ujian kasus kulit

Post on 15-Apr-2016

45 views 5 download

description

kasus kulit

Transcript of ujian kasus kulit

PRESENTASI KASUS

Ega Surya Setyaningrum1102007097

UNIVERSITAS YARSI

PEMBIMBINGDr. Dono Utoro, Sp.KK

IDENTITAS PASIEN REFLEKSI KASUS

Nama : Nn. MJenis kelamin : PerempuanTanggal lahir : 27 Maret 1998Umur : 17 tahunAlamat : CipinangPekerjaan : MahasiswaStatus : Belum menikah

ANAMNESIS

• Keluhan utamaPasien datang ke rumah sakit dengan keluhan seluruh tubuh yang melenting sejak 5 hari yang lalu.

• Keluhan TambahanPasien juga mengeluh merasa gatal pada bagian yang melenting.

Riwayat penyakit sekarang

• Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan melenting pada seluruh tubuh sejak 5 hari yang lalu.

• Menurut pengakuan pasien, awal mulanya pasien merasakan demam (+), lemas (+) dan nyeri kepala (+). Setelah itu pasien menyadari terdapat melenting pertama kali di perut. Mual muntah disangkal.

• Demam dan sakit kepala saat ini sudah tidak dirasakan pasien.

• Pasien mengaku sudah berobat ke rumah sakit hari kedua setelah merasakan demam.

• Pasien mengatakan dokter memberikan obat acyclovir tablet 400 mg dengan anjuran 2 tablet (5 x sehari) dan salep bactoderm bila melenting pecah. Acyclovir masih ada dan masih dikonsumsi.

• Saat ini pasien hanya mengeluh melenting yang masih ada dan terasa gatal.

• Riwayat penyakit dahuludiabetes melitus disangkal.alergi obat disangkal.

• Riwayat penyakit keluargatidak ada keluhan serupa pada keluarga.

PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis• Dalam batas normal

Status Dermatologik• Pada bagian kepala, wajah, leher, dada,

perut, punggung, kedua tangan, kedua paha dan kedua kaki terdapat vesikel yang sudah mengalami erosi dan krusta.

PEMERIKSAAN FISIK

DIAGNOSIS KERJA• Varicella

DIAGNOSIS BANDING• -

PEMERIKSAAN ANJURAN / PENUNJANG• Pemeriksaan tzanck (sel datia berinti banyak)

PENATALAKSANAANNon medikamentosa

• Jangan memecahkan kulit yang melenting dengan sengaja.

• Menjaga kebersihan tubuh.

Medikamentosa• Acyclovir 800 mg (5 x sehari) selama 7 hari.• Clorpheniramine maleate tab 1 x 4 mg

antihistamin• Mupirocin 2% infeksi sekunder

PROGNOSISquo et vitam : bonamquo et fungsionam : bonamquo et sanationam : bonam

RINGKASAN• Pasien datang ke rumah sakit dengan

keluhan melenting pada seluruh tubuh sejak 5 hari yang lalu.

• Menurut pengakuan pasien, awal mulanya pasien merasakan demam (+), lemas (+) dan nyeri kepala (+). Setelah itu pasien menyadari terdapat melenting pertama kali di perut.

• Pasien mengaku sudah berobat ke rumah sakit hari kedua setelah merasakan demam.

• Dokter memberikan obat acyclovir tablet 400 mg dengan anjuran 2 tablet (5 x sehari) dan salep bactoderm bila melenting pecah. Acyclovir masih ada dan masih dikonsumsi.

• Saat ini pasien hanya mengeluh melenting yang masih ada dan terasa gatal.

Pada pemeriksaan dermatologi ditemukan• Pada bagian kepala, wajah, leher, dada, perut,

punggung, kedua tangan, kedua paha dan kedua kaki terdapat vesikel yang sudah mengalami erosi dan krusta.

LANDASAN TEORI

DEFINISI

• Adalah infeksi akut primer oleh virus varicella – zooster yang menyerang kulit dan mukosa, klinis terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.

EPIDEMIOLOGI

• Varicella atau cacar air biasanya menyerang anak – anak, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa penularannya lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.

ETIOLOGI

• Virus varisella – zooster. Penamaan ini memberi pengertian bahwa infeksi primer virus ini menyebabkan penyakit varisella, sedangkan reaktivasi menyebabkan herpes zooster.

PATOGENESIS

Virus varisella – zooster

Traktus respiratorius

Sistem retikuloendotelial

Lesi kulit dan mukosa

GEJALA KLINIS

• Masa inkubasi penyakit ini berlangsung 14 sampai 21 hari.

• Gejala prodromal di awali dengan demam yang tidak terlalu tinggi, malaise dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya erupsi kulit berupa papul eritomatosa yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel.

• Bentuk vesikel khas seperti tetesan embun (tear drops).

• Vesikel akan berubah menjadi pustul kemudian menjadi krusta.

• Biasanya disertai rasa gatal.

PEMERIKSAAN• Pemeriksaan Tzanck sel datia berinti banyak.• Biopsi kulit tampak vesikel intraepidermal

dengan degenerasi sel epidermal dan acantholysis. Pada dermis atas dijumpai lymphocytic infiltrate.

DIAGNOSIS BANDING• Variolla

tetapi dikabarkan penyakit ini sudah tidak ada.

TERAPI

• Antipiretik• Analgetik• Antivirus• Antihistamin• Antibiotik bila terjadi infeksi sekunder

• Jika pasien datang telah menderita penyakit ini selama 1 minggu, tidak usah diberi antivirus.

• Pada varicella biasanya diberikan bedak asam salisilate untuk mencegah vesikel pecah.

• Jika vesikel pecah berikan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder.

PROGNOSIS

• Dengan perawatan yang teliti dan memperhatikan higienis memberikan prognosis yang baik dan jaringan parut yang timbul sangat sedikit.

ANALISA KASUS

ANAMNESIS YA TIDAK

Pasien merasa demam √

Pasien merasa lemas √

Pasien merasa sakit kepala √

Terdapat melenting pada kulit yang menyebar di seluruh tubuh

Pasien merasa gatal √

DAFTAR PUSTAKA

Allen, R. 2009. Fitzpatrick color atlas and synopis of clinical

dermatology: Sixth edition. Mc Grawhill medical.london.

Djuanda Adhi, 2015., Ilmu Penyakit Kulit Kelamin. Edisi ketujuh. Balai

Penerbit FKUI. Jakarta

Holly Hartman Adams, MD. Impetigo : Diagnosis and Treatment. 2014