Post on 16-Mar-2023
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING
DI SEKOLAH
SKRIPSI
Oleh :
ALVIN IKHDA WICAKSANA
12320358
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
i
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU BULLYING
DI SEKOLAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi
Oleh :
ALVIN IKHDA WICAKSANA
12320358
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2017
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah kupanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
yang diberikan sehingga karya sederhana ini dapat terselesaikan. Kupersembahkan karya
sederhana ini untuk orang yang selaluku sayangi, karena tanpa dukungan serta doanya aku
tidak akan menjadi sekarang ini, teruntuk:
Ayahku, Purjanto
Terima kasih atas segala kasih sayang yang sudah Ayah berikan selama ini. Terima kasih
atas segala waktu, pengorbanan, perhatian, dukungan, cinta, dan do’a yang Ayah berikan
kepadaku. Terima kasih Ayah, aku sayang ayah..
Ibuku, Ani Yuliastuti
Terima kasih Ibu yang selalu mendoakanku, menyemangatiku, menasehatiku, menghiburku,
mendidikku, terima kasih untuk segala perjuanganmu Bu. Terima kasih Ibu atas kasih sayang
yang tiada henti-hentinya diberikan. aku sayang ibu..
Kakakku, Fahmi Krisnanda
Terima kasih atas segala bentuk doa dan dukungannya. aku menyayangimu, Mas..
Teman-teman seperjuangan
Tidak lupa juga teman-teman penghuni kosan boncabe, askar, restu, bayu, hafiz, siwo alyas
wisnu, dan ledeng alyas huda yang selama ini hidup bersama dalam satu kosan, begitu juga
untuk joe alyas johan, Faza rofiqi,haru, yoga, fahd, rino,ambon alyas nashir, dan juga ibu
kos yaitu bu ririh, pak sony dan ketiga anaknya icha, etha dan nada. Terimakasih.
Semoga selalu berada dalam lindungan Allah Subhanallahu wa Ta’ala
Aamiin Ya Rabbal Alamiin
Alvin Ikhda Wicaksana
v
HALAMAN MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan itu ada kemudahan.”
(Q.S. Al-Insyirah: 5-6)
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(Q.S. Al-Baqarah: 286)
“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu,
dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan
kamu tidak mengetahui“
(Q.S. Al-Baqarah:216)
“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan
memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka,
dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya,
Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap
sesuatu kadarnya”
(Q.S. Ath-Thalaq: 2-3)
“Usaha Keras Itu Tak akan Mengkhianati”
(JKT48)
vi
PRAKATA
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Segala puji dan syukur peneliti panjatkan
kehadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas segala rahmat, karunia, pertolongan,
taufik serta hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya sederhana
ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, para sahabatnya, dan umatnya yang
senantiasa mengikuti sunnah Beliau hingga akhir zaman.
Peneliti menyadari bahwa telah banyak bantuan, dorongan, bimbingan,
saran maupun kritikan dari banyak pihak, sehingga peneliti menjadi termotivasi
dan berusaha untuk memberikan yang terbaik. Perkenankanlah peneliti untuk
menghaturkan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Bapak Dr.rer.nat. Arief Fahmie, S.Psi., MA., HRM., Psikolog. selaku Dekan
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Mira Aliza Rachmawati, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
(DPS) Peneliti mengucapkan terima kasih atas segala kontribusi, baik waktu,
tenaga, saran, sumbangan ide, kesabaran, ketelitian, dan bimbingannya
kepada peneliti selama proses penelitian yang dilakukan ini.
3. Ibu Ratna Syifa’a Rachmahana, S.Psi., M.Si Dosen Pembimbing Akademik
(DPA). Peneliti mengucapkan terima kasih atas segala kontribusi, baik
waktu, tenaga, saran, sumbangan ide, kesabaran, ketelitian, dan
bimbingannya.
vii
4. Ibu Uly Gusniarti, S.Psi., M.Si., Psi. dan Pak Irwan Nuryana Kurniawan,
S.Psi.,M.Si. Selaku dosen penguji skripsi. Terima kasih atas segala saran
dan kritik yang diberikan untuk kebaikan skripsi ini. .
5. Seluruh Dosen Program Studi Psikologi maupun program studi lainnya di
Universitas Islam Indonesia yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta
pengalaman-pengalaman dalam dunia psikologi profesional dan lainnya
kepada peneliti, serta atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan
kepada peneliti.
6. Seluruh Karyawan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia. Terima kasih atas segala keramahan yang telah diberikan
dan segala layanan yang memudahkan segala proses perkuliahan yang
dilakukan oleh peneliti.
7. Drs. Bambang Suparmadi, M.Pd selaku kepala sekolah SMKN 1 Sine,
Ngawi. Terima kasih telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan
penelitian, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.
8. Seluruh subjek penelitian yang terlibat dalam penelitan yang dilakukan.
Terima kasih telah ikut berkontribusi dan turut ikut ambil bagian dalam
pengembangan khasanah keilmuan psikologi. Semoga Allah senantiasa
memberikan kebaikan, keberkahan dan rahmat-Nya pada setiap bagian
dalam kehidupan yang dijalani.
9. Teman-teman satu bimbingan skripsi. Fahd Muhammad Prakoso. Terima
kasih atas segala dukungan. Tetap semangat dalam meraih cita-cita.
10. Sahabat-sahabat semasa kuliah. Rino agus saputra, Yoga permana,
Muhammad Nashir, Fahd Muhammad Prakoso, Beny Wibowo, Edwin Aditya
Irawan, Arif Rahmantori. Terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan
viii
canda tawa bersama kalian. Memiliki teman yang baik seperti kalian adalah
salah satu rahmat yang Allah berikan kepada peneliti. Teruslah menjadi
pribadi yang baik dalam setiap keadaan, baik dalam lapang maupun dalam
keadaan sempit. In sya Allah, Allah akan selalu menjaga kalian.
11. Sahabat karib semasa sekolah menengah. Rosian Rojab Bachtiar, Bagus
Haryo, Almisa Dwi Yoga Pratama, Gadis Ghofar, Jefty Sisdania, Anissa
Zulfa, Amelia Putri, Vempi, Fernandos Remon Ricko Sayori. Walaupun jarak
antara kita berjauhan, namun semoga Allah saling memelihara dan
mempertemukan kita dalam keadaan yang mulia.
12. Sahabat semasa ngeband. Syahrizal, Gama, dan Bayu. Terima kasih atas
kebersamaan dan canda tawa kalian. Tetap semangat dalam meraih cita-
cita.
13. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Indonesia Unit PW-378.
Andri, Monica, Nadya, Risa, Bani, Faras dan Gita. Terima kasih atas segala
kebersamaan dan bantuannya di Dusun Celong, Desa Wonosido,
Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. KKN memang
merupakan proses kedewasaan dan melatih emosi. Terkadang kita tidak
satu suara, saling berkonflik satu sama lain, namun semua itu harus kita
maknai sebagai ujian dari Allah. Semoga kebaikan senantiasa Allah berikan
kepada kalian.
14. Teman-teman Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia
khususnya angkatan 2012. Melakukan proses perkuliahan bersama kalian
merupakan anugerah dari Allah dan banyak sekali pelajaran-pelajaran yang
dapat saling kita ambil semasa kuliah. Terima kasih atas segala dukungan
ix
yang telah diberikan. Amalkanlah ilmu psikologi yang kalian dapatkan dalam
meraih ridho Allah Subhanallahu Wa Ta’ala.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya ini. Terima
kasih atas bantuan berharga yang diberikan.
16. Semua orang yang saya kenal dan semua orang yang mengenal saya yang
tidak bisa saya tuliskan satu-persatu. Terima kasih atas ilmu dan bantuan
yang diberikan. Baarakallahu fiikum.
Terima kasih atas segala kenangan yang telah kita jalani bersama hingga
atas segala bantuan yang telah diberikan maupun ilmu yang bermanfaat yang
telah diajarkan. Semoga Allah subhanallahu wa ta’alla selalu melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Aamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yogyakarta, 2017
Alvin Ikhda Wicaksana
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK .............................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v
PRAKATA ................................................................................................................ vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
ABSTRACT ............................................................................................................ xiii
BAB I PENGANTAR ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
C. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
D. Keaslian Penelitian .............................................................................. 5
1. Keaslian Topik ............................................................................... 6
2. Keaslian Teori ................................................................................ 7
3. Keaslian Alat Ukur ........................................................................ 7
4. Keaslian Subjek Penelitian ............................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9
A. Perilaku bullying .................................................................................. 9
1. Pengertian perilaku bullying .......................................................... 9
2. Aspek-aspek perilaku bullying .................................................... 10
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi perilaku bullying ................. 12
xi
B. Kontrol diri ........................................................................................ 19
1. Pengertian kontrol diri ................................................................. 19
2. Aspek-aspek kontrol diri ............................................................. 21
C. Dinamika Psikologis Hubungan Antara Kontrol diri dan Perilaku
Bullying .............................................................................................. 23
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 27
A. Identifikasi Variabel-variabel Penelitian ........................................... 27
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................................... 27
1. Perilaku bullying .......................................................................... 27
2. Kontrol diri .................................................................................. 27
C. Subjek Penelitian ............................................................................... 28
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 28
1. Skala Perilaku bullying ................................................................ 28
2. Skala Kontrol diri ........................................................................ 29
E. Validitas dan Reliabilitas ................................................................... 30
F. Metode Analisis Data ........................................................................ 32
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ..................................... 33
A. Orientasi Kancah dan Persiapan ........................................................ 33
1. Orientasi Kancah ........................................................................... 3
xii
2. Persiapan Penelitian ....................................................................... 34
a. Persiapan Administrasi .......................................................... 34
b. Persiapan Alat Ukur dan Pelaksanaan Penelitian .................. 34
c. Hasil Uji Coba Alat Ukur ...................................................... 35
1) Skala Perilaku bullying .................................................... 35
2) Skala Kontrol diri ............................................................ 36
B. Hasil Penelitian .................................................................................. 36
1. Deskripsi Subjek Penelitian ......................................................... 37
2. Deskripsi Data Penelitian ............................................................ 39
3. Uji Asumsi ................................................................................... 41
a. Uji Normalitas ....................................................................... 41
b. Uji Linearitas ......................................................................... 42
4. Uji Hipotesis ................................................................................ 42
5. Uji Beda ....................................................................................... 43
C. Pembahasan ....................................................................................... 45
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 50
A. Kesimpulan ........................................................................................ 50
B. Saran .................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 52
LAMPIRAN ............................................................................................................. 54
xiii
THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONTROL AND
BULLYING BEHAVIOR IN SCHOOLS
Alvin Ikhda Wicaksana
Mira Aliza Rachmawati
Abstract
The purpose of this study was to understand the relationship between self-
control and bullying behavior in schools. the hypothesis of this study is that there
is a negative relationship between self-control and bullying behavior in schools.
study sample included 80 subjects research of SMK 1 Sine, Tulakan, Ngawi
occupying class XI-sex male and female. Measuring instrument research bullying
behavior modified from Shaw, Dooley, Cross, Zubrick, & Waters (2013). As for
the self-control using a scale of wia Septia (2014) which has been modified. This
study data analysis using the Rank spearmen of SPSS 16 for Windows. Based on
these results, showing that there a significant negative relationship between self-
control and bullying behavior at school (r = - 0.277, p = 0.007
Key words: Self Control, bullying behavior, school
xiv
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DAN PERILAKU
BULLYING DI SEKOLAH
Alvin Ikhda Wicaksana
Mira Aliza Rachmawati
Intisari
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara
kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah. Hipotesis dari penelitian ini adalah
bahwa ada hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah.
Sampel penelitian ini adalah SMK 1 Sine, Tulakan, Ngawi kelas XI jenis kelamin
laki-laki dan perempuan yang berjumlah 80 siswa. Untuk mengukur perilaku
bullying penelitian ini menggunakan skala dari Shaw, Dooley, Cross, Zubrick, &
Waters (2013) yang telah dimodifikasi. Sedangkan untuk kontrol diri
menggunakan skala kontrol diri dari Septia (2014) yang telah dimodifikasi.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan rank Spearmen SPSS 16 for
Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang
signifikan antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah (r = - 0,277, p =
0,007.
Kata Kunci : Kontrol Diri, Perilaku Bullying, sekolah
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Maraknya kasus bullying di sekolah sangat memprihatinkan, terutama bagi
korban yang sering menerima tindakan bullying yang dilakukan oleh teman-temanya
sendiri. Individu yang sering menerima perlakuan bullying di sekolah, menurut
Sejiwa (2008), mengalami sejumlah gangguan psikologis seperti cemas, kesepian,
merasa dirinya tidak berharga dan merasa tidak diterima oleh teman-temannya.
Kemungkinan terburuk korban dapat melakukan tindakan seperti bunuh diri karena
merasa sangat terancam dan tertekan atas perlakukan kekerasan yang diterimanya.
Mereka juga menjadi penganiaya ketika dewasa, menjadi agresif sampai bisa
melakukan tindakan criminal.
Menurut (KPAI) Kasus kekerasan (bullying) di sekolah menduduki peringkat
teratas di sektor pendidikan. Jumlah anak sebagai pelaku kekerasan (bullying) di
sekolah mengalami kenaikan dari 67 kasus pada 2014 menjadi 79 kasus di 2015.
(Republika.co.id, 1/9/2016). Hal tersebut menguatkan bahwa kasus kekerasan
bullying masih banyak terjadi di sekolah-sekolah yang berada di Indonesia.
Sekolah yang seharusnya menjadi tempat untuk belajar, bergaul dan
mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa tetapi justru menjadi tempat yang
menakutkan bagi siswa-siswi yang sedang menempuh pendidikan di sekolah-sekolah
yang ada di indonesia. Pelajar di sekolah yang seharusnya belajar, menjadi takut dan
2
terancam karena banyaknya kasus kekerasan yang dilakukan oleh temannya sendiri.
Oleh karena itu, seorang siswa harus mampu menjauhi perbuatan-perbuatan yang
dapat menimbulkan pengaruh negatif bagi teman-temannya.
Pada umumnya pelaku melakukan tindakan kekerasan bullying ini
dikarenakan selalu merasa dirinya diancam, tertekan dan terhina sehingga pelaku
akan bertindak menyerang sebelum diserang. Kebanyakan dari para pelaku menjadi
pembully karena sebagai bentuk balas dendam tentang apa yang pernah mereka
rasakan pada masa lalu.
Menurut sejiwa (2008) pelaku bullying memiliki beberapa karakterisitik
seperti memiliki fisik yang besar dan kuat, ada juga pelaku yang memiliki tubuh kecil
atau sedang namun memiliki dominasi psikologis yang besar dikalangan teman-
temannya sehingga dapat dikatakan pelaku bullying ini memiliki kekuatan dan
kekuasaan diatas korban-korbannya. Pelaku bulllying memiliki rasa kepercayaan diri
yang tinggi sehingga memiliki dorongan untuk selalu menindas serta menggencet
anak yang lebih lemah.
