Post on 06-Apr-2018
8/2/2019 Ular Print 2
1/24
LAPORAN KEBUTUHAN HYGIENE dan
INTEGRITAS KULIT
LUKA AKIBAT GIGITAN dan SERANGAN
BINATANG
Oleh :
1. Ela Riya Suairoh 220201111200062. Dewi Sanyati 220201111401153. Nurbaeni Maesaroh 22020111120008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
DIPONEGORO
2011
8/2/2019 Ular Print 2
2/24
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulispanjatkan kepadaAllah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata
kuliah Kebutuhan Hygene dan Integritas Kulit, yang fokus membahas pada luka
gigitan dan sengatan binatang.
Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen pengampu Kebutuhan Hygene dan Integritas Kulit,2. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan,3. Saudara-saudara penulis yang senantiasa mendukung dan memberi
semangat,
4. Teman-teman PSIK FK Undip yang telah memberikan bantuan kritikmaupun saran.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkanimbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Penulis sadar bahwa, tidak ada gading yang tak retak, tak ada sesuatu di
dunia ini yang sempurna.Untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik
yang membangun dari pembaca yang budiman.Semoga apa yang telah tersirat dan
tersurat dalam makalah ini, dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Semarang, 6 Desember 2011
Penulis
8/2/2019 Ular Print 2
3/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ular merupakan salah satu jenis hewan melata (reptilia) yang sangat
umum berada di sekitar kita.Mereka menghuni hampir sebagian besar
wilayah mulai kawasan pegunungan, pemukiman penduduk, persawahan,
kawasan karst hingga di sekitar kawasan pesisir.Peran mereka yang penting
dalam menjaga keseimbangan di alam (ekosistem) menjadikan penting bagi
kita untuk mengetahui lebih jauh mengenai jenis hewan ini.
Beberapa jenis ular dikenal berbahaya bagi manusia karena bisa
(venom) yang mereka miliki.Bisa adalah suatu zat atau substansi yang
berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada
sistem pertahanan diri.Bisa tersebut merupakan ludah yang termodifikasi,
yang dihasilkan oleh kelenjar khusus.Kelenjar yang mengeluarkan bisa
merupakan suatu kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian
bawah sisi kepala di belakang mata.Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu
substansi tunggal, tetapi merupakan campuran kompleks, terutama protein,
yang memiliki aktivitas enzimatik.
Banyak kasus gigitan ular yang berakibat fatal telah tercatat di
berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir ini.Fakta ini
mengakibatkan image yang buruk mengenai ular.Banyak yang menganggap
bahwa semua ular berbisa, sehingga kebanyakan orang akan takut saat
berjumpa dengan ular. Faktanya, hanya ular berbisa dan hanya sebagian dari
kelompok ular tersebut yang mematikan bagi manusia.Oleh karena itu, kami
menekankan pentingnya mengetahui penanganan atau pertolongan pertama
akibat gigitan dan serangan binatang pada khususnya binatang ular.
8/2/2019 Ular Print 2
4/24
B. Rumusan Masalah1. Bagaimana patofisiologi akibat gigitan ular berbisa?2. Apakah tanda-tanda gigitan ular berbisa?3. Bagaimana cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan pada
pasien dengan gigitan ular berbisa?
4. Apa saja komplikasi yang dapat dialami oleh penderita yangmendapatkan gigitan ular berbisa?
C. Tujuan1. Mempelajari patofisiologi akibat gigitan ular berbisa2. Menjelaskan tanda-tanda gigitan ular berbisa3. Menguraikan cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan pada
pasien dengan gigitan ular berbisa
4. Menjelaskan beberapa komplikasi yang dapat dialami oleh penderitayang mendapatkan gigitan ular berbisa
8/2/2019 Ular Print 2
5/24
BAB II
PEMBAHASAN
A. Patofisiologi Gigitan Ular
PATOFISIOLOGI GIGITAN ULAR
Saat korban pertama kali digigit ular, bisa akan dikeluarkan oleh
ular tersebut melalaui lubang pada gigi taring yang terdapat di rahang atas.
Bisa ular sendiri diproduksi dan disimpan pada sepasang kelenjar di bawah
mata.Dosis bisa setiap gigitan tergantung pada waktu yang berlalu sejak
gigitan terakhir, derajat ancaman yang dirasakan ular, dan ukuran mangsa.
