Ular Print 2

download Ular Print 2

of 24

Transcript of Ular Print 2

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    1/24

    LAPORAN KEBUTUHAN HYGIENE dan

    INTEGRITAS KULIT

    LUKA AKIBAT GIGITAN dan SERANGAN

    BINATANG

    Oleh :

    1. Ela Riya Suairoh 220201111200062. Dewi Sanyati 220201111401153. Nurbaeni Maesaroh 22020111120008

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

    DIPONEGORO

    2011

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    2/24

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulispanjatkan kepadaAllah SWT yang telah melimpahkan

    rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata

    kuliah Kebutuhan Hygene dan Integritas Kulit, yang fokus membahas pada luka

    gigitan dan sengatan binatang.

    Dalam penyusunan makalah ini banyak pihak yang secara langsung

    maupun tidak langsung telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

    Untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis tidak lupa

    mengucapkan terima kasih kepada :

    1. Dosen pengampu Kebutuhan Hygene dan Integritas Kulit,2. Ayah dan Ibu yang selalu mendoakan,3. Saudara-saudara penulis yang senantiasa mendukung dan memberi

    semangat,

    4. Teman-teman PSIK FK Undip yang telah memberikan bantuan kritikmaupun saran.

    Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkanimbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

    Penulis sadar bahwa, tidak ada gading yang tak retak, tak ada sesuatu di

    dunia ini yang sempurna.Untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik

    yang membangun dari pembaca yang budiman.Semoga apa yang telah tersirat dan

    tersurat dalam makalah ini, dapat bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan

    pembaca pada umumnya.

    Semarang, 6 Desember 2011

    Penulis

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    3/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Ular merupakan salah satu jenis hewan melata (reptilia) yang sangat

    umum berada di sekitar kita.Mereka menghuni hampir sebagian besar

    wilayah mulai kawasan pegunungan, pemukiman penduduk, persawahan,

    kawasan karst hingga di sekitar kawasan pesisir.Peran mereka yang penting

    dalam menjaga keseimbangan di alam (ekosistem) menjadikan penting bagi

    kita untuk mengetahui lebih jauh mengenai jenis hewan ini.

    Beberapa jenis ular dikenal berbahaya bagi manusia karena bisa

    (venom) yang mereka miliki.Bisa adalah suatu zat atau substansi yang

    berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada

    sistem pertahanan diri.Bisa tersebut merupakan ludah yang termodifikasi,

    yang dihasilkan oleh kelenjar khusus.Kelenjar yang mengeluarkan bisa

    merupakan suatu kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian

    bawah sisi kepala di belakang mata.Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu

    substansi tunggal, tetapi merupakan campuran kompleks, terutama protein,

    yang memiliki aktivitas enzimatik.

    Banyak kasus gigitan ular yang berakibat fatal telah tercatat di

    berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir ini.Fakta ini

    mengakibatkan image yang buruk mengenai ular.Banyak yang menganggap

    bahwa semua ular berbisa, sehingga kebanyakan orang akan takut saat

    berjumpa dengan ular. Faktanya, hanya ular berbisa dan hanya sebagian dari

    kelompok ular tersebut yang mematikan bagi manusia.Oleh karena itu, kami

    menekankan pentingnya mengetahui penanganan atau pertolongan pertama

    akibat gigitan dan serangan binatang pada khususnya binatang ular.

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    4/24

    B. Rumusan Masalah1. Bagaimana patofisiologi akibat gigitan ular berbisa?2. Apakah tanda-tanda gigitan ular berbisa?3. Bagaimana cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan pada

    pasien dengan gigitan ular berbisa?

