada saat membuat surat pernyataan (bukti T.123-24) tersebut, semua
anak-anak SITI MARIAM hadir;
• Bahwa saksi pernah dipanggil BPN Sintang pada tahun 2015 untuk mewakili SITI
MARIAM;
• Bahwa saksi mengetahui lokasi tanah yang disengketakan dalam perkara ini dan
diatas tanah tersebut sudah dibangun ruko 4 (empat) pintu lantai 2 (dua);
• Bahwa suami SITI MARIAM tidak pernah menjual tanah kepada Penggugat;
• Bahwa saksi lahir pada tahun 1980;
• Bahwa bekas ladang SITI MARIAM bukanlah ditanah yang disengketakan;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa saksi dipanggil oleh BPN mengenai masalah tanah, tapi SITI MARIAM
bilang tidak punya tanah, karena setelah dia berladang tanah tersebut ditinggal
begitu saja;
• Bahwa SITI MARIAM mengetahui surat pernyataan (bukti T.123-24);
• Bahwa Sdr. AGUS hanya membantu membuat surat pernyataan (bukti T.123-24)
tersebut;
• Bahwa tanah bekas ladang SITI MARIAM masih ada, namu bukan haknya lagi;
• Bahwa saksi tidak mengetahui batas-batas tanah yang dibuat ladang oleh SITI
MARIAM tersebut, karena SITI MARIAM berladang pada tahun 1980;
• Bahwa saksi tidak pernah mendengar suami SITI MARIAM mengurus sertifikat
tanah;
• Bahwa tujuan SITI MARIAM membuat surat pernyataan (bukti T.123-24) adalah
supaya tidak terlibat dengan permasalah orang lain dan surat tersebut atas
persetujuan anak-anaknya;
3 FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN:
• Bahwa saksi mengetahui sengketa tanah antara para Penggugat dan para Tergugat,
karena tanah tersebut berbatasan dengan tanah saksi;
• Bahwa diatas tanah sengeketa tersebut sudah berdiri ruko 4 (empat) pintu milik
Tergugat 2 dan Tergugat 3;
• Bahwa awalnya tanah yang diatasnya berdiri bangunan ruko 4 (empat) pintu
adalah milik Tergugat 1 kemudian dijual kepada Tergugat 2 dan Tergugat 3, yang
sekarang menguasai tanah tersebut;
• Bahwa luas tanah yang dijual oleh Tergugat 1 kepada Tergugat 2 dan Tergugat 3
adalah seluas 50 meter x 200 meter : 1 (satu) hektar;
• Bahwa saksi lahir di Sungai Ukoi dan tanah milik saksi yang berbatasan dengan
tanah yang disengketakan adalah tanah warisan dari orang tua saksi dari tahun
1979;
• Bahwa saksi kenal dengan SITI MARIAM karena SITI MARIAM pernah
menguasai tanah milik saksi tersebut dengan cara meminjam untuk berladang
tanaman padi dan setelah berladang pada tahun 1986 dikembalikan kepada saksi
lagi;
• Bahwa saksi masih ada hubungan keluarga dengan SITI MARIAM;
Halaman 27 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Bahwa sepengetahuan saksi SITI MARIAM tidak pernah menjual tanah dengan
orang lain;
• Bahwa tanah milik saksi sudah ada SKTnya atas nama orang tua saksi;
• Bahwa saksi kenal dengan surat kuasa (bukti T.123-8) dan surat perjanjian (bukti
T.123-9);
• Bahwa tanah milik saksi belum ada sertifikatnya, namun sudah ada SKTnya seluas
3 (tiga) hektar;
• Bahwa sebelumnya tanah milik saksi adalah masalah dengan orang lain, namun
sudah diselesaikan, dimana pada saat itu tanah Nurpa bertimpa dengan SKT tanah
Bapak saksi;
• Bahwa tanah saksi yang berbatasan dengan tanah Tergugat 2 dan Tergugat 3
adalah seluas 100 meter x 300 meter dan sampai sekarang masih ada;
• Bahwa SKT milik saksi dikeluarkan tahun 2007;
• Bahwa saksi tidak pernah melihat patuk ditanah Penggugat;
• Bahwa ditahun 2010 saksi tidak pernah melihat pagar ditanah Penggugat;
• Bahwa RUDI LAYONG pernah menjadi Kepala Kampung di Sungai Ukoy;
• Bahwa SITI MARIAM tidak pernah membuka ladang di tanah yang menjadi
obyek perkara ini, yang ada SITI MARIAM pernah berladang di tanah milik saksi;
• Bahwa SITI MARIAM ada memiliki tanah dibelakang, namun tidak ada dipinggir
jalan;
• Bahwa saksi tidak pernah menjual tanah kepada Penggugat;
• Bahwa saksi tidak tahu apakah SITI MARIAM pernah menjual tanah pada tahun
1982;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, Kuasa Para Penggugat dan
Kuasa Tergugat 1,2,dan 3, dan Kuasa Tergugat 4 menyatakan akan menanggapinya dalam
Kesimpulan;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil jawabannya, Kuasa Tergugat 4 telah
mengajukan bukti surat berupa:
1 Fotocopy Peta, diberi tanda bukti T- 4.1;
2 Fotocopy Gambar ukur Nomor: 40, tertanggal 20 Januari 2015 atas nama Rusman,
diberi tanda bukti T- 4.2;
3 Fotocopy Kartu Kendali Naskah, diberi tanda T- 4.3;
4 Fotocopy Kartu Kendali Naskah, diberi tanda T- 4.4;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id5 Fotocopy Surat Undangan Nomor: 289/61.05/300/XII/2014, tertanggal 12
Desember 2014, diberi tanda T- 4.5 ;
6 Fotocopy hasil pengukuran Nomor: 52/61.05/200.3/II/2015, tertanggal 04 Pebruari
2015, diberi tanda T- 4.6;
7 Fotocopy Surat Pernyataan atas nama Siti Mariam tertanggal 23 April 2015, diberi
tanda T- 4.7;
8 Fotocopy Surat Pernyataan atas nama Siti Mariam tertanggal 25 September 2015,
diberi tanda T- 4.8;
9 Fotocopy Surat Undangan Nomor: 3.11/61.13/XI/2015, tertanggal 02 Nopember
2015, diberi tanda T- 4.9;
Fotocopy bukti-bukti surat tersebut diatas telah dibubuhi materai cukup, dan setelah
dicocokkan sama dengan aslinya, kecuali bukti yang diberi tanda T- 4.8 adalah fotocopy
dari fotocopy, selanjutnya bukti surat tersebut dilampirkan dalam berkas perkara ini,
kemudian asli surat-surat bukti tersebut dikembalikan kepada Kuasa Tergugat 4 di
persidangan;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini telah dilakukan pemeriksaan setempat atas
obyek perkara a quo pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015;
Menimbang, bahwa Kuasa Para Penggugat dan Kuasa Tergugat masing-masing
telah mengajukan Kesimpulan tertanggal 14 Desember 2015;
Menimbang, bahwa selanjutnya segala sesuatu yang termuat dalam berita acara
persidangan perkara ini, untuk menyingkat putusan ini dianggap telah termuat dan menjadi
bagian yang tak terpisahkan dengan putusan ini;
Menimbang, bahwa akhirnya para pihak menyatakan tidak ada hal-hal yang
diajukan lagi dan mohon putusan;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
DALAM KONVENSI:
Dalam Eksepsi:
Menimbang, bahwa atas gugatan Para Penggugat, para Tergugat mengajukan
Eksepsi dalam jawabannya pada pokoknya sebagai berikut:
Tergugat 1, 2 dan 3:
1 Bahwa Gugatan penggugat Error In Person dengan alasan sebagai berikut:
Halaman 29 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Penggugat tidak mempunyai hak dan kepentingan (bukan Persona Standi in
judicio) atas tanah objek sengketa SERTIPIKAT nomor : 4337 tanggal 13 Mei
1985 yang di keluarkan Kantor Agraria/sekarang Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Sintang dulu atas nama NURFAH.
