Post on 27-Nov-2015
description
Tujuan
Mengetahui konsistensi dan setting time dari semen seng fosfat.
Bahan :
1. Powder dan liquid semen seng fosfat2. Vaselin
Alat :
1. Glass lab (kaca tebal)2. Kaca tipis persegi3. Spatula semen4. Stopwatch5. Cetakan sampel6. Mixing pad7. Celluloid strip8. Kuas kecil9. Timbangan digital10. Jarum gillmore11. Plastic filling instrument
CARA KERJAMU VAL :p
Tabel 1. Hasil Praktikum Semen Seng Fosfat sebagai Luting
Percobaan ke- Powder Liquid Waktu melepas
celluloid strip
Setting Time
1 0,35 gr 3 tetes 8 menit 25 detik 12 menit 25 detik
2 0,34 gr 3 tetes 7 menit 10 detik 10 menit 25 detik
3 0,36 gr 3 tetes 8 menit 40 detik 9 menit 45 detik
Rata-rata 0,35 gr 3 tetes 8 menit 5 detik 10 menit 52 detik
Pada praktikum ini, kami menggunakan 1 sendok takar nomor 3 dengan berat rata-
rata powder adalah 0,35 gram Dan 3 tetes liquid. Campuran yang dihasilkan lebih encer
dibandingkan campuran semen seng fosfat sebagai base. Rata-rata waktu yang digunakan
untuk melepaskan celluloid strip dari cetakan adalah 8 menit 5 detik. Selanjutnya, dilakukan
uji setting time hingga didapatkan setting time rata-rata, yaitu 10 menit 52 detik.
Tabel 2. Hasil Praktikum Semen Seng Fosfat sebagai Base
Percobaan ke- Powder Liquid Waktu melepas
celluloid strip
Setting Time
1 0,36 gr 2 tetes 5 menit 8 detik 6 menit 30 detik
2 0,35 gr 2 tetes 5 menit 1 detik 5 menit 30 detik
3 0,33 gr 2 tetes 5 menit 7 menit 35 detik
Rata-rata 0,34 gr 2 tetes 5 menit 3 detik 6 menit 31 detik
Pada praktikum ini, kami menggunakan 1 sendok takar nomor 2 dengan berat rata-
rata powder adalah 0,34 gram Dan 2 tetes liquid. Sehingga, didapatkan campuran yang lebih
kental dibandingkan campuran semen seng fosfat sebagai luting. Rata-rata waktu yang
digunakan untuk melepaskan celluloid strip dari cetakan adalah 5 menit 3 detik. Selanjutnya,
dilakukan uji setting time hingga didapatkan setting time rata-rata, yaitu 6 menit 31 detik.
Analisa Hasil Praktikum
Pembahasan
Semen Seng Fosfat
Semen seng fosfat biasanya terdiri dari bubuk dan liquid yang dicampur menjadi satu.
Komponen reaktif utama bubuk adalah seng oksida. Selain itu, terdapat pula magnesium
oksida dalam jumlah yang sedikit. Liquid yang semen seng fosfat, pada dasarnya merupakan
larutan asam fosfat yang buffered dengan menambahkan seng oksida atau aluminium oksida
dalam jumlah yang sedikit. Senyawa tersebut membentuk fosfat yang menstabilkan pH asam
dan mengurangi kereaktifan (Mc Cabe and Walls, 2008).
Berdasarkan standar ISO (ISO 9917), minimum setting time adalah 2.5 menit untuk luting
dan 2 menit untuk lining yang dirancang untuk memastikan bahwa working time yang cukup.
Material semen seng fosfat dianggap set ketika dapat mendukung loaded probe secara
penuh. Penggunaan bubuk/liquid untuk luting lebih rendah dibandingkan penggunan
bubuk/liquid untuk lining. Hal tersebut dikarenakan material yang digunakan untuk luting
memiliki cukup cairan untuk memungkinkan seating restorasi dan pembentukan sebuah thin
film of lute. Berdasarkan standar ISO, membutuhkan setting time maksimal 6 menit untuk
lining cement dan 8 menit untuk luting cement (Mc Cabe and Walls, 2008).