    4. Apa saja komplikasi yang dapat dialami oleh penderita yangmendapatkan gigitan ular berbisa?

    C. Tujuan1. Mempelajari patofisiologi akibat gigitan ular berbisa2. Menjelaskan tanda-tanda gigitan ular berbisa3. Menguraikan cara pertolongan pertama dan perawatan lanjutan pada

    pasien dengan gigitan ular berbisa

    4. Menjelaskan beberapa komplikasi yang dapat dialami oleh penderitayang mendapatkan gigitan ular berbisa

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    5/24

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Patofisiologi Gigitan Ular

    PATOFISIOLOGI GIGITAN ULAR

    Saat korban pertama kali digigit ular, bisa akan dikeluarkan oleh

    ular tersebut melalaui lubang pada gigi taring yang terdapat di rahang atas.

    Bisa ular sendiri diproduksi dan disimpan pada sepasang kelenjar di bawah

    mata.Dosis bisa setiap gigitan tergantung pada waktu yang berlalu sejak

    gigitan terakhir, derajat ancaman yang dirasakan ular, dan ukuran mangsa.

    Lubang hidung ular merespon panas yang dikeluarkan mangsa, yang

    memungkinkan ular untuk mengubah-ubah jumlah bisa yang akan

    dikeluarkan. Setelah bisa ular masuk ke dalam tubuh, kemudian racun akan

    masuk ke peredaran darah dan akan mengganggu sistem neurologis, sistem

    cardiovaskuler, dan mengganggu pernapasan. Pada gangguan sistem

    neurologis pada tahap selanjutnya toksik akan mengenai syaraf yang

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    6/24

    berhubungan dengan sistem pernapasan yang pada akhirnya akan membuat

    korban sulit untuk bernapas.Pada gangguan sistem cardiovaskuler (suatu

    sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel) toksik atau

    racun akan langsung masuk ke pembuluh darah yang mengakibatkan korban

    mengalami hipotensi.Pada gangguan pernapasan akan terjadi syok

    hipovelemik yaitu suatu keadaan di mana tubuh kehilangan cairan tubuh

    (cairan ini dapat berupa darah, plasma, dan elektrolit)dan akan

    menyebabkan koagulopati, koagulopati maksudnya adalah terjadi kelainan

    pada faktor koagulasi (penggumpalan) di darah. Akibat darah mengalami

    kelainan koagulasi sehingga peranannya sebagai alat transportasi oksigen ke

    seluruh tubuh juga menjadi terganggu dan kemudian mengakibatkan korban

    mengalami gagal napas.

    Variasi derajat toksisitas juga membuat bisa ular dapat berguna untuk

    membunuh mangsa.Selama envenomasi (gigitan yang menginjeksikan bisa

    atau racun), bisa ular melewati kelenjar bisa melalui sebuah duktus menuju

    taring ular, dan akhirnya menuju mangsanya.Bisa ular merupakan

    kombinasi berbagai substansi dengan efek yang bervariasi. Dalam istilah

    sederhana, protein-protein ini dapat dibagi menjadi 4 kategori :

    1) Cytotoxin menyebabkan kerusakan jaringan lokal.2) Hemotoxin, bisa yang menghancurkan eritrosit, atau mempengaruhi

    kemampuan darah untuk berkoagulasi, menyebabkan perdarahan

    internal.

    3) Neurotoxin menyerang sistem syaraf, menyebabkan paralisis transmisisaraf ke otot dan pada kasus terburuk paralisis melibatkan otot-otot

    menelan dan pernafasan.

    4) Cardiotoxin berefek buruk langsung pada jantung dan mengarah padakegagalan sirkulasi dan syok.

    Ular koral memiliki mulut yang lebih kecil dan gigi taring yang lebih

    pendek. Hal ini menyebabkan mereka memiliki lebih sedikit kesempatan

    untuk menyuntikan bisa dibanding dengan jenis crotalid, dan mereka

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    7/24

    menggigit lebih dekat dan lebih mirip mengunyah daripada menyerang

    seperti dikenal pada ular jenis viper.Semua metode injeksi venom ke dalam

    korban (envenomasi) adalah untuk mengimobilisasi secara cepat dan mulai

    mencernanya. Sebagian besar bisa terdiri dari air. Protein enzimatik pada

    bisa menginformasikan kekuatan destruktifnya. Bisa ular terdiri dari

    bermacam polipeptida yaitu fosfolipase A, hialuronidase, ATP-ase, 5

    nukleotidase, kolin esterase, protease, fosfomonoesterase, RNA-ase, DNA-

    ase.