• Penempatan EDDY HALOMOAN SITANGGANG sebagai tergugat I,
RUSMAN Tergugat II, dan SUGITONO Tergugat III adalah keliru (Gemis
Aanboedaning Heid) karena tanah penggugat sertipikat no 1037 tahun 1982
tidak berada diatas tanah milik tergugat sertipikat no: 4337 tahun 1985. karena
dari letak dan batas batas sertipikat penggugat berbeda dengan letak dan batas-
batas milik tergugat;
2 Bahwa yang dijadikan sebagai Tergugat tidak lengkap (Plurium Litis Konsortium)
seharus nya seluruh yang ada hubungan hukum dengan objek sengketa tersebut
seperti SITI MARIAM sebagai pemilik tanah Semula;
3 Bahwa Gugatan Penggugat sudah kadaluarsa.
• berdasarkan pasal 1967 (Kitab Undang Undang Hukum Perdata) : Semua
tuntutan hukum baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat
perorangan, hapus karena lewat waktu dengan lewatnya waktu 30 (tiga puluh)
tahun, sedangkan orang yang menunjuk adanya lewat waktu itu, tidak usah
menunjukan suatu alas hak, dan terhadapnya tak dapat diajukan suatu tangkisan
yang didasarkan pada itikad buruk. sertifikat tergugat no 4337 tanggal, 9 mei
1985, dan penggugat mengajukan gugatan dan terdaftar 17 september 2015,
berarti sudah 30 tahun 4 bulan 8 hari . berarti sudah lewat waktu 4 bulan 8
hari.
Tergugat 4:
1. Bahwa gugatan Penggugat yang terurai dalam Posita maupun Petitum, baik mengenai
subjek maupun objek dan substansi dari gugatan Penggugat sama sekali tidak ada
perbedaannya dalam perkara sebelumnya yang telah diputus pada hari Kamis tanggal
20 Agustus 2015 dengan Putusan Nomor 15/ Pdt.G/ 2015/ PN.Stg atau dengan kata
lain bahwa gugatan Penggugat Nebis In Idem karena setelah dicermati yang berbeda
hanya waktu dan tanggal mengajukan gugatan saja;
2. Bahwa Tergugat IV tidak sependapat dengan dalil-dalil gugatan Penggugat terhadap
Tergugat IV yang terurai dalam Posita maupun Petitum. Kalau dicermati secara
seksama gugatan Penggugat irasional (tidak masuk akal) dan tidak lengkap (Plurium
Litis Consortium), karena berdasarkan data yang ada pada Tergugat IV gugatan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idPenggugat kurang pihak sebab tidak ikut sertanya SITI MARIAM selaku Pemegang
Hak awal Sertipikat Hak Milik Nomor 1037/ Sungai Ukoi tahun yang didalilkan
menimpa ataupun tumpang tindih (over laping) dengan tanah milik Tergugat II
(RUSMAN) dan Tergugat III (SUGITONO) yang diperoleh dari Tergugat I (EDDY
HALOMOAN SITANGGANG);
Menimbang, bahwa atas eksepi Tergugat tersebut diatas, Para Penggugat di dalam
Repliknya telah menanggapi Eksepsi Tergugat yang pada pokoknya sebagai berikut:
1 Bahwa Penggugat menolak seluruh dalil Tergugat 1, 2 dan 3 dalam Eksepsinya,
terkecuali ada hal-hal yang secara tegas diakui oleh Penggugat;
2 Bahwa gugatan Penggugat ERROR IN PERSONA, atas dalil tersebut, Penggugat
jelas ada kepentingan atas tanah yang menjadi obyek sengketa sebab tanah yang
diklaim Tergugat 1, 2 dan 3 menimpa / tumpang tindih dengan tanah hak milik
Penggugat;
3 Bahwa gugatan Penggugat keliru, atas eksepsi tersebut tidak ada yang keliru,
Penggugat tahu persis letak tanah tersebut sebab sejak dibeli dari tahun 1983 tanah
tersebut selalu dirawat dan pihak-pihak yang berbatasan jelas;
4 Bahwa tidak beralasan menggugat SITI MARIAM karena tanah sertifikat hak milik
No. 1037 tahun 1982 adalah tanah yang diterbitkan berdasarkan ketentuan PRONA
ketentuan ukurannya jelas yakni Panjang 50 m x lebar 40 m = Luas 2000 m3;
5 Bahwa gugatan sudah kadaluarsa, atas dalil para Tergugat tersebut adalah tidak
beralasan hukum sebab Penggugat sejak membeli tanah dari SITI MARIAM tahun
1983 secara rutin tetap dan terus dirawat dan telah dipasang patok dari kayu belian
dan sejak Penggugat membeli tanah tersebut sejak tahun 1983, hingga saat ini tidak
ada pihak manapun yang menyatakan keberatan dan mengaku sebagai pemilik
tanah tersebut;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat tersebut, Majelis akan
mempertimbangkannya sebagai berikut:
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat 1, 2 dan 3 sebagaimana terurai
diatas yang pada pokoknya menyatakan bahwa Gugatan penggugat Error In Person
dengan alasan sebagai berikut:
• Penggugat tidak mempunyai hak dan kepentingan (bukan Persona Standi in
judicio) atas tanah objek sengketa SERTIPIKAT nomor : 4337 tanggal 13 Mei
1985 yang di keluarkan Kantor Agraria/sekarang Badan Pertanahan Nasional
Kabupaten Sintang dulu atas nama NURFAH.