Ketebalan pada semen luting tidak hanya dipengaruhi oleh rasio bubuk/liquid saja tetapi
juga oleh ukuran partikel bubuk seng oksida. Butiran-butiran besar bubuk cenderung
membentuk lapisan semen yang tebal dan mencegah seating yang tepat pada mahkota. Untuk
mendapatkan seating yang tepat, hal penting yang harus diperhatikan adalah penggunaan
bubuk seng oksida yang halus. Sifat mekanik semen berperan dalam menentukan kekuatan
dari Luting semen. Semen fosfat tidak lekat pada substansi gigi atau bahan restorasi. Semen
mengalir ke berbagai undercuts yang halus pada permukaan restorasi dan pada permukaan
gigi yang terpotong (Mc Cabe and Walls, 2008).
Semen luting berpotensi memiliki hubungan yang lemah pada restorasi indirect yang normalnya menggabungkan 2 resistant material, misalnya emas dengan enamel atau dentine, atau porcelain dengan dentine. Semen seng fosfat memiliki efek iritasi pada pulpa gigi, khusunya ketika digunakan sebagai material kavitas lining. Nilai pH semen saat pengaplikasian pada gigi adalah sekitar 2 dan 4 tergantng pada merek tertentu dan rasio bubuk/liquid. Derajat iritasi tergantung pada kedalaman dari kavitas dan ketebalan dari residual dentine. Material fosfat memiliki sifat suhu isolator yang cukup ketika digunakan dibawah restorasi metal (Mc Cabe and Walls, 2008).
Seng fosfat merupakan semen luting tertua. Oleh karena itu, semen seng fosfat memiliki track record klinis terpanjang dan terbilang standard jika dibandingkan dengan sitem-sistem baru lainnya. Semen seng fosfat terdiri dari liquid dan powder dalam kemasan botol yang berbeda.
Reaksi Setting
Permukaan partikel zinc oksida bereaksi dengan asam fosfat. Mgnesium oksida akan mengalami reaksi yang hampir sama. Pada akhir sementaso, material yang heterogen terdiri dari inti yang tidak bereaksi dengan partikel zinc oksida dalam matrik zinc fosfat.
Selama setting:
- Kalor dalam reaksi bersifat eksotermik
- Terjadi penyusutan
Fungsi
Sebagai bahan tambalan sementara
Sebagai tambalan sementara, semen ini didasari oleh seng oksida yang dicampur dengan cairan asam fosfat 5%. Bila menggunakan seng fosfat maka kavitas tidak terlalu besar dan kekuatan pengunyahan yang dipusatkan pada daerah gigi tersebut tidak boleh terlalu besar.
Untuk menjamin kestabilan dan kekuatan tambalan sementara serta mencegah fraktur dari sisa cups di sekeliling kavitas yang besar, bahan ini digunakan bersama dengan plat tembaga lembut yang dipotong dan dibentung yang kemudian disemenkan di sekeliling mahkota dan tambalan sementara dengan menggunakan semen.
A .klasifikasi zinc oxide phosphate cement
Zinc oxide phosphate cemen adalah merupakan semen yang paling sering di gunakan dalam bidang kedokteran gigi semen ini terdiri dari bubuk dan cairan yang sangat mudah dalam mencampurnya.walaupun demikian perbandingan antara bubuk dan cairan haruslah di perhatikan dengan baik dan tepat untuk mendapatkan kekentalan yang baik.semen ini memiliki compressive strengh yang cukup baik.hal ini memungkinkan zinc phosphate semen bila akan di gunakan sebagai basis dalam kavita yang dalam.penggunaan zinc phosphate semen pada umumnya adalah sebagai bahan perekat,khusunya untuk inlay,bridge,crown.pasak inti serta perekat restorasi tuangan emas.selain itu juga di gunakan untuk bahan tambalan sementara,basis dan pelapik serta perawatan lesi karies.dalam setiap penggunaan dari zinc phospahate semen ini,terdapat keterbatasan-keterbatasan yang perlu di perhatikan yang berhubungan erat dengan sifat dari zinc phospahate semen itu sendiri.akibat kandungan dari zinc phospahate yang terdapat dalam cairan semen ini,maka dapat meninmbulan iritasi pulpa pada gigi,untuk itu sangat perlu dilakukan pemberian bahan khusus untuk perlindungan pulpa,misanya dengan kalsium hidroksida pada penggunaanya sebagai basis pada kavita,yang cukup dalam.disamping hal tersebut diatas,masi ada sifat buruk dari zinc phospahate semen,yang mempengaruhi dalam penggunaanya serta kebaikanya yang membuat semen ini masi tetap di gunakan sampai saat ini.