Coloroso (Halimah dkk, 2015) bullying terjadi karena ada pihak yang
menindas, adanya penonton yang diam atau bahkan mendukung, dan adanya pihak
yang dianggap lemah dan menganggap dirinya sebagai pihak yang lemah, sehingga
mereka yang merasa dirinya lemah akan menganggap bahwa mereka memang pantas
diperlakukan seperti itu.
Menurut astuti (2008) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bullying
antara lain : perbedaan kelas (senioritas, ekonomi, agama, jender, etnisitas atau
3
rasisme), keluarga yang tidak rukun, situasi sekolah yang tidak harmonis atau
diskriminatif, karakter individu sendiri. Yusuf & Fahrudin (2012) juga
mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku bullying yaitu : faktor
individu seperti pembully dan korban bully, faktor keluarga, faktor sekolah, faktor
media dan faktor kontrol diri.
Unnever & Cornell (2003) pernah melakukan penelitian tentang kontrol diri,
ADHD dan Bullying, dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa kontrol diri yang
rendah dan ADHD sebagai faktor kritis yang menyumbang kepada perilaku bully dan
menjadi korban bully. Tangney, Baumeister, dan Boone (2004) mengemukakan
bahwa kontrol diri merupakan kemampuan untuk mengesampingkan atau merubah
respon dari dalam diri seseorang, seperti dengan merubah hal yang tidak diinginkan
dan menahan dirinya untuk tidak bertindak di luar akal sehatnya. Artinya dengan
adanya kontrol diri individu dapat mengatur perilakunya untuk tidak bertindak diluar
batas seperti halnya melakukan tindakan bullying.
Piquero, Pratt dan Cullen (Unnever & Cornell, 2003) menyatakan bahwa
kontrol diri telah dikaitkan dengan berbagai perilaku nakal dan agresif. (Unnever &
Cornell, 2003) juga menyatakan bahwa siswa dengan kontrol diri yang buruk lebih
mungkin untuk menggertak teman kelas mereka bahkan dampak dari kontrol diri ini
akan mempengaruhi individu untuk melakukan tindakan bullying. Denson (Aroma &
Suminar, 2012) menyatakan bahwa kebanyakan teori dan jurnal yang berkaitan
dengan agresi maupun perilaku menyimpang mengabaikan faktor internal dari dalam
diri, ketika dorongan untuk berbuat menyimpang maupun agresi sedang mencapai
4
puncaknya, kontrol diri dapat membantu individu menurunkan agresi dengan
mempertimbangkan aspek aturan dan norma sosial yang berlaku. Marsita & Minauli
(2014) juga berpendapat bahwa salah satu penyebab siswa yang melakukan bullying
yaitu rendahnya kontrol diri pada siswa. Jika individu mampu mengendalikan dirinya
untuk tidak melanggar aturan dan norma, kasus seperti bullying ini tidak akan banyak
terjadi khususnya di lingkungan sekolah.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin meneliti adakah hubungan
antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah.
B. Tujuan
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kontrol diri dan perilaku
bullying.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengembangan
dalam ilmu psikologi terutama psikologi pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu bagi pihak
yang membaca dan dapat digunakan sebagai landasan bagi praktisi khususnya
SLTA sederajat dengan memberikan pengaruh positif bagi siswa-siswinya untuk
5
dapat saling menghargai satu sama lain dan tidak melakukan tindakan-tindakan
yang merugikan seperti halnya bullying.
D. Keaslian Penelitian
Banyak terdapat penelitian terdahulu yang berkaitan dengan perilaku bullying.
Penelitian tersebut antara lain adalah :
Penelitian mengenai perilaku bullying pernah dilakukan oleh Adilla (2009),
yang berjudul “Pengaruh Kontrol Sosial Terhadap Perilaku Bullying Pelajar di
Sekolah Menengah Pertama”. Penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif.
Subjek dari penelitian ini adalah pelajar SMP tingkat delapan yang sudah berstatus
RSBI dan pelajar SMP tingkat delapan yang belum memiliki standarisasi pendidikan.
Penelitian mengenai perilaku bullying juga pernah dilakukan oleh Magfirah
dan Rachmawati (2009), yang berjudul “Hubungan antara Iklim Sekolah dengan
Kecenderungan Perilaku Bullying”. Penelitian tersebut merupakan penelitian
kuantitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa yang tengah menempuh pendidikan
menengah pertama di yogyakarta, berdomisili di yogyakarta baik laki-laki maupun
perempuan.
Penelitian mengenai perilaku bullying lainnya juga pernah dilakukan oleh
Novitasari (2014), yang berjudul “Hubungan antara Kemampuan Penyesuaian Diri
dan Perilaku Bullying Remaja”. Penelitian tersebut merupakan penelitian kuantitatif.
Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan
penyesuain diri dan perilaku bullying remaja. Subjek penelitian ini adalah remaja
6
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 6 Yogyakarta kelas X (sepuluh) sebanyak
117 subjek yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Penelitian lainnya mengenai perilaku bullying dan kontrol diri adalah
penelitian yang dilakukan oleh Marsita dan Minauli (2014), yang berjudul
“Hubungan Kontrol Diri dan Iklim Sekolah dengan Perilaku Bullying”. Penelitian
tersebut adalah penelitian kuantitatif.
Berdasarkan beberapa penelitian di atas, peneliti menjabarkan beberapa
perbandingan sebagai berikut:
1. Keaslian Topik
Peneliti menggunakan topik tentang hubungan antara kontrol diri dan perilaku
bullying di sekolah, variabel penelitian ini adalah perilaku bullying dan kontrol
diri. Variabel penelitian ini hampir sama dengan topik penelitian yang dilakukan
oleh penelitian sebelumnya, antara lain. Dari adilla (2009) yaitu pengaruh kontrol
sosial terhadap perilaku bullying Pelajar di Sekolah Menengah Pertama.
Penelitian lainnya dilakukan oleh magfirah dan rachmawati (2009), yaitu
hubungan antara iklim sekolah dengan kecenderungan perilaku bullying.
penelitian lainnya dilakukan oleh novitasari (2014), yaitu hubungan antara
kemampuan penyesuaian diri dan perilaku bullying remaja. Penelitian lainnya
yang hampir mirip dengan topik peneliti yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Marsita dan Minauli (2014) yaitu hubungan kontrol diri dan iklim sekolah
dengan perilaku bullying dengan subjek Siswa SMP. Berdasarkan penelitian-
7
penelitian sebelumnya belum ada yang membahas tentang hubungan antara
kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah dengan subjek Siswa SMK.
2. Keaslian Teori
Teori perilaku bullying yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah teori
dari Olweus. Teori yang digunakan oleh peneliti sama dengan teori yang
digunakan oleh Magfirah & Rachmawati, (2009). Begitu juga teori yang
digunakan oleh novitasari (2014) dan juga marsita dan minauli (2014) yang juga
menggunakan teori dari olweus. Sedangkan untuk kontrol diri peneliti
menggunakan teori dari Tangney, Baumeister, dan Boone (Ursia, Siaputra,
Sutanto, 2013).
3. Keaslian alat ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert
untuk variabel bullying yang diturunkan berdasarkan aspek yang dikemukakan
oleh Solberg & Olweus (2003) dan untuk skala dari (Shaw, Dooley, Cross,
Zubrick, & Waters, 2013) yang telah di terjemahkan dan modifikasi oleh peneliti.
Alat ukur yang digunakan oleh magfirah dan rachmawati (2009) juga
berdasarkan aspek yang diturunkuan dari olweus. Begitu juga alat ukur yang
digunakan dalam penelitian novitasari (2014), marsita dan minauli (2014) yang
berdasarkan dari olweus. Untuk variabel kontrol diri peneliti membuat
berdasarkan aspek dari Tangney, Baumeister, dan Boone (Ursia, Siaputra,
Sutanto, 2013) dan untuk skala dari septia (2014) yang telah di modifikasi oleh
peneliti.
8
4. Keaslian subjek
subjek yang digunakan oleh peneliti yang menggunakan siswa Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) kelas XI yang berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Adilla (2009)
menggunakan subjek siswa SMP kelas VIII yang berstatus RSBI. Penelitian
lainnya yang dilakukan oleh Magfirah & Rachmawati (2009) yang menggunakan
subjek siswa SMP begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Marsita & Minauli
(2014) juga menggunakan subjek siswa SMP kelas VII. Kemudian penelitian
lainnya dilakukan oleh Novitasari (2014) yang menggunakan subjek siswa
SMAN kelas X. Berdasarkan penjelasan mengenai keaslian penelitian yang
dilakukan dapat dilihat bahwa penelitian mengenai perilaku bullying sudah
banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Namun, terdapat beberapa
perbedaan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini seperti halnya dilihat
dari subjeknya yaitu siswa SMK kelas XI yang berjenis kelamin laki-laki
maupun perempuan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bullying
1. Pengertian Bullying
Bullying merupakan aktivitas sadar yang tujuannya untuk melukai dan
menyakiti seseorang dan dilakukan secara berulang-ulang. Olweus (1997)
mengatakan bahwa bullying adalah perilaku negatif yang mengakibatkan
seseorang dalam keadaan tidak nyaman/terluka dan biasanya terjadi berulang-
ulang yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku
dan korban. Perilaku bullying ini tidak lepas dari yang namanya keinginan untuk
berkuasa dan juga menjadi seseorang yang ditakuti di lingkungan sekolahnya.
Menurut Siswati dan Widayanti (2009) perilaku bullying merupakan salah
satu bentuk dari perilaku agresi. Seperti ejekan, hinaan, dan ancaman seringkali
merupakan sebagai suatu pancingan yang dapat mengarah ke agresi. Menurut
Coloroso (Siswati & Widayanti, 2009) bullying akan selalu melibatkan adanya
ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk mencederai, ancaman agresi lebih lanjut,
dan teror. Menurut Smith dan Thompson (Yusuf & Fahrudin, 2012) bully
diartikan sebagai seperangkat tingkah laku yang dilakukan secara sengaja dan
menyebabkan kecederaan fisik serta psikologikal yang menerimanya. Sehingga
dapat diartikan bahwa pelaku bullying ini menyerang korban secara sadar dan
sengaja tanpa memikirkan kondisi korban.
10
Berdasarkan pengertian di atas, bullying dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk perilaku agresivitas yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan
untuk melukai dan menindas seseorang yang di anggapnya lebih rendah dan lebih
lemah dari diri pelaku bullying guna untuk memperoleh kekuasaan dan ditakuti.
2. Aspek-aspek Bullying
Berdasarkan data-data yang diperoleh di atas, terdapat aspek-aspek yang
menunjukkan adanya perilaku bullying. Solberg & Olweus (Magfirah &
Rachmawati, 2009) mengemukakan beberapa aspek mengenai perilaku bullying
meliputi: Aspek verbal
kegiatan yang bertujuan untuk menyakiti seseorang dengan cara
menertawakan dengan menjadikannya bahan lelucon, menyapa seseorang
dengan nama julukan sehingga akan membuat seseorang manjadi tidak
nyaman, sakit hati dan marah.
a. Aspek indirect
yaitu kegiatan yang bertujuan untuk menolak atau mengeluarkan dan
menjauhi seseorang dari kelompok pertemanan atau meninggalkannya dari
berbagai hal secara disengaja seperti memfitnah seseorang dengan
menceritakan kebohongan tentang seseorang agar orang tersebut di nilai buruk
oleh teman-temannya.
11
b. Aspek physical
yaitu kegiatan melukai seseorang dengan cara Memukul, menendang,
mendorong, mempermainkan atau meneror dan melakukan hal-hal yang
bertujuan untuk menyakiti dan mencederai.
Menurut Riauskina, dkk (Argiati, 2010) mengelompokkan perilaku
bullying ke dalam 5 (lima) bentuk. Lima bentuk perilaku bullying tersebut yaitu :
a. Kontak Fisik Langsung
Bentuk kontak langsung antara lain seperti memukul, mendorong,
menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan,
mencubit, mencakar, memeras, dan merusak barang-barang yang dimiliki
orang lain.
b. Kontak Verbal Langsung
Kontak verbal langsung yang ditunjukkan antara lain seperti
mengancam, mempermalukan, merendahkan, menganggu, memberi panggilan
nama, mencela atau mengejek, mengintimidasi, memaki, dan menyebarkan
gosip.
c. Perilaku Non-Verbal Langsung
Perilaku non-verbal langsung yang ditunjukkan antara lain seperti
melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang
merendahkan, mengejek atau mengancam (biasanya disertai dengan bullying
fisik atau verbal).
d. Perilaku Non Verbal tidak langsung
12
Perilaku non-verbal tidak langsung yang ditunjukkan antara lain
seperti mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi
retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, dan mengirimkan surat kaleng.
e. Pelecehan Seksual
Bentuk perilaku bullying dengan pelecehan seksual dikategorikan
kedalam bentuk perilaku agresi fisik atau verbal.
Berdasarkan penjelasan mengenai aspek-aspek perilaku bullying diatas
dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang menunjukkan perilaku bullying dapat
dilakukan secara Verbal, Indirect, dan secara physical dalam bentuk langsung
maupun tidak langsung.
3. Faktor yang mempengaruhi perilaku bullying
Faktor-faktor yang mempengaruhi bullying menurut Yusuf & Fahrudin (2012)
yaitu :
1. Faktor individu
Terdapat dua kelompok individu yang terlibat secara langsung dalam
peristiwa buli, yaitu pembuli dan korban buli. Kedua kelompok ini merupakan
faktor utama yang mempengaruhi perilaku buli. Ciri kepribadian dan sikap
seseorang individu mungkin menjadi penyebab kepada suatu perilaku buli.
a. Pembully
Pembuli cenderung menganggap dirinya senantiasa diancam dan
berada dalam bahaya. Pembuli ini biasanya bertindak menyerang sebelum
diserang. Biasanya, pembuli memiliki kekuatan secara fisik dengan
13
penghargaan diri yang baik dan berkembang. Pembuli juga biasanya terdiri
dari kelompok yang coba membina atau menunjukkan kekuasaan
kelompok mereka dengan mengganggu dan mengancam anak-anak atau
murid lain yang bukan anggota kelompok. Kebanyakan dari mereka
menjadi pembuli sebagai bentuk balas dendam. Dalam kasus ini peranan
sebagai korban buli telah berubah peranan menjadi pembuli.
b. Korban bully
Korban buli ialah seseorang yang menjadi sasaran bagi berbagai
tingkah laku agresif. Dengan kata lain, korban buli ialah orang yang dibuli
atau sasaran pembuli. Anak-anak yang sering menjadi korban buli biasanya
menonjolkan ciri-ciri tingkah laku internal seperti bersikap pasif, sensitif,
pendiam, lemah dan tidak akan membalas sekiranya diserang atau
diganggu. Secara umum, anak-anak yang menjadi korban buli karena
mereka memiliki kepercayaan diri dan penghargaan diri (self esteem) yang
rendah
2. Faktor keluarga
Latar belakang keluarga turut memainkan peranan yang penting dalam
membentuk perilaku bullying. Orang tua yang sering bertengkar atau berkelahi
cenderung membentuk anak-anak yang beresiko untuk menjadi lebih agresif.