Halaman 31 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id• Penempatan EDDY HALOMOAN SITANGGANG sebagai tergugat I,
RUSMAN Tergugat II, dan SUGITONO Tergugat III adalah keliru (Gemis
Aanboedaning Heid) karena tanah penggugat sertipikat no 1037 tahun 1982
tidak berada diatas tanah milik tergugat sertipikat no: 4337 tahun 1985. karena
dari letak dan batas batas sertipikat penggugat berbeda dengan letak dan batas-
batas milik tergugat;
menurut Majelis Hakim eksepsi tersebut sudah menyangkut mengenai materi pokok
perkara yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut, sehingga akan dipertimbangkan
dalam pertimbangan mengenai pokok perkara. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka
eksepsi Tergugat 1, 2 dan 3 tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat 1, 2 dan 3, serta Tergugat 4 yang
memiliki kesamaan yaitu yang dijadikan sebagai Tergugat tidak lengkap (Plurium Litis
Konsortium) seharus nya seluruh yang ada hubungan hukum dengan objek sengketa
tersebut seperti SITI MARIAM sebagai pemilik tanah Semula, gugatan Penggugat kurang
pihak sebab tidak ikut sertanya SITI MARIAM selaku Pemegang Hak awal Sertipikat
Hak Milik Nomor 1037/ Sungai Ukoi tahun yang didalilkan menimpa ataupun tumpang
tindih (over laping) dengan tanah milik Tergugat II (RUSMAN) dan Tergugat III
(SUGITONO) yang diperoleh dari Tergugat I (EDDY HALOMOAN SITANGGANG),
Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sebagai berikut:
Menimbang, bahwa di dalam hukum Acara Perdata, inisiatif siapa saja yang akan
digugat adalah sepenuhnya berada pada Penggugat (Moh. Taufik Makarao, S.H., M.H.,
Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, Hal-8);
Menimbang, bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor :546 K/
Sip/1970, tanggal 28 Oktober 1970, dikatakan bahwa Penggugat mempunyai pengaruh
yang besar terhadap jalannya perkara, setelah perkara diajukan, di mana dalam batas-batas
tertentu dapat mengubah atau mencabut kembali gugatannya, dengan demikian Penggugat
dapat memilih siapa yang akan dijadikan Tergugat dengan mencantumkannya dalam surat
gugatannya;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti surat T.123-24 yaitu Surat Pernyataan yang
dibuat oleh SITI MARIAM tertanggal 25 September 2015, menyatakan bahwa SITI
MARIAM tidak pernah mengajukan/menyerahkan kepada pihak BPN terhadap tanah yang
pernah digarapnya untuk berladang yang berlokasi di Jalan Sintang-Nanga Pinoh Dsn.
Simpang Tiga untuk diterbitkan Sertifikat atas namanya atau menjual kepihak manapun,
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.iddimana Surat Pernyataan tersebut dikuatkan dengan keterangan saksi yang diajukan oleh
Tergugat 1, 2 dan 3 yaitu saksi JELANI, HERMANTO dan FRANSISCUS ALEXANDER
SUHARMAN yang menerangkan bahwa SITI MARIAM tidak pernah memiliki tanah
dipinggir jalan di Jl. Sintang – Nanga Pinoh dan hanya pernah meminjam tanah untuk
berladang milik saksi FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN yang bersebelahan
dengan tanah yang disengketakan dan pada waktu itu, tahun 1986 sudah dikembalikan
kepada saksi FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN, sehingga dengan dengan
demikian Tergugat 1, 2 dan 3, melalui bukti surat dan saksi-saksinya menyatakan bahwa
SITI MARIAM tidak ada hubungan hukumnya dengan perkara ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, terhadap eksepsi para
Tergugat yang menyatakan gugatan Penggugat tidak lengkap / kurang pihak dengan tidak
dilibatkannya SITI MARIAM sebagai pihak dalam perkara ini, mengenai hal tersebut
harus dibuktikan selanjutnya bersama dengan pokok perkara, oleh karenanya terhadap
eksepsi tersebut harus dinyatakan ditolak;
Menimbang, bahwa selanjutnya, setelah Majelis Hakim mencermati eksepsi
Tergugat 1, 2 dan 3 dan Tergugat 4 pada point selanjutnya yang juga pada pokoknya tidak
menyangkut tentang kompetensi baik kompetensi absolut maupun relative dan telah masuk
dalam formalitas dari gugatan pokok perkara, sebelum mempertimbangkan dari pokok
perkara maka terhadap point ini sudah sepatutnya pula untuk ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas maka terhadap eksepsi
para Tergugat dinyatakan ditolak;
Dalam Pokok Perkara:
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan para Penggugat adalah seperti
terurai di atas;
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat yang pada
pokoknya adalah Menyatakan benar Penggugat a/n/ Penggugat I (TJHONG TJHU FA als
FASINO) adalah pemilik sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 1037 tahun 1982 yang
terletak di Jl. Sintang-Nanga Pinoh masuk kearah Pinoh kurang lebih 450 M (sebelah
kanan kearah Nanga Pinoh) yang dibeli dari SITI MARIAM pada tahun 1983 berdasarkan
Akta Jual beli No. 38/1983 yang dibuat GUSTI BADARUDIN selaku Camat Sintang yang
bertindak selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) tanggal 14 Maret 1983;
Halaman 33 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa antara kedua belah pihak adalah
sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 4337 tahun 1985 An. NURFAH yang
sebelumnya milik Tergugat 1 yang kemudian dijual kepada Tergugat 2 dan Tergugat 3
yang dikeluarkan oleh Tergugat 4 telah menimpa Sertifikat Hak Milik (Prona) No. 1037 a/
n TJHONG TJHU FA milik Penggugat I diatas sebidang tanah yang sama;
Menimbang, bahwa dalam perkara a quo telah dilakukan pemeriksaan setempat
pada hari Jumat tanggal 11 Desember 2015 atas obyek sengketa yang terletak di Jl. Sintang
– Nanga Pinoh (masuk dari simpang tiga kurang lebih 400-500 meter sebelah kanan jalan
kearah Nanga Pinoh), Desa Sungai Ukoi, Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, dari
hasil Pemeriksaan Setempat diketahui bahwa tanah yang menjadi obyek sengketa luasnya