Lubang hidung ular merespon panas yang dikeluarkan mangsa, yang
memungkinkan ular untuk mengubah-ubah jumlah bisa yang akan
dikeluarkan. Setelah bisa ular masuk ke dalam tubuh, kemudian racun akan
masuk ke peredaran darah dan akan mengganggu sistem neurologis, sistem
cardiovaskuler, dan mengganggu pernapasan. Pada gangguan sistem
neurologis pada tahap selanjutnya toksik akan mengenai syaraf yang
8/2/2019 Ular Print 2
6/24
berhubungan dengan sistem pernapasan yang pada akhirnya akan membuat
korban sulit untuk bernapas.Pada gangguan sistem cardiovaskuler (suatu
sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel) toksik atau
racun akan langsung masuk ke pembuluh darah yang mengakibatkan korban
mengalami hipotensi.Pada gangguan pernapasan akan terjadi syok
hipovelemik yaitu suatu keadaan di mana tubuh kehilangan cairan tubuh
(cairan ini dapat berupa darah, plasma, dan elektrolit)dan akan
menyebabkan koagulopati, koagulopati maksudnya adalah terjadi kelainan
pada faktor koagulasi (penggumpalan) di darah. Akibat darah mengalami
kelainan koagulasi sehingga peranannya sebagai alat transportasi oksigen ke
seluruh tubuh juga menjadi terganggu dan kemudian mengakibatkan korban
mengalami gagal napas.
Variasi derajat toksisitas juga membuat bisa ular dapat berguna untuk
membunuh mangsa.Selama envenomasi (gigitan yang menginjeksikan bisa
atau racun), bisa ular melewati kelenjar bisa melalui sebuah duktus menuju
taring ular, dan akhirnya menuju mangsanya.Bisa ular merupakan
kombinasi berbagai substansi dengan efek yang bervariasi. Dalam istilah
sederhana, protein-protein ini dapat dibagi menjadi 4 kategori :
1) Cytotoxin menyebabkan kerusakan jaringan lokal.2) Hemotoxin, bisa yang menghancurkan eritrosit, atau mempengaruhi
kemampuan darah untuk berkoagulasi, menyebabkan perdarahan
internal.
3) Neurotoxin menyerang sistem syaraf, menyebabkan paralisis transmisisaraf ke otot dan pada kasus terburuk paralisis melibatkan otot-otot
menelan dan pernafasan.
4) Cardiotoxin berefek buruk langsung pada jantung dan mengarah padakegagalan sirkulasi dan syok.
Ular koral memiliki mulut yang lebih kecil dan gigi taring yang lebih
pendek. Hal ini menyebabkan mereka memiliki lebih sedikit kesempatan
untuk menyuntikan bisa dibanding dengan jenis crotalid, dan mereka
8/2/2019 Ular Print 2
7/24
menggigit lebih dekat dan lebih mirip mengunyah daripada menyerang
seperti dikenal pada ular jenis viper.Semua metode injeksi venom ke dalam
korban (envenomasi) adalah untuk mengimobilisasi secara cepat dan mulai
mencernanya. Sebagian besar bisa terdiri dari air. Protein enzimatik pada
bisa menginformasikan kekuatan destruktifnya. Bisa ular terdiri dari
bermacam polipeptida yaitu fosfolipase A, hialuronidase, ATP-ase, 5
nukleotidase, kolin esterase, protease, fosfomonoesterase, RNA-ase, DNA-
ase.
Sedangkan gigitan ular Elapidae, biasanya akan mengalami
pendarahan yang terjadi pada saluran darah dan pencairan darah merah
sehingga darah sukar untuk membeku. Pendarahan akan merebak sertamerta
dan biasanya akan terjadi selama beberapa hari. Pendarahan pada gusi,
muntah darah, ludah atau batuk berdarah dan air kencing berdarah adalah
tanda-tanda bagi keracunan bisa ular jenis Elapidae. Walaupun jarang
terjadi kematian, tetapi kehilangan darah yang banyak akan mengancam
nyawa korban. Bila tidak mendapat anti venom akan terjadi kelemahan
anggota tubuh dan paralisis pernafasan. Biasaya full paralysis akan
memakan waktu lebih kurang 12 jam, pada beberapa kasus biasanya
menjadi lebih cepat, 3 jam setelah gigitan. Beberapa Spesies ular dapat
menyebabkan terjadinya koagulopathy. Tanda tanda klinis yang dapat
ditemui adalah keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan,
venipunctur dari gusi, dan bila berkembang akan menimbulkan hematuria,
haematomisis, melena dan batuk darah.