    Sedangkan gigitan ular Elapidae, biasanya akan mengalami

    pendarahan yang terjadi pada saluran darah dan pencairan darah merah

    sehingga darah sukar untuk membeku. Pendarahan akan merebak sertamerta

    dan biasanya akan terjadi selama beberapa hari. Pendarahan pada gusi,

    muntah darah, ludah atau batuk berdarah dan air kencing berdarah adalah

    tanda-tanda bagi keracunan bisa ular jenis Elapidae. Walaupun jarang

    terjadi kematian, tetapi kehilangan darah yang banyak akan mengancam

    nyawa korban. Bila tidak mendapat anti venom akan terjadi kelemahan

    anggota tubuh dan paralisis pernafasan. Biasaya full paralysis akan

    memakan waktu lebih kurang 12 jam, pada beberapa kasus biasanya

    menjadi lebih cepat, 3 jam setelah gigitan. Beberapa Spesies ular dapat

    menyebabkan terjadinya koagulopathy. Tanda tanda klinis yang dapat

    ditemui adalah keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan,

    venipunctur dari gusi, dan bila berkembang akan menimbulkan hematuria,

    haematomisis, melena dan batuk darah.

    B. Tanda-tanda Gigitan Ular BerbisaTanda umum ular berbisa adalah kepalanya berbentuk segitiga. Tanda

    lain adalah dari penampakan langsung misalnya corak kulitnya. Dari bekas

    gigitan dapat dillihat dua lubang yang jelas akibat dua gigi taring rahang

    atas.

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    8/24

    Sedangkan ciri-ciri ular tidak berbisa adalah Bentuk kepala segiempat

    panjang. Gigi taring kecil, bekas gigitan lukanya halus berbentuk

    lengkunganseperti deretan bekas gigi-gigi kecil berbentuk U

    gambar A gambar B

    Keterangan :gambar A,ular tidak berbisa mempunyai pupil mata bulat,

    gambar B, lokasi nostril ular tidak berbisa, ular tidak

    berbisa mempunyai sisik-sisik yang terbagi di bagian bawah

    ekornya.

    Digigit oleh ular berbisa menghasilkan efek yang bervariasi sesuai

    spesies ular yang menggigit dan banyaknya bisa yang diinjeksikan pada

    korban, dan dari luka gigitan yang sederhana sampai sakit yang mengancam

    nyawa dan kematian.Gejala dan tanda-tanda tersebut antara lain adalah

    tanda gigitan taring ( fang marks), nyeri lokal, pendarahan lokal, memar,

    pembengkakan kelenjar getah bening, radang, melepuh, infeksi lokal, dan

    nekrosis jaringan (terutama akibat gigitan ular dari famili Viperidae).

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    9/24

    fang mark edema

    ekimosis memar

    Efek yang ditimbulkan oleh gigitan pun ada tiga jenis, yaitu:

    1. Efek lokal: Nyeri hebat yang tidak sebanding dengan besar luka,

    bengkak, eritema, petekie, ekimosis, bula, memar sampai tanda nekrosis

    jaringan.

    2. Efek sistemik: Rasa kesemutan, lemas, salvias, nyeri kepala, mual dan

    muntah, nyeri perut, diare sampai pasien mengalami syok hipovolemik

    sekunder yang diakibatkan oleh berpindahnya cairan vaskuler ke jaringan

    akibat efek sistemik bisa ular tersebut. Gejala yang ditemukan seperti ini

    sebagai tanda bahaya bagi petugas kesehatan untuk memberi pertolongan

    segera.