Anak-anak yang mendapat kasih sayang yang kurang, didikan yang tidak
sempurna dan kurangnya diberikan ajaran yang positif akan berpotensi untuk
menjadi pembuli.
14
3. Faktor teman sebaya
Teman sebaya memainkan peranan yang tidak kurang pentingnya
terhadap perkembangan dan pengukuhan tingkah laku buli, sikap anti sosial dan
tingkah laku di kalangan anak-anak. Kehadiran teman sebaya sebagai
pengamat, secara tidak langsung, membantu pembuli memperoleh dukungan
kuasa, popularitas, dan status. Dalam banyak kasus, saksi atau teman sebaya
yang melihat, umumnya mengambil sikap berdiam diri dan tidak mau campur
tangan.
4. Faktor sekolah
Lingkungan, praktik dan kebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas,
tingkah laku, serta interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai
merupakan dasar kepada pencapaian akademik yang tinggi di sekolah. Jika hal
ini tidak dipenuhi, maka pelajar mungkin bertindak untuk mengontrol
lingkungan mereka dengan melakukan tingkah laku anti sosial seperti
melakukan buli terhadap orang lain. Managemen dan pengawasan disiplin
sekolah yang lemah akan mengakibatkan lahirnya tingkah laku buli di sekolah
5. Faktor media
Paparan aksi dan tingkah laku kekerasan yang sering ditayangkan oleh
televisi dan media elektronik akan mempengaruhi tingkah laku kekerasan anak-
anak dan remaja. Beberapa waktu yang lalu, masyarakat diramaikan oleh
perdebatan mengenai dampak tayangan Smack-Down di sebuah televisi swasta
yang dikatakan telah mempengaruhi perilaku ke-kerasan pada anak-anak.
15
Meskipun belum ada kajian empiris dampak tayangan Smack-Down di
Indonesia, namun para ahli ilmu sosial umumnya menerima bahwa tayangan
yang berisi kekerasan akan memberi dampak baik jangka pendek maupun
jangka panjang kepada anak-anak.
6. Faktor kontrol diri
Kontrol diri adalah faktor yang berasal dari diri individu. Kontrol diri
yang dimiliki setiap individu berbeda-beda, ada yang memiliki kontrol diri yang
tinggi dan ada yang memiliki kontrol diri yang rendah. Menurut Denson (2012)
kontrol diri dapat menurunkan agresi dengan mempertimbangkan aspek dan
aturan yang berlaku. Dengan adanya kontrol diri individu dapat mengatur
perilakunya secara positif dan mempertimbangkan kosekuensi yang di hadapi
sehingga menghindari untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap teman-
temannya.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi perilaku bullying menurut astuti (2008)
antara lain:
1. Perbedaan kelas (senioritas), ekonomi, agama, jender, etnisitas atau rasisme.
Biasanya muncul karena ada perbedaan strata atau tingkat ekonomi dari
mayoritas yang berada di lingkungan tersebut yang menyebabkan
munculnya perilaku bullying.
2. Tradisi senioritas, sebagai tempat munculnya perilaku bullying, yang paling
terlihat saat MOS atau masa orientasi siswa dimana kakak-kakak kelasnya
selalu menunjukkan bahwa mereka lah yang paling berkuasa karena mereka
16
sudah lama bersekolah di sekolah tersebut daripada adik tingkatnya
tersebut, sehingga adik tingkatnya harus menuruti apa kata kakak kelasnya.
3. Senioritas, sebagai salah satu perilaku bullying seringkali pula justru
diperluas oleh siswa sendiri sebagai kejadian yang bersifat laten. Bagi
mereka keinginan untuk melanjutkan masalah senioritas ada untuk hiburan,
penyaluran dendam, iri hati atau mencari popularitas, melanjutkan tradisi
atau menunjukkan kekuasaan.
4. Keluarga yang tidak rukun, juga menjadi salah satu timbulnya perilaku
bullying, jika para orang tua sering bertengkar bahkan sampai menunjukkan
kekerasan di hadapan anak-anaknya maka anak akan mengikuti apa yang
dilakukan oleh orang tuanya, begitu juga jika kurangnya rasa kasih sayang
yang diberikan orang tua kepada anaknya, hal ini juga akan membuat anak
memiliki perilaku agresif.
5. Situasi sekolah yang tidak harmonis, hal ini juga memberikan pengaruh
munculnya perilaku bullying, seperti halnya jika para guru yang kurang
dalam memberikan pengawasan terhadap para siswa, dan adanya peraturan
yang dibuat hanya untuk formalitas saja tetapi tidak benar-benar
dipergunakan semestinya.
6. Karakter individu atau kelompok seperti :
a. Dendam atau iri hati.
b. Adanya semangat ingin menguasai korban dengan kekuasaan fisik dan
daya tarik seksual.
17
c. Untuk meningkatkan popularitas pelaku di kalangan teman
sepermainannya (peers).
d. Persepsi nilai yang salah atas perilaku korban, karena rendahnya
kepercayaan diri dan (self esteem) yang dimiliki korban, korban
seringkali merasa bahwa dirinya memang pantas untuk dibully.
Berdasarkan penjelasan faktor-faktor diatas, dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi munculnya perilaku
bullying dikarenakan adanya perasaan ingin mendominasi dan balas
dendam yang ada dalam diri pembully, rendahnya kepercayaan diri yang
dimiliki oleh korban bully sehingga merasa dirinya memang pantas
diperlakukan layaknya dibully. lingkungan sekolah yang tidak harmonis,
kondisi keluarga yang tidak rukun, adanya faktor dari media seperti
halnya tayangan di televisi yang banyak menayangkan kekerasan
sehingga banyak yang mengikuti aksi di tayangan tersebut dan
rendahnya kontrol diri yang dimiliki oleh invidu.
4. Karakteristik Bullying
Dalam kasus bullying terdapat beberapa komponen bullying yaitu pelaku
bullying, korban bullying atau victim, dan partisipan atau bystander. Ketiga
komponen tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda sehingga dapat
terlihat bahwa individu memiliki karakteristik khususnya sebagai pelaku bullying
Menurut Rigby (Astuti, 2008) terdapat tiga karakteristik bullying yang
biasanya dilakukan di sekolah, antara lain :
18
a. Ada perilaku agresi yang menyenangkan pelaku untuk menyakiti korban
b. Tindakan itu dilakukan secara tidak seimbang sehingga munculnya perasaan
tertekan pada korban
c. Perilaku tersebut dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus
Sedangkan menurut sejiwa (2008) pelaku bullying memiliki beberapa
karakteristik. Karakteristik yang terdapat pada pelaku bullying yaitu :
a. Pelaku bullying umumnya seorang anak atau murid yang memiliki fisik
besar dan kuat.
b. Pelaku bullying yang memiliki tubuh kecil atau sedang namun memiliki
dominasi psikologis yang besar dikalangan teman-teman sebaya.
c. Memiliki kekuatan dan kekuasaan di atas korban bullying.
d. Memiliki rasa puas apabila pelaku berkuasa di kalangan teman sebaya.
e. Individu memiliki rasa kepercayaan diri yang rendah, sehingga cenderung
melakukan bullying untuk menutupi kekurangan pada diri individu
f. Individu yang memiliki rasa kepercayaan diri yang begitu tinggi dan
memiliki dorongan untuk selalu menindas serta menggencet anak yang lebih
lemah.
g. Pada umumnya memiliki sifat temperamental, sehingga individu melakukan
kesalahan bullying kepada orang lain sebagai pelampiasan rasa kekesalan
dan kekecewaan diri individu.
h. Individu yang merasa tidak memiliki teman, sehingga menciptakan situasi
bullying agar memiliki “pengikut”.
19
i. Individu yang merasa takut menjadi korban bullying, sehingga lebih dulu
mengambil inisiatif sebagai pelaku.
j. Individu yang hanya mengulang kejadian yang pernah dilihat dan dialami,
seperti pernah merasakan dianiaya oleh orang tua di rumah dan dianiaya oleh
teman-teman sebaya.
Berdasarkan penjelasan karakteristik perilaku bullying diatas, dapat
disimpulkan bahwa karakteristik dari pelaku bullying tidak lepas dari kondisi
fisik dan keaadan dari pelaku bullying tersebut. Seperti halnya pengalaman
masa lalu dari pelaku dan juga kejadian-kejadian yang membuat individu
menjadi terlibat sebagai pelaku, pelaku yang dulunya pernah merasakan
dibully akan membalaskan dendamnya pada adik tingkatnya sebagai bentuk
pelampiasannya pada kejadian masa lalu. Pelaku berani melakukan tindakan
bully ini juga didukung oleh teman-temannya dan juga dari segi badannya
yang besar sehingga pelaku berani melakukan tindakan bullying ini pada
seseorang yang lebih lemah dari dirinya. Tindakan bullying ini juga
dilakukan secara berulang-ulang sehingga akan membuat korban menjadi
tertekan dan takut ketika bertemu si pelaku.
B. Kontrol diri
1. Pengertian kontrol diri
Beberapa ahli memberikan definisi tentang kontrol diri, yaitu pengertian
kontrol diri Menurut Tangney, Baumeister, dan Boone (2004) kontrol diri
merupakan kemampuan untuk mengesampingkan atau merubah respon dari dalam
20
diri seseorang, seperti dengan merubah hal yang tidak diinginkan dan menahan
dirinya untuk tidak bertindak di luar akal sehatnya. Menurut Tangney (Aroma &
Suminar, 2012) kontrol diri merupakan kamampuan individu untuk menentukan
perilakunya berdasarkan standar tertentu seperti moral, nilai, dan aturan di
masyarakat agar mengarah pada perilaku positif. Kontrol diri Menurut Chaplin
(2001) kontrol diri adalah kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri
dalam artian kemampuan seseorang untuk menekan atau merintangi impuls-impuls
atau tingkah laku impulsif. (Endrianto, 2014) juga berpendapat bahwa kontrol diri
adalah kemampuan seseorang untuk mengontrol atau mengubah respon dari dalam
dirinya untuk menghindarkan diri dari perilaku yang tidak diharapkan dan
mengarahkan dirinya pada sesuatu yang ingin digapai. Jika hal yang dilakukannya
salah atau tidak sesuai dengan norma sosial, individu tidak akan berbuat hal-hal
yang tidak sesuai dengan norma-norma sosial tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas, kontrol diri dapat di artikan sebagai sebuah
bentuk pengendalian diri seseorang ketika berada pada situasi yang menurutnya
tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku, dan dengan pengendalian diri
individu dapat mengubah respon dari dalam dirinya untuk menghindarkan dirinya
dari tindakan negatif dan mengarahkan pada suatu tindakan yang positif sesuai
dengan norma sosial di lingkungan tersebut
21
2. Aspek-aspek Kontrol diri
Menurut Tangney, dkk (Ursia, dkk, 2013), kontrol diri memiliki beberapa
aspek, yaitu :
a. Disiplin diri (Self-dicipline)
Yaitu kemampuan individu dalam melakukan disiplin diri. Hal ini
berarti individu dapat memfokuskan diri saat melakukan tugas dan menahan
dirinya dari hal-hal yang mengganggu konsentrasinya.
b. Berhati-hati (Deliberate/nonimpulsive)
Yaitu kecenderungan individu untuk melakukan sesuatu dengan
mempertimbangkan terlebih dahulu sebelum bertindak, bersifat hati-hati, dan
tidak tergesa-gesa. Ketika individu sedang bekerja, ia cenderung tidak mudah
teralihkan. Individu yang berhati-hati mampu bersifat tenang dalam
mengambil keputusan sebelum bertindak.
c. Kebiasaan yang baik (Healthy habits)
Yaitu kemampuan mengatur pola perilaku yang bermanfaat bagi
individu. Individu mampu mengatur pola perilaku menjadi kebiasaan yang
baik dan juga menyehatkan bagi individu. Individu dengan kebiasaan yang
baik akan mengutamakan hal-hal yang memberikan dampak positif bagi
dirinya meski dampak tersebut tidak diterima secara langsung.
d. Etika kerja (Work etic)
Berkaitan dengan penilaian individu terhadap regulasi diri mereka di
dalam layanan etika kerja. Individu mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
22
baik tanpa dipengaruhi oleh hal-hal di luar tugasnya meskipun hal tersebut
bersifat menyenangkan. Individu dengan etika kerja mampu memberikan
perhatiannya pada pekerjaan yang sedang dilakukan.
e. Konsisten (Reliability)
Terkait dengan penilaian individu terhadap kemampuan dirinya dalam
pelaksanaan rancangan jangka panjang untuk pencapaian tertentu. Individu ini
secara konsisten akan mengatur perilakunya untuk mewujudkan setiap
perencanaannya.
Berdasarkan penjelasan mengenai aspek-aspek kontrol diri diatas
dapat disimpulkan bahwa seseorang akan memiliki kontrol diri apabila ia mampu
untuk tetap fokus pada apa yang sedang dikerjakannya, mampu
mempertimbangkan dan berhati-hati dalam mengambil keputusan, mampu
mengatur pola perilaku yang bermanfaat bagi dirinya, tidak mudah terpengaruh
oleh hal-hal di luar tugasnya, dan konsisten dalam megatur perilakunya untuk
mewujudkan setiap perencanaannya.
Menurut Logue & Forzano (Aroma & Suminar, 2012) terdapat beberapa ciri-
ciri remaja yang mampu memiliki kontrol diri yang tinggi antara lain:
a. tekun dan tetap bertahan dengan tugas yang harus dikerjakan, walaupun
menghadapi banyak hambatan,
b. dapat mengubah perilaku menyesuaikan dengan aturan dan norma yang
berlaku dimana ia berada,
c. tidak menunjukkan perilaku yang emosional atau meledak-ledak,
23
d. bersifat toleran atau dapat menyesuaikan diri terhadap situasi yang tidak
dikehendaki.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai ciri-ciri remaja yang memiliki
kontrol diri yang tinggi dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang menunjukkan
kontrol diri antara lain individu yang tekun dalam mengerjakan tugas, dapat
menyesuaikan perilaku pada situasi dan kondisi tertentu, tidak emosional dan
memiliki sifat toleran.
C. Hubungan Antara Kontrol diri dan Bullying di Sekolah
Bullying merupakan suatu fenomena yang masih banyak terjadi
khususnya di lingkungan sekolah. Adanya bullying ini akan menimbulkan
dampak yang cukup serius terutama bagi korban. Dampaknya antara lain
korban akan mengalami gangguan psikologis seperti cemas dan kesepian,
merasa tidak diterima oleh teman-temannya, menjadi penganiaya ketika
dewasa, menjadi agresif hingga sampai melakukan tindakan kriminal, korban
juga akan merasa dirinya tidak berharga, dan kemungkinan terburuknya
korban dapat melakukan tindakan seperti bunuh diri ketika sangat merasa
terancam dan tertekan atas perlakuan-perlakuan dari pelaku bullying tersebut.
Menurut Olweus (1997) bullying adalah perilaku negatif yang
mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak nyaman/terluka dan biasanya
terjadi berulang-ulang yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan
kekuasaan antara pelaku dan korban. Menurut Siswati dan Widayanti (2009)
24
bullying merupakan salah satu dari bentuk perilaku agresi. Seperti ejekan,
hinaan, dan ancaman yang seringkali mengarah pada perilaku agresi.