B. Tanda-tanda Gigitan Ular BerbisaTanda umum ular berbisa adalah kepalanya berbentuk segitiga. Tanda
lain adalah dari penampakan langsung misalnya corak kulitnya. Dari bekas
gigitan dapat dillihat dua lubang yang jelas akibat dua gigi taring rahang
atas.
8/2/2019 Ular Print 2
8/24
Sedangkan ciri-ciri ular tidak berbisa adalah Bentuk kepala segiempat
panjang. Gigi taring kecil, bekas gigitan lukanya halus berbentuk
lengkunganseperti deretan bekas gigi-gigi kecil berbentuk U
gambar A gambar B
Keterangan :gambar A,ular tidak berbisa mempunyai pupil mata bulat,
gambar B, lokasi nostril ular tidak berbisa, ular tidak
berbisa mempunyai sisik-sisik yang terbagi di bagian bawah
ekornya.
Digigit oleh ular berbisa menghasilkan efek yang bervariasi sesuai
spesies ular yang menggigit dan banyaknya bisa yang diinjeksikan pada
korban, dan dari luka gigitan yang sederhana sampai sakit yang mengancam
nyawa dan kematian.Gejala dan tanda-tanda tersebut antara lain adalah
tanda gigitan taring ( fang marks), nyeri lokal, pendarahan lokal, memar,
pembengkakan kelenjar getah bening, radang, melepuh, infeksi lokal, dan
nekrosis jaringan (terutama akibat gigitan ular dari famili Viperidae).
8/2/2019 Ular Print 2
9/24
fang mark edema
ekimosis memar
Efek yang ditimbulkan oleh gigitan pun ada tiga jenis, yaitu:
1. Efek lokal: Nyeri hebat yang tidak sebanding dengan besar luka,
bengkak, eritema, petekie, ekimosis, bula, memar sampai tanda nekrosis
jaringan.
2. Efek sistemik: Rasa kesemutan, lemas, salvias, nyeri kepala, mual dan
muntah, nyeri perut, diare sampai pasien mengalami syok hipovolemik
sekunder yang diakibatkan oleh berpindahnya cairan vaskuler ke jaringan
akibat efek sistemik bisa ular tersebut. Gejala yang ditemukan seperti ini
sebagai tanda bahaya bagi petugas kesehatan untuk memberi pertolongan
segera.
3. Efek sistemik spesifik:
8/2/2019 Ular Print 2
10/24
Koagulopati: keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan,venipuncture dari gusi dan bila berkembang akan menimbulkan
hematuria, hematemesis, melena dan batuk darah. Dapat terjadi
perdarahan di peritoneum atau pericardium, udem paru dan syok berat
karena efek racun langsung pada otot jantung.
Neurotoksik: ptosis, oftalmoplegia progresif, lumpuh layuh anggotatubuh, paralisis pada pernafasan dan parasisis seluruh tubuh (+ 12 jam
paska gigitan).
Miotoksisitas: hanya ditemukan pada kasus gigitan ular laut.Gejala dan tanda gigitan ular berbisa dapat dibagi ke dalam beberapa
kategori mayor:
Efek lokal : digigit oleh beberapa ular viper atau beberapa kobra (Naja
spp) menimbulkan rasa sakit dan perlunakan di daerah gigitan. Luka
dapat membengkak hebat dan dapat berdarah dan melepuh. Beberapa
bisa ular kobra juga dapat mematikan jaringan sekitar sisi gigitan luka.
Perdarahan : Gigitan oleh famili viperidae atau beberapa elapid
Australia dapat menyebabkan perdarahan organ internal seperti otak
atau organ-organ abdomen. Korban dapat berdarah dari luka gigitan
atau berdarah spontan dari mulut atau luka yang lama. Perdarahan
yang tak terkontrol dapat menyebabkan syok atau bahkan kematian.