    3. Efek sistemik spesifik:

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    10/24

    Koagulopati: keluarnya darah terus menerus dari tempat gigitan,venipuncture dari gusi dan bila berkembang akan menimbulkan

    hematuria, hematemesis, melena dan batuk darah. Dapat terjadi

    perdarahan di peritoneum atau pericardium, udem paru dan syok berat

    karena efek racun langsung pada otot jantung.

    Neurotoksik: ptosis, oftalmoplegia progresif, lumpuh layuh anggotatubuh, paralisis pada pernafasan dan parasisis seluruh tubuh (+ 12 jam

    paska gigitan).

    Miotoksisitas: hanya ditemukan pada kasus gigitan ular laut.Gejala dan tanda gigitan ular berbisa dapat dibagi ke dalam beberapa

    kategori mayor:

    Efek lokal : digigit oleh beberapa ular viper atau beberapa kobra (Naja

    spp) menimbulkan rasa sakit dan perlunakan di daerah gigitan. Luka

    dapat membengkak hebat dan dapat berdarah dan melepuh. Beberapa

    bisa ular kobra juga dapat mematikan jaringan sekitar sisi gigitan luka.

    Perdarahan : Gigitan oleh famili viperidae atau beberapa elapid

    Australia dapat menyebabkan perdarahan organ internal seperti otak

    atau organ-organ abdomen. Korban dapat berdarah dari luka gigitan

    atau berdarah spontan dari mulut atau luka yang lama. Perdarahan

    yang tak terkontrol dapat menyebabkan syok atau bahkan kematian.

    Efek sistem saraf : bisa ular elapid dan ular laut dapat berefek

    langsung pada sistem saraf. Bisa ular kobra dan mamba dapat beraksi

    terutama secara cepat menghentikan otot-otot pernafasan, berakibat

    kematian sebelum mendapat perawatan. Awalnya, korban dapat

    menderita masalah visual, kesulitan bicara dan bernafas, dan

    kesemutan.

    Kematian otot : bisa dari Russells viper (Daboia russelli), ular laut,

    dan beberapa elapid Australia dapat secara langsung menyebabkan

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    11/24

    kematian otot di beberapa area tubuh. Debris dari sel otot yang mati

    dapat menyumbat ginjal, yang mencoba menyaring protein. Hal ini

    dapat menyebabkan gagal ginjal.

    Mata : semburan bisa ular kobra dan ringhal dapat secara tepat

    mengenai mata korban, menghasilkan sakit dan kerusakan, bahkan

    kebutaan sementara pada mata.

    Gigitan ular akan meninggalkan bekas yang dapat member petunjuk

    tentang jenis ularnya. Gigitan ular berbisa meninggalkan bekas taring

    nyata ( lihat gambar 12). Tetapi untuk identifikasi yang lebih pasti. Lebih

    baik apabila ularnya dapat dibunuh. Identifikasi ini penting untuk

    mengenali jenis bisa yang telah dimasukkannya bersama gigitan.Bisa ular

    yang bersifat merusak dinding pembuluh darah(ular pohon) dan ada yang

    merusak jaringan saraf (ular kobra, ular laut).

    Pagutan ular laut sering agak terlambat diketahui, karena biasanya

    tidak terasa sakit dan tanpa terjadi pembengkakan.

    Derajat Gigitan Ular (Parrish)