2.000 M2 (Dua ribu meter persegi), dengan batas-batas sebagai berikut:
• Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah Negara;
• Sebelah Barat berbatasan dengan Arif Susanto;
• Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Sintang – Nanga Pinoh;
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Tanah Negara;
Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan setempat tersebut diperoleh fakta bahwa
baik para Penggugat maupun para Tergugat melalui Kuasa Hukumnya menyatakan bahwa
benar yang menjadi obyek perkara ini adalah tanah sebagaimana di dalam hasil
pemeriksaan setempat tersebut diatas dan diatas tanah tersebut terdapat bangunan ruko 4
(empat) pintu 2 (dua) lantai;
Menimbang, bahwa di dalam Surat Gugatannya pada pokoknya Penggugat
mendalilkan bahwa benar Penggugat a/n Penggugat 1 (TJHONG TJHU FA als FASINO)
telah membeli tanah dari SITI MARIAM tahun 1983 atas sebidang tanah sertifikat hak
milik No. 1037 tahun 1982 a/n SITI MARIAM yang terletak di Jl. Sintang-Nanga Pinoh
masuk ke arah Nanga Pinoh kurang lebih 450 M (sebelah kanan ke arah kota Nanga Pinoh)
berdasarkan akta jual beli No. 38 / 1983 yang dibuat GUSTI BADARUDIN Camat Sintang
yang bertindak selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) tanggal 14 Maret 1983 dan
diatas tanah Penggugat tersebut terbit Sertifikat hak milik No. 4337 tahun 1985 a/n
NURFAH, sehingga dengan penerbitan sertifikat hak milik No. 4337 tahun 1985 a/n
NURFAH nyata-nyata telah menimpa dan membuat sertifikat baru diatas tanah hak milik
sertifikat baru di atas tanah hak milik (Penggugat 1) sertifikat H.M. No. 1037 a/n TJHONG
TJHU FA, maka dengan beralihnya status hukum kepemilikan tanah tersebut atas dasar
pewarisan yang semula a/n NURFAH pada Oktober 2010 beralih menjadi a/n EDY
HALOMOAN SITANGGANG (TERGUGAT 1), maka peralihan hak tersebut dan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idselanjutnya status kepemilikan menjadi hak milik Tergugat 1 adalah cacat hukum dan
harus dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum;
Menimbang, bahwa di dalam Surat Jawabannya pada pokoknya Tergugat 1, 2 dan 3
mendalilkan bahwa fakta yang sebenarnya orang tua Tergugat 1 (NURFAH) sudah lama
menguasai tanah tersebut serta tidak ada kewajiban orang tua tergugat 1 meminta ijin
kepada pengugat karena tanah yang diajukan tersebut tidak ada hubungan dengan
penggugat maupun Siti mariam, karena tanah tersebut tidak diperoleh atau dibeli dari Siti
mariam. orang tua Tergugat 1 mengajukan kepemilikan hak atas tanah kepada tergugat 4
tersebut sudah melalui prosedur yang benar dan tidak bertentangan dengan Hukum atau
melawan hukum, dan selanjutnya oleh Tergugat 1 tanah tersebut dijual kepada Tergugat 2
dan Tergugat 3;
Menimbang, bahwa di dalam Surat Jawabannya pada pokoknya Tergugat 4
mendalilkan bahwa dalil gugatan Penggugat yang menyatakan “karena kelalaian dan
ketidak hati-hatian bahkan ada dasar kesengajaan oleh Tergugat IV sehingga terbitlah
sertifikat hak milik No. 4337/ tahun 1985 a/n NURFAH tanggal 13 Mei 1985”, adalah
tidak benar dan tidak berdasar, karena berdasarkan fakta baik secara de facto maupun
yuridis penerbitan Sertipikat Hak Milik No. 4337/ Sungai Ukoi tahun 1985 yang semula
atas nama NURFAH beralih kepada EDDY HALOMOAN SITANGGANG (Tergugat I)
dan Terakhir beralih kepada RUSMAN (Tergugat II) dan SUGITONO (Tergugat III) tidak
menimpa (over laping) dengan Sertipikat Hak Milik No. 1037/ Sungai Ukoi tahun 1982
semula atas nama SITI MARIAM dan beralih kepada Penggugat (CONG CU FA als
FASINO). Karena Penggugat sendiri tidak pernah menguasai dan mengetahui letak tanah
miliknya yang didalilkan dibeli dari SITI MARIAM;
Menimbang, bahwa oleh karena pihak para Tergugat dalam jawabannya
menyangkal dalil gugatan Penggugat, maka “Dalam hal jawaban Tergugat menyangkal
atau keterangan yang berlainan, maka si Penggugat harus membuktikannya” (M.A. tgl 4
Pebruari 1970, No. 499 K/Sip/1970);
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, maka Majelis Hakim
perlu mempertimbangkan terlebih dahulu pokok gugatan Para Penggugat yaitu apakah
benar Penggugat a/n Penggugat I (TJHONG TJHU FA als FASINO) adalah pemilik
sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 1037 tahun 1982 yang terletak di Jl. Sintang-
Nanga Pinoh masuk kearah Pinoh kurang lebih 450 M (sebelah kanan kearah Nanga
Pinoh) yang dibeli dari SITI MARIAM pada tahun 1983 berdasarkan Akta Jual beli No.
38/1983 yang dibuat GUSTI BADARUDIN selaku Camat Sintang yang bertindak selaku
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) tanggal 14 Maret 1983?;
Halaman 35 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa berdasarkan Pasal 283 RBg Penggugat berkewajiban untuk
membuktikan hal tersebut diatas;
Menimbang, bahwa Para Penggugat untuk menguatkan dalil gugatannya telah
mengajukan bukti surat berupa bukti bertanda P-1 sampai dengan P-10 dan saksi-saksi
yaitu 1. JECKY CHANDRA, 2. JANNAH LINGGA, dan 3. BUI LIUNG;
Menimbang, bahwa Tergugat 1, 2, dan 3 untuk menguatkan dalil bantahannya telah
mengajukan bukti surat berupa bukti bertanda T.123 - 1 sampai dengan T.123 - 24 dan
saksi-saksi yaitu 1. JELANI, 2. HERMANTO, dan 3. FRANSISCUS ALEXANDER
SUHARMAN;
Menimbang, bahwa Tergugat 4 untuk menguatkan dalil bantahannya telah
mengajukan bukti surat berupa bukti bertanda T.4-1 sampai dengan T.4-9;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-1 yaitu Sertipikat Nomor: 1037 tahun
1982, bukti P-2 yaitu Akta Jual Beli Nomor: 38/1983, tertanggal 14 Maret 1983, P-8 yaitu
Surat Jual-Beli tertanggal 25 Pebruari 1983 dan P-9 yaitu Kwitansi tanggal 25 Pebruari
1983 menerangkan bahwa pada tahun 1983 Penggugat I membeli tanah yang terletak di Jl.