Efek sistem saraf : bisa ular elapid dan ular laut dapat berefek
langsung pada sistem saraf. Bisa ular kobra dan mamba dapat beraksi
terutama secara cepat menghentikan otot-otot pernafasan, berakibat
kematian sebelum mendapat perawatan. Awalnya, korban dapat
menderita masalah visual, kesulitan bicara dan bernafas, dan
kesemutan.
Kematian otot : bisa dari Russells viper (Daboia russelli), ular laut,
dan beberapa elapid Australia dapat secara langsung menyebabkan
8/2/2019 Ular Print 2
11/24
kematian otot di beberapa area tubuh. Debris dari sel otot yang mati
dapat menyumbat ginjal, yang mencoba menyaring protein. Hal ini
dapat menyebabkan gagal ginjal.
Mata : semburan bisa ular kobra dan ringhal dapat secara tepat
mengenai mata korban, menghasilkan sakit dan kerusakan, bahkan
kebutaan sementara pada mata.
Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat member petunjuk
tentang jenis ularnya. Gigitan ular berbisa meninggalkan bekas taring
nyata ( lihat gambar 12). Tetapi untuk identifikasi yang lebih pasti. Lebih
baik apabila ularnya dapat dibunuh. Identifikasi ini penting untuk
mengenali jenis bisa yang telah dimasukkannya bersama gigitan.Bisa ular
yang bersifat merusak dinding pembuluh darah(ular pohon) dan ada yang
merusak jaringan saraf (ular kobra, ular laut).
Pagutan ular laut sering agak terlambat diketahui, karena biasanya
tidak terasa sakit dan tanpa terjadi pembengkakan.
Derajat Gigitan Ular (Parrish)
1. Derajat 0 Tidak ada gejala sistemik setelah 12 jam Pembengkakan minimal, diameter 1 cm
2. Derajat I Bekas gigitan 2 taring
8/2/2019 Ular Print 2
12/24
Bengkak dengan diameter 15 cm
Tidak ada tanda-tanda sistemik sampai 12 jam3. Derajat II
Sama dengan derajat I Petechie, echimosis Nyeri hebat dalam 12 jam
4. Derajat III Sama dengan derajat I dan II
Syok dan distres nafas / petechie, echimosis seluruh tubuh5. Derajat IV
Sangat cepat memburuk
C. Pertolongan Pertama Setelah Digigt UlarOrang menganggap semua ular berbahaya, dan bila bertemu akan
berusaha membunuhnya dan jika tergigit, segera melakukan penanganan
gigitan yang berlebihan. Akibatnya cukup fatal serta merugikan manusia
sendiri. Demikian pula jika penanganan efek gigitan ular berbisa tinggi
dilakukan dengan lambat dan salah, maka dapat menyebabkan dampak yang
fatal bagi korban. Tujuan pertolongan pertama adalah untuk menghambat
penyerapan bisa, mempertahankan hidup korban dan menghindari
komplikasi.
Efek gigitan racun ular ke tubuh manusia selain ditentukan oleh kadar
bisa/racun itu sendiri juga dipengaruhi dari daya tahan tubuh manusia yang
digigit. Semakin baik pertahanan alami atau antibody yang dimiliki, dan
semakin sehat metabolisme tubuh manusia, efek gigitan akan berkurang
rasanya dibandingkan dengan korban yang memiliki imunitas redah atau
sedang dalam kondisi tidak fit karena kecapekan atau sakit
8/2/2019 Ular Print 2
13/24
Pertolongan pertama yang tepat dilakukan setelah terjadi gigitanular
1. Cegah gigitan sekunder atau adanya korban kedua. Ular dapat terusmengigit dan menginjeksikan bisa melalui gigitan berturut-turut
sampai bisa mereka habis.
2. Buat korban tetap tenang, yakinkan mereka bahwa gigitan ular dapatditangani secara efektif di instalasi gawat darurat. Batasi aktivitas dan
imobilisasi area yang terkena (umumnya satu ekstrimitas), dan tetap
posisikan daerah yang tergigit berada di bawah tinggi jantung untuk
mengurangi aliran bisa.
3. buka semua cincin atau benda lain yang menjepit / ketat yang dapatmenghambat aliran darah jika daerah gigitan membengkak. Buat bidai
longgar untuk mengurangi pergerakan dari area yang tergigit.