B .Komposisi zinc oxide phosphate cement
Komposisi
Zinc phosphate semen terdiri dari bubuk dan cairan yang akan di campur dalam glass lab
untuk mendapatkan kekentalan yang tepat dalam penggunaanya di dalam klinik.
A. Bubuk
Kandungan utama dari bubuk zinc phosphate semen ini terdiri dari:
o Zinc oxida sebesar 90,2%sebagai bahan dasar.
o Magnesium oxida sebesar 8,2%.
o Oxida lainnya,seperti bismuth trioxida,barium oxida sebesar 0,2&yang akan meningkatkan
kehalusan dari campuran.
o Silica sebesar 1,4%.
B.cairan
Cairan zinc phosphate semen ini terdiri dari:
o Asam fosfhat sebesar 38,2% yang akan bereaksi dengan zinc oksida. o Air sebesar 36,0%
sebagai kontrol dari kecepatan reaksi.
o Aluminium fosfat atau kadang-kadang zinc phosphate 16,2%sebagai buffer untuk
mengurangi kecepatan dari reaksi.
o Aluminium sebesar 2,5%
oZinc sebesar 7,1%.
C. Sifat-sifat zinc phosphate cement
a.Sifat mekanis
Semen yang telah dicampur akan memperoleh 75%dari sterngth maximunya pada satu jam
pertama.compressive strenght dari zinc phosphat semen ini yang telah set adalah 80-110Mpa
atau 11.000-16.000 psi yang akan di capai selama 24 jam retensi minimum yang kuat adalah
sekitar 60Mpa atau 8500 psi.strenght dari semen ini cukup baik untuk itu sangat baik jika
digunakan sebagai basis dan semen perekat.namun sangat tergantung pada W/P rationya.akan
tetapi,tensile strength yang lebih rendah dari compossive sternghtnya mengakibatkan semen
ini mudah rapuh bila terjadi kontak yang lama dengan saliva dan air akan mengurangi
strength dari semen ini.bila sifat mekanis dari semen ini di bandingkan dengan semen perkat
lain misalnya zinc silico phosphate cement,zinc polycarbokxilat semen,glass ionomer
kaca,maka nilainya cukup baik.zinc phosphate cemen tidak membentuk perlekatan atau
ikatan dengan enamel atau dentin retensi yang dihasilkan berupa gaya ikat mekanis antara
semen yang telah set dengan kekasaran kavita dan bahan restorasi.
b.Sifat biologis
Keasaman pada semen ini ditimbulkan karena adanya kandungan dari asam fhosfat.zinc
phosphate cement yang baru saja di campur memiliki tingkat keasaman,dengan PH antara 1
dan 2,bahkan setelah setting setelah 1 jam PH masi 4 kemudian setelah 24 jam PH baru 6-
7.karena semen ini mengandung asam fhosfhat maka phnya agak rendah setelah di di
letakkan dalam mulut,meskipun pHnya meningkat seperti peningkatan Setting reaksi semen
akan mengiritasi pulpa sehingga diperlukan perlindungan pulpa khusunya pada kavita yang
dalam misalnya dengan calsium hidrokxida.
c.Setting Reaksi
Pada pemcampuran bubuk dan liquid secara bersama-sama, suatu reaksi keras terjadi.
Sehingga, mengakibatkan pembentukan seng fosfat yang relatif tidak larut, dengan reaksi
sebagai berikut:
3ZnO + 2H3PO4 + H2O Zn3(PO4)2 + 4H2O
hanya pada lapisan permukaan seng oksida saja yang bereaksi, meninggalkan core yang tidak
digunakan terikat oleh matriks fosfat. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi yang cepat dan
eksotermis meskipun kecepatan reaksi agak dipengaruhi dengan adanya buffer dalam asam
dan proses khusus penonaktifan dari bubuk seng oksida yang melibatkan pemanasan dan
sintering dengan lainnya, kurang reaktif, oksida (Mc Cabe and Walls, 2008).
Ketika bubuk dicampur dengan liquid, asam fosfat menumbuk permukaan partikel
dan melepaskan ion seng ke liquid. Aluminium yang telah membentuk kompleks dengan
asam fosfat, bereaksi dengan seng menghasilkan seng aluminophosphate gel pada permukaan
bagian yang tersisa dari partikel. Oleh karena itu, semen yang telah setting merupakan cored
structure yang terutama terdiri dari partikel seng oksida yang bereaksi yang tertanam dalam
matriks amorf kohesif aluminophosphate seng (text book yang dari amel yang PsoDm11,
461-462).