Sintang – Nanga Pinoh, Desa Sungai Ukoi, Kec. Sintang, Kab. Sintang (obyek perkara)
yang sudah bersertifikat Prona An. SITI MARIAM dari SITI MARIAM dengan harga Rp.
150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) (bukti P-9), yang kemudian dibuatkan Akta Jual
beli (bukti P-2) dihadapan Camat Sintang yang bernama GUSTI BADARUDIN selaku
Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan yang menjadi saksi pada saat itu adalah Rudi
Rayong dan J. Lingga, B.A dan selanjut berdasarkan Akta Jual Beli tersebut (bukti P-2),
Sertifikat Prona An. SITI MARIAM tersebut dibalik nama atas nama CONG CU FA al.
FASINO (Penggugat 1);
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-4 yaitu Surat Keterangan Nomor:
474.4/2161/Pelum, tanggal 30 September 2014, menerangkan bahwa nama CONG CU FA.
AL adalah orang yang sama sebagaimana tertera pada Sertifikat H.M. atas nama CONG
CU FA. AL Nomor: 1037, tahun 1982, yang dalam hal ini adalah Penggugat 1, dan
Penggugat 1 tersebut adalah suami dari LIE TJIN (Penggugat 2) hal ini sebagaimana
diterangkan dalam bukti P.3 yaitu Akta Perkawinan No. 80 /1992, antara TJONG TJHU
FA (Penggugat 1) dan LIE TJIN (Penggugat 2) telah melangsungkan perkawinan, sehingga
hubungan antara Penggugat 1 dan Penggugat 2 adalah suami isteri;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Penggugat yaitu saksi JANNAH
LINGGA, yang juga merupakan saksi dalam Akta Jual Beli (bukti P-2) antara Penggugat 1
dengan SITI MARIAM, menerangkan pada pokoknya bahwa pada tahun 1983 saksi
JANNAH LINGGA pernah menandatangani akta jual beli, dimana yang menjual tanah
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idtersebut adalah SITI MARIAM dan pembelinya adalah TJHONG TJHU FA Alias FASIN,
tapi saksi JANNAH LINGGA tidak tahu persis letak tanah tersebut, hanya tahu nama
tempatnya saja yaitu di Sungai Ukoi dan saksi JANNAH LINGGA belum pernah melihat
lokasi tanah secara langsung, serta mengenai asal-usul tanah saksi JANNAH LINGGA
juga tidak mengetahui dari mana SITI MARIAM mendapatkan tanah tersebut;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim meneliti bukti P-1 yaitu Sertipikat
Nomor: 1037 tahun 1982, diperoleh keterangan bahwa terhadap Sertifikat tersebut pada
lembar ke lima mengenai Surat Ukur Nomor: 484 / 1982, tertulis Surat Ukur Sementara
dimana penunjukan dan penetapan batas diajukan oleh SITI MARIAM sendiri, dan pada
lembar ke enam halaman sebaliknya mengenai Hal lain-lain, menerangkan bahwa “Tanah
Hak Milik No. 1037 Kp. Sungai Ukoi belum pernah diuraikan dalam Sesuatu Surat Ukur,
dengan demikian terhadap sebidang tanah yang dimaksud dalam bukti P-1 tersebut belum
dilakukan pengukuran oleh pihak Kantor Agraria Kabupaten Sintang pada saat itu;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-10 yaitu Surat Pernyataan yang dibuat
oleh SITI MARIAM tertanggal 25 Pebruari 1983, menerangkan bahwa SITI MARIAM
ada mempunyai sebidang atas tanah kosong milik SITI MARIAM sendiri yang sudah di
SERTIPIKAT 5656167, Hak Milik Nomor: 1037, yang letaknya di Desa Sungai Ukoi Km.
15, Kec. Sintang dengan luas 2.000 m2 (Dua ribu meter persegi) dengan batas-batas:
Sebelah Utara : Amit;
Sebelah Selatan : Tanah Negara;
Sebelah Timur: Jalan Negara Sintang Nanga Pinoh;
Sebelah Barat : Tanah Negara;
, dimana surat tersebut diketahui oleh RUDI RAYONG sebagai Kepala Kampung Sungai
Ukoi Km. 15, Kabupaten Sintang;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-5.1, P-5.2, P-5.3 yaitu Surat Tanda Terima
Setoran (STTS), tertanggal 18 Juni 2010, Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tertanggal
26 Pebruari 2011, Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tertanggal 5 Juli 2012, dan bukti
P.-5.4, P-5.5 dan P.-5.6 yaitu Surat Tanda Terima Setoran (STTS), tahun 2013, Surat
Tanda Terima Setoran (STTS), tahun 2014, dan Surat Tanda Terima Setoran (STTS),
tahun 2015, menerangkan bahwa sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 telah
melakukan pembayaran pajak terhadap obyek pajak yang terletak di Kecamatan Sungai
Tabelian, Desa / Kel Sungai Ukoi;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Penggugat yaitu saksi JECKY
CHANDRA menerangkan pada pokoknya bahwa saksi JECKY CHANDRA pernah diajak
oleh Penggugat I mencari patuk tanah di Simpang Pinoh dan pada saat mencari patuk tanah
Halaman 37 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idtersebut, hanya Penggugat I dan saksi JECKY CHANDRA yang mencari dan tidak ada
orang lain, pada saat pergi ke lokasi tanah tersebut, saksi JECKY CHANDRA hanya
dipinggir jalan saja dan diminta memasang kawat di depan saja, dimana saksi JECKY
CHANDRA memasang kawat diatas tanah tersebut pada tahun 2013 dengan upah sebesar
Rp. 300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah), sedangkan saksi BUI LIUNG menerangkan bahwa
pernah disuruh Penggugat menebas diatas tanah tersebut pada tahun 2006, saksi BUI
LIUNG menebas tanah tersebut saat bekerja sebagai karyawan Penggugat, pada saat saksi
BUI LIUNG menebas ditanah tersebut sudah ada patuknya dari kayu warna merah dan