4. imobilisasi (membuat tidakbergerak) bagian tubuh yang
tergigit dengan cara mengikat atau
menyangga dengan kayu agar tidak
terjadi kontraksi otot, karena
pergerakan atau kontraksi otot
dapat meningkatkan penyerapan
bisa ke dalam aliran darah dan
getah bening
5. Monitor tanda-tanda vital korban temperatur, denyut nadi,frekuensi nafas, dan tekanan darah jika mungkin. Tetap perhatikan
jalan nafas setiap waktu jika sewaktu-waktu menjadi membutuhkan
intubasi.
6. Jika daerah yang tergigit mulai membengkak dan berubah warna, ularyang mengigit kemungkinan berbisa.
8/2/2019 Ular Print 2
14/24
7. Segera dapatkan pertolongan medis. Transportasikan korban secaracepat dan aman ke fasilitas medis darurat kecuali ular telah pasti
diidentifikasi tidak berbahaya (tidak berbisa). Identifikasi atau
upayakan mendeskripsikan jenis ular, tapi lakukan jika tanpa resiko
yang signifikan terhadap adanya gigitan sekunder atau jatuhnya
korban lain. Jika aman, bawa serta ular yang sudah mati. Hati-hati
pada kepalanya saat membawa ular ular masih dapat mengigit
hingga satu jam setelah mati (dari reflek). Ingat, identifikasi yang
salah bisa fatal. Sebuah gigitan tanpa gejala inisial dapat tetap
berbahaya atau bahkan fatal.
8. Jika berada di wilayah yang terpencil dimana transportasi ke instalasigawat darurat akan lama, pasang bidai pada ekstremitas yang tergigit.
Jika memasang bidai, ingat untuk memastikan luka tidak cukup
bengkak sehingga menyebabkan bidai menghambat aliran darah.
Periksa untuk memastikan jari atau ujung jari tetap pink dan hangat,
yang berarti ekstrimitas tidak menjadi kesemutan, dan tidak
memperburuk rasa sakit.
9. Pemberian serum antibisa. Karena bisa ular sebagian besar terdiri atasprotein, maka sifatnya adalah antigenik sehingga dapat dibuat dari
serum kuda. Di Indonesia, antibisa bersifat polivalen, yang
mengandung antibodi terhadap beberapa bisa ular. Serum antibisa ini
hanya diindikasikan bila terdapat kerusakan jaringan lokal yang luas.
Pemberian SABU
Derajat (Parrish) Pemberian SABU
0-1 Tidak perlu
2 5 sd 20 cc (12 ampul)
3-4 40 sd 100 cc (410 ampul)
8/2/2019 Ular Print 2
15/24
Pada banyak kasus-kasus gigitan ular, sebagian dari mereka ada yang
tidak sadar kalau merekaitu telah digigit oleh ular yang sangat berbisa
sehingga tidak melakukan pengobatan dan kemudian karena tidak ada
pertolongan sama sekali akhirnya meninggal dunia.
Biasanya ular yang menggigit tersebut adalah jenis ular yang
mempunyai bisa neurotoxin ,dimana pengaruh dari racun ini adalah
terkadang tidak menimbulkan rasa sakit tetapi menyerang susunan saraf
sehingga menimbulkan rasa kecapean,ngantuk tertidur untuk tidak
terbangun lagi .Contoh ular yang memiliki neorotoxin (bisa mempengaruhi
sistem saraf dan otak) adalah ular weling ( bungarus candidus ) dengan
warna belang hitamputih.
Sedangkan ular yang memiliki bisa hemotoksin (bisa mempengaruhi
jantung dan sistem pembuluh darah) seperti ular hijau ekor merah (
trimeresurus albolabris) cendrung lebih mudah dilakukan pertolongan
.
gambar gigitan ular berbisa
gambar ular Weling
8/2/2019 Ular Print 2
16/24
gambar ular trimeresurus albolabris
Penanganan gigitan ular tidak berbisa
Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal. Lepaskan pembalut elastisCuci luka dengan air dan sabun atau
pembersih luka (Revanol)
Beri obat antiseptic Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka
agar cepat kering
Ingatular tidak perlu dibunuh
Penanganan gigitan ular berbisa menengah Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka,
perubahan warna, dan jika kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam
panasdingin sekitar 2 s.d. 7 hari
Lepaskan pembalut Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol)
8/2/2019 Ular Print 2
17/24
Beri antiseptic
Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbukaagar cepat kering
Usahakan korban beristirahat sebentar Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggiBeri
vitamin tambahan
Ingatular tidak perlu dibunuhBila tergigit ular berbisa tinggi, ular python
Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah
pendarahan, lebih baik dalam posisi berbaring
Hentikan Pendarahandengan melakukan prosedur penangananpendarahan terbuka atau dapat pula dengan teknik tourniquet
Istirahatkan dan tenangkan korban Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan
pendarahan agar tidak terbuka lagi.
Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi Beri vitamin tambahan
8/2/2019 Ular Print 2
18/24
D. Komplikasi1. Sindrom kompartemen adalah komplikasi tersering dari gigitan ular
pit viper. Komplikasi luka lokal dapat meliputi infeksi dan hilangnya
kulit.
2. Komplikasi kardiovaskuler yaitu suatu sistem organ yang berfungsimemindahkan zat ke dan dari sel
3. komplikasi hematologis4. Tanda kelemahan, vertigo, nadi cepat,lemah dan tak teratur,
pembengkakan, dan perubahan warna yang hebat didaerah gigitan
penting diperhatikan untuk menduga adanya efek keracunan yang
lanjut.
5. Kemungkinan relaps yang berbahaya timbul 3 hari setelah gigitan.6. Syok hipovolemik yaitu suatu keadaan di mana tubuh kehilangan
cairan tubuh (cairan ini dapat berupa darah, plasma, dan elektrolit)
7. Edema paru yaitu pembengkakan yang terjadi karena adanyapenumpukan cairan secara abnormal di paru-paru sehingga kolaps
paru dapat terjadi
8. Gagal napas9. Efek keracunan yang timbul dapat sangat berat sehingga sedapat
mungkin penderita memperoleh perawatan intensif di rumah sakit.
10. Kematian walaupun jarang terjadi kematian. Kematian umumnya padakorban tanpa intervensi farmakologis .Anak-anak mempunyai resiko
lebih tinggi untuk terjadinya kematian atau komplikasi serius karena
ukuran tubuh mereka yang lebih kecil.
E. PencegahanUntuk mencegah terjadinya gigitan binatang khususnya ular, dapat kita
lakukan beberapa cara sebagai berikut :
8/2/2019 Ular Print 2
19/24
Kenakan sepatu boot panjang dan celana panjang (ketika berada dihutan siapkan juga beberapa perlengkapan perlindungan terhadap
lintah)
Buat suara (atau lebih tepatnya vibrasi di sekelilingular merupakanhewan yang tuli, tapi bereaksi terhadap getaran). Pukul-pukul dengan
cabang atau ranting pohon sekitar 3 5 langkah ke depan, dan tetap
berdiri beberapa saat sebelum mengambil langkah berikutnya.
Mayoritas ular akan menghindar jika diberi kesempatan. Pengecualian
pada ular Taipan Australia yang agresif, yang dapat tiba-tiba
menggigit tanpa bisa diprediksi.
Hindari berpergian ke wilayah yang berular saat gelap. Jika sangatpenting, bawa serta obor yang terang. Ular lebih menghindari cahaya
terang dan getaran.
Jika bertemu dengan ular, tetap berdiri tegak. Ular secara instingtifakan menghindar dan kebanyakan ular menyerang objek yang
bergerak.
Jangan menaruh tangan ke dalam lubang-lubang, rongga yang gelapatau celah pada batu. Untuk mengambil sesuatu, coba raih dengan
suatu tongkat, berdiri cukup jauh dari lubang. Hewan melata lain
(seperti kalajengking) juga dapat beracun.
Kemungkinan terbaik adalah dengan tidak memegang ular liar. Halterburuk yang dapat dilakukan adalah coba tangkap ular yang
menggigit agar dokter dapat mengidentifikasi.
Jika menemukan ular mati, pastikan ular benar-benar mati. Banyakorang telah tergigit dua atau tiga kali oleh ular mati. Jika seseorang
tergigit, pastikan ular yang menggigit telah benar-benar mati dan bawa
serta untuk identifikasi, tapi pegang di bagian ekor dan tetap
perhatikan kepalanya, atau lebih baik tempatkan pada suatu kantung
yang bisa ditempatkan jauh dari tubuh.