    1. Derajat 0 Tidak ada gejala sistemik setelah 12 jam Pembengkakan minimal, diameter 1 cm

    2. Derajat I Bekas gigitan 2 taring

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    12/24

    Bengkak dengan diameter 15 cm

    Tidak ada tanda-tanda sistemik sampai 12 jam3. Derajat II

    Sama dengan derajat I Petechie, echimosis Nyeri hebat dalam 12 jam

    4. Derajat III Sama dengan derajat I dan II

    Syok dan distres nafas / petechie, echimosis seluruh tubuh5. Derajat IV

    Sangat cepat memburuk

    C. Pertolongan Pertama Setelah Digigt UlarOrang menganggap semua ular berbahaya, dan bila bertemu akan

    berusaha membunuhnya dan jika tergigit, segera melakukan penanganan

    gigitan yang berlebihan. Akibatnya cukup fatal serta merugikan manusia

    sendiri. Demikian pula jika penanganan efek gigitan ular berbisa tinggi

    dilakukan dengan lambat dan salah, maka dapat menyebabkan dampak yang

    fatal bagi korban. Tujuan pertolongan pertama adalah untuk menghambat

    penyerapan bisa, mempertahankan hidup korban dan menghindari

    komplikasi.

    Efek gigitan racun ular ke tubuh manusia selain ditentukan oleh kadar

    bisa/racun itu sendiri juga dipengaruhi dari daya tahan tubuh manusia yang

    digigit. Semakin baik pertahanan alami atau antibody yang dimiliki, dan

    semakin sehat metabolisme tubuh manusia, efek gigitan akan berkurang

    rasanya dibandingkan dengan korban yang memiliki imunitas redah atau

    sedang dalam kondisi tidak fit karena kecapekan atau sakit

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    13/24

    Pertolongan pertama yang tepat dilakukan setelah terjadi gigitanular

    1. Cegah gigitan sekunder atau adanya korban kedua. Ular dapat terusmengigit dan menginjeksikan bisa melalui gigitan berturut-turut

    sampai bisa mereka habis.

    2. Buat korban tetap tenang, yakinkan mereka bahwa gigitan ular dapatditangani secara efektif di instalasi gawat darurat. Batasi aktivitas dan

    imobilisasi area yang terkena (umumnya satu ekstrimitas), dan tetap

    posisikan daerah yang tergigit berada di bawah tinggi jantung untuk

    mengurangi aliran bisa.

    3. buka semua cincin atau benda lain yang menjepit / ketat yang dapatmenghambat aliran darah jika daerah gigitan membengkak. Buat bidai

    longgar untuk mengurangi pergerakan dari area yang tergigit.

    4. imobilisasi (membuat tidakbergerak) bagian tubuh yang

    tergigit dengan cara mengikat atau

    menyangga dengan kayu agar tidak

    terjadi kontraksi otot, karena

    pergerakan atau kontraksi otot

    dapat meningkatkan penyerapan

    bisa ke dalam aliran darah dan

    getah bening

    5. Monitor tanda-tanda vital korban temperatur, denyut nadi,frekuensi nafas, dan tekanan darah jika mungkin. Tetap perhatikan

    jalan nafas setiap waktu jika sewaktu-waktu menjadi membutuhkan

    intubasi.

    6. Jika daerah yang tergigit mulai membengkak dan berubah warna, ularyang mengigit kemungkinan berbisa.

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    14/24

    7. Segera dapatkan pertolongan medis. Transportasikan korban secaracepat dan aman ke fasilitas medis darurat kecuali ular telah pasti

    diidentifikasi tidak berbahaya (tidak berbisa). Identifikasi atau

    upayakan mendeskripsikan jenis ular, tapi lakukan jika tanpa resiko

    yang signifikan terhadap adanya gigitan sekunder atau jatuhnya

    korban lain. Jika aman, bawa serta ular yang sudah mati. Hati-hati

    pada kepalanya saat membawa ular ular masih dapat mengigit

    hingga satu jam setelah mati (dari reflek). Ingat, identifikasi yang

    salah bisa fatal. Sebuah gigitan tanpa gejala inisial dapat tetap

    berbahaya atau bahkan fatal.

    8. Jika berada di wilayah yang terpencil dimana transportasi ke instalasigawat darurat akan lama, pasang bidai pada ekstremitas yang tergigit.

    Jika memasang bidai, ingat untuk memastikan luka tidak cukup

    bengkak sehingga menyebabkan bidai menghambat aliran darah.