Menurut Marsita & Minauli (2014) salah satu penyebab siswa yang
melakukan bullying yaitu karena rendahnya kontrol diri pada siswa. Individu
dengan kontrol diri yang rendah memiliki kecenderungan menjadi impulsif,
senang melakukan perbuatan yang berisiko, dan berpikiran sempit.
Seperti halnya seorang murid yang berada di lingkungan sekolah
tentunya memiliki beragam cara dalam berinteraksi maupun bergaul dengan
teman-temannya, sehingga tidak dapat dipungkiri jika ada beberapa individu
yang memiliki cara dalam bergaul yang bisa dikatakan kurang sesuai dengan
norma sosial yang ada di lingkungan tersebut.
Individu yang melanggar aturan tentunya akan dikenai sanksi dari
pihak sekolah. Oleh karena itu dalam hal bergaul perlu adanya suatu kontrol
yang ada dalam individu agar tidak melampaui batas aturan norma sosial yang
berlaku di suatu lingkungan.
Kontrol diri adalah hal yang bersifat internal, artinya masing-masing
individu memiliki kemampuan kontrol diri yang tidak sama, dengan adanya
kontrol diri individu dapat mengatur perilakunya secara positif dan
mempertimbangkan konsekuensi yang dihadapi sehingga menghindari
perbuatan yang menyimpang seperti tidak melakukan tindakan kekerasan
terhadap teman-teman sekolahnya.
25
Menurut Denson (2012) ketika dorongan untuk berbuat menyimpang
maupun agresi sedang mencapai puncaknya, kontrol diri dapat membantu
individu menurunkan agresi dengan mempertimbangkan aspek aturan dan
norma sosial yang berlaku. Oleh sebab itu Untuk mencegah maupun
mengurangi timbulnya perilaku bullying di sekolah salah satunya diperlukan
adanya kemampuan dalam mengontrol dirinya saat bergaul dan berinteraksi di
lingkungan sekolahnya.
Aspek-aspek yang ada dalam kontrol diri menunjukkan bahwa tiap-
tiap individu yang memiliki kontrol diri akan cenderung menunjukkan sifat
disiplin diri, selalu berusaha untuk berhati-hati, memiliki kebiasaan yang baik,
memiliki etika dalam bekerja, dan konsisten. Untuk mencegah maupun
mengurangi timbulnya perilaku bullying di sekolah salah satunya diperlukan
adanya kemampuan dalam mengontrol dirinya saat bergaul dan berinteraksi di
lingkungan sekolahnya.
Marsita dan Minauli (2014) dalam penelitiannya yang berjudul
“Hubungan Kontrol Diri dan Iklim Sekolah dengan Perilaku Bullying”. Telah
meneliti pengaruh kontrol diri dan iklim sekolah pada perilaku bullying yang
ada di sekolah. penelitian tersebut menjelaskan bahwa ada hubungan negatif
antara kontrol diri dan perilaku bullying. Artinya jika kontrol diri rendah maka
perilaku bullying yang ditunjukkan tinggi, sebaliknya jika kontrol diri tinggi
maka perilaku bullying yang ditunjukan rendah. Sehingga dapat dikatakan jika
26
individu memiliki kontrol diri yang tinggi maka akan dapat mencegah untuk
melakukan tindakan agresif seperti halnya bullying ini.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kontrol diri
yang tinggi dapat menurunkan perilaku bullying.
D. Hipotesis
Berdasarkan penjelasan mengenai perilaku bullying dan kontrol diri di
atas maka peneliti mengajukan hipotesis yang akan diuji kebenarannya, yaitu
diprediksikan akan ada hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku
bullying, yang artinya semakin tinggi kontrol diri maka semakin rendah
perilaku bullying. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah kontrol diri maka
semakin tinggi perilaku bullying.
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel dependent
dan variabel independent. Adapun variabel-variabel tersebut adalah:
1. Variabel dependent : Bullying
2. Variabel Independent : Kontrol diri
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Bullying
Bullying adalah skor responden pada skala bullying (Shaw, Dooley, Cross,
Zubrick, & Waters, 2013). Skala ini terdiri dari 18 aitem, meliputi aspek verbal,
indirect, dan Physical. Bertujuan untuk mengungkap tindakan bullying di
sekolah. semakin tinggi skor maka semakin tinggi tingkat bullying yang
ditunjukkan, sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah tingkat
bullying yang ditunjukkan.
2. Kontrol Diri
Kontrol diri adalah skor responden pada skala kontrol diri wia septia (2014).
Skala ini terdiri dari 25 aitem, meliputi disiplin diri, berhati-hati, kebiasaan yang
baik, etika kerja dan konsisten. Bertujuan untuk mengungkap kontrol diri yang
28
dimiliki siswa. Semakin tinggi skor maka semakin tinggi tingkat kontrol diri,
sebaliknya semakin rendah skor maka semakin rendah tingkat kontrol diri.
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang tengah menempuh pendidikan
menengah atas / kejuruan yang menduduki kelas XI berjenis kelamin laki-laki
maupun perempuan.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pangumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
berbentuk skala perilaku bullying dan skala kontrol diri dengan menggunakan
metode skala likert yang telah di modifikasi untuk mengkur perilaku bullying
dengan pilihan jawaban berupa Sangat Sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang
(KD) dan Tidak Pernah (TP). Untuk mengukur kontrol diri pilihan jawaban
berupa Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak
Sesuai (STS).
Adapun skala yang digunakan antara lain :
1. Skala Perilaku Bullying
Skala perilaku bullying yang digunakan mengacu pada aspek-aspek yang
diungkapkan oleh Solberg & Olweus (2003) yaitu verbal, indirect dan physical.
Jumlah dan penempatan aitem yang direncanakan untuk skala perilaku bullying
29
yang hendak diukur beserta penempatannya dalam angket, akan dijelaskan dalam
blue-print pada tabel berikut ini:
Tabel 1
Distribusi Aitem Skala Perilaku Bullying Sebelum Uji Coba
Aspek Butir Favourable Jumlah
Verbal 1, 2, 3, 4, 16, 17 6
Indirect 5, 6, 7, 12, 15, 18 6
Physical 8, 9, 10, 11, 13, 14 6
Jumlah 18
Skala perilaku bullying berjumlah 18 aitem favourable. Skala yang digunakan
sebagai pola dasar dalam pengukuran skala perilaku bullying adalah model skala
Likert. Pada aitem favourable, skor untuk jawaban Sangat Sering (SS) diberi skor
4, Sering (S) diberi skor 3, Kadang-Kadang (KD) diberi skor 2, dan Tidak
Pernah (TP) diberi skor 1.
2. Skala Kontrol diri
Skala kontrol diri yang digunakan oleh peneliti mengacu pada aspek-aspek
yang di ungkapkan oleh Tangney, dkk (Ursia, dkk 2013) yaitu disiplin diri,
berhati-hati, kebiasaan yang baik, etika kerja, dan konsisten. Jumlah dan
penempatan aitem yang direncanakan untuk skala kontrol diri yang hendak
diukur beserta penempatannya dalam angket, akan dijelaskan dalam blue-print
pada tabel berikut ini:
30
Tabel 2
Distribusi Aitem Skala Kontrol diri Sebelum Uji Coba
Aspek Butir Favourable Jumlah
Disiplin diri 1, 2, 3, 4, 5 5
Berhati-hati 6, 7, 22, 23, 25 5
Kebiasaan
yang baik
8, 9, 10, 11, 24 5
Etika kerja 12, 13, 14, 15, 16, 5
Konsisten 17, 18, 19, 20, 21 5
Jumlah 25
Skala kontrol diri berjumlah 25 aitem favourable. Skala yang digunakan
sebagai pola dasar dalam pengukuran skala kontrol diri adalah model skala
Likert. Pada aitem favourable, skor untuk jawaban Sangat Sesuai (SS) diberi skor
4, Sesuai (S) diberi skor 3, Tidak Sesuai (TS) diberi skor 2, dan Sangat Tidak
Sesuai (STS) diberi skor 1.
E. Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui sejauh
mana skala penelitian akurat dan sesuai dengan tujuan penelitian serta dapat
dipercaya karena teruji konsistensinya.
1. Validitas
Menurut Azwar (2014) validitas atau validasi skala adalah untuk mengetahui
apakah skala mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan
ukurnya.
31
2. Reliabilitas
Menurut Azwar (2014) reliabilitas yang berasal dari kata reliability
merupakan suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki
tingkat reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable).
Pengertian reliabilitas mengacu kepada keterpercayaan atau konsistensi hasil
ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran.
Pengukuran dikatakan tidak cermat bila eror pengukurannya terjadi secara
random. Antara skor individu yang satu dengan yang lain terjadi eror yang tidak
konsisten dan bervariasi sehingga perbedaan skor yang diperoleh lebih banyak
ditentukan oleh eror, bukan oleh perbedaan yang sebenarnya. Implikasinya,
pengukuran yang tidak cermat berarti juga tidak konsisten dari waktu ke waktu.
Sebuah data bisa dikatakan reliabel jika dengan koefisian (𝑟𝑥𝑥1) yang kisaran
angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1.00. Jika semakin tinggi koefisien
reliabilitas, maka semakin baik alat ukur tersebut. Sebaliknya jika semakin
rendah koefisien atau mendekati 0 berarti reliabilitasnya dikatakan rendah,
namun dalam kenyataanya pengukuran psikologi koefisien sempurna yang
mencapai angka 𝑟𝑥𝑥1 = 1.00 belum pernah dijumpai (Azwar, 2014)
3. Indeks Diskriminasi Aitem
Menurut Azwar (2014) Indeks diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem
mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan
yang tidak memiliki atribut yang diukur. Misalnya pada suatu sekala yang
32
disusun untuk mengungkap suatu agresivitas, maka aitem yang berdaya beda
tinggi adalah aitem yang mampu menunjukkan mana individu atau kelompok
individu yang memiliki agresivitas tinggi dan mana yang tidak. Untuk skala
sikap, aitem yang berdaya beda tinggi adalah aitem yaang mampu membedakan
mana subjek yang bersikap positif dan mana yang bersikap negatif.
F. Metode Analisis data
Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang menggunakan
teknik analisis statistic rank dari spearmen, yaitu teknik korelasi atau mencari
hubungan antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah. Proses
penghitungan dilakukan dengan menggunakan program Statistical Package for
Social Sciences (SPSS) 16.0 for Windows.
33
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah
Responden penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengambil data penelitian
adalah siswa-siswi yang menduduki kelas XI yang berjenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Penelitian dilakukan pada siswa-siswi kelas XI SMKN 1 Sine dengan
jumlah subjek sebanyak 80 Anak.
Pada tahun ajaran 2016/2017 siswa-siswi kelas XI SMKN 1 Sine memiliki jumlah
siswa-siswi aktif sebanyak 360 anak. Kegiatan belajar mengajar dimulai dari pukul
07.00-13.30 wib dari hari senin sampai sabtu kecuali hari jumat dari jam 07.00-11.00
wib. SMKN 1 Sine berdiri pada tanggal 18 juni 2008 dan memiliki beberapa jurusan
antara lain Teknik Otomotif / Teknik Kendaraan Ringan, Keuangan / Akuntansi, Teknik
Komputer dan Informatika / teknik komputer dan jaringan, Agribisnis Tanaman Pangan
dan Hortikultura, Teknik Sepeda Motor dan Multimedia. Walaupun termasuk sekolah
yang belum lama berdiri, SMKN 1 Sine memiliki fasilitas yang cukup lengkap di setiap
jurusannya, seperti halnya untuk administrasi terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang
wakasek, ruang guru, ruang pelayanan administrasi. Untuk kegiatan belajar terdiri dari
ruang kelas, ruang praktek bengkel / workshop kompetensi keahlian, ruang lab
komputer. Untuk penunjang pendidikan terdiri dari ruang perpustakaan, ruang OSIS,
koperasi, UKS, ruang ibadah, ruang bussines centre, ruang resepsionis. Untuk penunjang
lainnya terdiri dari ruang bersama (Aula), ruang kantin sekolah, ruang toilet, dan ruang
gudang.
34
Alasan peneliti memilih sekolah tersebut dikarenakan SMKN 1 Sine termasuk
sekolah teknik yang terdiri dari bermacam-macam jurusan dan juga termasuk sekolah
yang belum begitu lama berdiri yaitu pada tanggal 18 juni 2008. Sekolah teknik
sangatlah berbeda dengan sekolah-sekolah seperti halnya SMA karena di dalamnya
banyak berbagai macam jurusan berbeda dengan SMA yang rata-rata hanya terdiri dari
dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Berbagai macam jurusan ini yang menjadi pertimbangan
peneliti karena jika jurusannya berbeda otomatis karakteristik pelajaran yang ajarkan
berbeda-beda. Begitu juga siswa-siswanya, ada yang dalam satu kelas hanya terdiri dari
laki-laki saja, ada yang dalam satu kelas terdiri dari perempuan saja dan ada juga yang
dalam satu kelas terdiri dari laki-laki dan perempuan. Di daerah khususnya Ngawi
biasanya banyak yang beranggapan negatif bahwa jika SMK itu siswa-siswanya
cenderung urakan berbeda dengan SMA yang biasanya siswa-siswanya cenderung lebih
kalem. Sesuai dengan kasus bullying, peneliti ingin meneliti apakah SMKN 1 Sine itu
siswa-siswanya tergolong sama seperti apa yang di katakan oleh masyarakat atau tidak.
2. Persiapan Penelitian
a. Persiapan administrasi
Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian adalah
mengurus surat perijinan pada instansi tempat dilakukannya penelitian tersebut yaitu
di SMKN 1 Sine. Surat permohonan ijin penelitian dikeluarkan oleh Dekan Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia dengan Nomor Surat :
882 / Dek / 70 / Div.Um.RT / IX / 2016
35
b. Persiapan alat ukur
Penelitian ini menggunakan dua alat ukur, yaitu skala perilaku bullying dan
skala kontrol diri. Alat ukur tersebut di uji cobakan dahulu dengan tujuan untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas aitem-aitemmya. Setelah pengambilan skala
yang telah disebar di lapangan, peneliti melakukan skoring dan menganalisa validitas
dan reliabilitas skala. Uji validitas dan reliabilitas skala dilakukan pada tanggal 26
september 2016. Subjek uji coba alat ukur ini adalah siswa-siswi kelas XI dan XII
SMKN 1 Sine. Selanjutnya aitem-aitem dari uji coba tersebut yang shahih digunakan
untuk mengambil data di lapangan.
c. Hasil uji coba alat ukur
1) Skala Perilaku bullying
Skala perilaku bullying ini disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek
yang dikemukakan oleh Olweus (Solberg dan Olweus, 2003). Skala perilaku bullying
terdiri dari 18 aitem yang terdiri dari aitem favourable. Hasil analisis statistik pada
program SPSS versi 16.00 dari 62 subjek yang mengisi skala perilaku bullying yang
shahih 10 aitem dan yang gugur sebanyak 8 aitem. Aitem yang gugur adalah nomor
2, 5, 6, 7, 13, 14, 15, 18 dianggap gugur karena koefisien korelasi totalnya tidak
mencapai r ≥ 0,25 dengan demikian skala perilaku bullying terdiri dari 10 aitem total
bergerak antara 0,311 sampai 0,713. Diperoleh koefisien alpha sebesar 0,733.