Setting time mengacu pada periode saat pembentukan matriks telah mencapai suatu
titik yang apabila terdapat gangguan fisik eksternal tidak akan menyebabkan perubahan
dimensi yang permanen. Setting time dapat diukur dengan indentor 1-mm-diameter jarum
pada beban 400 g, suhu 37 "C, dan kelembaban relatif lebih besar dari 90%. Setting time
didefinisikan sebagai waktu yang telah berlalu dari awal pencampuran hingga mencapai titik
dimana jarum identor tidak lagi membuat lekukan melingkar pada semen (text book yang dari
amel yang PsoDm11, 461-462).
Daya larut
Kelarutan semen ini sangat bergantung pada perbandingan bubuk dan cairanya,adonan
yang lebih encer akan lebih mudah larut dalam mulut,semen ini akan larut pada aquades tapi
lebih cepat dengan larutan dengan PH yang rendah.
D. Cara pemakaian zinc phosphate cement
oSebagai bahan tambalan sementara
Sebagai bahan tambalan sementara,semen ini di dasari oleh zinc oxide yang di campur
dengan cairan asam fosfat 50 %.bila menggunakan zinc phosphate cement maka cavita tidak
boleh terlalu beras dan kekuatan pengunyahan yang di pusatkan pada gigi tersebut tidak
boleh terlalu besar.untuk menjamin kestabilan dan kekuatan tambalan sementara serta untuk
mencegah fraktur dari sisa cups di sekeliling cavita yang besar,bahan ini di gunakan bersama
dengan plat tembaga lembut yang di potong dan di bentuk dengan semen yang sama.
o Bahan basis dan pelapik
Sebagai bahan pelapik cement zinc phosphate di letakkan berupa suatu lapisan tipis yang
di berikan pada permukaan cavita yang fungsi utamanya adalah untuk memberikan
perlindungan terhadap perlindungan terhadap iritasi kimia. Sedangkan sebagai basis zinc
phosphate semen digunakan dalam bentuk lapisan
yang lebih tebal untuk menggantikan dentin yang sudah rusak dan untuk melindungi pulpa
dari iritasi kimia dan fisik serta menghasilkan penyekat terhadap panas dan menahan tekanan
yang di berikan selama bahan pemampatan bahan restorative untuk basis,zinc phosphate
cement dapat di campur dalam cairan dalam jumlah kecil dan adonan di spatulasi merata
untuk mendapatkan konsistensin yang kental seperti dempul karena semen ini dapat
mengiritasi pulpa,sebakainya jangan digunakan dalam kavita yang dalam tanpa di berikan
pelapik misalnya calsium hidroxida.
oBahan perekat
Bahan perekat inlay
Sebelum memulai penyemenan,terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan dan
pengeringan kavita,semen fosfat dengan slow setting di buat dengan menambah bubuk dalam
jumlah dalam cairan selama kurang lebih 1-1,5 menit pada glass slab yang dingin semen yang
telah di campur di oleskan kedalam permukaan dalam inlay,dimasukkan dalam kavita
kemudian di tekan secara intermitten sampai posisinya baik dengan burniser berbentuk buah
pir,tidak di anjurkan untuk melapisi kavita dalam semen karena temperatur gigi yang menjadi
lebih tinggi akan mempercepat setting dari semen.jika semen telah benar-benar mengeras
sangat penting di perhatikan bahwa setiap sisa-sisa semen harus di bersihkan dari gingiva
bagian proksimal dan servikal inlay dengan menggunakan eskavator atau sonde untuk
mencegah iritasi gingiva yang dapat menimbulkan gingivitis marginal kronis.setelah inlay
terpasang dengan baik maka sebagai langkah akhir dilakukan pemolisan agar inlay nyaman
dipakai dan untuk mengurangi resiko karies berulang.
Sifat:
1. Isolator panas yang baik
2.Daya larut relatif rendah di dalam air
3. Keasaman semen cukup tinggi
4. Compressive strength yang tinggi
5. Iritatif terhadap pulpa
Kesimpulan
Semen seng fosfat yang digunakan sebagai basis mempunyai konsistensi yang lebih kental dibandingkan semen seng fosfat yang digunakan sebagai luting
Daftar Pustaka