    Periksa untuk memastikan jari atau ujung jari tetap pink dan hangat,

    yang berarti ekstrimitas tidak menjadi kesemutan, dan tidak

    memperburuk rasa sakit.

    9. Pemberian serum antibisa. Karena bisa ular sebagian besar terdiri atasprotein, maka sifatnya adalah antigenik sehingga dapat dibuat dari

    serum kuda. Di Indonesia, antibisa bersifat polivalen, yang

    mengandung antibodi terhadap beberapa bisa ular. Serum antibisa ini

    hanya diindikasikan bila terdapat kerusakan jaringan lokal yang luas.

    Pemberian SABU

    Derajat (Parrish) Pemberian SABU

    0-1 Tidak perlu

    2 5 sd 20 cc (12 ampul)

    3-4 40 sd 100 cc (410 ampul)

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    15/24

    Pada banyak kasus-kasus gigitan ular, sebagian dari mereka ada yang

    tidak sadar kalau merekaitu telah digigit oleh ular yang sangat berbisa

    sehingga tidak melakukan pengobatan dan kemudian karena tidak ada

    pertolongan sama sekali akhirnya meninggal dunia.

    Biasanya ular yang menggigit tersebut adalah jenis ular yang

    mempunyai bisa neurotoxin ,dimana pengaruh dari racun ini adalah

    terkadang tidak menimbulkan rasa sakit tetapi menyerang susunan saraf

    sehingga menimbulkan rasa kecapean,ngantuk tertidur untuk tidak

    terbangun lagi .Contoh ular yang memiliki neorotoxin (bisa mempengaruhi

    sistem saraf dan otak) adalah ular weling ( bungarus candidus ) dengan

    warna belang hitamputih.

    Sedangkan ular yang memiliki bisa hemotoksin (bisa mempengaruhi

    jantung dan sistem pembuluh darah) seperti ular hijau ekor merah (

    trimeresurus albolabris) cendrung lebih mudah dilakukan pertolongan

    .

    gambar gigitan ular berbisa

    gambar ular Weling

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    16/24

    gambar ular trimeresurus albolabris

    Penanganan gigitan ular tidak berbisa

    Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal. Lepaskan pembalut elastisCuci luka dengan air dan sabun atau

    pembersih luka (Revanol)

    Beri obat antiseptic Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka

    agar cepat kering

    Ingatular tidak perlu dibunuh

    Penanganan gigitan ular berbisa menengah Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka,

    perubahan warna, dan jika kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam

    panasdingin sekitar 2 s.d. 7 hari

    Lepaskan pembalut Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol)

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    17/24

    Beri antiseptic

    Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbukaagar cepat kering

    Usahakan korban beristirahat sebentar Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggiBeri

    vitamin tambahan

    Ingatular tidak perlu dibunuhBila tergigit ular berbisa tinggi, ular python

    Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah

    pendarahan, lebih baik dalam posisi berbaring

    Hentikan Pendarahandengan melakukan prosedur penangananpendarahan terbuka atau dapat pula dengan teknik tourniquet

    Istirahatkan dan tenangkan korban Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap memperhatikan

    pendarahan agar tidak terbuka lagi.

    Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi Beri vitamin tambahan

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    18/24

    D. Komplikasi1. Sindrom kompartemen adalah komplikasi tersering dari gigitan ular

    pit viper. Komplikasi luka lokal dapat meliputi infeksi dan hilangnya

    kulit.

    2. Komplikasi kardiovaskuler yaitu suatu sistem organ yang berfungsimemindahkan zat ke dan dari sel

    3. komplikasi hematologis4. Tanda kelemahan, vertigo, nadi cepat,lemah dan tak teratur,

    pembengkakan, dan perubahan warna yang hebat didaerah gigitan

    penting diperhatikan untuk menduga adanya efek keracunan yang

    lanjut.