letak tanah tersebut di Simpang Pinoh sebelah kanan arah menuju Melawi dengan luas
tanah adalah 50 meter x 40 meter;
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-6.1 dan P-6.2 yaitu Kwitansi atas nama
Cong Cu Fa, tertanggal 8 Juni 2005, dan Kwitansi atas nama Cong Cu Fa, tertanggal 07
September 2013, menerangkan bahwa Penggugat I menyuruh orang yang bernama Bohari
untuk membersihkan lahan / perawatan tanah yang berlokasi di Simpang Pinoh dengan
biaya Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) pada tanggal 8 Juni 2005 dan pada tanggal
07-09-2013 juga menyuruh orang yang bernama Bohari untuk pembersihan lahan dan
pemasangan pagar / patok ditanah yang letaknya di Simpang Pinoh Sei Ukoi dengan biaya
sebesar Rp. 2.950.000,- (Dua juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah);
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P-7.1, P-7.2, P-7.3 dan P-7.4. masing-
masing mengenai lokasi tanah sengketa menerangkan bahwa foto di dalam gambar
tersebut adalah tanah yang menjadi obyek sengketa yang sebelumnya pernah dipasang
pagar dari kayu berbentuk bulat;
Menimbang, bahwa berdasarkan saksi Penggugat yaitu saksi JECKY CHANDRA
dan saksi BUI LIUNG menerangkan bahwa pada pokoknya tidak mengetahui asal-usul
dari tanah milik Penggugat;
Menimbang, bahwa di dalam Surat Jawabannya pada pokoknya Tergugat 1, 2 dan 3
mendalilkan bahwa fakta yang sebenarnya orang tua tergugat 1 (NURFAH) sudah lama
menguasai tanah tersebut serta tidak ada kewajiban orang tua tergugat I meminta ijin
kepada pengugat karena tanah yang diajukan tersebut tidak ada hubungan dengan
penggugat maupun Siti mariam, karena tanah tersebut tidak diperoleh atau dibeli dari Siti
mariam. orang tua tergugat 1 mengajukan kepemilikan hak atas tanah kepada tergugat 4
tersebut sudah melalui prosedur yang benar dan tidak bertentangan dengan Hukum atau
melawan hukum, dan selanjutnya oleh Tergugat 1 tanah tersebut dijual kepada Tergugat 2
dan Tergugat 3;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa berdasarkan bukti T.123-24 yaitu Surat Keterangan yang
dibuat oleh SITI MARIAM tertanggal 25 September 2015 menerangkan bahwa SITI
MARIAM pernah menggarap tanah yang berlokasi di Jalan Sintang-Nanga Pinoh Dsn
Simpang Tiga untuk berladang, dan terhadap tanah tersebut oleh SITI MARIAM belum
pernah diajukan / diserahkan kepada BPN untuk diterbitkan Sertifikat atas nama SITI
MARIAM, apalagi untuk menjual kepada pihak manapun termasuk kepada saudara Chong
Cipa (Penggugat 1), dan didalam Surat Pernyataan tersebut disaksikan oleh 8 (delapan)
orang anak kandung SITI MARIAM serta diketahui oleh Ketua RT, Ketua RW, KADUS
Simpang Tiga, Ketua Adat dan Kepala Desa Sungai Sungai Ukoi yang masing-masing
membubuhi tandatangan dan cap jempol pada Surat Pernyataan tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Tergugat 1, 2 dan 3 yang
bernama JAELANI selaku anak kandung SITI MARIAM menerangkan pada pokoknya
bahwa SITI MARIAM tidak pernah menjual tanah kepada Sdr TJHONG TJHU FA Alias
FASINO, dan saksi JAELANI mengetahui surat pernyataan yang dibuat SITI MARIAM
(Bukti T.123-24) dimana dalam surat pernyataan tersebut, ikut bertandatangan sebagai
saksi dan Bapak saksi JAELANI yaitu RUDI LAYONG suami dari SITI MARIAM tidak
ada memiliki tanah di pinggir jalan Sintang-Pinoh;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Tergugat 1, 2 dan 3 yang
bernama HERMANTO yang merupakan menantu dari SITI MARIAM pada pokoknya
menerangkan bahwa saksi HERMANTO sebagai menantunya tinggal satu rumah sudah
lebih dari 12 (dua belas) tahun, dimana SITI MARIAM tidak pernah punya tanah dipinggir
jalan Sintang – Pinoh, namun SITI MARIAM pernah berladang dipinggir jalan Sintang –
Pinoh sekitar 400 meter dari Simpang Pinoh tapi tidak ada SKTnya, dimana bekas ladang
SITI MARIAM bukanlah ditanah yang disengketakan. Bahwa tujuan SITI MARIAM
membuat surat pernyataan (bukti T.123-24) adalah supaya tidak terlibat dengan
permasalah orang lain dan surat tersebut atas persetujuan anak-anaknya;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi Tergugat 1, 2 dan 3 yang
bernama FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN pada pokoknya menerangkan
bahwa awalnya tanah yang diatasnya berdiri bangunan ruko 4 (empat) pintu adalah milik
Tergugat 1 kemudian dijual kepada Tergugat 2 dan Tergugat 3, yang sekarang menguasai
tanah tersebut, dalam hal ini saksi FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN lahir di
Sungai Ukoi dan tanah milik saksi FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN yang
berbatasan dengan tanah yang disengketakan adalah tanah warisan dari orang tua saksi
FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN dari tahun 1979. Bahwa SITI MARIAM
pernah menguasai tanah milik saksi FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN tersebut
Halaman 39 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.iddengan cara meminjam untuk berladang tanaman padi dan setelah berladang pada tahun
1986 dikembalikan kepada saksi FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN lagi.