Sebaran aitem perilaku bullying dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3
Distribusi Aitem Skala Perilaku Bullying Setelah Uji Coba
Butir Favourable
Aspek Nomor aitem Jumlah
Verbal 1, 3 (2), 4 (3), 16 (9), 17 (10), 5
Indirect 12 (8), 1
Physical 8 (4), 9 (5), 10 (6), 11 (7) 4
36
Total 10
Catatan : angka dalam kurung () adalah nomor urut butir baru setelah uji
coba.
2) Skala Kontrol Diri
Skala kontrol diri yang digunakan berdasarkan aspek-aspek yang
dikemukakan oleh Tangney, dkk (Ursia, dkk, 2013). Skala kontrol diri
terdiri dari 25 aitem yang terdiri dari 25 aitem favourable. Hasil
analisis statistik pada program SPSS 16.00 dari 62 subjek yang
mengisi skala kontrol diri yang shahih sebanyak 25 aitem artinya tidak
ada aitem yang gugur dengan koefisien r ≥ 0,25. Koefisien korelasi
aitem total bergerak antara 0,287 sampai dengan 0,700 dan diperoleh
koefisien alpha sebesar 0,896. Sebaran aitem kontrol diri dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4
Distribusi Aitem Skala Kontrol diri Setelah Uji Coba
Butir Favourable
Aspek Nomor aitem Jumlah
Disiplin diri 1, 2, 3, 4, 5 5
Berhati-hati 6, 7, 22, 23, 25 5
Kebiasaan yang baik 8, 9, 10, 11, 24 5
Etika kerja 12, 13, 14, 15, 16, 5
Konsisten 17, 18, 19, 20, 21 5
Total 25
B. Hasil Penelitian
Pengambilan data penelitian dilaksanakan di SMKN 1 Sine pada tanggal 17 oktober
2016. Responden yang digunakan adalah siswa-siswi kelas XI SMKN 1 Sine. Pada
pelaksanaan penelitian, peneliti memberikan skala perilaku bullying dan skala kontrol
diri. Pengambilan data dilakukan di dalam ruang kelas. Subjek diminta untuk mengisi
skala yang telah disediakan yaitu skala perilaku bullying dan skala kontrol diri. Subjek
37
penelitian yang diperoleh berjumlah sebanyak 80 anak yang berjenis kelamin laki-laki
dan perempuan.
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Laki-laki 41 51,25%
Perempuan 39 48,75%
Total 80 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek yang berjenis kelamin laki-
laki berjumlah 41 anak dengan prosentase 51,25%, dan subjek yang berjenis
kelamin perempuan berjumlah 39 anak dengan prosentase 48,75% sehingga
dapat diperoleh 80 anak dari kedua subjek laki-laki dan perempuan dengan total
prosentase 100%.
Tabel 6
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jurusan
Jurusan Jumlah Prosentase
Teknik Kendaraan
Ringan
23 28,75%
Multimedia 36 45%
Agribisnis Tanaman
Pangan dan Hortikultura
21 26,25%
Total 80 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek dari jurusan Teknik
Kendaraan Ringan sebanyak 23 anak dengan perosentase 28,75%, jurusan
Multimedia sebanyak 36 anak dengan prosentase 45%, jurusan Agribisnis
38
Tanaman Pangan dan Hortikultura sebanyak 21 anak dengan prosentase 26,25%,
sehingga dari data keseluruhan diperoleh 80 anak dengan prosentase 100%
Tabel 7
Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Prosentase
15 Tahun 3 3,75%
16 Tahun 55 68,75%
17 Tahun 20 25%
18 Tahun 1 1,25%
20 Tahun 1 1,25%
Total 80 100%
Sumber: Data Primer
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek dengan usia 15 tahun
sebanyak 3 anak dengan prosentase 3,75%, subjek dengan usia 16 tahun
sebanyak 55 anak dengan prosentase 68,75%, subjek dengan usia 17 tahun
sebanyak 20 anak dengan prosentase 25%, subjek dengan usia 18 tahun sebanyak
1 anak dengan prosentase 1,25%, dan subjek dengan usia 20 tahun sebanyak 1
anak dengan prosentase 1,25%, sehingga dari data keseluruhan diperoleh 80 anak
dengan prosentase 100%.
Tabel 8 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Tinggal dengan Kategori Jumlah Prosentase
Orang Tua 70 87,5%
Wali 10 12,5%
Total 80 100%
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek yang tinggal dengan Orang
tua sebanyak 70 anak dengan prosentase 87,5%, subjek yang tinggal dengan wali
39
sebanyak 10 anak dengan prosentase 12,5%, sehingga dari data keseluruhan
diperoleh 80 anak dengan prosentase 100%.
Tabel 9 Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Pernah Menjadi Korban Kekerasan Kategori Jumlah Prosentase
Ya 6 7,5%
Tidak 74 92,5%
Total 80 100%
Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa subjek yang mengakui pernah
menjadi korban kekerasan sebanyak 6 anak dengan prosentase 7,5%, subjek yang
tidak pernah menjadi korban kekerasan sebanyak 74 anak dengan prosentase
92,5%, sehingga dari data keseluruhan diperoleh 80 anak dengan prosentase
100%.
2. Deskripsi Data Penelitian
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi rank
spearmen namun sebelum dilakukan analisis dilakukan uji coba terlebih dahulu.
Uji asumsi tersebut meliputi uji normalitas, uji linieritas dan uji hipotesis. Uji
hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.00 for
windows. Deskripsi data penelitian tiap-tiap variabel untuk skala 1 untuk perilaku
bullying, dan skala 2 untuk kontrol diri secara lengkap tersaji dalam tabel
dibawah ini.
Tabel 10
Deskripsi data penelitian
Variabel Min Max Mean SD
Bullying 10.00 26.00 15.23 3.435
Kontrol
diri 55.00 94.00 72.63 9.556
40
Berdasarkan tabel 10 diatas, dapat dilihat bahwa kontrol diri memiliki nilai
rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan bullying dengan nilai rata-rata72,63.
Peneliti juga melakukan kategorisasi dengan pendekatan persentil untuk
memperoleh informasi mengenai keadaan subjek ke dalam 5 (lima) kategori.
Rumus norma kategorisasi yang digunakan oleh penelitian ini ialah :
Tabel 11
Norma Kategorisasi Percentil
Variabel Peneltian
Nilai Percentil Bullying Kontrol Diri
Percentil 20 12 63
Percentil 40 14 70
Percentil 60 16 75
Percentil 80 17 81
Berdasarkan norma kategori skala pada tabel 12, penelitian membagi menjadi
lima kategorisasi yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.
Berikut pengelompokan kategori subjek pada penelitian ini.
Tabel 12
Kriteria Kategorisasi Skala
Kategori Rentang Nilai
Sangat Rendah X<P20
Rendah P20≤X<P40
Sedang P40≤X<P60
Tinggi P60≤X<P80
Sangat Tinggi X>P80
1. Perilaku Bullying
Tabel 12
Kategorisasi Skor Variabel Perilaku Bullying
Skor Kategorisasi Jumlah %
X < 12 Sangat Rendah 14 17,5%
12 ≤ X < 14 Rendah 12 15%
14 ≤ X < 16 Sedang 16 20%
16 ≤ X < 17 Tinggi 23 28,75%
X > 17 Sangat Tinggi 15 18,75%
41
Total 80 100%
Berdasarkan tabel 12 diatas, memperlihatkan presentase tertinggi dalam
variabel bullying termasuk kategori kategori tinggi yaitu (28,75%).
1. Kontrol diri
Tabel 13
Kategorisasi Skor Variabel Kontrol Diri
Skor Kategorisasi Jumlah %
X ≤ 63 Sangat Rendah 15 18,75%
63 ≤ X < 70 Rendah 16 20%
70 ≤ X < 75 Sedang 15 18,75%
75 ≤ X < 81 Tinggi 18 22,5%
X > 81 Sangat Tinggi 16 20%
Total 80 100%
Berdasarkan tabel diatas, memperlihatkan presentase tertinggi dalam variabel
kontrol diri termasuk kategori tinggi yaitu (22,5%).
2. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sebaran data variabel
bebas dan variabel tergantung berdistribusi normal atau tidak. Distribusi dapat
dikatakan normal apabila nilai signifikansi yaitu p > 0,05 sehingga data dapat
digeneralisasikan untuk populasi lain. sedangkan apabila nilai signifikansi
yaitu p < 0,05 maka distribusi dikatakan tidak normal.
Tabel 14 Hasil Uji Normalitas
Variabel P Normalitas
Perilaku Bullying
Kontrol Diri
0,009
0,200
Tidak Normal
Normal
42
Berdasarkan tabel diatas hasil dari pengolahan data pada variabel
perilaku bullying, diperoleh nilai nilai p = 0,009 (p<0,05) untuk variabel
kontrol diri, diperoleh nilai p = 0,200 (p>0,05) sehingga pada hasil uji
normalitas tersebut dapat dikatakan bahwa skala perilaku bullying memiliki
sebaran data tidak normal dan skala kontrol diri memiliki sebaran data yang
normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan
variabel tergantung memiliki hubungan yang linier dalam penelitian. Apabila
p<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa kedua variabel bersifat linier.
Tabel 15
Hasil Uji Linieritas
Variabel
Koefisien
Linearitas
(F)
Signifikansi
(p) Keterangan
Perilaku Bullying
Kontrol Diri 4,581 0,038 Linear
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diketahui bahwa hasil uji
linieritas memenuhi asumsi linieritas dengan nilai F=4.581 dan p=0,038
(p<0,05). Hal ini berarti bahwa hubungan antara kontrol diri dan perilaku
bullying memenuhi asumsi linieritas.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel
tergantung dan variabel bebas. Dalam penelitian ini yakni perilaku bullying dan
43
kontrol diri. Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi product
moment spearmen. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 16
Tabel Uji Hipotesis
Variabel r r² P
Bullying
Kontrol Diri
-0,277 0,054 0,007 (p < 0,05)
Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi product moment
spearmen didapatkan nilai (r) antara perilaku bullying dan kontrol diri adalah -
0,277 dengan p=0,007 (p<0,05), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan
negatif yang sangat signifikan antara perilaku bullying dan kontrol diri. Artinya,
semakin tinggi kontrol diri maka perilaku bullying yang di tunjukan rendah
begitu juga sebaliknya jika semakin rendah kontrol diri maka perilaku bullying
yang ditunjukan tinggi. Oleh karena itu hipotesis dari penlitian ini yaitu ada
hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku bullying di sekolah diterima.
Adapun koefisien determinasi (r²) sebesar 0,054. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat perilaku bullying pada siswa dipengaruhi oleh tingkat kontrol diri siswa
sebesar 5,4%, sedangkan 94,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
4. Uji Beda
Uji beda merupakan prosedur yang digunakan untuk membandingkan rata-
rata dua variabel dalam satu grup. Hal ini berarti analisis tersebut berguna untuk
melakukan pengujian terhadap dua sampel yang berhubungan atau dua sampel
berpasangan. Uji beda bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
tingkat perilaku bullying berdasarkan tinggal dengan siapa dan pernah atau
44
tidaknya menjadi korban kekerasan. Tingkat perilaku bullying dikatakan
memiliki perbedaan apabila nilai signifikansi yaitu p < 0,05. Hasil uji beda dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 17 Tabel Uji Beda Berdasarkan Tinggal Dengan
Variabel Jenis Kelamin Mean P Keterangan
Perilaku
Bullying
Orang Tua 15,34 0,472
Tidak ada perbedaan pada
tingkat perilaku bullying Wali 14,50
Berdasarkan tabel diatas, hasil dari pengolahan data pada variabel perilaku
bullying berdasarkan tinggal dengan siapa, yaitu orang tua dan wali,
menunjukkan nilai p = 0,472 (p > 0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat perilaku bullying antara siswa
yang tinggal dengan orang tua maupun yang tinggal dengan wali dengan nilai
rata-rata perilaku bullying yang tinggal dengan orang tua sebesar 15,34 dan yang
tinggal dengan wali sebesar 14,50.
Tabel 18
Tabel Uji Beda Berdasarkan Pernah Tidaknya Menjadi Korban Kekerasan
Variabel Jenis Kelamin Mean P Keterangan
Perilaku
Bullying
Pernah 13,33 0,159
Tidak ada perbedaan pada
tingkat perilaku bullying Tidak 15,39
Berdasarkan tabel diatas, hasil dari pengolahan data pada variabel perilaku
bullying berdasarkan pernah tidaknya menjadi korban kekerasan, menunjukkan
nilai p = 0,159 (p > 0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan pada tingkat perilaku bullying antara siswa yang
pernah menjadi korban kekerasan maupun yang tidak pernah menjadi korban
45
kekerasan dengan nilai rata-rata perilaku bullying yang pernah menjadi korban
kekerasan sebesar 13,33 dan yang tidak pernah menjadi korban kekerasan
sebesar 15,39.
C. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
kontrol diri dengan perilaku bullying di sekolah. Hipotesis penelitian yang
berbunyi diprediksi akan ada hubungan negatif antara kontrol diri dan perilaku
bullying di sekolah, diterima (lihat tabel 16) . Artinya dari hasil penelitian ini
dapat dikatakan bahwa semakin tinggi kontrol diri maka perilaku bullying yang
di tunjukan rendah begitu juga sebaliknya jika semakin rendah kontrol diri maka
perilaku bullying yang ditunjukan tinggi.
Berdasarkan dengan kategorisasi yang didapat dari hasil deskriptif diketahui
bahwa untuk variabel bullying terdapat 28,75% yang termasuk kategori tinggi
dengan jumlah subjek 23 orang. Presentase variabel kontrol diri termasuk
kategori tinggi sebesar 22,5% dengan jumlah subjek masing-masing 18 orang,
sehingga dapat diartikan bahwa subjek penelitian memiliki tingkat bullying yang
tinggi dengan diikuti kontrol diri yang tinggi pula.
Bullying memiliki dampak yang serius bagi korbannya, korban akan
mengalami gangguan psikologis seperti cemas dan kesepian, merasa tidak
diterima oleh teman-temannya, menjadi penganiaya ketika dewasa, menjadi
agresif hingga sampai melakukan tindakan kriminal, korban juga akan merasa
46
dirinya tidak berharga, dan kemungkinan terburuknya korban dapat melakukan
tindakan seperti bunuh diri ketika sangat merasa terancam dan tertekan atas
perlakuan-perlakuan dari pelaku bullying tersebut.
Marsita dan minauli (2014) menyatakan bahwa salah satu penyebab siswa
melakukan bullying karena rendahnya kontrol diri pada diri siswa. Kontrol diri
memiliki pengaruh yang positif dalam menurunkan tindakan agresi bullying
seperti yang dikemukakan oleh Denson (2012) ketika dorongan untuk berbuat
menyimpang maupun agresi sedang mencapai puncaknya, kontrol diri dapat
membantu individu menurunkan agresi dengan mempertimbangkan aspek aturan
dan norma sosial yang berlaku. Oleh sebab itu diperlukan adanya kemampuan
dalam mengontrol diri saat bergaul dan berinteraksi di lingkungan sekolah untuk
mencegah dari perbuatan yang menyimpang seperti halnya tindakan bullying.