    5. Kemungkinan relaps yang berbahaya timbul 3 hari setelah gigitan.6. Syok hipovolemik yaitu suatu keadaan di mana tubuh kehilangan

    cairan tubuh (cairan ini dapat berupa darah, plasma, dan elektrolit)

    7. Edema paru yaitu pembengkakan yang terjadi karena adanyapenumpukan cairan secara abnormal di paru-paru sehingga kolaps

    paru dapat terjadi

    8. Gagal napas9. Efek keracunan yang timbul dapat sangat berat sehingga sedapat

    mungkin penderita memperoleh perawatan intensif di rumah sakit.

    10. Kematian walaupun jarang terjadi kematian. Kematian umumnya padakorban tanpa intervensi farmakologis .Anak-anak mempunyai resiko

    lebih tinggi untuk terjadinya kematian atau komplikasi serius karena

    ukuran tubuh mereka yang lebih kecil.

    E. PencegahanUntuk mencegah terjadinya gigitan binatang khususnya ular, dapat kita

    lakukan beberapa cara sebagai berikut :

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    19/24

    Kenakan sepatu boot panjang dan celana panjang (ketika berada dihutan siapkan juga beberapa perlengkapan perlindungan terhadap

    lintah)

    Buat suara (atau lebih tepatnya vibrasi di sekelilingular merupakanhewan yang tuli, tapi bereaksi terhadap getaran). Pukul-pukul dengan

    cabang atau ranting pohon sekitar 3 5 langkah ke depan, dan tetap

    berdiri beberapa saat sebelum mengambil langkah berikutnya.

    Mayoritas ular akan menghindar jika diberi kesempatan. Pengecualian

    pada ular Taipan Australia yang agresif, yang dapat tiba-tiba

    menggigit tanpa bisa diprediksi.

    Hindari berpergian ke wilayah yang berular saat gelap. Jika sangatpenting, bawa serta obor yang terang. Ular lebih menghindari cahaya

    terang dan getaran.

    Jika bertemu dengan ular, tetap berdiri tegak. Ular secara instingtifakan menghindar dan kebanyakan ular menyerang objek yang

    bergerak.

    Jangan menaruh tangan ke dalam lubang-lubang, rongga yang gelapatau celah pada batu. Untuk mengambil sesuatu, coba raih dengan

    suatu tongkat, berdiri cukup jauh dari lubang. Hewan melata lain

    (seperti kalajengking) juga dapat beracun.

    Kemungkinan terbaik adalah dengan tidak memegang ular liar. Halterburuk yang dapat dilakukan adalah coba tangkap ular yang

    menggigit agar dokter dapat mengidentifikasi.

    Jika menemukan ular mati, pastikan ular benar-benar mati. Banyakorang telah tergigit dua atau tiga kali oleh ular mati. Jika seseorang

    tergigit, pastikan ular yang menggigit telah benar-benar mati dan bawa

    serta untuk identifikasi, tapi pegang di bagian ekor dan tetap

    perhatikan kepalanya, atau lebih baik tempatkan pada suatu kantung

    yang bisa ditempatkan jauh dari tubuh.

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    20/24

    Semua ular laut (Hydrophiidae) berpotensi sangat berbisa dan penelitiatau penyelam jangan mencoba melihat terlalu dekat. Biasanya ular

    laut muncul di pantai-pantai Asia Tenggara dan Australia

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    21/24

    BAB III

    STUDI KASUS

    Kasus :

    Seorang laki-laki berusia 51 tahun digigit ular pada lengannya saat

    sedang merapikan semak-semak di kebun.Sesaat setelah digigit, laki-laki itumerasakan nyeri di seluruh lengan yang menjalar ke seluruh badan.Lengan

    tampak membengkak dan membiru.

    Penanganan jika tergigit dengan efek di atas:

    Posisikan bagian yang terluka lebih rendah dari posisi jantung

    Ikat diatas luka sampai berkerut. Setiap 10 menit, kendorkan 1 menit

    Buat luka baru deagn kedalam sekitar 1 cm dengan pisau, cutter, silet

    (yang disterilkan atau tidak, tergantung situasi). Buat luka pada mulai

    dari bagian atas, melalui lubang luka akibat taring.