Bahwa SITI MARIAM tidak pernah membuka ladang di tanah yang menjadi obyek
perkara ini, yang ada SITI MARIAM pernah berladang di tanah milik saksi FRANSISCUS
ALEXANDER SUHARMAN ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, dari keterangan bukti
surat dan saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat diperoleh kesimpulan bahwa pada
tahun 1983 Penggugat I membeli tanah yang terletak di Jl. Sintang – Nanga Pinoh, Desa
Sungai Ukoi, Kec. Sintang, Kab. Sintang (obyek perkara) yang sudah bersertifikat Prona
An. SITI MARIAM dari SITI MARIAM dengan harga Rp. 150.000,- (seratus lima puluh
ribu rupiah) yang kemudian dibuatkan Akta Jual Beli dihadapan Camat Sintang yang
bernama GUSTI BADARUDIN selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan yang
menjadi saksi pada saat itu adalah Rudi Rayong dan JANNAH LINGGA dan selanjut
berdasarkan Akta Jual Beli tersebut, Sertifikat Prona An. SITI MARIAM tersebut dibalik
nama atas nama CONG CU FA al. FASINO (Penggugat 1), sehingga atas dasar hal
tersebut para Penggugat menyatakan pihak yang berhak atas tanah yang menjadi obyek
sengketa tersebut;
Menimbang, bahwa di satu sisi SITI MARIAM selaku penjual tanah sebagaimana
dimaksud dalam dalil gugatan Penggugat, menyangkali bahwa SITI MARIAM Tidak
pernah mengajukan atau menyerahkan tanah yang digarap olehnya yang berlokasi di Jalan
Sintang-Nanga Pinoh Dsn Simpang Tiga untuk berladang kepada BPN untuk diterbitkan
Sertifikat atas nama SITI MARIAM, apalagi untuk menjual kepada pihak manapun
termasuk kepada saudara Chong Cipa (Penggugat 1) (bukti T.123-24) hal ini didukung
oleh keterangan saksi JAELANI dan saksi HERMANTO yang menerangkan bahwa SITI
MARIAM tidak pernah menjual tanah kepada Sdr TJHONG TJHU FA Alias FASINO, dan
SITI MARIAM tidak ada memiliki tanah di pinggir jalan Sintang-Pinoh, sejalan dengan
hal tersebut saksi HERMANTO menerangkan bahwa SITI MARIAM pernah berladang
dipinggir jalan Sintang – Pinoh sekitar 400 meter dari Simpang Pinoh tapi tidak ada
SKTnya, dimana bekas ladang SITI MARIAM bukanlah ditanah yang disengketakan dan
berdasarkan keterangan saksi FRANSISCUS ALEXANDER SUHARMAN, bahwa SITI
MARIAM pernah menguasai tanah milik saksi FRANSISCUS ALEXANDER
SUHARMAN tersebut dengan cara meminjam untuk berladang tanaman padi dan setelah
berladang pada tahun 1986 dikembalikan kepada saksi FRANSISCUS ALEXANDER
SUHARMAN lagi serta SITI MARIAM tidak pernah membuka ladang di tanah yang
menjadi obyek perkara ini;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas tersebut diperoleh kesimpulan bahwa
SITI MARIAM tidak pernah merasa melakukan jual-beli tanah sebagaimana dimaksud
bukti P-2 dan memiliki tanah yang menjadi obyek sengketa tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, meskipun Penggugat
melalui bukti P-2, P-1, P-8, P-9 dan P-10 yang pada pokoknya menerangkan bahwa
Penggugat I membeli tanah sebagaimana dimaksud dalam obyek perkara berdasarkan akta
jual (bukti P-2) yang didukung oleh keterangan saksi JANNAH LINGGAH yang juga ikut
membubuhkan tandatangan sebagai saksi dalam akta jual beli tersebut dari SITI
MARIAM, namun saksi JANNAH LINGGAH menerangkan tidak pernah mengetahui
secara langsung obyek yang dimaksud dalam jual beli tersebut dan terhadap bukti P-1
yaitu Sertipikat Nomor: 1037 tahun 1982, pada lembar ke lima mengenai Surat Ukur
Nomor: 484 / 1982, tertulis Surat Ukur Sementara dimana penunjukan dan penetapan batas
diajukan oleh SITI MARIAM sendiri, dan pada lembar ke enam halaman sebaliknya
menganai Hal lain-lain, menerangkan bahwa “Tanah Hak Milik No. 1037 Kp. Sungai Ukoi
belum pernah diuraikan dalam Sesuatu Surat Ukur, dengan demikian terhadap sebidang
tanah yang dimaksud dalam bukti P-1 tersebut belum dilakukan pengukuran oleh pihak
Kantor Agraria Kabupaten Sintang pada saat itu, sedangkan berdasarkan bukti T.123-24
yang didukung oleh keterangan saksi-saksi Tergugat 1, 2 dan 3 menerangkan sebaliknya
bahwa SITI MARIAM menyangkali terjadinya transaksi tersebut dan tidak pernah
memiliki tanah sebagaimana dimaksud dalam obyek sengketa yang dimaksud dalam bukti
P-2, P-1, P-8, P-9 dan P-10;
Menimbang, bahwa berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Bandung menyatakan
“Keterangan saksi-saksi yang jika dihubungkan satu sama lain, mempunyai arti dan
maksud yang sama dapat menghasilkan bukti yang sah dan penuh” (P.T. Bandung Tgl. 29
Januari 1971, No. 465/1969/Perd/PTB);
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut oleh karena penyangkalan yang
dilakukan oleh SITI MARIAM di dalam bukti T.123-24 yang diajukan oleh Tergugat 1, 2
dan 3 didukung pula oleh keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Tergugat 1, 2 dan 3,
dimana keterangan saksi-saksi tersebut menghasilkan bukti yang sah dan penuh, sehingga
Surat Pernyataan SITI MARIAM sebagaimana bukti T.123-24 tersebut, membuat dalil
yang diajukan oleh Penggugat yang mengaku sebagai pemilik dari tanah yang menjadi
obyek sengketa berdasarkan bukti P-2, P-1, P-8, P-9, dan P-10 dan keterangan saksi
Penggugat yaitu saksi JANNAH LINGGA, menjadi sangat tidak beralasan;
Menimbang, bahwa sebaliknya dipihak Tergugat 1, 2 dan 3 menyangkal bahwa
para Penggugat adalah pemilik tanah dari obyek sengketa tersebut, dimana berdasarkan
Halaman 41 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idbukti T.123-1 sampai dengan bukti T.123-23, yang tidak mendapat sangkalan dari pihak
Penggugat atau pihak lain, pada pokoknya menerangkan bahwa pada tahun 2010 Tergugat
2 dan Tergugat 3 membeli tanah tersebut dari Tergugat 1 dan dibuat akta jual beli pada
Notaris Hobi Simanungkalit dan terbitlah akta No.850/JB/STG/2010. yang selanjutnya
diatas tanah tersebut di bangun bangunan ruko 4 (empat) pintu 2 (dua) lantai, dimana
Tergugat 1 memiliki tanah tersebut dari warisan orang tua Tergugat 1 yang bernama
NURFAH selaku pemilik asal tanah tersebut, hal ini juga dikuatkan dengan bukti T.123-24
dan keterangan saksi-saksi Tergugat 1, 2 dan 3 bahwa SITI MARIAM menyangkali
terjadinya transaksi tersebut dan tidak pernah memiliki tanah sebagaimana dimaksud
dalam obyek sengketa yang dimaksud dalam bukti P-2, P-1, P-8, P-9 dan P-10;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas oleh karena dalil yang