8/2/2019 Ular Print 2
20/24
Semua ular laut (Hydrophiidae) berpotensi sangat berbisa dan penelitiatau penyelam jangan mencoba melihat terlalu dekat. Biasanya ular
laut muncul di pantai-pantai Asia Tenggara dan Australia
8/2/2019 Ular Print 2
21/24
BAB III
STUDI KASUS
Kasus :
Seorang laki-laki berusia 51 tahun digigit ular pada lengannya saat
sedang merapikan semak-semak di kebun.Sesaat setelah digigit, laki-laki itumerasakan nyeri di seluruh lengan yang menjalar ke seluruh badan.Lengan
tampak membengkak dan membiru.
Penanganan jika tergigit dengan efek di atas:
Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung
Ikat diatas luka sampai berkerut. Setiap 10 menit, kendorkan 1 menit
Buat luka baru deagn kedalam sekitar 1 cm dengan pisau, cutter, silet
(yang disterilkan atau tidak, tergantung situasi). Buat luka pada mulai
dari bagian atas, melalui lubang luka akibat taring.
Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut kearah
luka baru. korban akan terasa sangat kesakitan, sehingga perlu
dilakukan dengan hati hati tetapi tetap berlanjut. Saat mengurut,
ikatan dapat dikendorkan. Upaya pengeluaran dapat dibantu dengan
alat khusus snake bite, alat suntik (tanpa jarum), batang muda
pohon pisang, teknik menggunakan tali senar, dll
Proses itu dilakukan berulang ulang hingga darah berwarna merah
kehitaman dan berbuih keluar semua dan berganti dengan darah
berwarna merah segar.
8/2/2019 Ular Print 2
22/24
Evakuasi korban.Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran
bisa ular lebih lanjut atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat
untuk mendapatkan suntikan antivenom yang tepat. Usahakan
mendapatkan antivenom monovalen sesuai karakter bisa ular yang
menggigit (haemotoxin atau neurotoxin)
Informasikan pada dokter bila korban alergi terhadap obat tertentu,
identifikasi.
8/2/2019 Ular Print 2
23/24
BAB IV
PENUTUP
A. SimpulanBeberapa jenis ular dikenal berbahaya bagi manusia karena bisa
(venom) yang mereka miliki.Bisa adalah suatu zat atau substansi yang
berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada
sistem pertahanan diri.Banyak kasus gigitan ular yang berakibat fatal
telah tercatat di berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa dekade
terakhir ini karena masyarakat seringkali melakukan tindakan yang
kurang tepat saat pertolongan pertama seperti mengikat dengan keras
bagian tubuh (di atas/bawah) yang kena gigit, menoreh bagian tubuh
yang kena gigit, mengisap darah pada bagian tubuh yang kena gigit, atau
membawanya ke tempat dukun ular/pawang ular.
Oleh karena itu perlu adanya pendidikan kesehatan kepada
masyarakat tentang pengetahuan tentang jenis-jenis ular terutama yang
berbisa sangat penting dancara penanganan P3K juga perlu lebih
disosialisasikan
8/2/2019 Ular Print 2
24/24
DAFTAR PUSTAKA
Hafid, Abdul, dkk., editor : Sjamsuhidajat,R. dan de Jong, Wim, Bab 2 :
Luka, Trauma, Syok, Bencana., Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi,
EGC : Jakarta, Mei 1997. Hal.99-100.
http://www.emedicinehealth.com/snakebite/article_em.htm#Snakebite.
http://www.emedicine.com/med/topic2143.htm
http://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-
gigitan-ular.html
file:///D:/gigitan-ular-snake-bite.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Ular
http://books.google.co.id/books?id=H3d-
GwAACAAJ&dq=inauthor:%22Kartono+Mohamad%22&hl=id&ei=1Rj
eTvzKOIXnrAeo4IzaCA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=5
&ved=0CD4Q6AEwBA
http://www.emedicinehealth.com/snakebite/article_em.htm#Snakebitehttp://www.emedicine.com/med/topic2143.htmhttp://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-gigitan-ular.htmlhttp://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-gigitan-ular.htmlhttp://d/gigitan-ular-snake-bite.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ularhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ularhttp://d/gigitan-ular-snake-bite.htmlhttp://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-gigitan-ular.htmlhttp://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-gigitan-ular.htmlhttp://www.emedicine.com/med/topic2143.htmhttp://www.emedicinehealth.com/snakebite/article_em.htm#Snakebite