Beberapa aspek kontrol diri yang dapat membentuk individu dalam
mengembangkan kontrol dirinya antara lain pada aspek disiplin diri dan
konsisten. Kontrol diri setiap individu dapat ditingkatkan dengan penerapan
disiplin diri dari orang tua, hal ini sesuai dengan pendapat Nasichah (Ghufron
dan Risnawati, 2010) menunjukkan bahwa persepsi remaja terhadap penerapan
disiplin orangtua yang semakin demokratis cenderung diikuti tingginya
kemampuan mengontrol dirinya. Artinya bila orangtua menerapkan sikap disiplin
kepada anaknya secara intens sejak dini, dan orangtua tetap konsisten terhadap
semua konsekuensi yang dilakukan anak bila ia menyimpang dari yang sudah
ditetapkan, maka sikap kekonsistenan ini akan di menjadi panutan bagi anak
47
untuk tidak melakukan perilaku yang menyimpang sehingga dalam hal ini
individu dapat membentuk kontrol dirinya dengan sendiri.
Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa kontrol
diri dapat menurunkan terjadinya tindakan bullying. Penelitian yang dilakukan
oleh Marsita dan Minauli (2014) yang berjudul hubungan antara iklim sekolah
dan kontrol diri pada perilaku bullying. Penelitian ini menunjukkan bahwa salah
satu penyebab siswa melakukan tindakan bullying karena rendahnya kontrol diri
pada siswa. Semakin tinggi kontrol diri dan semakin positif iklim sekolah maka
semakin rendah perilaku bullying. Sebaliknya semakin rendah kontrol diri dan
semakin negatif iklim sekolah maka semakin tinggi perilaku bullying. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Mahoney dan Gangestad (Ghufron dan Risnawati,
2010) kontrol diri merupakan jalinan yang secara utuh yang dilakukan individu
terhadap lingkungannya. Individu dengan kontrol diri tinggi sangat
memperhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam berbagai situasi.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Unnever & Cornell (Yusuf & Fahrudin,
2012) tentang pengaruh kontrol diri yang rendah dan Attention-Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) pada bullying. Penelitian ini menjelaskan bahwa
siswa dengan kontrol diri yang rendah menganggap diri mereka lebih kuat
daripada rekan-rekan mereka yang mungkin mengertak orang lain, tetapi siswa
yang memiliki kontrol diri yang tinggi tidak menilai kekuatan sebagai bentuk
untuk mengintimidasi.
48
Dari informasi diatas menunjukkan bahwa kontrol diri dapat memberikan
pengaruh yang positif dalam mencegah terjadinya bullying. Hal ini dapat
dimaknai bahwa individu yang memiliki tingkat kontrol diri yang tinggi, maka
akan memiliki tingkat untuk melakukan tindakan bullying yang rendah, begitu
juga sebaliknya individu yang memiliki tingkat kontrol diri yang rendah maka
akan memiliki tingkat untuk melakukan tindakan bullying yang tinggi. Oleh
karena itu dengan memiliki rasa kontrol diri yang tinggi, siswa dapat terhindar
dari keinginan untuk melakukan tindakan kekerasan seperti halnya bullying.
Adanya hubungan antara kontrol diri dan peilaku bullying menandakan bahwa
kontrol diri merupakan salah satu hal yang mampu mempengaruhi tingkat
perilaku bullying di sekolah. Kontrol diri memberikan sumbangan sebesar 5,4%
terhadap tingkat perilaku bullying. Hal ini dapat diartikan kontrol diri bukanlah
satu-satunya faktor yang mempengaruhi perilaku bullying, akan tetapi masih
terdapat 94,6% faktor-faktor lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti antara lain
faktor individu, faktor keluarga, faktor teman sebaya, faktor sekolah dan faktor
media.
Berdasarkan uji beda yang telah dilakukan pada variabel bullying antara
tinggal dengan orang tua dan tinggal dengan wali tidak terdapat perbedaan yang
signifikan pada tingkat perilaku bullying siswa yang tinggal dengan orang tua
maupun yang tinggal dengan wali. Namun jika dilihat dari nilai rata-rata, tingkat
perilaku bullying siswa yang tinggal dengan orang tua lebih tinggi daripada yang
tinggal dengan walinya.
49
Selain itu, berdasarkan analisis uji beda yang telah dilakukan pada variabel
bullying berdasarkan pernah atau tidaknya menjadi korban kekerasan dapat
diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara yang pernah
menjadi korban kekerasan maupun yang tidak pernah menjadi korban kekerasan.
Namun jika dilihat dari nilai rata-rata tingkat perilaku bullying yang tidak pernah
menjadi korban kekerasan lebih tinggi daripada yang pernah menjadi korban
kekerasan.
Secara keseluruhan penelitian ini telah membuktikan bahwa terdapat
hubungan negatif yang sangat signifikan antara kontrol diri dan perilaku bullying
di sekolah. Walaupun demikian penelitian ini tentu masih banyak kelemahan.
Dari skala perilaku bullying yang jumlah aitemnya dirasa kurang, yaitu dari 18
aitem favourable setelah di uji cobakan tersisa 10 aitem, dan kelemahan yang
lain terletak pada skala kontrol diri yang kurang sesuai untuk mengukur perilaku
bullying. Sehingga bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk mencari skala
kontrol diri yang lebih sesuai dalam mengukur perilaku bullying.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap individu memiliki kemampuan dalam mengontrol dirinya yang
berbeda-beda. Ada yang memiliki tingkat kontrol diri yang tinggi dan ada yang
memiliki tingkat kontrol diri yang rendah. Kontrol diri yang tinggi pada individu
akan memberikan pengaruh yang positif agar tidak munculnya perilaku menyimpang
seperti bullying. Hal ini dikarenakan individu yang memiliki kontrol diri akan
cenderung lebih berhati-hati dalam bertindak sehingga individu dapat mengatur pola
perilakunya agar dapat terhindar dari perilaku bullying.
B. Saran
1. Bagi siswa
Peneliti mengharapkan agar dalam bergaul siswa lebih meningkatkan kontrol
diri sehingga dengan adanya kontrol diri siswa mampu mengatur perilakunya
agar terhindar dari perilaku yang menyimpang.
2. Bagi pihak sekolah
Mengajarkan akhlak bagi para siswa agar lebih mampu dalam mengendalikan
diri seperti tidak berbicara kasar pada teman-temannya walaupun hal tersebut
bersifat candaan karena jika menjadi kebiasaan akan sulit di hilangkan.
51
3. Bagi penelitian selanjutnya
a. Bagi penelitian selanjutnya yang tertarik dengan topik masalah ini,
disarankan untuk mengaitkan variabel bullying dengan faktor-faktor yang
lain agar mendapat hasil yang lebih bermanfaat bagi penelitian terkait
dengan tindakan bullying.
b. Peneliti juga menyarankan agar menambah aitem dan subjek penelitian agar
hasil penelitian lebih reliabel dan valid.
c. Peneliti juga menyarankan agar mencari skala kontrol diri yang lebih sesuai
untuk mengukur perilaku bullying. Selain itu, bagi penelitian selanjutnya
diharapkan agar peneliti selanjutnya memperkaya referensi dalam penelitian
selanjutnya.
52
DAFTAR PUSTAKA
Adilla, N. (2009). Pengaruh kontrol sosial terhadap perilaku bullying pelajar di
sekolah menegah pertama. Jurnal Kriminologi Indonesia. Vol 5 (1) 56-66.
Amini, Yayasan Semai Jiwa. (2008). Bullying mengatasi kekerasan di sekolah dan
lingkungan sekitar anak. Jakarta : PT Grasindo.
Argiati, H. B. (2010). Studi kasus perilaku bullying pada siswa SMA di kota
Yogyakarta. Jurnal Penelitian Bappeda Kota Yogyakarta. Vol 5 (5), 54-62.
Aroma, S.I & Suminar, R. D. (2012). Hubungan antara tingkat kontrol diri dengan
kecenderungan perilaku kenakalan remaja. Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga Surabaya. Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan. Vol 1
(2), 1-6.
Astuti, P. R. (2008). Meredam bullying: 3 cara efektif menanggulangi kekerasan pada
anak. Jakarta: Grasindo.
Azwar, S. (2014). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Chaplin, J. P. (2008). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Press.
Denson, T. F., DeWall, C. N., & Finkel, E. J. (2012). Self-control and aggresion.
Journals of Psychological Science. Vol 21 (1), 20-25.
Endrianto, C. (2014). Hubungan antara self control dan prokrastinasi akademik
berdasarkan TMT. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol 3 (1),
1-11.
Ghufron, M. N., & Risnawati, R. S. (2010). Teori-teori psikologi. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
Halimah, A., Khumas, A., & Zainuddin, K. (2015). Persepsi pada bystander terhadap
intensitas bullying pada siswa SMP. Jurnal Psikologi. Vol 42 (2), 129-140.
Latip, A. E. (2013). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying pada
peserta didik anak usia MI/SD. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian
Individu. 1-38.
Magrifah, U. & Rachmawati, M. A. (2009). Hubungan antara iklim sekolah dengan
kecenderungan perilaku bullying. Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia. 1-10
Marsitah & Minauli, I. (2014). Hubungan kontrol diri dan iklim sekolah dengan
perilaku bullying. Jurnal Analitika. Vol 4 (2), 68-76.
53
News, Republika.co.id. (2015). KPAI. Kasus bullying meningkat selama 2015 from (http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/12/30/o067zt280-kpai-
kasus-bullying-di-sekolah-meningkat-selama-2015) diakses pada 1 september
2016.
Novitasari, D. (2014). Hubungan antara kemampuan penyesuaian diri dan perilaku
bullying remaja. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya Universitas Islam Indonesia.
Olweus, D. (1997). Bully/victim problems in school : Facts and intervention.
European Journal of Psychology of Education.Vol 12 (4) 495-510.
Septia, W. (2014). Hubungan antara dukungan sosial guru terhadap kontrol diri pada
siswa MTS. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya Universitas Islam Indonesia.
Shaw, T. M., Dooley, J. J, Cross, D. S, Zubrick, S. R, & Waters, S. K. (2013). The
forms of bullying scale (FBS): Validity and reliability estimates for a measure
of bullying victimization and perpetration in adolescence. Edith Cowan
University. Ecu Publications. 1-37.
Siswati., & Widayanti, C. G. (2009). Fenomena bullying di sekolah dasar negeri di
Semarang: Sebuah studi deskriptif. Jurnal Psikologi Undip. Vol 5 (2).
Solberg, M. E., & Olweus, D. (2003). Aggressive behaviour. Prevalence Estimation
of School Bullying with the Olweus Bully/victim Questionnare. Vol 29, 239-
268.
Tangney, J. P., Baumiester, R. F., & Boone, A. L. (2004). High self control predicts
good adjusment, less pathology , better grades, and interpersonal succes.
Journal of Personality. Vol 72 (2). 271-322.
Unnever, J. D. & Cornell, D. G. (2003). Bullying, self control and ADHD. Journal of
Interpersonal Violence. Vol 18 (2), 129-147.
Ursia, N. R., Siaputra, & I. B., & Sutanto, N. (2013). Prokrastinasi akademik dan
self-control pada mahasiswa skripsi fakultas psikologi universitas Surabaya.
Vol 17 (1), 1-18.
Yusuf, H. & Fahrudin, A. (2012). Perilaku bullying: Asesmen multidimensi dan
intervensi sosial. Jurnal Psikologi Undip. Vol 11 (2), 1-10.
56
Universitas Islam Indonesia Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Program Studi Psikologi Yogyakarta
Yogyakarta, September 2016
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan hormat,
Saya berharap teman-teman berkenan membantu penelitian saya dengan mengisi
sejumlah pernyataan yang dilampirkan. Perlu diketahui bahwa kuesioner ini bertujuan
sebagai pengumpulan data penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir (skripsi).
Setiap jawaban yang teman-teman berikan merupakan bantuan yang tak ternilai bagi
suksesnya penelitian ini. Selanjutnya, identitas dan setiap jawaban yang teman-teman
berikan akan dijaga kerahasiaannya.
Demikian, atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Hormat saya,
Alvin Ikhda W 12320358
DATA DIRI Nama ( BOLEH INISIAL ) : Jenis kelamin : Usia : Kelas : Tinggal dengan siapa : Pernah menjadi korban kekerasan : ( Ya / Tidak )
57
Petunjuk Pengisian
1. Berikut ini adalah sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri teman-teman.
2. Isilah data diri teman-teman boleh menggunakan nama inisial
3. Pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-teman
yang SEBENARNYA.
4. Beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.
5. Usahakan jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan serta mengumpulkan
kembali angket ini.
6. Kami menghargai semua jawaban, tidak ada jawaban salah dalam angket ini.
7. Terima kasih atas perhatian dan bantuan serta kesediaan yang telah teman-teman
berikan.
58
(SS) : Sangat Sering (KD) : Kadang-kadang
(S) : Sering (TP) : Tidak Pernah
Skala 1
Dalam satu bulan terakhir ini saya melakukan tindakan di bawah ini
No Pernyataan SS S KD TP
1 Saya mengeluarkan kata-kata kasar pada teman saya di
sekolah
2 Saya membentak teman saya jika tidak mau menuruti
kemauan saya
3 saya mengatakan hal-hal yang bersifat mengejek salah
satu teman saya agar membuat teman-teman saya yang
lain tertawa
4 Saya memanggil teman saya tidak sesuai dengan
namanya
(misalkan : memanggil dengan nama orang tua, jenis
pekerjaan orang tua, dll)
5 Saya membuat beberapa teman saya menjadi saling bermusuhan akibat ulah saya
6 Ketika saya bermusuhan dengan salah satu teman saya di
sekolah, saya akan mengajak teman-teman saya yang lain
untuk menjauhinya agar dia tidak memiliki teman di
sekolah
7 Saya menguping pembicaraan beberapa teman saya yang
sedang bercerita suatu hal yang bisa dikatakan rahasia
dan saya menceritakan hal tersebut pada teman-teman
saya yang lain
8 Saya memukul teman saya yang tidak mau menuruti apa
kata saya
9 Saya mendorong teman saya yang menghalangi jalan saya
10 Saya dan teman-teman saya mengeroyok adik kelas saya
yang berani kepada kakak kelasnya
11 Saya menarik baju teman saya yang berani kepada saya
12 Saya menjauhi teman saya yang tidak mau menuruti
kemauan saya
13 Saya memukul ataupun menendang adik kelas saya agar tidak bersifat sok jagoan
59
14 Saya menarik rambut teman saya agar dia takut dan tidak melawan saya
15 Saya menyebarkan isu-isu yang tidak benar tentang teman yang tidak saya sukai di sekolah agar teman-teman saya yang lain ikut-ikutan untuk tidak menyukainya
16 Saya memanggil teman saya sesuai dengan ukuran
tubuhnya (misalkan : cebol, gendut, dll)
17 Saya mengolok-olok teman saya yang berpenampilan
aneh di sekolah
18 Saya mengajak teman-teman yang lain untuk menjauhi
teman saya yang berbeda pendapatnya dengan saya
JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN !
60
Petunjuk Pengisian
1. Berikut ini adalah sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri teman-teman.
2. Pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-teman
yang SEBENARNYA.
3. Beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia dengan pilihan jawaban
sebagai berikut :
4. Usahakan jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan serta mengumpulkan
kembali angket ini.
5. Kami menghargai semua jawaban, tidak ada jawaban salah dalam angket ini.
6. Terima kasih atas perhatian dan bantuan serta kesediaan yang telah teman-teman
berikan.
61
(SS) : Sangat Sesuai (TS) : Tidak Sesuai
(S) : Sesuai (STS) : Sangat Tidak Sesuai
Skala 2
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya adalah orang yang tidak pernah datang terlambat ke sekolah
2 Saya adalah orang yang taat pada peraturan
3 Saya belajar dengan baik demi masa depan yang cerah
4 Orang-orang mengatakan bahwa saya adalah orang yang disiplin
5 Saya adalah orang yang selalu tepat waktu
6 Saya selalu berperilaku baik di sekolah
7 Saya adalah orang yang selalu memikirkan baik buruknya terlebih dahulu sebelum melakukan suatu pekerjaan
8 Saya selalu membuang sampah pada tempatnya
9 Saya adalah orang yang selalu berbicara sopan dengan teman-teman saya
10 Saya menghindari tidur terlalu malam agar besok bisa bangun pagi dan beraktivitas kembali
11 Saya merupakan orang yang memiliki gaya hidup sehat
12 Saya adalah orang yang penuh persiapan sebelum melakukan sesuatu agar hasilnya memuaskan
13 Saya adalah orang yang selalu memilih untuk menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu daripada menerima ajakan teman teman untuk bermain
14 Saya adalah orang yang telaten dalam melakukan suatu pekerjaan
15 Ketika saya sedang bermain bersama teman-teman dan diminta untuk segera pulang oleh orang tua saya, saya selalu menyegerakan untuk pulang ke rumah
16 Saya selalu menolak hal-hal yang menurut saya tidak baik untuk dilakukan, walaupun hal tersebut bersifat menyenangkan
17 Saya adalah orang yang sering melakukan kegiatan yang bermanfaat
18 Saya adalah orang yang selalu menyempatkan waktu untuk belajar
19 Saya adalah orang mampu bekerja secara efektif untuk tujuan jangka panjang
20 Saya adalah orang yang selalu mengulang kembali
62
pelajaran yang telah diajarkan di sekolahan agar saya dapat memahaminya dengan baik
21 Saya adalah orang yang selalu berusaha keras dalam meraih sesuatu
22 Saya merasa lebih baik jika saya berhenti sejenak untuk dapat berfikir sebelum bertindak
23 Saya selalu menghindari kegiatan yang tidak begitu bermanfaat bagi diri saya
24 Jika seragam sekolah yang saya pakai berantakan, saya selalu mencoba untuk merapikannya.
25 Saya adalah orang yang dapat dipercaya
JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN !
64
BULLYING
No Subjek
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1
2 3 2 2 3 1 1 2 1 2 1
3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1
4 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1
5 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1
6 3 2 2 2 1 1 2 1 2 1
7 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 2 2 3 2 1 1 1 1 3 1
10 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1
11 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1
12 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1
13 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1
14 2 2 3 2 1 1 1 1 1 1
15 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1
16 2 2 1 3 2 1 3 1 1 1
17 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 4 1 1 1 2 1 2 1
19 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1
20 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1
21 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1
22 2 2 3 2 1 1 2 2 2 1
23 2 1 3 2 1 1 2 2 2 1
24 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1
25 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1
26 2 2 3 2 1 1 2 1 1 1
27 2 1 3 2 1 1 1 2 2 1
28 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1
29 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1
30 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1
31 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
32 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1
33 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1
34 2 1 3 3 1 1 1 2 1 1
35 4 3 2 4 1 1 1 2 2 2
36 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1
37 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1
38 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1
39 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
65
41 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1
42 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1
43 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
44 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
45 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1
46 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1
48 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1
49 2 3 2 2 1 1 1 1 1 1
50 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
51 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1
52 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1
53 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
54 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
55 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1
56 2 1 3 4 1 1 1 1 2 1
57 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
58 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
59 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2
60 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1
61 2 3 1 2 1 1 2 1 3 1
62 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1
No Subjek
No Item
11 12 13 14 15 16 17 18 Total 1 1 1 1 1 1 2 1 1 24
2 1 1 1 1 1 2 1 1 27
3 1 1 1 1 1 3 1 1 26
4 1 1 1 1 1 2 1 1 24
5 1 1 1 1 1 1 1 1 23
6 1 1 1 1 1 2 2 1 27
7 1 1 1 1 1 1 1 1 21
8 1 1 1 1 1 1 1 1 18
9 1 1 1 1 1 1 1 1 25
10 2 1 1 1 1 2 2 1 27
11 1 1 1 1 1 2 2 1 26
12 1 1 1 1 1 1 1 1 23
13 1 1 1 1 1 1 1 1 22
14 1 1 1 1 1 1 1 1 23
15 1 1 1 1 1 2 2 1 23
16 1 2 1 1 2 1 2 1 28
66
17 1 1 1 1 1 1 1 1 21
18 1 1 1 1 1 1 1 1 23
19 2 2 1 1 1 2 2 1 28
20 1 1 1 1 1 1 1 1 23
21 2 1 1 1 1 2 1 1 28
22 2 1 1 1 1 2 1 1 28
23 2 1 1 1 1 2 1 1 27
24 2 2 1 1 1 2 2 1 28
25 2 2 1 1 1 2 2 1 28
26 1 1 1 1 1 1 1 1 24
27 2 2 1 1 1 2 2 1 28
28 1 1 1 1 1 1 1 1 20
29 1 1 1 1 1 2 2 1 25
30 1 1 1 1 1 2 2 1 26
31 1 1 1 1 1 1 1 1 20
32 1 1 1 1 1 2 2 1 26
33 1 1 1 1 1 2 2 1 25
34 1 1 2 1 1 3 2 1 28
35 1 1 1 1 1 4 1 1 33
36 1 1 1 1 1 1 1 1 22
37 2 1 1 1 1 2 1 2 24
38 1 1 1 1 1 1 1 1 21
39 1 1 1 1 1 1 1 1 19
40 1 1 1 1 1 1 1 1 19
41 1 1 1 1 1 1 1 1 23
42 1 1 1 1 1 1 1 1 21
43 1 1 1 1 1 2 1 1 20
44 1 1 1 1 1 2 1 1 20
45 1 1 1 1 1 1 1 1 20
46 1 1 1 1 1 1 1 1 19
47 1 1 1 1 1 1 1 1 22
48 2 1 1 1 1 1 2 1 23
49 1 1 1 1 1 1 1 1 23
50 1 1 1 1 1 2 1 1 21
51 1 1 1 1 1 1 1 1 22
52 1 1 1 1 1 1 2 1 24
53 1 1 1 1 1 2 2 1 22
54 1 1 1 1 1 1 1 1 19
55 1 1 1 1 1 1 2 1 24
56 1 1 2 1 1 2 2 1 28
57 1 1 1 1 1 2 1 1 21
58 1 1 1 1 1 1 1 1 20
59 2 1 1 1 1 1 2 1 27
60 1 1 1 1 1 2 2 1 23
67
KONTROL DIRI
No Subjek
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
2 2 2 4 3 3 4 2 3 3 3
3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3
4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2
5 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4
6 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2
7 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2
8 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3
9 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2
10 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2
11 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
12 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3
13 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3
14 2 2 4 3 2 4 4 3 4 3
15 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
16 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2
17 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3
18 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4
19 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2
20 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3
21 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
24 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2
25 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
27 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2
28 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
29 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
61 1 1 1 1 1 1 1 1 25
62 1 1 1 1 1 1 1 1 21
68
34 4 2 3 2 3 2 4 2 3 2
35 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2
36 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
37 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2
38 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
39 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3
40 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4
41 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3
42 3 2 3 2 2 2 4 3 2 3
43 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4
44 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3
45 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4
46 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2
47 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3
48 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3
49 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3
50 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
51 2 3 4 2 3 3 3 2 2 2
52 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3
53 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4
54 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3
55 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2
56 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2
57 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2
58 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2
59 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3
60 2 3 4 2 3 3 1 3 3 2
61 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4
62 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3
No Subjek
No Item
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2
2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 3
3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2
5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2
6 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2
7 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
8 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2
9 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2
69
10 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2
11 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
12 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
13 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3
14 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
15 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3
16 2 3 4 3 4 4 3 2 3 2
17 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3
18 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3
19 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2
20 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2
21 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
22 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
24 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2
25 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2
26 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2
27 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2
28 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
29 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
31 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2
32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
33 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3
34 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2
35 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2
36 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
37 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3
38 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3
39 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3
40 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3
41 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
42 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
43 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3
44 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
45 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3
46 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3
47 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
48 2 3 4 3 4 3 3 3 2 2
49 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2
50 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3
51 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
52 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
70
54 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
55 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
56 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2
57 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
58 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3
59 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
60 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2
61 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2
62 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
No Subjek
No Item
21 22 23 24 25 Total
1 3 3 4 4 3 74
2 4 4 3 4 2 77
3 3 2 3 3 2 60
4 2 2 3 3 3 57
5 3 4 3 4 3 85
6 3 3 2 3 3 65
7 3 3 3 3 3 69
8 3 4 3 4 4 74
9 3 4 3 4 4 73
10 3 3 2 3 3 66
11 3 4 4 4 4 84
12 3 4 4 4 4 84
13 4 4 4 4 4 82
14 4 4 3 4 4 82
15 3 3 3 3 3 81
16 3 4 4 4 4 76
17 3 3 4 3 2 75
18 4 4 4 4 4 93
19 3 3 2 3 3 66
20 3 3 3 3 3 68
21 2 3 3 3 3 70
22 2 3 3 3 3 70
23 2 3 3 3 3 70
24 3 3 2 3 3 66
25 3 3 2 3 3 66
71
26 3 3 2 3 3 75
27 3 3 2 3 3 65
28 4 4 3 4 4 82
29 3 3 4 4 3 80
30 3 3 3 3 3 75
31 4 3 4 4 4 80
32 3 3 3 3 3 73
33 3 3 3 3 3 72
34 3 3 3 2 2 66
35 4 3 3 3 4 77
36 3 3 3 4 3 78
37 4 3 4 4 3 84
38 4 3 3 4 3 80
39 4 4 4 4 4 89
40 3 3 4 4 4 88
41 3 3 3 3 3 80
42 2 3 3 3 3 68
43 3 4 4 4 4 90
44 4 3 3 3 3 83
45 4 4 3 4 3 88
46 4 4 2 3 3 78
47 3 3 3 3 3 74
48 3 4 3 4 3 81
49 3 3 3 3 3 70
50 4 4 4 3 4 80
51 3 3 3 4 4 71
52 4 3 3 4 4 81
53 4 3 3 4 3 91
54 4 4 4 4 4 89
55 3 3 4 4 4 76
56 4 3 3 4 2 77
57 4 4 3 3 3 76
58 4 3 4 4 4 83
59 4 4 3 3 3 80
60 4 4 2 4 4 72
61 3 3 3 3 2 72
62 4 4 3 4 4 80
74
Universitas Islam Indonesia Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Program Studi Psikologi Yogyakarta
Yogyakarta, Oktober 2016
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan hormat,
Saya berharap teman-teman berkenan membantu penelitian saya dengan mengisi
sejumlah pernyataan yang dilampirkan. Perlu diketahui bahwa kuesioner ini bertujuan
sebagai pengumpulan data penelitian dalam rangka penyelesaian tugas akhir (skripsi).
Setiap jawaban yang teman-teman berikan merupakan bantuan yang tak ternilai bagi
suksesnya penelitian ini. Selanjutnya, identitas dan setiap jawaban yang teman-teman
berikan akan dijaga kerahasiaannya.
Demikian, atas kesediaannya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Hormat saya,
Alvin Ikhda W 12320358
DATA DIRI Nama ( BOLEH INISIAL ) : Jenis kelamin : Usia : Kelas : Tinggal dengan siapa : Pernah menjadi korban kekerasan : ( Ya / Tidak )
Petunjuk Pengisian
75
8. Berikut ini adalah sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri teman-teman.
9. Isilah data diri teman-teman boleh menggunakan nama inisial
10. Pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-teman
yang SEBENARNYA.
11. Beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.
12. Usahakan jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan serta mengumpulkan
kembali angket ini.
13. Kami menghargai semua jawaban, tidak ada jawaban salah dalam angket ini.
14. Terima kasih atas perhatian dan bantuan serta kesediaan yang telah teman-teman
berikan.
76
(SS) : Sangat Sering (KD) : Kadang-kadang
(S) : Sering (TP) : Tidak Pernah
Skala 1
Dalam satu bulan terakhir ini saya melakukan tindakan di bawah ini
No Pernyataan SS S KD TP
1 Saya mengeluarkan kata-kata kasar pada teman saya di sekolah
2 saya mengatakan hal-hal yang bersifat mengejek salah satu teman saya agar membuat teman-teman saya yang lain tertawa
3 Saya memanggil teman saya tidak sesuai dengan namanya (misalkan : memanggil dengan nama orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dll)
4 Saya memukul teman saya yang tidak mau menuruti apa kata saya
5 Saya mendorong teman saya yang menghalangi jalan saya
6 Saya dan teman-teman saya mengeroyok adik kelas saya yang berani kepada kakak kelasnya
7 Saya menarik baju teman saya yang berani kepada saya
8 Saya menjauhi teman saya yang tidak mau menuruti kemauan saya
9 Saya memanggil teman saya sesuai dengan ukuran tubuhnya (misalkan : cebol, gendut, dll)
10 Saya mengolok-olok teman saya yang berpenampilan aneh di sekolah
JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN !
77
Petunjuk Pengisian
7. Berikut ini adalah sejumlah pernyataan-pernyataan seputar diri teman-teman.
8. Pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan, perasaan dan pikiran teman-teman
yang SEBENARNYA.
9. Beri tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia dengan pilihan jawaban
sebagai berikut :
10. Usahakan jangan sampai ada jawaban yang terlewatkan serta mengumpulkan
kembali angket ini.
11. Kami menghargai semua jawaban, tidak ada jawaban salah dalam angket ini.
12. Terima kasih atas perhatian dan bantuan serta kesediaan yang telah teman-teman
berikan.