diajukan oleh Penggugat yang mengaku sebagai pemilik dari tanah yang menjadi obyek
sengketa, menjadi sangat tidak beralasan, maka dengan sendirinya Penggugat tidak dapat
membuktikan dalil gugatannya yaitu Penggugat a/n Penggugat I (TJHONG TJHU FA als
FASINO) adalah pemilik sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 1037 tahun 1982 yang
terletak di Jl. Sintang-Nanga Pinoh masuk kearah Pinoh kurang lebih 450 M (sebelah
kanan kearah Nanga Pinoh) yang dibeli dari SITI MARIAM pada tahun 1983 berdasarkan
Akta Jual beli No. 38/1983 yang dibuat GUSTI BADARUDIN selaku Camat Sintang yang
bertindak selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) tanggal 14 Maret 1983, dengan
demikian pokok gugatan para Penggugat tersebut dinyatakan ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena pokok gugatan Para Penggugat dinyatakan telah
ditolak, maka terhadap bukti surat dan saksi Para Penggugat lainnya yang tidak ada
relevansinya tidak perlu dipertimbangkan lagi dan patutlah untuk dikesampingkan;
Menimbang, bahwa untuk petitum Gugatan Para Penggugat selain dan selebihnya,
oleh karena pada pokoknya bergantung/bersifat acessoir dengan pokok gugatan para
Penggugat sebagaimana tercantum dalam petitum Gugatan Nomor 2, yang telah
dipertimbangkan dan dinyatakan ditolak, maka petitum selain dan selebihnya tersebut juga
harus dinyatakan ditolak pula;
Menimbang, bahwa oleh karena Para Penggugat tidak dapat membuktikan dalil-
dalil gugatannya, sebaliknya para Tergugat 1, 2 dan 3 mampu membuktikan dalil
sangkalannya, maka berdasarkan uraian pertimbangan hukum sebagaimana dimuka
terhadap gugatan para Penggugat dinyatakan ditolak seluruhnya;
DALAM REKONPENSI:
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa gugatan para Penggugat Rekonvensi/Tergugat 1, 2 dan 3
Konvensi sebagaimana terurai di atas ;
Menimbang, bahwa tentang tuntutan pokok para Penggugat Rekonvensi yaitu
menuntut para Tergugat Rekonvensi untuk wajib mengakui kesalahannya dan meminta
maaf kepada para Penggugat Rekonvensi yang dimuat dalam surat kabar nasional (Harian
Kompas) dan harian Lokal (Kapuas Post) selama 3 (tiga) hari berturut-turut dengan alasan
pada pokoknya bahwa Tergugat rekonpensi (Tjhong Tjhu Fa Als Fasino dan Lie Tjin),
dalam gugatan Konpensi menuduh/mengatakan Tergugat 2 Konpensi sekarang para
penggugat rekonpensi telah merusak patok batas, membongkar pagar dan plang nama,
bahwa tindakan Tergugat Rekonpensi yang menuduh/mengatakan penggugat rekonpensi
telah merusak patok batas, membongkar pagar dan plang nama, sama sekali tidak benar
dan tidak mempunyai landasan hukum, maka tindakan tergugat rekonpensi telah
mencemarkan nama baik penggugat Rekonpensi dan perbuatan tersebut adalah merupakan
perbuatan melawan hukum, sehingga mengakibatkan nama baik dan kredibilitas Penggugat
I Rekonvensi sebagai Wiraswasta, Penggugat II Rekonvensi II sebagai Pedagang dan
Penggugat III Rekonvensi sebagai pedagang, tercemar dan menimbulkan kerugian
immaterial maupun materiil kepada para penggugat Rekonpensi, baik bukti surat maupun
saksi-saksi yang diajukan oleh para Penggugat Rekonvensi tidak ada satupun yang
menjelaskan dan menerangkan bahwa telah tercemarnya nama baik dari para Penggugat
Rekonpensi secara terang dan nyata sehingga perbuatan tersebut adalah merupakan
perbuatan melawan hukum sebagai akibat Tergugat Rekonpensi yang menuduh/
mengatakan para penggugat rekonpensi telah merusak patok batas, membongkar pagar dan
plang nama, sehingga dengan demikian hal tersebut sudah menyangkut pembuktian, maka
petitum nomor 2 gugatan Rekonvensi yang menjadi pokok gugatan Rekonvensi dinyatakan
ditolakl;
Menimbang, bahwa oleh karena tuntutan pokok gugatan Rekonvensi yaitu petitum
point 2 ditolak, maka tuntutan petitum point 3 dan selain selebihnya gugatan Rekonvensi
tidak ada urgensinya untuk dikabulkan dan harus ditolak ;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI:
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan para Penggugat Konvensi / para Tergugat
Rekonvensi ditolak maka, para Penggugat Konvensi/para Tergugat Rekonvensi adalah
Halaman 43 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idpihak yang kalah dalam perkara ini, maka patutlah apabila para Penggugat konvensi / para
Tergugat Rekonvensi dihukum membayar biaya yang timbul dalam perkara ini;
Mengingat, Hukum Acara Perdata yang berlaku di luar Pulau Jawa dan Madura
Rechts Reglemen Buitengewesten (RBg) dan peraturan-peraturan lain yang bersangkutan
dengan perkara ini;
M E N G A D I L I :
DALAM KONVENSI
Dalam Eksepsi :
• Menolak eksepsi para Tergugat;
Dalam Pokok Perkara:
• Menyatakan gugatan para Penggugat ditolak;
DALAM REKONVENSI:
• Menyatakan gugatan para Penggugat Rekonvensi ditolak;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI:
• Menghukum para Penggugat Konvensi / para Tergugat Rekonvensi untuk
membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp. 2.641.000,-
(Dua juta enam ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Sintang pada hari Kamis, tanggal 17 Desember 2015, oleh kami YANDRI RONI,
S.H., M.H. sebagai Hakim Ketua, FIRDAUS SODIQIN, S.H. dan YURISTI
LAPRIMONI, S.H. masing - masing sebagai Hakim Anggota, Putusan tersebut diucapkan
pada hari Selasa, tanggal 5 Januari 2016 dalam persidangan yang terbuka untuk umum
oleh Hakim Ketua tersebut, dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut,
dibantu oleh ROSTINA sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Sintang, dan
dihadiri oleh Kuasa Para Penggugat dan Kuasa para Tergugat.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Hakim – Hakim Anggota Hakim Ketua
Ttd. Ttd.
1 FIRDAUS SODIQIN, S.H. YANDRI RONI, S.H., M.H.
Ttd.
2 YURISTI LAPRIMONI, S.H.
Panitera Pengganti,
Ttd.
R O S T I N A
RINCIAN BIAYA PERKARA 1. Proses : Rp. 50.000,-2. Pendaftaran : Rp. 30.000,- 3. Panggilan : Rp. 550.000,- 4. Pemeriksaan Setempat : Rp. 2.000.000,-4. Redaksi : Rp. 5.000,-5. Materai : Rp. 6.000,-+Jumlah total : Rp. 2.641.000,-( Dua juta enam ratus empat puluh satu ribu rupiah)
Halaman 45 dari 45 Putusan Perdata Gugatan Nomor 28/Pdt.G/2015/PN Stg
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitaspelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45