    Keluarkan darah sebanyak mungkin dengan cara mengurut kearah

    luka baru. korban akan terasa sangat kesakitan, sehingga perlu

    dilakukan dengan hati hati tetapi tetap berlanjut. Saat mengurut,

    ikatan dapat dikendorkan. Upaya pengeluaran dapat dibantu dengan

    alat khusus snake bite, alat suntik (tanpa jarum), batang muda

    pohon pisang, teknik menggunakan tali senar, dll

    Proses itu dilakukan berulang ulang hingga darah berwarna merah

    kehitaman dan berbuih keluar semua dan berganti dengan darah

    berwarna merah segar.

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    22/24

    Evakuasi korban.Bawa ke ahli ular untuk penanganan pengeluaran

    bisa ular lebih lanjut atau dapat pula dibawa ke rumah sakit terdekat

    untuk mendapatkan suntikan antivenom yang tepat. Usahakan

    mendapatkan antivenom monovalen sesuai karakter bisa ular yang

    menggigit (haemotoxin atau neurotoxin)

    Informasikan pada dokter bila korban alergi terhadap obat tertentu,

    identifikasi.

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    23/24

    BAB IV

    PENUTUP

    A. SimpulanBeberapa jenis ular dikenal berbahaya bagi manusia karena bisa

    (venom) yang mereka miliki.Bisa adalah suatu zat atau substansi yang

    berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada

    sistem pertahanan diri.Banyak kasus gigitan ular yang berakibat fatal

    telah tercatat di berbagai wilayah di Indonesia dalam beberapa dekade

    terakhir ini karena masyarakat seringkali melakukan tindakan yang

    kurang tepat saat pertolongan pertama seperti mengikat dengan keras

    bagian tubuh (di atas/bawah) yang kena gigit, menoreh bagian tubuh

    yang kena gigit, mengisap darah pada bagian tubuh yang kena gigit, atau

    membawanya ke tempat dukun ular/pawang ular.

    Oleh karena itu perlu adanya pendidikan kesehatan kepada

    masyarakat tentang pengetahuan tentang jenis-jenis ular terutama yang

    berbisa sangat penting dancara penanganan P3K juga perlu lebih

    disosialisasikan

  • 8/2/2019 Ular Print 2

    24/24

    DAFTAR PUSTAKA

    Hafid, Abdul, dkk., editor : Sjamsuhidajat,R. dan de Jong, Wim, Bab 2 :

    Luka, Trauma, Syok, Bencana., Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi,

    EGC : Jakarta, Mei 1997. Hal.99-100.

    http://www.emedicinehealth.com/snakebite/article_em.htm#Snakebite.

    http://www.emedicine.com/med/topic2143.htm

    http://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-

    gigitan-ular.html

    file:///D:/gigitan-ular-snake-bite.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Ular

    http://books.google.co.id/books?id=H3d-

    GwAACAAJ&dq=inauthor:%22Kartono+Mohamad%22&hl=id&ei=1Rj

    eTvzKOIXnrAeo4IzaCA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=5

    &ved=0CD4Q6AEwBA

    http://www.emedicinehealth.com/snakebite/article_em.htm#Snakebitehttp://www.emedicine.com/med/topic2143.htmhttp://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-gigitan-ular.htmlhttp://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-gigitan-ular.htmlhttp://d/gigitan-ular-snake-bite.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ularhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ularhttp://d/gigitan-ular-snake-bite.htmlhttp://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-gigitan-ular.htmlhttp://www.tnol.co.id/id/uptodate/9287-ini-dia-penanganan-medis-pada-gigitan-ular.htmlhttp://www.emedicine.com/med/topic2143.htmhttp://www.emedicinehealth.com/snakebite/article_em.htm#Snakebite