78
(SS) : Sangat Sesuai (TS) : Tidak Sesuai
(S) : Sesuai (STS) : Sangat Tidak Sesuai
Skala 2
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya adalah orang yang tidak pernah datang terlambat ke sekolah
2 Saya adalah orang yang taat pada peraturan
3 Saya belajar dengan baik demi masa depan yang cerah
4 Orang-orang mengatakan bahwa saya adalah orang yang disiplin
5 Saya adalah orang yang selalu tepat waktu
6 Saya selalu berperilaku baik di sekolah
7 Saya adalah orang yang selalu memikirkan baik buruknya terlebih dahulu sebelum melakukan suatu pekerjaan
8 Saya selalu membuang sampah pada tempatnya
9 Saya adalah orang yang selalu berbicara sopan dengan teman-teman saya
10 Saya menghindari tidur terlalu malam agar besok bisa bangun pagi dan beraktivitas kembali
11 Saya merupakan orang yang memiliki gaya hidup sehat
12 Saya adalah orang yang penuh persiapan sebelum melakukan sesuatu agar hasilnya memuaskan
13 Saya adalah orang yang selalu memilih untuk menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu daripada menerima ajakan teman teman untuk bermain
14 Saya adalah orang yang telaten dalam melakukan suatu pekerjaan
15 Ketika saya sedang bermain bersama teman-teman dan diminta untuk segera pulang oleh orang tua saya, saya selalu menyegerakan untuk pulang ke rumah
16 Saya selalu menolak hal-hal yang menurut saya tidak baik untuk dilakukan, walaupun hal tersebut bersifat menyenangkan
17 Saya adalah orang yang sering melakukan kegiatan yang bermanfaat
18 Saya adalah orang yang selalu menyempatkan waktu untuk belajar
19 Saya adalah orang mampu bekerja secara efektif untuk tujuan jangka panjang
20 Saya adalah orang yang selalu mengulang kembali
79
pelajaran yang telah diajarkan di sekolahan agar saya dapat memahaminya dengan baik
21 Saya adalah orang yang selalu berusaha keras dalam meraih sesuatu
22 Saya merasa lebih baik jika saya berhenti sejenak untuk dapat berfikir sebelum bertindak
23 Saya selalu menghindari kegiatan yang tidak begitu bermanfaat bagi diri saya
24 Jika seragam sekolah yang saya pakai berantakan, saya selalu mencoba untuk merapikannya.
25 Saya adalah orang yang dapat dipercaya
JANGAN SAMPAI ADA JAWABAN YANG TERLEWATKAN !
81
BULLYING
No Subjek
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total KATEGORISASI
1 2 3 1 1 1 1 2 1 4 2 18 R
2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 SR
3 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 14 SR
4 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR
5 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 16 R
6 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 12 SR
7 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 13 SR
8 2 3 1 1 1 1 1 1 3 3 17 R
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 SR
10 2 2 3 1 2 1 1 1 3 3 19 R
11 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 16 R
12 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 14 SR
13 2 2 4 1 2 1 2 2 4 2 22 S
14 1 3 1 1 1 1 1 1 3 2 15 SR
15 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 16 R
16 2 2 2 1 1 1 1 1 3 1 15 SR
17 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 SR
18 2 3 1 1 1 2 2 2 1 2 17 R
19 1 2 2 1 2 1 1 1 3 2 16 R
20 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 14 SR
21 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 20 R
22 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 12 SR
23 2 3 2 1 2 1 1 1 3 1 17 R
24 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 18 R
25 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 19 R
26 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 12 SR
27 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 15 SR
28 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 16 R
29 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 16 R
30 1 2 4 1 1 1 1 1 4 1 17 R
31 2 1 4 1 1 1 1 2 1 1 15 SR
32 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 18 R
SR : sangat rendah
R : Rendah
S : Sedang
82
33 1 3 4 1 1 1 1 1 3 1 17 R
34 1 3 4 1 1 1 1 1 2 1 16 R
35 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 13 R
36 1 2 4 1 1 1 1 1 3 1 16 R
37 1 2 4 1 2 1 1 1 3 1 17 R
38 1 2 4 1 2 1 1 1 3 1 17 R
39 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR
40 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR
41 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 16 R
42 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 19 R
43 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 15 SR
44 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 14 SR
45 2 3 2 1 3 1 2 2 3 2 21 R
46 2 3 3 2 2 1 2 1 2 2 20 R
47 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR
48 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 16 R
49 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 13 SR
50 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR
51 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 SR
52 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 11 SR
53 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR
54 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 12 SR
55 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR
56 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 14 SR
57 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 15 SR
58 2 3 3 1 2 1 1 1 2 1 17 R
59 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 16 R
60 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 12 SR
61 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR
62 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11 SR
63 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 14 SR
64 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 14 SR
65 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 14 SR
66 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 16 R
67 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2 17 R
68 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 13 SR
69 3 3 4 2 2 1 2 2 2 3 24 S
70 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 12 SR
71 2 4 3 2 1 1 1 1 2 2 19 R
72 2 4 4 2 2 1 2 1 3 1 22 S
73 3 4 4 2 2 1 2 2 2 4 26 S
74 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 17 R
75 1 2 4 1 1 1 1 1 2 2 16 R
76 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 14 SR
83
77 2 4 4 2 2 1 1 1 4 3 24 S
78 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 11 SR
79 1 3 1 1 1 2 1 1 1 2 14 SR
80 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 12 SR
KONTROL DIRI
No Subjek
No Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3
2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4
3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2
4 2 3 4 2 2 3 4 2 2 2
5 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2
6 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
7 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3
8 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2
9 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3
10 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
11 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
12 1 2 2 2 2 3 3 4 2 2
13 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1
14 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3
15 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2
16 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
17 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2
18 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3
19 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2
20 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3
21 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3
22 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2
24 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3
25 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3
26 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2
27 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
28 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
29 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
30 2 2 3 1 3 3 4 2 2 3
84
31 2 1 3 2 3 4 4 3 3 2
32 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4
33 3 2 3 1 2 3 4 2 2 3
34 2 2 3 1 1 3 4 2 2 2
35 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
36 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
37 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3
38 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3
39 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
40 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3
41 2 4 3 3 3 3 3 2 3 4
42 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2
43 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3
44 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4
45 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3
46 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3
47 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3
48 2 2 4 2 1 3 3 2 3 2
49 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2
50 3 2 4 2 2 3 4 2 3 4
51 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3
52 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3
53 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3
54 3 2 4 4 2 3 4 2 2 4
55 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3
56 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
57 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
59 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3
60 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4
61 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3
62 2 2 4 2 2 2 2 3 3 2
63 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4
64 3 3 4 4 2 2 3 3 2 3
65 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
66 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
67 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2
68 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2
69 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3
70 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
71 2 3 3 3 2 3 4 4 2 4
72 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2
73 4 4 4 1 3 3 3 2 2 3
74 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2
85
75 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
76 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
77 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2
78 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3
79 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4
80 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4
No Subjek
No Item
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
4 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2
5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3
6 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2
7 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4
8 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2
9 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2
11 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3
12 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2
13 2 4 4 4 4 3 3 1 1 2
14 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4
15 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3
16 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2
17 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
21 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2
22 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3
23 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
24 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2
25 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2
26 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2
86
27 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
28 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
29 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
30 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2
31 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2
32 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3
33 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2
34 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2
35 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
36 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
37 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2
38 2 3 3 3 4 3 2 2 2 2
39 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3
40 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3
41 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
42 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2
43 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2
44 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3
45 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2
46 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2
47 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4
48 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2
49 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3
50 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4
51 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1
52 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1
53 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
54 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2
55 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2
56 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2
57 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2
58 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
59 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2
60 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3
61 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3
62 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
63 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3
64 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
65 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
66 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2
67 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3
68 3 2 4 4 3 3 2 2 2 2
69 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3
70 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
87
71 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2
72 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2
73 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3
74 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
75 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
76 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3
77 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3
78 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4
79 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2
80 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3
No Subjek
No Item
21 22 23 24 25 Total KATEGORISASI
1 4 3 3 4 4 91 ST
2 4 4 4 4 4 94 ST
3 3 3 4 4 3 74 T
4 3 3 2 3 3 62 S
5 4 4 4 3 3 87 ST
6 3 3 3 4 3 71 T
7 4 4 2 4 3 75 T
8 2 2 3 2 3 59 S
9 3 3 3 3 4 77 T
10 3 3 3 4 3 70 T
11 3 3 3 3 3 80 T
12 2 3 2 3 2 58 S
13 4 4 4 4 4 73 T
14 4 3 3 4 3 89 ST
15 3 3 2 3 3 64 S
16 3 3 3 4 3 75 T
17 3 3 3 3 3 68 S
18 3 3 3 3 3 72 T
19 3 3 3 3 3 66 S
20 3 3 3 3 3 74 T
ST : Sangat Tinggi
T : Tinggi
S : Sedang
88
21 3 3 3 3 3 72 T
22 3 3 3 3 4 77 T
23 2 2 3 3 3 61 S
24 3 3 3 3 2 61 S
25 3 3 3 3 2 60 S
26 3 3 4 4 3 76 T
27 3 3 3 3 3 78 T
28 4 4 4 4 3 84 T
29 4 4 4 3 3 83 T
30 3 3 3 4 4 64 S
31 4 3 3 4 3 71 T
32 3 3 3 4 3 71 T
33 3 3 3 3 3 63 S
34 3 3 3 3 3 61 S
35 2 3 3 3 3 57 S
36 3 3 3 3 3 58 S
37 1 3 3 3 3 60 S
38 1 3 3 3 3 60 S
39 4 3 4 4 3 92 ST
40 3 3 3 4 3 84 T
41 3 4 3 4 3 78 T
42 4 3 3 3 2 62 S
43 2 3 2 3 2 58 S
44 3 3 3 4 3 84 T
45 3 4 3 4 2 74 T
46 3 4 3 4 2 64 S
47 4 3 2 3 3 68 S
48 4 4 4 4 4 72 T
49 3 3 3 3 3 68 S
50 3 4 3 4 4 82 T
51 2 3 3 3 2 63 S
52 3 3 3 3 3 73 T
53 3 3 4 4 3 77 T
54 3 4 4 4 3 81 T
55 2 3 3 3 3 63 S
56 3 4 4 4 4 82 T
57 3 3 3 4 3 78 T
58 3 3 2 4 2 55 S
59 3 3 3 3 3 66 S
60 4 3 4 4 3 86 ST
61 4 4 4 4 3 86 ST
62 3 3 3 3 3 67 S
63 4 3 4 4 3 87 ST
64 4 2 3 3 3 66 S
89
65 3 3 3 3 3 73 T
66 3 4 3 4 3 78 T
67 3 3 4 3 2 70 T
68 4 4 3 3 4 68 S
69 3 3 3 3 3 76 T
70 3 3 3 3 3 75 T
71 3 4 4 4 3 80 T
72 2 2 2 3 3 62 S
73 3 3 3 3 3 76 T
74 3 3 3 3 2 72 T
75 3 3 3 3 3 79 T
76 3 3 3 3 3 79 T
77 3 3 3 3 3 68 S
78 2 3 3 4 2 69 S
79 3 3 3 2 4 84 T
80 3 4 4 4 3 90 ST
91
A. RELIABILITAS DAN INDEKS DISKRIMINASI AITEM ALAT UKUR PERILAKU
BULLYING
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.747 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
BL_1 13.6500 9.851 .459 .719
BL_2 13.1500 8.256 .634 .684
BL_3 13.1125 8.354 .415 .741
BL_4 14.0625 10.388 .515 .721
BL_5 13.7625 10.183 .353 .733
BL_6 14.1625 11.885 -.083 .767
BL_7 14.1250 10.566 .550 .723
92
BL_8 14.1000 10.775 .399 .733
BL_9 13.2750 9.063 .421 .727
BL_10 13.7375 8.981 .608 .694
A. RELIABILITAS DAN INDEKS DISKRIMINASI AITEM KONTROL DIRI
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 80 100.0
Excludeda 0 .0
Total 80 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.924 25
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KD_1 69.9750 81.772 .621 .919
KD_2 69.9125 86.081 .370 .924
KD_3 69.3875 84.569 .533 .921
KD_4 70.0500 83.086 .569 .920
KD_5 70.0875 83.321 .634 .919
KD_6 69.6750 84.475 .633 .919
KD_7 69.5000 84.405 .525 .921
93
KD_8 69.8625 86.069 .371 .924
KD_9 70.0125 83.785 .676 .919
KD_10 69.8125 83.749 .531 .921
KD_11 69.7750 81.518 .750 .917
KD_12 69.6625 83.442 .622 .919
KD_13 69.7125 83.245 .587 .920
KD_14 69.8500 83.876 .633 .919
KD_15 69.4750 86.354 .446 .922
KD_16 69.4750 84.531 .537 .921
KD_17 69.7625 84.690 .613 .920
KD_18 69.9000 82.699 .671 .918
KD_19 69.8250 82.197 .729 .917
KD_20 70.1500 85.370 .441 .922
KD_21 69.5750 84.653 .511 .921
KD_22 69.4625 87.366 .399 .923
KD_23 69.5125 85.418 .540 .921
KD_24 69.2375 86.816 .417 .922
KD_25 69.6500 87.294 .371 .923
95
HASIL UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TOTAL_BL .116 80 .009 .933 80 .000
TOTAL_KD .079 80 .200* .977 80 .163
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
97
HASIL UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
TOTAL_BL *
TOTAL_KD
Between
Groups
(Combined) 442.104 34 13.003 1.193 .287
Linearity 49.918 1 49.918 4.581 .038
Deviation from
Linearity 392.186 33 11.884 1.091 .389
Within Groups 490.383 45 10.897
Total 932.488 79
99
HASIL UJI HIPOTESIS
Correlations
TOTAL_BL TOTAL_KD
Spearman's rho TOTAL_BL Correlation Coefficient 1.000 -.277**
Sig. (1-tailed) . .007
N 80 80
TOTAL_KD Correlation Coefficient -.277** 1.000
Sig. (1-tailed) .007 .
N 80 80
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
101
A. Hasil Analisis Uji Beda Berdasarkan Tinggal Dengan
Group Statistics
Tinggal_dgn N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
BULLYING Orang tua 70 15.3429 3.34008 .39922
Wali 10 14.5000 4.17000 1.31867
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
BULLYI
NG
Equal variances
assumed .685 .410 .723 78 .472 .84286 1.16498 -1.47644 3.16215
Equal variances
not assumed
.612 10.714 .553 .84286 1.37777 -2.19952 3.88524
102
B. Hasil Analisis Uji Beda Berdasarkan Pernah Menjadi Korban Kekerasan
Group Statistics
Jadi_korba
n N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
BULLYING Ya 6 13.3333 2.94392 1.20185
Tidak 74 15.3919 3.44355 .40030
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
BULLYI
NG
Equal variances
assumed .161 .690 -1.421 78 .159 -2.05856 1.44904 -4.94338 .82626
Equal variances
not assumed
-1.625 6.166 .154 -2.05856 1.26676 -5.13813 1.02102
104
TOTAL_BL TOTAL_KD
N Valid 80 80
Missing 0 0
Mean 15.2375 72.6375
Median 15.0000 72.5000
Mode 11.00a 68.00
Std. Deviation 3.43564 9.55629
Minimum 10.00 55.00
Maximum 26.00 94.00
Sum 1219.00 5811.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Bullying
Statistics
BL
N Valid 80
Missing 0
Percentiles 1 10.0000
2 10.6200
3 11.0000
4 11.0000
5 11.0000
Kontrol Diri